Anda di halaman 1dari 29

AKUNTANSI PERPAJAKAN

PRODI S1 AK
Dosen :
Dr. H. Heru Tjaraka, SE, MSi, BKP, AK, CA
Kepustakaan :
1. Akuntansi Perpajakan, Sophar Lumbantoruan
2. Akuntansi Perpajakan, Soekrisno Agus
3. Akuntansi Perpajakan, Waluyo
4. Akuntansi Perpajakan sesuai UU Perpajakan terbaru,
edisi revisi, Gunadi
5. Akuntansi Perpajakan, Harnanto
6. PSAK Nomor 46
7. UU KUP, UU PPh, UU PPN & peraturan pelaksanaan
terkait.
DEFINISI AKUNTANSI
Menurut Accounting Principal Board (APB)
dalam Statement No. 4 :
“Akuntansi adalah suatu service activity
dengan fungsinya untuk memberikan
informasi kuantitatif, terutama yg bersifat
finansial tentang entitas2 ekonomi yg
dianggap berguna dlm pengambilan
keputusan eko., dlm penentuan pilihan2
logis diantara tindakan2 alternatif”
→ AKUNTANSI sbg TOOLS
Paul Grady dalam ARS No.7,
AICPA 1965
Akuntansi merupakan suatu body of
knowledge serta fungsi organisasi yg
secara sistematik, orisinal dan autentik,
mencatat, mengklasifikasikan, memproses,
mengikhtisarkan, menganalisis,
menginterpretasikan seluruhtransaksi dan
kejadian serta karakter keu. Yg terjadi dlm
operasi entitas akuntansi dlm rangka
menyediakan informasi yg berarti yg
dibutuhkan manaj. sbg laporan dan
pertanggung-jawaban atas kepercayaan yg
diterimanya.
Kieso and Weygandt

Akuntansi adalah suatu sistem informasi


yang mengidentifikasi, mencatat dan
mengkomunikasikan kejadian ekonomi
dari suatu organisasi kepada pihak yg
berkepentingan

→ Sbg suatu sistem yg mengolah input


(kejaDian ekoNOMI/transaksi bisnis)
menjadi output (informasi keu. Kpd
pihak internal dan eksternal)
Konsep Dasar Entitas

▪ Entitas sbg Subjek Pajak atau Wajib Pajak


▪ Menurut UU PPh → ada 4 kel. Entitas yg
mrp. Subjek Pajak :
1. Orang Pribadi
2. Warisan yg belum terbagi
3. Badan
4. BUT
Akuntansi dalam
Perpajakan Indonesia
▪ Dalam UU Pajak Indonesia → tdk ada istilah
“akuntansi”
▪ Istilah yg digunakan dlm UU Pajak indonesia
adalah “pembukuan dan pencatatan”
▪ AKUNTANSI TIDAK DIWAJIBKAN DALAM
PERPAJAKAN INDONESIA, SEBAB
DISADARI BANYAK WP YG BELUM MAMPU
MENYELENGGARAKANNYA.
PENGERTIAN :

▪ AKUNTANSI PERPAJAKAN adalah


akuntansi yang diterapkan sesuai
dengan undang-undang perpajakan yang
berlaku.
▪ STATUTORY ACCOUNTING adalah
akuntansi yang dibatasi dengan
peraturan perUU tertentu.
DEFINISI AKUNTANSI PERPAJAKAN
Niswonger dan Fees (Accounting Principles,
2013) :

AKUNTANSI PERPAJAKAN dirumuskan sebagai


bagian dari akuntansi yang menekankan kepada
penyusunan SPT (tax return) dan pertimbangan
konsekuensi perpajakan terhadap transaksi atau
kegiatan perusahaan dalam rangka pemenuhan
kewajiban perpajakan (tax compliance)

→ Dengan adanya akuntansi perpajakan, WP


dapat dengan mudah Menyusun SPT
Pengertian Akuntansi Perpajakan
▪ Akuntansi Perpajakan adalah :
- sekumpulan prinsip,
- standar,
- perlakuan akuntansi lengkap,
yang digunakan WP sbg landasan utk
memenuhi kewajiban perpajakannya
▪ Akuntansi Perpajakan merupakan bagian
akuntansi yang menekankan kepada :
~ penyusunan SPT (tax return)
~ pertimbangan konsekuensi perpajakan
thd transaksi/ kegiatan perusahaan
PERANAN AKUNTANSI
dalam Sejarah Perpajakan
di Indonesia

1. Masa Penjajahan Belanda :


~ sistem perpajakan yg berlaku menekankan
fungsinya pada segi pemasukan keu utk kep.
Penjajah Belanda
~ jumlah pjk terutang sepenuhnya ditentukan
oleh fiskus (kelemahannya)
~ peranan akuntansi/pembukuan dlm
perpajakan sangat lemah
PERANAN AKUNTANSI
dalam Sejarah Perpajakan
di Indonesia

2. Stelah merdeka – thn 1979 :


~thn 1967 diperkenalkan sistem MPS
dan MPO (Sistem Self Assessment)
~ kewenangan fiskus masih sangat luas
~ peranan akuntansi/pembukuan dlm
perpajakan belum juga kuat
PERANAN AKUNTANSI
dalam Sejarah Perpajakan
di Indonesia

3. Thn 1979 – 1983 :


~ Kewenangan fiskus dlm penetapan pajak
terutang dari WP menjadi terbatas (KMK
No.108/KMK/077/1979)
~ Lap.keu. Yg dibuat AKUNTAN PUBLIK tdk
dibenarkan utk dikoreksi, kecuali bila lap.keu.
tsb ternyata tdk benar.
~ peranan akuntansi/pembukuan semakin
meningkat dlm perpajakan
PERANAN AKUNTANSI
dalam Sejarah Perpajakan
di Indonesia

4. Thn 1983 – sekarang :


~ menganut sistem self Assessment
~ kewenangan fiskus tdk lagi seluas
pada UU perpajakan yg lama.
~ peranan akuntansi/pembukuan dlm
perpajakan sangat besar.
Pembukuan
Pasal 1 Angka (27) Pasal 28

Pembukuan merupakan
proses pencatatan secara Pembukuan
teratur untuk mengumpulkan ditutup dengan
data dan informasi keuangan penyusunan
yang meliputi: laporan
• Harta. keuangan yang
• Kewajiban. meliputi:
• Modal. • Neraca.
• Penghasilan dan biaya. • Laporan laba
• Harga perolehan dan penyerahan rugi.
barang atau jasa.

14
Kewajiban Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1) dan (2)
Subjek yang wajib melaksanakan pembukuan,
meliputi:
• WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas → peredaran bruto > Rp 4,8 milyar/thn
• WP Badan.

Subjek wajib melaksanakan pencatatan


sebagai pengganti pembukuan, meliputi:
• WP OP yang diizinkan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Netto (NPPN) → peredaran bruto usaha < Rp
4,8 milyar/th
• WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.
15
Syarat Pembukuan
Pasal 28 Ayat (3), (4), (5) dan (7)

Mencerminkan
Harus memperhatikan Diselenggarakan di
keadaan atau kegiatan
itikad baik. Indonesia.
usaha sebenarnya.

Menggunakan huruf Menggunakan angka Menggunakan satuan


latin. arab. mata uang rupiah.

Minimal terdiri dari


Diselenggarakan catatan mengenai harta,
Menggunakan Bahasa
dengan stelsel akrual kewajiban, modal,
Indonesia atau
atau stelsel kas penghasilan dan biaya,
Bahasa Inggris. serta penjualan dan
secara taat asas.
pembelian.
16
PRINSIP TAAT ASAS

prinsip yang sama digunakan dalam metode


pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya,
untuk mencegah penggeseran laba atau rugi

misalnya dalam penerapan : Stelsel pengakuan


penghasilan; Tahun buku; Metode penilaian
persediaan; Metode penyusutan dan amortisasi
STELSEL AKRUAL DAN STELSEL KAS

Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan


penghasilan dan biaya dalam arti penghasilan diakui pada
waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. Jadi
tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan
biaya itu dibayar tunai.

Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya


didasarkan atas penghasilan yang diterima dan biaya yang
dibayar secara tunai.
Menurut stelsel ini, penghasilan baru dianggap sebagai penghasilan,
bila benar-benar telah diterima tunai dalam suatu periode tertentu,
serta biaya baru dianggap sebagai biaya, bila benar-benar telah dibayar
tunai dalam suatu periode tertentu.
Syarat Perubahan Tahun Buku atau
Metode Pembukuan
Pasal 28 Ayat (6)

Perubahan yang dapat Syarat yang harus


dilakukan meliputi: dipenuhi:

• Tahun buku. • Memperoleh persetujuan


• Metode pembukuan, Dirjen Pajak.
seperti: • Diajukan sebelum
• Pengakuan penghasilan dan dimulainya tahun buku
biaya. dengan disertai alasan
• Penyusutan aset tetap. perubahan.
• Penilaian persediaaan.

19
Pembukuan dalam Bahasa dan Mata
Uang Asing
Pasal 28 Ayat (8), dan PMK No. 24/ PMK.03/ 2012 jo
PMK No. 1/PMK/2015

• WP PMA.
Memerlukan • BUT
izin Menkeu, • WP terdaftar di bursa efek LN.
apabila
dilakukan oleh • KIK yang menerbitkan reksadana
WP sebagai berdenominasi dollar AS.
berikut: • WP yang berafiliasi dengan
perusahaan induk di luar negeri.

Memberitahukan
secara tertulis • WP dalam rangka kontrak karya.
kepada KPP • WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
setempat, apabila
dilakukan oleh:
20
Pencatatan
Pasal 28 Ayat (9), PMK No. 197/ PMK.03/ 2007

Peredaran
atau
penerimaan
bruto usaha.

Pencatatan Penghasilan
Harta dan merupakan
Kewajiban bruto dari luar
pengumpulan usaha.
data secara
teratur tentang:
Pencatatan dipergunakan
Penghasilan Penghasilan
dikenai PPh bukan objek sebagai dasar penentuan
final. pajak. jumlah pajak terutang.
21
Syarat Pencatatan
Pasal 28 Ayat (12), dan PMK No 197/ PMK.03/ 2007 jo
PER No 4/ PJ/ 2009

Pencatatan dilaksanakan berdasar stelsel kas.

Jangka waktu pencatatan meliputi 12 bulan,


sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.

Pencatatan dilaksanakan secara kronologis


dan sistematis sesuai urutan tanggal.

Pencatatan dilaksanakan dalam Bahasa


Indonesia dan mata uang rupiah.

Didukung dengan dokumen yang menjadi


dasar penghitungan yang disimpan minimal
untuk jangka 10 tahun.
22
Penyimpanan
Buku, Catatan, Dokumen
Pasal 28 Ayat (11)

Penyimpanan selama 10 tahun di Penyimpanan wajib


Indonesia wajib dilakukan atas dilakukan oleh:
dasar pembukuan, meliputi: • WP OP, di tempat
• Buku kegiatan usaha atau
• Catatan tempat tinggal.
• Dokumen • WP Badan, di tempat
kedudukan.
• Hasil pengolahan data pembukuan yang
dikelola secara elektronik atau online.

23
Sanksi TIDAK MENYELENGGARAKAN
pembukuan (Pasal 39 UU KUP)
setiap orang dengan sengaja:
a. menolak untuk dilakukan pemeriksaan pajak,
b. memperlihatkan pembukuan/pencatatan/dokumen lain yang palsu atau
dipalsukan seolah-olah benar atau tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya,
c. tidak menyelenggarakan pembukuan/pencatatan, tidak memperlihatkan
atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya,
d. tidak menyimpan buku, catatan/dokumen yg menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari
pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara
program aplikasi on-line di Indonesia

Hal tersebut dpt menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, diancam


dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam)
tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar.

Apabila seorang melakukan tindak pidana lagi sebelum lewat waktu 1 thn
terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yg dijatuhkan, pidananya
dilipatkan dua.
Tujuan
Penyelenggaraan Pembukuan

Untuk mempermudah WP dalam :


▪ Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)
▪ Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
(PKP).
▪ Perhitungan PPN dan PPnBM.
▪ Mengetahui posisi keuangan dan hasil
kegiatan usaha.
Hubungan Akuntansi Komersial &
Akuntansi Perpajakan

▪ Tujuan Akuntansi Komersial → menyediakan


lap. & informasi keu kpd pihak internal &
eksternal berdasarkan prinsip-2 akunt. Yg lazim
(PSAK di Indonesia)
▪ Tujuan Akuntansi Perpajakan → menyajikan
lap.keu. dan informasi keu lainnya kpd otoritas
perpajakan (berdasarkan UU Pajak di
Indonesia)
▪ Bila terjadi ketdk-sesuaian antara UU Pajak dan
standar akuntansi yg berlaku umum → UU
Pajak punya prioritas utk dipatuhi diatas praktek
& kelaziman akuntansi.
Sifat dan Keterbatasan
Pelaporan Keuangan Fiskal

a) Lap. Keu. Bersifat historis


b) Proses penyusunan lap. Keu. tdk luput dari
penggunaan estimasi dan berbagai pertimbangan
c) Lebih mengutamakan hal yg material (tanpa
mengurangi kelengkapan materi)
d) Lap. Keu. Terutama menekankan makna
ekonomis
e) Terdapat alternatif metode akuntansi yg
digunakan→ variasi pengukuran sbr ekonomis
dan tk. Kesuksesan antar WP
f) Informasi kualitatif
SOAL LAT.
▪ PT HERANISA menyewakan mesin Z ke CV
HERIKO untuk 8 bulan (1 SEPT 2017 sd 31
APRIL 2018) @ Rp 19.250.000 (INCLUDE PPN)
yang dibayar penuh pada awal masa sewa oleh
CV HERIKO.
▪ Sewa tanpa PPN = Rp 17.500.000,00
▪ STELSEL AKRUAL :
SEWA 2017 = Rp 70juta
SEWA 2018 = Rp 70juta
▪ STELSEL KAS :
SEWA 2017 = Rp 140 juta
SEWA 2018 = Rp 0
TERIMA KASIH
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai