Anda di halaman 1dari 12

Taat Pajak Dengan Efisien

Pada PPh Pasal 21

Kelompok
2
Anggota Kelompok :

Ni Putu Helena Prischilia I Gusti Ayu Dhani Handita


119211339 119211320

Chintia Camilo Alianda Ajeng Syafitri


119211403
119211381
Metode Tax Planning PPh Pasal
21
Menurut Pohan (2016:5), tax planning adalah suatu alat
dan suatu tahap awal dari manajemen perpajakan (tax
management) yang yang berfungsi untuk menampung
aspirasi yang berkembang dari sifat manusia itu. PPh
Pasal 21 merupakan salah satu pajak yang dapat menjadi
kredit pajak dan biaya (deductible expense) bagi WP
dengan cara yang legal yang dapat menjadi pilihan bagi
perusahaan.Perencanaan pajak untuk menghitung PPh
Pasal 21 dapat digunakan 4 (empat) alternatif.
Menurut Zain (2007:89) dalam Sahilatua (2013 : 239) 4 alternatif yang bisa digunakan
untuk menghitung PPh Pasal 21 yaitu:

01 02 03 04
PPh pasal 21 PPh pasal 21 PPh pasal 21 PPh pasal 21 di
ditanggung pegawai ditanggung pemberi diberikan dalam gross up
(gross method) kerja (net basis) bentuk tunjangan
pajak (gross)
1. Metode Net 2. Metode Gross

Dalam hal ini jumlah PPh Pasal 21 Dalam hal ini jumlah PPh Pasal 21
yang terutang akan ditanggung oleh yang terutang akan ditanggung oleh
perusahaan yang bersangkutan, baik karyawan itu sendiri, sehingga benar
sebagian maupun seluruhnya – benar mengurangi penghasilan.
dalam bentuk benefit
kind. Metodein Istilah yang sering digunakan adalah
dikenal ini PPh bahwa PPh Pasal 21 dipotong oleh
dengan ditanggung perusahaan.
perusahaan.
3. Metode Gross Up 4. Metode Mixed

Dalam praktek sering ditemukan


PPh Pasal 21 diberikan dalam bentuk
perusahaan yang mengkombinasikan
tunjangan, maka jumlah tunjangan
metode untuk menghitung
tersebut akan menambah
pemotongan
PPh Pasal 21 karyawan. Metode ini
penghasilan
karyawan dan dikenakan PPh Pasal 21.
dikenal dengan Metode Mixed (Mixed
Dengan metode gross up besarnya
Method). Metode ini
tunjangan pajak akan sama
bertujuan beban pajak PPh Pasaluntuk
membagi 21
jumlah PPh Pasal 21 dengan
yang terutang
antara yang ditanggung
untuk masing – masing karyawan
harus perusahaan yang harus
maupun
ditanggung oleh karyawan.
Pengaruh Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21
terhadap Karyawan dan Perusahaan

PPh Pasal 21 terutang dengan metode net


maupun gross hasilnya akan sama,
perbedaannya terdapat pada penghasilan
yang akan diterima karyawan dan biaya yang
menjadi tanggungan perusahaan. Pada
metode gross, karyawan akan menerima
penghasilan yang akan dipotong PPh Pasal
21 terutang. Sedangkan pada metode net,
karyawan akan menerima penghasilan hanya
dipotong pengurang penghasilan, dalam
ilustrasi diatas, penghasilan dikurang dengan
premi asuransi.
PPh pasal 21 ditanggung PPh pasal 21 ditanggung
Karyawan (Gross Method) Perusahaan (Net
Method)

Dengan metode gross, jumlah PPh Pada metode net


Pasal 21 tersebut akan dipotong dari karyawan penghasilan
penghasilan karyawan, kewajiban tidak dengan akan
karena pajak
perusahan adalah menyetor PPh Pasal pajak, merupakan
sepenuhnya dikurangi
21 yang telah dipotong beban
dan melaporkan PPh tersebut. perusahaan.
PPh pasal 21 ditunjang PPh pasal 21 ditunjang Sebagian
Sebagian oleh Karyawan oleh Perusahaan (Gross Up
(Mixed Method) Method)

Perusahaan memberikan tunjangan Dalam metode gross up sebenarnya tidak


yang
besarnya tidak sama dengan pajak terutang. berpengaruh terhadap yang
Bagi karyawan tunjangan tersebut akan penghasilan
diterima karyawan (take home pay), tetapi
menambah penghasilan karyawan yang akan untuk penghitungan gross up penghasilan
diperhitungkan dalam pemotongan PPh Pasal karyawan menjadi lebih besar sebesar PPh
21. Sedangkan bagi perusahaan, PPh Pasal 21 yang ditambahkan.
yang diberikan dalam bentuk tunjangan dapat
dibiayakan oleh perusahaan.
metode gross – up saat melakukan perhitungan PPh Pasal 21 karyawannya.



Tunjangan pajak merupakan jenis penghasilan secara tunai (BIC)
diberikan
kepada karyawan. Sebuah perusahaan dapat memberikan penghasilan
berupa benefit in cash (BIC) maupun benefit in kind(BIK), pemberian BIC
Tunjangan
dan BIK dapatpajak diberikan
menjadi objek pada
pajaksaat sebuah
dan non perusahaan
objek pajak. Jikamenggunakan
perusahaan
memberikan BIC maka pada saat perusahaan melakukan koreksi fiskal,
beban tersebut dapat dibiayakan.
ANY
QUESTION
?
KESIMPULAN

Terdapat 4 metode tax planning yang berlaku secara umum yaitu : metode net, metode
gross, metode gross up dan metode mixed. Terdapat persamaan hasil antara penelitian
terdahulu dan penelitian yang dilakukan penulis, dimana metode gross – up merupakan
metode yang dapat menghemat PPh Badan bagi perusahaan Non Final, walaupun terlihat
seperti pemborosan namun hal tersebut akan menghemat pajak diakhir karena tunjangan
pajak merupakan deductible expense

Anda mungkin juga menyukai