Anda di halaman 1dari 19

AKUTANSI ASET TETAP

Kataragori aset tetap


Dibeli dengan tujuan untuk digunakan
Masa manfaatnya lebih dari 1 tahun
Akuntansi aset tetap

Perolehan A.T PENGGUNAAN A.T PELEPASAN A.T

BIAYA YANG BOLEH


DEPRESIASI PENGHENTIAN
DIPERHITUNGKAN
DAN BIAYA ATAU
DALAM MENILAI
PASCA AKUISISI PENJUALAN
PEROLEHAN A.T
PEROLEHAN ASET TETAP
PEMBELIAN
PEMBANGUNAN
TUKAR TAMBAH
HIBAH
LAINNYA
HARGA PEROLEHAN
Uang yang dikeluarkan atau utang yg timbul dan
biaya biaya lain yg terjadi dalam
memperoleh suatu aktiva dan
menempatkannya sampai siap digunakan
DEPRESIASI
AKTIVA TETAP BERWUJUD
DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD
Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap
yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap
periode akutansi.
Comitte On Terminology dari AICPA memberikan definisi sbb :
Akutansi Depresiasi adalah suatu sistem akutansi yang
bertujuan untuk membagikan harga perolehan atau nilai
dasar lain dari aktiva tetap berwujud dikurangi nilai sisa (jika
ada), selama umur kegunaan unit itu yang ditaksir (mungkin
berupa suatu kumpulan aktiva-aktiva) dalam suatu cara yang
sistematis dan rasional
Faktor Yang Menyebabkan Depresiasi
1. Faktor-Faktor Fisik
Faktor faktor fisik yg akan mengurangi fungsi aktiva
tetap aus karena dipakai, aus karena umur dan
kerusakan kerusakan
2. Faktor-Faktor Fungsional
faktor yg membatasi umur dari aktiva tetap antara
lain, ketidak mampuan aktiva memenuhi
kebutuhan produksi sehingga perlu di ganti, dan
adanya perubahan permintaan terhadap barang
dan jasa yang dihasilkan
Faktor Faktor Yang Menentukan Biaya
Depresiasi
Harga Perolehan
uang yang dikeluarkan atau utang yg timbul dan biaya biaya lain
yg terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya
sampai siap digunakan
Nilai Sisa ( Residu )
Jumlah yg di terima bila aktiva di jual atau ditukar, di tukar atau
cara-cara lain ketika aktiva tersebut tidak dapat lagi digunakan,
dikurangi dengan biaya biaya yg terjadi pada saat menjual atau
menukarnya.
Taksiran Umur Kegunaan
Taksiran umur kegunaan suatu aktiva di pengaruhi oleh cara cara
pemeliharaan dan kebijakan kebijakan yang di anut dalam
depresiasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode
waktu, hasil produksi atau satuan jam kerja.
Metode Perhitungan Depresiasi
Metode Garis Lurus ( Straight Line Method )
metode ini merupakan metode yg paling sederhana dan
banyak di gunakan.

Harga Perolehan Nilai Sisa


Depresiasi = -------------------------------------------
Umur Ekonomis

Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa


(residu) Rp 2.000.000, dan umurnya di taksir selama 4 tahun, maka nilai
depresiasi / tahun dapat di hitung sbb:

Depresiasi = (10.000.000 2.000.000 ) / 4 tahun


= 2.000.000 / tahun
Asete tetap diperoleh dgn harga RP 10.000.000, Umur
Ekonomis 4 th, dan nilai residu R 2.000.000
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode Garis Lurus
Kredit Total
Akhir Tahun Debit Nilai Buku
Akumulasi Akumulasi
Ke Depresiasi Aktiva
Depresiasi Depresiasi
10.000.000
1 2.000.000 2.000.000 2.000.000 8.000.000
2 2.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000
3 2.000.000 2.000.000 6.000.000 4.000.000
4 2.000.000 2.000.000 8.000.000 2.000.000

Total 8.000.000 8.000.000

Perhitungan Depresiasi = 10.000.000 - 2.000.000


4 tahun = 2.000.000
Metode Jam Jasa
Metode ini dasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama
mesin-mesin) akan lebih cepat rusak apabila digunakan
sepenuhnya. Dengan metode ini di hitung dengan dasar
satuan jam jasa.
Harga Perolehan Nilai Sisa
Depresiasi = -------------------------------------------
Taksiran Jam Jasa
Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa
(residu) Rp 2.000.000, dan di taksir akan di gunakan selama 8.000 jam,
maka nilai depresiasi / jam dapat di hitung sbb:
Depresiasi = (10.000.000 2.000.000 ) / 8.000 jam
= 1.000 / jam
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode Jam Jasa
Dengan asumsi jika digunakan tahun 1( 3000 jam), Th 2. (2.500
jam), Th 3. (1.500 jam) , Th 4. (1000 jam)
Tarif penyusutan = 10.000.000 - 2.000.000
8.000 jam = 1.000/jam

Jam Kredit Total


Tahun Debit Nilai Buku
Ke
Kerja Akumulasi Akumulasi
Depresiasi Aktiva
Mesin Depresiasi Depresiasi
10.000.000
1 3.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 7.000.000
2 2.500 2.500.000 2.500.000 5.500.000 4.500.000
3 1.500 1.500.000 1.500.000 7.000.000 3.000.000
4 1.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 2.000.000

Total 8.000.000 8.000.000


Metode Hasil Produksi
Metode ini dasarkan pada anggapan bahwa aktiva tersebut
didasarkan pada produk yg di hasilakan. Dengan metode ini
di hitung dengan dasar satuan hasil produksi.

Harga Perolehan Nilai Sisa


Depresiasi = -------------------------------------------
Taksiran Hasil Produksi
Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa
(residu) Rp 2.000.000, dan di taksir mampu berproduksi sebanyak 80.000
unit, maka nilai depresiasi / unit dapat di hitung sbb:
Depresiasi = (10.000.000 2.000.000 ) / 80.000 unit
= 100 / unit
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode
Hasil Produksi
Dengan asumsi jika aktiva tersebut mampu berproduksi pada tahun 1.
30.000 unit, Th 2. 25.000 unit, Th 3. 15.000 unit, Th 4. 10.000 unit

Hasil Kredit Total


Tahun Debit Nilai Buku
Ke
Produk Akumulasi Akumulasi
Depresiasi Aktiva
si Depresiasi Depresiasi
10.000.000
1 30.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 7.000.000
2 25.000 2.500.000 2.500.000 5.500.000 4.500.000
3 15.000 1.500.000 1.500.000 7.000.000 3.000.000
4 10.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 2.000.000

Total 8.000.000 8.000.000


Metode Beban Berkurang (Reducing
Charge Method)
Metode Jumlah Angka Tahun
Metode Saldo Menurun
Double Declining Method
Metode Tarif Menurun ( Declining Rate on
Cost Method )
Metode Jumlah Angka Tahun
Dalam metode ini depresiasi dihitung dengan mengalikan bagian pengurang yang
setiap tahunnya menurun dengan harga perolehan dan nilai residu.
Contoh, Harga Perolehan Mesin Rp 10.000.000 niali residu 2.000.000, di taksir
umunya 4 tahun, depresiasi mesin dihitung sebagai berikut :
Bobot thn ke n
Depresiasi Tahun ke n = -------------------------------- x (HP Residu)
jumlah angka tahun

Tahun Bobot (Weight) Bagian Pengurang


1 4 4/10
2 3 3/10
3 2 2/10
4 1 1/10
10 10/10
Tabel Depresiasi pertahun dengan Metode
Angka Tahun

Kredit Total
Tahun Debit Nilai Buku
Ke Akumulasi Akumulasi Aktiva
Depresiasi
Depresiasi Depresiasi
10.000.000
1 4/10 x 8.000.000 = 3.200.000 3.200.000 3.200.000 6.800.000
2 3/10 x 8.000.000 = 2.400.000 2.400.000 5.600.000 4.400.000
3 2/10 x 8.000.000 = 1.600.000 1.600.000 7.200.000 2.800.000
4 1/10 x 8.000.000 = 800.000 800.000 8.000.000 2.000.000

Total 8.000.000 8.000.000


Metode Saldo Menurun
Dalam Metode ini, depresiasi dihitung dengan cara
mengalikan tarif dengan nilai buku aktiva, tarif depresiasi
dapar di hitung dengan cara :
n Nilai Sisa
Tarif Depresiasi = 1 - -------------------
HP

Contoh, Mesin dengan harga perolehan Rp 10.000.000, taksiran niali sisa


(residu) Rp 2.000.000, dan umurnya di taksir 3 tahun, maka nilai
depresiasi / Tahun dapat di hitung sbb
3 2.000.0000
Tarif Depresiasi = 1 - -------------------
10.000.000

Anda mungkin juga menyukai