4. Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam melaksanakan penilaian atas Rencana Transaksi adalah
sebagai berikut :
a. Penilaian didasarkan pada kajian analisis dan perhitungan berdasarkan data dan informasi
yang diterima Penilai; dan
b. Semua data, pernyataan beserta Informasi yang Penilai terima dari manajemen dan data
atau informasi yang tersedia untuk publik;
c. Data ekonomi dan industri dalam laporan penilaian diperoleh dari berbagai sumber, kondisi
umum bisnis dan keuangan, dan peraturan pemerintah;
d. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah maupun swasta yang
berkaitan dengan kondisi obyek penilaian, dalam hal ini kondisi pasar dan sebagainya bukan
menjadi tanggung jawab Penilai.
Dalam menilai kewajaran Rencana Transaksi, Penilai menggunakan metodologi analisis sebagai
berikut:
1) Analisis transaksi
Analisisis ini mencakup:
a. Pihak-pihak yang melakukan transaksi dan hubungan keterkaitan antar pihak;
b. Skema Rencana Transaksi pinjaman modal kerja oleh Perseroan;
c. Analisis manfaat Rencana Transaksi pinjaman afiliasi bagi Perseroan;
d. Analisis risiko Rencana Transaksi pinjaman afiliasi bagi Perseroan.
2) Analisis kualitatif
a. Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2019 diperkirakan relatif sama dengan
pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya. Konsumsi swasta tetap baik
didukung keyakinan konsumen yang tetap terjaga.
Inflasi
Inflasi Indeks Harga Konsumen (“IHK”) pada Juni 2019 tetap terjaga pada level yang
rendah dan stabil. Inflasi IHK pada Juni 2019 tercatat 0,55% (month to month), menurun
dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,68% (month to month).
Inflasi inti tetap terkendali, meskipun sedikit meningkat dibandingkan dengan bulan
sebelumnya. Pada Juni 2019, inflasi inti tercatat sebesar 0,38% (month to month), lebih
tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,27% (month to
month). Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,25% (year on year), meningkat
dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,12% (year on year). Inflasi 2019 diprakirakan
berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5±1%.
Suku Bunga
Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight (O/N) sebagai sasaran operasional
kebijakan moneter terjaga di kisaran suku bunga kebijakan BI7DRR. Pada Juni 2019, suku
bunga PUAB O/N bergerak di kisaran -24 bps s.d. -21 bps dari BI7DRR dengan rata-rata
harian (RRH) sebesar 15 bps di bawah BI7DRR, atau sedikit melebar dibandingkan bulan
sebelumnya dengan RRH 12 bps di bawah BI7DRR. Suku bunga deposito perbankan
turun. Rata-rata tertimbang (RRT) suku bunga deposito pada Juni 2019 mencapai 6,83%,
lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,86%.
Suku bunga kredit masih dalam tren penurunan pada Juni 2019. RRT suku bunga kredit
pada Juni 2019 tercatat sebesar 10,75%, turun dari 10,77% pada bulan sebelumnya.
3) Analisis kuantitatif
a. Perseroan
Analisis Kinerja Keuangan Perseroan
Jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2018 mencapai Rp 116,3 triliun, meningkat 41%
dari Rp 82,3 triliun pada periode yang sama tahun 2017. Peningkatan jumlah aset
terutama disebabkan kenaikan persediaan sebesar 75% atau setara Rp 5,9 triliun, dan
aset tetap sebesar 50% atau setara Rp 8,2 triliun. Hingga akhir Juni 2019 total aset
Perseroan mencapai Rp 118,3 triliun. Hingga akhir Juni 2019 Jumlah liabilitas Perseroan
kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 60,1 triliun. Peningkatan ini
terutama karena meningkatnya liabilitas jangka panjang.
b. ACSET
Analisis Kinerja Keuangan ACSET
Total aset ACSET di tahun 2018 tercatat sebesar Rp 8,94 triliun, naik 68,41%
dibandingkan dengan tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp5,31triliun. Peningkatan ini
terutama berasal dari naiknya total aset lancar yang mencapai 72,13% atau Rp 3,40
triliun. Jumlah aset ACSET per 30 Juni 2019 kembali mengalami peningkatan menjadi
sebesar Rp 10,72 triliun. Liabilitas ACSET pada tahun 2018 tercatat sebesar Rp 7,51
triliun, meningkat 94,08% dibandingkan dengan tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp
3,87 triliun. Peningkatan ini disebabkan naiknya total liablitas jangka pendek sebesar
99,71% atau Rp 3,70 triliun. Adapun total liabilitas ACSET per 30 Juni 2019 adalah
sebesar Rp 9,70 triliun.
Analisis Rasio Keuangan ACSET
- Rasio Likuiditas;
- Rasio Aktivitas;
- Rasio Solvabilitas;
- Rasio Profitabilitas;
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh aspek yang terkait
dalam rangka menentukan dampak positif secara kualitatif maupun kuantitatif dari rencana
transaksi yang akan dilakukan, maka Penilai berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan
dilakukan oleh Perseroan berupa tambahan pemberian fasilitas pinjaman pemegang saham
sebesar Rp 2,4 triliun dengan tingkat suku bunga sebesar JIBOR +2,5% atau setara dengan 9,26%
per tahun adalah Wajar.