ABSTRACT
This study aims to analyze how the influence of the quality of financial reports on Literasi
Keuangan and the perceptions of MSME actors on the quality of financial reports, both directly
and mediated by the application of SAK EMKM. The research method used is a quantitative
method with a descriptive verification approach. The sample used is MSME actors in Bandung
Regency. The sampling technique in this study was non-probability sampling with purposive
sampling. The tool used in this study to analyze the relationship between variables is Partial
Least Square (PLS) with SmartPLS 4.0. The results of the study show that Literasi Keuangan
has no positive effect on the quality of financial reports. The perception of MSME actors does
not have a positive impact on the quality of financial reports. Literasi Keuangan has a positive
effect on the Penerapan SAK EMKM and Perceptions of MSME Actors have a positive effect
on the Penerapan SAK EMKM. Furthermore, there is a positive influence from Literasi
Keuangan on the quality of financial statements mediated by the application of SAK EMKM
and a positive influence from the perceptions of MSME actors on the quality of financial reports
mediated by the application of SAK EMKM.
Keywords: Financial Literacy, Perception Of MSME Actors, Implementation Of IFRS, Quality
Of Financial Statements.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari kualitas laporan
keuangan literasi keuangan dan persepsi pelaku UMKM terhadap Kualitas Laporan Keungan
baik secara langsung maupun dimediasi oleh Penerapan SAK EMKM. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif verifiktif Sampel yang
digunakan adalah Pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah non-probability sampling dengan purposive sampling. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan variabel adalah Partial Least
Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Persepsi pelaku UMKM tidak berdampak positif terhadap
kualitas laporan keuangan. . Literasi Keungan berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK
EMKM dan Persepsi Pelaku UMKM berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK EMKM.
Selanjutnya adanya pengaruh positif dari literasi keungan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
dengan di mediasi Penerapan SAK EMKM serta adanya pengaruh positif dari Persepsi pelaku
UMKM terhadap Kualitas laporan keuangan dengan di mediasi Penerapan SAK EMKM.
Kata Kunci; Literasi Keuangan, Persepsi Pelaku UMKM, Penerapan SAK EMKM, Kualitas
Laporan Keuangan.
PENDAHULUAN
Di tingkat nasional dan daerah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM
memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perekonomian nasional dan daerah
(Putri, 2017). UMKM berhasil membangun perekonomian masyarakat yang berdampak
pada kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik. Melalui UMKM peluang kerja untuk
memperoleh penghasilan terbuka lebar, sehingga angka pengangguran di Indonesia
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
berkurang, tidak sedikit pengusaha yang berhasil meraih kesuksesan melalui UMKM yang
dirintisnya.
UMKM telah menunjukkan daya tahan yang kuat saat Indonesia dilanda krisis
ekonomi (Sarfiah et al., 2019). Kegiatan yang dilakukan oleh usaha mikro kecil dan
menengah telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia sehingga
dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur (Dewi, 2022). Penyerapan tenaga
kerja oleh usaha mikro, kecil dan menengah ini usaha kecil dan menengah berdampak positif
terhadap penurunan angka pengangguran di Indonesia.
Menurut (Putri, 2017) Ada empat alasan yang menjelaskan posisi strategis UMKM
di indonesia, antara lain: (1) tidak memerlukan modal besar; (2) tenaga kerja yang diperlukan
tidak menuntut pendidikan formal tertentu; (3) sebagian besar berlokasi di pedesaan dan
tidak memerlukan infrastruktur sebagaimana perusahaan besar; (4) UMKM terbukti
memiliki ketahanan yang kuat ketika indonesia dilanda krisis ekonomi.
Namun, praktik akuntansi keuangan pada UMKM masih tergolong rendah.
Pembukuan UMKM dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak detail, bahkan jauh
dari Standar Akuntansi EMKM (Suastini et al., 2018). Hal ini mengakibatkan masalah
kesulitan bagi UMKM untuk mengakses pinjaman melalui perbankan. Selain itu, penyebab
lain sulitnya UMKM mengakses pinjaman atau KUR yang diberikan bank adalah karena
standar yang digunakan pelaku UMKM tidak sesuai dengan penyusunan laporan
keuangannya (Rahmawati & Puspasari, 2017).
Selain menyajikan laporan keuangan UMKM juga harus berhasil meningkatkan
Kualitas Laporan Keuangan (Dawam, 2018). Kualitas laporan keuangan yang baik akan
meningkatkan kualitas suatu UMKM karena salah satu penyebab utama kegagalan usaha
adalah pengelolaan keuangan yang buruk. Laporan keuangan yang berkualitas baik adalah
laporan keuangan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan (Riyadi, 2020) Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan dan mengesahkan Standar Akuntansi
Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada tahun 2018 yang merupakan
standar penyusunan laporan keuangan yang dapat dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan laporan keuangan UMKM (IAI, 2018).
Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi penting bagi para pelaku UMKM. Pelaku
UMKM yang mempunyai pemahaman di tingkat well literate akan memiliki kendali atas
kondisi keuangan mereka dan akan memahami bagaimana mengelola pendapatan dan
pengeluaran untuk memastikan kelangsungan bisnis juga untuk membuat laporan keuangan
yang berkualitas dan dapat diandalkan (Ardila et al., 2020). Mesikupun seperti itu masing–
masing pelaku UMKM memiliki anggapan yang berbeda-beda mengenai penggunaan dan
tujuan laporan keuangan. Ada yang menganggap bahwa usaha mereka belum memerlukan
laporan keuangan karena perusahaanya masih bersekala menengah, umur perusahaan masih
muda, jumlah karyawan sedikit, omset usaha belum besar, bahkan ada yang tidak tahu sama
sekali tentang laporan keuangan.(Baihaqi, 2016).
Pada penelitian sebelumnya yang membahas pengaruh literasi keuangan terhadap
kualitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan sehingga dapat diasumsikan
bahwa ketika literasi keuangan sesuai dengan harapan yang diinginkan maka akan
berdampak positif pada pertumbuhan UMKM dan laporan keuangannya (Sularsih &
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
4
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
Wibisono, 2021). sedangkan pada penelitian yang dilakukan (Abdallah & Maryanto, 2020)
dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi atas tujuan laporan
keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan , artinya jika pemilik tidak memiliki persepsi
yang baik atas laporan keuangan maka akan mengurangurangi kualitas laporan keuangan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini penulis mencoba
menganalisis bagaimana pengaruh literasi keuangan dan persepsi UMKM terhadap Kualitas
Laporan Keuangan, baik secara langsung maupun dengan mediasi melalui Penerapan SAK
EMKM, penelitian ini membahas kemungkinan yang dapat terjadi dan perbedaan dampak
penelitian.
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
5
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut IAI (2018), Laporan keuangan
adalah penyajian struktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas laporan
ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. manfaat laporan
keuangan menunjukkan bagaimana kondisi keuangan dari suatu perusahaan termasuk laba
yang diperoleh. Laporan keuangan dapat mengetahui berapa aset yang dimiliki dan
kewajiban yang harus dipenuhi selain itu laporan keuangan membantu bagi para pelaku
usaha dalam mengambil keputusan.
Kerangka Berfikir
Atas kajian teori yang diungkapkan, maka dapat dibentuk kerangka berpikir berikut:
Literasi
Keuangan
Persepsi Pelaku
UMKM
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
6
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer. Populasi dalam penelitian ini
adalah 17.755 UMKM yang terdaftar di Kantor KUMKM Kabupaten Bandung. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk dalam Nonprobability Sampling dengan
Purposive Sampling berdasarkan perhitungan digunakan 100 responden dari populasi yang
besar. Menurut Sugiyono (2019:65), Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menerapkan teknik penelitian kepustakaan
yaitu teknik yang berkaitan dengan kajian teoritis dan penelitian lapangan yaitu penelitian
lapangan dengan menyebarkan kuesioner kepada para pelaku UMKM.
Pendekatan penelitian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), Partial
Least Square (PLS), atau SmartPLS versi 4.0 digunakan untuk menguji semua variabel.
Metode analisis menggunakan PLS-SEM yaitu suatu metode yang berfungsi untuk
memperkecil kelemahan pada metode regresi. Analisis PLS-SEM merupakan teknik analisis
yang memiliki sifat powerfull karena dalam prosesnya tidak menggunakan banyak asumsi
dalam analisisnya (Setyaningsih & Farina, 2021).
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
7
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
Convergent Validity
Tabel 1. Result of Loading Factor
Kualitas Penerapan Persepsi
Laporan Literasi SAK Pelaku
Keuangan Keuangan EMKM UMKM
KLK_1 0.841
KLK_2 0.78
KLK_3 0.901
KLK_4 0.828
LK_1 0.78
LK_2 0.744
LK_3 0.873
LK_4 0.833
LK_5 0.873
LK_6 0.792
PPU_1 0.868
PPU_2 0.88
PPU_3 0.836
PPU_4 0.889
PPU_5 0.797
PPU_6 0.78
PSE_1 0.814
PSE_2 0.773
PSE_3 0.853
PSE_4 0.859
PSE_5 0.774
PSE_6 0.865
PSE_7 0.832
PSE_8 0.902
PSE_9 0.854
PSE_10 0.849
Sumber: Hasil olahan Smart PLS
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa loading factor memiliki nilai antara
0,60-0,70. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini
lolos uji validitas dan dinyatakan valid.
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
8
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
Reliability Test
Inner Model
R Square Test (R2)
Tabel 4. R Square ( R2)
R-square
R-square adjusted
Kualitas Laporan
Keuangan 0,680 0,670
Penerapan SAK EMKM 0,618 0,610
Sumber: Hasil olahan Smart PLS
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan variable Kualitas laporan keungan dengan
nilai 0,680 hasil ini menunjukan bahwa variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh
literasi keuangan dan Persepsi pelaku UMKM dengan nilai 68%. Lalu untuk nilai R-square
variable Penerapan SAK EMKM dengan nilai 0,618 Perolehan nilai tersebut menjelaskan
bahwa presentase Penerapan SAK EMKM dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan
persepsi pelaku UMKM sebesar 61,8 persen.
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
9
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
Path Coefficient
Tabel 5. Path Coefficient
Original Sample Standard
sample mean deviation T statistics P
(O) (M) (STDEV) (|O/STDEV|) values
Literasi Keuangan ->
Kualitas Laporan Keuangan -0.075 -0.082 0.128 0.587 0.557
Literasi Keuangan ->
Penerapan SAK EMKM 0.581 0.584 0.099 5.868 0.000
Penerapan SAK EMKM
-> Kualitas Laporan
Keuangan 0.811 0.815 0.097 8.342 0.000
Persepsi Pelaku UMKM ->
Kualitas Laporan Keuangan 0.101 0.108 0.109 0.920 0.358
Persepsi Pelaku UMKM ->
Penerapan SAK EMKM 0.254 0.251 0.102 2.497 0.013
Sumber: Hasil Olahan Smart PLS
Indirect Effect
Tabel 6. Indirect Effect
Original Sample Standard
sample mean deviation T statistics P
(O) (M) (STDEV) (|O/STDEV|) values
Literasi Keuangan ->
Penerapan SAK EMKM ->
Kualitas Laporan Keuangan 0.471 0.476 0.098 4.827 0.000
Persepsi Pelaku UMKM ->
Implement SAK EMKM ->
Quality Of Financial
Statementss 0.206 0.203 0.085 2.417 0.016
Sumber: Hasil Olahan Smart PLS
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
0
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
1
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
penerapan SAK EMKM. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Galuh &
Wardhan, 2018) menunjukkan bahwa ketika pelaku UMKM mempunyai persepsi bahwa
SAK UMKM cukup penting sebagai alat akuntabilitas usaha maka pelaku UMKM akan
menerapkan SAK EMKM. amun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Rismawandi et al., 2022) yang menyatakan bahwa Persepsi UMKM tidak berpengaruh
terhadap Penerapan SAK EMKM.
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, Z., & Maryanto. (2020). Pengaruh Persepsi Atas Tujuan Laporan Keuangan Dan
Pengetahuan Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Umkm Di Kota Sungai
Penuh Tahun 2020. Jurnal Ekonomi Sakti (Jes), 9(2), 229–238. http://jes.stie-
sak.ac.id/index.php/103044/article/view/208
Ardila, I., Sembiring, M., Azhar, E., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2020). Analisis Literasi
Keuangan Pelaku Umkm. Seminar of Social Sciences Engineering & Humaniora, 216–
222.
Arianti, B. (2022). Literasi Keuangan (Teori Dan Implementasinya).
https://doi.org/10.31237/osf.io/t9szm
Ayem, S., Akuntansi, P. S., & Tamansiswa, U. S. (2020). Tax planning. ACT Companion to
Treasury Management, 11(1), 159–161. https://doi.org/10.1016/b978-1-85573-327-
5.50185-1
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
2
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023
Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
3