Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN

Kelompok 5
MANAJEMEN RISIKO

Suatu pendekatan terstruktur / metodologi dalam


mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya
PENTINGNYA MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN

Pertumbuhan jasa
manajemen risiko Adanya harapan yang
yang cepat besar dari investor
menunjukan bahwa pihak-pihak
berkepentingan
manajemen dapat
lainya, agar manajer
meningkatkan nilai keuangan mampu
perusahaan dengan mengidentifikasikan
mengendalikan dan mengelola risiko
risiko keuangan. pasar yang dihadapi
secara aktif.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah


untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga
mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
PERANAN AKUNTANSI

Akuntansi manajemen membantu mengenali


risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur
trade-offs yang berhubungan dengan strategi
alternative untuk merespon suatu risiko,
mengukur peluang suatu perusahaan terhadap
risiko-risiko tertentu, memberi penjelasan atas
produk-produk pencegahan risiko tertentu, dan
menilai keefektifan program pencegahan risiko ini
a. Mengenali Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat  untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang  
berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko.
Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu
perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai
kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada
kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan
utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko
pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga,
serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Dimensi ketiga
dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan
hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk
masing-masing pesaing utama perusahaan.
b. Mengukur Trade-offs
Mengukur trade-offs yang berhubungan denga strategi
alternative dalam merepon suatu risiko. Manajemen dapat
memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada
melakukan pencegahan bila biaya perlindungan risiko
lebih tinggi daripada keuntungannya.
 Seorang akuntan akan mengukur keuntungan dari
pencegahan risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-
biaya dan keuntungan terdahulu dengan cara mengamati
pergerakan pasar.
c. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs
Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu
bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi
oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs
mengambang, manajemen risiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs
2. Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan
3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4. Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
D. MERAMALKAN PERBAHAN NILAI TUKAR

informasi yang sering kali digunakan dalam membuat


peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan
perubahan dalam faktor-faktor berikut ini

 Anggaran negara (national


 Perbedaan Inflasi (inflation
budget)
differential).
 Kurs forward (forward exchange
 Kebijakan moneter (monetery
policy) quotations)
 Neraca Perdagangan (balance of  Kurs tidak resmi (unofficial
trade) rates)
 Neraca pembayaran (balance of  Perilaku mata uang terkait
payment) (behavior of related currencies)
 Cadangan moneter dan kapasitas  Perbedaan suku bunga (interest
utang luar negeri (international rate differentials)
monetary reserve and debt  Harga opsi ekuitas luar negeri
capacity) (foreign equity option prices)
e. Mengukur Pemajanan

 Proses penyusunan permasalahan perusahaan utnuk mengurangi


akibat perubahan nilai tukar yang merugikan memerlukan
informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs valuta
asing. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap eksposur valuta
asing memusatkan pada dua jenis pemajanan besar yaitu translasi
dan transaksi.
 Pemajanan translasi mengukur dampak perubahan kurs valuta
asing terhadap kesetaraan mata uang dalam negeri dari aset dan
kewajiban mata uang asing suatu perusahaan.
PEMAJAMAN TRANSLASI

Kerentanan aset > Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Positif

Devaluasi Valas Revaluasi Valas

Kerugian Translasi Keuntungan Translasi

Kerentanan aset < Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Negatif

Devaluasi Valas Revaluasi Valas

Kerugian Translasi Keuntungan Translasi


Akuntansi Vs Eksposur Ekonomi

Pelaporan pemajanan translasi dan pemajanan transaksi


tidaklah mengukur eksposur ekonomi perusahaan yang
bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari
perubahan nilai mata uang terhadap kinerja dan arus kas
perusahaan dimasa yang akan datang
Dugaan eksposur ekonomi mengakui bahwa perubahan
nilai tukar berdampak pada posisi kompetitif
perusahaan dengan mengubah harga-harga input dan
output yang berhubungan dengan harga-harga
perusahaan asing pesaingnya.
Misalnya, sebuah perusahaan Filipina mendapatkan
buruh dan bahan produksinya dari dalam negeri.
Devaluasi Filipina terhadap mata uang asing lainnya
dapat meningkatkan posisi anak perusahaan. Anak
perusahaan ini dapat meningkatkan ekspornya ke
Australia dan Amerika Serikat karena peso yang
mengalami devaluasi akan membuat barang-barang
produksinya lebih murah dalam dolar Australia dan
Amerika Serikat. Penjualan dalam negeripun dapat
meningkat karena devaluasi peso akan membuat barang-
barang impor lebih mahal dari mata uang lokal.
Perusahaan dapat memilih pencegahan risiko dengan cara:
1. Memilih untuk memindahkan tempat produksi untuk
mengurangi pemajanan operasional bisnis namun
dapat mengurangi nilai pendapatan bisnis yang
diharapkan.
2. Perusahaan induk menggunakan portofolio untuk
mengurangi risiko dengan memilih bisnis yang
memiliki pemajanan pengganti kerugian.
 Lindung Nilai neraca, dapat mengurangi
pemajanan suatu perusahaan dengan
menyesuaikan level dan denominasi dari
aset dan kewajiban perusahaan.
 Pencegahan risiko operasional, bentuk Strategi
Perlindungan
perlindungan risiko yang terpusat pada
Setelah
variabel yang berpengaruh pada pendapatan
pemajanan
dan pengeluaran dalam mata uang asing. valuta asing
 Pencegahan risiko struktural, pencegahan ini diukur,
mengharuskan perusahaan untuk mengurangi langkah
pemajanan operasional perusahaan atau selanjutnya
berpindah negara di mana bahan mentah adalah
atau komponen produksi dapat diperoleh. merancang
strategi
 Pencegahan risiko kontraktual, ragam
pencegahan
instrumen risiko kontraktual telah risiko .
dikembangkan untuk memberikan
fleksibilitas pada manajer dalam melakukan
manajemen eksposur valuta asing.
Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai

 Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau


instrumen keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk
mengurangi, menghilangkan atau sebaliknya mengalihkan resiko
pasar kepada orang lai.
 Komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang )
Penghasilan oreasional xxx
 Biaya oprasional xxx
= pendapatan oprasional xxx
+ pendapatan lainnya xxx
 Biaya lainnya xxx
= pendapatan bersih xxx
Kontrak Valuta Asing Berjangka

Merupakan kesepakatan menerima sejumlah mata uanga


asing untuk di tukar dengan mata uang dalam negeri,
ditanggal yang akan datang, dengan nilai tukar yang di
tentukan yang di sebut dengan nilai berjangka.
Perlakuan Akuntansi Akan Kontrak
Berjangka
Utang / Rugi Diskon/ premi
Transkasi mata uang Di akui dalam Di akui dalam
asing yang belum pemasukan saat ini pemasukan saat ini
diselesaikan kesepakatan Di akui dalam Di akui dalam
mata uang asing yang pemasukan saat ini pemasukan saat ini
dapat di identifikasi posisi
aset ( kewajiban) bersih
terbuka
a. Mata uang asing Di ungkap dalam dari Perbaikan yang sama
adalah mata uang komponen terpisah seperti untung / rugi yang
fungsional ekuitas terkonsolidasi berhubunga, atau
pemasukan kini
b. Mata uang induk Di akui dalam Di akui dalam
adalah mata unag pemasukan saat ini pemasukan saat ini
fungsional spekulasi Di akui dalam N/A`1
pemasukan saat ini
Opsi Keuangan Opsi mata uang
Kontrak Ijon Keuangan adalah Opsi mata uang
Kontrak pertukaran valuta yang
menginginkan pengantaran
Memberikan hak pembeli
sejumlah nilai mata uang pada untuk membeli atau
tanggal yang telah disepakati menjual mata uang dari
di masa depan penjual dengan harga
Kontrak Berjangka adalah
yang di tentukan, pada
Kesepakatan kontraktual antara
dua pihak untuk menetukan atau sebelum tanggal
sejumlah mata uang yang telah yang telah di tentukan.
disepakati pada tanggal yang
ditetapkan di masa depan
Swap Mata Uang

Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa


depan atas dua mata uang yang berbedaberdasarkan kurs
yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses
terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses
dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga
mungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai
terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional.
Badan Standar Akuntansi menerbitkan fas no. 133,
dan di amandemen oleh fas 138 yang diklarifikasi
melalui fas 149 untuk memberikan pendekatan
yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi tansaksi
Perlakuan
derivatif dan lindung ias no. 39 yang baru saja akuntansi
direvisi berisi panduan yang untuk pertama
kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk keuangan derivatif .
Masalah Masalah Praktis

Meskipun panduan pelaksnaan yang di keluarkan FASB


dan IASB telah berperan banyak dalam menjelaskan
pengakuan dan pengukuran derivatif, berapa masalah
masih tersisa. Masalah pertama hubungan dengan
penentuan nilai wajar.
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam
Operasional Asing
Ketika anak perusahaan asing dengan posisi aset
terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan
induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang
asing kehilangan nilai terhadap mata uang yang
digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga
muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki
posisi kewajiaban terbuka bersih dan nilai mata uang
asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu
cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah
dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah
untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai
pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen Berspekulasi
mata uang asing lainnya yang dibahas Dalam Mata
adalah mirip dengan perlakuan untuk Uang Asing
kontrak forward. Perlakuan akuntansi
yang dibahas di sini berdasarkan pada
sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah
derivatif melindungi nilai komitmen
perusahaan, transaksi yang akan terjadi,
investasi bersih pada operasi luar
negeri, dan sebagainya.
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak
derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap
karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal
sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh
FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah Pengungkapan
menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara
lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk
melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang
dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian
efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai
tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan
resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung
nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan
selama periode berjalan.
Kendali Keuangan

Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi


keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari
sistem evaluasi yang menyeluruh dapat membantu
membangun pengalaman institusional dalam praktik
manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program
manajemen risiko juga memberikan informasi jika
strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.
Poin Kendali Keuangan

Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam


berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas
pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak
perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri
perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh
program manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan
pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut
juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh
apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha
lainnya dalam organisasi itu.
Tolak Ukur Yang Sesuai

Tujuan dari manajemen resiko adalah untuk mencapai


keseimbangan optimal antara pengurangan risiko dan
biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan
digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya
merupkan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja
manapun. Tolak ukur ini harus ditentukan dari awal
dalam program perlindungan manapun dan harus
berdasarkan pada konsep biaya peluang.
Dalam manajemen resiko valuta asing, pertanyaan-
pertanyaan berikut ini harus diperhatikan ketika
menentukan suatu tolak ukur.
 Apakah tolak ukurnya mewakili kebijakan yang dapat
diikuti?
 Bisakah tolak ukur ini ditentukan diawal?
 Apakah tolak ukur ini memberikan strategi biaya yang
lebih rendah daripada alterntif lainnya?
Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat


merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan
eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi
kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus
merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan
akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai