Stuktur Organisasi
Pemilik : Nuryati
Karyawan : Ibu Kusimah Ibu Narti
Ibu Sukirah Ibu Trimah
Ibu Ugi Ibu Muji
Ibu Pariah Ibu Joko
Prinsip Usaha
1. Mengutamakan kualitas produk, yang mengutamakan kesehatan sehingga tidak
menggunakan bahan pengawet dalam pembuatan produk.
2. Mengutamakan kekeluargaan dalam melakukan usaha baik dengan karyawan
maupun dengan para distributor.
3. Tidak mempersoalkan sebuah persaingan karena Allah SWT akan memberikan rizki
pada masing-masing umatnya
Sejarah Usaha
Pada awal usahanya yaitu pada tahun 1985 pemilik usaha hanya mengambil
enting-enting buatan saudaranya yang ada di Kota Yogyakarta kemudian dibungkusin
dan di pasarkan ternyata banyak yang berminat dengan produk tersebut. Beliau
melakukan usaha tersebut sebagai kegiatan dirumah sebagai ibu rumah tangga, karena
dia memiliki prinsip bahwa “kalau menjadi ibu rumah tangga itu yang memiliki
kesibukan dan bisa membantu suami”. Beliau memasarkan enting-enting tersebut ke
toko oleh-oleh di Kota Magelang. Kemudian beberapa bulan kemudian Beliau ditawari
untuk memproduksi sendiri karena ketika memasarkan produk enting-enting
saudaranya tersebut sangat laris dan banyak menerima permintaan. Kemudian pada
tahun 1987 Beliau belajar membuat enting-enting dari saudaraya tersebut dan mencoba
memulai memproduksi enting-enting sendiri dengan bantuan saudaranya dengan
bermodal Rp300.000,00 pada waktu itu dan produknya di beri nama “LESTARI” yang
diambil dari nama anak bungsunya. Setelah belajar memproduksi sendiri Beliau
mencoba mengembangkan pemasaran produknya ke toko-toko yang ada di Kota
Yogyakarta. Sehingga semakin banyak permintaan dari toko-toko tersebut. Dan dalam
penjualan produk enting-enting tersebut dia menggunakan konsep konsinyasi sehingga
ketika dia menitipkan produknya di toko dia akan menambil hasilnya ketika barang
habis atau ketika memasokkan produknya kembali.
Kemudian pada tahun 2002 usahanya tersebut sempat berhenti beberapa bulan
karena dirasa usia yang sudah mulai senja, tidak kuat untuk memasokkan ke setiap toko
dan permintaan dari anak-anaknya untuk berhenti bekerja. Namun banyak konsumen
dan para sales menyakan produk enting-enting tersebut, kemudian untuk memenuhi
permintaan konsumen dan tidak mengecewakan pelanggan, akhirnya Beliau memulai
kembali memproduksi enting-enting tersebut dan mulai merekrut karyawan dari para
ibu rumah tangga yang ada di sekitarnya.
Kemudian untuk kembali memasarkan produnya, Beliau menawarkan kepada
Distributor toko untuk langsung mengambilnya dirumah. Permintaan pengemasan dari
distributor toko pun berbeda-beda ada yang menginginkan untuk produk dikemas
dengan menggunakan merek aslinya yaitu merek Lestari dan ada juga yang meminta
pengemasan produk dikemas dengan menggunakan merek sendiri seperti “TIGA
RASA”, dan distributor membeli produk enting-enting dalam kemasan bal-balan
sehingga bisa dikemas dengan produknya sendiri.
Produksi enting-enting dilakukan di rumah beliau namun di bagian belakang,
karena aktivitas beliau di rumah juga sebagai guru mengaji anak-anak, sehingga ketika
pagi hari beliau bisa mengurusi dan mengawasi produksi dan ketika sore hari beliau
bisa mengajar mengaji. Beliau merekrut karyawan dari warga sekitar karena untuk
membantu para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya dan untuk menambah silaturahmi
dengan tetangga sekitar. Enting-enting yang di produksi yaitu ada tiga rasa yaitu rasa
kacang, rasa wijen dan rasa jahe. Dalam memproduksi enting-enting tersebut Beliau
menggunakan resep keluarga dan Beliau juga menjaga kualitas produknya dan untuk
memproduksi dilakukan atas dasar permintaan.
D. KONSEP USAHA UKM ENTING-ENTING LESTARI
Pengertian UKM menurut keputusan presiden RI no. 99 Tahun 1998 UKM
adalah suatu kegiatan masyarakat yang berskala kecil dibandingkan dengan pekerjaan
di bidang lain yang mayoritas sebagai usaha kecil, maka perlu untuk dilindungi agar
dapat mencegah persaingan dari usaha yang tidak sehat. Sedangkan dalam keputusan
Menteri Keuangan 316/KMK.016/1994 UKM adalah badan usaha atau perorangan
yang melakukan suatu kegiatan usaha yang memiliki penjualan atau omset setiap
tahunnya Rp. 600.000.000 paling tinggi atau aktiva Rp. 600.000.000 paling tinggi
tentunya diluar tanah dan bangunan tempatnya, itu terdiri dari:
1. Bidang Usaha (Fa,CV,PT, dan juga koperasi)
2. Perorangan (Industry rumah tangga/pengrajin, peternak,perambah hutan,
pedagang barang dan juga jasa)
Konsep bisnis merupakan suatu gagasan atau ide dalam mewujudkan suatu
usaha, dengan merujuk pada nilai-nilai usaha, tujuan usaha dan target pasar. Fungsi dari
konsep bisnis adalah sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja untuk mencapai
target dan tujuan usaha. Tahap pembentukan konsep:
1. Landasan usaha : Filosofi, Visi dan Misi
2. Menentukan target market yang akan menjadi konsumen produk atau jasa usaha
Komponen pertama dari konsep bisnis merupakan strategi inti, yang merupakan
inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur
dari strategi inti tersebut meliputi Visi dan Misi bisnis, cakupan produk/pasar dan basis
diferensiasi. Visi bisnis merupakan pernyataan tentang pandangan ke depan mengenai
bisnis yang akan dijalani, apa yang menjadi tujuannya, serta apa yang ingin dicapai
nantinya. Visi bisnis merupakan cita-cita bisnis dimasa akan datang. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam menentapkan bisnis seperti:
1. Berorientasi ke masa depan dan tidak berdasarkan keadaan sekarang
2. Menjabarkan kreativitas dang penghargaan pada kehidupan bermasyarakat
Sedangkan misi bisnis merupakan pernyataan atau tindakan yang harus
dilakukan untuk mewujudkan visi, bagaimana mencapai tujuan dan mengapa bisnis itu
ada. Suatu misi juga berfungsi untuk memberikan arah sekaligus batasan dalam proses
mencapai tujuan. merupakan Operasionalisasi dari visi bisnis. Visi dan misi akan
mengarah pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar. Visi
dan Misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur
kemajuan yang dicapai.
Visi dan Misi UKM Enting-enting Lestari
1. Visi UKM Enting-Enting Lestari
Menjadi UKM yang professional dengan mengutamakan kepuasan pelanggan
melalui kualitas makanan
2. Misi UKM Enting-Enting Lestari
a) Menciptakan kualitas produk makanan yang sehat dan bersih
b) Menjaga Konsistensi dan ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan
terhadap pelanggan
c) Melakukan penanganan produksi dengan menjaga kualitas dan mutu.
Enting-enting merupakan salah satu makanan tradisional, berupa camilan yang
banyak digemari karena rasanya yang begitu manis dan sedikit gurih. Biasanya
berwarna kecoklatan,yang berasal dari karamel yang dibuat dari campuran gula merah
dengan tekstur permukaan yang tidak rata, yang berasal dari pecahan kacang yang
ditumbuk atau wijen yang dicampur pada adonan karamel. Maka bahan baku utamanya
berasal dari gula merah dan untuk varian rasanya seperti kacang, wijen dan jahe.
Enting-enting ini selain dinikmati sebagai camilan di rumah, enting-enting
biasanya disajikan saat lebaran. Enting-enting ini juga banyak ditemukan di pusat oleh-
oleh di Yogyakarta maupun di Magelang. Rasa manis dan legit gula merah berpadu
dengan gurih kacang menjadi ciri khas enting-enting yang membuat orang-orang yang
memakannya ketagihan. Selain rasanya yang enak Enting-enting Lestari ini memiliki
bentuk yang unik. Biasanya enting-enting itu berbentuk segi empat biasa namun enting-
enting lestari ini sedikit berbeda dari kebanyakan enting-enting yang dijual. Enting-
enting dengan bentuk gulungan, yang awalnya dipotong segi empat kecil-kecil yang
kemudian dibentuk dengan bantuan paralon kecil untuk menggulungnya.
Dalam UKM Enting-enting lestari ini para karyawan yang bekerja merupakan
ibu-ibu sekitar UKM, dan hal ini menjadi salah satu tujuan pemilik UKM untuk
membantu perekonomian masyarakat sekitar. Pemilik UKM ini menjunjung tinggi nilai
kekeluargaan dan kepercayaan kepada karyawan. Misalnya, pada saat karyawan
memiliki keperluan di rumah yang tidak bisa ditinggalkan, karyawan bisa pulang
terlebih dahulu untuk menyelesaikan keperluannya tersebut. Dan apabila telah selesai
bisa kembali untuk bekerja. Pemilik UKM tidak merasa rugi dengan hal tersebut karena
untuk penggajian karyawan menggunakan sistem borongan. Dan ketika salah satu
karyawan memerlukan uang, karyawan tersebut bisa meminta upah terlebih dahulu dan
bisa dibayarkan ketika karyawan menerima upah atau dengan memotong gaji karyawan
tersebut.
Produksi di UKM ini dilakukan tiap hari karena UKM tersebut menitipkan
produknya ke 40 toko oleh-oleh di sekitar Magelang dan Yogyakarta. Namun pada
saat lebaran atau hari-hari tertentu seperti hari natal produksi yang dilakukan lebih
banyak dan meningkat. Karena produksi meningkat dihari lebaran dan hari natal maka
UKM tersebut menambah karyawan untuk mempercepat proses produksinya, dan
mengirim produk pesanan tepat waktu.
1. Enting-enting setelah proses pembentukan
G. DAFTAR PUSTAKA
H. LAMPIRAN