BANKMUAMALAT INDONESIA
Periode 2017 - 2020
Andre Hendrawan1,Titin Ruliana2, Ekrin Yohanes Suharyono3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus1945
SamarindaEmail : Hendrawana40@gmail.com
Keywords : ABSTRACT
CAMEL, Kesehatan Bank. Abstract contains: Financial Health Analysis of PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk. Under the guidance of Mrs.
Titin Ruliana,. As Supervisor 1 and Mr. Ekrin Yohanes
Suharyono. Supervisor II. The purpose of this study is to
determine the level of financial health of PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk. for the period 2017 to 2020.
The theory used by the CAMEL method. The formulation
of this research problem is whether the financial health
of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk for the period
2017 to 2020 is categorized as healthy in terms of
Capital Adquecy, Asset Quality, Management,
Earning's. and liquidity. The purpose of this study is to
analyze the level of corporate health of PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk. This type of research is
quantitative, in this case the quantitative data used is the
financial statements of PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk. for the period 2017 to the period 2020. This data is
retrieved directly from the www.bankmuamalat.co.id
data source. In this study, the assessment of the health
level of PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. based on the
calculation and assessment of the CAMEL Ratio. The
assessment results from 2017-2020 of PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk can be categorized as quite
healthy.
PENDAHULUAN
1
laba tahun berjalan sebesar Rp.41,348.357. pada tahun 2019 sebesar
Rp.15,511,209. Dan pada tahun 2020 sebesar Rp.29,532,087.
Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan keuangan
perusahaan yang Mengemukakan tetang Fundamentals of Financial
Management berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan
manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum. Menurut
Dadang Prasetyo Jatmiko (2017:1) Manajemen keuangan
adalah:“Berkaitan dengan perencanaan, pengarahan, pemantauan,
pengorganisasian & pengendalian sumber daya keuangan suatu
petusahaan”.
Menurut Kasmir (2017:68),“tujuan dari analisis laporan keuangan
adalah: “Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang
telah dicapai untuk beberapa periode”.
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usahanya memberikan
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah, atau
dengan kata lain bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (UU No.10 tahun 1998
tentang Perubahan Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu
memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan
Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan
menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan UUD No.7
Tahun 1992 tentang Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya
berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-
hatian. Kesehatan Bank merupakan hal yang penting dalam
kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan kemampuan kerja
dan kemampuan lainnya. Begitu pula dengan perbankan harus selalu
dinilai kesehatannya agar prima dalam melayani nasabah. Untuk menilai
kesehatan suatu bank dapat dilihat dari beberapa segi. Penilaian ini
bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat,
cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat sehingga Bank Indonesia
sebagai pengawas dan Pembina bank-bank dapat memberikan arahan
atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan
dihentikan kegiatan operasinya. Pengertian CAMEL sebuah tolak ukur
dalam objek pengawasan Bank yang terdiri dari Modal,
Aktiva,Manajemen, Pendaptatan dan Liquiditas.
Menurut Martono (2002,:88) “Modal yang dimiliki oleh bank yang
didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum”.
Aktiva yaitu menilai kualitas aset bank bersangkutan. Upaya yang
dilakukan dengan menilai jenis aset yang dimiliki oleh bank tersebut.
Pengukuran nilai aset harus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dengan membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan
dengan aktiva produktif. Manajemen Untuk menilai kualitas manajemen
dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam menjalankan bank.
Kemampuan manusia juga dapat dilihat dari faktor pendidikan dan
pengalaman para karyawan didalam mengatasi masalah terjadi. Menilai
performance bank dalam faktor manajemen, yaitu dilakukan dengan
2
melakukan kuisioner yang diberikan kepada pihak karyawan bank
tersebut, tetapi hal tersebut sulit dilaksanakan karena akan terkait dengan
rahasia perusahaan. Pendapatan untuk menilai kemampuan bank dalam
memperoleh laba. Manfaat dari faktor ini juga untuk menilai tingkat
efisiensi kegiatan usaha dan kemampuan memperoleh laba yang dicapai
bank. Bank dikatakan sehat jika bank diukur secara rentabilitas yang
terus meningkat sesuai standart yang ditetapkan.. Kemampuan Bank
dalam memenuhi kewajiban tunai yang anggunannya tanpa mengalami
kerugian dan Bank bisa dikatakan likuid, jika bank mampu membayar
semua hutangnya, khususnya hutang jangka pendek. Hutang jangka
pendek yang dimaksud dimaksud yaitu simpanan tabungan, giro, dan
deposito. Dikatakan likuid apabila pada saat ditagih bank sanggub
membayar. Kemudian bank juga harus bisa memenuhi setiap
permohonan kredit yang memang layak untuk dibiayai. Laporan
keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para
analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk
menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan
keuangan menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analis dalam
proses pengambilan keputusan.
“Menurut Munawir (2004:2)Mengemukakan pengertian laporan
keuangan sebagai berikut: Pengertian laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan.”
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
“Menurut Dwi Prastowo (2011:51), tujuan analisis laporan keuangan
yaitu: Sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau
merger. Sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan
di masa datang. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah
manajemen. Operasi atau masalah lainnya, atau sebagai alat evaluasi
terhadap manajemen”.
Bank Muamalat Indonesia atau BMI berdiri dengan nama PT.Bank
Muamalat Indonesia sebagai lembaga perbankan pertama di Indonesia
yang, mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah sebagai Aksi
korporasi tersebut membawa penegasan bagi posisi Bank Muamalat
Indonesia di peta industri perbankan Indonesia BMI terus berinovasi
dengan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi
Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat
(DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia
Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan baru di Indonesia. Oleh
karenanya untuk menganalisis laporan keuangan digunakan rasio
CAMEL,untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan dalam
mengelola keuangan perusahaan yang mana berfungsi sebagai informasi
perkembangan perusahaan dalam mendapatkan laba perusahaan,
melunasi hutang jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dan
kemampuan perusahaan lainya. Oleh karena itu dalam penelitian ini,
peneliti ingin membuktikan sejauh mana tingkat kemampuan perusahaan
dalam mengelola keuangan perusahaan PT.Bank Muamalat Indoenesia
pada tahun 2017-2020 dengan menggunakan rasio CAMEL, sehingga kita
3
dapat mengetahui kinerja keuangan dalam mendapatkan laba dan
menentukan langkah-langkah perencanaan yang strategis di masa
mendatang. Bedasarkan latar belakang rumusan penelitian ini adalah
apakah kecukupan modal, kualitas aktiva, manajemen, rentabilitas dan
liquiditas dalam kondisi sehat, ditinjau dari rasio CAMEL (Capital
Adequacy Rasio),(Kualitas Aktiva Produktif),(Net Profit Margin),(Retrun
on Aset),(Biaya Oprasional dan Pendapatan Oprasional),(Loan To
Deposit Rasio) ?
Sementara itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Kecukupan modal, kualitas Aktiva, Manajemen,rentabilitas
dan liquiditas PT.Bank Muamalat Indonesia ditinjau dari Rasio (Capital
Adequacy Rasio),(Kualitas Aktiva Produktif),(Net Profit Margin),(Retrun
on Aset),(Biaya Oprasional dan Pendapatan Oprasional),(Loan To
Deposit Rasio).
METODE PENELITIAN
4
diperoleh dari peneliti secara tidak lansgung melalui media perantara,
berupa laporan keuangan yang telah tersusun dalam arsip PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk yang telah di publikasikan dari tahun 2017
sampai dengan tahun 2020. Dan data ini diambil langsung dari sumber
web resmi yaitu (www.bankmuamalat.co.id) yang di gunakan sebagai
data penelitian.
Alat Analisis
1. Rasio Capital Adequacy Rasio(CAR).
Rumus pengukuran rasio Capital Adequacy Rasio menurut Dendawijaya
(2000:144) adalah :
Modal
CAR = x 100%
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Biaya Oprasional
BOPO = x 100%
Pendapatan Oprasional
5
Jumlah Kredit yang Diberikan
LDR = x 100%
Dana Pihak 3 + Modal inti
Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis 1 diterima jika kecukupan modal PT Bank Muamalat Indonesia
dalam kondisi sehat pada periode 2017-2020.Hipotesis 1 ditolak jika
kecukupan modal PT Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi tidak
sehat pada periode 2017-2020.
2. Hipotesis 2 diterima jika kualitas aktiva, PT Bank Muamalat Indonesia
dalam kondisi sehat pada periode 2017-2020. Hipotesis 2 ditolak jika
kualitas aktiva, PT Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi tidak sehat
pada periode 2017-2020.
3. Hipotesis 3 diterima jika Manajemen PT. Bank Muamalat Indonesia
dalam kondisi tidak sehat periode 2017-2020. Hipotesis 3 ditolak jika
Manajemen PT. Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi sehat periode
2017-2020.
4. Hipotesis 4 diterima jika rentabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia
dalam kondisi tidak sehat periode 2017-2020. Hipotesis 4 ditolak jika
penghasilan PT. Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi sehat periode
2017-2020.
5. Hipotesis 5 diterima jika Liquiditas PT. Bank Muamalat Indonesia dalam
kondisi sehat periode 2017-2020. Hipotesis 5 ditolak jika Liquiditas PT.
Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi tidak sehat periode 2017-2020.
14% ≥ 9% Sehat
2017
12% ≥ 9% Sehat
2018
CAR
12% ≥ 9% Sehat
2019
15% ≥ 9% Sehat
2020
7% 0 – 10, 35% Sehat
2017
5% 0 – 10, 35% Sehat
2018
KAP
8% 0 – 10, 35% Sehat
2019
10% 0 – 10, 35% Sehat
2020
2017 15% < 51% NPM Tidak sehat
NPM 2018 2% < 51% NPM Tidak sehat
6
2019 1% < 51% NPM Tidak sehat
Simpulan
Ditulis sebentar tetapi menggambarkan substansi penelitian dan
saran atau rekomendasi untuk Bedasarkan analisis dan perhitungan data
diatas tingkat kesehatan keuangan PT Bank Muamalat Tbk. dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Modal dengan Rasio Capital Adquecy (CAR) pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk, periode tahun 2017 sampai dengan periode tahun 2020
dalam kondisi sehat, kesimpulan Hipotesis 1 diterima.
2. Aktiva dengan Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk periode tahun 2017 sampai dengan periode
tahun 2020 menunjukan rata – rata dalam kondisi sehat, kesimpulan
Hipotesis 2 diterima, kesimpulan Hipotesis 2 diterima.
3. Manajemen dengan Rasio Net Profit Margin (NPM) PT. Bank Muamalat
8
Indonesia Tbk periode tahun 2017 sampai dengan periode tahun 2020
menunjukan rata – rata dalam kondisi tidak sehat, kesimpulan Hipotesis
3 diterima.
4. Rentabilitas dengan Rasio Retrun On Aset (ROA) & Beban Operasional
dan Total Pendapatan Operasional. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
periode tahun 2017 sampai dengan periode tahun 2020 menunjukan rata
– rata dalam kondisi cukup sehat, kesimpulan Hipotesis 4 ditolak.
5. Likuditas dengan Rasio Loan to Deposit Rasio (LDR). PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk periode tahun 2017 sampai dengan periode
tahun 2020 menunjukan rata – rata dalam kondisi sehat, kesimpulan
Hipotesis 5 diterima.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dapat disarankan sebagai berikut :
1. Bagi manajemen perusahaan lebih menerapkan kehati-hatian dalam
pengelolaan keuangan perushaan yang dapat mempengaruhi kemampuan
dalam mencari keuntungan perusahaan agar lebih baik lagi dan
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya objek penelitian bisa menambahkan
tentang efesiensi bisnis, dalam mengeksplorasi faktor-faktor lain di luar
lingkungan perusahaan yang belum dibahas pada penelitian ini.
REFERENCES
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
MitraWacana Media