Anda di halaman 1dari 3

KINERJA PERUSAHAAN BANK BJB

Bank bjb kembali meraih penghargaan prestisius atas kemampuannya mengelola bisnis perbankan
dengan sangat baik dan terus mampu menjaga pertumbuhan bisnis disertai kinerja keuangan yang baik
di tengah disrupsi ekonomi. Kali ini, bank bjb berhasil meraih 2 penghargaan yaitu “Diamond Trophy”
atas konsistensi berpredikat kinerja “sangat bagus” selama 20 tahun (2003-2022) berturut-turut dan
Excellent Financial Performance Bank In 2022 dalam ajang 28th Infobank Banking Apreciation 2023.

Penghargaan diterima Senior Executive Vice President (SEVP) Credit Risk bank bjb Galis Prasetya dalam
kegiatan BANKING MASTERY FORUM 2023 bertema Finding Your Bank'S Purpose: Penguatan dan
Pengembangan Sektor Perbankan, yang diselenggarakan oleh Infobank dan The Asian Post, pada Jumat
25 Agustus di The Ritz Carlton Jakarta.

Penghargaan yang diraih bank bjb berkat kerja keras seluruh insan bank bjb dalam meningkatkan kinerja
perusahaan serta terus memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. "bank bjb berhasil mencetak
kinerja gemilang berkat transformasi bisnis, tata kelola yang baik, usaha yang handal, dan manajemen
risiko yang kuat,” ucap Galis. Penghargaan yang diraih bank bjb berkat kerja keras seluruh insan bank bjb
dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta terus memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
bank bjb berhasil mencetak kinerja gemilang berkat transformasi bisnis, tata kelola yang baik, usaha
yang handal dan manajemen risiko yang kuat.

Bank bjb berhasil terus tumbuh dan siap menghadapi berbagai tantangan perekonomian melalui inovasi
dan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas hingga
perbankan lainnya. Selain itu, bank bjb juga fokus melakukan pengembangan digitalisasi melalui DIGI
dan DigiCash by bank bjb demi memberikan layanan terbaik dan memudahkan nasabah. "bank bjb terus
melakukan inovasi berkelanjutan melalui digitalisasi sebagai salah satu kunci dan strategi keberhasilan,"

Demi menjaga kinerja keuangan, bank bjb berkomitmen memegang teguh prinsip prudential banking,
dalam setiap proses bisnisnya. Sebagai informasi, Infobank menggelar acara penganugerahan Infobank
Awards 2023 dan memberikan anugerah kepada 62 bank umum dan 331 BPR yang telah berhasil
membukukan kinerja dan rapor keuangan terbaik pada tahun 2022.

Biro Riset Infobank melakukan penilaian kinerja pada rating berdasarkan data laporan keuangan tahun
penuh 2022 yang menerapkan lima tahapan besar dalam menentukan peringkat dan predikat.

 Pertama, menentukan formula rating yang didasarkan pada perkembangan perbankan dan
kebijakan regulator, serta pencapaian perbankan secara industri.
 Kedua, mengumpulkan laporan keuangan bank-bank, yang terdiri atas neraca dan rugi laba
selama dua tahun, serta laporan GCG dan profil risikonya.
 Ketiga, memasukkan skor GCG dan profil risiko serta mengolah angka-angka dengan berbagai
rasio dan pertumbuhan yang sudah ditetapkan.
 Keempat, mengelompokkan bank-bank sesuai dengan kelompok modal inti, mulai dari KMBI 4
sampai dengan 1.
 Dan tahapan terakhir, pemberian notasi akhir untuk memberikan predikat dan pemeringkatan
setelah index nilai terkumpul.

Kriteria penilaian yang diterapkan Biro Riset Infobank hampir sama, bahkan lebih berat daripada kriteria
yang digunakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bila penilaian kesehatan bank versi regulator hanya
mengacu pada profil risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan, pada kesempatan ini Biro Riset Infobank
menambah kriteria-kriteria lain seperti efisiensi dan pertumbuhan.

PROSPEK PERUSAHAAN BANK BJB

Secara umum perkembangan ekonomi global sepanjang tahun 2017 ini masih on the track setelah pada
tahun 2016 lalu mencatatkan pertumbuhan terendah sejak krisis keuangan global. International
Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Update Juli 2016 memprediksi perekonomian global akan
mengalami perbaikan di tahun 2017 dan 2018 dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 3,5% dan
3,6%. Perbaikan pertumbuhan ekonomi global akan diiringi oleh kenaikan pertumbuhan volume
perdagangan, masing-masing pada tingkat 3,8% dan 3,9% di 2017 dan 2018. Sumber pemulihan
ekonomi global akan berasal baik dari negara maju dan negara berkembang. Meskipun demikian, dalam
jangka menengah prospek perekonomian global diprediksi masih belum dapat kembali kepada tingkat
pertumbuhan sebelum krisis keuangan global, bahkan relatif stagnan. Terlebih jauh, prospek
perekonomian negara maju diperkirakan akan terus mengalami perlambatan dalam jangka menengah.

Sementara itu dari sisi domestik pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat masih tetap terjaga walaupun
masih belum sesuai dengan proyeksi awal. Pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal II – 2017 tercatat
sebesar 5,01% (yoy), pertumbuhan tersebut didorong oleh beberapa sektor lapangan usaha unggulan
yang tumbuh cukup tinggi seperti sektor Informasi dan Komunikasi, Jasa lainnya serta Transportasi dan
Pergudangan yang tumbuh diatas 8% (yoy). Namun pertumbuhan tersebut masih tertahan oleh
keterbatasan dari sisi penawaran domestik dengan menurunnya daya beli masyarakat serta
menurunnya kapasitas produksi dan perbaikan produktivitas nasional.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang suistanable, pemerintah telah memulai berbagai
langkah untuk mengatasi keterbatasan sisi penawaran perekonomian domestik. Strategi tersebut
diwujudkan melalui upaya-upaya peningkatan kapasitas produksi dan produktivitas perekonomian
nasional diantaranya adalah:

 Mewujudkan program-program pembangunan infrastruktur, perbaikan dan efisiensi pasar dan


ekonomi, peningkatan produktivitas sumber daya dan tenaga kerja.
 Melakukan kebijakan yang cukup progresif melalui reformasi kebijakan subsidi energi serta
realokasi anggaran untuk penguatan belanja infrastruktur.
 Mendorong pihak swasta untuk berkontribusi dalam perbaikan infrastruktur dan kapasitas
produksi nasional.
 Menjaga kebijakan fiskal dan monter yang akomodatif, sehingga dapat mendorong laju
perekonomian nasional.
 Mengeluarkan berbagai stimulus, deregulasi serta insentif yang dituangkan dalam 15 Paket
Kebijakan Ekonomi (Sampai dengan pertengahan Agustus 2017) secara lebih paket kebijakan
tersebut diantaranya berisi deregulasi peraturan investasi dan debirokratisasi, pemberian
insentif perpajakan, stabilisas nilai tukar rupiah, peningkatan daya beli masyarakat,
penyederhanaan izin pertanahan.

Dari sisi Industri keuangan, stabilitas sistem keuangan terlihat masih cukup terjaga didukung oleh
ketahanan industri perbankan dan pasar keuangan. Pada Mei 2017 rasio kecukupan modal (CAR)
perbankan tercatat sebesar 22,7%. Sementara itu rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 3,1%
(gross) dan 1,4% (nett). Pertumbuhan DPK Mei tercatat sebesar 11,2% (yoy) meningkat dibandingkan
bulan sebelumnya sebesar 9,9% (yoy). Adapun pertumbuhan kredit Mei 2017 tercatat sebesar 8,7%
(yoy) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 9,5%. Kedepan Bank Indonesia (BI) serta Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) memprediksi, pertumbuhan DPK dan Kredit pada tahun 2017 akan membaik,
masing-masing berada pada kisaran 9-11% dan 10-12%.

Adapun prospek Industri perbankan sampai dengan akhir tahun 2017, diprediksi masih cukup prospektif,
Hal tersebut terlihat dari beberapa lembaga internasional, salah satunya lembaga pemeringkat
internasional Moody's Investors Services yang telah mengubah pandangannya terhadap outlook sistem
perbankan Indonesia dari stabil menjadi positif. Perubahan ini mencerminkan pandangan investor
terhadap bank di Indonesia seiring perbaikan pada operasi, kualitas aset, dan kapasitas dukungan
pemerintah. Meskipun begitu Moody’s juga menilai industri perbankan di Indonesia masih diliputi oleh
berbagai risiko seperti melemahnya permintaaah kredit serta mulai meningkatnya rasio kredit
bermasalah.

Secara lebih rinci Moody’s mengatakan, terdapat lima faktor yang membuat prospek perbankan di
Indonesia dipandang positif diantaranya adalah :

 Membaiknya kegiatan operasional secara umum perbankan di Indonesia.


 Kualitas dan Aset modal yang membaik.
 Pendanaan dan likuiditas yang memadai.
 Efisiensi yang dilakukan perbankan dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju.
 Dukungan penuh dari pemerintah untuk semakin mengoptimalkan kinerja perbankan di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai