Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak penghasilan atau PPh ialah pajak yang dikenakan terhadap tiap tambahan nilai
kemampuan ekonomis yang diterima oleh WP, Taxmates. Baik itu yang didapat dari dalam
maupun yang dari luar negeri, yang dapat menambah kekayaan tiap Wajib Pajak (WP). Wajib
Pajak bisa perorangan atau suatu badan usaha. Badan Usaha juga wajib memiliki NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak) dan dikenakan PPh atas pengelolaan dan penguasaannya atas
barang dan jasa. Beberapa Badan Usaha itu seperti bentuk badan hukum Perusahaan Terbatas
(PT), atau Perusahaan Firma (Fa), atau Perseroan Komanditer (CV) dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pentingnya Lapor SPT Tahunan

Sedangkan Pajak penghasilan yang dibebankan kepada perseorangan maka meliputi upah, dan
gaji, serta tunjangan, juga honorarium, dan pembayaran lainnya yang berhubungan dengan
jasa, atau kegiatan, atau jabatan ataupun pekerjaan, yakni segala bentuk penghasilan. PPh
diatur dalam beberapa pasal UU terkait perpajakan. Mengenai pajak penghasilan perseorangan
tersebut diatur pada pasal 21.

Tarif Pajak Penghasilan yang Terbaru

Taxmates perlu perhatikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi


Peraturan Perpajakan (HPP). Sejak Januari 2022 maka mulai berlaku ketentuan tentang pajak
Penghasilan yang terbaru. Terdapat satu lagi lapis penghasilan orang pribadi atau bracket yang
dikenakan tarif pajak penghasilan atau PPh. Tambahan 1 layer PPh orang pribadi itu adalah
tarif PPh sebesar 35 persen bagai penghasilan kena pajak senilai di atas 5 miliar Rupiah,
sehingga orang-orang kaya wajib membayar pajaknya secara lebih mahal. Sedangkan di sisi
lain, maka pemerintah meningkatkan batas tarif pajak penghasilan terendah sebesar 5 persen
menjadi 60 juta Rupiah dari sebelumnya yang sebesar 50 juta Rupiah. Berikut ini rincian
lengkapnya Taxmates:

 WP berpenghasilan kena pajak hingga 60 juta Rupiah wajib membayar tarif pajak 5
persen
 WP berpenghasilan di atas 60 juta Rupiah hingga 250 juta Rupiah dikenakan tarif pajak
15 persen
 WP berpenghasilan kena pajak 250 juta Rupiah hingga 500 juta Rupiah dikenakan tarif
pajak 25 persen
 WP berpenghasilan kena pajak 500 juta Rupiah hingga 5 miliar Rupiah dikenakan tarif
pajak 30 persen
 WP berpenghasilan di atas 5 miliar Rupiah dikenakan tarif pajak 35 persen

Lalu tarif PPh Badan Usaha juga naik menjadi sebesar 22 persen untuk tahun pajak 2022 dan
seterusnya. Dalam melaporkan pajak maka hitung dulu total seluruh penghasilan kotor lalu
kurangi dengan biaya untuk mendapatkan, dan menagih, juga memelihara penghasilan,
termasuk biaya pensiun, dan hutang, serta kredit bank, hingga diketahui total pendapatan
bersihnya. Kemudian kurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), hingga diketahui
Penghasilan Kena Pajak (PKP) nya.

Baca Juga: Hal Tentang Pajak yang Wajib Kamu Tau

Masih bingung Taxmates? Yuk konsultasi aja langsung di aplikasi HiPajak! Dengan aplikasi
HiPajak kamu bisa lapor SPT secara online dengan mudah, bisa juga konsultasi permalasalahan
pajak langsung dengan konsultan bersertifikat dan berpengalaman!

Anda mungkin juga menyukai