Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT.

KIRANA MEGATARA Tbk


PERIODE 2017-2019
Rasio likuiditas
A. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio yaitu rasio atau perbandingan antara harta lancar dengan
hutang lancar yang dinyatakan dalam perkalian. Angka rasio tersebut
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
lancarnya. Menurut Sitanggang (2014 : 20), rumus menghitung current ratio
adalah sebagai berikut: Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Assets)
Utang Lancar (Current Liabilities)

Tabel 3.6
PT. Kirana Megatara Tbk Perhitungan Current Ratio
Tahun 2017 – 2019 (Dalam jutaan Rupiah)

Berdasarkan Tabel 3.6 Current Ratio (Rasio Lancar) PT. Kirana


Megatara Tbk, pada tahun 2017 sebesar Rp 7,3 kali berarti bahwa setiap Rp
1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 7,3. Tahun 2018
current rasio sebesar 1,2 kali berarti bahwa setiap Rp 1 utang lancar dijamin
oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,2. Dan untuk tahun 2019 sebesar 10,5 kali
berarti bahwa setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp
10,5 yang mengartikan bahwa PT. Kirana Megatara Tbk dalam kondisi baik
mengingat rasionya di atas rata-rata industri 2 kali, kecuali perusahaan
untuk tahun 2018 dalam kondisi kurang baik.

B. Rasio Cepat (Quick Ratio)


Quick ratio merupakan rasio atau perbandingan antara harta lancar yang
segera kembali ke kas (total harta lancar dikurangi persediaan) dengan utang
lancar yang dinyatakan dalam perkalian. Dimana angka rasio tersebut
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar
sebesar rasio tersebut. Menurut Sitanggang untuk menghitung
qiuck ratio digunakan rumus sebagai berikut:

Berikut ini disajikan hasil perhitungan quick ratio PT. Kirana Megatara
Tbk, untuk tahun 2017 hingga 2019 yang dapat dilihat pada Tabel 3.7
berikut ini:
ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. KIRANA MEGATARA Tbk
PERIODE 2017-2019

Berdasarkan Tabel 3.7 perhitungan quick ratio (rasio cepat), PT.


Kirana Megatara Tbk, selama tahun 2017 dan 2019 jika dilihat dari rata-rata
industri yaitu 1,5 kali. Maka keadaan perusahaannya dalam kondisi baik
kecuali pada tahun 2018 kondisi perusahaannya kurang baik, maka
perusahaan tersebut harus menjual sediaan bila hendak melunasi hutang
lancar, selain dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.

B. Rasio Kas (Cash Ratio)


Cash ratio atau rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Menurut
Kasmir untuk menghitung cash ratio digunakan rumus
sebagai berikut:

Berikut ini disajikan hasil perhitungan cash ratio PT. Kirana Megatara Tbk,
untuk tahun 2017 hingga 2019 yang dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Berdasarkan Tabel 3.8 perhitungan cash ratio, PT. Kirana Megatara


Tbk selama tahun 2017 dan 2019 menunjukkan pergerakan yang meningkat
dari 102 % menjadi 142%. Hal ini sudah dikategorikan baik dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan kas, karena sudah berada diatas rata-rata
industri yaitu 50 %, kecuali pada tahun 2018 yaitu 24 % perusahaan dalam
kurang baik, agar perusahaan likuid maka sebaiknya perusahaan
tersebut harus menghindari utang lancar yang berlebihan.

2. Rasio Solvabilitas
A. Debt Ratio ( Debt to Assets Ratio )
ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. KIRANA MEGATARA Tbk
PERIODE 2017-2019
Debt ratio merupakan perbandingan antara rasio total utang dengan total
aset yang memberi gambaran seberapa persentase total aset dibiayai dari
utang. Menurut Sitanggang (2014 : 23), untuk menghitung debt ratio
digunakan rumus sebagai berikut :

Berikut ini disajikan hasil perhitungan debt ratio PT. Kirana Megatara Tbk,
untuk tahun 2017 hingga 2019 yang dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Berdasarkan Tabel 3.9 perhitungan debt ratio, PT. Kirana Megatara


Tbk dapat menunjukkan bahwa 55% pendanaan perusahaan dibiayai
dengan utang untuk tahun 2017. Artinya setiap Rp.100,- pendanaan
perusahaan, Rp55,- dibiayain dengan utang dan Rp.45,- disediakan oleh
pemegang saham. Pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 58 %
pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya bahwa setiap
Rp.100,- pendanaan perusahaan maka Rp.58,- dibiayai dengan utang dan
Rp. 42,- disediakan oleh pemegang saham, dan pada tahun 2019
menunjukkan bahwa 55 % pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang .
artinya setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan, Rp. 55,- di biayai dengan
utang dan Rp. 45,- disediakan oleh pemegang saham. Sehingga pada tahun
2017-2019 kondisi PT. Kirana Megatara Tbk tidak baik mengingat
rasionya diatas rata-radta industri 35%
C. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas.Menurut Kasmir (2010 : 112), untuk menghitung debt to equity
digunakan rumus sebagai berikut:

Berikut ini disajikan hasil perhitungan debt to equity PT. Kirana


Megatara Tbk, untuk tahun 2017 hingga 2019 yang dapat dilihat pada
Tabel 3.10 berikut ini:

setiap Rp 100,- yang disediakan oleh pemegang saham. Untuk tahun 2018
ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. KIRANA MEGATARA Tbk
PERIODE 2017-2019
sebesar Rp143,- untuk setiap Rp 100,- yang disediakan pemegang saham
naik dari tahun 2017. Untuk tahun 2019 sebesar Rp 124,- untuk setiap Rp
100,- yang disediakan pemegang saham turun dari tahun 2018 dan ini
menunjukkan lebih baik dari tahun 2017 dan 2019 atau ada peningkatan
dalam penyediaan dana.

Rasio frofitabilitas
A. Net Profit Margin
Net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan
antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio
ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Menurut
Kasmir (2010 : 135), untuk menghitung net profit margin digunakan rumus
sebagai berikut :

Berdasarkan Tabel 3.14 perhitungan rasio net profit margin, PT.


Kirana Megatara Tbk, selama tahun 2017 – 2019 menunjukkan penurunan
dan perusahaan juga masuk kedalam kategori kurang baik karena standar industri
untuk rasio ini adalah sebesar 20%, atau dapat dikatakan bahwa
perusahaan tersebut terlalu boros dalam biaya (tidak efisien).

B. Return On Equity (ROE)


Return on equity atau hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Menurut Kasmir
(2010 : 115), untuk menghitung return on equity digunakan rumus sebagai
berikut :
ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. KIRANA MEGATARA Tbk
PERIODE 2017-2019
Berikut ini disajikan hasil perhitungan return on equity PT. Kirana
Megatara Tbk, untuk tahun 2017 hingga 2019 yang dapat dilihat pada
Tabel 3.15 berikut ini :

Berdasarkan Tabel 3.15 perhitungan rasio return on equity, PT.


Kirana Megatara Tbk, pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 25% lalu pada tahun
2018 menjadi 0,42%, kemudian pada tahun 2019 1,17%. Artinya, hasil
pengembalian investasi mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga 2019.
Namun, jika rata-rata industri untuk return on equity adalah 22%, maka
tahun 2017 return on equity diatas rata-rata industri. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba secara maksimal dari dana
yang berarti kinerja keuangan perusahaan tahun 2017 baik.
4.1 Kesimpulan
1. Tingkat Likuiditas yang diukur dengan menggunakan Current Ratio,
Quick Ratio dan Cash Ratio, mulai dari tahun 2017 dan 2019
menunjukkan bahwa kondisi PT. Kirana Megatara Tbk dalam
keadaan likuid atau baik, artinya perusahaan akan mampu memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo,
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, kecuali
pada tahun 2018 kondisi perusahaan dibawah rata-rata industri atau
tidak likuid, sehingga belum mencukupi untuk memenuhi standar
tersebut, dan belum sepenuhnya mampu membayar utang jangka
pendek/lancarnya.
2. Tingkat Solvabilitas yang diukur dengan menggunakan Debt to Asset
Ratio dan Debt to Equity Ratio dari tahun 2017 sampai 2019
menunjukkan bahwa kondisi perusahaan Kirana Megatara kurang baik
dan kurang mampu membayar semua kewajibannya pada saat ditagih
karena berada diatas rata-rata industri yaitu 35 % dan 80 %. Sehingga
PT. Kirana Megatara Tbk tidak mampu dalam menanggulangi beban-UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
bebannya, dikarenakan hutang tidak memadai terhadap total aktiva
yang dimiliki.
4. Tingkat Profitabilitas PT. Kirana Megatara Tbk. yang diukur dengan
menggunakan Gross Profit Margin, Net ProfitMargin, Return on
Equity dan Return on Investment dari tahun 2017 sampai 2019 dapat
menunjukkan bahwa kondisi perusahaan yang kurang baik karena
perusahaan tersebut berada dibawah rata-rata industri, dan
kemampuan dalam menghasilkan laba bersihnya baik itu dari harta
maupun modal sendiri masih tergolong rendah

Anda mungkin juga menyukai