Diposting oleh Aulia Arif on Sabtu, 29 Juni 2013 Label: Akuntansi Sektor Publik, Tugas
Kuliah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji berserta syukur Kami serahkan kehadiran Allah swt yang telah
menciptakan manusia beserta alam dan isinya. Shalawat dan salam juga Kami sanjung
sajikan kepangkuan junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa ummat
manusia dari alam yang tidak berilmu pengetahuan ke alam yang berilmu pengetahuan,
seperti sekarang ini. Serta para sahabat yang telah mendahului
Akhirnya kami dapat mewujudkan satu karya tulis yang berbentuk makalah ini untuk
memenuhi mata kuliah Akuntansi Sektor Publik
Kami menyadari sebagai manusia dalam penyusunan makalah ini masih sangat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, besar harapan Kami mendapat masukan, saran dan
kritikan dari pembaca karya tulis ini. Semoga makalah ini dapat memberi solusi bagai
permasalahan perekonomiaan di Indonesia serta dapat bermanfaat bagi pembaca dari karya
tulis ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling
tidak melalui dua mekanisme, yaitu pertama, melalui mekanisme pasar (market mechanism),
dan kedua melalui mekanisme birokrasi (bureaucratic mecahnism). Dengan sejumlah kondisi
yang disayaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong
pemakaian sumber daya yang efisien. Namun, kegagalan pasar (market failures) terjadi juga
dalam mengalokasikan sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya ‘public
goods’ beserta ekternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah, beserta sejumlah mixed goods
yangdidistribusikanmelaluimekanismebirokrasi.
J. ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang
dengan tujuan utama adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban terpusat. Terdapat 2
ciri dari pendekatan ini yaitu penyusunan di dasarkan atas pendekatanincrementalism dan
struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-time.
Incrementalism merupakan sutau pendekatan yang hanya menambah atau mengurangi jumlah
rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan
tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Line Time budget didasarkan atas dasar sifat(nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Sifat
ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang
telah ada dalam struktur anggaran , walaupun sebenarnya tidak relevan. Penyusunan
anggaran dengan menggunakan struktur line-time dilandasi alasan adanya orientasi sistem
anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Ciri lain dari pendekatan tradisional yaitu bersifat spesifikasi, tahunan dan menggunakan
prinsip anggaran bruto.
L. ANGGARAN KINERJA
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam
anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pelayanan public, anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money
dan pengawasan atas kinerja output, pendekatan ini cendrung menolak pandangan anggaran
tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan pemerintah dan
menyalagunakan kedudukan mereka dan cendrung boros (over spending). Menurut
pendekatan kinerja, dominasi pemerintah akan dapat diawasi dan dikendalikan melalui
penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan audit kenerja, serta evaluasi kinerja
eksternal, dengan kata lain pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded dan harus
efisien. System anggaran kinerja system yang mencakup penyusunan program dan tolak ukur
kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.
BAB III
KESIMPULAN
Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan angaran sektor publik, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan New Public Management. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri dari
beberapa jenis, yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS. Anggaran dengan pendekatan NPM
sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.
Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan pendekatan NPM
merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi anggaran sektor publik
dilakukan untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik dan
menekankan value for money. Beberapa jenis anggatan dengan pendekatan NPM, seperti
ZBB, PPBS, dan Anggaran Kinerja perlu dikaji lebih mendalam sebelum diaplikasikan,
karena pada masing-masing jenis anggaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan.
Penerapan sistem anggaran juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural, dan
kesiapan teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA