Rasio Likuiditas
Rasio lancar
Tahun 2018 diperoleh rasio lancar sebesar 430%, yang berarti setiap Rp. 1,00 utang lancar akan
dijamin oleh Rp 43 dari aktiva lancar. Tahun 2019 rasio lancar sebesar 327% hal ini berarti
setiap Rp. 1,00 utang lancar akan dijamin oleh Rp 3,27 aktiva lancar. Apabila tahun 2019
dibandingkan tahun 2018, maka rasio lancar mengalami penurunan sebesar 103% yang
disebabkan naiknya aktiva dan hutang lancar.
2. Rasio aktivitas
Tahun 2018 diperoleh rasio perputaran aktiva tetap sebesar 14,64 kali artinya setiap Rp. 1,00
aktiva tetap turut berkontribusi menciptakan Rp 14,64 penjualan. Tahun 2019 rasio perputaran
aktiva tetap sebesar 14,53 kali yang berarti setiap Rp. 1,00 aktiva tetap turut berkontribusi
menciptakan Rp 14,53 penjualan. Apabila tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2019 rasio
perputaran aktiva tetap mengalami penurunan sebesar 0, 11 yang disebabkan naiknya
penjualan bersih dan aset tetap.
Tahun 2018 diperoleh rasio perputaran modal kerja sebesar 3,67 kali artinya setiap Rp. 1,00
modal kerja turut berkontribusi menciptakan Rp 3,67 penjualan. Tahun 2019 rasio perputaran
modal kerja sebesar 3,66 kali yang berarti setiap Rp. 1,00 aktiva tetap turut berkontribusi
menciptakan Rp 3,66 penjualan. Apabila tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2019 rasio
perputaran modal kerja mengalami penurunan sebesar 0,01 yang disebabkan menurunnya
penjualan bersih dan modal kerja.
Tahun 2018 diperoleh rasio perputaran total aset sebesar 2,29 kali artinya setiap Rp. 1,00 total
aset turut berkontribusi menciptakan Rp 2,29 penjualan. Tahun 2019 rasio perputaran total
aset sebesar 2,08 kali yang berarti setiap Rp. 1,00 total aset turut berkontribusi menciptakan Rp
2,08 penjualan. Apabila tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2019 rasio perputaran total
aset mengalami penurunan sebesar 0,21 yang disebabkan menurunnya laba bersih dan
meningkatnya total aset.
3. Rasio solvabilitas
Tahun 2018, rasio kewajiban terhadap aset sebesar 24% menunjukkan bahwa setiap total
hutang Rp 1,00 dijamin dengan Rp 0,24 aset perusahaan. Tahun 2019 rasio kewajiban terhadap
aset mencapai 29% menunjukkan bahwa setiap total hutang Rp 1,00 dijamin dengan Rp 0,29
aset perusahaan. Rasio ini mengalami peningkatan sebesar 5% yang disebabkan naiknya aktiva
dan hutang.
Tahun 2018 rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 31% dari rasio ini dapat dikatakan bahwa
setiap Rp. 1,00 hutang dijamin dengan 0,31 modal sendiri. Tahun 2019 diperoleh rasio
kewajiban terhadap ekuitas sebesar 42% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang dijamin dengan
0,42 modal sendiri. Pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 9% dari tahun 2018, yang
disebabkan oleh meningkatnya total hutang dan naiknya modal sendiri.
Tahun 2018 rasio kewajiban terhadap utang jangka panjang sebesar 6% dari rasio ini dapat
dikatakan bahwa setiap Rp. 1,00 hutang dijamin dengan 0,06 hutang jangka panjang. Tahun
2019 diperoleh rasio kewajiban terhadap hutang jangka panjang sebesar 6% yang berarti setiap
Rp. 1,00 hutang dijamin dengan 0,06 hutang jangka panjang. Pada tahun ini tidak mengalami
penurunan dan juga tidak mengalami peningkatan.
4. Rasio profitabilitas
Return of Investment
Tahun 2018 Return On Invesment sebesar 229% berarti setiap Rp. 1,00 dari total aktiva dapat
digunakan untuk menghasilkan laba bersih Rp 2,29. Pada tahun 2019 rasio sebesar 208%
berarti setiap Rp. 1,00 dari total aktiva dapat digunakan untuk menghasilkan laba bersih Rp
2,08. Rasio tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 21% yang disebabkan adanya menurunnya
laba dan meningkatnya aktiva dari tahun sebelumnya.