Anda di halaman 1dari 22

NPWP dan PKP

UU KUP
28/2007

PMK-20/PMK.03/2008 JANGKA WAKTU PELAPORAN DAN


PENDAFTARAN KEG. USAHA

Dalam melaksanakan
PER-41/PJ./2009 hak dan kewajiban
TATA CARA PENDAFTARAN
PER-160/PJ/2007 pajak
NPWP/NPPKP,PERUBAHAN DATA DAN
PEMINDAHAN WP/PKP
DEFINISI Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
Wajib Pajak ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak
tertentu.

sekumpulan orang dan/atau modal yang


merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau

Badan badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam


bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau
organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan
lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan
bentuk usaha tetap
orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,

Pengusaha mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha


perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar
daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan
jasa dari luar daerah pabean.
Nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
NPWP
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif


dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Tempat undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor
Pendaftaran Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

Persyaratan Subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai


subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya
Persyaratan Objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan/
pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984
dan perubahannya.
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan
Kewajiban perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha
dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau


penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya,

PKP tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan


Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Untuk mengetahui identitas Pengusaha Kena Pajak yang


sebenarnya, juga berguna untuk melaksanakan hak dan
Fungsi kewajiban di bidang Pajak Pertambahan Nilai dan PPn BM serta
untuk pengawasan administrasi perpajakan.
Fotokopy KTP bagi penduduk Indonesia atau Paspor ditambah surat
pernyataan tempat tinggal /domisili dari yang bersangkutan bagi
WP OP non Usahawan orang asing

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau


Paspor ditambah surat pernyataan tempat tinggal/domisili dari
WP OP
yang bersangkutan bagi orang asing
yang Menjalankan Usaha Surat pernyataan tempat kegiatan usaha atau usaha pekerjaan
atau Pekerjaan Bebas bebas dari Wajib Pajak

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau


Paspor ditambah surat pernyataan tempat tinggal/domisili dari yang
Surat pernyataan tempat kegiatan usaha atau usaha pekerjaan
bersangkutan bagi orang asing dari salah seorang pengurus aktif;
WP Badan bebas dari Wajib Pajak .
Surat pernyataan tempat kegiatan usaha dari salah seorang
pengurus aktif

Fotocopy surat penunjukan sebagai bendaharawan


Bendaharawan sebagai
Fotocopy tanda bukti diri KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor
Pemungut
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk
Joint Operation sebagai Indonesia, atau Paspor di tambah surat pernyataan
Wajib Pajak tempat tinggal/domisili dari yang bersangkutan bagi
Pemotong/Pemungut orang asing dari salah seorang pengurus Joint
Operation.
Melampirkan Fotokopi Surat Keterangan Terdaftar
Kantor Pusat/domisili/suami.
WP dengan Status
Cabang

Melampirkan persyaratan tambahan yang diminta


antara lain fotokopi sertifikat tanah dan atau bangunan
(bila tempat usahanya milik sendiri) atau surat
Pengukuhan Pengusaha
perjanjian dan SPPT PBB (bila tempat usaha bukan
Kena Pajak
miliknya)
LANGSUNG DATANG KE KPP DOMISILI
SESUAI DENGAN KTP

KPP / KP2KP

TIDAK MELAKUKAN MELAKUKAN


KEGIATAN USAHA KEGIATAN USAHA
MENGISI FORMULIR PENDAFTARAN
MENGISI FORMULIR PENDAFTARAN
DENGAN MELAMPIRKAN FOTO COPY
DENGAN MELAMPIRKAN FOTO COPY
AKTE PENDIRIAN, KTP PENGURUS
KTP DAN KARTU KELUARGA
DAN SURAT KETERANGAN TEMPAT USAHA
E-mail
Konsentrasi
SKTS & Data Nasional
NPWP
Pendaftaran NPWP melalui internet
KP.DJP

Provider

e-registration
e-registration
e-registration

Kios Warnet
KANWIL
Pendaftaran
SKTS & Form Aplikasi
NPWP pendaftaran
KPP
Kartu
NPWP & SKT

KTP, KK, Wajib


KTP, KK,
SIUP DLL Pajak
SIUP DLL KPP

Kartu
NPWP & SKT

Kantor Pos
10
NPWP
Format NPWP: XX . XXX . XXX . X XXX . XXX
Setiap WP yang telah memenuhi
Persyaratan: sesuai ketentuan
SUBJEKTIF peratuturan perpajakan
OBJEKTIF
a b c
a : 9 digit pertama > Kode Wajib Pajak
2 digit pertama mrpkan kode jenis WP
Wajib mendaftarkan diri
untuk memperoleh NPWP di
jj
00 : Untuk Pemungut KPP
01-02 : Untuk Badan Hkm
03-dst : Untuk ORG Pribadi
b : 3 digit selanjutnya > Kode KPP
c : 3 digit terakhir > Kode Cabang
DIPOTONG/DIPUNGUT
PAJAK TARIF NORMAL

PELAYANAN DARI
BEBAS FISKAL INSTANSI TERTENTU:
LUAR NEGERI A C Pembuatan SIUP
SITU A

Paspor
Manfaat
NPWP

Pengembalian
E D Pelayanan Perbankan:
Kelebihan
Kredit
Pemotongan Pajak Pembukaan rekening
1. Setiap WP yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan per UU an Perpajakan
wajib mendaftarkan diri pada kantor DJP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP dan
kepadanya diberikan NPWP.

2. WP OP yang menjalankan usaha atau melakukan pekerjaan bebas


dan WP badan, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
paling lama 1 (satu) bulan setelah saat usaha mulai dijalankan.

3. WP OP yang tidak menjalankan usaha atau tidak melakukan


pekerjaan bebas, apabila jumlah penghasilannya sampai dengan
suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi PTKP, wajib
mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling lama pada
akhir bulan brkt nya.
4. WP sbgmn dimaksud pada ayat (2) dan memenuhi ketentuan sebagai
PKP, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP sebelum melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP.

5. Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri akan diterbitkan NPWP


dan/atau dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan.

6. Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan kegiatan ekstensifikasi


dalam rangka pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak.
SENGAJA TIDAK MENDAFTARKAN DIRI ATAU MENYALAHGUNAKAN
ATAU MENGGUNAKAN TANPA HAK NPWP ATAU PENGUKUHAN PKP,
SEHINGGA DAPAT MERUGIKAN PADA PENDAPATAN NEGARA

DITAMBAH 1 KALI
MENJADI 2 KALI SANKSI
PIDANA, APABILA
PIDANA PENJARA PALING SINGKAT
6 BULAN DAN PALING LAMA 6 SESEORANG
TAHUN MELAKUKAN LAGI
TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN
SEBELUM LEWAT 1
DENDA PALING SEDIKIT 2 KALI TAHUN TERHITUNG
JUMLAH PAJAK TERUTANG YANG
SEJAK SELESAINYA
TIDAK ATAU KURANG DIBAYAR
DAN PALING TINGGI 4 KALI MENJALANI PIDANA
JUMLAH PAJAK TERUTANG YANG PENJARA YANG
TIDAK ATAU KURANG DIBAYAR DIJATUHKAN

Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak


Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau Paspor ditambah
surat pernyataan tempat tinggal/domisili dari yang bersangkutan bagi orang asing
karena pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha
dalam wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang lama
Tata Cara Pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak
Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi:
1) Pindah tempat tinggal yang baru dari instansi yang berwenang
sekurang-kurangnya lurah/kepala desa bagi penduduk Indonesia atau
fotokopi Paspor ditambah surat pernyataan tempat tingga/ domisili yang
baru dari yang bersangkutan bagi orang asing . Dalam hal Wajib Pajak
yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, persyaratan
tersebut dapat berupa surat keterangan dari pimpinan instansi atau
perusahaannya.
2) Pindah tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, adalah surat
pernyataan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang baru
dari Wajib Pajak
Untuk Wajib Pajak Badan:
1) Pindah tempat kedudukan, adalah surat pernyataan tempat kedudukan
yang baru dari salah seorang pengurus yang aktif
2) Pindah tempat kegiatan usaha, adalah surat pernyataan tempat kegiatan
usaha yang baru dari salah seorang pengurus yang aktif
(1) Dalam hal Wajib Pajak terdaftar dan/atau PKP terdaftar pindah
tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha
ke wilayah kerja KPP lain, Wajib Pajak dan/atau PKP wajib mengajukan
permohonan pindah ke:
a. KPP Lama, dalam hal pemohon adalah Wajib Pajak
dan/atau PKP Badan atau Joint Operation atau Wajib Pajak Bendahara;
atau
b. KPP Baru, dalam hal pemohon adalah Wajib Pajak Orang
Pribadi, dengan mengisi Formulir Perubahan Data dan Wajib Pajak Pindah
dan/atau Formulir Perubahan Data dan PKP Pindah.

(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a KPP Lama harus menerbitkan Surat Pindah untuk disampaikan
kepada Wajib Pajak dan ditembuskan ke KPP Baru, paling lama 1 (satu)
hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.
(3) KPP Baru harus menerbitkan Kartu NPWP dan SKT dan/atau SPPKP serta
ditembuskan ke KPP Lama, paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak:
a. diterimanya Surat Pindah dari KPP Lama, dalam hal permohonan pindah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a; atau
b. permohonan diterima secara lengkap, dalam hal permohonan pindah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.

(4) KPP Lama harus menerbitkan Surat Pencabutan SKT dan/atau Surat Pencabutan SPPKP,
paling lama 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya tembusan Kartu NPWP dan SKT dan/atau
SPPKP dari KPP Baru.

(5) Dalam hal permohonan pindah disampaikan ke:


a. KPP Baru oleh Wajib Pajak dan/atau PKP badan, atau Joint Operation, atau
Bendahara, KPP Baru harus meneruskan permohonan pindah tersebut ke KPP Lama; atau
b. KPP Lama oleh Wajib Pajak dan/atau PKP orang pribadi, KPP Lama harus
meneruskan permohonan pindah tersebut ke KPP Baru.
Penghapusan NPWP
Oleh WP/ahli waris
tidak memenuhi persyaratan
Subjektif &/ objektif Diajukan Permohonan

Diajukan karena
Penghentian/penggabungan
Kegiatan usaha WP Badan Dilikuidasi Untuk
Orang Pribadi
BUT menghentikan Paling Lama
Keg. usaha di Indonesia 6 Bulan
BUT menghentikan operasional

Wanita telah berNPWP


tidak membuat Setelah melalui
perjanjian pisah harta Wanita menikah mekanisme
pemeriksaan KPP harus
Tidak memenuhi memberikan keputusan
Persyaratan paling lama 6 bulan
Subjek &/objek Dianggap perlu oleh DJP (untuk WP OP) dan 12
bulan (untuk WP Badan)
sejak tanggal
permohonan diterima
lengkap
Jangka Waktu Lewat

Apabila jangka waktu penyelesaian proses


penghapusan NPWP dan pencabutan PKP telah lewat
dan Dirjen Pajak belum memberi suatu keputusan
maka permohonan WP telah dianggap dikabulkan

Surat Keputusan Penghapusan NPWP dan atau


Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak harus
diterbitkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
jangka waktu tersebut berakhir
Pencabutan NPPKP

PKP pindah alamat

Pindah tempat kedudukan usaha ke wilayah KPP


lain; atau
Paling Lama
6 Bulan
Sudah tidak memenuhi syarat
sebagai PKP
Setelah melalui
Jumlah peredaran dan atau penerimaan bruto mekanisme
untuk suatu tahun buku tidak melebihi batas pemeriksaan KPP harus
memberikan keputusan
peredaran untuk Pengusaha Kecil (Rp. paling lama 6 bulan
600.000.000,-) sejak tanggal
permohonan diterima
lengkap
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai