OLEH
Kelompok
II
1. I Gst Ngr Bagus Widana
2. Ni Putu Yuni Widiastuti
3. Ida Ayu Swanita Trinayani
1506325007
1506325008
1506325009
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
menetukan porsi dari komponem Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba
Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain terhadap suatu angka tertentu, yaitu
Nilai total Aset untuk komponem Laporan Posisi Keuangan, dan Nilai Total
Pendapatan untuk komponem Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain. Hasil dari Common Size Analysis dapat digunakan untuk menentukan
tingkat kesehatan dan kemampuan suatu entitas. Common Size Analysis dapat
dilakukan dalam bentuk vertikal dan horizontal.
Analisis vertikal dilakukan untuk suatu periode tertentu, sementara analisis
horizontal dilakukan untuk beberapa periode dengan suatu periode dijadikan
sebagai periode dasar. Analisis vertikal memungkinkan analis untuk melihat
struktur dan perubahan dalam struktur Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. Aturan umumnya adalah:
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
No
1
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Konsumen utama
masalah keuangan
akuisisi
dengan
menggabungkan
entitas
yang
tidak
saat
penyelesaian
penyelesiannya.
kontrak
atau
sesuai
dengan
persentase
=
=
=
=
=
=
Laba kotor/penjualan
laba operasi/penjualan
laba bersih setelah pajak (LBSP)/penjualan
LBSP/total aset
LBSP/total ekuitas
LBSP/jumlah saham beredar
Rasio Likuiditas mengindikasikan jumlah kas atau aset jangka pendek (seperti
piutang dan persediaan) yang tersedia. Apabila tingkat likuiditas meningkat terlalu
tinggi, maka entitas mengorbankan profitabilitasnya: apabila tingkat likuiditas
solvency
merefleksikan
kemampuan
entitas
untuk
memenuhi
Debt to asset
Debt to equity
Long-term debt to equity
Intersr coverage ratio
Inventory turnover
Average days inventory
Receivable turnover
Average receivable collection period
=
=
=
=
Semakin tinggi nilai inventory turnover, semakin lama persediaan berada dalam
entitas dan tidak terjual. Semakin tinggi receivable turnover, semakin lama
piutang tidak terbayarkan.
Analisis menggunakan rasio keuangan dapat dilakukan dengan membandingkan
rasio keuangan periode tertentu dengan periode sebelumnya, atau antara rasio
keuangan entitas tertentu dengan entitas lain dan dengan industrinya. Penggunaan
rasio memang mudah dan sederhana, namun demikian tetap memiliki kelemahan,
diantaranya:
Untuk memastikan bahwa pelaporan keuanan telah akurat, analis dan pembaca
laporan keuangan perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
1. Pendapatan seharusnya diakui setelah proses perolehannya selesai
dilakukan dan pertukaran dengan barang dan jasa telah terjadi. Sejala
dengan hal itu, keuntungan seharusnya diakui ketika suatu aset non
operasional dijual pada harga di atas harga bukunya.
2. Entitas melakukan pencatatan atas biaya yang telah terjadi dalam bentuk
kapitalisasi sebagai aset jika ada manfaat masa depan atas biaya tersebut;
dan membebankannya dalam periode berjalan bila tidak ada manfaat masa
depan atas biaya tersebut.
3. Seiring dengan adanya manfaat aset yang diterima oleh entitas, entitas
akan mengakui manfaat tersebut sebagai beban dalam periode berjalan.
4. Ketika terjadi penurunan nilai aset yang terjadi tiba-tiba dan sangat
signifikan, penurunan nilai tersebut harus segera diakui seluruhnya pada
periode berjalan.
5. Entitas harus mencatatkan adanya liabilitas jika telah muncul kewajiban
untuk melakukan pengorbanan aset di masa depan
6. Pendapatan dicatatkan pada periode terjadinya.
7. Beban dicatatkan pada periode ketika entitas menerima manfaat dari beban
tersebut.
Referensi
Modul Charatered Accountant: Pelaporan Korporat. 2015. Ikatan Akuntan
Indonesia