Anda di halaman 1dari 3

NAME : SILVI PRATIWI

NPM : 19052022

NEWS DICOURSE ANALYSIS

Jakarta - Wajib pajak orang pribadi (WP OP) dalam negeri dapat menikmati fasilitas khusus
berupa pengurang penghasilan yang dikenal dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
dalam menghitung Pajak Penghasilan (PPh) nya. WP OP karyawan dengan status TK/0 ( tidak
kawin tanpa tanggungan) dapat menikmati PTKP sebesar Rp4,5 juta dalam satu bulan.
Untuk WP OP yang menjalankan usaha dengan peredaran bruto tertentu, berdasarkan Undang-
Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), berhak mendapatkan PTKP sebesar 500
juta rupiah setahun. Peredaran bruto tertentu yang dimaksud di sini adalah peredaran bruto yang
tidak melebihi 4,8 miliar rupiah setahun. Direktorat Jenderal Pajak dalam kampanye nya sering
menyebut kelompok WP OP ini sebagai WP OP UMKM. Padahal istilah UMKM tidak
digunakan sebagai redaksional dalam aturan terkait. Tarif PPh final 0,5% sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 (PP 23/2018) akan dikenakan atas omzet
bruto di atas 500 juta rupiah setahun.

Secara nominal, perbandingan kedua PTKP di atas nampak jomplang. Nilai PTKP WP OP
karyawan jauh di bawah PTKP WP OP pengusaha dengan peredaran bruto tertentu. Aspek
keadilan bagi WP OP karyawan kemudian dipertanyakan. Tax Base Untuk menyelisik keadilan
di balik kebijakan ini terlebih dahulu harus kita pahami dasar pengenaan PPh di antara kedua
nya. PPh atas WP OP karyawan dikenakan atas penghasilan bersih berupa gaji dikurangi dengan
biaya jabatan dan PTKP. Sedangkan PPh atas WP OP pengusaha dikenakan atas peredaran bruto,
tanpa memperhitungkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Akibatnya, bagaimana pun kondisi
usaha WP, baik untung maupun rugi, tetap ada pajak yang dibayarkan.

Sebagai perbandingan, WP OP pengusaha dengan omzet di bawah 4,8 miliar rupiah yang
memilih menghitung PPh nya dengan tarif pasal 17 UU PPh, dapat tidak menyelenggarakan
pembukuan, namun tetap menyelenggarakan pencatatan. Untuk mendapatkan nilai penghasilan
neto, pengusaha ini akan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-17/PJ./2015.
Jika kita mengambil contoh usaha budi daya lebah di Sumbawa dengan besaran NPPN 10%,
maka atas peredaran bruto 500 juta rupiah akan didapat penghasilan neto 50 juta setahun, atau
sekitar 4,2 juta satu bulan. Nilai ini menjadi tidak jauh berbeda dengan penghasilan neto yang
menjadi PTKP bagi WP OP karyawan.

WP OP karyawan juga masih memiliki ruang perluasan PTKP sesuai dengan status dan jumlah
tanggungan keluarga. PTKP WP OP karyawan berada pada rentang 4,5 juta rupiah sampai
dengan 10,5 juta rupiah sebulan. Tidak demikian dengan WP OP pengusaha dengan peredaran
bruto tertentu yang menghitung PPh nya dengan tarif final 0,5%.

Analysis :

Teks berita tersebut menjelaskan tentang wajib pajak bahkan kepada pemilik usaha UMKM dan
karyawan. Ya, saat dimulainya kewajiban perpajakan bagi Wajib Pajak adalah pada saat telah
memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai Wajib Pajak dan sehubungan dengan adanya
perbuatan, keadaan, maupun peristiwa yang menimbulkan adanya pajak yang terutang dalam
suatu Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, ataupun dalam Tahun Pajak. Wajib Pajak adalah orang
pribadi atau badan yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, serta
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

-PAJAK : Pajak adalah kontribusi wajib dari orang atau badan terhadap negara, yang sifatnya
memaksa sesuai dengan undang-undang tanpa adanya imbalan secara langsung. Pajak tersebut
oleh pemerintah dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

- WP OP : Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) adalah setiap orang pribadi yang memiliki
penghasilan di atas penghasilan tidak kena pajak. Di Indonesia, setiap orang wajib mendaftarkan
diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kecuali ditentukan dalam undang-
undang.

- PTKP : Menurut kepada UU No 36 Tahun 2008 tentang PPh, Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) adalah komponen pengurangan dalam menghitung besarnya pajak penghasilan wajib
pajak orang pribadi.
- Omzet : Omzet adalah sejumlah nilai total dari penjualan produk dalam periode tertentu. Anda
bisa menyamakan omzet dengan istilah pendapatan kotor.

- PPh : Pajak penghasilan atau PPh ialah pajak yang dikenakan terhadap tiap tambahan nilai
kemampuan ekonomis yang diterima oleh WP, Taxmates.

- Bruto : Pengertian penghasilan bruto sendiri menurut ketentuan pajak merupakan jumlah
seluruh penghasilan yang diterima wajib pajak sehubungan dengan pekerjaannya selama Tahun
Pajak yang bersangkutan dari setiap pemberi pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai