Anda di halaman 1dari 40

KUP Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan


Pelaporan Pajak
Materi
Pembahasan
Pembayaran Pajak
• Pengertian SPT
• Jenis SPT
• Penyampaian SPT
• Sanksi terkait SPT
• Pembetulan SPT
• Pengungkapan ketidakbenaran

s emua i l ustra s i da l a m s l i de bers umber da ri C a nva .co m


Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib
Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau
pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak,
dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan

Pasal 1 UU KUP
Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar,
lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang
Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke
kantor DJP tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan
atau tempat lain yang ditetapkan oleh DJP

Pasal 3 ayat 1 UU KUP


Benar benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam
penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya

Lengkap memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek


pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
SPT

Jelas melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan


unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam SPT

Penjelasan Pasal 3 ayat 1 UU KUP


Fungsi Fungsi SPT bagi Wajib Pajak PPh adalah sebagai sarana
untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan
SPT PPh penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang
dan untuk melaporkan tentang:
• pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri dan/atau melalui pemotongan
atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun
Pajak atau Bagian Tahun Pajak;
• penghasiian yang merupakan objek pajak dan/atau
bukan objek pajak;
• harta dan kewajiban; dan/atau
• pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang
pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi
atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Penjelasan Pasal 3 ayat 1 UU KUP perpajakan
Fungsi Bagi PKP, fungsi SPT adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan
SPT PPN penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya
terutang dan untuk melaporkan tentang:
• pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak
Keluaran; dan
• pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui pihak
lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan

Fungsi Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi SPT adalah


sebagai sarana untuk melaporkan dan
SPT Potput mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau
dipungut dan disetorkannya
Penjelasan Pasal 3 ayat 1 UU KUP
Jenis SPT SPT Masa
SPT Masa adalah SPT untuk suatu Masa Pajak

Contoh:
SPT Masa PPh Pasal 21, SPT Masa PPh Pasal 22, SPT Masa
PPh Pasal 4 ayat 2, SPT Masa PPN

SPT Tahunan
SPT Tahunan adalah SPT untuk suatu Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak

Contoh:
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dan SPT Tahunan PPh Badan

Pasal 1 UU KUP
Tanda SPT yang disampaikan wajib ditandatangani oleh Wajib
Pajak atau kuasa Wajib Pajak
Tangan SPT
Penandatanganan SPT dilakukan dengan cara:
• tanda tangan biasa;
• tanda tangan stempel; atau
• tanda tangan elektronik atau digital

Pasal 7 PMK 242/PMK.03/2014


Kapan SPT
disampaikan?
Penyampaian Secara langsung
SPT disampaikan secara langsung ke KPP
SPT
Dikirim
SPT disampaikan dikirim melalui pos atau jasa
ekspedisi dengan bukti pengiriman

Melalui e-filing
SPT disampaikan secara elektronik (e-filing)
melalui laman DJP atau laman lain yang ditunjuk
oleh DJP

Pasal 8 PMK 242/PMK.03/2014 stdd PMK-9/PMK.03/2018


Jangka SPT Tahunan PPh orang pribadi

Waktu Wajib Pajak orang pribadi wajib menyampaikan


SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Penyampaian orang pribadi paling lama 3 (tiga) bulan setelah
akhir Tahun Pajak
SPT Tahunan
SPT Tahunan PPh badan

Wajib Pajak badan wajib menyampaikan SPT


Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan
paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun
Pajak

Pasal 9 PMK 242/PMK.03/2014 stdd PMK-9/PMK.03/2018


Jangka SPT Masa PPh

Waktu Wajib Pajak orang pribadi atau badan, baik yang


melakukan pembayaran pajak sendiri maupun yang
Penyampaian ditunjuk sebagai pemotong atau pemungut PPh, wajib
melaporkan SPT Masa paling lama 20 (dua puluh) hari
SPT Masa setelah Masa Pajak berakhir

SPT Masa PPN


PKP wajib melaporkan PPN atau PPN dan PPnBM yang
terutang dalam satu Masa Pajak, PPN yang terutang
atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP
dari luar Daerah Pabean, dan PPN kegiatan
membangun sendiri dengan menggunakan SPT Masa
PPN, paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir
Pasal 9 PMK 242/PMK.03/2014 stdd PMK-9/PMK.03/2018
Bolehkah WP
memperpanjang waktu
penyampaian SPT?
Perpanjangan Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka
waktu penyampaian SPT Tahunan untuk paling
Penyampaian lama 2 (dua) bulan sejak batas waktu
penyampaian SPT Tahunan dengan cara
SPT menyampaikan pemberitahuan perpanjangan
SPT Tahunan

Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan


wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau
kuasa Wajib Pajak

Pasal 13 dan 14 PMK 242/PMK.03/2014


Syarat Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan
disampaikan ke KPP sebelum batas waktu
Perpanjangan penyampaian SPT Tahunan berakhir, dengan
dilampiri:
Penyampaian • penghitungan sementara pajak terutang
dalam 1 (satu) Tahun Pajak yang batas
SPT waktu penyampaiannya diperpanjang;
• laporan keuangan sementara; dan
• SSP atau sarana administrasi lain yang
kedudukannya disamakan dengan SSP
sebagai bukti pelunasan kekurangan
pembayaran pajak yang terutang, dalam hal
terdapat kekurangan pembayaran pajak

Pasal 14 PMK 242/PMK.03/2014


Apa sanksi tidak
menyampaikan SPT?
Denda terlambat atau tidak menyampaikan SPT

100rb
terlambat atau tidak menyampaikan SPT Masa selain SPT Masa
PPN atau SPT Tahunan PPh orang pribadi

500rb
terlambat atau tidak menyampaikan SPT Masa PPN

1 juta
terlambat atau tidak menyampaikan SPT Tahunan PPh badan

Pasal 7 ayat 1 UU KUP


Contoh Amir, pengusaha toko emas, menyampaikan SPT Tahunan PPh
orang pribadi Tahun Pajak 2020 pada tanggal 15 April 2021.
Status SPT Tahunan PPh Amir adalah Nihil

Atas keterlambatan tersebut, Amir akan dikenakan sanksi


administrasi berupa denda sebesar Rp100 ribu
Contoh CV MKL, usaha jasa kebersihan, menyampaikan SPT Tahunan
PPh badan Tahun Pajak 2020 pada tanggal 9 Juni 2021. Status
SPT Tahunan PPh CV MKL adalah Kurang Bayar sebesar
Rp100 juta. CV MKL melunasi kekurangan bayar tersebut pada
tanggal 9 Juni 2021

Atas keterlambatan tersebut, CV MKL akan dikenakan sanksi


administrasi berupa:

Denda sebesar Rp1 juta

Bunga sebesar:
2 bulan x 0,96%* x Rp100 juta = Rp1,92 juta

Total sanksi = Rp1 juta + Rp1,92 juta = Rp2,92 juta

• tarif bunga sesuai KMK-25/KM.10/2021


Pengecualian
Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tidak dilakukan
terhadap:
• Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;
Denda Pasal 7 • Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas;
UU KUP • Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara
asing yang tidak tinggal lagi di Indonesia;
• Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di
Indonesia;
• Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi
tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
• Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;
• Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan; atau
• Wajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan

Pasal 7 ayat 2 UU KUP


Sanksi atas Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda
penyampaian SPT Tahunan dan ternyata
perpanjangan penghitungan sementara pajak yang terutang

penyampaian
kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang
atas kekurangan pembayaran pajak tersebut, Wajib

SPT Tahunan Pajak dikenai bunga sebesar tarif bunga per bulan
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang
dihitung dari saat berakhirnya batas waktu
penyampaian SPT Tahunan sampai dengan tanggal
dibayarnya kekurangan pembayaran tersebut dan
dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan
serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan

Pasal 19 ayat 3 UU KUP


Contoh
PT BCG diperbolehkan menunda penyampaian
SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2020.
Pada 30 Juni 2021 membayar kekurangan
pembayaran pajak dalam SPT Tahunan sebesar
Rp1 miliar dan menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan
Atas penundaan tersebut, sanksi bunga dihitung:

2 bln x 0,55%* x Rp1 miliar = Rp10,2 juta

Atas perpanjangan tersebut, PT BCG tidak


dikenakan denda sesuai Pasal 7 UU KUP

*Tarif 0,55% sesuai KMK-25/KM.10/2021


Adakah sanksi lain terkait
tidak menyampaikan SPT?
Sanksi Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan dan setelah ditegur secara tertulis
Pasal 13 ayat 3 tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana

UU KUP ditentukan dalam Surat Teguran, Wajib Pajak diterbitkan


SKPKB ditambah dengan sanksi administratif berupa:
• bunga dari PPh yang tidak atau kurang dibayar
dalam 1 (satu) Tahun Pajak;
• bunga dari PPh yang tidak atau kurang dipotong atau
dipungut;
• kenaikan sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari
PPN dan PPnBM yang tidak atau kurang dibayar;
atau
• kenaikan sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari
PPh yang dipotong atau dipungut tetapi tidak atau
kurang disetor
Denda Setiap orang yang karena kealpaannya:

1-2 kali
jumlah pajak terutang yang
• tidak menyampaikan SPT; atau
• menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak
tidak atau kurang dibayar benar atau tidak lengkap, atau melampirkan
atau keterangan yang isinya tidak benar,
Pidana Kurungan sehingga dapat menyebabkan kerugian negara

3 bulan -
1 tahun
Pasal 38 UU KUP
Denda Setiap orang yang dengan sengaja:

2-4 kali
jumlah pajak terutang yang
• tidak menyampaikan SPT;
• menyampaikan SPT dan/atau keterangan yang isinya
tidak benar atau tidak lengkap;
tidak atau kurang dibayar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara
dan

Pidana Penjara

6 bulan -
6 tahun
Pasal 39 ayat 1 UU KUP
Sudah menyampaikan SPT,
tapi kok dianggap belum
menyampaikan SPT?
SPT dianggap SPT dianggap tidak disampaikan apabila:
• SPT tidak ditandatangani;
tidak • SPT tidak sepenuhnya dilampiri keterangan
dan/atau dokumen yang dipersyaratkan;
disampaikan • SPT yang menyatakan lebih bayar
disampaikan setelah 3 (tiga) tahun sesudah
berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak, dan Wajib Pajak telah
ditegur secara tertulis; atau
• SPT disampaikan setelah Direktur Jenderal
Pajak melakukan pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan bukti permulaan secara
terbuka, atau menerbitkan surat ketetapan
pajak
Pasal 19 PMK 242/PMK.03/2014
Jika SPT dianggap tidak disampaikan , Direktur
Jenderal Pajak harus memberitahukan secara
tertulis kepada Wajib Pajak

Pasal 19 PMK 242/PMK.03/2014


Apakah SPT dapat
dibetulkan?
Pembetulan Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat
membetulkan SPT yang telah disampaikan dengan

SPT menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat


Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan
pemeriksaan

Jika pembetulan SPT menyatakan rugi atau lebih bayar,


pembetulan SPT harus disampaikan paling lama 2 (dua)
tahun sebelum daluwarsa penetapan

Yang dimaksud dengan "mulai melakukan tindakan


pemeriksaan" adalah pada saat Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Pajak disampaikan kepada Wajib Pajak,
wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak

Pasal 8 ayat 1 dan 1a UU KUP


Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Masa
Sanksi yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar,
kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga
Pembetulan sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan atas jumlah pajak yang kurang
SPT Masa dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai
dengan tanggal pembayaran, dan dikenakan paling lama
24 (dua puluh empat) bulan, serta bagian dari bulan
dihitung penuh 1 (satu) bulan

Pasal 8 ayat 2a UU KUP


PT HPS menyampaikan pembetulan SPT Masa PPN
Contoh Masa Pajak Maret 2021 pada 16 Desember 2021. Jumlah
kekurangan bayar dalam SPT Masa Pembetulan tersebut
sebesar Rp100 juta dan telah dibayar oleh PT HPS pada
tanggal 15 Desember 2021.

Atas pembetulan tersebut, PT HPS dikenakan sanksi


bunga sebesar:

8 bulan x 0,96%* x Rp100 juta = Rp7,68 juta

8 bulan dihitung dari Mei 2021 sampai dengan Desember 2021


• tarif bunga sesuai KMK-25/KM.10/2021
Kalau sudah diperiksa
dan WP mengakui ada
kesalahan, bagaimana?
Pengungkapan Wajib Pajak dengan kesadaran sendiri dapat
mengungkapkan dalam laporan tersendiri
ketidakbenaran tentang ketidakbenaran pengisian SPT yang
telah disampaikan sesuai dengan keadaan yang
SPT sebenarnya, walaupun Direktur Jenderal Pajak
telah melakukan pemeriksaan

Pengungkapan tersebut dilakukan dengan syarat


Direktur Jenderal Pajak belum menyampaikan
surat pemberitahuan hasil pemeriksaan

Proses pemeriksaan tetap dilanjutkan meskipun


Wajib Pajak melakukan pengungkapan
ketidakbenaran SPT

Pasal 8 ayat 4 UU KUP


Syarat Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat
dari pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT harus

Pengungkapan dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum laporan tersendiri


disampaikan beserta sanksi administrasi berupa bunga
ketidakbenaran sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan dari pajak yang kurang dibayar, yang
SPT dihitung sejak:
• batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir
sampai dengan tanggal pembayaran, untuk
pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
Tahunan; atau
• jatuh tempo pembayaran berakhir sampai dengan
tanggal pembayaran, untuk pengungkapan
ketidakbenaran pengisian SPT Masa
dan dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan,
serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan

Pasal 8 ayat 5 UU KUP


Bagaimana kalau sudah
dilakukan pemeriksaan
bukti permulaan?
Pengungkapan Wajib Pajak dengan kemauan sendiri
mengungkapkan dengan pernyataan tertulis mengenai
dapat

ketidakbenaran ketidakbenaran perbuatannya, yaitu sebagai berikut:


• tidak menyampaikan SPT; atau
perbuatan • menyampaikan SPT yang isinya tidak benar atau tidak
lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya
tidak benar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 atau Pasal 39
ayat (1) huruf c dan huruf d UU KUP, meskipun DJP telah
melaksanakan pemeriksaan bukti permulaan

Pengungkapan ketidakbenaran perbuatan dapat


dilakukan sepanjang mulainya penyidikan belum
diberitahukan kepada Penuntut Umum melalui penyidik
pejabat Polisi Negara Republik Indonesia

Pasal 8 ayat 3 UU KUP


Syarat Pengungkapan ketidakbenaran perbuatan
tersebut harus disertai pelunasan kekurangan
Pengungkapan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya
terutang beserta sanksi administrasi berupa
ketidakbenaran denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah
pajak yang kurang dibayar
perbuatan

Pasal 8 ayat 3a UU KUP

Anda mungkin juga menyukai