DI INDONESIA
WAJIB
MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN
DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (2) UU KUP
WP ORANG PRIBADI
YG MELAKUKAN WP ORANG PRIBADI
KEGIATAN USAHA/ YG TIDAK MELAKUKAN
PEKERJAAN BEBAS KEGIATAN USAHA
ATAU
PEKERJAAN BEBAS
YG DIPERBOLEHKAN MENGHITUNG
PENGHASILAN NETO DGN
MENGGUNAKAN NORMA
PENGHITUNGAN
PENGHASILAN NETO (NPPN)
Skema Pemajakan WP OP
WP Orang Pribadi
KUP 93
Prinsip-prinsip Pembukuan
Ketentuan mengenai
PEMBUKUAN
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar
dalam satu Tahun Pajak;
b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong,
tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetorkan, dan dipotong atau
dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan;
c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
PEMERIKSAAN
Sanksi Pidana
Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui
Kantor Penerima Pembayaran.
SSP Standar adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan atau berfungsi untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kantor Penerima
Pembayaran dan digunakansebagai bukti pembayaran dengan bentuk, ukuran dan isi
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
SSP Khusus adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke Kantor
Penerima Pembayaran yang dicetak oleh Kantor Penerima Pembayaran dengan
menggunakan mesin transaksi dan atau alat lainnya yang isinya sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, dan mempunyai fungsi yang
sama dengan SSP Standar dalam administrasi perpajakan.
SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor) adalah SSP
yang digunakan oleh Importir atau Wajib Bayar dalam rangka impor.
SSCP (Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau
Buatan Dalam Negeri) adalah SSP yang digunakan oleh Pengusaha untuk cukai atas
Barang Kena Cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam negeri.
Batas Waktu Pembayaran Pajak
Pasal 9 (2)
SPT Masa PPh Pasal 21/26
SPT Masa PPh Pasal 23/26 Max tgl 10 setelah
SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 akhir masa pajak
SPT Masa PPh Pasal 15
SPT Masa PPh Pasal 22 Badan Tertentu
Max tgl 15 setelah
SPT Masa PPh Pasal 25 Akhir masa pajak
SPT Masa PPN/PPnBM incl WAPU Non Bdhwn Akhir Bulan Berikutnya
Definisi
Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan
Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak,
Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak,
dan atau Harta dan Kewajiban
UNTUK SUATU
UNTUK SUATU
TAHUN PAJAK ATAU
MASA PAJAK
BAGIAN TAHUN PAJAK
SPT Tahunan
Tempat
Menyampaikan
dikukuhkan KPP
Secara langsung
Formulir kertas
ditempat yang
(hardcopy)
SPT ditetapkan DJP
SPT BUKTI
PENERIMAAN
SPT
• tidak ditandatangani;
• tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau
dokumen;
• SPT LB disampaikan setelah 3 tahun dan telah ditegur
secara tertulis;
• disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
SPT TAHUNAN PPh WP YANG WAJIB
MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
Pasal 4 ayat (4)
PPh Pasal 22 dan PPN/PPnBM Impor mingguan paling lama pada hari
Oleh Bea Cukai kerja terakhir minggu berikutnya
SPT Masa PPN akhir bulan berikutnya setelah
Masa Pajak berakhir.
SPT Tahunan PPh OP Max 3 bulan setelah akhir thn
pajak, dpt diperpanjang p.l 2 bulan
SPT Tahunan PPh Badan Max 4 bulan setelah akhir thn
pajak, dpt diperpanjang p.l 2 bulan
Pasal 2 Pasal 3
WP PPh tertentu adalah WP yang memenuhi
kriteria :
Dikecualikan dari
WP orang pribadi yang dalam satu Tahun menyampaikan SPT Masa
Pajak menerima/memperoleh penghasilan PPh 25 dan SPT Tahunan
neto tidak melebihi PTKP OP
1. kerusuhan massal;
2. kebakaran;
3. ledakan bom atau aksi terorisme;
4. perang antarsuku; atau
5. kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara/perpajakan
pajak terutang
8 (4) dan WP sudah diperiksa ■ Dengan kemauan ■ jika ada KB
sebenarnya tetap
8(6) … … … dilanjutkan
PEMBETULAN SPT
(Ps 8 ayat (6) Rugi Fiskal Berbeda)
Ph Neto Rp200.000.000
Kompensasi Kerugian Th 2013 Rp150.000.000
PhKP Rp50.000.000
Ph Neto Rp200.000.000
Kompensasi Kerugian Th 2013 Rp70.000.000
PhKP Rp130.000.000
Dengan demikian:
PKP Rp50.000.000
PKP Rp130.000.000
STANDAR PEMERIKSAAN
Penelitian
Pokok Pajak
SKPKB >
Kredit Pajak
K
Pokok Pajak
E
SKPLB < T
Kredit Pajak E
PRODUK T
PEMERIKSAAN Pokok Pajak A
P
PAJAK SKPN = A
Kredit Pajak N
BUKTI PERMULAAN
STP
surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.
(Ps.14) Tidak
+ SANKSI
DENDA
PKP
TERHADAP :
1. STP
2. SKPKB YANG
3. SKPKBT MENYEBABKAN
JUMLAH PAJAK
4. SK. KEBERATAN
YANG HARUS
5. SK. PEMBETULAN
DIBAYAR
6. PUTUSAN BANDING dan BERTAMBAH
7. PUTUSAN PENINJAUAN
KEMBALI
DIPERIKSA
DITERBITKAN DALAM
DITERBITKAN LEWAT
WAKTU PALING LAMBAT
JANGKA WAKTU 1 BULAN
1 BULAN
WP DENGAN KRITERIA
TERTENTU (17C)
Diproses sesuai
Diterbitkan SKPPKP dengan Pasal 17 B
Kriteria WP Pasal 17C
WP YANG :
1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT
2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK ( KECUALI YANG MEMPUNYAI IZIN
UNTUK MENUNDA ATAU MENGANGSUR )
3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR
4. DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT , HARUS DENGAN PENDAPAT
WAJAR TANPA PENGECUALIAN ( 3 TAHUN BERTURUT-TURUT )
WP DGN PERSYARATAN
TERTENTU (17D)
PPh PPN
OP Jangka Waktu Jangka Waktu
15 Hari; Badan 1 bulan 1 bulan
Diterbitkan SKPPKP
SYARAT WP Ps 17D
WP:
1. ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS.
2. ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA ATAU PEKERJAAN
BEBAS DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB
SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
3. BADAN DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB
SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
4. PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SPT MASA PPN
DENGAN JUMLAH PENYERAHAN DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN
JUMLAH TERTENTU
PENGEMBALIAN PPN
Psl 17E
ORANG PRIBADI
YANG BUKAN SUBYEK PAJAK DALAM NEGERI
yang MELAKUKAN PEMBELIAN BARANG KENA PAJAK
di DALAM DAERAH PABEAN
yang TIDAK DIKONSUMSI DI DAERAH PABEAN,
MENJADI PASTI