1
Bagan Pajak Perusahaan
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa Memotong
Badan
PPh 21 atas
gaji
2
Hakikat Rekonsiliasi
Pelaksanaan
Perbedaan timbul
pembukuan
terkait pengakuan
berdasar Penyesuaian diperlukan
pendapatan dan
kebijakan untuk menghitung
beban di laporan
akuntansi penghasilan kena pajak
laba rugi atau
perusahaan dari laba akuntansi yang
perbedaan
berbeda dari telah dilaporkan
konsep
ketentuan perusahaan
penghasilan
perpajakan.
3
Teknik Rekonsiliasi
Koreksi
fiskal dari laporan laba rugi mengurangkan nilai koreksi
Rekonsiliasi
Di dunia praktik, teknik rekonsiliasi yang lebih banyak digunakan untuk tujuan
pengisian SPT, namun penyajian dalam Catatan Atas Laporan Keuangan,
menggunakan teknik koreksi positif / negatif atas laba sebelum pajak
4
Trade Off Akuntansi - Perpajakan
Tingginya Laba
5
Latar Belakang Perbedaan
6
Kerangka Perbedaan
Undang-
PSAK
Undang
Akuntansi Pajak
Perbedaan
Permane Tempore
n r
Penelitian: Pajak Tangguhan:
Book Tax Gap Aktiva/ Utang
Effective Tax Beban/
Rate Pendapatan 7
Macam Perbedaan
Berdasar Sifat
8
Langkah Penyesuaian Perbedaan
Ditambah Dikurangi
Ditambah
Laba penghasilan penghasilan
biaya non
akuntansi yang belum yang bukan
deductible.
diakui. objek pajak.
Dikurangi
Ditambah Dikurangi
Penghasilan biaya
biaya 3M penghasilan
Kena Pajak deductible
penghasilan dikenai PPh
(PKP) yang belum
final. final.
dibebankan.
9
Pencatatan Pajak Tangguhan
Memunculkan Beban
Pajak Tangguhan di
Laporan Laba Rugi
Bersifat Kena Pajak
Memunculkan liabilitas
Pajak Tangguhan di
Laporan Posisi Keuangan
Perbedaan Temporer
Memunculkan Manfaat
Pajak Tangguhan di
Laporan Laba Rugi
Bersifat Dapat
Dikurangkan
Memunculkan Aset Pajak
Tangguhan di Laporan
Posisi Keuangan
10
Dialektika Pajak:
Kesalahan Pembebanan atau Kapitalisasi
Perbedaan akibat
kesalahan ini bersifat
temporer, sebab
Seharusnya, seiring berjalannya
pengeluaran atas waktu aset yang
perolehan aset dikapitalisasi akan
dikapitalisasi dan dibebankan secara
tidak dibebankan. bertahap melalui
Kesalahan pencatatan
dapat berupa beban penyusutan.
pembebanan biaya
perolehan aset.
11
Laporan Keuangan dan Laporan Fiskal
12
13 13
Penghasilan Bukan Objek Pajak
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh
14
14
Non Deductible Expenses
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh
a. Pembagian laba.
b. Biaya untuk kepentingan pribadi.
c. Pembentukan dana cadangan, kecuali usaha tertentu.
d. Premi asuransi dibayar WP OP.
e. Natura, kecuali akibat tuntutan kerja atau makanan bagi
semua karyawan.
f. Jumlah melebihi kewajaran atas hubungan istimewa.
g. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan selain
yang dikecualikan.
h. Pajak penghasilan.
i. Gaji anggota persekutuan.
j. Sanksi administrasi dan pidana pajak.
15
15
16
Non Deductible Expenses Lain
16
17
Penghasilan Dikenai PPh Final
Pasal 4 Ayat (2) UU PPh
Penghasilan dari
transaksi saham, Penghasilan Penghasilan usaha jasa
sekuritas, dan pengalihan tanah dan/ konstruksi dan real
penyertaan modal atau bangunan estate.
lain.
Penghasilan sewa
Penghasilan tertentu
tanah dan/atau
lainnya diatur PP.
bangunan.
17
18 18
19
Ilustrasi
Persekutuan (1)
Fa. Cartenz merupakan wajib pajak badan yang sepanjang tahun 2012 mencatatkan
laba bersih dalam laporan keuangannya senilai Rp 34.575.000.000,00. Berikut merupakan
informasi terkait penghasilan dan beban yang termasuk dalam laporan keuangan
perusahaan.
a. Perusahaan telah menerima pesanan luar biasa dari Istana Kepresidenan dengan nilai
kontrak Rp 2.650.000.000,00, dikenai PPh 22 dan PPN. Perusahaan mencatat
penghasilan sesuai dengan kas yang diterima saat pembayaran.
b. Perusahaan menerima Rp 510.000.000,00 atas penyewaan lahan kosong yang dimiliki
dan Rp 765.000.000,00 atas penyewaan mesin produksi.
c. Perusahaan mencatat keuntungan revaluasi tanpa dilaporkan sebesar Rp
115.000.000,00.
d. Piutang perusahaan yang telah dihapuskan sebesar Rp 3.165.000.000 dan baru
setengahnya dilaporkan kepada otoritas pajak.
e. Di dalam biaya depresiasi, termasuk depresiasi rumah dinas Direktur senilai Rp yang
diperoleh tahun 2001 dengan nilai Rp 2.000.000.000,00. Aset didepresiasikan dengan
nilai sisa Rp 100.000.000,00 dan masa manfaat 25 tahun.
19
20
Ilustrasi
Persekutuan (2)
20
21
Ilustrasi
Persekutuan (3)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah koreksi fiskal ditetapkan atas Fa. Cartenz?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di periode
berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya
dibayarkan di periode mendatang?
e.Bagaimanakah Fa. Cartenz melakukan penjurnalan terkait
kewajiban perpajakannya?
21
22
Ilustrasi
Persekutuan (4)
Jawaban Laba
: bersih 34,575,000,000
Koreksi Fiskal
a.
Atas transaksi dengan Istana Kepresidenan (227,900,000)
b. Atas penghasilan sewa lahan (510,000,000)
c. Atas keuntungan revaluasi yang tidak dilaporkan (110,000,000)
Atas beban penghapusan pitang tak tertagih 1,582,500,000
Atas beban depresiasi 30,000,000 764,600,000
Laba fiskal 35,339,600,000
PPh terutang (25%) 8,834,900,000
Kredit pajak
Kredit PPh 22 (1,822,100,000)
Kredit PPh 23 (598,500,000)
Kredit PPh 24 (1,165,000,000)
Kredit PPh 25 (2,755,000,000)
STP PPh 25 (812,250,000) (7,152,850,000)
Pajak kurang (lebih) bayar 1,682,050,000
22
23
Ilustrasi
Persekutuan (5)
Keterangan :
Atas kontrak dengan Istana Kepresidenan
Nilai penghasilan bruto yang telah dicatat
= 2.650.000.000 + 10% * 2.650.000.000 – 1,5% * 2.650.000.000
= 2.650.000.000 + 265.000.000 – 37.100.000
= 2.877.900.000
Koreksi negatif atas penghasilan bruto
= 2.877.900.000 - 2.650.000.000
= 227.900.000
23
24
Ilustrasi
Persekutuan (6)
Keterangan :
Depresiasi menurut akuntansi
= 4% * (2.100.000.000 - 100.000.000 )
= 4% * (2.000.000.000)
= 80.000.000
Depresiasi menurut fiskal
= 50% * 5% * 2.000.000.000
= 50.000.000
Koreksi positif atas beban depresiasi
= 80.000.000 – 50.000.000
= 30.000.000
24
25
Ilustrasi
Persekutuan (7)
Jawaban :
d.
Laba sebelum pajak 35,339,600,000
Pendapatan tidak berkesinambungan (2,650,000,000)
Estimasi pendapatan tahun mendatang 32,689,600,000
PPh terutang (25%) 8,172,400,000
Kredit pajak
Kredit PPh 22 (1,822,100,000)
Kredit PPh 23 (598,500,000)
Kredit PPh 24 (1,165,000,000) (3,585,600,000)
Total PPh 25 setahun 4,586,800,000
Angsuran PPh 25 per bulan 382,233,333
25
26
Ilustrasi
Persekutuan (8)
Jawaban :
e. Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 8.834.900.000
Pajak dibayar di muka PPh 22 1.822.100.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 598.500.000
Pajak dibayar di muka PPh 24 1.165.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 3.567.250.000
Utang PPh 29 1.682.050.000
26
27
Ilustrasi
Persekutuan (9)
Keterangan :
Kredit PPh 22
= Atas impor + Atas penyerahan kepada bendaharawan negara
= 1.785.000.000 + 37.100.000
= 1.822.100.000
Kredit PPh 25
= Angsuran PPh 25 + STP PPh 25
= 2.755.000.000 + 812.250.000
= 3.567.250.000
27
28
Ilustrasi
Persekutuan (10)
Jawaban :
e. Aset pajak tangguhan muncul akibat perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan, berdasar perspektif perpajakan. Nilai aset pajak tangguhan Fa.
Cartenz meliputi
= Akibat beban piutang tak tertagih+ Akibat beban depresiasi
= 25% x 50%x 3.165.000.000 + 25% x 30.000.000
= 395.625.000 + 7.500.000
= 403.125.000
Jurnal
Aset pajak tangguhan 403.125.000
Manfaat pajak tangguhan 403.125.000
28
29
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (1)
29
30
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (2)
Nominal Akuntansi
Soal : Penjualan bruto 74,350,000,000
Retur penjualan (1,875,000,000)
Diskon penjualan (576,500,000)
Penjualan netto 71,898,500,000
Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (1,864,000,000)
Tunjangan pajak penghasilan (92,740,000)
Pembagian sembako (364,835,000)
Pendidikan karyawan (986,320,000)
Promosi dan iklan (3,876,500,000)
Jamuan makan (284,250,000)
Telepon, air, dan listrik (734,250,000)
Penyusutan (50,625,000)
Biaya bahan bakar dan tol (54,320,000)
Total biaya pemasaran (8,307,840,000)
30
31
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (3)
33
34
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (6)
h. Atas biaya jamuan makan, Rp 180.000.000 telah dilengkapi daftar nominatif penerima
secara lengkap.
i. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi Rp 334.250.000,00 untuk
biaya air dan listrik. Seperempat dari biaya telepon dianggarkan dalam bentuk
penyediaan pulsa bagi Direktur Pemasaran, seperempat lain dianggarkan atas pembelian
perangkat PDA baru bagi salesperson.
j. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi penyusutan dengan metode garis
lurus atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli tahun 2011 dengan nilai tercatat Rp 25.000.000,
disusutkan selama 5 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.
ii. Smartphone bagi salesperson yang berdinas di luar lapangan, dibeli tahun 2009 dan
disusutkan selama 4 tahun dan sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.
iii. PDA baru bagi salesperson yang dibeli di akhir Juni tahun 2012, disusutkan dengan
masa manfaat 2 tahun, dan sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.
k. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang pemasaran, separuh di antaranya dialokasikan
bagi Direktur Pemasaran.
34
35
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (7)
l. Atas honorarium dan komisi pegawai tidak tetap, termasuk pembayaran senilai Rp
786.542.000,00 kepada mantan pegawai yang masih dimanfaatkan jasanya secara lepas.
m. Atas biaya sewa kantor, meliputi pembayaran bagi kurun 30 bulan dan dibayarkan di
bulan Januari 2012.
n. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:
i. Gedung pabrik lama dengan nilai kapitalisasi awal Rp 13.850.000.000,00 yang
diperoleh tahun 1990 dan disusutkan dengan masa manfaat 25 tahun.
ii. Kendaraan niaga bagi keperluan distribusi dengan nilai kapitalisasi awal Rp
6.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2008 dan disusutkan dengan masa manfaat
10 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.
iii. Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai kapitalisasi awal Rp
2.400.000.000,00 yang diperoleh akhir September 2012 dan disusutkan dengan
masa manfaat 6 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke dalam
kelompok 2.
o. Atas royalti, merupakan pembayaran bagi suatu perusahaan di luar negeri. Di dalamnya
termasuk beban PPh 26 yang ditanggung PT. Arkeikum.
35
36
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (8)
p. Pembangunan pabrik baru dikapitalisasi di akhir tahun dan atasnya belum dilakuan
depresiasi.
q. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp 3.763.480.000,00 telah diberitahukan
kepada Ditjen Pajak, namun Rp 500.000.000,00 di antara jumlah terlapor tersebut belum
didaftarkan ke BUPLN.
r. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, Rp 10.000.000,00 merupakan biaya pemasangan
sistem keamanan di kendaraan Direktur Utama.
s. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang G&A, 15% di antaranya dialokasikan bagi Direktur
Utama.
t. Atas biaya riset, 50% di antaranya ditenderkan dan dilaksanakan di luar Indonesia.
u. Atas dividen PT. Negarakertagama, separuhnya berasal dari laba ditahan. PT. Arkeikum
memiliki proporsi kepemilikan 35%.
v. Atas dividen PT. Sutasoma, seluruhnya diberikan dalam bentuk instrumen investasi. PT.
Arkeikum memiliki proporsi kepemilikan 15%.
w. Atas dividen dari Bremen Ag., PT. Arkeikum telah mencatatnya secara netto terhadap
pajak di luar negeri dengan tarif 30%.
x. Bunga sebesar 8% p.a. atas deposito PT. Arkeikum dibayarkan di akhir tahun. Pokok
deposito bernilai tetap sepanjang tahun.
36
37
Ilustrasi
x. Bunga pinjaman sebesar 12% p.a. dibayarkan di akhir
Perseroan
tahun, dengan Terbatas
nilai pokok (9) bernilai tetap
pinjaman
sepanjang tahun.
y. Sumbangan diberikan untuk pembangunan panti asuhan
rubuh di sekitar perusahaan dan pengadaan sarana
bermain di dalamnya.
z. Biaya lain – lain tidak memenuhi ketentuan perpajakan
sebagai deductible expense.
aa.Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor dengan DPP PPN Rp
21.750.000.000,00. Perusahaan telah memiliki API
atas impor tersebut.
ii.PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
631.250.000,00.
iii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
37
38
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (10)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas PT. Arkeikum?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di periode
berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya
dibayarkan di periode mendatang?
e.Bagaimanakah PT. Arkeikum melakukan penjurnalan terkait
kewajiban perpajakannya?
38
39
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (11)
Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (1,864,000,000) (1,864,000,000)
Tunjangan pajak penghasilan (92,740,000) (92,740,000)
Pembagian sembako (364,835,000) 364,835,000 0
Pendidikan karyawan (986,320,000) (986,320,000)
Promosi dan iklan (3,876,500,000) (3,876,500,000)
Jamuan makan (284,250,000) 104,250,000 (180,000,000)
Telepon, air, dan listrik (734,250,000) 150,000,000 (584,250,000)
Penyusutan (50,625,000) 14,375,000 (36,250,000)
Biaya bahan bakar dan tol (54,320,000) 13,580,000 (40,740,000)
Total biaya pemasaran (8,307,840,000) (8,307,840,000)
39
40
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran
= 50% Biaya pulsa direktur + Pembelian PDA yang seharusnya dikapitalisasi
= 50% * ¼ * 400.000.000 + ¼ * 400.000.000
= 50.000.000 + 100.000.000
= 150.000.000
Penyusutan bidang pemasaran menurut akuntansi
= 20% * 25.000.000+ Penyusutan smartphone + 6/12 * 50% * 100.000.000
= 5.000.000 + Penyusutan smartphone + 25.000.000
= 30.000.000 + Penyusutan smartphone
40
41
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (13)
Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= 50% * 25% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 * 25% * 100.000.000
= 3.125.000 + Penyusutan smartphone + 12.500.000
= 15.625.000 + Penyusutan smartphone
Koreksi positif atas penyusutan bidang pemasaran
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= (30.000.000 + Penyusutan smartphone) - (15.625.000 + Penyusutan smartphone)
= 14.375.000
41
42
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (14)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya sewa kantor
= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan
= 18/30 * 1.633.500.000
= 980.100.000
43
44
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (16)
Keterangan :
Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= 1.254.000.000 - 787.500.000
= 466.500.000
44
45
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (17)
Keterangan :
Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.
= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak di-netto-kan
= 30% / 70% * 276.500.000
= 118.500.000
Pokok deposito
= 100% / 80% * 34.280.000 / 8%
= 535.625.000
Pokok pinjaman
= 100% / 12% * 76.275.000
= 635.625.000
46
47
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (19)
Keterangan :
Bunga pinjaman yang boleh dibebankan
= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito * Tingkat bunga pinjaman
= (635.625.000 - 535.625.000) * 12%
= 12.000.000
47
48
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (20)
Pajak yang dibayar di luar negeri 118,500,000
Jawaban : : 0.3/ 0.7 * 274,500,000
Batas maksimum Kredit PPh 24 79,000,000
b.
: 395,000,000/ 13,901,543,000 * 2,780,308,600
c. Kredit PPh 24 79,000,000
Kredit pajak
Kredit PPh 22 (543,750,000)
: 2,5% * 21,750,000,000
Kredit PPh 23 (631,250,000)
Kredit PPh 24 (79,000,000)
Kredit PPh 25 (855,750,000)
STP PPh 25 (416,000,000) (2,525,750,000)
Pajak kurang (lebih) bayar 254,558,600
48
49
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (21)
Jawaban :
d. Laba sebelum pajak 13,901,543,000
Pendapatan tidak berkesinambungan (650,000,000)
Estimasi pendapatan tahun mendatang 13,251,543,000
PPh terutang (20%) 2,650,308,600
Kredit pajak
Kredit PPh 22 (543,750,000)
: 2,5% * 21,750,000,000
Kredit PPh 23 (631,250,000)
Kredit PPh 24 (79,000,000) (1,254,000,000)
Total PPh 25 setahun 1,396,308,600
Angsuran PPh 25 per bulan 116,359,050
49
50
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 2.780.308.600
Pajak dibayar di muka PPh 22 543.750.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 631.250.000
Pajak dibayar di muka PPh 24 79.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 1.271.750.000
Utang PPh 29 254.558.600
50
51
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan meliputi:
Beban penyusutan bidang pemasaran
Beban sewa kantor
Beban penyusutan bidang G&A
Beban penghapusan piutang
Beban pembangunan pabrik baru
= 20% x (14.375.000 + 980.100.000 + 466.500.000 + 1.500.000.000
+4.365.000.000)
= 20% x 7.325.975.000
= 1.465.195.000
Jurnal Aset pajak tangguhan 1.465.195.000
Manfaat pajak tangguhan 1.465.195.000
51
52
Ilustrasi
Persekutuan (1)
52
53
Ilustrasi
Persekutuan (2)
Nominal Akuntansi
Soal : Penjualan bruto 44,880,000,000
Retur penjualan (1,980,000,000)
Diskon penjualan (370,000,000)
Penjualan netto 42,530,000,000
Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (994,735,000)
Penggantian pengobatan (145,370,000)
Pemberian kupon makan siang (254,850,000)
Pendidikan karyawan (537,280,000)
Promosi dan iklan (3,846,230,000)
Jamuan makan (528,400,000)
Telepon, air, dan listrik (58,300,000)
Perjalanan dinas (254,700,000)
Penyusutan (240,000,000)
Total biaya pemasaran (6,859,865,000)
53
54
Ilustrasi
Persekutuan (3)
Biaya umum dan administrasi (G&A)
Soal : Gaji dan bonus pegawai tetap (1,968,300,000)
Honorarium dan komisi pegawai tidak tetap (458,330,000)
Pengobatan gratis bagi karyawan (427,530,000)
Pemberian makan siang (327,870,000)
Peralatan K3 pegawai lapangan (477,800,000)
Telepon, air, dan listrik (84,300,000)
Biaya sewa kantor (63,300,000)
Penyusutan (476,500,000)
Perpanjangan hak usaha (125,000,000)
Biaya pembelian kendaraan (600,000,000)
Penghapusan piutang (1,267,000,000)
Pemeliharaan gedung (540,000,000)
Pemeliharaan kendaraan (160,000,000)
Alat tulis kantor (75,300,000)
Asuransi gedung (235,000,000)
Asuransi kendaraan (115,000,000)
Pendidikan karyawan (764,300,000)
PPN masukan (2,648,000,000)
PPh final dan retribusi daerah (150,000,000)
Total biaya umum dan administrasi (G&A) (10,963,530,000)
56
57
Ilustrasi
Persekutuan (6)
57
58
Ilustrasi
Persekutuan (7)
l. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:
i. Gedung X untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi awal Rp 9.000.000.000,00 yang
diperoleh tahun 2005 dan disusutkan dengan masa manfaat 30 tahun dan nilai sisa
Rp 705.000.000,00.
ii. Gedung Y untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi awal Rp 2.000.000.000,00 yang
diperoleh tahun 2010 dan disusutkan dengan masa manfaat 20 tahun.
iii. Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai kapitalisasi awal Rp
400.000.000,00 yang diperoleh tahun 2010 dan disusutkan dengan masa manfaat 4
tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.
m. Biaya pembelian kendaraan dibebankan atas pembelian di akhir September 2012.
Kendaraan diperuntukkan bagi operasional pegawai lapangan.
n. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp 1.175.000.000,00 telah diberitahukan kepada
Ditjen Pajak dan didaftarkan ke BUPLN, namun Rp 50.000.000,00 di antara jumlah
terlapor tersebut belum diumumkan dalam penerbitan.
o. Atas biaya pemeliharaan gedung, 80% dialokasikan untuk gedung X dan 20% untuk
gedung Y.
58
59
Ilustrasi
Persekutuan (8)
59
60
Ilustrasi
Persekutuan (9)
t. Atas pinjaman konvensional dan deposito yang dimiliki, berikut merupakan tabel
keterangan terkait pokok deposito dan pokok pinjaman sepanjang tahun berjalan.
61
62
Ilustrasi
Persekutuan (11)
Pertanyaan :
a. Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas CV. Pleistosen?
b. Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di periode berjalan?
c. Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode berjalan?
d. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya dibayarkan di
periode mendatang?
e. Bagaimanakah CV. Plesitosen melakukan penjurnalan terkait kewajiban
perpajakannya?
62
63
Ilustrasi
Persekutuan (12)
Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal Fiskal
Jawaban :
Penjualan bruto 44,880,000,000 (4,080,000,000) 40,800,000,000
a. Retur penjualan (1,980,000,000) 180,000,000 (1,800,000,000)
Diskon penjualan (370,000,000) (370,000,000)
Penjualan netto 42,530,000,000 42,530,000,000
Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (994,735,000) (994,735,000)
Penggantian pengobatan (145,370,000) (145,370,000)
Pemberian kupon makan siang (254,850,000) (254,850,000)
Pendidikan karyawan (537,280,000) (537,280,000)
Promosi dan iklan (3,846,230,000) (3,846,230,000)
Jamuan makan (528,400,000) 264,200,000 (264,200,000)
Telepon, air, dan listrik (58,300,000) 2,400,000 (55,900,000)
Perjalanan dinas (254,700,000) 45,000,000 (209,700,000)
Penyusutan (240,000,000) 66,250,000 (173,750,000)
Total biaya pemasaran (6,859,865,000) (6,859,865,000)
63
64
Ilustrasi
Persekutuan (13)
Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= Penyusutan HP direktur + Kendaraan A + Kendaraan B
= 50% * 6/12 * 25% * 30.000.000 + 12,5% * 825.000.000 + 12,5% * 550.000.000
= 1.875.000 + 103.125.000 + 68.750.000
= 173.750.000
64
65
Ilustrasi
Persekutuan (14)
Jawaban :
Biaya umum dan administrasi (G&A)
Gaji dan bonus pegawai tetap (1,968,300,000) (1,968,300,000)
a. Honorarium dan komisi pegawai tidak tetap (458,330,000) (458,330,000)
Pengobatan gratis bagi karyawan (427,530,000) 427,530,000 0
Pemberian makan siang (327,870,000) (327,870,000)
Peralatan K3 pegawai lapangan (477,800,000) (477,800,000)
Telepon, air, dan listrik (84,300,000) 5,150,000 (79,150,000)
Biaya sewa kantor (63,300,000) (63,300,000)
Penyusutan (476,500,000) 332,750,000 (143,750,000)
Perpanjangan hak usaha (125,000,000) (125,000,000)
Biaya pembelian kendaraan (600,000,000) 600,000,000 0
Penghapusan piutang (1,267,000,000) 142,000,000 (1,125,000,000)
Pemeliharaan gedung (540,000,000) 432,000,000 (108,000,000)
Pemeliharaan kendaraan (160,000,000) 80,000,000 (80,000,000)
Alat tulis kantor (75,300,000) (75,300,000)
Asuransi gedung (235,000,000) 160,000,000 (75,000,000)
Asuransi kendaraan (115,000,000) 82,500,000 (32,500,000)
Pendidikan karyawan (764,300,000) (764,300,000)
PPN masukan (2,648,000,000) 2,648,000,000 0
PPh final dan retribusi daerah (150,000,000) 136,300,000 (13,700,000)
Total biaya umum dan administrasi (G&A) (10,963,530,000) (10,963,530,000)
Keterangan :
Penyusutan bidang G&A menurut fiskal
= Penyusutan gedung Y + Kendaraan direktur + Kendaraan lapangan
= 5% * 2.000.000.000 + 50% * 12,5% * 400.000.000 + 3/12 * 12,5% * 600.000.000
= 100.000.000 + 25.000.000 + 18.750.000
= 143.750.000
Penyusutan gedung X tidak dapat dibebankan, sebab pendapatan atasnya akan dikenai PPh
bersifat final
66
67
Ilustrasi
Persekutuan (16)
Keterangan :
Koreksi atas PPh final dan retribusi daerah
= Beban PPh final yang tidak boleh dibebankan
= PPh final atas sewa tanah + PPh final atas sewa gedung + PPh final atas bunga deposito
= 10% * 240.000.000 + 10% * 793.000.000 + 20%/ 80% * 132.200.000
= 24.000.000 + 79.300.000 + 33.000.000
= 136.300.000
67
68
Ilustrasi
Persekutuan (17)
Jawaban :
a. Pendapatan non operasi
Penerimaan bagi hasil atas pinjaman berakad syariah 365,000,000
Sewa tanah 240,000,000 (240,000,000)
Sewa gedung 793,000,000 (793,000,000)
Sewa kendaraan 134,000,000
Bunga deposito (setelah pajak) 132,000,000 (132,000,000)
Total pendapatan non operasi 1,664,000,000
Keterangan :
Skedul pokok deposito dan pokok pinjaman.
69
70
Ilustrasi
Persekutuan (19)
Keterangan :
Rata – rata pokok deposito
= 3/12 * 1.100.000.000 + 3/12 * 1.000.000.000 + 3/12 * 1.100.000.000
+ 3/12 * 1.100.000.000
= 275.000.000 + 250.000.000 + 275.000.000 + 300.000.000
= 1.100.000.000
Rata – rata pokok pinjaman
= 2/12 * 540.000.000 + 7/12 * 450.000.000 + 3/12 * 590.000.000
= 90.000.000 + 262.500.000 + 147.500.000
= 500.000.000
Rata – rata pokok pinjaman lebih rendah daripada rata – rata pokok deposito, sehingga biaya
bunga pinjaman tidak boleh membebankan.
70
71
Ilustrasi
Persekutuan (20)
Jawaban :
b. Laba sebelum pajak 5,478,345,000
c. Bagian PKP diberikan fasilitas pasal 31E 644,511,176
: 4,800,000,000/ 40,800,000,000 * 5,478,345,000
Pembulatan ke ribuan terdekat 644,511,000
Bagian PKP tidak diberikan fasilitas pasal 31E 4,833,834,000
: 5,478,345,000 - 644,511,000
PPh terutang 1,289,022,375
: (50% * 25% * 644,511,000) + (25% * 4,833,833,000)
Kredit pajak
Kredit PPh 22 impor (113,500,000)
Kredit PPh 22 industri baja (70,050,000)
: 0,3% * 23,350,000,000
Kredit PPh 23 (79,150,000)
Kredit PPh 25 (215,500,000) (478,200,000)
Pajak kurang (lebih) bayar 810,822,375
71
72
Ilustrasi
Persekutuan (21)
Jawaban :
d. PPh terutang 1,289,022,375
: (50% * 25% * 644,511,000) + (25% * 4,833,833,000)
Kredit pajak
Kredit PPh 22 impor (113,500,000)
Kredit PPh 22 industri baja (70,050,000)
: 0,3% * 23,350,000,000
Kredit PPh 23 (79,150,000) (262,700,000)
Total PPh 25 setahun 1,026,322,375
Angsuran PPh 25 per bulan 85,526,865
72
73
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 1.289.022.375
Pajak dibayar di muka PPh 22 183.550.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 79.150.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 215.750.000
Utang PPh 29 810.822.375
73
74
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Jawaban :
e. Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan meliputi:
Beban penyusutan bidang pemasaran
Beban penyusutan bidang G&A
Biaya pembelian kendaraan, dikurangi bagian yang telah didepresiasi
Biaya penghapusan piutang
= 25% x (66.250.000 + 332.750.000 + (600.000.000 – 18.750.000)
+142.000.000)
= 25% x 1.122.250.000
= 280.625.500
Jurnal
Aset pajak tangguhan 280.625.500
Manfaat pajak tangguhan 280.625.500
74
75
Ilustrasi
Orang Pribadi (1)
77
78
Ilustrasi
Orang Pribadi (4)
f. Asuransi gedung meliputi asuransi atas studio foto dan rumah tinggal
Kresnadwipayana yang masing – masing memiliki nilai wajar Rp
1.530.000.000,00 dan Rp 510.000.000,00. Premi ditetapkan berdasarkan
perbandingan pro rata nilai wajar aset di tahun berjalan.
g. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan metode jumlah angka tahun
selama 10 tahun dengan nilai sisa Rp 155.000.000,00. Gedung tidak mengalami
apresiasi nilai wajar dibanding awal tahun.
h. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di belakang studio yang
dipergunakan sebagai tempat penitipan material pigura. Pembayaran dilakukan
pada bulan November untuk lima bulan menjelang.
i. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di balaikota, namun kemudian
dipergunakan kembali sebagai elemen dekorasi studio.
j. Atas biaya telepon, air dan listrik, seperdelapannya dimanfaatkan untuk
keperluan rumah tinggal Kresnadwipayana.
78
79
Ilustrasi
Orang Pribadi (5)
k. Atas biaya perjalanan bisnis, termasuk pula penggantian tiket kereta bagi istri
Kresnadwipayana yang mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp
3.500.000,00.
l. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto tercetak yang belum
diambil setelah lewat masa 3 bulan. Kresnadwipayana telah mematuhi
ketentuan perpajakan terkait pengurusannya.
m. Biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas pemberian komisi bagi Kepala Tata
Usaha Balaikota yang mempermudah perolehan proyek foto untuk kartu
pegawai.
n. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp 3.150.000,00.
ii. Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp 10.750.000,00.
79
80
Ilustrasi
Orang Pribadi (6)
80
81
Ilustrasi
Orang Pribadi (7)
Jawaban :
a. Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal Fiskal
Pendapatan jasa 1,750,000,000 1,750,000,000
Biaya usaha
Gaji dan bonus pegawai tetap (425,000,000) 16,000,000 (409,000,000)
Honorarium fotografer lepas (85,750,000) (9,250,000) (95,000,000)
Biaya transportasi pegawai (34,200,000) (34,200,000)
Asuransi gedung (8,500,000) 2,125,000 (6,375,000)
Penyusutan (250,000,000) 173,500,000 (76,500,000)
Sewa gudang (25,000,000) 15,000,000 (10,000,000)
Pembuatan galeri display mini (25,300,000) (25,300,000)
Telepon, air, dan listrik (32,200,000) 4,025,000 (28,175,000)
Perjalanan bisnis (18,500,000) 3,500,000 (15,000,000)
Pembuatan reklame berikut pengurusan izin (135,000,000) (135,000,000)
Penghapusan piutang (286,500,000) (286,500,000)
Biaya tender foto Karpeg (35,000,000) 35,000,000 0
Pendidikan karyawan (177,500,000) (177,500,000)
Sumbangan perbaikan jembatan (25,000,000) 25,000,000 0
Total biaya usaha (1,563,450,000) (1,563,450,000)
Laba usaha 186,550,000 274,150,000 (9,250,000) 451,450,000
81
82
Ilustrasi
Orang Pribadi (8)
Keterangan :
Koreksi atas gaji dan bonus pegawai tetap
= Jumlah lebih yang dibayarkan akibat hubungan istimewa
= 12 * 2.000.000 - 20.000.000
= 16.000.000
82
83
Ilustrasi
Orang Pribadi (9)
Keterangan :
X = 80.750.000 + 15% * X
85% * X = 80.750.000
X = 95.000.000
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.
83
84
Ilustrasi
Orang Pribadi (10)
Keterangan :
Koreksi positif atas asuransi gedung
= Asuransi bagi rumah tinggal yang tidak boleh dibebankan
= 510.000.000 / (1.530.000.000 + 510.000.000) * 8.500.000
= 510.000.000 / 2.040.000.000 * 8.500.000
= 2.125.000
84
85
Ilustrasi
Orang Pribadi (11)
Keterangan :
Koreksi positif atas sewa gudang
= Proporsi pembayaran sewa di muka yang tidak boleh dibebankan
= 3/5 * 25.000.000
= 15.000.000
85
86
Ilustrasi
Orang Pribadi (12)
Jawaban :
Laba sebelum pajak 451,450,000
a.
PTKP (K/ 1) (18,480,000)
PKP 432,970,000
PPh terutang
: 5% * 50,000,000 2,500,000
: 15% * 200,000,000 30,000,000
: 25% * 182,970,000,000 45,742,500 78,242,500
Kredit pajak
Kredit PPh 22 Bendaharawan (56,250,000)
: 1,5% * 375,000,000
Kredit PPh 23 (3,150,000)
Kredit PPh 25 (10,750,000) (70,150,000)
Pajak kurang (lebih) bayar 8,092,500
86
87
Ilustrasi
Orang Pribadi (13)
Jawaban :
b.
PKP 432,970,000
Pendapatan tidak berkesinambungan (375,000,000)
Estimasi pendapatan tahun mendatang 57,970,000
PPh terutang
: 5% * 50,000,000 2,500,000
: 15% * 7,970,000 1,195,500 3,695,500
Kredit pajak
Kredit PPh 23 (3,150,000) (3,150,000)
Total PPh 25 setahun 545,500
Angsuran PPh 25 per bulan 45,458
87
88
Ilustrasi
Orang Pribadi (14)
Jawaban :
c.
Penghasilan bruto 1,750,000,000
Penghasilan netto 665,000,000
Norma 38% sesuai lapangan usaha 97910
PTKP (K/ 1) (18,480,000)
PKP 646,520,000
PPh terutang
: 5% * 50,000,000 2,500,000
: 15% * 200,000,000 30,000,000
: 25% * 250,000,000 62,500,000
: 30% * 146,520,000 43,956,000 138,956,000
88
89
Ilustrasi
Orang Pribadi (15)
Jawaban :
d. Laba sebelum pajak 451,450,000
Honorarium 35,000,000
: 34,125,000 / (1 - (5% * 50%))
PTKP (K/ 1) (18,480,000)
PKP 467,970,000
PPh terutang
: 5% * 50,000,000 2,500,000
: 15% * 200,000,000 30,000,000
: 25% * 217,970,000,000 54,492,500 86,992,500
89
90
Ilustrasi
Orang Pribadi (16)
Jawaban:
e. Atas galeri display mini yang dikerjakan anak Kresnadwipayana, maka
beban tersebut tetap boleh dibebankan sebagai beban usaha studio foto. Adapun
atas pembayaran yang diterima anak Krenadwipayana yang belum dewasa dan
belum menikah, maka penghasilan anak tersebut digabungkan kepada penghasilan
Kresnadwipayana.
Laba sebelum pajak 451,450,000
Penghasilan anak yang belum dewasa 25,300,000
PTKP (K/ 1) (18,480,000)
PKP 458,270,000
PPh terutang
: 5% * 50,000,000 2,500,000
: 15% * 200,000,000 30,000,000
: 25% * 208,270,000,000 52,067,500 84,567,500
90
91
Ilustrasi
Orang Pribadi (17)
Jawaban :
f. Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi kerja dengan pekerjaan yang
terkait usaha suami, maka dilakukan penggabungan penghasilan antara Kresnadwipayana
dan istri. Adapun terkait biaya perjalanan bisnis yang semula tidak boleh dikurangkan
menjadi bersifat boleh dikurangkan, selama dapat dibuktikan bahwa pendampingan istri
selaku akuntan memang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.
Laba sebelum pajak 451,450,000
Pembebanan perjalanan dinas (3,500,000)
Penghasilan istri 35,000,000
PTKP (K/ 1, Penggabungan) (34,320,000)
PKP 448,630,000
PPh terutang
: 5% * 50,000,000 2,500,000
: 15% * 200,000,000 30,000,000
: 25% * 198,630,000,000 49,657,500 82,157,500
91
Referensi
92 92
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 93
93