Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI

MATA KULIAH AKUNTANSI PERPAJAKAN

AKUNTANSI PAJAK INVESTASI

ISMAYANTI
0004.04.33.2022

MAGISTER AKUNTANSI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA (UMI)
KOTA MAKASSAR
2022
AKUNTANSI PAJAK INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG

A. INVESTASI JANGKA PENDEK


Aset yang tingkat likuiditasnya sangat tinggi, artinya besarnya investasi jangka
pendek menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek.
Menurut akuntansi komersial disajikan dng 2 cara :
1. Nilai perolehan
2. Nilai terendah antara nilai perolehan dan harga pasar.
Penilaian ini mengakibatkan penurunan nilai aset, selisih harga tsb diakui sebagai
kerugian. Metode penilaian ini tidak diperkenankan untuk keperluan perpajakan, sebab
bertentangan dng historisnya yg dianut dalam perpajakan. Penilaian investasi jangka
pendek menurut perpajakan didasarkan pada nilai perolehannya.

Surat berharga dalam valuta asing, sesuai dengan ketentuan


perpajakan, harus dijabarkan kedalam mata uang rupiah. Penjabarannya dilakukan
menggunakan kurs tanggal neracaatau kurs yang dilakukan secara taat asas. Menurut
PSAK 13 (1994) tentang akuntansi untuk investasi, ada 3 syarat yg harus dipenuhi, yaitu :
1. Mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera.
2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jngka waktu dekat biladibutuhkan dana untuk kegiatan
umum perusahaan.
3. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.

Pajak penghasilan atas keuntungan transaksi saham


Capital gain adalah keuntungan transaksi saham yg dikenakan pajak penghasilan .
Pengenaan ini dasarkan pada UU No. 7 tahun 1983. UU No. 10 tahun Psl 4 ayat 1 : Yg
menjadi objek pajak adalah penghasilan , yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yg
diterima atau diperoleh WP, baik yg berasal dari Indonesia, yg dapat dipakai atau
menambah kekayaan WP ybs, dengan nama dan dlm bentuk apapun. Besarnya PPh yg
dipungut dari transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut bersifat final sebesar 0,1%
dari bruto nilai transaksi penjualan.

Pajak penghasilan atas keuntungan transaksi saham.


Sedangkan untuk saham pendiri pemilik dikenakan tambahan sebesar 0,5% dari nilai
saham perusahaan. Jurnal akuntansi perpajakan untuk penjualan bukan saham dan
penjualan saham pendiri adalah :
- Jurnal penjualan bukan saham pendiri :
Kas xx
PPh Psl 4 (2) xx
Investasi dlm saham PT… xx
Pajak penghasilan atas keuntungan transaksi saham
- Jurnal penjualan saham pendiri :
Kas xx
PPhPsl 4 (2) xx
Saham biasa xx
Penghasilan atas transaksi penjulan saham dipotong langsung oleh penyelenggara bursa
efek pd saat transaksi jual beli saham. Pihak penyelenggara bursa efek yang akan
membayar atau menyetor PP Psl 4 (2) tersebut ke kas negara menggunakan SSP dan
melaporkannya Ke KPP menggunakan SPT masa PPh Pasal 4 (2).

Sekuritas
Sekuritas ( surat berharga ) yg mudah diperjual belikan merupakan bentuk invenstasi
sementara untuk memanfaatkan dan yg tidak dipergunakan .Dengan motivasi penyisihan
dana sementara tsb, keuntungan karena fluktuasi harga bukan merupakan tujuan utama dari
pembelian sekuritas. Sekuritas dapat berbentuk saham ( sekuritas ekuitas), obligasi, dan
sekuritas yg lain.

Saham
Sekuritas saham dpt berbentuk saham biasa dan saham preferen.Ketentuan pasal 4 ayat 3
UU PPh, deviden atau bagian laba yg diterima perseroan terbatas sebagai WP dlm negeri,
koperasi, BUMN, BUMD dan dari penyertaan modal pd badan usaha yg didirikan atau
berkedudukan di Indonesia tidak kenakan pajak dengan syarat : deviden tsb berasal dari
cad. Modal yg ditahan dan dibagi PT, BUMN dan BUMD yg menerima deviden,
kepemilikan saham pd badan yg memberikan deviden paling rendah 25% dr jumlah modal
yg disetor.

Saham
Dalam PP No. 14 tahun 1997, penghasilan positif dan negatif dari transaksi penjualan
saham di bursa efek dikenakan PPh 0,1% untuk saham pada umumnya 0,5% untuk saham
pendiri.Karena pungutan pajak diperlakukan sebagai pungutan final, maka untuk akuntansi
pajak , penghasilan dari dari penjualan tidak dilaporkan dlm SPT Tahunan dan
dikonsolidasikanb dng penghasilan lainnya yg tidak dikenakan pajak final.

Saham
Sebagai akibat pengenaan final tsb, semua pengeluaran dan biaya tdk dapat dikurangkan
pada penghasilan, baik yg berasal dr saham itu maupun penghasilan lainnya. Misalnya :
PT. ABC tgl 1 maret menjual saham PT. XYZ, yg dibelinya Rp ,- dng fharga Rp ,- dan
biaya penjualan ( jasa pialang ) Rp ,-. Keuntungan bersih PT. ABC dari penjualan saham
tsb Rp ,-. Namun untuk tujuan perpajakan, jumlah keuntungan tsb dikesampingkan, dan
PT. ABC harus membayar pajak final sejumlah Rp 1.100,- ( 0,1% x Rp ,-.
Saham
Bila sebaliknya terjadi kerugian , misalnya saham dijual dengan harga Rp ,- dan jasa
pialang Rp ,-, oleh adm. Pajak kerugian tsb dikesampingkan dan perusahaan tetap harus
membayar PPh Rp 950,- ( 0,1% x Rp ,- ) tanfpa mempertimbangkan adalanya fakta
kerugian. Hal ini semata-mata karena alasan kesederhanaan adm. Pemajakan dan
pemberian kepastian kepada pembayar pajakJurnal akuntansi perpajakan untuk transaksi
tsb adalah :
12 Contoh 1. Jika saham terjual dgn harga Rp 1.100.000,-
Keterangan
DK
1-Maret-’12
Kas
PPh Pasal 4 (2)
Laba penjualan saham
Invt. Dlm saham PT. XYZ
1.100
-------
80.000
2. Jika saham terjual dgn harga Rp ,
-Keterangan
DK
1-Maret-’12
Kas
PPh Pasal 4 (2)
Rugi penjualan saham
Invt. Dlm saham PT. XYZ
950
60.000
-----
---

Obligasi
Perlakuan akuntansi pajak atas sekuritas obligasi hampir sama dengan saham. Jika dalam
pembelian obligasi termasuk unsur bunga berjalan, bunga tsb harus diperhitungkan sebagai
penghasilan. PPh yg dipungut atas bunga obligasi yg tidak dijual di busar efek tidak boleh
dikapitalisasi, tetapi harus dicatat sebagai pajak yg dibayar dimuka ( PPh Psl 23 dengan
tarif 15% x penghasilan bruto ).

Obligasi
Sedangkan bunga obligasi di bursa efek dikenakan PPh final ( PPh 4 ayat 2 ) sebesar 20%
dari penghasilan bruto. Selain bunga tetap, penghasilan obligasi dapat berupa capital gain
dan realisasi diskonto ( selisih antara nilai nominal dng nilai perolehan ) pd saat pelunasan
obligasi. Hanya bunga obligasi dan deviden dari saham yg diperdagangkan di bursa yg
diterima WP perorangan yg tidak melebihi jumlah PTK setahun dibebaskan dari pajak.
Prinsip penilaian sekuritas saham berlaku jg atas obligasi. Demikian juga dng pencatatan
pelaporan obligasi melalui bursa efek diperlakukan sama dng saham.

Sekuritas yang lain


WP dapat mempunyai sekuritas yang lain, diantaranya warkat komersial, surat promes,
setifikat deposito dan lainnya. Sekuritas tersebut merupakan instrumen pasar yang yang
dapat diperjual belikan setiap saat. Selisih antara nilai yang dibayar pada saat pembelian
dan nilai yg diterima pada saat penjualan atau pelunasan merupakan penghasilan bagi
pemegang sekuritas. Sebagaimana terjadi dng penghasilan bagi pemegang sekuritas, biaya
dan kerugian dapat dikurangkan dari penghasilan oleh penerbit sekuritas. Metode penilaian
pd saham dan obligasi dpt diterapfkan terhadap jenis sekuritas yg lain.

B. INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi jangka panjang dimaksudkan utnuk meningkatkan penghasilan degnan
menanamkan modal di perusahaan lain. Penguasaan saham perusahaan lain dapat
dimasukkan pula untuk menguasai pasokan bb atau distribusi. Investasi jangka panjang
dapat berupa:
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dll
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus
3. Asset lain-lain seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan di masa yang
Nilai perolehan investasi jangka panjang meliputi:
1. Harga pembelian
2. Biaya broker
3. Pajak
4. Biaya lain-lain
Penghasilan dari investasi umumnya dilaporkan di Lap RL secara terpisah dari
kegiatan utama perusahaan. Penghasilan dari investasi berupa bunga obligasi dan dividen
saham adalah obyek PPh , dipungut dengan tarif 15% PB.

Saham
Jurnal akuntansi pajak atas transaksi investasi dalam saham menggunakan cost method dan
equity method:
Untuk tujuan perpajakan, tidak terdapat ketentuan menyebutkan metode
pembukuan investasi jangka saham. Investasi saham menurut pasal 10 ayat 5 UU PPh
sama dengan halnya persediaan, dibukukan berdasarkan harga perolehan tanpa
memperhatikan persentase kepemilikan. Keuntungan pengalihan saham merupakan obyek
PPh. Yaitu kelebihan harga jual diatas perolehannya . Apabial penjualan saham dilakukan
tidak melalui pasar modal, maka keutnungan dari penjualan tersebut harus diakui sebagai
penghasilan dari penjualan dikenakan PPh:
- Untuk saham pendiri tarif 0,5% PB bersifat final
- Untuk bukan saham pendiri tarif ),1% bersifat final
Sehingga biaya yang dikeluarkanuntuk perolehan penghasilan tsb tidak dapat
mengurangi pendapatan dividen. Jika penjualan tidak melalui pasar modalmaka keutungan
dari penjualan tersebut harus diakui sebagai penghasilan di luar usaha yang harus
digabungkan dengan penghasilan lain untuk dilaporkan di SPT PPh Badan. Sehingga biaya
yang dikeluarkan untuk perolehan penghasilan tsb dapat mengurangi pendapatan dividen.

Contoh WP.
Alice adalah pemegang saham PT.B pada tahun 2004 memiliki saham 5000 lembar
dengan harga perolehan Rp.3.000/lembar saham. Pada tahun 2007 PT.B membagikan
saham bonus yang berasal dari konversi agio saham dengan perbandingan 1:1 yaitu setiap
satu lembar saham memperoleh satu saham bonus. Pada bulan Agustus 2009 WP Alice
menjual 1000 lembar saham dengan harga Rp.5.000 perlembar saham. Penghasilan yang
harus dimasukkan ke dalam SPT Tahunan WP OP:
1) Harga perolehan setiap lembar saham:
a) 5000 lbr yang diperoleh th 2004 @Rp.3.000 = Rp. 15.000.000
b) 5000 lbr yang diperoleh th 2007@Rp.0 = Rp.0
2) Jumlah lembar saham 10.000 lbr = Rp.15.000.000
3) Harga perolehan rata-rata perlembar saham Rp.1.500
a) Harga penjualan = 1000 x Rp.5.000 = Rp.5.000.000
b) Harga perolehan 1000 lembar saham = 1000 X Rp.1.500 = Rp.1.500.000
4) Keuntungan Rp.5.000.000 – Rp.1.500.00 = Rp. 3.500.000

Untuk mempertahankan proporsi kepemilikan saham pada umumnya jika


perusahaan akan menerbitkan saham baru kepada persero lama diberikan hak emmbeli
terlebih dahulu (pre-emptive rights). Kelaziman dalam akuntansi komersial untuk
mengalokasikan harga perolehan saham kepada rights tersebut. Penjualan rights diatas
harga alokasi tersebut merupakan keuntungan.
Sementara itu jika hak tersebut dimanfaatkan untuk emmbeli saham baru dengan
harga yang lebih rendah dari harga pasar, harga perolehan rights ditambahkan pada
pembelian dan diakui sebagai harga perolehan saham baru.
Apabila rights tidak dimanfaatkan alokasi biaya umumnya dianggap sebagai kerugian.
Dalam ketentuan perpajakan alokasi tersebut tidak dilakukan sehingga hasil penjualan
rights merupakan penghasilan kena pajak seluruhnya.

Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu. Nilai
obligasi sebagai investasi dicatat sesuai dengan harga perolehannya. Pembayaran bunga
harus dinyatakan terpisah dari harga perolehannya. Perbedaan antara harga perolehan
dengan nilai nominal obligasi atau surat berharga semacam itu harus ditangguhkan dan
diamortisasikan selama jangka waktu yang ada. Penjelasan pasal 4 ayat 1 UU PPh
menganggap bagian keuntungan atas pembagian keuntukan dalam hal penghasilan bunga,
memiliki karakter seperti dividen.

Contoh:
Pada tanggal 1 juli 2003 Budi membeli 10 lembar obligasi PT.A dengan niali
nominal Rp.10.000 dan dengan kurs sebesar 110%. Bunga obligasi 12% pertahun dibayar
tiap 1 april dan 1 oktober. Komisi pialang Rp.8.000. Obligasi akan dilunasi pada tanggal
31 Desember 2007 ( 4,5 tahun kemudian).
Pencatatan investasi obligasi oleh Budi:
1 Juli Investasi Obligasi 100.000
Premium 10.000
Penghasilan Bunga 3.000
Utang PPh Pasal 23 1.500
Kas 111.500
Budi harus melakukan pemotongan PPh 23 atas premium diskonto yang merupakan
penghasilan bagi yang menerbitkan obligasi : 15% X 10.000 = 1.500
Tanggal 10 bulan berikutnya Budi harus menyetorkan pajak tsb ke kas negara
10 Agus Utang PPh 23 1.500
Kas 1.500
Sesuai PPh Pasal 21 Budi harus memotong pembayaran komisi sebesar 5% XPB = 5% X
8.000 = 400
1 Juli Biaya Komisi 8.000
Utang PPh 21 400
Kas 7.600
Tanggal 10 bulan berikutnya Budi harus menyetorkan pajak tsb ke kas negara
10 Agus Utang PPh 21 400
Kas 400
Pendapatan bunga yang diterima budi dipotong PPh 23 oleh PT.A 15% x 6.000 = 900
1 Oktober Kas 5.100
Pph 23 dibayar dimuka 900
Penghasilan bunga 6.000
Premium obligasi diamortisasi Rp.1.111 untuk 6 bulan selama tahun 2003 yang
dimasukkan dalam pos pengurang penghasilan bunga
31 Des Piutang bunga 3.000
Penghasilan bunga 3.000
Penghasilan bunga 1.111
Premium obligasi 1.111
Penghasilan bunga obligasi bukan penghasilan yang dikenakan PPh Final, sehingga pada
akhir tahun akan dilakukan penggabungan dengan penghasilan lain dan dilakukan
penghitungna kembali dalam SPT Tahunan Budi
31 Des Penghasilan Bunga 4.889
Rugi Laba 4.889

Sumber
Soekrisno, Agus dan Estralita Tresnawati. 2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
Kurniadi, Hans. 2019. Akunatnsi Pajak Investasi Jangka Pendek. Di akses pada tanggal 23 april
2023. https://slideplayer.info/slide/3758463/.

Anda mungkin juga menyukai