Anda di halaman 1dari 4

Hasil analisis rasio keuangan pada PT Kereta Api Indoensia (Persero) dari tahun 2018-2020 dapat diambil

beberapa kesimpulan dan pembahasan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Hasil analisis rasio likuiditas, PT KAI (Persero) menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2018-2020
dengan current ratio yang stabil pada grafik 1 di atas, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada tahun 2020 dibanding
pada tahun 2018 terjadi penurunan pada quick ratio, yang menunjukkan bahwa perusahaan mengalami
penurunan kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan cepat.
2. Rasio Solvabilitas

Hasil analisis rasio solvabilitas, PT KAI (Persero) menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2018-2020
dengan debt to total assets yang stabil di bawah 70%, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu
mengelola hutangnya dengan baik. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada tahun 2020 terjadi
peningkatan yang signifikan pada debt to equity ratio hal ini disebabkan oleh penurunan volume
penumpang KA akibat pandemi COVID-19 yang berdampak pada pendapatan perusahaan. Yang
menunjukkan bahwa perusahaan semakin bergantung pada modal pinjaman. Oleh karena itu,
perusahaan perlu melakukan strategi yang tepat untuk mengatasi penurunan kinerja solvabilitas dan
mempertahankan kinerja yang baik pada masa yang akan datang.
3. Rasio Aktivitas

Berdasarkan hasil pada grafik rasio aktivitas PT KAI, terlihat bahwa day sales outstanding (DSO)
mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga 2020. Pada tahun 2018, DSO mencapai 328,77 hari,
kemudian turun menjadi 271,88 hari pada tahun 2019, dan terus turun menjadi 177,53 hari pada tahun
2020. Hal ini menunjukkan bahwa PT KAI semakin efektif dalam mengumpulkan piutang dari pelanggan.

Selain itu, average collection period (ACP) juga mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga 2020.
Pada tahun 2018, ACP mencapai 11,28 hari, kemudian turun menjadi 5,72 hari pada tahun 2019, dan
terus turun menjadi 8,96 hari pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa PT KAI semakin cepat dalam
mengumpulkan piutang dari pelanggan.

Namun, perlu diperhatikan bahwa penurunan DSO dan ACP tidak selalu menunjukkan kinerja yang baik.
Terkadang, penurunan tersebut bisa disebabkan oleh penurunan penjualan atau penurunan kualitas
piutang yang dikumpulkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memastikan
penyebab dari penurunan DSO dan ACP tersebut.

Secara keseluruhan, rasio aktivitas PT KAI menunjukkan kinerja yang baik dari tahun 2018 hingga 2020.
Namun, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memastikan penyebab dari perubahan kinerja
tersebut.

4. Rasio Profitabilitas
Hasil analisis rasio profitabilitas, PT KAI (Persero) menunjukkan kinerja yang buruk pada tahun 2018-
2020 dengan gross profit margin, net profit margin, return on investment, dan operating profit margin
yang semakin menurun, yang menunjukkan bahwa perusahaan semakin sulit untuk menghasilkan
keuntungan dari operasinya. Hal ini disebabkan oleh penurunan volume penumpang dan barang akibat
pandemi COVID-19 yang berdampak pada pendapatan perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan di atas, dapat disimpulkan bahwa PT KAI (Persero) mengalami
penurunan kinerja keuangan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19 yang berdampak pada
penurunan volume penumpang dan barang. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan strategi yang
tepat untuk mengatasi dampak pandemi dan meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan efisiensi operasional, melakukan
diversifikasi produk dan layanan, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai