Anda di halaman 1dari 19

SUSTAINABILITY

ACCOUNTING &
ISU LINGKUNGAN
NAMA KELOMPOK

01 02 03
119211329 119211331 119211332
I Dewa Ayu Whenyca Ni Putu Eka Cahyaning
Ni Nyoman Ayu Sariningsih
Marranitha Putri

04 05 06
119211339 119211402 119211412
Ni Putu Helena Prischilia A.A Istri Sukma Suryani Ni Kadek Windi Andika
Sustainability Accounting dan Isu Lingkungan

Isu lingkungan telah menjadi perbincangan masyarakat pada berbagai lapisan, memengaruhi masyarakat
pada tingkatan lokal, nasional, maupun global. Isu lingkungan selalu mendapat perhatian yang luas di
kalangan masyarakat. Permasalahan lingkungan juga semakin menjadi perhatian serius bagi para
pemangku kepentingan, baik konsumen, investor maupun pemerintah sekarang ini.Permasalahan sosial
dan lingkungan merupakan faktor penting yang harus segera dipikirkan mengingat dampak dari
buruknya pengelolaan lingkungan semakin nyata sekarang ini. Lingkungan dan isu-isu terkait telah
banyak didiskusikan dan diperdebatkan sehingga akuntan dapat memainkan peran dalam isu-isu
tentang lingkungan.
Kesehatan Masyarakat Pelestarian Lingkungan

CSR (Corporate Social Untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan


Responsibility) secara harifiah lingkungan, pihak swasta dalam hal ini para
adalah respon sosial atau pengusaha terutama yang kegiatan
tanggung jawab sosial terhadap industrinya dominan berkaitan dengan
lingkungan sekitar yang sumber daya alam harus memiliki tanggung
dilakukan oleh sebuah perusahaan jawab dan peduli terhadap lingkungan. Salah
dalam bentuk berbagai satu bentuk tanggung jawab perusahaan
kegiatan.Kegiatan CSR yang baik tersebut yaitu melalui program CSR atau
adalah kegiatan yang terus Corporate Social Responsibility di bidang
berkelanjutan, dan efek positifnya lingkungan hidup. Dengan program CSR ini
dapat langsungdirasakan oleh perusahaan dapat berproduksi dan
masyarakat. mendapatkan keuntungan ekonomi tanpa
harus merusak kelestarian lingkungan.
Penentu Keberhasilan CSR dalam
Melindungi Kelestarian Lingkungan

Agar CSR dapat berjalan dengan baik maka


diperlukan pengelolaan dalam kegiatannya. Selain itu, program CSR harus
Salah satunya adalah melalui MRV sistematis dan dirancang sebagai
(Measurable Reportable Verifiable) yaitu program pembangunan
pengaturan pengelolaan dana CSR dimana berkelanjutan. Dan terakhir yaitu
dana tersebut diukur, dilaporkan dan perusahaan harus mengubah
diverifikasi. pandangan bahwa CSR bukan
hanya sekedar kewajiban dan
berderma saja tetapi sebuah niat
baik yang dalam pelaksanaannya
disesuaikandengan kebutuhan
masyarakat.
Aturan dan Etika Penggunaan Bahan BerbahayaTerkait dengan permasalahan ini sebenarnya kita pun
telah memiliki regulasi yang terkait dengan pengendalian penggunaan barang-barang berbahaya ini,
diantaranya adalah :

b. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001


a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang pengelolaan bahan berbahaya dan
Tentang Lingkungan Hidup
beracun (B3)

d. Permen LH No 30 Tahun 2009 tentang


Tata Laksana Perjinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
c. Permen LH No 18 Tahun 2009 tcntang Tata Beracun Serta Pengawasan Pemulihan
Cara Perijinan Pengelolaan Limbah Bahan Akibat Pencemaran Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun Berbahaya dan Beracun Oleh Pemerintah
Daerah.
Etika berarti aturan perilaku manusia, adat kebiasaan dalam pergaulan antar sesama, untuk membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk. Pelanggaran adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma
– norma atau aturan yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari masih sering terjadi adanya pelanggaran
etika, baik dalam bidang bisnis, IT dan bidang Sains. Pada bidang sains itu sendiri banyak
pelanggaran-pelanggaran etika yang dilakukan oleh manusia, contohnya saja yaitu salah satu hidang
Sains yaitu kimia.
Formalin
Menurutu BPOM pengguna formalin pada produk
pangan sangat membahayakan kesehatan, dampak
formalin pada tubuh manusia dapat bersifat akut
seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual,
muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
Boraks
boraks adalah senyawa berbentuk Kristal putih,
tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan
normal. Pada umumnya boraks digunakan untuk
pembuatan gelas, pengawetan kayu dan pembasmi
kecoa. Apabila boraks digunakan untuk bahan
campuran makanan akan berbahaya bagi susunan
syaraf pusat, ginjal dan hati.
Rhodamin B
Rhodamin – B adalah zat pewarna atetis berbentuk
serbuk Kristal, berwarna hijau atau ungu
kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan
berwama merah terang berflourenses.
Metanil Yelow
Metanil Yellow adalah Zat pewarna sintetis
berbentuk serbuk berwarna kuning kecoklatan, larut
dalam air, agak larut dalam benzene, eter, dan
sedikit larut dalam aseton.
4. Kerjasama Korporate
Kinerja perusahaan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen ini pun
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya untuk perusahaan barang, mereka
dapat memproses barang baku menjadi barang jadi atau menjadi barang
setengah jadi. Barang hasil produksinya ini bisa digunakan langsung oleh
konsumen, dan bisa juga digunakan oleh perusahaan lain.
Kerjasama Antar Perusahaan Yang Umum
Dilakukan Ada 4

Kartel Trust

Joint venture Merger


01
Kartel
Kartel adalah suatu bentuk kerjasama yang dilakukan antar
perusahaan sejenis yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dan
masing -masingnya tetap berdiri sendiri, dengan tujuan kerjasama
adalah untuk menguasai pasar.
02
Trust
Trust adalah bentuk penggabungan beberapa
perusahaan yang tadinya berdiri sendiri -
sendiri, kemudian digabung menjadi satu visi,
baik dipandang dari sudut ekonomi maupun
dari sudut hukum.
Joint venture
03 Joint venture adalah suatu bentuk penggabungan antara
dua pihak atau lebih yang mengumpulkan modal untuk
mendirikan badan usaha dengan berlandaskan perjanjian
tertentu.
04
Merger
Merger adalah bentuk kerjasama antar perusahaan yang
dilakukan dua atau lebih perusahaan atau usaha sejenis
karena adanya persamaan kepentingan dengan tujuan agar
dapat memperkuat kedudukan dan stabilitas perusahaan
yang baru.
`

Ada Pertanyaan?
KESIMPULAN
CSR (Corporate Social Responsibility) secara harifiah adalah respon sosial atau tanggung jawab
sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam bentuk berbagai
kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya; menjaga lingkungan
sekitar perusahaan, membangun fasilitas umum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,
memberikan bantuan beasiswa kepada anak yang dirasa kurang mampu, hingga memberikan
bantuan dana untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Bergabai contoh kegiatan CSR sebagai bagian
dari program pembangunan berkelanjutan, menuntut peran semua pihak baik pemerintah, pihak
swasta bahkan masyarakat. Program CSR yang dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini pengusaha
tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan berbagai pihak. Agar CSR dapat berjalan dengan baik
maka diperlukan pengelolaan dalam kegiatannya. Salah satunya adalah melalui MRV (Measurable
Reportable Verifiable) yaitu pengaturan pengelolaan dana CSR dimana dana tersebut diukur,
dilaporkan dan diverifikasi.

Anda mungkin juga menyukai