Prinsip taxability deductibility : prinsip yang menjelaskan tentang pos yang dapat / tidak
dikenai pajak penghasilan (objek pajak dan bukan objek pajak penghasilan) dan pos yang dapat /
tidak dapat dibiayakan (pengurang penghasilan bruto).
Pemuatan klausal pajak dalam kontrak kerja yang mensyaratkan pajak terutang
dihitung berdasarkan nilai bruto kontrak dan untuk PPh 21 atau 26 pemberi kerja
wajib memotong dan pembayarannya
Klausul pajak menyatakan siapa yang harus meanggung PPh 21 / 26 sehingga
terhutang dan pemotongannya didasarkan pada klausal tersebut
2. Pajak ditanggung pemberi kerja atau tunjangan pajak secara gross up
3. Pemberian uang saku secara Lump Sum atau Reimbursement
Pembayaran lump sum mengakibatkan PPh 21 dihitung dari seluruh nilai buku yang
dibayarkan. Lump sum berati perusahaan memberikan jumlah tertentu yang meliputi
uang saku, transport, akomodasi, dan biaya lainnya tanpa disertai dengan tanggung
jawab bukti penggunannya
Reimbursement pembayaran disertai dengan kewajban untuk mempertanggung
jawabkan penggunaan dana dengan meminta bukti pengeluaran. Jika terjadi kelebihan
maka harus dikembalikan ke perusahaan. Jika kekurangan maka dapat dimintakan
kembali.
4. Pemberian tunjungan makan atau menyiapkan makan bersama
Makanan dan minuman bagi karyawan boleh dibiayakan di PPh badan (deductable
expense). Dari sisi PPh Badan, pemberian tunjanga makan akan mengakibatkan
bertambahnya PPh 21. Dari sisi fiskal lebih menguntungkan jika menyiapkan makan
bersana untuk seluruh karyawan dengan menggunakan jasa catering yang akan
menimbulkan PPh 23 dengan tarif 2% dari penghasilan beruto.
5. Pemberian tunjangan kesehatan atau fasilitas pengobatan
Bila perusahaan memberikan tunjangan kesehatan maka besifat taxable deductible
artinya tunjangan kesehatan merupakan objek PPh 21 karyawan dan biaya bagi
perusahaan
Bila perusahaan menyediakan fasilitas pengobatan maka bersifat non taxable –
non deductable artinya bukan penghasilan bagi karyawan dan bukan biaya bagi
perusahaan
Bila menggunakan reimbursement maka
a. Bersifat non taxable – non deductable yaitu tidak boleh ada mark up, bukti
akan diserahkan ke perusahaan
b. Bersifat taxable – deductable yaitu karyawan menerima uang dari perusahaan
yang digunakan untuk membayar pengobatan
6. Meminimalkan tarif pajak PPh 21
Pada PPh badan tidak dikenai pajak bersifat final diupayakan seminimal mungkin
memberikan kesejahteraan karyawan dalam bentuk natura
Pada PPh badan dikenai pajak bersifat final memberikan tunjangan karyawan
dalam bentuk natura.
Pada PPh badan dikenai pajak bersifat final seperti jasa konsturks memberikan
semaksimal mungkin tunjangan karyawan dalam bentuk natura.
Perencanaan PPh 21
Berdasarkan UU PPh
Metode Net
Metode Groos Up
Memberi tunjangan dalam bentuk uang atau natura karena dapat dikurangkan pada PPh
21 karyawan yang menerimanya
Memberikan tunjangan kesejahteraan pegawai dalam bentuk fasilitas pengobatan
Memahami seluruh peraturan perhitungan pajak serta melaporkan SPT masa dan tahunan
tepat waktu