1
PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
WAJIB PAJAK
Omzet<4,8M Omzet>=4,8M
1.
Menghitung
Penghasilan Gaji Bersih Perkiraan/Norma Pembukuan Pembukuan
Bersih
2.
Menghitung Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi
Penghasilan PTKP
Kena Pajak
3.
Tarif PPh Orang Tarif PPh
Pengeanaan
PPh ( Tarif) Pribadi Badan
2
PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH
5
TARIF WP ORANG PRIBADI
(Pasal 17 ayat (1) huruf a)
UU PPh Lama
:
A
UU PPh Baru (Mulai 2009)
R :
6
Wajib Pajak OP Karyawan
8
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
• Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan
dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari
bruto
• Penghasilan neto = Bruto X tarif Norma
Syarat Diperbolehkan Memakai Norma :
1. WP Orang Pribadi,
2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun
3. Mengajukan permohonan tertulis
4. Tetap wajib catatan atas peredaran usaha
Apabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib
Pembukuan
Tarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen
Pajak menurut bidang usahanya
9
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
• Pak Narto adalah dokter hewan dan seorang montir.
Dalam tahun 2009 mendapat penghasilan sbb :
1. Praktek dokter : Rp. 200.000.000,-
2. Usaha reparasi / service kendaraan dengan omzet
=Rp. 300.000.000,-
Karena total omzet tidak sampai Rp. 4,8 M maka
boleh menghitung penghasilan bersih dengan norma
➔ Norma/perkiraan penghasilan neto untuk dokter
hewan sebesar 25% dan service sebesar 20%
➔ Berapa penghasilan neto dan penghasilan kena
pajak Pak Narto?
10
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
13
Hasil Penghitungan PPh OP 2010
1. Penghasilan/laba Bersih = 367.160.000
(fiskal) = Laba bersih – PTKP
2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = 367.160.000 – 17.160.000
= 350.000.000,-
3. Penghitungan PPh Terutang sbb :
15
Wajib Pajak Badan
• Badan adalah
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha yang meliputi :
PT, CV, perseroan lainnya, BUMN, BUMD, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
16
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN TERMASUK :
- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji,
bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya
pengolahan limbah, premi asuransi, biaya promosi dan
penjualan , biaya administrasi , dan pajak kecuali Pajak
Penghasilan)
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi
- Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan (OP)
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
- Kerugian dari selisih kurs
- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
- Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
17
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PAJAK PENGHASILAN
22
Tarif PPh Badan
1. Omzet diatas 50 M
2. Omzet s.d. 50 M
3. Perseroan terbuka (tbk)
23
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M
(Pasal 17 ayat (1) huruf b)
Ketentuan Lama :
A
Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn
R omzet diatas 50 M :
I
24
24
CONTOH PENERAPAN
TARIF PPh BAGI
WAJIB PAJAK BADAN dgn Omzet
diatas 50 M
JUMLAH P K P R p 190.000.000,00
P P h TERUTANG :
1 . J i k a tahun
pajak 2008 1 0% X R p 50.000.000 = R p 5 .000.000
1 5 % X R p 50.000.000 = R p 7 .5 00.000
30% X R p 90.000.000 = R p 27.000.000
J um lah R p 39.500.000,00
2. J i k a t a h u n p a j a k 2009 :
2 8 % X 190.000.000 = R p . 53.200.000,-
3. J i k a t a h u n p a j a k 2 0 1 0 :
2 5 % X 1 9 0.000.0 00 = R p . 4 7 .5 00.0 00,-
25
PPh 70
2 & 3 tarif khusus PPh Badan ( TBK dan
UMKM)
1. Untuk Perseroan Terbuka (minimal 40% publik)
➔ada pengurangan tarif 5% (pasal 17 (2b)) Tarif
pajak 2009 = 23%
Tarif Pajak 2010 - = 20%
26
CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM
Contoh : PT X tahun 2009
Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000
(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000
27
27
Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dari Laba Komersial
Laba bersih Komersial XXXX
Koreksi Fiskal :
(+) Koreksi fiskal positif XXXX
(-) Koreksi fiskal negatif XXXX
Jumlah koreksi fiskal XXXX
Jumlah penghasilan Kena Pajak XXX
X