Mengenal Kewajiban
Pajak Perusahaan
Fashion
Mengenal Pajak Perusahaan
Daftar Isi
01 Mengenal Wajib Pajak
03 Kewajiban Perpajakan bagi Badan Usaha
04 Kewajiban Pajak Tahunan
07 Aspek Pajak Bulanan
i
Mengenal Wajib Pajak Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang memperoleh penghasilan dari hasil
bekerja disuatu perusahaan, jika penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun
sudah melebihi PTKP maka ketentuan pajaknya menggunakan tarif progresif
pasal 17 UU Pajak Penghasilan (PPh). Adapun besaran PTKP tersebut yaitu:
1
Mengenal Wajib Pajak Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
2
Kewajiban Perpajakan bagi Badan Usaha Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
3
Kewajiban Pajak Tahunan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
4
Kewajiban Pajak Tahunan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
Sebagaimana diketahui bahwa pelaku UMKM yang memiliki penghasilan bruto tidak
7 4 3
Tahun Pajak Tahun Pajak Tahun Pajak
Wajib Pajak Wajib Pajak Badan Wajib Pajak Badan
Orang Pribadi berbentuk koperasi, persekutuan berbentuk perseroan
terbatas
5
Kewajiban Pajak Tahunan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
Pada ketentuan baru sebagaimana diatur dalam UU HPP, tarif PPh Badan berubah
menjadi 22% mulai tahun 2022. Oleh karena itu, mulai pelaporan SPT Badan tahun
pajak di tahun 2021, tarif yang digunakan pada SPT Tahunan Badan yaitu 22%.
Tarif 22% tersebut akan berlaku juga untuk tahun-tahun selanjutnya.
Berdasarkan Pasal 31E UU PPh, khusus bagi Wajib Pajak Badan yang memperoleh
penghasilan bruto sampai dengan Rp 50 miliar, mendapatkan fasilitas pengurangan
tarif 50% dalam menghitung pajak yang terutang. Dasar pengenaan tarif Pajak
Penghasilan Badan yang mendapat pengurangan tarif 50% yang dikenakan atas
Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 Miliar
yaitu penurunan tarif PPh Badan untuk tahun yang ditentukan.
Contoh:
PT B memperoleh penghasilan bruto Rp 6 miliar dengan Penghasilan
Kena Pajak yaitu Rp 800 juta. Hitung pajak yang terutang apabila
penghasilan tersebut diterima pada Tahun Pajak 2021.
Kemudian bagi Wajib Pajak Badan yang memiliki omzet diatas Rp 50 miliar dalam satu
tahun, cara menghitung pajak yang terutang yaitu tinggal mengalikan Penghasilan
Neto Fiskal atau Penghasilan Kena Pajak dengan tarif PPh badan yaitu 22%.
6
Aspek Pajak Bulanan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
PPh Pasal 21 Pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang
pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Jadi, ketika Wajib Pajak
badan mempekerjakan pegawai dengan upah melebihi PTKP maka
Wajib Pajak badan tersebut memiliki kewajiban untuk memungut,
menyetor dan melaporkan SPT PPh Pasal 21.
PPh Pasal 24 Pajak yang dibayarkan di luar negeri atas penghasilan yang didapatkan
dari luar negeri. Atas pajak yang telah dibayar di luar negeri tersebut, dapat
dikreditkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan.
PPh Pasal 25 Pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan
pada setiap masa pajak untuk mengurangi besarnya pajak tahunan
yang harus dibayar.
PPh Pasal 26 Pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh
subjek pajak luar negeri yang bekerja pada suatu perusahaan
atau mendapatkan penghasilan dari suatu badan berupa penjualan
harta, bunga, royalti, hadiah, dividen, sewa dan jasa.
7
Aspek Pajak Bulanan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
PPh Pasal 4
ayat 2 diatur dalam peraturan perpajakan. Diantaranya yaitu: sewa tanah dan
bangunan, pengalihan tanah dan bangunan, bunga obligasi, hadiah undian dan
lain-lain.
PPh Pasal 15 Pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima berkaitan dengan
pelayaran dan penerbangan.
Pajak Pajak yang wajib dipungut atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa
Pertambahan Kena Pajak oleh pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Nilai Pajak (PKP). Adapun Wajib Pajak yang harus dikukuhkan sebagai PKP yaitu
ketika omzet dalam satu tahun telah melebihi Rp 4,8 M.
PPN merupakan pajak yang dikenakan atas transaksi barang atau jasa yang
termasuk dalam kategori objek PPN. Sebagaimana diatur dalam Ayat 1 Pasal 7
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, atas Barang Kena Pajak (BKP) maupun
khusus ekspor berupa BKP Berwujud, BKP Tidak Berwujud dan JKP dapat
dikenakan tarif PPN 0%. Kemudian pada Ayat 3 menyebutkan bahwa tarif PPN
tersebut dapat diubah paling rendah 5% dan paling tinggi 15%.
Pada ketentuan baru yang diatur dalam UU HPP, tarif PPN akan naik secara
bertahap. Tarif PPN yang berlaku mulai April 2022 yaitu 11% dan akan naik
menjadi 12% berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025. Selain tarif PPN
dalam pemungutan PPN. Misalnya tarif 1%, 2% atau 3% dari peredaran usaha
yang diatur dalam PMK. Tarif tersebut hanya diperuntukan atas barang/jasa
tertentu atau sektor usaha tertentu.
8
Aspek Pajak Bulanan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
SPT Masa PPh 4(2) – Disetor Sendiri Setiap tanggal 15 bulan berikutnya
SPT Masa PPN & PPnBM – Non Bendaharawan Setiap tanggal 15 bulan berikutnya
SPT Masa PPh, PPN & PPnBM – Bea Cukai 1 hari setelah dipungut
9
Aspek Pajak Bulanan Mengenal Kewajiban Pajak Perusahaan
SPT Masa PPh 4(2) – Dibayar Sendiri Setiap tanggal 20 bulan berikutnya
SPT Masa PPN & PPnBM – Non Bendaharawan Setiap akhir bulan berikutnya
SPT Masa PPh, PPN & PPnBM – Bea Cukai 7 hari setelah pembayaran
10
Hati-hati dapat Surat Cinta dari DJP!