Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurmilah

NIM : 3403170220

Kelas : Akuntansi G Reguler

Mata Kuliah : Seminar Akuntansi

Tugas Ringkasan Materi

Standar Akuntansi dan Perkembangan Akuntansi

Standar akuntansi adalah suatu metode dan format baku dalam


penyajian informasi laporan keuangan suatu kegiatan usaha. Standar akuntansi
dibuat, disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body). Di
dalam standar ini dijelaskan transaksi apa saja yang harus dicatat; bagaimana
cara mencatatnya dan bagaimana penyajiannya.

Standar akuntansi ini adalah permasalah utama akuntan dan semua


pengguna laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu,
metode dan format penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan
berubah dan berkembang sesuai tuntutan di masyarakat.

Standar akuntansi di Indonesia saat berkembang menjadi 4 (empat)


yang dikenal dengan 4 Pilar Standar Akuntansi. Keempat pilar standar tersebut
disusun dengan mengikuti perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu
adalah:

1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)


SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki
akuntanbilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam
proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan usaha
yang menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan
dana pensiun). Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengadopsi standar dari International Financial Report
Standard (IFRS) untuk standar akuntansi keuangan yang berlaku di
seluruh perusahaan terdaftar yang ada di Indonesia.
2. Standar Akuntansi Keuangan Badan Usaha Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK-ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi
Publik (SAK-ETAP) digunakan untuk entitas yang akuntabilitas
publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk
tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP merupakan hasil
penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi tidak adanya
laporan laba/rugi komprehensif, penilaian untuk aset tetap, aset tidak
berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan hanya
menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar, serta tidak ada pengakuan liabilitas dan aset
pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak
menurut ketentuan pajak. Jika hal ini diterapkan dengan tepat, unit
bisnis kecil dan menengah dapat membuat laporan keuangan tanpa
harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan audit terhadap
laporannya tersebut.
3. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Syari’ah
Standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki
transaksi syariah atau berbasis syariah. Standar ini terdiri atas
keraengka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar
penyajian laporan keuangan dan standar khusus transaksi syariah
seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna. Bank
syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan.
Sebagai badan usaha yang memiliki akuntabilitas publik signifikan,
bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi
syariahnya menggunakan PSAK Syariah. Akuntansi syariah memang
salah satu cabang akuntansi yang tergolong baru. Tidak banyak orang
yang mengetahui penerapan prinsip-prinsip syariah ke dalam bidang
akuntansi. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pelatihan tentang
cabang terbaru bidang akuntansi.
4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk
penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual
untuk penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi
anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan
dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan basis kas,
sedangkan laporan operasional yang melaporkan kinerja badan usaha
disusun dengan menggunakan basis akrual. Standar Akuntansi
Pemerintahan ini berbeda dengan 3 jenis standar akuntansi
sebelumnya. Pengguna SAP biasanya terbatas di kalangan
pemerintahan saja. Sehingga publikasi laporan keuangan bidang
pemerintahan tidak terbuka seperti laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642, akan tetapi
bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di
Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah
UU Tanah paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan
munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di
Indonesia.

Praktik Akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era Penjajahan


Belanda sekitar abad 17 atau sekitar tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak yang
jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat di temui pada
tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt
yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso, 1995). Pada era ini Belanda
mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)
sebagaimana yang dikembangkan oleh luca pacioli. Perusahaan VOC milik
Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan
memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini
(Diga dan Yunus, 1997)

Berikut ini adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai


dari awal sampai dengan saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS
(sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008) :

 Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai


standar akuntansi Belanda (Sound Business Practices).
 Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/
peraturan tentang standar keuangan.
 Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang
dibuat oleh IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI).
 Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
 Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari
IASC (International Accounting Standart Committee).
 Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
 Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
 Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan

Awal sejarah adanya standar akuntansi keuangan di Indonesia adalah


ketika menjelang diadakan pasar modal aktif di Indonesia tahun 1973. Pada
tahun 1973 terbentuk panitia penghimpunan bahan-bahan dan struktur GAAP
dan GAAS. Pada tahun tersebut juga dibentuk komite prinsip akuntansi
Indonesia (komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Ini
merupakan masa awal IAI menerapkan sistem standar akuntansi di Indonesia
yang dituangkan di dalam buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”.
Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan  IAI sejak
tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang selalu di perbarui.
Selanjutnya pada periode kepengurusan IAI tahun 1994 – 1998 nama komite
PAI diubah menjadi komite standar akuntansi keuangan (komite SAK),
kemudian pada kongres VIII, tanggal 23 – 24 September 1998 di Jakarta,
komite SAK diubah menjadi Dewan Standar AKuntansi Keuangan untuk masa
bakti 1998 – 2000 dan diberikan otonomi untuk menyusundan mengesahkan
PSAK.

Pada tahun 1984, komite PAI membuat sebuah revisi standar akuntansi
dengan cara lebih mendasar jika dibandingkan PAI 1973 dan mengkondisikan
ke dalam sebuah buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” Prinsip
tersebut memiliki tujuan untuk membuat suatu kesesuaian terhadap ketentuan
akuntansi yang dapat diterapkan di dalam dunia bisnis.

Pada tahun 1994, IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi


menggunakan standar akuntansi internasional di dalam proses pengembangan
standar akuntansi dan melakukan revisi total pada PAI 1984 dan sejak itu
mengeluarkan Standar Keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di
Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka
mengikuti dan mengantisipasi perkembangan Internasional. Banyak standar
yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional
yang di keluarkan oleh IASC.

Sumber :

https://www.akuntansionline.id/standar-akuntansi-di-indonesia/

https://solusiakuntansiindonesia.com/perkembangan-akuntansi-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai