Anda di halaman 1dari 3

1.

Berdasarkan informasi yang disediakan dalam bab ini, jelaskanlah karakteristik dasar akuntansi
di Jerman. Faktor perkembangan yang manakah yang menyebabkan timbulnya karakter ini?

Jawab :

Karakteristik akuntansi Jerman didasarkan pada kondisi yang ditetapkan dalam Hukum Komersial
Jerman (HGB), antara lain sebagai berikut :

1. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang bisa menjaga
kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik. Perlindungan kreditor merupakan perhatian utama
dari akuntansi Jerman seperti yang dibubuhkan pada German Commercial Code .

2. Prinsip penentuan menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam
catatan keuangan perusahaan. provisi pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah
tercatat. Dengan kata lain, ini berarti jika suatu depresiasi khusus atau yang mengalami percepatan
digunakan untuk perhitungan pajak, maka hal yang sama juga harus dibebankan untuk keperluan
pelaporan keuangan.Dominasi akuntansi pajak di Jerman tidak ada perbedaan antara laporan keuangan
yang disusun untuk tujuan pajak dan yang disajikan dalam laporan keuangan. Dengan kata lain, pajak
keuangan dan pajak akuntansi adalah sama.

3. Akuntansi Jerman cenderung tergantung pada keputusan undang-undang dan pengadilan dan
terpatok pada Hukum Komersial Jerman (HGB) dan keputusan hakim.

4. Akuntansi Jerman tidak mengizinkan adanya laporan ganda bagi perusahaan-perusahaan tertentu
yang menerapkan laporan keuangan dengan standar hukum nasional, namun pada saat yang bersamaan
juga menerapkan laporan keuangan dengan standar IFRS (International Financial Reporting Standards).

Faktor perkembangan yang menyebabkan karakter dasar akuntansi di Jerman adalah :

-Sistem Hukum

-perpajakan

- Sumber Pendanaan

- politik dan ekonomi

Sistem hukum yang dianut negara Jerman adalah kodifikasi umum dan sistem akuntansi pajaknya
adalah sama antara pajak keuangan dan pajak akuntansi.

2. Perbedaan-perbedaan antara ketentuan akuntansi dalam HGB dan IAS manakah yang dijelaskan
dalam pengungkapan Volkswagen? Apakah ketentuan Jerman konsisten dengan karakter yang Anda
sebutkan dalam nomor 1?

Jawab :
Kelompok usaha Volkswagen menerapkan Standar Akuntansi Internasional (IAS, sekarang pelaporan
keuangan internasional, atau IFRS) untuk tahun fiskal 2001. Keterangan berikut diambil dari laporan
tahunan Volkswagen tahun 2001, yang menjelaskan perbedaan antara Hukum Komersial Jerman (HGB)
dan IAS, yang diterapkan oleh Volkswagen, yaitu :

1. Laporan keuangan yang telah memberikan penyajian yang benar dan wajar terhadap aktiva bersih,
posisi keuangan, dan kinerja laba kelompok usaha Volkswagen. Laporan keuangan konsolidasi disusun
dalam Euro. Kecuali dinyatakan lain, semua jumlah dinyatakan dalam jutaan Euro.

2. Laporan laba rugi dibuat sesuai dengan metode biaya penjualan yang diterima secara internasional.

3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IAS menggunakan asumsi yang terkait
dengan jumlah pos yang disajikan yang mempengaruhi jumlah dalam neraca dan laporan laba rugi
konsolidasi serta pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi.

4. Kondisi yang ditetapkan dalam seksi 292a Hukum Komersial Jerman (HGB) berupa pengecualian dari
keharusan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Hukum Komersial Jerman telah
terpenuhi. Penilaian terhadap kondisi tersebut didasarkan pada Standar Akuntansi Jerman no.1 (DSR 1)
yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Jerman.

Ketentuan Jerman tidak konsisten atau berubah dengan karakteristik dasar yang dijelaskan pada soal
nomor 1. Perubahan ini terlihat terutama pada karakteristik pelaporan laporan keuangan. Pada
kelompok usaha Volkswagen dikatakan bahwa untuk memastikan kesamaan dengan laporan konsolidasi
yang dibuat sesuai dengan Hukum Komersial Jerman (HGB) seluruh pengungkapan dan catatan
penjelasan yang diharuskan oleh Hukum Komersial Jerman yang melebihi ruang lingkup yang diharuskan
oleh IAS juga diterbitkan. Dengan kata lain, dihasilkan laporan keuangan ganda, yaitu laporan keuangan
dengan menerapkan standar hukum nasional (HGB) dan laporan keuangan dengan menerapkan standar
IAS. Adanya laporan keuangan ganda ini merupakan transisi kepada Akuntansi Internasional, yaitu
laporan keuangan VOLKSWAGEN AG yang sebelumnya dibuat berdasarkan Hukum Komersial Jerman
telah disesuaikan dalam beberapa kasus dengan penerapan IAS.

3. Apakah relevansi penerapan IAS oleh Volkswagen terhadap klasifikasi yang dipelajari dalam bab
ini?

Jawab :

Penerapan IAS oleh Volkswagen yaitu :

1. Aktiva berwujud yang disewa guna usahakan pembiayaan dikapitalisasi dan kewajiban terkait diakui
sebagai kewajiban dalam neraca, asalkan risiko dan pengembalian kepemilikan secara subtansial dapat
diatribusikan kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok usaha Volkswagen AG sesuai dengan IAS
17.

2. Sebagai pihak penyedia sewa guna usaha pembiayaan, aktiva yang disewa guna usahakan tidak
dikapitalisasi tetapi cicilan sewa guna usaha yang didiskontokan disajikan sebagai piutang.
3. Aktiva berwujud yang dapat dipindahkan didepresiasikan dengan menggunakan metode garis lurus
dan bukan metode saldo menurun.

4. Goodwill yang berasal dari konsolidasi modal yang berasal dari akuisisi perusahaan dikapitalisasi
sesuai dengan IAS 22 dan diamortisasi selama masa manfaatnya.

5. Persediaan harus dinilai sebesar biaya perolehan penuh (IAS 22).

6. Provisi hanya dibuat ketika terdapat kewajiban kepada pihak ketiga.

7. Perbedaan dari translasi laporan keuangan yang disusun dalam mata uang asing tidak dicatat dalam
laporan laba rugi.

8. Kewajiban jangka menengah dan kewajiban jangka panjang dimasukkan ke dalam neraca, termasuk
biaya perolehan modal, dengan menggunakan metode biaya efektif.

Anda mungkin juga menyukai