Anda di halaman 1dari 57

KUP

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan


Sesi III
Pasal 28 ayat (1) UU KUP

WAJIB PAJAK ORANG


PRIBADI YG MELAKUKAN
WAJIB PAJAK
KEGIATAN USAHA
BADAN
ATAU PEKERJAAN
BEBAS

DI INDONESIA

WAJIB
MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN
DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (2) UU KUP

TIDAK WAJIB PEMBUKUAN TETAPI


WAJIB MELAKUKAN PENCATATAN

WP ORANG PRIBADI
YG MELAKUKAN WP ORANG PRIBADI
KEGIATAN USAHA/ YG TIDAK MELAKUKAN
PEKERJAAN BEBAS KEGIATAN USAHA
ATAU
PEKERJAAN BEBAS
YG DIPERBOLEHKAN MENGHITUNG
PENGHASILAN NETO DGN
MENGGUNAKAN NORMA
PENGHITUNGAN
PENGHASILAN NETO (NPPN)
Skema Pemajakan WP OP
WP Orang Pribadi

Omset 1 th < 4,8M Omset 1 th ≥ 4,8M

Boleh melakukan Wajib melakukan


pencatatan pembukuan

Pengh netto = Pengh netto =


Pengh brutto x Norma pengh netto % Pengh brutto – pengurang pengh brutto`

Pengh Kena Pajak = Pengh Kena Pajak =


(Pengh brutto x Norma pengh netto %) (Pengh brutto – Biaya deductible –
- PTKP Kompensasi Kerugian – PTKP)

PPh terutang = Tarif psl 17 x Pengh Kena Pajak


4
PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
Pasal 1 (29) dan Pasal 28 ayat (9) UU KUP

Buku dan dokumen yang menjadi dasar


pembukuan dan pencatatan, termasuk hasil
pengolahan data dari pembukuan scr
elektronik, program aplikasi on-line Wajib
Disimpan di Indonesia selama 10 Tahun

KUP 93
Prinsip-prinsip Pembukuan

1. itikad baik & mencerminkan keadaan yang


sesungguhnya
2. diselenggarakan di Indonesia
3. huruf latin, angka Arab
4. mata uang rupiah atau USD
5. Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris
6. taat azas, dengan stelsel kas atau akrual
7. sekurang kurangnya terdiri dari catatan mengenai :
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya,
penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung
besarnya pajak terutang;
8. disimpan selama 10 tahun di Indonesia
Pembukuan dalam Mata Uang Asing (USD) dan
Bahasa Inggris
Pasal 13 (1) huruf
Sanksi Administrasi d
dan (3) UU KUP
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29
tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.

Ketentuan mengenai
PEMBUKUAN
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar
dalam satu Tahun Pajak;
b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong,
tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetorkan, dan dipotong atau
dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan;
c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.

PEMERIKSAAN
Sanksi Pidana

Setiap orang yang dengan sengaja:


memperlihatkan pembukuan atau
pencatatan yang palsu
tidak menyelenggarakan pembukuan
atau pencatatan di Indonesia menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara
tidak memperlihatkan atau tidak
meminjamkan buku, catatan, atau
dokumen lain
tidak menyimpan buku, catatan, atau dipidana dengan pidana penjara
dokumen yang menjadi dasar 6 bulan - 6 tahun
pembukuan atau pencatatan dan denda 2-4x jumlah pajak
terutang yang tidak/kurang dibayar

*Berdasarkan Pasal 39 UUKUP


Pembayaran (PMK-242/2014)
&
Pelaporan (PMK-243/2014 sttd PMK 9/2018)
PEMBAYARAN Pajak
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 242/PMK.03/2014

SSP Standar SSP Khusus

Offline : Online : E-Billing


Kantor Pos Teller PT.Pos Indonesia
Bank BUMN/BUMD Teller Bank Persepsi
Bank yang ditunjuk DJA ATM atau Internet Banking
Definisi:

Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui
Kantor Penerima Pembayaran.

SSP Standar adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan atau berfungsi untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kantor Penerima
Pembayaran dan digunakansebagai bukti pembayaran dengan bentuk, ukuran dan isi
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

SSP Khusus adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke Kantor
Penerima Pembayaran yang dicetak oleh Kantor Penerima Pembayaran dengan
menggunakan mesin transaksi dan atau alat lainnya yang isinya sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, dan mempunyai fungsi yang
sama dengan SSP Standar dalam administrasi perpajakan.

SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor) adalah SSP
yang digunakan oleh Importir atau Wajib Bayar dalam rangka impor.

SSCP (Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau
Buatan Dalam Negeri) adalah SSP yang digunakan oleh Pengusaha untuk cukai atas
Barang Kena Cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam negeri.
Batas Waktu Pembayaran Pajak
Pasal 9 (2)
SPT Masa PPh Pasal 21/26
SPT Masa PPh Pasal 23/26 Max tgl 10 setelah
SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 akhir masa pajak
SPT Masa PPh Pasal 15
SPT Masa PPh Pasal 22 Badan Tertentu
Max tgl 15 setelah
SPT Masa PPh Pasal 25 Akhir masa pajak

SPT Tahunan (PPh Pasal 29) Sebelum SPT Tahunan


disampaikan

SPT Masa PPh Pasal 22 Bendaharawan Hari yang sama

Saat Bayar Bea Masuk/Doc.


IMPOR - SPT Masa PPN/PPnBM, PPh PAsal 22
PIB

SPT Masa PPN/PPnBM incl WAPU Non Bdhwn Akhir Bulan Berikutnya

SPT Masa PPN/PPnBM Bendaharawan Sehari setelah pemungutan


Batas Waktu Pembayaran Pajak Pajak
(cont)
❖ STP, SKPKB, SK Keberatan, SK Pembetulan, Putusan Banding,
Putusan PK harus dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal
diterbitkan (Psl 9 – 3)
❖ Bagi WP usaha kecil dan WP didaerah tertentu – dapat diperpanjang
p.l. 2 bulan (Psl 9-3a)
❖ Atas permohonan WP, DJP dapat memberikan persetujuan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk
kekurangan pembayaran pajak dalam SPT Tahunan paling lama 12
bulan.
JATUH TEMPO PADA HARI LIBUR

Tanggal Jatuh Tempo Hari Kerja


bertepatan dengan hari libur berikutnya

dilakukan di Kantor Pos /


Sabtu/ hari libur nasional termasuk hari Pemilu yang
bank yang ditunjuk oleh
ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama
Menkeu
ANGSURAN
Atas

1. STP, SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK


Keberatan, dan Putusan Banding yang menyebabkan
jumlah pajak yang harus dibayar bertambah
2. PPh Pasal 29
dikenai bunga sebesar 2% sebulan atas pajak yang
kurang dibayar.
Permohonan Angsuran
• Permohonan secara tertulis
• Diajukan paling lama 9 hari kerja sebelun
JT pembayaran disertai alasan
• Jika telah lewat 9 hari kerja karena
keadaan luar biasa masih dapat
dipertimbangkan sepanjang dapat
dibuktikan
• KPP memberikan keputusan 7 hari kerja
setelah tanggal diterimanya permohonan
jika terlampaui dianggap diterima
Sanksi Keterlambatan
Pembayaran Pajak
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 243/PMK.03/2014 sttd 9/PMK.03/2018

Definisi
Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan
Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak,
Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak,
dan atau Harta dan Kewajiban

UNTUK SUATU
UNTUK SUATU
TAHUN PAJAK ATAU
MASA PAJAK
BAGIAN TAHUN PAJAK

SPT MASA SPT TAHUNAN


PPh (Umum) Bagi PKP Bagi
Pemotong/Pemungu
Melaporkan dan Melaporkan dan t
Melaporkan dan
mempertanggungjawbk mempertanggungjawabka mempertanggungjawaban
an penghitungan n penghitungan jumlah pajak yang dipotong atau
jumlah pajak terutang PPN & PPnBM yang dipungut dan
dan melaporkan : terutang dan melaporkan: disetorkannya
1. pembayaran pajak 1. Pengkreditan PM-PK
tahun berjalan 2. Pembayaran sendiri
2. Pemotongan pajak maupun melalui pihak lain
oleh pihak lain dalam satu masa pajak
3. penghasilan yang
mrpkn Obyek Pajak –
bukan obyek pajak
4. Harta dan kewajiban
Jenis SPT

SPT Tahunan

PPh Pasal 21 dan Pasal 26


PPh Pasal 22
PPh Pasal 23 dan Pasal 26
SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2
PPh Pasal 15
PPh Pasal 25
PPN (form 1111 & 1111 WAPU)
PPn BM (form 1111BM)
Kewajiban Menyampaikan SPT
Benar
Mengisi Lengkap
Jelas
Menandatangani
WP Tempat
terdaftar

Tempat
Menyampaikan
dikukuhkan KPP

Tempat lain Online


Flow Chart Penyampaian SPT

Secara langsung
Formulir kertas
ditempat yang
(hardcopy)
SPT ditetapkan DJP

Secara langsung / cara lain yaitu


e-SPT mengunduh format SPT /
aplikasi e-SPT di situs DJP

1. Tanda tangan biasa


Wajib ditandatangani
2. Tanda tangan stempel
WP atau Kuasa WP
3. Tanda tangan elektronik/digital

Tanda tangan stempel dan tanda tangan elektronik/digital mempunyai


kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan biasa
Flow Chart Penyampaian SPT

SPT BUKTI
PENERIMAAN
SPT

Secara langsung Tanda penerimaan surat

Via Pos Bukti pengiriman surat

Cara lain Jasa ekspedisi

e-filing Bukti Penerimaan Elektronik


SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN

• tidak ditandatangani;
• tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau
dokumen;
• SPT LB disampaikan setelah 3 tahun dan telah ditegur
secara tertulis;
• disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
SPT TAHUNAN PPh WP YANG WAJIB
MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
Pasal 4 ayat (4)

BAGI WAJIB PAJAK YANG WAJIB


MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN,
HARUS MELAMPIRKAN
LAPORAN KEUANGAN BERUPA :
• NERACA,
• LABA RUGI, SERTA
• KETERANGAN LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENGHITUNG BESARNYA PENGHASILAN KENA
PAJAK.
LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN DARI
MASING-MASING WAJIB PAJAK
Pasal 4 ayat (4a) – Memori Penjelasan
LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN DIMAKSUD
ADALAH LAPORAN KEUANGAN HASIL KEGIATAN
USAHA MASING-MASING WAJIB PAJAK.
Contoh :
PT. A memiliki saham pada PT. B dan PT. C. Dalam
contoh tsb PT. A mempunyai kewajiban melampirkan
Laporan Keuangan Konsolidasi PT A dan anak
perusahaan, juga melampirkan Laporan Keuangan atas
usaha PT. A (sebelum dikonsolidasi). Sedangkan PT. B
dan PT. C wajib melampirkan Laporan Keuangan
masing-masing, bukan Laporan Keuangan Konsolidasi.
LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN YANG
DIAUDIT AKUNTAN PUBLIK
Pasal 4 ayat (4b)

APABILA LAPORAN KEUANGAN SBGMN DIMAKSUD


AYAT (4a) DIAUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK TETAPI
TIDAK DILAMPIRKAN PADA SPT,
MAKA :
SURAT PEMBERITAHUAN DIANGGAP TIDAK
LENGKAP DAN TIDAK JELAS;
SEHINGGA
SURAT PEMBERITAHUAN DIANGGAP TIDAK
DISAMPAIKAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASAL 3
AYAT (7) HURUF b.
Batas Waktu Penyampaian SPT
Pasal 10 PMK 09/2018

Jenis SPT Batas Waktu Pelaporan


SPT Masa PPh Pasal 21/26 Max 20 hari setelah
SPT Masa PPh Pasal 22 /pemungut lainnya/ akhir masa pajak
Bendaharawan
SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 dan Pasal 15

PPh Pasal 22 dan PPN/PPnBM Impor mingguan paling lama pada hari
Oleh Bea Cukai kerja terakhir minggu berikutnya
SPT Masa PPN akhir bulan berikutnya setelah
Masa Pajak berakhir.
SPT Tahunan PPh OP Max 3 bulan setelah akhir thn
pajak, dpt diperpanjang p.l 2 bulan
SPT Tahunan PPh Badan Max 4 bulan setelah akhir thn
pajak, dpt diperpanjang p.l 2 bulan

BATAS AKHIR pelaporan bertepatan dengan HARI LIBUR


(Sabtu/ hari libur nasional termasuk hari Pemilu yang ditetapkan Hari Kerja
oleh Pcmerintah dan cuti bersama) berikutnya
DIKECUALIKAN KEWAJIBAN SPT
PMK - 243/PMK.03/2014

Pasal 2 Pasal 3
WP PPh tertentu adalah WP yang memenuhi
kriteria :
Dikecualikan dari
WP orang pribadi yang dalam satu Tahun menyampaikan SPT Masa
Pajak menerima/memperoleh penghasilan PPh 25 dan SPT Tahunan
neto tidak melebihi PTKP OP

Wajib Pajak orang pribadi yang tidak Dikecualikan dari


menjalankan kegiatan usaha atau tidak menyampaikan SPT Masa
melakukan pekerjaan bebas. PPh 25
DIKECUALIKAN KEWAJIBAN SPT
PMK - 243/PMK.03/2014

WP yang tidak dapat menyampaikan SPT dalam jangka


WP lain
waktu yang telah ditentukan karena keadaan antara lain:

1. kerusuhan massal;
2. kebakaran;
3. ledakan bom atau aksi terorisme;
4. perang antarsuku; atau
5. kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara/perpajakan

Penetapan WP lain dilakukan dengan Keputusan Direktur Jenderal


Pajak
Sanksi Keterlambatan Pelaporan
(Psl 7(1)-7(2) UU KUP
Sanksi adminitrasi berupa denda :
❑ Rp. 500.000,- untuk SPT Masa PPN
❑ Rp. 100.000,- untuk SPT Masa lainnya
❑ Rp. 100.000,- untuk SPT Tahunan PPh OP
❑ Rp. 1.000.000,- untuk SPT Tahunan PPh Badan
Sanksi keterlambatan tidak dikenakan untuk :
Sanksi keterlambatan tidak dikenakan untuk :
✔ WP OP yang telah meninggal dunia
✔ WP OP yang telah meninggal dunia
✔ WP OP yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
✔ WP OP yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas
pekerjaan bebas
✔ WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di Indonesia
✔ WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di Indonesia
✔ BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia
✔ BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia
✔ Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
✔ Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
✔ WP yang terkena bencana (diatur dgn Permenkeu)
✔ WP yang terkena bencana (diatur dgn Permenkeu)
✔WP lain (diatur dengan Permenku)
✔WP lain (diatur dengan Permenku)
✔WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tapi
✔WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tapi
belum dibubarkan.
belum dibubarkan.
PERPANJANGAN PENYAMPAIAN
SPT TAHUNAN

• Paling lama 2 bulan sejak batas waktu


penyampaian SPT
• Pemberitahuan menggunakan form
1770Y (OP) atau 1771Y (Badan),
beserta perhitungan sementara PPh
terutang
TEGURAN KARENA
SPT TIDAK DILAPORKAN

JANGKA WAKTU 2 BULAN SEJAK JT KPP


DAPAT MENERBITKAN SURAT TEGURAN
Studi Kasus I
PT Mau Enak membayar PPh Pasal 25 Masa
Pajak Januari 2019 pada tanggal 23 Februari
2019 sebesar 10 juta rupiah telah dibayar melalui
Bank Persepsi.

Jelaskan sanksi perpajakan yang dapat


dikenakan kepada Wajib Pajak tersebut!
Studi Kasus II
PT Ogah Rugi menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan Tahun Pajak 2018 pada tanggal 28 Juni
2019. Tahun Buku Wajib Pajak adalah Januari –
Desember. Wajib Pajak tidak menyampaikan
pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan. Atas
kurang bayar sebesar 50 juta rupiah telah dibayar
melalui Bank Persepsi pada tanggal 05 Mei 2019.

Jelaskan sanksi perpajakan yang dapat


dikenakan kepada Wajib Pajak tersebut!
Pembetulan SPT (Pasal 8)
Pembetulan SPT (Pasal 8) cont.
Pasal Ketentuan/Kondisi Syarat Konsekuensi
8(3) WP sudah diperiksa ■ Dengan kemauan ■ tidak dilakukan
tapi blm dilakukan sendiri penyidikan
penyidikan mengungkapkan ■ dikenakan
ketidakbenaran sanksi 150 %
perbuatannya dari jumlah KB
■ Membayar kekurangan

pajak terutang
8 (4) dan WP sudah diperiksa ■ Dengan kemauan ■ jika ada KB

8(5) tetapi blm sendiri ditambah sanksi


diterbitkan surat mengungkapkan 50 %
ketetapan pajak pengisian SPT ■ Harus dilunasi

■ Dilakukan dalam sebelum laporan


laporan tersendiri tersendiri
■ Harus mencerminkan disampaikan
keadaan yang ■ Pemeriksaan

sebenarnya tetap
8(6) … … … dilanjutkan
PEMBETULAN SPT
(Ps 8 ayat (6) Rugi Fiskal Berbeda)

WP dapat membetulkan SPT

• dalam hal Wajib Pajak menerima


– surat ketetapan pajak,
– Surat Keputusan Keberatan,
– Surat Keputusan Pembetulan,
– Putusan Banding, atau
– Putusan Peninjauan Kembali
Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya,
• yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang
telah dikompensasikan dalam SPT Tahunan yang akan dibetulkan
tersebut
• dalam jangka waktu 3 bulan
• dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan
CONTOH PEMBETULAN SPT

PTA Menyampaikan SPT PPh 2014 sbb:

Ph Neto Rp200.000.000
Kompensasi Kerugian Th 2013 Rp150.000.000
PhKP Rp50.000.000

SPT th 2013 diperiksa SKP tanggal 6 Jan 2015 yang menyatakan


rugi fiskal jadi Rp70.000.000

Ph Neto Rp200.000.000
Kompensasi Kerugian Th 2013 Rp70.000.000
PhKP Rp130.000.000
Dengan demikian:

PKP Rp50.000.000

Setelah pembetulan Th 2014 manjadi

PKP Rp130.000.000

WP dapat melakukan pembetulan dalam jangka waktu 3


bulan sejak SKP diterima selama belum dilakukan
pemeriksaan.
Penetapan
&
Restitusi
Pasal 12 UU KUP
• Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan
pajak.

• Jumlah Pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang


disampaikan oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang
terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

• Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah


pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan tidak benar,
Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang
terutang.
PENETAPAN Pemeriksaan

menghimpun Data Objektif


Keterangan
mengolah Bukti Profesional

STANDAR PEMERIKSAAN

menguji kepatuhan tujuan lain


dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan

Penelitian
Pokok Pajak
SKPKB >
Kredit Pajak
K
Pokok Pajak
E
SKPLB < T
Kredit Pajak E
PRODUK T
PEMERIKSAAN Pokok Pajak A
P
PAJAK SKPN = A
Kredit Pajak N

Ada data baru &


SKPKBT utang pajak

STP Sanksi adm.

BUKTI PERMULAAN
STP
surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.

PPh dalam tahun berjalan tidak atau KB + SANKSI


BUNGA
Terdapat Kurang Bayar akibat Salah tulis
2%/bln
PENYEBAB &/hitung
DITERBITKANNYA
WP dikenai Sanksi berupa Bunga atau Denda

STP Tidak membuat FP atau membuat FP


tapi tidak tepat waktu

(Ps.14) Tidak
+ SANKSI
DENDA
PKP

mengisi FP secara lengkap 2% x DPP


Melaporkan FP ≠ masa
penerbitan FP
Gagal berproduksi & telah diberikan + SANKSI
pengembalian PM BUNGA 2%/bln

Catatan: (Pasal 14 (2)


STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp
46
JANGKA WAKTU PELUNASAN
SURAT KETETAPAN PAJAK
Pasal 9 ayat (3)

TERHADAP :
1. STP
2. SKPKB YANG
3. SKPKBT MENYEBABKAN
JUMLAH PAJAK
4. SK. KEBERATAN
YANG HARUS
5. SK. PEMBETULAN
DIBAYAR
6. PUTUSAN BANDING dan BERTAMBAH
7. PUTUSAN PENINJAUAN
KEMBALI

HARUS DILUNASI DALAM JANGKA WAKTU


1 (SATU) BULAN SEJAK TANGGAL DITERBITKAN
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 11 ayat (1) KUP
RESTITUSI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 244/PMK.03/2014

Atas PERMOHONAN WAJIB PAJAK


sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17, Pasal 17B, Pasal 17C, Pasal 17D atau Pasal 17E
DIKEMBALIKAN,
DENGAN KETENTUAN BAHWA APABILA TERNYATA
WAJIB PAJAK MEMPUNYAI UTANG PAJAK,

LANGSUNG DIPERHITUNGKAN untuk MELUNASI


TERLEBIH DAHULU UTANG PAJAK TERSEBUT.
SPTLB (17B)
dengan permohonan dalam SPT
(Selain Pasal 17C dan Pasal 17D)

DIPERIKSA

SKPKB SKPN SKPLB


diterbitkan dalam JANGKA WAKTU 12 BULAN
Sejak permohonan diterima secara lengkap

KETENTUAN 12 BULAN TIDAK BERLAKU TERHADAP WAJIB PAJAK


YANG SEDANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
Ps 17B
LEBIH DARI 12 BULAN
TIDAK ADA KEPUTUSAN

DITERBITKAN DALAM
DITERBITKAN LEWAT
WAKTU PALING LAMBAT
JANGKA WAKTU 1 BULAN
1 BULAN

SKPLB = SPT SKPLB = SPT


DITAMBAH
IMBALAN BUNGA
2 % SEBULAN
SAMPAI SAAT DITERBITKAN
SKPLB
Penerbitan SKPPKP
(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)

Setelah Dilakukan PENELITIAN terhadap SPT

WP DENGAN KRITERIA
TERTENTU (17C)

PPh PPN Tidak


Jangka Waktu Jangka Waktu menghendaki
3 bulan 1 bulan SKPPKP

Diproses sesuai
Diterbitkan SKPPKP dengan Pasal 17 B
Kriteria WP Pasal 17C
WP YANG :
1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT
2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK ( KECUALI YANG MEMPUNYAI IZIN
UNTUK MENUNDA ATAU MENGANGSUR )
3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR
4. DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT , HARUS DENGAN PENDAPAT
WAJAR TANPA PENGECUALIAN ( 3 TAHUN BERTURUT-TURUT )

PENETAPAN WAJIB PAJAK PATUH


BERLAKU UNTUK JANGKA WAKTU 2 TAHUN KALENDER
Penerbitan SKPPKP
(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)

Setelah Dilakukan PENELITIAN terhadap SPT

WP DGN PERSYARATAN
TERTENTU (17D)

PPh PPN
OP Jangka Waktu Jangka Waktu
15 Hari; Badan 1 bulan 1 bulan

Diterbitkan SKPPKP
SYARAT WP Ps 17D

WP:
1. ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS.
2. ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA ATAU PEKERJAAN
BEBAS DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB
SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
3. BADAN DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB
SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
4. PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SPT MASA PPN
DENGAN JUMLAH PENYERAHAN DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN
JUMLAH TERTENTU
PENGEMBALIAN PPN
Psl 17E

ORANG PRIBADI
YANG BUKAN SUBYEK PAJAK DALAM NEGERI
yang MELAKUKAN PEMBELIAN BARANG KENA PAJAK
di DALAM DAERAH PABEAN
yang TIDAK DIKONSUMSI DI DAERAH PABEAN,

DAPAT DIBERIKAN PENGEMBALIAN PPN yang TELAH


DIBAYAR.

KETENTUANNYA DIATUR DENGAN atau BERDASARKAN


PERATURAN MENTERI KEUANGAN
KEPASTIAN DAN JAMINAN HUKUM SPT

PAJAK YANG DILAPORKAN DALAM SPT

DALAM JANGKA WAKTU


5 TAHUN
TIDAK DITERBITKAN SKP

MENJADI PASTI

Anda mungkin juga menyukai