Anda di halaman 1dari 33

Tax Review

PPh Pasal 21
Konsep Tax Review

Suatu tindakan penelaahan terhadap


seluruh transaksi perusahaan untuk
menghitung jumlah pajak yang
terhutang

Juga untuk memprediksi potensi


pajak yang mungkin timbul
berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Mengapa perlu Tax Review?

Adanya Sistem Self Assessment


Setiap wajib pajak wajib mengisi surat Pemberitahuan dengan
BENAR, LENGKAP dan JELAS (pasal 3 ayat 1 UU KUP) dan
menyampaikan Surat Pemberitahuan dan menandatanganinya
(pasal 4 ayat 1 UU KUP)

• Mengevaluasi apakah SPT yang disampaikan sudah Benar,


Lengkap dan Jelas
• Meminimalisir koreksi yang dilakukan Pemeriksa pada saat
pemeriksaan pajak
Manfaat Tax Review
1. Melakukan tax compliance
2. Melakukan strategi dalam tax planning untuk
meminimalkan beban pajak dengan memperkecil
kemungkinan pemeriksaan pajak
3. Meminimalkan sanksi perpajakan (memperkecil tax
exposure)
4. Dapat mengestimasi arah pemeriksaan yang akan
dilakukan dan langkah antisipasi yang harus
dipersiapkan
5. Mempersiapkan diri lebih awal tidak hanya dalam
menghadapi pemeriksaan pajak tapi juga proses
keberatan dan banding
Tahapan Tax Review
Pahami gambaran umum & kegiatan usaha

Aspek Umum Perpajakan : NPWP/PKP, Alamat, KPP terdaftar, tanggal terdaftar

Analisis Laporan Keuangan : lingkungan bisnis, analisis laporan keuangan &


catatan dengan metode analisis untuk penilaian kewajaran, analisis transaksi

Review Siklus Akuntansi

Lakukan Ekualisasi Laporan Keuangan dan SPT serta siapkan kertas kerja
Tax Review Keuangan dan SPT
How to do?

1. Lakukan review atas kewajiban PPh


2. Lakukan review atas penghasilan yang
merupakan objek PPN & buat Kertas Kerja
Lengkap
3. Lakukan review atas biaya – biaya yang terkait
objek Witholding Tax atau PPh Potong Pungut
(PotPut)
4. Lakukan ekualisasi biaya dengan SPT PPh Badan
& PPh Pot Put
5. Lakukan ekualisasi penghasilan dengan SPT PPh
Badan & SPM PPN
6. Rekap pembayaran pajak
Ekualisasi
Ekualisasi adalah mencocokkan saldo 2 (dua) atau lebih angka yang mempunyai hubungan satu dengan
yang lainnya. Apabila hasilnya terdapat perbedaan, maka perbedaan tersebut harus dapat dijelaskan.

Prosedur:
a. tentukan saldo-saldo atau pos-pos yang akan dicocokkan (misalnya penjualan, penyerahan DPP PPN, pembelian);
b. gunakan saldo-saldo:
1) peredaran usaha dan penghasilan lain-lain dengan jumlah penyerahan menurut SPT Masa PPN;
2) peredaran usaha dengan objek PPh Pasal 22 Kegiatan Usaha di Bidang Lain;
3) pembelian (bahan baku, barang jadi, dan aktiva) dengan Dasar Pengenaan Pajak PPN Masukan;
4) pembelian dengan objek PPh Pasal 22 pedagang pengumpul;
5) biaya yang merupakan objek pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan dengan objek PPh Pemotongan
Pemungutan;
6) objek pemotongan PPh dengan DPP PPN Masukan;
7) objek PPh Pasal 26 dengan objek PPN jasa luar negeri;
8) buku besar bank dengan rekening koran;
9) dan sebagainya,
untuk meyakini kebenaran angka dengan melakukan penghitungan berdasarkan formula;
c. lakukan permintaan data/keterangan Wajib Pajak atas perbedaan yang terjadi;
d. pastikan pemfakturan antar waktu telah dilakukan tepat waktu;
e. dan sebagainya
3 Jenis Ekualisasi
Ekualisasi antara Biaya dan Objek PPh Pot Put

Ekualisasi Dasar Ekualisasi biaya dan Objek PPh Pot Put ini adalah
Penghasilan dan pengakuan jumlah biaya pada laporan Laba/Rugi dan
Objek PPN telah dilaporkan pada form Induk SPT Masa PPh baik
PPh 21/26/PPh Unifikasi

Ekualisasi Biaya
dan Objek PPh
Pot Put

Kesalahan yang sering terjadi

Ekualisasi 1. Selisih yang disebabkan biaya pada PPh Badan bukan objek
Pembelian dan PPh
Biaya atas PPN 2. Perbedaan tahun pengakuan biaya dan pemotongan
Masukan
3. Keterlambatan pemotongan
4. Selisih kurs pencatatan pada pembukuan dan pada laporan SPT
Risiko Kesalahan yang Sering Terjadi di
PPh Pasal 21
Penentuan Objek & Subjek PPh 21

Penghasilan setahun & disetahunkan

Kurang lengkap dokumen pendukung


gaji

Saat terhutang PPh 21

Pemberian Benefit in cash & Benefit in


kind
Tax Review atas Identifikasi Objek/Non
Objek PPh Pasal 21
1. Review perhitungan PPh 21 baik Final maupun tidak final mengenai : penghasilan bruto, PPh terutang,
PPh yang telah disetor, PPh kurang/lebih bayar baik untuk karyawan tetap, bukan pegawai, mantan
pegawai, dll

2. Review kelengkapan dokumen kontrak karyawan maupun kontrak dengan non pegawai, Daftar
Pegawai, KTP Pegawai, NPWP, Kartu keluarga, bukti pembayaran gaji/slip gaji, lembur dan tunjangan-
tunjangan untuk memastikan validitas penerima penghasilan dan validitas status PTKP

3. Review kelengkapan dokumen karyawan penerima manfaat natura & kenikmatan

4. Review Penghitungan PPh 21 dan cocokkan dengan Data karyawan atas pegawai tetap yang
berhenti/masuk bekerja di periode berjalan, pindah ke cabang atau kewajiban subjektif baru dimulai
atau telah berakhir. Hal ini terkait penghasilan disetahunkan dan tidak disetahunkan
Tax Review atas Identifikasi Objek/Non
Objek PPh Pasal 21
5. Pastikan metode penghitungan PPh 21 yang digunakan apakah
menggunakan Gross method atau Gross Up method

6. Review benefit in cash dan benefit in kind yang diberikan kepada


karyawan dan buat daftar

7. Review karyawan-karyawan yang sudah diberhentikan dan


mendapat pesangon (jika ada)

8. Review beban-beban di Laba rugi yang dicatat dengan accrued.


Pastikan di koreksi fiskal

9. Lakukan ekualisasi laporan laba rugi atas akun-akun yang terkait


PPh 21 dengan SPT PPh 21
Dokumen-Dokumen PPh Pasal 21 yang Wajib
Disiapkan
Karyawan Tetap 1. Daftar Karyawan Tetap minimal berisi : Identitas karyawan, Status
PTKP, Jumlah karyawan, Mutasi karyawan, Jumlah Gaji, tunjangan-
tunjangan tetap dll
2. Kontrak/perjanjian kerja
3. Daftar gaji per bulan berisi jumlah karyawan, Gaji Pokok, tunjangan-
tunjangan, jumlah potongan, total take home pay
4. Bukti Transfer ke masing-masing penerima penghasilan sesuai take
home pay
5. Rekap pemberian Benefit in Cash dan Benefit in Kind lengkap dengan
bukti bayar, akun transaksi, nama penerima dll
6. Prosentasi Pembebanan gaji (jika ada cabang/pusat)
7. Daftar Perhitungan softcopy PPh pasal 21 Januari - Desember
8. Ekualisasi objek PPh Pasal 21 dengan akun-akun di Laporan
Keuangan (ledger) dan SPT PPh badan
Dokumen-Dokumen PPh Pasal 21 yang Wajib
Disiapkan
Non Karyawan 1. Daftar Penerima Upah mingguan/bulanan
2. Daftar Penerima Fee/gratifikasi dll kepada mantan pegawai/bukan
pegawai/pesangon dll (NPWP, NIK, penghasilan dari 1 sumber atau
tidak)
3. Kontrak perjanjian kerja waktu tertentu atas penerima penghasilan
4. Jika penyelenggara kegiatan maka dokumentasi acara, penerima
hadiah/penghargaan
5. Bukti transfer ke masing-masing penerima penghasilan
6. Daftar Perhitungan softcopy PPh Pasal 21 Januari - Desember
7. Ekualisasi objek PPh Pasal 21 dengan akun-akun di Laporan
keuangan (ledger) dan SPT PPh badan
Dokumen-Dokumen PPh Pasal 21 yang Wajib
Disiapkan
1. Daftar keanggotaan peserta minimal harus sama dengan data karyawan
BPJS baik BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
2. Kartu Keluarga jika keluarga diikutkan
3. Bukti pembayaran ke Perusahaan Asuransi setiap bulan sesuai dengan
yang tercantum di perhitungan PPh 21 dan ledger. Jika tidak harus
direkonsiliasi
4. Copy kartu anggota BPJS
5. Akun transaksi BPJS yang dibayar pemberi kerja dan yang dibayar
karyawan sebaiknya dipisah contoh : Pembayaran Premi dan JHT/THT
dibayar pemberi kerja dan ditanggung karyawan

Fasilitas Kesehatan 1. Polis Asuransi lengkap berisi nama-nama karyawan dan tanggungan (jika
Asuransi ada). Jumlah premi masing - masing karyawan dalam polis tercantum
2. Copy kartu anggota Asuransi
3. Bukti pembayaran ke perusahaan Asuransi
Benefit in Kind (Natura/Kenikmatan)
Ekualisasi PPh Pasal 21 & PPh Badan

Nama & No
No Description Cfm SPT PPh 21 Cfm PPh Badan Ref
Acc
Karyawan Tetap & Non Karyawan Tetap :
Gaji dan Tunjangan-tunjangan XXX XXX
THR/Bonus/Gratifikasi dll XXX XXX
Premi BPJS Kesehatan dan Tenagakerja XXX XXX
dibayar Pemberi Kerja
Tunjangan PPh Pasal 21 XXX XXX
Natura & Kenikmatan XXX/--- XXX
JHT dibayar Pemberi Kerja --- XXX
Biaya Jasa /Fee/dsb XXX XXX
Total XXX XXX
Cocokkan dgn:
Biaya Upah, Gaji
& Biaya
konsultan/jasa di
SPT PPh
Badan/LK
Cocokkan dengan
SPT Masa PPh
Pasal 21 Masa
Jan-Des. Angka
harus sama
Review Per Akun Transaksi

Objek PPh 21
Masa Non Objek No.
No Tanggal Nama Nominal Ket
Pajak PPh 21 Voucher
Tarif Ps. 17 Non tarif Ps.
(tdk final) 17 (Final)
1

Dst
Review PPh Kurang/Lebih Bayar
Menurut Wajib Menurut Tax
No Uraian Ket
Pajak Reviewer
1 Dasar Pengenaan Pajak xxx xxx
2 PPh Terhutang xxx xxx
3 Kredit Pajak
a. PPh ditanggung pemerintah
b. Setoran masa
c. STP (Pokok kurang bayar)
d. Kompensasi kelebihan dari masa pajak…..
e. Uang tebusan telah dibayar
f. lain-lain
g. Jumlah pajak yg dapat dikreditkan(a+b+c+d+e+f) (xxx) (xxx)
4 PPh Kurang/(Lebih) dibayar 2-3 2-3
5 Sanksi Administrasi xxx xxx
6 Jumlah PPh yang masih harus dibayar 4+5 4+5
Kasus 1 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan
• PT ABC adalah perusahaan pembiayaan (leasing) dengan 2 (dua) cabang yang terdaftar di KPP
Semarang Barat dan KPP Surabaya Wonocolo.
• Kantor pusat berada di Jl. Penjernihan I No.23, Jakarta Pusat. Tahun Buku PT ABC sama dengan tahun
takwim.
• Pada awal tahun 2020, Kantor Pusat PT ABC diperiksa all taxes oleh KPP Jakarta Kebayoran Lama atas
tahun pajak 2018. Sebagai tindak lanjut pemeriksaan pajak tersebut, kantor cabang PT ABC juga
dilakukan pemeriksaan oleh KPP di masing-masing lokasi.
• Pemeriksaan oleh KPP lokasi tersebut diselesaikan tepat waktu sebelum jangka waktu pemeriksaan
selesai. Pada akhir pembahasan hasil temuan pemeriksaan (closing conference), diberikan data hasil
temuan/perhitungan oleh tax auditor sebagai berikut:

Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa Rp22.257.844.284


Objek PPh Pasal 21 menurut SPT Masa PPh Pasal 21 Jan - Des Rp18.000.000.000
Koreksi Rp4.257.844.284

Terdapat koreksi atas objek PPh 21 yang dilaporkan di Kantor Pusat berdasarkan hasil ekualisasi dengan
biaya yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komersial 2018
Kasus 1 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan
Ekualisasi Obyek PPh Pasal 21 dengan biaya dalam SPT Tahunan PPh Badan
Pembebanan Biaya Pegawai dalam laporan Laba Rugi Komersial :
1 Gaji dan upah Rp7.978.566.206
2 Lembur Rp644.252.755
3 Honor Partimer Rp37.067.959
4 THR dan Bonus Rp1.322.590.100
5 Tunjangan Pajak PPh Ps.21 Rp1.547.500.000
6 Medical insurance Rp388.902.137
7 Jamsostek (JHT & THT) Rp24.743.043
8 Iuran Pensiun Rp279.619.164
9 Tunjangan lain-lain Rp419.237.466
10 Tunjangan Transport Rp68.477.300
11 Komisi Rp9.546.888.154
Jumlah Rp22.257.844.284

SPT Tahunan PPh Pasal 21 yang dilaporkan oleh KPP X


- Penghasilan Bruto Pegawai Tetap Rp15.000.000.000
- Penghasilan Bruto Pegawai Tidak Tetap Rp3.000.000.000
Jumlah Rp18.000.000.000
Kasus 1 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan
Ekualisasi Obyek PPh Pasal 21 dengan biaya dalam SPT Tahunan PPh Badan
Teknik Ekualisasi

Jumlah Beban Dalam PPh Badan secara komersil Rp22.257.844.284


Dikurangi:
1 Pembayaran ke BPJS yang merupakan penghasilan bagi karyawan Wajib Pajak tetapi bukan obyek PPh Ps.21
Rp24.743.043
(JHT & THT)
2 luran pensiun yang dibayar pemberi kerja bukan merupakan penghasilan bagi karyawan Wajib Pajak Rp279.619.164
3 Obyek PPh Pasal 21 yang berkenaan dengan salary dan other personel expense yang telah dilaporkan di
cabang:
1) Cabang Semarang Barat Rp2.118.058.956
2) Cabang Surabaya Wonoloco Rp1.586.258.750

Jumlah Pengurangan Rp4.008.679.913


Obyek PPh Pasal 21 Kantor Pusat hasil ekualisasi Rp18.249.164.371
Obyek PPh Pasal 21 SPT Tahunan PPh Pasal 21 Rp18.000.000.000
Obyek PPh Pasal 21 yang belum dipotong Rp249.164.371
Kasus 2 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan

• PT. CI tahun 2021 mengundang Konsultan Pajak A untuk melakukan tax review (TR) atas
perpajakan SPT PPh Pasal 21 sebelum dilakukan pemeriksaan dari Otoritas Pajak.
• Dari hasil review maka ditemukan bahwa di Laporan Keuangan terdapat perbedaan objek PPh
Pasal 21 dan Beban Karyawan.
• Dari hasil TR maka temuan yang disampaikan ke direksi sbb :

Objek PPh pasal 21 di Lap Keu (GL) Rp16.714.241.432


Objek PPh Pasal 21 menurut SPT Masa PPh Pasal 21
Rp5.494.291.548
Jan - Des
Selisih Rp11.219.949.884

Sebagai Tax Reviewer maka langkah apa yang dilakukan!


Kasus 2 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan
1. Melakukan ekualisasi SPT berdasarkan data dari laporan keuangan
Objek PPh pasal 21 di Lap Keu (GL) Rp16.714.241.432
Objek PPh Pasal 21 menurut SPT Masa PPh Pasal 21 Jan - Des Rp5.494.291.548
Selisih Rp11.219.949.884
Penjelasan Selisih
1 Pembayaran Pesangon Karyawan Rp833.560.441
2 Pembebanan Biaya Imbalan Pasca Kerja Rp10.386.389.443
Rp11.219.949.884
Selisih 0

2. Ditemukan bahwa pembayaran pesangon karyawan belum dilakukan pemotongan PPh Pasal 21
sehingga PT. CI wajib membayarkan PPh Pasal 21 yang kurang bayar. Berdasarkan PP 68/2009
maka pembayaran Pesangon bersifat Final dan PT. CI melakukan pembayaran sekaligus.
Sehingga perhitungan pembayaran sekaligus dalam jangka waktu 2 tahun sbb :
sampai dengan 50jt 0% -
50jt - 100jt 5% 2.500.000
100jt - 500jt 15% 60.000.000
lebih dari 500jt 25% 83.390.110 +
PPh terutang 145.890.110
Kasus 2 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan
Asumsi suku bunga acuan yang digunakan dalam KMK 1,5%/bln. Sehingga Hasil Perhitungan:
Taksiran Sanksi Bunga = 1,5% x Rp145.890.110 x 24 bulan
= Rp52.520.439 (asumsi 24 bulan Pasal 9 ayat 2a UU KUP)
Total Potensi kurang bayar PPh Pasal 21 = Rp145.890.110 + Rp52.520.439
= Rp198.410.549
PT. CI sebaiknya segera melakukan Pembetulan SPT Masa PPh Pasal 21 Tahun 2021 dan melakukan
pembayaran atas Pesangon yang sudah terealisasi sehingga sanksi bunga tidak maksimal

3. Pembebanan Imbalan Pasca Kerja merupakan alokasi pembebanan sesuai PSAK 24 dan dalam
penghitungan Fiskal SPT PPh Badan maka angka Rp10.386.389.443 yang merupakan perhitungan
Aktuaria harus dikoreksi positif karena dianggap Undeductable Expense. Nilai ini belum terealisasi
dan merupakan Cadangan Imbalan Pasca Kerja. Dokumen yang harus disiapkan oleh PT. CI adalah :
✓ Laporan Keuangan /Audited
✓ Laporan Aktuaria
✓ SPT Tahunan Badan 2021 dan koreksi fiskal
✓ SPT PPh Pasal 21 dan Pembetulan
✓ Bukti Pembayaran Pesangon yang bersifat Final
✓ Bukti Pembayaran kekurangan bayar pajak
Kasus 3 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan
• PT. SBA adalah perusahaan yang bergerak di usaha jasa anti karat (cathodic protection coating)
dan instalasi.
• Tahun 2021 konsultan pajak melakukan review atas pajak PPh Pasal 21 sebelum memasukkan
SPT tahunan Badan.
• Teknik pengujian yang dilakukan adalah ekualisasi Obyek PPh Pasal 21 dengan Biaya – biaya
yang ada di laporan keuangan. Hasil pemeriksaan laporan keuangan dan SPT masa PPh 21
ditemukan sbb:

Objek PPh pasal 21 menurut TR Rp1.500.719.000


Objek PPh 21 menurut SPT PPh Pasal 21 Rp1.098.719.100
Selisih Rp401.999.900

Bagaimana tax review yang dilakukan KKP


Kasus 3 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan

Jumlah
No Penghasilan Bruto Karyawan Tetap PPh Pasal 21
Karyawan
WP TR WP TR WP TR
1 6 6 Rp1.098.719.100 Rp1.500.719.000 Rp109.216.017 Rp200.136.850

a. PPh 21 menurut WP merupakan setoran masa yang


sudah dilakukan selama tahun 2021

b. TR menemukan ada beban PPh 21 yang belum


dimasukkan yaitu benefit in cash : uang saku perjalanan
dinas selama periode tahun 2021 sebesar Rp401.999.900

c. PPh terutang menurut TR yaitu Rp200.136.850


Kasus 3 – Ekualisasi PPh Pasal 21 & Laporan Keuangan

Ekualisasi Obyek PPh Pasal 21 Terhadap Laporan Keuangan

Jumlah penghasilan Bruto cfm TR / Lap Keu Rp1.500.719.000


PPh Pasal 21 terhutang Rp200.136.850
PPh Pasal 21 yang telah dibayar (berdasarkan SSP) Rp109.216.017
Jumlah PPh Pasal 21 Kurang Bayar Rp90.920.833
Asumsi suku bunga acuan yang digunakan dalam KMK 1,5%/bln Rp1.363.812
PPh Pasal 21 yang masih harus dibayar Rp92.284.645
Wisma Korindo Lt. 5, Jl. Letjen M.T. Haryono
No.Kav 62, Pancoran, Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta

Mail: training@enforcea.com

Website: www.enforcea.com
Review Natura dan Penghitungan PPh Natura Tahun 2023
• Identifikasi biaya-biaya pada ledger yang merupakan
natura/kenikmatan (nilai vs threshold)

• Penghitungan besaran natura/kenikmatan yang terutang PPh untuk


masing-masing karyawan penerima

• Penghitungan PPh 21 atas natura (beserta PPh 21 keseluruhan) untuk


masa Januari - Desember (baik gross maupun gross up sesuai pilihan
kebijakan Perusahaan)

• Pembayaran, pembuatan eSPT dan Bukti Potong serta pelaporan

• Rekonsiliasi akhir jumlah natura/kenikmatan yang telah dipotong PPh


21 (dan disetor) dibandingkan dengan jumlah biaya
natura/kenikmatan pada ledger (termasuk yg dibawah threshold)

• Laporan Biaya Natura/Kenikmatan untuk lampiran SPT Tahunan PPh


Badan

Anda mungkin juga menyukai