Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR

AKUNTANSI PAJAK
Pokok Bahasan :
1. Akuntansi dan perpajakan
2. Pembukuan
3. Hubungan akuntansi pajak dengan akuntansi komersial
4. Prinsip dasar dan tujuan akuntansi pajak
5. Menyusun laporan keuangan menurut perpajakan
Definisi Akuntansi

Menurut wild &kwok (2011:4-7) :


Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
3 aktivitas dasar nya yaitu mengidentifikasika, merekam dan
mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang terjadi pada
organisasi untuk kepentingan pihak pengguna.
Definisi pajak
Prof.Dr.P.J.A.Adriani
Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak
mendapat prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan

Mr. DR. N. J. Feldmann


Pajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh
dan terutang kepada Pengusaha (menurut
norma-norma yang ditetapkannya secara umum),
tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata2
digunakan untuk menutup pengeluaran2 umum.
Definisi Pajak

Dipungut berdasarkan undang-undang


Tidak menunjukkan adanya kontraprestasi
Dipungut negara baik pemerintah pusat dan daerah
Diperuntukkan pengeluaran pemerintah  public investment
Mempunyai tujuan lain  reguler
Jenis Pajak

Pajak

Golongan Sifat Lemb.


Pemungutnya

Pajak Pajak
Subyektif Obyektif

Pajak pajak tdk Pajak Pusat Pajak


Langsung langsung Daerah
Jenis-jenis pajak
Menurut sifatnya:
a.Pajak langsung , contoh: PPh
b.Pajak tidak langsung : contoh: PPN dan PPnBM
Menurut sasaran/obyeknya:
a.Pajak subyektif
b.Pajak obyektif
Menurut Pemungutnya:
a.Pajak pusat
b.Pajak daerah
Pajak Perusahaan
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa
Badan
Memotong
PPh 21
atas gaji

PPN atas
PBB penyerahan
Penghasilan Meterai barang/jasa
BPHTB
Beban yang dapat dikurangkan Pajak Daerah
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal Lapor
Kredit pajak KPP
•Angsuran pajak (PPh25)
•Dipotong pihak lain (22,23) Setor
•Pajak luar negeri (24) Kas negara
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
PEMBUKUAN
Pengertian pembukuan
Menurut UU KUP No. 16 Tahun 2009:
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data
dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah
perolehan dan penyerahan barang/jasa yang ditutup
dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca,
dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak
tersebut.
Pentingnya Pembukuan Untuk Perpajakan

Informasi pembukuan diperlukan untuk


menghitung pajak terhutang dan verifikasi,
serta pemeriksaan dan investigasi terhadap
kebenaran penghitungan jumlah utang
pajak tersebut.
PEMBUKUAN
Pentingnya pembukuan untuk perpajakan :

1. Mempermudah Wajib Pajak (WP) mengisi SPT.


2. Mempermudah perhitungan pengahsilan kena pajak.
3. Penyajian informasi tentang posisi financial dan hasil
usaha untuk bahan analisis atau pengambilan
keputusan ekonomi perusahaan.
1. PEMBUKUAN
B. Persyaratan Pembukuan

1. Diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya


2. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan tentang harta, kewajiban, utang, modal,
penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian
3. Ditutup setiap akhir tahun dengan membuat Neraca dan Laporan L/R berdasarkan
prinsip pembukuan yang taat azas (konsisten) dengan tahun sebelumnya.
4. Diselenggarakan dengan huruf latin, angka Arab, dengan bahasa Indonesia dan
satuan mata uang rupiah (atau dengan bahasa Inggris dan mata uang US$ dengan
ijin Menteri Keuangan.
5. Pembukuan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang
berhubungan dengan kegiatan usaha (pekerjaan bebas) harus disimpan selama 10
tahun.
1. PEMBUKUAN
Sanksi Tidak Diselenggarakannya Pembukuan

WP yang sudah mampu melakukan pembukuan


untuk tujuan Pajak, namun tidak melakukannya :
penghasilan netonya dihitung berdasar norma
perhitungan, pajak yang kurang dibayar dari hasil
penerapan norma perhitungan akan dikenai sanksi
berupa kenaikan pajak 50% atau 100% dari pajak
yang kurang dibayar (pasal 13 ayat 3) UU KUP.
2. Hubungan Akuntansi Pajak
Dengan Akuntansi Komersial
A. Tujuan Akuntansi

 Komersial
Menyediakan laporan & informasi keuangan serta info
lain kepada pihak pengambil keputusan.
 Pajak
Menyajikan laporan ekuangan & informasi lain (tax
compliance) kepada administrasi pajak.
 UU Pajak memiliki prioritas untuk dipatuhi di atas
praktek dan kelaziman akuntansi
2. Hubungan Akuntansi Pajak
Dengan Akuntansi Komersial
B. Lembaga Pembuat Ketentuan

Metode, prosedur dan teknik akuntansi


dipengaruhi hukum pajak berdasarkan :
UU Perpajakan
Peraturan pemerintah
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri
Keputusan Direktorat Jenderal Pajak

Keputusan pengadilan pajak merujuk kepada ketentuan


akuntansi perpajakan seperti :Majelis pertimbangan pajak,
peradilan tata usaha negara, peradilan pidana, dan
lembaga peradilan lainnya.
Pencatatan menurut UU
perpajakan
Menurut UU KUP nNo.16 thn 2009 pasal 28 ayat 9:
Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur
tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto
sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak terutang,
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau
dikenakan pajak yang bersifat final
Syarat menyelenggarakan
pencatatan
Pencatatan harus diselenggarakan secara teratur dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya dengan
menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disususn dengan bahasa indonesia

Pencatatan dalam 1 tahun harus diselenggarakan secara kronologis

Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus disimpan di tempat tinggal WP/ tempat
kegiatan usaha selama 10 tahun

Pencatatan harus menggambarkan antara lain:

a. peredaran/penerimaan bruto atau jumlah penghasilan bruto yang diterima/diperoleh

b. Penghasilan yang bukan objek pajak dan atau penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final

WP yang mempunyai lebih dari 1 jenis usaha dan/tempat usaha maka pencatatannya harus
menggambarkan secara jelas untuk masing-masing jenis usaha dan/tempat usaha ybs.

WP yang diwajibkan menyelenggarakan pencatatan diharuskan menyelenggarakan pencatatan atas


aset dan kewajiban.
Akuntansi Komersial vs
Akuntansi Pajak
AKUNTANSI PAJAK
BEDA
TETAP Biaya Non Deductible Expense

Penghasilan Bukan Objek Pajak

Bukan Penghasilan

Penghasilan

Perbedaan
Bukan Biaya Deductible Expense

Sanksi Administrasi Perpajakan


Sumbangan

Penyusutan
BEDA
WAKTU Penilaian Inventory
Penyisihan Kerugian Piutang
NELLY NUR APANDI
PRINSIP
Kesatuan Akuntansi :
AKUNTANSI PAJAK
- Perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber sumber
perusahaan.
- Ada pemisahan yg jelas antar perusahaan dengan pemilik, persero atau pemegang
saham, mengenai kekayaan, hutang piutang, penerimaan dan pengeluaran uang,
antara kepentingan perusahaan dengan pribadi, pemilik/ pemegang saham tidak boleh
bercampur.
- Dasar hukumnya : Pasal 28 ayat 7 UU KUP ( pembukuan harus memisahkan harta dari
wajib pajak ).
Berkesinambungan : Dasar hukumnya pasal 28 ayat 11 KKU, data yg berkaitan dengan pembukuan WP
harus disimpan dlm jangka waktu 10 tahun.
Harga pertukaran yang Objektif :Pasal 18 ayat 3 UU PPh penentuan kembali besarnya penghasilan dan
pengurangan serta menentukan hutang sebagai modal untuk menghitung besarnya PKP bagi WP yang
mempunyai hubungan istimewa dengan WP lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman.
Konsistensi : penggunaan metode dalam pembukuan tidak boleh berubah ( Psl 28 ayat 5 UU KUP :
pembukuan diselenggarakan dengan prinsip asas konsistensi.
Konservatif : kemungkinan rugi blm direalisasi masih tafsiran tetapi sdh diakui kerugian dng cara
membentuk penyisihan piutang/ cadangan, sementara kemungkinan laba yg timbul tidak diakui. ( Psl 9
ayat 1 c UU PPh, WP tidak diporbelhkan membentuk dana cadangan kecuali cad. Piutang tak tertagih
untuk bank, leassing, asuransi dan reklamasi pertambagan.
Tujuan Akuntansi Pajak
B. Tujuan pelaporan keuangan perpajakan
Menyajikan informasi sebagai bahan
menghitung Penghasilan Kena Pajak,
terutama dalam sistem self assesment
sebagai laporan pertangungjawaban atas
kepercayaan menghitung pajak terhutang
bagi setiap WP.

C. Ciri kualitatif pelaporan keuangan perpajakan :


Sama dengan ciri kualitatif pelaporan akuntansi komersial meliputi :
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
Penyajian laporan keuangan perusahaan
menurut perpajakan

Pajak perusahaan secara keseluruhan akan dihitung pada akhir


tahun.
Pajak penghasilan dihitung dari Penghasilan kena pajak dikalikan
dengan tarif pajak yang berlaku.
Penghasilan kena pajak dihitung dari laba sebelum pajak
(dihasilkan dari pembukuan akuntansi) kemudian dikoreksi /
direkonsiliasi.
Koreksi dan rekonsiliasi fiskal diperlukan karena terdapat
perbedaan aturan antara akuntansi dan pajak dalam mengukur
pendapatan dan beban.
Pajak dalam Laporan Keuangan
 Aktiva

 Kewajiban

 Beban Pajak

 Arus kas

22
Ilustrasi Pajak Perusahaan
LABA RUGI
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx
Kerugian/pendapan operasi dihentikan xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx

NERACA
Aktiva Pajak Tangguhan xxx atau
Kewajiban Pajak Tangguhan xxx

23
Sifat dan keterbatasan pelaporan keuangan
fiskal

1. Laporan Keuangan bersifat historis


2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaanestimasi dan
berbagai pertimbangan
3. Lebih mengutamakan hal yang material (tanpa mengurangi kelengkapan materi)
4. Laporan keuangan terutama menekankan makna ekonomis (substansi) setiap
transaksi (tanpa, dalam kondisi tertentu, memperhatikan bentuk yuridis formalnya).
5. Terdapatnya alternatif yang dapat digunakan mengakibatkan variasi dalam
pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar WP.
6. Informasi kualitatif, sedangkan fakta (yang tidak mendasar) yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya dikesampingkan.
PERTANYAAN MENDASAR
Bagaimana mencatat ?
◦ Penjualan
◦ Pembayaran gaji
◦ Pembayaran sewa
◦ Penerimaan pendapatan jasa?

Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan Keuangan


diperoleh ?
◦ Beban pajak penghasilan
◦ Utang pajak penghasilan / pajak dibayar dimuka
◦ Aset dan liabilitas pajak tangguhan

Bagaimana pengungkapan ?

25

Anda mungkin juga menyukai