Anda di halaman 1dari 39

SPT DAN SSP

SPT DAN SSP

SPT

Fungsinya
Apa

Siapa Macamnya

Bagaimana Sanksi
Kapan Berakhir
Surat pemberitahuan adalah surat yang oleh
wajib pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan/atau pembayaran pajak,
Surat obyek pajak dan/atau bukan obyek pajak,
Pemberitahuan dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan
(SPT) ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

Surat Pemberitahuan (SPT)


Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kewajiban perpajakan yang
telah dipenuhi dalam suatu masa pajak atau tahun pajak atau bagian tahun
pajak dalam sistem tersebut.
SSP
Surat Setoran Pajak

berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak


apabila telah disahkan oleh pejabat kantor
penerima pembayaran yang berwenang
Adalah surat untuk melakukan penagihan
Surat Tagihan Pajak pajak dan/atau sanksi administrasi berupa
bunga dan/atau denda

Surat Pemberitahuan Adalah Surat pemberitahuan untuk


Tahunan suatu tahun pajak atau bagian tahun
pajak

Adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu


masa pajak.
Surat Pemberitahuan Masa pajak sama dengan 1(satu) bulan
Masa kalender atau jangka waktu lain yang
diatur Menkeu paling lama 3 (tiga) bulan
(ps 2A KUP)
Bagi WP penghasilan SPT adalah sebagai sarana
untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan
perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang
dan untuk melaporkan : (pasal 3 ayat 1 KUP
penjelasan)
a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
Fungsi SPT dilaksanakan sendiri dan/atau melalui
Bagi WP pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam
pajak 1 tahun pajak atau bagian tahun pajak
penghasilan b. Penghasilan yang merupakan obyek pajak
dan/atau bukan obyek pajak,
c. Harta dan kewajiban,
d. Pembayaran dari pemotong atau pemungut
tentang pemotongan atau pemungutan pajak
orang pribadi atau badan lain dalam satu masa
pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan –undangan perpajakan.
Adalah sebagai sarana untuk melaporkan
dan mempertanggung
jawabkan penghitungan jumlah PPN dan
PPnBM yang sebenarnya terhutang dan
melaporkan tentang (penjelasan pasal 3
ayat 1 KUP) :
1. Pengkreditan pajak masukan terhadap
Fungsi SPT bagi pajak keluaran
PKP 2. Pembayaran atau pelunasan pajak yang
telah dilaksanakan sendiri oleh
pengusaha kena pajak dan atau
melalui pihak lain dalam satu masa
pajak, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku
Berfungsi sebagai sarana untuk
melaporkan dan
Fungsi SPT bagi mempertanggung jawabkan
pemotong/pemungut pajak yang dipotong atau
pajak dipungut dan disetorkan
(Penjelasan pasal 3 ayat 1KUP)
1. Surat setoran Standar
Adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan atau
berfungsi melakukan pembayaran atau penyetoran
pajak yang terutang ke kantor penerima pembayaran
dan digunakan sebagai bukti pembayaran dengan
bentuk, ukuran dan isi yang ditetapkan.

Peruntukan SSP :
1. Lembar ke 1arsip WP
2. Lembar ke 2 KPP melalui KPN
3. Lembar ke 3 dilaporkan WP ke KPP
Surat 4. Lembar ke 4 kantor penerima pembayaran
Setoran 5. Lembar ke 5 arsip wajib pungut/pihak lain sesuai ketentuan perpajakan
Pajak
(SSP)
2. Surat setoran pajak khusus
Adalah bukti pembayaran atau pembayaran pajak
terutang ke kantor penerima pembayaran yang
dicetak oleh kantor penerima pembayaran dengan
menggunakan mesin transaksi dan alat lainnya yg
isinya sesuai dengan yg ditetapkan DJP dan
mempunyai fungsi yang sama dengan SSP standar
dalam administrasi perpajakan.
1. Masa yaitu :
a. Pasal 21 dan pasal 26
b. Pasal 22
c. Pasal 23 dan pasal 26
d. Pasal 25 (angsuran)
e. Pasal 4 ayat 2
f. Pasal 15
g. PPh dan PPnBM (Form 110711108)
h. PPh bagi PPN form 1107 BUT)

Jenis SPT
2. Tahunan yaitu :
a. SPT tahunan PPh Badan
b. SPT PPh WP Orang Pribadi
(form 1770/norma/pembukuan)
c. SPT Tahunan WP OP
(form. 1770S/sederhana)
d. SPT tahunan WP OP
(form. 1770SS/sangat sederhana)
penghasilan < Rp 60 jt/tahun
(Per. Dirjen pajak no.Per-34/PJ/2010, ps 3)
1. Benar :
a. Dalam perhitungan
b. Dalam penerapan peraturan UU pajak
c. Dalam penulisan
d. Sesuai dengan keadaan yg sebenarnya

2. Lengkap, adalah memuat semua unsur


yg berkaitan dengan objek pajak dan unsur
Pengisian dan Lain yag harus dilaporkan dalam SPT
Penyampaian
SPT
( ps 3 ayat1
KUP) 3. Jelas, adalah melaporkan asal usul atau
sumber dari obyek pajak dan unsur-
unsur lain yg harus dilaporkan dalam SPT

4. Ditandatangani :
a. Secara biasa
b. Tandatangan stempel
c. tanda tangan elektronik atau digital
Tatacara dan Tempat Penyetoran dan
Pelaporan Pajak

• Tempat penyetoran  kantor pos atau bank persepsi


yang telah ditunjuk, menggunakan Surat Setoran Pajak
(SSP).

• Tempat pelaporan  Kantor Pajak Domisili dan/atau


Lokasi WP;disampaikan dengan cara:
a. langsung ke KPP;
b. dikirim melalui Kantor Pos/Kuris secara Tercatat;
Tanda bukti dan tanggal pengiriman pos  dianggap
sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan SPT,
sepanjang telah lengkap.
1. Teller PT Pos Indonesia

2. Teller Bank Persepsi/devisa persepsi


On-line

Pembayaran
pajak On-line
3. Fasilitas transaksi yang disediakan oleh
Bank Persepsi/Devisa persepsi on-line
(ATM, Internet Banking).

4. Fasilitas Cash Management Service (CMS)


Antara bank dan nasabah (wajib pajak).
Batas waktu penyampaian SPT (ps 3 ayat 3 KUP)

no Jenis SPT Yang menyampaikan Batas akhir penyampaian


1 Masa PPh ps 21/26 Pemotong PPh ps 21/26 Tgl 20 setelah akhir masa pajak

2 Masa PPh 22 Ditjen Bea dan Cukai 7 hari setelah penyetoran

3 Masa PPh ps 22 Bendaharawan Tgl 14 setelah akhir masa pajak

4 Masa PPh ps 22 Pemungut lainnya Tgl 20 setelah akhir masa pajak

5 Masa PPh ps 23/26 Pemotong PPh ps 23/26 Tgl 20 setelah akhir masa pajak

6 Masa PPN dan PPnBM Pengusaha kena pajak Tgl 20 setelah akhir masa pajak
(1107/1108)

7 Masa PPnBM Ditjen Bea dan Cukai 7 hari setelah penyetoran

8 SPT tahunan a. WPOP 3 bulan setelah berakhit tahun pajak


b. WP Badan 4 bulan setelah berakhir tahun pajak

Catatan : bila tgl jatuh tempo bertepatan dengan hari libur,


penyampaian SPT paling lambat pada hari kerja berikutnya .
Jangka Waktu Pelaporan SPT

• SPT Masa
 dilaporkan paling lambat tanggal 20 masa pajak berikutnya.

• SPT Tahunan
 dilaporkan paling lambat akhir bulan ketiga tahun pajak
berikutnya.

Dalam hal tanggal jatuh tempo penyampaian laporan bertepatan dengan hari
Libur, maka penyampaian laporan pajak wajib dilakukan paling lambat pada
hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo.
1. SPT masa PPN, denda RP 500.000,-

2. SPT Masa lainnya, denda RP100.000,


Sanksi keterlambatan
Penyampaian SPT
(pasal 7 KUP) 3. SPT tahunan WP Badan, denda
RP 1.000.000,-

4. SPT Tahunan WPOP, denda


Rp 100.000,-
1. Karena alpa
Tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yg isinya tidak benar,
sehingga menimbulkan kerugian pendapatan negara,
dan perbuatan tsb merupakan pertama kali maka WP
tidak dikenakan sanksi pidana, tetapi wajib bayar
kekurangan pajaknya, dan kena sanksi administrasi
berupa denda 200% dari jumlah kekurangan bayar
pajak dengan SKPKB. (pasal 13 A KUP).

Sanksi Pidana Bila Alpa perbuatan keduakalinya dst WP dikenakan : (ps 38 KUP)
a. Denda minimal 1X jumlah pajak terutang yg tidak atau kurang
dibayar dan max. 2x jumlah pajak terutang yg tidak atau kurang
dibayar
b. Pidana kurungan min. 3 bulan dan max. 1 (satu) tahun

2. Dengan sengaja
Tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap sehingga
menimbulkan kerugian pendapatan negara, dipidana :
a. Pidana penjara min 6 bulan dan max. 6 tahun
b. Denda min. 2x jumlah pajak terutang yg tidak atau
kurang dibayar dan max. 4x jumlah pajak terutang
yg tidak atau kurang dibayar (pasal 39 ayat 1 KUP)
Wajib pajak dapat memperpanjang jangka waktu
penyampaian SPT PPh paling lama 2 bulan ,
dengan cara permohonan tertulis atau cara lain
Perpanjangan waktu kepada Dirjen Pajak, dengan dilampiri :
penyampaian SPT a. Perhitungan sementara pajak yang terutang
(Pasal 3 ayat 4 KUP) dalam 1 tahun pajak
b. Surat setoran Pajak sebagai bukti pelunasan
kekurangan pajak yang terutang (bila kurang
bayar)
c. Perhitungan sementara form 1770Y (orang
pribadi) atau 1771 Y Badan atau 1721Y PPh
ps 21)
Bila ternyata perhitungan sementara pajak
Sanksi yang terutang kurang dari jumlah pajak
penundaan yang sebenarnya, maka atas
penyampaian kekurangannya tersebut WP dikenakan
SPT bunga sebesar 2% perbulan dihitung sejak
berakhirnya batas waktu penyampaian SPT
sampai dengan dibayarnya, bagian bulan
dihitung penuh 1 bulan.
(pasal 19 ayat 3 KUP)
Pembetulan SPT (pasal 8 ayat 1 KUP)
(sebelum 2 Th Daluarsa Penetapan dan sebelum dilakukan pemeriksaan)

WP dapat mengajukan pembetulan SPT dengan syarat :


1. Buat Surat Pernyataan tertulis
2. Dirjen pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan
3. Bila pembetulan SPT menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan SPT
harus diajukan paling lama 2 tahun sebelum daluarsa penetapan
4. Dalam hal WP membetulkan sendiri SPT tahunan yang mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar, maka WP dikenakan sanksi administrasi 2%
perbulan atas pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian
SPT berakhir s/d tanggal pembayaran, bagian bulan dihitung 1 bulan penuh
5. Menyampaikan perhitungan sementara PPh yang terutang
6. Melampirkan SSP lembar ke 3 jika ada pembayaran tambahan
Pembetulan SPT (pasal 8 ayat 4 KUP)

Walaupun Dirjen pajak telah melakukan pemeriksaan, namun belum diterbitkan Surat
Ketetapan Pajak, WP dapat dengan kesadaran sendiri dapat mengungkapkan dalam
laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian SPT yang telah disampaikan sesuai
keadaan sebenarnya yang dapat mengakibatkan :
a. Pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil
b. Rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar
c. Jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil
d. Jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil

Proses pemeriksaan tetap dilanjutkan

Pajak yg kurang dibayar sebagai akibat pengungkapan ketidak benaran pengisian SPT
beserta sanksi administrasi berupa kenaikan 50% dari pajak yang kurang dibayar, harus
dilunasi oleh WP sebelum laporan tersendiri dimaksud disampaikan.
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT Sebelum Dilakukan Penyidikan

Sekalipun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, sepanjang belum


dilakukan penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan WP
sebagaimana pasal 38 KUP, terhadap ketidakbenaran tersebut, WP tidak
dilakukan penyidikan apabila WP dengan kemauan sendiri mengungkapkan
ketidak benarannya perbuatannya tersebut disertai pelunasan kekurangan
pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi
berupa denda 150% dari jumlah pajak yang kurang dibayar. (pasal 8 ayat 3
KUP)
Pengungkapan Rugi Fiskal (pasal 8 ayat 6 KUP)

Wajib pajak dapat membetulkan SPT dalam hal wajib Pajak menerima :
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP)
b. Surat Keputusan Keberatan
c. Surat Keputusan Pembetulan
d. Putusan Banding
e. Putusan Peninjauan Kembali
Tahun pajak sebelumnya atau beberapa tahun sebelumnya, yang menyatakan rugi
fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang telah dikonpensasikan dalam SPT yang
akan dibetulkan dalam jangka waktu 3 bulan setelah menerima SKP atau Putusan
tersebut diatas, dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan pemeriksaan.
WP yang dikecualikan dari Kewajiban menyampaikan SPT

Sesuai Permenkeu no. 1831/PMK.03/2007 wajib pajak yang dikecualikan


dari kewajiban menyampaikan SPT adalah :

1. WP Orang Pribadi yang dalam satu tahun pajak menerima atau


memperoleh penghasilan netto tidak melebihi jumlah penghasilan
tidak kena pajak.
2. WP Orang Pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak
melakukan pekerjaan bebas.
Wajib Pajak yg dikecualikan dikenakan denda karena tidak
menyampaikan SPT

Berdasarkan pasal 7 ayat 2 KUP jo.Per 186/PMK.03/2007 Wajib Pajak


non efektif adalah :
1. WPOP yang telah meninggal dunia
2. WPOP yg sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
3. WPOP yang berstatus WNA yang tidak tinggal lagi di Indonesia
4. BUT yang tidak melakukan kegiatan di Indonesia
5. WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi, tetapi belum
dibubarkan sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
7. WP yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan
peraturan Menkeu
8. WP lain yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan Menkeu
PEMBETULAN SPT

Pasal 8 UU KUP

1 2
SPT Telah SPT telah diperiksa tetapi belum dilakukan
disampaikan tindakan penyidikan mengenai adanya
ketidakbenaran yang dilakukan oleh WP
sebagaimana dimaksud dalam pasal .38

Ketentuan :
• Dalam jangka waktu 2 th Ketentuan :
• Belum ada pemeriksaan • Ketidakbenaran diungkapkan sendiri
• Menyampaikan pernyataan tertulis • Tidak akan dilakukan penyidikan
• Kurang bayar dilunasi • Kurang bayar dilunasi
• Sanksi bunga 2% sebulan dari • Sanksi denda 2 kali jumlah pajak yang
jumlah pajak yang kurang dibayar kurang dibayar.
PEMBETULAN SPT

Pasal 8 UU KUP

3 4
Jangka waktu pembetulan SPT
telah berakhir Jangka waktu pembetulan SPT
telah terakhir

Ketentuan :
• Belum terbit SKP; Ketentuan :
• Ketidakbenaran diungkapkan sendiri; • Belum diperiksa;

• Pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar, atau Menerima Keputusan Keberatan atau Putusan
• Rugi menjadi lebih kecil, atau Banding mengenai SKP tahun pajak sebelumny
• Harta menjadi lebih besar, atau yang menyatakan rugi fiskal berbeda;
• Modal menjadi lebih besar; • Pembetulan SPT dalam jangka waktu 3 bulan
• Sanksi kenaikan 50% dari pajak yang kurang bayar; setelah menerima Keputusan tersebut.
• Kurang bayar dan sanksi dilunasi.
UU PAJAK
SPT
DATA

Surat Ketetapan Pajak


(SKP)

SKPKB SKPKBT SKPLB SKPN


(Pasal 13) (Pasal 15) (Pasal 17) (Pasal 17A)

Surat Ketetapan Pajak Kurang PPh apabila jumlah kredit


Bayar Tambahan merupakan pajak lebih besar daripada
Surat Ketetapan Pajak Kurang koreksi atas surat ketetapan jumlah pajak yang terutang. Jumlah Kredit Pajak
Bayar baru diterbitkan jika pajak sebelumnya. Surat PPN apabila jumlah kredit atau Jumlah Pajak
Wajib Pajak tidak membayar Ketetapan Pajak Kurang Bayar pajak lebih besar daripada yang Dibayar Sama
pajak sebagaimana mestinya Tambahan baru diterbitkan jumlah pajak yang terutang. Dengan Jumlah Pajak
sesuai dengan ketentuan apabila sudah pernah diterbitkan PPnBM apabila jumlah yang terutang, atau
peraturan perundang- surat ketetapan pajak. Pada pajak yang dibayar lebih Pajak Tidak Terutang
undangan perpajakan prinsipnya untuk menerbitkan besar daripada jumlah pajak dan Tidak Ada Kredit
Surat Ketetapan Pajak Kurang yang terutang. Pajak atau Tidak Ada
Bayar Tambahan perlu dilakukan Pembayaran Pajak
pemeriksaan.
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai
berikut :

hasil pemeriksaan atau keterangan lain bunga sebesar 2% per bulan paling lama 24
bulan

Surat Pemberitahuan tidak disampaikan • 50% dari Pajak Penghasilan yang tidak atau
kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak;
• 100% dari Pajak Penghasilan yang tidak atau
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang kurang dipotong, tidak atau kurang
Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih dipungut, tidak atau kurang disetor, dan
lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol dipotong atau dipungut tetapi tidak atau
persen) kurang disetor; atau
• 100% dari Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
kewajiban pembukuan (Pasal 28) atau pada saat diperiksa Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
tidak memenuhi (Pasal 29) tidak dipenuhi

Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau bunga sebesar 2% per bulan paling lama 24 bulan
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan

Pasal 13 UU KUP
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Cont’d
Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan atau
menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut
pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 200% (dua ratus persen) dari jumlah pajak yang kurang
dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar.

Pasal 13A UU KUP


SURAT TAGIHAN PAJAK

SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)


dapat diterbitkan dalam hal

• PPh ps. 25 tidak atau • Pengusaha tidak melaporkan


kurang dibayar ; Wajib pajak dikenakan kegiatan usahanya untuk
• Terdapat pajak yang sanksi administrasi dikukuhkan sebagai PKP;
kurang dibayar berupa denda dan/atau • Bukan PKP membuat FP;
karena salah bunga. • PKP tidak membuat FP;
tulis/salah hitung. • PKP membuat FP tidak lengkap
atau tidak tepat waktu.

Sanksi bunga Jangka waktu


2 % sebulan pelunasan STP = 30 Denda 2 % X DPP
maks. 24 bulan hari setelah tanggal ps. 14 (4)
ps. 14 (3) terbit.
Tatacara dan Prosedur Restitusi
( Pasal 17 UU KUP )
1. WP  ajukan permohonan 4. WP diberi imbalan bunga
pengembalian kelebihan sebesar 2% sebulan 
pembayaran pajak; apabila SKP LB terlambat
2. DJP  lakukan pemeriksaan, diterbitkan dalam jangka
dan harus terbitkan Surat waktu 1 bulan tersebut diatas,
Ketetapan Pajak paling dihitung sejak berakhirnya
lambat 12 bulan sejak surat jangka waktu 1 bulan tersebut
permohonan diterima; sampai dengan saat
3. Permohonan dianggap diterbitkan SKP LB.
diterima  bila setelah lewat
jangka waktu 12 bulan DJP
tidak memberi suatu
keputusan, dan SKP LB harus
diterbitkan dalam waktu paling
lambat 1 bulan setelah jangka
waktu 12 bulan tersebut
berakhir;
METODE RESTITUSI PAJAK
RESTITUSI • Jangka waktu dapat diperpendek
menjadi
PPh
WP dengan Kriteria Tertentu

Max 1 bulan
Penelitian

Diterbikan SK PPKP *) PPN

PPN max 1 bulan PPh max 3 bulan Max 7 hari


TINDAK PIDANA DI PERPAJAKAN

TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

WP

ALPA SENGAJA PENGULANGAN PERCOBAAN

ALPA

• Tidak menyampaikan SPT


• Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar, atau tidak lengkap atau melampirkan
keterangan
yang isinya tidak benar sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

Pidana kurungan paling lama 1(satu) tahun dan/atau denda paling tinggi 2 kali pajak
terutang
KETERANGAN
SENGAJA

• Tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan NPWP;


• Tidak menyampaikan SPT;
• Menyampaikan SPT tidak benar atau tidak lengkap;
• Menolak untuk diperiksa;
• Memperlihatkan pembukuan/pencatatan/dokumen lain yang dipalsukan;
• Tidak menyelenggarakan pembukuan/pencatatan;
• Tidak menyetor pajak yang telah dipungut.

Pidana kurungan paling lama 6 (enam) tahun penjara dan denda paling tinggi 4 kali pajak
terutang/kurang bayar.
PENGULANGAN
Belum lewat 1 tahun selesai menjalani pidana karena melakukan tindak pidana secara
sengaja

Pidana dilipatkan 2(dua).


PERCOBAAN
• Menyalahgunakan NPWP/NPPKP
• Menyampaikan SPT tidak benar/tidak lengkap dalam hal pengajuan
restitusi/kompensasi

Pidana kurungan paling lama 2(dua) tahun dan denda paling tinggi 4 kali dari
restitusi/kompensasi yang dimohon oleh WP.
KEBERATAN DAN BANDING

Pemotongan/pemungutan oleh pihak


ketiga berdasarkan ketentuan
SKPKB SKPKBT SKPLB SKPN peraturan perundang-undangan
perpajakan.

Syarat pengajuan Surat Keberatan:


• Tertulis dalam Bahasa Indonesia;
• Mengemukakan jumlah pajak terhutang, jumlah
dipotong/dipungut;
KEBERATAN • Alasan-alasan yang jelas,
• Tidak menunda pembayaran;
• Satu surat untuk 1 SKP;
• Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal
KEPUTUSAN SKP

DITOLAK
DITERIMA

BANDING

PENGADILAN PAJAK-JAKARTA
SYARAT BANDING
BANDING SYARAT
• Tertulis;
• Dalam bahasa Indonesia;
• Alasan yang jelas;
• Diajukan kapada Pengadilan Pajak Jakarta ;
• Wajib Pajak setor 50% dari Pajak Terutang;
• Tidak menunda kewajiban membayar pajak
dan
pelaksanaan penagihan pajak.
Diajukan dalam waktu 3 bulan sejak keputusan
diterima, dilampiri salinan surat keputusan tersebut

Apabila permohonan Banding diterima, kelebihan


pembayaran dikembalikan dengan ditambah imbalan
bunga sebesar 2 % sebulan untuk selama-lamanya 24
bulan.
GUGATAN SYARAT

• Diajukan kepada Pengadilan Pajak;


• Tertulis dalam Bahasa Indonesia;
• Terhadap 1 pelaksanaan penagihan atau
1 keputusan, diajukan 1 Surat Gugatan.

Diajukan dalam waktu 14 hari sejak


tanggal pelaksanaan penagihan (selain
SKP).
Penundaan penagihan pajak selama gugatan
 dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan
yang sangat mendesak yang mengakibatkan
kepentingan penggugat sangat dirugikan jika
pelaksanaan penagihan pajak yang digugat itu
dilaksanakan.
 dapat diajukan sekaligus dalam Gugatan dan
dapat diputus terlebih dahulu dari pokok
sengketanya.
MEKANISME PENAGIHAN PAJAK
Jk. waktu pelunasan 30 hari sejak tanggal surat.

STP
SKP KB
SKP KBT

Jk. waktu 21 hari sejak tanggal


Surat Tegoran surat.

Jk. waktu 2 X 24 jam sejak tanggal surat.


Surat
Paksa

Surat Sita Pelelangan

Anda mungkin juga menyukai