Anda di halaman 1dari 16

Analisis Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan

Keberlanjutan Perusahaan
(Studi pada Perusahaan dalam Industri Minyak dan Gas di Indonesia)

Putu Sukma Kurniawan1


Jurusan Akuntansi Program S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha
Jalan Udayana No. 11 Singaraja, Bali
putusukma1989@gmail.com

Abstract. This article aims to provide an understanding of the preparation and implementation of the
audit program on the company's sustainability report. The audit on the sustainability report aims to
provide confidence that the information presented in the sustainability report is correct and in
accordance with GRI G4. Guidelines for the preparation and implementation of the audit program on
sustainability reports are based on AA 1000 Assurance Standard (AA1000AS) and AA 1000
AccountAbility Principles (AA1000APS) guidelines. The object of research is the company's
sustainability report, especially the sustainability report of companies engaged in the oil and gas
industry. The research method uses descriptive methodology and literature review research design. The
result of the research resulted a model of audit implementation on company sustainability report. The
results of this study are expected to provide an understanding of the company's sustainability report
audit and support the sustainability reporting process in Indonesia.

Keywords: audit; AA1000AS; AA1000APS; GRI G4; sustainability report; oil and gas industry

Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai penyusunan dan pelaksanaan
program audit pada laporan keberlanjutan perusahaan. Audit pada laporan keberlanjutan bertujuan
untuk memberikan keyakinan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keberlanjutan adalah
benar dan sesuai dengan GRI G4. Pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan program audit atas
laporan keberlanjutan didasarkan pada pedoman AA 1000 Assurance Standard (AA1000AS) dan AA
1000 AccountAbility Principles (AA1000APS). Objek penelitian adalah laporan keberlanjutan
perusahaan, khususnya industri minyak dan gas. Metode penelitian mempergunakan metodologi
deskriptif dan desain penelitian studi pustaka. Hasil penelitian menghasilkan sebuah model
pelaksanaan audit pada laporan keberlanjutan perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman mengenai audit laporan keberlanjutan perusahaan dan mendukung proses
pelaporan keberlanjutan di Indonesia.

Kata Kunci: audit; AA1000AS; AA1000APS; GRI G4; industri minyak dan gas; laporan keberlanjutan
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

PENDAHULUAN masyarakat yang ada di sekitar perusahaan.


Laporan keberlanjutan perusahaan Laporan keberlanjutan yang disusun oleh
(sustainability report) kini menjadi bentuk manajemen perusahaan menjadi salah satu
pertanggungjawaban baru manajemen kunci bagi manajemen perusahaan untuk
perusahaan. Manajemen perusahaan kini tidak menjalin hubungan dengan seluruh pemangku
lagi melaporkan sebatas angka-angka kepentingan perusahaan. Laporan
akuntansi saja kepada pemangku kepentingan keberlanjutan dapat menjadi salah satu
perusahaan, namun informasi yang jawaban manajemen perusahaan jika ada
disampaikan kepada pemangku kepentingan pemangku kepentingan yang bertanya apakah
perusahaan harus semakin komprehensif. aktivitas bisnis perusahaan telah dijalankan
Penyajian informasi-informasi non keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
kini wajib disampaikan oleh manajemen Lebih lanjut Lozano & Huisingh (2011)
perusahaan. Ballou, et al. (2006) menjelaskan menyatakan bahwa laporan keberlanjutan
bahwa tekanan dari pemangku kepentingan perusahaan yang disusun oleh manajemen
perusahaan (stakeholder) dapat memaksa tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan
manajemen perusahaan untuk internal perusahaan saja, namun juga
memublikasikan tidak saja laporan keuangan bermanfaat untuk pengembangan pemangku
namun juga informasi-informasi yang bersifat kepentingan perusahaan secara berkelanjutan.
voluntary mengenai kinerja sosial dan Junior, et al. (2014) menjelaskan bahwa
lingkungan perusahaan. Manajemen proses pelaporan keberlanjutan merupakan
perusahaan harus menyadari bahwa saat ini upaya manajemen perusahaan memberikan
terdapat ekspektasi dari pemangku pertanggungjawaban atas pengelolaan
kepentingan perusahaan agar perusahaan perusahaan kepada pemangku kepentingan
dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan.
keberlanjutan. Naraduhita & Sawarjuwono Penyajian informasi dalam laporan
(2012) menyatakan bahwa dengan adanya keberlanjutan perusahaan menjadi penting
peraturan yang mengatur mengenai tanggung ketika seluruh pemangku kepentingan
jawab sosial dan lingkungan perusahaan (UU perusahaan menggunakan informasi tersebut
No. 40 Tahun 2007), maka pelaksanaan dalam pengambilan keputusan. Pemangku
tanggung jawab sosial dan lingkungan kepentingan perusahaan dapat
merupakan sebuah keharusan bagi manajemen mempergunakan informasi-informasi yang
perusahaan. terdapat pada laporan keberlanjutan
Prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perusahaan tidak hanya untuk pengambilan
aktivitas bisnis dapat diartikan bahwa keputusan bisnis, namun juga untuk
bagaimana manajemen perusahaan pengambilan keputusan non bisnis. Guidry &
menjalankan aktivitas bisnis perusahaan Patten (2010) menyelidiki mengenai reaksi
dengan turut pula memikirkan dampak yang pasar terhadap informasi dalam laporan
ditimbulkan dari aktivitas bisnis tersebut, baik keberlanjutan perusahaan saat laporan
dampak sosial maupun dampak lingkungan. keberlanjutan perusahaan tersebut pertama
Prinsip keberlanjutan jika dijalankan dan kali dikeluarkan. Dalam penelitiannya, Guidry
dilaksanakan dengan baik oleh manajemen & Patten (2010) turut pula untuk menilai
perusahaan diharapkan dapat meminimalkan perbedaan reaksi pasar yang dihubungkan
dampak negatif sosial dan lingkungan yang dengan kualitas informasi dari laporan
diakibatkan oleh aktivitas bisnis perusahaan. keberlanjutan perusahaan tersebut. Secara
Dalam konteks ini maka kita akan memahami umum hasil penelitian Guidry & Patten
bahwa tanggung jawab manajemen tidak (2010) menunjukkan bahwa tidak terdapat
hanya dilakukan kepada investor ataupun reaksi yang signifikan pada pasar saat laporan
pemegang saham saja, namun lebih luas lagi keberlanjutan tersebut dikeluarkan oleh
kepada seluruh pemangku kepentingan manajemen perusahaan, namun dapat
perusahaan, yang dalam hal ini termasuk disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki
kualitas laporan yang baik mendapatkan dipertanggungjawabkan. Ballou, et al. (2006)
reaksi yang positif dari pasar dibandingkan berpendapat bahwa akuntan publik
dengan perusahaan yang memiliki kualitas memainkan peran yang penting dalam
laporan yang rendah. memberikan pengukuran terhadap informasi
Penelitian Brown, et al. (2009) sosial dan lingkungan perusahaan. Akuntan
menghubungkan antara kualitas laporan publik kini tidak hanya berfokus pada
keberlanjutan perusahaan dengan persepsi informasi-informasi keuangan perusahaan
terhadap reputasi perusahaan. Hasil Brown, et saja, namun tetap harus memerhatikan
al. (2009) menunjukkan bahwa kualitas dari informasi sosial dan lingkungan perusahaan.
laporan keberlanjutan perusahaan Pendapat ini ditegaskan kembali oleh
berhubungan positif dengan persepsi reputasi Basalamah & Jermias (2005) yang
yang diterima oleh perusahaan. Hasil berpendapat bahwa akuntan harus mengambil
penelitian serupa dikemukakan oleh Ioannou bagian dalam audit laporan sosial dan
& Serafeim (2017) yang menemukan bahwa lingkungan yang dikeluarkan oleh manajemen
peningkatan transparansi informasi mengenai perusahaan. Akuntan memiliki kemampuan
dampak aktivitas bisnis perusahaan terhadap audit yang akan membantu untuk memastikan
komunitas sosial dan lingkungan sangat kehandalan informasi yang disajikan di dalam
efektif untuk meningkatkan kualitas laporan sosial dan lingkungan perusahaan.
pengungkapan informasi yang secara Artikel ini mencoba untuk
langsung akan berpengaruh terhadap nilai mengembangkan analisis penyusunan dan
perusahaan (dalam hal ini nilai perusahaan pelaksanaan program audit atas laporan
dicerminkan dalam nilai Tobin’s Q). Hasil ini keberlanjutan perusahaan. Penulis tertarik
menjelaskan bahwa kualitas informasi yang mengambil topik audit pada laporan
disajikan dalam laporan keberlanjutan keberlanjutan mengingat bahwa saat ini telah
perusahaan dapat mempengaruhi pengambilan banyak perusahaan dalam berbagai industri
keputusan yang dilakukan oleh pemangku yang telah melaporkan kinerja ekonomi,
kepentingan perusahaan dan berpengaruh kinerja sosial, dan kinerja lingkungannya
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian melalui laporan keberlanjutan. Beberapa
Brown, et al. (2009) dan Ioannou & Serafeim alasan lain penulis mengambil topik audit
(2017) memberikan kita pemahaman bahwa pada laporan keberlanjutan perusahaan, yaitu
pada dasarnya kualitas pengungkapan audit laporan keberlanjutan merupakan salah
informasi dalam laporan keberlanjutan satu infrastruktur pendukung pelaporan
perusahaan dapat berpengaruh terhadap keberlanjutan perusahaan di Indonesia.
reputasi perusahaan dan nilai perusahaan. Dengan adanya audit laporan keberlanjutan
Audit pada laporan keberlanjutan maka informasi yang disajikan dalam laporan
perusahaan menjadi hal yang krusial untuk keberlanjutan tersebut dapat dipergunakan
memastikan bahwa informasi-informasi oleh seluruh pemangku kepentingan
keuangan dan non keuangan yang disajikan perusahaan untuk pengambilan keputusan.
pada laporan keberlanjutan adalah benar. Tentu saja audit laporan keberlanjutan ini
Proses audit laporan keberlanjutan pada merupakan salah satu infrastruktur pendukung
dasarnya bukan merupakan sebuah hal yang dari pengembangan laporan keberlanjutan di
baru. Ini dibuktikan dengan adanya sebuah Indonesia. Kurniawan (2017) berpendapat
artikel dari Wallage (2000) yang membahas bahwa infrastruktur pendukung lain dari
mengenai audit laporan keberlanjutan ditinjau pelaporan keberlanjutan di Indonesia adalah
dari sudut pandang auditor. Wallage (2000) adanya profesi Certified Sustainability
berpendapat bahwa perlu dibuktikan pula Reporting Specialist (CSRS). Profesi CSRS
asersi manajemen yang disampaikan pada merupakan profesi yang bertugas untuk
laporan keberlanjutan dan auditor perlu menyusun laporan keberlanjutan perusahaan.
melakukan sebuah prosedur verifikasi bahwa Profesi CSRS memegang peranan yang
isi dari laporan keberlanjutan dapat penting untuk menerjemahkan kondisi aktual
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

perusahaan ke dalam sebuah laporan mendukung proses pelaporan keberlanjutan


keberlanjutan perusahaan Alasan berikutnya perusahaan, dan persepsi pemangku
adalah audit laporan keberlanjutan kepentingan yang berbeda terhadap laporan
memberikan kita sebuah pemahaman baru keberlanjutan perusahaan. Dalam konteks
bahwa pada dasarnya kegiatan audit tidak laporan keberlanjutan kita dapat memahami
terbatas pada audit laporan keuangan saja. bahwa alasan manajemen perusahaan
Informasi-informasi yang bersifat non mengeluarkan informasi sosial dan
keuangan pun dapat diaudit sehingga kinerja lingkungan adalah adanya tekanan pemangku
perusahaan secara menyeluruh dapat dilihat kepentingan kepada manajemen perusahaan
dengan jelas. Ruang lingkup audit dalam untuk melaporkan informasi sosial dan
konteks ini menjadi semakin luas dan lingkungan serta dampak aktivitas bisnis
memiliki dampak yang sangat besar terhadap perusahaan. Hasil penelitian yang menarik
perkembangan pelaporan perusahaan. dikemukakan oleh Basalamah & Jermias
Penulisan artikel ini diharapkan dapat (2005) yang menemukan bahwa manajemen
memberikan pemahaman mengenai proses perusahaan melakukan pelaporan informasi
audit pada laporan keberlanjutan perusahaan. sosial dan lingkungan dikarenakan adanya
Penulis berharap pembahasan artikel ini dapat alasan strategis bagi bisnis perusahaan dan
bermanfaat dalam proses pengembangan bukan didasarkan pada tanggung jawab sosial
pelaporan keberlanjutan di Indonesia. yang dirasakan manajemen perusahaan. Hal
ini dibuktikan oleh Basalamah & Jermias
KAJIAN LITERATUR (2005) yang menemukan bahwa manajemen
Laporan keberlanjutan perusahaan perusahaan akan melaporkan kegiatan sosial
merupakan bentuk evolusi pada proses dan lingkungan jika terdapat “ancaman”
pelaporan yang dilakukan oleh manajemen terhadap legitimasi perusahaan dan aktivitas
perusahaan. Laporan keberlanjutan bisnis perusahaan. Berdasarkan fakta ini kita
merupakan sebuah laporan yang berisikan dapat memahami bahwa penyajian informasi
mengenai kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan sosial dan lingkungan dapat menjadi strategi
kinerja lingkungan perusahaan dengan defensif atau strategi bertahan bagi
didasarkan pada konsep triple bottom lines. manajemen perusahaan agar legitimasi
Kolk (2004) menjelaskan bahwa sejak tahun perusahaan dalam menjalankan aktivitas
1989 tren perusahaan yang menyampaikan bisnisnya tetap bertahan. Hal ini tentu saja
informasi non keuangan, khususnya mengenai berbanding terbalik dengan beberapa teori
sosial, lingkungan, dan kebijakan yang menyatakan bahwa manajemen
keberlanjutan, mengalami kenaikan yang perusahaan mengeluarkan informasi sosial
signifikan. Dalam artikel Kolk (2004) pula dan lingkungan untuk menjalin komunikasi
kita dapat memahami bahwa terjadinya yang baik dengan seluruh pemangku
pengembangan dalam laporan keberlanjutan kepentingan perusahaan. Apapun alasan dan
perusahaan khususnya pada hubungannya motif manajemen perusahaan dalam
dengan aspek ekonomi dan dengan pemangku mengeluarkan laporan keberlanjutan, laporan
kepentingan perusahaan. Penelitian Hahn & keberlanjutan dapat menjadi sebuah alat bagi
Kühnen (2013) membahas mengenai faktor- seluruh pemangku kepentingan perusahaan
faktor yang berpengaruh terhadap proses untuk dapat menilai kinerja perusahaan secara
pelaporan keberlanjutan perusahaan. Dalam komprehensif. Perkembangan mengenai
penelitiannya Hahn & Kühnen (2013) proses pelaporan keberlanjutan perusahaan
menyatakan bahwa masih terdapat beberapa pada negara-negara berkembang diteliti oleh
hal yang belum mendukung pelaporan Amran & Haniffa (2011). Dalam hasil
keberlanjutan perusahaan seperti belum penelitiannya Amran & Haniffa (2011)
adanya peraturan terkait pelaporan menyatakan bahwa saat ini sudah semakin
keberlanjutan perusahaan, belum adanya banyak manajemen perusahaan yang
prinsip dalam tata kelola perusahaan yang berinisiatif untuk menyajikan informasi non
keuangan melalui laporan keberlanjutan dan menentukan isu-isu keberlanjutan yang sesuai
untuk negara berkembang perusahaan- dengan aktivitas bisnis perusahaan, (2) untuk
perusahaan yang tergabung dalam industri melihat bagaimana respon manajemen
pertanian dan perkebunan memiliki tingkat perusahaan terhadap isu-isu keberlanjutan
pelaporan keberlanjutan yang cukup dalam aktivitas bisnis perusahaan, dan (3)
signifikan. Pengembangan berikutnya dari untuk melakukan evaluasi terhadap reliabilitas
pelaporan keberlanjutan adalah adanya informasi keberlanjutan yang disampaikan
konsep pelaporan terintegrasi (integrated oleh manajemen perusahaan. Audit laporan
reporting) dimana laporan terintegrasi keberlanjutan tidak hanya bertujuan untuk
merupakan laporan yang menyajikan melakukan evaluasi pada informasi
informasi yang komprehensif mengenai nilai keberlanjutan yang disampaikan oleh
ekonomi, nilai sosial, dan nilai lingkungan manajemen perusahaan saja, namun juga
yang diciptakan perusahaan kepada seluruh dapat bermanfaat untuk proses internal
pemangku kepentingan perusahaan. Setiawan perusahaan. Manfaat audit laporan
(2016) menyatakan bahwa perusahaan- keberlanjutan perusahaan bagi proses bisnis
perusahaan yang memenangkan Indonesia internal perusahaan, yaitu (1) untuk
Sustainability Reporting Award telah siap meningkatkan kinerja keberlanjutan
untuk menyajikan pelaporan terintegrasi. perusahaan dan (2) untuk mengevaluasi
Pelaporan terintegrasi ini menjadi penting aktivitas bisnis perusahaan yang dihubungkan
sehingga pemangku kepentingan perusahaan dengan dampak yang dihasilkan dari aktivitas
dapat menilai perusahaan dengan lebih bisnis tersebut. Kinerja keberlanjutan
komprehensif dan objektif tidak hanya dari perusahaan dalam konteks ini adalah kinerja
sisi finansial namun juga dari sisi non ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja
finansial. lingkungan (triple bottom lines). Peningkatan
Audit pada laporan dapat diartikan sebagai kinerja keberlanjutan perusahaan dapat
sebuah proses untuk memastikan bahwa dipahami sebagai tidak hanya peningkatan
informasi yang disajikan dalam laporan kinerja ekonomi perusahaan saja, tetapi
tersebut telah disusun sesuai dengan aturan diiringi juga dengan peningkatan kinerja
dan ketentuan yang berlaku. Wallage (2000) sosial perusahaan dan kinerja lingkungan
berpendapat bahwa auditor dalam melakukan perusahaan. Pendapat juga disampaikan oleh
audit laporan keberlanjutan harus mampu Basalamah & Jermias (2005) yang
membuktikan asersi manajemen dan menyatakan bahwa audit laporan sosial dan
melakukan sebuah verifikasi terhadap lingkungan perusahaan memerlukan
informasi yang disajikan di dalam laporan kompetensi akuntan karena dalam konteks ini
keberlanjutan perusahaan. Ballou, et al. akuntan memiliki kemampuan untuk
(2006) menjelaskan bahwa auditor pun melakukan pemeriksaan terhadap kualitas
memiliki peran yang penting dalam pelaporan informasi sosial dan lingkungan perusahaan.
keberlanjutan dimana auditor bertugas untuk Penulisan artikel ini didasarkan pada
memastikan bahwa sistem dan praktek yang beberapa penelitian terdahulu. Morimoto, et
berlangsung di perusahaan tersebut telah al. (2005) mengembangkan sebuah sistem
sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. audit untuk melakukan audit pada corporate
Audit pada laporan keberlanjutan social responsibility perusahaan. Penelitian
(sustainability assurance) bertujuan untuk Morimoto, et al. (2005) berusaha untuk
memberikan pandangan yang komprehensif mengembangkan sebuah kerangka kerja
dalam pengelolaan perusahaan yang berfokus dalam melakukan audit terhadap tanggung
pada manajemen, kinerja, dan pelaporan jawab sosial perusahaan. Manetti & Becatti
perusahaan dalam konteks keberlanjutan. (2009) membahas mengenai jasa audit
Beberapa tujuan khusus dari audit laporan terhadap laporan keberlanjutan perusahaan
keberlanjutan perusahaan, yaitu (1) untuk dan membahas mengenai standar audit yang
melakukan evaluasi bagaimana organisasi dapat dipergunakan secara internasional.
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

Manetti & Becatti (2009) pada artikelnya Beberapa artikel yang menjadi pedoman dan
mempergunakan pedoman berbasis pada GRI rujukan dalam penulisan artikel ini adalah
2006. Mock, et al. (2007) meneliti mengenai Morimoto, et al. (2005), Mock, et al. (2007),
proses audit laporan keberlanjutan pada 130 dan Srivastava, et al. (2013). Untuk menyusun
perusahaan di seluruh dunia dan pengembangan model program audit maka
menghubungkannya dengan tipe assurance penelitian ini menggunakan satu contoh
provider yang melakukan audit, apakah laporan keberlanjutan perusahaan yang belum
assurance provider tersebut masuk ke Big 4 diaudit oleh pihak eksternal, yaitu laporan
ataukah ke Non Big 4. Srivastava, et al. keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
(2013) mengembangkan sebuah kerangka 2015. Diasumsikan bahwa dalam penelitian
kerja untuk perencanaan, pelaksanaan, dan ini akan dilakukan audit terhadap laporan
evaluasi bukti dalam melakukan jasa audit keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
terhadap laporan keberlanjutan perusahaan. 2015. Penelitian ini menggunakan laporan
Kerangka kerja yang disusun oleh Srivastava, keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
et al. (2013) disesuaikan dengan kerangka 2015 dengan beberapa alasan, yaitu (1) PT.
kerja pelaporan GRI G3. Hasil penelitian Pertamina EP Cepu termasuk perusahaan
Srivastava, et al. (2013) dapat dijadikan yang tergabung dalam industri minyak dan
pedoman audit laporan keberlanjutan gas (oil and gas industry) sehingga aktivitas
perusahaan, jika manajemen perusahaan dan operasional bisnisnya memiliki dampak
menyusun laporan keberlanjutannya pada unsur sosial dan lingkungan di sekitar
menggunakan standar pelaporan GRI G3. perusahaan, (2) Dengan adanya dampak sosial
Dalam perkembangannya standar GRI G3 dan lingkungan, maka manajemen perusahaan
dikembangkan menjadi standar GRI G4 dan akan mencoba untuk menyajikan item-item
selanjutnya standar GRI G4 dikembangkan informasi pada laporan keberlanjutan
menjadi GRI Standards. perusahaan yang sesuai dengan pedoman GRI
G4, dan (3) PT. Pertamina EP Cepu
METODOLOGI PENELITIAN merupakan salah satu perusahaan yang
Metodologi penelitian yang dipergunakan mengikuti Sustainability Reporting Award
dalam artikel ini adalah metodologi penelitian sehingga penggunaan laporan keberlanjutan
deskriptif. Metode penelitian deskriptif PT. Pertamina EP Cepu akan membuat
merupakan metode penelitian yang bertujuan penelitian ini menjadi objektif. Standar atau
untuk menghasilkan penjelasan atau deskripsi pedoman audit yang dipergunakan dalam
terkait dengan fenomena atau topik penelitian penelitian ini adalah standar AA 1000
yang sedang diteliti. Metode penelitian Assurance Standard (AA1000AS). Standar
deskriptif tidak dipergunakan untuk pengujian atau pedoman audit AA1000AS dikeluarkan
hipotesis, tetapi lebih kepada penggambaran oleh AccountAbility yang berpusat di Inggris
suatu objek sehingga dapat dianalisis dengan pada bulan Maret 2003. Standar AA1000AS
lebih mendalam. Untuk membantu dalam merupakan standar internasional yang
penyusunan analisis, maka dipergunakan juga dipergunakan untuk kegiatan assurance pada
metode penelitian studi pustaka atau studi ruang lingkup keberlanjutan perusahaan.
literatur. Studi pustaka dipergunakan untuk Untuk melakukan penilaian terhadap prinsip-
mencari pustaka atau literatur yang relevan prinsip keberlanjutan perusahaan, maka dalam
dengan topik penelitian dan penelitian ini didasarkan pada standar AA
mempergunakannya untuk mendukung 1000 AccountAbility Principles
analisis yang akan dibuat. Tujuan dari studi (AA1000APS). Standar AA1000APS
pustaka atau studi literatur adalah untuk merupakan sebuah standar untuk menilai
mengumpulkan data dan informasi yang prinsip keberlanjutan perusahaan yang terdiri
berasal dari berbagai pustaka dan dari prinsip inklusivitas, prinsip materialitas,
dipergunakan untuk mengembangkan dan prinsip responsivitas.
argumentasi terkait topik penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN kualitas audit nantinya. Kompetensi tim audit
Dalam penyusunan artikel ini objek dari dibagi menjadi dua, yaitu kompetensi umum
laporan keberlanjutan yang diaudit adalah dan kompetensi spesifik. Kompetensi umum
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu mencakup pemahaman pada standar-standar
tahun 2015. Pada laporan keberlanjutan PT. audit, pemahaman pada praktek-praktek audit,
Pertamina EP Cepu tahun 2015, pada halaman dan pemahaman mengenai kepentingan
15, dinyatakan bahwa laporan keberlanjutan stakeholder perusahaan. Kompetensi khusus
PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015 belum mencakup pemahaman yang spesifik pada
mendapatkan penjaminan (audit) dari pihak bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal
eksternal perusahaan. Dengan kata lain yang paling penting juga dalan kontrak
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu penugasan audit adalah ketentuan jangka
tahun 2015 belum diaudit. Dalam artikel ini waktu pelaksanaan audit. Dalam konteks ini
akan dicoba untuk membuat sebuah model jangka waktu pelaksanaan audit telah
penyusunan dan pelaksanaan program audit mencakup mulai dari perencanaan,
untuk audit atau pemeriksaan mengenai pelaksanaan, sampai tahap penyusunan
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu laporan audit atau penyusunan independence
tahun 2015. assurance statement. Dalam kontrak
Dalam bagian hasil pembahasan artikel ini penugasan audit juga harus terdapat item
secara umum terbagi menjadi tiga tahapan. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
Tiga tahapan tersebut merupakan tahapan- perusahaan yang diaudit dan assurance
tahapan dalam melakukan penyusunan dan provider. Konsultan atau perusahaan yang
pelaksanaan program audit laporan melakukan audit dalam laporan keberlanjutan
keberlanjutan perusahaan. National Center for perusahaan diistilahkan dengan assurance
Sustainability Reporting (2017) menjelaskan provider. Seperti disebutkan dalam artikel
bahwa pada audit laporan keberlanjutan Mock, et al. (2007), assurance provider dapat
setidaknya terdapat tahapan mengenai masuk ke dalam kategori Big 4 ataupun Non
penerimaan perikatan audit (accepting an Big 4. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah
engagement), perencanaan audit, dan satu faktor yang menentukan kualitas audit
pelaporan hasil audit. Model audit pada adalah kompetensi dan pengalaman dari
penelitian ini merujuk pada tahapan yang assurance provider. Hasil penelitian Perego
diberikan oleh National Centre for (2009) menjelaskan bahwa assurance
Sustainability Reporting. Tiga tahapan model provider kategori Big 4 memiliki kualitas
audit dalam penelitian ini, yaitu penyusunan yang lebih baik dalam hal format pelaporan
engagement angreement, penyusunan dan dan prosedur audit. Dalam kontrak penugasan
pelaksanaan assurance program, dan audit juga harus dicantumkan mengenai
penyusunan independence assurance rencana anggaran biaya yang akan
statement. dipergunakan dalam kegiatan audit laporan
Penyusunan engagement agreement atau keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
kontrak penugasan audit merupakan tahapan 2015. Secara umum item-item yang terdapat
yang pertama. Dalam bagian ini dilakukan dalam kontrak penugasan audit harus ringkas
penyusunan kontrak penugasan audit yang dan jelas serta mengakomodir semua
mencakup beberapa item-item informasi kepentingan. Dalam artikel ini diasumsikan
seperti standar audit yang dipergunakan, tipe pihak yang menjadi assurance provider
dan level audit, susunan atau komposisi tim (pihak auditor) adalah SK Consultant.
audit, jangka waktu audit, dan rencana Berdasarkan rencana kontrak penugasan audit,
anggaran untuk melakukan audit. Dalam maka asumsi dalam penelitian ini, yaitu SK
kontrak penugasan audit ini sangat penting Consultant (assurance provider) melakukan
untuk mengetahui komposisi tim yang akan audit terhadap laporan keberlanjutan PT.
melakukan audit. Ini dikarenakan bahwa Pertamina EP Cepu untuk tahun 2015.
kompetensi tim audit akan menentukan
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

Penyusunan dan pelaksanaan assurance statement. Penyusunan independence


program merupakan tahapan yang kedua. assurance statement disesuaikan dengan
Penyusunan assurance program merupakan informasi-informasi yang disajikan di dalam
penyusunan program-program kerja saat laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
melakukan audit laporan keberlanjutan PT. tahun 2015.
Pertamina EP Cepu tahun 2015. Dalam Tahap pertama dalam penyusunan
assurance program akan ditentukan engagement agreement adalah menentukan
bagaimana teknis pelaksanaan audit sehingga komposisi tim yang akan melakukan audit
nantinya audit yang dilakukan terhadap isi laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
laporan keberlanjutan dapat tahun 2015. Pada tahap penyusuan
dipertanggungjawabkan dengan baik. engagement agreement ini terdapat beberapa
Penyusunan assurance program didasarkan hal yang harus diperhatikan terkait dengan tim
pada pedoman standar AA1000AS yang telah audit, yaitu (1) komposisi dari tim audit, (2)
umum dipergunakan sebagai standar dalam kompetensi setiap anggota tim audit, (3) peran
audit laporan keberlanjutan. Dalam penulisan dan kewajiban dari setiap anggota tim audit,
artikel ini diasumsikan bahwa program audit dan (4) kode etik tim audit. Secara umum tim
masuk dalam tipe 2 dan level moderat. audit terdiri dari engagement leader
Berdasarkan standar AA1000AS terdapat dua (penanggung jawab), engagement manager
tipe dan dua level dari audit laporan (ketua tim audit), dan multidisciplinary team
keberlanjutan. Dua tipe tersebut, yaitu tipe 1 (anggota yang berasal dari multidisiplin). Tim
(audit yang hanya memeriksa prinsip-prinsip multidisiplin dalam tim audit ini dapat terdiri
keberlanjutan dalam aktivitas bisnis dari ahli profesional yang mendalami isu-isu
perusahan) dan tipe 2 (audit yang memeriksa ekonomi, sosial, dan lingkungan yang
prinsip-prinsip keberlanjutan perusahaan dan berfokus pada industri pertambangan. Dalam
kualitas informasi yang disampaikan di dalam konteks ini maka tenaga professional yang
laporan keberlanjutan perusahaan). Dua level diperlukan harus mendalami materi mengenai
dalam audit laporan keberlanjutan, yaitu high limbah industri pertambangan, dampak
level (cakupan audit lebih luas) dan moderate lingkungan akibat dari bisnis PT. Pertamina
level (cakupan audit menengah). EP Cepu, kesehatan dan keselamatan kerja
Penyusunan independence assurance pada industri pertambangan, dan dampak
statement merupakan tahapan yang terakhir. sosial akibat kegiatan operasional PT.
Dalam penyusunan independence assurance Pertamina EP Cepu. Dalam melaksanakan
statement harus dilakukan identifikasi audit laporan keberlanjutan perusahaan, setiap
informasi minimum yang harus disertakan anggota tim audit memiliki kode etik yang
dalam pernyataan assurance untuk klien yang harus dilaksanakan saat melakukan audit.
sesuai dengan AA 1000AS. Dalam konteks ini Beberapa kode etik yang harus dimiliki oleh
maka assurance provider harus mampu setiap anggota tim audit adalah (1) integritas
menentukan dan mengidentifikasi informasi dan objektifitas, (2) menghindari konflik
minimum yang harus dicantumkan di dalam kepentingan, (3) memiliki kompetensi yang
independence assurance statement. Informasi professional, (4) dan independensi. Dalam
minimum ini nantinya harus mampu konteks ini harus dipastikan bahwa setiap
meyakinkan pemangku kepentingan anggota dari tim audit tidak memiliki konflik
perusahaan bahwa perusahaan dalam kepentingan dengan perusahaan yang akan
menyusun laporan keberlanjutannya telah diaudit. Independensi dari setiap anggota tim
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan audit sangat penting untuk menghasilkan
keberlanjutan dan standar dalam penyusunan proses audit laporan keberlanjutan perusahaan
laporan keberlanjutan. Sesuai dengan yang baik. Tahap berikutnya dalam
ketentuan dalam standar AA1000AS terdapat penyusunan engagement agreement adalah
beberapa informasi minimum yang harus menentukan ruang lingkup dari audit laporan
dicantumkan dalam independence assurance keberlanjutan (scope of the engagement).
Dalam menentukan ruang lingkup dari audit dalam laporan keberlanjutan PT. Pertamina
laporan keberlanjutan terdapat beberapa hal EP Cepu tahun 2015 telah sesuai dengan
yang harus diperhatikan, yaitu (1) disclosures standar AA1000APS (atau dengan kata lain
covered (hal-hal apa saja yang akan diperiksa prinsip laporan keberlanjutan perusahaan
dalam audit), (2) suitable citeria (kriteria atau telah sesuai dengan prinsip inklusivitas,
ketentuan audit yang akan dipergunakan), (3) prinsip materialitas, dan prinsip responsivitas)
level of assurance (tingkat dan level audit dan (2) kualitas informasi yang spesifik dalam
yang akan dipergunakan). Penentuan ruang laporan keberlanjutan harus sesuai dengan
lingkup dalam audit laporan keberlanjutan ini standar dalam pelaporan keberlanjutan.
sangat penting untuk menentukan program Teknik pengumpulan data yang dilakukan
kerja audit yang nanti akan dilaksanakan di dalam audit ini adalah observasi lapangan dan
lapangan. analisis dokumen perusahaan yang berkaitan
Pada proses audit laporan keberlanjutan dengan proses penyusunan laporan
PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015 keberlanjutan perusahaan. Pengumpulan data
direncanakan menggunakan rencana anggaran dapat juga dilakukan dengan melakukan
biaya untuk memperlancar proses audit interview atau wawancara kepada manajemen
laporan keberlanjutan. Dalam rencana perusahaan dan pemangku kepentingan
anggaran biaya ini dibagi menjadi tiga bagian perusahaan. Konsep assurance program yang
umum, yaitu (1) honor tim yang mencakup disusun harus sesuai dengan ruang lingkup
honor bagi engagement leader, reviewing audit yang telah disepakati. Salah satu dasar
authority, engagement manager, dan tim ahli atau pertimbangan untuk menentukan
di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan, (2) assurance program adalah ukuran perusahaan
anggaran yang mencakup akomodasi, dan kompleksitas bisnis perusahaan.
transportasi, dan komunikasi, dan (3) Penyusunan assurance program akan banyak
anggaran untuk melakukan focus group jika ukuran perusahaan besar dan perusahaan
discussion dengan stakeholders perusahaan memiliki kompleksitas bisnis yang tinggi.
dan manajemen perusahaan. Segala bentuk Langkah-langkah dalam assurance
rencana anggaran biaya ini telah disesuaikan program yang direncanakan untuk audit
dengan rencana kegiatan audit sehingga laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
diharapkan kegiatan audit laporan tahun 2015, yaitu (1) penentuan tingkat
keberlanjutan perusahaan dapat berjalan materialitas informasi laporan keberlanjutan,
dengan maksimal. Rencana anggaran biaya (2) observasi lapangan, (3) pengumpulan
harus disusun berdasarkan prioritas kegiatan bukti-bukti audit, (4) diskusi kelompok
dan didasarkan pada pertanggungjawaban terpumpun dengan stakeholders dan
yang logis. manajemen, dan (5) penyusunan rekomendasi
Penyusunan dan pelaksanaan assurance bagi manajemen perusahaan.
program merupakan penyusunan program- Penentuan tingkat materialitas informasi
program kerja yang akan dilaksanakan ketika laporan keberlanjutan merupakan langkah
akan melakukan audit laporan keberlanjutan pertama dalam assurance program. Penentuan
PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015. tingkat materialitas dapat diartikan sebagai
Penyusunan assurance program didasarkan tahapan untuk menentukan informasi-
pada tipe dan level dari audit dimana dalam informasi mana saja yang bersifat material
konteks ini adalah tipe 2 dengan level dalam laporan keberlanjutan perusahaan.
moderat. Dalam pemeriksaan tipe 2, Informasi yang material dapat dipahami
assurance program atau audit harus sebagai informasi yang penting yang
melakukan pemeriksaan terhadap seluruh disampaikan manajemen perusahaan kepada
aspek pada prinsip pelaporan keberlanjutan pemangku kepentingan perusahaan dan
perusahaan. Ruang lingkup yang harus memiliki dampak yang luas bagi pemangku
dicapai dalam assurance program harus kepentingan perusahaan. Khusus untuk
mampu untuk menunjukkan bahwa (1) prinsip laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

penentuan tingkat materialitas informasi Pertamina EP Cepu untuk mendukung


dilihat dari ruang lingkup aktivitas bisnis pengungkapan kinerja keberlanjutan
perusahaan dan melakukan penilaian terhadap perusahaan yang telah disampaikan pada
dampak aktivitas bisnis perusahaan terhadap laporan keberlanjutan perusahaan.
seluruh pemangku kepentingan perusahaan. Tahap berikutnya dalam assurance
Beberapa informasi yang bersifat material program adalah pengumpulan bukti-bukti
dalam ruang lingkup aktivitas bisnis PT. audit. Bukti-bukti audit ini dapat berupa
Pertamina EP Cepu adalah informasi dokumen-dokumen yang terkait dengan
mengenai kinerja keuangan perusahaan, aktivitas bisnis perusahaan. Pengumpulan
pengelolaan limbah perusahaan, kesejahteraan bukti-bukti audit dapat dilakukan dengan
karyawan, dan kontribusi manajemen melakukan analisis dokumen-dokumen
perusahaan kepada lingkungan sosial di perusahaan yang berhubungan dengan
sekitar perusahaan. Penentuan tingkat prinsip-prinsip keberlanjutan perusahaan.
materialitas informasi ini dapat didasarkan Pengumpulan bukti audit sangat penting untuk
pada jenis industri dari perusahaan yang akan mendukung independent assurance statement
diaudit. PT. Pertamina EP Cepu bergerak yang nantinya akan dikeluarkan oleh
dalam industri minyak dan gas yang aktivitas assurance provider. Sebagai contoh misalkan
bisnisnya dapat berpengaruh ke komunitas tim ahli dalam bidang lingkungan ingin
sosial dan lingkungan sekitar. Hal ini akan mengetahui bagaimana kebijakan manajemen
menyebabkan informasi mengenai kinerja perusahaan dalam pengelolaan limbah, maka
sosial dan kinerja lingkungan PT. Pertamina bukti audit yang dicari adalah dokumen
EP Cepu akan bersifat material. Hasil mengenai prosedur pengelolaan limbah dalam
penelitian Burhan & Rahmanti (2012) lingkungan perusahaan. Hal ini tentu akan
menyatakan bahwa kinerja sosial perusahaan mendukung independent assurance statement
sangat berpengaruh terhadap kinerja sehingga independent assurance statement
perusahaan secara umum. Dengan hal ini kita dapat memberikan keyakinan bagi seluruh
dapat memahami bahwa informasi-informasi, pemangku kepentingan perusahaan. Dalam
khususnya informasi kinerja sosial melakukan pengumpulan bukti-bukti audit,
perusahaan, dapat berpengaruh terhadap hal yang penting adalah menentukan metode
kinerja perusahaan keseluruhan. Dalam sampel untuk menentukan bukti-bukti yang
penentuan tingkat materialitas informasi ini akan dipergunakan. Sampel bukti yang
juga dihubungkan dengan inklusivitas, dipergunakan harus mampu meyakinkan
materialitas, dan responsivitas manajemen auditor bahwa bukti tersebut telah cukup
perusahaan pada prinsip-prinsip laporan untuk mewakili semua informasi yang
keberlanjutan perusahaan. diperlukan oleh auditor. Semakin tinggi level
Langkah berikutnya dalam assurance audit yang digunakan, maka semakin banyak
program adalah melakukan observasi secara bukti yang dikumpulkan auditor untuk
langsung ke lapangan, yaitu ke lokasi PT. memastikan bahwa prinsip-prinsip laporan
Pertamina EP Cepu. Observasi ini penting keberlanjutan perusahaan telah sesuai dengan
untuk membandingkan informasi yang standar AA1000APS dan penyusunan laporan
terdapat dalam laporan keberlanjutan keberlanjutan telah sesuai dengan standar GRI
perusahaan dengan fakta sebenarnya di G4 (Global Reporting Initiative Generasi
lapangan. Hal-hal yang diobservasi adalah Keempat). Dalam konteks penelitian ini, maka
informasi-informasi yang bersifat material auditor harus mampu untuk mengumpulkan
bagi manajemen perusahaan. Observasi yang bukti-bukti audit agar yakin bahwa informasi
dilakukan dapat juga mencakup mengenai yang disajikan di laporan keberlanjutan PT.
kegiatan operasional perusahaan. Tim audit Pertamina EP Cepu adalah benar dan sesuai
dalam observasi ke lapangan ini dapat juga dengan fakta di lapangan.
melakukan observasi pada sistem, proses, dan Diskusi kelompok terpumpun dengan
data yang dipergunakan oleh manajemen PT. stakeholders (pemangku kepentingan
perusahaan) dan manajemen perusahaan diharapkan oleh pemangku kepentingan
merupakan tahapan yang keempat dalam perusahaan. Adanya diskusi kelompok
assurance program. Diskusi dengan terpumpun ini dimaksudkan untuk
pemangku kepentingan perusahaan dan memunculkan keterlibatan pemangku
manajemen perusahaan akan memberikan kepentingan perusahaan (meskipun
pemahaman baru bagi tim audit mengenai keterlibatan secara tidak langsung) dalam
prinsip-prinsip keberlanjutan perusahaan. proses audit laporan keberlanjutan
Kegiatan diskusi ini juga sebagai sarana bagi perusahaan. Dewasa ini telah banyak
tim audit untuk melakukan konfirmasi manajemen perusahaan yang menggunakan
terhadap informasi-informasi yang disajikan media sosial untuk membantu menjalin
oleh manajemen perusahaan dalam laporan hubungan dengan pemangku kepentingan.
keberlanjutan perusahaan. Konfirmasi ini Penelitian Manetti & Bellucci (2016)
sangat penting untuk menghubungkan antara menunjukkan bahwa manajemen perusahaan
hasil observasi lapangan dan bukti audit yang menggunakan media sosial untuk menjalin
telah dikumpulkan dengan konfirmasi hubungan dengan pemangku kepentingan
pemangku kepentingan dan manajemen dalam konteks keberlanjutan.
perusahaan. Jika hasil konfirmasi sesuai Tahap terakhir dari assurance program
dengan hasil observasi dan pengumpulan adalah melakukan penyusunan rekomendasi
bukti audit, maka pengambilan kesimpulan bagi manajemen perusahaan. Rekomendasi ini
mengenai prinsip-prinsip keberlanjutan disusun berdasarkan hasil audit yang telah
perusahaan akan semakin dapat diperoleh. Tujuan dari penyusunan
dipertanggungjawabkan. Dalam konteks audit rekomendasi ini adalah untuk memberikan
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu saran dan penjelasan bagi manajemen
tahun 2015, tim audit dapat melakukan perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan
diskusi kelompok terpumpun dengan kualitas laporan keberlanjutan perusahaan
pemangku kepentingan yang terkait dengan pada tahun berikutnya. Rekomendasi bagi
bisnis perusahaan atau pemangku kepentingan manajemen perusahaan disusun berdasarkan
yang terkena dampak dari aktivitas bisnis kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
perusahaan. Tim audit harus dapat melakukan laporan keberlanjutan perusahaan. Saran atau
identifikasi mengenai siapa saja kelompok rekomendasi yang diberikan dapat
pemangku kepentingan perusahaan. dipergunakan oleh manajemen perusahaan
Penentuan dari kelompok pemangku dalam melakukan perbaikan yang terkait
kepentingan perusahaan salah satunya dapat dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam
didasarkan pada kelompok yang berhubungan aktivitas bisnis perusahaan. Sesuai ketentuan
dengan aktivitas bisnis perusahaan atau dalam kontrak penugasan, maka manajemen
kelompok yang dapat terkena dampak positif perusahaan wajib untuk melakukan
dan negatif dari aktivitas bisnis perusahaan. rekomendasi yang telah diberikan oleh
Latar belakang dari diadakannya diskusi assurance provider. Diharapkan dengan
kelompok terpumpun dengan seluruh rekomendasi yang telah disusun, manajemen
pemangku kepentingan perusahaan didasarkan perusahaan dapat melakukan perbaikan bagi
pada hasil penelitian O’Dwyer & Owen laporan keberlanjutan perusahaan di tahun
(2005) yang menunjukan bahwa tidak adanya berikutnya. Dalam tahapan ini dapat pula
partisipasi pemangku kepentingan perusahaan dilakukan analisis resiko jika manajemen
dalam proses penjaminan laporan perusahaan tidak melakukan prinsip-prinsip
keberlanjutan perusahaan. Bradford, et al. keberlanjutan yang telah disarankan oleh tim
(2016) dalam hasil penelitiannya auditor.
mengungkapkan bahwa masih terdapat Dalam penyusunan independent
kesenjangan informasi antara apa yang assurance statement (pernyataan auditor
diungkapkan oleh manajemen dalam laporan mengenai isi laporan keberlanjutan
keberlanjutan dengan informasi apa yang perusahaan) harus diidentifikasi informasi
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

minimum yang nantinya harus dimasukkan ke Penentuan ruang lingkup, tipe, dan
dalam pernyataan assurance provider terkait level audit harus ditentukan sebelum
dengan isi laporan keberlanjutan PT. melaksanakan kegiatan audit dan
Pertamina EP Cepu tahun 2015. Independent merupakan kesepakatan antara
assurance statement merupakan pernyataan perusahaan yang diaudit dengan
assurance provider mengenai isi dari laporan assurance provider.
keberlanjutan perusahaan yang diaudit. 5. Description of disclosures covered
Pernyataan tersebut merupakan pernyataan Informasi berikutnya adalah deskripsi
yang independen dan dapat dari ruang lingkup pengungkapan
dipertanggungjawabkan. Beberapa informasi dalam laporan keberlanjutan
yang harus dicantumkan di dalam independent perusahaan.
assurance statement, yaitu 6. Description of methodology
1. Intended users of the assurance Informasi yang juga harus dicantumkan
statement dalam independent assurance
Informasi pertama yang harus independent adalah teknik atau
dicantumkan dalam independent metodologi yang dipergunakan oleh
assurance statement adalah ditujukan assurance provider dalam
kepada siapa independent assurance melaksanakan kegiatan audit.
statement tersebut. Dalam hal ini maka 7. Any limitations
independent assurance statement Assurance provider harus
ditujukan kepada manajemen PT. mengungkapkan mengenai
Pertamina EP Cepu. Umumnya keterbatasan-keterbatasan yang
independent assurance statement dihadapi saat melaksanakan kegiatan
ditujukan kepada manajemen audit. Dapat juga dijelaskan bagaimana
perusahaan yang diaudit. cara assurance provider untuk
2. The responsibility of the reporting mengurangi dampak dari keterbatasan-
organisation and of the assurance keterbatasan yang dihadapi tersebut.
provider 8. Reference to criteria used
Informasi berikutnya yang harus ada di Informasi berikutnya yang harus
dalam independent assurance statement terdapat dalam independent assurance
adalah kewajiban dari perusahaan yang statement adalah kriteria yang
diaudit (PT. Pertamina EP Cepu) dan dipergunakan. Dalam konteks ini
kewajiban dari assurance provider kriteria yang dipergunakan adalah
(auditor). AA1000APS yang mencakup penilaian
3. Assurance standard/s used, including inklusivitas, materialitas, dan
reference to the AA1000AS (2008) responsivitas perusahaan dalam
Informasi berikutnya yang harus ada menjalankan prinsip-prinsip
adalah standar audit yang keberlanjutan perusahaan.
dipergunakan. Dalam pelaksanaan audit 9. Statement of level of assurance
ini diasumsikan menggunakan standar Dalam independent assurance
audit AA1000AS. Secara umum statement harus dicantumkan mengenai
standar audit yang dipergunakan dalam level dari audit yang telah
audit laporan keberlanjutan perusahaan dilaksanakan.
adalah standar audit AA1000AS. 10. Findings and conclusions concerning
4. Description of the scope, including the adherence to the AA1000
type of assurance provided AccountAbility Principles of Inclusivity,
Dalam independent assurance Materiality and Responsiveness (in all
statement harus dicantumkan ruang instances)
lingkup, termasuk dengan tipe dan level Dalam independent assurance
dari audit yang telah dilaksanakan. statement harus dicantumkan mengenai
temuan dan kesimpulan terkait dengan Dalam independent assurance
kepatuhan perusahaan terhadap standar statement, assurance provider harus
AA1000APS yang mencakup kriteria mencantumkan mengenai kompetensi
inklusivitas, materialitas, dan dan independensi dari assurance
responsivitas. Assurance provider harus provider.
menjelaskan kesimpulan mengenai 14. Name of the assurance provider, date
kepatuhan manajemen perusahaan and place
terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan Dalam independent assurance
yang sesuai dengan standar statement harus dicantumkan mengenai
AA1000APS. nama jelas dari assurance provider dan
11. Findings and conclusions concerning tempat dan tanggal ditandatanganinya
the reliability of specified performance independent assurance statement.
information (for Type 2 assurance Terdapat empat belas informasi minimum
only) yang harus dicantumkan di dalam independent
Dalam independent assurance assurance statement. Empat belas informasi
statement harus dicantumkan mengenai minimum yang harus dicantumkan di dalam
temuan dan kesimpulan terkait dengan independent assurance statement telah sesuai
informasi spesifik jika tipe audit yang dengan ketentuan di dalam standar
dilaksanakan adalah tipe 2. AA1000AS. Empat belas informasi minimum
12. Observations and/or recommendations ini merupakan informasi yang diperlukan
Assurance provider harus untuk meyakinkan pemangku kepentingan
mencantumkan hasil observasi atau bahwa kegiatan audit laporan keberlanjutan
rekomendasi yang dapat disampaikan perusahaan telah dilaksanakan dengan baik.
kepada manajemen terkait dengan Berdasarkan pembahasan yang telah
pelaksanaan audit yang telah dilakukan maka dapat disusun sebuah model
dilaksanakan. Rekomendasi yang telah penyusunan dan pelaksanaan program audit
disampaikan oleh assurance provider laporan keberlanjutan perusahaan. Model
dapat dipergunakan oleh manajemen penyusunan dan pelaksanaan program audit
perusahaan sebagai dasar dalam laporan keberlanjutan perusahaan ini
perbaikan untuk penyusunan laporan diharapkan dapat diaplikasikan pada saat
keberlanjutan perusahaan di tahun melakukan audit laporan keberlanjutan
berikutnya. perusahaan. Model yang dapat dibentuk
13. Notes on competencies and terkait dengan audit laporan keberlanjutan
independence of the assurance provider perusahaan, yaitu

Penyusunan Penyusunan dan Penyusunan


Engagement Pelaksanaan Independent
Agreement Assurance Program Assurance Statement

Gambar 1. Analisis penyusunan dan pelaksanaan audit laporan keberlanjutan perusahaan

Analisis ini diawali dengan penyusunan assurance program. Pada tahap ini dilakukan
engagement agreement dengan tahapan, yaitu penyusunan assurance program kemudian
(1) menentukan komposisi tim audit, (2) melaksanakan assurance program yang telah
menentukan ruang lingkup audit, dan (3) dibuat. Tahapan penyusunan dan pelaksanaan
menentukan rencana anggaran biaya untuk assurance program, yaitu (1) penentuan
pelaksanaan kegiatan audit. Tahap berikutnya tingkat materialitas informasi dalam laporan
adalah penyusunan dan pelaksanaan keberlanjutan perusahaan, (2) observasi ke
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

lapangan, (3) penentuan bukti-bukti audit, (4) penyusunan engagement agreement, (2)
melakukan diskusi kelompok terpumpun penyusunan dan pelaksanaan assurance
dengan pemangku kepentingan perusahaan program, dan (3) penyusunan independent
dan manajemen perusahaan, dan (5) assurance statement. Independent assurance
memberikan rekomendasi kepada manajemen statement merupakan produk akhir dari proses
perusahaan terkait dengan hasil audit laporan audit keberlanjutan perusahaan yang
keberlanjutan perusahaan. Tahap terakhir dari merupakan pernyataan assurance provider
model ini adalah penyusunan independent atau auditor terhadap penyajian informasi
assurance statement yang merupakan manajemen perusahaan pada laporan
pernyataan auditor (assurance provider) keberlanjutan perusahaan. Implikasi hasil
terhadap laporan keberlanjutan perusahaan. penelitian ini dalam bidang akademik dapat
Dalam independent assurance statement dipergunakan sebagai materi tambahan pada
terdapat empat belas informasi minimum yang mata kuliah auditing dan akuntansi sosial dan
harus disampaikan oleh assurance provider lingkungan. Mahasiswa akan mendapatkan
terkait dengan audit laporan keberlanjutan pemahaman baru bahwa pada dasarnya proses
perusahaan yang telah dilaksanakan. Dengan audit tidak hanya pada laporan keuangan saja,
adanya model audit laporan keberlanjutan ini, tetapi saat ini sudah meluas pada proses
maka proses audit akan dapat dilaksanakan pelaporan keberlanjutan perusahaan. Penulis
dan tentu saja akan menghasilkan kredibilitas tidak dapat memungkiri bahwa terdapat
yang tinggi pada laporan keberlanjutan yang keterbatasan dalam penelitian ini.
dipublikasikan oleh manajemen perusahaan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
Simnett, et al. (2009) menyatakan bahwa penyusunan kerangka kerja audit masih
manajemen perusahaan yang cenderung bersifat konseptual dan belum didasarkan
berorientasi pada kredibilitas dan reputasi pada kondisi faktual yang ada di perusahaan
akan mengupayakan agar laporan objek penelitian. Salah satu motivasi penulis
keberlanjutan yang dipublikasikan dapat menyusun penelitian ini adalah untuk
diaudit. Hal ini tentu saja dapat berdampak mendukung kegiatan pelaporan keberlanjutan
positif pada proses keberlanjutan aktivitas di Indonesia. Kedepannya dapat diteliti
bisnis perusahaan dan utamanya pada mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan komunikasi antara manajemen kualitas audit laporan keberlanjutan
perusahaan dengan pemangku kepentingan perusahaan. Penelitian berikutnya juga dapat
perusahaan. Herremans, et al. (2016) membahas bagaimana cara agar pemangku
berpendapat bahwa setiap pemangku kepentingan perusahaan dapat terlibat secara
kepentingan perusahaan memerlukan langsung di dalam proses audit laporan
informasi yang spesifik dan disesuaikan keberlanjutan perusahaan. Penelitian
dengan kebutuhan dari masing-masing berikutnya dapat pula mengembangkan
pemangku kepentingan. Proses audit laporan penelitian Manetti & Toccafondi (2012) yang
keberlanjutan perusahaan akan memastikan meneliti mengenai peran pemangku
bahwa setiap informasi yang diungkapkan kepentingan perusahaan dalam proses audit
oleh manajemen perusahaan akan memiliki laporan keberlanjutan. Dapat diteliti mengenai
tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. peran pemangku kepentingan perusahaan
dalam proses audit laporan keberlanjutan
SIMPULAN dalam konteks perusahaan-perusahaan di
Penelitian ini diharapkan dapat Indonesia. Penelitian berikutnya dapat pula
memberikan pemahaman mengenai mengembangkan penelitian Manetti &
pentingnya audit laporan keberlanjutan Bellucci (2016) tentang bagaimana
perusahaan dan proses audit yang dapat manajemen memanfaatkan teknologi dan
dilakukan. Secara umum model penyusunan internet untuk membangun hubungan dengan
dan pelaksanaan audit laporan keberlanjutan pemangku kepentingan perusahaan. Penelitian
perusahaan terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) berikutnya dapat melakukan perancangan
model audit menggunakan desain penelitian Information Disclosure: Lessons From
Design & Development (D & D). Richey & GRI’s Sustainability Reporting. Journal
Klein (2009) menyatakan bahwa desain of Cleaner Production, 17(6), 571–580.
penelitian D & D merupakan sebuah Burhan, A. H. N., & Rahmanti, W. (2012).
sistematika yang berfungsi untuk merancang, The Impact of Sustainability Reporting
mengembangkan, dan mengevaluasi mengenai on Company Performance. Journal of
sebuah produk atau sebuah model baru. Economics, Business & Accountancy
Desain penelitian D & D dipergunakan karena Ventura, 15(2), 257–272.
tujuan dari penelitian berikutnya adalah untuk Guidry, R. P., & Patten, D. M. (2010). Market
membuat sebuah pengembangan model atau Reactions to The First-Time Issuance of
konsep yang baru tentang program audit Corporate Sustainability Reports:
laporan keberlanjutan perusahaan. Desain Evidence that Quality Matters.
penelitian Design & Development memiliki Sustainability Accounting, Management
dua tahap besar, yaitu tahap pertama adalah and Policy Journal, 1(1), 33–50.
tahap perancangan atau penyusunan (design) Hahn, R., & Kühnen, M. (2013).
dan tahap kedua adalah tahap pengembangan Determinants of Sustainability
(development). Penulis berharap kedepannya Reporting: A Review of Results, Trends,
akan semakin banyak penelitian-penelitian Theory, and Opportunities in An
yang membahas mengenai pelaporan Expanding Field of Research. Journal of
keberlanjutan (sustainability reporting) di Cleaner Production, 59, 5–21.
Indonesia. Hasil-hasil penelitian yang terkait Herremans, I. ., Nazari, J. ., & Mahmoudian,
dengan proses pelaporan keberlanjutan F. (2016). Stakeholder Relationships,
perusahaan akan memberikan kita sebuah Engagement, and Sustainability
pemahaman baru dan tentu saja dapat Reporting. Journal of Business Ethics,
memperkaya pengembangan ilmu akuntansi. 138(3), 417–435.
Ioannou, I., & Serafeim, G. (2017). The
DAFTAR PUSTAKA Consequences of Mandatory Corporate
Sustainability Reporting: Evidence from
Amran, A., & Haniffa, R. (2011). Evidence in Four Countries (No. 11–100).
Development of Sustainability https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2139/s
Reporting: A Case of A Developing srn.1799589
Country. Business Strategy and the Junior, R. M., Best, P. J., & Cotter, J. (2014).
Environment, 20(3), 141–156. Sustainability Reporting and Assurance:
Ballou, B., Heitger, D. L., Landes, C. E., & A Historical Analysis on A World-Wide
Adams, M. (2006). The Future of Phenomenon. Journal of Business Ethics,
Corporate Sustainability Reporting. 120(1), 1–11.
Journal of Accountancy, 202(6), 65–67, Kolk, A. (2004). A Decade of Sustainability
70–74. Reporting: Developments and
Basalamah, A. S., & Jermias, J. (2005). Social Significance. International Journal of
and Environmental Reporting and Environment and Sustainable
Auditing in Indonesia. Gadjah Mada Development, 3(1), 51–64.
International Journal of Business, 7(1), Kurniawan, P. S. (2017). Profesi Certified
109–127. Sustainability Reporting Specialist,
Bradford, M., Earp, J. B., Showalter, D. S., & Pelaporan Keberlanjutan, dan Teori
Williams, P. F. (2016). Corporate Enterprise (Suatu Tinjauan Mengenai
Sustainability Reporting and Stakeholder Profesi CSRS dalam Pelaporan
Concerns: Is There A Disconnect? Keberlanjutan). Jurnal Ilmu Sosial Dan
Accounting Horizons, 31(1), 83–102. Humaniora, 6(1), 10–19.
Brown, H. ., Jong, M. ., & Levy, D. . (2009). Lozano, R., & Huisingh, D. (2011).
Building Institutions Based on Interlinking Issues and Dimensions in
PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit……

Sustainability Reporting. Journal of (CSRA). Malang: NCSR.


Cleaner Production, 19(2), 99–107. O’Dwyer, B., & Owen, D. L. (2005).
Manetti, G., & Becatti, L. (2009). Assurance Assurance Statement Practice in
Services for Sustainability Reports: Environmental, Social and Sustainability
Standards and Empirical Evidence. Reporting: A Critical Evaluation. The
Journal of Business Ethics, 87, 289–298. British Accounting Review, 37(2), 205–
Manetti, G., & Bellucci, M. (2016). The Use 229.
of Social Media for Engaging Perego, P. (2009). Causes and Consequences
Stakeholders in Sustainability Reporting. of Choosing Different Assurance
Accounting, Auditing & Accountability Providers: An International Study of
Journal, 29(6), 985–1011. Sustainability Reporting. International
Manetti, G., & Toccafondi, S. (2012). The Journal of Management, 26(3), 412–425.
Role of Stakeholders in Sustainability Richey, R. ., & Klein, J. . (2009). Design and
Reporting Assurance. Journal of Development Research. New York:
Business Ethics, 107(3), 363–377. Routledge.
Mock, T. J., Strohm, C., & Swartz, K. M. Setiawan, A. (2016). Integrated Reporting:
(2007). An Examination of Worldwide Are Indonesian Companies Ready to Do
Assured Sustainability Reporting. It? Asian Journal of Acconting Research,
Australian Accounting Review, 17(41), 1(2), 62–70.
67–77. Simnett, R., Vanstraelen, A., & Chua, W. F.
Morimoto, R., Ash, J., & Hope, C. (2005). (2009). Assurance on Sustainability
Corporate Social Responsibility Audit: Reports: An International Comparison.
From Theory to Practice. Journal of Accounting Review, 84(3), 937–967.
Business Ethics, 62(4), 315–325. Srivastava, R. P., Rao, S. S., & Mock, T. J.
Naraduhita, D. C., & Sawarjuwono, T. (2012). (2013). Planning and Evaluation of
Corporate Social Responsibility: Upaya Assurance Services for Sustainability
Memahami Alasan Dibalik Reporting: An Evidential Reasoning
Pengungkapan CSR Bidang Pendidikan. Approach. Journal of Information
Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 8(2), Systems, 27(2), 107–126.
95–108. Wallage, P. (2000). Assurance on
National Center for Sustainability Reporting. Sustainability Reporting: An Auditor’s
(2017). Training for Certified View. Auditing: A Journal of Practice &
Sustainability Reporting Assurer Theory, 19(1), 53–65.

Anda mungkin juga menyukai