Anda di halaman 1dari 14

SUSTAINBILITY ACCOUNTING

Putu Pande R. Aprilyani Dewi S.E., M.Si

REPORTING
PRINCIPLES
KELOMPOK 7
KELOMPOK 7
I Made Dwi Febryanto Wirakesuma (119211307)
Rizkina Aulia Danti (119211335 )
Nia Kurniawati (119211404)
Erni Kumalasari (119211406)
Gloria Ayu Natalia Sihaloho (119211411 )
Regulasi di Indonesia
Peraturan di indonesia mengenai Sustainability Reporting (SR) salah satunya tertuang dalam Undang – Undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas (UU PT) yang disahkan pada Juli 2007.

Selanjutnya pada April 2012 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perseroan. Disebutkan bahwa setiap perseroan memiliki tanggung jawab sosial dan
lingkungan.

Selain UU PT, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menerbitkan beberapa peraturan terkait kewajiban penyampaian
informasi tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan atau keberlanjutan.

Pada tahun 2017, OJK kembali menerbitkan POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penetapan Keuangan Berkelanjutan
bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Definisi dan Manfaat
Laporan Keberlanjutan
DEFINISI MANFAAT

Menurut Elkington (1997), Sustainability Reporting merupakan Dengan adanya penyampaian SR yang dilakukan oleh entitas maka
laporan yang memuat tidak saja informasi kinerja keuangan akan terdapat tambahan informasi yang dapat digunakan oleh pihak –
tetapi juga informasi non – keuangan yang terdiri dari informasi pihak berkepentingan sebagai bahan pertimbangan untuk
aktivitas sosial dan lingkungan yang memungkinkan entitas pengambilan keputusan. Beberapa manfaat yang diperoleh oleh
bertumbuh secara berkesinambungan (sustainable pihak – pihak berkepentingan dari penyampaian SR diantaranya
performance). sebagai berikut :

Bagi entitas, SR berguna sebagai alat ukur pencapaian target kerja


Secara keeluruhan SR merupakan pelaporan yang dalam isu triple bottom line (ekonomi, sosial dan lingkungan)
dilakukan oleh entitas untuk mengukur dan Bagi investor, SR berguna sebagai alat kontrol atas capaian kinerja
mengungkapkan semua kegiatan yang dilaksanakan entitas sekaligus sebagai media pertimbangan investor dalam
entitas yang berkaitan dengan upaya pelestarian mengalokasikan sumber daya keuangan yang mereka miliki terutama
lingkungan sosialnya dan upaya entitas untuk menjadi dalam lingkup Sustainable & Reporting Investment (SRI).
entitas yang akuntabel bagi seluruh pemangku Bagi pemangku kepentingan lainnya (media masa, pemerintah,
kepentingan, dalam upaya mencapai tujuan kinerja entitas akademisi, konsumen dan lain – lain), SR berguna sebagai tolak ukur
menilai kesungguhan komitmen entitas terhadap pembangunan
menuju pembangunan yang berkelanjutan.
berkelanjutan lingkungan sekitarnya.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN
KEBERLANJUTAN
PREPARE
CONNECT
DEFINE
MONITOR
REPORT
STANDAR PEMBUATAN LAPORAN
KEBERLANJUTAN

STANDAR STANDAR
UNIVERSAL TOPIK
SPESIFIK
Standar Universal
prinsip – prinsip pelaporan untuk menentukan
Prinsip pelaporan untuk menentukan isi laporan
kualitas pelaporan
(reporting principles for defining report content)
(reporting principle for defining report quality)

Stakeholder Inclusiveness Accurancy Comparability


Sustainable Context Balance Reability
Materiality Clarity Timeliness
completeness
Standar Topik Spesifik

Standar Topik Spesifik ini terdiri dari Economic (GRI 200),


Environmental (GRI 300) dan Social (GRI 400).
Standar-Standar SR Lain Selain GRI
Selain GRI, terdapat staandar lain yang
berkaitan dengan SR seperti ISO
14001:2004, ISO 26000, dan AA1000. ISO Manfaat menggunakan
14001:2004 merupakan standar
internasional tentang sistem manajemen
ISO 14001-2004
lingkungan yang membahas berbagai aspek
pengolahan lingkungan.

AA1000 terdiri atas tiga standar: ISO AA1000 adalah standar berbasis
prinsip yang bertujuan membantu
organisasi menjadi lebih akuntabel,
The AA1000 Account Ability Principles bertanggungjawab dan berkelanjutan.
Standard (AA1000APS) AA1000 membahas isu – isu yang
mempengaruhi tata kelola, model bisnis
The AA1000 Assurance Standard (AA1000AS)
dan strategi organisasi, serta memberikan
The AA1000 Stakeholder Engangement bimbingan operasional pada jaminan
Standard (AA1000SES) keberlanjutan dan keterlibatan pemangku
kepentingan
Peraktik Laporan Keberlanjutan di Indonesia

Perkembangan pelaporan keberlnjutan di Indonesia tidak lepas dari peran


sebuah lembaga yaitu National Center For Sustainability Reporting (NCSR)
Indonesia. NCSR adalah sebuah wadah (organisasi) independen dalam rangka
pengembangan, pembinaan, pengukuran, dan pelaporan atas implementasi
kegiatan CSR/keberlanjutan entitas (Corporate Sustainability).
NCSR Indonesia memiliki anggota dari korporasi, organisasi, dan
individu – individu professional yang mempunyai visi dan komitmen yang
sama dalam menerapkan dan mengembangkan pembangunan berkelanjutan di
Indonesia.
ANY QUESTION?
KESIMPULAN
Pada dasarnya suatu perusahaan harus menerapkan prinsip – prinsip pelaporan,
apabila ingin mengklaim bahwa laporan keberlanjutan atau reporting
sustainability yang disiapkan telah sesuai dengan standar GRI (Global
Reporting Initiative). Terdapat 4 prinsip yang mendasari pelaporan
keberlanjutan yang meliputi inklusivitas pemangku kepentingan, konteks
keberlanjutan, materialitas dan kelengkapan..
THANK YOU ☺☺

Anda mungkin juga menyukai