Anda di halaman 1dari 66

PROPOSAL PENELITIAN TESIS

PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN, SIKAP


KEUANGAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU
MANAJEMEN KEUANGAN

Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin

Oleh :

NAMA MAHASISWA
NIM

PRORAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2024

i
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumya, Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang

bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan bentuk simpanan

dan menyalurkan dana tersebut kedalam bentuk kredit. Maka dari itu, bank

memiliki peran sebagai lembaga keuangan yang memberikan manfaat kepada

masyarakat secara luas. Bank menjadi fasilitas publik yang berbentuk badan

usaha untuk melayani masyarakat dalam menghimpun dana dalam bentuk

simpanan dan menyalurkanya dalam bentuk kredit ataupun hal lainya ke

masyarakat guna memperoleh bunga dan menarik jutaan nasabah guna

bersaing secara bebas di pasar uang. Bisa dikatakan perbankan sangat

dibutuhkan setiap nasabah dalam memenuhi kebutuhan dalam keperluan

berbisnis serta kebutuhan manusia lainya, tak hanya masyarakat yang butuh

adanya perbankan, Negara juga berperan penting dalam pengelolaan

keuangan kas Negara demi kesejahteraan masyarakatnya di dalam perbankan

(Syafdiana, 2020).

Sama halnya dengan yang dilakukan oleh PT Bank KB Bukopin

Banjarmasin, dimana dalam memenuhi kewajiban pemenuhan modal, setiap

bank harus mencapai persentase 8% dari perhitungan modal dan aset

tertimbang menurut risiko. Berdasarkan data diatas terdapat salah satu anak

perusahaan Bank KB Bukopin yaitu Bank Syariah Bukopin yang mulai

melakukan usaha komersial sebagai bank umum koperasi di Indonesia sejak

tanggal 16 Maret 1971. Berdasarkan data yang diambil dari laporan


3

keuangan di bursa efek Indonesia, kondisi perusahaan PT Bank Bukopin terus

mengalami fluktuasi, hingga pada tahun 2019. Berikut kondisi keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah KB :

Tabel 1.1 Kondisi Keuangan PT Bank Bukopin

Kondisi keuangan PT Bank Bukopin


Sebelum Sesudah
202
2014 2015 2016 2017 2018 2019 0 2021 2022 2023
18.1
5.46 4 22.79 -57.8 -19.68 5.68 -87 -23 -36.22 -12.37

Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT

Bank Bukopin sebelum dan sesudah KB tidak menunjukkan perubahan yang

signifikan. Justru setelah KB menunjukkan hasil presentase negative setiap

tahunnya. Kondisi keuangan perusahaan yang baik tentu mampu dicapai

karena adanya pengelolaan keuangan didalam perusahaan dengan baik,

perilaku manajemen keuangan yang baik dapat berdampak pada

perkembangan suatu perusahaan maupun individu didalamnya (Anas, 2023).

Perilaku manajemen keuangan menjadi salah satu persoalan yang dihadapi

oleh sebagian besar sektor di Indonesia. Pencapaian perilaku manajemen

keuangan yang efektif dimulai dari perencanaan atau penentuan sumber dana,

tujuan penggunaan dana serta tujuan perencanaan masa depan (Nur et al.,

2022).

Perilaku manajemen keuangan adalah ilmu yang menjelaskan

mengenai perilaku dalam mengatur keuangan dari sudut pandang psikologi

dan kebiasaan (R. S. Putri, 2022). Ilmu ini juga menjelaskan mengenai

bagaimana pengambilan keputusan dalam mengaur dan mengelola keuangan.


4

Pada dasarnya kemampuan dalam mengelola keuangan selalu dipengaruhi

oleh bagaimana manajemen dari bagian keuangan mengetahui terkait kinerja

keuangan atau dengan kata lain memiliki pengetahuan keuangan sebelum

mengatur keuangan (Sriyono & Setiawan, 2022).

Pengetahuan keuangan merupakan bagian terpenting dalam

menentukan keputusan keuangan. Bagian manajemen didalam mengelola

keuangan harus memiliki kemampuan pengetahuan keuangan yang baik

untuk menentukan setiap keputusan yang akan diambil untuk masa yang akan

datang (Moko et al., 2022). Untuk pengetahuan keuangan maka perlu

melakukan pengembangan keterampilan keuangan dan belajar menggunakan

alat keuangan. Pengetahuan dalam dunia keuangan yang baik merupakan

kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan dengan tujuan dapat memiliki

perencanaan keuangan yang baik dan terhindar dari suatau masalah keuangan

(Sriyono & Setiawan, 2022).

Pengetahuan mengacu pada apa yang diketahui tentang masalah

keuangan, yang diukur dengan tingkat pengetahuan tentang berbagai konsep

keuangan. Financial knowledge adalah penguasaan atas berbagai hal tentang

dunia keuangan, pengetahuan terkait keuangan bisa didapatkan diberbagai

tempat yang megacu dengan penekanan pada penghematan (Yuliana et al.,

2023). Pada perkembangannya, pengetahuan mengenai keuangan mulai

diperkenalkan di berbagai jenjang pendidikan. Terdapat berbagai sumber

pengetahuan yang dapat diperoleh, termasuk pendidikan formal, seperti

program sekolah tinggi atau kuliah, seminar dan kelas pelatihan di luar

sekolah, serta sumber-sumber informal, pelatihan, dan lingkungan pekerjaan.


5

Pengetahuan keuangan tersebutlah yang mendasari suatu manajemen

memiliki pengetahuan untuk bersikap dalam mengatur keuangan

(Pradiningtyas & Lukiastuti, 2019).

Sikap keuangan merupakan pandangan mengenai uang dilihat dari

aspek kemampuan mengontrol keuangan, pembuatan rencana keuangan,

membuat anggaran, serta tindakan dalam pengambilan keputusan keuangan

yang tepat (Sahara et al., 2022). Dimana keadaan pikiran, pendapat, serta

penilaian tentang keuangan yang diterapkan dapat membentuk sikap

keuangan. Sikap keuangan juga dapat diartikan sebagai penerapan prinsip

keuangan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan

keputusan dan pengelolaan sumber daya keuangan yang tepat (Napitupulu et

al., 2021).

Selain itu, Sikap Keuangan merupakan Pandangan, pendapat dan

penilaian tentang situasi keuangan. Sikap finansial berhubungan dengan

kendala finansial yang dialami oleh manajemen keuangan. Financial attitude

atau yang biasa di artikan dengan sikap keuangan dari sudut pandang

kepercayaan diri, pengembangan pengetahuan keuangan dan keamanan.

Financial attitude juga dapat dijelaskan sebagai suatu kondisi pikiran,

pandangan dan argumen mengenai keuangan (Rohmanto, 2021).

Maka dari itu, pengaruh negatif dari sikap keuangan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan dan terdapat variabel lain yang dipertimbangkan dari

segi psikologis yang juga dapat mempengaruhi perilaku manajemen keuangan

adalah variabel kepribadian. Aspek kepribadian dalam mengelola keuangan

dibutuhkan untuk sukses mengelola keuangan karena setiap tipe kepribadian


6

berbeda dalam cara mengelola keuangannya. Setelah dilakukan analisis

mendalam, ditemukan beberapa kelemahan dari masing-masing tipe

kepribadian yang akan menyebabkan masalah keuangan seperti salah satunya

adalah utang yang berlebihan (Jufrizen & Ariza, 2022).

Berbagai peneliti keuangan juga menemukan bahwa aspek

kepribadian juga turut mempengaruhi kesuksesan dalam mengelola keuangan.

Kepribadian dalam aspek keuangan adalah sifat yang berorientasi pada

bagaimana suatu manajemen keuangan dalam mengelola keuangan demi

kelangsungan hidup perusahaannya, berorientasi pada tugas dan hasil, berani

mengambil resiko, dan orientasi di masa yang akan datang. Kepribadian juga

dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan dapat berubah dalam mencapai

sesuatu yang diinginkan. Faktor psikologi sering dipertimbangkan sebagai

kunci dalam proses keputusan keuangan. Menggunakan tipe big five ternyata

mempengaruhi bagaimana membuat rencana keuangan dan juga bagaimana

mengaplikasikannya dengan benar. Selanjutnya, aspek kepribadian sering

mempengaruhi manajemen keuangan karena menjadi penyebab manajemen

yang buruk (Sriyono & Setiawan, 2022).

Fenomena yang terjadi di PT. Bank Bukopin, berdasarkan pada

laporan keuangan diatas menunjukkan bahwa manajemen keuangan

mengalami penurunan semenjak berubah menjadi KB pada tahun 2020.

Kemudian, berdasarkan keterangan bagian Sumber Daya Manusia PT. Bank

Bukopin Cabang Medan mengatakan bahwa perusahaan memiliki predikat

kategori baik. Walaupun sudah dijalankan pelatihan 5 kali dalam setahun,

predikat tersebut menerangkan bahwa kinerja perusahaan belum mencapai


7

tingkat maksimal dan harus terus melakukan perbaikan. Disamping

kesuksesan yang telah diraih, tentu di lakukan dengan peraturan maupun

strategi yang dimiliki perusahaan khususnya penerapan Knowledge

Management menjelaskan masalah yang sering muncul sehingga menjadi

kendala seperti Knowledge Management yang ditujukan kepada manajemen

keuangan yang telah melakukan pelatihan seharusnya membagikan

pengalaman dan pengetahuan pada divisi keuangan untuk diterapkan dalam

mengelola keuangan diperusahaan.

Berdasarkan fenomena tersebut maka, peneliti tertarik untuk meneliti

dengan judul “ Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Dan

Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan ( Studi Pada karyawan

PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) “.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka calon peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah Pengetahuan Keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Manajemen

Keuangan ( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin )?.

2. Apakah Sikap Keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Manajemen

Keuangan ( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin )?

3. Apakah Pengetahuan Keuangan berpengaruh terhadap Pengendalian Diri

( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin )?.


8

4. Apakah Sikap Keuangan berpengaruh terhadap Pengendalian Diri ( Studi

Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

5. Apakah Kepribadian berpengaruh terhadap Manajemen Keuangan ( Studi

Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?

6. Apakah Pengendalian Diri berpengaruh terhadap Manajemen Keuangan

( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

7. Apakah Pengetahuan Keuangan berpengaruh terhadap Manajemen

Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada

karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

8. Apakah Sikap Keuangan berpengaruh terhadap Manajemen Keuangan

dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada karyawan

PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

9. Apakah kepribadian berpengaruh terhadap Manajemen Keuangan dengan

Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada karyawan PT

Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui terkait pengaruh Pengetahuan Keuangan terhadap

Perilaku Manajemen Keuangan ( Studi Pada karyawan PT Bank KB

Bukopin Banjarmasin )?.

2. Untuk mengetahui terkait pengaruh Sikap Keuangan terhadap Perilaku

Manajemen Keuangan ( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin

Banjarmasin )?
9

3. Untuk mengetahui terkait pengaruh Pengetahuan Keuangan terhadap

Pengendalian Diri ( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin

Banjarmasin )?.

4. Untuk mengetahui terkait pengaruh Sikap Keuangan terhadap Pengendalian

Diri ( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

5. Untuk mengetahui terkait pengaruh Pengendalian Diri terhadap Manajemen

Keuangan ( Studi Pada karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

6. Untuk mengetahui terkait pengaruh pengendalian diri terhadap Manajemen

Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada

karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?

7. Pengetahuan Keuangan terhadap Manajemen Keuangan dengan

Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada karyawan PT

Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

8. Untuk mengetahui terkait pengaruh Sikap Keuangan terhadap Manajemen

Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada

karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?.

9. Untuk mengetahui terkait pengaruh kerpibadian terhadap Manajemen

Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada

karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin ) ?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai

berikut :

1.4.1 Manfaat Akademis


10

Bagi akademisi tentu hasil penelitian ini dapat di jadikan

referensi atau sebagai acuan bagi mahasiswa yang ingin lebih

mengembangkan lagi tentang Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap

Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan

Dengan Pengendalian Diri Sebagai Variabel Moderasi. Selain itu, kajian

yang dilakukan didalam penelitian ini dapat menjadi materi

pembelajaran bagi pengajar di ranah akademisi untuk memberikan

gambaran dasar kepada mahasiswa terkait Pengetahuan Keuangan,

Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen

Keuangan Dengan Pengendalian Diri Sebagai Variabel Moderasi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan

perusahaan yang berguna untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan

Keuangan, Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku

Manajemen Keuangan sangatlah penting. Terutama jika dipelajari

kembali pada fenomena pada studi yang dilakukan pada penelitian ini,

yaitu adanya data yang diambil dari laporan keuangan di bursa efek

Indonesia yang menunjukkan bahwa kondisi keuangan dari PT. Bank

Bukopin mengalami perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah

KB. Dimana setelah dilakukannya KB, kondisi keuangan perusahaan

justru mengalami penurunan.


11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.

2.1.1 Perilaku Manajemen Keuangan.

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Manajemen Keuangan.

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu sikap atau

perilaku penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai

sasaran. Manajemen tidak akan berjalan baik apabila tidak adanya

suatu tindakan dari kerja sama manusia. kerja sama antar manusia

dapat terjalin apabila terbentuknya suatu wadah mereka berproses

yang disebut organisasi dan memiliki satu tujuan atau sasaran

yang sama. Jika, dalam suatu organisasi tujuan atau sasaran

tersebut tidak terpenuhi karena peran manusia tidak bekerja sama

dengan baik atau tidak sejalan. Dampaknya akan berpengaruh

besar dalam organisasi (Sirait & Noer, 2021).

Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana

yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat

yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan

dana tersebut seefisien mungkin. Manajemen keuangan

didefiniskan sebagai upaya perusahaan memperoleh dana yang

dibutuhkan, mengalokasikan dana yang diperoleh dan

mendistribusikan hasil dari pemanfaatan dana kepada pemilik


12

perusahaan dengan cara yang rasional dengan tujuan

meningkatkan nilai perusahaan (Sugeng, 2017).

Perilaku manajemen keuangan merupakan keahlian yang

erat kaitannya dengan kegiatan penganggaran, pengecekan,

perencanaan, pengelolaan, pencarian, pengendalian serta

penyimpanan keuangan harian. Perilaku manajemen keuangan

merupakan cara yang dilakukan mengelola keuangan yang dilihat

dari tindakan dan keputusan dalam mengatur keuangan (D. A.

Putri, 2020) . Berperilaku dalam manajemen keuangan

merupakan kegiatan mencocokkan arus dana yang masuk dengan

rencana keuangan yang dibuat secara efektif. Perilaku dalam

mengelola keuangan berkaitan dengan pemasukkan, perencanaa

serta penggunaan uang yang memiliki tujuan tertentu. Perilaku

manajemen keuangan seperti cara membuat keputusan keuangan,

harmonisasi motif serta tujuan keuangan perusahaan (Waty et al.,

2021).

Pendapat lain menyatakan bahwa Perilaku Manajemen

Keuangan merupakan kemampuan dalam mengatur dan

menyimpan keuangan. Perilaku manajemen keuangan penting

untuk dikuasai karena apabila perilaku manajemen keuangan

dilakukan dengan tepat dan baik maka divisi keuangan akan

mampu untuk menyeimbangkan antara uang yang dimiliki atau

diterima dan uang yang dikeluarkan. Tidak hanya itu, bagian

keuangan dapat memutar kembali dana yang ada guna memenuhi


13

kebutuhan operasional dan tidak akan terjebak dalam kesulitan

keuangan, apabila suatu saat terjebak dalam masalah keuangan,

manajemen akan dapat menyelesaikannya dengan baik (Faramitha

et al., 2021).

2.1.1.2 Tujuan Perilaku Manajemen Keuangan.

Tujuan dari manajemen keuangan ini ialah agar perusahaan

dapat mengelola sumber daya yang dimiliki terutama dari aspek

keuangan sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal dan

pada akhirnya dapat memaksimumkan kesejahteraan pemegang

saham. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan

memerlukan berbagai macam fasilitas dan juga kekayaan sebagai

penunjang dalam pencapaian tujuan perusahaan. Disamping itu

juga perusahaan membutuhkan seorang manajer yang dapat

mengelola aset perusahaan secara efektif dan efisien (Wati et al.,

2022).

Selain itu, tujuan dalam manajemen keuangan dalam

perencanaan keuangan yaitu membuat rencana pemasukan dan

pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode

tertentu. Penganggaran Keuangan yaitu tindak dari perencanaan

keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

Pengelolaan Keuangan yaitu menggunakan dana perusahaan untuk

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. Pencarian

Keuangan yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang

ada untuk operasional kegiatan perusahaan.


14

Penyimpanan Keuangan yaitu mengumpulkan dana

perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

Pengendalian Keuangan yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan

atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan. Pemeriksaan

Keuangan yaitu melakukan audit internal atas keuangan perusahaan

yang ada agar tidak terjadi penyimpangan (Mulyanti, 2017).

Tujuan perilaku manajemen keuangan sebagai penentuan,

akuisisi, alokasi dan pemanfaatan sumber daya keuangan, dengan

keseluruhan tujuan yang dimiliki dalam pemikiran. Maka dari itu

perilaku manajemen yang efektif akan meningkatkan kesejahteraan

keuangan tehadap diri seseorang. dan sebaliknya kegagalan dalam

mengelola keuangan pribadi dapat menyebabkan masalah yang

serius untuk jangka panjang. Selain itu, perilaku manajemen

keuangan seseorang mencakup empat hal, yaitu:

1. Consumption (Konsumsi)

Perilaku manajemen keuangan dapat dilihat dari bagaimana

pengelola keuangan melakukan kegiatan konsumsi atau

penggunaan dana seperti apa.

2. Cash-flow management (Manajemen Arus Kas)

Arus kas adalah indikator utama dari kesehatan keuangan yaitu

ukuran kemampuan seseorang untuk membayar segala biaya yang

dimilikinya, manajemen arus kas yang baik adalah tindakan

penyeimbangan, masukan uang tunai dan pengeluaran.

3. Saving and Investment (Tabungan Dan Investasi)


15

Tabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan yang

tidak dikonsumsi dalam periode tertentu. Investasi yaitu

mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini dengan

tujuan mendapatkan manfaat di masa mendatang.

4. Manajemen Utang (Credit Management)

Manajemen utang adalah kemampuan divisi keuangan dalam

memanfaatkan utang agar tidak membuat suatu perusahaan tidak

mengalami kebangkrutan atau dengan kata lain pemanfaatan utang

untuk meningkatkan kesejahteraan.

5. Tabungan

Tabungan adalah suatu simpanan uang yang berasal dari

pendapatan yang tidak digunakan untuk keperluan operasional

maupun kepentingan lainnya (Atikah & Kurniawan, 2021).

2.1.1.3 Indikator Perilaku Manajemen Keuangan.

Salah satu fungsi manajemen keuangan adalah keputusan

pendanaan, dari mana dana yang didapat dan bagaimana

mengelolanya agar bisa menghasilkan keuntungan. Tanpa adanya

manajemen keuangan yang benar suatu divisi keuangan akan

kesulitan mengalokasikan keuangannya untuk kegiatan menabung

maupun investasi. Selain itu perilaku manajemen keuangan juga

bisa mengatur keuangan agar dikeluarkan dalam porsi yang cukup

agar penggunaannya lebih efisien. Dalam merencanakan keuangan

juga harus disesuaikan dengan target dan tujuan dari masing-

masing perencanaan (Waty et al., 2021).


16

Untuk mengukur perilaku manajemen keuangan yang tepat

diperlukan beberapa indikator untuk menjadi tolak ukurnya, yakni :

1. Perencanaan Keuangan

2. Pengendalian Keuangan

3. Pengelolaan Keuangan

4. Penyimpanan Keuangan

5. Kegiatan Membandingkan Harga

2.1.2 Pengetahuan Keuangan.

2.1.2.1 Pengertian Pengetahuan Keuangan.

Pengetahuan Keuangan merupakan kemampuan untuk

memahami, menganalisis dan mengelola keuangan untuk membuat

suatu keputusan keuangan yang tepat agar terhindar dari masalah

keuangan (Istrilista, 2016). Selain itu, Pengetahuan keuangan

merupakan suatu pemahaman dan konsep keuangan yang

diperlukan untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan

operasional. financial literacy dapat diartikan sebagai pengetahuan

keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasinnya (knowledge

and ability) (Brilianti, 2019).

Pengetahuan keuangan dapat juga diperoleh dari berbagai

sumber, termasuk dari pendidikan non formal, seperti seminar,

pelatihan di luar sekolah. Memiliki pengetahuan keuangan

sangatlah diperlukan agar keputusan keuangan dapat dilakukan

dengan efektif dan efisien. Sebagai contoh ketika hendak

melakukan kegiatan operasional, manajemen keuangan tidak akan


17

menggunakan dana yang tersedia secara berlebihan melebihi

anggaran agar tidak terjadi defisit saat di kemudian hari. Ketika

suatu manajemen keuangan kurang mempunyai atau mengerti akan

pengetahuan keuangan, tentu saja dalam cara pengambilan

keputusannya akan terbilang nekat dan hanya memikirkan

keinginan sesaat saja dan tanpa mempertimbangkan risiko kedepan

yang akan dihadapinya (Muchamad Aliffarizani, 2015).

Pengetahuan keuangan adalah konsep uang diperlukan

untuk menentukan keputusan keuangan. Kemampuan dalam sebuah

pengelolaan aset sangat lah penting dan dapat dilakukan dengan

cara pengelolaan keuangan yang benar. Pengetahuan keuangan

bukan hanya sekedar tentang keuangan, melainkan juga

kemampuan dan penguasaan dari manajemen keuangan mengenai

bagaimana cara mengatur, mengelola, dan merespon resiko dari

sumber daya keuangan yang ada untuk mencapai keputusan

keuangan yang baik, dapat diperoleh baik dari latar belakang

pendidikan ataupun lingkungan sekitar (Arlinda, 2022).

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan keuangan

adalah segala sesuatu tentang keuangan yang dialami atau yang

terjadi dalam kegiatan transaksi keuangan dalam memenuhi

kebutuhan operasional setiap hari. Pengetahuan keuangan

mempunyai kekuatan untuk mengubah dunia. Pengetahuan

keuangan penting bagi hidup manusia karena mampu membuat

manusia bertindak bijak dalam keuangannya.


18

2.1.2.2 Manfaat Pengetahuan Keuangan.

Manfaat dari adanya pengetahuan keuangan yaitu didalam

pengetahuan keuangan mengandung dasar serta skill untuk

mengelola sumber daya keuangan secara efektif demi kesejahteraan

dan kelangsungan hidup dalam sektor keuangan. Kebutuhan produk

financial yang semakin kompleks menuntut seluruh elemen dalam

manajemen keuangan untuk memiliki financial literacy yang

memadai. Penguasaan ilmu dan skill di bidang keuangan

mendorong suatu manajemen untuk memahami dan terlibat di

bidang keuangan. Dalam hal ini seperti yang dikemukakan dalam

social learning theory dimana perilaku manajemen keuangan tidak

hanya dipengaruhi dari dalam diri satu individu tapi ada impuls dari

luar yang menyebabkan perubahan perilaku dari setiap unit

pengambil keputusan dalam manajemen keuangan.

Dengan teori belajar secara tradisional menyatakan bahwa

belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (respon)

dengan apa yang telah diperhatikan. Teori ini mengandung banyak

implikasi dalam pengelolaan keuangan baik pengelolaan pribadi

maupun perusahaan karena dengan belajar dari pengalaman sendiri

maupun pengalaman tidak langsung lewat pengamatan dapat

meningkatkan pengetahuan dalam mengelola keuangan (Rudy et

al., 2020).

Hal tersebut lantaran, Pengetahuan keuangan sangat erat

hubungannya dengan tanggung jawab keuangan. Manajemen


19

keuangan yang memiliki perilaku keuangan akan cenderung

menjadi lebih bertanggung jawab dan keputusan yang diambil juga

akan jauh lebih efektif dalam penggunaan uang, seperti membuat

anggaran, menghemat uang dan mengontrol belanja, investasi, serta

membayar kewajiban tepat waktu (Dayanti et al., 2020).

Sehingga, dapat dipahami jika Pengetahuan keuangan ini

mampu berpengaruh secara langsung yang berarti pengetahuan

keuangan ini mampu atau berdampak secara langsung terhadap

kesejahteraan keuangan. Pengaruh langsung memberikan dampak

yang kuat. Pemahaman tentang keuangan yang diperlukan untuk

pengelolaan keuangan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi komponen yang sangat penting yang akan mempengaruhi

langsung terhadap kesejahteraan keuangan sebuah keluarga.

Pengetahuan keuangan sendiri mempengaruhi banyak faktor

terutama kepuasan finansial (Arlinda, 2022).

2.1.2.3 Tujuan dari Pengetahuan Keuangan.

Tujuan dari pengetahuan keuangan yaitu untuk

memudahkan seseorang atau kelompok untuk melakukan

pendekatan praktis demi mendapatkan tujuan yang ingin dicapai ini

melibatkan pembelajaran mengenai aktivitas keuangan yaitu

pencatatan dan penganggaran, perbankan dan penggunaan kredit,

simpanan dan pinjaman, pembayaran pajak, membuat pengeluaran

utama (seperti rumah dan mobil), membeli asuransi, investasi, dan

rencana pensiun (Brilianti, 2019).


20

Berdasarkan tujuan tersebut maka tentu pengetahuan

keuangan merupakan dasar faktor kritis dalam pengambilan

keputusan keuangan. Untuk memiliki pengetahuan keuangan maka

perlu mengembangkan keterampilan keuangan (financial skil) dan

penguasaan alat keuangan (financial tools) (Ristati, 2022). Selain

itu, pengetahuan keuangan tidak hanya mampu menggunakan uang,

namun dapat memberi manfaat pada ekonomi. Manajemen

keuangan dengan pengetahuan finansial lebih tinggi mampu

membuat keputusan yang baik dengan demikian manajemen

keuangan berperan dalam meningkatkan keamanan ekonomi (Eni

Puji Estuti, 2021).

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pengetahuan keuangan merupakan bagaimana pengetahuan,

keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan

perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan

pengelolaan keuangan dalam hal mencapai kesejahteraan.

Manajemen keuangan yang memiliki konsep keuangan, prinsip-

prinsip keuangan dan teknologi yang digunakan sebagai dasar

pengelolaan keuangan yang memungkinkan untuk dapat

mengambil keputusan-keputusan keuangan dengan tepat

(Handayani et al., 2022).

2.1.3.4 Indikator dalam Pengetahuan Keuangan.

Pengetahuan Keuangan yang diartikan sebagai kemampuan

untuk mengelola informasi ekonomi, membuat perencanaan


21

keuangan dan membuat keputusan yang lebih baik tentang

akumulasi kekayaan, pension dan juga hutang. Indikator variabel

pengetahuan keuangan antara lain :

1. Tabungan dan Suku Bunga

2. Suku Bunga Kredit

3. Resiko Kerugian Investasi

4. Tingkat Pendapatan atas Produk Bank

5. Manfaat Asuransi.

2.1.4 Sikap keuangan.

2.1.4.1 Pengertian Sikap Keuangan.

Sikap Keuangan merupakan Pandangan, pendapat dan

penilaian tentang situasi keuangan. Sikap finansial berhubungan

dengan kendala finansial yang dialami oleh banyak sektor.

Financial attitude atau yang biasa di artikan dengan sikap

keuangan dari sudut pandang kepercayaan diri, pengembangan diri

dan keamanan dalam menyikapi suatu kondisi keuangan. Financial

attitude, adalah kondisi pikiran, pandangan dan argumen mengenai

keuangan (Rohmanto, 2021).

Sikap keuangan adalah kecenderungan psikologis yang

diekspresikan ketika mengevaluasi praktik manajemen keuangan

yang direkomendasikan dengan beberapa tingkatan kesepakatan

dan ketidaksepakatan (Sudrajat, 2023). Sikap keuangan merupakan

pandangan mengenai uang dilihat dari aspek psikologis yang

ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol keuangan, pembuatan


22

rencana keuangan, membuat anggaran, serta tindakan dalam

pengambilan keputusan keuangan yang tepat (Napitupulu et al.,

2021).

Sikap keuangan diartikan juga sebagai karakteristikan

psikologis yang berkaitan dengan masalah keuangan. Financial

attitude seperti terbuka terhadap informasi, menilai pentingnya

mengelola keuangan tidak implusif dalam konsumsi, orientasi masa

depan, dan tanggung jawab (Darmawan & Pratiwi, 2020).

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

sikap keuangan dapat memiliki implikasi penting dalam literasi

keuangan. Manajemen keuangan dengan sikap keuangan akan

berdampak pada literasi keuangan yang tinggi. Dengan kemampuan

keuangan yang baik tentu dapat membuat pilihan tentang produk

keuangan yang baik pula, untuk masa depan dan uang dapat

mempengaruhi dalam berpikir dan bertindak sesuai dengan sikap

keuangan yang dipahami.

Sikap uang merupakan kecenderungan sikap yang bersifat positif

atau negatif terhadap uang. sikap positif terhadap uang akan

berpengaruh terhadap pemahaman dan literasi keuangan yang lebih

baik, sedangkan sikap negatif akan menyebabkan manajemen,

pengetahuan, dan kehancuran keuangan yang buruk (Rahmayanti et

al., 2019).

2.1.4.2 Tujuan Sikap Keuangan.


23

Sikap keuangan berhubungan dengan tujuan keuangan dan

penyusunan rencana keuangan pribadi. Sikap keuangan merupakan

suatu pola kedisiplinan bagaimana dalam upaya memaksimalkan

pengelolaan keuangan. Untuk itu, sikap keuangan yang bagus

menandakan pengendalian diri yang bagus pula. Tujuan dari

adanya sikap keuangan yang bagus adalah supaya manajemen

keuangan dapat mendedikasikan kedisiplinan dalam mengelola

uang seperti setelah membuat rencana keuangan maka ketaatan

dalam melaksanakannya sangat penting. Selain itu juga, sikap

keuangan akan memberikan suatu pandangan yang benar tentang

bagaimana merespon suatu stimuli untuk mengeluarkan uang

(Fitria & Soejono, 2021).

Sikap keuangan memainkan peran penting dalam

menentukan perilaku keuangan. Sikap keuangan membentuk cara

untuk menghabiskan waktu, menyimpan, menimbun, dan

membuang-buang uang. Selain itu, terdapat dua faktor yang

berdampak pada perilaku keuangan pada umumnya yaitu

pengetahuan dan sikap keuangan. Sikap keuangan didefinisikan

sebagai penerapan prinsip-prinsip keuangan untuk menciptakan dan

mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan

manajemen sumber daya yang tepat (Khoirunnisa & Rochmawati,

2021).

2.1.4.3 Fungsi dan Peran dari Sikap Keuangan.


24

Sikap keuangan juga berpengaruh terhadap cara manajemen

keuangan dalam mengelola keuangannya. Pemahaman tentang

sikap keuangan akan membantu untuk mengerti apa yang dipercaya

terkait hubungan sistem untuk mengatur keuangan dengan uang.

Tujuan dari sikap keuangan yaitu sikap keuangan mengarahkan

manajemen keuangan dalam mengatur berbagai perilaku keuangan.

Dengan sikap keuangan yang baik maka manajemen keuangan

akan lebih baik pula dalam pengambilan berbagai keputusan terkait

manajemen keuangannya. Manajemen keuangan dengan tingkat

financial attitude baik akan menunjukan pola pikir yang baik

tentang uang (Rachmawati, 2020).

Maka dari itu, apabila manajemen keuangan memiliki sikap

keuangan maka Pikiran, pendapat dan penilaian terhadap keadaan

keuangan akan menentukan tindakan seperti apa yang akan mereka

lakukan. Misalnya tabungan, jika manajemen keuangan memiliki

pikiran, penilaian, dan pendapat bahwa menabung itu tidak penting.

Maka seluruh dana yang dimiliki atau berada didalam manajemen

tersebut tidak akan ditabung atau diputar untuk dikelola kembali

dengan baik. Jika pikiran, pendapat, dan penilaian (sikap) ini terus

berlanjut maka akan menjadi kebiasaan / perilaku (behavior) yang

akan sangat sulit untuk diubah dan tentu ini akan sangat berdampak

kepada sektor lain (Khoirunnisa & Rochmawati, 2021).

2.1.4.4 Indikator Sikap Keuangan.


25

Sikap keuangan merupakan penilaian, pola berfikir serta

pendapat manajemen keuangan mengenai keuangan yakni terdiri

atas keuangan, keamanan uang dan filosofi uang. Sikap keuangan

dapat menunjang suatu sektor dalam penentuan perilaku serta sikap

dalam penganggaran finansial, membuat keputusan, dan

pengelolaan finansial. Maka dari itu, untuk menilai sikap keuangan

yang tepat apabila sudah memenuhi 6 indikator berikut :

1. Obsession, merujuk pada pola pikir tentang uang dan

persepsinya tentang masa depan untuk mengelola uang dengan

baik.

2. Power, yaitu merujuk pada penggunaan uang sebagai alat untuk

mengendalikan orang lain dan menurutnya uang dapat

menyelesaikan masalah.

3. Effort, merujuk pada upaya yang dilakukan demi memiliki

uang dari apa yang sudah dikerjakannya.

4. Inadequacy, merujuk pada bagaimana suatu unit yang selalu

merasa tidak cukup memiliki uang.

5. Retention, merujuk pada kecenderungan tidak ingin

menghabiskan uang

6. Security, merujuk pada pandangan yang sangat kuno tentang

uang, seperti anggapan bahwa uang lebih baik hanya disimpan

sendiri tanpa ditabung di bank atau untuk investasi (Gahagho et

al., 2021).

2.1.5 Kepribadian.
26

2.1.5.1 Pengertian Kepribadian.

Kepribadian adalah suatu pola watak yang relative

permanen sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi

sekaligus individualitas bagi perilaku. Kepribadian merupakan

keseluruhan psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada

setiap unit dalam suatu sektor yang membuat unik. Setiap unit

dalam memilih berperilaku pada dasarnya berkaitan dengan

kepribadian, termasuk dalam mengelola keuangan yang dimiliki

(Novianti & Salam, 2021). kepribadian adalah yang mempengaruhi

sikap suatu unit dalam melakukan ataupun mengendalikan sesuatu

dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan operasional

(Tampubolon & Rahmadani, 2022).

Kepribadian adalah suatu pola watak yang relative

permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi

sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Seseorang dalam

memilih berperilaku pada dasarnya berkaitan dengan kepribadian,

termasuk dalam mengelola keuangan yang dimiliki. Suatu unit

dalam manajemen keuangan akan merasa nyaman dalam bekerja

apabila pekerjaan tersebut sesuai dengan kepribadian (Desi, 2022).

Kepribadian adalah suatu pola watak yang cenderung tidak dapat

diubah, dan menjadi suatu differensiasi yang memberikan

konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku. Kepribadian

dalam manajemen keuangan merupakan keseluruhan kualitas psikis

yang diwarisi atau diperoleh yang khas dan berpengaruh pada


27

bagaimana setiap unit yang bersangkutan menciptakan asumsi

terhadap pengelolaan atau manajemen keuangan. Kepribadian

dalam manajemen keuangan merupakan ciri atau karakteristik atau

gaya atau sifat khas yang bersumber dari bentukan-bentukan yang

diterima dari lingkungan. Kepribadian yang membentuk

manajemen keuangan merupakan seperangkat asumsi tentang

kualitas tingkah laku manusia berserta definisi empirisnya dalam

memandang keuangan didalam pikirannya. Seseorang dalam

memilih berperilaku pada dasarnya berkaitan dengan kepribadian

mereka, termasuk dalam mengelola keuangan yang dimiliki (Linda

Althasya Nasruloh & Nurdin, 2022).

2.1.5.2 Manfaat dari Kepribadian Dalam Keuangan.

Manfaat terkait pemahaman tentang aspek kepribadian

dalam mengelola keuangan diperlukan untuk mengelola keuangan

dengan baik, karena setiap tipe kepribadian berbeda dalam cara

mengelola keuangan. Setelah dianalisis secara mendalam, beberapa

kelemahan pada masing-masing tipe kepribadian dapat

menyebabkan masalah keuangan, seperti utang yang berlebihan.

faktor psikologis seringkali menjadi kunci dalam proses

pengambilan keputusan keuangan. Penggunaan tipe Big Five

berimplikasi pada cara membuat rencana keuangan dan cara

menggunakannya dengan benar. Selain itu, aspek kepribadian

seringkali mempengaruhi pengelolaan keuangan, karena


28

kepribadian yang buruk dapat menjadi penyebab pengelolaan

keuangan yang buruk dan sebaliknya (Amelia, 2022).

Dalam keuangan, kepribadian memiliki ciri-ciri sebagai

kombinasi kognitif, perseptual, yang membedakan karakteristik

emosi dan motivasi. Kepribadian dalam manajemen keuangan

merupakan ciri khas yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan

keuangan dan operasionalnya, dimana kepribadian yang

menentukan manajemen keuangan yang baik yaitu setiap unit harus

memiliki rasa percaya diri, berani mengambil resiko, dan

berorientasi ke masa yang akan datang (Yusufina et al., 2022).

Kepribadian menunjukkan struktur dan kecenderungan

dalam manajemen keuangan yang menjelaskan pola karakteristik

suatu unit dalam pemikiran, emosi dan perilaku. Kepribadian

keuangan melekat pada manajemen keuangan yang sifatnya dapat

berubah-ubah atau stabil. Setiap unit didalam manajemen keuangan

telah mempunyai karakteristik fisik dan mental yang bersumber

dari sistem dan visi misi yang ada didalam sektor keuangan.

Walaupun tidak mudah, karakteristik tersebut dapat berubah karena

interaksi dengan lingkungan sekitar. Apabila lingkungan yang

mempengaruhi sifat positif, maka akan berkembang kepribadian

akan keuangan akan semakin baik demikian pula sebaliknya

(Ariadin & Safitri, 2021).

2.1.5.3 Indikator kepribadian dalam manajemen keuangan.


29

Kepribadian merupakan seperangkat asumsi tentang

kualitas tingkah laku manusia berserta definisi empirisnya.

Indikator-indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Percaya diri.

Sifat percaya diri merupakan salah satu sifat yang harus

dimiliki didalam manajemen keuangan. Setiap unit dalam

manajemen keuangan yang berhasil pada umumnya memiliki

rasa percaya diri yang cukup tinggi, baik percaya pada

kemampuan yang dimiliki maupun percaya terhadap kemajuan

usaha yang dijalankannya. Setiap unit tersebut memiliki

tingkat pertimbangan yang kritis terhadap pendapat dari luar,

sehingga suatu manajemen keuangan tersebut tidak mudah

terpengaruh dalam menentukan keputusan yang diambil.

2. Berani mengambil risiko.

Risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam

dunia usaha. Keberanian pengambilan sebuah risiko bagi suatu

manajemen keuangan merupakan tantangan yang besar dan

akan berdampak terhadap usaha yang dimiliki. Sikap

keberanian mengambil risiko merupakan hal penting yang

harus dimiliki manajemen keuangan agar usaha yang

dimilikinya dapat berjalan dengan maju dan berkembang

dengan baik, namun tetap mempertimbangkan kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi pada usaha yang dimilikinya

tersebut.
30

3. Berorientasi ke masa depan

Manajemen keuangan yang baik pada umumnya memiliki

orientasi dan tujuan jelas ke depan, baik tujuan jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan dan orientasi

yang jelas dapat menjadi acuan dalam menentukan langkah

dan strategi yang diambil sehingga suatu usaha dapat mencapai

target sesuai dengan tujuan yang direncanakan.

2.1.6 Pengendalian Diri.

2.1.6.1 Pengertian Pengendalian Diri.

Pengendalian Diri adalah tindakan seseorang untuk

mengendalikan secara otomatis kebiasaan, dorongan, emosi, dan

keinginan dengan tujuan untuk mengarahkan perilakunya. Perasaan

seseorang dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan yang

sangat efektif untuk menghasilkan akibat yang diinginkan dan

menghindari akibat yang tidak diinginkan. Pengendalian Diri

merupakan variabel psikologis yang mencakup kemampuan

individu untuk memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam

mengelola informasi yang tidak penting atau penting dan

kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan yang

diyakininya (Abdullah et al., 2021).

Pengendalian diri dalam sektor keuangan dapat diartikan

sebagai kemampuan yang memiliki istilah seperti self control.

Pengendalian diri yang harus ada didalam manajemen keuangan

merupakan suatu kecakapan setiap unit keuangan dalam membaca


31

situasi atau kondisi tertentu. Selain pengertian tersebut kontrol diri

memiliki pengertian sebagai kemampuan untuk mengontrol dan

mengelola perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi sesuai

dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam

bersosialisasi, kecenderungan menarik perhatian, keinginan

mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan

orang lain, selalu conform dengan orang lain, dan menutupi

perasaannya (Nasruddin & Bado, 2021).

Pengendalian diri mengenai kesanggupan setiap manajemen

keuangan dalam menyesuaikan perilakunya dengan kebutuhan

operasional agar dapat merasa senang melalui kemampuan dalam

hal membaca kondisi lingkungan, kondisi diri, mengntrol dan

mengelola beberapa faktor perilaku agar lebih sesuai dengan

kondisi keuangan yang dihadapi saat itu. Pengendalian diri dalam

sektor keuangan adalah hal yang penting sebelum suatu unit dalam

manajemen keuangan memutuskan dalam mengambil keputusan

berperilaku. Suatu unit dalam keuangan yang mempunyai kontrol

diri yang tinggi akan cenderung mengendalikan peggunaan

uangnya sehingga bisa melakukan pengelolaan uang dengan baik,

dan akan menimbulkan minat menabung juga melakukan

perputaran keuangan dengan maksimal (Krisdayanti, 2020).

2.1.6.2 Keterampilan Pengendalian Diri dalam Manajemen Keuangan.

Pengendalian diri dalam manajemen keuangan perlu

memiliki berbagai ketrampilan sebagai berikut:


32

1. Mengetahui perbedaan antara kebutuhan saat ini dan yang

akan datang.

2. Menempatkan sikap yang menerima. Beberapa

penghalangnya adalah memiliki perasaan tertentu pada

sektor lain, menggunakan kata-kata yang tidak mendukung

atau meremehkan.

3. Melakukan pengelolaan yang tepat dan tidak tergesa-gesa

atau terpancing dengan kebutuhan lain diluar manajemen

keuangan.

4. Mengembalikan kembali asset yang telah dikeluarkan

melaui pengelolaan yang baik dan tersistem.

5. Merefleksikan apa saja yang telah dilakukan oleh

manajemen keuangan dalam periode tertentu (Abdullah et

al., 2021).

Kompetensi pengendalian diri sebagai berikut:

1. Berhenti menuruti hal-hal yang menghasilkan perilaku-

perilaku yang tidak produktif.

2. Tetap tenang, berfikir positif dan tidak bingung, bahkan

pada saat keadaan sangat sulit.

3. Mengelola emosi yang menyusahkan dan mengurangi

kecemasan pada saat mengalami emosi tersebut.

4. Stabil, berfikir tenang yaitu tetap terfokus meskipun berada

dibawah tekanan sekalipun (Krisdayanti, 2020).

2.1.6.3 Indikator Pengendalian Diri.


33

Pengendalian diri adalah kemampuan untuk mengelola

emosi, desakkan hati, berhati-hati, bertanggung jawab, cerdas

dalam mengatur kehidupan sesuai dengan norma untuk

menghadapi dan informasi-informmasi yang baru. Adapun

indikator dari pengendalian diri ini terdiri dari :

1. Kewaspadaan

2. Adaptibilitas

3. Inovasi (Nasruddin & Bado, 2021).

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu beguna sebagai referensi untuk mencari sebuah

informasi mengenai penelitian saat ini dengan beberapa pertimbangan.

Adapun hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengaruh proses

verifikasi keuangan terhadap keakuratan dan kredibilitas laporan keuangan

sebagai berikut :

(Nur et al., 2022) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Pengetahuan Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Dengan

Pengendalian Diri Sebagai Variabel Moderasi”, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dan menganalisis dampak Perilaku Pengelolaan Keuangan yang

dipengaruhi oleh pengetahuan keuangan pada anggota komunitas GenBI

Maluku Utara dan apakah pengendalian diri dapat memperkuat hubungan

antara pengetahuan keuangan dengan Perilaku Pengelolaan Keuangan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara Pengetahuan

keuangan dan Perilaku manajemen keuangan. Kemudian, pada uji selanjutnya


34

menunjukkan bahwa Pengendalian diri memperkuat hubungan antara

Pengetahuan keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan.

(Pradiningtyas & Lukiastuti, 2019) melakukan penelitian dengan judul

“ Pengaruh Pengetahuan Keuangan Dan Sikap Keuangan Terhadap Locus Of

Control Dan Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Ekonomi”,

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku pengelolaan keuangan pada 100 mahasiswa ekonomi perguruan

tinggi swasta Kota Semarang. Data dianalisis menggunakan analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menjelaskan bahwa pengetahuan

keuangan dan sikap keuangan berpengaruh positif terhadap locus of control

selanjutnya pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan locus of control

berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa.

Locus of control mampu memediasi pengaruh pengetahuan dan sikap

keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa. Proses

perubahan cara pikir mahasiswa tentang pengendalian hidup terjadi dari

dalam proses pemikiran mahasiswa itu sendiri.

(Ummah et al., 2022) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh

Sikap Keuangan, Pengetahuan Keuangan, Efikasi Diri Keuangan Terhadap

Perilaku Manajemen Keuangan Melalui Pengendalian Diri Sebagai Variabel

Intervening (Studi Pada Pelaku UMKM Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion

di Kota Malang pada tahun 2021)”, penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis Pengaruh Sikap Keuangan, Pengetahuan Keuangan, Efikasi Diri

Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Melalui Pengendalian

Diri. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan


35

metode non-probability sampling. Populasi yang digunakan berjumlah 150.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap keuangan mempunyai pengaruh

langsung yang signifikan dan positif terhadap locus of control. Pengetahuan

Keuangan dan efikasi diri finansial berpengaruh tidak signifikan dan langsung

positif terhadap locus of control. Sikap keuangan berpengaruh signifikan dan

langsung positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Pengetahuan

finansial, efikasi diri finansial dan locus of control berpengaruh tidak

signifikan dan positif langsung terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Locus of control tidak mampu memediasi pengaruh sikap finansial,

pengetahuan finansial dan efikasi diri finansial terhadap perilaku pengelolaan

keuangan pada UKM subsektor fashion di Malang tahun 2021.

(Sriyono dan Setiawan, 2022) melakukan penelitian dengan judul “

Penguatan Perilaku Manajemen Keuangan Umkm Melalui Edukasi

Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Kepribadian Dan Pengendalian

Diri”, penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pengetahuan

keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan, untuk mengetahui

pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan, untuk

mengetahui pengaruh kepribadian terhadap perilaku manajemen keuangan,

untuk mengetahui pengaruh pengendalian diri terhadap perilaku manajemen

keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan keuangan

berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku manajemen keuangan pada

usaha ternak itik petelur di Kabupaten Sidoarjo, Sikap Keuangan keuangan

berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku manajemen keuangan pada


36

usaha ternak itik petelur di Kabupaten Sidoarjo Kepribadian berpengaruh

signifikan positif terhadap perilaku manajemen keuangan pada usaha ternak

itik petelur di Kabupaten Sidoarjo, Pengendalian Diri berpengaruh signifikan

positif terhadap perilaku manajemen keuangan pada usaha ternak itik petelur

di Kabupaten Sidoarjo.

(Ristati, 2022) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh

pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan kepribadian terhadap perilaku

manajemen keuangan pada UMKM kopi di Provinsi Aceh”, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan

dan kepribadian terhadap keuangan perilaku manajemen pada UMKM kopi di

Provinsi Aceh. Tahapan penelitian meliputi; observasi data, menentukan

permasalahan pokok, tujuan kegiatan, studi literatur, pengumpulan data,

pengolahan data, analisa hasil, serta evaluasi hasil penelitian. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

manajemen keuangan adalah pengetahuan keuangan yang dimiliki.

Pengetahuan keuangan merupakan dasar faktor kritis dalam pengambilan

keputusan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan

keuangan berpengaruh secara positif terhadap perilaku manajemen keuangan

pada UMKM Kopi di Aceh dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan kepribadian terhadap

perilaku manajemen keuangan.

(Putri, 2022) melakukan penelitian dengan judul “ The Effect of

Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitudes and

Personality on Financial Management Behavior in MSME”, penelitian ini


37

bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan, pengetahuan keuangan,

sikap keuangan dan kepribadian terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling sebagai metode

pengambilan sampel dengan teknik sampling aksidental. Hasil penelitian

menjelaskan bahwa Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di Kabupaten

Banyumas, Pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di Kabupaten

Banyumas, Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di Kabupaten Banyumas dan

Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan pada UMKM di Kabupaten Banyumas. Perilaku pengelolaan

keuangan sangat diperlukan demi kelancaran usaha UMKM; Oleh karena itu,

UMKM harus memahami dan menerapkan perilaku pengelolaan keuangan

yang baik.

(Moko et al., 2022) melakukan penelitian dengan judul “ The effect of

financial knowledge, financial attitude, and personality on financial

management behavior”, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh

pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan kepribadian terhadap perilaku

pengelolaan keuangan pada pengusaha muda di Malang. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan

eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan Finansial

tidak berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan

Wirausahawan Muda di Kota Malang; Sikap Keuangan berpengaruh


38

signifikan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Wirausahawan Muda di

Kota Malang; Disiplin berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengelolaan

Keuangan pada Wirausahawan Muda di Kota Malang.

(Yuliana et al.,2023) melakukan penelitian dengan judul “ The Effect

of Financial Literacy, Personality, and Financial Attitude on Financial

Behavior Management in Malang SMEs”, penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis literasi keuangan, kepribadian sikap keuangan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Literasi keuangan, kepribadian, dan sikap keuangan

berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang.

Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang.

Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang. Sikap keuangan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan

pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang. Literasi keuangan

mempunyai pengaruh paling dominan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan UMKM di Karangploso Kabupaten Malang.

(Sahara et al., 2022) melakukan penelitian dengan judul “ The role of

financial attitude, financial experience, financial knowledge and personality

on student’s personal financial management behavior”, penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi peran dari sikap keuangan, pengalaman


39

keuangan, pengetahuan keuangan dan kepribadian, terhadap perilaku

pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa. Metode analisis data diawali

dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas

dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman

keuangan dan pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa, sementara sikap

keuangan dan kepribadian terbukti secara empiris berpengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa. Secara

simultan, keempat variabel independen diidentifikasi berpengaruh signifikan

terhadap perilaku mahasiswa dalam mengelola keuangan pribadinya.

(Jufrizen dan Ariza, 2022) melakukan penelitian dengan judul “

Mediation Role of Financial Attitude on The Influence of Financial

Knowledge on Financial Behavior”, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dampak pengetahuan keuangan terhadap perilaku keuangan sikap

keuangan yang menjadi variabel mediasi bagi mahasiswa Fakultas Bisnis dan

Ekonomi, Universitas Muhammad Sumatera Utara. Metode analisis yang

digunakan adalah model analisis jalur. Metode pengolahan datanya

menggunakan aplikasi Sempls. hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi

keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan

mahasiswa dan literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap keuangan

mahasiswa sikap. Guru Besar Sekolah Ekonomi dan Bisnis Sumut, sikap

keuangan memiliki dampak signifikan terhadap perilaku keuangan siswa di

sekolah ekonomi dan bisnis, Pengetahuan keuangan tidak berpengaruh

signifikan terhadap perilaku keuangan, sikap keuangan menjadi variabel


40

mediasi mahasiswa Universitas Ekonomi dan Perdagangan Muhammadiyah

Sumatera Utara.

Hasil dari penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut:

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Sebelumnya


Judul
Nama Uraian Persamaan Perbedaan
Penelitian
Nur et al., Pengaruh Tidak ada Variabel Ada
(2022) Pengetahuan pengaruh yang tambahan
Keuangan antara digunakan variabel
Terhadap Pengetahuan pengetahuan bebas yaitu
Perilaku keuangan dan keuangan, sikap
Manajemen Perilaku perilaku keuangan,
Keuangan manajemen manajemen dan
Dengan keuangan. keuangan kepribadian.
Pengendalian Kemudian,
Diri Sebagai pada uji
Variabel selanjutnya
Moderasi menunjukkan
bahwa
Pengendalian
diri
memperkuat
hubungan
antara
Pengetahuan
keuangan
terhadap
perilaku
manajemen
keuangan.
Pradiningtyas Pengaruh pengetahuan Variabel Ada
& Lukiastuti, Pengetahuan keuangan, yang tambahan
(2019) Keuangan sikap digunakan variabel
Dan Sikap keuangan dan pengetahuan bebas yaitu
Keuangan locus of keuangan, kepribadian.
Terhadap control sikap
Locus Of berpengaruh keuangan
Control Dan positif dan perilaku
Perilaku terhadap pengelolaan
Pengelolaan perilaku keuangan
Keuangan pengelolaan
Mahasiswa keuangan
Ekonomi. mahasiswa.
Ummah et al., Pengaruh Sikap Variabel Ada
(2022) Sikap keuangan yang tambahan
41

Keuangan, berpengaruh digunakan variabel


Pengetahuan signifikan dan Sikap bebas yaitu
Keuangan, langsung Keuangan, kepribadian.
Efikasi Diri positif Pengetahuan
Keuangan terhadap Keuangan
Terhadap perilaku dan Perilaku
Perilaku pengelolaan Manajemen
Manajemen keuangan. Keuangan
Keuangan Pengetahuan
Melalui finansial,
Pengendalian efikasi diri
Diri Sebagai finansial dan
Variabel locus of
Intervening control
(Studi Pada berpengaruh
Pelaku tidak
UMKM signifikan dan
Ekonomi positif
Kreatif Sub langsung
Sektor terhadap
Fashion di perilaku
Kota Malang pengelolaan
pada tahun keuangan.
2021).

Sriyono dan Penguatan Pengetahuan Variabel Ada


Setiawan, Perilaku keuangan, yang perbedaan
(2022) Manajemen Sikap digunakan objek
Keuangan Keuangan, Pengetahuan penelitian
Umkm Kepribadian keuangan, yaitu pada
Melalui dan Sikap penelitian ini
Edukasi Pengendalian Keuangan, pada PT
Pengetahuan Diri Kepribadian Bank KB
Keuangan, berpengaruh dan Perilaku Bukopin
Sikap signifikan Manajemen Banjarmasin.
Keuangan, positif Keuangan Sedangkan,
Kepribadian terhadap pada
Dan perilaku penelitian ini
Pengendalian manajemen dilakukan
Diri. keuangan pada UMKM
pada usaha .
ternak itik
petelur di
Kabupaten
Sidoarjo.
Ristati, (2022) Pengaruh Pengetahuan Variabel Ada
pengetahuan keuangan yang perbedaan
keuangan, berpengaruh digunakan objek
42

sikap secara positif Pengetahuan penelitian


keuangan dan terhadap keuangan, yaitu pada
kepribadian perilaku Sikap penelitian ini
terhadap manajemen Keuangan, pada PT
perilaku keuangan Kepribadian Bank KB
manajemen pada UMKM dan Perilaku Bukopin
keuangan Kopi di Aceh Manajemen Banjarmasin.
pada UMKM dan terdapat Keuangan Sedangkan,
kopi di pengaruh pada
Provinsi yang positif penelitian ini
Aceh. dan signifikan dilakukan
antara pada UMKM
pengetahuan .
keuangan,
sikap
keuangan, dan
kepribadian
terhadap
perilaku
manajemen
keuangan.
Putri, (2022) The Effect of Pengetahuan Variabel Ada
Financial keuangan, yang perbedaan
Literacy, Sikap digunakanobjek
Financial keuangan dan Pengetahuan
penelitian
Knowledge, Kepribadian keuangan,yaitu pada
Financial berpengaruh Sikap penelitian ini
Attitudes and positif dan Keuangan,pada PT
Personality signifikan Kepribadian
Bank KB
on Financial terhadap dan Perilaku
Bukopin
Management perilaku ManajemenBanjarmasin.
Behavior in pengelolaan Keuangan Sedangkan,
MSME keuangan pada
pada UMKM penelitian ini
di Kabupaten dilakukan
Banyumas pada UMKM
.
Moko et al., The effect of Pengetahuan Variabel Ada
(2022) financial keuangan yang tambahan
knowledge, tidak digunakan variabel
financial berpengaruh pengetahuan bebas yaitu
attitude, and signifikan keuangan, keperibadian.
personality terhadap sikap
on financial Perilaku keuangan
management Pengelolaan dan Perilaku
behavior. Keuangan Pengelolaan
Wirausahawan Keuangan .
Muda di Kota
43

Malang; Sikap
Keuangan dan
Disiplin
berpengaruh
signifikan
terhadap
Perilaku
Pengelolaan
Keuangan
pada
Wirausahawan
Muda di Kota
Malang.
Yuliana et al., The Effect of Literasi Variabel Ada
(2023) Financial keuangan, yang tambahan
Literacy, kepribadian, digunakan variabel
Personality, dan sikap kepribadian, bebas yaitu
and Financial keuangan sikap pengetahuan
Attitude on berpengaruh keuangan keuangan.
Financial positif dan dan perilaku
Behavior signifikan pengelolaan
Management secara keuangan.
in Malang simultan
SMEs. terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
pada UMKM
di
Karangploso
Kabupaten
Malang.
Sahara et al., The role of Pengalaman Variabel Ada
(2022) financial keuangan dan yang perbedaan
attitude, pengetahuan digunakan objek
financial keuangan pengetahuan penelitian
experience, berpengaruh keuangan, yaitu pada
financial positif dan sikap penelitian ini
knowledge signifikan keuangan, pada PT
and terhadap kepribadian Bank KB
personality perilaku dan perilaku Bukopin
on student’s pengelolaan pengelolaan Banjarmasin.
personal keuangan keuangan. Sedangkan,
financial pribadi pada
management mahasiswa, penelitian ini
behavior. sementara dilakukan
sikap pada
keuangan dan mahasiswa .
44

kepribadian
terbukti secara
empiris
berpengaruh
tetapi tidak
signifikan
terhadap
perilaku
pengelolaan
keuangan
mahasiswa.
Jufrizen dan Mediation Sikap Variabel Ada
Ariza, (2022) Role of keuangan yang tambahan
Financial memiliki digunakan variabel
Attitude on dampak pengetahuan kepribadian .
The Influence signifikan keuangan,
of Financial terhadap sikap
Knowledge perilaku keuangan,
on Financial keuangan dan perilaku
Behavior siswa di pengelolaan
sekolah keuangan.
ekonomi dan
bisnis,
Pengetahuan
keuangan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
perilaku
keuangan
Sumber : data diolah, 2023
45

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep.

Kerangka konseptual penelitian adalah kaitan atau hubungan

antara konsep satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin

diteliti. Kerangka konsep didapatkan dari konsep ilmu/teori yang dipakai

sebagai landasan penelitian. Kerangka konsep merupakan susunan

kontruksi logika yang diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang

diteliti. Dimana kerangka ini dirumuskan untuk menjelaskan konstruksi

aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataan empirik.

Berdasarkan landasan teoritis dan penelitian yang relevan maka penelitian

ini memiliki kerangka berpikir sebagai berikut :

Menurut Nur et al., (2022) menjelaskan bahwa Guna mencapai

perilaku manajemen keuangan yang efektif terkait dengan pengetahuan

keuangan, maka diperlukan sikap yang mengacu pada bagaimana

mahasiswa memandang masalah keuangan pribadinya dalam kehidupan

sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

antara Pengetahuan keuangan dan Perilaku manajemen keuangan.

Kemudian, pada uji selanjutnya menunjukkan bahwa Pengendalian diri

memperkuat hubungan antara Pengetahuan keuangan terhadap perilaku

manajemen keuangan.

Menurut Pradiningtyas & Lukiastuti, (2019) menjelaskan bahwa

pengetahuan keuangan dan sikap keuangan berpengaruh positif terhadap

locus of control selanjutnya pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan


46

locus of control berpengaruh positif terhadap perilaku pengelolaan

keuangan mahasiswa. Locus of control mampu memediasi pengaruh

pengetahuan dan sikap keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan

mahasiswa. Proses perubahan cara pikir mahasiswa tentang pengendalian

hidup terjadi dari dalam proses pemikiran mahasiswa itu sendiri.

Menurut Ummah et al., (2022) menjelaskan bahwa sikap

keuangan mempunyai pengaruh langsung yang signifikan dan positif

terhadap locus of control. Pengetahuan Keuangan dan efikasi diri finansial

berpengaruh tidak signifikan dan langsung positif terhadap locus of

control. Sikap keuangan berpengaruh signifikan dan langsung positif

terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Pengetahuan finansial, efikasi

diri finansial dan locus of control berpengaruh tidak signifikan dan positif

langsung terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Locus of control tidak

mampu memediasi pengaruh sikap finansial, pengetahuan finansial dan

efikasi diri finansial terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada UKM

subsektor fashion di Malang tahun 2021.

Menurut Sriyono dan Setiawan, (2022) menjelaskan bahwa

Pengetahuan keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku

manajemen keuangan pada usaha ternak itik petelur di Kabupaten

Sidoarjo, Sikap Keuangan keuangan berpengaruh signifikan positif

terhadap perilaku manajemen keuangan pada usaha ternak itik petelur di

Kabupaten Sidoarjo Kepribadian berpengaruh signifikan positif terhadap

perilaku manajemen keuangan pada usaha ternak itik petelur di Kabupaten

Sidoarjo, Pengendalian Diri berpengaruh signifikan positif terhadap


47

perilaku manajemen keuangan pada usaha ternak itik petelur di Kabupaten

Sidoarjo.

Menurut Ristati, (2022) menjelaskan bahwa Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku manajemen keuangan adalah pengetahuan

keuangan yang dimiliki. Pengetahuan keuangan merupakan dasar faktor

kritis dalam pengambilan keputusan keuangan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh secara positif

terhadap perilaku manajemen keuangan pada UMKM Kopi di Aceh dan

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan

keuangan, sikap keuangan, dan kepribadian terhadap perilaku manajemen

keuangan.

Menurut Putri, (2022) menjelaskan bahwa bagaimana perilaku pengelolaan

keuangan UMKM di Banyumas dipengaruhi oleh literasi keuangan,

pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan kepribadiannya. Hasil

penelitian menunjukkan bahawa Literasi keuangan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di

Kabupaten Banyumas, Pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di

Kabupaten Banyumas, Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di Kabupaten

Banyumas dan Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perilaku pengelolaan keuangan pada UMKM di Kabupaten Banyumas.

Perilaku pengelolaan keuangan sangat diperlukan demi kelancaran usaha


48

UMKM; Oleh karena itu, UMKM harus memahami dan menerapkan

perilaku pengelolaan keuangan yang baik.

Menurut Moko et al., (2022) menunjukkan bahwa Pengetahuan

Finansial tidak berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengelolaan

Keuangan Wirausahawan Muda di Kota Malang; Sikap Keuangan

berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan

Wirausahawan Muda di Kota Malang; Disiplin berpengaruh signifikan

terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan pada Wirausahawan Muda di

Kota Malang.

Menurut Yuliana et al., (2023) menunjukkan bahwa Literasi

keuangan, kepribadian, dan sikap keuangan berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada

UMKM di Karangploso Kabupaten Malang. Literasi keuangan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang. Kepribadian

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang. Sikap

keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan pada UMKM di Karangploso Kabupaten Malang.

Literasi keuangan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap perilaku

pengelolaan keuangan UMKM di Karangploso Kabupaten Malang.

Menurut Sahara et al., (2022) menunjukkan bahwa pengalaman

keuangan dan pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa, sementara


49

sikap keuangan dan kepribadian terbukti secara empiris berpengaruh tetapi

tidak signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa.

Secara simultan, keempat variabel independen diidentifikasi berpengaruh

signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam mengelola keuangan

pribadinya.

Menurut Jufrizen dan Ariza, (2022) menunjukkan bahwa literasi

keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan

mahasiswa dan literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap

keuangan mahasiswa sikap. Guru Besar Sekolah Ekonomi dan Bisnis

Sumut, sikap keuangan memiliki dampak signifikan terhadap perilaku

keuangan siswa di sekolah ekonomi dan bisnis, keuangan Pengetahuan

tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan, sikap keuangan

menjadi variabel mediasi mahasiswa Universitas Ekonomi dan

Perdagangan Muhammadiyah Sumatera Utara.

Pengetahuan
Keuangan (X1)

Perilaku
Perilaku
manajemen
Manajemen
Sikap Keuangan keuangan(Y)
Keuangan (Y)
(X2)

Kepribadian
(X3)
50

Pengendalian
diri (X4)
Keterangan:
Pengaruh langsung :
Pengaruh mediasi :

Gambar 3. 1 Kerangka Hipotesis

3.2 Perumusan Hipotesis.

Berdasarkan pemaparan studi empirik dan tinjauan teoritis dari

hubungan antar variabel pada bab sebelumnya serta penelitian terdahulu,

maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Pengetahuan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Perilaku Manajemen Keuangan.

Hipotesis 2 : Sikap Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Perilaku Manajemen Keuangan.

Hipotesis 3 : Pengetahuan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Pengendalian Diri.

Hipotesis 4 : Sikap Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Pengendalian Diri.

Hipotesis 5 : Kepribadian berpengaruh signifikan terhadap Manajemen

Keuangan.

Hipotesis 6 : Pengendalian Diri berpengaruh signifikan terhadap

Manajemen Keuangan.

Hipotesis 7 : Pengetahuan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Manajemen Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai

Variabel Moderasi.
51

Hipotesis 8 : Sikap Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Manajemen Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai

Variabel Moderasi.

Hipotesis 9 : Sikap Keuangan berpengaruh signifikan terhadap

Manajemen Keuangan dengan Pengendalian Diri sebagai

Variabel Moderasi.
52

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan tempat Penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan pada penulisan dengan menggunakan

metode kuantitatif. Pendekatan yang digunakan adalah jenis pendekatan

analisis deskriptif kuantitatif dengan penelitian explanatory research. Menurut

(Sani dan Vivin, 2019), penelitian explanatory research adalah untuk menguji

hipotesis antara variabel yang dihipotesiskan. Tempat penelitian ini dilakukan

di Bank Bukopin Cabang Banjarmasin, yang berlokasi di Jl. Pangeran

Samudera No. 4. Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.

4.2 Unit analisis.

Menurut Sugiyono, (2016:54) unit analisis adalah sesuatu yang

berkaitan dengan fokus atau komponen yang diteliti. Unit analisis suatu

penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, dan waktu

tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya. Dalam penelitian ini yang

menjadi unit analisis merupakan 75 karyawan dari PT Bank KB Bukopin

Banjarmasin yang sudah bekerja selama minimal 3 tahun dan merupakan

karyawan tetap.

4.3 Populasi dan ukuran sampel.

A. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2015:135) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk


53

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Pada penelitian ini,

Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan dari PT Bank KB

Bukopin Banjarmasin.

B. Ukuran sampel

Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil

dari suatu populasi. Peneliti menggunakan sampel jenuh karena ada

beberapa alasan yaitu,untuk menghemat waktu dan untuk mempermudah

peneliti dalam mendapatkan reponden. Dimana jumlah sampel dalam

penelitian ini berjumlah 75 karyawan PT Bank KB Bukopin Banjarmasin

yang sudah bekerja selama minimal 3 tahun dan merupakan karyawan

tetap.

4.4 Metode pengambilan sampel.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik sensus. Teknik sensus adalah teknik penentuan sampel apabila

semua anggota populasi digunakan sebagai bahan sampel (Sugiyono, 2017).

4.5 Variabel dan definisi operasional variabel.

Definisi konsep variabel merupakan batasan terhadap masalah-

masalah yang dijadikan pedoman dalam penelitian, untuk memahami dan

mempermudah dalam menafsirkan banyak teori yang ada, maka akan di

tentukan beberapa definisi yang berhubungan dengan variabel penelitian ini

antara lain :

1. Variabel eksogen ( X )

Variabel eksogen yang pertama ( X1 ) terkait penelitian ini yaitu

Pengetahuan keuangan. Pengetahuan keuangan merupakan segala sesuatu


54

tentang keuangan yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan keuangan juga dapat didefinisikan sebagai penguasaan

seseorang atas berbagai hal tentang dunia keuangan, yang terdiri dari alat

keuangan dan keterampilan keuangan.

Variabel eksogen yang kedua ( X2 ) terkait penelitian ini yaitu sikap

keuangan. Sikap keuangan merupakan kecenderungan psikologis yang

diekspresikan ketika mengevaluasi praktik manajemen keuangan yang

direkomendasikan dengan beberapa tingkatan kesepakatan dan

ketidaksepakatan.

Variabel eksogen yang ketiga ( X3 ) terkait penelitian ini yaitu

kepribadian. Kepribadian dalam manajemen keuangan merupakan ciri atau

karakteristik atau gaya atau sifat khas yang bersumber dari bentukan-

bentukan yang diterima dari lingkungan. Kepribadian yang membentuk

manajemen keuangan merupakan seperangkat asumsi tentang kualitas tingkah

laku manusia berserta definisi empirisnya dalam memandang keuangan

didalam pikirannya.

Variabel eksogen yang keempat yakni sebagai variabel yang

memediasi atau menguatkan/melemahkan ( Z ) terkait penelitian ini yaitu

pengendalian diri. Pengendalian diri dalam sektor keuangan dapat diartikan

sebagai kemampuan yang memiliki istilah seperti self control. Pengendalian

diri yang harus ada didalam manajemen keuangan merupakan suatu

kecakapan setiap unit keuangan dalam membaca situasi atau kondisi tertentu.

2. Variabel endogen ( Y )
55

Variabel endogen terkait penelitian ini yaitu perilaku manajemen

keuangan (Y), Perilaku Manajemen Keuangan merupakan kemampuan

seseorang maupun organisasi dalam mengatur dan menyimpan keuangan

sehari–hari. Perilaku manajemen keuangan penting untuk dikuasai karena

apabila seseorang memiliki perilaku manajemen keuangan yang baik maka

mereka akan mampu untuk menyeimbangkan antara uang yang dimiliki atau

diterima dan uang yang dikeluarkan.

4.6 Pengukuran sampel.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih

besar dari 100 orang responden, maka peneliti mengambil seluruh jumlah

populasi yang ada pada PT Bank KB Bukopin Banjarmasin. Maka teknik

sampling yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik sensus sampling

(samping jenuh) menurut Sugiyono (2017) yaitu teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka sampel dalam

penelitian ini sebanyak 75 orang karyawan di PT Bank KB Bukopin

Banjarmasin.

Adapun karyawan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu

apabila sudah memenuhi kriteria berikut ini :

1. Laki-laki atau perempuan

2. Karyawan tetap

3. Sudah bekerja minimal 3 tahun.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Data Instrumen Penelitian.

A. Uji Validitas Data.


56

Pengujian validitas data dengan menggunakan smartPLS-SEM

ini, dilakukan melalui uji validitas konvergen dan validitas diskriminan.

1. Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Validitas konvergen dilihat dari nilai loading factor atau outer

loading dan nilai Avarege Variance Extracted (AVE). Loading factor

atau outer loading menggambarkan tingkat validitas item dalam

mengukur variabel. Nilai Avarege Variance Extracted (AVE) untuk

mengukur sejauh mana secara keseluruhan item pengukuran

mencerminkan pengukuran variabel dan menjelaskan besarnya variasi

item pengukuran yang dikandung oleh dimensi atau variabel. Nilai

loading factor atau outer loading yang direkomendasikan > 0,70 (Hair

et.al., 2021) atau > 0,60 (Chin, 1998). Apabila item pengukuran

mempunyai nilai loading factor atau outer loading < 0,70 maka

dihapus dalam model dan dilakukan estimasi kembali. Nilai Average

Variance Extracted (AVE) yang direkomendasikan > 0,50 (Hair et.al.,

2021).

2. Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

Validitas diskriminan (discriminant validity) menggambarkan

seberapa jauh variable atau konstrak yang dibangun berbeda dengan

variabel/konstrak lainnya dan teruji secara statistik. Pengujian

validitas diskriminan (discriminant validity) dilakukan pada tingkat

indikator dan variabel. Pada tingkat indikator digunakan ukuran cross

loadings bahwa setiap item pengukuran yang mengukur

konstrak/variable A akan berkorelasi lebih tinggi dengan


57

konstrak/variabel A yang diukurnya dan berkorelasi rendah dengan

variable lainnya. Validitas diskriminan pada tingkat variabel adalah

Fonell-Lacker Criterion. Ukuran Fornell-Lacker Criterion yaitu

membandingkan akar AVE dengan korelasi antara variable. Menurut

kriteria Fornell dan Lacker, model mempunyai validitas diskriminan

baik bila akar AVE variabel lebih besar dari korelasi antara variabel.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel membagi variasi item

pengukurannya lebih tinggi kepada item pengukuran yang

mengukurnya dan membagi rendah kepada item pengukuran variabel

lainnya.

B. Uji Reliabilitas.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite

reliability dan cronbach’s alpha.

1. Composite Reliability

Composite reliability yaitu ukuran untuk menunjukkan seberapa jauh

reliabilitas variable. Menurut Hair et al (2011) nilai composite

reliability adalah > 0,70, namun dalam Hair et al (2019) untuk studi

eksplorasi nilai composite reliability antara 0,60 - 0,70 dapat diterima

(Yamin, 2023). Untuk penelitian ini akan menggunakan nilai

composite reliability > 0,70.

2. Cronbach’s Alpha

Cronbach’s alpha digunakan untuk mendiagnosa konsistensi dari

seluruh skala dengan melihat koefisien reliabilitas. Jika nilai

cronbach’s alpha > 0,7 maka konstruk tersebut mempunyai nilai


58

reliabilitas yang tinggi. Menurut Ghozali (2021) Cronbach’s Alfa >

0,6 masih dapat diterima untuk exploratory research.

4.8 Metode pengumpulan data.

Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner, dimana Kuesioner

adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden, dengan harapan mereka nanti akan memberikan respon

atas daftar pertanyaan tersebut (Sugiyono 2017:137). Penggunaan kuesioner

tersebut diharapkan memudahkan responden dalam memberikan jawaban,

karena alternatif jawabanya telah disediakan.

Teknik ini dianggap sangat efektif jika peneliti mampu menetapkan

dengan tepat responden yang diambil untuk mengisi kuesiner. Pada penelitian

kali ini kuesiner yang diberikan berupa pertanyaan yang dilakukan secara

langsung maupun pertanyaan yang dilakukan secara online melalui media

internet. Kuesioner ini menggunakan skala tingkat likert yang terdiri dari :

Tabel 4.1 Pengukuran Skala Likert

No. Jawaban Notasi Skor


1. Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Netral N 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Sugiyono (2017:93)

Keterangan :

SS : Sangat setuju, artinya penyataan sangat sesuai dengan kondisi yang dialami oleh

responden.

S : Setuju, artinya pernyataan sesuai dengan kondisi yang dialami oleh responden.

N : Netral, artinya responden tidak memiliki pendapat yang sesuai dengan yang di ajukan.
59

TS : Tidak setuju, artinya keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan yang dialami oleh

responden.

STS :Sangat tidak setuju, artinya pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan yang dialami

oleh responden.

4.9 Metode analisis data.

Metode yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengintrepretasi

data adalah analisis statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2017) analisis

inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa data

sampel dan hasilnya dapat disimpulkan sebagai populasi. Pada analisis

inferensial ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan data menggunakan

alat uji Partial Least Square (PLS).

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi

Software smartPLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation

Modeling) versi 3.0. PLS memiliki kemampuan untuk menjelaskan korelasi

antar variabel serta mampu melakukan beberapa analisis dalam sekali

pengujian. Menurut Ghozali (2016), metode PLS mampu menggambarkan

variabel laten (tak terukur langsung) dan diukur menggunakan indikator-

indikator. Penelitian ini menggunakan variabel laten yang diukur dengan

menggunakan indikator-indikator sehingga penulis menganggap bahwa

Partial Least Square sesuai untuk melakukan analisis dalam penelitian ini.

Model dalam PLS terdiri dari model pengukuran (outer model) dan

model struktural (inner model). Model pengukuran (outer model)

menggambarkan keterkaitan antara variabel dengan item pengukuran yang

mengukurnya. Model struktural (inner model) menggambarkan keterkaitan


60

pengaruh antara variabel penelitian atau hipotesis penelitian yang dibangun

(Yamin, 2023)
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D., Kurnadi, E., & Apriyani, N. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan
dan Pengendalian Diri terhadap Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka. Jurnal Akuntansi
Kompetif, 4(1), 24.
Amelia, A. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan, dan
Kepribadian terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan pada Pelaku UMKM
Kelurahan Gedong, Jakarta Timur. Jurnal Maksipreneur: Manajemen,
Koperasi, Dan Entrepreneurship, 12(1), 129.
https://doi.org/10.30588/jmp.v12i1.890
Anas, M. (2023). Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Bank KB Bukopin Tbk. 31–
41.
Ariadin, M., & Safitri, T. A. (2021). Perilaku Manajemen Keuangan Pada Umkm
Sentra Kerajinan Kayu Di Kabupaten Dompu. Among Makarti, 14(1), 31–43.
https://doi.org/10.52353/ama.v14i1.203
Arlinda, N. (2022). Pengaruh Pengetahuan Keuangan Dan Jumlah Tanggungan
Terhadap Kesejahteraan Keuangan Dengan Perilaku Pengelolaan Keuangan
Sebagai Mediasi. Manajemen Dan Akuntansi, 1.
http://eprints.perbanas.ac.id/9478/49/ARTIKEL ILMIAH.pdf
Atikah, A., & Kurniawan, R. R. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan, Locus of
Control, dan Financial Self Efficacy Terhadap Perilaku Manajemen
Keuangan. JMB : Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 10(2), 284–297.
https://doi.org/10.31000/jmb.v10i2.5132
Brilianti, T. R. (2019). PENGARUH PENDAPATAN, PENGALAMAN
KEUANGAN DAN PENGETAHUAN KEUANGAN TERHADAP PERILAKU
KEUANGAN KELUARGA DI KOTA MADIUN.
Darmawan, A., & Pratiwi, F. A. (2020). Pengaruh Pendidikan Keuangan Keluarga,
Pembelajaran Keuangan di Perguruan Tinggi, Sikap Keuangan dan Teman
Sebaya Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa. Fokus Bisnis : Media
Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi, 19(1), 27–37.
https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v19i1.499

61
Dayanti, F. K., Susyanti, J., & S, M. K. A. B. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan,
Pengetahuan Keuangan Dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen
Keuangan Pada Pelaku Usaha UMKM Fashion Di Di Kabupaten Malang. E
– Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN, 51(1), 51.
Desi, D. E. (2022). Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan Dan
Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Umkm
Di Kota Sungai Penuh. Bussman Journal : Indonesian Journal of Business
and Management, 2(2), 244–253. https://doi.org/10.53363/buss.v2i2.52
Eni Puji Estuti. (2021). ANALISIS PENGETAHUAN KEUANGAN,
KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU
MANAJEMEN KEUANGAN. 11(1), 192–201.
https://journals.ekb.eg/article_243701_6d52e3f13ad637c3028353d08aac9c5
7.pdf
Faramitha, A., Wahyudi, & Desmintari. (2021). Analisis perilaku manajemen
keuangan pada generasi milenial Analysis of financial management behavior
on millennial generation. Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Manajemen, 17(1),
19–29. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASi
Fitria, I., & Soejono, F. (2021). Literasi keuangan, sikap keuangan dan perilaku
keuangan dan kinerja UMKM. Business and Banking, 11(1), 1–15.
https://inkubator-bisnis.perbanas.ac.id/index.php/jbb/article/view/2507
Gahagho, Y. D., Rotinsulu, T. O., & Mandeij, D. (2021). Pengaruh Literasi
Keuangan Sikap Keuangan Dan Sumber Pendapatan Terhadap Perilaku
Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unsrat
Dengan Niat Sebagai Variabel Intervening. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(1), 543–555.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/32337
Handayani, M. A., Amalia, C., & Sari, T. D. R. (2022). Pengaruh Pengetahuan
Keuangan, Sikap Keuangan dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen
Keuangan (Studi Kasus pada Pelaku UMKM Batik di Lampung). EKOMBIS
REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(2), 647–660.
https://doi.org/10.37676/ekombis.v10i2.2262
Istrilista, T. M. (2016). PENGARUH PENDAPATAN DAN PENGETAHUAN

62
KEUANGAN TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA DI
SURABAYA. June.
Jufrizen, J., & Ariza, C. (2022). Mediation Role of Financial Attitude on The
Influence of Financial Knowledge on Financial Behavior. Journal Of
Management Analytical and Solution (JoMAS), 2(3), 8–25.
https://doi.org/10.32734/jomas.v2i3.9177
Khoirunnisa, I. R., & Rochmawati, R. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap
Keuangan, dan Pendidikan Keuangan Keluarga Terhadap Manajemen
Keuangan Pribadi dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK), 9(2), 210–219.
https://doi.org/10.26740/jpak.v9n2.p210-219
Krisdayanti, M. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Uang
Saku, Teman Sebaya, Gaya Hidup, Dan Kontrol Diri Terhadap Minat
Menabung Mahasiswa. Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(2),
79–91. https://www.mendeley.com/catalogue/79c2f4cf-0ca8-3516-a050-
80da5a00863e/?
utm_source=desktop&utm_medium=1.19.8&utm_campaign=open_catalog&
userDocumentId=%7Bb4a91264-94f8-4f4f-a5ea-936106210465%7D
Linda Althasya Nasruloh, & Nurdin. (2022). Pengaruh Pengetahuan Keuangan,
Sikap Keuangan, dan Kepribadian terhadap Perilaku Manajemen Keuangan.
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis, 16–20.
https://doi.org/10.29313/jrmb.v2i1.860
Moko, W., Sudiro, A., & Kurniasari, I. (2022). The effect of financial knowledge,
financial attitude, and personality on financial management behavior.
International Journal of Research in Business and Social Science (2147-
4478), 11(9), 184–192. https://doi.org/10.20525/ijrbs.v11i9.2210
Muchamad Aliffarizani. (2015). Pengaruh Kontrol Diri, Pengetahuan Keuangan
Dan Nilai Materialisme Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Guru
Sekolah Menengah Umum Di Gresik. STIE Perbanas Surabaya, April, 5–24.
Mulyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi,
8(1), 62–71. www.penerbitwidina.com
Napitupulu, J. H., Ellyawati, N., & Astuti, R. F. (2021). Pengaruh Literasi

63
Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan
Mahasiswa Kota Samarinda. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 9(3), 138–
144. https://doi.org/10.26740/jupe.v9n3.p138-144
Nasruddin, N., & Bado, B. (2021). Literasi Keuangan dan Pengendalian Diri
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumtif. JEKPEND: Jurnal Ekonomi
Dan Pendidikan, 5(1), 78. https://doi.org/10.26858/jekpend.v5i1.24649
Novianti, M., & Salam, A. (2021). Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap
Keuangan dan Kepribadian terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pelaku
UMKM Di Moyo Hilir. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 4(3), 18–26.
Nur, M. H., Hadady, H., & Bailusy, M. N. (2022). Pengaruh Pengetahuan
Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Dengan Pengendalian
Diri Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 10(1), 298–
305. https://stiemuttaqien.ac.id/ojs/index.php/OJS/article/view/535/350
Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti, F. (2019). Pengaruh Pengetahuan Keuangan
dan Sikap Keuangan terhadap Locus of Control dan Perilaku Pengelolaan
Keuangan Mahasiswa Ekonomi. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan
Inspirasi, 6(1), 96. https://doi.org/10.24252/minds.v6i1.9274
Putri, D. A. (2020). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen
Keuangan Pelaku UMKM. Jurnal Prisma (Platform Riset Mahasiswa
Akuntansi), 1(4), 62–73.
https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/prisma/article/view/655
Putri, R. S. (2022). The Effect of Financial Knowledge, Financial Attitude, and
Personality on Financial Management Behavior in ASN Diskoperindag
Gresik Regency. Innovation Research Journal, 3(2), 87.
https://doi.org/10.30587/innovation.v3i2.4424
Rachmawati, N. (2020). Peran Literasi Keuangan dalam Memediasi Pengaruh
Sikap Keuangan, dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 9(1), 174.
https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i1.37246
Rahmayanti, W., Sri Nuryani, H., & Salam, A. (2019). Pengaruh Sikap Keuangan
Dan Perilaku Keuangan Terhadap Literasi Keuangan. Jurnal Manajemen
Dan Bisnis, 2(1). https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.267

64
Ristati. (2022). Pengaruh pengetahuan keuangan , sikap keuangan dan
kepribadian terhadap perilaku manajemen keuangan pada UMKM kopi di
Provinsi Aceh The influence of financial knowledge , financial attitudes and
personality on financial management behavior on coffee MSMEs. 19(3),
576–589.
Rohmanto, F. (2021). PENGARUH LITERASI KEUANGAN, LIFESTYLE
HEDONIS, DAN SIKAP KEUANGAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU
KEUANGAN MAHASISWA. Jurnal Publisitas, 9(1), 40–48.
https://doi.org/10.37858/publisitas.v9i1.156
Rudy, R., Sunardi, N., & Kartono, K. (2020). Pengetahuan Keuangan dan Love Of
Money pengaruhnya terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi dan
dampaknya terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Cihambulu, Kec.
Pabuaran Kab. Subang. Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan
Dan Investasi), 4(1), 43. https://doi.org/10.32493/skt.v4i1.6335
Sahara, Y., Fuad, M., & Setianingsih, D. (2022). The role of financial attitude,
financial experience, financial knowledge and personality on student’s
personal financial management behavior. Sorot, 17(3), 167.
https://doi.org/10.31258/sorot.17.3.167-176
Sirait, J., & Noer, K. U. (2021). Implementasi kebijakan keolahragaan dan peran
pemangku kepentingan dalam peningkatan prestasi atlet The implementation
of sports policies and the role of stakeholders in improving athlete
achievement. JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 17(1), 1–10.
Sriyono, & Setiawan, D. (2022). Penguatan Perilaku Manajemen Keuangan
UMKM Melalui Edukasi Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan,
Kepribadian dan Pengendalian Diri. Jurnal Mnajemen Dan Bisnis Indonesia,
8(2), 147–159.
Sudrajat, A. A. (2023). Pengaruh Literasi Keuangan dan Sikap Keuangan
Terhadap Pengelolaan Keuangan Mahasiswa. Journal of Economics and
Business UBS, 12(2), 1036–1048. https://doi.org/10.52644/joeb.v12i2.200
Sugeng. (2017). Manajemen Keuangan. Penerbit Mitra Wacana Media, 15–35.
Syafdiana, W. (2020). PENGARUH KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSA TERHADAP KINERJA

65
KARYAWAN PADA PT. BANK BUKOPIN CABANG MEDAN.
Tampubolon, M., & Rahmadani, R. (2022). Pengaruh Pengetahuan Keuangan,
Sikap Keuangan Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan
Pada Pelaku UMKM Di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara. Jurnal
Akuntansi, Manajemen, Bisnis Dan Teknologi (AMBITEK), 2(1), 70–79.
https://doi.org/10.56870/ambitek.v2i1.38
Ummah, S. M., Susyanti, J., & Priyono, A. A. (2022). Pengaruh Sikap Keuangan,
Pengetahuan Keuangan, Efikasi Diri Keuangan Terhadap Perilaku
Manajemen Keuangan Melalui Pengendalian Diri Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Riset Manajemen, 19–32.
Wati, T. A., Anjani, H. P., I.J, L. R., Sinaga, L. F., Minallah, N., Nirawati, L., &
Samsudin, A. (2022). Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. 5(1), 1–9.
Waty, N. Q., Triwahyuningtyas, N., & Warman, E. (2021). Analisis Perilaku
Manajemen Keuangan Mahasiswa Dimasa Pandemi Covid-19. Prosiding
Konferensi Riset Nasional Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi., 2(3), 477–
495.
Yuliana, M., Nurjannah, D., & Sa’diyah, C. (2023). The Effect of Financial
Literacy, Personality, and Financial Attitude on Financial Behavior
Management in Malang SMEs. Jamanika (Jurnal Manajemen Bisnis Dan
Kewirausahaan), 3(02), 138–147.
https://doi.org/10.22219/jamanika.v3i02.27363
Yusufina, J. R., Sisilia, K., & Setyorini, R. (2022). Pengaruh Pengetahuan
Keuangan , Sikap Keuangan , dan Kepribadian terhadap Perilaku Manajemen
Keuangan pada Pelaku UMKM Kabupaten Bandung. Journal of
Management, 5(2), 429–440. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.763

66

Anda mungkin juga menyukai