Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yustia ‘aini Salsabila

NIM : F0318116
Kelas : Perencanaan Pajak A Reg

TUGAS PERENCANAAN PAJAK


PERTEMUAN 15
SKEMA PENGENAAN PAJAK DAN PERENCANAAN
PAJAK PADA ENTITAS

Untuk melengkapi tugas kali ini kita akan menggunakan Perusahaan Komanditer atau yang biasa kita sebut dengan CV. Perusahaan yang
kita jalankan ini bergerak di bidang jasa perdagangan antara dua orang untuk mencapai keuntungan bersama. Anggota persekutuan yang
dimaksud adalah aktif dan pasif. Untuk sekutu aktif terlibat langsung dalam proses perusahaan dan melibatkan harta pribadi, sedangkan untuk
sekutu pasif hanya bertanggungjawab terkait modal perusahaan.
Berdasarkan Pasal 9 Ayat (1) Huruf j UU Nomor 36 Tahun 2008, CV bukan merupakan Badan hukum, sehingga kekayaan atau aset yang
dimiliki oleh CV akan ditujukan kepada pendirinya. Dalam hal pengenaan pajak Badan Usaha atas penghasilan atau transaksi setiap bulan oleh
CV, pada dasarnya akan dikenakan pajak yang besarannya bergantung pada jumlah penghasilan yang diperoleh oleh CV tersebut. Untuk jenis
pajak yang harus di bayarkan adalah sebagai berikut :
PBB dan BPHTB
Skema Pengenaan Pajak PPh Pasal 4 Ayat (2) bersifat Final
Pajak atas Bumi dan
Bangunan jika CV memiliki
bangunan sendiri. CV Apabila CV melakukan
penjualan/penyewaan tanah dan/atau
bangunan.

PPh Pasal 25
CV harus membayar angsuran PPh
Pasal 25 sesuai ketentuan yang
berlaku.
Bea Materai, Bea Masuk,
Retribusi, dan Cukai
PPh Pasal 22/23.
Apabila CV bertransaksi
PPh Pasal 21.
dengan bendaharawan
Apabila CV membayarkan Pemerintah
penghasilan kepada karyawannya
(baik tetap maupun tidak tetap). Pasal 24 UU PPh
Apabila CV memperoleh penghasilan dari luar
negeri dan telah dipotong pajak di negeri tersebut,
PPN dan PPnBM maka pajak yang telah dipotong dapat dijadikan
Apabila CV melakukan penyerahan yang terutang PPN, CV yang kredit pajak sesuai dengan mekanisme pengkreditan
telah dikukuhkan sebagai PKP harus menerbitkan faktur pajak pajak Pasal 24 UU PPh.
dan memungut PPN sebesar 10% dari harga jual/nilai
penggantian. PPnBM untuk penjualan barang mewah.
Nah, dari paparan jenis pajak dari CV diatas bisa dilihat jika CV ini dianggap lebih menguntungkan daripada Perseroan Terbatas dikarenakan jika
keuntungan atau laba yang dihasilkan dibagikan kepada sekutu sebagai prive, maka akan dikecualiakan dari objek pajak. Walaupun dianggap lebih
menguntungkan tetapi tentunya tetap dilakukan ada Tax planning dengan harapan agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan
dilakukan. Berikut skema terkait perencanaan pajak yang bisa dilakukan oleh perusahaan:

Setelah koperasi berjalan


Membuat satu atau lebih
model perencanaan pajak lama,dapat dicari kelemahan
dan memperbaiki kembali
perencanaan pajak

Melakukan analisis informasi Mengevaluasi perencanaan


yang ada (menganalisis pajak.
komponen-komponen yang Memutakhirkan
berbeda pengakuannya antara rencana pajak
komersial dan fiskal
Perencanaan pajak melalui metode penyusutan aset tetap fiskal, memilih antara metode garis lurus
dan metode saldo menurun berganda, dipilih mana yang paling menguntungkan.

Penghematan pajak melalui diadakannya Tunjangan pajak penghasilan pasal 21 yang dihitung
dengan menggunakan metode gross up.

Membuat satu atau lebih


Melakukan penghindaram pajak berganda dengan menerapkan salah satu diantara Hybrid
model perencanaan pajak
Mismatch Arrengement, Manipulasi Transfer Pricing, Penghindaran Status BUT, dan Control
Foreign Company

Mengurangkan biaya natura ke dalam PPh 21 karena natura bukan objek pajak PPh 21.

Memaksimalkan biaya-biaya fiskal

Meminimalkan biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang penghasilan (misalnya


mengubah biaya asuransi menjadi tunjangan asuransi, menguvah biaya BBM menjadi tunjangan
BBM, dll)

Anda mungkin juga menyukai