Anda di halaman 1dari 8

NORMA PENGHITUNGAN

PENGHASILAN NETO
KEP DIRJEN PAJAK NOMOR KEP - 536/PJ./2000

1
PEMBUKUAN
ORANG PRIBADI dan BADAN
Pasal 28
(UU No. 28 WAJI
Tahun 2007) B
PEMBUKUAN

WP OP YANG MENGGUNAKAN
DIKECUALIKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN
NETO
DATA, BUKU,
DOKUMEN WAJIB PENCATATAN  DATA TERATUR PEREDARAN
ATAU DATA PENERIMAAN
PENCATATAN WAJIB (ITIKAD BAIK DAN MENCERMINKAN DAN/ATAU PENGHASILAN
DISIMPAN KEADAAN YANG SEBENARNYA BRUTO

10 TAHUN  UTK MENGHITUNG


JUMLAH PAJAK TERUTANG
1. DISELENGGARAKAN DI INDONESIA
2. HURUF LATIN, ANGKA ARAB  TERMASUK PHSL BUKAN
3. MATA UANG RUPIAH OBYEK DAN PHSL YANG
4. BAHASA INDONESIA/ASING (IZIN MENKEU) TELAH DIKENAKAN
PPh FINAL
Pasal 14 (UU No. 36 Tahun 2008)
(1) Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk menentukan
penghasilan neto, dibuat dan disempurnakan terus-menerus
serta diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
(2) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1
(satu) tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar
delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan
neto dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dengan syarat memberitahukan kepada Direktur Jenderal
Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun
pajak yang bersangkutan.
(3) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
menghitung penghasilan netonya dengan menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto wajib
menyelenggarakan pencatatan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan
umum dan tata cara perpajakan.
Pasal 14 (UU No. 36 Tahun 2008)
4. Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
tidak memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto, dianggap memilih
menyelenggarakan pembukuan.
5. Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan
atau pencatatan, termasuk Wajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), yang ternyata tidak
atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan pencatatan atau
pembukuan atau tidak memperlihatkan pencatatan atau
bukti-bukti pendukungnya maka penghasilan netonya
dihitung berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan
Neto dan peredaran brutonya dihitung dengan cara lain yang
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan
6. Dihapus
7. Besarnya peredaran bruto sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
PEMBUKUAN DAN NORMA
PENGITUNGAN

1. WP Badan tanpa dibatasi omset wajib Pembukuan


2. WP OP wajib pembukuan bila melakukan usaha dan/
atau pekerjaan bebas dengan omset > 4,8 M
3. WP OP yang melakukan usaha dengan omset ≤ 4,8 M
menghitung pajaknya dengan PP 46 = final 1%
4. WP OP yang melakukan pekerjaan bebas dengan omset ≤
4,8 M, menghitung pajaknya dengan norma perhitungan
penghasilan neto
5. WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha dan/atau
pekerjaan bebas, tidak wajib pembukuan (hanya
pencatatan) meski penghasilan lebih dari 4,8M.
6. WP OP yang melakukan kegiatan usaha dengan
sarana/prasarana umum omset <4,8M, menghitung
pajaknya dengan norma.

4/23/2016 5
CARA MENGHITUNG PAJAK
Pasal 16
(UU No. 36
Tahun 2008)
Bagi Wajib Pajak dalam negeri
pada dasarnya terdapat dua cara
untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak

Cara Biasa Norma Penghitungan

Penghasilan xxx Penghasilan bruto 100,000,000


Biaya xxx - Norma Penghitungan Penghasilan neto
Laba Usaha xxx Khusus menurut norma penghitungan 20% 20,000,000
Penghasilan lain xxx Phsl neto lainnya 5,000,000
(diatur Peraturan Menkeu)
Biaya Lain (xxx) +/- Jumlah Phsl Neto 25,000,000
Phsl Neto xxx PTKP 24,300,000
Kompensasi kerugian (xxx) + PKP 700,000
Penghasilan Kena Pajak xxx
(badan)
PTKP (xxx) +
Penghasilan Kena Pajak
OP xxx
Kecuali:
WP OP ada penghasilan dari LN
WP OP memperoleh Phsl Final.
WP OP WP OP meperoleh Psl. Non Obyek
WP OP usaha di sarana/prasarna umum

USAH
T A/PEK Y USAHA
KARYAWAN . PENG
T USAHA NON
BEBA PEK. BEBAS ECER PENGECER
S & KARY

Y Y
1770 S
1770 PEKERJA BEBAS OPPT
SS OMSE
T PP 46
T>
KARYAWAN 4,8M? 1770
OMSE
F PP 46 T T
OPPT
OMSET 1770 >4,8M? Y
T PEK.
F
BEBAS
1770 >4,8M? Y
(norma)
F
Y

F PEMBUKUAN
1770
F
WP
BADAN

Y L/R
OMSE
KOREKSI L/R
T> KOMERSIA
4,8M
L FISKAL FISKAL

T
PP 46
FINAL 1% DARI DAPAT TARIF
MENGAJUKAN
OMSET SKB
UMUM

F
WP Badan omset (<4,8 M) bukan obyek PP46: F
WP Badan ada penghasilan dari LN
WP Badan memperoleh Phsl Final.
WP Badan meperoleh Psl. Non Obyek

TIDAK DIBATASI DENGAN OMSET


(WAJIB PEMBUKUAN)

Anda mungkin juga menyukai