Anda di halaman 1dari 13

ANALISISsPENILAIAN TINGKATsKESEHATAN BANKsDENGAN

METODEsRISK PROFILE,sGOOD CORPORATEsGOVERNANCE,


EARNINGS,sCAPITAL ( Studi Kasus pada BRI dan BCA tahun 2017-2021)

*Natasya Tiony Aectha Siregar 1), Alfiyatush Nurul Jannah 2), Evi Zumrotul Bustani 3), Alivia Riski Feyza Putri
4)
, Fatihul Barokah 5), Tyas Dwi Cahyono 6), *Ambar Kusumaningsih 7), *Rohmawati Kusumaningtias 8)
Program Studi Akuntansi, FakultassEkonomika dansBisnis, UniversitassNegeri Surabaya
* natasya.20109@mhs.unesa.ac.id
*ambarkusumaningsih@unesa.ac.id
*rohmawatikusumaningtias@unesa.ac.id

How to cite (in APA style):


Last Name, First Name. (Years). Title. Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi), Vol(No),
Pages. doi: xxxxxxxxxxxxxx

Abstract
Banking is everything that relates to Banks and includes methods and processes for running the business of
financial institutions, businesses, and Banks. The assessmentsof the healthsof the Banksis very
importantsbecause thescost of community welfare managed bysthe Banksmust be recognized bysthe Bank.
Thesstudy aimssto determine the levelsof healthsof Banks when carried out usingsRGEC methods at BRI and
BCA Banks in period of 2017-2021. Thestype ofsresearch usedsis descriptivesquantitative type. Analysis
techniques that used are the method of RGEC. The resultssof thesanalysis showedsthat the levelsof health of
Bank BRI and BCA in 2017 to 2020 measuredsusing the RGECsmethod is insthe predicate of healthy. The
percentage of health of Bank BRI is higher than that of Bank BCA.
Keywords: Bank Health, Risk Profil, BCA, BRI, RGEC

Abstrak
PerBankansadalah segala sesuatusyang berhubungan dengansBank dan mencakup metode dan proses untuk
menjalankan bisnis lembaga keuangan, bisnis, dan Bank. Penilaian kesehatan Bank sangat penting karena biaya
kesejahteraan komunitas yang dikelola oleh Bank adalah harus diakui oleh Bank. Penelitianiini bertujuan
untukimengetahui tingkat kesehatansBank bila dilakukan dengan metode RGEC pada Bank BRI dan BCA pada
tahun 2017-2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Kuantitatif Deskriptif. Teknik analisis yang
digunakan menggunakan metodesRGEC. Hasil analisissmenunjukkan bahwa tingkatskesehatan Bank BRI dan
BCAspada tahun 2017 sampaisdengan 2020 yangsdiukur dengan menggunakan metode RGECssecara
keseluruhan berada pada predikat Sehat. Persentase Kesehatan Bank BRI lebih tinggi daripada Bank BCA.
Kata Kunci: Kesehatan Bank, Profil risiko, BCA, BRI, RGEC

I. PENDAHULUAN

Di seluruh negara dunia dibutuhkan ekonomi yang menjamin keamanan dan kesejahteraan
rakyatnya. Industri Bank ini memainkan peran prinsip yang mampu mendukung dan mempercepat
pembangunan ekonomi negara. Bisa dibilang Bank yang sehat adalah Bank yang dapat berfungsi
secara normal, Bank Indonesia memiliki kendali atas Bank dan dapat memahami situasi keuangan dan
melakukan usahasmasing-masing Bank. KebijakansBank yang dilakukan olehsBank Indonesia
terutama bertujuan: Membangun dan melihat kesehatan pribadi dan sistem perBankan. keadaan
keuangansdan non keuangansBank adalah untuk kebutuhan semua pemangku kepentingan, termasuk
hak pribadi, Pengelolaan, komunitas yang menggunakan bantuan perBankan dan Bank Indonesia
sebagai regulator perBankan.
Penilaian kesehatan Bank ini sangat penting karena biaya kesejahteraan komunitas yang
dikelola oleh Bank adalah harus diakui oleh Bank. Mereka yang mempunyai biaya mampu menarik
biaya kapan yang diinginkan dan mengembalikan dana yang digunakan apabila terus diakui oleh
pelanggan Kesehatan suatu Bank mampu dilihat dari banyak hal. Nilai yang dirancang akan
menetapkansapakah Bank ini Dalamskeadaan sehat, cukupssehat atau tidak sehat. Biarkan Bank yang
sehat tetap ini ada Jaga dia tetap sehat sementara Bank yang tidak sehat segera membuatnya sehat.
Bank Indonesia Karena supervisor dan supervisor Bank mampu mendiskusikan bagaimana Bank
seharusnya Berjalan atau terlebih jika perlu menghentikan kegiatan operasionalnya. Penilaian ini
menentukan apakah Bank BRI mampu memberikan keadaan suasana yang Sangat Sehat,scukup sehat,
kurangssehat, atau tidakssehat. Hal inisbisa menjalankan nilai-nilaiskesehatan Banksyang telah
ditentukansoleh pemerintah melaluisBank Indonesia.
Metode yang digunakan adalah Perhitungan Metode RGEC rincian lebih lanjut peraturan yang
berarti SuratsEdaran (SE) BanksIndonesia No.13/24/DPNP 25 Oktober 2011 berisi mengenai
PenilaiansNilai KesehatansBank. Tentang Aturan Berikut adalah panduan implementasi Dari Aturan
BanksIndonesia No. 13/1/PBI/2011 Permintaan ke Bankspenilaian diri umum (Self-assessment)
TingkatsKesehatan Bank ini hampir memilikiirisiko (Risk Based Bank Rating/RBRR) Keduanya
sendiri atau gabungan. Faktor tataskelola perusahaan yangsbaik adalah sistemsyang melakukan kaitan
antar pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan (Zarkasyi & Wahyudin, 2008).

Tabel Kredit Bermasalah Bank BRI dan Bank BCA

No. Nama Perusahaan Kredit Bermasalah Kenaikan


2017 2018 2019 2020 2021
1 Bank Rakyat Indonesia 1,50 1,40 1,30 1,80 2,20 0,40
2 Bank Central Asia 2,10 2,14 2,62 2,94 3,08 0,14

Terjadinya kredit bermasalah dapat disebabkan Ketika proses mengucurkan danaskredit


terjadisAccount Officier tidak menjalankan pengecekan saat permohonan pengajuan kredit secara teliti
yang sesuai dengan fungsi dan tugas yangsdiemban dan mengkonfirmasi kebenaran atassdata
dokumensyang dilampirkansdalam pengajuanskredit tersebut sehinggaspengajuan kreditsyang
diajukan dapatslolos. Setelah kreditsditerbitkan oleh pihak Bank, dalam masa pembayaran kredit
tersebut mengalami kemacetan dikarenakan pihaksnasabah tidaksmampu untuksmemenuhi
kewajibannya lagi untuksmembayar kembali fasilitasskredit yang telah digunakannyasberupa pada
kreditspokok maupunsbunga.

Tabel Data Laba Perusahaan PerBankan BRI dan BCA

No Nama Perusahaan 2017 2018 2019 2020 2021


1 Bank Rakyat Indonesia 24,30 24,55 23,78 13,27 21,19
2 Bank Central Asia 23,30 25,90 28,60 27,10 31,40
Sumber : Laporan Keuangan Bank BRI dan BCA

Tabel Data Aset Perusahaan PerBankan BRI dan BCA

No Nama Perusahaan 2017 2018 2019 2020 2021


1 Bank Rakyat Indonesia 84,67 85,33 84,84 86,33 81,79
2 Bank Central Asia 82,7 82,0 81,4 82,8 83,5
Sumber : Laporan Keuangan Bank BRI dan BCA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Bank


MenurutsUndang-Undang Nomor 7 Republik Indonesia Tahuns1992 yang diatursdengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahuns1998, Bank harus menjadi “badansyang menghimpun dan
mengkonversikan uang rakyat dalam bentukssimpanan. Umumnya disalurkansdalam bentuk kredit
dansbentuk lainnya untuksmeningkatkan tarafshidup orangsbanyak” (Hasibuan, 2011). PerBankan
memeliki tiga kegiatan: pembiayaan, mengalokasikan dana, dan menyediakan layanan lainnya.
Kegiatansutama Bank adalahsmenghimpun dan menyalurkansdana, tetapi penyediaansjasa perBankan
lainnyaihanya merupakan kegiatan penunjang. Menarik dan mengumpulkan dana dalamsbentuk
depositosberjangka dari masyarakat umum, Tabungansdan Tetap menyetorkan.
Fungsi dan tujuan Bank menurut pasals3 dan pasals4 UU Nomor 10 Tahuns1998 tentang
perubahan atas undang-undang nomor 7 Tahun 1992. Fungsi Bank adalahsmenggalang dana untuk
pembangunan ekonomi negara dengan menghimpun dan mendistribusikan dana kepada rakyat dan
menggalang dana dari masyarakat untuk di investasikan dalam pembangunan nasional yang ramah
masyarakat. bertindak sebagai lembaga yang memberikan pelayanan atas penyimpanan dana tersebut.
Berdasarkan asas perBankan, tujuan Bank Indonesia merupakan buat mendukung aplikasi
pembangunan nasional buat menaikkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan menaikkan stabilitas
bangsa buat menaikkan kemakmuran semua bangsa. Yang penting, pembangunan nasional pasca-
Pancasila bertujuan untuk menghasilkan manusia yang adil dan setara, baik materiil maupun spiritual.

Landasan Hukum CGC di Bank


Pada Bank umum berdasarkan perubahan PBINo.8/14/PBI/2006 pada tanggal 5/10/2006
mengenai Penerapan GCG dan Bank umum pada 30 Januari 2006. Penerapan praktik CGC. Penerapan
praktik CGC di Bank umum tidak hanya berdasarkan PBI, tetapi juga diatur dalam SEBINo. 29 April
2013 15/15/DPNP mengenai Penerapan GCG Bagi perBankan secara umum. Dasar hukum Bank
umumnya didasarkan pada dasar yang sama, tetapi beberapa Bank memiliki aturan tambahan yang
timbul dari rapat dewan auditor dan dewan direksi Bank. Contohya Penerapan Pratik CGC di Bank
Rakyat Indonesia berlandaskan Ordonansi Bersama Komisarissdan DireksisNo.05COM / BRI /
12/2013 – Nokep. 16 Desember 2013 halaman 64DIR/DPK/12/2013 tentang Pedoman GCG pada
Bank Rakyat Indonesia.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


Bank RakyatsIndonesia didirikansoleh Raden BeiAriasWirjaatmadja disPurwokerto, Jawa
Tengah. Bank Rakyat Indonesia didirikan pada tahun 1895 tepatnya tanggal 16 Desember dan juga
menjadi tanggal lahir Bank Rakyat Indonesia. Tentunya banyak fasilitas yang diberikan Bank Rakyat
Indonesia kepada masyarakat seperti simpan pinjam.Dengan adanya pengelolaan perusahaan yang
baik diharapkan akan menjadikan perusahaan yang terpercaya khususnya pada Bank Rakyat
Indonesia.(BRI, 2021)
Bank Rakyat Indonesia meraih prestasi internasional untuk keberhasilan transformasi digital
yang sukses. Dua penghargaan yang diraih BRI dalam IDC Future Of Enterprise Awards 2021 adalah
kategori Digital Resiliency Special Award dan CIOSiO Year. Krisis dan kebingungan yang
disebabkan oleh penggunaan dan pengembangan kemampuan digitalnya. Bank Rakyat Indonesia
mengembangkan ketahanan digital untuk bertahan dari perubahan dan gejolak misalnya perubahan
lingkungan industri, krisis pandemi, dan perubahan konduite konsumen. CIO harus mampu
membimbing organisasi dengan cepat dan berani untuk memenuhi tuntutan dunia yang terus berubah.

PT Bank Central Asia Tbk


Bank Central Asia adalahsmerupakan Banksindonesia dengan pertumbuhan tercepat. BCA
Bank Swasta Nasional didirikan pada 10 Agustus 1955 dibawah nama N.V.sperseroan dagangsdan
industriessemarang knittingsfactory. NamasBank ini telah beberapaskali berubah namanya dan
sekarang kita lebih mengenalnya dengansnama PT Bank CentralsAsia. BCAsmulai beroperasisdi
bidangsperBankan mulai 12 Oktober 1956. Sebelumnya, PT Bank Central Asia merupakan bagian
pentingsdari SalimsGroup. Bank tersebut saat inisdimiliki oleh salahssatu produsen rokoksterbesar
keempat disIndonesia (al Jannah & Nur Affifah, 2021). Pada tahun 2020 BCA mendapatkan
penghargaan privatescommercial Banksaward at bisnissindonesia award 2020.

Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance


Tataskelola Bank yangsbaik mengacu pada pengelolaansBank yang menerapkan prinsip-
prinsip GCG sebagai berikut:

1. Keterbukaan (Transparency)
Elemen pengungkapan dan informasi digabungkan secarastepat waktu, adil,sjelas,
akuratsdan dapatsdibandingkan dan tersedia untuk pihak yang berkepentingan dan publik.
Contohnya Menyampaikan informasi layanan atau produk jasa Bank kepada nasabah secara
jelas dan Pembukuan dapat dilakukanssesuai dengansketentuan yangsberlaku dan menjaga
rahasia Bank (dhi. nasabah penyimpan dan simpanannya) kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Berisi elemen untuk memperjelas peran dalam organisasi dan bagaimana
menjelaskannya. Sebagai lembaga berizin dan pegawai negeri sipil, Bank harus mampu
menjelaskan kinerjanya secara transparan dan mudah dipahami. Contohnya Penetapan
wewenang pekerja/pejabat dalam suatu kebijakan wajib memperhatikan struktur organisasi
dan tugas pokoknya. Dan Fungsi pengawasan melekat oleh atasan berjalan secara optimal
3. Pertanggung Jawaban (Responsibility)
Hal ini mencakup kepatuhansterhadap peraturansperundang-undangan, peraturan
internal Bank, dan elemen tanggung jawabssosial dan lingkungan Bank. Contohnya
Melaksanakanstugas dan tanggungsjawab sesuaisdengan kebijakan internal, dan kebijakan
eksternal (regulator). Dan Menjalankan program CSR.
4. Independensi (Independency)
Termasuk didalamnya unsur independensi oleh kontrol pihak lain dan objektivitas
dalam pemenuhan kewajiban dan tanggung jawabnya. Bank wajib beroperasi secara
independen sampai lembaga-lembaga dalam masyarakat dan seluruh lapisan di bawahnya
saling mengontrol dan pihak yang berbeda tidak dapat melakukan intervensi. Contohnya
Secara profesional hindari situasi atau kesan konflik kepentingan. Dan Selalu mendahulukan
kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu dan orang lain.
5. Kewajaran (Faimess)
Keadilan dan kesetaraan mencakup unsursperlakuan yangsadil dan kesempatan
yangssetara secara proporsional. Bank harus selalu memperhatikan kepentinganspemegang
saham, konsumen dan pemangkuskepentingan lainnyasdalam menjalankaniusahanya, serta
mengikuti prinsip kewajaran dan kesetaraan. Contohnya Penyampaian Informasi kurs dan
suku bunga kepada nasabah. Dan Penyampaian Informasi sarana pengaduan nasabah melalui
call center. Lalu, Penyampaian informasi sarana pengaduan pelanggaran melalui
whistleblowing system.

Kesehatan Bank
Tingkatskesehatan Banksmerupakan kemampuanssuatu Bank buatsmelakukan aktivitas
operasionalsperBankan secarasnormal danssanggup menyelesaikan kejibannya menggunakan
berbagai macam cara yang sinkron menggunakan peraturan perBankan yang berlaku.sLaporan
keuangansBank dapat menggambarkan kondisisdan kinerjasBank tersebut (Kasmir, 2008).sBank
harussmenjaga mutu soliditas sesuaistaraf yang ditetapkansBank indonesia. PeraturansBank Indonesia
No. 13/1/PBI/2011 Ayat 1 (4), 5 Januari 2011, menjelaskansbahwa kesehatansBank merupakan
hasilspenilaian Bank terhadapsrisiko dan kinerjasBank. Penilaian tingkatskesehatan Bank
bisasdilakukan dengansmenggunakan analisissanalisis rasio darislaporan keuangan.sBank harus
melakukan self-assessment tingkat kesehatan secara berkala dan mengambil tindakan korektif yang
efektif melalui analisis penilaian terhadap faktor ProfilsRisiko (Risk Profile),sGood Corporate
Governances(GCG), Rentabilitass(Earnings), dan Permodalans(Capital) untuk
menghasilkansperingkat komposif tingkatskesehatan Bank.
Profilsrisiko ini merupakan dasarsdalam penilaianstingkat kesehatansBank. Profil resiko ini
merupakan penilaian risiko unik yang menilai risiko yang melekat dalam aktivitas bisnis. Kualitas
penggunaan manajemen risiko pada operasional Bank yangsharus dievaluasi sesuai denganstaraf
Bank indonesia. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas delapan jenissrisiko yaitusrisiko kredit,
risikospasar, risikoslikuiditas, risikosoperasional, risikoshukum, risikosstratejik, risiko
kepatuhansjurnal akuntansi, dan risikosreputasi untuk menilai risiko sesuai dengansSurat Edaran
BanksIndonesia No. 13/24/DPNP tahuns2011.
GoodsCorporate Governances(GCG) merupakanssuatu sistemsyang mengarahkansdan
mengatur kegiatansusaha suatu perusahaans(Ali, 2006). PeraturansBank indonesiasNo 13/1/2011
menyatakan bahwa seluruh Banksdi indonesia wajib menerapkan faktorsGood Corporate
Governanceske dalamspenilaian tingkatskesehatan Bank. Untuk penilaian Good Corporate
Governance menggunakan penilaian yang di dasarkan kesdalam tigasaspek utamasyaitu,
governancesstructure, governancesprocess, dan governancesoutput sesuai denganstaraf dari
ketetapansBank Indonesiasmenurut PBI No. 13/1/PBI/2011 TentangsPenilaian TingkatiKesehatan
BanksUmum.
Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi)
Volume X, Nomor X, Years; pp. XX–XX
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wacana_ekonomi
ISSN Print: 1978-4007 and ISSN Online: 2655-9943 Dipublikasi:

Indikator Earningssmerupakan penelian kesehatansBank darissisi rentabilitas. Analisis tingkat


pengembalian merupakanialat yang digunakaniuntuk menganalisisatau mengukur efisiensi
komersialsdan profitabilitas yangsdicapai oleh Banksyang bersangkutan (Margaretha, 2009).
Penilaiansfaktor profitabilitas meliputispenilaian kinerjasprofitabilitas, sumbersprofitabilitas,
keberlanjutan profitabilitas, dansmanajemen profitabilitas. Bank perlu menyadari ukuran, karakteristik
dan kompleksitas bisnis mereka dan menyediakan data dan informasi gratis. Penilaian faktor
profitabilitas dapat diukur dengansmenggunakan return onsassets (ROA) dan netsinterest margin
(NIM).
ModalsBank merupakan dana yangsdibentuk oleh pemilik sehubungan dengan penetapan
suatu badan untuk mendanai operasional Banksselain untuksmemenuhi peraturan yangsditetapkan
oleh otoritas keuangan, hal ini dimaksudkan (Taswan, 2010). Penilaian rasio ekuitas mencakup
evaluasi rasio kecukupan kapital dan evaluasi kecukupan kapital. Kecukupan Pengelolaan Modal
Dalam menghitung modal, Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Merujukspada ketentuansBank Indonesia yangsmengatur tentang kewajibanspenyediaan
b. ModalsMinimum untuk Rakyat Selanjutnya, ketika menilai kecukupan modal
c. Banksjuga harussmampu mengantisipasisrisiko tersebut.sPenilaian kesehatansBank
d. Suatuskegiatan yang dilakukansuntuk mengetahuiskemampuan suatu Bank
e. Lakukan perBankan normal dan lakukan tugas
Penilaian Kesehatan Bank RGEC merupakan indikator pengelolaan yang baik dalam
pengelolaan Bank dan telah mencapai Penilaian Integritas Bank Peringkat Gabungan 1.

Manajemen Resiko Bank


PerBankansadalah segala sesuatusyang berhubungan dengansBank dan mencakup metode dan
proses untuk menjalankan bisnis lembaga keuangan, bisnis, dan Bank. Mengandung resiko tinggi.
Bank wajib menerapkan manajemen resiko Bank yang efektif, karena risiko Bank dapat mengancam
kelangsungan hidup Bank. “Risiko Bank efektif, karena risiko Banksmengancam kelangsunganshidup
Bank. Manajemensrisiko Bank adalah metodesyang digunakansperusahaan untuksmengendalikan
risiko untuk meminimalkanskerugian.” (Mosey & Christin, 2018).
“Di sektor perBankan, terdapat dua kelompok resiko yang harus dihadapi yaitu resiko non-
keuangan dan resiko keuangan. Reisiko non-keuangan yang terkait dengan kerugian yang nilainya
tidak dapat dihitung dengan jelas. Atau dapat dikatakan bahwa dampak keuangan dari resiko non-
keuangan tidak langsung dapat dirasakan. Resiko non-keuangan tidak terlihat secara langsung, tetapi
dapat menyebabkan kerugian keuangan yang signifikan. Sedangkan resiko keuangan pada sektor
perBankan yaitu resiko yang Kerugiannya langsung sehubungan dengan kerugian moneter akibat
risiko kejadian” (Susarmanto, 2021).

Penelitian Sebelumnya
(Rosalita, 2021) ‘Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di CGPI Tahun 2011-
2017’ dengan hasil menunjukkansbahwa profitabilitas memilikispengaruh secara positifsterhadap
manajemenslaba, pada leverage menunjukkan hasil bahwasleverage berpengaruh positifspada
manajemenslaba, pada likuiditas menunjukkanshasil bahwa likuiditassstidak mempunyaispengaruh
pada manajemenslaba, dan pada corporatesgovernance menunjukkan hasil bahwa
corporatesgovernance tidak memilikispengaruh signifikan padasmanajemen laba.
(Christian et al., 2017) ‘ANALISA KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE RGEC PADA BANK BRI DAN MANDIRI PERIODE 2012-2015’ denganshasil tingkat
kesehatansBank BRI dansBank Mandiri selamasperiode 2012-2015 dengansmetode RGEC
mendapatkan hasil analisis dengan predikat Sehat dan Sangat Sehat.

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943


 
Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

(Dwinanda & Wiagustini, n.d.) ‘ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK


PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI BERDASARKAN METODE RGEC’ dengan
hasil analisisskesehatan Banksmenggunakan metodesRGEC memberikan hasil kondisi Kesehatan
Bank yang Sangat Sehat dan dapat disimpulkansbahwa tingkatskesehatan PT.
BANKsPEMBANGUNAN DAERAHsBALI selamasperiode 2012 dan 2013 memilikiskondisi yang
Sangat Sehat.

III. METODE

Kesehatan Bank
Menurut (Veithzal Rivai, 2007), kesehatansBank merupakanstolak ukur kemampuan suatu
Banksdalam menerapkan fungsisdan prinsipnya dengansbaik, dengan dapat menjaga kepercayaan para
masyarakat, dan juga dapatsmenjalankan fungsisintermediasi, pemerintahsdalam
melaksanakansberbagai kebijakan,sterutama kebijakansmoneter”.

Metode RGEC (Risk Profile, Good Governance Corporate, Earning and Capital)

Sumber Data
Jenisssumber datasyang digunakanspenelitian yaitu menggunakan datassekunder, yang
berupasLaporan KeuangansPT. Bank BRIsdan Laporan Self-Assessment MasasPeriode 2017-2021
yangslangsung diambil dari websitesresmi PT. BanksBRI (www.BRI.co.id). Untuk Laporan
KeuangansPT. Bank BCA dansLaporan Self-Assessment Masa Periode 2017-2021 yang langsung
diambil dari website resmi PT. Bank BCA (www.BCA.co.id).

Teknik Pengumpulan Data


Teknikspengumpulan dataspenelitian yang dipakai yaitu dokumentasi dari sumber terpercaya.
Dokumen tersebut berupasLaporan KeuangansPT. Bank BRI dansLaporan Self-Assessment
MasasPeriode 2017-2021 yangsdiambil langsungsdari websitesresmi PT. BanksBRI (www.BRI.co.id).
Untuk Laporan Keuangan PT. Bank BCA dan Laporan Self-Assessment Masa Periode 2017-2021 yang
diambil langsung dariswebsite resmi PT. BanksBCA (www.BCA.co.id).

Teknik Analisa Data


Teknik analisa yangsdigunakan pada penelitiansini adalah analisis kuantitatifsdeskriptif.
Kuantitatif deskriptifsmerupakan suatusmetode penelitian yangsdigunakan denganstujuan untuk
membuatsgambaran atau deskripsistentang suatu situasi secarasobjektif dengansmenggunakan angka,
yang darispengumpulan data, penafsiransterhadap data tersebutshingga penampilansdan
hasilnyas(Arikunto, 2006).
Setelah terkumpulnya data-data yang diperlukan tersebut peneliti akan meneliti dan
menganalisis data yang telah didapatkan sebelumnya dan melaporkannya dalam laporan seacara
kuantitatif.

Pengukuransstandar dalamsmemprediksi tingkatskesehatan Banksdengan MetodesRGEC yaitu :

a. Profil risiko

Kriteria Peringkat Profil Risiko (NPL)

PEMBIAYAAN BERMASALAH
NPL = x 100%
TOTAL PEMBIAYAAN

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943


Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tahun 2004

KriteriasPeringkat ProfilsRisiko (LDR)

TOTAL PEMBIAYAAN
LDR = x 100%
DANA PIHAK KETIGA

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tahun 2011

a. Tata Kelola Perusahaan (GCG)

KriteriasPeringkatsGCG

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP Tahun 2013

b. Earning
Kriteria Peringkat ReturnsOnsAssets (ROA)

LABA SEBELUM PAJAK


ROAs= xs100%
TOTAL ASET

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943


Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tahun 2004

KriteriasPeringkat NIM

PENDAPATAN BUNGA BERSIH


NIM = x 100%
AKTIVA PRODUKTIF

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tahun 2011

c. Capital
KriteriasPeringkatsCAR

MODAL
CAR = x 100%
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tahun 2011

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penilaian kesehatan Bankidilakukan denganimenilai beberapaifaktor berdasarkan indikator


sehatsatau tidakssehat. Penilaianskesehatan Banksmeliputi faktorsberikut :

1. Risiko Kredit
Tabel 1.s
Rasio NetsPerforming Loans(NPL)

Tahun Bank BRI Tahun Bank BCA


NPL (%) Peringkat Predikat NPL (%) Peringkat Predikat
2017 2,10% 2 sSehats 2017 1,5% 1 SangatsSehat
2018 2,14% 2 sSehats 2018 1,4% 1 SangatsSehat
2019 2,62% 2 sSehats 2019 1,3% 1 SangatsSehat
2020 2,94% 2 sSehats 2020 1,8% 1 SangatsSehat
2021 3,08% 2 sSehats 2021 2,2% 1 sSehats
Sumber : Hasil Olahan Data 2022

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943


Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

Hasil untuk penilaian risikoskredit terhadap kedua Bank menunjukkan bahwa nilaisNPL
BanksBRI selamastahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 2,10%, 2,14%, 2,62%, 2,94%, dan 3,08%.
Nilai NPL tersebut mengalami perkembangan peningkatan daristahun kestahun namun
masihsmenunjukkan kondisisSehat. Sedangkansdari nilai Bank BCA sendiri selama tahun 2017-2021
berturut-turutsadalah 1,5%, 1,4%, 1,3%, 1,8% dan 2,2% dapat dilihat bahwa predikat NPL Bank BCA
memiliki predikat Sangat Sehat walaupun NPL Bank BCA mengalami kenaikan pada tahun 2021
sehingga mendapatkan predikat Sehat.

2. Good Corporate Governance (GCG) Bank Umum Pemerintah

Tabel 2.
GoodsCorporate Governances(GCG)/Self Assement
Tahun Bank BRI Tahun Bank BCA
sNilai Komposits sPredikats sNilai Komposits sPredikats
2017 1s SangatsSehat 2017 2s sSehats
2018 1s SangatsSehat 2018 1s SangatsSehat
2019 2s sSehats 2019 2s sSehats
2020 2s sSehats 2020 2s sSehats
2021 2s sSehats 2021 2s sSehats
Sumber : Hasil Olahan Data 2022

Hasil untukspenilaian goodscorporate governancesterhadap kedua Banksmenunjukkan hasil


nilai komposit Bank BRI selamastahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 1, 1, 2, 2,sdan 2, dari hasil
yang telah didapatkan penerapan GCG pada Bank BRI mengalami penurunan. Sedangkan untuk Bank
BCA menunjukkan hasil nilai komposit selama 2017-2021 berturut-turut adalah 2, 1, 2, 2, dan 2, dari
hasil yang telah didapatkan penerapan GCG pada Bank BCA tidak mengalami kenaikan.

3. Earning (Rentabilitas)

a) Return on Assets (ROA)

Tabel 3.
RasiosReturn onsAssets (ROA)

Tahun Bank BRI Tahun Bank BCA


ROAs(%) Peringkat sPredikats ROA (%) Peringkat Predikat
2017 3,69% 1s SangatsSehat 2017 3,9% 1s SangatsSehat
2018 3,68% 1s SangatsSehat 2018 4,0% 1s SangatsSehat
2019 3,50% 1s SangatsSehat 2019 4,0% 1s SangatsSehat
2020 1,98% 1s SangatsSehat 2020 3,3% 1s SangatsSehat
2021 2,72% 1s SangatsSehat 2021 3,4% 2s SangatsSehat
Sumber : Hasil Olahan Data 2022

NilaisROA BanksBRI selamastahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 3,69%, 3,68%, 3,50%,


1,98%, dan 2,72%. Nilai tersebut ditahun 2020 mengalami penurunan namun dengan kondisi yang
Sangat Sehat. Sedangkan NilaisROA Bank BCA selamastahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 3,9%,
4,0%, 4,0%, 3,3% dan 3,4%. Nilai tersebut mengalami peningkatan ditahun 2021 dengan kondisi
yakni Sangat Sehat.

b) Net Interest Margin (NIM)

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943


Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

Tabel 4.
NetsInterest Margins(NIM)

Tahun BanksBRI Tahun BanksBCA


NIM (%) Peringkat Predikat NIM (%) Peringkat Predikat
2017 7,93% 1 SangatsSehat 2017 6,2% 1 SangatsSehat
2018 7,45% 1 SangatsSehat 2018 6,1% 1 SangatsSehat
2019 6,98% 1 SangatsSehat 2019 6,2% 1 SangatsSehat
2020 6,00% 1 SangatsSehat 2020 5,7% 1 SangatsSehat
2021 6,89% 1 SangatsSehat 2021 5,1% 1 SangatsSehat
Sumber : Hasil Olahan Data 2022

Hasil nilaisBank BRI selamastahun 2017-2021 berturut-turut adalah 7,93%, 7,45%, 6,98%,
6,00% dan 6,89%. Nilai ini menunjukkan bahwa mengalami fluktuatif namun mendapat kondisi
Sangat Sehat. Sedangkan hasil nilai Bank BCA selama tahun 2017-2021 berturut-turutsadalah 6,2%,
6,1%, 6,2%, 5,7% dan 5,1%. Nilaisini menunjukkan sama halnya dengan nilai Bank BRI yakni
fluktuatif tetapi mendapat kondisi predikat Sangat Sehat.

4. Capital (Permodalan)

Tabel 5.
CapitalsAdequacy Ratios(CAR)
Tahun Bank BRI Tahun Bank BCA
CAR Peringkat Predikat CAR Peringkat Predikat
(%) (%)
2017 22,96% 1 SangatsSehat 2017 23,1% 1 SangatsSehat
2018 21,21% 1 SangatsSehat 2018 23,4% 1 SangatsSehat
2019 22,55% 1 SangatsSehat 2019 23,8% 1 SangatsSehat
2020 20,61% 1 SangatsSehat 2020 25,8% 1 SangatsSehat
2021 25,28% 1 SangatsSehat 2021 25,7% 1 SangatsSehat
Sumber : Hasil Olahan Data 2022

Hasil nilai CAR Bank BRI selama tahun 2017-2021 berturut-turut memiliki nilai yaitu
22,96%, 21,21%, 22,55%, 20,61% dan 25,28% dengan kriteria predikat Sangat Sehat. Sedangkan
CAR pada Bank BCA tahun 2017-2021 berturut-turut memiliki nilai yaitu 23,1%, 23,4%, 23,8%,
25,8% dan 25,7% dengan kriteria predikat SangatsSehat.

V. Kesimpulan

Hasilspenelitian dansanalisis berdasarkan datassebelumnya memaparkan sebuah “Analisis


penilaianstingkat kesehatansBank dengansmetode risk profile, good corporate governace,
earnings,scapital pada kasussBRI dan BCA tahun 2017-2021” secara dapat disimpulkan bahwa batas
dan Saran yangsdigunakan padaspenelitian inisadalah :
1) Kesehatan BanksBRI dan BanksBCA di indonesia dengan menerapan risk profile pada
periode tahun 2017-2021 yang dapat disimpulkan bahwa Bank BRI kini telah memperingkati
“Sangat Sehat”. Sedangkan pada Bank BCA memperingkati peringkat Sangat Sehat dan
padaiperiode 2021 BanksBRI mengalami tahun ketahun yang menunjukan kondisi yangsSehat
danspada periode 2021 memperoleh kesimpulan peringkat paduan yang “Sangat Sehat”. Pada
periode 2021 BanksBCA memperoleh kesimpulan bahwasanya penilaian menunjukan kondisi
CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943
Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

peringkat Sehat dan Sangat Sehat. Peringkat Sangat Sehat, dominannya hanya bisa mencapai
pada tahapan “Cukup Sehat” dan “Sehat”.
2) Selama tahun 2017-2021, ROA pada Bank BRI memperingkatisperingkat 1 dengan predikat
SangatsSehat sedangkan pada BanksBCA memperoleh peringkat 1 denganspredikat Sangat
Sehat selainsitu padastahun 2021 mengalamispeningkatan dengan melihat kesehatan Bank
menerapkanstata kelolasperusahaan yangsbaik, dapatsdisimpulkan bahwasBank BCA
memperoleh peringkatsyang “Sangat Sehat” kesimpulansperingkat konsolidasi untuk 2017
dan 2021 pada Bank BRI yaitu "Sangat Sehat" oleh karena itu Bank BRI mengalami
penurunan dengan kondisi yang Sangat Sehat.
3) Pada tahun 2017-2021 NIM pada penilaian Bank BRI dan Bank BCA mengalami peringkat
yang setara yaitu 1 pada kondisi yang Sangat Sehat pada kesimpulannya Bank BRI mengalami
fluktuatif sedangkan nilai Bank BCA sama-sama mendapat kondisi yang Sangat Sehat
4) Penilaian pada Capital Adequency Ratio (CAR) Bank BRI dan Bank BCA mengalami
peringkat yang sama sangatssehat dari hasilsCAR tersebut dapat disimpulkansbahwa nilai
kesehatan BanksBRI memiliki kriteria predikat yang Sangat Sehat sedangkan Bank BCA dari
tahun ketahun memiliki predikat yang Sangat Sehat

Berdasarkanshasil penelitianstingkat KesehatansBank BRI dan Bank BCA dapat dilihat darisaspek
RGECs(Risk profile, GoodsCorporate Governance,sEarnings, dansCapital selama periode
tahuns2017-2021 yang dinilaissangat mampusuntuk menghadapispengaruh negatif secarassignifikan
dari kondisi perubahansbisnis dan factor ekstern lainnyastercermin dari kriteriasfactor-faktor
hasilspenilaian. Dari pencapaian tingkatskesehatan, BanksBRI dansBank BCA telahsmenerapkan
tatasKelola dansmanajemen risikosyang baik dan harus tetap terjaga sehingga selalu mendapat
kepercayaan dari investor maupun nasabah.

DAFTAR PUSTAKA

al Jannah, & Nur Affifah. (2021). Profil PT Bank Central Asia Tbk. Data Indonesia.Id.

Ali, H. M. (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha  Menghadapi Tantangan
Globalisasi Bisnis. . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

BRI. (2021). Tentang BRI. Bri.Co.Id.

Christian, F. J., Tommy, P., & Tulung, J. (2017). ANALISA KESEHATAN BANK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RGEC  PADA BANK BRI DAN MANDIRI PERIODE 2012-2015. In
530 Jurnal EMBA (Vol. 5, Issue 2). www.bi.go.id

Dwinanda, I. A. W., & Wiagustini, N. L. P. (n.d.). ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK 
PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI  BERDASARKAN METODE RGEC.

Hasibuan, M. S. P. (2011). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 8. Jakarta: PT. Raja  Grafindo
Jakarta.

Margaretha, F. (2009). Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta: Grasindo.

Mosey, & Christin, A. (2018). PENGARUH RISIKO PASAR DAN RISIKO KREDIT TERHADAP
PROFITABILITAS PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-
2016. JURNAL EMBA: JURNAL RISET EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI, 6(3).

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943


Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi), Vol (No) Years, Page

Rosalita, A. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Corporate Governance Terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di CGPI Tahun 2011-2017. AKUNESA:
JurnalAkuntansi Unesa, 9(3). http://journal.unesa.ac.id/index.php/akunesa/

Susarmanto, E. (2021). Manajemen Resiko Perbankan. Yayasan Kita Menulis.

Taswan. (2010). Manajemen Perbankan, Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2.

Veithzal Rivai. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Zarkasyi, & Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan,
dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung : Alfabeta.

CC-BY-SA 4.0 License, ISSN 1978-4007, E-ISSN 2655-9943

Anda mungkin juga menyukai