Anda di halaman 1dari 11

Perhitungan PPh Orang Pribadi

Pajak Penghasilan (PPh) WP OP Secara Umum


Karyawan Non Karyawan (Melakukan Usaha/Pekerjaan Bebas)

BuPot A1/A2 Pencatatan Norma/Pembukuan

Penghasilan Bruto < 60jt? Omzet < 4,8 Milyar (UMKM) Omzet > 4,8 Milyar
dan WP tidak memilih utk atau WP memilih untuk
menggunakan norma melaksanakan norma
penghitungan/pembukuan penghitungan/pembukuan
Ya Tidak
Tidak mempertimbangkan Menghitung Ph.Neto (bdasarkn
Ph.Neto norma penghitungan atau Lap.L/R

PPh yang terutang / bulan


PPh yang terutang dihitung PPh yang terutang dihitung
menggunakan tarif Pasal 17 sebesar 0,5% dari Omzet
menggunakan tarif Pasal 17 UU PPh
UU PPh Penjualan setiap bulan yang
dari penghasilan kena pajak (selisih:
(dipotong & dibayarkan bersifat final berdasarkan PP
Ph.Neto NP atau peredaran usaha
Pemberi Kerja) 23/2013 (1 Juli 2018);
dikurangi biaya2 yg diperkenankan
UU HPP (semacam PTKP)
UU PPh dikurangi PTKP
Omzet 500 juta

1770 SS 1770 S 1770


Bukti Potong A1/A2 Pencatatan Peredaran Bruto Pembukuan
(PP23-2018 / Norma)
Penghasilan Penyesuaian
Pembukuan
Dalam Negeri Biaya Fiskal
Penghasilan Neto
Norma Penghasilan % Norma
Dari Usaha

Dari Luar Usaha

Luar Negeri
Pengurangan

Kompensasi

PTKP

Penghasilan Tarif Umum Ps 17 UU PPh


Kena Pajak stdtd UU HPP BAGAIMANA
MENGHITUNG
PAJAK?

Kredit Pajak
Pajak Terutang (dipotong Pihak Lain)
(Ps 21, 22,23,24)

Kredit Pajak Pajak Yang


Pajak Yang Harus
Dibayar Sendiri (dibayar sendiri) Kurang/Lebih
(Ps 25, STP) Dibayar
PPh YANG DIBAYAR SENDIRI
pembayaran pajak oleh Wajib Pajak sendiri :

• pembayaran oleh Wajib Pajak sendiri berupa PPh


Pasal 25.
• Pokok Pajak dalam STP PPh Pasal 25

• PPh Pasal 25 Ayat 8 (Fiskal Luar Negeri) PPh Pasal 25 sebelum Tahun Pajak 2011 *)
• PPh atas Penghasilan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PHTB) PPh Final 5% *)

7
PPh Pasal 25
• Pelunasan dilakukan untuk setiap bulan
• Pelunasan pajak merupakan angsuran pajak yang
boleh dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan
yang terutang untuk tahun pajak yang
bersangkutan,
• Fiskal Luar Negeri - sebelum Tahun Pajak 2011

8
Pokok Pajak dalam STP PPh Pasal 25

• Diisi sebesar Pokok Pajak dalam STP PPh Pasal 25


• Tidak termasuk bunga dan sanksi administrasi
• Walaupun STP belum dibayar tetap dapat
dikreditkan karena proses penagihan STP akan
tetap berjalan s.d STP tersebut dilunasi

9
PPh Pasal 29 (Kurang Bayar)
 Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih
besar daripada kredit pajak, kekurangan pembayaran pajak yang
terutang harus dilunasi sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan PPh
disampaikan.
Misal :
 Apabila tahun buku sama dengan tahun kalender, kekurangan pajak
tersebut wajib dilunasi paling lambat tanggal 31 Maret bagi Wajib
Pajak orang pribadi atau 30 April bagi Wajib Pajak badan setelah
tahun pajak berakhir,
 apabila tahun buku tidak sama dengan tahun kalender, misalnya
dimulai tanggal 1 Juli sampai dengan 30 Juni, kekurangan pajak wajib
dilunasi paling lambat tanggal 30 September bagi Wajib Pajak orang
pribadi atau 31 Oktober bagi Wajib Pajak badan.

10
BATAS WAKTU PEMBAYARAN PPh
PADA AKHIR TAHUN PAJAK
Pasal 29

PAJAK TERUTANG
UNTUK SATU TAHUN PAJAK
LEBIH BESAR DARI
JUMLAH KREDIT PAJAK
KEKURANGAN
PAJAK YANG TERUTANG

HARUS DILUNASI
SELAMBAT-LAMBATNYA
SEBELUM SPT TAHUNAN DISAMPAIKAN
(SPT disampaikan maks akhir bulan ke tiga setelah PPh
1 Tahun Pajak berakhir ) Bad
1 an/
PPh Pasal 28 (Lebih Bayar)
 Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak
ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak, maka setelah
dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan setelah diperhitungkan dengan utang pajak
berikut sanksi-sanksinya

Dengan mempertimbangkan :
 kebenaran materiil tentang besarnya pajak penghasilan
yang terutang;
 keabsahan bukti-bukti pungutandan bukti-bukti potongan
pajak serta bukti pembayaran pajak oleh Wajib Pajak
sendiri selama dan untuk tahun pajak yang bersangkutan.

PPhBadan/2014 12
Terus Semangat
Belajar

Anda mungkin juga menyukai