*Natasya Tiony Aectha Siregar 1), Alfiyatush Nurul Jannah 2), Evi Zumrotul Bustani 3), Alivia Riski Feyza Putri
4)
, Fatihul Barokah 5), Tyas Dwi Cahyono 6), *Ambar Kusumaningsih 7), *Rohmawati Kusumaningtias 8)
Program Studi Akuntansi, FakultassEkonomika dansBisnis, UniversitassNegeri Surabaya
* natasya.20109@mhs.unesa.ac.id
*ambarkusumaningsih@unesa.ac.id
*rohmawatikusumaningtias@unesa.ac.id
Abstract
Banking is everything that relates to Banks and includes methods and processes for running the business of
financial institutions, businesses, and Banks. The assessmentsof the healthsof the Banksis very
importantsbecause thescost of community welfare managed bysthe Banksmust be recognized bysthe Bank.
Thesstudy aimssto determine the levelsof healthsof Banks when carried out usingsRGEC methods at BRI and
BCA Banks in period of 2017-2021. Thestype ofsresearch usedsis descriptivesquantitative type. Analysis
techniques that used are the method of RGEC. The resultssof thesanalysis showedsthat the levelsof health of
Bank BRI and BCA in 2017 to 2020 measuredsusing the RGECsmethod is insthe predicate of healthy. The
percentage of health of Bank BRI is higher than that of Bank BCA.
Keywords: Bank Health, Risk Profil, BCA, BRI, RGEC
Abstrak
PerBankansadalah segala sesuatusyang berhubungan dengansBank dan mencakup metode dan proses untuk
menjalankan bisnis lembaga keuangan, bisnis, dan Bank. Penilaian kesehatan Bank sangat penting karena biaya
kesejahteraan komunitas yang dikelola oleh Bank adalah harus diakui oleh Bank. Penelitianiini bertujuan
untukimengetahui tingkat kesehatansBank bila dilakukan dengan metode RGEC pada Bank BRI dan BCA pada
tahun 2017-2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Kuantitatif Deskriptif. Teknik analisis yang
digunakan menggunakan metodesRGEC. Hasil analisissmenunjukkan bahwa tingkatskesehatan Bank BRI dan
BCAspada tahun 2017 sampaisdengan 2020 yangsdiukur dengan menggunakan metode RGECssecara
keseluruhan berada pada predikat Sehat. Persentase Kesehatan Bank BRI lebih tinggi daripada Bank BCA.
Kata Kunci: Kesehatan Bank, Profil risiko, BCA, BRI, RGEC
I. PENDAHULUAN
Di seluruh negara dunia dibutuhkan ekonomi yang menjamin keamanan dan kesejahteraan
rakyatnya. Industri Bank ini memainkan peran prinsip yang mampu mendukung dan mempercepat
pembangunan ekonomi negara. Bisa dibilang Bank yang sehat adalah Bank yang dapat berfungsi
secara normal, Bank Indonesia memiliki kendali atas Bank dan dapat memahami situasi keuangan dan
melakukan usahasmasing-masing Bank. KebijakansBank yang dilakukan olehsBank Indonesia
terutama bertujuan: Membangun dan melihat kesehatan pribadi dan sistem perBankan. keadaan
keuangansdan non keuangansBank adalah untuk kebutuhan semua pemangku kepentingan, termasuk
hak pribadi, Pengelolaan, komunitas yang menggunakan bantuan perBankan dan Bank Indonesia
sebagai regulator perBankan.
Penilaian kesehatan Bank ini sangat penting karena biaya kesejahteraan komunitas yang
dikelola oleh Bank adalah harus diakui oleh Bank. Mereka yang mempunyai biaya mampu menarik
biaya kapan yang diinginkan dan mengembalikan dana yang digunakan apabila terus diakui oleh
pelanggan Kesehatan suatu Bank mampu dilihat dari banyak hal. Nilai yang dirancang akan
menetapkansapakah Bank ini Dalamskeadaan sehat, cukupssehat atau tidak sehat. Biarkan Bank yang
sehat tetap ini ada Jaga dia tetap sehat sementara Bank yang tidak sehat segera membuatnya sehat.
Bank Indonesia Karena supervisor dan supervisor Bank mampu mendiskusikan bagaimana Bank
seharusnya Berjalan atau terlebih jika perlu menghentikan kegiatan operasionalnya. Penilaian ini
menentukan apakah Bank BRI mampu memberikan keadaan suasana yang Sangat Sehat,scukup sehat,
kurangssehat, atau tidakssehat. Hal inisbisa menjalankan nilai-nilaiskesehatan Banksyang telah
ditentukansoleh pemerintah melaluisBank Indonesia.
Metode yang digunakan adalah Perhitungan Metode RGEC rincian lebih lanjut peraturan yang
berarti SuratsEdaran (SE) BanksIndonesia No.13/24/DPNP 25 Oktober 2011 berisi mengenai
PenilaiansNilai KesehatansBank. Tentang Aturan Berikut adalah panduan implementasi Dari Aturan
BanksIndonesia No. 13/1/PBI/2011 Permintaan ke Bankspenilaian diri umum (Self-assessment)
TingkatsKesehatan Bank ini hampir memilikiirisiko (Risk Based Bank Rating/RBRR) Keduanya
sendiri atau gabungan. Faktor tataskelola perusahaan yangsbaik adalah sistemsyang melakukan kaitan
antar pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan (Zarkasyi & Wahyudin, 2008).
1. Keterbukaan (Transparency)
Elemen pengungkapan dan informasi digabungkan secarastepat waktu, adil,sjelas,
akuratsdan dapatsdibandingkan dan tersedia untuk pihak yang berkepentingan dan publik.
Contohnya Menyampaikan informasi layanan atau produk jasa Bank kepada nasabah secara
jelas dan Pembukuan dapat dilakukanssesuai dengansketentuan yangsberlaku dan menjaga
rahasia Bank (dhi. nasabah penyimpan dan simpanannya) kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Berisi elemen untuk memperjelas peran dalam organisasi dan bagaimana
menjelaskannya. Sebagai lembaga berizin dan pegawai negeri sipil, Bank harus mampu
menjelaskan kinerjanya secara transparan dan mudah dipahami. Contohnya Penetapan
wewenang pekerja/pejabat dalam suatu kebijakan wajib memperhatikan struktur organisasi
dan tugas pokoknya. Dan Fungsi pengawasan melekat oleh atasan berjalan secara optimal
3. Pertanggung Jawaban (Responsibility)
Hal ini mencakup kepatuhansterhadap peraturansperundang-undangan, peraturan
internal Bank, dan elemen tanggung jawabssosial dan lingkungan Bank. Contohnya
Melaksanakanstugas dan tanggungsjawab sesuaisdengan kebijakan internal, dan kebijakan
eksternal (regulator). Dan Menjalankan program CSR.
4. Independensi (Independency)
Termasuk didalamnya unsur independensi oleh kontrol pihak lain dan objektivitas
dalam pemenuhan kewajiban dan tanggung jawabnya. Bank wajib beroperasi secara
independen sampai lembaga-lembaga dalam masyarakat dan seluruh lapisan di bawahnya
saling mengontrol dan pihak yang berbeda tidak dapat melakukan intervensi. Contohnya
Secara profesional hindari situasi atau kesan konflik kepentingan. Dan Selalu mendahulukan
kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu dan orang lain.
5. Kewajaran (Faimess)
Keadilan dan kesetaraan mencakup unsursperlakuan yangsadil dan kesempatan
yangssetara secara proporsional. Bank harus selalu memperhatikan kepentinganspemegang
saham, konsumen dan pemangkuskepentingan lainnyasdalam menjalankaniusahanya, serta
mengikuti prinsip kewajaran dan kesetaraan. Contohnya Penyampaian Informasi kurs dan
suku bunga kepada nasabah. Dan Penyampaian Informasi sarana pengaduan nasabah melalui
call center. Lalu, Penyampaian informasi sarana pengaduan pelanggaran melalui
whistleblowing system.
Kesehatan Bank
Tingkatskesehatan Banksmerupakan kemampuanssuatu Bank buatsmelakukan aktivitas
operasionalsperBankan secarasnormal danssanggup menyelesaikan kejibannya menggunakan
berbagai macam cara yang sinkron menggunakan peraturan perBankan yang berlaku.sLaporan
keuangansBank dapat menggambarkan kondisisdan kinerjasBank tersebut (Kasmir, 2008).sBank
harussmenjaga mutu soliditas sesuaistaraf yang ditetapkansBank indonesia. PeraturansBank Indonesia
No. 13/1/PBI/2011 Ayat 1 (4), 5 Januari 2011, menjelaskansbahwa kesehatansBank merupakan
hasilspenilaian Bank terhadapsrisiko dan kinerjasBank. Penilaian tingkatskesehatan Bank
bisasdilakukan dengansmenggunakan analisissanalisis rasio darislaporan keuangan.sBank harus
melakukan self-assessment tingkat kesehatan secara berkala dan mengambil tindakan korektif yang
efektif melalui analisis penilaian terhadap faktor ProfilsRisiko (Risk Profile),sGood Corporate
Governances(GCG), Rentabilitass(Earnings), dan Permodalans(Capital) untuk
menghasilkansperingkat komposif tingkatskesehatan Bank.
Profilsrisiko ini merupakan dasarsdalam penilaianstingkat kesehatansBank. Profil resiko ini
merupakan penilaian risiko unik yang menilai risiko yang melekat dalam aktivitas bisnis. Kualitas
penggunaan manajemen risiko pada operasional Bank yangsharus dievaluasi sesuai denganstaraf
Bank indonesia. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas delapan jenissrisiko yaitusrisiko kredit,
risikospasar, risikoslikuiditas, risikosoperasional, risikoshukum, risikosstratejik, risiko
kepatuhansjurnal akuntansi, dan risikosreputasi untuk menilai risiko sesuai dengansSurat Edaran
BanksIndonesia No. 13/24/DPNP tahuns2011.
GoodsCorporate Governances(GCG) merupakanssuatu sistemsyang mengarahkansdan
mengatur kegiatansusaha suatu perusahaans(Ali, 2006). PeraturansBank indonesiasNo 13/1/2011
menyatakan bahwa seluruh Banksdi indonesia wajib menerapkan faktorsGood Corporate
Governanceske dalamspenilaian tingkatskesehatan Bank. Untuk penilaian Good Corporate
Governance menggunakan penilaian yang di dasarkan kesdalam tigasaspek utamasyaitu,
governancesstructure, governancesprocess, dan governancesoutput sesuai denganstaraf dari
ketetapansBank Indonesiasmenurut PBI No. 13/1/PBI/2011 TentangsPenilaian TingkatiKesehatan
BanksUmum.
Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi)
Volume X, Nomor X, Years; pp. XX–XX
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wacana_ekonomi
ISSN Print: 1978-4007 and ISSN Online: 2655-9943 Dipublikasi:
Penelitian Sebelumnya
(Rosalita, 2021) ‘Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di CGPI Tahun 2011-
2017’ dengan hasil menunjukkansbahwa profitabilitas memilikispengaruh secara positifsterhadap
manajemenslaba, pada leverage menunjukkan hasil bahwasleverage berpengaruh positifspada
manajemenslaba, pada likuiditas menunjukkanshasil bahwa likuiditassstidak mempunyaispengaruh
pada manajemenslaba, dan pada corporatesgovernance menunjukkan hasil bahwa
corporatesgovernance tidak memilikispengaruh signifikan padasmanajemen laba.
(Christian et al., 2017) ‘ANALISA KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE RGEC PADA BANK BRI DAN MANDIRI PERIODE 2012-2015’ denganshasil tingkat
kesehatansBank BRI dansBank Mandiri selamasperiode 2012-2015 dengansmetode RGEC
mendapatkan hasil analisis dengan predikat Sehat dan Sangat Sehat.
III. METODE
Kesehatan Bank
Menurut (Veithzal Rivai, 2007), kesehatansBank merupakanstolak ukur kemampuan suatu
Banksdalam menerapkan fungsisdan prinsipnya dengansbaik, dengan dapat menjaga kepercayaan para
masyarakat, dan juga dapatsmenjalankan fungsisintermediasi, pemerintahsdalam
melaksanakansberbagai kebijakan,sterutama kebijakansmoneter”.
Metode RGEC (Risk Profile, Good Governance Corporate, Earning and Capital)
Sumber Data
Jenisssumber datasyang digunakanspenelitian yaitu menggunakan datassekunder, yang
berupasLaporan KeuangansPT. Bank BRIsdan Laporan Self-Assessment MasasPeriode 2017-2021
yangslangsung diambil dari websitesresmi PT. BanksBRI (www.BRI.co.id). Untuk Laporan
KeuangansPT. Bank BCA dansLaporan Self-Assessment Masa Periode 2017-2021 yang langsung
diambil dari website resmi PT. Bank BCA (www.BCA.co.id).
a. Profil risiko
PEMBIAYAAN BERMASALAH
NPL = x 100%
TOTAL PEMBIAYAAN
TOTAL PEMBIAYAAN
LDR = x 100%
DANA PIHAK KETIGA
KriteriasPeringkatsGCG
b. Earning
Kriteria Peringkat ReturnsOnsAssets (ROA)
KriteriasPeringkat NIM
c. Capital
KriteriasPeringkatsCAR
MODAL
CAR = x 100%
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO
1. Risiko Kredit
Tabel 1.s
Rasio NetsPerforming Loans(NPL)
Hasil untuk penilaian risikoskredit terhadap kedua Bank menunjukkan bahwa nilaisNPL
BanksBRI selamastahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 2,10%, 2,14%, 2,62%, 2,94%, dan 3,08%.
Nilai NPL tersebut mengalami perkembangan peningkatan daristahun kestahun namun
masihsmenunjukkan kondisisSehat. Sedangkansdari nilai Bank BCA sendiri selama tahun 2017-2021
berturut-turutsadalah 1,5%, 1,4%, 1,3%, 1,8% dan 2,2% dapat dilihat bahwa predikat NPL Bank BCA
memiliki predikat Sangat Sehat walaupun NPL Bank BCA mengalami kenaikan pada tahun 2021
sehingga mendapatkan predikat Sehat.
Tabel 2.
GoodsCorporate Governances(GCG)/Self Assement
Tahun Bank BRI Tahun Bank BCA
sNilai Komposits sPredikats sNilai Komposits sPredikats
2017 1s SangatsSehat 2017 2s sSehats
2018 1s SangatsSehat 2018 1s SangatsSehat
2019 2s sSehats 2019 2s sSehats
2020 2s sSehats 2020 2s sSehats
2021 2s sSehats 2021 2s sSehats
Sumber : Hasil Olahan Data 2022
3. Earning (Rentabilitas)
Tabel 3.
RasiosReturn onsAssets (ROA)
Tabel 4.
NetsInterest Margins(NIM)
Hasil nilaisBank BRI selamastahun 2017-2021 berturut-turut adalah 7,93%, 7,45%, 6,98%,
6,00% dan 6,89%. Nilai ini menunjukkan bahwa mengalami fluktuatif namun mendapat kondisi
Sangat Sehat. Sedangkan hasil nilai Bank BCA selama tahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 6,2%,
6,1%, 6,2%, 5,7% dan 5,1%. Nilaisini menunjukkan sama halnya dengan nilai Bank BRI yakni
fluktuatif tetapi mendapat kondisi predikat Sangat Sehat.
4. Capital (Permodalan)
Tabel 5.
CapitalsAdequacy Ratios(CAR)
Tahun Bank BRI Tahun Bank BCA
CAR Peringkat Predikat CAR Peringkat Predikat
(%) (%)
2017 22,96% 1 SangatsSehat 2017 23,1% 1 SangatsSehat
2018 21,21% 1 SangatsSehat 2018 23,4% 1 SangatsSehat
2019 22,55% 1 SangatsSehat 2019 23,8% 1 SangatsSehat
2020 20,61% 1 SangatsSehat 2020 25,8% 1 SangatsSehat
2021 25,28% 1 SangatsSehat 2021 25,7% 1 SangatsSehat
Sumber : Hasil Olahan Data 2022
Hasil nilai CAR Bank BRI selama tahun 2017-2021 berturut-turut memiliki nilai yaitu
22,96%, 21,21%, 22,55%, 20,61% dan 25,28% dengan kriteria predikat Sangat Sehat. Sedangkan
CAR pada Bank BCA tahun 2017-2021 berturut-turut memiliki nilai yaitu 23,1%, 23,4%, 23,8%,
25,8% dan 25,7% dengan kriteria predikat SangatsSehat.
V. Kesimpulan
peringkat Sehat dan Sangat Sehat. Peringkat Sangat Sehat, dominannya hanya bisa mencapai
pada tahapan “Cukup Sehat” dan “Sehat”.
2) Selama tahun 2017-2021, ROA pada Bank BRI memperingkatisperingkat 1 dengan predikat
SangatsSehat sedangkan pada BanksBCA memperoleh peringkat 1 denganspredikat Sangat
Sehat selainsitu padastahun 2021 mengalamispeningkatan dengan melihat kesehatan Bank
menerapkanstata kelolasperusahaan yangsbaik, dapatsdisimpulkan bahwasBank BCA
memperoleh peringkatsyang “Sangat Sehat” kesimpulansperingkat konsolidasi untuk 2017
dan 2021 pada Bank BRI yaitu "Sangat Sehat" oleh karena itu Bank BRI mengalami
penurunan dengan kondisi yang Sangat Sehat.
3) Pada tahun 2017-2021 NIM pada penilaian Bank BRI dan Bank BCA mengalami peringkat
yang setara yaitu 1 pada kondisi yang Sangat Sehat pada kesimpulannya Bank BRI mengalami
fluktuatif sedangkan nilai Bank BCA sama-sama mendapat kondisi yang Sangat Sehat
4) Penilaian pada Capital Adequency Ratio (CAR) Bank BRI dan Bank BCA mengalami
peringkat yang sama sangatssehat dari hasilsCAR tersebut dapat disimpulkansbahwa nilai
kesehatan BanksBRI memiliki kriteria predikat yang Sangat Sehat sedangkan Bank BCA dari
tahun ketahun memiliki predikat yang Sangat Sehat
Berdasarkanshasil penelitianstingkat KesehatansBank BRI dan Bank BCA dapat dilihat darisaspek
RGECs(Risk profile, GoodsCorporate Governance,sEarnings, dansCapital selama periode
tahuns2017-2021 yang dinilaissangat mampusuntuk menghadapispengaruh negatif secarassignifikan
dari kondisi perubahansbisnis dan factor ekstern lainnyastercermin dari kriteriasfactor-faktor
hasilspenilaian. Dari pencapaian tingkatskesehatan, BanksBRI dansBank BCA telahsmenerapkan
tatasKelola dansmanajemen risikosyang baik dan harus tetap terjaga sehingga selalu mendapat
kepercayaan dari investor maupun nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
al Jannah, & Nur Affifah. (2021). Profil PT Bank Central Asia Tbk. Data Indonesia.Id.
Ali, H. M. (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan
Globalisasi Bisnis. . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Christian, F. J., Tommy, P., & Tulung, J. (2017). ANALISA KESEHATAN BANK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK BRI DAN MANDIRI PERIODE 2012-2015. In
530 Jurnal EMBA (Vol. 5, Issue 2). www.bi.go.id
Dwinanda, I. A. W., & Wiagustini, N. L. P. (n.d.). ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK
PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI BERDASARKAN METODE RGEC.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 8. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Jakarta.
Mosey, & Christin, A. (2018). PENGARUH RISIKO PASAR DAN RISIKO KREDIT TERHADAP
PROFITABILITAS PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-
2016. JURNAL EMBA: JURNAL RISET EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI, 6(3).
Rosalita, A. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Corporate Governance Terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di CGPI Tahun 2011-2017. AKUNESA:
JurnalAkuntansi Unesa, 9(3). http://journal.unesa.ac.id/index.php/akunesa/
Taswan. (2010). Manajemen Perbankan, Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2.
Veithzal Rivai. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Zarkasyi, & Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan,
dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung : Alfabeta.