Anda di halaman 1dari 13

Prosedur Pembayaran

pajak
Tata cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak
(PMK No.242/PMK.03/2014)

Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan ke Kas Negara melalui:


a. layanan pada loket/teller (over the counter); dan/atau
b. layanan dengan menggunakan Sistem Elektronik lainnya
• Pembayaran dan penyetoran pajak (PPh, PPN, PPnBM, Bea Materai, dan
PBB) dan dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) atau
sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP.
• SSP dinyatakan sah dalam hal telah divalidasi dengan NTPN.
• Sejak 1 juli 2016, pembayaran pajak menggunakan SSP sudah tidak berlaku
dan digantikan dengan MPN G2 dengan Surat Setoran Elektronik
Sarana adm lainnya dapat berupa:
 BPN (Bukti Penerimaan Negara)
 SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak)
 Bukti Pbk
sarana adm lainnya dinyatakan sah dalam hal telah divalidasi dengan NTPN.
Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak Melalui Sistem
Pembayaran Pajak Secara Elektronik

1 Proses Pendaftaran

2 Proses Pembuatan Billing Pajak

3 Proses Pembayaran
Alur pembayaran melalui MPN G2
Batas waktu pembayaran/penyetoran pajak yang sudah dipungut oleh
Bendahara pemerintah
Prosedur Pelaporan Pajak
Kewajiban Perpajakan

Mendaftarkan Menghitung Membayar Melaporkan


diri untuk memperoleh pajak yang harus dibayar Pajak yang seharusnya seluruh kegiatan usaha
NPWP jika telah memenuhi sesuai dengan kegiatan dibayar dengan dalam Surat
syarat objektif dan subjektif usaha wajib pajak mekanisme membayar Pemberitahuan (SPT)
sendiri ke Kas Negara Masa dan Tahunan
(melalui Kantor Pos atau sesuai kondisi
Bank Persepsi), dan sebenarnya
Pemotongan/Pemungutan
Pajak oleh pihak lain
 Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) merupakan
formulir yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan
dan/atau pembayaran PPh, objek pajak PPh, bukan objek pajak PPh, harta dan
kewajiban.

Jenis SPT
 SPT masa
 SPT Tahunan
 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang selanjutnya disebut
SPT Tahunan PPh adalah SPT PPh untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian
Tahun Pajak, yang meliputi SPT Tahunan Orang Pribadi dan SPT Tahunan
Badan.

 Badan usaha yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak memiliki (NPWP)
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan Pajak Penghasilan.
 SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, yang terdiri dari:
 1770 Mempunyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yang menyelenggarakan
pembukuan atau norma perhitungan dari satu atau lebih pemberi kerja
 1770 S mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja;
 1770 SS Mmempunyai penghasilan dengan penghasilan bruto tidak lebih dari 60 juta

 SPT Tahunan PPh Badan, yang terdiri dari:


 SPT tahunan 1771
Penyampaian SPT Tahunan dapat
dilakukan melalui:
1. Datang langsung ke KPP / KP2KP
2. e-filing / e-form
3. Kantor Pos
4. Melalui jasa ekspedisi (tercatat)
5. Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan

Sanksi telat lapor


1. Wajib pajak pribadi yang terlambat atau tidak melaporkan SPT 21 maka akan
dikenakan denda sebesar Rp100.000
2. wajib pajak badan atau perusahaan, pada keterlambatan atau tidak melaporkan
SPT Tahunan PPh 22, maka dikenakan denda sebesar Rp 1.000.000.
3. sanksi administrasi untuk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp500.000.
4. Terkait denda dan sanksi untuk SPT Masa lain adalah sebesar Rp100.000 setiap
keterlambatan dan bidang PPh.

Anda mungkin juga menyukai