Anda di halaman 1dari 10

Nama : Alfonsina. M .

Jandeday
NIM :201954109
Tugas Mk. Manajemen Agribisnis

Perusahaan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK.

Profil Perusahaan : Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dimulai pada 1906 dengan sebuah
perkebunan kecil tembakau dan kopi dekat Medan, Sumatra bagian utara. Di awal berdirinya,
perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal
Indonesia merdeka PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk lebih memfokuskan usahanya kepada
tanaman karet, yang kemudian diubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini,
kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan.
Berawal dari perkebunan kecil inilah perseroan berkembang menjadi salah satu perusahaan
agribisnis terkemuka di Indonesia. PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk go public pada tahun 1996
dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources
Ltd (anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk) menjadi pemegang saham mayoritas
Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.
PT. PP London Sumatra Indonesia memiliki lebih kurang 90.000 hektar perkebunan kelapa sawit,
karet, teh dan kakao yang tertanam di empat pulau terbesar Indonesia.PT. PP London Sumatra
Indonesia Tbk juga memiliki 37 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di Sumatra, Jawa,
Kalimantan dan Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian
9 dan pengembangan, keahlian di bidang agro-manajemen dan tenaga kerja yang terampil serta
profesional. Bidang bisnis PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk mencakup pembibitan, penanaman,
pemanenan, pengolahan, pemrosesan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan
teh. Dalam dunia industri perkebunan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk dikenal sebagai
produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas baik. Bisnis berteknologi canggih tersebut
adalah kunci utama pertumbuhan Perseroan.

Logo perusahaan :

Jenis usaha : Oil Palm (kelapa sawit), karet , bibit kelapa sawit, kakao dan daun teh .
Laporan keuangan PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk. Tahun 2017-2019
Laporan keuangan (Lanjutan) PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk. Tahun 2017-2019
Analisis Rasio Keuangan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk

Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)


1. Rasio Lancar (Current Rasio)
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang
digunakan sebagai berikut:
Current Rasio = aset / Utang lancar

Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2017, perusahaan mampu menjamin setiap utang
lancar dengan 552,26% aset lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp100 utang
lancar dengan Rp552,26 aset lancar. Lalu, pada tahun 2018, perusahaan mampu menjamin setiap
utang lancar dengan 465,69% aset lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp100 utang
lancar dengan Rp445,69 aset lancar. Sedangkan, pada tahun 2019, perusahaan mampu menjamin
setiap utang lancar dengan 469,68% aset lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp
100 utang lancar dengan Rp469,68 aset lancar. Dari tahun 2017 sampai tahun 2018 rasio perusahaan
mengalami penurunan sebesar 86,57%. Sedangkan pada tahun 2018 sampai tahun 2019 rasio
perusahaan mengalami kenaikan sebesar 4%. Hal ini berarti, perusahaan mampu membayar utang
lancarnya dengan jaminan aset lancarnya setiap tahun.
2. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan
sebagai berikut:
Cash Ratio = Kas / Utang lancar

Berdasarkan perhitungan rasio kas, pada tahun 2017 perusahaan mampu menjamin setiap hutang
lancar sebesar 392,42%, artinya perusahaan dapat membayar setiap Rp100 hutang lancar dengan
Rp392,42 kas. Lalu pada tahun 2018 perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar sebesar
316,96%, artinya perusahaan dapat membayar
setiap Rp100 hutang lancar dengan Rp316,96 kas. Sedangkan pada tahun 2019 perusahaan mampu
menjamin setiap hutang lancar sebesar 242,41%, artinya perusahaan dapat membayar setiap Rp100
hutang lancar dengan Rp242,41 kas. Dari hasil perhitungan diatas perusahaan mengalami penurunan
dari tahun ke tahun, dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 rasio perusahaan mengalami
penurunan sebesar 75,45%. Sedangkan pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 rasio
perusahaan mengalami penurunan sebesar 74,55%. Walaupun mengalami penurunan rasio kas,
tetapi perusahaan tetap tergolong mampu membayar utang lancarnya dengan jaminan kas yang ada
setiap tahunnya

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)


1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rumus untuk mencari Net Profit Margindapat di gunakan sebagai berikut:
Net profit margin = Laba setelah pajak / penjualan x 100%

Net profit margin pada PT.PP London Sumatra Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2017 sebesar 15,47%, pada tahun 2018 sebesar 8,19%, serta pada tahun 2019 sebesar
6,83%. Artinya, setiap Rp 100 penjualan atau pendapatan turut memberikan kontribusi
menghasilkan Rp15,47 laba bersih pada tahun 2017, lalu setiap Rp 100 penjualan atau pendapatan
turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp8,19 laba bersih pada tahun 2018 dan setiap Rp 100
penjualan atau pendapatan turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp6,83 laba bersih pada
tahun 2019. Net profit margin 2017 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun setelahnya.

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment)


Rumus untuk mencari return on investment dapat digunakansebagai
Berikut: Return on Invesment= Laba setelah pajak/ Total aset x 100%

Return on investment pada PT.PP London Sumatra Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2017 sebesar 7,44% , lalu pada tahun 2018 sebesar 3,28% dan pada tahun 2019
sebesar 2,47%. Artinya, setiap Rp100 total aset turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp7,44
laba bersih pada tahun 2017, dan setiap Rp100 total aset turut memberikan kontribusi menghasilkan
Rp3,28 laba bersih pada tahun 2018, serta setiap Rp100 total aset turut memberikan kontribusi
menghasilkan Rp2,47 laba bersih pada tahun 2019. Dalam hal ini berarti return on investment pada
tahun 2019 lebih buruk jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena kontribusi total aset
terhadap laba bersih di tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dengan demikian
telah terjadi penurunan kinerja dalam menghasilkan laba perusahaan.

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)


Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat di gunakan
sebagai berikut:
Return on Equity = Laba setelah pajak / Modal Sendiri x 100%

Return on equity pada PT.PP London Sumatra Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2017 sebesar 8,90% dan pada tahun 2018 sebesar 3,95%, serta sebesar 2,97% pada
tahun 2019. Artinya, setiap Rp100 ekuitas yang dimiliki perusahaan akan menghasilkan laba sebesar
Rp8,90 pada tahun 2017, lalu setiap Rp100 ekuitas yang dimiliki perusahaan akan menghasilkan laba
sebesar Rp3,95 pada tahun 2018, serta setiap Rp100 ekuitas yang dimiliki perusahaan akan
menghasilkan laba sebesar Rp2,97 pada tahun 2019. Terjadi penurunan pada setiap tahunnya
merupakan hal yang kurang baik, menunjukkan bahwa adanya penurunan dalam kinerja
perusahaan.

Rasio Solvabilitas (Laverage Ratio)


1. Rasio Utang (Debt Ratio)
Rumus untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagaiberikut:
Debt Ratio = Total utang / Total Aset x 100%

Rasio utang yang optimal dalah jika rasio utang kurang dari 0,5 kali atau kurang dari 50%, berarti
sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh ekuitas. Dan sebaliknya apabila rasionya lebih besar
dari 0,5 kali atau lebih dari 50% maka berarti sebagian besar aset dibiayai melalui utang. Dari hasil
perhitungan rasio utang diatas pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 kurang dari 0,5 kali atau
50%. Hal ini dapat berarti bahwa sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh ekuitas.

2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)


Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan
perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio= Total Uang / Moda sendiri x 100%

Berdasarkan perhitungan rasio utang terhadap ekuitas diatas, pada tahun 2017 sebesar 19,71%, dan
pada tahun 2018 sebesar 20,47%, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 20,32%. Artinya, pendanaan
perusahaan dijamin oleh kewajiban sebesar 19,67% pada tahun 2017,sebesar 20,47% pada tahun
2018, serta sebesar 20,32% pada tahun 2019. Penurunan yang terjadi disetiap tahunnya merupakan
hal yang baik.

Rasio Aktivitas (Activity Ratio)


1. Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
Rumusan untuk mencari inventory turn over dapat digunakan dengan dua cara sebagai berikut.
Interventory Turn Over = Penjualan / persediaan rata-rata

Berdasarkan perhitungan rasio perputaran persediaan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2017 menunjukkan persediaan barang dagangan diganti 10,80 kali dalam setahun. Pada
tahun 2018 terjadi penurunan pada rasio perputaran persediaan yang hanya 10,09 kali diganti dalam
setahun. Ditahun 2019 rasio perputaran persediaan juga mengalami penurunan menjadi 8,91 kali
ganti persediaan barang dagangan dalam setahun. Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini
menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula
apabila perputaran persediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien dan banyak
barang sediaan yang menumpuk. Hal ini akan.mengakibatkan investasi dalam tingkat pengembalian
yang rendah.

Hasil Analisis Rasio Keuangan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk


Setelah melakukan analisis rasio keuangan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Periode 2017-
2019. Berikut ini penulis sajikandata rasio rata-rata industrimenurutNurliyani (2018:3) yang akan
dibandingkan dengan data hasil perhitungan rasio keuangan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk
Periode 2017- 2019:

Kesimpulan
Setelah membahas dan menganalisis rasio keuangan pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk
periode 2017-2019, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Berdasarkanrasio likuiditas PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk pada tahun 2017-2019
cenderung mengalami fluktuasi bila dilihat dari current ratio dan mengalami penurunan
setiap tahunnya bila dilihat dari cashratio. Walaupun mengalami hal tersebut, current ratio
dan cash ratio perusahaan masih diatas rata-rata industri yang berarti perusahaan masih
dalam kategori mampu membayar kewajiban dan memiliki kinerja keuangan yang baik.

b. Berdasarkan rasio aktivitas PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk pada tahun 2017-2019
cenderung mengalami fluktuasi bila dilihat dari inventory turn over dan mengalami
penurunan setiap tahunnya bila dilihat dari total asset turn over. Walaupun total aset turn
over berada dibawah rata-rata industri, tetapi inventory turn over perusahaan masih diatas
rata-rata industriyang berarti perusahaan masih dalam kategori memiliki efektifitas kinerja
keuangan yang cukup baik dalam mengelola asetnya.

c. Berdasarkan rasio solvabilitas PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk pada tahun 2017-2019
cenderung stabil bila dilihat dari debt ratio dan debt to equity ratio yang sama- sama berada
dibawah rata-rata industri. Hal ini 70 menunjukkan bahwa perusahan memiliki kinerja
keuangan yang baik dalam sumber pendanaan perusahaan.

d. Berdasarkan rasio profibilitas PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk pada


tahun 2017-2019 bila dilihat dari net profit margin, return oninvestment dan return on
equity mengalami penurunan setiap tahunnya serta berada dibawah rata-rata industri. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahan memiliki kinerja keuangan yang kurang baik dalam
menghasilkan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai