IASC dibentuk pada tahun 1973 bertujuan untuk menciptakan Standar Akuntansi yang seragam di
seluruh dunia, dan produknya berupa International Financial Reporting Standard (IFRS)
Ada bebarapa faktor yang menghambat penerapan IFRS secara penuh seperti 1. Sistem Hukum dan
Politik, 2. Sistem Perpajakan dan Fiskal, 3. Ekonomi dan Aktivitas Bisnis, 4. Sistem Pasar Modal dan
Peraturan, 5. Budaya Korporasi, dan 6. Teknologi
Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia setelah Kemardekaan
Perkembangan sebelum tahun 1973
dimana belum ada prinsip akuntansi
Indonesia dan belum adanya ikatan profesi
Perkembangan Standar akuntan indonesia. Pada masa ini banyak
praktisi akuntansi berlatar belakang
Akuntansi di Indonesia setelah pendidikan belanda sehingga masih
kemardekaan terbagi menjadi berpegang pada “Good Koopmans Gebruik”
dua
Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto dan/atau penghasiln bruto
sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek
pajak dan/atau yang dikenakan pajak yang bersifat final.
Kewajiban Pembukuan bagi Wajib Pajak
OP dan Badan