Anda di halaman 1dari 92

Perpajakan Bendahara

Pengeluaran

E-Learning Bendahara Pengeluaran/


Bendahara Pengeluaran Pembantu

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Materi

1. Pengantar Perpajakan

2. Pajak Penghasilan

3. PPN

4. Bea Meterai

2
3
Pelaksanaan tugas kebendaharaan Bendahara Pengeluaran
meliputi:

d. melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara


dari pembayaran yang dilakukannya;
e. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada
negara ke kas negara

4
Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-36/PB/2007
tanggal 24 September 2007

KPPN tidak berkewajiban melakukan pengujian terhadap


kebenaran perhitungan besaran pajak yang tercantum pada
potongan SPM

5
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA PENGELUARAN

KEWAJIBAN MATERIL KEWAJIBAN FORMIL

Menghitung pajak ❑ Mendaftarkan diri


terutang ❑ Pembukuan
❑ Memungut/Memotong
❑ Menyetor
❖ Pasal 21/26 UU PPh ❑ Melapor
❖ Pasal 22 UU PPh
❖ Pasal 23 UU PPh
❖ Pasal 4 (2) UU PPh
❖ UU PPN dan PPnBM
❖ Bea Meterai UU KUP
6
Jenis – Jenis Pajak

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang Diberikan Kepada orang


PPh 21 pribadi (Pegawai / Bukan Pegawai / Peserta Kegiatan)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang diterima subyek


PPh 26 pajak LN

Pajak Pemotongan/ Pemungutan


Pajak Pemotongan / Pemungutan
atasatas Pembelian
Pembayaran JasaBarang Oleh
dan sewa (selain
PPh 22
PPh 23 Bendaharawan.
tanah/bangunan) oleh Bendaharawan

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Jasa dan sewa (selain


PPh 23 tanah/bangunan) oleh Bendaharawan

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Transaksi yang bersifatn Final


PPh Final Seperti Sewa Tanah/Bangunan, Jasa Konstruksi, PHTB, WP tertentu, undian
berhadiah

Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas transaksi Penjualan Barang Kena
PPN / PPnBM Pajak atau Jasa Kena Pajak. 7
7
Jatuh Tempo Pembayaran Dan Pelaporan Pajak

Jenis Pembayaran Batas Pembayaran Batas Pelaporan


(Selambat-lambatnya) (Selambat-lambatnya)

Pembayaran Disetor 7 (tujuh) hari setelah


menggunaan tanggal pelaksanaan
mekanisme Uang pembayaran
Persediaan
Tanggal 20 setelah
masa pajak berakhir
Pembayaran Disetor pada hari yang sama
menggunaan dengan tanggal pelaksanaan
mekanisme pembayaran
Langsung

Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran bertepatan Dalam hal jatuh tempo penyampaian
dengan hari ibur, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari laporan Bertepatan dengan hari libur,
kerja berikutnya penyampaian Laporan wajib pajak
dilakukan paling lambat
pada hari kerja berikutnya tanggal jatuh tempo
PMK-231/PMK.03/2019 8
Penyetoran dan Pelaporan

url
https://ebupotip.pajak.go.id/

9
Sanksi Terlambat Setor

dikenai sanksi
dihitung sesuai KMK yang
administrasi
ditetapkan setiap bulan

Sanksi Tidak atau Terlambat Melapor (Menurut Pasal 7 UU KUP)


berupa sebesar:
Rp 500.000,- → untuk SPT Masa
dikenai sanksi
Unifikasi PPN
administrasi Rp 100.000,- → untuk SPT Masa
Unifikasi PPh

10
Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 21

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus
100 Masa PPh Pasal 21
disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
402 PPh Final Pasal 21 atas untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan lain yang honorarium atau imbalan lain yang diterima Pejabat Negara,
diterima Pejabat Negara, PNS, PNS, anggota TNI/POLRI dan para pensiunnya.
anggota TNI/POLRI dan para
pensiunnya

11
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Kode Akun untuk pembayaran pajak yang harus disetor
100 Masa PPh Pasal 22
Pajak 411122 yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
Untuk Jenis 900 Pemungut PPh Pasal
pemeriksaan.
untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Pajak PPh 910
22 non bendahara
Pemungut PPh pasal
dipungut oleh Pemungut selain bendahara
untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Pasal 22 22 Bendahara APBN dipungut oleh Pemungut bendahara APBN
920 Pemungut PPh pasal untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
22 Bendahara APBD dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
930 Pemungut PPh pasal untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
22 Bendahara Dana dipungut oleh Pemungut bendahara dana
Desa desa
12
KODE
Kode Akun JENIS
SETORAN
JENIS SETORAN KETERANGAN

Pajak 411124 100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen,
Untuk Jenis bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk SPT
Pajak PPh pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
Pasal 23 disetor atas jasa yang dibayarkan kepada
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

13
KODE JENIS
JENIS SETORAN KETERANGAN
Kode Akun SETORAN
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
Pajak 402 Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

411128 403
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
Persewaan Tanah dan/atau
untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
Untuk Bangunan
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa
409
Jenis Jasa Konstruksi
PPh Final Pasal 15 atas Jasa
konstruksi.
untuk pembayaran PPh Final Pasal 15 atas jasa
410
Pajak PPh Pelayaran Dalam Negeri
PPh Final Pasal 15 atas Jasa
pelayaran dalam negeri.

untuk pembayaran PPh Final Pasal 15 atas jasa


Final 411 Pelayaran dan/atau
Penerbangan Luar Negeri
pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri.

499 PPh Final Lainnya untuk pembayaran PPh Final lainnya


PPh final ps 4 (2) atas WP yg Untuk pembayaran PPh final atas penghasilan dari
420 memiliki peredaran bruto usaha yg diterima atau diperoleh WP yg memliki
14 14
tertentu peredaran bruto tertentu
KODE JENIS
Kode Akun SETORAN
JENIS SETORAN KETERANGAN

Pajak 411211 100


Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang dipungut
Negeri non Bendahara oleh pemungut selain bendahara
Untuk Jenis
Pajak PPN 910
Pemungut PPN Dalam
Negeri bendahara
untuk penyetoran PPN dalam negeri yang dipungut

APBN oleh pemungut bendahara APBN


Dalam Negeri
Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang dipungut
920 Negeri Bendahara APBD oleh Pemungut bendahara APBD

Pemungut PPN dalam


untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang dipungut
930 Negeri Bendahara Dana
oleh Pemungut bendahara dana desa
Desa 15
16
Pengertian Pajak Penghasilan

• Pekerjaan atau jabatan


• Jasa dan
• Kegiatan
Yang Dilakukan Subjek Pajak Orang
Pribadi

Atas Penghasilan Berupa:


Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain
dengan nama/bentuk apapun

Subjek Pajak DN Subjek Pajak LN

PPh Pasal 21 PPh Pasal 26


17
UU No.7 Tahun 2021 :

Wajib pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto


tertentu tidak dikenai pajak penghasilan atas bagian peredaran
bruto sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
dalam 1 tahun pajak.

18
SUBYEK PAJAK PPh Pasal 21

19
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PMK-101/PMK.010/2016

PTKP Sebelum Sekarang


Untuk diri pegawai 36.000.000 54.000.000
Tambahan untuk pegawai yang kawin 3.000.000 4.500.000
Tambahan untuk setiap anggota kel. 3.000.000 4.500.000
sedarah dan semenda dengan garis
keturunan lurus serta anak angkat yang
menjadi tanggungan pegawai
sepenuhnya (maksimal 3 anak)

T.M.T Tahun Pajak 2016

20
TARIF PPh Pasal 21
Berdasarkan Pasal 17 UU Nomor 7 Tahun 2021)
a. Untuk WPOP dalam negeri yang memiliki NPWP
Lapisan penghasilan Kena Pajak Tarif PPh
S.d. Rp.60.000.000,- 5%
Di atas Rp.60 juta s.d. Rp.250 juta 15 %
Di atas Rp.250 juta s.d. Rp.500 juta 25 %
Di atas Rp.500 juta s.d. 5 miliar,- 30 %
Di atas 5 miliar 35%
b. Untuk WPOP dalam negeri yang tidak memiliki NPWP lebih tinggi 20% dari tarif
WPOP yang memiliki NPWP dan hanya untuk PPh 21 yang bersifat tidak final
21
PPh pasal 21 atas Pejabat Negara/PNS/TNI/Polri dan
Pensiunannya
(PMK 262/PMK.03/2010)

22
PENGHASILAN BRUTO

- GAJI KEHORMATAN - HONORARIUM


- GAJI - IMBALAN LAIN DGN
- TUNJANGAN YG TERKAIT NAMA APAPUN
YANG DTERIMA PEJABAT NEGARA, PNS,
ANGGOTA TNI/POLRI

DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% DARI DIBEBANKAN KPD
PENGH. KEUANGAN NEGARA/
BRUTO MAKS DAERAH
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU
Rp 500.000,-/BLN

- IURAN YG TERIKAT DGN DIPOTONG PPh Ps. 21 : 0%/5%/15%


PENGH. TETAP (IURAN DARI PENGH. BRUTO (FINAL)
PENSIUN, IURAN THT)

PENGHASILAN
NETO
Dikurangi
PTKP

TARIF PS.17 UU PPh PENGHASILAN KENA PAJAK

PAJAK TERUTANG
DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH 23
Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan yang
bersifat tidak tetap dan tidak teratur

Honorarium dan imbalan lain yang dengan nama apapun yg menjadi beban
APBN/APBD, dikenai PPh Pasal 21 bersifat final dengan tarif:
1. PNS Gol I dan Gol II
0% 2. Anggota TNI dan Polri pangkat Tamtama dan Bintara
3. Pensiuannya

1. PNS Gol.III
5% 2. Anggota TNI dan Polri pangkat Perwira Pertama
3. Pensiuannya

1. Pejabat Negara
2. PNS Gol.IV
15% 3. Anggota TNI dan Polri Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi
4. Pensiuannya

TMT 01.01.2011
24
Latihan
• Bendahara Pusdiklat anggaran membayarkan honorarium kelompok
kerja Paket Pekerjaan Renovasi Gedung Anggrek pada tanggal 13 April
2020, dengan rincian sebagai

Nama Golongan Jabatan Honorarium


Hendra Zain :
berikut IV / a Ketua Rp.1.200.000,00
Dodi Santoso III / c Sekretaris Rp.1.000.000,00
Heri II / d Anggota Rp. 900.000,00

Bagaimana pemotongan pajak atas honorarium yang


diterima anggota Pokja tersebut ?
25
Perhitungan PPh pasal 21

Penghitungan PPh pasal 21 atas honor tersebut didasarkan pada


golongan dari penerima honor sebagai berikut?
Nama Gol Honorarium Tarif Pph terutang

Hendra Z IV / a Rp.1.200.000,00 15% Rp.180.000,00

Dodi S III / c Rp.1.000.000,00 5% Rp. 50.000,00

Heri II / d Rp. 900.000,00 0% Rp. 0,00

26
Kewajiban Bendahara

Kewajiban bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan atas


pembayaran honor tersebut :
a. memotong PPh Pasal 21 Final atas pembayaran honor;
b. membuat bukti potong PPh Pasal 21 Final atas
pembayaran honor;
c. menyetorkan PPh Pasal 21 Final paling lama tanggal 20 April 2020;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bogor Kota paling lama tanggal 20 Mei 2020.

27
PPh pasal 21 Lainnya

28
PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tidak Tetap

Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai


yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang
bersangkutan bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja,
jumlah unit pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian
suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja

Penghasilan berupa upah harian, upah mingguan, upah


borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan

29
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 LAINNYA

Pegawai tdk tetap, Penerima Upah harian,


tenaga lepas,honorer, mingguan,satuan,
yang dibayar bulanan borongan.

gaji, uang pensiun, < Rp 450.000/hari


tunjangan, dan TIDAK DIPOTONG
sejenisnya
>Rp 450.000/hari;
Dikali 12
≤4.500.000=
5% x (upah sehari – Rp
Dikurangi PTKP 450.000)

kali Tarif Pasal 17 Saat >Rp 4.500.000;


≤10.200.000
dibagi 12 dlm 1 bln
= 5% x (upah sehari–
=PPh Psl 21 sebulan PTKP/360)

Saat > 10.200.000


dlm 1 bln
= (disetahunkan – PTKP) / 12

30
Upah satuan
Urip bekerja memasang gebalan rumput. Upah dibayar
150 ribu/meter. Dalam seminggu (6 HK) dipasang 24 m
dengan upah 3.600.000

Perhitungan PPh pasal 21 :


Upah sehari :
Rp.3.600.000 : 6 = 600.000
Upah diatas 450.000
600.000 - 450.000 = 150.000
6 x 150.000 = 900.000
PPh pasal 21
5% x 900.000 = 45.000 (seminggu)
31
Bukan Pegawai
▪ Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan,
notaris, penilai dan aktuaris
▪ Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru
film, foto model, peragawan/ti, pemain drama, penari, pemahat, pelukis dan seniman lain
▪ Olahragawan
▪ Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
▪ Pengarang, peneliti dan penerjemah
▪ Pemberi Jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi,
elektronika, gotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan
▪ Agen Iklan
▪ Pengawas atau pengelola proyek
▪ Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara
▪ Petugas Penjaja barang dagangan
▪ Petugas dinas luar asuransi
▪ Distributor perusahaan MLM

Berupa honorarium, komisi, fee dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun

32
Bukan Pegawai

Berkesinambungan
Tidak
Berkesinambungan 1. Tidak mendapat penghasilan di
tempat lain
2. Ber-NPWP

Tidak Memenuhi
Tarif Ps 17 X 50% x syarat Memenuhi syarat
Jmlh Bruto
50% Jml bruto x Tarif Pasal (50% Jml bruto-PTKP) x Tarif Pasal
17 (lapisan tarif 17 (lapisan tarif berdasar
berdasar 50%x Jumlah Jumlah PKP kumulatif)
bruto kumulatif)

33
• Penghasilan berupa honor dan imbalan lain yang dibayarkan
kepada tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang
terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan,
notaris, penilai dan aktuaris, dikenakan pemotongan PPh pasal
21 dengan tarif Pasal 17 x penghasilan bruto.
• Contoh :
• PPh yang dikenakan kepada seorang arsitek dengan
pembayaran sebesar Rp.10.000.000,00 adalah :
- Dasar Pengenaan 50% x Rp.10.000.000,0 = Rp.5.000.000,00
- Pajak terutang : 5% x 5.000.000 = 250.000
34
PPh pasal 21 atas Peserta kegiatan

1. Peserta Perlombaan dalam segala bidang


2. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan atau
kunjungan kerja
3. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu
4. Peserta Pendidikan dan pelatihan
5. Peserta Kegiatan lainnya

Penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun :


uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau
penghargaan dan penghasilan sejenis lainnya

35
PPh Pasal 21: Peserta Kegiatan

TARIF PS. 17
DITERAPKAN ATAS :

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

PEMBAYARAN YANG BERSIFAT UTUH


DAN TIDAK DAPAT DIPECAH
36
Contoh

• Saudara Retno mengikuti kegiatan bimbingan teknis merangkai


bunga pada SKB Kota parepare. Dia menerima upah Rp.700.000,-
• PPh pasal 21
5% x Rp.700.000 = Rp.35.000,-

37
38
PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh Bendahara Pemerintah
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan
badan-badan tertentu yang melakukan kegiatan di bidang impor atau
kegiatan usaha di bidang lain, serta Wajib Pajak badan tertentu untuk
memungut pajak dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong
sangat mewah.
(UU 36/2008 PASAL 22 AYAT 1 HURUF a, b, DAN c)

39
Obyek PPh pasal 22
• Penyerahan barang yang dibeli dari sumber dana
APBN/APBD
• Dikecualikan dari Pemungutan PPh pasal 22
a. Pembayaran atas penyerahan barang paling banyak 2 juta dan bukan jumlah yang
dipecah-pecah (Tidak Termasuk PPN)
b. Pembayaran dengan KKP
c. Pembayaran untuk pembelian BBM, listrik, gas, air
minum, benda pos
d. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana
BOS
e. Pembayaran kepada wajib pajak yang dapat
menyerahkan fotokopi Surat Keterangan Bebas
40
SAAT PEMUNGUTAN

PADA SETIAP PELAKSANAAN


PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN
BARANG OLEH REKANAN

TARIF 1,5 %
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG

Kalau Rekanan Tidak Memiliki NPWP


Tarif 100% lebih tinggi (3%) 41
• Apabila rekanan/penyedia tidak punya NPWP maka
penulisan NPWP pada SSP dapat dilakukan :
a. 01.000.000.0-xxx.000 untuk WP badan usaha
b. 04.000.000.0-xxx.000 untuk WP orang pribadi

42
• Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
melakukan pembayarkan pembelian ATK pada tanggal 11
April 2022 sebesar Rp 33.300.000,00 (harga sudah termasuk
PPN) kepada CV Betacomp dengan NPWP 06.325.456.3-
404.000. Atas pembelian itu CV betacomp menerbitkan
faktur dengan kode nomor seri 020.000- 13.00000101.

43
Pemungutan PPh pasal 22
• Pembelian atk dipungut PPh pasal 22 karena total pembelian telah
melebihi nilai Rp.2.000.000,00
• Besarnya PPh Pasal 22 yang harus dipungut bendahara adalah :
• Karena nilai pembayaran sebesar Rp.33.000.000,00 (termasuk PPN) maka harus dicari dulu nilai
jual sebelum pajak atau dasar pengenaan pajak
• Dasar Pengenaan Pajak (DPP) =

Rp 33.300.000,00) x 100/111 = Rp. 30.000.000,00


PPh Pasal 22 = Rp.30.000.000,00 x 1,5 %
= Rp. 450.000,00

• Dalam hal CV Betacomp merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp.4,8 miliar
dalam 1 tahun pajak, bendahara hanya memungut PPh final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana
diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018. Bendahara meminta surat keterangan dari CV Betacomp dan
44
melaporkan pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2).
Pemungutan PPN
• Komputer pada dasarnya merupakan salah satu
jenis barang kena pajak, sehingga PPN yang
dipungut sebesar :
PPN = Rp.30.000.000,00 x 11 %
= Rp. 3.300.000,00

45
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan Bendahara Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan adalah
• melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi dengan data
Wajib Pajak CV Betacomp;
• menyetorkan PPh Pasal 22 atas pembelian ATK kantor sebesar Rp450.000,00 ke kas negara
melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lambat pada tanggal 18 April 2022
• menyetorkan PPN atas pembelian ATK sebesar Rp.3.300.000,00 ke kas negara melalui Bank
Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lama tanggal 18 April 2022
• melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022;
• melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor paling lama
tanggal 20 Mei 2022
• memberikan copi bukti setor elektronik PPh Pasal 22, PPN
kepada CV Betacomp 46
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ( PPh 23 )

47
Objek PPh Pasal 23
Tarif 15% dari jumlah Bruto:
1. Dividen,
2. Bunga,
3. Royalti,
4. Hadiah, penghargaan, Bonus dan sejenisnya selain
yang telah dipotong PPh Pasal 21 ayat (1) huruf e UU
No.36/2008

Tarif 2 % dari jumlah Bruto:


1. Sewa dan penghasilan lain penggunaan harta
2. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultan dan
Jasa lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

TIDAK ADA NPWP 100 % LEBIH


TINGGI
48 48
Jumlah Bruto
SE-53/PJ/2009

Seluruh jumlah penghasilan tidak termasuk


• Pembayaran gaji, upah, honorarium dan pembayaran lain.
• Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau material
• Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara) untuk
selanjutnya dibayarkan kepada pihak ketiga
• Pembayaran penggantian biaya (reimbursement)
Tidak termasuk jasa catering

49
JENIS JASA DIPOTONG PPh Psl 23 SEBESAR
2% DARI BRUTO
PMK-141/PMK.03/2015 20. Jasa pembuatan sarana promosi, iklan, slide, banner dll
1. Jasa Penilai (appraisal) 21. Jasa sehubungan software komputer, termasuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
2. Jasa aktuaris
22. Jasa pembuatan dan atau pengelolaan website
3. Jasa akuntansi,pembukuan dan atestasi LK
23. Jasa internet termasuk sambungannya
4. Jasa hukum
5. Jasa Arsitektur 24. Jasa penyimpanan, pengolahan dan atau
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape penyaluran informasi/program
7. Jasa perancang (design) 25. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon,
air, gas, AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan /atau
8. Jasa pengeboran (drilling) bangunan, selain yang dilakukan oleh WP yg ruang lingkupnya
9. Jasa penunjang di bidang migas di bidang konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi
10. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain migas sebagai pengusaha konstruksi
11. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara 26. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan,
12. Jasa penebangan hutan listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat
13. Jasa pengolahan limbah transportasi/kendaraan dan /atau bangunan, selain yang
dilakukan oleh WP yg ruang lingkupnya di bidang konstruksi
14. Jasa penyedia tenaga kerja/outsourcing sevice dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai pengusaha
15. Jasa perantara dan atau keagenan konstruksi
16. Jasa perdaganagan surat berharga kec oleh BE, KSEI, KPEI 27. Jasa perawatan kendaraan dan atau alat
17. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan transportasi
18. Jasa pengisian suara dan atau sulih suara 28. Jasa maklon
29. Jasa penyelidikan dan keamanan

50
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau 43. Jasa pengelolaan parkir
event organizer 44. Jasa penyondiran tanah
31. Jasa penyediaan tempat dan atau waktu dalam 45. Jasa penyiapan dan atau pengolahan lahan
media masa, media luar ruangan atau media 46. Jasa pembibitan dan atau penanaman bibit
lainnya untuk penyampaian informasi 47. Jasa pemeliharaan tanaman
32. Jasa pembasmian hama 48. Jasa pemanenan
33. Jasa kebersihan atau cleaning service 49. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan dan atau perhutanan
34. Jasa sedot septic tank
50. Jasa dekorasi
35. Jasa pemeiliharaan kolam 51. Jasa pencetakan/penerbitan
36. Jasa katering atau tata boga 52. Jasa penerjemahan
37. Jasa freight forwarding 53. Jasa pengangkutan kec yg telah diatur dalam ps 15 UU PPh
38. Jasa logistik 54. Jasa pelayanan kepelabuhan
39. Jasa pengurusan dokumen 55. Jasa pengelolaan penitipan anak
56. Jasa pelatihan dan atau kursus
40. Jasa pengepakan
57. Jasa pengiriman dan pengisian uang atm
41. Jasa loading dan unloading 58. Jasa sertifikasi
42. Jasa laboratorium dan atau pengujian kec yg 59. Jasa survey
dilakukan oleh lembaga atau institusi pendidikan 60. Jasa tester
dalam rangka penelitian akademis 61. Jasa selain diatas yang pembayarannya dibebankan pada
APBN/APBD 51
Penjelasan Jasa Catering
(PMK 18/PMK.03/2015)

• Jasa catering merupakan jasa penyediaan makanan dan minuman yang


dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan dan penyajian untuk disajikan di lokasi yang diinginkan oleh
pemesan
• Penyajian makanan dan atau minuman di lokasi dapat dilakukan dengan
atau tanpa peralatan dan petugasnya
• Tidak termasuk dalam pengertian jasa boga atau katering yaitu penjualan
makanan dan atau minuman yang dilakukan melalui tempat penjualan
berupa toko, kios dan sejenisnya untuk menjual makanan dan atau
minuman baik penjualan secara langsung maupun tidak langsung/pesanan

52
Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan melakukan pembayaran untuk
pekerjaan pembuatan seragam kantor kepada PT Valino yang beralamat di Jl. Baru
No.5 Bogor dengan NPWP No.02.425.347.2-404.000 pada tanggal 4 April 2022 dengan
menerbitkan faktur pajak bernomor seri 020.000.13.00000875. Dalam perjanjian
disepakati bahwa bahan baku kain berasal dari Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan, PT Valino menyediakan bahan tambahan.
Imbalan yang disepakati sebesar Rp.33.300.000,00 dengan rincian :

• Biaya jasa maklon Rp. 25.000.000,00


• Biaya untuk bahan tambahan Rp. 5.000.000,00
• PPN 11% Rp. 3.300.000,00
• Jumlah Rp. 33.300.000,00
Bagaimana kewajiban perpajakan bendahara? 53
Pemotongan/Pemungutan PPh
• Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam kepada PT Valino
dipotong PPh pasal 23 atas jasa maklon sebesar
2% x Rp.25.000.000,00 = Rp.500.000,00
• Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT Valino dipungut PPh pasal 22 atas belanja barang sebesar
1,5% x Rp.5.000.000,00 = Rp. 75.000,00
• Namun apabila tidak ada bukti pendukung atas rincian tagihan diatas jumlah bruto sebagai dasar
pemotongan PPh pasal 23 adalah sebesar Rp.30.000.000,00, sehingga pengenaan pajak yang dilakukan
bendahara sebesar
2 % x Rp.30.000.000,00= Rp.600.000,00

Dalam hal CV Valino merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1
tahun pajak, bendahara hanya memungut PPh final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp
No.23 Tahun 2018. Bendahara meminta surat keterangan dari CV Valino dan Bendahara melaporkan
pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2)
54
Pemungutan PPN
• Atas penyerahan jasa maklon dan bahan tambahan tersebut. Bendahara
memungut PPN sebesar
11% x Rp.30.000.000,00 = Rp.3.300.000,00

55
Kewajiban Bendahara
Kewajiban bendahara pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan atas jasa maklon tersebut
adalah
➢ melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV Valino,
➢ menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 22 atas nama CV. Valino dan PPN an instansi pemerintah paling
lambat tanggal 11 April 2022 ;
➢ menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 23 atas nama bendahara paling lambat tanggal 11 April 2022 ;
➢ membuat bukti potong PPh Pasal 23 atas PT. Valino;
➢ Menyerahkan copi bukti setor PPh pasal 22 dan PPN, Faktur pajak lembar ke-
2; dan Bukti pemotongan PPh Pasal 23, kepada CV Valino.
➢ melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 yang telah dilengkapi dengan bukti setor PPh Pasal 23 atas nama
bendahara ke KPP Pratama Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022;
➢ melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke KPP Pratama Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022;
➢ melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022. 56
• Mengisi SPT Masa PPh pasal 22
• Mengisi SPT masa PPN
• Mengisi daftar PPN yang dipungut bendahara

57
58
• Bendahara berhak melakukan pemotongan PPh pasal 26 terhadap WP Luar
Negeri yang memperoleh pembayaran yang mana pembayaran tersebut
berasal dari APBN/APBD
• Obyek Pajak : dikenakan terhadap WPLN baik orang pribadi maupun badan
selain BUT yang menerima penghasilan dari Indonesia
• Tarif :
Penghasilan Brutto x 20%

59
Contoh :
Kementerian Pendidikan membayar tenaga ahli dari Australia
sebesar US$ 1.000,00 (kurs pada saat pembayaran kepada
tenaga ahli tersebut US$ 1 = Rp.10.000,00).
Maka : PPh pasal 26 yang dikenakan kepada tenaga ahli
tersebut adalah sebesar :
20% x (Rp.10.000,00 x 1.000,00) = Rp. 2.000.000,00.

60
61
Obyek PPh pasal 4 (2)
Penghasilan
dari Jasa Penghasilan
Kontruksi Jasa Penghasilan
Persewaan dari
Tanah Pengalihan
dan/atau Hak atas WP
Bangunan Tanah dengan
dan/atau Peredaran
Bangunan Bruto Undian
Tertentu Berhadiah

62
PP Nomor 9 Tahun 2022

• Perubahan kedua atas PP No.51 Tahun 2008 tentang PPh atas


pennghasilan usaha jasa kontruksi

63
Obyek Usaha Jasa Kontruksi

a. Konsultansi konstruksi;
b. Pekerjaan konstruksi; dan
c. Pekerjaan konstruksi terintegrasi.

64
JASA KONSTRUKSI

PPh Bersifat Final


4% 6%
2.65 %
Tidak Mempunyai Tidak Mempunyai
SBU/Serifikat SBU/Serifikat
Selain kompetensi kerja kompetensi kerja
usaha perorangan usaha perorangan

Mempunyai SBU Pekerjaan


Kecil/Sertifikat Pekerjaan Konsultansi
Kontruksi
kompetensi kerja usaha Kontruksi Kontruksi
perseorangan Terintegrasi

Tidak Mempunyai Mempunyai SBU


1.75 % SBU/Serifikat Mempunyai SBU
/Sertifikat kompetensi
kompetensi kerja /Sertifikat kompetensi
kerja usaha
usaha perorangan perseorangan
kerja usaha
perseorangan

4% 2.65 % 3.5 %

65
PPh Ps 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan atau
Bangunan

• 10% (sepuluh persen)


DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN

PPh Ps 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan atau
Bangunan

• 2,5% (sepuluh persen) DARI JUMLAH Bruto PEMBAYARAN


kecuali pengalihan kepada Pemerintah guna melaksanakan
pembangunan untuk kepentingan umum

66
PHTB
PP Nomor 34 Tahun 2016

• 2,5% dari jumlah bruto selain pengalihan berupa Rumah Sederhana


atau Rusun Sederhana yang dilakukan WP yang usaha pokoknya
melakukan PHTB
• 1% dari jumlah bruto berupa Rumah Sederhana dan Rumah Susun
Sederhana yang dilakukan WP yang usaha pokoknya melakukan PHTB
• 0% atas PHTB kepada pemerintah, BUMN yg mendapat tugas khusus
pemerintah atau BUMD yang mendapat tugas khusus Kepala Daerah,
sebagaimana dimaksud dalam UU yang mengatur pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum

67
WP dengan Peredaran Bruto Tertentu

Dipotong 0,5% oleh


pemotong/pemungut PPh

Ketentuan - Dilakukan untuk setiap


transaksi
- WP menyerahkan foto kopi surat
keterangan
Bukti Potong - SSP sebagai bukti potong dan wajib
diberikan kepada WP

68
Hadiah Undian

Ketentuan - Tarif 25% dari jumlah bruto


hadiah undian

- Nilai hadiah adalah nilai uang atau


nilai pasar apabila hadiah diserahkan
dalam bentuk natura dan/atau barang

69
• Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan melakukan
rehabilitasi gedung asrama diklat dengan melakukan kontrak
perencana pekerjaan kontruksi kepada PT Indoraya
konsultan (ber NPWP dan sebagai PKP, mempunyai SBU
kontruksi) dengan nilai kontrak Rp. 44.400.000,00 (termasuk
PPN)
• Terhadap perikatan tersebut sudah dilakukan pembayaran
pada tanggal 4 April 2022 dengan faktur bernomor seri
020.000-13.00000950. Bagaimana kewajiban terhadap
perpajakan tersebut
70
Pemungutan PPh pasal 4 (2)
Terhadap pembayaran tersebut dilakukan
pemotongan/pemungutan pajak sebesar :
• PT Indoraya Konsultan
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp.44.400.000,00 x 100/111
= Rp.40.000.000,00
• PPh pasal 4 (2) = Rp.40.000.000,00 x 3.5%
= Rp.1.400.000,00
PPh final tersebut dipotong dari pembayaran kepada PT Indoraya konsultan
Pemungutan PPN
Bendahara memungut PPN sebesar 10%
• PPN = Rp.40.000.000,00 x 11%
= Rp4.400.000,00
71
Kewajiban Bendahara
➢ melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang
telah diisi dengan data Wajib Pajak PTIndoraya Konsultan,
➢ menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 4 (2) paling lambat tanggal 11 April 2022 ;
➢ menyetorkan secara elektronik PPN paling lambat tanggal
11 April 2022 ;
➢ membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi.
➢ menyerahkan copi bukti setor elektonik PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan SSP PPN, Faktur pajak lembar
ke-2; dan bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada PT Indoraya Konsultan
➢ melakukan pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) paling lama tanggal 20 Mei 2022 ke KPP
Pratama Bogor;
➢ melakukan pelaporan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022.

72
73
Pemungutan PPN

BKP
JKP PKP Rekanan
Di Daerah Pabean
Faktur Pajak

UU PPN
Pasal 1
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP yang melakukan
penyerahan BKP/JKP

Pasal 14 (1)
Orang atau badan yang tidak dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak dilarang
membuat Faktur Pajak.
74
Dasar Hukum Penunjukan
Pasal 2 Kep Menkeu NOMOR 563/KMK.03/2003

1) Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara ditetapkan sebagai
Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
2) Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang melakukan
pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena
Pajak Rekanan Pemerintah atas nama Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah, wajib memungut,
menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang
terutang.
3) Bendaharawan Pemerintah yang melakukan pembayaran melalui Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara, wajib melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang
terutang oleh Pengusaha Kena Pajak yang telah dipungut oleh Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara dimaksud.

75
Objek Pajak
1. Penyerahan BKP dan atau JKP oleh PKP Rekanan
2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah Pabean didalam daerah
Pabean
3. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean didalam Daerah Pabean

PPN Dikecualikan dari pemungutan PPN dan PPn BM


1. Pembayaran ≤ Rp. 2 Juta termasuk PPN dan PPn BMdan tidak dipecah
dan 2. Pembayaran dengan KKP
PPnBM 3. Pembayaran untuk pembebasan Tanah
4. Pembayaran atas Penyerahan BKP dan atau JKP yang menurut perundangan –
undangan PPN men-dapat fasilitas PPn tidak dipungut atau dibebaskan dari
pengenaan PPN (UU No.7/2021 pasal 16b)
5. Penyerahan BBM / Non BBM oleh Pertamina
6. Pembayaran atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh
perusahaan telekomunikasi
6. Jasa Angkutan Udara oleh Perusahaan Penerbangan

76
UU Nomor 7 Tahun 2021 pasal 4A, jenis barang yang tidak dikenakan PPN :
a. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,
termasuk usaha jasa boga atau katering..
b. Uang, emas batangan untuk kepentingan cadangan devisa negara dan surat berharga.

UU Nomor 7 Tahun 2021 pasal 4A , jenis jasa yang tidak dikenakan PPN :
a. jasa keagamaan;
b. jasa kesenian dan hiburan
c. jasa perhotelan.
d. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum.
e. jasa penyediaan tempat parkir
f. jasa boga atau katering

77
UU No 7 Tahun 2021 pasal 16 B, PPN tidak dipungut atau dibebaskan barang dan jasa tertentu yang
bersifat strategis dalam rangka pembangunan nasional antara lain :
1. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak
2. jasa pelayanan Kesehatan medis tertentu sistem program dan yang berada dalam
jaminan Kesehatan nasional
3. jasa pelayanan sosial
4. jasa keuangan
5. jasa asuransi
6. jasa Pendidikan
7. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian
tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri
8. jasa tenaga kerja
78
PPN
dan
PPnBM

Tarif PPN
= 10 % dari harga barang
Dapat diubah serendah2nya 5% dan setinggi-
tingginya 15%
PPn BM = 10 % s.d. 200 % (Pasal 8 UU
PPN)

79
STUDI KASUS

Bendahara melakukan pembayaran pembelian brankas dari UD Sarana


Kantor yang beralamat di Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor dengan NPWP
No.01.432.356.2-404.000. Atas transaksi tersebut diterbitkan faktur
bernomor seri 010.000.11.00000215 senilai Rp.27.750.000,00 (harga
termasuk PPN) pada tanggal 11 April 2022.
Bagaimana perlakuan pajak atas transaksi tersebut apabila :
1) Pembayaran dilakukan dengan UP Tunai?
2) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP?
3) UD Sarana Kantor memberikan fotokopi Surat Keterangan WP
dengan Bruto tertentu

80
a) Pembayaran dilakukan dengan UP tunai

STUDI KASUS
• Terhadap transaksi tersebut harus dipungut :
• PPN karena brankas merupakan barang kena pajak dimana nilai
transaksinya diatas 2 juta rupiah, diserahkan oleh pengusaha kena pajak,
dan diserahkan di daerah pabean.
• PPh pasal 22, karena nilai transaksinya jumlahnya lebih dari 2 juta
rupiah tidak termasuk PPN

81
Penghitungan Pemungutan PPN dan PPh pasal 22 adalah
sebagai berikut
STUDI KASUS

Dasar Pengenaan Pajak


• Nilai Kuitansi : Rp 27.750.000,00
•DPP : Rp 25.000.000,00
PPN
• 11% x DPP : Rp 2.750.000,00
PPh pasal 22
• 1,5% x DPP : Rp 375.000,00

82
STUDI KASUS

b) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP


• Sesuai PMK 231/PMK.03/2019 pasal 18, Instansi pemerintah
tidak memungut PPN atas transaksi pembayaran dengan kartu
kredit pemerintah
• Sesuai PMK 231/PMK.03/2019 Pasal 12, instansi pemerintah
tidak melakukan pemungutan PPh Pasal 22 atas transaksi
pembayaran dengan kartu kredit pemerintah

83
STUDI KASUS

c) Penyedia menyerahkan Fotokopi Surat Keterangan


peredaran bruto tertentu
Terhadap transaksi tersebut dipungut PPN dan PPh Pasal 4
(2) sebesar
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp 27.750.000,00
•DPP PPN : Rp 25.000.000,00
•11% x DPP
PPh pasal 4 (2) : Rp 2.750.000,00
•0,5% x DPP
: Rp 125.000,00
Terhadap pemotongan PPh pasal 4 (2) tersebut bendahara harus melampirkan fotokopi surat keterangan dari
penyedia yang sudah dilegalisir oleh KPP dimana Surat Keterangan dikeluarkan
84
85
Prinsip pemungutannya :
a. Bea meterai dikenakan atas dokumen;
b. Satu dokumen hanya terutang satu bea meterai;
c. Rangkap/tindasan (yang ikut ditandatangani) terutang bea meterai
sama dengan aslinya.

86
Pengenaan Bea Meterai
No Objek Tarif
1 surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, Rp.10.000,00
atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya.

2 akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp.10.000,00


3 akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Rp.10.000,00
termasuk rangkap-rangkapnya.

4 Dokumen yang memuat jumlah uang dengan nilai Rp.10.000,00


nominal lebih dari Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)
a Menyebutkan penerimaan uang
b Berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau
sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan

87
Pengenaan Meterai

No Objek Tarif
5 surat berharga dengan nama dan dalam bentuk Rp.10.000,00
apa pun
6 Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Rp.10.000,00
Dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun

7 Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah Rp.10.000,00


lelang, minuta risalah lelang, salinan risalah
lelang, dan grosse risalah lelang

8 Dokumen lain yang ditetapkan dengan Peraturan Rp.10.000,00


Pemerintah

88
Saat Terutang Bea Materai

a.Saat dokumen dibubuhi tanda tangan :


• Surat perjanjian beserta rangkapnya

b. Saat dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa


dokumen dibuat :
• Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai
nominal lebih dari Rp.5.000.000

89
Pihak yang Terutang Bea Meterai

a. Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang


oleh pihak yang menerima Dokumen

b. Dokumen yang dibuat oleh 2 (dua) pihak atau lebih, Bea


Meterai terutang oleh masing-masing pihak atas
Dokumen yang diterimanya

90
91
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai