Anda di halaman 1dari 34

AKF05 – Akuntansi Perpajakan

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

• Mahasiswa mampu membuat pencatatan jurnal, buku


besar hingga pembuatan laporan keuangan yang menjadi
sumber utama perhitungan pajak penghasilan yang telah
disesuaikan dengan undang-undang perpajakan dan
etika profesi secara bertanggung jawab (C3, A3)
PENDAHULUAN

Pertemuan ke-1
Diadopsi dari sumber :

Siti Resmi, 20
Sub-CPMK

• Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian dari


akuntansi pajak, pembukuan bagi WP dan akuntansi pajak (C2,
A2)

Materi

1. Akuntansi
2. Perpajakan
3. Pembukuan/ Pencatatan Bagi Wajib Pajak
4. Akuntansi Perpajakan
1. AKUNTANSI
1.1. Pengertian Akuntansi

Apa itu
Akuntansi?

Pihak yang
Sistem Laporan
berkepen-
informasi keuangan
tingan

Akuntansi adalah sistem informasi yang


menghasilkan laporan keuangan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan (Wild & Kwok, 2011)
1.2. Persamaan Dasar Akuntansi

ASSETS LIABILITIES EQUITY

SHARE CAPITAL DEVIDEND REVENUE EXPENSES


1.3. Siklus Akuntansi
10. Reversing
9. Post-Closing 8. Closing
1. Transaction Entries
Trial Balance Entries
(optional)

2. Journal 7. Financial
Entries Statements

3. Posting 5. Adjustment 6. Adjusted


4. Trial Balance
Entries Trial Balance

Sumber: Wild & Kwok (2011:110)


1.4. Standar Akuntansi di Indonesia

Standar Akuntansi Ruang Lingkup

Perusahaan yang memiliki


PSAK-IFRS
akuntabilitas publik

Perusahaan tanpa
SAK-ETAP
akuntabilitas publik

Perusahaan yang melakukan


PSAK Syariah
transaksi syariah

SAP Entitas pemerintah


1.4.1. SAK - ETAP

SAK - ETAP

Standar Akuntansi Keuangan – Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

Standar yang digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.


Entitas tanpa akuntabilitas publik merupakan entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dan tidak menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal.

Contoh Pengguna SAK-ETAP: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


1.4.1. SAK – ETAP (Lanj)

Laporan Keuangan menurut SAK-ETAP

Laporan Laba
Rugi

Catatan atas Laporan


Laporan Perubahan
Keuangan Ekuitas

Laporan Arus
Neraca
Kas
2. PERPAJAKAN
2.1. Definisi Pajak

Apa itu Pajak?

Pasal 1 Angka 1 UU KUP

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara


yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara dan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
2.1. Definisi Pajak (Lanj)

Apa itu Pajak?

Singkatnya, pajak itu...

Undang-
undang
•Kontribu • Tidak ada
si wajib •Bersifat imbalan
mamaksa langsung
Kepada
negara Keperluan
Negara (rakyat)
2.2. Jenis Pajak

SASARAN/
SIFAT PEMUNGUT
OBJEK
PAJAK PUSAT
PAJAK LANGSUNG
PAJAK SUBJEKTIF (untuk membiayai
(tidak dapat
(memperhatikan rumah tangga
dilimpahkan pada
keadaan diri WP) pemerintah pusat)
pihak lain)
Contoh: PPh OP Contoh: PPh, PPN,
Contoh: PPh
PPnBM
PAJAK TIDAK PAJAK OBJEKTIF PAJAK DAERAH
LANGSUNG (tanpa memperhatikan (untuk membiayai
keadaan diri WP, rumah tangga
(dapat dilimpahkan melainkan objeknya) pemerintah daerah)
pada pihak lain) Contoh: Pajak kendaraan
Contoh: PPN, PPnBM, bermotor, Pajak Hotel,
Contoh: PPN PBB Reklame,dll.
3. PEMBUKUAN/PENCATATAN
BAGI WAJIB PAJAK
3.1. Pengertian Pembukuan dan
Pencatatan
PEMBUKUAN PENCATATAN

UU KUP Nomor 16 Tahun 2009 UU KUP Nomor 16 Tahun 2009


Pasal 1 Angka 29 Pasal 28 Ayat (9)

Suatu proses pencatatan yang Pengumpulan data secara teratur


dilakukan secara teratur untuk tentang peredaran bruto dan atau
mengumpulkan data dan informasi penghasilan bruto sebagai dasar
keuangan yang meliputi harta, untuk menghitung jumlah pajak yang
kewajiban, modal, penghasilan, dan terutang termasuk penghasilan yang
biaya serta jumlah harga perolehan bukan objek pajak dan/atau yang
dan penyerahan barang/jasa, yang dikenakan pajak yang bersifat final.
ditutup dengan menyusun LK berupa (peredaran bruto < 4,8M dan WP OP
neraca, dan laporan laba rugi untuk yang tidak melakukan kegiatan
periode tahun pajak tersebut. usaha/pekerjaan bebas)
3.2.Kewajiban Pembukuan dan
Pencatatan
PEMBUKUAN PENCATATAN

UU KUP Nomor 16 Tahun 2009 UU KUP Nomor 16 Tahun 2009


Pasal 28 Ayat 1 Pasal 28 Ayat 12 jo.
PMK-197/PMK.03/2007

Wajib Pajak Orang Pribadi yang WP OP yang melakukan kegiatan


melakukan kegiatan usaha atau usaha atau pekerjaan bebas
pekerjaan bebas dan Wajib Pajak (peredaran bruto dalam satu tahun
Badan di Indonesia yang kurang dari 4,8 miliar rupiah)
menyelenggarakan pembukuan.
WP orang pribadi yang tidak
melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.
3.3.Persyaratan Penyelenggaraan
Pembukuan dan Pencatatan
PEMBUKUAN
• Harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik
dan mencerminkan keadaan/kegiatan usaha yang
1 sebenarnya (full disclosure)

• Harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin,


angka Arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam Bahasa
2 Indonesia/Bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan

• Diselenggarakan dengan prinsip taat asas (consistency)


3 dan stelsel akrual atau stelsel kas
3.3.Persyaratan Penyelenggaraan
Pembukuan dan Pencatatan (Lanj.)
PEMBUKUAN
• Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus
4 mendapat persetujuan DJP

• Pembukuan yang diselenggarakan sekurang-kurangnya terdiri atas


catatan mengenai harta, kewajiban. Modal, penghasilan dan biaya,
5 serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya
pajak terutang
• Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan
dokumen lain, termasuk hasil pengelolaan data dari pembukuan yang
dikelola secara elektronik/secara program aplikasi online, wajib
disimpan selama 10 tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau
6 tempat tinggal WP orang pribadi, atau di tempat kedudukan WP
Badan
3.3.Persyaratan Penyelenggaraan
Pembukuan dan Pencatatan (Lanj.)
PENCATATAN
• Harus diselenggarakan secara teratur dan mencerminkan keadaan
yang sebenarnya dengan menggunakan huruf latin, angka Arab,
1 satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam Bahasa Indonesia

• Pencatatan dalam 1 tahun harus diselenggarakan secara kronologis


2
• Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus
disimpan di tempat tinggal WP/tempat kegiatan usaha/pekerjaan
3 bebas dilakukan selama 10 tahun
3.3.Persyaratan Penyelenggaraan
Pembukuan dan Pencatatan (Lanj.)
PENCATATAN
• Pencatatan harus dapat menggambarkan antara lain:
• Peredaran/penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto yang
diterima dan/atau diperoleh, dan
4 • Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang
pengenaan pajaknya bersifat final

• WP yang mempunyai lebih dari 1 jenis usaha dan/atau tempat


usaha, maka pencatatan harus dapat menggambarkan secara jelas
untuk masing-masing jenis usaha dan/atau tempat usaha yang
5 bersangkutan

• WP yang diwajibkan menyelenggarakan pencatatan diharuskan


menyelenggarakan pencatatan atas asset dan kewajiban
6
4. AKUNTANSI PERPAJAKAN
4.1. Pendahuluan
1. Tujuan Akuntansi Pajak
Menetapkan besarnya pajak terutang berdasarkan laporan
keuangan yang disusun oleh perusahaan
2. Standar yang digunakan sebagai acuan
Akuntansi Pajak
Standar Akuntansi Keuangan Undang-undang perpajakan
(Ikatan Akuntan Indonesia) (Pemerintah Indonesia)

Akuntansi komersial disusun berdasarkan SAK, namun untuk kepentingan


perpajakan, akuntansi komersial tersebut harus disesuaikan dengan
aturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
4.1. Pendahuluan (Lanj)

3. Proses Akuntansi Perpajakan

Sumber: Akuntansi Perpajakan – Eddy Supriyanto (2011)


4.2. Konsep Dasar Akuntansi
Perpajakan
Pengukuran dalam
mata uang • Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan
dengan menggunakan mata uang rupiah

Kesatuan • Pemilik dan perusahaan merupakan 2 Lembaga yang terpisah;


akuntansi • Harta perusahaan bukan harta pemilik.
• Kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik

Konsep
kesinambungan • Tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk
berkembang dan mempunyai kelangsungan hidup
seterusnya
• Transaksi bisnis dicatat berdasarkan harga pada saat
Konsep nilai
terjadinya transaksi tersebut (harga perolehan)
historis
4.2. Konsep Dasar Akuntansi
Perpajakan (Lanj.)

Periode akuntansi • Tahun pajak adalah sama dengan tahun takwim

Konsep taat asas • Metode akuntansi yang digunakan dari satu periode
ke periode yang lain harus sama

• Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan


memelihara penghasilan yang mempunyai masa
Konsep
manfaat lebih dari 1 tahun tidak boleh dibebankan
materialitas
sekaligus, melainkan dibebankan melalui
penyusutan/amortisasi.
4.2. Konsep Dasar Akuntansi
Perpajakan (Lanj.)
• Penghasilan hanya diakui melalui transaksi,
Konsep tetapi sebaliknya, kerugian dapat dicatat
konservatisme walaupun belum terjadi.  prinsip kehati-
hatian.

• Penghasilan hanya dilaporkan apabila telah


Konsep realisasi terjadi transaksi penjualan. Penambahan
kekayaan yang masih belum terjadi tidak
dapat diakui sebagai penghasilan.

Konsep
mempertemukan • Laba neto diukur dengan perbedaan antara
biaya dengan penghasilan dan beban pada 1 periode yang
penghasilan sama.
4.3. Akun-Akun Akuntansi
Perpajakan
1. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
Aset Liabilitas
Pajak Dibayar di Muka Utang Pajak
(Prepaid Tax) (Tax Payable)
• PPh Pasal 22, 23, 24, 25 dan 28A (bila ada) • PPh Pasal 21, 23, 26 dan 29
• PPh atas pengalihan hak atas tanah dan • Pajak keluaran
bangunan
• Pajak masukan
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Beban Pajak Penghasilan
(income tax expense)

PBB, Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan bea meterai yang
dicatat sebagai beban operasional (operational expense)
4.4. Pentingnya Akuntansi
Perpajakan
Hitung

Sistem Pemungutan Self


Assesment
Pajak di Indonesia System

Lapor Bayar

Dengan demikian, maka:


Ada resiko tinggi bagi DJP (Direktorak Jenderal Pajak) jika tingkat kepatuhan WP
rendah, sehingga diperlukan pengawasan terhadap kepatuhan WP.
Apabila terdapat kejanggalan, maka akan dilakukan pemeriksaan.
Dalam proses ini, WP harus dapat membuktikan kepada DJP bahwa pajak yang
dihitung telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Akuntansi perpajakan berperan penting dalam hal untuk menekankan perlunya
pemahaman perpajakan yang baik oleh WP (terutama WP badan) agar tidak terjadi
kesalahan dalam perhitungan pajaknya.
Ringkasan

• Akuntansi merupakan sistem informasi yang menghasilkan


laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan
• Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ringkasan (Lanj.)

• Laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan tidak


dapat digunakan secara utuh untuk menentukan besarnya
pajak terutang karena adanya perbedaan acuan yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan (menurut
akuntansi) dan laporan keuangan (menurut perpajakan).
• Dengan demikian, dibutuhkan adanya akuntansi perpajakan
untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses
perhitungan pajak
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai