Anda di halaman 1dari 28

PAJAK PENGHASILAN

Pengenaan Pajak Penghasilan –


1. PPh Orang Pribadi,
2. PPh Badan

1
PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
WAJIB PAJAK

ORG. PRIBADI BADAN


KARYAWAN Usahawan

Omzet<4,8M Omzet>=4,8M

1.
Menghitung
Penghasilan Gaji Bersih Perkiraan/Norma Pembukuan Pembukuan
Bersih

2.
Menghitung Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi
Penghasilan PTKP
Kena Pajak

3.
Tarif PPh Orang Tarif PPh
Pengeanaan
PPh ( Tarif) Pribadi Badan
2
PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH

1. Orang Pribadi sbg. Karyawan ➔ Gaji Bersih


2. Orang Pribadi Yang menjalankan
Usaha/Pekerjaan Bebas
- Omzet < 4,8 M setahun
➔Perkiraan /Norma
- Omzet >= 4,8 M setahun
➔Pembukuan
3. Wajib Pajak badan ➔ Pembukuan

➔ Bagi Orang Pribadi terdapat batasan


penghasilan yang tidak dikenakan pajak 3
(PTKP)
BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

STATUS KELUARGA LAMA (2006-2008) BARU (2009-2012)


WAJIB PAJAK SENDIRI (TK) 13.200.000,00 15.840.000,00

WAJIB PAJAK KAWIN (K/-) + 1.200.000,00 + 1.320.000,00


ISTERI PUNYA + 13.200.000,00 + 15.840.000,00
PENGHSILAN DIGABUNG
(K/I/-)
TANGGUNGAN + 1.200.000,00 + 1.320.000,00
MAKS TANGGUNGAN 3 (Tiga) Orang 3 (Tiga) Orang

Keterangan Th. 2013 PTKP Baru PTKP Lama


Diri Sendiri 24,300,000.00 15,840,000.00
Tambahan WP Kawin 2,025,000.00 1,320,000.00
Tambahan Istri Bekerja 24,300,000.00 15,840,000.00
Tambahan Tanggungan 2,025,000.00 1,320,000.00
4
CONTOH PENGHITUNGAN PTKP
STATUS KELUARGA LAMA (2006-2008) BARU (2009-)
SENDIRI (TK) 13,200,000 15,840,000
KAWIN BELUM PUNYA 14,400,000 17,160,000
ANAK (K/-)
KAWIN ANAK 2 (K/2) 16,800,000 19,800,000

Contoh : Kawin Anak 2 (K/2)


Penghitungan PTKP :
+ PTKP Dia Sendiri = 15,840,000
+ Kawin = 1,320,000
+ Tanggungan
= 2 x 1.320.000 = 2,640,000
Jumlah PTKP = 19,800,000

5
TARIF WP ORANG PRIBADI
(Pasal 17 ayat (1) huruf a)
UU PPh Lama
:

A
UU PPh Baru (Mulai 2009)
R :

6
Wajib Pajak OP Karyawan

• Yang digunakan dasar penghitungan ➔


sebesar Gaji yang diterima dari pemberi
kerja dikurangi PTKP
• Contoh :
1. Gaji, tunjangan dll. ➔ 20.000.000
2. PKP = (-) PTKP (misal TK) ➔ 15.840.000
Penghasilan Kena pjak ➔ 4.160.000
PKP merupakan dasar untuk menghitung pajak 3.
PPh = 5% X 4.160.000 = Rp. 208.000,-
7
Wajib Pajak OP Usahawan

• WP orang Pribadi (WP OP) usahawan/


pekerjaan bebas ➔ penghitungan penghasilan
bersih adalah :
• Omzet/th < Rp. 4,8 M➔ Perkiraan/norma
• Omzet/th >=Rp. 4,8 M➔ Pembukuan

8
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
• Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan
dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari
bruto
• Penghasilan neto = Bruto X tarif Norma
Syarat Diperbolehkan Memakai Norma :
1. WP Orang Pribadi,
2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun
3. Mengajukan permohonan tertulis
4. Tetap wajib catatan atas peredaran usaha
Apabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib
Pembukuan
Tarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen
Pajak menurut bidang usahanya
9
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
• Pak Narto adalah dokter hewan dan seorang montir.
Dalam tahun 2009 mendapat penghasilan sbb :
1. Praktek dokter : Rp. 200.000.000,-
2. Usaha reparasi / service kendaraan dengan omzet
=Rp. 300.000.000,-
Karena total omzet tidak sampai Rp. 4,8 M maka
boleh menghitung penghasilan bersih dengan norma
➔ Norma/perkiraan penghasilan neto untuk dokter
hewan sebesar 25% dan service sebesar 20%
➔ Berapa penghasilan neto dan penghasilan kena
pajak Pak Narto?
10
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma

1. Menghitung Perkiraan Penghasilan Neto :


Tarif Penghasilan
Jenis Usaha Omzet Norma Neto

Dokter hewan 200,000,000 25% 50,000,000


Service
kendaraan 300,000,000 20% 60,000,000

Jumlah 500,000,000 110,000,000


Jumlah Pengh asilan Neto/bersih = Rp. 110.000.000
2. Menentukan PKP = Rp. 110.000.000-PTKP
= 110.000.000 – 15.840.000 = 94.160.000
3. Pajak Penghasilan = 9.124.000,- 11
Penghitungan Penghasilan Dengan
menggunakan Pembukuan
• Yang Wajib Menghitung Penghasilan
dengan Pembukuan :
1.O. Pribadi Usahawan omzet >= Rp. 4,8 M
2.Seluruh Wajib Pjk Badan (tidak
memandang omzet)

➔ tidak wajib Pembukuan :


1.O.P. Karyawan
2.O.P. Usahawan omzet s.d. Rp. 4,8 M 12
1. Penghitungan PPh OP 2010 dgn
menggunakan pembukuan
• Diketahui jumlah laba bersih (akuntansi ) usaha Pak Eko (menikah tahun
2008) dalam tahun 2010 sebesar Rp 484.160.000,00. maka penghitungan
Pajak Penghasilan Pak Eko,
• Usaha pak Eko memiliki omzet tahun 2010 sebesar Rp. 39.093.000.000.
karena omzet/penjualan lebih dari Rp. 4,8 m maka Pak Eko harus
menggunakan pembukuan..
• Setelah dilakukaan koreksi fiskal diketahui bahwa laba fiskal
sebesar Rp. 367.160.000,-

13
Hasil Penghitungan PPh OP 2010
1. Penghasilan/laba Bersih = 367.160.000
(fiskal) = Laba bersih – PTKP
2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = 367.160.000 – 17.160.000
= 350.000.000,-
3. Penghitungan PPh Terutang sbb :

Lapisan PKP Tarif PPh

0-50 juta 50,000,000 5% 2,500,000

50 - 250 Juta 200,000,000 15% 30,000,000

250 - 350 Juta 100,000,000 25% 25,000,000

Jumlah 350,000,000 57,500,000


14
Penghasilan neto dengan Pembukuan
Penghitungan Penghasilan neto dengan Pembukuan
diperuntukkan bagi :
1. Orang Pribadi dgn Omzet >=4,8 M/thn
2. Seluruh Wajib Pajak Badan

Untuk menghitung penghasilan neto bagi WP yang wajib


Pembukuan maka :

Pengh Bruto = penghasilan yang termasuk obyek Pajak


Biaya = biaya yang diperbolehkan sebagai pengurang
penghasilan

15
Wajib Pajak Badan
• Badan adalah
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha yang meliputi :
PT, CV, perseroan lainnya, BUMN, BUMD, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

16
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN TERMASUK :
- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji,
bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya
pengolahan limbah, premi asuransi, biaya promosi dan
penjualan , biaya administrasi , dan pajak kecuali Pajak
Penghasilan)
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi
- Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan (OP)
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
- Kerugian dari selisih kurs
- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
- Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
17
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI

PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)


- Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang
memenuhi syarat tertentu dgn Kep Dirjen Pajak
- Zakat dan sumbangan wajib keagamaan
- Pembentukan dan pemupukan cadangan
piutang tak tertagih khusus untuk usaha bank,
leasing, cadangan untuk usaha asuransi, Penjamin
LPS, cad. Penanaman kembali hutan, cadangan biaya
reklamasi untuk usaha pertambangan, dan cad. Biaya
- penutupan limbah.
Kempensasi kerugian tahun sebelumnya
- (maksimal 5 tahun sebelumnya)
Penggantian atau imbalan dlm bentuk
natura dan kenikmatan yang terbatas berupa:
– Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai,
atau
– Natura dan kenikmatan didaerah terpencil, atau
– Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam) 18
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN
DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)

- Sumbangan Khusus untuk :


- Bencana Nasional,
- Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia,
- Pembangunan infrastruktur sosial,
- Fasilitas pendidikan , dan
- Pembinaan olahraga

- Untuk biaya kendaraan sedan,


sejenis boleh dibebankan 50%
- Untuk biaya telepon seluler dapat
dibebankan 50% 19
BIAYA YANG TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)

PEMBAGIAN LABA DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

BIAYA YG DIBEBANKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADI


PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KECUALI CADANGAN UNTUK JENIS


USAHA TERTENTU

PREMI ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWI GUNA,


DAN ASURANSI BEA SISWA YG DIBAYAR OLEH WP ORANG PRIBADI

PENGGANTIAN/ IMBALAN PEKERJAAN/JASA YG DIBERIKAN


DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN KECUALI
- PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI SELURUH PEGAWAI
- DI DAERAH TERTENTU DAN YANG BERKAITAN DENGAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DITETAPKAN KEPMENKEU
(KMK No. 466/KMK.04/2000)
20
PPh 38
BIAYA YANG TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)

JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YG DIBAYARKAN KEPADA


PEMEGANG SAHAM ATAU PIHAK YG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

HARTA YG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN,


DAN WARISAN kecuali sumbangan tertentu

PAJAK PENGHASILAN

BIAYA YANG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI


WP ATAU ORANG YANG MENJADI TANGGUNGAN

GAJI ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA, ATAU PERSEROAN KOMANDITER


YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM

SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN


21
PPh 39
BIAYA YANG TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1) (Lanjutan)

- Biaya – biaya untuk mendapatkan, menagih dan


memelihara penghasilan yang :
1. Dikenakan PPh bersifat final, atau
2. Bukan obyek pajak, atau
3. Penghasilan netonya dihitung dengan norma
penghitungan

22
Tarif PPh Badan
1. Omzet diatas 50 M
2. Omzet s.d. 50 M
3. Perseroan terbuka (tbk)

23
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M
(Pasal 17 ayat (1) huruf b)
Ketentuan Lama :

A
Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn
R omzet diatas 50 M :
I

24
24
CONTOH PENERAPAN
TARIF PPh BAGI
WAJIB PAJAK BADAN dgn Omzet
diatas 50 M
JUMLAH P K P R p 190.000.000,00
P P h TERUTANG :
1 . J i k a tahun
pajak 2008 1 0% X R p 50.000.000 = R p 5 .000.000
1 5 % X R p 50.000.000 = R p 7 .5 00.000
30% X R p 90.000.000 = R p 27.000.000

J um lah R p 39.500.000,00

2. J i k a t a h u n p a j a k 2009 :
2 8 % X 190.000.000 = R p . 53.200.000,-

3. J i k a t a h u n p a j a k 2 0 1 0 :
2 5 % X 1 9 0.000.0 00 = R p . 4 7 .5 00.0 00,-
25
PPh 70
2 & 3 tarif khusus PPh Badan ( TBK dan
UMKM)
1. Untuk Perseroan Terbuka (minimal 40% publik)
➔ada pengurangan tarif 5% (pasal 17 (2b)) Tarif
pajak 2009 = 23%
Tarif Pajak 2010 - = 20%

2. BAGI UMKM = WP Badan dgn Omzet


s.d Rp 50 M)
➔ Pengurangan 50% u. Omzet 4.8 M (psl 31 E)

26
CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM
Contoh : PT X tahun 2009
Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000

(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000

27
27
Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dari Laba Komersial
Laba bersih Komersial XXXX
Koreksi Fiskal :
(+) Koreksi fiskal positif XXXX
(-) Koreksi fiskal negatif XXXX
Jumlah koreksi fiskal XXXX
Jumlah penghasilan Kena Pajak XXX
X

Anda mungkin juga menyukai