Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) p - ISSN: 2615-1227

Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Hal. 133 - 143 e - ISSN: 2655-187X

Literasi Keuangan, Persepsi UMKM terhadap


Kualitas Laporan Keuangan dengan Penerapan SAK EMKM
Sebagai Variabel Mediasi
Ayulina Oktaviranti1*, Muhammad Iqbal Alamsyah2
1,2,
Universitas Indonesia Membangun Bandung
1*
Corresponding Author: ayulinaoktav@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to analyze how the influence of the quality of financial reports on Literasi
Keuangan and the perceptions of MSME actors on the quality of financial reports, both directly
and mediated by the application of SAK EMKM. The research method used is a quantitative
method with a descriptive verification approach. The sample used is MSME actors in Bandung
Regency. The sampling technique in this study was non-probability sampling with purposive
sampling. The tool used in this study to analyze the relationship between variables is Partial
Least Square (PLS) with SmartPLS 4.0. The results of the study show that Literasi Keuangan
has no positive effect on the quality of financial reports. The perception of MSME actors does
not have a positive impact on the quality of financial reports. Literasi Keuangan has a positive
effect on the Penerapan SAK EMKM and Perceptions of MSME Actors have a positive effect
on the Penerapan SAK EMKM. Furthermore, there is a positive influence from Literasi
Keuangan on the quality of financial statements mediated by the application of SAK EMKM
and a positive influence from the perceptions of MSME actors on the quality of financial reports
mediated by the application of SAK EMKM.
Keywords: Financial Literacy, Perception Of MSME Actors, Implementation Of IFRS, Quality
Of Financial Statements.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari kualitas laporan
keuangan literasi keuangan dan persepsi pelaku UMKM terhadap Kualitas Laporan Keungan
baik secara langsung maupun dimediasi oleh Penerapan SAK EMKM. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif verifiktif Sampel yang
digunakan adalah Pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah non-probability sampling dengan purposive sampling. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan variabel adalah Partial Least
Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Persepsi pelaku UMKM tidak berdampak positif terhadap
kualitas laporan keuangan. . Literasi Keungan berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK
EMKM dan Persepsi Pelaku UMKM berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK EMKM.
Selanjutnya adanya pengaruh positif dari literasi keungan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
dengan di mediasi Penerapan SAK EMKM serta adanya pengaruh positif dari Persepsi pelaku
UMKM terhadap Kualitas laporan keuangan dengan di mediasi Penerapan SAK EMKM.
Kata Kunci; Literasi Keuangan, Persepsi Pelaku UMKM, Penerapan SAK EMKM, Kualitas
Laporan Keuangan.

PENDAHULUAN
Di tingkat nasional dan daerah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM
memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perekonomian nasional dan daerah
(Putri, 2017). UMKM berhasil membangun perekonomian masyarakat yang berdampak
pada kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik. Melalui UMKM peluang kerja untuk
memperoleh penghasilan terbuka lebar, sehingga angka pengangguran di Indonesia
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

berkurang, tidak sedikit pengusaha yang berhasil meraih kesuksesan melalui UMKM yang
dirintisnya.
UMKM telah menunjukkan daya tahan yang kuat saat Indonesia dilanda krisis
ekonomi (Sarfiah et al., 2019). Kegiatan yang dilakukan oleh usaha mikro kecil dan
menengah telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia sehingga
dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur (Dewi, 2022). Penyerapan tenaga
kerja oleh usaha mikro, kecil dan menengah ini usaha kecil dan menengah berdampak positif
terhadap penurunan angka pengangguran di Indonesia.
Menurut (Putri, 2017) Ada empat alasan yang menjelaskan posisi strategis UMKM
di indonesia, antara lain: (1) tidak memerlukan modal besar; (2) tenaga kerja yang diperlukan
tidak menuntut pendidikan formal tertentu; (3) sebagian besar berlokasi di pedesaan dan
tidak memerlukan infrastruktur sebagaimana perusahaan besar; (4) UMKM terbukti
memiliki ketahanan yang kuat ketika indonesia dilanda krisis ekonomi.
Namun, praktik akuntansi keuangan pada UMKM masih tergolong rendah.
Pembukuan UMKM dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak detail, bahkan jauh
dari Standar Akuntansi EMKM (Suastini et al., 2018). Hal ini mengakibatkan masalah
kesulitan bagi UMKM untuk mengakses pinjaman melalui perbankan. Selain itu, penyebab
lain sulitnya UMKM mengakses pinjaman atau KUR yang diberikan bank adalah karena
standar yang digunakan pelaku UMKM tidak sesuai dengan penyusunan laporan
keuangannya (Rahmawati & Puspasari, 2017).
Selain menyajikan laporan keuangan UMKM juga harus berhasil meningkatkan
Kualitas Laporan Keuangan (Dawam, 2018). Kualitas laporan keuangan yang baik akan
meningkatkan kualitas suatu UMKM karena salah satu penyebab utama kegagalan usaha
adalah pengelolaan keuangan yang buruk. Laporan keuangan yang berkualitas baik adalah
laporan keuangan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan (Riyadi, 2020) Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan dan mengesahkan Standar Akuntansi
Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada tahun 2018 yang merupakan
standar penyusunan laporan keuangan yang dapat dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan laporan keuangan UMKM (IAI, 2018).
Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi penting bagi para pelaku UMKM. Pelaku
UMKM yang mempunyai pemahaman di tingkat well literate akan memiliki kendali atas
kondisi keuangan mereka dan akan memahami bagaimana mengelola pendapatan dan
pengeluaran untuk memastikan kelangsungan bisnis juga untuk membuat laporan keuangan
yang berkualitas dan dapat diandalkan (Ardila et al., 2020). Mesikupun seperti itu masing–
masing pelaku UMKM memiliki anggapan yang berbeda-beda mengenai penggunaan dan
tujuan laporan keuangan. Ada yang menganggap bahwa usaha mereka belum memerlukan
laporan keuangan karena perusahaanya masih bersekala menengah, umur perusahaan masih
muda, jumlah karyawan sedikit, omset usaha belum besar, bahkan ada yang tidak tahu sama
sekali tentang laporan keuangan.(Baihaqi, 2016).
Pada penelitian sebelumnya yang membahas pengaruh literasi keuangan terhadap
kualitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan sehingga dapat diasumsikan
bahwa ketika literasi keuangan sesuai dengan harapan yang diinginkan maka akan
berdampak positif pada pertumbuhan UMKM dan laporan keuangannya (Sularsih &

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
4
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

Wibisono, 2021). sedangkan pada penelitian yang dilakukan (Abdallah & Maryanto, 2020)
dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi atas tujuan laporan
keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan , artinya jika pemilik tidak memiliki persepsi
yang baik atas laporan keuangan maka akan mengurangurangi kualitas laporan keuangan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini penulis mencoba
menganalisis bagaimana pengaruh literasi keuangan dan persepsi UMKM terhadap Kualitas
Laporan Keuangan, baik secara langsung maupun dengan mediasi melalui Penerapan SAK
EMKM, penelitian ini membahas kemungkinan yang dapat terjadi dan perbedaan dampak
penelitian.

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Literasi Keuangan
Kompetensi sumber daya manusia dapat dilihat dari pengetahuan akan literasi
keuangan, menurut Arianti (2022) literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk
mengetahui keuangan secara umum, dimana pengetahuan tersebut mencakup tabungan,
investasi, hutang, asuransi serta perangkat keuangan lainnya untuk mendapatkan
kesejahteraan financial. Menurut (Ardila et al., 2020) Pelaku usaha dengan tingkat literasi
keuangan yang baik (well literate), akan memiliki kendali atas kondisi keuangannya
dan akan memahami bagaimana mengelola pendapatan dan pengeluarannya untuk
menjamin kelangsungan usahanya namun tidak hanya untuk keberlangsungan usahanya
juga untuk membuat laporan keuangan dengan pengetahuan yang baik akan keuangan maka
pelaku UMKM akan berhasil menciptakan laporan keungan yang baik. Hasil penelitian
(Sularsih & Wibisono, 2021) menyatakan bahwa Literasi keuangan berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan.

Persepsi Pelaku UMKM


Faktor lain yang mendukung kualitas laporan keuangan juga dapat dilihat dari
bagaimana persepsi para pelaku UMKM. Menurut Sobur (2017), Persepsi dalam arti sempit
adalah pemahaman tentang bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas
adalah wawasan atau pemahaman tentang bagaimana seseorang mempersepsi atau
memaknai sesuatu. Sedangkan menurut Purwanto (2022) Persepsi pelaku usaha terhadap
tujuan laporan keuangan merupakan proses yang dialami seseorang dalam
menginterpretasikan apa yang diperolehnya untuk memahami lingkungan di sekitarnya.
Seseorang pelaku usaha seharusnya memiliki pandangan bahwa laporan keuangan memiliki
banyak manfaat dalam dunia bisnis yang dapat menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan serta menggambarkan kondisi perusahaan setiap periode nya. Ketika pelaku usaha
sudah memiliki anggapan tentang pentingnya penyusunan laporan keuangan maka laporan
keuangan yang dihasilakan akan baik pula.

Kualitas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan merupakan hasil kegiatan operasi normal perusahaan yang
memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas dalam perusahaan itu sendiri
maupun entitas lain di luar perusahaan. Pengertian kualitas dan laporan keuangan yang

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
5
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut IAI (2018), Laporan keuangan
adalah penyajian struktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas laporan
ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. manfaat laporan
keuangan menunjukkan bagaimana kondisi keuangan dari suatu perusahaan termasuk laba
yang diperoleh. Laporan keuangan dapat mengetahui berapa aset yang dimiliki dan
kewajiban yang harus dipenuhi selain itu laporan keuangan membantu bagi para pelaku
usaha dalam mengambil keputusan.

Penerapan SAK EMKM


Menurut IAI (2018), SAK EMKM merupakan entitas tiada akuntabilitas publik yang
signifikan dengan menyajikan laporan untuk pihak yang menggunakan laporan keuangan.
SAK EMKM bertujuan untuk mempermudah pelaku UMKM dalam membuat laporan
keuangan, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki pelaku UMKM.
Penerapan merupakan suatu tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun
kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Maka penerapan SAK EMKM
adalah suatu tindakan mempraktekan atau mengimplementasikan SAK EMKM untuk
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM.
Penyusunan laporan keuangan dengan menerapkan SAK EMKM tentunya
memberikan informasi-informasi yang tidak didapat oleh UMKM dengan pencatatan dengan
basis kas. Dengan diterapkannya SAK EMKM, UMKM dapat memperoleh informasi atas
pendapatan, beban, dan laba yang lebih akurat dengan basis akrual. UMKM juga
memperoleh informasi atas jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas yang disajikan dalam suatu
laporan keuangan yang sistematis.

Kerangka Berfikir
Atas kajian teori yang diungkapkan, maka dapat dibentuk kerangka berpikir berikut:

Literasi
Keuangan

Penerapan Kualitas Laporan


SAK EMKM Keuangan

Persepsi Pelaku
UMKM

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
6
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer. Populasi dalam penelitian ini
adalah 17.755 UMKM yang terdaftar di Kantor KUMKM Kabupaten Bandung. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk dalam Nonprobability Sampling dengan
Purposive Sampling berdasarkan perhitungan digunakan 100 responden dari populasi yang
besar. Menurut Sugiyono (2019:65), Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menerapkan teknik penelitian kepustakaan
yaitu teknik yang berkaitan dengan kajian teoritis dan penelitian lapangan yaitu penelitian
lapangan dengan menyebarkan kuesioner kepada para pelaku UMKM.
Pendekatan penelitian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), Partial
Least Square (PLS), atau SmartPLS versi 4.0 digunakan untuk menguji semua variabel.
Metode analisis menggunakan PLS-SEM yaitu suatu metode yang berfungsi untuk
memperkecil kelemahan pada metode regresi. Analisis PLS-SEM merupakan teknik analisis
yang memiliki sifat powerfull karena dalam prosesnya tidak menggunakan banyak asumsi
dalam analisisnya (Setyaningsih & Farina, 2021).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Outer Model

Gambar 2. Algorithm Diagram

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
7
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

Convergent Validity
Tabel 1. Result of Loading Factor
Kualitas Penerapan Persepsi
Laporan Literasi SAK Pelaku
Keuangan Keuangan EMKM UMKM
KLK_1 0.841
KLK_2 0.78
KLK_3 0.901
KLK_4 0.828
LK_1 0.78
LK_2 0.744
LK_3 0.873
LK_4 0.833
LK_5 0.873
LK_6 0.792
PPU_1 0.868
PPU_2 0.88
PPU_3 0.836
PPU_4 0.889
PPU_5 0.797
PPU_6 0.78
PSE_1 0.814
PSE_2 0.773
PSE_3 0.853
PSE_4 0.859
PSE_5 0.774
PSE_6 0.865
PSE_7 0.832
PSE_8 0.902
PSE_9 0.854
PSE_10 0.849
Sumber: Hasil olahan Smart PLS
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa loading factor memiliki nilai antara
0,60-0,70. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini
lolos uji validitas dan dinyatakan valid.

Tabel 2. Average Variance Extracted (AVE)


Konstruk (Variable) Average Variance Extracted (AVE)
Kualitas Laporan Keuangan 0.703
Literasi Keuangan 0.668
Penerapan SAK EMKM 0.703
Persepsi Pelaku UMKM 0.710
Sumber: Hasil Olahan Smart PLS
Berdasarkan tabel di atas seluruh Konstruk (variable) dapat dikatakan baik (valid)
dikarenakan masing-masing konstruk menghasilkan nilai lebih tinggi dari 0,50.

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
8
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

Reliability Test

Tabel 3. Composite Reliability dan Cronbach Alpha


Composite
Cronbach's Composite reliability
alpha reliability (rho_a) (rho_c)
Quality Of Financial
Statements Statement 0.859 0.877 0.904
Literasi Keuangan 0.900 0.904 0.923
Penerapan SAK EMKM 0.953 0.954 0.959
Persepsi Pelaku UMKM 0.919 0.929 0.936
Sumber: Hasil olahan Smart PLS
Berdasarkan Tabel 3, menampilkan seluruh konstruk memiliki Cronbach’s alpha
dan composite realibility melebihi 0,70. Sehingga dapat diartikan bahwa seluruh konstruk
dalam penelitian dapat dinyatakan reliabel dan konsisten.

Inner Model
R Square Test (R2)
Tabel 4. R Square ( R2)
R-square
R-square adjusted
Kualitas Laporan
Keuangan 0,680 0,670
Penerapan SAK EMKM 0,618 0,610
Sumber: Hasil olahan Smart PLS
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan variable Kualitas laporan keungan dengan
nilai 0,680 hasil ini menunjukan bahwa variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh
literasi keuangan dan Persepsi pelaku UMKM dengan nilai 68%. Lalu untuk nilai R-square
variable Penerapan SAK EMKM dengan nilai 0,618 Perolehan nilai tersebut menjelaskan
bahwa presentase Penerapan SAK EMKM dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan
persepsi pelaku UMKM sebesar 61,8 persen.

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
13
9
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

Path Coefficient
Tabel 5. Path Coefficient
Original Sample Standard
sample mean deviation T statistics P
(O) (M) (STDEV) (|O/STDEV|) values
Literasi Keuangan ->
Kualitas Laporan Keuangan -0.075 -0.082 0.128 0.587 0.557
Literasi Keuangan ->
Penerapan SAK EMKM 0.581 0.584 0.099 5.868 0.000
Penerapan SAK EMKM
-> Kualitas Laporan
Keuangan 0.811 0.815 0.097 8.342 0.000
Persepsi Pelaku UMKM ->
Kualitas Laporan Keuangan 0.101 0.108 0.109 0.920 0.358
Persepsi Pelaku UMKM ->
Penerapan SAK EMKM 0.254 0.251 0.102 2.497 0.013
Sumber: Hasil Olahan Smart PLS

Indirect Effect
Tabel 6. Indirect Effect
Original Sample Standard
sample mean deviation T statistics P
(O) (M) (STDEV) (|O/STDEV|) values
Literasi Keuangan ->
Penerapan SAK EMKM ->
Kualitas Laporan Keuangan 0.471 0.476 0.098 4.827 0.000
Persepsi Pelaku UMKM ->
Implement SAK EMKM ->
Quality Of Financial
Statementss 0.206 0.203 0.085 2.417 0.016
Sumber: Hasil Olahan Smart PLS

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan


Hasil penelitian menunjukan bahwa Literasi Keuangan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan tidak berpengaruh signifikan. Literasi keungan adalah pengetahuan seseorang atas
pengelolaan keuangan. sesorang yang memiliki kemampuan atas pengelolan keuangan
belum tentu dapat membuat laporan keuangan dengan baik, Karena dalam menyususun
laporan keuangan yang berkualitas harus juga didukung oleh Pendidikan yang mempelajari
tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dan juga pelatihan yang rutin. Hal ini
tentunya tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa literasi
keuangan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan, sehingga dapat diasumsikan
bahwa ketika literasi keuangan sesuai dengan harapan yang diinginkan maka akan
berdampak baik bagi pertumbuhan UMKM (Sularsih & Wibisono, 2021).

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
0
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Penerapan SAK EMKM


Hasil penelitian menujukan bahwa literasi keuangan terhadap penerapan SAK
EMKM berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar
literasi keuangan pelaku UMKM maka penerapan SAK EMKM nya semakin baik. Pelaku
UMKM yang memiliki literasi keuangan di tingkat well literate mempunyai kesadaran
untuk meyususun laporan keuangan sesuai standar yag berlaku. Seperti telah diketahui
bahwa Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Indonesia pada tahun 2016 telah
menerbitkan dan mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, kecil dan
Menengah (SAK EMKM), merupakan standar laporan penyusun keuangan yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan UMKM. Dengan
mengimplementasikan standar yang berlaku dalam menyusun laporan keungan maka
pengelola UMKM sudah memiliki pemahaman yang baik dalam pengelolaan keungannya.

Pengaruh Penerapan SAK EMKM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan


Hasil Penelitian Menunjukan bahwa penerapan SAK EMKM terhadap kualitas
laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jika
pelaku UMKM menerapkan standar yang tepat dalam menyusun laporan keuangan maka
hasil dari laporan keuangannya akan baik. Penerapan SAK EMKM memudahkan pelaku
UMKM dalam menyusun laporan keuangan karena lebih sederhana dan mudah dipahami
oleh pelaku UMKM. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa
penerapan SAK-EMKM berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan hal itu
disebabkan oleh karena SAK-EMKM lebih mudah dipahami oleh pelaku usaha UMKM
yang belum mampu membuat pencatatan atau pembukuan berdasarkan SAK-ETAP (Ayem
et al., 2020).

Pengaruh Persepsi Pelaku UMKM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan


Hasil penelitian menunjukan pengaruh Persepsi UMKM terhadap Kualitas Laporan
Keuangan tidak berpengaruh signifikan. Menurut Sobur (2017), persepsi dalam arti sempit
adalah penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah
pandangan atau pemahaman tentang bagaimana seseorang mempersepsi atau memaknai
sesuatu. Pandangan atau Persepsi dari sebuah UMKM saja tidak cukup untuk menghasilkan
laporan keuangan yang berkualitas, diperlukan pemahaman yang benar didalamnya. Hal ini
tidak sejalan (Abdallah & Maryanto, 2020), yang menyatakan bahwa Persepsi Pelaku
UMKM berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Pengaruh Persepsi Pelaku UMKM Terhadap Penerapan SAK EMKM


Hasil penelitian menunjukan bahwa Persepsi pelaku UMKM terhadap penerapan
SAK EMKM memiliki pengaruh positif dan signifikan. Semakin baik persepsi pelaku
UMKM tentang akuntansi, maka pelaku UMKM akan memerlukan dan menerapkan SAK
EMKM sebagai salah satu faktor penting dalam pengembangan usahanya di masa
mendatang. Sebaliknya, apabila persepsi tersebut tidak baik, maka akan mengurangi
pentingnya penerapan SAK EMKM oleh pelaku UMKM. Oleh karena itu, persepsi yang
baik dari pelaku UMKM tentang akuntansi dapat memberikan pengaruh positif terhadap

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
1
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

penerapan SAK EMKM. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Galuh &
Wardhan, 2018) menunjukkan bahwa ketika pelaku UMKM mempunyai persepsi bahwa
SAK UMKM cukup penting sebagai alat akuntabilitas usaha maka pelaku UMKM akan
menerapkan SAK EMKM. amun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Rismawandi et al., 2022) yang menyatakan bahwa Persepsi UMKM tidak berpengaruh
terhadap Penerapan SAK EMKM.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana literasi dan persepsi
keuangan UMKM mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dilakukan secara
langsung atau di mediasi oleh penerapan SAK EMKM yang dilakukan di Kabupaten
Bandung. Setelah dilakukan penelitian, berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa
literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan tetapi melalui
peran variable mediasi yaitu penerapan SAK EMKM maka terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara literasi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan. Begitu juga dengan
persepsi pelaku UMKM yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan melalui penerapan SAK EMKM hal ini menunjukkan peran penerapan
SAK EMKM terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yaitu penelitian ini hanya
mengkaji faktor internal yaitu Literasi Keuangan dan Persepsi UMKM sehingga bagi peneliti
selanjutnya diharapkan dapat mengkaji dari faktor eksternal UMKM , penelitian ini juga
hanya meneliti 100 responden yaitu pelaku UMKM di Kabupaten Bandung sehingga
penelitian selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah responden di Kabupaten
Bandung. Selain itu, karena penyebaran kuisioner dilakukan secara online yaitu melalui
Google form dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahpahaman antara responden dengan
peneliti.

DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, Z., & Maryanto. (2020). Pengaruh Persepsi Atas Tujuan Laporan Keuangan Dan
Pengetahuan Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Umkm Di Kota Sungai
Penuh Tahun 2020. Jurnal Ekonomi Sakti (Jes), 9(2), 229–238. http://jes.stie-
sak.ac.id/index.php/103044/article/view/208
Ardila, I., Sembiring, M., Azhar, E., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2020). Analisis Literasi
Keuangan Pelaku Umkm. Seminar of Social Sciences Engineering & Humaniora, 216–
222.
Arianti, B. (2022). Literasi Keuangan (Teori Dan Implementasinya).
https://doi.org/10.31237/osf.io/t9szm
Ayem, S., Akuntansi, P. S., & Tamansiswa, U. S. (2020). Tax planning. ACT Companion to
Treasury Management, 11(1), 159–161. https://doi.org/10.1016/b978-1-85573-327-
5.50185-1

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
2
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Volume 7 nomor 1, Juni 2023

Dawam, A. (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemahaman Akuntansi Terhadap


Pelaporan Keuangan UMKM Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus pada UMKM
Kerajinan Batik di Kecamatan Tanjung Bumi ). Jurnal Ilmu Dan Pendidikan Ekonomi-
Sosial, 2(2), 118–127.
Dewi, P. K. (2022). Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (SAK EMKM)(Study Kasus Pada
UMKM Poklahsar …. Japp: Jurnal Akuntansi, Perpajakan …, 02(01), 19–28.
http://oipas.sentraki.umpo.ac.id/index.php/JAPP/article/view/4889%0Ahttp://oipas.se
ntraki.umpo.ac.id/index.php/JAPP/article/download/4889/2247
Galuh Artika Febriyanti, & Wardhan, A. S. (2018). DOI:
http://dx.doi.org/10.25181/esai.v12i2.1096. 12(2), 112–127.
Ikatan Akuntansi Indonesia (2018). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah . Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia .
Ikatan Akuntansi Indonesia (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta :
Ikatan Akuntansi Indonesia .
Purwanto, I. W. A. (2022). Analisis Penerapan Sak-Emkm, Perencanaan Pajak, Tingkat
Pendidikan, Pemahaman Akuntansi, Dan Persepsi Pelaku Usaha Atas Tujuan Laporan
Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada UMKM (Studi Empiris pada
UMKM Industri Mebel di Bojonegoro) Ika. Diponegoro Jurnal Of Accounting, 11, 1–
12.
Putri, E. H. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Dan Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Samarinda ). 5, 5431–5445.
Rismawandi, R., Lestari, I. R., & Meidiyustiani, R. (2022). Kualitas SDM, Persepsi Pelaku
UMKM, Pemahaman UMKM, Sosialisasi SAK EMKM Terhadap Implementasi SAK
EMKM. Owner, 6(1), 580–592. https://doi.org/10.33395/owner.v6i1.608
Sarfiah, S., Atmaja, H., & Verawati, D. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi
Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 4(2), 1–189.
https://doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952
Setyaningsih, T., & Farina, K. (2021). Pelaporan Keuangan Umkm Berdasarkan SAK
EMKM ( Studi Kasus pada UMKM di PD Pasar Jaya Kramat Jati ). 10.
https://doi.org/10.34127/jrlab.v10i1.415
Sobur, A. (2017). Semiotika komunikasi. Remaja Karya.
Sularsih, H., & Wibisono, S. H. (2021). Literasi Keuangan, Teknologi Sistem Informasi,
Pengendalian Intern dan Kualitas Laporan Keuangan UMKM. E-Jurnal Akuntansi,
31(8), 2028. https://doi.org/10.24843/eja.2021.v31.i08.p12
Wulan Riyadi. (2020). Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Pemahaman
Akuntansi Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Koperasi Di
Kabupaten Majalengka. J-Aksi : Jurnal Akuntansi Dan Sistem Informasi, 1(2), 55–72.
https://doi.org/10.31949/j-aksi.v1i2.424

Ayulina Oktaviranti, Muhammad Iqbal Alamsyah: Literasi Keuangan, Persepsi Umkm Terhadap Kualitas....
14
3

Anda mungkin juga menyukai