Anda di halaman 1dari 15

PAJAK UMKM &

REKONSILIASI
FISKAL

Kelompok 5 :

1. Kaprila Dwi Laksita (16.0102.0003)


2. Fajriatul ‘Azizah (16.0102.0011)
3. Siti Fatonah (16.0102.0038)
Ta r i f K h u s u s
Pa ja k Pen g h a s i la n bagi UMKM

Peraturan Pemerintah
UMKM Indonesia
Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2018
Tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Usaha
yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang
Memiliki Peredaran Bruto
Tertentu
Mendorong peran serta masyarakat
dalam kegiatan ekonomi formal

MENGAPA? Lebih memberikan keadilan

Kemudahan dalam melaksanakan


kewajiban perpajakan

Memberi kesempatan berkontribusi


bagi negara

Pengetahuan tentang manfaat


pajak
bagi masyarakat meningkat
 Orang Pribadi
 Jangka waktu 7 tahun

 Badan Usaha , berbentuk:


 PT, dengan jangka waktu 3 tahun
 CV, Firma, & Koperasi, dengan
jangka waktu 4 tahun

Jangka waktu dihitung, sejak:


WP Lama : Tahun Pajak PP berlaku
WP Baru : Tahun Pajak terdaftar
1. WP yang memilih untuk dikenai PPh Pasal 17
(Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP dan pada Tahun Pajak- Tahun Pajak
berikutnya terus menggunakan Tarif PPh Pasal 17)

2. WP Badan yang memperoleh fasilitas PPh Pasal 31A UU PPh


atau PP 94 Tahun 2010

3. BUT

4. CV atau Firma yang:


• dibentuk oleh beberapa WP OP yang memiliki
• keahlian khusus; dan
• menyerahkan jasa sejenis dengan jasa sehubungan dengan
pekerjaan bebas
Peredaran Omzet ditotal
Penghasilan bruto (omzet) dari seluruh
setahun tidak gerai/outlet,
dari melebihi Rp
USAHA* baik pusat atau
4,8Miliar
cabang

*USAHA antara lain usaha dagang, industri, dan jasa, seperti


misalnya toko/kios/los kelontong, pakaian, elektronik, bengkel,
penjahit, warung/rumah makan, salon, dan usaha lainnya
1. Penghasilan dari jasa sehubungan dengan
Pekerjaan Bebas
Misalnya: dokter, advokat/pengacara, akuntan,
notaris,PPAT, arsitek, pemain musik, pembawa acara, dll

2. Penghasilan di Luar Negeri

3. Penghasilan yang dikenai PPh Final

Misal: sewa rumah, jasa konstruksi, PPh usaha migas, dan


lainnya yang diatur berdasarkan PP

4. Penghasilan yang dikecualikan sebagai


objek pajak
Merupakan jumlah peredaran bruto dalam 1 (satu)
tahun dari tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak
bersangkutan, yang ditentukan berdasarkan
keseluruhan peredaran bruto dari usaha, termasuk
peredaran bruto dari cabang

Dalam hal WP Orang Pribadi suami istri yang


menghendaki perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan secara tertulis (PH) atau isterinya
menghendaki memilih untuk menjalankan hak dan
kewajiban perpajakannya sendiri (MT), peredaran
bruto tertentu ditentukan berdasarkan penggabungan
peredaran bruto usaha dari
suami dan isteri
PP berlaku
Awal tahun Akhir tahun
pajak 2018 pajak 2018

Berlaku ketentuan PP 46/2013 Berlaku ketentuan PP ini

Dalam hal WP yang sebelumnya dikenai PP 46/2013 tidak lagi memenuhi


ketentuan WP berdasarkan PP ini, maka:
•WP menggunakan tarif 0,5% dari PP ini sampai akhir tahun pajak 2018
•WP dikenai Pasal 17 UU PPh mulai tahun pajak 2019
Rekonsiliasi fisakal dilakukan oleh Wajib Pajak karena
terdapat perbedaan perhitungan antara :
Laba menurut akuntansi (komersial) :
 Ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan
finansial dari sektor swasta
 Laporan disusun berdasarkan SAK

Laba menurut perpajakan (fiskal) :


 Ditujukan untuk menghitung pajak
 Laporan disusun berdasarkan peraturan perpajakan (UU PPh)
1. Laporan keuangan fiskal disusun secara beriringan
dengan laporan keuangan komersial
2. Laporan keuangan fiskal ekstrakomtabel dengan laporan
keuangan bisnis
3. Laporan keuangan fiskal disusun dengan menyisipkan
ketentuan – ketentuan pajak dalam laporan keuangan
bisnis
1. Perbedaan prinsip 2. Perbedaan metode dan
akuntasi prosedur akuntansi

a. Prinsip konservatisme a. Metode penyusutan dan amortisasi


b. Prinsip harga perolehan (cost) b. Metode penilaian persediaan
c. Prinsip pemadaan (matching) biaya-manfaat c. Metode penghapusan piutang

3. Perbedaan perlakuan dan 4. Perbedaan penghasilan


pengakuan penghasilan dan dan biaya, dikelompokkan
biaya menjadi 2, yaitu :

a. Penghasilan tertentu diakui dalam


akuntansi komersial tapi bukan a. Perbedaan tetap/permanen (permanent
merupan Objek Pajak penghasilan differences)
b. Penghasilan tertentu diakui dalam terjadi karena transaksi pendapatan dan
biaya diakui menurut akuntansi
akuntansi komersial tapi pengenaan komersial dan tidak diakui menurut
pajak bersifat final fiskal.
c. Penyebab perbedaan lain dari b. Perbedaan sementara/waktu (timing
penghasilan differences)
d. Pengeluaran tertentu diakui dalam terjadi karena perbedaan waktu
akuntansi komersial sebagai biaya atau pengakuan pendapatan dan baiaya
pengurang penghasilan bruto dalam menghitung laba.
Menambah laba menurut laba fiskal

Mengurangi laba menurut fiskal

Perbedaan dimasukan sebagai koreksi fiskal positif

Perbedaan dimasukan sebagai koreksi fiskal


negatif
Wajib Pajak X
Rekonsiliasi Fiskal
Tahun 20XX

Laba bersih (menurut akuntansi komersial) Rp xxx


Koreksi Fiskal Positif:
- Rp xxx
- Rp xxx
- Rp xxx
Total Koreksi Positif Rp xxx +

Koreksi Fiskal Negatif:


- Rp xxx
- Rp xxx
Total Koreksi Negatif Rp xxx -

Laba penghasilan kena pajak (menurut Fiskal) Rp xxx


Wajib Pajak X
Rekonsiliasi Fiskal
Tahun 20XX

MENURUT KOREKSI FISKAL MENURUT


KETERANGAN
AKUNTANSI FISKAL
POSITIF NEGATIF

PENDAPATAN
-
-
BIAYA-BIAYA:
-
-
LABA BERSIH LABA
SEBELUM (PENGHASILAN)
LABA(PENGHASILAN) PAJAK KENA PAJAK

Anda mungkin juga menyukai