Selamat datang pada Laporan Tahunan 2020 Bank KB Bukopin dengan tema
“Menempuh Babak Baru dengan Optimisme”. Tema tersebut dipilih berdasarkan kajian
dan fakta dari perkembangan bisnis Perseroan pada tahun 2020 serta masa depan
keberlanjutan bisnis Perseroan.
Laporan Tahunan 2020 ini menjadi sumber dokumentasi komperehensif yang berisikan
informasi kinerja Perusahaan dalam setahun. Informasi tersebut memuat dokumentasi
lengkap yang menggambarkan profil Perusahaan; kinerja operasional, pemasaran
dan keuangan; informasi tentang tugas, peran, serta fungsi struktural organisasi
Perusahaan yang menerapkan konsep best practices dan prinsip-prinsip corporate
governance.
Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman dan
kepercayaan tentang Perseroan dengan menyediakan informasi yang tepat, seimbang,
dan relevan. Para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan lainnya
dapat memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan yang telah dan akan
dilakukan serta kesuksesan pencapaian Perseroan pada 2020.
Sesuai ketentuan yang berlaku, Laporan Tahunan 2020 ini disajikan dalam dua
bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan
Tahunan Bank KB Bukopin dapat dilihat dan diunduh di situs resmi Perseroan
www.bukopin.co.id.
Sanggahan dan Batasan
Tanggung Jawab
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi,
rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai
pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali
hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko,
ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material
berbeda dari yang dilaporkan.
Laporan tahunan ini memuat kata “Bank Bukopin”, “Bank KB Bukopin”, “Bank” dan
“Perseroan” yang didefinisikan sebagai PT Bank KB Bukopin Tbk yang menjalankan
kegiatan usaha di bidang perbankan. Penyebutan satuan mata uang “Rupiah”, “Rp”
atau IDR merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dolar AS”
atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan
disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan
Indonesia.
04 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
05
Wabah virus COVID-19 dengan cepat mengganggu sektor bisnis dan aktivitas
konsumen secara global seiring dengan dampak kesehatannya. Dengan tantangan
dan krisis global dan nasional ke depan, kami telah menyiapkan beberapa strategi baik
yang sifatnya segera maupun jangka panjang. Kolaborasi strategis kami dengan KB
Kookmin Bank di tahun ini telah memberikan kami optimisme dalam memulai babak
baru dalam rangka memberikan kinerja yang lebih baik dan nilai tambah yang lebih
banyak bagi para pemangku kepentingan.
Terlepas dari dampak COVID-19, pada tahun 2020, kami berfokus pada tiga hal utama
sebagai bagian dari proses transformasi kami termasuk membangun fundamental
yang kuat dengan memperkuat kapabilitas inti kami dan memperluas pasar, meperluas
bisnis utama kami, dan menangkap pasar baru melalui penggunaan perbankan digital.
Dengan proses transformasi yang sedang berlangsung, kami yakin dan optimis bahwa
babak baru ini akan membawa kami ke arah dan peningkatan yang lebih baik lagi.
06 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
2019 2018
“Memperkuat Sinergi, Memperkokoh “Meraih Masa Depan Yang Lebih Cerah”
Fondasi Bisnis”
Tahun 2018 merupakan salah satu tahun terpenting dalam
Persaingan industri keuangan yang semakin ketat dan geliat perjalanan sejarah Bank Bukopin. Pada tahun tersebut,
industri teknologi finansial yang telah memasuki babak baru, Perseroan fokus membangun landasan Tata Kelola
mendorong Bank Bukopin untuk menetapkan strategi dengan dan infrastruktur yang kokoh. Strategi usaha Perseroan
memperkuat sinergi untuk memacu pertumbuhan di sektor dikonsentrasikan untuk memperbaiki rasio kecukupan modal,
Ritel. kualitas kredit dan mengelola biaya overhead.
Sepanjang tahun 2019, seluruh lini bisnis Bank dengan Penyiapan fondasi yang kokoh tersebut dilakukan untuk
komitmen penuh dan konsistensi bahu-membahu memperkuat memacu pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun
sinergi sebagai bagian dari program jangka panjang Bank. berikutnya. Pencapaian kinerja Perseroan per Desember 2018
Penguatan sinergi dan pengokohan fondasi bisnis bertujuan menunjukkan bahwa kinerja Bank Bukopin semakin membaik
agar Bank memiliki resiliensi dalam menghadapi setiap dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan kinerja
perkembangan dan tantangan zaman. Perseroan pada periode tersebut didorong oleh perbaikan
kualitas kredit dan penurunan biaya dana.
2017 2016
“Kualitas, Efisiensi, Digitalisasi” “Tumbuh Berkualitas di Era Digital”
Memasuki era Disrupsi yang ditandai dengan kehadiran industri Perseroan telah menetapkan target untuk tumbuh berkelanjutan
teknologi finansial, perbankan digital, dan menghadapi situasi dan berkualitas, melalui peningkatan produktivitas, kualitas
ekonomi politik yang sangat Dinamis, Kualitas, Efisiensi, dan dan efisiensi. Oleh karena itu pada tahun 2016 Perseroan telah
Digitalisasi menjadi pilihan kata kunci yang ditetapkan Bank menetapkan 5 (lima) pilar pertumbuhan berkelanjutan.
Bukopin untuk memacu pertumbuhan kinerja baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Pilar pertama adalah fokus pada core bisnis yaitu secara
konsisten menerapkan fokus pada segmen bisnis dan produk
Perseroan meyakini tiga elemen tersebut merupakan pilihan unggulan. Pilar kedua adalah orientasi pada customer loyalty
strategi yang harus diimplementasikan untuk mengantisipasi dengan orientasi pelayanan adalah kepuasan customer,
iklim bisnis perbankan yang mulai memasuki masa maturity. khususnya dalam hal kecepatan dan kemudahan. Pilar ketiga
Tema tersebut menjadi jiwa pada seluruh proses bisnis di adalah disiplin proses yang merupakan upaya meningkatkan
Perseroan. Kualitas menjadi kata kunci dalam aspek mobilisasi disiplin proses bisnis, proses pelayanan, maupun tata kelola
dana pihak ketiga, penyaluran kredit, optimalisasi fee based (Good Corporate Governance) yang optimal. Pilar keempat
income, dan Sumber Daya Manusia. adalah duplikasi dan inovasi, yang meliputi penerapan pola
yang sudah berhasil dilakukan, pembentukan sikap SDM yang
Efisiensi diimplementasikan dalam bisnis proses dan adaptif terhadap perubahan dan inovasi baru, peningkatan
pengendalian biaya pada semua aspek. Sedangkan Digital kompetensi SDM. Sedangkan pilar kelima adalah produk unik
difokuskan pada Pengembangan Digitalisasi Bisnis Proses dan unggul. Strategi tersebut telah terbukti efektif, sepanjang
Internal, tak terkecuali dalam pengembangan produk dan 2016, Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan kinerja
layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui yang cukup mengesankan dengan pencapaian aset mencapai
peningkatan kualitas, efisiensi dan akselerasi proses digitalisasi Rp105,4 triliun, meningkat 11,70% dibandingkan dengan
pada seluruh aspek, Perseroan telah membangun daya saing pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
berkelanjutan sekaligus bersiap memenangkan persaingan
bisnis di era digital, sehingga dapat terus menjadi mitra Tahun 2016 juga merupakan fase penting bagi Perseroan
bagi seluruh stakeholder, termasuk pemegang saham dan karena di tengah pesatnya perkembangan Teknologi Informasi,
nasabah. Sampul Laporan Tahunan ini menampilkan sosok Perseroan telah berkomitmen menghadapi kompetisi di era
BNVO, yaitu robot yang dikisahkan datang dari masa depan perbankan digital.
sebagai agen perubahan di bumi. Melalui BNVLabs, BNVO
melakukan berbagai inovasi untuk menciptakan teknologi yang
berguna bagi manusia. Perseroan berinisiatif untuk ikut aktif
membangun ekosistem dan mendorong tumbuh kembangnya
pelaku startup di sektor fintech.
08 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Likuiditas
idAA (outlook stable)
pada 8 September 2020
Meningkatkan promosi dan program
penjualan produk, ekspansi dan dan Fitch Ratings meningkatkan rating Bank menjadi
penguatan diversifikasi nasabah serta
jaringan Korean Desk.
idAAA
pada 21 Oktober 2020.
(outlook stable)
Good Bank
Memperbaharui produk dan proses
kredit, memperkuat bisnis fee based
income dan membuat sistem kompensasi
berdasarkan kinerja. Rebranding menjadi Bank KB Bukopin
Bad Bank
Melakukan upaya mengurangi dan
pemulihan aset bermasalah serta real-
time management for key indicators.
1. Diversifikasi portofolio sebagai pemain utama di segmen 4. Peningkatan kekuatan yang ada melalui dukungan
retail dan UMKM serta mitra internasional terkait keahlian dan jaringan KB Kookmin Bank.
transaksi perdagangan oleh nasabah-nasabah Korea
Selatan. 5. Pemantapan strategi untuk pemulihan cepat dan
membangun kembali fundamental bisnis yang lebih kuat.
2. Perbaikan internal untuk memperkuat fundamental dan
menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.
Daftar Isi
Perkenalan
Laporan Tahunan 2020 Bank KB Bukopin 02
Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab 03
Tema Laporan Tahunan 2020 05
Kesinambungan Tema Laporan Tahunan 06
Babak Baru Bank KB Bukopin 08
Strategi dan Target Baru Bank Bukopin 08
Daftar Isi 10
Laporan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris 30
Laporan Direksi 40
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 46
Profil Perusahaan
Identitas Perusahaan 50
Riwayat Singkat Perusahaan 51
Keterangan Perubahan Nama 53
Jejak Langkah Perusahaan 54
Logo Perusahaan 56
11
Daftar Isi
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Operasional
Ikhtisar Saham
Ikhtisar Efek Lainnya
Penghargaan dan Sertifikasi
Peristiwa Penting 2020
16 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Ikhtisar Keuangan
Rasio Keuangan
(dalam %)
Uraian 2020 2019 2018
Permodalan
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit 13,43 14,08 15,16
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar 13,39 14,07 15,04
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional 12,12 12,60 13,50
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko 12,08 12,59 13,41
operasional
Aset Tetap - neto terhadap Modal inti 58,90 43,17 42,60
Aset Produktif
Aset produktif dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset 10,36 7,30 6,74
produktif dan aset non produktif
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 8,65 4,93 5,32
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset 6,33 1,61 2,14
produktif
NPL Gross 10,16 5,99 6,67
NPL Nett 4,95 4,45 4,75
18 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
(dalam %)
*)Pada tanggal 31 Desember 2020 terdapat pelampauan BMPK terkait penjaminan kredit dalam rangka penerapan teknik Manajemen Risiko
Kredit. Pelampauan BMPK ini merupakan dampak penurunan Modal Inti yang dialami oleh Bank. Pelampauan BMPK ini telah diselesaikan sesuai Surat
Bank No.04380/DIR/III/2021 tanggal 8 Maret 2020.
Kilas Kinerja 2020 19
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
44.042.838
189.970 216.749
8.905.485 1.030.749
8.594.437 783.880
783.593
8.466.442
-3.258.109
2,95 3,17
4,95
13,41 4,75
4,45
12,59
12,08
-48,67
Ikhtisar Operasional
Channel
867 850
834
409 419
366
Ikhtisar Saham
(2020)
575
850
210
15.169.914
183
98
4.044.046
550.936
Q1 Q2 Q3 Q4
(2019)
224
949.237
334
268
312
498.923
405.590
222.562
Q1 Q2 Q3 Q4
22 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tanggal 24 Oktober 2019, Bank melakukan Rapat Umum Pada tanggal 25 Agustus 2020, Bank melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Terlebih Dahulu. Saham yang ditawarkan adalah sebanyak- (“PMTHMETD”). Selanjutnya pada tanggal 2 September
banyaknya 4.660.763.499 saham biasa kelas B baru (“Saham 2020, Perseroan telah melakukan PMTHMETD sebanyak
Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham 16.360.578.947 (enam belas miliar tiga ratus enam puluh juta
dan harga penawaran Rp180,- (seratus delapan puluh Rupiah) lima ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh
setiap sahamnya. Jumlah Penawaran Umum Terbatas V sebesar tujuh) saham kelas B dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rp838.937.429.820 (delapan ratus tiga puluh delapan miliar Rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp190,- (seratus
sembilan ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus dua puluh sembilan puluh Rupiah) setiap sahamnya. Jumlah PMTHMETD
sembilan ribu delapan ratus dua puluh Rupiah) dan telah sebesar Rp3.108.509.999.930 (tiga triliun seratus delapan
dicatatkan di BEI (“PUT V”). miliar lima ratus sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh
sembilan ribu sembilan ratus tiga puluh Rupiah) dan telah
dicatatkan di BEI.
Sepanjang tahun 2020, tidak terdapat sanksi dan penghentian sementara atas perdagangan saham Bank Bukopin yang diberikan oleh
Bursa Efek Indonesia.
Kilas Kinerja 2020 23
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Informasi Sukuk
Selama tahun buku 2020, Perseroan tidak menerbitkan sukuk, dengan demikian tidak terdapat informasi mengenai sukuk yang dapat
disampaikan pada laporan.
Sampai dengan Desember 2020, Bank Bukopin tidak menerbitkan obligasi konversi, dengan demikian tidak terdapat informasi
mengenai obligasi konversi yang dapat disampaikan pada laporan.
Selama tahun buku 2020 Perseroan tidak menerbitkan sumber pendanaan lainnya yang dapat disampaikan pada laporan ini.
24 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
“Indonesia TOP Digital Public Relation “2nd The Best Indonesian Operational
Awards 2020” Excellence Award III 2020”
Penyelenggara Tanggal Perolehan Penyelenggara Tanggal Perolehan
TRAS N CO Indonesia, INFOBRAND.ID, 16 Desember 2020 Economics Review 18 Desember 2020
dan Media Ads Indonesia
Kilas Kinerja 2020 25
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agenda utama dalam rapat PT Bank Bukopin, Tbk. Dalam Rapat ini Perseroan menunjuk
tersebut adalah perubahan susunan Manajemen Perseroan Rivan A Purwantono sebagai Direktur Utama dan disetujui oleh
(Direksi). Pemegang Saham.
Bank Bukopin melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Manajemen KB Kookmin Bank beserta Manajemen Bank
Sosial Perusahaan berupa penyaluran bantuan CSR kepada Bukopin mengadakan pertemuan dengan Nasabah Prioritas
masyarakat sebagai bentuk kepedulian Perseroan atas dampak Bank Bukopin beserta jajaran Media Nasional, bertempat di
pandemi Covid-19. Ritz Carlton Jakarta.
Bantuan tersebut disalurkan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Pertemuan tersebut merupakan bagian dari perkenalan KB
(DPR) pada Kamis 23 April 2020 di Gedung Nusantara III Kookmin Bank sebagai calon Pemegang Saham Pengendali
Kompleks DPR/MPR RI yang diserahkan secara simbolis oleh Bank Bukopin, kepada para Nasabah setia dan awak media.
Direktur Utama Bank Bukopin Bapak Eko Rachmanysah Gindo
kepada Ketua DPR RI Ibu Puan Maharani.
26 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank Bukopin melaksanakan pemotongan hewan qurban pada Bank Bukopin menggelar acara penyerahan hadiah mobil
Sabtu, 01 Juli 2020, dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha program deposito hadiah langsung kepada PT. Summit
1441 Hojriyah. Pemotongan dilaksanakan di Kantor S. Parman Adyawinsa Indonesia, salah satu nasabah dari Bank Bukopin
berkolaborasi dengan DKM Ar-Ridho dan DKM Al-Ikhlas. cabang Karawang, pada Kamis 6 Agustus 2020.
Berbeda dengan perayaan Idul Adha tahun-tahun sebelumnya, Bank Bukopin memberikan program deposito kepada nasabah
tahun ini dirayakan dengan pemotongan hewan qurban H+1 eksisting dan calon nasabah baru, dengan program cashback
tanpa dilaksanakan nya Shalat Ied berjamaah. deposito diskonto dan apresiasi deposito.
Bank Bukopin genap berusia 50 tahun, usia yang diartikan Bank Bukopin hadir dan turut serta berpartisipasi dalam
sebagai tahun emas bagi sebagian orang. Selama 50 tahun kegiatan “Penyaluran UMKM Bungkitkan Sektor Pariwisata”
berkiprah di Industri perbankan Tanah Air, Bank Bukopin telah yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang
mengalami pasang surut bisnis. Perekonomian Republik Indonesia pada Sabtu, 22 Agustus
2020 di Desa Kertalangu Denpasar.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perayaan usia tahun
emas ini dilakukan dengan penuh khidmat dan sederhana, Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Airlanga Hartanto
namun memiliki makna lebih bagi keluarga besar Bank selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Bapak
Bukopin beserta stakeholder. Bank Bukopin secara serentak Rivan A Purwantono selaku Direktur Utama Bank Bukopin.
menyelenggarakan perayaan HUT ke-50 di kantor pusat
dan kantor-kantor operasional nya yang tersebar di seluruh
Indonesia. Memanfaatkan perangkat teknologi yang dimiliki,
keluarga besat Bank Bukopin tetap dapat memaknai tahun
emas ini bersama, walaupun terpisah oleh jarak.
Kilas Kinerja 2020 27
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bank Bukopin menyelenggarakan Townhall Meeting yang Bank Bukopin menyelenggarakan press conference dalam
dihadiri oleh seluruh jajaran Manajemen beserta Karyawan Se rangka memberikan informasi terkini kepada publik dan media
Indonesia. perihal kinerja serta proses transformasi yang saat ini sedang
berjalan.
Kegiatan tersebut merupakan awal mula dari dimulainya proses
transformasi yang dilakukan oleh Perseroan bersama KB Kegiatan tersebut digelar menggunakan platform webinar
Kookmin Bank. dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan saat ini.
Perseroan kembali menyelenggarakan RUPSLB kedua kalinya di Bank Bukopin menggelar Rapat Umum Pemegang Saham
tahun 2020. Dalam rapat ini Perseroan mendapat persetujuan Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka Perubahan nama dan logo
dari Pemegang Saham untuk melaksanakan aksi korporasi Perseroan sebagai salah satu dari proses transformasi, menjadi
dalam rangka penguatan modal. KB Bukopin.
Laporan Manajemen
Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi dapat menghasilkan
sinergi yang mampu membawa Perseroan meraih kinerja yang tumbuh secara
berkelanjutan.
“Di tengah tekanan, Bank Bukopin tetap berupaya menjaga konsistensi kinerja pada
tahun 2020 dengan terus melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas, dan
mengoptimalkan bisnis transaksional.”
Bo Youl Oh
Komisaris Utama Independen
Kilas Kinerja 2020 31
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
mengacu pada Rencana Kerja dan Rencana Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,
Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan
Bisnis yang telah ditetapkan. pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Dewan
Komisaris tidak hanya berperan dari sisi pengawasan namun
juga berperan aktif dari sisi pemberian nasihat.
Selanjutnya, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi
atau persetujuan terhadap kebijakan atau tindakan penting
Perseroan. Pemberian nasihat dari Dewan Komisaris
Namun, di tengah berbagai tantangan, Perseroan berhasil Pandangan Atas Prospek Usaha Yang
mencatat sejarah baru di tahun 2020. Perseroan telah Disusun Oleh Direksi
menuntaskan dua Aksi Korporasi untuk penambahan modal
secara berturut-turut, melalui penerbitan saham baru dalam Pada tahun 2020, pertumbuhan bisnis Perseroan tetap fokus
skema Penawaran Umum Terbatas melalui Hak Memesan Efek pada bisnis Ritel (segmen konsumer dan UMKM) sebagai engine
Terlebih Dahulu (atau HMETD) yang berlangsung pada Juli growth dengan segmen Komersial sebagai penyeimbang,
2020, serta dilanjutkan penerbitan saham baru dalam skema penguatan value proposition, produktivitas point of sales serta
Penambahan Modal Tanpa HMETD, yang dituntaskan pada 2 sumber daya manusia.
September 2020. Pasca kedua penambahan modal tersebut,
ekuitas Perseroan menjadi Rp 10,2 triliun dan rasio permodalan Terkait dengan prospek usaha yang telah disusun oleh Direksi,
Perseroan pun membaik dari 12,59% pada Desember 2019 ke Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek usaha telah
16,34% per akhir September 2020. Pada komposisi pemegang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal maupun internal
saham, KB Kookmin Bank resmi menjadi Pemegang Saham Perseroan. Membaiknya kondisi perekonomian nasional
Pengendali dengan kepemilikan 67%. diharapkan akan terus berlanjut di tahun 2021. Berbagai
bauran program-program Pemerintah juga telah dikeluarkan
untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan.
Seiring dengan resminya KB Kookmin Bank
sebagai PSP Perseroan, kepercayaan publik Di sisi kualitas, Perseroan tetap fokus pada perbaikan kualitas
aset antara lain kredit kualitas rendah dan penjualan AYDA,
khususnya investor terus meningkat.
penurunan cost of fund DPK dan optimalisasi likuiditas,
simplifikasi bisnis proses dan efisiensi. Pada segmen
transaksional, Perseroan fokus untuk memperkuat posisi
Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah transaksi perdagangan
Perseroan dalam pelayanan transaksi pembayaran listrik, gas,
saham Perseroan yang mencerminkan peningkatan performa
kesehatan, dan ritel serta meningkatkan kerjasama mitra
volume transaksi serta harga saham. Penutupan harga saham
strategis (biller), memperkuat produk e-channel sebagai
Perseroan hingga tanggal 21 Desember 2020 sebesar Rp610
platform pembayaran multi biller.
merupakan harga saham tertinggi selama 3 (tiga) tahun
terakhir. Harga saham Perseroan mengalami kenaikan secara
Untuk memperkuat permodalan Perseroan dan perusahaan
konsisten sejak KB resmi menjadi PSP Perseroan pada akhir juli
anak serta meningkatkan pendanaan non konvensional,
2020, hingga 21 Desember 2020 mencapai kenaikan sebesar
Perseroan telah menyusun rencana produk dan aktivitas
242,70%.
baru yang mendukung hal tersebut seperti pelaksanaan right
issue (Penawaran Umum Terbatas V), penerbitan obligasi
34 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
subordinansi, rencana penyertaan ke Bank Syariah Bukopin, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
penerbitan obligasi senior dan Negotiable Certificate of Komisaris dan Direksi
Deposits (NCD), dengan memperhatikan kondisi pasar.
Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya sebagai fungsi
Kebijakan pengembangan sumber daya dana pada tahun 2020 pengawasan dan memberikan rekomendasi kepada Direksi. Hal
antara lain akan difokuskan pada peningkatan produktivitas ini terlihat dengan adanya pengawasan atas pencapaian target
point of sales, strategi penurunan cost of fund dengan penjualan atau realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB), monitoring atas
CASA dan peningkatan deposito ritel serta memperkuat aliansi indikator utama (seperti kredit, NPL, CAR) dan pengawasan
strategis yang saat ini telah dibangun dengan berbagai mitra atas tindak lanjut kasus fraud. Secara umum, pelaksanaan
strategis. tugas dan tanggung jawab Direksi berjalan dengan baik.
Direksi bertugas mengarahkan kebijakan bisnis operasional dan
strategis Perseroan.
Dalam kebijakan kredit tahun 2020 Perseroan
tetap konsisten pada ekspansi kredit Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-
komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi
secara selektif dan fokus kepada segmen
pengendalian intern Bank
ritel dengan ATMR rendah yaitu segmen
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan
Konsumer dan UMKM.
Komisaris memiliki Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Tata Kelola
Terintegrasi yang anggotanya memiliki integritas dan kapasitas
Dari sisi peningkatan kualitas kredit, Perseroan tetap fokus pada
yang memadai serta independen. Komite tersebut bertujuan
percepatan penyelesaian kredit Kolektibilitas 2, percepatan
diantaranya untuk mendukung pelaksanaan fungsi Dewan
penyelesaian NPL, Penjualan AYDA, normalisasi kredit restruktur
Komisaris dalam mengawasi efektivitas pelaksanaan Sistem
dan peningkatan recovery kredit hapus buku.
Pengendalian Intern, efektivitas proses manajemen risiko,
pengawasan terkait kebijakan remunerasi dan nominasi,
Berbagai inisiatif strategis tersebut diharapkan dapat
dan evaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi dalam
meningkatkan daya saing di industri perbankan. Perseroan
konglomerasi keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
berkomitmen untuk terus mengembangkan pelayanan terbaik
bagi nasabah, meningkatkan Service Level Agreement (SLA)
Dalam rangka penerapan manajemen risiko termasuk
dan kecepatan proses, serta memberikan solusi terbaik bagi
pengendalian intern, Perseroan memiliki struktur organisasi
nasabah melalui penguatan bisnis proses dan digitalisasi proses
yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko
internal.
dan pengendalian intern yang baik antara lain SKAI, SKMR dan
Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan. Di
Berkenaan dengan prospek usaha yang telah disusun oleh
samping itu, Perseroan juga telah memiliki kebijakan, prosedur
Direksi tersebut, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek
dan penetapan limit risiko yang memadai.
usaha telah sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal
maupun internal Perseroan. Sejumlah kebijakan strategis telah
Perseroan menerapkan manajemen risiko yang efektif,
dipersiapkan oleh Direksi untuk menghadapi perkembangan
disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan
kondisi eksternal di tahun 2021.
kompleksitas usaha serta kemampuan Perseroan. Komisaris
dan Direksi berperan aktif dalam melakukan pengawasan
Melihat kesiapan Perseroan dalam menghadapi kondisi ekternal
terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko.
di masa yang akan datang, Dewan Komisaris berpendapat
bahwa prospek usaha yang disusun oleh Direksi sudah tepat.
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan
Auditor Eksternal
Pandangan Atas Penerapan Good
Corporate Governance
Dalam menjalankan Fungsi Kepatuhan, Perseroan memiliki
Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan
Sebagai faktor kunci dalam mencapai kinerja Perseroan yang
kerja operasional yang pembentukannya telah sesuai dengan
berkelanjutan, penerapan good corporate governance (GCG)
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017
menjadi salah satu faktor penting yang mendapat perhatian
Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris berpendapat bahwa
Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab kepada Direktur
penerapan GCG telah berjalan dengan baik. Penerapan GCG
Kepatuhan yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
dapat dijelaskan sebagai berikut.
memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan OJK,
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
Kilas Kinerja 2020 35
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
berlaku dan merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Sesuai dengan kompleksitas dan ukuran usaha serta sasaran
budaya Kepatuhan Perseroan. Satuan Kerja Kepatuhan secara bisnis Perseroan, penerapan manajemen risiko dilakukan
garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab membuat terhadap 8 (delapan) jenis risiko dengan cara melakukan
langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Perseroan pada setiap risiko secara periodik maupun insidentil. Dalam penerapan
jenjang organisasi dan memastikan kecukupan serta kesesuaian manajemen risiko, Perseroan memandang pentingnya peran
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur internal Perseroan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan kebijakan dan strategi
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. manajemen risiko. Selain itu, kecukupan kebijakan, prosedur
dan penetapan limit risiko menjadi bagian lain yang wajib
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, diperhatikan untuk berjalannya manajemen risiko yang efektif.
Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi kepada
Direksi diantaranya yaitu menuntaskan komitmen atas hasil Terkait dengan penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi
pemeriksaan regulator, melakukan penyesuaian sepenuhnya konglomerasi keuangan PT Bank Bukopin Tbk, Perseroan
ketentuan internal perseroan dengan ketentuan regulator, sebagai Entitas Utama telah memiliki kebijakan penerapan
dan meningkatkan pelaksanaan pengelolaan risiko kepatuhan Manajemen Risiko dan Penilaian Profil Risiko terintegrasi yang
sehingga tidak akan terjadi lagi kelemahan/pelanggaran meliputi 8 (delapan) risiko yang ada dan tambahan 2 (dua)
ketentuan dalam kegiatan operasional Bank. risiko, yaitu risiko asuransi dan risiko intragroup.
Perseroan memiliki Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan memandang
pembentukannya telah sesuai dengan Peraturan Otoritas pentingnya peran Dewan Komisaris dan Direksi dalam
Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 1/POJK.03/2019 pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko. Selain
Tentang Penerapan Fungsi Audit Internal Pada Bank Umum. itu, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko
SKAI merupakan fungsi independen yang bertanggung jawab menjadi bagian lain yang wajib diperhatikan untuk berjalannya
langsung kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi manajemen risiko yang efektif.
langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Perseroan memiliki Bagian Anti Fraud yang pembentukannya
telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/ Pelaksanaan tata kelola yang baik (GCG) juga diterapkan
DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi secara terintegrasi terhadap Perusahaan Anak dan Perusahaan
Anti Fraud Bagi Bank Umum yang kemudian diganti dengan Terelasi dalam Konglomerasi Keuangan PT.Bank Bukopin, Tbk
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 39/ sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Otoritas Jasa
POJK.03/2019 Tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Keuangan (OJK) Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan
Bank Umum yang efektif berlaku 1 Januari 2020. Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Susunan
Konglomerasi Keuangan PT.Bank Bukopin, Tbk terdiri dari PT
Melaksanakan Keputusan RUPS Tahun Buku 2019, Dewan Bank Bukopin Tbk sebagai Entitas Utama, PT Bank Syariah
Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Kosasih Bukopin (BSB) dan PT Bukopin Finance sebagai Perusahaan
Nurdiyaman Mulyadi Tjahjo & Rekan (Crowe) untuk mengaudit Anak, PT Bosowa Asuransi, PT Bosowa Sekuritas, PT Bosowa
laporan keuangan Perseroan tahun buku 2020. Multifinance, dan PT Sadira Finance sebagai Perusahaan
Terelasi.
Penerapan Manajemen Risiko
Penerapan Whistleblowing System
Penerapan Manajemen risiko Perseroan dilakukan dengan
memastikan prinsip kehati-hatian yang dilakukan dengan Whistleblowing System (WBS) merupakan bentuk dari
tetap memperhatikan parameter-parameter pengukuran risiko penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan
tertentu serta kebijakan dan prosedur yang disesuaikan dengan secara profesional, independen, dan sistematis. Pelaksanaan
tetap mengacu pada prinsip tata kelola manajemen risiko WBS merupakan salah satu mekanisme yang digunakan oleh
Perseroan. Dalam mengelola risiko, Perseroan telah memastikan pihak internal Perseroan dan pihak eksternal untuk melaporkan
bahwa setiap kebijakan risiko yang diambil telah sesuai dengan tindak pelanggaran dilingkungan Perseroan yang dapat
strategi bisnis serta sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan. menimbulkan kerugian finansial dan merusak image Perseroan.
Oleh karena itu kerangka dan mekanisme manajemen risiko Melalui implementasi WBS, Perseroan dapat meningkatkan
Perseroan ditetapkan dengan memperhatikan keseimbangan komitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan
antara risiko dan hasil yang diperoleh. berintegritas. Kebijakan yang mengatur mengenai pelaksanaan
Whistleblowing System pada Perseroan sebagaimana diatur
dalam Surat Keputusan No. 1291 Tahun 2018 tentang Pedoman
Whistleblowing System Bank Bukopin.
36 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sebagai bentuk pencegahan (preventive), Bagian Anti fraud Komite Pemantau Risiko mendukung efektivitas pelaksanaan
secara rutin sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait dengan
seluruh karyawan untuk meningkatkan awareness terhadap pengawasan risiko. Selama tahun 2020, Komite Pemantau
fraud melalui media-media komunikasi internal yang sering Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali
di akses oleh karyawan Perseroan antara lain Bukopin Office dan menjalankan tugasnya, antara lain:
Communication (BOC) serta postmaster email. 1. Pemantauan Risiko dengan melakukan review dan evaluasi
atas berbagai laporan risiko dari Divisi Manajemen Risiko
Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa penerapan yang dilakukan secara Bulanan.
WBS berjalan dengan baik, mulai dari pelaporan, pemrosesan 2. Rapat Pemantauan Laporan Profil Risiko yang diterima dari
maupun dalam penegakannya. Dewan Komisaris berpendapat Divisi Manajemen Risiko dilakukan secara Triwulanan.
bahwa penerapan WBS telah berjalan dengan baik. Sepanjang 3. Melakukan kunjungan ke kantor daerah atau kantor
tahun 2020, terdapat 13 (tiga belas) informasi yang dilaporkan cabang (paling sedikit 2 cabang dalam setahun) dalam
melalui Whistleblowing System. Semua laporan telah selesai rangka meninjau pelaksanaan manajemen risiko dan
ditindaklanjuti. layanan Perseroan.
Penilaian Komite di Bawah Dewan Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan fungsi dan
Komisaris tugas Dewan Komisaris terkait dengan nominasi dan remunerasi
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Selama tahun
Dewan Komisaris memiliki komite-komite penunjang yang telah 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendukung kinerja rapat sebanyak 18 (delapan belas) kali dan menjalankan
Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut telah memiliki tugasnya, antara lain:
pedoman kerja yang jelas, sehingga pelaksanaan tugasnya 1. Komite Remunerasi dan Nominasi telah memberikan
bisa terarah dan efektif. Komite-komite yang berada di bawah rekomendasi/usulan calon yang memenuhi syarat sebagai
Dewan Komisaris adalah Komite Audit, Komite Pemantau anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan kepada
Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Tata Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Kelola Terintegrasi. 2. Komite Remunerasi dan Nominasi juga membantu Dewan
Komisaris memperoleh dan menganalisis data bakal calon
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di bawah
melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris yang
internal, manajemen risiko, internal audit, proses pelaporan memenuhi syarat.
keuangan. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya dengan
Baik. Selama tahun 2020, Komite Audit telah melaksanakan Komite Tata Kelola Terintegrasi bertanggung jawab membantu
rapat sebanyak 14 (empat belas) kali dan menjalankan Dewan Komisaris mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola
tugasnya, antara lain: Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang akan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan
dipublikasikan. secara terintegrasi. Selama tahun 2020, Komite Tata Kelola
2. Melakukan penelaahan atas Laporan Pelaksanaan Fungsi Terintegrasi telah melaksanakan rapat sebanyak 2 (dua) kali
Kepatuhan. dan menjalankan tugasnya, antara lain:
3. Melakukan proses pemilihan Auditor Eksternal dan 1. Pembahasan Tindak Lanjut atas berbagai kelemahan
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk dalam pelaksanaan Tata Kelola pada beberapa Anggota
menetapkan Kantor Akuntan Publik. Entitas Konglomerasi.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap 2. Penyampaian kepada Dewan Komisaris tentang Hasil
pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Tata
perkembangan tindak lanjut hasil Audit SKAI. Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan.
5. Menilai kecukupan pengendalian internal Perseroan 3. Review Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Bagi
6. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris Konglomerasi Keuangan.
yaitu melakukan telahaan dan memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris atas berbagai usulan Direksi Dewan Komisaris secara periodik melakukan penilaian atas
terkait dengan pengadaan yang memerlukan persetujuan efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2020 komite
komite telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
dengan cukup efektif yang dilihat dari penilaian pencapaian
kinerja masing-masing komite. Informasi penilaian pencapaian
kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris disajikan pada tiap-
tiap bagian Komite Dewan Komisaris.
Kilas Kinerja 2020 37
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada periode 2020, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan mengalami 3 (tiga) kali perubahan. Perubahan komposisi dan
alasan perubahannya disajikan sebagai berikut.
Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan periode 1 Januari - 18 Juni 2020 berjumlah 8 (delapan) orang, terdiri dari
1 (satu) orang Komisaris Utama Independen, 4 (empat) orang Komisaris dan 3 (tiga) orang Komisaris Independen.
Nama Jabatan
Mustafa Abubakar Komisaris Utama Independen
M. Subhan Aksa Komisaris
Susiwijono Komisaris
Deddy SA Kodir Komisaris
Chang Su Choi** Komisaris
Karya Budiana Komisaris Independen
Ahmad Fuad* Komisaris Independen
Moch Hadi Santoso* Komisaris Independen
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Pada RUPS Tahunan tanggal 18 Juni 2020, RUPS menyetujui pengunduran diri dengan hormat Saudara Ahmad Fuad sebagai Komisaris
Independen Perseroan, memberhentikan dengan hormat dan mengangkat Kembali Saudara Karya Budiana sebagai Komisaris
Independen.
Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan periode 18 Juni - 25 Agustus 2020 berjumlah 8 (delapan) orang, terdiri dari
1 (satu) orang Komisaris Utama Independen, 4 (empat) orang Komisaris dan 3 (tiga) orang Komisaris Independen.
Nama Jabatan
Mustafa Abubakar Komisaris Utama Independen
M. Subhan Aksa Komisaris
Susiwijono Komisaris
Deddy SA Kodir Komisaris
Chang Su Choi** Komisaris
Karya Budiana Komisaris Independen
Moch. Hadi Santoso* Komisaris Independen
Sapto Amal Damandari* Komisaris Independen
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
38 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada RUPS Luar Biasa tanggal 25 Agustus 2020, RUPS menyetujui pengunduran diri dengan hormat Saudara Karya Budiana dan
Saudara Moch. Hadi Santoso sebagai Komisaris Independen Perseroan, menyetujui pengunduran diri dengan hormat Saudara M.
Subhan Aksa sebagai Komisaris Perseroan.
Sehingga, jumlah dan komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan periode 25 Agustus - 22 Desember 2020 berjumlah 8 (delapan)
orang, terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama Independen, 4 (empat) orang Komisaris dan 3 (tiga) orang Komisaris Independen.
Nama Jabatan
Mustafa Abubakar Komisaris Utama Independen
Chang Su Choi Komisaris
Nanang Supriyatno* Komisaris
Susiwijono Komisaris
Deddy SA Kodir Komisaris
Sapto Amal Damandari Komisaris Independen
Hae Wang Lee** Komisaris Independen
Bo Youl Oh** Komisaris Independen
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Pada RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2020, RUPS menyetujui pengunduran diri dengan hormat Saudara Mustafa Abubakar
sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan.
Sehingga, jumlah dan komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan periode 22 Desember - 31 Desember 2020 berjumlah 8 (delapan)
orang, terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama Independen, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama Independen, 4 (empat) orang
Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen.
Nama Jabatan
Bo Youl Oh** Komisaris Utama Independen
Sapto Amal Damandari* Wakil Komisaris Utama Independen
Chang Su Choi Komisaris
Nanang Supriyatno* Komisaris
Susiwijono Komisaris
Deddy SA Kodir Komisaris Independen
Hae Wang Lee** Komisaris Independen
Tippy Joesoef* Komisaris Independen
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Kilas Kinerja 2020 39
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penutup
Atas upaya Direksi yang telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik, Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Direksi telah mampu menghadapi tantangan dalam perekonomian dan industri perbankan.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan. Kedepannya, Dewan
Komisaris akan tetap berupaya sebaik mungkin dalam menjalankan tugas dan pemberian nasihat kepada Direksi guna meningkatkan
kinerja Perseroan dalam jangka panjang.
Bo Youl Oh
Komisaris Utama Independen
40 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Laporan Direksi
Untuk saat ini perseroan akan fokus untuk membangun fundamental yang
kuat antara lain melalui penguatan tata kelola internal dan kemudian fokus
pada segmen bisnis.
Rivan A. Purwantono
Direktur Utama
42 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Penghargaan
Menghadapi tantangan eksternal yang terjadi di tahun Tahun 2020 Bank mengalami tekanan yang cukup berat
2020, Manajamen telah berupaya untuk melakukan langkah diantaranya menurunnya NIM dampak dari peningkatan dampak
extraordinary terutama untuk mengatasi permasalahan bad loans, penurunan DPK yang menyebabkan banyaknya
likuiditas dan permodalan. Bank melaksanakan 2 (dua) aksi deposito dengan biaya dana yang tinggi, penghentian
korporasi yaitu Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dan Hak penyaluran kredit sesuai dengan concern OJK, serta model
Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang mana dari bisnis dan struktur biaya yang unstainable.
2 aksi korporasi yang telah berjalan dengan baik memunculkan
KB Kookmin Bank (KB) sebagai pemegang saham pengendali Secara umum Bank kedepannya akan fokus pada proses
tunggal Bank Bukopin dengan share kepemilikan sebesar 67%. transformasi pada streamline Bad Bank Strategi, Good Bank
Bank Bukopin yang saat ini telah berganti nama menjadi Bank Strategi dan efisiensi biaya.
KB Bukopin pasca persetujuan OJK yang diperoleh pada tanggal • Bad Bank menjadi fokus utama Bank, hal ini dikarenakan
8 Februari 2021. dampak yang ditimbulkan Bad Bank baik LAR, NPL
dan AYDA signifikan terhadap pendapatan Bank (NIM).
Penawaran Umum Terbatas (PUT) V di triwulan ketiga tahun Portofolio Bad Bank yang ada akan dibagi menjadi
2020 dengan tetap memperhatikan kondisi makro ekonomi 3 kategori yang disesuaikan dengan kondisi debitur
dan perkembangan pasar. Penawaran Umum sejumlah diantranya melakukan restrukturisasi, meningkatkan
4.660.763.499 lembar saham dengan hasil penawaran umum collection debitur NPL serta percepatan penjualan
Rp 838.937.429.820. Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan AYDA secara baik parsial maupun secara bulk. Untuk
Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atas Private Placement mempercepat proses recovery Bad Bank, Bank berencana
sebanyak 16.360.578.947 dengan nilai nominal Rp 100 per untuk membentuk struktur organisasi baru yaitu Special
saham Asset Management (SAM).
• Pada Good Bank strategies, untuk mencapai pertumbuhan
Pasca penetapan KB Kookmin Co Ltd dan PSP baru, KB dan yang cepat maka Bank akan selektif memilih target
Bukopin bekerjasama dengan konsultan manajemen McKinsey pasar domestic yang sudah dikuasai oleh Bank dengan
& Company (“Mckinsey”) menyusun strategi dan inisiatif memberikan insight baru bagi nasabah serta memperluas
transformasi yang dibagi menjadi beberapa stream line target pada segment Korean desk.
antara lain Organization set up & oversight, Human Resource, • Efisiensi, pada strategi ini Bank akan fokus pada efekivitas
Communication, Branding, Bad Bank dan Good Bank & Liquidity. pengadaan yang transparan dan melakukan evaluasi
terhadap biaya lainya yang masih dapat dilakukan efisiensi.
Kilas Kinerja 2020 43
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
• Capital, penambahan modal organic dari capital injection Rencana strategis dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi
dan penerbitan Obligasi Subordinasi. Konglomerasi Keuangan PT Bank KB Bukopin, Tbk diantaranya:
1. Memastikan pelaksanaan prinsip dasar tata kelola
Prospek Usaha terintegrasi melalui perbaikan kelemahan-kelemahan yang
ditemui pada hasil self assessment periode sebelumnya.
Untuk saat ini perseroan akan fokus untuk membangun 2. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara Entitas
fundamental yang kuat antara lain melalui penguatan tata Utama dan Entitas Anggota dalam Konglomerasi
kelola internal dan kemudian fokus pada segmen bisnis antara Keuangan PT.Bank KB Bukopin, Tbk melalui pertemuan
lain melalui rencana: yang telah diagendakan.
3. Meningkatkan kualitas self assessment tata kelola
Perluasan Bisnis Utama terintegrasi pada Entitas Utama maupun Entitas Anggota
melalui evaluasi dan monitoring atas kualitas penerapan
KB Bukopin bertujuan untuk menangkap peluang pasar dengan tata kelola terintegrasi.
meningkatkan kapabilitas dan menciptakan value proposition 4. Meningkatkan peran organ dan instrumen tata kelola
yang berpusat pada pelanggan (customer centric). Bank akan terintegrasi khususnya dalam rangka pengawasan tata
merancang penawaran produk dan program yang disesuaikan kelola terintegrasi.
untuk menangkap segmen yang relevan dalam UKM dan ritel,
serta Indo-Korean Business serta mengoptimalkan produk- Bank melaksanakan prinsip dasar GCG yang diwujudkan dalam
produk unggulan untuk dilakukan cross selling. bentuk:
• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Menangkap Pasar Baru Melalui Pemanfaatan Digital dan Direksi
Banking • Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan
satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern
Membangun kapabilitas dan penawaran produk baru untuk bank
menangkap peluang pasar yang lebih besar, memanfaatkan • Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan Auditor
digital disruption di pasar perbankan Indonesia. Bank akan Eksternal
merancang value proposition pada digital banking untuk • Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem
nasabah ritel, UKM dan bisnis lainnya. pengendalian intern
• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
Manajemen Sumber Daya Manusia dana besar
• Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank
Selama masa pandemi Covid 19 perusahaan sangat • Rencana strategis Bank
memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan dalam • Penyempurnaan Pedoman GCG
bekerja. Penerapan protokol kesehatan senantiasa diterapkan
secara ketat demi mencegah penyebaran Covid 19 di lingkungan
kantor. Selain dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat Pada bulan Desember 2020 perusahaan
di lingkungan kantor, perusahaan juga mengeluarkan kebijakan
telah meluncurkan penyempurnaan
WFH. Kebijakan tersebut sesuai dengan arahan Satgas Covid
19 terkait dengan pengaturan kerja karyawan melalui pola peraturan kode etik terbaru dan pakta
WFH. Penerbitan kebijakan tersebut juga sebagai bagian dari
integritas sebagai upaya peningkatkan
kepatuhan Bank KB Bukopin terhadap regulasi pemerintah
dalam mencegah penyebaran virus Covid 19. Kebijakan WFH ini tata kelola perusahaan.
akan diberlakukan sampai jangka waktu yang tidak ditentukan
sampai dengan adanya instruksi lanjutan dari pihak- pihak
terkait.
Sejalan dengan praktik keuangan berkelanjutan, Bank diwujudkan dengan pelaksanaan 4 (empat) bidang Corporate
mewajibkan seluruh jajaran karyawan memiliki sikap untuk Social Responsibility (CSR) yakni (a) lingkungan hidup, (b)
menghormati budaya masyarakat setempat dan menjaga ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, (c) CSR
kelestarian lingkungan. Selain itu sebagai bentuk tanggung yang terkait pengembangan sosial kemasyarakatan, (d) CSR
jawab Bank KB Bukopin terhadap masyarakat untuk berperan yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
aktif memberikan edukasi tentang perbankan dan melaksanakan (nasabah).
program-program Corporate Social Responsibility (CSR)
telah diatur melalui Kode Etik Bank yang diperbaharui dan Salah satu contoh pelaksanaan CSR di bidang pemberdayaan
disampaikan kepada seluruh karyawan pada November 2020. masyrakat dan lingkungan hidup adalah pada tanggal 2
November 2019 Bank Bukopin Cabang Yogyakarta bekerjasama
Bank memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
keberlanjutan yang mampu meciptakan nilai ekonomi, Gunung Kidul dalam rangka pengadaan air bersih untuk
sosial, dan ekologis yang dapat mendorong pencapaian masyarakat Gunung Kidul yang sedang mengalami krisis air
tujuan pembangunan berkelanjutan. Komitmen tersebut bersih.
Pada tahun 2020 Perseroan mengalami beberapa kali perubahan susunan Direksi, sehingga komposisi Direksi Perseroan per 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan
Direktur Utama Rivan A. Purwantono
Direktur Adhi Brahmantya
Direktur Hari Wurianto
Direktur Jong Hwan Han
Direktur Ji Kyu Jang**
Direktur Euihyun Shin**
Direktur Senghyup Shin**
Direktur Helmi Fakhrudin*
Direktur Dodi Widjajanto*
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan kepada Bagi para mitra kerja, kami ingin menyampaikan ucapan terima
pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan kasih yang setulus-tulusnya untuk kepercayaan yang diberikan
dukungan kepada KB Bukopin. Kepada Dewan Komisaris atas selama ini dan kami berharap untuk dapat terus meningkatkan
arahan dan pengawasan yang diberikan kepada kami. Kepada pelayanan agar dapat memenuhi eskpektasi para pengguna
seluruh pegawai KB Bukopin, kami menyampaikan penghargaan jasa. Kepada mitra usaha, kami mengucapkan terima kasih
yang setingginya-tingginya atas keuletan, semangat, kerja atas dukungannya yang terus menerus, dalam masa yang baik
keras dan memberikan komitmen baik secara individu maupun maupun yang sulit. Penghargaan juga kami sampaikan kepada
secara bersama-sama melaksanakan dan memastikan seluruh para pemangku kepentingan lainnya.
terselenggaranya jasa perusahaan.
Kilas Kinerja 2020 45
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penutup
Sebagai penutup, Direksi mengajak kepada semua jajaran Perusahaan untuk tetap optimis dalam menghadapi tantangan di masa
depan. Kami yakin bahwa dengan kerjasama yang baik, saling bahu-membahu, dan bergandeng tangan seraya menjaga kekompakan di
antara kita, semua kesulitan dan tantangan yang berat Insya Allah akan dapat kita lalui dengan baik. Semoga hubungan dan kerjasama
yang harmonis di antara seluruh Pemangku Kepentingan senantiasa tercipta di masa yang akan datang.
Rivan A. Purwantono
Direktur Utama
46 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan
Tahunan PT Bank KB Bukopin, Tbk (“Perseroan”) tahun 2020 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Dewan Komisaris
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan
Tahunan PT Bank KB Bukopin, Tbk (“Perseroan”) tahun 2020 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Direksi
Profil Perusahaan
Dengan sinergi dan transformasi yang terjadi di tahun 2020, Bank Bukopin berupaya
melakukan penyempurnaan produk dan layanannya dengan memperkuat inovasi dan
menerapkan teknologi terbaru. Didukung dengan jaringan global, Bank berkomitmen
untuk menyediakan layanan finansial terbaik bagi nasabahnya.
Identitas Perusahaan
Riwayat Singkat Perusahaan
Keterangan Perubahan Nama
Jejak Langkah Perusahaan
Logo Perusahaan
Bidang Usaha
Produk dan Jasa
Inovasi Bisnis
Jaringan Bisnis dan Wilayah Operasi
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan
Struktur Organisasi
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Pejabat Eksekutif Senior
Komposisi Pemegang Saham
Suspensi Saham Perseroan
Deviden Saham
Struktur Grup Perusahaan
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Informasi Pada Website Perusahaan
Program Pendidikan dan Pelatihan Manajemen
50 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Identitas Perusahaan
Kepemilikan
PT Bank KB Bukopin Tbk (selanjutnya disebut “Bank KB Bukopin” atau “Bank Bukopin” atau “Bank” atau “Perseroan”) didirikan pada
tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal
Koperasi No. 13/Dirjen/Kop/70 dan telah didaftarkan dalam Daftar Umum Direktorat Jenderal Koperasi dengan No. 8251 pada tanggal
10 Juli 1970.
Sejak awal pendiriannnya, Bank memfokuskan diri pada Anggaran Dasar Bank mengalami beberapa kali perubahan
segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), saat ini seiring waktu dan perubahan terakhir dinyatakan dengan:
telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke
kelompok bank menengah di Indonesia dari segi aset. Seiring Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 22 Desember
dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan 2020 No. 12 sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam
melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Bank telah database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
mengembangkan usahanya ke segmen Ritel dan Konsumer Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 23 Desember
sejak tanggal 16 Maret 1971 dengan izin Menteri Keuangan 2020 No. AHU-0085571.AH.01.02 Perihal: Penerimaan
dalam Surat Keputusan No. Kep-078/DDK/II/3/1971 tanggal 16 Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank KB
Maret 1971. Bisnis Ritel Bank berkembang seiring dengan bisnis Bukopin Tbk.
Komersial sebagai penyeimbang, dengan berbagai produk dan
layanan jasa yang ditawarkan sebagaimana Anggaran Dasar
terakhir.
52 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Anggaran Dasar Bank mengalami beberapa kali perubahan Hingga akhir tahun 2020, Bank memiliki jaringan operasional
seiring waktu dan perubahan terakhir dinyatakan dengan Akta lebih dari 419 outlet yang tersebar di 24 provinsi di seluruh
Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 22 Mei 2019 No. 14 Indonesia yang terhubung secara real time on-line. Perseroan
sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam database juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan nama “Swamitra”, sebagai wujud program kemitraan dengan
Hak Asasi Manusia RI tertanggal 21 Juni 2019 No. AHU- koperasi dan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga memiliki 850
AH.01.03-0289094 Perihal: Penerimaan Pemberitahuan ATM dan terhubung dengan seluruh ATM yang berada pada
Perubahan Anggaran Dasar, dan sesuai dengan susunan jaringan ATM Plus, ATM Bersama, dan ATM Prima.
Kilas Kinerja 2020 53
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
2015
• PT Bosowa
2017
• Menginisiasi pendirian
2019
• Peluncuran Visi- 2020
Corporindo menjadi BNV Labs sebagai Misi dan Budaya • Perseroan
pemegang saham inkubator startup di Perusahaan baru melaksanakan aksi
pengendali. bidang fintech. yaitu I CAN (Integrity, korporasi dalam
• Penerbitan Obligasi • Meluncurkan tabungan Competent. Care, rangka memperkuat
Subordinasi digital Wokee untuk Accountable, Never permodalan, yaitu
Berkelanjutan II memperkuat bisnis Give Up). Penawaran Umum
Bank Bukopin Tahap Perseroan pada • Peluncuran layanan Terbatas V dan
I Tahun 2015. segmen perbankan Virtual Interactive Private Placement.
• Peningkatan digital. Online Assistant atau • KB Kookmin Bank
kepemilikan pada • Penerbitan Obligasi VIOLA. menjadi Pemegang
PT Bank Syariah Subordinasi • Melengkapi lini Saham Pengandali
Bukopin menjadi Berkelanjutan II Bank produk fasilitas dana Perseroan dengan
sebesar 89,07%. Bukopin Tahap II tahun talangan Flexy Bill kepemilikan 67,00%.
2017. dengan Flexy Gas, • Perubahan nama
2016 Flexy Health dan dan logo Perseroan
• Peningkatan 2018 Invoice Financing. sebagai bagian dari
kepemilikan pada • Pelaksanaan proses transformasi
PT Bank Syariah Penawaran Umum menjadi KB Bukopin.
Bukopin menjadi Terbatas (PUT)
sebesar 90,67%, dan IV dalam rangka
Bukopin Finance memperkuat struktur
menjadi 96,06%. permodalan Perseroan.
• Penerbitan Medium • KB Kookmin Bank
Term Notes I Bank menjadi salah satu
Bukopin tahun 2016 pemegang saham
Seri B. Perseroan dengan
• Penerbitan Medium kepemilikan sebesar
Term Notes Bank 22%.
Bukopin tahun 2016. • Bank Bukopin
meluncurkan layanan
Flexy Bill bekerja
sama dengan PLN
untuk memfasilitasi
pembayaran listrik para
pelaku usaha.
56 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Logo Perusahaan
Logo sebagai sarana identitas yang mencerminkan karakter, produk dan jasa sebuah perusahaan sehingga dapat menyampaikan
informasi mengenai perusahaan kepada publik, dimana sebuah logo memiliki banyak elemen berupa bentuk, warna, garis dan jenis
yang keseluruhannya saling mendukung untuk mempengaruhi pemikiran, pandangan atau pendapat publik terhadap perusahaan.
Simbol • Simbol KB mencerminkan ambisi untuk menjadi brand finansial yang terkemuka di Industri
Keuangan Tanah Air.
• Simbol Star-b yang mengandung makna bintang, menunjukkan perspektif orientasi masa
depan KB Financial Group dan keinginan yang tinggi untuk melesat ke kelas dunia.
Visualisasi • Warna kuning pada logo Perseroan melambangkan kesegaran baru yang dibawa oleh KB
Kookmin Bank.
• Teknologi terbaru dan dukungan jaringan global menjadi modal Bank KB Bukopin
menyediakan layanan finansial terbaik bagi Indonesia.
Kilas Kinerja 2020 57
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bidang Usaha
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, pasal 3 ayat 1 Perseroan bergerak di industri jasa perbankan.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, Sudah
sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya.
Memberikan Kredit. Sudah
Menerbitkan surat pengakuan utang. Sudah
• Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas Sudah
perintah nasabahnya;
• Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak
lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama
dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan Pemerintah;
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
• Obligasi;
• Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
• Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Sudah
Menempatkan dana pada, meminjam dana hari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik Sudah
dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana
lainnya.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar Sudah
pihak ketiga.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Sudah
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. Sudah
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga Sudah
yang tidak tercatat di Bursa Efek.
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak Sudah
memenuhi kewajibannnya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib
dicairkan secepatnya.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan Wali Amanat. Sudah
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan Sudah
Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Sudah
Indonesia.
Melakukan kegiatan pernyataan modal pada Bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti Sudah
sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian
dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan Sudah
syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Adapun fokus layanan perbankan yang ditawarkan Perseroan Masing-masing bisnis tersebut terdiri dari aktivitas penyaluran
terbagi dua yakni segmen Ritel dan segmen Komersial. Segmen kredit, penghimpunan dana, peningkatan fee based income
Ritel terdiri dari segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan dan aktivitas layanan lainnya yang semua dilakukan sesuai
Menengah) serta segmen Konsumer. Bisnis Ritel Perseroan ini dengan value yang telah ada. Bisnis Perseroan ini didukung
didukung oleh Bisnis Komersial yang pertumbuhannya sebagai oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, teknologi
penyeimbang dari Bisnis Ritel. Keseluruhan segmen tersebut informasi yang terkini serta manajemen risiko dan kepatuhan
didukung oleh Perbankan Internasional, Treasury, dan layanan yang handal.
berbasis fee.
58 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kegiatan usaha Perseroan meliputi produk segmen Ritel dan segmen Komersial, yang terdiri dari berbagai produk dan layanan yakni
produk simpanan, produk pinjaman, serta berbagai layanan yang dijelaskan sebagai berikut:
Ritel
Konsumer UMKM
Simpanan Simpanan
Produk simpanan Konsumer terbagi dari produk deposito dan Produk simpanan UMKM, terdiri dari beberapa jenis tabungan
giro, antara lain: yang disediakan Perseroan kepada nasabah yaitu:
1. Produk Deposito yang disediakan Perseroan 1. Tabungan Siaga Bukopin,
kepada nasabah memiliki turunan produk yaitu: 2. Tabungan Siaga Bukopin Kerjasama,
• Deposito Bukopin Rupiah, 3. Tabungan Siaga Bukopin Rencana,
• Deposito Bukopin Valas, 4. Tabungan Siaga Bukopin Bisnis (Perorangan dan Badan
• Deposito Merdeka, dan Usaha),
• Deposit on Call. 5. Tabungan Siaga Bukopin Premium,
2. Produk Giro yang disediakan Perseroan kepada 6. Tabungan Bukopin Siaga Valas
nasabah memiliki turunan produk yaitu: 7. Tabungan Siaga Pensiunan,
• Giro Bukopin Rupiah, dan 8. Tabungan SIMPEL,
• Giro Bukopin Valas. 9. Tabungan Bukopin Rakyat,
10. Tabungan Digital Wokee, dan
Pinjaman 11. TabunganKu.
Produk pinjaman Konsumer yang disediakan Perseroan kepada
nasabah memiliki turunan produk yaitu: Pinjaman
1. Kredit Pensiunan, Produk pinjaman UMKM yang disediakan Perseroan kepada
2. Kredit Masa Pra Pensiun (MPP), nasabah memiliki turunan produk, yaitu:
3. Kredit Pemilikan Mobil, 1. Kredit Usaha Rakyat (KUR),
4. Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen, 2. Kredit Showroom Financing,
5. Kredit Serba Guna (KSG), 3. Kredit Project Financing Konstruksi dan Non Konstruksi,
6. Back to Back Loan, 4. Kredit Pre Project Financing,
7. Kartu Kredit, dan 5. Kredit Kepemilikan Kendaraan untuk Usaha (KPKU),
8. Produk Kredit PNS Aktif Channeling BPR. 6. Kredit Swamitra Baru, dan
7. Kredit Modal Tidak Tetap Swamitra.
Komersial
Simpanan Pinjaman
Produk simpanan komersial terbagi dari produk deposito dan Produk pinjaman komersial yang disediakan Perseroan kepada
giro, antara lain: nasabah memiliki turunan produk, yaitu:
1. Produk Deposito yang disediakan Perseroan 1. Kredit Modal Kerja,
kepada nasabah memiliki turunan produk yaitu: 2. Kredit Investasi, dan
• Deposito Bukopin Rupiah, 3. Kredit Sindikasi.
• Deposito Valas, dan
• Deposit on Call.
2. Produk Giro yang disediakan Perseroan kepada
nasabah memiliki turunan produk yaitu:
• Giro Umum, dan
• Giro Valas.
Kilas Kinerja 2020 59
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jasa Lainnya
Layanan Penerima Pembayaran Terkait Public Service Layanan Melalui Sistem Host to Host
Layanan penerimaan pembayaran dari masyarakat antara lain Perseroan telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan untuk
untuk pembayaran tagihan listrik, tagihan air, tagihan telepon, menyediakan jasa penerimaan setoran Negara (pajak dan non
tagihan lainnya yang didasari adanya kerjasama Perseroan pajak) secara online. Perseroan tidak mengenakan biaya untuk
dengan perusahaan lain. jasa tersebut, namun memperoleh manfaat dari akses atas
dana yang dihimpun dari penerimaan pembayaran pajak dalam
Electronic Banking (ATM, Internet Banking dan SMS jangka waktu tertentu.
Banking)
Jasa pembayaran tagihan yang dapat dilakukan melalui Penjualan Reksadana
berbagai jaringan distribusi yang meliputi ATM, SMS Banking, Perseroan dapat bertindak sebagai Agen Penjual produk
Internet Banking dan Phone Banking, sehingga nasabah dapat reksadana dan memperoleh komisi atas nilai aset bersih dari
melakukan transaksi perbankan kapanpun dan dimanapun reksadana yang dijual melalui jaringan distribusi Perseroan.
nasabah berada.
Penjualan Bancassurance
Jasa Kustodi Perseroan bekerjasama dengan PT AIA Financial dalam
Jasa yang diberikan berupa kegiatan penitipan surat berharga penjualan Bancassurance dengan model penjualan Referensi
untuk kepentingan pihak lain berdasarkan kontrak. Jasa ini kepada seluruh nasabah Perseroan dengan 2 (dua) pola
diberikan berdasarkan persetujuan Badan Pengawas Pasar penjualan yaitu pola Inbranch yang dilakukan oleh Cabang
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tanggal 3 Juli Perseroan yang ditunjuk dan pola telemarketing yang dilakukan
2006. Layanan yang diberikan melalui produk ini adalah layanan oleh Telesales Marketing PT AIA Financial.
penyimpanan surat berharga, penyelesaian transaksi, corporate
action, perwakilan dengan kuasa (proxy) dan layanan kustodian Penjualan Obligasi Negara
reksadana. Perseroan sebagai Agen Penjual Obligasi Negara Retail (ORI)
mulai dari seri 001 di tahun 2006 sampai seri 012 di tahun 2016
Wali Amanat dan Agen penjual Saving Bond Retail (SBR) seri 01.
Jasa yang diberikan Perseroan untuk bertindak mewakili
kepentingan investor pemegang efek bersifat utang. Jasa Bukopin Prioritas
wali amanat Perseroan di antaranya jasa wali amanat, jasa Bukopin Prioritas ditujukan untuk nasabah dengan saldo
agen jaminan, jasa agen pembayar dan jasa agen rekening simpanan di atas Rp500 juta. Untuk setiap nasabah Bukopin
penampung. Prioritas dilayani oleh seorang Relationship Officer yang
membantu nasabah dalam mengelola asetnya. Jasa yang
Jasa Arranger dan Keagenan Kredit Sindikasi ditawarkan Bukopin Prioritas meliputi pengelolaan nasabah
Jasa arranger dan keagenan kredit sindikasi diberikan kepada yang dikemas dalam suatu perencanaan keuangan yang terarah
nasabah yang membutuhkan pembiayaan dalam jumlah serta dapat meningkatkan keuntungan dan rasa aman bagi
besar sehingga diperlukan pembiayaan secara bersama- nasabah.
sama (sindikasi) oleh beberapa bank. Adapun jasa keagenan
memberikan layanan untuk proses pencairan kredit sindikasi Jasa Kerjasama Swamitra
(disbursement) dan pemenuhan semua kewajiban nasabah Perseroan sebagai pengelola Swamitra yang merupakan Unit
kepada bank serta proses administrasi kredit termasuk Usaha Simpan Pinjam Koperasi, melalui penyediaan dukungan
penyimpanan dan pengikatan dokumen jaminan sampai kredit operasional berupa logo, sistem manajemen, sistem teknologi
sindikasi tersebut dinyatakan selesai. (Swasys dan SIKM), sistem operasional dan sebagainya. Atas
pemberian dukungan tersebut, Perseroan memperoleh jasa
Modul Penerimaan Setoran Negara (MPN) pengelolaan, jasa kemitraan dan jasa manajemen.
Perseroan telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan untuk
menyediakan jasa penerimaan setoran Negara (pajak dan non
pajak) secara online. Perseroan tidak mengenakan biaya untuk
jasa tersebut, namun memperoleh manfaat dari akses atas
dana yang dihimpun dari penerimaan pembayaran pajak dalam
jangka waktu tertentu.
Kilas Kinerja 2020 61
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Perbankan Internasional Produk dan Jasa Treasury yang ditawarkan kepada nasabah
antara lain:
Layanan Perbankan Internasional menjadi salah satu 5. Transaksi jual beli forex (Value Today, Tom, Spot, Forward,
bisnis andalan Perseroan. Peningkatan kualitas pelayanan Swap).
dan pengembangan bisnis Perbankan Internasional terus 6. Deposit on Call (DOC).
ditingkatkan guna memperoleh kepercayaan dan kepuasan 7. Transaksi jual beli Obligasi (pemerintah dan korporasi).
nasabah dalam bertransaksi ekspor, impor, dan transfer 8. Jasa Kustodi (administrasi surat berharga nasabah).
valas yang kian tahun semakin bertambah. Dengan semakin 9. Jasa Wali Amanat.
meningkatnya reputasi, Perseroan semakin dapat menggalang
kerjasama dengan berbagai bank koresponden di dalam
maupun luar negeri dengan jumlah hampir mencapai 600 bank
koresponden yang tersebar di berbagai kota besar maupun
pusat perdagangan di berbagai belahan dunia di Asia, Amerika,
Eropa dan Afrika.
Treasury
Inovasi Bisnis
Digital Lounge
Perseroan meluncurkan fasilitas Digital Lounge yang
dikembangkan dengan desain baru yang lebih modern,
dilengkapi dengan fasilitas ASTRID (Artificial Intelligence Video
Banking), VICA (Video Authentification) dan sejumlah fasilitas
lainnya yang dapat memudahkan calon nasabah dalam
pembukaan rekening baru.
5 18
3
9 10
13
11
12 14
15
16
43 Kantor
Cabang 173 Kantor Cabang
Pembantu 169 Kantor
Kas
Kilas Kinerja 2020 65
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
850 ATM
di 24 Provinsi
20
23
24
22
21
5
6
17
66 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Perseroan telah menetapkan visi dan misi yang dijadikan acuan bagi arah pengembangan usaha. Visi dan Misi Perusahaan tersebut
ditetapkan melalui SK Dewan Komisaris No. SKEP/001/D.KOM/VII/2013 tentang Penyempurnaan Visi dan Misi PT Bank Bukopin
Tbk, tertanggal 9 Juli 2013 dan SK Direksi No. SKEP/634/DIR/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 yang telah diubah sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi No. 1092 tanggal 24 Juni 2019 sebagai berikut:
Visi Misi
Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan review atas Visi dan Misi yang telah ditetapkan Perseroan. Review tersebut
dilakukan untuk memastikan Visi dan Misi Perusahaan masih relevan dengan perkembangan bisnis, kebutuhan pemangku kepentingan
dan arah persaingan antar pelaku usaha jasa keuangan. Pada tahun 2020 Manajemen telah melakukan review atas visi dan misi Bank
dengan memperhatikan perkembangan organisasi dan manajemen memandang perlu adanya pembaharuan atas visi dan misi saat ini.
Kilas Kinerja 2020 67
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang diyakini dapat menjadi landasan dan acuan untuk mencapai tujuan. Adapun
nilai-nilai Perusahaan I CAN yang telah disahkan sesuai Surat Keputusan Direksi No. 1092 Tahun 2019 antara lain adalah sebagai
berikut:
Competent Diartikan sebagai cakap dalam melaksanakan tugas dan melakukan perbaikan
(Kompeten) terusmenerus untuk selalu menjadi yang terbaik.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Cepat belajar
• Peningkatan dan perbaikan berkesinambungan
Accountable Diartikan sebagai bertanggung jawab penuh dan menguasai pekerjaan untuk
(Akuntabilitas) mencapai hasil terbaik.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Bertanggung jawab
• Menguasai tugas
Never Give Up Diartikan sebagai mampu berpikir “out of the box” dan pantang menyerah
(Tidak Pernah Menyerah) dalam menghadapi tantangan dan hambatan untuk mencapai hasil terbaik.
Perilaku utama yang sejalan dengan nilai ini:
• Pantang menyerah
• Berpikir “out of the box”
Nilai-Nilai Perusahaan I CAN tersebut diharapkan dapat diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari oleh seluruh jajaran manajemen
dan karyawan di Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan.
68 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Struktur Organisasi
GENERAL MEETING OF
SHAREHOLDERS
BOARD OF
COMMISSIONERS
Secretary of Board
of Commissioners
BOARD OF DIRECTORS
ALCO
PRESIDENT DIRECTOR
RISK MANAGEMENT
COMMITTEE TRANSFORMATION
OFFICER (TO)
INTEGRATED RISK
MANAGEMENT
COMMITTEE
CHIEF STRATEGIC OFFICER
CHIEF FINANCIAL OFFICER CHIEF RISK OFFICER CHIEF OPERATION OFFICER
CREDIT POLICY (TO HEAD)
COMMITTEE
CREDIT COMMITTEE
Distribution
Corporate Finance Customer
Sales Distribution Corporate Strategy Strategy - Good Credit Underwriting Bad Bank
& Accounting Operations
INFORMATION Bank
TECHNOLOGY Credit
Sales & Wholesale
STEERING COMMITEE Financial
Distribution
Corporate Distribution
Credit Analysis
Settlement & Customer Legal & Credit
Strategic Strategic Channel Foreclosed
Management Experience Investigation
Planning Planning Development Asset
Wholesales
SME Credit
Sales & Analysis Credit Consumer,
Accounting & Distribution New Business Digital Restructuring Personal, &
Tax Management Development Banking Credit Card
Retail & SME Operations
Credit Policy &
Subsidiary & Management
Treasury & Affiliates Retail
Regional
International Management Collection
Business Credit
Banking
Modelling &
Policy
Treasury & Transformation
International Payment &
Branch Support E-Channel
Banking Offices
Credit Review Operations
Capital Market
Service& Corporate
Financial Secretary
Institution Enterprise Risk
Management
Asset Management
& Procurement
Kilas Kinerja 2020 69
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
REMUNERATION &
NOMINATION
COMMITTEE
RISK MONITORING
COMMITTEE
AUDIT COMMITTEE
GOVERNANCE OF
FINANCIAL
CONGLOMERATION
INTEGRATED
COMMITTEE
CHIEF INFORMATION OFFICER CHIEF WHOLESALE BANKING OFFICER CHIEF RETAIL & SME BANKING OFFICER CHIEF COMPLIANCE OFFICER
Product &
Transaction
Banking
Wholesale
70 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
4
1 2
5 8
Bo Youl Oh**
Komisaris Utama Independen
Usia 58 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir Akta Keputusan RUPS Luar Biasa No. 13 tanggal 22 Desember 2020 (Periode 2020-2024)
Riwayat Pendidikan Bachelor of Business Administration dari Hanyang Cyber University pada tahun 2005
Riwayat Pekerjaan 1. Head of Credit Analysis Division KB Kookmin Bank (2015 - 2017)
2. Senior Managing Director KB Kookmin Bank (2018)
3. Senior Executive Vice President KB Kookmin Bank (2019)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
**) Telah mendapatkan persetujuan OJK dan telah ditetapkan oleh Perseroan efektif
pengangkatannya pada 22 April 2021.
Kilas Kinerja 2020 73
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Usia 65 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir Akta Keputusan RUPS No. 07 tanggal 18 Juni 2020 (Periode 2020-2024)
Riwayat Pendidikan 1. Diploma di bidang Akuntansi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1978
2. Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1991
Riwayat Pekerjaan 1. Komisaris Utama PT PELINDO I (Persero) (2017 - 2018)
2. Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (2018 - 2020)
3. Direktur Utama SAO Advisory (2020 - sekarang)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
*) Telah mendapatkan persetujuan OJK dan telah ditetapkan oleh Perseroan efektif
pengangkatannya pada 15 Maret 2021.
74 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Chang Su Choi
Komisaris
Usia 54 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Seoul, Korea Selatan
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 15 tanggal 22 Mei 2019 (Periode 2019-2023)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Business Administration dari University of Seoul
pada tahun 1993
2. Master of Business Administration dari KAIST pada tahun 1999
Riwayat Pekerjaan 1. General Manager KB Insurance (2015)
2. Managing Director KB Insurance (2016 - 2018)
3. Managing Director KB Kookmin Bank (2019 - sekarang)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
Kilas Kinerja 2020 75
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nanang Supriyatno*
Komisaris
Usia 51 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 1994
Riwayat Pekerjaan 1. CEO Bosowa Agro Group (2017)
2. Deputy CEO Bosowa Property Group (2017 - sekarang)
3. Direktur Corporate Internal Audit Bosowa Group (2017 - sekarang)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan
kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
76 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Susiwijono
Komisaris
Usia 51 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 22 tanggal 22 Mei 2018 (Periode 2018-2022)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Diploma di bidang Kepabeanan & Cukai dari Badan Diklat Keuangan STAN
pada tahun 1991
2. Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997
3. Magister di bidang Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 2017
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Ditjen Bea dan Cukai
(2012 - 2015)
2. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi
(2015 - 2018)
3. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2018 - sekarang)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
Kilas Kinerja 2020 77
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Usia 65 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 23 tanggal 20 April 2010
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir Akta Keputusan RUPS Tahunan No. 15 tanggal 22 Mei 2019 (Periode 2019-2023)
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1989
2. Magister Manajemen Pemasaran di bidang Ekonomi dari STIE Indonesia
pada tahun 1997
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur SDM dan Umum, BULOG (2007 - 2009)
2. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, BULOG (2009 - 2011)
3. Direktur SDM dan Umum, BULOG (2011 - 2012)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
78 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Usia 52 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS Luar Biasa No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2014)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Hukum dari Yonsei University pada tahun 1991
2. Magister di bidang Hukum dari Yonsei University pada tahun 1998
Riwayat Pekerjaan 1. Foreign Lawyer MR&Partners Law Firm di Jakarta (2015 - 2019)
2. President Director LEENOH Consulting Indonesia (2019 - sekarang)
3. Member of Board Directors in Korean Association of Indonesia (2020 - sekarang)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Kilas Kinerja 2020 79
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tippy Joesoef*
Komisaris Independen
Usia 56 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS Luar Biasa No. 13 tanggal 22 Desember 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Widyatama
Riwayat Pekerjaan 1. Executive Director, CRO PT. Bank UOB Indonesia (2013 - 2016)
2. Risk Management Assessor LSPP (2014 - sekarang)
3. Chief Governance, Risk and Compliance (GRC) Officer di Fazz Financial Group/ Paypazz
(2019 - sekarang)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan
kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
80 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Profil Direksi
3 5
2
8
9
7
Usia 54 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 07 tanggal 18 Juni 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada Yogjakarta, 1991
2. Magister Hukum, Universitas Pelita Harapan, 2003
Riwayat Pekerjaan 1. General Manager Bisnis Konsumer PT Bank Bukopin Tbk (Oktober 2017 – Januari 2018)
2. Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk (Januari 2018 – Juni 2020)
3. Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Mei 2020 – Juni 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan 50.500 (0,0001546%)
Hubungan Afiliasi -
Kilas Kinerja 2020 83
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Adhi Brahmantya
Direktur Retail & Usaha Kecil & Menengah
Usia 58 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 15 tanggal 22 Mei 2019 (Periode 2019-2023)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, 1987
2. Master of Business Administration, Oklahoma City University, 1995
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur Teknologi Informasi dan Pengembangan Bisnis PT Bank Bukopin Tbk
(Oktober 2013 – Maret 2018)
2. Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi PT Bank Bukopin Tbk
(Maret 2018 – Juli 2018)
3. Direktur Operasi dan Teknologi Informasi PT Bank Bukopin Tbk (Juli 2018 – Juni 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan 85.995 (0,0002632%)
Hubungan Afiliasi -
84 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Hari Wurianto
Direktur Kepatuhan
Usia 54 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 22 tanggal 22 Mei 2018 (Periode 2018-2022)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Penyuluhan & Komunikasi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 1989
2. Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen IPMI Jakarta, 2006
Riwayat Pekerjaan 1. Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT Bank Bukopin Tbk
( Maret 2012 – Januari 2014)
2. General Manager of Strategy and Transformation PT Bank Bukopin Tbk
(Januari 2014 – November 2017)
3. General manager of Regional Business 1 PT Bank Bukopin Tbk
(November 2017 - Mei 2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
Kilas Kinerja 2020 85
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Usia 55 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 5 tanggal 6 November 2018 (Periode 2018-2022)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Bachelor of Administration, di bidang Business Administration, Yonsei University Korea,
1991
2. Master Business Administration, Graduate School of Business, University of Washington
USA, 2005
Riwayat Pekerjaan 1. Enterprise Wide Risk Management Departement (General Manager), KB Kookmin Bank
(Januari 2013 – Juli 2013)
2. Risk Director, KB Kookmin Bank (Almaty Kazakhstan), (Januari 2014 – April 2017)
3. Head of Busan Regional Head Office, KB Kookmin Bank
(September 2017 – November 2018)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
86 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Ji Kyu Jang**
Direktur Strategi
Usia 49 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Seoul, Korea Selatan
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana dibidang Ekonomi, State University of New York, 1996
2. Master Degree dibidang Business Administration, University of Wisconsin, 1998
Riwayat Pekerjaan 1. Senior Manager / Treasury Departemen, KB Kookmin Bank, (2007 – 2013)
2. Team Head / Global Business Planning Team, KB Kookmin Bank (2013 – 2017)
3. General Manager / Global Business Departemen, KB Kookmin Bank
(2018 – Agustus 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Kilas Kinerja 2020 87
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Euihyun Shin**
Direktur Teknologi Informasi
Usia 51 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Seoul, Korea Selatan
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan Bachelor of Administration di bidang Departemen of Accounting and Information,
Kookmin University (KOR), 1998
Riwayat Pekerjaan 1. Manager (Test Management), KB Kookmin Bank, (2012 – 2014)
2. Manager (IT Purchase and Contract Execution), KB Kookmin Bank (2015 – 2017)
3. Team Leader (IT Quality Management), KB Kookmin Bank
(November 2018 – Agustus 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
Usia 50 tahun
Kewarganegaraan Republik Korea
Domisili Seoul, Korea Selatan
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Bachelor of Administration di bidang Administration, KyungPook Nastional University,
1995
2. Master of Administration di bidang Administration, KyungPook National University,
1997
Riwayat Pekerjaan 1. Team Manager, KB Financial Group (Januari 2014 – Desember 2016)
2. Sr. Deputy General Manager, KB Financial Group (Januari 2017 – Desember 2017)
3. General Manager, KB Financial Group (Januari 2018 – Agustus 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Kilas Kinerja 2020 89
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Helmi Fakhrudin*
Direktur Operasi
Usia 45 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Bekasi, Jawa Barat
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Diploma (D-3) di bidang Ekonomi Akuntansi, STIE Yogyakarta, 1997
2. Sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi, Universitas Kristen Indonesia, 2003
Riwayat Pekerjaan 1. Kepala Divisi Perencanaan Strategis Perusahnaan (Pejabat Eksekutif) PT Bank Bukopin
Tbk, (Maret 2018 – Januari 2019)
2. Kepala SKAI (Pejabat Eksekutif) PT Bank Bukopin Tbk
(Januari 2019 – Agustus 2020)
3. Anggota Dewan Pengawas, Dana Pensiun Bank Bukopin (Juli 2016 – September 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan 84.000 (0,0002571%)
Hubungan Afiliasi -
*) Telah mendapatkan persetujuan OJK dan telah ditetapkan oleh Perseroan efektif
pengangkatannya pada 22 April 2021.
90 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Dodi Widjajanto*
Direktur Wholesale Banking
Usia 54 tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Pertama Akta Keputusan RUPS No. 67 tanggal 25 Agustus 2020 (Periode 2020-2024)
Dasar Hukum Pengangkatan Terakhir -
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana dibidang Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Sebelas Maret, 1990
2. Magister Manajemen di bidang Agribisnis, Institut Pertanian Bogor, 2002
Riwayat Pekerjaan 1. General Manager Kantor Cabang Hongkong PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang Hongkong (Juli 2016 – Agustus 2018)
2. Pemimpin Kantor Wilayah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah
Palembang ( April 2018 – Juli 2020)
3. Pemimpin Kantor Wilayah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah
Bandung (Juli 2020 – Agustus 2020)
Rangkap Jabatan -
Kepemilikan Saham Perusahaan -
Hubungan Afiliasi -
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan
kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
Kilas Kinerja 2020 91
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Arifin Joyodiguno
Executive Vice President Human Resorce
Usia: 56 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Maret 2018
Pendidikan terakhir: Magister Manajemen,
Universitas Gajah Mada
Novin Bermansyah
Executive Vice President Internal Audit
Usia: 56 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Januari 2020
Pendidikan terakhir: Sarjana S1
Tutwuri Anggarwani
Executive Vice President Internal Control
Usia: 47 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Desember 2020
Pendidikan terakhir: Sarjana S1
Titis Savitri
Executive Vice President Operation
Usia: 53 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak Juli 2019
Pendidikan terakhir: Sarjana S1
Budhi Darma
Executive Vice President Credit Underwriting Group
Usia: 49 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Januari 2020
Pendidikan terakhir: Magister S2
92 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Usia: 51 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Juli 2020
Pendidikan terakhir: Magister S2
M. Agus Setiono
Executive Vice President Distribution Strategy
Usia: 45 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Maret 2018
Pendidikan terakhir: Magister S2
Haris Budiman
Executive Vice President IT Operation & Infrastructure
Usia: 39 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Juli 2020
Pendidikan terakhir: Magister S2
Iman Hurustyadi
Executive Vice President Sales Distribution
Usia: 49 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Juli 2019
Pendidikan terakhir: Magister S2
Dewi Ekawati
Executive Vice President SME Marketing
Usia: 55 tahun
Domisili: Jakarta
Menjabat sejak: Juli 2018
Pendidikan terakhir: Magister S2
Kilas Kinerja 2020 93
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
94 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Per 31 Desember 2020, komposisi 20 pemegang saham terbesar Perseroan adalah sebagai berikut:
Presentase
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Status
Kepemilikan %
Kookmin Bank Co., Ltd. 21.891.179.319 67,000 Badan Usaha Asing
Bosowa Corporindo, PT 3.816.380.581 11,680 Perseroan Terbatas
Negara Republik Indonesia 1.038.968.631 3,180 Negara Republik Indonesia
General Resources Asia Limited 436.038.500 1,334 Badan Usaha Asing
New Luck Holdings Limited 432.195.995 1,322 Badan Usaha Asing
Koperasi Perkayuan Apkindo - MPI (Kopkapindo) 399.559.599 1,222 Koperasi
Citibank New York S/A Emerging Markets Core Equity Portofolio 77.766.040 0,238 Badan Usaha Asing
M. Andy Arslan Djunaid, SE 53.156.000 0,162 Perorangan Indonesia
Heru Budihartono 50.000.000 0,153 Perorangan Indonesia
Harry Juanda 39.800.000 0,121 Perorangan Indonesia
Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund 38.841.306 0,118 Badan Usaha Asing
Citibank New York S/A The Emerging Markets Small Cap Series 38.703.992 0,118 Badan Usaha Asing
Amin 38.400.000 0,117 Perorangan Indonesia
Siwa Linggam SE 38.193.906 0,116 Perorangan Indonesia
Saham Karyawan (MSOP) & Nasabah PT Bank Bukopin 35.587.686 0,108 Bank
Aditya Kristianto Njonoriswondo 33.000.000 0,101 Perorangan Indonesia
Sara Tiodora Silalahi 32.791.800 0,100 Perorangan Indonesia
Djadjang Tanuwidjaya 32.592.500 0,099 Perorangan Indonesia
Drh. Allen Marbun 31.079.200 0,095 Perorangan Indonesia
Saleh Djasit 30.488.900 0,093 Perorangan Indonesia
Per 31 Desember 2020, komposisi pemegang saham dengan kepemilikan 5% atau lebih saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Presentase
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Status
Kepemilikan %
Kookmin Bank Co., Ltd. 21.891.179.319 67,000 Badan Usaha Asing
Bosowa Corporindo, PT 3.816.380.581 11,680 Perseroan Terbatas
Kilas Kinerja 2020 95
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Per 31 Desember 2020, komposisi pemegang saham dengan kepemilikan kurang dari 5% saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Per 31 Desember 2020, kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Presentase
Nama Pemegang Saham Jabatan Jumlah Saham
Kepemilikan %
Helmi Fakhrudin Direktur 84.000 0,000
Rivan A. Purwantono Direktur Utama 50.500 0,000
Adhi Brahmantya Direktur 85.995 0,000
Pada bulan Juli 2006, Bank melakukan Penawaran Umum B), dimana sebesar Rp62,95 miliar (untuk 151.699.698 saham
Saham Perdana sejumlah 843.765.500 lembar saham Seri B biasa kelas B) diperoleh dari masyarakat dan sebesar Rp55,76
dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dengan miliar (untuk 134.351.070 saham biasa kelas B) diperoleh dari
harga jual Rp350 (nilai penuh) per saham kepada masyarakat Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan
melalui pasar modal sesuai dengan ketentuan perundang- Yayasan Bina Sejahtera Warga (Yabinstra) Bulog yang bertindak
undangan yang berlaku. Penawaran Umum Saham Perdana sebagai pembeli siaga (standby buyer) dengan proporsi masing-
saham Seri B kepada masyarakat ini telah memperoleh masing sebesar 89,83% dan 10,17%. Dana yang diperoleh dari
pernyataan efektif dari BAPEPAMLK melalui surat No. S-825/ Penawaran Umum Terbatas I ini telah diterima oleh Bank pada
BL/2006 tanggal 30 Juni 2006. Saham yang ditawarkan tersebut bulan Desember 2009.
mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
10 Juli 2006 dan pada saat yang bersamaan sebanyak 99% Pada tanggal 20 Desember 2010, Bank telah menyampaikan
saham Bank juga dicatatkan. Seluruh saham kelas A sebesar Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
0,31% dan saham kelas B sebesar 0,69% yang dimiliki oleh Umum Terbatas II kepada BAPEPAM-LK melalui surat No.
Kopelindo dan Kopkapindo masing-masing secara proporsional 11754/DIR/XII/2010 dalam rangka penerbitan Hak Memesan
tidak dicatatkan dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
pemerintah. Saham yang ditawarkan sebanyak 2.051.366.765 saham biasa
kelas B baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (nilai
Pada tanggal 26 Oktober 2009, Bank telah menyampaikan penuh) per saham dengan harga penawaran Rp520 (nilai
Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran penuh) per saham.
Umum Terbatas I kepada BAPEPAM-LK melalui surat No. 7548/ Bank memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK
DIR/X/2009 dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II melalui surat
Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. Saham No. S-771/BL/2011 tanggal 26 Januari 2011. Pada tanggal
yang ditawarkan sebanyak 286.050.768 saham biasa kelas B 26 Januari 2011, Bank melakukan Rapat Umum Pemegang
baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan Penawaran
per saham dengan harga penawaran Rp415 (nilai penuh) per Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan HMETD. Penawaran
saham. Bank memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM- Umum Terbatas II dilaksanakan pada tanggal 10 Februari
LK untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I melalui 2011-17 Februari 2011. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil
surat No. S-10319/BL/2009 tanggal 26 November 2009. Pada Penawaran Umum Terbatas II sebesar Rp929,74 Miliar (untuk
tanggal 26 November 2009, Bank melakukan Rapat Umum 1.787.960.495 saham biasa kelas B), dimana sebesar Rp921,10
Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan miliar (untuk 1.771.342.921 saham biasa kelas B) diperoleh dari
Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD. masyarakat dan sebesar Rp8,6 miliar (untuk 16.617.574 saham
Penawaran Umum Terbatas I dilaksanakan pada tanggal 4 biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi Karyawan Bank Bukopin
Desember 2009 sampai dengan 10 Desember 2009. Jumlah Jakarta (KKBJ) dan Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI).
dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas I Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas II ini telah
sebesar Rp118,71 miliar (untuk 286.050.768 saham biasa kelas diterima oleh Bank pada bulan Februari 2011.
98 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Bank telah menyampaikan Pada tanggal 22 Mei 2018, Bank melakukan Rapat Umum
Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Pemegang Saham Tahunan untuk menyetujui pelaksanaan
Umum Terbatas III kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan HMETD.
No. 13308/DIR/X/2013 dalam rangka penerbitan Hak Memesan Penawaran Umum Terbatas IV dilaksanakan pada tanggal 13
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. Juli 2018–25 Juli 2018. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil
Saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 Penawaran Umum Terbatas IV sebesar Rp1.462 miliar, dari nilai
saham biasa kelas B baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal tersebut sebesar Rp1.460 miliar diperoleh dari KB Kookmin
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp660 Bank sebagai standby buyer, sebesar Rp1,3 miliar diperoleh
(nilai penuh) per saham. Bank memperoleh pernyataan efektif dari masyarakat. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum
dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Terbatas IV ini telah diterima oleh Bank hingga tanggal 25 Juli
Umum Terbatas III melalui surat No. S-424/D.04/2013 tanggal 2018 sebesar Rp1.462.214.340.120.
12 Desember 2013. Pada tanggal 11-13 Desember 2013, Bank
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk Pada tanggal 24 Oktober 2019, Bank melakukan Rapat Umum
menyetujui pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III dalam Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan
rangka penerbitan HMETD. Penawaran Umum Terbatas III Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek
dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2013-7 Januari 2014. Terlebih Dahulu. Saham yang ditawarkan adalah sebanyak-
banyaknya 4.660.763.499 saham biasa kelas B baru (“Saham
Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham
Terbatas III sebesar Rp730,13 miliar (untuk 1.106.252.141 dan harga penawaran Rp180,- (seratus delapan puluh Rupiah)
saham biasa kelas B), dari nilai tersebut sebesar Rp9.29 setiap sahamnya. Jumlah Penawaran Umum Terbatas V sebesar
miliar (untuk 14.076.556 saham biasa kelas B) diperoleh dari Rp838.937.429.820 (delapan ratus tiga puluh delapan miliar
masyarakat, sebesar Rp343.41 miliar (untuk 520.319.150 saham sembilan ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus dua puluh
biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi Pegawai Bulog Seluruh sembilan ribu delapan ratus dua puluh Rupiah) dan telah
Indonesia (Kopelindo) dan sebesar Rp377,42 miliar (untuk dicatatkan di BEI (“PUT V”).
571.856.435 saham biasa kelas B) dari PT Bosowa Corporindo.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas III ini telah Pada tanggal 25 Agustus 2020, Bank melakukan Rapat Umum
diterima oleh Bank hingga tanggal 31 Desember 2013 sebesar Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan
Rp587.49 miliar dan hingga tanggal 9 Januari 2014 sebesar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Rp730,13 miliar. (“PMTHMETD”). Selanjutnya pada tanggal 2 September
2020, Perseroan telah melakukan PMTHMETD sebanyak
Pada tanggal 4 Mei 2018, Bank telah menyampaikan Pernyataan 16.360.578.947 (enam belas miliar tiga ratus enam puluh juta
Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas lima ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh
IV kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. 06529/ tujuh) saham kelas B dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
DIR/V/2018 dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp190,- (seratus
Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. Saham sembilan puluh Rupiah) setiap sahamnya. Jumlah PMTHMETD
yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 2.565.288.316 sebesar Rp3.108.509.999.930 (tiga triliun seratus delapan
saham biasa kelas B baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal miliar lima ratus sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp570 sembilan ribu sembilan ratus tiga puluh Rupiah) dan telah
(nilai penuh) per saham. Bank memperoleh pernyataan efektif dicatatkan di BEI.
dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran
Umum Terbatas IV melalui surat No. S-92/D.04/2018 tanggal
29 Juni 2018.
Kilas Kinerja 2020 99
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nominal Rating
Nama Obligasi dan Tanggal Tanggal Tenor Mata
Kupon (dalam
Sukuk Penerbitan Jatuh Tempo (Tahun) Uang
Rp miliar) 2019 2018
Penerbitan Obligasi 31 Mei 1989 25 Mei 1994 6 - Rupiah 30 - -
*) Peringkat obligasi pada tahun 2007 adalah IdA- (stable outlook) dari Pemeringkat Efek Indonesia.
**) Peringkat obligasi pada tahun 2007 adalah IdBBB+ (stable outlook) dari Pemeringkat Efek Indonesia.
***) Peringkat obligasi pada tahun 2007 adalah IdA-(sy) (stable outlook) dari Pemeringkat Efek Indonesia.
Sepanjang tahun 2020, tidak ada saham Perseroan yang ditangguhkan, sehingga informasi terkait hal tersebut tidak dapat disajikan
dalam laporan tahunan ini.
Deviden Saham
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2020, pemegang saham setuju untuk tidak membagikan dividen.
100 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Struktur grup Perseroan hingga akhir Desember 2020 adalah sebagai berikut:
PT Bukopin Finance
Jl. Melawai Raya No. 66 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
T: (021) 7278 9683
F: (021) 727 8908
PT Bukopin Finance
Pendirian PT. Bukopin Finance (Perseroan) tidak terlepas dari Maksud dan tujuan pendirian Perseroan sesuai Pasal 3
sejarah berdirinya PT. Leasing Indo Corporation berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan adalah menjalankan usaha
Akta No. 5 tanggal 11 Maret 1983 yang di buat di hadapan Tan dibidang pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana dan
A. Sioe, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan atau barang modal yang merujuk kepada POJK No. 29/2014
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat meliputi; Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja dan
Keputusan No. C2-5233.HT.01.01. TH83 tanggal 29 Juli 1983 Pembiayaan Multiguna.
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
26, beserta Tambahan No. 432 tanggal 1 April 1986. Perseroan Kepemilikan saham Bank Bukopin sebesar 97,03% dengan
memperoleh izin usaha sebagai Perusahaan Pembiayaan dari susunan kepengurusan hingga akhir tahun 2020 adalah sebagai
Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan berikut:
No. 66/KMK.017/1994 tertanggal 5 Maret 1994.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Lamira Septini Parwedi
Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan,
Direksi
termasuk perubahan nama menjadi PT. Indo Trans Buana Multi
Direktur Utama Tri Djoko Roesiono
Finance sesuai Akta No. 99 tanggal 3 Mei 1991 dan masuknya
Direktur Ferry Adrian Takari
PT. Bank Bukopin sebagai Pemegang Saham sesuai Akta No.
181 tanggal 26 Desember 1994.
PT. Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank
sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama
bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah
diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9
bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk., proses Desember 2008, kegiatan operasional Perseroan secara resmi
akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik
hingga 2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang Indonesia periode 2004 -2009. Sampai dengan akhir Desember
sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor
didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh)
Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 6 (enam)
memperolah Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/ unit mobil kas keliling, dan 96 (sembilan puluh enam) Kantor
KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Layanan Syariah, serta 33 (tiga puluh tiga) mesin ATM BSB
Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan dengan jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin.
Status Menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swansarindo
Internasional yang memperoleh kegiatan operasi berdasarkan Kepemilikan saham Bank Bukopin sebesar 92,78% dengan
surat Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr susunan kepengurusan hingga akhir tahun 2020 adalah sebagai
tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum berikut:
dan Pemindahan Kantor Bank. Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen Tri Joko Prihanto
Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Komisaris Rudi Bachtiar
Organisasi Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Komisaris Suyatno
Bank Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Direksi
Indonesia yang memperoleh persetujuan dari (BI) nomor 5/4/ Direktur Utama Dery Januar
KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan Direktur Operasi & Pelayanan Ruddy Susatyo
ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003. Dalam Direktur Kepatuhan Adil Syahputra
perkembangannya kemudian PT Bank Persyarikatan Indonesia dan Manajemen Risiko
melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Dewan Pengawas Syariah
Tbk., maka pada tahun 2008 setelah memperolah izin kegiatan Ketua Dewan H. Ikhwan Abidin Basrie, MA
usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip Pengawas Syariah
syariah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Anggota Dewan Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, MA
nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 Pengawas Syariah
104 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pemeringkat Efek
Nama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Alamat Panin Tower Senayan City, 17th Floor Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta 10270-Indonesia
Telepon: (62-21) 7278 2380 | Fax: (+62) 21 72782370
Website: www.pefindo.com
Jasa yang Diberikan • Pemantauan dan Pemeringkatan
• Publikasi
Periode Penugasan Januari – Desember 2020
Kustodian
Nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Alamat Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190-Indonesia
Telepon: (62-21) 5152855 | Fax: (62-21) 52991199
Website: www.ksei.co.id | Email: helpdesk@ksei.co.id
Jasa yang Diberikan Pengelolaan Administrasi Efek (Saham dan Obligasi)
Periode Penugasan Januari – Desember 2020
Notaris
Nama Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H.
Alamat Prince Center, Lantai XI R.1103 Jl. Jend. Sudirman Kav. 3-4,
Jakarta 12190, Indonesia
Tel: (62-21) 5734129 Faks: (62-21) 5735205 Email: isyana_notary@hotmail.com
Jasa yang Diberikan 1. Penyusunan Akta Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
2. RUPS Luar Biasa dan Penawaran Umum Terbatas V
Periode Penugasan Januari – Desember 2020
Konsultan Hukum
Nama Imran Mumtaz & Co (IMCOLaw)
Alamat Office 8 Building 35th Floor Zone G, Sudirman Central Business District Lot. 28 Jl. Jend.
Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: (62-21) 29333800 | Fax: (62-21) 29333801
Website: imcolaw.com | Email: info@imcolaw.com
Jasa yang Diberikan Konsultasi Hukum
Periode Penugasan Januari – Desember 2020
Konsultan Hukum
Nama Atelier of Law (Armand Yapsunto Muharamsyah & Partners)
Alamat Generali Tower, Penthouse Floor-Gran Rubina Business Park
Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12940, Indonesia
Telepon: (62-21) 8370 7777 | Fax: (62-21) 8370 7771
Website: www.aymp.law | Email: contact@aymp.law
Jasa yang Diberikan Konsultasi Hukum
Periode Penugasan Januari – Desember 2020
Daftar Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik 5 (Lima) Tahun Terakhir (2016-2020)
1. Purwantono, Sungkoro, dan Surja (Firma Anggota Ernst & Young Global Limited), 2016
2. Purwantono, Sungkoro, dan Surja (Firma Anggota Ernst & Young Global Limited), 2017
3. Purwantono, Sungkoro, dan Surja (Firma Anggota Ernst & Young Global Limited), 2018
4. Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan (Firma Anggota dari Jaringan Global RSM), 2019
5. Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahyo dan Rekan (Firma Anggota dari Jaringan Crowe), 2020
Penerapan keterbukaan informasi di Bank mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web
Perusahaan Publik dan Emiten. Berdasarkan ketentuan tersebut, Perusahaan diwajibkan memuat informasi yang dipersyaratkan dan
senantiasa dimutakhirkan secara berkala dari tahun ke tahun dengan memperhatikan 4 (empat) bagian utama informasi yang wajib
dimuat pada website perusahaan, yaitu:
1. Informasi umum emiten atau perusahaan publik;
2. Informasi bagi pemodal atau investor;
3. Informasi tata kelola perusahaan;
4. Informasi tanggung jawab sosial perusahaan.
Website Perusahaan biasanya dipergunakan sebagai alat untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan oleh Perusahaan,
dengan desain penyajian yang menarik, tampil dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, terdapat logo Perusahaan
sebagai identitas dan sistem navigasi yang simpel sehingga memudahkan pengunjungnya dalam mencari informasi. Data dan informasi
yang ditampilkan senantiasa diperbaharui setiap kali ada perubahan, selain untuk memenuhi ketentuan peraturan juga menerapkan
prinsip GCG.
Dengan tersedianya website Bank sebagai sarana keterbukaan informasi tentang Perusahaan, diharapkan akan meningkatkan
kepercayaan masyarakat luas serta tentunya Pemegang Saham.
Susiwijono Komisaris Workshop Evaluasi Kinerja RKA 2020 Bandung, 16-19 Januari 2020 Diklat
Seminar Transformasi Arah Baru Bukopin Jakarta, 04 Agustus 2020 Diklat
Deddy SA Kodir Komisaris Workshop Evaluasi Kinerja RKA 2020 Bandung, 16-19 Januari 2020 Diklat
Seminar Transformasi Arah Baru Bukopin Jakarta, 04 Agustus 2020 Diklat
Refreshment SMR Untuk Komisaris Jakarta, 15-16 September 2020 LSPP
Uji Kompetensi SMR LV I Jakarta, 13 Oktober 2020 LSPP
Uji Kompetensi SMR LV II Jakarta, 19 Oktober 2020 LSPP
Hae Wang Lee** Komisaris “Pembekalan SMR LV I SMR LV I Provision” Jakarta, 15 November 2020 LSPP
Independen
Tippy Joesoef* Komisaris - - -
Independen
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Kilas Kinerja 2020 109
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Euihyun Shin** Direktur Teknologi Town Hall Meeting 2020 Jakarta Bank Bukopin
Informasi Uji Kompetensi Sertifikat Manajemen Risiko (BSMR) Jakarta Lembaga
Level V Sertifikasi Profesi
Launching New Code of Ethics dan Emergency Jakarta Perbankan (LSSP)
Management Program Bank Bukopin
Seng Hyup Shin** Direktur Keuangan Town Hall Meeting 2020 Jakarta Bank Bukopin
Uji Kompetensi Sertifikat Manajemen Risiko (BSMR) Jakarta Lembaga
Level V Sertifikasi Profesi
Launching New Code of Ethics dan Emergency Jakarta Perbankan (LSSP)
Management Program Bank Bukopin
Helmi Fakhrudin* Direktur Operasi Sertifikasi Internal Audit 2 Jakarta LPPI
Sertifikasi Manajemen Risiko 5 Jakarta LPPI
Seminar Transformasi Arah Baru Bukopin Jakarta Bank Bukopin
Town Hall Meeting 2020 Jakarta Bank Bukopin
Training CEO Talk Jakarta Bank Bukopin
Pelatihan Public Relation Direksi Jakarta Bank Bukopin
Launching New Code of Ethics dan Emergency Jakarta Bank Bukopin
Management Program
110 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Tinjauan Perekonomian
Tinjauan Operasional
Tinjauan Keuangan
Permodalan dan Penerapan Manajemen Risiko
116 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Tinjauan Perekonomian
Analisis Perekonomian Global membaiknya kondisi ekonomi dan keuangan global. Kendati
demikian, proyeksi IMF ini jauh lebih rendah dari perkiraan pada
Sejumlah lembaga internasional memberikan prediksi yang Oktober 2020 yang memperkirakan ekonomi Indonesia akan
menggembirakan mengenai outlook perekonomian global di tumbuh 6,1 persen tahun ini. Ketidakpastian seputar prospek
tahun 2021. Mulai dari rasa optimisme pelantikan Joe Biden pertumbuhan ternyata lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
pada 20 Januari 2021 nanti hingga program vaksinasi corona Untuk mengamankan momentum pemulihan yang sedang
di seluruh dunia pada kuartal I-2021. Lantas, berakhirnya terjadi, dukungan kebijakan yang memadai sangat penting.
lockdown di sejumlah negara Eropa disertai pemulihan ekonomi Bauran kebijakan ekonomi makro yang akomodatif diharapkan
lebih lanjut pada 2021 ini bisa membuat perekonomian global tetap jalan di 2021. Terkait dengan Undang-Undang No
“kembali normal” seperti sebelum masa pandemi. Meski ada 11/2020 tentang Cipta Kerja, IMF menegaskan undang-
risiko utang besar yang terakumulasi selama 2020, kebijakan undang ini sangat membantu mengurangi hambatan bagi
preventif pengelolaan utang yang hati-hati tentu sudah investasi penciptaan lapangan kerja baru dan meningkatkan
disiapkan di setiap negara. Outlook pemulihan ekonomi global produktivitas. Untuk itu standar tata kelola yang berkualitas
ini akan memberikan efek positif ke perbaikan harga komoditas, tinggi di pengaturan regulasi saat mengimplementasikan UU
minyak khususnya. Permintaan komoditas dan minyak akan ini harus dipertahankan. Lembaga internasional lainnya, Bank
meningkat yang berdampak pada kenaikan harga. Perbaikan Dunia, memprediksikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
ekonomi di sejumlah negara maju dan negara berkembang sebesar 4,4% di 2021. Proyeksi Bank Dunia ini tercatat dalam
akan memperkuat mata uang mereka. Maka setelah pemulihan Global Economic Prospect edisi Januari 2021.
ekonomi yang sangat kuat pada paruh pertama 2021,
pertumbuhan ekonomi secara bertahap akan kembali turun ke Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di zona positif
pertumbuhan tren global berkisar 3%. Pertumbuhan ekonomi menyusul proyeksi pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan
tertinggi terus berada di Tiongkok mewakili kawasan Asia yang Pasifik di level 7,4% di sepanjang 2021. Pandangan itu berpijak
bertumbuh serentak. Oxford Economics bersama the Institute pada peluncuran vaksin yang efektif pada kuartal I-2021
of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), di negara-negara besar, negara-negara berkembang, dan
memperkirakan pertumbuhan ekonomi di seluruh Asia negara-negara kecil. Menkeu Sri Mulyani Indrawati meyakini
Tenggara (ASEAN) kontraksi 4,1% di 2020. Namun kemudian pertumbuhan ekonomi tahun ini mulai menunjukkan angka
pada 2021 angka pertumbuhan ekonomi ASEAN akan melonjak positif. Salah satu faktornya adalah proses vaksinasi yang
menjadi 6,2%. Dalam laporan tersebut, pemulihan ekonomi di mulai berjalan. Ekonomi Indonesia pada Maret-April 2021
ASEAN pada 2021 sebagian disebabkan low base effect dari diproyeksikan tumbuh dalam rentang antara 4,5%-5,5%. Begitu
2020 sebagai baseline. Tetapi kebijakan makroekonomi dinilai pula pada Mei-Juni 2021, ekonomi diprediksi bertahan di
akan tetap berperan akomodatif, dengan dukungan fiskal yang level 4,5%-5,5%.Kemudian, pertumbuhan ekonomi Indonesia
ekstensif dan suku bunga rendah. diprediksi menembus 5% pada September-Oktober 2021.
Lalu, ekonomi diprediksi bertahan di level 5% pada Desember
Analisis Perekonomian Nasional 2020, sebagaimana tertuang di asumsi APBN 2021. Hanya saja,
pertumbuhan ekonomi tahun ini masih sangat bergantung
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksikan dengan perkembangan Covid-19 dan proses vaksinasi. Jika
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 berkisar minus penularan bisa ditekan dan vaksinasi berhasil, maka dampaknya
1,7% hingga minus 2,2%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi positif untuk ekonomi. Akselerasi pemulihan dan pertumbuhan
dari pemerintah tersebut tak jauh beda dengan lembaga ekonomi berpotensi terjadi. Apalagi pada 2021 ini pemerintah
internasional. Asian Development Bank (ADB), misalnya, juga telah merencanakan anggaran sebesar Rp 403,9 triliun
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Dari
minus 2,2%. Bank Dunia memproyeksikan minus 2,2%. total dana ini, sebesar Rp 25,4 triliun di antaranya akan
Kemudian Organisasi dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dialokasikan untuk anggaran kesehatan. Bahkan anggaran
mematok minus 2,4%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 kesehatan ini masih akan ditambah dengan belanja yang tidak
masih akan dibayang-bayangi oleh dampak pandemi Covid-19. terserap 2020. Sementara itu, anggaran perlindungan sosial
Namun sebagian orang yakin turbulensi akan berakhir karena dialokasikan sebesar Rp 110,2 triliun. Pemerintah pun masih
harapan besar adanya vaksin Covid-19 sebagai game changer akan memberikan insentif usaha sebesar Rp 20,6 triliun dan
yang utama. Beberapa lembaga keuangan dunia dan domestik dukungan UMKM serta pembiayaan korporasi senilai Rp 63,84
telah mengeluarkan prediksi ekonomi di 2021 Dana Moneter triliun. Desain kebijakan fiskal yang ekspansif memberikan
Internasional (IMF) menilai proyeksi ekonomi Indonesia dalam jaminan bahwa outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia di
zona positif, dimana ekonomi mulai mengalami rebound 2021 akan jauh lebih baik dibanding 2020 yang kontraksi. Dalam
pada semester kedua 2020. IMF memperkirakan ekonomi hal ini Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia
Indonesia akan tumbuh 4,8% pada 2021 dan 6% pada tahun di 2021 akan kembali ke zona positif, bahkan melesat hingga
2022. Proyeksi tersebut ditopang oleh dukungan kebijakan berada di kisaran 4,8% hingga 5,8%. Ketahanan perekonomian
yang kuat, termasuk rencana distribusi vaksin Covid-19 serta di tahun ini ditopang oleh membaiknya sejumlah komponen
Kilas Kinerja 2020 117
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
pembentuk produk domestik bruto (PDB), yaitu perbaikan melakukan berbagi upaya penyehatan dan penyelamatan
kinerja ekspor didukung dengan perbaikan pertumbuhan kredit namun masih terdapat beberapa debitur yang belum
ekonomi global. sepenuhnya dapat pulih dari kondisi ini. Untuk menjaga rasio
sebagai upaya Bank untuk mengantisipasi risiko kredit dimasa
Analisis Industri Perbankan depan dan menjaga rasio NPL nett <5% maka pada bulan
Desember 2020 total cadangan CKPN sebesar Rp3,5 triliun
Kondisi ketahanan perbankan secara umum pada 2020 masih sehingga NPL nett Desember 2020 menjadi sebesar 4,95%.
terjaga, tercermin dari kondisi permodalan bank yang cukup Total CKPN coverage (NPL) pada Q4 tahun 2020 sebesar 70,04%
solid dengan CAR tercatat sebesar 23,89%. Hal tersebut meningkat 37,31% dibandingkan Desember 2019. Pencapaian
menunjukkan kemampuan bank yang cukup memadai dalam Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank KB Bukopin bulan Desember
menyerap risiko. Fungsi intermediasi perbankan cenderung 2020 sebesar Rp44,04 triliun. Dari komposisi pendanaan,
menurun seiring dengan lemahnya permintaan kredit di sumber dana Bank KB Bukopin masih didominasi oleh Deposito
tengah pandemi COVID-19, yang terindikasi dari kredit yang yaitu sebesar 68,09%. Berdasarkan SPI Desember 2020, LDR
hanya tumbuh 1,49% (yoy) sedangkan DPK tumbuh 7,95% Industri perbankan dan BUKU III masih berada dikisaran 85%,
(yoy). Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibandingkan hal ini mengindikasikan kondisi likuiditas di pasar masih cukup
kredit menyebabkan rasio LDR turun ke level 88,64%. Sejalan ketat yang berdampak pada peningkatan suku bunga dana
dengan LDR yang berada dalam threshold (78-92%), kondisi sehingga mendorong nasabah untuk menempatkan dana
likuditas perbankan cukup memadai yang terindikasi dari rasio dalam bentuk deposito. Sebagai upaya peningkatan likuiditas
AL/NCD dan AL/DPK yang masing-masing tercatat 122,59% dan pemenuhan rasio likuiditas sesuai ketentuan regulasi, KB
dan 26,24%. Di tengah permintaan kredit yang rendah dan Bukopin akan fokus pada 4 (empat) strategi likuiditas yaitu Win
gangguan aktivitas ekonomi selama masa pandemi COVID-19, Back Customer Trust, Money Market Line, Fokus Pada Nasabah
perlu diperhatikan potensi peningkatan risiko kredit dan Utama dan Pengembangan Program Dana Ritel dan Enabler.
penurunan rentabilitas ke depan. Sebagai perbandingan kinerja Bank KB Bukopin terhadap
1. Kinerja Bank Umum Konvensional (BUK) perbankan nasional, berikut ini merupakan pencapaian kinerja
Fungsi intermediasi BUK menurun sejalan dengan kredit Bank KB Bukopin tahun 2020 dibandingkan kinerja Bank BUKU
yang tumbuh melambat dan lebih rendah dibandingkan III dan Industri Perbankan.
pertumbuhan DPK. Hal tersebut mengakibatkan turunnya
rasio LDR menjadi 89,10%, berada dalam threshold (78%-
92%). Secara umum kondisi likuiditas perbankan masih
terjaga, tercermin dari rasio AL/NCD dan AL/DPK yang
masing-masing tercatat 118,67% dan 26,84%, atau jauh
di atas threshold 50% dan 10%. Ketahanan BUK juga
masih solid dengan tingkat permodalan yang masih jauh di
atas threshold. Namun demikian, perlu diperhatikan risiko
kredit BUK yang meningkat dan rentabilitas yang turun
dibandingkan tahun sebelumnya.
2. Kinerja Bank Syariah
Kinerja bank syariah (BUS dan UUS) pada triwulan II-2020
secara umum masih cukup stabil, tercermin dari rasio CAR
BUS yang masih meningkat dan jauh di atas threshold
sehingga masih cukup untuk menyerap risiko. Kualitas
pembiayaan juga membaik ditandai dengan penurunan
NPF serta intermediasi yang masih cukup baik. Namun
demikian perlu diperhatikan rentabilitas yang mulai
menunjukkan penurunan sebagai dampak perlambatan
ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Pertumbuhan Kinerja dan Rasio Bank KB Bukopin Dibandingkan dengan Industri Perbankan dan BUKU III
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)-Statistik Perbankan Indonesia Periode Desember 2020.
Bank KB Bukopin dalam penyaluran kredit di tahun 2020, tetap fokus pada strategi pertumbuhan segmen Ritel di mana segmen
Komersial sebagai penyeimbang, hal ini juga diimbangi dengan berbagai upaya perbaikan kualitas kredit existing. Penyaluran kredit
menargetkan peningkatan market share di segmen bisnis unggulan dengan secara selektif dan fokus pada segmen Ritel dengan ATMR
rendah, yaitu segmen Konsumer dan UMKM. Di samping itu, Perseroan juga melakukan penyempurnaan proses bisnis perkreditan
dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Untuk ekspansi kredit, Bank KB Bukopin juga fokus pada sejumlah segmen tertentu
di masing-masing wilayah geografis, sesuai dengan potensi wilayah, track record segmen dan potensi risikonya maupun bisnis yang
masih memiliki peluang pertumbuhan. Di sisi pendanaan, Bank KB Bukopin fokus pada penguatan struktur sumber dana dengan
fokus pada sumber dana ritel di jaringan outlet kantor cabang, pengembangan produk giro dan tabungan untuk meningkatkan Current
Account Savings Account (CASA), serta memperbaiki komposisi pendanaan jangka menengah dan panjang dan pengembangan
sumber dana non simpanan nasabah.
Sementara itu, untuk nasabah komersial difokuskan pada kerjasama operasional perbankan dengan underlying penempatan dana
sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan keterikatan nasabah dengan Bank. Selain itu, implementasi strategi follow the money untuk
menggarap potensi kerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki kerjasama bisnis dengan deposan.
Bank KB Bukopin secara konsisten berupaya untuk meningkatkan daya saing terhadap peers group dalam segala aspek termasuk dari
kompetensi, pelayanan yang bersifat consumer centric, dan jaringan distribusi. Berikut adalah peringkat Bank KB Bukopin di antara
Bank Peers Group selama tahun 2020.
Posisi Bank KB Bukopin terhadap Peers Group (Posisi Desember 2020-Induk saja)
Pada Desember 2020 aset Bank KB Bukopin (bank only) turun sebesar 20,27% dan menempati peringkat kelima. Dari sisi penghimpunan
dana dan laba setelah pajak, Bank KB Bukopin berada pada peringkat kelima dan kredit Bank KB Bukopin berada pada peringkat ketiga.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Bank untuk terus meningkatkan daya saing di sisi penghimpunan dana dan penyaluran kredit serta
pencapaian laba agar mampu menjadi peringkat pertama di kalangan peers group.
Kilas Kinerja 2020 119
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tahun 2020, Bank KB Bukopin berhasil membukukan kerugian sebesar 3.258 miliar dengan pertumbuhan year on year sebesar
(1.603,17%). Memasuki tahun 2020, Bank KB Bukopin berupaya untuk terus fokus dan disiplin pada pengembangan bisnis ritel dengan
penguatan value proposition melalui peningkatan produktivitas pada seluruh sumber daya, melanjutkan perbaikan kualitas struktur
bisnis, dan pengembangan bisnis transaksional yang kompetitif dan prudent. Bank bertekad untuk meningkatkan volume usaha, dengan
terus meningkatkan kualitas aset, dan pengembangan fee based income sehingga mampu meningkatkan profitabilitas yang lebih baik.
Tinjauan Operasional
Bank KB Bukopin merupakan salah satu bank swasta nasional nilai tersebut diimplementasi oleh setiap karyawan dalam
di Indonesia yang nasabahnya berupa nasabah individual berperilaku dan menjalankan tugas sehingga dapat menjadi
dan badan usaha baik swasta maupun BUMN serta institusi kebanggaan semua stakeholders.
pemerintah. Dalam menjalankan usahanya, Bank KB Bukopin
menghimpun dana masyarakat yang kemudian disalurkan Strategi Bank
dalam bentuk pemberian kredit kepada perorangan maupun
korporasi. Selain itu, Bank KB Bukopin juga menyediakan Strategi Bank KB Bukopin pada tahun 2020 mengacu pada
berbagai layanan lainnya yang memudahkan nasabah dalam kondisi Bank di tengah persaingan industri. Penetapan
melakukan berbagai kegiatan. strategi diarahkan untuk menciptakan value proposition dan
value added di mata nasabah. Bank fokus pada penguatan
Kegiatan usaha Bank KB Bukopin mencakup 3 (tiga) besar fundamental Bank dan segmen unggulan yang sudah menjadi
layanan utama yaitu Kredit, Dana, dan Produk/Layanan yang core business utama serta menciptakan new market melalui
menghasilkan fee based income (FBI). Kegiatan usaha Kredit pengembangan skema bisnis khusus. Aspirasi Bukopin pasca
terbagi atas bisnis Ritel, yaitu UMKM (Usaha Mikro, Kecil penetapan KB sebagai controling shareholder yaitu menjadi
dan Menengah) dan Konsumer, dan bisnis Komersial. Untuk 10 Bank teratas di Indonesia pada tahun 2025. Aspirasi KB
kegiatan usaha Dana meliputi bisnis Ritel dan Komersial terhadap Bukopin adalah untuk membalikkan kinerja Bukopin
serta berbagai produk dan layanan fee based income. Semua kearah positif dan mencapai tujuan yang tinggi. KB bercita-
kegiatan usaha Bank KB Bukopin ini disiapkan dalam rangka cita untuk mengubah Bukopin menjadi salah satu Bank paling
melayani kebutuhan nasabah dan dalam rangka pelaksanaan sukses dan menciptakan nilai tambah di Indonesia.
visi dan misi Bank KB Bukopin.
Arah Kebijakan Bank
Hal ini merupakan bentuk implementasi atas aktivitas
transformasi bisnis dan organisasi Bank KB Bukopin yang Dengan memperhatikan kondisi eksternal dan kemampuan
ingin menjadi Lembaga Keuangan pilihan utama di Indonesia internal dan arah kebijakan dari PSP, Bank bercita-cita menjadi
khususnya pada segmen bisnis Ritel. Untuk itu Visi Bank KB 10 bank teratas di Indonesia pada tahun 2025. Pasar perbankan
Bukopin adalah “Menjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama Indonesia menghadapi momentum pertumbuhan yang besar
di Indonesia”. Dalam langkah Bank menjadi pilihan utama di dalam hal volume dan profitabilitas. Dalam 3 (tiga) tahun
industri yang memiliki persaingan yang ketat maka Bank dituntut terakhir, Bukopin telah melewatkan peluang besar, dimana
untuk terus memberikan produk dan layanan yang memahami Bukopin adalah satu-satunya top 20 bank di Indonesia yang
permasalahan nasabah dan memberikan solusi yang tepat tidak melakukan ekspansi bisnis. Aspirasi KB terhadap Bukopin
kepada nasabah. Untuk itu “Memahami dan Memberi Solusi adalah untuk membalikkan keadaan tersebut dan mencapai
kepada Nasabah” ditetapkan sebagai Misi Bank KB KB Bukopin. tujuan yang tinggi. KB bercita-cita untuk mengubah Bukopin
Secara lebih luas “Memahami dan Memberi Solusi” merupakan menjadi salah satu Bank paling sukses dan menciptakan nilai
wujud dari semangat seluruh elemen Bank untuk memberikan tambah di Indonesia. Strategi kedepan menggambarkan
layanan yang terbaik kepada seluruh stakeholders, sekaligus tindakan dengan ambisi yang berani dalam ekspansi bisnis,
sebagai tantangan untuk terus melakukan inovasi, pembaruan pertumbuhan nilai dan pengembalian modal bagi pemegang
dan pengembangan strategi bisnis sehingga dapat memahami saham, serta komitmennya terhadap perekonomian dan
dinamika sekaligus mengembangkan solusi bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.
stakeholders.
Selanjutnya arah kebijakan ini disusun dalam uraian berikut ini:
Untuk mencapai visi dan misi Bank, ditetapkan dan diterapkan
nilai-nilai Budaya Perusahaan, yakni Integrity (Integritas), Jangka Pendek
Competent (Kompeten), Care (Peduli), Accountable
(Akuntabilitas), dan Never Give Up (Tidak Pernah Menyerah). Sasaran Bank adalah likuiditas dan penyelesaian kredit
Nilai-nilai tersebut disingkat menjadi I CAN yang berarti Saya bermasalah. Bank fokus pada fokus pada penguatan likuiditas
Bisa (diambil dari huruf pertama masing-masing nilai). Nilai- Bank melalui 4 (empat) strategi utama yaitu Win Back
120 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Customer trust, Money Market Line, Fokus Nasabah Utama dan Upaya-upaya tersebut didukung oleh pengembangan
Pengembangan Dana Ritel & Enabler. Bank akan memanfaatkan teknologi informasi, SDM yang produktif dan kompeten,
pengaruh dan hubungan baik antara KB dengan Bank Korea dan penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal yang
Bank koresponden-nya di Indonesia untuk menjalin kerjasama berkualitas serta budaya patuh, sistem pengendalian internal
Money Market Line dan Credit Line. Untuk penguatan DPK, dan penurunan frekuensi kejadian fraud, serta pertumbuhan
Bank akan fokus untuk mengembalikan kepercayaan nasabah, non organik melalui pengembangan anak perusahaan.
fokus pada 100 nasabah besar untuk menempatkan dananya
kembali. Selain itu bank akan melakukan penetrasi ke segmen Penguatan permodalan mencakup pelaksanaan Penawan
pasar baru yakni Korean Community yakni Korporasi Korea Umum Terbatas V (PUT V) dan Penambahan Modal Tanpa Hak
dan High Net Worth Individual. Untuk mendukung program Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau Private
pertumbuhan DPK tersebut Bank telah mengembangkan Placement dimana menjadikan Kookmin Bank Co, Ltd sebagai
produk dan program yang menarik. pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham 67%.
Selain itu strategi penguatan permodalan Bank juga dilakukan
Pada segmen kredit, Bank fokus pada upaya recovery yang melalui revaluasi aset dan efisiensi ATMR.
dilakukan oleh Bank diantaranya dengan penguatan struktur
penyehatan dan penyelesaian kredit serta penurunan AYDA Strategi penguatan likuiditas dibagi menjadi 4 (empat) strategi
melalui pembentukan Bad Bank. Upaya penyehatan kredit utama yaitu Win Back Customer trust, Money Market Line,
dilakukan dengan pembaharuan kebijakan restruktur sedangkan Fokus Nasabah Utama dan Pengembangan Dana Ritel &
upaya penyelesaian kredit bermasalah dilakukan melalui lelang, Enablernya.
cessie, AYDA, dan write off sesuai dengan kemampuan Bank.
Peningkatan kualitas kredit mencakup penguatan struktur
Jangka Menengah melalui pembentukan grup bad bank, pembaharuan kebijakan
restruktur, penyelesaian kredit bermasalah melalui jalur litigasi
KB bercita-cita untuk mengubah Bukopin menjadi salah satu maupun non litigasi, lelang, cessie, AYDA, dan write off sesuai
Bank paling sukses dan menciptakan nilai tambah di Indonesia. dengan kemampuan Bank.
Strategi kedepan menggambarkan tindakan dengan ambisi
yang berani dalam ekspansi bisnis, pertumbuhan nilai dan Aspek Pemasaran
pengembalian modal bagi pemegang saham. KB dan Bukopin
yakin bersama-sama akan mampu mewujudkan cita-cita Uraian aspek pemasaran meliputi strategi pemasaran serta
dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak: pangsa pasar atas produk dan jasa Bank KB Bukopin. Strategi
a. Bukopin memiliki nilai sejarah dan reputasi yang kuat pemasaran yang tepat akan mendorong peningkatan pangsa
dengan pengalaman perbankan selama 50 (lima puluh) produk dan jasa Perseroan.
tahun, pengetahuan dan strategic partnership, dan
hubungan yang kuat dengan koperasi dan UKM. Strategi Manajemen Pemasaran
b. KB memiliki keahlian di bidang perbankan ritel dan
manajemen risiko, posisi keuangan yang kuat, dan Menghadapi tahun-tahun selanjutnya, Perseroan akan
pengetahuan digital. dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang telah
merubah peta persaingan dunia perbankan menuju teknologi
Strategi ke depan, Bukopin akan sangat selektif dan berusaha finansial, era digital telah membuat tingkat kompetisi semakin
untuk fokus pada segmen paling relevan dan paling sesuai ketat.
terutama di komunitas ekonomi ritel, UKM dan Indo-Korean
Business melalui standar, disiplin, dengan pendekatan tailored Hal inilah yang membuat Perseroan terus berusaha
customer centric. Strategi kedepan akan didasarkan pada 3 meningkatkan peran teknologi dalam persaingan. Peningkatan
(tiga) pilar utama : a. Membangun Fundamental Yang Kuat, pemasaran secara digital akan terus dilakukan, hal ini untuk
b. Perluasan Bisnis Utama, c. Menangkap Pasar Baru Melalui mengimbangi pola hidup masyarakat saat ini yang sudah mulai
Pemanfaatan Digital Banking. ke era digital, strategi pemasaran dan komunikasi pemasaran
akan tepat sasaran dan tujuan jika diarahkan ke jalur yang sama
Langkah-Langkah Strategis Bank dalam era digital saat ini.
Di tahun 2020, langkah strategis yang ditempuh oleh Perseroan Strategi Pemasaran Tahun 2020
fokus pada penguatan permodalan, penguatan likuiditas,
peningkatan kualitas kredit, fokus pada bisnis Ritel, penguatan Menghadapi tahun 2021, Bank semakin mantap untuk
point of sales, ekspansi pada segmen unggulan, pengembangan meningkatkan value proposition dan value added bagi nasabah
fee based income, dan peningkatan efisiensi. dengan fokus sebagai Bank Ritel. Di tengah persaingan
Kilas Kinerja 2020 121
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
perbankan yang cukup ketat ditambah munculnya financial 7. Penyaluran kredit dilakukan dengan penajaman analisa dan
technology yang memberikan warna bagi pemenuhan pengembangan struktur pembiayaan secara tepat dengan
kebutuhan masyarakat dengan berbagai fitur yang menarik, kombinasi cash loan dan non cash loan untuk memastikan
Bank KB Bukopin telah mampu beradaptasi melalui strategi ketepatan penggunaan kredit dan menghindari side
pengembangan produk tabungan digital Wokee, serta streaming sehingga risiko kredit lebih terukur.
pengembangan fitur baru lainnya diantaranya KB Bukopinet 8. Memperkuat produk eksisting melalui peningkatan atas
yang merupakan pengembangan sistem aplikasi layanan PPOB sumber FBI eksisting saat ini yang menjadi core sumber
(Payment Point Online Bank), VICA (Video Authentication) pendapatan seperti public service, wealth management,
sebagai fitur tambahan yang melengkapi Wokee, serta administrasi, jasa nasabah, bank garansi, dan lainnya.
VIOLA (Virtual Interactive Online Assistant) yang merupakan 9. Memperkuat posisi Bank dalam jasa layanan publik dan
pengembangan dari artificial intelligence berbentuk chatbot transaksional melalui produk multi biller dan multi channel.
yang ditujukan bagi nasabah dan masyarakat luas guna 10. Memperkuat posisi Bank dalam layanan pembiayaan
mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi scheme based financing yang menjadi unggulan Bank
transaksi perbankan. melalu produk Flexi Bill PLN, Flexi Health (BPJS), Flexi Gas
(PGN) serta Invoice Financing.
Sejalan dengan misi Bank KB Bukopin yakni memahami dan 11. Penghimpunan dana pihak ketiga difokuskan pada
memberi solusi bagi Nasabah, Bank KB Bukopin senantiasa penjualan CASA sebagai strategi penurunan cost of fund.
relevan dalam berkompetisi di industri keuangan global dengan 12. Bank fokus pada peningkatan deposito ritel, peningkatan
tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam bisnis komposisi dana jangka menengah dan panjang dengan
prosesnya. Bank fokus pada segmen unggulan yang sudah program apresiasi dan komitmen blokir.
menjadi core business utama dan menciptakan market baru 13. Strategi peningkatan dana pihak ketiga dengan target
melalui pengembangan pembiayaan dengan skema khusus nasabah corporate adalah dengan memperkuat aliansi
yang melibatkan 3 (tiga) pihak maupun berkolaborasi dengan strategis yang saat ini telah dibangun dengan berbagai
financial technology. mitra startegis, penajaman strategi follow the money.
14. Untuk menumbuhkan customer base yang lebih
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank KB berkesinambungan, disertai pengendapan simpanan
Bukopin tahun 2020 adalah sebagai berikut: nasabah yang lebih stabil, maka penghimpunan dana
1. Penyaluran kredit akan tetap konsisten pada ekspansi difokuskan pada segmen mass, mass affluent, dan
kredit secara selektif dan fokus pada segmen Ritel, yaitu affluent untuk meningkatkan volume dana dengan produk
segmen Konsumer dan UMKM sebagai engine growth. simpanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
2. Memperkuat market share melalui produktivitas point of 15. Untuk mendapatkan laba perusahaan secara maksimal,
sales, penetrasi penjualan ke cash rich area, alignment ditempuh strategi pengelolaan Cost of Fund (COF) dengan
target market dengan potensial industri yang ada, serta memfokuskan penghimpunan dana pada produk-produk
penerapan strategi peningkatan terstruktur khususnya dana yang memiliki COF rendah.
pada segmen kredit personal. 16. Peningkatan kualitas transaksi dengan upaya peningkatan
3. Bank melakukan kolaborasi antar segmen untuk penjualan produk-produk e-channel seperti layanan
mendukung Bank KB Bukopin sebagai one stop banking public service dan digital seperti produk tabungan Wokee.
bagi nasabah di mana mendukung misi Bank KB Bukopin Khusus untuk penyelenggaran aktivitas event Wokee
yakni memahami dan memberi solusi bagi nasabah. dilaksanakan melalui penyeragaman pola pemasaran.
4. Penyaluran kredit segmen Konsumer akan difokuskan pada 17. Menghadapi era digital dan internet of things, maka
pembiayaan kredit personal yaitu pensiunan PNS/TNI/ kegiatan komunikasi dilakukan dengan memanfaatkan
Polri, PNS aktif dan pensiunan BUMN, Kredit Kepemilikan perkembangan teknologi digital dengan menjalankan
Rumah (KPR), dan Kredit Kepemilikan Kendaraan (KPM) aktivitas digital marketing melalui official website, dan
melalui sinergi dengan perusahaan anak Bukopin Finance. media sosial.
5. Untuk segmen UMKM ekspansi kredit difokuskan pada 18. Secara berkala melakukan kegiatan komunikasi melalui
pembiayaan kredit produktif pada segmen unggulan media partner untuk mengangkat citra perusahaan baik
dengan mengutamakan plafon dibawah Rp5 miliar. Hal ini dalam rangka corporate image maupun product image
dilakukan untuk penguatan struktur, sebaran portofolio dalam bentuk media elektronik, seperti televisi dan radio,
dan risiko, serta ATMR rendah. serta media online. Khusus Cabang akan melakukan
6. Pertumbuhan kredit segmen Komersial sebagai kegiatan komunikasi yang sejalan dengan program yang
penyeimbang dan bersifat replacement melalui penjualan berlangsung melalui media lokal/setempat baik media
produk-produk pembiayaan yang fokus pada scheme cetak maupun media radio.
based financing dengan skema bisnis 3 (tiga) pihak. 19. Pengembangan kompetensi SDM dan penajaman fungsi
untuk membangun SDM yang produktif untuk menjamin
pertumbuhan yang berkelanjutan.
122 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pangsa Pasar Berdasarkan Aset Pangsa pasar di tahun 2020 cenderung stabil. Pertumbuhan
dana pihak ketiga industri secara yoy sebesar 11,11% lebih
Berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, pangsa pasar Bank tinggi dari pertumbuhan dana pihak ketiga Bank KB Bukopin
KB Bukopin di 2020 mencapai 0,87%. Pangsa pasar di tahun yang tercatat sebesar (45,50%) tersebut disebabkan Bank lebih
2020 mengalami penurunan sebesar 0,30% dikarenakan fokus pada rekomposisi dana pihak ketiga untuk peningkatan
pertumbuhan aset Industri secara yoy sebesar 7,18% lebih kualitas antara lain penurunan cost of fund, pertumbuhan dana
tinggi dibandingkan pertumbuhan aset Bank KB Bukopin yang pihak ketiga jangka menengah dan panjang yaitu 135,46% di
sebesar (20,27%) Hal tersebut disebabkan pada tahun 2020 tengah ketatnya likuditas industri perbankan yang tercermin
Bank KB Bukopin lebih fokus kepada rekomposisi aset dan Dana dari rasio LDR industri yang mencapai 82,54%.
Pihak Ketiga untuk peningkatan kualitas Dana Pihak Ketiga
seperti pertumbuhan CASA serta Deposito jangka menengah Pangsa Pasar Berdasarkan Kredit yang Diberikan
dan panjang, kemudian dari sisi penyaluran kredit Bank KB
Bukopin menerapkan strategi pertumbuhan yang selektif dan Berdasarkan kredit yang diberikan, pangsa pasar Bank KB
fokus pada penyelesaian kredit bermasalah serta perbaikan Bukopin di tahun 2020 mencapai 1,10%. Pangsa pasar di
kualitas kredit. tahun 2020 mengalami penurunan karena pertumbuhan kredit
industri secara yoy lebih rendah sebesar (2,39%) dibandingkan
Pangsa Pasar Berdasarkan Pihak Ketiga pertumbuhan kredit Bank KB Bukopin sebesar (12.85%). Hal
tersebut disebabkan Bank lebih fokus untuk meningkatan DPK
Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, yang di rush akibat sentimen negatif di publik selama tahun
pangsa pasar Bank KB Bukopin di 2020 mencapai 0,66%. 2020.
124 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pangsa Pasar Bank KB Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Berdasarkan Jumlah Aset, DPK dan DPK selama
Tahun 2018-2020
Selain menghadapi persaingan di industri perbankan nasional, secara khusus Bank KB Bukopin menghadapi persaingan dengan bank
umum konvensional kelas usaha BUKU III (Bank dengan modal inti Rp5 triliun sampai dengan kurang dari Rp30 triliun). Persaingan
usaha tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Pangsa pasar Bank KB Bukopin di tahun 2020 berdasarkan jumlah aset BUKU III mencapai 2,98%, menurun sebesar 0,85% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. CASA yang turun dari 39,73% di tahun 2019 menjadi 31,91% di tahun 2020. Disisi lain komposisi penyaluran
kredit segmen Ritel Bank Bukopin terus meningkat dari tahun 2019 sebesar 68,44% menjadi 71,39% pada tahun 2020.
Pangsa pasar Bank KB Bukopin di tahun 2020 berdasarkan dana pihak ketiga BUKU III mencapai 2,47%, menurun sebesar 2,36%,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Realisasi pertumbuhan CASA sebesar 32,23% di tahun 2020, menurun sebesar 9,11%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 41,34%.
Pangsa pasar Bank KB Bukopin di tahun 2020 berdasarkan jumlah kredit yang diberikan BUKU III mencapai 3,85% menurun sebesar
0,11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penjelasan dan Produktivitas Segmen e. Kredit Kepemilikan Kendaraan Untuk Usaha (KPKU)
Kredit yang diberikan kepada debitur end user melalui
Secara konsolidasi, segmen Bank KB Bukopin terbagi menjadi dan direkomendasikan oleh perusahaan multifinance
Segmen Operasi dan Segmen Geografis. Segmen Operasi untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat
terbagi dalam kelompok Konvensional, Pembiayaan, dan atau lebih dengan nomor polisi plat hitam yang
Syariah. Sedangkan, Bank melaporkan Segmen Geografis digunakan untuk usaha atau mendukung usaha dan
berdasarkan daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain. bukan untuk angkutan penumpang umum.
f. Kredit Swamitra Baru
Segmen Operasi Kredit yang secara langsung diberikan kepada
anggota Koperasi, di mana antara Bank dan Koperasi
Segmen Operasi adalah komponen Bank yang terlibat dalam melakukan kerjasama kemitraan yang saling
aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan menguntungkan untuk mendukung pengembangan
beban, yang hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh usaha yang dijalankan oleh anggota Koperasi yang
pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan berpenghasilan tidak tetap namun memiliki usaha
tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut yang feasible untuk dibiayai.
dan menilai kinerjanya serta tersedia informasi keuangan yang g. Kredit Modal Tidak Tetap Swamitra
dapat dipisahkan. Segmen Operasi terbagi dalam kelompok Swamitra adalah nama suatu bentuk kerjasama atau
Konvensional, Pembiayaan, dan Syariah. kemitraan antara Perseroan dengan Koperasi untuk
mengembangkan serta memodernisasi Usaha Simpan
Segmen Perbankan Konvensional Pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi
(network) dan dukungan sistem manajemen
Perbankan Konvensional terdiri dari produk Kredit, Produk sehingga USP memiliki kemampuan pelayanan
Dana dan Jasa Lainnya. transaksi keuangan yang lebih luas dengan tetap
memperhatikan peraturan perundang-undangan
Produk Kredit yang berlaku. Modal Tidak Tetap (MTT) merupakan
fasilitas kredit yang diberikan Bank KB Bukopin
Produk kredit yang ditawarkan oleh Bank KB Bukopin terdiri kepada Koperasi untuk dipergunakan sebagai modal
dari produk kredit Ritel dan Komersial. kerja kegiatan usaha simpan pinjam swamitra.
2. Kredit Konsumer
Kredit Ritel a. Kredit Pensiunan
Produk kredit Ritel diklasifikasikan ke dalam produk kredit Bank KB Bukopin memberikan kesempatan pinjaman
UMKM dan kredit Konsumer. modal usaha bagi para pensiunan atau janda/duda
1. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pensiunan penerima uang pensiun bulanan untuk
a. Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetap menjadi tenaga produktif melalui kredit
Merupakan produk kredit untuk pembiayaan usaha pensiunan. Keunggulan dari produk kredit pensiunan
produktif segmen usaha mikro, kecil, menengah, ialah pinjaman ini dapat dijadikan modal usaha,
dan koperasi, yang feasible namun belum bankable proses pengurusan cepat dengan syarat yang mudah
untuk modal kerja dan/atau investasi melalui pola dan suku bunga yang ditawarkan kompetitif. Selain
pembiayaan secara langsung maupun tidak langsung itu juga produk ini menawarkan perlindungan optimal
(linkage) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit. melalui cover asuransi. Fitur yang ditawarkan produk
b. Kredit Showroom Financing ini di antaranya plafond yang ditawarkan mulai dari
Kredit yang diberikan oleh Bank kepada showroom Rp1 juta hingga Rp300 juta, jangka waktu yang
(pihak penjual) untuk refinancing persedian diberikan mulai 1 (satu) sampai dengan 15 (lima
kendaraan bekas utamanya mobil yang bekerjasama belas) tahun atau usia maksimal saat kredit lunas
dengan Bukopin Finance dalam hal penilaian, yaitu 75 (tujuh puluh lima) tahun.
penarikan, dan penjualan. b. Kredit Masa Pra Pensiun (MPP)
c. Kredit Project Financing Konstruksi dan Non Merupakan Kredit yang diberikan kepada Pegawai
Konstruksi Negeri Sipil (PNS) yang telah memasuki masa
Kredit yang diberikan kepada debitur yang bergerak Persiapan Pensiun atau 2 (dua) tahun sebelum
di bidang pengadaan barang dan/ atau jasa pensiun. Keunggulan dari produk ini yaitu sebagai
d. Kredit Pre Project Financing persiapan masa depan dalam menghadapi masa
Kredit yang diberikan kepada perorangan atau Badan pensiun dengan perlindungan optimal melalui
Usaha yang membutuhkan dana talangan sebagai asuransi. Kredit ini dapat diangsur sebelum dan
syarat mengikuti tender dalam proyek pengadaan sesudah masa pensiun dengan suku bunga kompetitif.
barang/jasa Pemerintah atau Swasta. Persyaratan yang ditawarkan cukup mudah dan
Kilas Kinerja 2020 127
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kredit Ritel
Pada tahun 2020, total kredit ritel turun 8,56% menjadi Rp43,52 dari Rp47,60 triliun pada tahun 2019. Penyaluran kredit Ritel
mengendepankan prinsip kehati-hatian serta menjalakan langkah restrukturisasi yang efektif pada fasilitas kredit debitur yang
terdampak, mengacu pada stimulus ekonomi yang diberikan oleh pemerintah.
Pada tahun 2020, Kredit UMKM mencatatkan kredit sebesar Rp28,75 triliun turun 7,13% atau sebesar Rp2,21 triliun dibandingkan
tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp30,96 triliun. Rendahnya permintaan Kredit UMKM dipengaruhi oleh ekonomi yang melemah
terpapar pandemi Covid-19 sehingga pelaku bisnis memilih untuk tidak melakukan ekspansi. Selain itu Bank KB Bukopin berupaya
meningkatkan pengendalian kredit bermasalah.
Kilas Kinerja 2020 129
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Selama tahun 2020, Perseroan fokus pada pembiayaan segmen Ritel dengan pengembangan produk menggunakan pola scheme
based financing dengan skema bisnis 3 (tiga) pihak. Hal ini guna mendapatkan kepastian penggunaan dana dan kepastian pembayaran
kewajiban sehingga meminimalisir side streaming.
Produk-produk scheme based financing segmen UMKM yang menjadi fokus antara lain Showroom Financing sinergi dengan Bukopin
Finance, Swamitra baru yaitu kerjasama dengan Koperasi, Project Financing Kontruksi dan Non Kontruksi, Kredit Pre Financing, serta
Kredit Kepemilikan Kendaraan untuk Usaha (KPKU). Produk-produk pembiayaan yang dikembangkan tersebut memperkuat value
proposition Bank KB Bukopin di peta persaingan perbankan.
Kedepan, Perseroan akan terus mengembangkan produk menggunakan pola scheme based financing untuk mendukung penyaluran
kredit khususnya pada segmen Ritel dan fokus meningkatkan kualitas kredit, memperbaiki kualitas kredit, serta meningkatkan fee
based income Perseroan.
Kredit Konsumer
Adapun uraian terkait kinerja produk kredit konsumer dijabarkan pada tabel berikut:
Pada tahun 2020, kinerja kredit konsumer mengalami penurunan sebesar 11,23% atau sebesar Rp1,87 triliun dibandingkan tahun
sebelumnya dimana kredit konsumer tercatat Rp16,64 triliun pada tahun 2019. Penurunan ini dilatarbelakangi oleh penurunan volume
pemberian kredit baru karena pengetatan kriteria persetujuan pemberian kredit selama masa pandemi COVID-19 guna menjaga
kualitas kredit.
Fokus utama kredit konsumer pada tahun 2020 yaitu pembiayaan kredit pensiunan baik kredit pensiunan biasa maupun Kredit Masa Pra
Pensiun (MPP), yang dimana fasilitas kredit ini dirancang khusus untuk para pensiunan untuk tetap menjadi tenaga produktif melalui
kredit pensiunan. Keunggulan dari produk kredit pensiunan ialah pinjaman ini dapat dijadikan modal usaha. Fitur yang ditawarkan
produk ini di antaranya plafond yang ditawarkan mulai dari Rp1 juta hingga Rp300 juta, jangka waktu yang diberikan mulai 1 (satu)
sampai dengan 15 (lima belas) tahun atau usia maksimal saat kredit lunas yaitu 75 (tujuh puluh lima) tahun.
Kartu Kredit
Bisnis Kartu Kredit merupakan salah satu segmen usaha Bank KB Bukopin yang sudah cukup lama dijalankan sejak tahun 2003. Bisnis
Kartu Kredit masih menjadi instrumen yang menjanjikan dengan prospek yang baik untuk pelayanan kemudahan bagi kebutuhan
nasabah. Produk Kartu Kredit Untuk keperluan belanja atau kebutuhan tunai, Perseroan menawarkan Kartu Kredit KB BukopinVISA,
MASTERCARD dan private label (KB Bukopin Card) yang memberikan banyak kemudahan dan sekaligus keuntungan bagi konsumen.
Kartu Kredit KB Bukopin memberikan suku bunga yang ringan dan kompetitif dengan tidak membedakan transaksi belanja maupun
tarik tunai.
130 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Perseroan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis kartu kredit dan merchant, akuisisi kartu kredit
difokuskan pada nasabah eksisting guna meningkatkan pelayanan dan kualitas kredit. Untuk meningkatkan transaksi merchant dan
penggunaan kartu, Perseroan melaksanakan beberapa program di antaranya program e-commerce seru, cicilan seru, groceries seru,
belanja seru, kuliner seru, dan santai seru, aktivitas anti attrition dan retention sebagai upaya mempertahankan posisi kartu aktif, serta
program loyalty berupa platform untuk tukar poin. Namun demikian segmen kartu kredit mencatatkan kinerja yang negatif akibat
penurunan aktivitas belanja wisata baik kuliner maupun perjalanan. Diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dibeberapa wilayah baik didalam Negeri maupun di Luar Negeri berdampak cukup signifikan terhadap penggunaan pemakaian
Kartu Kredit terutama pada sales volume.
Kredit Komersial
Sesuai dengan strategi korporat segmen Komersial diarahkan sebagai penyeimbang dan lebih bersifat replacement yang akan fokus
pada perusahaan-perusahaan besar korea di Indonesia yang telah menjadi nasabah KB.
Kilas Kinerja 2020 131
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Produk Dana
Produk dana yang ditawarkan Perseroan terdiri dari produk • Tabungan Siaga KB Bukopin
dana Ritel dan Komersial. Kerjasama Tabungan yang dirancang
1. Ritel Segmen khusus untuk kerjasama Bank KB Bukopin
bisnis pendanaan UMKM dan Konsumer digabung menjadi dan perusahaan dalam rangka payroll
segmen bisnis Ritel. Perubahan ini membawa dampak (penampungan pembayaran gaji karyawan) atau
positif untuk Perseroan karena memberikan peluang kerjasama lainnya yang mempunyai karakteristik
lebih besar bagi tenaga marketing funding. Potensi dan berupa pembukaan tabungan secara kolektif.
penawaran funding tidak hanya diperoleh dari nasabah • Tabungan Siaga KB Bukopin Bisnis (Perorangan
perorangan, tetapi juga dari nasabah perusahaan (badan dan Badan Usaha)
usaha). Target utama dari kegiatan usaha funding Ritel Tabungan yang diperuntukkan bagi perorangan
adalah memperbesar jumlah nasabah dengan segmen dan badan usaha yang berbadan hukum
mass affluent (menengah), menciptakan struktur maupun tidak berbadan hukum. Tabungan
dana dengan komposisi dana murah yang stabil, dan ini memberikan kemudahan bagi nasabah
meningkatkan jumlah transaksi. Kegiatan bisnis funding dalam memantau transaksi-transaksi bisnisnya
Ritel juga didukung oleh program-program pemasaran tercetak di dalam buku tabungan. Layanan
yang dikemas dalam sebuah perencanaan komunikasi yang diberikan kepada pemegang rekening
pemasaran yang terpadu yang tidak hanya bertujuan tabungan bisnis sangat menarik, antara lain
dalam penjualan produk namun juga berdampak positif adalah tersedianya kartu ATM, e-banking, dan
untuk membangun citra Bank KB Bukopin. Produk dana fasilitas pemindahan dana secara otomatis dari
pada bisnis Ritel diuraikan sebagai berikut: tabungan ke giro atau sebaliknya (SiAgamatic).
a. Giro • Tabungan Siaga KB Bukopin Premium
Simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat Tabungan berbunga setara deposito yang
dilakukan menggunakan kartu ATM (perorangan), memiliki beragam layanan, kemudahan, dan
cek, bilyet giro, atau surat perintah lainnya yang keleluasaan.
dapat dipersamakan dengan itu. Jenis giro yang • Tabungan Rencana KB Bukopin
disediakan Bank KB Bukopin kepada nasabah yaitu: Tabungan yang diperuntukkan bagi perorangan
• Giro Umum guna memenuhi keperluan yang akan datang
Simpanan dalam mata uang Rupiah guna dengan jumlah setoran tetap setiap bulannya
memenuhi kebutuhan transaksi harian dan hanya dapat diambil pada waktu tertentu
perusahaan. sesuai dengan perjanjian.
• Giro Valas • Tabungan Siaga KB Bukopin Dollar
Simpanan dalam mata uang asing guna Tabungan dalam bentuk valuta asing untuk
memenuhi kebutuhan transaksi dalam mata kebutuhan transaksi nasabah.
uang asing harian perusahaan. • Tabunganku
b. Tabungan Tabungan yang merupakan program Pemerintah
Beragam produk tabungan disediakan untuk yang ditujukan untuk individu tanpa dikenakan
melayani kebutuhan nasabah, baik yang bertujuan biaya administrasi.
untuk transaksi rumah tangga sehari-hari maupun • Tabungan Siaga Pensiunan
investasi untuk mengoptimalkan pendapatan bunga Tabungan yang ditujukan untuk menghimpun
tabungan, disisi lain dapat juga dimanfaatkan untuk dana dari para pensiunan termasuk pembayaran
perencanaan kebutuhan dana yang akan datang, uang pensiun.
untuk keperluan bisnis maupun untuk keperluan • Tabungan SIMPEL (Simpanan Pelajar)
ibadah. Jenis tabungan yang disediakan Bank KB Tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara
Bukopin kepada nasabah yaitu: nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan
• Tabungan Siaga KB Bukopin persyaratan mudah dan sederhana serta fitur
Tabungan yang penarikannya hanya dapat menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
telah disepakati, dan tidak dapat ditarik dengan
cek/bilyet giro atau setaranya.
132 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Jumlah dana yang berhasil dihimpun Perseroan di tahun 2020 yaitu Rp44,04 triliun, mengalami penurunan sebesar 45,50% atau
Rp36,77 triliun dari tahun 2019 yang sebesar Rp80,81 triliun. Penurunan Jumlah dana tidak lepas dari kondisi makro ekonomi akibat
COVID-19 belum lagi ditambah pasca publikasi negative yang terjadi tahun 2020 . Akibat kejadian tersebut Bank KB Bukopin melakukan
mengimplementasikan Strategi penguatan likuiditas dibagi menjadi 4 (empat) strategi utama yaitu Win Back Customer trust, Money
Market Line, Fokus Nasabah Utama dan Pengembangan Dana Ritel & Enablernya.
Dana Ritel
Seiring dengan perubahan struktur organisasi, maka segmen bisnis pendanaan UMKM dan Konsumer digabung menjadi segmen bisnis
Ritel. Segmen pendanaan bisnis Ritel dihimpun melalui berbagai produk tabungan, giro, dan deposito baik perorangan maupun badan
usaha. Kinerja produk dana Ritel Perseroan dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada segmen dana Ritel di tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar 1,89% atau tumbuh sebesar 32.180 unit rekening dari 1.704.137 unit rekening di 2019 menjadi 1.736.317 unit rekening di
2020. Peningkatan tersebut didominasi oleh Produk Tabungan.
134 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tahun 2020 Perseroan berhasil mencatat dana pihak ketiga sebesar Rp31,36 triliun turun sebesar 43,31% atau Rp23,95 triliun.
Giro
Pada tahun 2020, jumlah rekening produk giro pada segmen dana Ritel mencatatkan penurunan sebesar 8,21% atau sebanyak 1.702
unit rekening dari 20.743 unit rekening pada tahun 2019 menjadi 19.041 unit rekening pada tahun 2020.
Jumlah dana produk giro pada segmen dana Ritel tahun 2020 tercatat sebesar Rp2,68 triliun turun sebesar 37,46% atau sebesar
Rp1,61 triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp4,29 triliun.
Tabungan
Pada tahun 2020, jumlah rekening produk tabungan pada segmen dana Ritel mencatatkan peningkatan sebesar 2,59% atau sebanyak
42.650 unit rekening dari 1.648.701 unit rekening pada tahun 2019 menjadi 1.691.351 unit rekening pada tahun 2020.
Perseroan terus berupaya mengembangkan struktur dana Ritel dan customer base sebagai langkah untuk memperkuat struktur dana
pihak ketiga dengan berbagai program, layanan transaksional, dan pengembangan perbankan digital.
Untuk memenangkan persaingan tersebut Bank KB Bukopin secara bertahap juga bertranformasi dimana produk dan strategi
pemasaran Bank harus memiliki value proposition dan value added di mata nasabah.
Kilas Kinerja 2020 135
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jumlah dana produk tabungan pada segmen dana Ritel tahun 2020 tercatat sebesar Rp7,06 triliun turun sebesar 63,10% atau sebesar
Rp12,07 triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp19,13 triliun.
Deposito
Pada tahun 2020, jumlah rekening produk deposito pada segmen dana Ritel mencatatkan penurunan sebesar 25,27% atau sebanyak
8.768 unit rekening dari 34.693 unit rekening pada tahun 2019 menjadi 25.925 unit rekening pada tahun 2020.
136 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Jumlah dana produk deposito pada segmen dana Ritel tahun 2020 tercatat sebesar Rp21,62 triliun turun sebesar 32,22% atau sebesar
Rp10,28 triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp31,89 triliun.
Dana Komersial
Pada segmen bisnis Komersial, Perseroan memiliki dua jenis produk dana simpanan bagi nasabah Komersial, yaitu produk Giro dan
Deposito. Produk dana dari segmen bisnis Komersial merupakan komponen penyeimbang dalam penghimpunan dana simpanan
nasabah Perseroan. Rincian terkait kinerja produk dana Komersial yang berhasil dihimpun oleh segmen bisnis Komersial Perseroan
diuraikan sebagai berikut:
Pada tahun 2020, jumlah rekening produk pada segmen dana Komersial mencatatkan penurunan sebesar 42,83% atau sebanyak
1.383 unit rekening dari 3.229 unit rekening pada tahun 2019 menjadi 1.846 unit rekening pada tahun 2020.
Selain menyajikan kinerja rekening yang dihimpun oleh segmen dana Komersial, Perseroan juga menyajikan kinerja berdasarkan jumlah
dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada produk dana Komersial. Adapun uraian terkait jumlah dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpun oleh Perseroan untuk segmen dana Komersial digambarkan pada tabel berikut:
Jumlah dana pada segmen dana Komersial tahun 2020 tercatat sebesar Rp12,69 triliun turun sebesar 50,26% atau sebesar Rp12,19
triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp25,50 triliun.
Kegiatan Fee Based Income bersumber dari aktivitas jual beli (trading) produk Treasury, Public Services, Trade Finance, Bank Garansi,
dan jasa keagenan dengan peningkatan layanan fasilitas e-banking, cash management, fee kartu kredit, jasa kustodian, jasa manajemen
pengelolaan dan IT Swamitra, serta public utilities. Seiring dengan semakin berkembangnya layanan perbankan, Perseroan juga mulai
melayani penjualan produk-produk berbasis investasi dan wealth management.
Perbankan Internasional
Layanan Perbankan Internasional menjadi salah satu bisnis andalan Perseroan. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan
bisnis Perbankan Internasional terus ditingkatkan guna memperoleh kepercayaan dan kepuasan nasabah dalam bertransaksi ekspor
impor dan transfer valas yang kian tahun semakin bertambah. Dengan semakin meningkatnya reputasi, Perseroan semakin dapat
menggalang kerjasama dengan berbagai bank koresponden di dalam maupun luar negeri dengan jumlah hampir mencapai 600 bank
koresponden yang tersebar di berbagai kota besar maupun pusat perdagangan di berbagai belahan dunia. Segmentasi bisnis Perbankan
Internasional nasabah perorangan maupun badan usaha dengan kriteria eksportir dan importir, BUMN dan afiliasinya, badan usaha
non BUMN (BUMD, PMA, Group Swasta Nasional), individu/perorangan nasabah transfer valas. Dengan skala usaha yang berorientasi
transaksi perdagangan ekspor impor maupun perdagangan dalam negeri. Adapun kinerja operasional dari Perbankan Internasional
diuraikan sebagai berikut:
Pada tahun 2020, jumlah transaksi trade finance mencatatkan penurunan sebesar 45,02% atau sebanyak 6.560 transaksi dari 14.570
transaksi pada tahun 2019 menjadi 8.010 unit rekening pada tahun 2020.
Penerimaan fee based income dari transaksi trade finance selama tahun 2020 mencatatkan pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar
92,04% atau Rp114,73 miliar dari Rp124,65 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp239,38 miliar pada tahun 2020.
Kedepan, Perseroan akan terus memperkuat posisi Perseroan sebagai intermediasi dalam jasa pelayanan dan pembayaran melalui
komersialisasi untuk sumber FBI transaksional seperti trade finance dan produk unggulan Perseroan. Tugas utama treasury adalah
mengelola likuiditas Perseroan. Pengelolaan likuiditas dilakukan dalam rangka penerapan regulasi perbankan sesuai aturan dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI) serta secara simultan melakukan optimalisasi profit Perseroan. Treasury
dalam menjalankan tugasnya senantiasa berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dan unit pendukungnya. Koordinasi yang dilakukan
antara lain memonitor cash flow harian dengan meperhatikan mutasi dana nasabah besar dan tren harian nasabah berdasarkan data
keuangan internal Perseroan, sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan strategi pengelolaan likuiditas harian.
Peran sebagai pengelola likuiditas dijalankan secara simultan dengan peran sebagai profit center, yaitu optimalisasi pendapatan bunga
dari transaksi pasar uang dan pasar modal, serta pendapatan non bunga (fee based income) dari transaksi jual beli valuta asing dan
surat berharga. Transaksi dilakukan terutama dengan counterparty yang terdiri dari Bank Indonesia, bank umum lainnya, sekuritas, dan
money broker. Transaksi dengan nasabah terus dikembangkan untuk meningkatkan fungsi treasury sebagai profit center, terutama
terkait dengan transaksi jual beli valuta asing, surat berharga dalam layanan jasa kustodian serta wali amanat. Produk dan jasa treasury
yang dapat ditawarkan kepada nasabah antara lain:
Kilas Kinerja 2020 139
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
1. Transaksi jual beli forex (value today, tom, spot, forward, swap).
2. Deposit on Call (DOC).
3. Transaksi jual beli obligasi (pemerintah dan korporasi).
4. Jasa kustodi (administrasi surat berharga nasabah).
5. Jasa wali amanat (perwakilan investor).
Transaksi treasury di tahun 2020 masih didominasi oleh transaksi pasar uang (money market), dengan transaksi selama tahun 2020
sebanyak 3.447.066 transaksi.
Jasa dan layanan lainnya yang ditawarkan Perseroan di tahun 2020 mencakup Bisnis Kartu, E-Banking, KB Bukopin Prioritas, KB Bukopin
Cash Management, Modul Penerimaan Negara, dan Jasa Perbankan Lainnya.
Bisnis Kartu
Pada tahun 2020, jumlah transaksi kartu debit Bukopin tercatat sebesar 6.396.010 transaksi. Penggunaan kartu debit di Finansial
mengalami penurunan sebesar 1.313.186 transaksi.
Jumlah nominal transaksi kartu debit Bukopin sebesar Rp8.148 miliar dan kartu kredit Bukopin sebesar Rp1.576 miliar. Di sisi lain, bisnis
kartu kredit selama tahun 2020 terdapat penurunan jumlah transaksi sebesar 1.000.992 dan penurunan nominal transaksi mencapai
Rp1.217 miliar.
140 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
E-Banking
Jasa pembayaran tagihan yang dapat dilakukan melalui berbagai jaringan distribusi yang meliputi ATM, SMS Banking, Internet Banking,
Phone Banking dan Wokee, sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapanpun dan di manapun nasabah berada. Pada
tahun 2020, jumlah transaksi ATM yang dicatatkan Perseroan sebesar 9.761.555 transaksi. Kemudian untuk layanan Phone Banking
sebanyak 75.111 transaksi. Selain itu layanan SMS Banking tercatat sebanyak 605.222 transaksi di tahun 2020. Jumlah volume dana
transaksi ATM sebesar Rp7,94 triliun di tahun 2020. Jumlah volume dana layanan Phone Banking sebesar Rp5,72 triliun di tahun 2020.
Kemudian, untuk SMS Banking mencatatkan volume dana sebesar Rp514 miliar di tahun 2020.
Bukopin Proritas
Bukopin Prioritas ditujukan untuk nasabah dengan saldo simpanan di atas Rp500 juta. Untuk setiap nasabah Bukopin Prioritas dilayani
oleh seorang relationship officer yang membantu nasabah dalam mengelola asetnya. Jasa yang ditawarkan Bukopin Prioritas meliputi
pengelolaan nasabah yang dikemas dalam suatu perencanaan keuangan yang terarah serta dapat meningkatkan keuntungan dan rasa
aman bagi nasabah. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun KB Bukopin Prioritas tahun 2020 mencapai sebesar Rp6.725
triliun dengan jumlah nasabah yang tercatat 4.861 nasabah.
Jumlah volume listrik prabayar (prepaid) dan H2H Pertamina yang berhasil dihimpun Perseroan pada tahun 2020 masing-masing
sebesar Rp2,86 triliun dan Rp852 miliar. Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah volume Virtual Account Giro KB Bukopin menurun
sebesar Rp7,1 triliun dari Rp8,92 triliun di tahun 2019 menjadi Rp1,83 triliun di tahun 2020.
Segmen Pembiayaan
Produk dan jasa yang ditawarkan pada segmen Pembiayaan ini berasal dari produk dan jasa Entitas Anak Perseroan yaitu Bukopin
Finance. Jasa yang ditawarkan mencakup Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, dan Pembiayaan Multiguna.
Selama tahun 2020, produk pembiayaan pada segmen ini mengalami penurunan sebesar Rp166 triliun, menurun dari Rp666,6 triliun
di tahun 2019 menjadi Rp499,69 triliun. Pembiayaan Investasi sebesar -25,84% atau Rp112 triliun, menurun dari Rp435 triliun di tahun
2019 menjadi Rp322 triliun. Rincian terkait kinerja produk pembiayaan diuraikan sebagai berikut:
Pembiayaan Jual Beli (Syariah) 23.995 4,80% 25.323 3,80% -1.328 -5,24%
Jumlah 499.689 100,00% 666.605 100,00% -166.916 -25,04%
Pembiayaan Jual Beli (Syariah) 76.408 6,51% 16.249 1,33% 60.159 370,23%
Jumlah 1.172.873 100% 1.224.615 100,00% -51.742 -4,23%
Segmen Syariah
Produk dan jasa yang ditawarkan pada segmen pembiayaan ini berasal dari produk dan jasa Entitas Anak Perseroan yaitu Bank Syariah
Bukopin. Produk yang ditawarkan mencakup produk pembiayaan, produk pendanaan, dan jasa lainnya.
Produktivitas segmen Syariah meliputi produk pembiayaan, produk pendanaan, dan fee based income disajikan sebagai berikut:
Kilas Kinerja 2020 143
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Produk Pembiayaan
Selama tahun 2020, segmen pembiayaan tercatat mencapai Rp4,09 triliun menurun sebesar Rp662,75 miliar atau 13,94% dibandingkan
tahun sebelumnya. Produk pembiayaan untuk perdagangan tumbuh baik sebesar Rp2,89 miliar atau 0,33% dari Rp884,71 miliar di
tahun 2019 menjadi Rp887,60 miliar di tahun 2020. Adapun rincian terkait kinerja produk pembiayaan Syariah Bukopin ialah sebagai
berikut:
Produk Pendanaan
Selama tahun 2020, segmen Pendanaan tercatat sebesar 207.629 unit rekening menurun sebesar 442 unit rekening dibandingkan
tahun sebelumnya.
Selama tahun 2020, segmen Pendanaan tercatat sebesar Rp2,08 triliun menurun sebesar Rp3,0 triliun dibandingkan tahun sebelumnya
yang tercatat sebesar Rp5,09 triliun.
144 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Segmen Geografis
Segmen Geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi
tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Perseroan melaporkan segmen Geografis berdasarkan daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan,
dan lain-lain.
Produktivitas segmen Geografis meliputi kredit yang diberikan dan simpanan nasabah yang disajikan sebagai berikut:
Simpanan Nasabah
Untuk segmen Geografis, simpanan nasabah paling besar berasal dari wilayah Jawa sebesar Rp36,31 triliun atau dengan komposisi
82,43%. Pada tahun 2020, simpanan nasabah turun Rp36,77 triliun atau sebesar 45,50% dari Rp80,81 triliun pada tahun 2019 menjadi
Rp44,04 triliun di tahun 2020.
Informasi yang berkaitan dengan Segmen Operasi yang utama dari Bank yaitu Segmen Usaha Konvensional, Pembiayaan, dan Syariah
(Bank dan Entitas Anak) disajikan dalam tabel di bawah ini.
Aset Konsolidasian
Prospek Usaha
Pemulihan ekonomi global secara bertahap mulai merangkak Sementara pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan
naik setelah terkontraksi cukup dalam sejak April 2020 akibat meningkat secara bertahap di tahun 2021. Program vaksin
Covid-19. Dana moneter internasional (IMF) memprakirakan nasional yang telah dimulai pada awal Januari 2021 dan disiplin
pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh di kisaran 5,5% penerapan protokol Covid-19 diharapkan mendukung proses
pada tahun 2021, setelah terkontraksi sebesar 3,8% pada pemulihan ekonomi domestik. Terdapat lima langkah kebijakan
akhir tahun 2020. Aktivitas ekonomi global diprakirakan terus untuk menopang prospek tersebut, yakni (i) pembukaan sektor-
meningkat didorong implementasi vaksinasi Covid-19 di sektor produktif dan aman secara nasional maupun di masing-
banyak negara serta keberlanjutan stimulus fiskal dan moneter. masing daerah, (ii) akselerasi stimulus fiskal, (iii) penyaluran
(Sumber: www.bi.go.id) kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran, (iv)
berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial, serta
150 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
(v) percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya memanfaatkan digital disruption di pasar perbankan Indonesia.
terkait pengembangan UMKM. (Sumber: www.bi.go.id) Bank akan merancang proposisi digital banking untuk nasabah
ritel/UKM dan bisnis lainnya.
KB Bukopin di bawah kepemilikan dan dukungan KB Kookmin
Bank bercita-cita menjadi 10 bank teratas di Indonesia Strategi Kedepan
pada tahun 2025. Pasar perbankan Indonesia menghadapi
momentum pertumbuhan yang besar dalam hal volume Tahun 2021 Bank fokus untuk membangun fundamental yang
dan profitabilitas. Sayangnya, Bank KB Bukopin adalah satu- kuat (recovery phase). Kondisi Bank saat ini merefleksikan
satunya bank 20 teratas yang tidak melakukan ekspansi baik pentingnya membangun fundamental yang kuat. Dalam proses
volume maupun nilainya dalam 3 tahun terakhir. Aspirasi Bank transformasi yang dilakukan maka faktor utama yaitu perbaikan
adalah untuk membalikkan keadaan dan mencapai tujuan tata kelola internal dengan fokus pada pengelolaan manajemen
yang tinggi. KB bercita-cita untuk mengubah KB Bukopin risiko dan memperkuat integritas karyawan. Sedangkan untuk
menjadi salah satu bank paling sukses dan menciptakan nilai bisnisnya Bukopin akan memperkuat kapabilitas bisnis utama
di Indonesia. Strategi awal 5 tahun kedepan menggambarkan dan memperluas pasar.
tindakan dengan ambisi yang berani dalam pendapatan,
pertumbuhan nilai dan pengembalian modal bagi pemegang Strategi Bank ke depan yakni fokus pada retail segmen
saham, serta komitmennya terhadap perekonomian Indonesia melalui peningkatan kapabilitas dan membangun value
dan masyarakatnya. proposition melalui customer centric. Rencana peningkatan
penghimpunan dana Bank dilakukan dengan meningkatkan
KB dan KB Bukopin bersama-sama akan mampu mewujudkan kepercayaan nasabah dan merubah struktur DPK dengan
cita-cita dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing meningkatkan CASA. Strategi pengelolaan permodalan
pihak. KB Bukopin memiliki reputasi yang dalam dengan dilakukan dengan melakukan penambahan melalui Penawaran
pengalaman perbankan selama 50 tahun, pengetahuan dan Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan (PUB)
kemitraan lokal, dan hubungan yang kuat dengan koperasi dan fokus pembiayaan pada ATMR rendah.
dan UKM. KB Kookmin memiliki keahlian di bidang perbankan
ritel dan manajemen risiko, posisi keuangan yang kuat, dan Perbaikan kualitas aset melalui penguatan struktur organisasi
pengetahuan digital. Bad Bank yang fokus pada penyelesaian kredit bermasalah dan
strategi pengelolaan Bad Bank, collection & restructure, serta
Ke depan, KB Bukopin akan sangat selektif, berusaha untuk peningkatan penjualan AYDA dan penyelesaian kredit melalui
fokus pada segmen paling relevan dan paling sesuai terutama hapus tagih.
di komunitas ekonomi ritel, UKM dan Indo-Korea melalui
standar, standar disiplin, dengan tailored customer centric. Dalam rangka meningkatkan profitabilitas Bank, strategi Bank
Pendekatan ini akan didasarkan pada 3 pilar utama, yakni yakni meningkatkan pendapatan bunga dan menurunkan beban
membangun fundamental yang kuat, peluasan bisnis utama, dana secara bertahap yakni melalui peningkatan penjualan
serta menangkap pasar baru melalui pemanfaatan digital CASA dan memperbaiki kualitas aset. Disini lain Bank juga akan
banking. fokus pada pada komersialisasi produk eksisting, memperkuat
posisi bank dalam pembayaran listrik dan peningkatan penjualan
Membangun fundamental yang kuat dimana KB Bukopin akan fee based non-core. Untuk mendukung pertumbuhan bisnis
memperkuat kapabilitas inti bank dan memperluas pasar. yang berkesinambungan, Bank akan terus melakukan efisiensi.
Bank akan membentuk tim pemulihan “bad bank” untuk Efisiensi dilakukan di seluruh unit kerja dengan peningkatan
membuka nilai dan mengoptimalkan posisi keuangan, akan kualitas dan kinerja serta optimalisasi produktivitas sumber
meluncurkan strategi liability management yang disesuaikan daya, otomasi bisnis proses dan sentralisasi proses, serta
dengan memanfaatkan berbagai sumber pendanaan, dan akan digitalisasi bisnis proses.
memperluas segmen utama untuk merebut pangsa pasar lebih
besar. Produtivitas Bank dilakukan dengan optimalisasi penjualan
di point of sales sebagai bisnis proses dengan pemanfaatan
Perluasan bisnis utama dimana KB Bukopin bertujuan untuk teknologi informasi secara optimal. Peningkatan produktivitas
menangkap peluang pasar dengan meningkatkan kapabilitas juga akan dilakukan dengan penawaran produk dan program
dan menciptakan proposisi yang berpusat pada pelanggan. yang disesuaikan untuk menangkap segmen yang relevan dalam
Bank akan merancang penawaran yang disesuaikan untuk UKM dan ritel, serta Indo-Korean Business. Sedangkan kredit
menangkap segmen yang relevan dalam UKM dan ritel. segmen Komersial diarahkan sebagai penyeimbang dan lebih
bersifat replacement. Fokus pertumbuhan juga akan dilakukan
Menangkap pasar baru melalui pemanfaatan digital banking melalui penjualan produk-produk pembiayaan yang fokus pada
dimana Bank membangun kapabilitas dan penawaran produk scheme based financing dengan skema bisnis 3 pihak.
baru untuk menangkap peluang pasar yang lebih besar,
Kilas Kinerja 2020 151
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2020 dan 2019 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini.
Laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 serta laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk
tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo &
Rekan (“Crowe Indonesia”) berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa
modifikasian dalam laporannya tanggal 31 Maret 2021, yang ditandatangani oleh Mulyadi (Rekan pada Crowe Indonesia dengan
Registrasi Akuntan Publik No. AP.0008).
Laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2019 serta laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk
tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar &
Rekan (“RSM Indonesia”) berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa
modifikasian dalam laporannya tanggal 31 Maret 2020, yang ditandatangani oleh Dedy Sukrisnadi (Rekan pada RSM Indonesia dengan
Registrasi Akuntan Publik No. AP.0645).
152 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kinerja Keuangan
100.264
91.359 8.905 8.466
79.939 71.472
Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan total aset sebesar Aset keuangan Perseroan di tahun 2020 mencapai Rp69,02
Rp79,94 triliun, menurun 20,27% atau sebesar Rp20,33 triliun triliun, menurun 21,27% atau sebesar Rp18,65 triliun
dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar
Rp100,26 triliun. Penurunan tersebut utamanya berasal dari Rp87,67 triliun. Penurunan tersebut terutama berasal dari
penurunan kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang penurunan kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang
Syariah-neto sebesar Rp11,57 triliun atau 17,06% dari Rp67,84 syariah – neto sebesar Rp11,57 triliun atau 17,06% menjadi
triliun di tahun 2019 menjadi Rp56,27 triliun dan penurunan Rp56,27 triliun, penurunan surat berharga neto sebesar Rp3,04
surat berharga neto sebesar Rp3,04 triliun atau 33,56% dari triliun atau 33,56% menjadi Rp6,03 triliun, dan penurunan
Rp9,07 triliun di tahun 2019 menjadi Rp6,03 triliun. Penurunan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain neto sebesar
pada simpanan nasabah sebesar Rp36,77 triliun atau 45,50% Rp1,17 triliun atau 24,09% menjadi Rp3,69 triliun. Penurunan
menjadi Rp44,04 triliun juga turut mempengaruhi penurunan giro pada Bank Indonesia sebesar Rp2,70 triliun menjadi
pada jumlah aset di tahun 2020. Rp1,41 triliun juga turut mendorong penurunan aset keuangan
di tahun 2020.
154 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Aset Keuangan
Aset non keuangan Perseroan tercatat menurun 13,31% atau sebesar Rp1,68 triliun dari Rp12,60 triliun di tahun 2019 menjadi Rp10,92
triliun di tahun 2020. Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan pada aset lain-lain neto sebesar Rp3,09 triliun atau
33,18% dari Rp9,31 triliun di tahun 2019 menjadi Rp6,22 triliun di tahun 2020.
Liabilitas
Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan total liabilitas sebesar Rp71,42 triliun, menurun 21,77% atau sebesar Rp19,89 triliun
dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp91,36 triliun. Penurunan tersebut utamanya berasal dari penurunan simpanan
nasabah sebesar 45,50% atau Rp36,77 triliun dari Rp80,81 triliun di tahun 2019 menjadi Rp44,04 triliun, penurunan liabilitas lain-
lain sebesar 5,13% menjadi Rp1,48 triliun, dan penurunan liabilitas akseptasi serta utang pajak masing-masing sebesar 40,55% dan
36,10%. Di sisi lain terdapat peningkatan pada simpanan dari bank lain sebesar 1.043,41% menjadi Rp13,20 triliun, peningkatan surat-
surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali neto sebesar 34,33% menjadi Rp5,74 triliun, peningkatan pinjaman yang diterima
sebesar 268,73% menjadi Rp3,95 triliun, dan peningkatan liabilitas segera sebesar 109,05% menjadi Rp1,02 triliun.
Kilas Kinerja 2020 155
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan Perseroan tercatat menurun 21,75% atau sebesar Rp19,85 triliun pada tahun 2020 dari Rp91,27 triliun di tahun
2019 menjadi Rp71,42 triliun. Penurunan berasal dari penurunan simpanan nasabah sebesar 45,50% menjadi Rp44,04 triliun, penurunan
liabilitas lain-lain sebesar 5,13% menjadi Rp1,48 triliun, dan penurunan liabilitas akseptasi sebesar 40,55%.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas non keuangan Perseroan pada tahun 2020 tercatat menurun 36,10% atau sebesar Rp32 miliar dari Rp89 miliar di tahun 2019
menjadi Rp57 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan utang pajak terutama pada pos-pos pajak penghasilan pasal 23
dan 4 ayat 2.
Ekuitas
Perseroan mencatatkan total ekuitas sebesar Rp8,47 triliun di tahun 2020, menurun 4,93% atau sebesar Rp439 miliar dibandingkan
dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp8,91 triliun. Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan pada saldo laba
sebesar 144,00% atau Rp4,61 triliun menjadi negatif Rp1,41 triliun, penurunan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non pengendali masing-masing sebesar 4,92% dan 9,86%.
Ekuitas
2.015 96
1.031
784
552
-3.951
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Bersih Laba per Saham Dilusian
(dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)
134 217 19
-100
-3.923 -3.258
Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan penurunan Pendapatan bunga dan bagi hasil neto Perseroan di tahun
pendapatan bunga dan syariah sebesar 31,64% atau Rp2,46 2020 mencapai Rp552 miliar, menurun 72,60% atau sebesar
triliun dari Rp7,77 triliun di tahun 2019 menjadi Rp5,31 triliun. Rp1,46 triliun dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat
Penurunan tersebut terutama berasal dari menurunnya sebesar Rp2,01 triliun. Penurunan tersebut terutama berasal
pendapatan bunga kredit yang diberikan sebesar 33,86% atau dari penurunan pendapatan bunga dan syariah sebesar 31,64%
Rp2,18 triliun dari Rp6,44 triliun di tahun 2019 menjadi Rp4,26 atau Rp2,46 triliun dari Rp7,77 triliun di tahun 2019 menjadi
triliun dan penurunan pendapatan bunga penempatan pada Rp5,31 triliun.
Bank Indonesia dan bank lain sebesar 59,38% atau Rp118
miliar menjadi Rp81 miliar.
Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan pendapatan (beban) operasional lainnya sebesar Rp4,50 triliun, meningkat 134,67% atau
sebesar Rp2,58 triliun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,92 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan
beban operasional lainnya sebesar 104,74% atau Rp2,83 triliun dari Rp2,70 triliun di tahun 2019 menjadi Rp5,53 triliun yang lebih besar
dari peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 31,49% atau Rp247 miliar dari Rp784 miliar di tahun 2019 menjadi Rp1,03
triliun.
Perseroan mencatatkan rugi operasional sebesar Rp3,95 triliun di tahun 2020, menurun dibandingkan tahun 2019 yang mencatatkan
laba operasional sebesar Rp96 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh pendapatan bunga dan syariah neto yang menurun 72,60%
atau Rp1,46 triliun dari Rp2,02 triliun di tahun 2019 menjadi Rp552 miliar meskipun terdapat peningkatan pendapatan operasional
lainnya sebesar 31,49% menjadi Rp1,03 triliun dan penurunan beban operasional lainnya sebesar 1,55% menjadi Rp2,76 triliun.
Laba Operasional
Total pendapatan (beban) non operasional – neto Perseroan di tahun 2020 mencapai Rp28 miliar atau menurun 26,40% atau Rp10
miliar dari tahun 2019 yang mencapai Rp33 miliar. Penurunan berasal dari penurunan keuntungan dari penjualan agunan yang diambil
alih dan keuntungan dari penjualan aset tetap masing-masing sebesar 70,61% dan 80,64%.
Perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp3,92 triliun dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan
Rp134 miliar di tahun 2019. Hal tersebut terjadi penurunan laba operasional Perseroan.
Kilas Kinerja 2020 161
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada tahun 2020, beban pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar Rp582 miliar menjadi Rp665 miliar dibandingkan dengan
tahun 2019 dimana peningkatan tersebut berasal dari manfaat pajak tangguhan sebesar Rp667 miliar.
Perseroan mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp3,26 triliun di tahun 2020 dibandingkan dengan laba bersih tahun
berjalan tahun 2019 sebesar Rp216,75 miliar. Adapun rugi bersih tahun berjalan tersebut terdiri dari:
1. Rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai Rp3,26 triliun dibandingkan laba
bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2019 sebesar Rp216,32 miliar.
2. Rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali yang mencapai Rp2,21 miliar dibandingkan
dengan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali tahun 2019 sebesar Rp425 juta.
Perseroan mencatatkan penghasilan komprehensif lain sebesar Rp216 miliar pada tahun 2020, meningkat 129,40% atau sebesar
Rp122 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp94 miliar. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan adanya
perubahan surplus revaluasi aset di tahun 2020 sebesar Rp142 miliar dan peningkatan perubahan nilai wajar surat-surat berharga
dalam kelompok tersedia untuk dijual dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sebesar 16,29% menjadi Rp79 miliar.
Perseroan mencatatkan rugi komprehensif tahun berjalan tahun 2020 sebesar Rp3,04 triliun dibandingkan penghasilan komprehensif
tahun berjalan tahun 2019 sebesar Rp311,05 miliar. Adapun rugi komprehensif tahun berjalan tersebut terdiri dari:
1. Rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai Rp3,04 triliun.
2. Rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp2,21 miliar.
Laba per saham dasar/dilusian Perseroan mengalami penurunan dari Rp19 di tahun 2019 menjadi negatif Rp100 di tahun 2020.
Penurunan tersebut sejalan dengan rugi bersih tahun berjalan yang dicatatkan Perseroan.
Kilas Kinerja 2020 163
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kas dan setara kas pada tahun 2020 tercatat menurun sebesar Rp3,98 triliun sehingga saldo kas dan setara kas di akhir tahun 2020
tercatat Rp6,66 triliun, menurun 37,40% dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp10,66 triliun.
Arus Kas Untuk Aktivitas Operasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan di
2020 adalah sebesar Rp13,48 triliun, turun sebesar Rp11,33 tahun 2020 adalah sebesar Rp8,18 triliun, naik sebesar Rp6,94
triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp2,14 triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp1,25
triliun. Kenaikan ini berasal dari penurunan simpanan nasabah triliun. Kenaikan ini berasal dari pembayaran atas surat-surat
sebesar Rp41,57 triliun. berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali yang jatuh
tempo sebesar Rp67,05 triliun, penerimaan dari pinjaman yang
Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi diterima sebesar Rp2,65 triliun dan penerimaan dana setoran
modal sebesar Rp3,95 triliun di tahun 2020.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di
tahun 2020 adalah sebesar Rp1,31 triliun, naik sebesar Rp1,75
triliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp442
miliar. Kenaikan ini berasal dari penerimaan dari surat-surat
berharga yang jatuh tempo di tahun 2020 sebesar Rp105 triliun
dan penerimaan dari surat-surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali yang jatuh tempo sebesar Rp75,40 triliun.
164 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kemampuan Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban baik Rentabilitas Perseroan diukur melalui rasio-rasio berikut:
kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, diukur
melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio Uraian 2020 2019
solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Kemampuan membayar ROA -4,61% 0,13%
utang juga tercermin dari telah ikutnya Perseroan sebagai ROE -48,67% 3,17%
peserta program penjaminan pada pada Lembaga Penjaminan NIM 0,61% 2,08%
Simpanan. Rincian penjelasan tentang kemampuan membayar
BOPO 168,10% 98,98%
utang dijelaskan sebagai berikut:
Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan Return on Asset
(Likuiditas Bank) (ROA) negatif 4,61% menurun dibandingkan tahun 2019
sebesar 0,13%. Nilai Return on Equity (ROE) Perseroan tahun
Pada tahun 2020, tingkat likuiditas Bank yang diukur melalui 2020 sebesar negatif 48,67% menurun dibandingkan dengan
rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) mengalami tahun 2019 sebesar 3,17%, hal ini sejalan dengan adanya rugi
peningkatan 50,64% menjadi 135,46% di tahun 2020, sebagai setelah pajak di tahun 2020. Sedangkan Net Interest Margin
upaya peningkatan likuiditas Bank KB Bukopin melakukan 4 (NIM) mengalami penurunan dari 2,08% di tahun 2019 menjadi
(empat) strategi likuiditas yaitu Win Back Customer Trust, Money 0,61% di tahun 2020. Selain itu, rasio BOPO tercatat sebesar
Market Line, Fokus pada Nasabah Utama dan Pengembangan 168,10% di tahun 2020 dibandingkan 98,98% di tahun 2019.
Program Dana Ritel dan Enabler.
Penjaminan Simpanan Nasabah
Kemampuan Membayar Utang Jangka Panjang
(Solvabilitas Bank) Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum
meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, deposito on call,
Perseroan mengukur solvabilitas melalui rasio permodalan obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang
bank. Perseroan memastikan kecukupan modal Bank untuk diterima, Letters of Credit, akseptasi, swap mata uang, dan
dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby
yang tercermin dari Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Letters of Credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis
Ratio/CAR). CAR adalah rasio modal terhadap aset tertimbang selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman
menurut risiko (Risk-Weighted Assets/RWA). Pada tahun 2020, subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris, dan pihak
Rasio Kecukupan Modal Bank mencapai 12,08%, mengalami terkait dengan Bank.
penurunan jika dibandingkan dengan Rasio Kecukupan Modal
tahun 2019 sebesar 12,59% Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia
menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/ besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan
POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Simpanan.
Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil
risiko. Rasio Kecukupan Modal minimum yang ditetapkan OJK Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin
adalah sebesar 9%-10%. Dengan rasio kecukupan Bank berada untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan
pada tingkat 12,08%, struktur permodalan Bank memiliki Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum
kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit dan Rp100 juta diubah menjadi maksimum Rp2 miliar.
risiko operasional di mana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio
kecukupan minimum OJK dan struktur modal Bank sudah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun
memenuhi Peraturan OJK. Hal ini berarti bahwa Perseroan telah 2009, Perusahaan Pemerintah pengganti Undang-Undang
mengelola dengan baik modal Bank dan memiliki kecukupan tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan
modal untuk melindungi dari risiko solvabilitas. menjadi Undang-Undang sejak tanggal 13 Januari 2009.
Kilas Kinerja 2020 165
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kemampuan membayar utang juga dapat tercermin berdasarkan peringkat dari efek-efek yang diterbitkan Perseroan yaitu Obligasi.
Obligasi yang diterbitkan secara rutin dinilai oleh lembaga pemeringkatan guna mendukung kelayakan. Kualitas obligasi sangat
ditentukan oleh kemampuan perusahaan penerbit obligasi dalam membayar obligasi nya pada saat jatuh tempo dan kemampuannya
membayar bunga atau kupon selama jangka waktu penerbitan obligasi tersebut. Obligasi yang diterbitkan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia, Perseroan menggunakan Pefindo sebagai lembaga pemeringkat.
Peringkat
Uraian
2020 2019
Obligasi
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 idA+ (Pefindo) idBBB (Pefindo)
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 idA+ (Pefindo) idBBB (Pefindo)
Arti Peringkat
Kolektibilitas Piutang
Kolektibilitas Kredit Perseroan terlihat dari total kredit bermasalah (Bank Only). Pada 31 Desember 2020 dan 2019, Rasio kredit
bermasalah (Non Performing Loan-NPL) Bruto masing-masing sebesar 10,16%, dan 5,99%. Rasio NPL netto masing-masing sebesar
4,95% dan 4,45% pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Perseroan telah melakukan pemantauan secara aktif terhadap
perkembangan kualitas piutang, khususnya kredit yang telah disalurkan.
Kualitas kredit konsolidasian yang diberikan berdasarkan jenis, mata uang, dan kolektibilitas diuraikan ke dalam tabel sebagai berikut:
166 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
31 Desember 2019
Dalam
Kurang
Keterangan Lancar perhatian Diragukan Macet Jumlah
lancar
khusus
Rupiah:
Modal kerja 19.999.391 7.133.555 56.837 474.186 1.836.702 29.500.671
Investasi 15.306.108 4.677.257 52.157 90.638 555.775 20.681.935
Konsumsi 14.471.904 1.048.628 100.788 175.804 581.706 16.378.830
Program pemerintah 79.449 232 - - 6.473 86.154
Sindikasi - - - 126.123 4.349 130.472
Direksi dan karyawan 98.526 - - - - 98.526
Total Rupiah 49.955.378 12.859.672 209.782 866.751 2.985.005 66.876.588
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (402.187) (207.466) (26.044) (109.178) (937.015) (1.681.890)
Neto 49.553.191 12.652.206 183.738 757.573 2.047.990 65.194.698
Kilas Kinerja 2020 167
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2019
Dalam
Kurang
Keterangan Lancar perhatian Diragukan Macet Jumlah
lancar
khusus
Mata uang asing:
Modal kerja 1.432.894 723.402 - - - 2.156.296
Investasi 158.862 - - - 87.263 246.125
Konsumsi 1.997 - - - - 1.997
Sindikasi - 264.539 - - - 264.539
Total Mata Uang Asing 1.593.753 987.941 - 87.263 2.668.957
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (902) (9.074) - - (17.906) (27.882)
Neto 1.592.851 978.867 - - 69.357 2.641.075
Jumlah 51.146.042 13.631.073 183.738 757.573 2.117.347 67.835.773
Komposisi 75,40% 20,09% 0,27% 1,12% 3,12% 100,00%
Perseroan tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal, sehingga tidak menyajikan informasi mengenai nama pihak
yang melakukan ikatan, tujuan ikatan, sumber dana diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi
denominasi dan langkah-langkah yang direncanakan Bank untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk Tanah, Bangunan, Perabot dan Peralatan Kantor, Kendaraan Bermotor,
Prasaran Bangunan, dan Aset dalam Konstruksi. Investasi barang modal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional
Bank.
Pada tahun 2020, jumlah investasi barang modal tercatat sebesar Rp155 miliar. Kegiatan investasi barang modal tersebut dalam bentuk
penambahan tanah sebesar Rp78 miliar, bangunan sebesar Rp27 miliar, perabot dan peralatan kantor sebesar Rp21 miliar, kendaraan
bermotor sebesar Rp6 miliar, prasarana dan bangunan sebesar Rp3 miliar, dan aset dalam konstruksi sebesar Rp21 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2020 terdapat tagihan dan liabilitas derivatif dengan rincian transaksi sebagai berikut:
Investasi
Perseroan melakukan investasi pada sejumlah obligasi perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan kinerja Bank,
adapun sumber dana untuk melakukan kegiatan investasi tersebut berasal dari dana yang dimiliki Perseroan.
Kilas Kinerja 2020 169
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Rincian Investasi
Peringkat
Uraian Tanggal Jatuh Tempo
31 Dec 2 0 31 Dec 19
Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance tahap V Tahun 2017 Seri
22-Mar-20 - idAAA
B
Obligasi Berkelanjutan III Bank Tabungan Negara Tahun 2017
13-Jul-20 - idAA+
Tahap I Seri A
Obligasi Berkelanjutan II Wahana Ottomitra Multiartha Tahap II
22-Aug-20 - AA-(idn)
Tahun 2017 Seri B
Obligasi II Bank Maluku Tahun 2017 Seri B 08-Dec-20 - A(idn)
Obligasi Berkelanjutan I Bank DKI Tahap I Tahun 2016 30-Jun-21 - idAA-
Obligasi IV Bank Lampung 07-Jul-22 idA- A(idn)
Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 11-Jul-22 idA- idA-
Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap II Tahun 2018 Seri A 15-Jun-21 idA- -
Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap II Tahun 2018 Seri B 05-Jun-21 idA- -
Medium Term Notes IV Clipan Finance tahun 2018 23-Nov-20 idAA- idAA-
KIK EBA Bahana Bukopin Tahun 2019 04-Sep-26 idAA -
Wesel SKBDN 30 Okt 2020-15 Apr 2043 Tanpa peringkat Tanpa peringkat
Obligasi Pemerintah - Rupiah 15 Juli 2021-15 Apr 2039 Tanpa peringkat Tanpa peringkat
Obligasi Pemerintah - Dolar Amerika Serikat 11-Jul-22 Tanpa peringkat Baa3
Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia 3 Feb 2021-15 Apr 2043 Tanpa peringkat Tanpa peringkat
Obligasi IV Bank Lampung 23-Nov-20 Tanpa peringkat -
Obligasi MTM Bank Jambi Tahap II Tahun 2017 06-Jun-20 - A(idn)
Obligasi MTN Tahap II Bank Sumitomo Mitsui 14-Jun-20 - idAAA
Obligasi MTN I Bank Danamon 2019 06-Mar-20 - idAAA
Sertifikat Bank Indonesia 3 Jan 2020-14 Ags 2020 - Tanpa peringkat
Sukuk Bank Indonesia 09-Jan-20 - Tanpa peringkat
Peringkat untuk obligasi yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia berdasarkan peringkat yang dilaporkan oleh PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia, sedangkan peringkat untuk obligasi lain yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia
berdasarkan peringkat obligasi yang dilaporkan oleh Moody’s dan Fitch Ratings.
Ekspansi Akuisisi
Selama tahun 2020, Bank Bukopin tidak melakukan kegiatan Selama tahun 2020, Bank Bukopin tidak melakukan kegiatan
ekspansi. akuisisi.
Selama tahun 2020, Bank Bukopin tidak melakukan kegiatan Selama tahun 2020, Bank Bukopin tidak melakukan transaksi
divestasi. restrukturisasi utangnya dan/atau restrukturisasi modal.
170 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pandemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 memang memberikan tantangan yang cukup besar bagi sektor perbankan termasuk
bagi Bank Bukopin. Namun secara umum pencapaian target indikator keuangan penting Bank Bukopin di 2020 menunjukkan hasil yang
baik, dengan pencapaian Aset, Kredit, Simpanan nasabah, dan Laba bersih masing-masing sebesar 91,49%, 101,44%, 79,67%, dan
124,69%.
Proyeksi 2021
Memasuki tahun 2021 Perseroan akan fokus pada segmen SME dan Retail dengan mendiversifikasi portofolio yang disesuaikan pada
risk profile internal dan eksternal. Aspirasi KB terhadap Bukopin adalah untuk membalikkan keadaan tersebut dan mencapai tujuan yang
tinggi. KB bercita-cita untuk mengubah Bukopin menjadi salah satu Bank paling sukses dan menciptakan nilai tambah di Indonesia.
Strategi kedepan menggambarkan tindakan dengan ambisi yang berani dalam ekspansi bisnis, pertumbuhan nilai dan pengembalian
modal bagi pemegang saham, serta komitmennya terhadap perekonomian dan masyarakat Indonesia dengan tetap mengutamakan
aspek prudential banking. Untuk mewujudkan aspirasi tersebut diperlukan transformasi baik operasional Bank, manajemen risiko dan
kapabilitas analisa bisnis dengan menetapkan arah kebijakan manajemen. Namun demikian masih terdapat risiko ketidakpastian yang
perlu diwaspadai ke depan teutama sejauh mana pandemi Covid-19 dapat dikendalikan. Rencana Bisnis Bank tersebut diuraikan
sebagai berikut:
Sampai dengan tanggal Laporan Tahunan ini, tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
yang berpengaruh terhadap posisi keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 serta tidak berdampak terhadap kinerja dan
risiko usaha di masa mendatang. Dengan demikian, Perseroan tidak menyajikan informasi tentang kejadian penting setelah tanggal
laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Kebijakan Deviden
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank tentang Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen, maka kebijakan pembagian dividen yang
diterapkan Bank disesuaikan dengan kemampuan Bank berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan, serta peraturan mengenai
permodalan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan. Pembagian dividen tersebut tergantung kepada
kinerja dan kondisi keuangan Perseroan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2020, pemegang saham setuju untuk tidak membagikan dividen.
Adapun untuk kinerja keuangan tahun buku 2020 akan diputuskan pada RUPS tahun 2021.
Pembayaran Dividen
Pada tanggal 30 Juni 2015, Bank menerbitkan dan mencatatkan bunga tetap sebesar 11% per tahun dan berjangka waktu 7
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I (tujuh) tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini dicatat di Bursa
tahun 2015 sebesar Rp400.000 dengan tingkat bunga tetap Efek Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
sebesar 12% per tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) tahun Pembayaran bunga obligasi pertama telah dilakukan pada
sejak tanggal emisi. Obligasi ini dicatat di Bursa Efek Indonesia. tanggal 29 Mei 2017, sedangkan pembayaran bunga obligasi
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo pokok obligasi akan dilakukan
bunga obligasi pertama telah dilakukan pada tanggal 30 pada tanggal 28 Februari 2024.
September 2015, sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok obligasi akan dilakukan Bank menerbitkan obligasi subordinasi untuk mengembangkan
pada tanggal 30 Juni 2022. pembiayaan dan memperkuat struktur pendanaan jangka
panjang Bank.
Pada tanggal 28 Februari 2017, Bank menerbitkan dan
mencatatkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Perseroan
Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1.405.000 juta dengan tingkat
174 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Obligasi subordinasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, terdapat
khusus, akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan obligasi subordinasi Bank yang dimiliki oleh pihak berelasi
Bank, yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, dengan nilai nominal masing masing sebesar 86.650 juta dan
baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak sesuai Rp54.650 juta.
dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata. Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM), obligasi subordinasi di atas
Perjanjian obligasi subordinasi mencakup beberapa pembatasan, diperhitungkan sebagai modal pelengkap setelah Bank
antara lain mengenai larangan pengurangan modal dasar, menerima surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan No.S-
modal ditempatkan dan modal disetor, penggabungan dan 56/PB.31/2015 tanggal 7 Juli 2015 dan dari Bank Indonesia No.
atau peleburan usaha, transaksi dengan pihak berelasi, 14/24/DPB1/TPB1-4 tanggal 14 Maret 2012.
pinjaman, dan penerbitan obligasi. Selama tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank
telah memenuhi ketentuan tentang pembatasan-pembatasan
kewajibankewajiban sebagaimana disepakati dalam Perjanjian
Perwaliamanatan. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2020 dan 2019, Bank telah melakukan pembayaran
bunga obligasi secara tepat waktu.
Transaksi Benturan Kepentingan Dan/atau Transaksi a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama
Dengan Pihak Afiliasi atas entitas pelapor;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;
Benturan Kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan atau
ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi c. Merupakan personil manajemen kunci entitas
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
saham utama yang dapat merugikan Perusahaan dimaksud. 2. Entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
entitas tersebut:
Transaksi Afiliasi adalah Transaksi yang dilakukan oleh a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan Afiliasi dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
Perusahaan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait
Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan. dengan entitas lain);
b. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
Selama tahun 2020 tidak terdapat benturan kepentingan dan/ bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
atau transaksi dengan pihak afiliasi. ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
Transaksi Pihak Berelasi adalah anggotanya);
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari
Bank dan entitas anaknya melakukan transaksi dengan pihak- pihak ketiga yang sama;
pihak berelasi. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, d. Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas
istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Pihak berelasi dari entitas ketiga;
adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Pihak pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
berelasi adalah sebagai berikut: entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas
dengan entitas pelapor jika orang tersebut: yang menyelenggarakan program tersebut,maka
Kilas Kinerja 2020 175
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
f. entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh kedua belah pihak, di mana persyaratan tersebut mungkin
oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud tidak sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak-
dalam angka i); atau pihak yang tidak berelasi.
g. Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud
dalam angka (i) (a) memiliki pengaruh signifikan atas Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat
entitas atau merupakan personil manajemen kunci hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut:
entitas (atau entitas induk dari entitas);
h. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana
entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut,
menyediakan jasa personil managemen kunci kepada
entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas
pelapor.
Adapun nama dan sifat dari hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Uraian Realisasi
Pemegang saham pengendali KB Kookmin Bank Co., Ltd.
Dikendalikan/di bawah pengaruh signifikan salah satu pemegang saham utama Bank PT Haka Sarana Investama
Kopelindo Infrastruktur Indonesia
PT Bosowa Berlian Motor
PT Karya Ratu Mulia
PT Bosowa Amal Taksi
PT Mallomo
PT Lagaligo Lines
PT Bosowa Utama
PT Bantimurung Indah
PT Merpati Wahana Taksi
PT Oto Rental Nusantara
PT Bosowa Tambang Indonesia
Dikendalikan oleh keluarga terdekat dari manajemen PT Anisbi Nunggal Bhakti
Manajemen kunci yang sama Dinasti Batubara Indonesia
PT Gerin Surya Gemilang
Dana pensiun Bank Dana Pensiun Bank Bukopin
Manajemen dan karyawan kunci Direksi, Dewan Komisaris, Dewan
Pengawas Syariah, dan Pejabat
Eksekutif
Realisasi Transaksi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank dan entitas anaknya melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi.
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 yang diuraikan dalam tabel
sebagai berikut:
176 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pihak-Pihak Berelasi
Kewajaran Transaksi
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, di mana persyaratan tersebut
mungkin tidak sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal dan wajar sebagaimana
dilakukan dengan pihak ketiga, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan Mekanisme Reviu Atas Transaksi Dan Pemenuhan Peraturan Dan Ketentuan Terkait
Perseroan memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur dalam
Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala.
Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan
prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lain yang
berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin BMPK
kepada Otoritas Jasa Keuangan dilakukan secara tepat waktu. Pada tanggal 31 Desember 2020, tidak terdapat pelanggaran dan/atau
pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait Perseroan.
Perseroan mempunyai komitmen dan kontinjensi. Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak sebagai
berikut:
Berdasarkan Pihak
Adapun perubahan beberapa peraturan perundang-undangan sepanjang tahun 2020 dan dampaknya bagi Perseroan diuraikan di
dalam tabel sebagai berikut:
Perubahan peraturan perundang-undangan tersebut di atas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian untuk periode berjalan atau periode tahun sebelumnya.
182 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Alasan Penerapan
Perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan di tahun 2020 adalah terkait dengan penerapan standar akuntansi (PSAK) baru.
Penerapan standar akutansi keuangan dilakukan untuk mematuhi PSAK yang berlaku.
Efektif 1 Januari 2020, Bank dan Entitas Anaknya telah menerapkan beberapa standar akuntansi (PSAK) baru, perubahan, dan
interpretasi (ISAK) yang relevan dengan operasi Bank dan entitas anaknya yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut, sebagai berikut:
Hal-hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap
Terhadap Kelangsungan Usaha Bank kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian
Tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
terhadap kelangsungan usaha Perseroan.
Asumsi Yang Digunakan Manajemen Dalam
Assessment Manajemen Atas Hal-hal yang Melakukan Assessment
Berpengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan
Usaha Bank Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan manajemen
dalam melakukan assessment terhadap kelangsungan usaha
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan adalah sebagai berikut:
Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan 1. Pertumbuhan ekonomi global, nasional dan industri
berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk perbankan.
melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, 2. Kinerja keuangan Perseroan.
manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material 3. Solvabilitas dengan rasio kecukupan modal Bank.
4. Masalah Internal dan Perkara Hukum yang dihadapi.
Tingkat kesehatan Bank mencerminkan hasil penilaian kondisi Perseroan yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank yang dapat
dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret
2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based bank rating) yang
mencakup empat faktor yaitu:
1. Profil Risiko,
2. Good Corporate Governance (GCG),
3. Rentabilitas (Earnings),
4. Permodalan (Capital).
Dari hasil self assessment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, untuk posisi Desember 2020, risiko
Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit low to moderate.
184 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Rasio Keuangan
(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)
*) Pada tanggal 31 Desember 2020 terdapat pelampauan BMPK terkait penjaminan kredit dalam rangka penerapan teknik Manajemen Risiko
Kredit. Pelampauan BMPK ini merupakan dampak penurunan Modal Inti yang dialami oleh Bank. Pelampauan BMPK ini telah diselesaikan sesuai Surat
Bank No.04380/DIR/III/2021 tanggal 8 Maret 202
*) Per 31 Desember 2019 terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dikarenakan adanya perubahan peraturan, dimana peraturan
sebelumnya berdasarkan PBI No.7/3/PBI/2005 dan No.8/13/PBI/2008 telah diperbaharui dengan POJK NO.32/POJK.03/2018 tentang BMPK bagi Bank
Umum. Pelampauan BMPK yang terjadi berkaitan dengan batas maksimum penjaminan kredit dalam rangka Teknik Manajemen Risiko Kredit (MRK). Per
Maret 2020, pelampauan BMPK ini telah dapat diselesaikan.
Kilas Kinerja 2020 185
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
186 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sebagai salah satu sumber pendapatan selain pendapatan utama Perseroan yang berbasis tingkat suku bunga, fee based income terus
ditingkatkan oleh Perseroan melalui aktivitas-aktivitas berikut:
1. Trading Treasury (Jual Beli Valuta Asing dan Surat Berharga)
Perseroan melayani jual beli valuta asing dengan nasabah baik dalam bentuk telegraphic transfer (TT) dan bank notes serta
kontrak swap dan forward. Selain itu Perseroan juga melayani jual beli surat berharga baik surat utang pemerintah ataupun
obligasi korporasi dalam Rupiah dan Valas. Transaksi dilakukan dengan nasabah sebagai bagian dari pelayanan, serta dilakukan
dengan bank lain sebagai bagian penting dari optimalisasi pendapatan jual beli bank dalam rangka proprietary trading (jual beli
valas dan surat berharga dengan bank lain dan sekuritas).
2. Jasa Kustodi
Jasa yang diberikan Perseroan berupa kegiatan penitipan surat berharga untuk kepentingan pihak lain berdasarkan kontrak. Jasa
ini diberikan berdasarkan persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) kepada Perseroan
untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian pada tanggal 3 Juli 2006. Layanan yang diberikan melalui produk ini adalah
layanan penyimpanan surat berharga, penyelesaian transaksi, corporate action, perwakilan dengan kuasa (proxy) dan layanan
kustodian reksadana.
3. Wali Amanat
Jasa yang diberikan Perseroan untuk bertindak mewakili kepentingan investor/pemegang efek bersifat utang. Jasa wali amanat
Perseroan di antaranya jasa wali amanat, jasa agen jaminan, jasa agen pembayar dan jasa agen rekening penampung.
Perseroan juga terus berupaya memacu pertumbuhan bisnis dengan merilis sejumlah produk unggulan dan layanan baru. Produk
unggulan yang telah diluncurkan Perseroan dan akan dipacu penetrasinya pada 2021 adalah Produk Flexy yaitu Flexy Bill, Flexy
Gas dan Flexy Health serta Invoice Financing. Layanan product bundling yang berbasis tagihan ini bekerja sama dengan PLN, BPJS
Kesehatan, PGN, dan Pertamina. Perseroan juga akan terus memperkuat penetrasi di segmen ritel melalui peningkatan penetrasi
pada bisnis perbankan digital, pembiayaan perumahan, dan memacu pendapatan dari fee based income. Perseroan telah menyiapkan
sejumlah produk dan layanan andalan berbasis perbankan digital, mulai dari tabungan Wokee hingga rebranding layanan PPOB
menjadi Bukopinet, ke depan penetrasi produk dan layanan tersebut akan terus ditingkatkan dan diperkuat. Berbagai inisiatif strategis
tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap kontribusi fee based income yang lebih terdistribusi dan tidak hanya bergantung
pada beberapa produk.
Aspek Perpajakan
Kontribusi kepada negara diwujudkan dengan kepatuhan Bank dalam pembayaran pajak. Perseroan dalam kegiatan operasionalnya
telah menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) yang dilakukan secara transparan dan akuntabel
khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban perpajakannya, dengan hak dan kewajiban perpajakannya dilakukan sesuai peraturan
yang berlaku tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap kontribusi fee based income yang lebih terdistribusi dan tidak hanya
bergantung pada beberapa produk.
Pembayaran Pajak
Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2020, sebagai berikut:
Kilas Kinerja 2020 187
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada tahun 2020, tercatat Bank Indonesia sudah memangkas membaik seperti kinerja sektor manufaktur yang tercermin
suku bunga acuan 7 Day Reserve Repo Rate 5 kali atau sebesar dari kenaikan Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur
125 bps. Gencarnya pemangkasan suku bunga ini sebagai dan konsumsi listrik di Tiongkok, pertumbuhan positif sektor
respons otoritas moneter atas kondisi ekonomi yang terdampak properti di Tiongkok dan Amerika Serikat, serta perbaikan
pandemi Covid-19. Suku bunga terendah terjadi pada Juli 2020 PMI jasa di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat, meskipun
di level 4% dan terakhir pada November 2020 suku bunga pada masih pada level yang rendah. Perkembangan ini mengurangi
level 3,75%. ketidakpastian di pasar keuangan global dan mendorong aliran
modal global ke negara berkembang serta mengurangi tekanan
Kontraksi perekonomian global berlanjut, sementara nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.
ketidakpastian pasar keuangan global menurun seiring
penyebaran COVID-19 yang melandai. Pembatasan aktivitas Namun demikian, antisipasi terhadap berbagai kemungkinan
ekonomi sebagai langkah penanganan COVID-19 berisiko oleh industri perbankan. Bank sebagai lembaga yang memiliki
menurunkan pertumbuhan ekonomi global 2020 lebih besar berbagai produk berorientasi pada tingkat suku bunga,
dari prakiraan awal. Namun demikian, kontraksi volume harus menyesuaikan pricing dari produk-produk tersebut
perdagangan dunia dan penurunan harga komoditas terlihat berdasarkan kondisi moneter yang terkini. Perubahan suku
tidak sedalam prakiraan sebelumnya. Berbagai stimulus bunga akan berdampak pada kinerja Bank terutama sebagai
kebijakan fiskal dan moneter terus ditempuh banyak negara lembaga intermediari dari nasabah yang memiliki dana
guna memitigasi risiko kontraksi perekonomian. Perkembangan lebih dan nasabah yang membutuhkan dana, dimana terjadi
terkini menunjukkan respons kebijakan dan relaksasi transaksi yang memberikan pendapatan bunga bagi bank. Oleh
pembukaan kembali pembatasan kegiatan ekonomi (lockdown) karena itu, bank harus melakukan pengkinian kebijakan pricing
dengan mempertimbangkan penyebaran COVID-19 yang apabila terjadi perubahan suku bunga, tentunya hal ini juga
melandai, mulai mendorong kegiatan ekonomi di beberapa mempertimbangkan profil nasabah terutama terkait sensitivitas
negara. Berbagai indikator dini pada Mei 2020 secara bertahap terhadap perubahan suku bunga.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah menetapkan kebijakan yang mencakup batasan dalam melakukan transfer
dana yang diuraikan sebagai berikut:
1. Perseroan tidak memiliki batasan di dalam prosedur operasional terkait transfer dana nasabah baik transfer masuk maupun
transfer keluar antar bank dan entitas lain dalam satu kelompok usaha. Jumlah dan nilai transaksi mengacu pada ketentuan
regulator mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
2. Perseroan mengacu pada regulasi BMPK terkait dengan transaksi untuk penempatan antar Bank dari Bank Bukopin ke Bank Lain
dan Entitas dalam satu kelompok usaha.
188 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Perseroan memiliki dua Entitas Anak yang kinerjanya terkonsolidasi, yaitu PT Bank Syariah Bukopin yang bergerak di bidang layanan
Perbankan Syariah dan PT Bukopin Finance yang bergerak di bidang sewa guna usaha dan Multi Finance. Penjelasan mengenai Entitas
Anak disajikan pada bagian Profil dalam Laporan Tahunan ini.
Aset pada tahun 2020 tercatat turun sebesar 22,50% menjadi Rp5,22 triliun. Sementara itu, ekuitas menurun sebesar 0,20% menjadi
Rp891 miliar per akhir 2020. Di tengah perkembangan ekonomi syariah yang terdampak pandemi, Bank Syariah Bukopin berhasil
mencatat laba bersih yang positif sebesar 0,1 miliar di tahun 2020.
PT Bukopin Finance
Aset Bukopin Finance pada tahun 2020 turun Rp225 miliar atau 28,90% menjadi Rp554 miliar. Sementara itu, ekuitas mengalami
penurunan sebesar Rp103 miliar atau 43,49% menjadi Rp134 miliar pada tahun 2020. Bukopin Finance mencatat rugi bersih sebesar
Rp75 miliar di tahun 2020.
Umum
a b c d e
No. Deskripsi T T-1 T-2 T-3 T-4
Modal yang tersedia (nilai) Konsolidasi
1. Modal Inti Utama (CET1) 6.441.789,00 8.916.961,00 7.810.142,00 7.061.472,00 7.260.162,00
2. Modal Inti (Tier 1) 6.441.789,00 8.916.961,00 7.810.142,00 7.061.472,00 7.260.162,00
3. Total Modal 8.003.907,00 10.568.791,00 9.614.234,00 8.977.160,00 9.212.039,00
Kilas Kinerja 2020 189
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
a b c d e
No. Deskripsi T T-1 T-2 T-3 T-4
Modal yang tersedia (nilai) Konsolidasi
Aset Tertimbang Menurut Risiko
(Nilai)
4. Total Aset Tertimbang Menurut Risiko 62.198.454,00 64.627.138,00 67.491.456,00 68.939.031,00 70.548.994,00
(ATMR)
Rasio Modal berbasis Risiko dalam
bentuk persentase dari ATMR
5. Rasio CET1 (%) 10,36% 13,80% 11,57% 10,24% 10,29%
6. Rasio TIER 1 (%) 10,36% 13,80% 11,57% 10,24% 10,29%
7. Rasio Total Modal (%) 12,87% 16,35% 14,25% 13,02% 13,06%
Tambahan CET1 yang berfungsi
sebagai buffer dalam bentuk
persentase dari ATMR
8. Capital conservation buffer (2.5% dari 0,00% 0,00% 0,00% 2,50% 2,50%
ATMR) (%)
9. Countercyclical buffer (2.5% dari 0,00% 0,00% 0,00% 0,000% 0,000%
ATMR) (%)
10. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik 0,00% 0,00% 0,00% 0,000% 0,000%
(1%-2.5%) (%)
11. Total CET1 sebagai buffer (Baris 8 + 0,00% 0,00% 0,00% 2,50% 2,50%
Baris 9 + Baris 10)
12. Komponen CET1 untuk buffer 3,36% 5,25% 5,25% 4,02% 4,06%
Rasio pengikut sesuai Basel III
13. Total Eksposur 82.174.108,93 83.867.169,61 92.154.229,69 105.057.047,59
14. Nilai Rasio Pengungkit, termasuk 8,21% 10,63% 7,96% 6,72%
dampak dari penyesuaian terhadap
pengecualian sementara atas
penempatan giro pada Bank Indonesia
dalam rangka memenuhi ketentuan
GWM (jika ada)
14b. Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk 8,21% 10,63% 7,96% 6,72%
dampak dari penyesuaian terhadap
pengecualian sementara atas
penempatan giro pada Bank Indonesia
dalam rangka memenuhi ketentuan
GWM (jika ada)
14c. Nilai Rasio Pengungkit, termasuk 8,21% 10,63% 7,96% 6,72%
dampak dari penyesuaian terhadap
pengecualian sementara atas
penempatan giro pada Bank
Indonesia dalam rangka memenuhi
ketentuan GWM (jika ada), yang telah
memasukkan nilai rata-rata dari nilai
tercatat aset Securities Financing
Transaction (SFT) secara gross
14d. Nilai Rasio Pengungkit, tidak 8,21% 10,63% 7,96% 6,72%
termasuk dampak dari penyesuaian
terhadap pengecualian sementara
atas penempatan giro pada Bank
Indonesia dalam rangka memenuhi
ketentuan GWM (jika ada), yang telah
memasukkan nilai rata-rata dari nilai
tercatat aset SFT secara gross
190 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
a b c d e
No. Deskripsi T T-1 T-2 T-3 T-4
Modal yang tersedia (nilai) Konsolidasi
Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR)
15. Total Aset Likuid Berkualitas Tinggi 3.950.206,62 5.844.234.00 6.414.748,00 12.882.565,00 15.195.488.02
(HQLA)
16. Total Arus Kas Keluar Bersih (net cash 4.491.143,25 6.688.732,00 6.610.877,00 10.692.245,00 12.317.551,00
outflow)
17. LCR (%) 87,96% 87,37% 97,03% 120,49 123,36%
Rasio Pendanaan Stabil Bersih
(NSFR)
18. Total Pendanaan Stabil yang Tersedia 48.813.606,94 50.678.030,00 53.841.273,00 63.703.562,00 66.302.970,00
(ASF)
19. Total Pendanaan Stabil yang 56.854.981,74 58.938.837,00 61.850.821.00 63.509.693,00 64.253.654,00
Diperlukan (RSF)
20. NSFR (%) 85,86% 85,98% 87,05% 100,31% 103,19%
Perbedaan antara Cakupan Konsolidasi sesuai standar akuntansi dengan ketentuan kehati-hatian
a/b c d e f g
Nilai tercatat Nilai tercatat masing-masing risiko
sebagaimana
tercantum
dalam Tidak
publikasi mengacu
laporan pada
Sesuai Sesuai
keuangan / Sesuai Sesuai persyaratan
kerangka kerangka
Nilai kerangka kerangka permodalan
counterparty risiko
tercatat risiko kredit sekuritisasi atau
credit risk pasar
berdasarkan berdasarkan
prinsip pengurangan
kehati- modal
hatian
Indonesia
Aset
Kas 600.087 8.455
Penempatan pada Bank 2.655.779 140.402
Indonesia
Penempatan pada bank 3.402.277 848.771,24 2.103.401
lain
Tagihan spot dan derivatif 4.555 1225,787528 -
Surat berharga yang 5.858.780 182.937,69 4.218
dimiliki
Surat berharga yang dijual 6.026.015 0
denga janji dibeli kembali
(repo)
Tagihan atas surat berharga -
yang dibeli dengan janji
dijual kembali (reverse repo)
Tagihan akseptasi 66.182 65.693
Kredit yang diberikan 56.875.502 42.896.082,64 59800,00 1.950.861
Pembiayaan syariah 4.093.072
Kilas Kinerja 2020 191
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
a/b c d e f g
Nilai tercatat Nilai tercatat masing-masing risiko
sebagaimana
tercantum
dalam Tidak
publikasi mengacu
laporan pada
Sesuai Sesuai
keuangan / Sesuai Sesuai persyaratan
kerangka kerangka
Nilai kerangka kerangka permodalan
counterparty risiko
tercatat risiko kredit sekuritisasi atau
credit risk pasar
berdasarkan berdasarkan
prinsip pengurangan
kehati- modal
hatian
Penyertaan modal 15
Aset keuangan lainnya
Cadangan keugian
penurunan nilai aset
keuangan -/-
a. Surat berharga yang -
dimiliki
b. Kredit yang diberikan dan -4.702.358
pembiayaan syariah
c. lainnya -1.425
Aset tidak berwujud 482.511
Akumulasi amortisasi aset -278.800
tidak berwujud -/-
Aset tetap dan inventaris 4.606.763
Akumulasi penyusutan aset -1.102.360
tetap dan inventaris -/-
Aset non produktif
a. Properti terbengkalai -
b. Agunan yang diambil alih 3.315.746
c. Rekening tunda -
d. Aset antar kantor -
Aset lainnya 3.895.017 649.375
Total aset 79.938.578 43.993.485 1.226 59.800 4.856.713
Liabilitas
Giro 6.992.424 739.821
Tabungan 7.059.947 58.059
Deposito 29.990.467 2.049.372
Uang elektronik -
Liabilitas kepada Bank -
Indonesia
Liabilitas kepada bank lain 13.198.900 11.240.000
Liabilitas spot dan derivatif 112.828
/ forward
Liabilitas atas surat berharga 5.742.668
yang dijual degan janji dibeli
kembali (repo)
Liabilitas akseptasi 66.182
192 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
a/b c d e f g
Nilai tercatat Nilai tercatat masing-masing risiko
sebagaimana
tercantum
dalam Tidak
publikasi mengacu
laporan pada
Sesuai Sesuai
keuangan / Sesuai Sesuai persyaratan
kerangka kerangka
Nilai kerangka kerangka permodalan
counterparty risiko
tercatat risiko kredit sekuritisasi atau
credit risk pasar
berdasarkan berdasarkan
prinsip pengurangan
kehati- modal
hatian
Surat berharga yang 1.800.104
diterbitkan
Pinjaman / pembiayaan yang 3.953.365 122.938
diterima
Setoran jaminan 94.583 1.408
Liabilitas antar kantor -
Liabilitas lainnya 2.460.668 568.404
Kepentingan minorias -
(minority interest)
Total liabilitas 71.472.136 - - - 14.780.001
Analisis Kualitatif
Catatan: Pada Desember 2020, Bank tidak memiliki anak perusahaan berupa perusahaan asuransi, sehingga bank menggabungkan kolom (a) dan (b)
menjadi Nilai tercatat sebagaimana tercantum dalam publikasi laporan keuangan / Nilai tercatat berdasarkan prinsip kehati-hatian. Risiko sesuai kerangka
sekuritisasi berasal dari KIK EBA, risiko sesuai kerangka pasar berasal dari PDN
Kilas Kinerja 2020 193
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penjelasan Mengenai Perbedaan antara Nilai Eksposur sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan OJK.
Tidak terdapat perbedaan antara nilai tercatat sesuai standar akuntansi keuangan, sebagaimana dilaporkan pada laporan keuangan dan nilai eksposur
sesuai ketentuan kehati-hatian.
Komposisi Permodalan
No. Ref.
Jumlah
yang berasal
No Komponen (Dalam Jutaan
dari Neraca
Rupiah)
Konsolidasi 1)
CET 1: Instrumen dan Tambahan Modal Disetor
1. Saham biasa (termasuk stock surplus) 8.247.822 16, 17
2. Laba ditahan (1.520.745) 19, 20
3. Akumulasi penghasilan komprehensif lain (dan cadangan lain) 1.719.115 18
4. Modal yang termasuk phase out dari CET1
5. Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan 20.250 21
6. CET1 sebelum regulatory adjustment 8.466.442
CET 1: Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment)
7. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading - -
book
8. Goodwill (189.481) 14
9. Aset tidak berwujud lainnya (selain Mortgage-Servicing Rights) (14.230) 14
10. Aset pajak tangguhan yang berasal dari future profitability
11. Cash-flow hedge reserve
12. Shortfall on provisions to expected losses
194 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
No. Ref.
Jumlah
yang berasal
No Komponen (Dalam Jutaan
dari Neraca
Rupiah)
Konsolidasi 1)
13. Keuntungan penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi
14. Peningkatan/ penurunan nilai wajar atas kewajiban keuangan (DVA)
15. Aset pensiun manfaat pasti
16. Investasi pada saham sendiri (jika belum di net dalam modal di Laporan Posisi
Keuangan)
17. Kepemilikan silang pada instrumen CET 1 pada entitas lain
18. Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi
secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki
lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%)
19. Investasi signifikan pada saham biasa Bank, entitas keuangan dan asuransi diluar
cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan (jumlah
di atas batasan 10%)
20. Mortgage servicing rights
21. Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer (jumlah di atas batasan
10%, net dari kewajiban pajak)
22. Jumlah melebihi batasan 15% dari:
23. Investasi signifikan pada saham biasa financials
24. Mortgage servicing rights
25. Pajak tangguhan dari perbedaan temporer
26. Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional
26a. Selisih PPKA dan CKPN -
26b. PPKA non produktif (833.480)
26c. Aset Pajak Tangguhan (987.447) 17
26d. Penyertaan (15) 11
26e. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi
26f. Eksposur sekuritisasi
26g. Lainnya
27. Penyesuaian pada CET 1 akibat AT 1 dan Tier 2 lebih kecil daripada faktor
pengurangnya
28. Jumlah pengurang (regulatory adjustment) terhadap CET 1 (2.024.653)
29. Jumlah CET 1 setelah faktor pengurang 6.441.789
Modal Inti Tambahan (AT 1): Instrumen
30. Instrumen AT 1 yang diterbitkan oleh Bank (termasuk stock surplus) -
31. Yang diklasifikasikan sebagai ekuitas berdasarkan standar akuntansi -
32. Yang diklasifikasikan sebagai liabilitas berdasarkan standar akuntansi -
33. Modal yang yang termasuk phase out dari AT 1 -
34. Instrumen AT 1 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui dalam perhitungan -
KPMM secara konsolidasi
35. Instrumen yang diterbitkan Entitas Anak yang termasuk phase out -
36. Jumlah AT 1 sebelum regulatory adjustment -
Modal Inti Tambahan: Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment)
37. Investasi pada instrumen AT 1 sendiri -
38. Kepemilikan silang pada instrumen AT 1 pada entitas lain -
Kilas Kinerja 2020 195
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
No. Ref.
Jumlah
yang berasal
No Komponen (Dalam Jutaan
dari Neraca
Rupiah)
Konsolidasi 1)
39. Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi -
secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki
lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%)
40. Investasi signifikan pada modal Bank, entitas keuangan dan asuransi di luar cakupan -
konsolidasi secara ketentuan (net posisi short yang diperkenankan)
41. Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional -
41a. Penempatan dana pada instrumen AT 1 pada Bank lain -
42. Penyesuaian pada AT 1 akibat Tier 2 lebih kecil daripada faktor pengurangnya -
43. Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment) terhadap AT 1 -
44. Jumlah AT 1 setelah faktor pengurang -
45. Jumlah Modal Inti (Tier 1) (CET 1 + AT 1) 6.441.789
Modal Pelengkap (Tier 2): Instrumen dan cadangan
46. Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Bank (termasuk stock surplus) 1.004.927
47. Modal yang yang termasuk phase out dari Tier 2 -
48. Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui dalam perhitungan -
KPMM secara konsolidasi
49. Modal yang diterbitkan Entitas Anak yang termasuk phase out -
50. Cadangan umum PPKA atas aset produktif yang wajib dihitung dengan jumlah paling 557.191
tinggi sebesar 1,25% dari ATMR untuk Risiko Kredit
51. Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) sebelum faktor pengurang 1.562.118
Modal Pelengkap (Tier 2): Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment)
52. Investasi pada instrumen Tier 2 sendiri -
53. Kepemilikan silang pada instrumen Tier 2 pada entitas lain -
54. Investasi pada kewajiban TLAC modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar -
cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana
Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan; nilai sebelumnya
ditetapkan dengan threshold 5% namun tidak lagi memenuhi kriteria (untuk bank
Sistemik)
Investasi pada kewajiban TLAC lainnya dari entitas perbankan, keuangan, dan
asuransi yang berada di luar lingkup konsolidasi peraturan dan, yang mana bank
tidak memiliki lebih dari 10% dari saham biasa entitas yang dikeluarkan: jumlah yang
sebelumnya ditunjuk untuk batas 5% tetapi yang tidak lagi memenuhi syarat (hanya
untuk Bank Sistemik G-SIBs)
55. Investasi signifikan pada modal atau instrumen TLAC Bank, entitas keuangan -
dan asuransi di luar cakupan konsolidasi secara ketentuan (net posisi short yang
diperkenankan)
56. Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional -
56a. Sinking fund -
56b. Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada Bank lain -
57. Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment) Modal Pelengkap -
58. Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) setelah regulatory adjustment 1.562.118
59. Total Modal (Modal Inti + Modal Pelengkap) 8.003.907
60. Total Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) 62.198.454
196 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
No. Ref.
Jumlah
yang berasal
No Komponen (Dalam Jutaan
dari Neraca
Rupiah)
Konsolidasi 1)
Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) dan Tambahan Modal (Capital Buffer)
61 Rasio CET 1 (persentase terhadap ATMR) 10,36%
62 Rasio Modal Inti Tier 1 (persentase terhadap ATMR) 10,36%
63 Rasio Total Modal (persentase terhadap ATMR) 12,87%
64 Buffer (persentase terhadap ATMR) -
65 Capital Conservation Buffer -
66 Countercyclical Buffer -
67 higher loss absorbency requirement -
68 Untuk bank umum konvensional: CET 1 yang tersedia untuk memenuhi Buffer
(persentase terhadap ATMR)
Untuk kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri: Bagian Dana
Usaha yang ditempatkan dalam CEMA (diungkapkan sebagai persentase dari ATMR)
yang tersedia untuk memenuhi Buffer.
National minima (jika berbeda dari Basel 3)
69 Rasio terendah CET 1 nasional (jika berbeda dengan Basel 3)
70 Rasio terendah Tier 1 nasional (jika berbeda dengan Basel 3)
71 Rasio terendah total modal nasional (jika berbeda dengan Basel 3)
Jumlah di bawah batasan pengurangan (sebelum pembobotan risiko)
72 Investasi non-signifikan pada modal atau kewajiban TLAC lainnya pada entitas
keuangan lain
73 Investasi signifikan pada saham biasa entitas keuangan
74 Mortgage servicing rights (net dari kewajiban pajak)
75 Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer (net dari kewajiban
pajak)
Cap yang dikenakan untuk provisi pada Tier 2
76 Provisi yang dapat diakui sebagai Tier 2 sesuai dengan eksposur berdasarkan
pendekatan standar (sebelum dikenakan cap)
77 Cap atas provisi yang diakui sebagai Tier 2 berdasarkan pendekatan standar
78 Provisi yang dapat diakui sebagai Tier 2 sesuai dengan eksposur berdasarkan
pendekatan IRB (sebelum dikenakan cap)
79 Cap atas provisi yang diakui sebagai Tier 2 berdasarkan pendekatan IRB
Instrumen Modal yang termasuk phase out (hanya berlaku antara 1 Jan 2018 s.d. 1 Jan 2022)
80 Cap pada CET 1 yang temasuk phase out
81 Jumlah yang dikecualikan dari CET 1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap
setelah redemptions dan maturities)
82 Cap pada AT 1 yang temasuk phase out
83 Jumlah yang dikecualikan dari AT 1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah
redemptions dan maturities)
84 Cap pada Tier 2 yang temasuk phase out
85 Jumlah yang dikecualikan dari Tier 2 karena adanya cap (kelebihan di atas cap
setelah redemptions dan maturities)
Kilas Kinerja 2020 197
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Rekonsiliasi Permodalan
Neraca Konsolidasi
dengan cakupan
Neraca Publikasi
No. Pos-pos konsolidasi berdasarkan
ketentuan kehati-hatian
31 Desember 2020 31 Desember 2020
Aset
1. Kas 600.087 600.087
2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.655.779 2.655.779
3. Penempatan pada bank lain 3.402.277 3.402.277
4. Tagihan spot dan derivatif 4.555 4.555
5. Surat berharga yang dimiliki 6.026.015 6.026.015
6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - -
7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - -
(reverse repo)
8. Tagihan akseptasi 66.182 66.182
9. Kredit yang diberikan 56.875.502 56.875.502
10. Pembiayaan syariah 1) 4.093.072 4.093.072
11. Penyertaan modal 15 15
12. Aset Keuangan lainnya - -
13. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/-
a. Surat berharga yang dimiliki - -
b. Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah (4.702.358) (4.702.358)
c. Lainnya (1.425) (1.425)
14. Aset tidak berwujud 482.511 482.511
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- (278.800) (278.800)
15. Aset tetap dan inventaris 4.606.763 4.606.763
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- (1.102.360) (1.102.360)
16 Aset non produktif
a. Properti terbengkalai - -
b. Agunan yang diambil alih 3.315.746 3.315.746
c. Rekening tunda - -
d. Aset antar kantor - -
17. Aset lainnya 3.895.017 3.895.017
Total Aset 79.938.578 79.938.578
Liabilitas dan Ekuitas
1. Giro 6.992.424 6.992.424
2. Tabungan 7.059.947 7.059.947
3. Deposito 29.990.467 29.990.467
4. Uang Elektronik - -
5. Liabilitas kepada Bank Indonesia - -
6. Liabilitas kepada bank lain 13.198.900 13.198.900
7. Liabilitas spot dan derivatif / forward 112.828 112.828
8. Liabilitas atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 5.742.668 5.742.668
(repo)
9. Liabilitas akseptasi 66.182 66.182
198 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Neraca Konsolidasi
dengan cakupan
Neraca Publikasi
No. Pos-pos konsolidasi berdasarkan
ketentuan kehati-hatian
31 Desember 2020 31 Desember 2020
10. Surat berharga yang diterbitkan 1.800.104 1.800.104
11. Pinjaman / pembiayaan yang diterima 3.953.365 3.953.365
12. Setoran jaminan 94.583 94.583
13. Liabilitas antar kantor 2) - -
14. Liabilitas lainnya 2.460.668 2.460.668
15. Kepentingan minoritas (minority interest) - -
Total Liabilitas 71.472.136 71.472.136
16. Modal disetor
a. Modal dasar 7.000.000 7.000.000
b. Modal yang belum disetor -/- (3.521.429) (3.521.429)
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- - -
17. Tambahan modal disetor
a. Agio 4.769.251 4.769.251
b. Disagio -/- - -
c. Modal sumbangan - -
d. Dana setoran modal - -
e. Lainnya - -
18. Penghasilan komprehensif lain
a. Keuntungan 1.719.115 1.719.115
b. Kerugian - -
19. Cadangan
a. Cadangan umum 1.735.150 1.735.150
b. Cadangan tujuan - -
20. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu - -
b. Tahun berjalan (3.255.895) (3.255.895)
c. Dividen yang dibayarkan -/- - -
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik 8.446.192 8.446.192
21. Kepentingan Non Pengendali 20.250 20.250
Total Ekuitas 8.466.442 8.466.442
Total Liabilitas dan Ekuitas 79.938.578 79.938.578
Kilas Kinerja 2020 199
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Permodalan
Perseroan menyusun Rencana Permodalan berdasarkan telaah dan penilaian atas kebutuhan kecukupan permodalan yang
dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Rencana Permodalan tersebut disusun
oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Demikian pula dengan bisnis yang didasarkan
pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. Kebutuhan permodalan tersebut direncanakan dan dikaji secara rutin dengan
didukung data-data analisis.
Kebijakan manajemen terkait permodalan tersebut ditujukan untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki modal dan struktur
permodalan yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini dan mempertahankan kelangsungan
pengembangan di masa mendatang. Selain itu, kebijakan permodalan ditetapkan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan
yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien.
Perseroan telah melakukan perhitungan kecukupan modal berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berlaku, di
mana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam 2 Tier, yaitu Modal Tier I dan Modal Tier II. Bank telah mematuhi semua persyaratan
kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator yaitu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016
tanggal 2 Februari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/
POJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan
Modal Inti, maka ruang lingkup kegiatan usaha dan jaringan kantor disesuaikan dengan jumlah modal inti bank. Dengan jumlah modal
inti Bank Desember 2019 sebesar Rp6,36 triliun maka Perseroan masuk dalam kelompok BUKU 3 yaitu bank dengan modal inti
sebesar Rp5 triliun sampai dengan Rp30 triliun. Dengan masuk ke dalam BUKU 3 maka Perseroan lebih leluasa dalam melakukan
pengembangan jaringan dan kegiatan usahanya.
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2020 2019
A. MODAL INTI (Tier 1) 5.489.891 6.355.976
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2020 2019
1.2.1.2.3 Laba tahun - tahun lalu - -
1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan - 204.905
1.2.1.2.5 Dana setoran modal - -
1.2.1.2.6 Lainnya - -
1.2.2 Faktor Pengurang (3.909.553) (1.396.279)
1.2.2.1 Pendapatan komprehensif lainnya - -
1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan - -
Potensi Kerugian dari penurunan nilai wajar aset - -
1.2.2.1.2
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed (3.909.553) (1.396.279)
1.2.2.2
reserves)
1.2.2.2.1 Disagio - -
1.2.2.2.2 Rugu tahun - tahun lalu - -
1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan (3.226.094) -
Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan - -
1.2.2.2.4 Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) atas aset produktif
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari - -
1.2.2.2.5
instrumen keuangan dalam trading book
1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib dibentuk - -
1.2.2.2.7 Lainnya - -
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan - -
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) (2.199.986) (1.001.995)
1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan (984.370) (17.201)
1.4.2 Goodwill - -
1.4.3 Seluruh aset tidak berwujud lainnya (14.230) (58.408)
1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang (926.386) (926.386)
1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - -
1.4.6 Eksposur sekuritisasi - -
1.4.7 Faktor pengurang modal inti utama lainnya (275.000) -
Penempatan dana pada instrumen AT I dan/atau Tier 2 pada (275.000) -
1.4.7.1
bank lain
Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh - -
1.4.7.2
berdasarkan peralihan karena hukum, hibah,atau hibah wasiat
Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan - -
1.4.7.3
settlement (settlement risk) - Non Delivery Versus Payment
Eksposur di Perusahaan Anak yang melakukan kegiatan - -
1.4.7.4
usaha berdasarkan prinsip syariah (apabila ada)
2. Modal Inti Tambahan (AT - 1) - -
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - -
2.2 Agio/Disagio - -
2.3 Faktor Pengurang : Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain - -
2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT I dan/atau Tier 2 pada bank lain - -
Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh berdasarkan - -
2.3.2
peralihan karena hukum, hibah,atau hibah wasiat
204 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2020 2019
B. MODAL PELENGKAP (Tier 2) 1.467.744 1.878.170
Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 954.927 1.313.773
1.
2
2. Agio/disagio - -
Cadangan Umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% 512.817 564.397
3.
ATMR Risiko Kredit)
4. Faktor pengurang modal pelengkap 1) - -
4.1 Sinking Fund - -
4.2 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - -
Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh berdasarkan peralihan - -
4.3
karena hukum, hibah,atau hibah wasiat
Penerapan Manajemen Risiko risiko sesuai kondisi Bank serta memperhitungkan dampak
risiko terhadap kecukupan permodalan.
Penentuan Model dan Interaksi Profil Risiko
Komite Pemantau Risiko bertanggungjawab melakukan evaluasi
Dalam rangka menentukan model bisnis yang akan diterapkan, tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan
Bank KB Bukopin senantiasa meninjau ulang strategi bisnis pelaksanaan kebijakan tersebut. Selain itu, Komite Pemantau
secara berkala dengan mempertimbangkan risiko-risiko Risiko memantauan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
sebagaimana tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko,
Di samping itu, penetapan model bisnis dan interaksi dengan guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
profil risiko disesuaikan dengan visi dan misi Bank KB Bukopin
dan diselaraskan dengan berbagai periode waktu untuk Tanggung jawab Komite Manajemen Risiko di antaranya
mendukung capaian pertumbuhan bisnis dan kinerja keuangan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada
secara sehat dengan memperhatikan keseimbangan antara risk Direktur Utama terkait manajemen risiko yang sekurang-
and return dalam batasan risk appetite dan risk tolerance yang kurangnya meliputi penyusunan kebijakan manajemen risiko
telah ditetapkan. serta perubahannya, penyempurnaan proses Manajemen
Risiko, serta penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis
Dalam hal menjaga tingkat risiko dalam kerangka yang dapat yang menyimpang dari prosedur normal.
diterima dan ditoleransi, Bank KB Bukopin menetapkan
risk appetite dan risk tolerance yang disesuaikan dengan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi bertanggung jawab
kemampuan Bank dalam menyerap risiko serta tujuan bisnis melakukan pembahasan atas Laporan Profil Risiko Terintegrasi
jangka panjang. Tingkat risiko yang akan diambil (Risk Appetite) yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko setiap
merupakan tingkat dan jenis risiko yang bersedia diambil oleh enam bulan sekali. Dari pembahasan tersebut kemudian
Bank dalam rangka mencapai sasaran Bank. Toleransi risiko memberikan rekomendasi kepada Direksi. Selain Profil Risiko,
(Risk Tolerance) merupakan tingkat dan jenis risiko maksimum KMRT juga melakukan pembahasan atas rekomendasi dari
yang dapat diterima oleh Bank. Toleransi risiko merupakan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi mengenai
penjabaran dari tingkat risiko yang akan diambil. penetapan limit dan melakukan evaluasi atas laporan eksposur
risiko sebagai salah satu output Sistem Informasi Manajemen
Stuktur Tata Kelola Risiko Risiko Terintegrasi yang disampaikan secara berkala oleh
Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif,
struktur tata kelola risiko Bank KB Bukopin tercermin dalam Sebagai second line of defence, Satuan Kerja Manajemen Risiko
organisasi manajemen risiko yang selaras dengan tujuan dan bertanggung jawab (1) mengembangkan prosedur dan alat
kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas, serta kemampuan untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Bank. Struktur organisasi juga disertai dengan kejelasan tugas risiko; (2) memantau implementasi kebijakan, strategi, dan
dan tanggung jawab secara umum maupun terkait penerapan kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan oleh
manajemen risiko pada seluruh satuan kerja. Struktur organisasi Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi;
terdiri dari Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko, (3) memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan,
Direksi, Komite Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko maupun per Risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap
Terintegrasi, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. toleransi Risiko dan limit yang ditetapkan; (4) melakukan stress
testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan
Utamanya Dewan Komisaris bertanggujawab menyetujui dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja
kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka Bank secara keseluruhan; serta (5) melaksanakan kaji ulang
manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan
risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi Risiko Bank, untuk memastikan kecukupan kerangka manajemen
(risk tolerance) Bank. Dewan Komisaris berperan aktif dalam risiko, keakuratan metodologi penilaian risiko dan kecukupan
mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan strategi sistem informasi manajemen risiko.
manajemen risiko. Dewan Komisaris juga mengevaluasi
pertanggung jawaban Direksi dan memberikan arahan Media Komunikasi Manajemen Risiko
perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko.
Dalam upaya meningkatkan risk awareness dan risk knowledge,
Tanggung jawab yang dijalankan Direksi antara lain menyusun Bank KB Bukopin secara berkala mengadakan learning program
dan menetapkan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen yang dikemas dengan berbagai media komunikasi. Diantaranya
risiko secara tertulis dan komprehensif. Hal tersebut termasuk program training untuk menyetarakan kompetensi karyawan di
limit risiko secara keseluruhan dan per jenis risiko, dengan bidang manajemen risiko, refreshment pengetahuan melalui
memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi kuis yang diikuti setiap karyawan, juga peningkatan kompetensi
206 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
melalui sertifikasi yang relevan dengan bidang manajemen potensial menerima kerugian valuta asing yang maksimum.
risiko. Untuk informasi yang bersifat umum diedarkan dan Stress test dilakukan dengan menggunakan batasan eksposur
disosialisasikan melalui sarana informasi internal Bank KB maksimal dari mata uang dengan asumsi bahwa PDN maksimal
Bukopin (Bukopin Office Communication). dilaksanakan oleh Bank terhadap pergerakan harga pasar yang
berlawanan. Dimana tujuan yang utama dari stress test adalah
Sistem Pengukuran Risiko untuk mengevaluasi kapasitas dari modal bank untuk menyerap
potensial kerugian besar dan untuk mengidentifikasi langkah-
Pengukuran risiko dilakukan sesuai dengan karakteristik langkah yang bank dapat lakukan untuk mengurangi risikonya
dan kompleksitas kegiatan usaha. Sistem pengukuran risiko dan menjaga modalnya.
digunakan untuk mengukur eksposur risiko Bank sebagai acuan
untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan Proses Pelaporan Informasi Risiko
secara triwulanan atau frekuensi yang lebih tinggi sesuai
dengan cakupan risiko, kebutuhan, dan perkembangan Bank Proses pelaporan informasi risiko kepada Direksi disampaikan
baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas secara rutin, minimum secara bulanan dalam bentuk Monthly
bisnis Bank. Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran Risk Mangement Report yang disusun oleh Satuan Kerja
risiko dilakukan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha Manjemen Risiko. Laporan tersebut mencakup pelaporan atas
Bank, produk, transaksi dan faktor risiko, yang bersifat material. pemenuhan kepatuhan terhadap risk tolerance seluruh risiko
Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan utama yang dikelola Bank. Selain itu, SKMR juga menyampaikan
secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun laporan profil risiko yang mencakup seluruh risiko utama yang di
atau sewaktu-waktu apabila diperlukan untuk memastikan kelola bank secara kuartalan. Laporan Profil Risiko disampaikan
kesesuaian asumsi, akurasi, kewajaran dan integritas data, serta dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite
prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko. Pemantau Risiko untuk kemudian dilaporkan kepada regulator.
Hasil evaluasi Dewan Komisaris dan Direksi akan ditindaklanjuti
Sebagai tambahan, dilakukan pula stress testing untuk oleh semua unit terkait dan pemenuhan atas rekomendasi yang
melengkapi sistem pengukuran risiko dengan cara mengestimasi diberikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi akan dipantau
potensi kerugian Bank pada kondisi pasar yang tidak normal secara berkala. Bank memastikan bahwa seluruh laporan yang
dengan menggunakan skenario tertentu guna melihat disampaikan senantiasa menjaga keterbukaan dan komunikasi
sensitivitas kinerja Bank terhadap perubahan faktor risiko dan dengan stakeholder utama. Selain itu Bank secara periodik
mengidentifikasi pengaruh yang berdampak signifikan terhadap telah memenuhi berbagai laporan yang diatur oleh regulator
portofolio Bank. Hasil stress testing digunakan sebagai masukan baik melalui portal pelaporan maupun penyampaian langsung
pada saat penetapan atau perubahan kebijakan dan limit. ke kantor regional terdekat. Melalui sistem pelaporan ini, Bank
melakukan fungsi penjabaran kondisi risiko internalnya secara
Stress Testing periodik kepada regulator.
Kebijakan dan prosedur yang dimiliki Bank didasarkan pada strategi manajemen risiko dan dilengkapi dengan risk tolerance dan limit
risiko. Fokus strategi bisnis tahun 2020 diarahkan pada segmen Konsumen dan UMKM. Dalam hal rangka menjaga keberlangsungan
bisnis, bank menjaga risiko dalam koridor yang dapat diterima dan ditoleransi dengan menetapkan limit.
Penetapan limit risiko Bank dilakukan sesuai dengan risk appetite, risk tolerance, dan strategi Bank secara keseluruhan dengan
memperhatikan kemampuan modal Bank untuk dapat menyerap eksposur risiko atau kerugian yang timbul, pengalaman kerugian di
masa lalu, kemampuan sumber daya manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan eksternal yang berlaku.
Adapun limit risiko yang ditetapkan mencakup, limit secara keseluruhan, limit per jenis risiko, dan limit per aktivitas fungsional tertentu
yang memiliki eksposur risiko. Penetapan limit dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku,
antara lain ketentuan tentang Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi
Devisa Neto (PDN), Liquidity Coverage Ratio (LCR), Net Stable Funding Ratio (NSFR), Large Exposure, dan Leverage Ratio.
Keterangan Jumlah
Total aset di laporan posisi keuangan pada laporan keuangan publikasi. (nilai gross sebelum dikurangi CKPN). 84.373.841,30
Penyesuaian untuk nilai penyertaan pada Bank, lembaga keuangan, perusahaan asuransi, dan/atau entitas -
lain yang berdasarkan standar akuntansi keuangan harus dikonsolidasikan namun di luar cakupan konsolidasi
berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Penyesuaian untuk nilai kumpulan aset keuangan yang mendasari yang telah dialihkan dalam sekuritisasi aset (610.919,37)
yang memenuhi persyaratan jual putus sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. Dalam hal aset keuangan yang
mendasari dimaksud telah dikurangkan dari total aset pada laporan posisi keuangan maka angka pada baris ini
adalah 0 (nol).
Penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka -
memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada).
Penyesuaian untuk aset fidusia yang diakui sebagai komponen laporan posisi keuangan berdasarkan standar -
akuntansi keuangan namun dikeluarkan dari perhitungan total eksposur dalam Rasio Pengungkit.
Penyesuaian untuk nilai pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler dengan menggunakan metode -
akuntansi tanggal perdagangan.
Penyesuaian untuk nilai transaksi cash pooling yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam -
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
Penyesuaian untuk nilai eksposur transaksi derivatif. 787,89
Penyesuaian untuk nilai eksposur SFT sebagai contoh transaksi reverse repo. -
Penyesuaian untuk nilai eksposur TRA yang telah dikalikan dengan FKK. 3.741.302,08
Penyesuaian penilaian prudensial berupa faktor pengurang modal dan CKPN. (5.330.902,96)
Penyesuaian lainnya. -
Total Eksposur dalam perhitungan Rasio Pengungkit. 82.174.108,93
Analisa Kualitatif
Total aset di laporan posisi keuangan pada laporan keuangan publikasi (sebelum dikurangi CKPN) adalah sebesar Rp.84,37
Triliun. Setelah ditambah/dikurangi dengan eksposur transaksi derivatif, TRA dan dikurangi dengan faktor pengurang modal maka
ditemukan nilai total eksposur untuk Rasio Pengungkit sebesar Rp.82,17 Triliun. Atau dapat dikatakan total aset mendapatkan
pengurang eksposur sebesar Rp.2,19 Triliun dalam total eksposur Rasio Pengungkit.
Periode
No. Keterangan
Desember 2020 September 2020
Eksposur Aset dalam Laporan Posisi Keuangan
Eksposur aset dalam laporan posisi keuangan termasuk aset jaminan, namun 78.382.515,08 78.216.236,59
1. tidak termasuk eksposur transaksi derivatif dan eksposur SFT
(Nilai gross sebelum dikurangi CKPN)
Nilai penambahan kembali untuk agunan derivatif yang diserahkan kepada - -
2. pihak lawan yang mengakibatkan penurunan total eksposur aset dalam neraca
karena adanya penerapan standar akuntansi keuangan
(Pengurangan atas piutang terkait CVM yang diberikan dalam transaksi - -
3.
derivatif)
(Penyesuaian untuk nilai tercatat surat berharga yang diterima dalam eksposur - -
4.
SFT yang diakui sebagai aset)
5. (CKPN atas aset tersebut sesuai standar akuntansi keuangan) (4.317.266,62) (3.697.392,39)
(Aset yang telah diperhitungkan sebagai faktor pengurang Modal Inti (1.013.636,34) (556.897,00)
6. sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
kewajiban penyediaan modal minimum bagi bank umum)
7. Total Eksposur aset dalam laporan posisi keuangan 73.051.612,12 73.961.947,20
Eksposur Transaksi Derivatif
Nilai RC untuk seluruh transaksi derivatif baik dalam hal terdapat variation 2.709,00 2.304,90
8. margin yang memenuhi syarat ataupun terdapat perjanjian saling hapus yang
memenuhi persyaratan tertentu
9. Nilai penambahan yang merupakan PFE untuk seluruh transaksi derivatif 13,89 31,16
(Pengecualian atas eksposur transaksi derivatif yang diselesaikan melalui - -
10.
central counterparty (CCP))
11. Penyesuaian untuk nilai nosional efektif dari derivatif kredit - -
(Penyesuaian untuk nilai nosional efektif yang dilakukan saling hapus dan - -
12.
pengurangan add-on untuk transaksi penjualan derivatif kredit)
13. Total Eksposur Transaksi Derivatif - -
Eksposur Securities Financing Transaction (SFT)
14. Nilai tercatat aset SFT secara gross 5.378.471,84 5.190.435,08
15. (Nilai bersih antara liabilitas kas dan tagihan kas) - -
Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan terkait aset SFT yang mengacu pada - -
16. perhitungan current exposure sebagaimana diatur dalam Lampiran Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini
17. Eksposur sebagai agen SFT - -
18. Total Eksposur SFT 5.378.471,84 5.190.435,08
Eksposur Transaksi Rekening Administratif (TRA)
Nilai seluruh kewajiban komitmen atau kewajiban kontinjensi. Nilai gross 11.395.500,00 13.237.082,91
19.
sebelum dikurangi CKPN.
(Penyesuaian terhadap hasil perkalian antara nilai kewajiban komitmen atau (7.654.197,93) (8.524.631,65)
20.
kewajiban kontinjensi dan FKK kemudian dikurangi CKPN)
21. (CKPN atas TRA sesuai standar akuntansi keuangan) - -
22. Total Eksposur TRA 3.741.302,08 4.712.451,26
Modal dan Total Eksposur
23. Modal Inti 6.748.997,27 8.916.961,00
24. Total Eksposur 82.174.108,93 83.867.169,61
Kilas Kinerja 2020 209
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Periode
No. Keterangan
Desember 2020 September 2020
Rasio Pengungkit (Leverage)
Nilai Rasio Pengungkit, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap 8,21% 10,63%
25. pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam
rangka memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada)
Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap 8,21% 10,63%
25a. pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam
rangka memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada)
26. Nilai Minimum Rasio Pengungkit 3,00% 3,00%
27. Bantalan terhadap nilai Rasio Pengungkit N/A N/A
Pengungkapan Nilai Rata-Rata
Nilai rata-rata dari nilai tercatat aset SFT secara gross, setelah penyesuaian 5.378.471,84 5.190.435,08
28. untuk transaksi akuntansi penjualan (sale accounting transaction) yang dihitung
secara bersih (net) dengan liabilitas kas dalam SFT dan tagihan kas dalam SFT
Nilai akhir triwulan laporan dari nilai tercatat aset SFT secara gross, setelah 5.378.471,84 5.190.435,08
penyesuaian untuk transaksi akuntansi penjualan (sale accounting transaction)
29.
yang dihitung secara bersih (net) dengan liabilitas kas dalam SFT dan tagihan
kas dalam SFT
Total Eksposur, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian 82.174.108,93 83.867.169,61
sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi
30.
ketentuan giro wajib minimum (jika ada), yang telah memasukkan nilai rata-rata
dari nilai tercatat aset SFT secara gross sebagaimana dimaksud dalam baris 28
Total Eksposur, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap 82.174.108,93 83.867.169,61
pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia
30a. dalam rangka memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada), yang
telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai tercatat aset SFT secara gross
sebagaimana dimaksud dalam baris 28
Nilai Rasio Pengungkit, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap 8,21% 10,63%
pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia
31. dalam rangka memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada), yang
telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai tercatat aset SFT secara gross
sebagaimana dimaksud dalam baris 28
Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap 8,21% 10,63%
pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia
31a. dalam rangka memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada), yang
telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai tercatat aset SFT secara gross
sebagaimana dimaksud dalam baris 28
Analisis Kualitatif
Dengan Total Eksposur Rasio Pengungkit sebesar Rp.82,17 Triliun dan Total Modal Inti sebesar Rp.6,74 Triliun, maka didapatkan
Rasio Pengungkit sebesar 8,21%. Artinya Rasio Pengungkit Bank Bukopin masih cukup dari nilai minimum Rasio Pengungkit yang
sebesar 3%.
*) Perhitungan mengacu pada POJK No.31/POJK.03/2019
210 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kilas Kinerja 2020 211
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dalam upaya meningkatkan good corporate governance dan menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self-
manajemen risiko pada industri perbankan, telah diterbitkan assessment. Penilaian sendiri profil risiko merupakan salah satu
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.18/POJK.03/2016 faktor penilaian tingkat kesehatan Bank, dengan menggunakan
tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating) baik secara individu
Risiko bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa maupun konsolidasi, dengan cakupan penilaian meliputi faktor
Keuangan No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 profil risiko (risk profile), tata kelola, rentabilitas (earnings), dan
perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang permodalan (capital) untuk menghasilkan peringkat komposit
mewajibkan Bank untuk menyampaikan laporan profil risiko Tingkat Kesehatan Bank sebagaimana diatur dalam Surat
triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14 Tahun 2017 perihal
Desember. Sebagaimana diamanatkan ketentuan Otoritas Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Jasa Keuangan terkait penerapan manajemen risiko, Bank
Organisasi manajemen risiko kredit terdiri dari Satuan Kerja Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit tertera pada
Manajemen Risiko, Kebijakan Perkreditan dan Manajemen, limit risk appetite dan risk tolerance untuk Batas Minimum
Quality Assurance, Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal Pemberian Kredit (BMPK), yaitu risk appetite 80% dari limit
yang independent terhadap unit bisnis. Dibentuk pula Analis regulator yang berlaku dan risk tolerance 100% dari limir
Kredit pada bisnis Komersial dan bisnis UMKM yang terpisah regulator yang berlaku.
dengan fungsi marketing sebagai fungsi manajemen risiko yang
terlibat dalam proses pengambilan keputusan kredit untuk Pengendalian risiko kredit dilakukan antara lain dengan adanya
memastikan mitigasi risiko kredit. mekanisme komite kredit atas setiap pemberian fasilitas
kredit yang antara lain membahas mitigasi risiko yang perlu
Bank telah menjalankan proses identifikasi, pengukuran, dilakukan atas setiap pemberian kredit serta dikeluarkan
pemantauan, dan pengendalian risiko yang mencakup profil pembaharuan Ketentuan Kelembagaan Komite Kredit,
risiko kredit secara terintegrasi dalam suatu proses manajemen pembaharuan pelaksanaan Komite Kredit, serta pemberian
risiko yang komprehensif. Bank juga melakukan stress test Limit kewenangan komite kredit. Selain itu, untuk menjaga
untuk mengetahui peningkatan risiko kredit pada skenario kedisiplinan proses identifikasi dan pengukuran risiko khususnya
kondisi terburuk. Selain itu, Bank terus mengupayakan terkait penyehatan dan penyelesaian kredit, telah dilakukan
peningkatan kesadaran risiko (risk awareness) pada setiap unit pembaharuan kebijakan restrukturisasi, take over pembelian
kerja, di antaranya dengan pengisian Form Pernyataan Risiko aset, pembelian AYDA melalui fasilitas kredit serta relaksasi
dan melakukan kegiatan training manajemen risiko ke cabang terdampak COVID-19.
melalui kegiatan Branch Risk forum. Bank juga menerapkan
sistem credit risk grading/scoring yang independen dan melekat Uraian terkait Risiko Kredit dijabarkan sebagai berikut:
pada ICRR untuk proses kredit pada segmen bisnis UMKM,
E-Flow untuk bisnis Konsumer, LOS untuk bisnis Kartu Kredit,
SIKM untuk bisnis Mikro/Pensiunan. Disamping itu, Credit
Underwriting Group telah memiliki guideline kredit untuk proses
kredit dengan adanya selection criteria untuk calon debitur,
selain itu didalam selection criteria telah mempertimbangkan
rating calon dari debitur.
212 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
5.155.375 - - - 5.155.375
611.334 660.785 320.935 347.570 1.940.624
728.811 2.168.290 187.805 1.001.648 4.086.554
929.242 5.234.731 1.928.830 2.658.503 10.751.306
5.695.689 1.482.807 626.253 1.529.183 9.333.932
5.180.802 - - - 5.180.802
611.334 660.785 320.935 347.570 1.940.624
728.811 2.168.290 187.805 1.001.648 4.086.554
929.242 5.234.731 1.928.830 2.658.503 10.751.306
6.274.583 1.482.807 626.253 1.529.183 9.912.826
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non Kontraktual Total
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non Kontraktual Total
Tagihan
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Tagihan
Kepada Pembangunan
Sektor Ekonomi Kepada Kepada
Entitas Sektor Multilateral
Pemerintah Bank
Publik dan Lembaga
Internasional
Periode 31 Desember 2020
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - 27.689 -
Pertambangan dan Penggalian - - - -
Industri pengolahan - - - -
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin - - - -
Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan - - - -
dan Daur Ulang Sampah
Konstruksi - - - -
Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan - - - -
Mobil dan Sepeda Motor
Pengangkutan dan Pergudangan - - - -
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum - - - -
Informasi dan Komunikasi - - - -
Aktivitas Keuangan dan Asuransi - - - 325.000
Real Estat - - - -
Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis - - - -
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak - - - -
Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang
Usaha Lainnya
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial Wajib
Pendidikan - - - -
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial - - - -
Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi - - - -
Aktivitas Jasa Lainnya - - - -
Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja - - - -
Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
Bukan Lapangan Usaha Lainnya 13.247.414 249.693 - 4.389.835
Rumah Tangga - - - -
Total 13.247.414 277.382 - 4.714.835
Kilas Kinerja 2020 217
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tagihan
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Tagihan
Kepada Pembangunan
Sektor Ekonomi Kepada Kepada
Entitas Sektor Multilateral
Pemerintah Bank
Publik dan Lembaga
Internasional
Periode 31 Desember 2019
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - 289.196 - -
Pertambangan dan Penggalian - - - -
Industri pengolahan - - - -
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin - 603.276 - -
Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan - - - -
dan Daur Ulang Sampah
Konstruksi - - - -
Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan - - - -
Mobil dan Sepeda Motor
Pengangkutan dan Pergudangan - - - -
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum - - - -
Informasi dan Komunikasi - - - -
Aktivitas Keuangan dan Asuransi - - - 50.000
Real Estat - - - -
Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis - - - -
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak - - - -
Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang
Usaha Lainnya
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial Wajib
Pendidikan - - - -
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial - - - -
Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi - - - -
Aktivitas Jasa Lainnya - - - -
Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja - - - -
Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
Bukan Lapangan Usaha Lainnya 12.872.734 2.480.120 - 5.105.375
Rumah Tangga - - - -
Total 12.872.734 3.372.592 - 5.155.375
Kilas Kinerja 2020 219
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
- - - - - - -
147 484.504 59.140 1.744.737 8.686.526 893.088 -
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tagihan
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Tagihan
Kepada Pembangunan
Sektor Ekonomi Kepada Kepada
Entitas Sektor Multilateral
Pemerintah Bank
Publik dan Lembaga
Internasional
Periode 31 Desember 2020
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - 27.689 -
Pertambangan dan Penggalian - - - -
Industri pengolahan - - - -
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin - - - -
Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan - - - -
dan Daur Ulang Sampah
Konstruksi - - - -
Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan - - - -
Mobil dan Sepeda Motor
Pengangkutan dan Pergudangan - - - -
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum - - - -
Informasi dan Komunikasi - - - -
Aktivitas Keuangan dan Asuransi - - - 325.000
Real Estat - - - -
Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis - - - -
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak - - - -
Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang
Usaha Lainnya
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial Wajib
Pendidikan - - - -
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial - - - -
Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi - - - -
Aktivitas Jasa Lainnya - - - -
Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja - - - -
Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
Bukan Lapangan Usaha Lainnya 13.247.414 249.693 - 4.389.835
Rumah Tangga - - - -
Total 13.247.414 277.382 - 4.714.835
Kilas Kinerja 2020 221
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tagihan
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Tagihan
Kepada Pembangunan
Sektor Ekonomi Kepada Kepada
Entitas Sektor Multilateral
Pemerintah Bank
Publik dan Lembaga
Internasional
Periode 31 Desember 2019
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - 289.196 - -
Pertambangan dan Penggalian - - - -
Industri pengolahan - - - -
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin - 603.276 - -
Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan - - - -
dan Daur Ulang Sampah
Konstruksi - - - -
Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan - - - -
Mobil dan Sepeda Motor
Pengangkutan dan Pergudangan - - - -
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum - - - -
Informasi dan Komunikasi - - - -
Aktivitas Keuangan dan Asuransi - - - 50.000
Real Estat - - - -
Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis - - - -
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak - - - -
Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang
Usaha Lainnya
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial Wajib
Pendidikan - - - -
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial - - - -
Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi - - - -
Aktivitas Jasa Lainnya - - - -
Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja - - - -
Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
Bukan Lapangan Usaha Lainnya 12.872.734 2.480.120 - 5.130.802
Rumah Tangga - - - -
Total 12.872.734 3.372.592 - 5.180.802
Kilas Kinerja 2020 223
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Wilayah
Kategori Portofolio Jawa Non
Jabodetabek Sumatera Lain-Lain Total
Jabodetabek
Periode 31 Desember 2020
Tagihan 55.468.215 20.850.999 7.729.134 11.637.925 95.686.272
Tagihan yang mengalami peningkatan dan 6.272.139 6.175.334 1.739.094 2.976.796 17.163.363
pemburukan risiko
a. Belum jatuh tempo 4.359.452 4.080.849 671.453 2.275.268 11.387.023
b. Telah jatuh tempo 345 atau 60 62 1.912.686 2.094.485 1.067.640 701.529 5.776.340
CKPN - Stage 1 128.046 188.613 66.040 109.233 491.932
CKPN - Stage 2 254.760 264.179 54.914 164.584 738.436
CKPN - Stage 3 1.167.979 783.644 866.029 180.425 2.998.077
Tagihan yang dihapus buku
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur 14.735 1.800 4.823
Ulang Sampah
Konstruksi 6.486.191 1.421.237 370.703
Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil 10.764.552 1.680.258 1.393.931
dan Sepeda Motor
Pengangkutan dan Pergudangan 3.241.364 931.902 153.153
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 4.552.834 1.442.002 157.695
Informasi dan Komunikasi 276.148 17.530 31.660
Aktivitas Keuangan dan Asuransi 3.095.587 247.840 71.806
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
(dalam jutaan rupiah)
Wilayah
Kategori Portofolio Jawa Non
Jabodetabek Sumatera Lain-Lain Total
Jabodetabek
Periode 31 Desember 2020
Tagihan 59.479.586 20.850.999 7.729.134 11.637.925 99.697.643
Tagihan yang mengalami peningkatan dan 7.050.554 6.772.372 1.918.560 3.215.471 18.956.957
pemburukan risiko
a. Belum jatuh tempo 4.599.174 4.466.994 812.565 2.362.388 12.241.121
b. Telah jatuh tempo 2.451.380 2.305.377 1.105.995 853.083 6.715.836
CKPN - Stage 1 342.833 201.272 70.760 113.752 728.617
CKPN - Stage 2 266.456 271.624 56.786 166.420 761.286
CKPN - Stage 3 1.265.075 820.325 871.479 255.576 3.212.455
Tagihan yang dihapus buku
223 20 1.340
- - -
7.530 489 712
4.452 1.106 146
4 - -
609 - 7.532
226 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
- - -
13 19 62
12.631 526 831
6.904 1.611 2.099
4 - -
625 0 7.571
57 19 14
- - -
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Tagihan Bersih
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and BBB+ s.d
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
Poor’s BBB-
BBB+ s.d
Fitch Ratings AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
BBB-
Kategori Portofolio Baa1 s.d
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3
Baa3
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan
Anak
(dalam jutaan rupiah)
Tagihan Bersih
- - 4.676.282 4.714.835
- - 1.637.383 1.637.383
- - 2.066.757 2.066.757
- - 9.258.214 9.258.214
- - 8.604.296 8.604.296
Tagihan Bersih
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and BBB+ s.d
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
Poor’s BBB-
BBB+ s.d
Fitch Ratings AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
BBB-
Kategori Portofolio Baa1 s.d
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3
Baa3
Tagihan Bersih
- - 5.070.195 5.155.375
- - 1.940.624 1.940.624
- - 4.086.554 4.086.554
- - 10.751.306 10.751.306
- - 9.333.932 9.333.932
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
Tagihan Bersih
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and BBB+ s.d
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
Poor’s BBB-
BBB+ s.d
Fitch Ratings AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
BBB-
Kategori Portofolio Baa1 s.d
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3
Baa3
Tagihan Bersih
- - 4.418.978 4.457.531
- - 1.637.383 1.637.383
- - 2.066.757 2.066.757
- - 9.258.214 9.258.214
- - 8.857.897 8.857.897
Tagihan Bersih
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and BBB+ s.d
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
Poor’s BBB-
BBB+ s.d
Fitch Ratings AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-
BBB-
Kategori Portofolio Baa1 s.d
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3
Baa3
Tagihan Bersih
- - - 5.095.622 5.180.802
- - - 1.940.624 1.940.624
- - - 4.086.554 4.086.554
- - - 10.751.306 10.751.306
- - - 9.912.826 9.912.826
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko
Kredit - Bank secara Individual
- -
27.689 13.844 1.523
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- 247.767 - - - - 123.884 13.627
- - - - - - - -
- 393 - - - - 196 22
- - - - - - - -
- - - 1.864 - - 1.864 205
- 2,52 - - - - 1,26 0
- - 692.665 - - - 519.486 57.143
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
238 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
- - - - - - -
- 287.839 - - - 581.415 63.956
- - - - - - -
- - - - - - -
- 288.362 - - - 144.181 15.860
- - - - - - -
- 647 - - - 324 36
- - - - - - -
- - - 1.810 - 1.810 199
- 317 - - - 158 17
- - 1.235.877 - - 926.908 101.960
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - - -
240 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko
Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
- -
27.689 13.844 1.523
- - -
- -
247.767,12 - 123.884 13.627
- - -
392,90 - 196 22
- - -
1.863,53 - 1.864 205
2,52 - 1,26 0
692.647,40 - 519.486 57.143
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
242 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
- -
287.839 581.415 63.956
- - -
- - -
288.361,91 - 144.181 15.860
- - -
647,40 - 324 36
- - -
1.809,63 - 1.810 199
316,73 - 158 17
- -
- -
- -
- -
- -
-
-
244 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
5.154.728 - - - - 5.154.728
1.940.624 - - - - 1.940.624
4.084.744 3.875 - 694.627 - 3.386.242
10.750.989 65 - 51.709 - 10.699.215
7.688.931 377.308 - 1.832.474 - 5.479.148
- - - - - -
292.640 4.278 - - - 288.362
- - - - - -
647 - - - - 647
- - - - - -
1.810 - - - - 1.810
317 - - - - 317
1.645.001 409.124 - - - 1.235.877
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan
Anak
4.270.864 - - - - 4.270.864
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
4.270.864 - - - - 4.270.864
5.180.154,70 - 5.180.154,70
1.940.623,69 - 1.940.623,69
4.084.744,33 3.875,00 694.626,90 3.386.242,43
10.750.989,26 65,00 51.709,12 10.699.215,14
8.267.824,90 377.307,98 1.832.474,37 6.058.042,55
-
292.640,37 4.278,46 288.361,91
-
647,40 647,40
- -
1.809,63 1.809,63
316,73 316,73
1.645.001,22 409.123,99 1.235.877,23
4.270.864,35 - - - - 4.270.864,35
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
4.270.864,35 0,00 0,00 0,00 0,00 4.270.864,35
Pengungkapan Perhitungan ATMR Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar - Bank secara
Individual
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi.
(dalam jutaan rupiah)
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
(in million rupiah)
5. Eksposur Sekuritisasi
(in million rupiah)
6. Eksposur Derivatif
(in million rupiah)
Pengungkapan Perhitungan ATMR Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar - Bank secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi.
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
5. Eksposur Sekuritisasi
6. Eksposur Derivatif
7. Eksposur di Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah
Alpha
Potential digunakan
Replacement future untuk Tagihan
EEPE ATMR
cost (RC) exposure perhitungan Bersih
(PFE) regulatory
EAD
SA-CCR (untuk derivatif) 1935,00 2442,81 1,4 6128,94 1.225,79
Metode Internal Model (untuk N/A N/A
derivatif dan SFT)
Pendekatan sederhana untuk N/A N/A
mitigasi risiko kredit (untuk SFT)
Pendekatan komprehensif
untuk mitigasi risiko kredit
(untuk SFT)
Pada posisi 31 Desember 2020, tidak terdapat Capital Charge untuk Credit Valuation Adjustment (CVA)
Bobot Risiko
Total
Kategori
Tagihan
Portofolio 0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
Bersih
Indonesia - - - - - -
Tagihan Kepada
5.378.472 - - - - - 5.378.472
Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas Sektor - - - - - -
Publik
Tagihan
Kepada Bank
Pembangunan
Multilateral
dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
6.129 6.129
Bank
Kredit Beragun
Rumah Tinggal
Kredit Beragun
Properti
Komersial
Kredit Pegawai/
Pensiunan
Kilas Kinerja 2020 259
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bobot Risiko
Total
Kategori
Tagihan
Portofolio 0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
Bersih
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
- - - - - -
Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Tagihan kepada
5.378.472 - - - - - 5.378.472
Korporasi
Tagihan yang
Telah Jatuh - - - - - -
Tempo
Aset Lainnya
Analisis Kualitatif
Eksposur Counterparty Credit Risk pada Desember 2020 terdapat pada Tagihan pada Pemerintah yang berasal dari instrumen Reverse
Repo dan Transaksi Derivatif yang berasal dari Tagihan Kepada Bank.
Pada posisi 31 Desember 2020, Perusahaan tidak memiliki tagihan bersih derivatif kredit (Counterparty Credit Risk)
Pada Desember 2020, Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi pada Trading Book.
Eksposur Sekuritisasi pada Banking Book dan terkait Persyaratan Modalnya - Bank yang Bertindak sebagai
Originator atau Sponsor
Pada Desember 2020, Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi pada Banking Book sebagai Originator atau Sponsor.
Eksposur sekuritisasi pada Banking Book dan Persyaratan Modalanya - Bank yang Bertindak sebagai Investor
Risiko Pasar
Risiko Pasar – Pengungkapan Kualitatif Umum Enterprise Risk Management. Saat ini telah dilakukan pula
Organisasi manajemen risiko pasar ditetapkan dalam struktur penyempurnaan fungsi Middle Office yang awalnya berada di
organisasi Baru sesuai Surat Keputusan Nomor 370 Tahun Dept Capital Market Institution, pada akhir TW IV 2020 berada
2020, tentang Addendum I Surat Keputusan No 350 Tahun di Dept Enterprise Risk Management. Selanjutnya di 2021 nanti
2020 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi Bank akan dilakukan penyempurnaan kembali terkait fungsi Middle
Bukopin dalam rangka memperkuat fungsi manajemen risiko Office yaitu menjadi satu unit tersendiri di Dept Enterprise Risk
dengan perubahan struktur Direktorat Manajemen Risiko Management.
yang membawahi Grup Credit Underwriting (Dept Wholesale
Risk Analyst dan Dept Retail Loan Risk Analyst), Group Bad Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
Bank (Dept Credit Restructuring dan Dept Credit Settlement risiko pasar dilaksanakan oleh seluruh unit kerja terkait antara
& Foreclosed Asset), Divisi Credit Modelling & Policy (Dept lain melalui penyampaian data maupun laporan oleh Dept
Credit Modelling & Policy dan Dept Credit Review) dan Divisi Enterprise Risk Management, Dept Kepatuhan/Compliance,
Kilas Kinerja 2020 261
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
59.800
Analisis Kualitatif
Pada Desember 2020, seluruh eksposur sekuritisasi Bank memiliki bobot kurang dari 20% dengan perhitungan ATMR
menggunakan metode standard
SKAI, Dept Treasury, Dept Capital Market Services, Dept Dalam mengantisipasi perubahan kondisi pasar yang signifikan
Financial Strategic Planning, Dept Accounting and Tax, akibat perkembangan kondisi perekonomian global maupun
serta Departemen-departemen lain yang mempunyai fungsi domestik, maka pengelolaan eksposur trading book dan
pengendalian risiko. pengelolaan Posisi Devisa Neto dilakukan secara hati-hati dan
berada pada level yang terbatas sesuai dengan koridor limit
Pengidentifikasian dan pengukuran eksposur Bank Bukopin yang telah ditetapkan dan dengan memperhatikan volatilitas/
yang dipengaruhi risiko pasar (risiko nilai tukar dan risiko suku perubahan harga pasar.
bunga) antara lain melalui laporan sensitivity to market risk
(formulir 11 dan formulir 12) Laporan Berkala Bank Umum Uraian terkait Risiko Pasar dengan menggunakan metode
dan laporan posisi devisa neto harian yang disampaikan Divisi standar dijabarkan sebagai berikut:
Perencanaan Keuangan dan Akuntansi kepada Bank Indonesia
dan/atau Otoritas Jasa Keuangan.
262 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
Laporan Penerapan Manajemen Risiko Untuk Risiko Suku Bunga Dalam Banking Book
Analisis Kualitatif
Penerapan Manajemen Risiko untuk IRRBB, selain mengacu pada pedoman penerapan Manajemen Risiko secara umum sebagaimana
diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum, Bank
menambahkan aspek pengelolaan risiko untuk IRRBB.
Proses identifikasi risiko yang disesuaikan dengan IRRBB melekat pada produk dan aktivitas Bank. Bank memastikan bahwa proses
tersebut telah memiliki prosedur dan pemantauan yang memadai. Proses identifikasi IRRBB mencakup identifikasi terhadap sumber
IRRBB seperti gap risk, basis risk dan option risk yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga Bank dan nilai ekonomis (economic
value) posisi keuangan Bank, serta modal yang tersedia untuk mengantisipasi dampak IRRBB.
Dalam melakukan pengukuran IRRBB, Bank menggunakan 2 (dua) metode yang saling melengkapi, yaitu EVE dan Net lnterest
lncome (NII) yang mencakup skenario shock suku bunga dan skenario stress dengan rentang yang luas dan tepat. Pengukuran
berdasarkan perubahan pada EVE adalah metode yang mengukur dampak perubahan suku bunga terhadap nilai ekonomis dari
ekuitas Bank. Pengukuran berdasarkan EVE merupakan pengelolaan Risiko suku bunga dalam jangka panjang berdasarkan sisa
jangka waktu sampai dengan jatuh tempo. Sedangkan pengukuran berdasarkan perubahan pada Nll adalah metode yang mengukur
dampak perubahan suku bunga terhadap rentabilitas (earnings) Bank, perubahan suku bunga tersebut dapat terjadi secara bertahap
atau dalam satu waktu dengan nominal shock yang besar. Pengukuran berdasarkan Nll merupakan pengelolaan risiko suku bunga
dengan periode estimasi jangka pendek hingga jangka menengah dengan asumsi bahwa Bank mampu melanjutkan bisnis operasional
(perspektif going concern).
Dalam rangka pengendalian risiko IRRBB, Bank menetapkan soft limit yang merupakan trigger internal untuk mengantisipasi
pencapaian maksimum limit, dalam rangka mencegah terjadinya pelampauan batasan yang ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku
terutama dalam hal seluruh limit internal yang ditetapkan telah digunakan. Soft limit dimaksud digunakan sebagai peringatan awal
untuk tindakan antisipasi oleh unit bisnis yang mengelola IRRBB.
Bank melakukan simulasi shock dalam perhitungan IRRBB. Pengukuran eksposur IRRBB dilakukan berdasarkan 6 (enam) skenario
shock suku bunga sebagai berikut:
Kilas Kinerja 2020 263
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Analisis Kuantitatif
1) Shock suku bunga yang paralel ke atas (parallel shock up);
2) Shock suku bunga yang paralel ke bawah (parallel shock down);
3) Shock suku bunga yang melandai (steepener shock) dengan perpaduan suku bunga jangka pendek menurun dan suku bunga
jangka panjang meningkat (short rates down and long rates up);
4) Shock suku bunga yang mendatar (flattener shock) dengan perpaduan suku bunga jangka pendek meningkat dan suku bunga
jangka panjang menurun (shorf rates up and long rates down);
5) Shock suku bunga jangka pendek yang meningkat (shorf rates shock up); dan
6) Shock suku bunga jangka pendek yang menurun (short rates shock down).
Simulasi shock dalam perhitungan IRRBB dengan menggunakan metode EVE adalah berdasarkan 6 (enam) skenario shock tersebut.
Sedangkan untuk simulasi shock dalam perhitungan IRRBB dengan menggunakan metode Nll adalah berdasarkan 2 (dua) skenario
shock, yaitu shock suku bunga yang paralel ke atas (parallel shock up) dan shock suku bunga yang paralel ke bawah (parallel shock
down).
Dalam melakukan perhitungan dengan metode EVE, Bank belum memasukkan spread components dalam perhitungan arus kas.
Bank menggunakan metode internal untuk menghitung rata-rata jatuh tempo NMD dengan mempertimbangkan behaviour dari Non
Maturity Deposits (NMD). Bank menggunakan metodologi statistik untuk mengetahui besarnya run of rate, volatility dan sensitivity
NMD terhadap perubahan suku bunga.
Metodologi yang digunakan dalam mengestimasi prepayment rate dari pinjaman dan early redemption rate untuk deposito
berjangka adalah menggunakan analisis statistik dimana Bank menggunakan data historis dari pinjaman dan Deposito Berjangka.
Bank memproyeksikan run of rate, volatility dan sensitivity terhadap perubahan suku bunga.
Bank menggunakan metode internal untuk menghitung rata-rata jatuh tempo NMD dengan mempertimbangkan behaviour dari
NMD. Berdasarkan analisis behavioural untuk NMD menggunakan model internal bank, rata-rata jangka waktu penyesuaian suku
bunga (repricing maturity) dari NMD adalah maksimum 3 (tiga) tahun, sementara untuk jangka waktu penyesuaian terlama yang
diterapkan untuk NMD adalah maksimum 4 (empat) tahun.
Laporan Penerapan Manajemen Risiko Untuk Risiko Suku Bunga Dalam Banking Book
Risiko Likuiditas
Uraian Profil Maturitas di tahun 2020 dan 2019 dijabarkan sebagai berikut:
Laporan Perhitungan Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio)
Triwulanan
Individual
Posisi Triwulan IV - 2020 Posisi Triwulan III - 2020
Nilai HQLA setelah Nilai HQLA setelah
pengurangan pengurangan
Nilai nilai (haircut) nilai (haircut)
Nilai
outstanding atau Outstanding atau Outstanding
outstanding
Komponen kewajiban kewajiban dan kewajiban dan
kewajiban
dan komitmen dikalikan komitmen dikalikan
dan
komitmen tingkat penarikan tingkat penarikan
komitmen /
/ nilai (run-off rate) (run-off rate)
nilai tagihan
tagihan atau Nilai tagihan atau Nilai tagihan
kontraktual
kontraktual kontraktual dikalikan kontraktual dikalikan
tingkat penerimaan tingkat penerimaan
(inflow rate) (inflow rate)
Jumlah data Poin yang digunakan dalam
59 hari 62 hari
perhitungan LCR
HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA)
Total High Quality Liquid Asset (HQLA) 3.844.460 5.800.818
ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOWS)
Simpanan nasabah perorangan dan 17.127.158 1.282.454 23.144.373 1.688.308
Pendanaan yang berasal dari nasabah
Usaha Mikro dan Usaha Kecil, terdiri dari:
a. Simpanan/Pendanaan Stabil 8.605.237 430.262 12.522.580 626.129
b. Simpanan/Pendanaan Kurang Stabil 3.844.460 5.800.818
Pendanaan yang berasal dari nasabah 15.842.717 5.228.629 17.819.292 5.597.530
korporasi, terdiri dari:
a. Simpanan Operasional 7.875.460 1.756.279 10.818.923 2.473.193
b. Simpanan non-Operasional dan/ 7.967.257 3.472.350 7.000.369 3.124.337
atau kewajiban lainnya yang bersifat
non-operasional
c. surat berharga berupa surat utang - - - -
yang diterbitkan oleh bank (unsecured
debt)
Pendanaan dengan agunan (secured
funding)
Arus kas keluar lainnya (additional 15.822.839 3.568.916 15.181.609 1.875.802
requirement), terdiri dari:
a. arus kas keluar atas transaksi 667.321 667.321 808.122 808.122
derivatif
b. arus kas keluar atas peningkatan - - - -
kebutuhan likuiditas
c. arus kas keluar atas kehilangan - - - -
pendanaan
d. arus kas keluar atas penarikan 865.357 86.536 94.795
komitmen fasilitas kredit dan fasilitas 947.949
likuiditas
Kilas Kinerja 2020 267
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Konsolidasian
Posisi Triwulan IV - 2020 Posisi Triwulan III - 2020
59 hari 62 hari
3.950.207 5.844.234
- - - -
- - - -
- - - -
Individual
Posisi Triwulan IV - 2020 Posisi Triwulan III - 2020
Nilai HQLA setelah Nilai HQLA setelah
pengurangan pengurangan
Nilai nilai (haircut) nilai (haircut)
Nilai
outstanding atau Outstanding atau Outstanding
outstanding
Komponen kewajiban kewajiban dan kewajiban dan
kewajiban
dan komitmen dikalikan komitmen dikalikan
dan
komitmen tingkat penarikan tingkat penarikan
komitmen /
/ nilai (run-off rate) (run-off rate)
nilai tagihan
tagihan atau Nilai tagihan atau Nilai tagihan
kontraktual
kontraktual kontraktual dikalikan kontraktual dikalikan
tingkat penerimaan tingkat penerimaan
(inflow rate) (inflow rate)
e. arus kas keluar atas kewajiban - - - -
kontraktual lainnya terkait penyaluran
dana
f. arus kas keluar atas kewajiban 11.810.697 335.595 12.837.827 385.175
kontijensi pendanaan lainnya
g. arus kas keluar kontraktual lainnya 2.479.464 2.479.464 587.710 587.710
TOTAL ARUS KAS KELUAR (CASH 10.079.999 9.161.640
OUTFLOWS)
ARUS KAS MASUK (CASH INFLOWS)
Pinjaman dengan agunan secured - - - -
lending
Tagihan berasal dari pihak lawan 4.671.556 3.547.413 3.218.943 2.199.384
(counterparty) yang bersifat lancar
inflows from fully performing exposures
Arus kas masuk Lainnya 2.291.389 2.291.389 614.777 614.777
TOTAL ARUS KAS MASUK (CASH 6.962.945 5.838.803 5.215.953 2.814.161
INFLOWS)
TOTAL ADJUSTED TOTAL ADJUSTED
VALUE ¹ VALUE ¹
TOTAL HQLA 3.844.460 5.800.818
TOTAL ARUS KAS KELUAR BERSIH (NET 4.241.196 6.347.479
CASH OUTFLOWS)
LCR (%) 90,65% 91,39%
Keterangan:
¹ Adjusted value dihitung setelah pengenaan pengurangan nilai (haircut), tingkat penarikan (run-off rate), dan tingkat penerimaan (inflow rate) serta
batas maksimum komponen HQLA, misalnya batas maksimum HQLA Level 2B dan HQLA Level 2 serta batas maksimum arus kas masuk yang dapat
diperhitungkan dalam LCR.
Nilai outstanding Posisi Triwulan IV 2020 merupakan rata-rata LCR selama hari kerja bulan Oktober s.d Desember 2020 (59 titik data).
Nilai outstanding Posisi Triwulan IV 2020 merupakan rata-rata LCR selama hari kerja bulan Juli s.d September 2020 (62 titik data).
Perhitungan Liquidity Coverage Ratio di atas dibuat berdasarkan POJK No. 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas
(Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum dan POJK No. 32/POJK.03/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/
POJK.03/2015 Tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan disajikan sesuai dengan SE OJK No. 43/SEOJK.03/2016 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
Kilas Kinerja 2020 269
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Konsolidasian
Posisi Triwulan IV - 2020 Posisi Triwulan III - 2020
- - - -
- - - -
3.950.207 5.844.234
4.491.143 6.688.732
87,96% 87,37%
270 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Analisis Perhitungan Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio)
Triwulanan
Dalam mengelola likuiditas, Bank Bukopin telah mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko likuiditas dengan
cukup baik. Sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko likuiditas dalam berbagai kondisi, Bank Bukopin juga telah memiliki
kebijakan Rencana Pendanaan Darurat yang berisi langkah yang harus dilakukan oleh Bank Bukopin dalam mengantisipasi dan
menghadapi perubahan kondisi likuiditas.
Selanjutnya dari uraian tersebut diatas, maka dapat disampaikan bahwa kecukupan likuiditas Bank Bukopin secara individu pada
Triwulan IV masih berada diatas ketentuan minimum LCR yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan POJK No 48/
POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid yaitu
minimum sebesar 85% yang berlaku sampai 31 Maret 2022.
Laporan Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio)
Jenis HQLA Bank Bukopin (Konsolidasi) yang terbesar pada Triwulan IV - 2020 adalah HQLA level 1 berupa penempatan pada Bank
Indonesia dan Surat Berharga yang diterbitkan Pemerintah Pusat dan Bank Indonesia.
Selanjutnya dari uraian tersebut diatas, maka dapat disampaikan bahwa kecukupan likuiditas Bank Bukopin secara konsolidasi
pada Triwulan IV masih berada diatas ketentuan minimum LCR yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan POJK No
48/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid yaitu
minimum sebesar 85% yang berlaku sampai 31 Maret 2022.
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Jutaan Rupiah) No. Ref. dari
Total Nilai
Kertas Kerja
Tanpa Jangka ≤ 6 bulan - < 1 Tertimbang
< 6 bulan ≤ 1 tahun NSFR
Waktu¹ tahun
Posisi September 2020
8.223.692 - - 1.800.104 10.023.797 1.1
8.223.692 - - 1.800.104 10.023.797 1.2
- - - - - 1,3
10.495.965 19.184.922 3.551.200 56.182 21.133.943 2
3
5
272 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Jutaan Rupiah) No. Ref. dari
Total Nilai
Kertas Kerja
Tanpa Jangka ≤ 6 bulan - < 1 Tertimbang
< 6 bulan ≤ 1 tahun NSFR
Waktu¹ tahun
Posisi September 2020
6
6,1
62.453 12.501.151 8.432.145 3.462.358 7.678.430 6.2 s.d. 6.5
45.852.677 7
274 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Jutaan Rupiah) No. Ref. dari
Total Nilai
Kertas Kerja
Tanpa Jangka ≤ 6 bulan - < 1 Tertimbang
< 6 bulan ≤ 1 tahun NSFR
Waktu¹ tahun
Posisi September 2020
276 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Laporan Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio)
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Jutaan Rupiah) No. Ref. dari
Total Nilai
Kertas Kerja
Tanpa Jangka ≤ 6 bulan - < 1 Tertimbang
< 6 bulan ≤ 1 tahun NSFR
Waktu¹ tahun
Posisi September 2020
9.324.095 - - 1.800.104 11.124.199
9.324.095 - - 1.800.104 11.124.199 1.1
1.2
- - - - - 1,3
8.660.666 14.086.528 1.727.078 61.977 22.570.558 2
3
6
6,1
62.453 12.501.151 8.432.145 3.462.358 7.678.430 6.2 s.d. 6.5
48.813.607 7
272.446 1
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Jutaan Rupiah) No. Ref. dari
Total Nilai
Kertas Kerja
Tanpa Jangka ≤ 6 bulan - < 1 Tertimbang
< 6 bulan ≤ 1 tahun NSFR
Waktu¹ tahun
Posisi September 2020
- 3.387.831 6.501.450 38.427.017 37.607.605 3.1.4.2
3.1.5
3.1.6
- - - - - 3,2
- - - - - 4
- 5,2
280 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Aset yang disimpan atau diperjanjikan dengan Bank Indonesia namun belum digunakan untuk menghasilkan likuiditas, sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang kewajiban pemenuhan rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio)
terdiri dari Giro Wajib Minimum Primer sebesar Rp 1,28 triliun dan Giro Wajib Sekunder atau Penyangga Likuiditas Markroprudensial
(PLM) sebesar Rp 2,62 triliun.
Aset tidak terikat merupakan aset yang memenuhi kualifikasi sebagai HQLA sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan tentang kewajiban pemenuhan rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio). Saat ini Bank memiliki aset tidak terikat
berupa Kas, FASBI dan Surat Berharga.
Kilas Kinerja 2020 281
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Jutaan Rupiah) No. Ref. dari
Total Nilai
Kertas Kerja
Tanpa Jangka ≤ 6 bulan - < 1 Tertimbang
< 6 bulan ≤ 1 tahun NSFR
Waktu¹ tahun
Posisi September 2020
- 5,3
- 5,4
11.974.588 232.995 12
56.854.982 13
87,42% 14
Perumusan Risk Tolerance dan Risk Apetite Risiko Likuiditas Bank Bukopin memadai dan disesuaikan dengan sasaran
strategis dan komplektisitas kegiatan usaha Bank. Penetapan limit Risk Appetite dan Risk Tolerance meliputi antara lain
limit Liquidity Coverage Ratio (LCR), limit Net Stable Funding Ratio (NSFR), limit Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)
dan rasio-rasio likuiditas lainnya. Penetapan limit toleransi dilakukan agar Bank dapat mengelola likuiditas pada kondisi
normal maupun krisis. Penetapan besaran limit risk appetite dan risk tolerance diajukan oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR) dan disetujui oleh Dewan Direksi dan Komisaris melalui Komite Manajemen Risiko (KMR). Selanjutnya apabila
terjadi pelampauan limit, maka Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) akan berkoordinasi dengan Unit Bisnis terkait untuk
menyusun action plan.
b. Struktur dan Tanggung Jawab Pengelolaan Risiko Likuiditas
Bank menetapkan struktur organisasi, kecukupan perangkat dan kelengkapan fungsi/unit terkait dengan penerapan
manajemen risiko likuiditas sesuai dengan karakteriktas dan komplektisitas kegiatan usaha Bank. Perangkat atau unit yang
terlibat atas manajemen risiko likuiditas baik bisnis dan supporting tergambar dalam struktur organisasi dan kewenangan
masing-masing fungsi tersebut telah tercantum dalam job description atas setiap fungsi. Delegasi kewenangan dalam
pengelolaan risiko likuiditas dikendalikan antara lain melalui penetapan limit-limit transaksional.
Penanggung jawab dari pengelolaan Risiko Likuiditas adalah Unit Bisnis yang memiliki aktivitas terekspos langsung oleh Risiko
Likuiditas. Selanjutnya Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) melakukan prose identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pelaporan Risiko Likuiditas secara independen. Dewan Direksi dan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
penerapan manajemen Risiko Likuiditas telah sesuai dengan sasaran strategis, karakteristik dan komplektisitas bisnis, serta
profil Risiko Likuiditas.
282 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank memiliki Sistem Informasi Manajemen Risiko yang memadai untuk keperluan pelaporan terkait Risiko Likuiditas.
Secara umum, Bank telah menyampaikan dan melaporkan informasi terkait manajemen risiko untuk Risiko Likuiditas
yang terdiri dari: rasio-rasio likuiditas, arus kas dan profil maturitas, stress testing Likuiditas, Profil Risiko Likuiditas, serta
informasi lainnya yang terkait dengan posisi Likuiditas Bank dan kepatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur Risiko
Likuiditas. Seluruh informasi disampaikan ke Unit Bisnis terkait serta Dewan Direksi dan Komisaris melalui kanal sistem
informasi internal Bank dan rapat Komite Manajemen Risiko (KMR) secara bulanan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
selanjutnya akan berkoordinasi secara periodik dengan Unit Bisnis terkait yang mengelola Risiko Likuiditas jika terjadi
pelampauan terhadap kebijakan maupun limit untuk Risiko Likuiditas dan menyusun rencana aksi (action plan).
d. Kebijakan dan Praktik Risiko Likuiditas di Seluruh Lini Bisnis dan dengan Dewan Direksi
Kebijakan strategi manajemen risiko likuiditas telah terdapat dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank Bukopin,
Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas Bank Bukopin dan Kebijakan/Pedoman terkait pengelolaan risiko likuiditas pada
tingkat risk taking unit. Unit Bisnis yang terekspos oleh Risiko Likuiditas akan menyampaikan informasi mengenai kondisi
indikator makroekonomi dan proyeksi bisnis melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO), selanjutnya strategi risiko
likuiditas akan ditetapkan melalui mekanisme rapat ALCO dan Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas berupa Keputusan
ALCO akan disampaikan kepada Cabang dan Divisi terkait lainnya.
Dewan Direksi melakukan pengawasan aktif secara harian dan memastikan bahwa penerapan manajemen risiko untuk
Risiko Likuiditas telah berjalan sesuai dengan tujuan dengan dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Pemantauan
dilakukan secara harian maupun secara bulanan atas kondisi likuiditas meliputi pemantauan rasio-rasio yang terkait
risiko likuiditas melalui laporan yang disampaikan oleh Divisi-divisi terkait, serta mengevaluasi kecukupan informasi yang
disajikan untuk penilaian kondisi likuiditas.
2. Strategi pendanaan, termasuk kebijakan sumber diversifikasi dan tenor pendanaan, dan apakah strategi pendanaannya
terpusat atau terdesentralisasi.
Secara umum, akses pada sumber-sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan oleh Bank antara lain pinjaman antar Bank,
Repo surat berharga, FX SWAP, penjualan surat berharga, penjualan Banker’s Acceptance dan pinjaman dari pihak lain. Sejak
pertengahan Desember 2013 Bank Bukopin menjadi salah satu Bank yang turut serta menandatangani Mini Master Repo
Agreement (MRA) akan semakin memperluas alternatif akses pada sumber-sumber pendanaan non DPK untuk memperkuat
pengelolaan likuiditas. Selain itu, dengan adanya penandatanganan Global Master Repurchase Agreement (GMRA) Indonesia
dengan beberapa Bank juga akan semakin memperluas alternatif akses pada sumber-sumber pendanaan non DPK.
3. Teknik Mitigasi Risiko Likuiditas
Bank melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara memantau limit-limit risiko likuiditas yang telah ditetapkan dalam kebijakan.
Apabila limit tersebut mengalami pelampauan, maka Satuan Kerja Manajemen Risiko berkordinasi akan dengan Unit Bisnis
terkait action plan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut sehingga kembali sesuai dengan ketentuan limit.
4. Penjelasan Tentang Bagaimana Stress-test Digunakan
Stress Testing Likuiditas digunakan untuk mengukur ketahanan modal dan kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas dalam kondisi krisis dengan menggunakan skenario stress test secara spesifik (Bank specific scenario) maupun stress
pada pasar (general market stress scenario). Telah terdapat Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko Likuiditas serta arahan dari
Direksi atas pelaksanaan Stress Test Likuiditas yang diwujudkan dalam pemberian persetujuan dan tanggapan terhadap Laporan
Stress Test Likuiditas.
5. Garis Besar Rencana Pendanaan Mendesak Bank
Dalam rangka pengendalian likuiditas dalam kondisi krisis, Bank memantau secara continue mengenai kondisi likuiditas Bank
yang dilakukan oleh Enterprise Risk Management. Apabila kondisi likuiditas Bank berada dalam kondisi krisis, maka Bank akan
mengaktifkan Rencana Pendanaan Darurat. Rencana Pendanaan Darurat berisikan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
Bank dalam rangka mengantisipasi dan menghadapai perubahan kondisi likuiditas sehingga Bank dapat tetap memenuhi setiap
kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waku dan menjaga kelangsungan proses bisnis Bank.
Kilas Kinerja 2020 283
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Risiko Hukum daya dan/atau yang berisiko tinggi, seperti strategi masuk ke
pangsa pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversivikasi
Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh aktivitas dalam bentuk produk dan jasa.
fungsional Bank termasuk identifikasi kemungkinan adanya
risiko hukum yang ditimbulkan oleh produk dan/atau aktivitas Pengukuran risiko stratejik dapat memggunakan indikator
baru. Identifikasi risiko serta pengukuran risiko hukum juga berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis bank, posisi bisnis
dilakukan melalui perhitungan risiko berdasarkan accounting bank di industri perbankan, dan pencapaian rencana bisnis.
loss data. Selain itu bank dapat melakukan stress testing terhadap
implementasi strategi dalam rangka identifikasi setiap peristiwa
Pada organisasi manajemen risiko hukum terdapat fungsi legal dan perubahan lingkungan bisnis yang dapat berdampak
yang ada di Kantor Pusat dan Branch untuk memitigasi potensi negatif terhadap pemenuhan asumsi awal dari rencana stratejik
atau Risiko Hukum yang melekat pada aktivitas Bank serta dan mengukur potensi dampak negatif peristiwa dimaksud
melakukan koordinasi dengan Departemen Hukum Perusahaan terhadap kinerja bisnis bank, baik secara keuangan maupun
dan pihak eksternal dalam penyelesaian permasalahan hukum non keuangan.
khususnya atas gugatan dan somasi.
Risiko Kepatuhan
Pengendalian risiko hukum dilaksanakan oleh Satuan Kerja atau
fungsi yang membawahkan fungsi hukum dengan melakukan Organisasi manajemen risiko kepatauhan terdiri dari Satuan
kaji ulang secara berkala terhapar kontrak perjanjian antara Kerja Kepatuhan/Departemen Kepatuhan, Quality Assurance
bank dengan pihak lain. Tindakan yang dapat dilakuakn antara dan Satuan Kerja Audit Intern yang independen terhadap unit
lain melakukan penilaian kembali terhadap efektivitas proses bisnis ataupun operasional. Terdapat pula unit kerja khusus
enforceability guna mengecek validitas hak dalam kontrak yang bertanggungjawab dalam penerapan program APU dan
dan perjanjian tersebut. Dalam hal bank menerbitkan garansi PPT yang berada dibawah koordinasi Direktur Kepatuhan dalam
seperti netting agreement, collateral pledges, dan margin calls struktur organisasi Bank. Setiap fungsi memiliki kebijakan dan
maka hal tersebut didukung dengan dokumen hukum yang prosedur yang mengatur batasan kewenangan atas aktivitas.
efektif. Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan cukup memadai
tercermin dalam kejelasan wewenang dan tanggung jawab dan
Risiko Strategik didukung dengan fungsi Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Pengendalian risiko stratejik di antaranya dilakukan melalui Identifikasi dan pengukuran risiko kepatuhan dilakukan
monitoring posisi Bank baik di antara industri perbankan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa
maupun diantara peer group, monitoring pencapaian realisasi lalu yang disebabkan oleh risiko kepatuhan dan pengukuran
atas anggaran (rencana bisnis) dan dilanjutkan dengan mitigasi risiko kepatuhan juga dilakukan melalui perhitungan risiko
atas faktor penyebab kegagalan serta pelaksanaan monitoring berdasarkan accounting loss data.
atas perkembangan kondisi makro ekonomi yang kemungkinan
dapat berdampak pada bisnis Bank. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan
yang efektif, bank antara lain melakukan:
Organisasi manajemen risiko stratejik terteta dalam SK Direksi
No. 370 Tahun 2020 Tentang Adendum I SK Direksi No. 350 1. Pengumpulan pos-pos kerugian operasional secara
Tahun 2020 Tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi berkala (harian, bulanan, triwulan, dan tahunan)
Bank Bukopin, hal tersebut dalam rangka mendukung 2. Pemantauan atas peta risiko dan action plan dari hasil
strategi Perusahaan. Adapun perubahan tersebut antara lain Self-Assessment Manajemen Risiko operasional yang
Perubahan Transformation Support Department yang semula dilaksanakan melalui modul RCSA
dibawah supervisi EVP Corporate Strategy menjadi dibawah 3. Analisis dan review secara berkala terhadapa faktor-
supervisi Chief Strategic Officer dan Perubahan Digital Banking faktor penyebab timbulnya risiko operasional dan risiko-
Department yang semula dibawah supervisi EVP Distribution risiko lainnya serta kerugina yang dapat ditimbulkan
Strategy - Good Bank menjadi dibawah supervise Chief 4. Pemantauan atas indikator risiko kunci melalui program
Strategic Officer. KRI System sebagai mitigasi atas risiko yang telah
diidentifikasi.
Bank mengidentifikasi dan menata usahakan deviasi atau
penyimpangan sebagai akibat tidak terealisasinya atau tidak Pemantauan dan pengendalian atas eksposur risiko kepatuhan
efektifnya pelaksanaan strategi usaha maupun rencana bisnis dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja
yang telah ditetapkan terutama yang berdampak signifikan Kepatuhan serta unit kerja pelaksana lainnya secara berkala dan
terhadap permodalan bank. Selai itu bank melakukan analisis berkesinambungan dengan parameter-parameter dan limitasi
risiko stratejik terhadap strategi yang membutuhkan sumber yang telah ditetapkan. Unit kerja yang membidangi manajemen
284 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Risiko Reputasi
Untuk menciptakan operasi yang efektif dan efisien serta untuk menunjang pencapaian
kinerja, Bank KB Bukopin terus meningkatkan kualitas SDM dan meningkatkan
penggunaan teknologi informasi sejalan dengan arus digitalisasi yang telah menjadi
kebutuhan dunia usaha.
Bank memahami betul bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memainkan peran yang penting dalam menunjang perkembang bisnis
Bank. Untuk itu, peningkatan kualitas dan pengembangan kompetensi SDM menjadi salah satu fokus Bank agar dapat meningkatkan
efektifitas dan produktivitas kinerja.
Fungsi Penunjang Bisnis 289
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Penanggung jawab pengelolaan SDM Bank berada di bawah Grup Sumber Daya Manusia yang dipimpin oleh seorang Group Head dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Direktur Utama
Bagian Hubungan
Bagian HR Business Partner I
Industrial dan Alih Daya
Bank memiliki Human Resources Business Partner (HRBP) yang berperan sebagai strategic business partner yang menyelaraskan
antara tujuan bisnis perusahaan dengan Karyawan dan Manajemen dan berperan sebagai konsultan bagi Manajemen dalam hal isu-isu
terkait SDM untuk mendukung pencapaian sasaran bisnis. HRBP melakukan tugas dan fungsinya di bidang Pengembangan Organisasi,
Talent Management, Training, dan Performance Management.
290 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank telah merancang Strategi Sumber Daya Manusia yang dituangkan dalam Human Capital Framework yang terdiri dari 8 (delapan)
pilar utama, yaitu Job/Work Design, Rekrutmen dan Seleksi, Pengembangan Kompetensi, Manajemen Karir dan Talenta, Manajemen
Kinerja, Manajemen Kompensasi, Hubungan Karyawan, serta Hubungan Industrial.
Strategi
Human Capital
Pengembangan Kompetensi
Manajemen Kompensasi
Rekrutmen & Seleksi
Hubungan Karyawan
Hubungan Industrial
Manajemen Kinerja
Job/Work Design
Fungsi-fungsi utama dalam Human Capital Framework Bank adalah sebagai berikut:
1. Job/Work Design, yaitu perancangan pekerjaan dengan proses penentuan tugas-tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh pemegang jabatan.
2. Rekrutmen dan Seleksi, yaitu proses menemukan dan menarik pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan.
3. Pengembangan Kompetensi, yaitu pengembangan dan pembelajaran Human Capital untuk mendukung kebutuhan bisnis.
4. Manajemen Karir dan Talenta, yaitu proses pengelolaan karir yang meliputi kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan
konseling karir, serta pengambilan keputusan karir.
5. Manajemen Kinerja, yaitu proses penataan secara menyeluruh yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian terhadap hasil kerja karyawan.
6. Manajemen Kompensasi yaitu kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan serta mengembangkan sistem
dan mekanisme kompensasi dalam suatu organisasi sehingga terbentuk suatu keseimbangan penerimaan antara individu dan
organisasi.
7. Hubungan Karyawan yaitu kegiatan mengembangkan, memelihara, dan meningkatkan hubungan antara Perusahaan dan karyawan
dengan efektif dan secara proaktif berkomunikasi dengan karyawan.
8. Hubungan Industrial yaitu kegiatan dalam rangka membina hubungan antara pengusaha/manajemen, pekerja/karyawan serta
pemerintah dan/atau nasabah atas keberhasilan proses bisnis Perseroan.
Fungsi Penunjang Bisnis 291
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi dilakukan untuk mendukung Diharapkan dengan adanya pengembangan organisasi, Bank
pertumbuhan bisnis Perseroan secara efisien, efektif dan memiliki struktur organisasi yang lebih efektif dan pengelolaan
bersaing. Oleh karena itu, pengembangan organisasi difokuskan risiko yang lebih berhati-hati disertai penguatan kompetensi
kepada review organisasi secara berkelanjutan dengan sumber daya manusia, sekaligus sebagai sarana pengembangan
melakukan kajian terhadap produktifitas dan efektifitas struktur karir. Hal itu dituangkan dalam bentuk pengembangan dan
organisasi, memperbaharui job competencies, job description pemekaran organisasi, termasuk pembentukan unit kerja baru
dan job requirement, serta kebijakan untuk promosi pegawai. yang akan menangani bisnis baru seperti Digital dan Branchless
Banking.
Perseroan melaksanakan pengembangan organisasi secara
berkala sesuai dengan kebutuhan perkembangan bisnis saat ini
dan antisipasi strategi perusahaan di masa yang akan datang.
292 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Perseroan telah menjalankan sistem pengembangan Bank menerapkan sistem manajemen kinerja berbasis penilaian
SDM berbasis kompetensi yang dijalankan secara holistik. Key Performance Indicator berdasarkan Balanced Scorecard,
Sistem pengembangan ini mencakup seluruh proses dalam yang telah disepakati oleh masing-masing Unit Kerja. Tujuan
pengembangan SDM, yaitu meliputi proses perencanaan, dari sistem ini adalah mengukur dan mengevaluasi kinerja
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas karyawan selama periode yang telah ditetapkan, dalam hal
tenaga kerja secara optimal mulai dari tahap rekrutmen ini dilakukan dua kali dalam setahun dengan harapan mampu
sampai dengan separation management (purna bhakti atau mewakili dan mempermudah monitoring kinerja karyawan.
pemberhentian kerja).
Tahapan sistem manajemen kinerja ini meliputi Perencanaan,
Dalam sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi, seluruh Pelaksanaan dan Evaluasi, di mana dalam sistem ini terdapat
proses pengambilan keputusan dilandaskan pada informasi proses diskusi antara atasan dengan bawahan terkait target
kebutuhan kompetensi jabatan dan kompetensi individu untuk dan pencapaiannya, proses pemantauan dan umpan balik
mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengembangan SDM serta evaluasi kinerja. Hasil dari evaluasi kinerja digunakan
berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil sebagai dasar dalam manajemen karir dan talenta, manajemen
sesuai dengan tujuan dan sasaran Perseroan dengan standar kompensasi dan beberapa proses terkait kebijakan dalam
kinerja yang telah ditetapkan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Sejalan dengan sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi, Perseroan juga telah menyiapkan sistem manajemen karir yang lebih
komprehensif. Manajemen karir ditujukan untuk memberi peluang kepada karyawan dalam mengembangkan dirinya selaras dengan
kebutuhan posisi dalam perusahaan dan dapat memberikan arah pergerakan karir karyawan sesuai potensinya, hal ini akan sangat
membantu karyawan dalam menentukan arah karirnya serta membantu perusahaan dalam melaksanakan proses pengembangan karir
secara konsisten, dan pada gilirannya akan memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan. Bagi karyawan, karir merupakan indikator
proses pengembangan diri, dan bagi perusahaan menggambarkan posisi-posisi yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan.
Selain pembentukan Serikat Pekerja, untuk menjalin Selain program yang diberikan kepada karyawan yang telah
keharmonisan Bank dan Serikat pekerja, disusun Perjanjian purnabhakti, Perseroan mempunyai program pensiun yang
Kerja Bersama (PKB) yang telah disahkan oleh Kementrian dilaksanakan sejak karyawan masih aktif bekerja yaitu antara
Ketenagakerjaan RI Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan lain:
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. Kep.121/ 1. Tunjangan Jaminan Pensiun;
PHIJSK-PK/PKB/V/2019 tanggal 17 Mei 2019. Sebagai 2. Tunjangan Hari Tua (JHT); dan
perwujudan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja 3. Dana Pensiun yang diberikan secara proporsional
Bersama, Bank dan Serikat Pekerja senantiasa melakukan rapat berdasarkan masa kerja.
296 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Dalam rangka pengelolaan SDM yang efektif, Perseroan telah Dalam mendukung proses bisnis Bank melalui pengelolaan dan
membangun Human Resources Information System (HRIS) yang pelayanan SDM, diperlukan sistem informasi pendukung dan
memilki kemampuan untuk komputerisasi dan otomasi proses- standar pelayanan yang baik. Sistem informasi SDM (Human
proses yang ada dalam ruang lingkup SDM; Core HR, Payroll, Resources Information System-HRIS) yang telah dibangun dan
Learning Management System, Personal Management, Time telah berjalan sebelumnya akan dilakukan penyempurnaan
Management, dan Employee Self Service (ESS). pada tahun 2016 dengan fokus penyempurnaan antara lain:
1. Mengoptimalkan penggunaan aplikasi HRIS dan aplikasi
Pada Tahun 2016, Perseroan mengembangkan Human pendukung lainnya, meliputi:
Capital Information System (HCIS) dengan konsep baru yang a. Optimalisasi penggunaan Employee Self Service.
memandang bahwa karyawan adalah modal. Selain modul b. Sosialisasi pada fitur-fitur baru di HRIS dan aplikasi
yang sudah ada, HCIS menyediakan modul manajemen karir, lain yang terkait.
manajemen talenta, manajemen kinerja, dan modul remunerasi c. Optimalisasi pelayanan dengan sistem paperless.
(Compensation and Benefit). Migrasi data karyawan telah 2. Meningkatkan tata kelola pelayanan SDM, meliputi:
dilakukan ke dalam Human Capital Information System dan telah a. Optimalisasi layanan Helpdesk SDM;
digunakan dalam sistem pembayaran remunerasi karyawan. b. Menyempurnakan Service Level Agreement (SLA).
c. Karyawan dapat mengakses data masing-masing
Sejalan dengan pertumbuhan Bank, persaingan di industri melalui smartphone yaitu BEST Mobile, mencakup
perbankan serta dalam rangka memenuhi kebutuhan regulasi, informasi profil, jabatan, dan daftar kehadiran.
Bank menyiapkan sistem informasi yang terintegrasi untuk d. Sebagai sarana informasi kepada karyawan grup
kebutuhan pelaporan, analitik dan pengambilan keputusan. SDM juga menyebarluaskan informasi melalui WA
Rencana untuk melakukan pengembangan sistem informasi blast.
manajemen telah tertuang dalam Corporate Plan dan 3. Meningkatkan kualitas sistem informasi SDM, meliputi:
merupakan project yang pelaksanaannya multi years dan a. Penyediaan database karyawan yang lebih akurat;
dilaksanakan dalam beberapa tahapan project. b. Implementasi Bisnis Inteligence (BI), meliputi:
Analisa Kompensasi dan BTK, Analisis Rekrutmen,
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan dengan Analisis Produktivitas, Analisis Performance and
orientasi yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut: Competency, Analisis Absensi.
1. Kebutuhan informasi secara real time akurat dan sesuai c. Menyiapkan backup procedure and disaster recovery
dengan jenis format laporan yang diinginkan sehingga center;
keputusan bisnis dapat diperoleh secara cepat dan tepat; d. Pengembangan aplikasi absensi karyawan.
2. Penyelenggaraan data/informasi perusahaan dan 4. Evaluasi dan pengkinian prosedur-prosedur pengelolaan
pengembangan Business Intelligent seperti Customer karyawan serta peningkatan kompetensi aparat pengelola
Relationship Management (CRM); SDM.
3. Kebutuhan pelaporan kepada pihak regulator dapat
dipenuhi secara periodik dengan akurat dan on time. Perbaikan dan pengembangan terus menerus akan dilakukan
untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan karyawan.
Dengan sistem informasi yang memadai diharapkan
kompetensi dan daya saing Perseroan akan semakin meningkat.
Pengembangan sistem informasi manajemen juga mengacu
kepada best practise yang berlaku dalam industri perbankan
saat ini.
Fungsi Penunjang Bisnis 297
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Bank berupaya untuk terus meningkatkan kompetensi karyawan dari sisi leadership, soft competency, maupun kemampuan teknikal
yang mendorong kinerja yang tinggi. Bank telah mengimplementasikan program pengembangan SDM yang juga mencakup Talent
Development dan Performance Management.
Kebijakan
Setiap karyawan Bank memiliki kesempatan yang sama dalam program pengembangan kompetensi. Komitmen tersebut dituangkan
dalam learning calendar yang disusun oleh Grup Sumber Daya Manusia. Penyusunan learning calendar telah mengacu pada beberapa
hal, yaitu:
1. Corporate strategy tahun 2020;
2. Kamus direktori kompetensi, yang mengatur mengenai Core Competency, Managerial Competency, Specific Competency dan
Functional Competency;
3. Segmen karyawan, yang meliputi Clerical, Officer, Supervisi, Manager, Kepala Divisi/Pimpinan Cabang, General Manager, Board of
Director, Board of Commissioner dan Anggota Komite.
Program pengembangan kompetensi yang disusun secara komprehensif dan terstruktur sehingga menghasilkan dua objektif utama
yaitu:
1. Linking People to Strategy and Operating Plan, merupakan program pengembangan kompetensi karyawan bagi lini pendukung
bisnis dalam rangka mengakselerasi pencapaian corporate strategy tahun 2020.
2. Developing Leadership Pipeline through Structured Development Programs, merupakan program pengembangan kepemimpinan
karyawan yang dilakukan secara terstruktur.
298 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank memiliki program pelatihan yang bersifat wajib (mandatory) untuk setiap level jabatan. Pelatihan tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan karyawan dan juga untuk mendukung pengembangan karir karyawan ke depan.
Pelaksanaan pelatihan yang bersifat mandatory untuk masing-masing level jabatan tahun 2020 adalah sebagai berikut:
ALL EMPLOYEE SELF LEARN ANTI FRAUD BATCH 18 COMPLIANCE SKILL 252
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN APU & PPT BATCH 5 COMPLIANCE SKILL 251
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN APU & PPT BATCH 4 COMPLIANCE SKILL 346
ALL EMPLOYEE SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 13 SELF DEVELOPMENT SKILL 243
ALL EMPLOYEE SELF LEARNING ANTI FRAUD BATCH 17 COMPLIANCE SKILL 250
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING MENJADI PRIBADI BATCH 7 SELF DEVELOPMENT SKILL 253
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING APU & PPT BATCH 2 COMPLIANCE SKILL 168
ALL EMPLOYEE SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 12 SELF DEVELOPMENT SKILL 262
ALL EMPLOYEE E-LEARNING APU PPT BATCH 1 COMPLIANCE SKILL 242
ALL EMPLOYEE SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 10 SELF DEVELOPMENT SKILL 250
ALL EMPLOYEE SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 9 SELF DEVELOPMENT SKILL 242
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING MENJADI PRIBADI BATCH 3 SELF DEVELOPMENT SKILL 270
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING APU & PPT BATCH 18 COMPLIANCE SKILL 250
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING ANTI FRAUD BATCH 13 COMPLIANCE SKILL 250
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 8 SELF DEVELOPMENT SKILL 300
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN BUDAYA PERUSAHAAN I SELF DEVELOPMENT SKILL 242
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING MENJADI PRIBADI BATCH 2 SELF DEVELOPMENT SKILL 168
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING APU & PPT BATCH 17 COMPLIANCE SKILL 250
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING ANTI FRAUD BATCH 12 COMPLIANCE SKILL 262
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 7 SELF DEVELOPMENT SKILL 253
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING MENJADI PRIBADI BATCH 1 SELF DEVELOPMENT SKILL 242
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING APU & PPT BATCH 16 COMPLIANCE SKILL 252
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING ANTI FRAUD BATCH 11 COMPLIANCE SKILL 265
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARNING BUDAYA PERUSAHAAN 6 SELF DEVELOPMENT SKILL 249
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN MENJADI PRIBADI 20 SELF DEVELOPMENT SKILL 258
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN APU & PPT BATCH 15 COMPLIANCE SKILL 195
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN ANTI FRAUD BATCH 10 COMPLIANCE SKILL 253
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN MENJADI PRIBADI 19 SELF DEVELOPMENT SKILL 259
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN APU & PPT BATCH 14 COMPLIANCE SKILL 287
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN ANTI FRAUD BATCH 9 COMPLIANCE SKILL 245
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN BUDAYA PERUSAHAAN 5 SELF DEVELOPMENT SKILL 289
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN MENJADI PRIBADI 17 SELF DEVELOPMENT SKILL 257
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN APU & PPT BATCH 12 COMPLIANCE SKILL 259
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN MENJADI PRIBADI 16 SELF DEVELOPMENT SKILL 257
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN APU & PPT BATCH 11 COMPLIANCE SKILL 267
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN ANTI FRAUD VIII COMPLIANCE SKILL 256
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN ANTI FRAUD VII COMPLIANCE SKILL 250
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN ANTI FRAUD VI COMPLIANCE SKILL 251
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN BUDAYA PERUSAHAAN IV SELF DEVELOPMENT SKILL 339
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN BUDAYA PERUSAHAAN III SELF DEVELOPMENT SKILL 254
ALL EMPLOYEE BUKOPIN SELF LEARN BUDAYA PERUSAHAAN II SELF DEVELOPMENT SKILL 187
Sesuai Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/310/KEP/DIR/1999 tentang Penyediaan Dana Untuk Pengembangan Kualitas
Sumber Daya Manusia Bank Umum, bahwa Bank wajib menyediakan dana pendidikan (BPL) sekurang-kurangnya 5% dari anggaran
pengeluaran SDM tahun berjalan/Biaya Tenaga Kerja (BTK), Bank telah merealisasikan biaya pendidikan dan pelatihan tahun 2020
sebesar Rp33.563.764.804 yaitu 4,27% dari BTK.
Fungsi Penunjang Bisnis 303
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Pada tahun 2020, strategi pengembangan Human Capital berfokus pada peningkatan kompetensi khususnya pada Funding dimana
diharapkan dapat berdampak kepada peningkatan Dana Pihak Ketiga.
Statistik Karyawan
5.195
5.067
5.009
Pada tahun 2020, jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 5.009 orang dimana terdapat penurunan dibandingkan dengan tahun 2019
yang tercatat sebesar 5.067 orang.
2020 2019
Jenjang Pendidikan
Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah
SMA 493 31 524 534 37 571
Diploma-Sarjana 2326 1983 4309 2.335 1.980 4.315
Pasca Sarjana-Doktoral 128 48 176 135 46 181
Jumlah 2947 2062 5009 3.004 2.063 5.067
2020 2019
Masa Kerja
Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah
< 5 Tahun 784 775 1559 945 850 1.795
> 5-10 Tahun 1019 703 1722 917 610 1.527
> 10-15 Tahun 366 222 588 383 250 633
> 15-20 Tahun 360 182 542 324 185 509
> 20-25 Tahun 243 100 343 235 62 297
> 25-30 Tahun 145 71 216 169 91 260
> 30 Tahun 30 9 39 31 15 46
Jumlah 2947 2062 5009 3.004 2.063 5.067
304 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Informasi Teknologi
Teknologi Informasi (TI) dikelola oleh Group Teknologi Informasi yang berada di bawah supervisi Direktur Operasi dan Teknologi
Informasi. Group Teknologi Informasi (GTI) dipimpin oleh seorang General Manager yang membawahi 3 (tiga) Divisi yaitu Divisi Strategi
TI dan Aliansi Bisnis, Divisi Pengembangan TI dan Divisi Dukungan & Operasi TI. Adapun struktur pengelola TI adalah sebagai berikut:
DIREKTORAT
TEKNOLOGI INFORMASI
GROUP OPERASIONAL
INFRASTRUKTUR
Fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing unit kerja diuraikan sebagai berikut:
1. Prinsip 1 – Akses Informasi yang Luas risiko operasional Bank. Penyelenggaraan layanan TI
Informasi harus dapat dimanfaatkan secara luas oleh senantiasa memperhatikan kebutuhan akan penyediaan
seluruh pemangku kepentingan Bank Bukopin baik teknologi rangkap (redundant) untuk menghindari single
internal maupun eksternal sesuai dengan hak aksesnya. point of failure.
Informasi digunakan oleh pihak yang berhak untuk 7. Prinsip 7 – Mengendalikan Teknologi dan Penyedia
melakukan tugas dan mencapai tujuan organisasi secara Jasa
luas. Ragam teknologi yang tersedia memberikan pilihan
2. Prinsip 2 – TI dan Bisnis yang Selaras namun juga mendatangkan masalah jika tidak
Pengembangan TI dan bisnis dilakukan bersama untuk dilakukan pengendalian dalam proses pemilihan dan
saling memberikan masukan, saling melengkapi dan pemanfaatannya. Pertimbangan best of breed sering
meniadakan potensi ketidakselarasan pengembangan. menjadi penyebab Perusahaan menerapkan berbagai jenis
Perbedaan arah pengembangan bisnis dan TI teknologi terbaik, namun yang didapat justru sebaliknya,
berdampak langsung terhadap fleksibilitas Bank Bukopin yaitu kompleksitas integrasi dan pengembangan.
menanggapi perubahan pasar, khususnya pasar ritel
yang sangat sensitif terhadap inovasi. Keberadaan unit
IT dan kemampuan penyediaan layanan IT seharusnya Rencana Pengembangan Teknologi
meningkatkan daya saing usaha, namun hal ini tidak akan Informasi Kedepan
tercapai jika tidak didukung oleh sasaran pengembangan
bisnis yang dikomunikasikan kepada unit TI secara Dalam hal Teknologi Informasi (TI), Perseroan memiliki visi
berkala. “Menjadi Mitra Strategis dan Katalisator Pertumbuhan Bisnis
3. Prinsip 3- Modernisasi TI Berkesinambungan Bank di Era Industry 4.0”. Untuk mencapai visi tersebut Perseroan
Arah dan bentuk usaha saat ini sangat dipengaruhi memiliki misi untuk dapat “Mengakselerasi pertumbuhan bisnis
oleh kemampuan teknologi informasi. Tidak sedikit Bank dengan melakukan modernisasi platform teknologi,
keterlambatan modernisasi TI menurunkan daya saing penguatan organisasi, peningkatan manajemen informasi/tata
usaha bahkan gagal berinovasi. Modernisasi tidak kelola data, berkolaborasi serta bersinergi dengan organisasi
hanya dibatasi dari sisi perangkat keras atau piranti berbasis digital sehingga dapat menginvestasi teknologi secara
lunak, namun juga melakukan modernisasi pemanfaatan signifikan”. Dalam menjalankan misi yang telah dijabarkan
teknologi tersebut agar sesuai dengan rancangan dan tersebut untuk dapat mencapai visi TI, diperlukan penajaman
maksud dibangunnya teknologi tersebut. fokus dalam meningkatkan kemampuan Layanan TI Bank dalam
4. Prinsip 4 – Mendapat Manfaat Maksimum kurun waktu 2019-2021, yaitu:
Dengan biaya dan risiko rendah TI sebagai tulang 1. Modern Banking Platform
punggung inovasi dan operasional Bank Bukopin tidak Pembangunan platform perbankan modern untuk
boleh menjadi beban melalui kontribusi biaya yang besar memberikan keseimbangan atau fleksibilitas bisnis, kontrol
dan menjadi sumber risiko. Ragam teknologi dan mode operasi yang lebih baik, biaya transaksi lebih rendah dan
investasi saat ini memberikan peluang yang sangat Informasi yang berharga.
besar bagi Bank Bukopin untuk memanfaatkan teknologi 2. Organization Agility
secara maksimum dengan biaya yang sesuai dengan Pemutakhiran organisasi, budaya, tata kelola TI dan praktik
kemampuan finansial Bank. Namun hal ini bukan berarti manajemen risiko TI untuk mendorong kontribusi bisnis
pembangunan dan penyelenggaraan TI hanya didasari dengan mengadopsi teknologi otomatisasi ICT terbaru.
pada harga murah namun harus mengutamakan total 3. Visibility
cost of ownership yang mencakup faktor biaya akuisisi Visibilitas terhadap perilaku nasabah, termasuk aktivitas
awal, biaya operasional, biaya pengembangan, biaya Bank, SDM dan visibilitas terlepas dari risiko dan
pelatihan/edukasi, dan sebagainya. compliance.
5. Prinsip 5 – Memanfaatkan Praktik Terbaik di Industri 4. Ecosystem Integrator
Banyak tersedia praktik terbaik dalam Industri TI Secara aktif berperan di dalam komunitas fintech. Bermitra
yang dikembangkan oleh berbagai institusi dengan dengan fintech yang terpilih untuk mendukung kolaborasi.
mengumpulkan pengalaman bertahun-tahun dari 5. Optimize Investment
berbagai pelaku industri. Praktik terbaik ini memberikan Menjaga/membangun sinergi dalam grup Bukopin dengan
kesempatan bagi Bank Bukopin untuk belajar dan memimpin inisiatif ICT dengan memanfaatkan berbagai
memanfaatkan pengalaman berbagai Perusahaan di sumber daya strategis lainnya.
dunia dan diterapkan untuk percepatan peningkatan 6. New Data Center
maturitas pengembangan dan pengelolaan TI. Relokasi data center dan disaster recovery center
6. Prinsip 6 – Memastikan Kelangsungan Kegiatan Usaha berstandar Internasional dan untuk mendukung
Kegiatan usaha Bank Bukopin tergantung dengan operasional bank yang berkelanjutan dan handal.
ketersediaan layanan TI, akibatnya, TI menjadi kontributor
308 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
309
Bab 6
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate mengetahui tingkat keberhasilan penerapan GCG, sekaligus
Governance), yang selanjutnya disebut GCG, adalah prinsip- mengetahui kekurangan atau kelemahan dalam penerapan
prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme sehingga bisa ditentukan untuk ditingkatkan. Penerapan GCG
pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang- menjadi nilai penting di tengah semakin meningkatnya harapan
undangan dan etika berusaha. dari para pemangku kepentingan terhadap kinerja Bank KB
Bukopin.
Bank KB Bukopin berkomitmen untuk menerapkan GCG dengan
memenuhi ketentuan otoritas atau peraturan perundang- Dengan penerapan GCG yang tepat dan sesuai dengan
undangan yang berlaku. Hal ini, didorong oleh kesadaran perundangan-undangan yang berlaku, serta standar best
bahwa tata kelola yang baik merupakan kunci penting untuk practice yang ada, kami meyakini Bank KB Bukopin akan
meningkatkan kinerja dan keunggulan daya saing berkelanjutan. mampu menjawab tantangan dan tuntutan dari pemangku
kepentingan. Lebih dari itu, dengan penerapan GCG, Bank
Untuk mendapatkan hasil terbaik, selain menerapkan GCG, KB Bukopin juga akan mampu bertahan, bahkan semakin
Perusahaan juga secara rutin melakukan asesmen untuk berkembang dan berkelanjutan pada masa-masa mendatang.
Tata kelola perusahaan merupakan elemen penting untuk investasi serta pembiayaan melalui modal pasar, dan merupakan kunci untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Lengkapnya struktur perangkat organisasi dengan pengawasan yang baik atas
kinerja akan berefek baik pula bagi pencapaian visi, misi dan tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
Komitmen Bank KB Bukopin dalam menerapkan serta melakukan berbagai upaya peningkatan GCG di dalam Perusahaan antara lain
dengan melengkapi prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness (TARIF) dengan
Diharapkan penerapan prinsip-prinsip baru ini dapat memudahkan Bank KB Bukopin untuk menyesuaikan implementasi prinsip GCG
dengan perubahan dan pertumbuhan bisnis di era sekarang untuk mendorong pertumbuhan dan keberlangsungan Perusahaan.
Fungsi Penunjang Bisnis 311
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Governance Framework
Penerapan GCG di Bank KB Bukopin mengacu kepada 3 aspek 2. Proses Tata Kelola (governance process)
Tata Kelola, yaitu struktur tata kelola (governance structure), Governance process mencerminkan efektivitas proses
proses tata kelola (governance process) dan hasil tata kelola penerapan prinsip tata kelola yang baik yang didukung
(governance outcome). oleh kecukupan, struktur dan infrastruktur tata kelola
1. Struktur tata kelola (governance structure) Bank, sehingga menghasilkan outcome yang sesuai
Governance structure menunjukkan kecukupan struktur dengan harapan para pemangku kepentingan.
dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses penerapan 3. Hasil Tata Kelola (governance outcome)
prinsip tata kelola yang baik menghasilkan outcome yang Governance Outcome ditunjukkan dengan kualitas
sesuai dengan harapan pemangku kepentingan Bank. Yang outcome yang memenuhi harapan pemangku kepentingan
termasuk dalam struktur tata kelola Bank adalah Direksi, Bank yang merupakan hasil proses penerapan prinsip tata
Dewan Komisaris, Komite-komite, dan Satuan Kerja pada kelola yang baik serta didukung oleh kecukupan struktur
Bank. Adapun yang termasuk infrastuktur tata kelola Bank dan infrastruktur tata kelola Bank.
antara lain kebijakan dan prosedur Bank, system informasi
manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing
struktur organisasi.
Undang Undang: 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang
No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
2. Undang-Undang No. 40 tahun 2017 tentang Perseroan terbatas
Peraturan OJK: 1. POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
2. POJK No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;
3. POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;
4. POJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan
Publik;
5. POJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik;
6. POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;
7. POJK No. 21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka;
8. POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten
atau Perusahaan Publik;
9. POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan & Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
10. POJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan & Pedoman Piagam Unit Audit Internal;
11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum;
12. POJK No. 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum;
13. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank
Umum;
14. POJK No. 29/POJK.04/2016 tanggal 29 Juli 2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan
Publik;
15. POJK No. 46/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum
16. POJK No.37/POJK.03/2019 tanggal 20 Desember 2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank;
17. POJK N0. 15/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS
Perusahaan Terbuka;
18. POJK NO. 45/POJK.03/2020 tanggal 16 Oktober 2020 tentang Konglomerasi Keuangan
312 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Surat Edaran OJK : 1. SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan
2. SEOJK No. 32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka;
3. SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016 tanggal 3 Agustus 2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik;
4. SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum;
5. SEOJK No 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank
Umum;
6. SEOJK No. 9/SEOJK.03/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
Umum Konvensional;
Lainnya: 1. Ketentuan lainnya yang terkait dengan Pasar Modal dan lainnya.
2. Anggaran Dasar Bank KB Bukopin
Governance Outcome
Sebagai dampak positif dari manifestasi penerapan dan penegakan tata kelola terhadap penciptaan budaya kerja dan keberlangsungan
Perseroan, terlihat adanya peningkatan kepercayaan dari pemegang saham pengendali dan pihak eksternal. Bukti keefektifan penerapan
GCG dalam Perseroan juga menjadi sorotan dari beberapa Lembaga dan media dengan diperolehnya penghargaan-penghargaan di
tahun 2020.
Standar-standar tersebut mengatur peran Dewan Komisaris Demikian juga dengan organ-organ GCG lainnya yang saling
menjalankan fungsi pengawasannya untuk memastikan bahwa bersinergi untuk menciptakan seluruh kegiatan operasional
kepengurusan Perusahaan dilaksanakan oleh Direksi sesuai Perseroan berjalan sesuai dengan peraturan perundang-
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan memberikan undangan yang berlaku.
nasihat/pendapat atas tindakan/kegiatan strategis yang akan
Berikut adalah hasil penilaian sendiri pelaksanaan GCG di Bank KB Bukopin per posisi Desember Tahun 2020:
Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Bank KB Bukopin dapat disampaikan
sebagai beirkut:
1. Struktur Tata Kelola
Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek Struktur Tata Kelola adalah sebagai berikut:
a. Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan telah
mempertimbangkan skala dan kompleksitas usaha Bank Bukopin dengan memperhatikan latar belakang pengalaman,
pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi persyaratan, integritas, kompetensi, independensi dan reputasi keuangan yang
memadai.
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi khususnya dalam pelaksanaan dan pemenuhan prinsip-prinsip GCG telah
memadai. Hal ini tercermin dari kelengkapan struktur berupa perangkat Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen
Risiko dan Satuan Kerja Quality Assurance dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan masing-masing satuan kerja tersebut
memiliki komposisi, kompetensi dan kriteria yang memadai sehingga mampu bekerja secara independen terhadap unit kerja
bisnis dan operasional dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, untuk mendukung
kinerja Direksi, Bank Bukopin telah memilik komite – komite dibawah Direksi, antara lain: Komite Manajemen Risiko, Komite
Support Manajemen Risiko, Komite Asset dan Liabilities, Komite Foreign Exchange, Komite Kredit, Komite Remedial, Komite
c. Pengarah TI, dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
Pelaksanaan tugas dan dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah memadai dan sesuai dengan ketentuan. Hal ini tercermin
dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang senantiasa memastikan terselenggaranya prinsip GCG
serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas Direksi.
d. Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, telah dibentuk Komite-Komite Dewan
Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi dan Komite Tata Kelola Terintegrasi
yang dibentuk sesuai ketentuan dan kebutuhan Bank Bukopin dan pelaksanaan tugas komite telah dilengkapi kebijakan,
pedoman tata tertib kerja (charter) yang jelas.
e. Dalam rangka menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-Komite,
maka upaya peningkatan kompetensi melalui proses budaya pembelajaran terus dikembangkan melalui seminar, workshop,
atau training-training yang diselenggarakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri termasuk melakukan pembahasan
isu-isu terbaru atas perkembangan dunia bisnis dan perbankan pada rapat-rapat yang diadakan Dewan Komisaris bersama
Direksi dan/atau Komite.
f. Direksi dan Dewan Komisaris telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan Dana kepada Pihak Terkait
dan Penyediaan Dana Besar dengan cukup baik dan menyampaikan Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan,
Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan realisasi
pencapaian terhadap Rencana Strategis Bank dan melaporkannya kepada OJK.
g. Untuk menunjang aktivitas bisnis dan kegiatan operasional serta untuk melaksanakan pengendalian internal, Bank Bukopin
memiliki beberapa infrastruktur berupa sistem informasi. Bank Bukopin akan selalu melakukan pengembangan sistem
informasi sesuai dengan perkembangan dan tantangan bisnis. Sistem informasi tersebut diantaranya Sistem E-Flow, Sistem
Informasi Keuangan Mikro (SIKM), BukiSys (AS400), Risk Control Self Assessment (RCSA), AML-Bukiweb, Silverlake.
h. Sehubungan dengan adanya perubahan peraturan eksternal, maka pada Tahun 2020 Bank Bukopin telah melakukan
penyempurnaan beberapa kebijakan bisnis dan kebijakan operasional.
i. Dengan adanya perubahan Pemegang Saham Pengendali (PSP) menjadi KB Kookmin Bank, telah dilakukan beberapa
perubahan struktur organisasi untuk memperkuat pengendalian dan pemantauan risiko, antara lain dengan dibentukannya
Grup Pengendalian Internal dan dilakukan penguatan fungsi analis.
Fungsi Penunjang Bisnis 315
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Struktur Tata Kelola adalah sebagai berikut:
a. Selama Tahun 2020, Bank Bukopin telah melakukan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris melalui RUPST
maupun RUPSLB. Berdasarkan hasil keputusan RUPS tersebut dapat disampaikan bahwa jumlah anggota Direksi dan Dewan
Komisaris yang telah mendapatkan persetujuan Fit & Proper Test dari OJK adalah sebagai berikut:
• Posisi akhir bulan Juni 2020 sebanyak 4 (empat) orang anggota Direksi dan 5 (lima) orang anggota Dewan Komiaris.
• Posisi akhir bulan Desember 2020 sebanyak 4 (empat) orang anggota Direksi dan 4 (empat) orang anggota Dewan
Komisaris.
Atas hal-hal tersebut diatas, maka sampai dengan posisi akhir Desember 2020 masih terdapat 5 (lima) orang anggota
Direksi dan 5 (lima) orang anggota Dewan Komisaris yang belum mendapatkan persetujuan Fit & Proper Test dari OJK,
sehingga sesuai dengan ketentuan masih dilarang melakukan tindakan tugas dan fungsinya sebagai Direksi dan Dewan
Komisaris sampai dengan disetujui oleh OJK. Hal ini juga berdampak pada efektifitas pelaksanaan tugas komite-komite di
bawah komisaris mengingat hanya terdapat 1 (satu) orang Komisaris Independen yang telah mendapatkan persetujuan Fit
& Proper Test dari OJK.
Sampai dengan penyusunan laporan ini, terdapat 2 (dua) orang anggota Direksi dan 2 (dua) orang anggota Dewan komisaris
yang telah diajukan permohonan persetujuan Fit & Proper Test ke OJK. Untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris selain
yang telah diajukan permohonan persetujuan OJK tersebut, saat ini masih dalam proses melengkapi dokumen persyaratan
administratif yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melakukan koordinasi dengan OJK untuk
memastikan persiapan proses persetujuan Fit & Proper Test.
b. Masih terdapat kebijakan yang memerlukan penyesuaian/pembaharuan yang disebabkan adanya perubahan atau
penerbitan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau sebagai tindak lanjut dari arahan Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau Otoritas Pengawas lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Bukopin akan selalu menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan
kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki sejalan dengan perkembangan organisasi dan
bisnis proses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan arahan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
Otoritas Pengawas lainnya yaitu diantaranya kebijakan terkait dengan stimulus Dampak Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19) dan kebijakan subsidi bunga untuk kredit UMKM dalam rangka mendukung program PEN.
Selain itu, berdasarkan arahan dari OJK, diperlukan adanya kebijakan dan prosedur penyelesaian kredit bermasalah yang
mengatur Service Level Agreement (SLA) penyerahan pengelolaan debitur bermasalah kepada unit kerja yang menangani
kredit bermasalah, termasuk penyusunan action plan dan pemantauan progres penyelesaian kredit bermasalah.
Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan semakin baik, hal ini tercermin dengan adanya pembahasan yang dilakukan dalam
rangka mengevaluasi hasil temuan SKAI, penerapan Manajemen Risiko dan monitoring perlaksanaan fungsi kepatuhan
terhadap pemenuhan komitmen atas hasil pemeriksaan OJK dan Bank Indonesia.
d. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang muncul akibat risko hukum, Direksi melakukan penguatan fungsi Legal
Watch dan Forum Pengendalian Internal untuk membahas, mendiskusikan atau mencari solusi penyelesaian atas suatu
permasalahan hukum atau permasalahan lainnya yang sedang maupun yang mungkin akan dihadapi oleh bank bukopin,
sehingga diharapkan akan dapat memitigasi adanya potensi risiko hukum dan potensi risiko lainnya bagi Bank Bukopin.
e. Sehubungan dengan penerapan Governance Process dalam monitoring aktivitas bisnis dan operasional Bank Bukopin,
secara rutin setiap hari dilakukan observasi atas proses bisnis dan operasional oleh Satuan Kerja Quality Assurance. Hal
ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses bisnin di Bank Bukopin telah dilakukan sesuai ketentuan internal Bank.
f. Dalam rangka memastikan sikap dan perilaku seluruh jajaran Bank Bukopin yang dapat mempengaruhi efektifitas dalam
pencapaian visi, misi, dan sasaran perusahaan serta untuk mengantisipasi berbagai perubahan, maka Direksi telah
melakukan penyempurnaan Kode Etik Bank Bukopin yang diberlakukan bagi seluruh jajaran Bank Bukopin.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Proses Tata Kelola adalah sebagai berikut:
Secara umum pelaksanaan Process telah berjalan baik, namun berdasarkan hasil pemeriksaan audit internal termasuk hasil observasi
yang dilaksanakan oleh Unit Quality Assurance dan berdasarkan hasil audit eksternal serta hasil pengawasan yang dilakukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) masih terdapat kelemahan-kelemahan pada proses bisnis dan operasional
antara lain:
a. Bank belum sepenuhnya menerapkan prinsip Tata Kelola yang baik dalam aktivitas perkreditan baik pada tahapan inisiasi, analisa,
persetujuan, pengikatan, pencairan, pemantauan (monitoring) kredit dan proses penyelamatan kredit melalui restrukturisasi
kredit termasuk kelemahan dalam pengendalian intern aktivitas perkreditan.
b. Masih terdapat penilaian kualitas kredit yang belum sesuai dengan prinsip kehati-hatian sebagaimana diatur POJK No. 40/
POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
c. Proses penyelesaian kredit bermasalah dinilai masih belum optimal dan Cadang Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang telah
dibentuk dinilai kurang memadai untuk memitigasi risiko rendahnya recovery kredit dari Bank.
d. Masih diperlukan perbaikan pada aplikasi Silverlake yang sampai dengan saat ini aplikasi tersebut belum cukup efektif untuk
memitigasi terjadinya kembali praktik re-age.
e. Masih tingginya temuan dari hasil observasi yang dilakukan oleh unit Quality Assurance dalam aktfitas operasional dan bisnis.
f. Pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator masih belum optimal, sehingga diperlukan adanya monitoring secara efektif dan
efisien.
g. Masih terdapat kelemahan pada fungsi pengawasan supervisi atau pemimpin unit pada 1st line of defense dan sistem pengamanan
informasi, sehingga berpotensi terjadi pelanggaran standar operasional tersebut yang mengakibatkan munculnya risiko.
Dengan adanya kelemahan tersebut Bank Bukopin selalu senantiasa melakukan penguatan fungsi pengendalian internal untuk
memberikan early warning system dan menerapkan sanksi yang tegas atas setiap bentuk pelanggaran dan/atau penyalahgunaan
wewenang yang berdampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis dan operasional Bank Bukopin. Selain itu, Direksi dan Dewan
Komisaris selalu melakukan konsultasi dan pembahasan bersama OJK dan/atau Otoritas Pengawas lainnya dalam melakukan upaya-
upaya perbaikan untuk kedepannya.
e. Satuan Kerja Audit Internal dan Unit Kerja Anti Fraud telah melaksanakan pemeriksaan dan pemantauan yang dilaksanakan
secara independen dan berkesinambungan sesuai dengan rencana kerja audit tahunan dan rencana strategi anti fraud yang
ditetapkan.
f. Audit Eksternal telah bertindak objektif dalam melakukan audit sehingga hasil audit yang disampaikan kepada Manajemen
telah menggambarkan permasalahan Bank Bukopin yang akan ditindaklanjuti oleh Manajemen Bank Bukopin. Selain itu,
hasil audit eksternal tersebut disampaikan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan.
g. Dengan adanya pemahaman dan komitmen Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan untuk menjalankan nilai-nilai
budaya dan perilaku utama Perusahaan secara konsisten, maka diharapkan dapat mendukung tercapainya visi, misi dan
tujuan Bank Bukopin dan dapat memenuhi harapan dari stakeholder.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Hasil Tata Kelola adalah sebagai berikut:
a. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang belum optimal pada aktivitas perkreditan Bank Bukopin menyebabkan masih tingginya rasio
keuangan posisi akhir Desember 2020 yaitu Non Performing Loan (NPL) Gross & Net masing-masing 9,78% dan 4,95%, Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 163,23% dan rendahnya Net Interest Margin (NIM) sebesar 0,51%
jika dibandingkan dengan rata-rata peer group.
b. Selama Tahun 2020 masih terdapat denda pelaporan kepada regulator. Meskipun jumlah denda yang harus dibayar tidak
berdampak signifikan, namun demikian Bank Bukopin selalu melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
terhadap risiko kepatuhan yang berdampak pada munculnya biaya denda.
Selama Tahun 2020 masih terjadi fraud berdasarkan hasil audit internal yang dilakukan di beberapa kantor cabang. Namun
demikian, jumlah kejadian Fraud pada Semester II Tahun 2020 menurun jika dibandingkan dengan jumlah kejadian Fraud pada
Semester I Tahun 2020 serta secara nilai kerugian yang diakibat oleh kejadian Fraud tersebut juga menurun.
Sedangkan pada Semester II Tahun 2020, berdasarkan temuan dan hasil analisis sebagaimana diuraikan di atas, penerapan good
corporate governance di Bank Bukopin secara umum adalah Cukup Baik, hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai
atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara umum kelemahan tersebut
cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank. Dengan demikian, peringkat GCG Bank Bukopin adalah
Peringkat 3.
Tingkat kesehatan Bank mencerminkan hasil penilaian kondisi Perseroan yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank yang dapat
dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret
2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk – based bank rating) yang
mencakup empat faktor yaitu:
1. Profil Risiko
2. Good Corporate Governance
3. Rentabilitas
4. Permodalan
Laporan profil risiko merupakan salah satu faktor dalam penilaian tingkat kesehatan Bank. Bank wajib menyampaikan laporan profill
risiko triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, September dan Desember kepada Otoritas Jasa Keuangan. Laporan disusun secara self
assessment dengan menggunakan pendekatan risiko (risk based Bank rating), sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Dari hasil self assessment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, untuk posisi Desember 2020,
peringkat risiko komposit Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat moderate.
318 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Berdasarkan Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran OJK
No.32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, pedoman tata kelola mencakup 5 (lima) aspek, 8 (delapan)
prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan
aspek dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang harus diterapkan
oleh Perseroan.
Prinsip 8 24. Perusahaan Terbuka Selain dengan menggunakan Situs Web Perusahaan, Terpenuhi
Meningkatkan memanfaatkan penggunaan dalam melakukan keterbukaan informasi, Perseroan
Pelaksanaan teknologi informasi secara menggunakan media lain seperti surat kabar dan
Keterbukaan lebih luas selain Situs Web Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Informasi. sebagai media keterbukaan
informasi.
25. Laporan Tahunan Perusahaan Bank Bukopin setiap bulan melaporkan kepemilikan
Terbuka mengungkapkan saham di atas 5% kepada Otoritas Bursa dan telah
pemilik manfaat akhir dalam diungkapkan pada Laporan Tahunan ini.
kepemilikan saham Perusahaan
Terbuka paling sedikit 5% (lima
persen), selain pengungkapan
pemilik manfaat akhir dalam
kepemilikan saham Perusahaan
Terbuka melalui pemegang
saham utama dan pengendali.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, POJK No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
324 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Business Unit
Fungsi Penunjang Bisnis 325
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Berikut adalah daftar kebijakan dan SOP yang dimiliki oleh Bank KB Bukopin:
Kebijakan/SOP Keterangan
Pedoman Kode Etik • Surat Keputusan Direksi No. 0382 tahun 2020 tentang Kode Etik PT Bank Bukopin Tbk.
Pedoman Pemberian • Surat Keputusan Direksi No. 0394 tahun 2020 tentang Kebijakan Pembatasan Pemberian Kredit
Kredit PT. Bank Bukopin Tbk
Pedoman Kerja Dewan • Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 015 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komisaris & Komite Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk
Pendukung • Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Audit PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 005 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Pemantau Risiko PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Bukopin Tbk
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 017 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk\
Pedoman Kerja Direksi • Surat Keputusan Direksi No. 1379 tahun 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Bank Bukopin yang terakhir diubah dengan Surat Keputusan Direksi No. 0404 tahun 2020 tentang
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT. Bank Bukopin Tbk
Piagam Audit Intern
Pedoman Manajemen • Surat Keputusan Direksi No. 1939 tahun 2019 tentang Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank
Risiko Bukopin.
Pedoman Pengelolaan • Surat Keputusan Direksi No. 0298 tahun 2020 tentang Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud
Gratifikasi Bank Bukopin.
Pedoman sistem • Surat Keputusan Direksi No. 1291 tahun 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System Bank
Pelaporan Pelanggaran Bukopin.
(Whistleblowing System)
Pedoman Lainnya • Anggaran Dasar PT Bank Bukopin Tbk.
• Surat Keputusan Direksi No. SK.0988/DIR/VII/2018 tentang Hierarki Peraturan Internal Bank
Bukopin.
Komitmen Perseroan atas Tata Kelola Perusahaan yang Baik dituangkan dalam soft structure berupa kebijakan dan prosedur operasional
yang terkait GCG senantiasa di terapkan dalam kegiatan sehari-hari dan selalu di-review secara periodik seperti yang ada dalam tabel
diatas. Komitmen berupa kebijakan tersebut dikomunikasikan kepada seluruh elemen dan masing-masing tingkatan dalam organisasi
Bank untuk dijadikan acuan/landasan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam Perseroan.
326 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Komisaris Perseroan serta memberikan pelunasan dan
Perseroan tertinggi yang mempunyai hak dan kewenangan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada
yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris dalam batasan anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan
yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundangan dan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannya
Anggaran Dasar Bank KB Bukopin. masing-masing.
8. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk
RUPS merupakan media komunikasi antara Direksi dan Dewan menentukan dan membayar dividen final.
Komisaris dengan para pemegang saham melalui kesempatan 9. Mengambil keputusan-keputusan menyangkut struktur
tanya jawab yang diberikan kepada seluruh pemegang saham organisasi misalnya perubahan Anggaran Dasar,
yang hadir pada setiap mata acara RUPS penggabungan, peleburan, pemisahan, pembubaran dan
likuidasi Perseroan.
Penyelenggaraan RUPS Perseroan dilakukan dengan mengacu 10. Mengangkat dan/atau mengubah susunan anggota
pada ketentuan antara lain: Direksi dan Dewan Komisaris.
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan 11. Memutuskan remunerasi yakni: penetapan gaji, tunjangan
Terbatas. lain serta honorarium Direksi dan Dewan Komisaris
2. Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tanggal 21 April Perseroan.
2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat 12. Memberi persetujuan terhadap transaksi yang
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. mengandung benturan kepentingan.
13. Memberikan kuasa dan kewenangan kepada Dewan
Jenis RUPS Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit.
Di dalam Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 22 Mei
2019 , dijelaskan adanya 2 (dua) jenis RUPS Perseroan: Hak Pemegang Saham
1. RUPS Tahunan
RUPS ini dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan Hak pemegang saham sesuai dengan UndangUndang No. 40
setelah berakhirnya tahun buku. Agenda utama RUPS Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Tahunan terdiri dari pengajuan Laporan Keuangan 1. Menerima dividen saham dengan syarat dan ketentuan
dan Laporan Tahunan dari Direksi untuk disahkan dan sesuai dengan keputusan RUPS.
disetujui oleh Pemegang Saham, melakukan penunjukan 2. Ikut berpartisipasi dalam mengambil keputusan di dalam
Kantor Akuntan Publik untuk tahun depan, memutuskan RUPS berdasarkan dengan syarat dan ketentuan yang
penggunaan laba, mengangkat atau memberhentikan berlaku dan Tata Tertib RUPS.
anggota Direksi atau anggota Dewan Komsaris dan 3. Menerima informasi mengenai Tata Tertib RUPS dan
memutuskan halhal lain yang diperlukan. prosedur voting di dalam RUPS.
2. RUPS Luar Biasa
Pelaksanaan RUPS Luar biasa dapat diselenggarakan kapan Tata Cara Penyelenggaraan RUPS
saja sesuai keperluan Perseroan oleh Direksi ataupun
Dewan Komisaris, atas permintaan dari Pemegang Saham. 1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (selanjutnya
disebut “Rapat”) akan diselenggarakan dalam Bahasa
Wewenang RUPS Indonesia.
2. Sesuai ketentuan pasal 12 ayat 7 Anggaran Dasar
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Perseroan, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang
Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan Anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan
dalam Undang-Undang UU 40 tahun 2007 tentang Perseroan Komisaris Perseroan.
Terbatas dan/atau anggaran dasar Perseroan. Wewenang RUPS 3. Semua acara Rapat dibahas dan dibicarakan secara
antara lain adalah: berkesinambungan.
1. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. 4. Setelah selesai membicarakan setiap acara Rapat,
2. Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar. Pemimpin Rapat akan memberikan kesempatan kepada
3. Memberikan persetujuan atas Laporan Direksi, Laporan para pemegang saham atau kuasanya untuk mengajukan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan pertanyaan, pendapat, usul atau saran sebelum diadakan
Keuangan Perseroan. pemungutan suara mengenai hal yang berhubungan
4. Menetapkan alokasi penggunaan laba. dengan acara Rapat yang dibicarakan.
5. Menunjuk dan menetapkan biaya jasa akuntan publik. 5. Yang berhak mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat
6. Menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas dalam Rapat hanyalah para pemegang saham Perseroan
pengurus. atau kuasanya yang sah yang namanya tercatat dalam
7. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Daftar Pemegang Saham Perseroan sehari sebelum
Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan tanggal Pemanggilan RUPS.
Fungsi Penunjang Bisnis 327
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Bank Bukopin telah menyampaikan pemberitahuan mata acara RUPST kepada OJK pada tanggal 4 Mei 2020 sebagaimana dalam surat
No. 07509/SKPR/V/2020.
RUPS Tahunan
Pokok keputusan RUPS Tahunan Bank Bukopin tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Mata Acara Rapat Pertama Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan
yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2019 dan pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, serta memberikan
pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan
yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya 2 (dua) pemegang saham yang bertanya
328 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Mata Acara Rapat Kedua Persetujuan atas Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Tidak Ada yang mengajukan Pertanyaan
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.697.797.389 saham 660.000 saham
-
atau 99,992% atau 0,007%
Keputusan Rapat Menyetujui penggunaan laba tahun buku 2019 seluruhnya digunakan sebagai laba
ditahan.
Tindak Lanjut/Realisasi Laba bersih yang diperoleh tahun buku 2019 telah dibukukan sebagai penguat modal.
Mata Acara Rapat Ketiga Persetujuan Pemberian Tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk
Tahun Buku 2019.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya 1 (satu) pemegang saham yang bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.390.297.324 saham 16.726.400 saham 291.433.665 saham
atau 96,457% atau 0,1922% atau 3,350%
Keputusan Rapat Menyetujui tidak membagikan Tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk
tahun buku 2019.
Tindak Lanjut/Realisasi Sudah direalisasikan
Mata Acara Rapat Keempat Persetujuan Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Pemeriksaan Laporan Keuangan
Perseroan Tahun Buku 2020 beserta Penetapan honorariumnya.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Tidak Ada yang mengajukan Pertanyaan
Fungsi Penunjang Bisnis 329
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Mata Acara Rapat Kelima Persetujuan Penetapan Honorarium, Gaji dan/atau Tunjangan bagi Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Tidak Ada yang mengajukan Pertanyaan
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.697.783.389 saham 14.000 saham 660.000 saham
atau 99,992% atau 0,001% atau 0,007%
Keputusan Rapat Menyetujui Gaji, Honorarium, dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun
Buku 2020 tetap, atau tidak ada penyesuaian.
Tindak Lanjut/Realisasi Sudah direalisasikan
3. Memberikan apresiasi kepada Sdr. Karya Budiana, Sdr. Ahmad Fuad, Sdr. Eko
Rachmansyah Gindo, Sdr. Heri Purwanto, dan Sdr. Rivan A. Purwantono, atas
semua hasil kerja yang dicapai, yang kewenangan penetapan besarannya
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
4. Mengangkat:
a. Sdr. Karya Budiana sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024.
b. Sdr. Sapto Amal Damandari sebagai Komisaris Independen Perseroan
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun
Buku 2024, yang akan berlaku efektif setelah diperolehnya persetujuan
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
c. Sdr. Rivan A. Purwantono sebagai Direktur Utama Perseroan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024, yang
akan berlaku efektif setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan dan
Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
d. Sdr. Heri Purwanto sebagai Direktur Perseroan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024.
e. Sdr. Imam Subowo sebagai Direktur Perseroan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024, yang akan berlaku
efektif setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan dan Kepatutan (fit and
proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
5. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian
tugas dan wewenang setiap anggota Direksi.
6. Memberi Kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi, untuk menyatakan
keputusan Rapat ini sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan, dengan akte resmi tersendiri dihadapan seorang Notaris
termasuk namun tidak terbatas untuk memberitahukan hasil keputusan Rapat ini
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dengan telah disetujuinya perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut
oleh Pemegang Saham dalam Rapat ini, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama Independen Mustafa Abubakar
Komisaris M. Subhan Aksa
Komisaris Susiwijono
Komisaris Deddy SA Kodir
Komisaris Chang Su Choi*
Komisaris Independen Karya Budiana
Komisaris Independen Moch. Hadi Santoso**
Komisaris Independen Ahmad Fuad**
*) Untuk Saudara Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
**) Untuk Saudara Moch. Hadi Santoso dan Saudara Sapto Amal Damandari terhitung efektif sejak
ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and
proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
Fungsi Penunjang Bisnis 331
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Direksi
Direktur Utama Rivan A. Purwantono**
Direktur Adhi Brahmantya
Direktur Hari Wurianto
Direktur Lalu Azhari
Direktur Jong Hwan Han*
Direktur Heri Purwanto
Direktur Geger Nuryaman M.**
Direktur Imam Subowo**
*) Untuk Saudara Jong Hwan Han terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah
memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
**) Untuk Saudara Rivan A. Purwantono, Geger Nuryaman M, dan Imam Subowo terhitung efektif
sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit
and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
Hasil dan
Pemberitahuan Pengumuman Pemanggilan Pelaksanaan
Keputusan
Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin Ringkasan Risalah
menyampaikan mengumumkan melakukan pemanggilan melangsungkan RUPSLB RUPSLB telah
pemberitahuan mata RUPSLB di harian untuk RUPSLB pada pada hari Kamis, tanggal diumumkan pada harian
acara RUPSLB kepada Investor daily pada harian Investor Daily 20 Februari 2020 Investor Daily tanggal
OJK pada tanggal tanggal 14 Januari tanggal 29 Januari 2020 bertempat di Auditorium 21 Februari 2020
14 Januari 2020 2020 dan website dan website Perseroan Gedung Bank Bukopin dan melalui website
sebagaimana dalam surat Perseroan dan Web Lantai 3 Jl. MT Haryono Perseroan.
No. 0082/SKPR/I/2020 Bursa Efek Kav 50- 51 Jakarta
Selatan
332 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Hasil dan
Pemberitahuan Pengumuman Pemanggilan Pelaksanaan
Keputusan
Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin Ringkasan Risalah
menyampaikan mengumumkan melakukan pemanggilan melangsungkan RUPSLB RUPSLB telah
pemberitahuan mata RUPSLB di harian untuk RUPSLB pada pada hari Selasa, tanggal diumumkan pada harian
acara RUPSLB kepada Bisnis Indonesia pada harian 25 Agustus 2020 Bisnis Indonesia tanggal
OJK pada tanggal tanggal 14 Juli 2020 Bisnis Indonesia tanggal bertempat di Auditorium 27 Agustus 2020
3 Agustus 2020 dan website Perseroan 3 Agustus 2020 2020 Gedung Bank Bukopin dan melalui website
sebagaimana dalam dan Web Bursa Efek dan website Perseroan Lantai 3 Jl. MT Haryono Perseroan.
surat No. 11930/SKPR/ Kav 50- 51 Jakarta
VIII/2020 Selatan
Agenda Pertama RUPS LB Persetujuan atas penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) 2017
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya 2 (dua) pemegang saham yang bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
7.983.851.470 saham 168.029.600 saham 325.426.716 saham
atau 94.179% atau 1.982% atau 3.838%
Keputusan Rapat 1. Menyetujui penyesuaian pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan sesuai Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017.
2. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan penyesuaian Pasal 3
Anggaran Dasar Perseroan dan menyatakan penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar
Perseroan tersebut dalam akta resmi tersendiri dihadapan seorang notaris.
Tindak Lanjut/Realisasi Telah dilakukan perubahan di Anggaran Dasar
Agenda Kedua RUPS LB Persetujuan atas perubahan Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan
dengan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perseroan
dalam kaitannya dengan pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”)
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya 3 (tiga) pemegang saham yang bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
7.915.949.481 saham 168.030.104 saham 393.328.201 saham
atau 93.378% atau 1.982% atau 4,639%
Keputusan Rapat 1. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan
dengan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perseroan
dalam kaitannya dengan pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan hak
memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD), sebagai berikut:
Pertama: Mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan sehingga Pasal 4
ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan menjadi berbunyi sebagai berikut: “Modal dasar
Perseroan adalah sebesar Rp. 7.000.000.000.000,- (tujuh triliun rupiah) terbagi
atas:
a. 21.337.978 (dua puluh satu juta tiga ratus tiga puluh tujuh ribu sembilan
ratus tujuh puluh delapan) Saham Kelas A, masing-masing saham bernilai
nominal sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah);
334 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
b. 67.866.202.200 (enam puluh tujuh miliar delapan ratus enam puluh enam
juta dua ratus dua ribu dua ratus) Saham Kelas B, masing-masing saham
bernilai nominal sebesar Rp.100,- (seratus rupiah)”; dan
Kedua: Mengubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan
hasil pelaksanaan PMTHMETD apabila PMTHMETD telah disetujui Pemegang
Saham dan telah selesai dilaksanakan oleh Perseroan.
2. Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Perseroan dengan hak subtitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
berkaitan dengan Perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan,
termasuk menyatakan dalam Akta Notaris dan memperoleh persetujuan dari dan/
atau memberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM RI serta mendaftarkannya
dalam daftar perusahaan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Tindak Lanjut/Realisasi Telah direalisasikan dan telah dilakukan perubahan di Anggaran Dasar
Agenda Ketiga RUPS LB Persetujuan atas pelaksanaan PMTHMETD Perseroan dalam rangka perbaikan posisi
keuangan Perseroan sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang
Penambahan Modal Perusahaan terbuka dengan memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019
tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“POJK 14/2019”) dan penerbitan saham baru oleh Perseroan kepada KB Kookmin
Bank dengan cara PMTHMETD yang mana akan menyebabkan KB Kookmin Bank Co.,
Ltd. (“KB Kookmin Bank”) dengan cara PMTHMETD yang mana akan menyebabkan KB
Kookmin Bank akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Tunggal Perseroan yang
memiliki 67% dari seluruh saham Perseroan.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya 1 (satu) pemegang saham yang bertanya
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
7.981.124.909 saham 168.030.104 saham 328.152.773 saham
atau 94,146% atau 1,982% atau 3,870%
Keputusan Rapat Persetujuan atas pelaksanaan PMTHMETD Perseroan dalam rangka perbaikan posisi
keuangan Perseroan sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang
Penambahan Modal Perusahaan terbuka dengan memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019
tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“POJK 14/2019”) dan penerbitan saham baru oleh Perseroan kepada KB Kookmin
Bank dengan cara PMTHMETD yang mana akan menyebabkan KB Kookmin Bank Co.,
Ltd. (“KB Kookmin Bank”) dengan cara PMTHMETD yang mana akan menyebabkan KB
Kookmin Bank akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Tunggal Perseroan yang
memiliki 67% dari seluruh saham Perseroan.
Tindak Lanjut/Realisasi Telah direalisasikan
Agenda Keempat RUPS LB Persetujuan perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan.
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Tidak Ada yang mengajukan Pertanyaan
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
7.983.851.470 saham 168.029.600 saham 325.426.716 saham
atau 94.179% atau 1.982% atau 3.838%
Fungsi Penunjang Bisnis 335
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Dengan telah disetujuinya perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut
oleh Pemegang Saham dalam Rapat ini, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen Mustafa Abubakar
Komisaris Chang Su Choi*
Komisaris Nanang Supriyatno*
Komisaris Susiwijono
Komisaris Deddy SA Kodir
Komisaris Independen Sapto Amal Damandari*
Komisaris Independen Hae Wang Lee**
Komisaris Independen Bo Youl Oh**
*) Untuk Saudara Nanang Supriyatno, Saudara Sapto Amal Damandari terhitung efektif sejak
ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and
proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Chang Su Choi, Saudara Hae Wang Lee dan Saudara Bo Youl Oh terhitung
efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam
POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
Direksi
Direktur Utama Rivan A. Purwantono
Direktur Adhi Brahmantya
Direktur Hari Wurianto
Direktur Jong Hwan Han
Direktur Helmi Fakhrudin*
Direktur Dodi Widjajanto*
Direktur Ji Kyu Jang**
Direktur Euihyun Shin**
Direktur Senghyup Shin**
*) Untuk Saudara Helmi Fakhrudin dan Saudara Dodi Widjajanto terhitung efektif sejak ditetapkan
oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari
Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Ji Kyu Jang, Saudara Euihyun Shin, dan Saudara Senghyup Shin terhitung efektif
sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK
No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Tindak Lanjut/Realisasi Sdr. Bo Youl Oh, Sr Sapto Amal Damandari, Sdr. Rivan A Purwantono dan Sdr Helmi
Fakhrudin telah mendapatkan hasil penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper) dari Otoritas Jasa Keuangan, sementara Sdr. Senghyup Shin, sdr. Ji Kyu Jang,
Nanang Supriyatno dan Hae Wang Lee, dalam proses pengajuan penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
Hasil dan
Pemberitahuan Pengumuman Pemanggilan Pelaksanaan
Keputusan
Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin telah Bank Bukopin Ringkasan Risalah
menyampaikan mengumumkan melakukan pemanggilan melangsungkan RUPSLB RUPSLB telah
pemberitahuan mata RUPSLB di harian untuk RUPSLB pada pada hari Selasa, tanggal diumumkan pada harian
acara RUPSLB kepada Investor daily pada harian Investor Daily 22 Desember 2020 Investor Daily tanggal
OJK pada tanggal tanggal 13 November tanggal 18 Desember bertempat di The Westin 22 Desember 2020
27 November 2020 2020 dan website 2020 dan website Jakarta Ballroom Hotel dan melalui website
sebagaimana dalam surat Perseroan dan Web Perseroan Jl. H.R. Rasuna Said Perseroan.
No. 18663/DIR/XI/2020 Bursa Efek Kav.C 22-A Jakarta
Selatan
Fungsi Penunjang Bisnis 337
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Agenda Kedua RUPS LB Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Tidak Ada yang mengajukan Pertanyaan
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
23.335.997.919 saham 0 saham 238.085.816 saham
atau 98.990% atau 0% atau 1.009%
Keputusan Rapat 1. Menerima pengunduran diri dengan hormat Tuan Mustafa Abubakar dari
jabatannya sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan terhitung efektif sejak
tanggal 20 Januari 2021, disertai dengan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya atas segala jasa dan pengabdian yang telah diberikan
kepada Perseroan.
2. Memberikan apresiasi kepada Tuan Mustafa Abubakar atas semua hasil kerja yang
dicapai, yang kewenangan penetapan besarannya dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris.
3. Mengangkat:
a. Tuan Bo Youl Oh sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan sampai
dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku
2024.
b. Tuan Sapto Amal Damandari sebagai Wakil Komisaris Utama Independen
Perseroan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Tahun Buku 2024.
c. Tuan Tippy Joesoef sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024.
4. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi berdasarkan Pasal 15
ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan.
338 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Direksi
Direktur Utama Rivan A. Purwantono
Direktur Adhi Brahmantya
Direktur Hari Wurianto
Direktur Jong Hwan Han
Direktur Ji Kyu Jang**
Direktur Euihyun Shin**
Direktur Senghyup Shin**
Direktur Helmi Fakhrudin*
Direktur Dodi Widjajanto*
*) Untuk Tuan Helmi Fakhrudin dan Tuan Dodi Widjajanto terhitung efektif sejak ditetapkan oleh
Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari
Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Tuan Ji Kyu Jang, Tuan Euihyun Shin, dan Tuan Senghyup Shin terhitung efektif sejak
ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/
POJK.03/2016, POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Tindak Lanjut/Realisasi Sdr. Bo Youl Oh, Sr Sapto Amal Damandari, Sdr. Rivan A Purwantono dan Sdr Helmi
Fakhrudin telah mendapatkan hasil penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper) dari Otoritas Jasa Keuangan, sementara Sdr. Senghyup Shin, sdr. Ji Kyu
Jang, Nanang Supriyatno dan Hae Wang Lee, serta Sdr Tippy Joesoef dalam proses
pengajuan penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper) dari Otoritas Jasa
Keuangan.
Fungsi Penunjang Bisnis 339
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Agenda Ketiga RUPS LB Meningkatkan paket remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
untuk sisa tahun buku 2020 dan seterusnya
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Tidak Ada yang mengajukan Pertanyaan
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
23.372.214.784 saham 1.100 saham 201.867.851 saham
atau 99.143% atau 0% atau 0.856%
Keputusan Rapat Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
melakukan peningkatan paket Remunerasi bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar Rp 35.600.000.000 (tiga
puluh lima miliar enam ratus juta rupiah) per tahun buku untuk seluruh anggota Dewan
Komisaris dan dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar Rp 89.000.000.000
(delapan puluh sembilan miliar rupiah) per tahun buku untuk seluruh anggota Direksi
untuk sisa Tahun Buku 2020 dan seterusnya yang alokasi besarannya dilimpahkan
kepada Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kinerja dan kondisi keuangan
Perseroan serta rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tindak Lanjut/Realisasi Telah direalisasikan
340 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tahun 2019, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 22 Mei 2019 dan 1 (satu) kali RUPS
Luar Biasa pada tanggal 24 Oktober 2019.
RUPS Tahunan
RUPS Tahunan diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2019, mulai pukul 13.39 s.d 16.04 WIB, bertempat di Gedung Bank
Bukopin Auditorium Lantai 3 Jl. MT Haryono Kav. 50-51 Jakarta Selatan.
4 Persetujuan penetapan honorarium, Menyetujui usulan gaji, honorarium, dan tunjangan Dewan Sudah direalisasikan
gaji dan/atau tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun Buku 2019 tidak ada
Komisaris dan Direksi Perseroan. penyesuaian.
Fungsi Penunjang Bisnis 341
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Direksi
Direktur Utama Eko Rachmansyah Gindo
Direktur Heri Purwanto
Direktur Rivan A Purwantono
Direktur Adhi Brahmantya
Direktur M. Rachmat Kaimuddin
Direktur Hari Wurianto
Direktur Jong Hwan Han
Direktur Lalu Azhari
7 Laporan realisasi penggunaan dana Mengingat Agenda Ketujuh ini merupakan Agenda Rapat yang Telah terealisasi atas
Penawaran Umum Terbatas IV bersifat laporan penggunaan dana Penawaran Umum Terbatas penggunaan dana
dengan Hak Memesan Efek Terlebih IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Tahun 2018, Penawaran Umum
Dahulu Tahun 2018. dengan demikian tidak perlu dilakukan proses pengambilan Terbatas IV
keputusan/persetujuan atas Agenda ini.
344 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Keputusan RUPSLB
Keputusan disahkan dalam akta No. 25 tanggal 24 Oktober 2019 Notaris Dr. Yurisa Martanti, S.H., MH sebagai berikut:
Fungsi Penunjang Bisnis 345
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Mata Acara RUPS LB Persetujuan atas Rencana Perseroan untuk Melaksanakan Penawaran Umum Terbatas
V dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT V”)
Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya Nihil
Pengambilan Keputusan Dengan Pemungutan Suara
Setuju Abstain Tidak Setuju
8.692.042.165 saham 0% 283.559.700 saham
atau 96,84% atau 3,16%
Keputusan Rapat 1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas
V dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan menerbitkan
Saham Kelas B sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor yaitu sejumlah 11.651.908.748 (sebelas miliar enam
ratus lima puluh satu juta sembilan ratus delapan ribu tujuh ratus empat puluh
delapan) saham, sehingga jumlah Saham Kelas B yang akan diterbitkan sebanyak-
banyaknya 4.660.763.499 (empat miliar enam ratus enam puluh juta tujuh ratus
enam puluh tiga ribu empat ratus sembilan puluh sembilan) saham dengan nilai
nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham.
2. Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris dan/atau
Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan
yang diperlukan berkaitan dengan Penawaran Umum Terbatas V sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Sehubungan dengan hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V:
a. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan
dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
b. Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan
dengan Perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, termasuk
menyatakan dalam Akta Notaris dan memberitahukan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta mendaftarkannya
dalam daftar perusahaan sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tindak Lanjut/Realisasi Melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V sampai saat ini telah melakukan
Registrasi I melalui situs web SPRINT OJK.
346 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang berfungsi melakukan pengawasan secara umum dan/atau secara khusus kepada
Direksi Perseroan. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dilaksanakan di dalam RUPS, oleh karenanya Dewan
Komisaris melaporkan hasil pengawasannya kepada Pemegang Saham.
Kriteria anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Ketentuan masa jabatan di dalam pasal 111 ayat (3) Undang-
1. Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik. Undang No. 40 Tahun 2007 diatur bahwa anggota Dewan
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama diangkat kembali. Hal tersebut kemudian diatur lebih lanjut
menjabat: dalam pasal 17 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan yang
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris diangkat oleh
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham, masing-masing untuk jangka
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditentukan
menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. pada RUPS sampai dengan penutupan RUPS tahun kelima
Fungsi Penunjang Bisnis 347
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
setelah tahun pengangkatan, dengan tidak mengurangi 3. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau peraturan
hak RUPS untuk menghentikan sewaktu-waktu dengan perundang-undangan yang berlaku.
menyebutkan alasannya. Dalam hal masa jabatannya telah 4. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/ atau
berakhir dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai anggota
jabatan. Direksi.
5. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/
Anggota Dewan Komisaris juga dapat dihentikan sewaktu- atau negara.
waktu dalam suatu keputusan RUPS berdasarkan kenyataan 6. Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan antara lain: mempunyai kekuatan hukum tetap.
1. Tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya yang telah 7. Mengundurkan diri.
disepakati dalam kontrak manajemen. 8. Alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi
2. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. kepentingan dan tujuan Perseroan.
348 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis
Perseroan untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen.
Periode 1 Januari-18 Juni 2020 komposisi anggota Dewan Komisaris berjumlah 8 (delapan) orang, dengan susunan sebagai berikut:
*) Untuk Saudara Ahmad Fuad dan Moch. Hadi Santoso terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan
dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Pada RUPS Tahunan 2019 Bukopin mengangkat Sdr. Karya Budiana sebagai Komisaris Independen Perseroan dan Sdr. Sapto Amal
Damandari sebagai Komisaris Independen Perseroan serta pengunduran diri Sdr. Ahmad Fuad dari jabatannya sebagai Komisaris
Independen. Periode 18 Juni-25 Agustus 2020 komposisi anggota Dewan Komisaris berjumlah 8 (delapan) orang, dengan susunan
sebagai berikut:
*) Untuk Saudara Moch. Hadi Santoso dan Saudara Sapto Amal Damandari terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya
persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Chang Su Choi terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Pada RUPS Luar Biasa Bukopin memberhentikan dengan hormat Sdr. Moch. Hadi Santoso dari jabatannya sebagai Komisaris
Independen Perseroan, Sdr. Karya Budiana dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan, dan Sdr. Muhammad Subhan
Aksa dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan serta mengangkat Sdr. Hae Wang Lee sebagai Komisaris Independen Perseroan, Sdr.
Bo Youl Oh sebagai Komisaris Independen Perseroan dan Sdr. Nanang Supriyatno sebagai Komisaris Perseroan. Periode 25 Agustus-22
Desember 2020 komposisi anggota Dewan Komisaris berjumlah 8 (delapan) orang, dengan susunan sebagai berikut:
Fungsi Penunjang Bisnis 349
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
*) Untuk Saudara Nanang Supriyatno, Saudara Sapto Amal Damandari terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya
persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Chang Su Choi, Saudara Hae Wang Lee dan Saudara Bo Youl Oh terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang
berlaku.
Pada RUPS Luar Biasa 2020 Bukopin terdapat pengunduran diri dengan hormat Tuan Mustafa Abubakar dari jabatannya sebagai
Komisaris Utama Independen Perseroan serta mengangkat Tuan Bo Youl Oh sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan, Tuan
Sapto Amal Damandari sebagai Wakil Komisaris Utama Independen Perseroan dan Tuan Tippy Joesoef sebagai Komisaris Independen
Perseroan. Periode 22 Desember-31 Desember 2020 komposisi anggota Dewan Komisaris berjumlah 8 (delapan) orang, dengan
susunan sebagai berikut:
*) Untuk Tuan Sapto Amal Damandari, Tuan Nanang Supriyatno, dan Tuan Tippy Joesoef terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah
diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Tuan Bo Youl Oh, dan Tuan Hae Wang Lee terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur
dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
350 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak
Utama Lembaga Jasa Keuangan menyebutkan bahwa calon anggota Dewan Komisaris wajib memperoleh persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan sebelum menjalankan tindakan, tugas, dan fungsinya sebagai Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang telah
lulus fit and proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, mengindikasikan bahwa setiap anggota
Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Sebagai wujud penerapan prinsip transparansi dalam tata kelola Perseroan, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank KB Bukopin
mengungkapkan bahwa tidak satupun anggota yang memiliki saham, baik dalam Perseroan atau bahkan pada bank dan perusahaan
lainnya sesuai dengan aturan OJK yang tertera dalam POJK No 55/POJK.03 tahun 2016 tentang GCG Bank Umum pasal 39 ayat 1
mengenai aspek transparansi Dewan Komisaris yaitu:
Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada Bank yang
bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
**) Untuk Saudara Chang Su Choi, Saudara Hae Wang Lee dan Saudara Bo Youl Oh terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Sebagaimana diatur di dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 Tentang GCG Bank Umum pasal 28 dinyatakan bahwa:
1. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan rangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat
Eksekutif:
• pada lembaga keuangan atau perusahaan keuangan, baik bank maupun bukan bank;
• pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan keuangan atau perusahaan bukan keuangan, baik yang berkedudukan di dalam
maupun di luar negeri.
2. Tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal:
• anggota Dewan Komisaris menjabat sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif yang
melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank;
• Komisaris Non Independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham Bank yang berbentuk badan hukum pada
kelompok usaha Bank; dan/atau
• Anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga nirlaba.
3. Tugas dalam jabatan dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan sepanjang yang bersangkutan tidak
mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris Bank.
Fungsi Penunjang Bisnis 351
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
**) Untuk Saudara Chang Su Choi, Saudara Hae Wang Lee dan Saudara Bo Youl Oh terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Mengenai hubungan afiliasi Dewan Komisaris juga telah diatur dalam Peraturan OJK No 55/POJK.03 tahun 2016 tentang GCG Bank
Umum pasal 29 yaitu mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta pasal 39 ayat 2 mengenai aspek transparansi Dewan
Komisaris yaitu anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Bank.
**) Untuk Saudara Chang Su Choi, Saudara Hae Wang Lee dan Saudara Bo Youl Oh terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
352 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
2. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman 6. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap
dikuasai oleh Perseroan. Meminta keterangan/penjelasan perlu dan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala 7. Melakukan tindakan pengurus Perseroan dalam keadaan
persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan. tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
akan dijalankan oleh Direksi. 8. Menghadiri rapat Dewan Komisaris dan memberikan
3. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat dibicarakan.
Dewan Komisaris. 9. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
4. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dengan ketentuan Anggaran Dasar. perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
5. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan keputusan RUPS.
Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan dan komite lainnya
jika dianggap perlu dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku.
Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris ditujukan agar pelaksanaan tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris
secara teknis pada aspek yang dibidangi dapat berjalan lancar, efektif dan efisien, sesuai tanggung jawab dan wewenang masing-
masing sehingga terdapat kejelasan tentang peran anggota Dewan Komisaris, baik secara kolektif maupun individual.
Hae Wang Lee** Komisaris Independen Anggota Komite Audit 25 Agustus 2020-sekarang
Tippy Joesoef Komisaris Independen - 22 Desember 2020-sekarang
**) Untuk Saudara Chang Su Choi, Saudara Hae Wang Lee dan Saudara Bo Youl Oh terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris senantiasa mengedepankan serta menjunjung tinggi
prinsip independensi, mengutamakan kepentingan Bank di atas kepentingan sendiri dan tetap menjaga agar dalam pelaksanaan
tugasnya tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.
354 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Keputusan yang Perlu Mendapat Persetujuan Dewan 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
Komisaris (RADIRKOM) sebanyak 18 kali.
3. Rapat Komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris,
Selama tahun 2020 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas yang terdiri dari Rapat Komite Audit, Rapat Komite
dan tanggung jawabnya dalam rangka melakukan pengawasan Pemantau Risiko, Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
sebagai berikut: dan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi. Pada Rapat
1. Mengarahkan dan mengevaluasi penyusunan kebijakan Komite tersebut dapat pula mengundang Direksi atau
strategis Bank, antara lain Corporate Strategy dan anggota Direksi.
Rencana Bisnis Bank (RBB) 2021.
2. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank tahun Pengelolaan Benturan Kepentingan Dewan Komisaris
2020, pencapaian Rencana Bisnis Bank (RBB) serta Kinerja
Keuangan bulanan tahun 2020. Benturan kepentingan adalah kondisi tertentu di mana
3. Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Publik sesuai kepentingan individual anggota Dewan Komisaris berpotensi
dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk bertentangan dengan kepentingan Perseroan untuk
Tahunan 2020. meraih laba, meningkatkan nilai Perseroan, mencapai visi dan
4. Memberikan persetujuan atas pemberian fasilitas kredit, menjalankan misi Perseroan serta melaksanakan keputusan
restrukturisasi kredit dan investasi di atas limit tertentu Rapat Umum Pemegang Saham.
serta pemberian fasilitas kredit kepada pihak terkait, yang
merupakan kewenangan Dewan Komisaris. Pengelolaan benturan kepentingan Dewan Komisaris diatur
dalam Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris. Dewan
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Komisaris harus menghindarkan diri dari benturan kepentingan
Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan antara lain dari segala upaya:
pengawasan dan penasihatan yang semakin efektif. Dewan 1. Pihak lain atau inisiatif pribadi yang dapat dikategorikan
Komisaris tidak hanya berperan dari sisi pengawasan namun sebagai upaya memanfaatkan Bank untuk kepentingan
juga berperan aktif dari sisi pemberian nasihat. Pemberian pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat
nasihat dari Dewan Komisaris kepada Direksi dilakukan baik merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
dalam Rapat, maupun pada setiap kesempatan yang ada 2. Pihak lain atau inisiatif pribadi yang dapat berpotensi
kepada seluruh Direksi maupun dengan salah satu Direksi. dikategorikan mengambil dan/atau menerima keuntungan
pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya
Sepanjang tahun 2020 Dewan Komisaris telah memberikan yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham.
Rekomendasi serta melakukan tugas dan tanggung jawab 3. Pengambilan keputusan di mana secara pribadi atau
Dewan Komisaris tersebut melalui forum antara lain: dengan cara apapun baik secara langsung maupun
1. Rapat Dewan Komisaris yang diantaranya dapat pula secara tidak langsung para anggota Direksi mempunyai
mengundang Direksi (RAKOM). kepentingan pribadi di dalamnya.
Dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha perbanakan akan menyebabkan risiko yang dihadapi juga semakin besar sehingga untuk
mendukung pelaksanaan dan pengelolaan manajemen risiko dalam Perseroan diperlukan pengurus dan pejabat bank yang memiliki
kompetensi dan keahlian dalam bidang manajemen risiko.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan
Pejabat Bank Umum, Dewan Komisaris dan Direksi wajib memiliki Sertifikat Manajemen Risiko yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan (Refreshment) secara berkala
minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Fungsi Penunjang Bisnis 355
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi diri berlaku efekif, Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap
berkewajiban untuk menyelesaikan tugas dan tanggung
KB Bukopin berkomitmen untuk melaksanakan program jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar.
pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi seluruh
anggota Dewan Komisaris guna menunjang pelaksanaan fungsi Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
pengawasan Dewan Komisaris. Komitmen tersebut tercermin
dari pelatihan yang diikuti oleh masing-masing anggota Dewan Terdapat beberapa jenis prosedur penilaian untuk melihat
Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan pada kinerja Dewan Komisaris, dua di antaranya dijabarkan sebagai
Laporan Tahunan ini. berikut:
Program Pengenalan Perusahaan Bagi Komisaris Penilaian Kinerja Dewan Komisaris oleh RUPS
Baru Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh
Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Program Pengenalan kepada Dewan Komisaris yang baru Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan
diangkat bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai tugas kewajiban yang tercantum dalam Peraturan Perundang-
Perseroan, agar dapat memahami tugas dan tanggung jawab undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar maupun amanat
sebagai Dewan Komisaris dan proses bisnis Perseroan yang Pemegang Saham.
dilaksanakan oleh Direksi, sehingga dapat bekerja selaras
dengan Organ Perseroan lainnya. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada
Dewan Komisaris sejak pengangkatannya. Hasil evaluasi
Perseroan menjalankan program pengenalan Perusahaan terhadap kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan
bagi anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris secara
kalinya. Program pengenalan Perseroan meliputi: individual akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
1. Pengenalan bisnis dan divisi-divisi yang ada di Perseroan. dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Dewan
2. Pengenalan budaya Perseroan. Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-masing anggota
3. Perseroan mengikutsertakan dalam program training Dewan Komisaris secara individual merupakan salah satu dasar
pada bidang yang sesuai dengan pengawasan yang pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian
bersangkutan. dan/ atau menunjuk kembali anggota Dewan Komisaris yang
4. Penyampaian dokumen Perseroan, diantaranya; Laporan bersangkutan.
Tahunan, Rencana Bisnis Bank (RBB).
Hasil evaluasi kinerja Dewan Komisaris baik selaku Dewan
Pada tahun 2020 Bank KB Bukopin telah melaksanakan maupun individu merupakan sarana penilaian serta peningkatan
program pengenalan Perseroan kepada 7 (tujuh) anggota efektivitas Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris baru yaitu:
1. Karya Budiana Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Dewan
2. Sapto Amal Damandari Komisaris
3. Hae Wang Lee Kinerja Dewan Komisaris dilaporkan kepada Pemegang Saham
4. Bo Youl Oh melalui RUPS berdasarkan Board Manual serta target-target
5. Nanang Supriyatno kinerja Dewan Komisaris.
6. Sapto Amal Damandari
7. Tippy Joesoef Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan kriteria kinerja
Mekanisme Pengunduran Diri Dan Pemberhentian Dewan Komisaris maupun individu anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris Kriteria evaluasi kinerja individu Dewan Komisaris antara lain
meliputi:
Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri
1. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Dewan Komisaris
sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan
maupun rapat dengan komite-komite yang ada.
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada
2. Kontribusinya dalam proses pengawasan Perseroan.
Perseroan dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Direksi
3. Keterlibatannya dalam penugasan tertentu.
dan anggota Dewan Komisaris lainnya sekurang-kurangnya
4. Komitmennya dalam memajukan kepentingan Perusahaan.
30 (tiga puluh hari) sebelum tanggal pengunduran dirinya dan
5. Pencapaian realisasi program kerja tahunan.
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu
6. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang
paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya
berlaku serta kebijakan Perusahaan.
Surat Pengunduran Diri, untuk menindaklanjuti masalah
tersebut atau bila tidak, pengunduran diri akan dianggap sah
tanpa memerlukan persetujuan RUPS. Sebelum pengunduran
356 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan
pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.
Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lain dan/atau pemegang saham pengendali, atau
hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk bertindak independen.
POJK No. 55/POJK.03/2016 telah menyatakan bahwa Komisaris Independen yang dimiliki oleh Perseroan minimal 50% dari jumlah
anggota Dewan Komisaris. Pada tahun 2020, Bank Bukopin memiliki 4 orang Komisaris Independen dari 8 orang anggota Dewan
Komisaris yang berarti 50% dari keseluruhan anggota Dewan Komisaris yang ada.
Persyaratan diangkatnya anggota Dewan Komisaris Independen minimal sama dengan persyaratan untuk mengangkat anggota Dewan
Komisaris non Independen ditambah dengan beberapa aturan lain dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 sebagaimana berikut ini:
Komisaris Independen
Kriteria Sapto Amal Hae Wang Tippy
Bo Youl Oh
Damandari Lee Joesoef
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan √ √ √ √
terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris
Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode
berikutnya.
Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung
√ √ √ √
pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau
Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
√ √ √ √
atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik
tersebut
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau √ √ √ √
Perusahaan Publik tersebut.
POJK No. 55/POJK.03/2016 Pasal 26 ayat (1) menyatakan bahwa Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 periode masa
jabatan berturut-turut dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sebagai Komisaris Independen.
358 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pernyataan independensi dari anggota Dewan Komisaris Independen menyatakan diri tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pihak
Perseroan untuk kemudian disampaikan kepada OJK.
Berikut adalah bukti pernyataan Independensi Dewan Komisaris Independen Bank KB Bukopin:
Fungsi Penunjang Bisnis 359
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
SURATPERNYATAAN
Bertindak selaku calon Anggota Komisaris Independen PT Bank Bukopin, Tbk untuk dan atas
nama diri sendiri, menyatakan bahwa:
Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Mengetahui,
SURATPERNYATAAN
Bertindak selaku calon Anggota Komisaris Independen PT Bank Bukopin, Tbk untuk dan atas
nama diri sendiri, menyatakan bahwa:
Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Mengetahui,
SURATPERNYATAAN
Bertindak selaku calon Anggota Komisaris Independen PT Bank Bukopin, Tbk untuk dan atas
nama diri sendiri, menyatakan bahwa:
Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Mengetahui,
Direksi
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan Pedoman Kerja/piagam Direksi
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di dengan operasional Perseroan secara efisien, efektif, transparan,
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan
Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi wajib dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya berlaku, maka Direksi menetapkan suatu Pedoman dan Tata
secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Tertib Kerja Direksi (Charter) berdasarkan Surat Keputusan
Perseroan. Selain itu, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran No. 1379 Tahun 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan serta Direksi Bank Bukopin, yang mencakup aspek-aspek mengenai:
wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, 1. Pendahuluan
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban 2. Susunan Direksi
serta kewajaran. 3. Etika Kerja
4. Waktu Kerja
Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung 5. Rapat
jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati- 6. Lain-lain
hatian, dengan mengindahkan perundang-undangan yang
berlaku. Kriteria Direksi
Selain ditentukan dalam RUPS, Pedoman kerja Direksi juga menentukan masa jabatan Direksi yang diangkat untuk jangka waktu 5
(lima) tahun sejak penutupan RUPS sewaktu diangkat, dan apabila ada anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat
diangkat kembali sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
*) Untuk Saudara Helmi Fakhrudin dan Dodi Widjajanto terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan
dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Jong Hwan Han, Ji Kyu Jang, Eui Hyun Shin dan Shin Seng Hyup terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi
semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang
berlaku.
Fungsi Penunjang Bisnis 363
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Susunan, Jumlah, Komposisi dan Dasar Pengangkatan Anggota Direksi Di Sepanjang Tahun 2020
Hingga akhir tahun 2020, Bank Bukopin memiliki 9 (sembilan) anggota Direksi. Susunan jajaran Direksi pada tahun 2020 yang diangkat
berdasarkan akta persetujuan RUPS dengan rincan sebagai berikut:
**) Untuk Saudara Jong Hwan Han terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
*) Untuk Saudara Geger Nuryaman M terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit
and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Jong Hwan Han terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No.
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
*) Untuk Saudara Imam Subowo dan Geger Nuryaman M terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan
kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
364 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
*) Untuk Saudara Helmi Fakhrudin dan Dodi Widjajanto terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan
dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Untuk Saudara Ji Kyu Jang, Euihyun Shin dan Senghyup Shin terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan
yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Peraturan OJK No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan
menjabarkan mengenai pertimbangan pengelola/pengurus lembaga keuangan harus memenuhi persyaratan kemampuan dan
kepatutan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam melakukan tindakan, tugas dan fungsinya. Persyaratan penilaian mencakup
integritas dan kelayakan/ reputasi keuangan dan kompetensi calon pengurus bank (Direksi dan Dewan Komisaris).
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, POJK No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku
***) Efektif mengundurkan diri sejak 18 Juni 2020
****) Memberhentikan dengan hormat sejak 25 Agustus 2020
366 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sesuai dengan aturan OJK yang tertera dalam POJK No. 55/POJK.03 tahun 2016 tentang GCG Bank Umum pasal 21 ayat 1 mengenai
aspek transparansi Direksi yaitu:
Anggota Direksi wajib mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada Bank yang
bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Berikut adalah penjabaran
kepemilikan saham anggota Direksi Bank KB Bukopin hingga akhir tahun 2020:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Pedoman dan tata kerja Direksi Perseroan Bank KB Bukopin melarang anggota Direksi untuk merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain.
2. Pengurus partai politik, anggota DPR, DPD, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II dan/atau Kepala daerah.
3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Fungsi Penunjang Bisnis 367
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Anggaran Dasar Perseroan menyatakn bahwa RUPS dapat memberhentikan anggota Direksi bila diantara para anggota Direksi dan
antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut
garis lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Direktur Independen
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Perubahan Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat, mengatur bahwa calon
Perusahaan tercatat baik yang akan mencatatkan saham di papan utama maupun di papan pengembangan wajib memenuhi beberapa
persyaratan yang diantaranya adalah wajib memiliki Direktur Independen.
Direktur Independen berjumlah paling kurang 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi yang dapat dipilih terlebih dahulu melalui
RUPS. Dengan demikian maka Direktur Independen adalah:
• Salah satu Direktur dari jajaran anggota Direksi.
• Direktur Independen dapat dipilih terlebih dahulu melalui RUPS sebelum saham Perusahaan resmi tercatat di Bursa, namun
Direktur Independen tersebut baru bisa bertindak melaksanakan tugas dan fungsinya setelah saham Perusahaan resmi telah
tercatat di bursa.
368 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan telah dikuatkan di dalam pedoman tata kerja
Direksi, sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Fungsi Penunjang Bisnis 371
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan (Refreshment) secara berkala
minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Tabel berikut menjabarkan mengenai sertifikasi manajemen risiko yang dimiliki oleh Direksi Bank Bukopin tahun 2020.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi 1. Penjelasan mengenai tugas, tanggung jawab dan
wewenang anggota Direksi.
Seluruh anggota Direksi KB Bukopin berkomitmen untuk 2. Pengenalan dan penjelasan mengenai Budaya Perseroan
meningkatkan kompetensi dalam rangka menunjang dan Struktur Organisasi.
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari. 3. Penjelasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB), Pedoman Tata
Komitmen tersebut tercermin dari pelatihan yang diikuti oleh Tertib Kerja Direksi, dan Anggaran Dasar Perseroan.
masing-masing anggota Direksi sepanjang tahun 2020 dapat 4. Mengikutsertakan dalam program training pada bidang
dilihat pada bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang bersangkutan.
ini. Serta hal-hal penting lainnya yang dapat diberikan berupa
presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perusahaan dan
Program Pengenalan Perusahaan bagi Direksi Baru pengkajian dokumen atau program lainnya.
Program Pengenalan kepada Direktur yang baru diangkat Pada tahun 2020, terdapat seorang anggota Direksi baru yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai telah mengikuti program orientasi Direksi, yaitu:
Perseroan, agar dapat memahami tugas dan tanggung jawab 1. Rivan Achmad Purwantono
sebagai Direktur, proses bisnis Perseroan, serta dapat bekerja 2. Geger Nuryaman M
selaras dengan Organ Perseroan lainnya. 3. Heri Purwanto
4. Imam Subowo
Sekretaris Perusahaan sebagai pelaksana Program Pengenalan 5. Helmi Fakhrudin
bagi Direktur yang baru diangkat, mempersiapkan materi 6. Dodi Widjajanto
program pengenalan yang meliputi Program Pengenalan 7. Ji Kyu Jang
Perusahaan berkaitan dengan: 8. Euihyun Shin
9. Senghyup Shin
Fungsi Penunjang Bisnis 373
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Mekanisme Pengunduran Diri dan Pemberhentian 8. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:
Direksi a. Mengundurkan diri.
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-
Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri sebelum undangan yang berlaku.
masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara c. Meninggal dunia.
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan d. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Direksi dan
anggota Dewan Komisaris lainnya sekurang-kurangnya 30 Penilaian Kinerja Direksi
(tiga puluh hari) sebelum tanggal pengunduran dirinya dan
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu Berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
90 hari setelah surat pengunduran diri anggota direksi diterima Perseroan Terbatas diatur bahwa dalam hal Direksi terdiri dari 2
perseroan, untuk menindaklanjuti masalah tersebut atau bila (dua) anggota Direksi atau lebih maka tanggung jawab Direksi
tidak, pengunduran diri akan dianggap sah tanpa memerlukan berlaku secara tanggung renteng. Terdapat 2 (dua) macam
persetujuan RUPS. Sebelum pengunduran diri berlaku prosedur penilaian kriteria kinerja Direksi sebagai berikut.
efektif, Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban untuk
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Penilaian Kinerja oleh RUPS
Anggaran Dasar. Sebagai bentuk akuntabilitas Perseroan, Direksi dan masing-
masing Anggota Direksi akan dievaluasi setiap tahunnya oleh
Mekanismenya adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Pemegang Saham
1. Usulan pemberhentian dan/atau penggantian dalam RUPS, berdasarkan hasil kinerja keseluruhan dari tugas
anggota Direksi akan diputuskan dalam RUPS dengan dan kewajiban Direksi secara kolegial maupun individual. Hal ini
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pemegang saham
komite yang menjalankan fungsi nominasi. untuk memberhentikan dan/atau menunjuk kembali anggota
2. Keputusan untuk memberhentikan anggota Direksi Direksi.
diambil setelah anggota Direksi yang bersangkutan
diberikan kesempatan untuk membela diri dalam RUPS. Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Direksi
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Self assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh
RUPS yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan
bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh kinerja Direksi secara kolegial, dan bukan menilai kinerja
RUPS tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela individual masing-masing anggota Direksi. Dengan adanya
diri tidak diperlukan apabila anggota Direksi tersebut self assessment ini diharapkan masing-masing anggota Direksi
mengundurkan diri secara sukarela dari jabatannya dan/ dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara
atau tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut. berkesinambungan.
3. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir
dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa Dewan Komisaris dan Direksi menyampaikan usulan persetujuan
jabatan. atas pencapaian kinerja Direksi dalam RUPS dan RUPS akan
4. Seorang anggota Direksi berhak untuk mengundurkan memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara para anggota Direksi atas pengurusan yang telah dijalankan
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
tanggal pengunduran dirinya. kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana
5. Anggota Direksi yang mengundurkan diri hanya lainnya.
akan dibebaskan dari tanggung jawabnya, jika RUPS
membebaskannya dari tanggung jawab selama masa Kriteria Evaluasi Kinerja Direksi
jabatannya. Penilaian kinerja Direksi diukur berdasarkan key performance
6. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka indicator yang telah ditetapkan untuk masing-masing Direksi,
waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah yaitu:
menerima surat pengunduran diri tersebut untuk
memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direktur Utama
Direksi tersebut. 1. Mencapai kinerja keuangan yang telah ditargetkan.
7. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga 2. Melakukan efisiensi biaya operasi dan meningkatkan
mengakibatkan jumlah Direksi menjadi kurang dari 2 (dua) kualitas Aset.
orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah 3. Melakukan ekspansi pangsa pasar dan meningkatkan
ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi loyalitas pelanggan terhadap produk Perseroan.
yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal 4. Meningkatkan efektivitas produk sesuai dengan kebutuhan
jumlah anggota Direksi. customer.
374 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/
SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
memperhatikan keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ
Dewan Komisaris dan Direksi maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan
Terbuka.
Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian
tugas dan fungsi jabatan Dewan Komisaris dan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan
kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Dewan
Komisaris dan Direksi ataupun Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial.
Jenis Usia
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin (tahun)
Bo Youl Oh** Komisaris Pria 59 Bachelor of Business Senior Executive Vice President Manajemen
Utama Administration dari of KB Kookmin Bank (CIB
Independen Hanyang Cyber Customer Group)/Vice President
University, Korea of KB Securities tahun 2019
Sapto Amal Wakil Komisaris Pria 65 Sarjana di bidang Direktur Utama SAO Advisory Audit
Damandari* Utama Akuntansi dari
Independen Universitas Gadjah
Mada
Chang Su Choi Komisaris Pria 54 Master of Business Managing Director KB Insurance Manajemen
Administration dari
KAIST, Korea
Nanang Komisaris Pria 51 Sarjana di bidang Direktur Corporate Internal Manajemen
Supriyatno* Akuntansi dari Audit, Bosowa Group
Universitas Jenderal
Soedirman
Susiwijono Komisaris Pria 51 Magister di bidang Sekretaris Kementerian Manajemen,
Ekonomi dari Koordinator Bidang Keuangan
Universitas Trisakti Perekonomian
Deddy S.A. Komisaris Pria 65 Magister Manajemen Direktur SDM dan Manajemen
Kodir Pemasaran di bidang Umum, BULOG SDM dan
Ekonomi dari STIE Koperasi
Indonesia
Hae Wang Komisaris Pria 52 Magister of Law dari Member of Board Director, Hukum
Lee** Independen Yonsei University, Korean Association of Indonesia
Korea
Tippy Joesoef* Komisaris Pria 56 Sarjana di bidang Chief Governance, Risk and Manajemen
Independen Ekonomi dari Compliance (GRC) Officer –
Universitas Fazz Financial Group/Payfazz,
Widyatama Oktober 2019 – sekarang
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Fungsi Penunjang Bisnis 377
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Jenis Usia
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin (tahun)
Rivan Achmad Direktur Pria 54 Magister Hukum dari Direktur Keuangan PT Kereta Api Sosial Politik
Purwantono Utama Universitas Pelita Indonesia (Persero)
Harapan
Adhi Direktur Pria 58 Master of Business General Manager Keuangan
Brahmantya Administration dari Pengembangan Bisnis PT Bank
Oklahoma City Bukopin Tbk
University
Hari Wurianto Direktur Pria 54 Magister di bidang General Manager Bisnis Regional Compliance
Manajemen dari I PT Bank Bukopin Tbk
Sekolah Tinggi
Manajemen IPMI
Jakarta
Jong Hwan Direktur Pria 55 Master of Business Head of Busan Regional Head Keuangan
Han Administration Office KB Kookmin Bank Manajemen
dari University of Risiko
Washington, USA
Ji Kyu Jang** Direktur Pria 49 Business General Manager Global Keuangan
Administration Business Dept, KB Kookmin Bank
Magister, University
of Wisconsin
Eui Hyun Direktur Pria 51 Sarjana Administrasi Team Leader IT Quality Teknologi
Shin** Bisnis, Kookmin Management, KB Kookmin Bank Informasi
University
Shin Seng Direktur Pria 50 General Manager of Magister Bisnis Administrasi, Keuangan
Hyup** Financial Planning, Kyungpook University
KB Financial Group
Helmi Direktur Pria 45 Sarjana Akuntansi, Kepala Satuan Kerja Audit Keuangan
Fakhrudin* Universitas Kristen Internal, PT Bank Bukopin, Tbk Perbankan
Indonesia
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
378 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005, pemegang saham menyetujui penerbitan saham opsi bagi
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Perseroan yang memenuhi persyaratan. Namun demikian, pada tahun 2020, Perseroan
tidak memiliki program opsi saham.
Remunerasi Direksi
Indikator yang digunakan dalam menentukan Remunerasi Pengungkapan komponen remunerasi Dewan Komisaris dan
anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Direksi Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan
1. Key Performance Indicator (KPI) atau hasil penilaian Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum serta
kinerja dan prestasi Dewan Komisaris. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 40/SEOJK.03/2016
2. Kinerja dan kemampuan keuangan Perseroan. tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi
3. Perkembangan bisnis bank. Bank Umum. Jumlah nominal/komponen remunerasi Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut:
Total Pesangon yang Diberikan Untuk Karyawan yang Terkena Pemutusan Hubungan Kerja dan Total Nominal
yang Dibayarkan
Jumlah nominal pesangon yang dibayarkan per orang dalam 1 (satu) tahun 2020 2019
Di atas Rp1 miliar
Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar
Rp500 juta ke bawah 343
382 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan Anggaran Dasar Perseroan, yang Kembali ditegaskan dalam
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris maupun Direksi.
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris Bank KB Bukopin melaksanakan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 56 (lima puluh
enam) kali, dengan mengalami pergantian keanggotaan Dewan Komisaris pada tanggal 18 Juni 2020, 25 Agustus 2020, dan 22
Desember 2020. Rata-Rata kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris sebesar 90% (Sembilan puluh persen)
dengan rincian agenda rapat adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016; POJK No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
***) Berhenti menjabat sejak tanggal 18 Juni 2020.
****) Berhenti menjabat sejak tanggal 25 Agustus 2020.
*****) Berhenti menjabat sejak tanggal 20 Januari 2021.
Fungsi Penunjang Bisnis 391
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Rapat Gabungan
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris Bank KB Bukopin melaksanakan rapat dengan mengundang Direksi sebanyak 18 (delapan
belas) kali. Adapun agenda rapat adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016; POJK No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
***) Berhenti menjabat sejak tanggal 18 Juni 2020.
****) Berhenti menjabat sejak tanggal 25 Agustus 2020.
398 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005, pemegang saham menyetujui penerbitan saham opsi bagi
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Perseroan yang memenuhi persyaratan. Namun demikian, pada tahun 2020, Perseroan
tidak memiliki program opsi saham.
*) Pengunduran diri Sdr. Ahmad Fuad dan Sdr. Eko Rachmansyah Gindo tanggal 18 Juni 2020
**) Memberhentikan dengan hormat Sdr. Moch. Hadi Santoso, Sdr. Karya Budiana, Sdr. Muhammad Subhan Aksa, Sdr. Heri Purwanto, Sdr. Imam
Subowo, Sdr. Geger Nuryaman M., dan Sdr Lalu Azhari tanggal 25 Agustus 2020
***) Pengunduran diri Sdr. Mustafa Abubakar tanggal 22 Desember 2020/ Resignation Mr. Mustafa Abubakar dated December 22, 2020.
Fungsi Penunjang Bisnis 399
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Rapat Direksi
Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi 4. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan oleh anggota
untuk membuat berbagai keputusan bisnis, mengevaluasi Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan
kinerja Perusahaan dan menetapkan berbagai kebijakan dalam Anggaran Dasar.
pengurusan Perusahaan. Rapat Direksi dilakukan berdasarkan 5. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah
prinsip-prinsip sebagai berikut: untuk mufakat dan/atau pengambilan suara, akan
1. Direksi wajib mangadakan Rapat Direksi secara berkala dianggap sah apabila rapat dihadiri oleh lebih dari
paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan dipimpin setengah jumlah Direksi.
oleh Direktur Utama. 6. Risalah rapat dibuat oleh Seretaris Perusahaan dan
2. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir
Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam untuk disimpan dan tersedia sewaktu-waktu diminta oleh
4 (empat) bulan. Dewan Komisaris.
3. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap 7. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi
waktu apabila: dalam rapat harus dicantumkan di dalam risalah rapat
a. Dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota beserta alasannya.
Direksi.
b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih
anggota Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2020, Direksi Bank KB Bukopin melaksanakan rapat Direksi sebanyak 25. Adapun agenda rapat adalah sebagai
berikut:
KB Kookmin Bank
Dewan Komisaris Perseroan saat ini memiliki Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) yang berasal dari internal Perseroan dan
merupakan pejabat karir Perseroan. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat oleh Direksi Perseroan berdasarkan keputusan rapat Dewan
Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan bertugas untuk melaksanakan tugas kesekretariatan dari Dewan Komisaris. Dalam
pelaksanaan tugasnya Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Fungsi Penunjang Bisnis 405
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Untuk membantu kelancaran kegiatan administrasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris maka Perseroan
membentuk Unit Kesekretariatan Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana diuraikan dalam Deskripsi Jabatan Sekretaris Dewan
Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SKEP/1453-DIR/IX/2018, tanggal 28 September 2018, secara umum sebagai
berikut:
1. Menginformasikan dan mengingatkan Dewan Komisaris mengenai hal-hal yang berkenaan dengan Perusahaan, Anggaran Dasar
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan operasional Bank Bukopin.
3. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, Komite-komite dibawah Dewan Komisaris, dan pihak terkait
lainnya berikut risalah rapatnya.
4. Mengadministrasikan berkas-berkas Dewan Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris saat ini dijabat oleh Bapak Ridho Zamzam yang diangkat berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris
tanggal 13 September 2018, dan telah ditetapkan Direksi Perseroan dalam Surat Keputusan Direksi No. SKEP/1453-DIR/IX/2018,
tanggal 28 September 2018, tentang Alih Tugas Karyawan PT Bank Bukopin Tbk, yang berlaku efektif sejak tanggal 01 Oktober 2018.
Ridho Zamzam
Sekretaris Dewan Komisaris
Usia 37 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Teknik Industri, Universitas Indonesia
2. Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School
Riwayat Pekerjaan 1. Internal Auditor PT Bank Bukopin Tbk Cabang Mataram
2. Pengembangan Sistem & Pengendalian Mutu Audit PT Bank Bukopin Tbk
3. Internal Auditor Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
4. Manager Audit Operasional & Supporting Kantor Pusat PT Bank Bukopin Tbk
5. Manager Pengendalian Mutu Audit Kantor Pusat PT Bank Bukopin Tbk
Jabatan Lainnya -
Sertifikasi 1. Manajemen Risiko Level 3
2. Qualified Internal Auditor (QIA) Lanjutan I
406 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris 6. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan
Komisaris terkait hal-hal yang berkaitan dengan
Selama tahun 2020, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan operasional Perseroan guna mendukung tugas dan fungsi
telah melaksanakan fungsi dan tugasnya guna mendukung pengawasan Dewan Komisaris.
kelancaran tugas pengawasan dan pemberian nasihat yang 7. Mengkoordinir dan mensupervisi unit kesekretariatan
dilakukan oleh Dewan Komisaris, yang secara umum meliputi guna mendukung kelancaran tugas Dewan Komisaris,
hal-hal sebagai berikut: yaitu diantaranya terkait pengelolaan, penyimpanan, dan
1. Membantu menyusun agenda rapat Dewan Komisaris dan administrasi berkas-berkas Dewan Komisaris serta tugas
mengkoordinasikan kepada semua pihak yang terkait guna dan kegiatan kesekretariatan lainnya yang diminta oleh
memastikan efektivitas dan kelancaran pelaksanaannya, Dewan Komisaris.
termasuk membuat dan mengadministrasikan risalah
rapat Dewan Komisaris. Komite Tingkat Dewan Komisaris
2. Menyiapkan draft surat Dewan Komisaris atas hal-hal
yang perlu menjadi perhatian Direksi ataupun saran Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris KB Bukopin
dan pendapat Dewan Komisaris berdasarkan hasil rapat dibantu oleh Komite-komite di tingkat Dewan Komisaris, yang
Dewan Komisaris, hasil penelaahan komite-komite yang terdiri dari:
disampaikan kepada Dewan Komisaris, tanggapan atas 1. Komite Audit
surat internal ataupun eksternal yang diterima Dewan 2. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komisaris, dan sumber data/informasi lainnya yang bersifat 3. Komite Pemantau Risiko
strategis sebagai masukan/saran Dewan Komisaris kepada 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi
Direksi Perseroan.
3. Menginformasikan perkembangan regulasi terbaru Semua komite di tingkat Dewan Komisaris diketuai oleh
yang relevan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan keuangan,
Komisaris, termasuk usulan/masukan dalam pembuatan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
pembaharuan/penyesuaian terhadap Surat Keputusan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
Dewan Komisaris berdasarkan regulasi/peraturan dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau bentuk hubungan
perundang-undangan yang berlaku. lain dengan Bank yang dapat mempengaruhi independensinya.
4. Menyiapkan dan mengkoordinasikan kepada pihak- pihak
terkait dalam pembuatan draft Surat Keputusan dan Surat Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite di
Persetujuan Dewan Komisaris. tingkat Dewan Komisaris KB Bukopin mengacu pada Pedoman
5. Menjalankan tugas sebagai penghubung (liaison officer) dan Tata Tertib Kerja Komite yang disusun berdasarkan
Dewan Komisaris dengan pihak/unit terkait lainnya dalam peraturan yang berlaku di Indonesia dan best practices yang
Perseroan. ditinjau ulang secara berkala.
Fungsi Penunjang Bisnis 407
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Dewan Komisaris dalam rangka membantu Dewan Komisaris Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali
melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Komisaris Independen.
Perseroan oleh Direksi. 3. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik,
Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau
Terbentuknya Komite Audit dilandasi oleh aturan dan pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa nonassurance,
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia antara lain: jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan
1. Ketentuan Bursa Efek Jakarta Nomor-Kep-305/BEJ/07 dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.
tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan Nomor I-A Tentang 4. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis Perusahaan
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan
Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. usaha Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan
2. Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tanggal 24 September 2004 peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
Komite Audit. 5. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan
3. POJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman oleh Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan Terbuka. 6. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus
4. POJK No.55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 7. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung
5. POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola pada Perseroan.
Bank Umum. 8. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham
6. POJK No.13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam kegiatan suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib
Jasa Keuangan. dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling
7. SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut.
Kelola bagi Bank Umum. 9. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota
8. SEOJK No. 36/SEOJK.03/2017 tentang Tata Cara Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Utama Perseroan.
Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan. 10. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun
9. POJK NO. 01/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Audit Intern pada Bank Umum. Perseroan.
Struktur Keanggotaan dan Keahlian Komite Audit b. Komite audit diketuai oleh Komisaris Independen
merangkap sebagai anggota.
1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh c. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan
Direksi Perseroan berdasarkan keputusan rapat Dewan menjadi Ketua Komite lain paling banyak pada 1
Komisaris. (satu) komite lainnya.
2. Jumlah anggota dan komposisi keanggotaan Komite Audit d. Salah seorang anggota Komite Audit ditunjuk
PT Bank Bukopin Tbk adalah sebagai berikut: sebagai Sekretaris Komite.
a. Komite Audit paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang e. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite
anggota yang berasal dari Komisaris Independen Audit dilaporkan kepada OJK dalam jangka waktu
dan 2 (dua) orang dari pihak independen dari luar paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan
Perseroan, dimana 1 (satu) orang memiliki keahlian atau pemberhentian.
di bidang keuangan dan akuntansi minimal 5 (lima) f. Informasi mengenai pengangkatan dan
tahun dan 1 (satu) orang yang memiliki keahlian di pemberhentian sebagaimana dimaksud diatas
bidang hukum dan atau perbankan paling kurang 5 dimuat dalam laman (website) bursa dan laman
(lima) tahun. Perseroan.
Dalam POJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dijelaskan mengenai masa
tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) Periode berikutnya.
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0769 tahun 2019 tanggal 29
Mei 2019 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan
Fungsi Penunjang Bisnis 409
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0282 tahun 2020 tanggal 4
Februari 2020 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0310 tahun 2020 tanggal 15
Juli 2020 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan
410 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0351 tahun 2020 tanggal 18
September 2020 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Audit yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0366 tahun 2020 tanggal 22
Oktober 2020 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
***) Selama Sdr. Sapto Amal Damandari belum memperoleh persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK maka Ketua Komite Audit dijabat oleh Sdr.
Mustafa Abubakar merangkap sebagai anggota.
Fungsi Penunjang Bisnis 411
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Lee Hae Wang dan Sapto Amal Damandari dapat dilihat pada bagian Profile Dewan Komisaris di dalam buku Laporan Tahunan ini.
Mustafa Abubakar
Ketua Komite Audit
Usia 71 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Manajemen Sumber Daya Perairan dari Institut Pertanian Bogor
pada tahun 1977
2. Magister Sains dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2002
3. Doktoral Teknologi Kelautan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur Utama Perum Bulog periode 2007-2009
2. Menteri BUMN periode 2009-2011
3. Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 2012-2015
4. Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) periode 2015-2017
Jabatan Lainnya Ketua Senat di STIE Indonesia Banking School
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0366 tahun 2020 tanggal 22 Oktober 2020
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko Level II
Eddy Hutarso
Anggota Komite Audit
Usia 64 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta (1987)
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur PT Pacific Fiber Indonesia (2007-sekarang)
2. Ketua Koperasi Perkayuan APKINDO-MPI (KOPKAPINDO) (2012- sekarang)
3. Lisensing General Manager of PT Pacific Fiber Indonesia (2006-2007)
4. SSL Manager of PT Pacific Oil and Gas Indonesia (2004-2006)
5. SSL Manager of PT Raja Garuda Mas Indonesia (1997-2004)
Jabatan Lainnya Direktur PT Pacific Fiber Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0366 tahun 2020
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
412 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Eddy Rizal
Anggota Komite Audit
Usia 65 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana (Ir) Ekonomi Pertanian (Agribisnis) dari Institut Pertanian Bogor, 1978
2. Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1985 dari Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta
3. Master of Science (MSc) di bidang Human Resources Development dari University
of Manchester – United Kingdom, pada tahun 1994
Riwayat Pekerjaan 1. Bulog-Kepala Depot Logistik Sulawesi Tengah (1997)
2. Bulog-Direktur SDM & Organisasi (2000)
3. Bulog-Sekretaris Perusahaan (2008)
4. Bulog-Kepala Satuan Pengawas Intern (2010-2013)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0366 tahun 2020
Kualifikasi • Memiliki Sertifikasi Risk Management Competencies for Banking Profession, dari
BNSP
• Memiliki Sertifikasi Praktisi Komite Audit (CACP), dari Ikatan Komite Audit (IKAI)
Indonesia
Arzul Andaliza
Anggota Komite Audit
Usia 64 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Master of Business Administration dari Colorado State University, Fort Collins, Colorado
USA pada tahun 1989
Riwayat Pekerjaan 1. Anggota Komite Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di PT Pupuk
Indonesia (2012-2014)
2. Direktur di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta (2009-
2012)
Jabatan Lainnya Penasihat di PT Dinamika Pasifik Solusindo
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0366 tahun 2020
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
Fungsi Penunjang Bisnis 413
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Hadi Indraprasta
Anggota Komite Audit
Usia 60 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Tangerang
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1987
Riwayat Pekerjaan 1. Anggota Komite Pemantau Risiko di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2006-2008)
2. Anggota Komite Audit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2004-2008)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0366 tahun 2020
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Risk Management
Hadi Indraprasta Anggota Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Team Leader of Task Force Asset
Universitas Padjajaran pada tahun 1987. Disposal Administration di BPPN (2000),
Force Asset Disposal Administration di
BPPN (2000-2002), Koordinator Aset
Manajemen Kredit Era Administrasi di
BPPN (2003-2004), Anggota Komite
Pemantau Risiko di PT Bank Danamon
Indonesia Tbk (2006-2008), Anggota
Komite Audit PT Bank Danamon
Indonesia Tbk (2004-2008), Anggota
Komite Audit PT Maybank Indonesia Tbk
(2008-2012).
Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Audit dapat dilihat pada bagian Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Audit di dalam buku
Laporan Tahunan ini.
Fungsi Penunjang Bisnis 415
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan dengan Perseroan, Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham dan tidak ada anggota komite yang
merangkap menjadi anggota komite lainnya. Independensi diwajibkan dan telah diatur dalam peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015
tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dengan tujuan agar anggota Komite
Audit tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam menyampaikan pendapat dan melaksanakan tugasnya.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016; POJK No. 37
POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
***) Berhenti menjabat sejak tanggal 18 Juni 2020.
****) Berhenti menjabat sejak tanggal 25 Agustus 2020.
*****) Berhenti menjabat sejak tanggal 20 Januari 2021.
416 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Tugas dan Tanggung Jawab 8. Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan
proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab paling 9. Melakukan penelaahan dan memberikan saran kepada
kurang: Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang kepentingan.
akan dikeluarkan Bank kepada publik dan/atau pihak 10. Menilai kecukupan pengendalian intern.
otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan 11. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan Wewenang Komite Audit
perundang-undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Bank. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi Audit memiliki kewenangan sebagai berikut:
perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan 1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Bank tentang
atas jasa yang diberikannya. karyawan, dana, aset dan sumber daya Perusahaan yang
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris diperlukan.
mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan 2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk
Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal,
penugasan dan imbalan jasa audit. manajemen risiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap jawab Komite Audit.
pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). 3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan
pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dengan standar tugasnya (jika diperlukan).
audit yang berlaku.
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Tata cara rapat Komite Audit telah diatur di dalam Pedoman Kerja Komite Audit, yaitu dipimpin oleh Ketua Komite Audit dan dihadiri
oleh minimal 51% keanggotaan. Rapat diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan dengan pengambilan keputusan
secara musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Setiap keputusan hasil rapat dituangkan dalam
risalah dan ditandatangani seluruh anggota Komite Audit untuk kemudian disampaikan kepada Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2020, Komite Audit Bank KB Bukopin telah menyelenggarakan rapat sebagaimana berikut:
Kehadiran
Kehadiran
Kehadiran
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit telah dilaksanakan sesuai Program Kerja yang telah disetujui Dewan Komisaris dengan
mengacu kepada Piagam Komite Audit serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.
Fungsi Penunjang Bisnis 419
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sesuai Program Kerja Komite Audit Tahun 2020, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang akan dipublikasikan sebagaimana nampak pada tabel berikut:
2. Melakukan penelaahan atas Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan yang disampaikan secara triwulanan oleh Direktur Kepatuhan
dan perkembangan kepada Direktur Utama Perseroan yang memuat ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank.
3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian Jasa Audit oleh KAP. Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM
Indonesia) atas Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Bukopin Tahun Buku 2019, sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik
(KAP)
4. Melakukan proses pemilihan Auditor Ekstern dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan
Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Indonesia) sebagai auditor independen untuk mengaudit Laporan
Keuangan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk 31 Agustus 2020.
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan perkembangan tindak
lanjut hasil Audit SKAI selama tahun 2020 serta evaluasi terhadap pencapaian kinerja SKAI secara berkala melalui rapat bersama
SKAI.
6. Melakukan Kaji Ulang Peran dan Fungsi SKAI periode Tahun 2017 hingga Juni 2020 Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Republik Indonesia Nomor 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Pada Bank Umum, secara periodik setiap sekali
3 tahun harus dilakukan kaji ulang terhadap kinerja SKAI yang dilakukan oleh Lembaga Independen. Kajian ini telah dilaksanakan
oleh KAP yang ditunjuk sejak 4 Mei hingga 4 Agustus 2020.
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan melalui rapat-rapat dengan Divisi Kepatuhan.
8. Menilai kecukupan pengendalian intern Perseroan melalui hasil audit SKAI dan management letter yang diterbitkan oleh Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo dan Rekan (“Crowe Indonesia”) sebagai bagian dari Audit Laporan Keuangan
Konsolidasian Bank Bukopin Tahun Buku 2020.
9. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yaitu melakukan telaahan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris atas berbagai usulan Direksi terkait dengan aktivitas yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
No Uraian Catatan
1 Gaji/Honorarium Maksimal 9,5% dari Gaji Direktur Utama
2 Tunjangan Hari Raya 1 (satu) kali Upah
3 Tunjangan Rumah dan Utilitis Sebesar 12,6% dari Honorarium
4 Bantuan Pendidikan 1 (satu) kali Honorarium
5 Fasilitas Kesehatan Diberikan setara dengan karyawan level Kepala
Divisi sebagaimana diatur dalam SK Dewan
Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
6 Fasilitas Perjalanan Dinas Diberikan setara dengan karyawan level Kepala
Divisi sebagaimana diatur dalam SK Dewan
Komisaris No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
7 Bonus/Tantiem Dapat diberikan bonus sesuai SK Dewan Komisaris
No. SKEP/005-DKOM Mei 2018
420 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk dan bertanggung Kriteria Anggota Komite Remunerasi Dan Nominasi
jawab kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan remunerasi dan Dalam POJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi
nominasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik dijelaskan
persyaratan sebagai anggota Komite yaitu:
Kewajiban bank untuk membentuk Komite Remunerasi dan 1. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau
Nominasi didasari beberapa peraturan antara lain: Perusahaan Publik, anggota Direksi, anggota Dewan
1. PBI No. 8 April PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Komisaris, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Perseroan.
Umum, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank 2. Memiliki pengalaman terkait Nominasi dan/ atau
Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Remunerasi.
disempurnakan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 3. Tidak merangkap jabatan sebagai anggota komite lainnya
No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang yang dimiliki Emiten atau Perseroan.
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. 4. Memiliki keahlian di bidang Perbankan.
2. POJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan 5. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. pasar modal dan peraturan lainnya serta memiliki
3. POJK No.45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola pengalaman terkait Nominasi dan/atau Remunerasi.
Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum. Selain itu kriteria anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
4. POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola menurut pedoman kerja sebagai berikut:
Bank Umum. 1. Komite Remunerasi dan Nominasi sekurang-kurangnya
5. SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu:
Kelola bagi Bank Umum. a. 1 (satu) orang Komisaris Independen.
Serta kebijakan lain yang telah dimiliki oleh Perusahaan terkait b. 1 (satu) orang Komisaris.
akan Komite Remunerasi dan Nominasi: c 1 (satu) orang pejabat eksekutif yang membawahkan
1. Surat Keputusan No. 0272 tahun 2017 tentang Pedoman Sumber Daya Manusia atau satu orang perwakilan
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) pegawai.
Bank Bukopin. 2. Pengangkatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
2. Surat Keputusan No. 1805 Tahun 2016 tanggal 22 sebagaimana dimaksud pada poin 1 wajib dilakukan oleh
Desember 2016 tentang Kebijakan Remunerasi PT Bank Direksi berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
Bukopin Tbk. 3. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris
3. Keputusan No. 001 Tahun 2019 tanggal 28 Januari 2019 Independen.
tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi 4. Ketua dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana
dan Nominasi PT Bank Bukopin Tbk. dimaksud dalam poin 3 dilarang merangkap jabatan
sebagai ketua komite lebih dari 1 (satu) pada komite lain.
Pedoman Kerja/piagam Komite Remunerasi Dan 5. Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite
Nominasi Remunerasi dan Nominasi.
6. Dalam hal anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, ditetapkan lebih dari 3 (tiga) orang, maka anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi telah dilengkapi dengan Komisaris Independen paling sedikit berjumlah 2 (dua)
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan orang.
Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.: 7. Pejabat eksekutif yang membawahi sumber daya manusia
001 Tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite atau perwakilan pegawai adalah pejabat yang bertanggung
Remunerasi dan Nominasi Bank Bukopin. Pedoman dan Tata jawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh
Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi mengatur tugas terhadap kebijakan operasional perseroan.
dan tanggung jawab, kewenangan, struktur dan keanggotaan, 8. Pejabat eksekutif yang membawahi sumber daya manusia
kode etik, waktu kerja, rapat, pelaporan, jabatan rangkap ketua atau perwakilan pegawai harus memiliki pengetahuan
komite, remunerasi dan fasilitas kerja. mengenal system remunerasi dan/atau nominasi serta
rencana suksesi (succession plan) perseroan.
Ketentuan-ketentuan yang digariskan dalam pedoman dan
tata tertib kerja tersebut wajib dijalankan oleh setiap anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi dalam mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan dan tanggung jawab Dewan Komisaris
berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Fungsi Penunjang Bisnis 421
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Masa jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan di dalam SK pengangkatan, sesuai dengan POJK No. 34/
POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik Pasal 4 juga telah dijelaskan bahwa masa
jabatan anggota komite tidak lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris.
Susunan, Jumlah, Komposisi Dan Dasar Pengangkatan Komite Remunerasi Dan Nominasi
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0770
Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0353
Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
422 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 0368
Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
***) Selama Sdr. Hae Wang Lee belum memperoleh persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK maka Ketua Komite Audit dijabat oleh Sdr. Mustafa
Abubakar merangkap sebagai anggota.
Fungsi Penunjang Bisnis 423
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Susiwijono, Deddy SA Kodir, Nanang Supriyatno, Chang Su Choi, Bo Youl Oh, dan Hae Wang Lee dapat dilihat pada bagian Profile
Dewan Komisaris di dalam buku Laporan Tahunan ini dan Profil Mustafa Abubakar dapat dilihat pada subbab profil Komite Audit dalam
buku Laporan Tahunan ini.
Arifin Joyodiguno
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Usia 55 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jawa Barat
Riwayat Pendidikan 1. Meraih gelar Insinyur dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1989
2 Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2017
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur Utama di PT Kelola Jasa Artha (2009-2013)
2. Kepala Divisi Pengembangan SDM di PT Bank Bukopin Tbk (2013-2017)
3. General Manager Strategi dan Transformasi PT Bank Bukopin Tbk (2017-Maret
2018)
4. General Manager Sumber Daya Manusia (Maret 2019-sekarang)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0368 Tahun 2020
Kualifikasi Memiliki sertifikasi Manajemen Risiko dan Human Resources Profesional
Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dilihat pada Bab Profile di dalam buku Laporan Tahunan ini.
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
***) Selama Sdr. Hae Wang Lee belum memperoleh persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK maka Ketua Komite Audit dijabat oleh Sdr. Mustafa
Abubakar merangkap sebagai anggota.
Tugas dan Tanggung Jawab a. komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris;
Terkait dengan Fungsi Remunerasi b. kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi Nominasi; dan
yang didasarkan atas kinerja, risiko, kewajaran dengan c. kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/
peer group, sasaran, dan strategi jangka panjang Bank, atau anggota Dewan Komisaris.
serta pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam 2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja
peraturan perundang-undangan dan potensi pendapatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
Bank di masa yang akan datang. berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan
2. Menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi kepada evaluasi.
Dewan Komisaris mengenai: 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
a. Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan mengenai program pengembangan kemampuan anggota
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
Pemegang Saham. 4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
b. Kebijakan Remunerasi bagi pekerja secara sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris kepada
3. Memastikan bahwa kebijakan Remunerasi telah sesuai Dewan Komisaris.
dengan ketentuan yang berlaku. 5. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat oleh
4. Melakukan evaluasi secara berkala (tahunan) terhadap Otoritas Jasa Keuangan sebagai anggota Direksi dan/atau
penerapan kebijakan Remunerasi. anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris disampaikan kepada RUPS.
mengenai: 6. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen
a. Struktur Remunerasi yang akan menjadi anggota Komite yang ada dibawah
b. Kebijakan Remunerasi dan koordinasi Dewan Komisaris.
c. Besaran Remunerasi
6. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja Wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi
dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-
masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Adapun wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi, yaitu:
Komisaris. 1. Memperoleh akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas
terhadap informasi tentang karyawan, dana, aset, serta
Terkait Dengan Fungsi Nominasi sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris 2. Wajib bekerja sama dengan Direktorat yang membidangi
mengenai: Sumber Daya Manusia dan Unit-unit lainnya yang
dipandang perlu.
Fungsi Penunjang Bisnis 425
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
3. Menjalankan tugas dengan cermat dan baik. 7. Terkait dengan Remunerasi yang bersifat tetap, Komite
4. Menyusun rencana kegiatan tahunan yang disetujui oleh Remunerasi dan Nominasi menyusun Kebijakan yang
Dewan Komisaris. paling sedikit memperhatikan skala usaha, kompleksitas
5. Menyusun laporan kegiatan selama setahun yang usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan
disampaikan kepada Dewan Komisaris. keuangan, serta tidak bertentangan dengan peraturan
6. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit, Komite perundang-undangan yang berlaku.
Pemantau Risiko dan Komite lain sesuai ketentuan 8. Terkait Remunerasi yang bersifat variable, selain
perundangan yang berlaku, untuk menghindari tumpang memperhatikan poin 7, kebijakan yang disusun juga harus
tindih pelaksanaan tugas antar komite-komite di bawah mendorong dilakukannya prudent taking risk.
Dewan Komisaris.
Rapat Komite diselenggarakan secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan dengan dihadiri oleh ketua dan mayoritas
dari jumlah anggota. Keputusan yang diambil secara musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara terbanyak sesuai mekanisme
yang sudah ditentukan. Hasil rapat wajib dituangkan dalam risalah untuk disimpan dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Kehadiran
Kehadiran
Kehadiran
Rata-Rata Kehadiran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Note : Kehadiran rapat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai SK terakhir (0368 tahun 2020)
428 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tahun 2020, sebagaimana tugas dan fungsi Komite Dalam rangka mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di
Remunerasi dan Nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi masa yang akan datang, secara internal Perseroan melakukan
telah memberikan rekomendasi/usulan calon yang memenuhi program pengembangan karyawan secara berkesinambungan.
syarat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Dalam program ini para pegawai potensial yang termasuk ke
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. dalam Talent Pool akan mendapat kesempatan untuk mengikuti
Usulan tersebut diperoleh melalui serangkaian proses program pelatihan atau aktivitas terkait bidang manajemen,
yang dilakukan Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi strategi bisnis, perencanaan strategis, analisis risiko dan potensi
penyusunan kebijakan, kriteria, dan kualifikasi yang dibutuhkan bisnis, analisis kinerja operasional dan keuangan serta berbagai
dalam rangka proses nominasi calon anggota Dewan Komisaris program sejenis lainnya.
dan Direksi yang sesuai dengan rencana strategis Perseroan.
Komite Remunerasi dan Nominasi juga membantu Dewan Dengan adanya program ini, apabila Perseroan membutuhkan
Komisaris memperoleh dan menganalisis data bakal calon penggantian kepemimpinan, Perseroan dapat memproses
Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di bawah Direksi kandidat internal yang telah dipersiapkan sebagai calon anggota
serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris yang memenuhi Direksi atas dasar rekomendasi dari Komite Remunerasi dan
syarat. Nominasi.
Selain sistem nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi juga Prosedur Nominasi sebagaimana dimaksud dijalankan
telah membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan sistem secara transparan dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, serta peraturan perundang-undangan, sehingga
Perseroan berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/ memungkinkan Perseroan memproses kandidat dari eksternal
tunjangan, tantiem, dan seterusnya untuk tahun 2020. yang diperoleh antara lain berdasarkan referensi dari Pemegang
Saham atau Pengurus Bank atau hasil kerjasama dengan Pihak
Ketiga lainnya, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. 002 Tahun 2019 tentang Pedoman
Nominasi.
Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris Pedoman Kerja/piagam Komite Pemantau Risiko
melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris dalam
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Perseroan memiliki Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko
khususnya yang berkaitan dengan bidang manajemen yang secara terus menerus disempurnakan dan diperbaharui
risiko dengan memonitor proses perbaikan Perseroan yang sesuai dengan perkembangan/perubahan peraturan hukum
berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktik pada yang berlaku serta kondisi terkini.
semua tingkatan dalam Perseroan guna memastikan telah
dilakukannya pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik. Pembaharuan/penyempurnaan atas Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Pemantau Risiko Bank Bukopin terakhir dilakukan
Dasar Hukum tahun 2019 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. 005 Tahun 2019 Tentang Pedoman dan Tata
Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu komite yang Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko tanggal 28 Maret 2019.
dibentuk Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, sesuai dengan: Dalam Pedoman diatur mengenai:
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ POJK.03/2016 1. Tugas dan Tanggung jawab
tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen 2. Wewenang
Risiko Bagi Bank Umum. 3. Struktur Keanggotaan
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/ POJK.03/2016 4. Kode Etik
tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola 5. Waktu Kerja
bagi Bank umum. 6. Rapat
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.13/ 7. Pelaporan
SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penerapan 8. Rangkap Jabatan ketua Komite
Tata Kelola Bagi Bank Umum. 9. Remunerasi dan Fasilitas Kerja
10. Penilaian Kinerja
Fungsi Penunjang Bisnis 429
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kriteria Anggota Komite Pemantau Risiko 5. Mantan anggota Direksi atau pejabat eksekutif Perseroan
atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan
Sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan bahwa persyaratan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk menjadi anggota Komite Pemantau Risiko harus dari untuk bertindak independent, tidak dapat menjadi Pihak
pihak independen dengan tujuan agar dapat bersifat obyektif Independen anggota Komite Pemantau Risiko sebelum
dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang di menjalani masa tunggu (cooling off) selama 6 (enam)
embannya. bulan. Namun demikian, ketentuan tersebut tidak
berlaku bagi mantan Direksi atau pejabat eksekutif yang
Pedoman Komite Pemantau Risiko juga menyebutkan mengenai melakukan fungsi pengawasan pada Perseroan tersebut.
kode etik keanggotaan antara lain: 6 Apabila Ketua Komite Pemantau Risiko berhenti
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara sebelum masa tugasnya, Komisaris Independen lain akan
independen. menggantikannya.
2. Bersikap professional, jujur, dan obyektif dalam setiap 7. Satu orang anggota Komite Pemantau Risiko ditunjuk
pengambilan keputusan dengan memperhatikan prinsip sebagai Sekretaris.
kehati-hatian.
3. Memahami dan mematuhi peraturan perundang-
undangan dan ketentuan-ketentuan baik intern maupun
ekstern serta norma-norma yang berlaku.
4. Menjunjung tinggi dan menjaga citra (visi dan misi
perseroan), kehormatan dan martabat perseroan serta
kehormatan dan martabat diri pribadi.
5. Bersikap prudent dalam mengunakan dan menjaga
informasi yang diperoleh.
6. Anggota Komite wajib memiliki integritas, akhlak, dan
moral yang baik.
7. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan pribadi
atau kepentingan lainnya kecuali terdapat kewajiban
hukum atau kewajiban profesi.
8. Menjaga dan menyimpan kerahasiaan seluruh dokumen,
data dan informasi Perseroan yang dimilikinya.
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No.0771 Tahun 2019
adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No.0287 Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Fungsi Penunjang Bisnis 431
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No.0311 Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No.0352 Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
432 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Susunan dan jumlah keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi No.0367 Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) Efektif ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 dan/
atau Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berlaku.
***) Selama Sdr. Hae Wang Lee belum memperoleh persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK maka Ketua Komite Audit dijabat oleh Sdr. Mustafa
Abubakar merangkap sebagai anggota.
Profil Bo Youl Oh, Sapto Amal Damandari, Deddy SA Kodir, Nanang Supriyatno, dan Chang Su Choi dapat dilihat pada bagian Profile
Dewan Komisaris di dalam buku Laporan Tahunan ini dan Profil Mustafa Abubakar dapat dilihat pada subbab profil Komite Audit dalam
buku Laporan Tahunan ini.
Miftah Taufik
Anggota Komite Pemantau Risiko
Usia 65 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1983
Riwayat Pekerjaan 1. Bendahara Kopelindo (2004-2007)
2. Kepala Divisi Anggaran Direktorat Keuangan Bulog (2003-2006)
3. Kepala Satuan Pengawas Intern Bulog (2005-2010)
Jabatan Lainnya Ketua Pengawas Kopelindo
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0771 Tahun 2019
Fungsi Penunjang Bisnis 433
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Arinto S. Mulyawan
Anggota Komite Pemantau Risiko
Usia 42 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jawa Barat
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi, Universitas
Diponegoro, Semarang tahun 2001
2. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 2012
Riwayat Pekerjaan 1. Sekertariat Jenderal Kementrian Keuangan sebagai Kepala Sub Bidang Program dan
Kegiatan II B pada Pushaka (2007-2009)
2. Kepala Sub Bidang Program dan Kegiatan I C pada Pushaka (2009-2016)
Jabatan Lainnya Kepala Bagian pada Pushaka (2016-sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No.0771 Tahun 2019
Dirjo Santoso
Anggota Komite Pemantau Risiko
Usia 48 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jawa Barat
Riwayat Pendidikan Sarjana Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri dari Institut Teknologi 10 November
Surabaya tahun 1995
Riwayat Pekerjaan 1. Account Manager pada PT Bank Nusa Nasional (1997-2000)
2. Account Manager pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2000-2004)
3. Corporate Finance Senior Manager pada PT Bosowa Investama (2005-2011)
Jabatan Lainnya 1. Direktur PT Bosowa Capital
2. Komisaris Utama PT Bosowa Sekuritas
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan Direksi No. 0771 Tahun 2019
434 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pendidikan dan/atau pelatihan Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada Bab Profile di dalam buku Laporan Tahunan ini.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Tugas dan tangggung jawab Komite Pemantau Risiko, yaitu 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi komite manajemen risiko dan satuan kerja manajemen
pengawasan yang efektif terhadap Direksi dalam mengelola risiko.
perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate 4. Melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko Perseroan
Governance, khususnya yang berkaitan dengan bidang sekurang-kurangnya sekali dalam setahun bersama
manajemen risiko dengan memberikan pendapat professional dengan Dewan Komisaris.
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi 5. Melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen
kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang risiko Perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 bulan
memerlukan perhatian Dewan Komisaris. dengan Dewan Komisaris.
6. Melakukan evaluasi atas Laporan Self Assesment
Selain Tugas dan tanggung jawab tersebut, Komite Pemantau Penerapan Tata Kelola.
Risiko wajib: 7. Membuat, mengkaji dan memperbaharui Pedoman dan
1. Membuat program kerja atau rencana tahunan Komite Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko secara Periodik.
Pemantau Risiko dan dikirimkan kepada Dewan Komisaris 8. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
untuk mendapat persetujuan. Komisaris kepada Komite Pemantau Risiko sesuai dengan
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan tugas dan fungsinya dari waktu ke waktu sesuai dengan
manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan kebutuhan.
Perseroan.
Fungsi Penunjang Bisnis 435
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah ditetapkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite
Pemantau Risiko berwenang untuk:
1. Mencari dan memperoleh berbagai informasi termasuk dokumen yang diperlukan dari:
a. Pihak Perseroan (termasuk pekerja Perseroan)
b. Pihak berkepentingan lainnya.
2. Mendapatkan masukan dan atau saran dari pihak luar Perseroan yang berkaitan dengan tugasnya.
Penyelenggaraan rapat minimal 4 (empat) kali dalam setahun sesuai dengan peraturan di dalam Pedoman Komite Pemantau Risiko
Bank Bukopin tahun 2019. Rincian rapat Komite pemantau Risiko pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Kehadiran
30 Juni Pembahasan
2020 Laporan Penilaian
Profil Risiko Bank √ √ √ √
Bukopin Bulan Mei
Tahun 2020
21 Juli Pembahasan
2020 Laporan Penilaian
Profil Risiko Bank
Bukopin Bulan Juni √ √ √ √ √ √
2020 dan Triwulan
II Tahun 2020 PT
Bank Bukopin, Tbk
18 Pembahasan
September Laporan Penilaian
2020 Profil Risiko Bank
√ √ √ √ √ √ √
Bukopin Bulan Juli
dan Agustus Tahun
2020
25 Pembahasan
September Kinerja Keuangan
2020 Perusahaan Bulan
√ √ √ √ √ √ √
Agustus 2020 (Joint
Meeting bersama
Komite Audit)
20 Pembahasan
Oktober Laporan Penilaian
2020 Profil Risiko Bank
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Bukopin Bulan Juli
dan September
Tahun 2020
23 Pembahahasan
Oktober Kinerja Keuangan
2020 Perusahaan Bulan
September 2020 √ √ √ √ √ √ √ √ √
(Joint Meeting
bersama Komite
Audit)
20 Pembahasan
November Kinerja Keuangan
2020 Perusahaan Bulan
Oktober 2020 √ √ √ √ √ √ √ √ √
(Joint Meeting
bersama Komite
Audit)
17 Pembahasan
November Laporan Penilaian
2020 Profil Risiko Bank
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Bukopin Bulan
Oktober Tahun
2020
Jumlah Rapat 6 4 7 13 6 6 13 13 13
Tingkat Kehadiran 6 4 7 13 6 6 13 13 13
Total
Rata-Rata
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kehadiran
Note : Kehadiran rapat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai SK terakhir (0368 tahun 2020)
Fungsi Penunjang Bisnis 437
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Komite Pemantau Risiko memiliki fungsi membantu Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
mengevaluasi dan memastikan bahwa penerapan manajemen risiko Perseroan telah memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan
metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan Perseroan tetap dapat terkendali (manageable) pada batas/limit risiko yang dapat
diterima.
Untuk maksud tersebut di atas, selama tahun 2020, Komite Pemantau Risiko telah melakukan kegiatan untuk melaksanakan Program
Kerja Tahun 2020, antara lain :
1. Pemantauan Risiko dengan melakukan review dan evaluasi atas berbagai laporan risiko dari Divisi Manajemen Risiko yang
dilakukan secara Bulanan.
2. Rapat Pemantauan Laporan Profil Risiko yang diterima dari Divisi Manajemen Risiko dilakukan secara Triwulanan.
3. Mengikuti kegiatan Seminar/Workshop ataupun Training/Pendidikan Pelatihan yang diselenggarakan untuk masing-masing
anggota Komite Pemantau Risiko.
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/ POJK.03/2014 Pedoman dan Tata Tertib kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata juga menyebutkan mengenai persyaratan keanggotaan antara
Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. lain:
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 1. Komite paling sedikit terdiri dari:
tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman a. Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada
Tata Kelola Perusahaan Terbuka. salah satu komite pada Entitas Utama.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 b. Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk
tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan yang
Bagi Bank Umum. jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/ c. Pihak Independen dari Anggota Komite Entitas
SEOJK.03/2015 tanggal 20 Mei 2015 tentang Penerapan Utama dan Anggota Dewan Pengawas Syariah.
Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. 2. Komite diketuai oleh Komisaris Independen yang menjadi
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk Ketua pada salah satu komite Entitas Utama.
No. SKEP/016-KOM/VIII/2019 tanggal 13 Agustus 2019 3. Penetapan Anggota Komite dari masing-masing LJK dalam
tentang Penyempurnaan Pembentukan Komite Tata Konglomerasi Keuangan diatur dalam surat keputusan
Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank tersendiri yang dibuat dan ditetapkan oleh masing-masing
Bukopin Tbk. LJK Konglomerasi Keuangan.
4. Anggota Komite wajib memiliki integritas, akhlak, moral
Pedoman Kerja/Piagam Komite Tata Kelola yang baik dan memiliki kemampuan, pengetahuan,
Terintegrasi pengalaman sesuai dengan bidangnya serta mampu
berkomunikasi dengan baik.
Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan 5. Anggota Komite bersedia meningkatkan kompetensi
Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi sacara terus menerus melalui pendidikan dan/atau
Keuangan yang disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa pelatihan.
Keuangan No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan. Adapun Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Tata
Kelola Terintegrasi mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Keanggotaan Komite
2. Masa Jabatan Komite
3. Wewenang dan Tanggung Jawab Komite
4. Rapat Komite
5. Pelaporan
6. Self Assessment
Fungsi Penunjang Bisnis 439
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Masa jabatan anggota Komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
masing-masing Entitas dan dapat dipilih kembali.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk No. SKEP/014 – KOM/VII/2019 tanggal 30 Juli 2019 Tentang
Penunjukan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk dan Surat Keputusan Dewan
Komisaris dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, maka susunan anggota
Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Seiring dengan telah berubahnya kepemilikan saham Perseroan, dimana untuk Perseroan tidak memiliki lagi hubungan konglomerasi
keuangan dengan PT. Bosowa Corporindo sehingga untuk susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai
berikut :
Jabatan
Nama Jabatan di Bukopin Keahlian Dasar Pengangkatan
di Komite
Karya Budiana Ketua Komisaris Independen Keuangan, Manufacture dan No. SKEP/014 – KOM/VII/2019
Komite PT Bank Bukopin Tbk Pertanian tanggal 30 Juli 2019
Ahmad Fuad Anggota Komisaris Independen Hukum, Perbankan No. SKEP/014 – KOM/VII/2019
PT Bank Bukopin Tbk tanggal 30 Juli 2019
Agus Hernawan Anggota Komisaris Independen Manajemen SK Dewan Komisaris PT. Bukopin
PT Bukopin Finance Finance
No. 013/SK-BUFIN/DEKOM/
VIII/2020
440 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Jabatan
Nama Jabatan di Bukopin Keahlian Dasar Pengangkatan
di Komite
Tri Joko Prihanto Anggota Komisaris Utama Manajemen SK Dewan Komisaris PT. Bank
Independen Syariah Bukopin
PT Bank Syariah No.003/SKEP-SKOM/KP-JKT/
Bukopin VIII/2019
Ikhwan Abidin Anggota Dewan Pengawas Manajemen SK Dewan Komisaris PT. Bank
Syariah Syariah Bukopin
PT Bank Syariah No.003/SKEP-SKOM/KP-JKT/
Bukopin VIII/2019
Arzul Andaliza Anggota Anggota Komite Audit Akuntansi dan Pengawasan No. SKEP/014 – KOM/VII/2019
PT Bank Bukopin Tbk tanggal 30 Juli 2019
Pelatihan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk Karya Budiana, Ahmad Fuad dapat dilihat pada bagian Profile Dewan Komisaris
di dalam buku Laporan Tahunan ini, sedangkan untuk Arzul Andaliza dapat dilihat pada bagian Pelatihan Anggota Komite Audit di
dalam buku Laporan Tahunan ini.
Profil Susiwijono, Deddy SA Kodir, Nanang Supriyatno, Chang Su Choi, Bo Youl Oh, dan Hae Wang Lee dapat dilihat pada bagian Profile
Dewan Komisaris di dalam buku Laporan Tahunan ini dan Profil Mustafa Abubakar dan Arzul Andaliza dapat dilihat pada subbab profil
Komite Audit dalam buku Laporan Tahunan ini.
Karya Budiana
Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
Usia 63 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1981
2. Master of Business Administration dari University of Antwerp, Belgia pada tahun
1986
3. Master of Art in Economics dari Catholic University of Leuven, Belgia pada tahun
1988
Riwayat Pekerjaan 1. Division Head for Plantation Series, Divisi Agribisnis Sinar Mas Group (2000-2008)
2. Chief Executive Automotive, Chief Executive Cement Group, Member of Executive
Committee di Bosowa Group (2008-2010)
3. Pemimpin Unit-Usaha Pengembangan Perusahaan Anak, PT Bank Negara PT
(Persero) Tbk (2010-2015)
4. Komisaris Utama PT BNI Multifinance, PT Bank Negara PT (Persero), Tbk (2010-
2015)
5. Komisaris Independen, PT Bank Bukopin Tbk (2015-2016)
6. Komisaris Utama Independen, PT Bank Bukopin Tbk (2016-2018)
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan No. SKEP/014 – KOM/VII/2019 tanggal 30 Juli 2019
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV
442 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Ahmad Fuad
Anggota Tata Kelola Terintegrasi
Usia 66 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili DKI Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1982
2. Master of Business Administration di bidang Finance dari University of Adelaide
pada tahun 1995
Riwayat Pekerjaan 1. Direktur Investigasi dan Mediasi Perbankan Bank Indonesia periode 2005-2008
2. Direktur Hukum Bank Indonesia periode 2008-2012
3. Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2017
Jabatan Lainnya Komisaris di PT Mekar Investama Sampoerna
Dasar Hukum Pengangkatan No. SKEP/014 – KOM/VII/2019 tanggal 30 Juli 2019
Kualifikasi Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko Level V
Usia 61 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. S1 bidang Agronomi IPB Bogor
2. S2 Magister Management IPB Bogor
Riwayat Pekerjaan Berbagai posisi jabatan di Bank Bukopin dari tahun 1989 dan jabatan terakhir sebagai
Direktur Perencanaan Bank Bukopin (2007-2015); Komisaris Utama PT Bank Syariah
Bukopin (2015-2019)
Jabatan Lainnya Anggota Bidang Governance, Pendidikan dan Pengembangan SDM di Perbanas
Dasar Hukum Pengangkatan SK Dewan Komisaris PT Bank Syariah Bukopin No.003/SKEP-SKOM/KP-JKT/VIII/2019
Fungsi Penunjang Bisnis 443
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ikhwan Abidin
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Usia 52 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan Master dari International Institute of Islamic Economics Islamabad, Pakistan
Riwayat Pekerjaan Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Maret 2008 Pengajar dan
Konsultan pada Lembaga Keuangan Syariah
Jabatan Lainnya Anggota Kelompok Kerja Perbankan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Dasar Hukum Pengangkatan SK Dewan Komisaris PT Bank Syariah Bukopin No. 010/SKEP-SKOM/KP-JKT/XII/20
Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan
pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.
2. Dalam melakukan evaluasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi memperoleh informasi berupa hasil evaluasi atas pelaksanaan audit
intern dan fungsi kepatuhan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dari anggota Dewan Komisaris masing-masing Lembaga
Jasa Keuangan yang menjadi anggota pada Komite Tata Kelola Terintegrasi.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan
untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
Rincian penyelenggaraan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
444 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kehadiran
Tanggal Agenda
Karya Ahmad Agus Tri Joko Ikhwan Arzul
Budiana Fuad Hernawan Prihanto Abidin Andaliza
7 Februari 1. Pembahasan Tindak Lanjut
2020 atas berbagai kelemahan
dalam pelaksanaan Tata
Kelola pada beberapa
Anggota Entitas
Konglomerasi periode
Semester I Tahun 2019.
2. Pembahasan Persiapan
√ √ √ √ √ √
Penyusunan Laporan
Penilaian Sendiri (Self
Asssessment) atas
Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank
Bukopin Tbk periode
Semester II tahun 2019.
7 Agustus 1. Pembahasan Tindak Lanjut
2020 Atas Berbagai Kelemahan
Dalam Pelaksanaan Tata
Kelola Pada Beberapa
Anggota Entitas
Konglomerasi Periode
Semester II Tahun 2019
2. Pembahasan Persiapan
√ √ √ √ √ √
Penyusunan Laporan
Penilaian Sendiri (Self
Asssessment) Atas
Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank
Bukopin Tbk Periode
Semester I Tahun 2020
Jumlah Rapat 2 2 1 2 2 2
Tingkat Kehadiran 2 2 1 2 2 2
Rata-Rata Kehadiran 2 2 1 2 2 2
Dengan jumlah anggota yang telah sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Peraturan
Perundang-undangan serta bertindak secara independen, dalam tahun 2020 Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan
Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dengan melakukan penilaian atas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan dan memastikan kecukupan pengendalian
intern yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
3. Melakukan koordinasi dengan organ Konglomerasi Keuangan yaitu Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT), Satuan Kerja
Audit Intern Terintegrasi (SKAIT) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi.
Fungsi Penunjang Bisnis 445
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Hasil Penilaian Kinerja Komite di Tingkat Dewan Komite Nominasi dan Remunerasi juga telah melaksanakan
Komisaris Tahun 2020 fungsi, tugas dan tanggung jawab pengawasannya terhadap
pelaksanaan kebijakan nominasi dan remunerasi anggota
Dewan Komisaris memiliki komite-komite penunjang yang telah Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendukung kinerja yang berlaku.
Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut telah memiliki
pedoman kerja yang jelas, sehingga pelaksanaan tugasnya Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris
bisa terarah dan efektif. Komite-komite yang berada di bawah melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris dalam
Dewan Komisaris adalah Komite Audit, Komite Pemantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Tata khususnya yang berkaitan dengan bidang manajemen
Kelola Terintegrasi. risiko dengan memonitor proses perbaikan Perseroan yang
berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada
Dewan Komisaris menilai bahwa komite-komite tersebut telah semua tingkatan dalam Perseroan guna memastikan telah
menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawab dengan baik dilakukannya pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik,
yang terlihat dari: sedangkan untuk Komite Tata Kelola Perusahaan Terintegrasi
1. Tercapainya seluruh Rencana/Program Kerja Komitekomite bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris mengevaluasi
yang ditetapkan pada awal tahun 2020. pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
2. Pelaksanaan Rapat Komite dan tingkat kehadiran anggota PT Bank Bukopin Tbk paling sedikit melalui penilaian kecukupan
Komite. pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan
secara terintegrasi.
Pelaksanaan Program/Rencana kerja komite-komite
dilakukan melalui mekanisme rapat komite termasuk dengan Dewan Komisaris secara periodik melakukan penilaian
mengundang Direktorat atau divisi-divisi/satuan kerja terkait atas efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan
serta penelaahan/evaluasi/review secara mendalam oleh Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun
masing-masing komite di luar forum rapat yang hasilnya 2020 berdasarkan realisasi penyelesaian seluruh program/
disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris. rencana kerja serta pelaksanaan tugasnya komite-komite
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam di bawah Dewan Komisaris yang ditetapkan pada awal tahun
menjalankan fungsi pengawasan yang efektif terhadap Direksi dapat dilihat bahwa frekuensi dan tingkat kehadiran rapat dan
dalam mengelola Bank. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, laporan pelaksanaan kegiatan Komite Audit, Komite Nominasi
Komite Audit memberikan pendapat profesional terhadap dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata
laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Kelola Terintegrasi menunjukkan bahwa tiap-tiap komite telah
Komisaris diantaranya melakukan penelaahan atas informasi menjalankan tugasnya dengan baik.
keuangan yang akan dikeluarkan Bank kepada publik dan/
atau pihak Otoritas. Komite Audit juga melakukan penelahan
atas ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang
berhubungan dengan kegiatan Bank, serta mengevaluasi
efektivitas pelaksanaan audit/jasa yang diberikan Kantor
Akuntan Publik (KAP), termasuk menelaah independensi dan
objektivitas KAP.
446 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank KB Bukopin memiliki 7 (tujuh) Komite dibawah Direksi yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yaitu:
1. Komite Manajemen Risiko;
2. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi;
3. Komite Support Manajemen Risiko;
4. Komite Kredit;
5. Assets And Liabilities Committee (ALCO);
6. Komite Pengarah Sistem Teknologi Informasi;
7. Komite Remedial
Komite Manajemen Risiko adalah komite yang dibentuk dalam rangka menunjang efektivitas pelaksanaan proses dan sistem manajemen
risiko. Komite Manajemen Risiko dibutuhkan sebagai upaya agar pengelolaan seluruh risiko bisnis Perseroan dapat dilakukan secara
sistematis terintegrasi dan berkesinambungan.
Komite Manajemen Risiko Perseroan disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 0904 Tahun 2017 tanggal 31 Mei 2017 tentang
Komite Manajemen Risiko. Selain itu, pembentukan Komite Manajemen Risiko berpedoman pada:
1. POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
2. SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
3. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
4. Surat Keputusan Direksi No. 1939 tahun 2019 tentang Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank Bukopin.
5. Anggaran Dasar PT Bank Bukopin Tbk.
Anggota Komite Manajemen Risiko terdiri dari anggota tetap dan anggota tidak tetap, yaitu pejabat eksekutif yang terkait dengan
permasalahan dan kebutuhan yang dibahas dalam rapat. Keanggotaan Komite sekurang-kurangnya terdiri dari mayoritas Direksi dan
pejabat eksekutif terkait. Salah satu anggota tetap dari mayoritas Direksi adalah Direktur yang membawahi fungsi Manajemen Risiko.
Adapun keanggotaan pejabat eksekutif dalam komite disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas dalam komite dan sesuai
dengan kebutuhan Perseroan.
Fungsi Penunjang Bisnis 447
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ketua Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (merangkap anggota tetap)
Sekretaris Kepala Divisi yang membawahi Manajemen Risiko (merangkap anggota tetap)
Anggota Tetap 1. Direktur Komersial
2. Direktur UMKM
3. Direktur Keuangan dan Perencanaan
4. Direktur Pelayanan dan Operasi
5. Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi
6. General Manager Bisnis Regional
7. General Manager Mikro
8. General Manager Kartu Kredit
9. General Manager Pengembangan Bisnis
10. General Manager Strategi dan Informasi
11. Kepala Satuan Kerja Audit Intern
12. Sekretaris Perusahaan
13. Kepala Divisi yang membawahi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi
14. Kepala Divisi yang membawahi Pelayanan
15. Kepala Divisi yang membawahi Operasional Teknologi Informasi
16. Kepala Divisi yang membawahi Pengembangan SDM
17. Kepala Divisi yang membawahi Pengelolaan SDM
18. Kepala Divisi yang membawahi Treasury
19. Kepala Divisi yang membawahi Hukum Perusahaan
20. Kepala Divisi yang membawahi Kepatuhan
Anggota Tidak Tetap Pejabat Eksekutif yang terkait dengan permasalahan dan kebutuhan yang dibahas dalam rapat.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pelaksanaan Tugas Dan Frekuensi Rapat Komite
Manajemen Risiko
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Manajemen
Risiko diantaranya adalah melakukan evaluasi dan memberikan Komite Manajemen Risiko melakukan pertemuan sekurang-
rekomendasi kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan untuk membahas,
yang sekurang-kurangnya meliputi beberapa hal, sebagai mengkaji-ulang dan menyetujui usulan dan rekomendasi
berikut: yang disampaikan dalam rapat sesuai dengan ketentuan
1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta yang berlaku. Usulan dan rekomendasi tersebut diantaranya
perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, mencakup kebijakan, strategi, pedoman/prosedur manajemen
tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka risiko dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko.
manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk
mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. Putusan rapat Komite Manajemen Risiko diambil secara
2. Penyempurnaan proses manajemen risiko secara berkala musyawarah/mufakat. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau maka anggota tetap dengan hak voting berhak melakukan
sewaktu-waktu sesuai dengan cakupan Risiko, kebutuhan voting dan dianggap memenuhi persyaratan apabila disetujui
dan perkembangan Perseroan. oleh lebih dari 50% anggota tetap dengan hak voting yang
3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang hadir.
menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Sepanjang tahun 2020, Komite Manajemen Risiko mengadakan
rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan rapat sebanyak 5 (lima) kali dengan agenda sebagai berikut:
sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko
448 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Penilaian Kinerja Komite Manajemen Risiko Oleh 2. SEOJK No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan
Direksi Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
Sepanjang tahun 2020, Direksi menilai bahwa Komite 3. Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-104/PB.313/2015
Manajemen Risiko tersebut telah memberikan kontribusi, tanggal 20 Juni 2015 perihal Laporan Penunjukan Entitas
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan Keuangan bagi Konglomerasi Keuangan.
kompetensi dan kewenangan yang dimiliki. Komite Manajemen 4. Surat Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk No. 07255/
Risiko telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi DIR/V/2015 tanggal 20 Mei 2015 perihal Laporan
untuk melakukan evaluasi terkait manajemen risiko, atas Perubahan Penunjukan Entitas Utama Bagi Konglomerasi
rekomendasi tersebut Direktur Utama telah memberikan Keuangan.
persetujuan atas beberapa kebijakan penerapan manajemen 5. Surat PT Bosowa Corporindo No. 033/SKL/CFABC/V/2015
risiko, seperti: Kebijakan Dasar Manajemen Risiko dan Pedoman tanggal 19 Mei 2015 perihal Penunjukan Entitas Utama
Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity dan Anggota Entitas.
Coverage Ratio). 6. Surat Keputusan Direksi No. 1469 Tahun 2019 tentang
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk tanggal 19 September
2019.
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah komite yang
dibentuk dalam rangka menunjang penerapan manajemen Struktur Keanggotaan
risiko terintegrasi yang komprehensif dan efektif.
Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko
Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Terintegrasi ditetapkan dalam surat Surat Keputusan Direksi
No. 1469 Tahun 2019 tentang Komite Manajemen Risiko
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
Manajemen Risiko Terintegrasi berpedoman tanggal 19 September 2019 dengan komposisi sebagai berikut:
pada:
1. POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
Ketua Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sekretaris Kepala Divisi Manajemen Risiko
Anggota Tetap 1. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bank Syariah Bukopin
2. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bukopin Finance
3. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bosowa Asuransi
4. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bosowa Sekuritas
5. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Bosowa Multifinance
6. Direktur yang membidangi Manajemen Risiko PT Sadira Finance
7. Pejabat Eksekutif (PT Bank Bukopin Tbk, Perusahaan Anak dan Perusahaan Terelasi)
Catatan: Pejabat Eksekutif, yang merupakan pejabat satu tingkat di bawah Direktur yang memimpin satuan kerja operasional dan/atau fungsi/satuan
kerja Manajemen Risiko.
Fungsi Penunjang Bisnis 449
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi kepada Direksi Entitas Utama, atas hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi, dan
b. Perbaikan atau penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.
2. Melakukan pembahasan/evaluasi atas usulan/ masukan yang diberikan oleh Komite Support Manajemen Risiko Terintegrasi,
sebagai bahan rekomendasi ke Direktur Entitas Utama.
3. Melakukan pembahasan atas Laporan Profil Risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi sekali
dalam 6 (enam) bulan, atau lebih apabila kondisi pasar berubah dengan cepat.
4. Melakukan pembahasan atas rekomendasi dari Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi mengenai penetapan limit, untuk
selanjutnya disampaikan kepada Direktur Entitas Utama untuk dimintakan persetujuannya.
5. Melakukan evaluasi atas laporan eksposur risiko sebagai salah satu output Sistem Informasi Manajemen Risiko Terintegrasi yang
disampaikan secara berkala oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi melakukan pertemuan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, dengan agenda
pembahasan antara lain mengenai pembahasan profil risiko terintegrasi, serta monitoring/follow up terhadap hasil pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko terintegrasi, termasuk apabila terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha
secara signifikan.
Pengambilan keputusan harus disetujui oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota Komite Manajemen Risiko
Terintegrasi yang hadir. Keputusan rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal
tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Sepanjang tahun 2020, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi mengadakan rapat sebanyak 13 kali dengan agenda sebagai berikut:
Komite Support Manajemen Risiko dibentuk bersamaan dengan Komite Manajemen Risiko. Komite Support Manajemen Risiko adalah
komite yang bertugas untuk membantu Komite Manajemen Risiko dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan sistem manajemen
risiko. Pedoman Komite Support dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab berpedoman pada Surat Keputusan Direksi No. 1603
Tahun 2019 tanggal 23 Oktober 2019 tentang Komite Manajemen Risiko.
Struktur dan Keanggotaan Komite Support Anggota Tidak Tetap yaitu Divisi dari unit kerja yang
Manajemen Risiko terkait dengan agenda pertemuan ataupun yang
membidangi Hukum, Operasional dan Teknologi
Struktur dan keanggotaan Komite Support Manajemen Risiko Informasi.
adalah sebagai berikut:
1. Terkait Manajemen Risiko Kredit Anggota Inti yang terdiri Tugas dan Tanggung Jawab Komite Support
dari: Manajemen Risiko
a. Divisi Manajemen Risiko;
b. Divisi Kepatuhan; Komite Support Manajemen Risiko membahas, menganalisa,
c. Satuan Kerja Audit Internal; memberikan usulan serta merekomendasikan suatu proposal
d. Seluruh Divisi terkait Pengembangan Produk; Produk atau Aktivitas baru untuk dibahas dan dimintakan
e. Divisi Treasury; persetujuan atas proposal tersebut oleh Komite Manajemen
f. Divisi Legal dan Investigasi Kredit; Risiko.
g. Supervisi Cabang;
h. Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi; Pelaksanaan Tugas Tahun 2020
i. Sekretaris Perusahaan;
j. Anggota tambahan yaitu Divisi dari unit kerja yang Selama tahun 2020, Komite Support Manajemen Risiko telah
terkait dengan agenda pertemuan. melakukan evaluasi atas hasil pemantauan yang dilakukan
2. Terkait Manajemen Risiko Operasional, termasuk Risiko unit yang membidangi fungsi manajemen risiko terhadap
Kepatuhan, Risiko Strategik, Risiko Hukum, dan Risiko implementasi kebijakan, strategi dan kerangka manajemen
Reputasi Anggota Tetap yang terdiri dari: risiko termasuk membahas laporan profil risiko.
a. Divisi Manajemen Risiko Operasi;
b. Divisi Enterprise Risk Management; Komite Kredit
c. Divisi Kepatuhan;
d. Divisi Quality Assurance; Komite Kredit adalah suatu Komite yang mempunyai
e. Satuan Kerja Audit Internal; tugas mengevaluasi, mempertimbangkan dan berwenang
f. Anggota Tidak Tetap terdiri dari Divisi terkait dengan memutuskan kelayakan dan persyaratan Kredit atas
agenda pertemuan. permohonan Kredit yang diajukan oleh (calon) Debitur kepada
3. Terkait Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas Anggota Unit Bisnis (Divisi Bisnis dan Cabang) yang berada dibawah
Inti yang terdiri dari: Direktorat Ritel, Direktorat Komersial dan Direktorat Keuangan
a. Divisi Manajemen Risiko; dan Perencanaan.
b. Divisi Treasury;
c. Divisi Perbankan Internasional; Struktur dan Keanggotaan Komite Kredit
d. Satuan Kerja Audit Internal;
e. Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi; Keanggotaan Komite Kredit terbagi menjadi dua, yaitu anggota
f. Sekretaris Perusahaan; Komite Kredit dengan Job Limit dan anggota Komite Kredit
g. Anggota tambahan yaitu Divisi dari unit kerja yang tanpa Job Limit, keduanya ditunjuk dan diangkat oleh Direksi
terkait dengan agenda pertemuan. atau pejabat yang diberi kewenangan yang dapat menjadi
4. Terkait Produk dan Aktivitas Baru Anggota Tetap yang Anggota Komite Kredit Dengan Job Limit adalah Kepala
terdiri dari: Divisi Bisnis, Pemimpin Cabang dan General Manager Bisnis
a. Divisi Manajemen Risiko Operasi; Regional (GMBR) atau pejabat bisnis lainnya yang ditunjuk
b. Divisi Enterprise Risk Management; dan ditetapkan oleh Direktur Supervisi yang membidangi.
c. Divisi Kepatuhan; Sedangkan yang dapat menjadi Anggota Komite Kredit Tanpa
d. Divisi Quality Assurance; Job Limit adalah GM Analis Kredit, Kadiv Analis Kredit, Kepala
e. Satuan Kerja Audit Internal; Divisi Supporting, Kepala Divisi Treasury, Manajer Bisnis,
f. Divisi Hukum Perusahaan; Manajer Analis dan Manajer Supporting, Team Leader, AO
g. Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan; Analis Kredit yang terkait Bisnis serta AO/IBO atau Marketing
h. Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi Sponsor.
Fungsi Penunjang Bisnis 451
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Dalam hal proses pemberian Kredit tersebut melampaui/ a. Kemahiran profesional secara jujur, obyektif,
melebihi Job Limit dari Anggota Komite Kredit pada tingkat: independen, cermat dan seksama serta
1. Divisi Bisnis Komersial, maka proses pemberian Kredit memperhatikan prinsip kehati-hatian;
tersebut harus dimintakan persetujuan kepada Direktur b. Ketentuan dan persyaratan perkreditan yang sehat;
Komersial dan atau Direktur Utama dan atau Dewan c. Ketentuan operasional bank.
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Anggota Komite Kredit dilarang memberikan persetujuan
2. Divisi Bisnis Area atau tingkat Cabang namun masih atas permohonan Kredit yang ia sendiri memiliki
dalam kewenangan GMBR, maka proses pemberian Kredit kepentingan pribadi atau kepentingan pihak lain di
tersebut harus diteruskan kepada tingkat GMBR masing- dalamnya, baik langsung maupun tidak langsung.
masing. 4. Anggota Komite Kredit bertanggung jawab atas kualitas
3. Divisi Bisnis Area atau tingkat Cabang dan melebihi kelayakan Kredit pada saat permohonan Kredit tersebut
kewenangan GMBR, maka proses pemberian Kredit diputuskan.
tersebut harus dimintakan persetujuan kepada Direktur
UMKM dan atau Direktur Utama dan atau Dewan Pelaksanaan Tugas Komite Kredit Tahun 2020
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selama tahun 2020, Komite Kredit telah mengevaluasi dan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit memutuskan proposal kredit yang diajukan oleh Account Oficer
Sponsor atas proposal kredit baru sesuai dengan ketentuan
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite Kredit adalah: yang berlaku.
1. Membahas, mengevaluasi dan memutuskan proposal
kredit yang diajukan oleh Account Officer Sponsor Assets and Liabilities Committee (ALCO)
atas proposal kredit baru, perubahan ketentuan, dan
persyaratan kredit antara lain: Direksi Perseroan membentuk Komite Assets dan Liabilities
a. Perubahan/penggantian jaminan; (Asset Liabilities Management Committee/ALCO) berdasarkan
b. Perubahan jenis fasilitas kredit; Surat Edaran Direksi No.SE/197/ DIR/X/2018 tanggal 16
c. Perubahan jangka waktu (perpanjangan, Oktober 2018 tentang Kebijakan Assets and Liabilities
penambahan, pengurangan); Management Committee. ALCO adalah komite yang
d. Perubahan persyaratan kredit yang telah diputuskan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pembahasan
sebelumnya; dan pengambilan keputusan strategis terkait pengelolaan
e. Apabila dianggap perlu, melakukan evaluasi secara produk aset dan liabilities dengan tetap mempertimbangkan
langsung atas kelayakan proposal kredit yang aspek pertumbuhan, kesinambungan bisnis dan profitabilitas.
diajukan. Perubahan terhadap hasil keputusan ALCO hanya bisa
2. Anggota Komite Kredit dalam memutuskan kelayakan dilakukan melalui rapat ALCO. Pembentukan komite ini juga
Kredit harus berdasarkan: ditujukan untuk mengantisipasi perkembangan pasar uang,
tingkat bunga, nilai tukar dan perkembangan sektor perbankan,
khususnya yang menyangkut penghimpunan sumber dana
masyarakat dan penyaluran dana kepada aset produktif.
Struktur Keanggotaan
b. Perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama Kantor Pusat maupun Kantor Cabang/Area yang telah diatur
seperti kebijakan pengamanan TI dan manajemen sesuai kewenangan masing-masing di dalam Kebijakan Batas
risiko terkait penggunaan TI. Kewenangan Pejabat Bank KB Bukopin untuk Komite Remedial.
c. Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan
rencana strategis TI dan corporate plan yang berlaku. Struktur dan Keanggotaan Komite Remedial
d. Komite pengarah juga dapat menetapkan status
prioritas proyek TI yang bersifat kritikal (berdampak Keanggotaan Komite Remedial ditunjuk dan diangkat oleh
signifikan terhadap kegiatan operasional Perseroan). Direksi. Struktur organisasi Komite Remedial Kantor Pusat pada
e. Kesesuaian TI dengan kebutuhan sistem informasi 2016 adalah sebagai berikut: Anggota: Divisi Penyelesaian
manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan Kredit Mengenai kewenangan Komite Remedial dapat dilihat
usaha Perseroan. dalam Kebijakan Pembaharuan Batas Kewenangan Pejabat
f. Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko Bank Bukopin untuk Komite Remedial.
atas investasi Perseroan pada sektor TI dan bahwa
investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remedial
tercapainya tujuan bisnis Perseroan.
g. Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya Secara umum, kewenangan, dan tanggung jawab Komite
misalnya dengan mendeteksi keuangan TI dan Remedial adalah:
mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan 1. Memutuskan dan merekomendasikan pola penyelesaian
kebijakan pengamanan TI. yang akan ditempuh baik melalui proses pengadilan
2. Melaksanakan Management Review (Tinjauan (litigasi) maupun tanpa melalui proses pengadilan (non
Manajemen) terhadap penyelenggaraan sistem litigasi) dan penjualan AYDA.
manajemen layanan minimal satu tahun sekali pada 2. Memutuskan dan merekomendasikan untuk menghapus
setiap bulan Maret serta terhadap hal-hal lain yang kredit bermasalah, yaitu hapus buku dan hapus tagih.
bersifat strategis, kritikal, dan mendesak terkait kegiatan 3. Komite Remedial Kantor Pusat berwenang untuk
penyelenggaraan dan infrastruktur TI yang tidak dapat mengevaluasi atau menilai kembali rekomendasi Komite
diselesaikan melalui Komite Support TI. Remedial Kantor Cabang/ Area.
3. Komite Pengarah TI dapat memerintahkan Komite Support 4. Melaksanakan tugasnya terutama dalam kaitannya
TI untuk melakukan rapat komite apabila terdapat hal-hal dengan pemberian keputusan penyelamatan/penyehatan
teknis yang harus segera diselesaikan dan/atau menjadi atau penyelesaian kredit berdasarkan kompetensi secara
bahan masukan bagi Komite Pengarah TI dalam membuat jujur, obyektif, cermat, dan seksama.
rekomendasi kepada Direksi. 5. Memastikan bahwa pelaksanaan penyelesaian kredit
telah sesuai dan memenuhi ketentuan dalam Kebijakan
Pelaksanaan Tugas Pada Tahun 2020 Perkreditan Perseroan.
6. Meyakini bahwa upaya penyelesaian kredit dapat
Selama tahun 2020, Komite Pengarah Teknologi Informasi telah dilaksanakan dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih
memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait: besar di kemudian hari.
1. Pengembangan Arsitektur TI serta penguatan organisasi
dan SDM TI. Pelaksanaan Tugas Tahun 2020
2. Pengembangan kapabilitas digital banking dan core
system. Selama tahun 2020, Komite Remedial telah mengevaluasi serta
3. Pengembangan kapabilitas pengelolaan dan pemanfaatan memberikan rekomendasi terkait penyelamatan/penyehatan
informasi Bank. atau penyelesaian fasilitas kredit bermasalah yang terdiri dari
4. Pengembangan atas kehandalan dan keamanan hapus buku, hapus tagih, pembelian agunan/aset, penjualan
infrastruktur TI Bank. Aset yang Diambil Alih (AYDA) dan cash out.
Komite Remedial
Sekretaris Perusahaan
Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank KB Bukopin wajib memiliki Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara
Perseroan dengan Pemegang Saham serta Pemangku Kepentingan lainnya, serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan
dan perundang-undangan, khususnya di bidang pasar modal.
Pembentukan, pengangkatan, dan pelaksanaan fungsi serta tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain mengacu pada:
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
2. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 Perihal Perubahan Peraturan No. I-A: Tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Meliawati
Sekretaris Perusahaan
Usia 40 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Riwayat Pendidikan 1. Sarjana Pertanian, Institut Pertanian Bogor
2. Magister Manajemen Eksekutif, PPM School of Management
Riwayat Pekerjaan 1. Manajer Hubungan Investor, Divisi Sekretariat Perusahaan
2. Manajer Pengelolaan Surat Berharga, Divisi Treasury
3. Senior Dealer Fixed Income (Divisi Treasury)
Jabatan Lainnya -
Sertifikasi 1. Manajemen Risiko Level 2
2. Certification Dealer Treasury Basic
3. Certified Investment Banker (CIB)
4. Certified Treasury Professional (CTP)
Tugas utama Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah membangun corporate image Perseroan melalui fungsi hubungan masyarakat,
fungsi hubungan investor, dan fungsi kesekretariatan Perusahaan termasuk pengelolaan hubungan/ pelayanan informasi kepada unit
kerja terkait dan para stakeholders untuk mendukung pencapaian kinerja Perusahaan sesuai visi, misi, dan strategi Perseroan.
Fungsi Penunjang Bisnis 455
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab membantu Fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai Peraturan Otoritas Jasa
Dewan Komisaris dan Direksi serta memastikan seluruh hasil Keuangan No. 35/POJK/.04/2014 melaksanakan tugas paling
rapat berupa notulensi terdokumentasi dengan baik dan kurang:
terinformasikan kepada pihak terkait dengan baik. Selain 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
itu, Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
membangun komunikasi yang efektif kepada stakeholders, Pasar Modal;
antara lain dengan memastikan tersedianya informasi material 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
tentang kinerja Perseroan secara setara, akurat, dan tepat Komisaris Emiten atau Perusahaan publik untuk mematuhi
waktu. Selain itu juga memberikan masukan kepada Direksi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Sekretaris Pasar Modal;
Perusahaan juga merupakan penghubung antara Perseroan 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
dengan otoritas pasar modal, Pemegang Saham, investor, dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang meliputi:
kalangan publik, termasuk media masa. Upaya penyebarluasan a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
informasi kepada para investor dan pihak-pihak lainnya, ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau
dilakukan melalui berbagai media yang ada, termasuk RUPS, Perusahaan Publik;
publikasi laporan keuangan, baik triwulanan, tengah tahunan b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan
maupun tahunan, press release, public expose, analyst meeting, tepat waktu;
one on one meeting, road show, majalah, serta melalui Situs c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
Web Perseroan, yaitu www.kbbukopin.co.id. Pemegang Saham;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memastikan dan/atau Dewan Komisaris;
kepatuhan Perseroan terhadap peraturan-peraturan pasar e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perusahaan
modal yang berlaku. Dengan tugas dan tanggung jawab yang bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris baru.
bersifat strategis tersebut Sekretaris Perusahaan bertanggung 4. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
jawab langsung kepada Direktur Utama dan melaporkan Publik dengan Pemegang Saham Emiten atau Perusahaan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris. Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Sekretaris Perusahaan
Selama tahun 2020, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah melakukan tugas, antara lain:
1. Menyelenggarakan Rapat Direksi, Komisaris, dan Rapat gabung antara Komisaris dan Komisaris.
2. Melakukan penyusunan Notulensi dari setiap Rapat.
3. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa.
4. Mengelola keterbukaan informasi kepada publik dan regulator.
5. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya terkait dengan regulasi pasar modal dan menyampaikan informasi mengenai
perkembangan tersebut kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan pemangku kepentingan.
6. Melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan image Perseroan.
456 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengembangan Kompetensi
Pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan Sekretaris Perusahaan dilakukan sesuai dengan fungsi dan tugasnya
sebagai penghubung dengan pihak-pihak eksternal. Sepanjang tahun 2020, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti berbagai Pelatihan/
Workshop/Seminar antara lain:
Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan informasi kepada masyarakat sepanjang tahun 2020, melalui media massa, situs web BEI
dan situs web Bank KB Bukopin dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris, serta menyampaikan laporan secara berkala
maupun insidentil kepada BEI dan OJK sebagai berikut:
Laporan Berkala
Laporan Insidentil
Audit intern merupakan bagian dari sistem pengendalian intern dengan ruang lingkup pekerjaan audit intern yang mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian intern bank serta penilaian kinerja yang bertujuan
memberikan keyakinan bahwa pengendalian telah berjalan seperti yang ditetapkan.
Dengan perannya sebagai Third line of defense, Satuan Kerja Audit Internal Bank KB Bukopin harus memastikan bahwa pengendalian
Internal di setiap line of defense semakin kuat dan matang sesuai dengan ketentuan dan peraturan. Oleh karena itu SKAI terus
melakukan inovasi dalam penggunaan metodologi serta tools audit sehingga pelaksanaan audit lebih efektif dan efisien.
Piagam Audit Internal merupakan pedoman tata laksana kerja internal audit Perseroan yang memuat visi dan misi, fungsi dan ruang
lingkup kerja, kedudukan SKAI, tanggung jawab, kewenangan, akuntabilitas, independensi, dan kode etik dari SKAI. Piagam Audit
Internal ditinjau dan diperbarui secara berkala sesuai kebutuhan organisasi.
Novin Bermansyah
Kepala Satuan Kerja Audit Internal
Usia 55 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili DKI Jakarta
Riwayat Pendidikan S1 Sosial Ekonomi Pertanian – Institute Pertanian Bogor
Riwayat Pekerjaan 1. Kepala SKAI : Okt’20 sampai dengan Sekarang
2. GM Analis Kredit : Mar’20 sd Sept’20
3. GM Bisnis Regional III : Jan’20 sd Mar’20
4. Kepala Divisi Analis Kredit : Nov’17 sd Jan’20
5. Kepala Divisi Manajemen Risiko : Nov’15 sd Nov’17
6. Kepala Divisi Kepatuhan : Jan’12 sd Nov’15
Jabatan Lainnya -
Dasar Hukum Pengangkatan SKEP/0360-DIR/X/2020 Tanggal 2 Oktober 2020
Sertifikasi 1. Sertifikasi Manajemen Risiko
2. Sertifikasi Kepatuhan
3. Certified Bank Internal Audit (CBIA)
Fungsi Penunjang Bisnis 459
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan 5. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Internal
Kepala Audit Internal tahunan.
6. Merencanakan dan melaksanakan aktivitas internal audit
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang memiliki
1/POJK.03/2019 tanggal mengenai Penerapan Fungsi risiko tinggi sesuai dengan rencana Audit Internal tahunan.
Audit Internal Bank, POJK No. 56/POJK.04/2015 tentang 7. Mengevaluasi prosedur/control system yang ada
Pembentukan dan Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan
Internal Audit Charter PT Bank Bukopin Tbk, Kepala Satuan sasaran Perseroan dapat dicapai secara optimal dan
Kerja Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur berkesinambungan.
Utama setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris 8. Memberikan rekomendasi atas hasil audit dan memonitor
dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit dan tindak lanjut hasil aktivitas audit dan aktivitas investigasi.
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 9. Memantau, menganalisis dan melaporkan hasil
pelaksanaan tindak lanjut kepada Direktur Utama dan
Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Satuan Kerja Dewan Komisaris.
Audit Internal setelah mendapatkan persetujuan Dewan 10. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan
Komisaris, jika Kepala Satuan Kerja Audit Internal tidak fungsi pengawasan.
memenuhi persyaratan sebagai auditor Satuan Kerja Audit 11. Menyusun dan menjalankan program untuk mengevaluasi
Internal sebagaimana diatur dalam POJK No. 56/POJK.04/2015 dan meningkatkan mutu Internal Audit.
tentang Pembentukan dan Penyusunan Piagam Unit Audit 12. Melakukan investigasi dan/atau penugasan khusus apabila
Internal dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. diperlukan.
Satuan Kerja Audit Internal Charter Kewenangan Satuan Kerja Audit Internal
Satuan Kerja Audit Internal memiliki Internal Audit Charter yang 1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Bank
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 0787 tahun terkait dengan tugas dan fungsi SKAI.
2019 tentang Piagam Audit Intern PT Bank Bukopin Tbk tanggal 2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,
20 Mei 2019 yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, dan Komite Audit.
Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi 3. Menyelenggarakan rapat secara berkala dan insidentil
Komite Audit. dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit.
4. Melakukan koordinasi kegiatan terkait pengawasan
Kedudukan, kewenangan dan tanggung jawab SKAI yang dengan auditor eksternal.
dinyatakan dalam Internal Audit Charter, sesuai dengan Standar 5. Mengikuti rapat yang bersifat strategis tanpa memiliki hak
Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB), POJK No. 56/ suara.
POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Penyusunan Piagam 6. Mengusulkan perubahan Piagam Audit Internal sesuai
Unit Audit Internal dan standar internasional pelaksanaan audit perkembangan lingkungan yang terkait dengan audit
internal secara profesional (International Standard For The intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Professional Practice of Internal Auditing) yang ditetapkan oleh 7. Mengalokasikan sumber daya auditor SKAI.
IIA (the Institute of Internal Auditor). 8. Mengusulkan mutasi, mengikuti pendidikan & pelatihan
dan program sertifikasi profesi bagi auditor SKAI.
Tugas dan Tanggung Jawab 9. Menggunakan tenaga ahli/spesialis dari luar Perseroan
jika diperlukan.
SKAI mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Membantu tugas direktur utama dan Dewan Komisaris Ruang Lingkup Audit Intern
dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan
secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan, Ruang lingkup SKAI mencakup audit dan penilaian terhadap
maupun pemantauan hasil audit. sistem manajemen risiko, efektivitas pengendalian intern
2. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, dan penerapan tata kelola pada setiap aktivitas/produk/jasa
akuntansi, operasional, dan kegiatan lain melalui audit dari seluruh entitas usaha Perseroan dan Anak Perusahaan,
yang dikembangkan secara independen dan informatif serta dapat juga mencakup Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
untuk menggambarkan risiko yang akan dihadapi. dalam Konglomerasi Keuangan dan entitas lainya berdasarkan
3. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki permintaan tertulis.
dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan
dana.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan
manajemen.
460 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Dalam mendukung aktivitas audit, SKAI telah memiliki Sistem Aplikasi untuk mempermudah melakukan audit dan melaksanakan fungsi
pengawasan internal berdasarkan Rencana Audit Tahun 2020 serta memudahkan supervisi dalam melakukan monitor aktivitas audit
yang dilakukan oleh aparat internal audit.
Satuan Kerja Audit Internal dalam Perseroan terbagi atas 3 3. Divisi SKAI III
Divisi, yaitu: • Bagian Audit Teknologi Informasi
1. Divisi SKAI I • Bagian Audit Perusahaan Anak
• Bagian Audit Operasional dan Supproting Kantor • Bagian Pengendalian Mutu Audit
Pusat
• Bagian Audit Bisnis Kantor Pusat Masing-masing Divisi dipimpin oleh seorang Kepala Divisi
• Bagian Audit Bisnis Jabodetabek yang berkedudukan di Kantor Pusat dengan jumlah staf sesuai
2. Divisi SKAI II dengan kebutuhan.
• Bagian Audit Regional
Direktur Utama
Staf Administrasi
Pengendalian Mutu Audit
Fungsi Penunjang Bisnis 461
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kegiatan bisnis Perseroan yang semakin berkembang, menuntut pengembangan kompetensi bagi personel SKAI untuk terus
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang mendukung pelaksanaan audit. Atas hal tersebut SKAI Perseroan
berupaya memberikan pendidikan berkelanjutan bagi seluruh personel Internal Audit melalui penyusunan program peningkatan
kompetensi. Program peningkatan kompetensi tersebut diimplementasikan melalui kegiatan training, workshop, serta sertifikasi profesi
baik skala nasional maupun internasional.
Metode Audit
SKAI melaksanakan fungsi pengawasan internal berdasarkan Rencana Audit Tahun 2020 yang telah disusun dengan pendekatan Audit
Berbasis Risiko (Risk Based Audit) dengan fokus proses bisnis dan risiko inheren dan dalam pelaksanaan auditnya diarahkan pada area-
area yang memiliki risiko tinggi yang dapat menghambat tercapainya target bisnis atau kegiatan operasional.
Fungsi Penunjang Bisnis 463
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Bank KB Bukopin telah menindaklanjuti hasil pemeriksaan internal Audit selama tahun 2020 dengan tingkat presentase follow up
sebesar 78.06 %. Dalam rangka memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, SKAI juga telah memberikan rekomendasi perbaikan proses
bisnis dan operasional sesuai hasil pemeriksaan kepada auditee yaitu:
1. Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Transaksi Nasabah
2. Rekomendasi Perbaikan Proses Operasional
3. Rekomendasi Proses Kredit dan Operasional
4. Rekomendasi Pengelolaan Nasabah Prioritas
Telah dilakukan evaluasi dan review oleh Kantor Akuntan Publik Barata, Arifin, Mumajad & Sayuti yang telah teregister sebagai Akuntan
Publik. Berdasarkan hasil review terhadap SKAI periode 2017, 2018, 2019 dan Januari sd Juni 2020 yang tujuannya untuk memastikan
dan meyakini kepatuhan kegiatan audit internal SKAI terhadap Ketentuan POJK No. 1/POJK.03/2019, International Professional
Practices Framework (IPPF) dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
Dari hasil penilaian terhadap kesesuaian dengan standar POJK, IPPF dan SPFAIB tersebut maka rata-rata secara umum
mendapatkan nilai 88,41 dengan predikat “Baik”
464 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Akuntan Publik
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Bank tahun buku 2020 ditetapkan
melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihannya dilakukan sesuai dengan
mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal
yang ditunjuk.
Pada tahun 2020 Bank Bukopin telah menunjuk Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bank Indonesia dan OJK yaitu Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan untuk memeriksa buku-buku Perseroan tahun buku 2020.
Fungsi Penunjang Bisnis 465
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan OJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank telah diatur bahwa Laporan
Keuangan posisi akhir bulan Desember yang diumumkan secara triwulanan dan tahunan wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang
terdaftar di OJK.
Pembatasan penggunaan jasa audit atas informasi historis tahunan dari Akuntan Publik yang sama paling lama untuk 3 (tiga) tahun
buku berturut-turut, hal ini sesuai dengan Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan dan Kantor Akuntan
Pulik dalam Kegiatan Jasa Keuangan tanggal 27 Maret 2017.
Nama dan Tahun Kantor Akuntan Publik Serta Akuntan Publik yang Melakukan Audit Laporan Keuangan
Tahunan Selama 5 (Lima) Tahun Terakhir
Jasa Lain yang Diberikan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik Selain Jasa Audit Laporan Keuangan
Tahunan pada Tahun Buku Terakhir
Selama tahun 2020, Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan tidak memberikan jasa lain.
Selama periode pemeriksaan, Bank menjalin komunikasi terbuka dan memberikan informasi serta data-data pemeriksaan secara leng-
kap untuk kepentingan pemeriksaan. Komunikasi dan kerjasama dengan auditor eksternal dilakukan terkait dengan kebijakan akun-
tansi terbaru, perkembangan kebijakan perpajakan sehingga Laporan Keuangan disajikan secara wajar.
Hal ini sejalan dengan Piagam Komite Audit, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, yang antara lain menyebutkan:
1. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diber-
ikannya.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang di-
dasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee.
3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal (Satuan Kerja Audit Internal), auditor eksternal (Kan-
tor Akuntan Publik) dan lembaga pengawas Bank (BI, OJK atau Lembaga Otoritas Lainnya) dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan tersebut.
466 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Manajemen Risiko
Manajemen risiko berperan penting dalam pengelolaan 9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2018,
risiko yang bersifat proaktif dan forward looking dalam tanggal 16 Agustus 2018 tentang Perubahan Atas
mendukung pertumbuhan dan kegiatan bisnis perseroan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016
secara berkelanjutan, untuk mencapai tujuan perseroan dan Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan
nilai tambah bagi pemegang saham. Sistem pengelolaan risiko Modal Inti Bank
dan permodalan yang efektif dan terintegrasi dibutuhkan 10. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 27/
dalam rangka mengantisipasi tantangan ekonomi domestik SEOJK.03/2016, tanggal 14 Juli 2016 tentang Kegiatan
maupun global serta peningkatan eksposur risiko yang dihadapi Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti.
perseroan. 11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 36/ POJK.03/2017
tanggal 12 Juli 2017 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam
Perseroan berupaya memitigasi risiko dari setiap lini bisnis yang Kegiatan Penyertaan Modal.
berpotensi memiliki risiko. Pelaksanaan fungsi manajemen
risiko meliputi hal-hal terkait dengan upaya identifikasi, Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Hal ini Risiko
termasuk pengembangan teknologi dan sistem informasi
manajemen yang mendukung pengelolaan setiap jenis Dalam mengelola risiko yang ada di setiap kegiatan bisnis,
risiko dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk Perseroan mengacu pada:
meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko. 1. Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank KB Bukopin
merupakan aturan tertinggi dalam implementasi
Perseroan menerapkan manajemen risiko secara konsisten manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank KB
pada setiap proses aktivitas bisnis maupun operasional Bukopin, secara individual maupun terintegrasi. (Surat
yang menjadikan perseroan sehat dan tumbuh secara Keputusan No. 0017 Tahun 2021 tentang Kebijakan
berkesinambungan. Dasar Manajemen Risiko Bank Bukopin).
2. Pedoman pelaksanaan maupun petunjuk teknis internal
Dasar Penerapan Manajemen Risiko yang berkaitan dengan manajemen risiko.
a. Pedoman Manajemen Risiko Kredit Bank Bukopin.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan berpedoman b. Pedoman Manajemen Risiko Pasar Bank Bukopin.
pada peraturan eksternal, diantaranya: c. Pedoman Manajemen Risiko Likuiditas Bank
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.18/ Bukopin.
POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan d. Pedoman Manajemen Risiko Operasional Bank
Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Bukopin.
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.34/ e. Pedoman Manajemen Risiko Kepatuhan Bank
SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Bukopin.
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. f. Pedoman Manajemen Risiko Hukum Bank Bukopin.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/ POJK.03/2017 g. Pedoman Manajemen Risiko Reputasi Bank
tanggal 12 Juli 2017 tentang Penerapan Manajemen Bukopin.
Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan h. Pedoman Manajemen Risiko Strategik Bank
Pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Bukopin.
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 43/ i. Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko Kredit.
SEOJK.03/2017 tanggal 19 Juli 2017 tentang Prinsip j. Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko Pasar.
Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka Penerapan k. Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko Likuiditas.
Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang l. Pedoman Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan
Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio).
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 45/POJK.03/2020 m. Pedoman Pelaksanaan Perhitungan Kewajiban
tanggal 16 Oktober 2020 tentang Konglomerasi Keuangan. Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net
6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 26/POJK.03/2015 Stable Funding Ratio).
tanggal 4 Desember 2015 tentang Kewajiban Penyediaan n Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
Modal Minimum Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank
7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/ Bukopin Tbk.
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan o. Pedoman Teknis Manajemen Risiko Terintegrasi
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
Keuangan.
8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/POJK.03/2016,
tanggal 26 Januari 2016 tentang Kegiatan Usaha dan
Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.
Fungsi Penunjang Bisnis 467
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Organisasi dan fungsi Manajemen Risiko Bank Bukopin disusun sebagai berikut:
Komite ALCO
Direktur Utama
Komite Manajemen
Risiko
Direktur
Direktur
Manajemen Risiko
Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi
Dalam rangka penerapan manajemen risiko, Perseroan Unit kerja pelaksana baik bisnis dan operasional (risk taking
menerapkan struktur organisasi yang disertai tugas dan unit) wajib menyampaikan laporan atau informasi mengenai
tanggung jawab secara umum. Hal ini termasuk penerapan eksposur risiko yang dikelola satuan kerja yang bersangkutan
manajemen risiko pada seluruh satuan kerja yang disesuaikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala paling
dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu
kegiatan usaha. sesuai dengan cakupan risiko, kebutuhan dan perkembangan
Perseroan.
Perseroan membentuk Komite Pemantau Risiko, Komite
Manajemen Risiko, Komite Support Manajemen Risiko, Satuan Tugas utama Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah
Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi, dan dalam melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan dan
rangka pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko. menguji pengukuran dan pelaporan risiko yang dilaporkan oleh
para pemilik risiko tersebut. Penetapan kebijakan penerapan
Divisi Manajemen Risiko merupakan Satuan Kerja Manajemen manajemen risiko dilakukan melalui proses persetujuan Direksi.
Risiko dalam Perseroan yang dipimpin oleh Kepala Divisi (Vice
President) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
yang membidangi fungsi Manajemen Risiko. Perseroan memiliki
1 (satu) divisi yang mengelola manajemen risiko yakni Divisi
Enterprise Risk Management (DERM).
468 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Adapun tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen 11. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko
Risiko meliputi: kepada Direktur Utama, Direktur yang membawahkan
1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan fungsi Manajemen Risiko, dan Komite Manajemen Risiko
kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko. secara berkala paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu)
2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, tahun atau sewaktu-waktu sesuai dengan cakupan risiko,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. kebutuhan, dan perkembangan Perseroan, dan
3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan 12. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan
dalam penerapan manajemen risiko. frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Perseroan, untuk
4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka memastikan:
manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite a. Kecukupan kerangka manajemen risiko.
Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi. b. Keakuratan metodologi penilaian risiko, dan
5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, c. Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.
maupun per jenis risiko termasuk pemantauan kepatuhan 13. Bank membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang
terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan. terdiri dari:
6. Melakukan stress test guna mengetahui dampak dari a. Satuan Kerja yang membawahkan fungsi Enterprise
implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko Risk Management, betanggung jawab mengelola
terhadap portofolio atau kinerja Perseroan secara risiko kredit dari perspektif bankwide, risiko pasar,
keseluruhan. dan risiko likuiditas.
7. Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap proses b. Satuan Kerja yang membawahkan fungsi
manajemen risiko. Manajemen Risiko Operasional, bertanggung
8. Mengkaji usulan produk dan/atau aktivitas baru yang jawab dalam mengelola risiko operasional, risiko
dikembangkan oleh Perseroan. Pengkajian difokuskan kepatuhan, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko
terutama pada aspek kemampuan Perseroan untuk hukum.
mengelola aktivitas dan/ atau produk baru termasuk c. Grup Analis Kredit, bertanggung jawab mengelola
kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta risiko kredit yang bersifat transaksional dalam
dampaknya terhadap eksposur risiko Perseroan secara proses bisnis.
keseluruhan. d. Divisi Kebijakan Kredit dan Manajemen Portofolio,
9. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/ bertanggung jawab mengelola risiko kredit di
atau kepada Komite Manajemen Risiko sesuai kewenangan tingkat portofolio.
yang dimiliki. e. Tugas dari masing-masing satuan kerja diatur
10. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan dalam uraian tugas (job description).
oleh Perseroan untuk mengukur risiko atas model yang
dipergunakan untuk keperluan intern (internal model).
Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Satuan Kerja Manajemen Risiko selama 2020, sebagai berikut:
PILAR I Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pengawasan Dewan Komisaris
Pengawasan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 005 Tahun 2019 tentang
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko PT Bank Bukopin Tbk Tugas Komite Pemantau Risiko antara lain:
1. Membuat program kerja atau rencana tahunan Komite Pemantau Risiko dan dikirimkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan;
2. Melakukan Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan perseroan;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
4. Melakukan evaluasi kebijakan manajemen perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun bersama Dewan Komisaris;
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 bulan bersama
dengan Dewan Komisaris;
6. Melakukan evaluasi atas Laporan Self Assessment Penerapan Tata Kelola;
7. Membuat, mengkaji dan memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Kerja Pemantau Risiko secara periodic;
8. Melakukan tugas-tugas lain selain disebutkan diatas yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite Pemantau Risiko sesuai
dengan tugas dan fungsinya dari waktu ke waktu seuai dengan kebutuhan.
Pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris dilakukan melalui forum Rapat Direksi dan Komisaris (RaKom), maupun dalam rapat
Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Audit.
Sehubungan dengan hal tersebut, Komite Pemantau Risiko secara berkala mengadakan pertemuan dan memberikan rekomendasi
perbaikan yang disampaikan dalam notulen. Adapun pertemuan tersebut telah dilakukan sebanyak 13 kali sepanjang tahun 2020, yaitu:
No Tanggal Agenda
1. 14 Januari 2020 Pembahasan Laporan Profil Risiko Bank Bukopin Pada Triwulan IV 2019 PT. Bank Bukopin, Tbk
2. 21 Januari 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Syariah Bukopin (BSB) Triwulan IV 2019 dan
Rencana Kerja Bidang Manajemen Risiko di Tahun 2020
3. 26 Februari 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Januari Tahun 2020
4. 22 April 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Februari dan Maret 2020
5. 4 Juni 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan April 2020
6. 30 Juni 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Mei 2020
7. 21 Juli 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Juni 2020
8. 18 September 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Juli dan Agustus 2020
9. 25 September 2020 Pembahasan Kinerja Perusahaan Bulan Agustus 2020
10. 20 Oktober 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Juli dan September Tahun 2020
11. 23 Oktober 2020 Pembahahasan Kinerja Keuangan Perusahaan Bulan September 2020
(Joint Meeting bersama Komite Audit)
12. 20 November 2020 Pembahahasan Kinerja Keuangan Perusahaan Bulan Oktober 2020
(Joint Meeting bersama Komite Audit)
13. 17 November 2020 Pembahasan Laporan Penilaian Profil Risiko Bank Bukopin Bulan Oktober Tahun 2020
Agar implementasi Manajemen Risiko berjalan secara efektif, maka pelaksanaannya didasarkan pada Tata Kelola Risiko yang telah
ditetapkan. Tata Kelola Risiko mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar
fungsi-fungsi pengelolaan Risiko, serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa Risiko dikelola dengan baik.
470 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengawasan Direksi Tahun 2018 – 2019 PT Bank Bukopin Tbk dan Surat Edaran
Pelaksanaan fungsi pengawasan Direksi dilakukan melalui No. SE/093/DIR/V/2019 tentang Penetapan Parameter Risk
forum Rapat Direksi (Radir), Rapat Komite Manajemen Risiko Appetite.
(KMR), Sub Komite Assets & Liabilities (ALCO), Sub Komite Anti
Fraud, forum Rapat Komite Kredit. PILAR III Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,
1. Komite Manajemen Risiko mengadakan pertemuan yang Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem
dilaksanakan secara berkala minimal tiga bulan sekali Informasi Manajemen Risiko
(triwulan) yaitu pada: 1. Pelaporan Manajemen Risiko Pelaporan manajemen risiko
a. Rapat Komite Manajemen Risiko I tanggal 14 kepada pihak tertentu harus memperhatikan informasi
Januari 2020 mengenai total eksposur risiko, pemantauan terhadap
b. Rapat Komite Manajemen Risiko II tanggal 22 April risiko yang bersifat material, penetapan limit, kepatuhan
2020 terhadap kebijakan dan prosedur, pencapaian kinerja
c. Rapat Komite Manajemen Risiko III tanggal 21 Juli bisnis serta implementasi manajemen risiko.
2020 2. Manajemen Data Risiko Merupakan pengelolaan data
d. Rapat Komite Manajemen Risiko IV tanggal 20 risiko agar dalam penyampaian data yang disampaikan
Oktober 2020 akurat dan tepat waktu/efisien dan mengembangkan
e. Rapat Komite Manajemen Risiko V tanggal 21 dashboard manajemen risiko.
Januari 2021 3. Ketersediaan informasi diwujudkan melalui implementasi
f. Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi I Modul Risk & Control Self Assessment Web Based.
tanggal 21 Juli 2020 4. Untuk mendukung proses bisnis yang lebih efisien dalam
g. Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi II menentukan rating calon debitur namun tetap mengacu
tanggal 5 Februari 2021 prinsip kehati-hatian, perseroan menggunakan ICRR
2. Forum ALCO terkait dengan pembahasan ekonomi makro (Internal Credit Risk Ratings).
serta kondisi dan pencapaian asset & liability yang telah 5. Untuk meningkatkan kualitas identifikasi pengukuran
dilaksanakan minimal satu bulan sekali pada: risiko kredit atas bisnis konsumer perseroan menggunakan
a. Rapat ALCO I tanggal 27 Januari 2020 aplikasi E-Flow.
b. Rapat ALCO II tanggal 24 Februari 2020 6. Untuk meningkatkan kualitas identifikasi pengukuran risiko
c. Rapat ALCO III tanggal 30 Maret 2020 kredit pada produk kartu kredit, perseroan menggunakan
d. Rapat ALCO IV tanggal 27 April 2020 aplikasi LOS (Loan Originated System).
e. Rapat ALCO V tanggal 28 Mei 2020 7. Untuk meningkatkan kualitas identifikasi pengukuran
f. Rapat ALCO VI tanggal 6 Juli 2020 risiko kredit atas bisnis mikro, perseroan menggunakan
g. Rapat ALCO VIII tanggal 29 Juli 2020 SIKM (Sistem Informasi Kredit Mikro).
h. Rapat ALCO X tanggal 7 September 2020 8. Untuk meningkatkan kualitas identifikasi pengukuran
i. Rapat ALCO XI tanggal 12 Oktober 2020 risiko operasional, perseroan menggunakan KRI (Key Risk
j Rapat ALCO XII tanggal 30 November 2020 Indicators) dan LED (Loss Event Database).
Selain itu, Perseroan juga memiliki unit kerja terkait pengelolaan 9. Pelaporan profil risiko terintegrasi didukung dengan Sistem
risiko sekurang-kurangnya terdiri atas: Informasi Konglomerasi Keuangan (SIKK).
1. Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko; 10. Untuk penguatan pengawasan sektor jasa keuangan
2. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) merangkap yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta
Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT); meningkatkan alur informasi kepada OJK, perseroan
3. Satuan Kerja Operasional (risk-taking unit); menggunakan OJK-Box atau OBOX.
4. Satuan Kerja Kepatuhan
5. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); Sistem Informasi Manajemen Risiko Perseroan dikembangkan
untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran,
PILAR II Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan pemantauan, dan pengendalian risiko, dan memastikan
Penetapan Limit tersedianya informasi yang akurat, lengkap, informatif, tepat
PILAR II Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit waktu, dan dapat diandalkan sehingga dapat digunakan dalam
Perumusan Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan rangka proses pengambilan keputusan oleh Manajemen.
Limit telah tersedia dan sejalan dengan sasaran strategi dan
bisnis bank secara keseluruhan yang ditetapkan dalam Surat PILAR IV Sistem Pengendalian Intern
Keputusan No. 0017 Tahun 2021 tentang Kebijakan Dasar Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme
Manajemen Risiko Bank Bukopin, Surat Keputusan Direksi No proses pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen bank
0450 tahun 2019 tentang Pedoman Penilaian Penilaian Risiko secara berkesinambungan dan pelaksanaannya dipengaruhi
Bank Bukopin, Surat Keputusan Direksi No. SKEP/1294/DIR/ oleh Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh pejabat dan
VIII/2018 tentang Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance pegawai Perseroan. Sistem Pengendalian Internal yang efektif
Fungsi Penunjang Bisnis 471
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
merupakan komponen penting dalam manajemen bank dan Secara umum tingkat KPMM Bank KB Bukopin selalu dikelola
menjadi dasar bagi kegiatan operasional Perseroan yang sehat secara hati-hati untuk dapat memitigasi tingkat risiko yang
dan aman. Penerapan Sistem Pengendalian Internal Perseroan dihadapi dalam segala kondisi, melalui penerapan manajemen
diterapkan dengan menggunakan konsep Three Line of Defense risiko yang efektif sesuai perkembangan bisnis dan kompleksitas
yang terdiri atas: usaha serta memastikan penetapan strategi untuk memelihara
1. First Line of Defense oleh Satuan Kerja Operasional (risk tingkat permodalan Bank KB Bukopin yang memadai dalam
taking unit) yang melakukan pengelolaan risiko terhadap rangka mendukung kesinambungan usaha, pengembangan
risiko yang melekat di bisnis dan fungsinya (day-to-day bisnis dan pertumbuhan tingkat keuntungan.
risk management and control).
2. Second line of defense atau Risk Control Unit dilakukan Pilar 3 Basel II
oleh Divisi Manajemen Risiko Bank, Divisi Kepatuhan Dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
dan Divisi Quality Assurance yang bertugas mendorong No.6/POJK.03/2015 perihal Transparansi dan Publikasi
seluruh jajaran organisasi melaksanakan fungsinya sesuai Laporan Bank dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/
ketentuan internal. POJK.03/2016 perihal Perubahan atas Peraturan Otoritas
3. Sebagai Third Line of Defense, Perseroan memiliki Satuan Jasa Keuangan No.6/POJK.03/2015 perihal Transparansi dan
Kerja Audit Internal (SKAI). SKAI melakukan penilaian Publikasi Laporan Bank, terdapat beberapa konten laporan
secara independen terhadap kesesuaian proses penerapan khususnya yang terkait dengan manajemen risiko, antara lain
Manajemen Risiko dan sistem pengendalian intern dengan yaitu pengungkapan setiap jenis risiko, potensi kerugian (risk
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan secara internal exposures) yang dihadapi Bank, praktik manajemen risiko yang
serta kesesuaian dengan ketentuan regulator. diterapkan Bank, dan pengungkapan laporan rasio kecukupan
likuiditas. Secara umum Bank Bukopin telah mengungkapkan
Pelaksanaan Implementasi Basel hal tersebut dalam laporan tahunan Bank KB Bukopin dan
publikasi pada situs web Bank KB Bukopin. Bank akan terus
Pilar 2 Basel II meningkatkan pengembangan database, sistem informasi dan
Sebagai bagian implementasi Pilar 2 Basel II, Bank KB Bukopin manajemen risiko sehingga dapat menghasilkan meningkatkan
telah melakukan proses penilaian kecukupan modal secara pengungkapan dan sesuai dengan pilar 3 Basel II.
internal (Internal Capital Adequacy Assessment Process/
ICAAP) yang disampaikan setiap semester, yaitu berupa Laporan Basel III-Liquidity Coverage Ratio dan Net Stable
Perhitungan KPMM sesuai Profil Risiko. Selain itu Bank KB Funding Ratio
Bukopin telah melakukan self assessment Tingkat Kesehatan Sehubungan dengan penerapan Basel III, Otoritas Jasa Keuangan
Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk-based telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.42/
Bank Rating/RBBR) dengan cakupan penilaian meliputi POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban
faktor-faktor sebagai berikut: Profil Risiko (Risk Profile), Good Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage
Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (Earnings) dan Ratio) Bagi Bank Umum dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Permodalan (Capital) untuk menghasilkan Peringkat Komposit No.32/POJK.03/2016 perihal Perubahan atas Peraturan Otoritas
Tingkat Kesehatan Bank. Jasa Keuangan No.6/POJK.03/2015 perihal Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank. Perseroan telah melakukan review
Dalam implementasi Pilar 2 Basel II, adanya kesesuaian terhadap Pedoman Perhitungan Liquidity Coverage Ratio
pengukuran yang dilakukan oleh Bank (dengan kerangka (LCR) yang tertuang dalam Surat Edaran Direksi No.SE/004/
Internal Capital Adequacy Assessment Process/ICAAP) DIR/I/2019 tentang Pedoman Kewajiban Pemenuhan Rasio
dengan Otoritas Jasa Keuangan (dengan kerangka Supervisory Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) tanggal 14
Review and Evaluation Process/SREP) menjadi hal yang perlu Januari 2019 dan Pedoman Perhitungan Net Stable Funding
diperhatikan untuk meminimalkan gap penilaian dan semakin Ratio (NSFR) yang tertuang dalam Surat Edaran Direksi
meningkatkan proses manajemen risiko. No. SE/241/DIR/XII/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Perhitungan Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil
Bank KB Bukopin senantiasa melakukan penyempurnaan antara Bersih (Net Stable Funding Ratio) tanggal 21 Desember 2018.
lain melalui review atas penetapan kategorisasi peringkat
dalam setiap penilaian parameter/indikator dari setiap jenis Adapun Kewajiban pemenuhan LCR dilakukan secara bertahap,
risiko, memastikan sumber data yang digunakan untuk setiap di mana tahapan bagi Bank yang termasuk dalam kelompok
penilaian parameter/indikator dari setiap jenis risiko dan review BUKU 3 adalah 70% (tujuh puluh persen) sejak tanggal 30 Juni
tingkat signifikansi dari suatu kejadian maupun hasil temuan/ 2016; 80% (delapan puluh persen) sejak tanggal 30 Juni 2017;
pemeriksaan dan pengaruhnya terhadap Peringkat Profil Risiko 90% (sembilan puluh persen) sejak tanggal 31 Desember 2017;
secara keseluruhan. dan 100% (seratus persen) sejak tanggal 31 Desember 2018.
472 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank KB Bukopin telah menyampaikan laporan LCR (individual OJK sebagai tindak lanjut atas penerbitan CP IRRBB. Selain
dan konsolidasi) secara bulanan ke Otoritas Jasa Keuangan itu, saat ini Bank KB Bukopin akan mengembangkan sistem
dan mempublikasikan laporan LCR triwulanan (individual dan informasi yang dapat mendukung pengelolaan risiko suku
konsolidasi) pada situs web Bank KB Bukopin. Selain itu Bank bunga dalam banking book (Interest Rate Risk in The Banking
KB Bukopin telah melakukan pengelolaan dan pemantauan Book).
tingkat aset likuid dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) secara
harian dengan memperhatikan limit sebagai bagian dari Profil Risiko dan Pengelolaannya
penerapan manajemen risiko likuiditas.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.
Hal yang menjadi perhatian dalam penerapan pengukuran 18/POJK.03/2016 mengenai penerapan manajemen risiko
sesuai kerangka Basel III tersebut, antara lain terkait kesiapan bagi Bank Umum dan POJK No. 45/POJK.03/2020 mengenai
sistem informasi dan ketersediaan database, review berkala atas konglomerasi keuangan, Perseroan wajib menyusun Laporan
kebijakan dan prosedur di Bank dalam pelaksanaan pengukuran Profil Risiko, baik secara individual maupun secara konsolidasi
dan monitoring rasio likuiditas berdasarkan kerangka Basel III. dan Laporan Profil Risiko Terintegrasi.
Sesuai dengan POJK No. 50/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Laporan Profil Risiko secara individual maupun secara
Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding konsolidasi dilakukan secara triwulanan untuk posisi bulan
Ratio), terhitung mulai bulan Januari 2018 Bank Bukopin telah Maret, Juni, September dan Desember, yang disajikan secara
melakukan pemantauan terhadap pemenuhan rasio pendanaan komparatif dengan posisi triwulan sebelumnya dan disampaikan
stabil bersih. ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lama 15 (lima belas) hari
kerja setelah akhir bulan laporan. Sedangkan untuk Laporan
Implementasi kerangka NSFR ini tidak terlepas dari kerangka Profil Risiko Terintegrasi disusun setiap semester untuk posisi
LCR dan bersifat saling melengkapi sebagai alat untuk akhir bulan Juni dan Desember, yang disampaikan ke OJK paling
mengukur risiko likuiditas Bank, di mana pemenuhan standar lambat tanggal 15 (lima belas) bulan kedua setelah berakhirnya
LCR bertujuan untuk meningkatkan ketahanan jangka pendek bulan laporan yang bersangkutan.
dari profil risiko likuiditas Bank KB Bukopin dengan memastikan
bahwa Bank KB Bukopin memiliki High Quality Liquid Asset Laporan Profil Risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja
(HQLA) yang memadai untuk bertahan selama periode scenario Manajemen Risiko kepada OJK memuat subtansi yang sama
stress yang signifikan dalam 30 hari ke depan, sedangkan dengan Laporan Profil Risiko yang disampaikan oleh Satuan
pemenuhan standar NSFR bertujuan untuk mengurangi risiko Kerja Manajemen Risiko kepada Direktur Utama dan Komite
pendanaan untuk jangka waktu yang lebih panjang dengan Manajemen Risiko. Demikian pula dengan Laporan Profil Risiko
mensyaratkan bank mendanai aktivitasnya dengan sumber Terintegrasi yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen
dana stabil yang memadai dalam rangka memitigasi risiko Risiko Terintegrasi kepada OJK memuat subtansi yang sama
tekanan pada pendanaan di masa depan. dengan Laporan Profil Risiko Terintegrasi yang disampaikan
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi kepada
Dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas permodalan Direktur Entitas Utama.
sesuai dengan implementasi Basel III khususnya aspek
common equity tier I, conservation buffer, countercyclical Self assessment Profil Risiko Triwulan IV 2020 disusun
buffer dan leverage ratio, Bank Bukopin menyusun langkah- berdasarkan data Desember 2020 (unaudited). Secara
langkah strategis dalam rangka penguatan permodalan untuk keseluruhan peringkat tingkat risiko inheren Risiko Bank KB
mendukung pencapaian rencana bisnis. Bukopin adalah Peringkat 3 (Moderate), dengan perincian
peringkat risiko yaitu 2 (dua) risiko pada Peringkat 2 (Low to
Basel III – Interest Rate Risk in The Banking Book Moderate), 2 (dua) risiko pada Peringkat 3 (Moderate), dan 4
(IRRBB) (empat) risiko pada Peringkat 4 (Moderate to High).
Dalam rangka meningkatkan kemampuan Bank KB Bukopin
dalam pengelolaan risiko pasar, khususnya risiko suku bunga, Sedangkan untuk peringkat Kualitas Penerapan Manajemen
yaitu risiko yang bersumber dari pergerakan suku bunga di Risiko (KPMR) secara keseluruhan adalah Peringkat 3 (Fair),
pasar yang berlawanan dengan posisi banking book yang dengan rincian 4 (empat) risiko pada Peringkat 2 (Satisfactory)
berpotensi memberikan dampak terhadap permodalan dan dan 4 (empat) risiko pada Peringkat 3 (Fair). Dengan demikian,
pendapatan Bank, baik untuk saat ini maupun pada masa secara komposit, Profil Risiko Bukopin di Triwulan IV 2020
mendatang (Interest Rate Risk in The Banking Book/IRRBB), adalah Peringkat 3 (Moderate).
Bank Bukopin telah melakukan persiapan terkait penerapan
IRRBB, seperti memberikan tanggapan berupa masukan/usulan Sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan
atas penerbitan consultative paper (CP) IRRBB oleh OJK serta senantiasa melakukan pengelolaan risiko untuk 8 (delapan)
melengkapi survei dan memberikan data yang diminta pihak jenis risiko, yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
Fungsi Penunjang Bisnis 473
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan Dewan Komisaris. Bank juga terus melakukan penyempurnaan
risiko kepatuhan. terkait kebijakan Bank Indonesia dalam implementasi Basel,
baik dalam penerapan Standardized Approach Risiko Kredit
Risiko Kredit maupun persiapan kelengkapan data dan model terkait
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau penerapan Internal Rating Based Approach.
pihak lain (counterparty) dalam memenuhi kewajiban kepada
Bank. Risiko kredit yang dikelola Bank KB Bukopin tidak hanya Hal lain yang menjadi kunci penting dalam pengelolaan risiko
terkait pada penyaluran kredit tetapi juga eksposur risiko kredit kredit adalah faktor sumber daya manusia. Peningkatan
Iainnya seperti penempatan, pembelian surat-surat berharga kompetensi terhadap pengelolaan risiko kredit menjadi
dan penyertaan yang dikelola secara komprehensif baik pada perhatian utama dengan memberikan training baik kepada para
tingkat portofolio maupun transaksi. Bank KB Bukopin memiliki Account Officer sebagai risk owner maupun staf yang berkaitan
pedoman perkreditan yang mengatur kebijakan dan prosedur dengan fungsi analis risiko kredit pada Divisi yang membawahi
dalam pemberian kredit kepada nasabah koperasi, mikro, Risk Management dan Divisi Analis Kredit.
kecil, menengah, komersial, kartu kredit dan konsumer, serta
kebijakan dan prosedur dalam rangka penempatan antar bank Untuk meningkatkan kehandalan proses manajemen risiko
maupun kegiatan trade finance. Pedoman perkreditan tersebut kredit, Bank KB Bukopin senantiasa melakukan kajian
dikaji dan disempurnakan secara berkala, baik atas kebijakan terhadap desain dan infrastruktur dalam proses kredit dengan
umum maupun pedoman tiap bisnis, dengan tetap didasarkan terus meningkatkan penerapan aspek independensi atas
pada prinsip pengelolaan risiko yang independen sesuai dengan keputusan kredit (four eyes principle) dan prinsip kehati-hatian
peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan maupun (prudential banking). Bank KB Bukopin melakukan back testing
peraturan eksternal lainnya serta kebijakan manajemen risiko secara berkala untuk keperluan validasi, penyempurnaan
yang terkait dengan pemberian kredit. maupun pengembangan terhadap model pengukuran risiko
kredit. Adapun model pengukuran risiko kredit meliputi model
Proses persetujuan fasilitas dengan eksposur risiko kredit pengukuran kredit mikro, kredit ritel, dan kredit komersial. Bank
dilakukan berdasarkan prinsip bahwa setiap fasilitas harus Bukopin juga melakukan kajian dalam rangka memastikan
diproses melalui Komite Kredit (atau komite sejenis). Komposisi implementasi Risk Appetite dan Risk Tolerance untuk masing-
dan jumlah anggota komite dapat berbeda sesuai dengan masing bisnis.
jumlah dan jenis fasilitas yang diajukan. Untuk eksposur risiko
kredit dengan nilai yang dirasa signifikan bagi Bank, dilakukan Selanjutnya, Bank KB Bukopin melakukan stress test dengan
melalui proses Komite Kredit berjenjang mengacu pada menggunakan pendekatan macro-related (atau disebut macro
kewenangan limitasi risiko kredit yang dimiliki anggota Komite bottom up stress testing) yang memperhatikan faktor risiko
Kredit. Untuk meningkatkan kualitas keputusan kredit dimaksud eksternal seperti perkembangan kondisi makro ekonomi yang
maka pengajuan proposal kredit dilakukan oleh Analis Kredit dapat mempengaruhi kualitas nasabah, termasuk dengan
yang bersifat independen terpisah dari struktur organisasi menerapkan skenario terburuk (worst case scenario). Hal ini
bisnis, dan diajukan setelah proses analisa kelayakan debitur. ditujukan untuk mengetahui kecukupan modal Bank Bukopin
apabila kualitas kredit mengalami pemburukan.
Sistem pengelolaan risiko kredit juga telah diimplementasikan
pada berbagai aspek pengelolaan risiko kredit. Sistem tersebut Risiko Pasar
antara lain model Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
usaha kecil, menengah, serta usaha komersial dan model administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
scoring risiko kredit untuk usaha mikro hingga usaha kecil secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
dengan nominal tertentu dan kredit konsumer. Bank Bukopin perubahan harga option. Risiko pasar meliputi antara lain risiko
secara berkelanjutan melakukan upaya yang diperlukan untuk suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas dan risiko komoditas.
menyempurnakan model tersebut. Bank mengembangkan Variabel risiko pasar yang dikelola Bank secara individual dalam
sejumlah aplikasi teknologi informasi dalam mendukung proses hal ini adalah suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga
pengelolaan risiko kredit tersebut, seperti Aplikasi Internal adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari
Control System (ICS) yang digunakan dalam pelaksanaan posisi trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis dari
proses kredit UKM dan Komersial, e-flow pada proses kredit posisi banking book, yang disebabkan oleh perubahan suku
Konsumer, serta Sistem Informasi Kredit Mikro pada kredit bunga. Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan nilai
Mikro. posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh
perubahan nilai tukar valuta asing.
Bank KB Bukopin secara berkelanjutan mengelola risiko
kreditnya melalui penetapan dan evaluasi proses dan kebijakan Pengendalian risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko suku
kredit, pengaturan dan evaluasi limit, yang didukung dengan bunga Bank pada trading book antara lain dilakukan melalui
mekanisme pelaporan secara berkala kepada Direksi dan analisis risiko dan limit untuk aktivitas trading yang meliputi
474 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
transaksi Money Market, Foreign Exchange dan Fixed Income pelaksanaan pengelolaan risiko likuiditas, Bank KB Bukopin
Securities (surat berharga). Selain itu, dilakukan proses mark to menjalankan proses identifikasi, pengukuran, monitoring
market secara harian, monitoring Posisi Devisa Neto (PDN) dan dan evaluasi risiko likuiditas secara harian antara lain melalui
Value at Risk (VaR) atas posisi tersebut. pengumpulan data yang terkait dengan pengendalian risiko
likuiditas antara lain meliputi pemenuhan Giro Wajib Minimum,
Dengan mempertimbangkan komposisi portofolio Bank KB posisi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), posisi alat
Bukopin, pengelolaan risiko suku bunga pada banking book likuid, liquidity coverage ratio (LCR), dan net stable funding
menjadi fokus perhatian Bank Bukopin karena posisi banking ratio (NSFR) serta penyampaian laporan rutin yang mencakup
book yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan posisi risiko likuiditas Bank KB Bukopin.
posisi trading book. Hal ini dilakukan antara lain dengan
memperhatikan posisi gap aset dan kewajiban Bank yang Untuk memastikan kemampuan Bank KB Bukopin dalam
sensitif terhadap pergerakan suku bunga dan kecenderungan memenuhi kewajibannya kepada nasabah/counterparty, Bank
pergerakan Suku Bunga Kebijakan Moneter (Policy Rate) Bukopin menerapkan kebijakan pengelolaan likuiditas melalui
Bank Indonesia berupa BI 7-day (Reverse) Repo Rate serta alokasi penempatan pada Cadangan Primer (Primary Reserve)
suku bunga pasar yang dapat mempengaruhi stabilitas dan aset likuid berdasarkan kriteria dan limit tertentu. Bank telah
tingkat profitabilitas Bank KB Bukopin. Pengukuran risiko memiliki Kebijakan Rencana Pendanaan Darurat (Contingency
pada banking book dilakukan dengan menggunakan Interest Funding Plan), yang berisi langkah yang harus dilakukan oleh
Rate Risk Model dengan metodologi repricing profile gap Bank KB Bukopin dalam mengantisipasi dan menghadapi
dan menggunakan skenario pergerakan tingkat bunga hingga perubahan kondisi likuiditas harian sehingga Bank Bukopin
level tertentu sehingga dapat diketahui potential loss yang dapat tetap memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah
dapat berdampak pada profitabilitas dan permodalan Bank diperjanjikan secara tepat waktu dan menjaga kelangsungan
Bukopin. Penilaian risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan proses bisnis Bank Bukopin. Review terhadap kebijakan, sistem
dengan memperhatikan PDN dan volatilitas mata uang asing dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko likuiditas
yang dikelola Bank KB Bukopin, dengan pengendalian risiko dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan Bank
dilakukan melalui monitoring mutasi transaksi valuta asing di Bukopin, ketentuan Bank Indonesia, ketentuan Otoritas Jasa
seluruh kantor cabang dan unit bisnis. Monitoring dan evaluasi Keuangan dan/ atau ketentuan eksternal lainnya.
atas limit-limit yang terkait dengan risiko pasar dilakukan
secara berkala dengan disesuaikan kepada kondisi internal Pengelolaan kondisi likuiditas harian dilakukan oleh Unit
Bank KB Bukopin, ketentuan Bank Indonesia maupun OJK. Treasury dan perubahan eksternal serta makro ekonomi yang
terjadi dengan segera diinformasikan dan diambil strategi serta
Dalam melakukan pengukuran risiko dengan memperhatikan kebijakan internal antara lain melalui mekanisme Assets and
berbagai faktor risiko, Bank Bukopin melakukan stress test Liabilities Management Committee (ALCO).
dengan beberapa skenario, diantaranya skenario terburuk
(worst case scenario). Hal ini ditujukan untuk mengetahui Dalam melakukan pengukuran risiko, Bank KB Bukopin telah
tingkat kemampuan Bank KB Bukopin dalam menghadapi melakukan stress test yang bersifat historis (historical scenario)
berbagai tingkat pergerakan hingga kondisi pasar yang tidak maupun hipotetis (hypothetical scenario) dengan beberapa
normal. Pelaksanaan stress test tersebut dilakukan dengan skenario yang antara lain juga memperhatikan faktor risiko
memperhatikan Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko eksternal seperti perkembangan kondisi makro ekonomi yang
Pasar. Selain itu, Bank KB Bukopin secara berkala melakukan dapat mempengaruhi kondisi pasar dan perilaku nasabah,
back testing untuk keperluan validasi, penyempurnaan termasuk dengan menerapkan skenario terburuk (worst
maupun pengembangan terhadap metodologi, formula, case scenario). Hal ini ditujukan untuk mengetahui tingkat
model, dan penggunaan asumsi pada setiap skenario dalam kemampuan Bank Bukopin dalam memenuhi kewajiban
model pengukuran risiko. Adapun penyempurnaan maupun yang jatuh tempo dalam segala kondisi. Stress test dengan
pengembangan tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan menggunakan skenario yang bersifat historis (historical
dan kompleksitas Bank. scenario) dilakukan untuk menguji berapa lama Bank akan
mampu bertahan dalam menghadapi krisis serta mitigasi yang
Risiko Likuiditas harus dilakukan terkait dengan kondisi tersebut. Sebagai satu
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank dasar asumsi yang digunakan dalam stress test terkait dengan
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber proyeksi dana keluar dari penarikan dana pihak ketiga (DPK)
pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi oleh nasabah, Bank KB Bukopin melakukan pemantauan
yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi pergerakan DPK secara harian, mingguan maupun bulanan
keuangan Bank KB Bukopin. Tujuan utama manajemen risiko untuk mengetahui tingkat pengendapan dana pihak ketiga
untuk risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan (core deposit). Pelaksanaan stress test tersebut dilakukan
ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan dengan memperhatikan Pedoman Pelaksanaan Stress
arus kas. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam Test Risiko Likuiditas. Selain itu untuk mengetahui tingkat
Fungsi Penunjang Bisnis 475
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
kemampuan Bank KB Bukopin dalam memperoleh sumber- Proses manajemen risiko tercermin dari berbagai aktivitas
sumber pendanaan pada kondisi normal maupun krisis, Bank diantaranya:
Bukopin KB juga melakukan pemantauan tingkat akses pasar 1. Identifikasi risiko operasional melalui analisa data/
secara harian antara lain melalui pemantauan pinjaman antar informasi dari berbagai sumber antara lain:
Bank, SWAP forex, penjualan surat berharga, Repo surat a. Hasil analisa risiko pada setiap bisnis proses yang
berharga, penjualan Banker’s Acceptance dan pemanfaatan memiliki potensi risiko.
pinjaman dari pihak lain. b. Analisa data dengan mengidentifikasi kemungkinan
dan dampak risiko operasional setiap aktivitas
Sehubungan dengan penerapan Peraturan Otoritas Jasa operasional melalui hasil pengukuran risiko secara
Keuangan No.42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan mandiri (risk control self-assessment).
Rasio Kecukupan Likuiditas yaitu Liquidity Coverage Ratio (LCR) c. Analisa dengan mengidentifikasi risiko berdasarkan
bagi Bank Umum di mana kewajiban pemenuhan LCR bagi data kejadian kerugian (Loss Event Database).
Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 3 dilakukan secara d. Analisa dari kekurangan maupun pelampauan
bertahap sejak 30 Juni 2016, dan juga Peraturan Otoritas Jasa threshold risiko berdasarkan Key Risk Indicator
Keuangan No. 32/ POJK.03/2016 tentang Perubahan atas (KRI) yang telah ditetapkan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang e. Analisa penyebab risiko mengacu pada hasil
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, Bank KB Bukopin telah temuan atau hasil observasi (data/kejadian
menyampaikan laporan LCR (individual dan konsolidasi) secara lampau) berdasarkan frekuensi dan dampak yang
bulanan ke Otoritas Jasa Keuangan dan mempublikasikan terjadi.
laporan LCR triwulanan (individual dan konsolidasi) pada situs f. Melakukan mapping risk issue pada beberapa
web Bank KB Bukopin Posisi rasio LCR Bank KB Bukopin hingga akvitas/fungsi tertentu dengan dilengkapi
akhir Triwulan IV 2020 secara individual adalah sebesar 90,65% rancangan mitigasi risiko.
sedangkan secara konsolidasi adalah sebesar 87,96% atau g. Secara aktif dan fokus pada setiap kegiatan
berada diatas batas minimal yang harus dijaga secara harian operasional dengan mengumpulkan risk issue yang
yaitu sebesar 100%. ada.
2. Pengukuran risiko operasional dilakukan berdasarkan
Sesuai dengan POJK No. 50/POJK.03/2017 tentang Kewajiban data hasil identifikasi risiko berupa:
Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding a. Top High Risk Issue berdasarkan hasil pengukuran
Ratio), terhitung mulai bulan Januari 2020 Bank KB Bukopin risiko secara mandiri.
telah melakukan pemantauan terhadap pemenuhan rasio b. Top High Risk Issue berdasarkan temuan audit.
pendanaan stabil bersih. Rasio NSFR hingga akhir Triwulan c. Kejadian kerugian yang memiliki dampak tinggi .
IV 2020 secara individual adalah sebesar 87,42%, sedangkan d. Pelampauan threshold beberapa parameter yang
secara konsolidasi adalah sebesar 85,86%. Rasio tersebut dimonitor secara rutin.
berada diatas batas minimal yang harus dijaga yaitu sebesar e. Profil risiko berdasarkan self assessment dan
100%. dampak terhadap tingkat kesehatan.
3. Pemantauan risiko operasional fokus pada produk,
Risiko Operasional teknologi informasi dan aktivitas antara lain:
Pengelolaan risiko operasional yang melekat di seluruh a. Risk Register Information Technology.
aktivitas Perseroan bertujuan untuk meminimalisasi adanya b. Risk Register e-channel.
kerugian bagi Perseroan dengan lebih difokuskan pada aspek c. Risk Register seluruh unit kerja.
sumber daya manusia dan internal proses, namun demikian d. Product Complexity.
pengelolaan risiko operasional tetap memperhatikan aspek e. Melakukan kajian terhadap data kerugian atau
kejadian eksternal yang berpengaruh terhadap operasional kejadian yang berdampak risiko lainnya bagi
Perseroan. perseroan.
4. Pengendalian risiko yang dilaksanakan antara lain:
Kepedulian setiap individu pada seluruh fungsi atas tanggung a. Peningkatan fungsi pengendalian pada setiap
jawab risiko yang melekat pada masing-masing fungsi, secara fungsi melalui penerapan kontrol secara berjenjang
terus menerus dilakukan perbaikan dan peningkatan dalam dan penerapan SLA.
rangka pemahaman yang baik terhadap pengelolaan risiko. b. Peningkatan fungsi pengendalian dengan
melakukan observasi terhadap kualitas kepatuhan
Pengendalian risiko dilaksanakan oleh masing-masing fungsi dan kedisiplinan terhadap prosedur pada setiap
dengan adanya kebijakan dan pedoman atau prosedur untuk aktivitas.
setiap aktivitas pada masing-masing fungsi yang secara c. Peningkatan kontrol dan monitoring terkait produk
menyeluruh dipastikan ketersediaannya dengan disesuaikan dan aktivitas baru.
dengan perkembangan bisnis Perseroan.
476 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
d. Pengendalian risiko operasional dengan Selain itu Divisi tersebut bertanggung jawab untuk memastikan
menerbitkan suatu kajian/opini setelah melakukan penguatan posisi Perseroan dalam seluruh perikatan yang
review terkait kebijakan, prosedur, aktivitas baru, dilakukan dan bertindak sebagai corporate legal dalam setiap
perjanjian kerjasama, produk, dan Teknologi aktivitas.
Informasi.
e. Monitor dan pengendalian risiko operasional Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko
antara lain melalui forum diskusi dan forum hukum secara aktif Divisi Hukum Perusahaan melaksanakan
meeting yang disampaikan dalam bentuk laporan, forum pembahasan risiko atau potensi risiko hukum dan
hasil analisa dan memorandum kepada fungsi/unit pengelolaannya, yaitu dalam bentuk Legal Watch Forum
kerja. ataupun Forum Pengendalian lainnya.
f. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
untuk paham dan dapat mengelola risiko sesuai Peningkatan kepedulian risiko hukum dan penyelesaian masalah
fungsi masing-masing secara terus menerus. hukum menjadi prioritas agar tidak menimbulkan kerugian bagi
g. Pengelolaan risiko dengan penerapan Business Perseroan.
Contingency Plan dalam menghadapi kejadian
eksternal (bencana). Risiko Reputasi
h. Pelaksanaan monitoring secara berkala atas Risiko Reputasi Pengelolaan risiko reputasi disebabkan adanya
keamanan sistem teknologi informasi yang persepsi negatif terhadap Perseroan, secara konsisten dilakukan
dipergunakan oleh Perseroan, termasuk dalam dengan pemantauan dan pengendalian atas adanya indikasi
setiap kegiatan pengujian DRC. ataupun pengaduan yang disampaikan kepada Perseroan.
Dalam pengeleloaan risiko secara terus menerus dilakukan Perseroan melakukan analisis atas setiap pengaduan nasabah
upaya-upaya untuk meningkatkan kepedulian risiko antara lain: ataupun persepsi negatif yang disampaikan melalui media
1. Penerapan Control Self Assessment untuk mengukur untuk memastikan penyebab serta penyelesaiannya. Perseroan
risiko operasional setiap fungsi. membentuk unit khusus yang bertanggung jawab terhadap
2. Peningkatan risk awareness kepada seluruh lapisan pengelolaan risiko reputasi, terutama terkait dengan pengaduan
organisasi perusahaan. nasabah yang dapat disampaikan melalui unit customer care.
Risk Management Tools: Pengelolaan risiko reputasi yang disampaikan secara langsung
Dalam rangka pengelolaan risiko operasional, Perseroan ataupun melalui media online serta media lainnya selalu
mengaplikasikan antara lain: ditingkatkan dan dilakukan mitigasi dengan melakukan Analisis
1. Modul Risk Control Self Assessment (RCSA) manajemen penyebab kejadian yang telah merugikan reputasi Perseroan,
risiko operasional berbasis web yang digunakan untuk misalnya persepsi negatif, pelanggaran etika bisnis, keluhan
mengidentifikasi, mengukur, dan memonitor risiko pada nasabah dan lainnya. Selain itu, Perseroan telah menetapkan
setiap unit kerja. limit risiko untuk penanganan pengaduan Nasabah dalam
2. Modul Loss Event Data berbasis web yang digunakan rangka pengukuran, monitoring, dan pengendalian risiko
untuk analisis historical loss data di mana hasilnya reputasi.
diarahkan untuk memberikan informasi risiko-risiko yang
harus diantisipasi di masa yang akan datang atau tidak Pengendalian risiko reputasi dilaksanakan dengan rangkaian
berulang. kegiatan antara lain:
3. Key Risk Indicator (KRI) yang yang terdiri dari monitoring 1. Secara rutin melakukan monitoring terhadap penanganan
terhadap, yang hasilnya akan digunakan sebagai indikator dan penyelesaian setiap pengaduan yang disampaikan
early warning system atas kemungkinan terjadinya suatu kepada Perseroan.
kejadian risiko. 2. Menggunakan aplikasi yang dapat memonitor proses
penyelesaian pengaduan nasabah yang dilengkapi dengan
Risiko Hukum Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati oleh
Pengelolaan risiko hukum Perseroan adalah dalam rangka seluruh unit terkait, yaitu aplikasi Complaint Tracking
pengamanan Perseroan dari risiko akibat adanya tuntutan System.
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat 3. Meningkatkan pemahaman seluruh staf terhadap risiko
merugikan Perseroan. reputasi yang dapat terjadi di setiap aktivitas layanan
nasabah.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Perseroan membentuk 4. Meningkatkan pemahaman seluruh staf terkait risiko
Divisi Hukum Perusahaan dengan fokus kepada penyelesaian reputasi Perseroan yang melekat dalam setiap tindakan
tuntutan hukum, baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga dan perilaku selama berada dan dalam pelaksanaan fungsi
terhadap Perseroan maupun Perseroan terhadap pihak ketiga. masing-masing.
Fungsi Penunjang Bisnis 477
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Risiko Strategik Dari hasil self assessment yang dilakukan Perseroan atas Profil
Pengelolaan risiko Strategik dilaksanakan melalui monitoring Risiko secara individual maupun secara konsolidasi serta Profil
dan Analisis serta evaluasi atas pencapaian target dan sasaran Risiko Terintegrasi yang disampaikan kepada OJK pada posisi
Perseroan secara detail dan rutin. Desember 2020, predikat risiko Perseroan secara keseluruhan
Pembahasan terkait pencapaian target perusahaan berada pada tingkat risiko komposit Peringkat 3 (Moderate).
dikoordinasikan langsung dari Kantor Pusat melalui pejabat Secara keseluruhan terlihat bahwa dengan mempertimbangkan
yang bertanggung jawab di setiap regional, untuk selanjutnya aktivitas bisnis yang dilakukan, kemungkinan kerugian dan
diteruskan sampai level cabang dan setiap individu. tingkat risiko inheren yang dihadapi Perseroan tergolong
sedang dan masih dapat di-cover oleh permodalan Perseroan.
Selain itu terkait strategi Perseroan selalu dilakukan evaluasi Demikian juga dilihat dari sisi kualitas penerapan manajemen
untuk dapat dilakukan penyesuaian atau perbaikan sesuai risiko secara keseluruhan memadai dibanding potensi kejadian
dengan kondisi perkembangan Perseroan. risiko yang mungkin timbul.
Monitoring atas risiko strategi Pengelolaan dengan melakukan Upaya Peningkatan Budaya Risiko
pengukuran terhadap posisi Perseroan baik diantara industri
perbankan maupun diantara peers group, yang ditindaklanjuti Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas penerapan
dengan langkah langkah mitigasi atas penyebab baik secara manajemen risiko, Perseroan terus mengoptimalkan
internal Perseroan maupun perkembangan kondisi makro pelaksanaan fungsi Komite Pemantau Risiko untuk mendukung
ekonomi yang kemungkinan dapat berdampak pada bisnis efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, pelaksanaan
Perseroan. Komite Manajemen Risiko di tingkat Direksi berikut dengan
pelaksanaan komite pendukungnya, antara lain Komite
Risiko Kepatuhan Support Manajemen Risiko serta Komite Produk dan Aktivitas
Pengelolaan risiko kepatuhan terkait risiko yang melekat Baru. Komite-komite tersebut adalah Komite Ad Hoc yang
pada Perseroan dalam hal peraturan perundang-undangan, anggotanya termasuk perwakilan berbagai fungsi operasional/
ketentuan internal dan ketentuan lain yang berlaku. bisnis dan Divisi yang berbeda.
Peningkatan kepatuhan seluruh unit dan fungsi terhadap Selain komite tersebut di atas, Perseroan terus
peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator selalu menyempurnakan pelaksanaan fungsi komite pendukung
dimonitor dan dikendalikan oleh unit yang khusus me-monitor lainnya seperti Komite Kredit yang mempunyai kewenangan
dan sekaligus mengkoordinir pengendalian risiko kepatuhan. dan berkewajiban untuk memberikan opini, mengevaluasi,
mempertimbangkan dan memutuskan suatu rekomendasi
Perseroan senantiasa melakukan update terhadap peraturan fasilitas kredit serta perubahan-perubahannya dan Assets and
ataupun ketentuan baru dari regulator ataupun instansi terkait Liabilities Management Committee (ALCO) yang bertanggung
dengan segera menyelaraskan pelaksanaannya dalam aktivitas jawab dalam pembahasan dan pengambilan keputusan strategis
setiap unit atau fungsi. terkait pengelolaan produk assets and liabilities dengan tetap
mempertimbangkan aspek pertumbuhan, kesinambungan
Pengukuran risiko kepatuhan adalah mengacu pada hasil bisnis dan profitabilitas.
identifikasi terhadap kejadian pengalaman yang diakibatkan
ketidakpatuhan dengan menghitung besarnya risiko kerugian Inisiatif Strategi Pelaksanaan Manajemen Risiko
menggunakan accounting loss data. Tahun 2020
1. Pelaksanaan pertumbuhan kredit lebih berfokus pada 10. Memorandum No. 12/MEMO-DKM/X/2019 tanggal 23
sektor-sektor ekonomi yang secara makro diperkirakan Oktober 2019 tentang Penetapan Limit Risiko Per Segmen
masih menyumbang pertumbuhan ekonomi yang tinggi Kredit Komersial;
dan memiliki track record kualitas kredit yang baik 11. Surat Edaran No. 062/DIR/III/2020 tentang Pedoman
serta mendorong diversifikasi portofolio kredit untuk Manajemen Risiko Likuiditas Bank;
mengurangi konsentrasi debitur inti. 12. Surat Edaran No. 065/DIR/III/2019 tentang Pedoman
2. Pengelolaan Giro Wajib Minimum (GWM) baik GWM Manajemen Risiko Pasar Bank Bukopin;
dalam Rupiah maupun GWM dalam valuta asing dilakukan 13. Surat Edaran No. 171/DIR/IX/2018 tentang Pedoman
dengan pengelolaan aset likuid dan rasio Liquidity Manajemen Risiko Operasional Bank Bukopin;
Coverage Ratio (LCR) sesuai limit serta pengelolaan Loan 14. Surat Edaran No. 172/DIR/IX/2018 tentang Pedoman
to Funding Ratio (LFR) yang baik dan antisipasi lebih dini Manajemen Risiko Hukum Bank Bukopin;
terhadap kewajiban pemenuhan rasio pendanaan stabil 15. Surat Edaran No. 173/DIR/IX/2018 tentang Pedoman
bersih (Net Stable Funding Ratio/NSFR). Manajemen Risiko Stratejik Bank Bukopin;
3. Pengelolaan repricing gap antara aset dan kewajiban yang 16. Surat Edaran No. 174/DIR/IX/2018 tentang Pedoman
sensitif terhadap perubahan suku bunga dilakukan dengan Manajemen Risiko Reputasi Bank Bukopin;
hati-hati dengan didukung upaya pertumbuhan simpanan 17. Surat Keputusan No. 0017 Tahun 2021 tentang Kebijakan
nasabah yang diarahkan untuk lebih meningkatkan Dasar Manajemen Risiko Bank Bukopin yang berisi
porsi dana nasabah retail terutama berupa CASA untuk kerangka manajemen risiko Bank termasuk penetapan
peningkatan customer base dan mengurangi kerentanan risiko, penetapan metode dalam mengelola risiko, struktur
nasabah terhadap perubahan suku bunga. organisasi bagi pengelolaan risiko, dan pengendalian
4. Pencapaian rencana bisnis didukung oleh penyempurnaan intern Bank;
kebijakan, pedoman, dan prosedur pengendalian internal 18. Surat Edaran No. SE. 054-DIR-V-2017 tentang Pedoman
yang disesuaikan dengan arah perkembangan bisnis Bank manajemen risiko Kepatuhan bank bukopin;
serta penerapan standarisasi delivery atas layanan baik 19. Surat Edaran No. 080/DIR/V/2016 tentang Pedoman
terhadap unit kerja internal maupun eksternal. Pelaksanaan Stress Test Risiko Kredit;
20. Surat Edaran No. 039/DIR/III/2016 tentang Pedoman
Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko Pelaksanaan Stress Test Risiko Pasar;
21. Surat Edaran No. 242/DIR/IX/2019 Tentang Pedoman
Perseroan senantiasa melakukan evaluasi terhadap efektifitas Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas
sistem manajemen risiko. Dalam mendukung rangka (Liquidity Coverage Ratio);
implementasi rencana strategis Perseroan, di antaranya adalah: 22. Surat Edaran No. 243/DIR/IX/2019 Tentang Pedoman
1. Memo No. 193/Memo-DERM/XII/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Perhitungan Kewajiban Pemenuhan Rasio
Backtesting atas Model Pengukuran Risiko Kredit; Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio);
2. Surat Edaran No. 070/DIR/III/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Stress Test Risiko Likuiditas; Selain itu, dalam rangka memenuhi ketentuan dari Otoritas Jasa
3. Surat Edaran No. 061/DIR/III/2020 tanggal 13 Maret 2020 Keuangan terkait penerapan manajemen risiko terintegrasi,
tentang Pengelolaan Limit Dealer Treasury; Perseroan sebagai Entitas Utama telah menyusun beberapa
4. Surat Edaran No. 119/DIR/V/2020 tentang Pedoman kebijakan terkait penerapan manajeman risiko terintegrasi,
Manajemen Risiko Kredit Bank Bukopin; di antaranya: Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi
5. Memorandum No. 006/MEMO-DKM/II/2020 tanggal 27 Konglomerasi Keuangan Bank KB Bukopin; Pedoman
Februari 2020 tentang Penetapan Limit Sektor Usaha Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi
Kredit Komersial Tahun 2020; Keuangan Bank KB Bukopin; Pedoman Penilaian Profil Risiko
6. Surat Keputusan No 0450 tahun 2019 tentang Pedoman Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank KB Bukopin dan
Penilaian Profil Risiko Manajemen Risiko Bank Bukopin; Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi
7. Surat Keputusan No. 0017 Tahun 2021 tentang Kebijakan Konglomerasi Keuangan Bank KB Bukopin.
Dasar Manajemen Risiko;
8. Surat Edaran No. 144/DIR/VII/2019 tanggal 9 Juli 2019 Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
tentang Keibjakan Assets and Liabilities Management
Committee (ALCO); Dengan telah dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
9. Surat Keputusan No. 1713/DIR/XI/2019 tanggal 19 No. 45/POJK.03/2020 tanggal 16 Oktober 2020 tentang
Novembner 2019 tentang Penetapan Limit Risiko Sesuai Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Risk Appetite dan Risk Tolerance PT. Bank Bukopin Tbk Keuangan No. 14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
Terhadap Aktivitas Kredit Personal; Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Fungsi Penunjang Bisnis 479
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Keuangan, Perseroan sebagai Entitas Utama, telah membentuk Bank Bukopin Tbk, Surat Edaran Direksi No. 111/DIR/V/2018
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi di tingkat Direksi dengan tanggal 30 Mei 2018 tentang Pedoman Penerapan Manajemen
Ketua Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah Direktur Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin
Perseroan yang membawahi fungsi manajemen risiko dan Tbk dan Surat Edaran Direksi No. SE/067/DRK/XII/2015 tanggal
anggota komite risiko adalah Direktur yang mewakili Lembaga 15 Desember 2015 tentang Pedoman Penilaian Profil Risiko
Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Perseroan serta Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
pejabat eksekutif. Penerapan manajemen risiko terintegrasi tersebut mencakup:
Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Komite 1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
Manajemen Risiko Terintegrasi didukung oleh Satuan Kerja 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
Manajemen Risiko Terintegrasi yang saat ini dijalankan oleh Manajemen Risiko Terintegrasi;
Divisi Enterprise Risk Management. Dalam melaksanakan 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
tugasnya, Divisi Enterprise Risk Management berkoordinasi pengendalian Risiko secara terintegrasi, dan sistem
dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi manajemen informasi Manajemen Risiko Terintegrasi;
risiko pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap
Konglomerasi Keuangan Perseroan. Sebagai acuan dalam penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
pelaksanaan penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
Perseroan telah mengeluarkan beberapa ketentuan internal Adapun jenis risiko yang wajib dikelola dalam Manajemen Risiko
terkait diantaranya: Surat Keputusan Direksi No. 2105 Tahun Terintegrasi mencakup 10 (sepuluh) jenis risiko, yaitu risiko
2015 tanggal 16 November 2015 tentang Kebijakan Dasar kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko
Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT hukum, risiko reputasi, risiko strategik, risiko kepatuhan, risiko
transaksi intra-grup dan risiko asuransi.
480 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank KB Bukopin menetapkan Sistem Pengendalian Intern 1. Struktur organisasi yang memadai;
sebagai komponen pengawasan yang penting dalam 2. Gaya kepemimpinan dan filosofi manajemen KB Bukopin;
pengelolaan Bank dan menjadi acuan kegiatan operasional 3. Integritas dan nilai-nilai etika serta kompetensi seluruh
Bank yang sehat dan terkendali. pegawai;
4. Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia KB Bukopin;
Sistem Pengendalian Intern mendukung pencapaian tujuan 5. Atensi dan arahan manajemen KB Bukopin dan komite
kinerja Bank, untuk meningkatkan nilai bagi stakeholder, lainnya, seperti Komite Manajemen Risiko; dan
meminimalisir risiko kerugian dan menjaga kepatuhan pada 6. Faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi operasional KB
ketentuan dan peraturan penundang-undangan yang berlaku. Bukopin dan penerapan Manajemen Risiko.
Tujuan Pengendalian Penilaian Risiko dilakukan pula oleh auditor intern sehingga
cakupan audit yang dilakukan lebih luas dan menyeluruh.
1. Kepatuhan Terhadap Ketentuan dan Peraturan Perundang-
undangan (Tujuan Kepatuhan). Penilaian Risiko ini dilakukan dengan mengidentifikasi jenis
2. Dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua kegiatan Risiko yang dihadapi oleh Bank KB Bukopin, penetapan limit
usaha KB Bukopin telah dilaksanakan sesuai dengan Risiko, dan teknik pengendalian Risiko tersebut. Metodologi
ketentuan dan peraturan perundang-undangan, baik penilaian Risiko harus menjadi tolak ukur untuk membuat profil
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, Otoritas Risiko dalam bentuk dokumentasi data, yang dapat diperbarui
Jasa Keuangan maupun kebijakan, ketentuan, dan secara berkala.
prosedur intern yang ditetapkan oleh Bukopin.
3. Tersedianya Informasi Keuangan dan Manajemen yang Aktivitas Pengendalian
Lengkap, Akurat, Tepat Guna, dan Tepat Waktu atau
Tujuan Informasi (Tujuan Informasi). Kegiatan pengendalian harus melibatkan seluruh pegawai
4. Dimaksudkan untuk menjamin tersedianya laporan termasuk Direksi, kegiatan pengendalian akan berjalan efektif
yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu yang apabila direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan
diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang Risiko yang telah diidentifikasi.
tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Efektivitas dan Efisiensi dalam Kegiatan Usaha KB Bukopin Kegiatan Pengendalian meliputi kebijakan, prosedur, dan praktik
(Tujuan Operasional). yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai Bank bahwa
6. Dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi arahan Direksi dan Dewan Komisaris Bank KB Bukopin telah
terhadap penggunaan aset dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian diterapkan
dalam rangka melindungi KB Bukopin dari Risiko kerugian. pada semua tingkatan fungsional sesuai dengan struktur
7. Meningkatkan Efektivitas Budaya Risiko (Risk Culture) organisasi Bank KB Bukopin, yang paling sedikit meliputi:
pada Organisasi KB Bukopin Secara Menyeluruh (Tujuan 1. Kaji Ulang Manajemen (Top Level Reviews)
Budaya Risiko). 2. Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review)
8. Dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan dan 3. Pengendalian Sistem Informasi
menilai penyimpangan secara dini serta menilai kembali 4. Pengendalian Aset Fisik
kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di Bukopin 5. Dokumentasi
secara berkesinambungan.
Informasi dan Komunikasi
Lingkungan Pengendalian
Sistem Informasi harus dapat menghasilkan laporan mengenai
Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan Manajemen
komitmen, perilaku, kepedulian serta langkah Direksi dan Risiko, dan pemenuhan ketentuan yang mendukung
Dewan Komisaris dalam melaksanakan kegiatan pengendalian pelaksanaan tugas Direksi dan Dewan Komisaris. Informasi
operasional KB Bukopin. Unsur-unsur lingkungan pengendalian meliputi:
Bukopin meliputi:
Fungsi Penunjang Bisnis 481
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
1. Informasi internal dan eksternal yang cukup dan yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi kegiatan
menyeluruh yang diperlukan rangka pengambilan operasional, tujuan pelaporan yang berkaitan dengan
keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. pelaporan keuangan yang andal, tepat waktu dan transparan
2. Informasi dapat dipercaya mengenai seluruh aktivitas sebagaimana ditetapkan oleh regulator serta tujuan kepatuhan
fungsional Bank Bukopin. yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan
3. Sistem yang digunakan baik sistem penyimpanan dan perundangan yang berlaku. Ketiga tujuan tersebut dicapai
penggunaan data elektronik harus dijamin keamanannya, melalui 5 (lima) komponen pengendalian internal yaitu:
dipantau oleh pihak yang independen (auditor intern), dan 1. Lingkungan Pengendalian yang merupakan seperangkat
didukung oleh program kontinjensi yang memadai. standar, proses dan struktur yang memberikan dasar untuk
4. Ketersediaan bukti dan dokumen yang memadai dalam melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisasi.
rangka mendukung proses jejak audit. 2. Penilaian Risiko yaitu suatu proses yang dinamis dan
interaktif untuk mengidentifikasikan dan menilai risiko
Sistem Komunikasi harus mampu memberikan informasi kepada terhadap pencapaian tujuan.
seluruh pihak, baik intern maupun ekstern seperti Otoritas Jasa 3. Aktivitas Pengendalian yang dilakukan pada semua
Keuangan, auditor ekstern, Pemegang Saham, dan nasabah tingkatan entitas yang mencakup penetapan.
Bank. 4. Kebijakan, ketentuan, prosedur serta kepatuhan dalam
implementasi dalam seluruh kegiatan operasional.
Aktivitas Pemonitoran 5. Informasi dan Komunikasi yaitu suatu mekanisme
komunikasi yang melibatkan semua pihak yang dilakukan
Pemantauan dilakukan secara terus menerus terhadap secara kontinu dalam berbagi informasi yang relevan dan
efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern berkualitas baik yang bersumber dari internal maupun
melalui three lines of defenses Pemantauan terhadap Risiko eksternal untuk mendukung pengendalian internal.
utama Bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian 6. Pemantauan, merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan
dari kegiatan Bank sehari-hari termasuk evaluasi secara secara berkesinambungan untuk memberikan keyakinan
berkala, baik oleh satuan kerja operasional (risk taking unit) atas kecukupan pengendalian internal.
maupun oleh SKAI.
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal
Penyampaian penilaian audit intern oleh Satuan Kerja Audit
Intern disampaikan langsung kepada Direktur Utama, Dewan Evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal pada Bank
Komisaris, Komite Audit dan Direktur yang membawahkan KB Bukopin dijalankan oleh fungsi pengendalian pada layer
fungsi kepatuhan. kedua, yaitu Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen
Risiko, dan Divisi Quality Assurance, serta layer ketiga yaitu
Terhadap kelemahan dalam pengendalian intern, baik yang Satuan Kerja Audit Internal, guna memastikan tingkat efektivitas
diidentifikasi oleh Satuan Kerja Operasional (risk taking unit), sistem pengendalian internal Bank KB Bukopin.
SKAI, maupun pihak lainnya, akan segera dilaporkan kepada
pejabat dan/atau Direksi yang berwenang untuk menjadi Pada tahun 2020, guna meningkatkan efektivitas sistem
perhatian dan dilakukan tindakan perbaikan. Kelemahan pengendalian internal, Bank Bukopin telah melaksanakan
pengendalian intern yang material harus dilaporkan kepada langkah-langkah tindak lanjut untuk meminimalisir risiko dan
Dewan Komisaris. melakukan perbaikan-perbaikan antara lain dalam bentuk
pengkinian kebijakan/prosedur/sistem.
Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan
Kesesuaian dengan Coso-Internal Control Berdasarkan evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian
Framework internal yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal, Dewan
Komisaris melalui peran Komite Audit melakukan telaah atas
Sistem pengendalian internal Bank yang berjalan saat ini laporan yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Komite Audit.
telah sesuai dengan COSO Framework, pengendalian internal Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan selama tahun 2020,
melibatkan seluruh pihak dalam Perseroan dimulai dari menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pada Bank
karyawan, pejabat sampai pada Direksi dan Dewan Komisaris. KB Bukopin telah memadai.
Fungsi Kepatuhan
Kedudukan Fungsi Kepatuhan dalam Organisasi 1. Surat Keputusan Direksi No. 508A Tahun 2011 tentang
Kebijakan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Bukopin;
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank mengacu pada pada 2. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001 Tahun 2017
POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Fungsi Kepatuhan Bank tentang Pedoman Pengawasan Dewan Komisaris Terhadap
Umum yaitu mengelola langkah-langkah yang bersifat ex-ante Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan di PT Bank Bukopin Tbk;
(preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, 3. Surat Edaran Direksi No. SE/009/DIR/IV/2013 tentang
sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Pelaksanaan Fungsi Satuan Kerja Kepatuhan dalam
Bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan peraturan Compliance Checklist;
perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan 4. Surat Edaran Direksi No. SE/013/DIR/VI/2013 tentang
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank Petunjuk Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dalam
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas Memastikan terhadap Pelaksanaan Pemenuhan Komitmen
lain yang berwenang. Kepada Bank Indonesia, Pihak Regulator dan/atau Pihak
Otoritas yang Berwenang;
Pedoman Operasional Kepatuhan 5. Surat Edaran Direksi No. SE/054/DIR/V/2017 tentang
Pedoman Manajemen Risiko Kepatuhan Bank Bukopin;
Berdasarkan ketentuan Internal Bank KB Bukopin, telah diatur 6. Surat Edaran Direksi No. SE/155/DIR/VIII/2018 tentang
beberapa pedoman operasional sebagai dasar pelaksanaan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Satuan Kerja Kepatuhan
Fungsi Kepatuhan diantaranya: dalam Perkreditan.
Fungsi Penunjang Bisnis 483
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Satuan Kerja Kepatuhan bersifat independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan dibentuk untuk
membantu pelaksanaan tugas dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan selaku Direktur yang membawahkan
Fungsi Kepatuhan di Bank KB Bukopin. Kedudukan Satuan Kerja Kepatuhan adalah setingkat Departemen.
Direktur Kepatuhan
Kepala Departemen
Kepatuhan/AML
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah Bapak Hari Wurianto selaku Direktur Kepatuhan Profil ringkas dapat dilihat
pada bagian Profil Direksi. Pengangkatan Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan telah melalui proses fit and proper test sesuai
dengan ketentuan Regulator.
484 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Satuan Kerja Kepatuhan, mengacu kepada Kebijakan Kepatuhan Bank KB Bukopin dan
dilaporkan kepada Regulator, dan dilakukan oleh Direktur Utama atas rekomendasi Direksi untuk kemudian bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Kimin
VP Compliance & AML Departemen
Usia 51 Tahun
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta Selatan
Riwayat Pendidikan S1 Ekonomi dari Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang
Riwayat Pekerjaan 1. Koordinator Operasi KC Semarang (Agustus 2010 – Juli 2013)
2. Koordinator Pelayanan KC Magelang (Agustus 2013 – Januari 2014)
3. Manager Pelayanan & Operasi KC Magelang (Januari 2014 - November 2014)
4. Manager Pelayanan & Operasi KC Sidoarjo (November 2014 - Desember 2016)
5. Manager Pelayanan & Operasi KC Yogyakarta (Januari 2017 - Desember 2017)
6. Manager Pelayanan & Operasi KC Makassar (Januari 2018 - Februari 2019)
7. Kepala Divisi Kepatuhan / PKPN Kantor Pusat (Februari 2019 - sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan Surat Keputusan No. SKEP/0161 – DIR/II/2019 tanggal 11 Februari 2019
Sertifikasi BSMR Level IV
Sertifikasi Kepatuhan Level II
Berdasarkan POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi kepatuhan Bank Umum, dijelaskan bahwa Tugas dan Tanggung
Jawab Satuan Kerja Kepatuhan adalah sebagai berikut:
1. Membuat langkah untuk mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang
organisasi.
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum.
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki
oleh Bank dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan kaji ulang dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Melakukan upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai
dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Melakukan tugas lain yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Fungsi Penunjang Bisnis 485
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Prinsip Kepatuhan
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank mengacu pada pada POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Fungsi Kepatuhan Bank Umum yaitu
mengelola langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur,
serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
otoritas pengawas lain yang berwenang.
486 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Rencana Kerja Satuan Kerja Kepatuhan h. Dalam rangka memastikan sikap dan perilaku seluruh
jajaran Bank Bukopin yang dapat mempengaruhi
Rencana Strategis Divisi Kepatuhan yang ditetapkan untuk efektifitas dalam pencapaian visi, misi, dan
tahun 2020 yaitu: sasaran perusahaan serta untuk mengantisipasi
1. Mewujudkan budaya patuh dengan meningkatkan berbagai perubahan, maka Direksi telah melakukan
compliance awareness pada semua tingkatan organisasi penyempurnaan Kode Etik Bank Bukopin yang
Bank Bukopin dengan melaksanakan berbagai program diberlakukan bagi seluruh jajaran Bank Bukopin.
compliance campaign dan pengembangan metode Atas penyempurnaan Kode Etik Bank Bukopin
sosialisasi produk regulasi & kebijakan. telah dilakukan beberapa kegiatan sosialisasi
2. Meningkatkan pengelolaan risiko kepatuhan dengan melalui Town Hall Meeting dan dilanjutkan dengan
memastikan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh
pemantauan dan pengendalian risiko untuk meminimalisir jajaran Bank Bukopin.
dampak yang disebabkan adanya not compliance event. 2. Meningkatkan pengelolaan risiko kepatuhan yang dihadapi
3. Meningkatkan tata kelola perusahaan Bank Bukopin oleh Bank, dengan cara:
termasuk memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan a. Melakukan Credit Compliance Advisory atas proses
anggota konglomerasi keuangan Bank Bukopin untuk pengajuan kredit dengan melakukan kajian dan/atau
memenuhi harapan para pemangku kepentingan opini atas Compliance & Risk Assessment (CRA) yang
(stakeholders). dilakukan oleh Analis Kredit.
4. Penguatan peran dan fungsi Divisi Kepatuhan sebagai 2nd b. Melakukan identifikasi atas laporan hasil pemeriksaan
line of defense untuk memastikan setiap komitmen Bank SKAI dan/atau Laporan DQAS untuk menetapkan
Bukopin terhadap pemenuhan peraturan perundang- profil risiko kepatuhan pada penilaian risiko periode
undangan yang berlaku termasuk penerapan program bulan berjalan.
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris c. Melakukan Compliance on Site mengumpulkan data
(APU PPT). dan informasi sehingga dapat diketahui root cause
yang terjadi dan dapat dilakukan mitigasi risiko atas
Dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan, beberapa inisiatif Compliance Risk yang terjadi.
untuk menunjang tercapainya rencana strategis Bank KB d. Melakukan pemantauan terhadap ketepan waktu
Bukopin terkait kepatuhan adalah: dan kebenaran data/infomasi atas pelaporan Bank
1. Untuk mendorong terwujudnya Budaya Kepatuhan dan kepada regulator termasuk melakukan pemantauan
meningkatkan compliance awareness seluruh tingkatan dan analisa terhadap pembebanan denda-denda
organisasi Bank, maka melalui Divisi Kepatuhan akan yang diterima Bank sebagai akibat dari pelanggaran
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: kewajiban pelaporan tersebut.
a. Secara bersama-sama dengan Direksi dan/atau e. Melakukan koordinasi dengan DQAS & SKAI untuk
Dewan Komisaris melaksanakan program compliance melakukan Compliance Assessment baik yang terkait
campaign kepada pelaksana Bank, secara berkala. operasional maupun bisnis proses untuk memastikan
b. Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan kepatuhan unit kerja terkait terhadap ketentuan
eksternal pada setiap tingkatan organisasi secara Internal/prosedur atau ketentuan eksternal yang
konsisten dan berkelanjutan. berlaku.
c. Menerbitkan Compliance News Letter, berupa ulasan 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, prosedur serta
terkait isu-isu regulasi yang up to date dan selaras kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
dengan kebutuhan pengelola dan pelaksana Bank. dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank
d. Melakukan pengukuran tingkat pemahaman karyawan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
terhadap ketentuan eksternal maupun internal berlaku, dengan cara:
melalui Compliance Test yang diselenggarakan a. Memastikan kecukupan ketentuan internal dan/atau
secara berkala. prosedur atas pelaksanaan produk dan kegiatan
e. Enhanced Web IGRC (Integrated Governance Risk usaha Bank dengan melakukan Gap Analisys atas
and Compliance) guna meningkatkan layanan Sistem ketentuan internal dan/ atau prosedur yang telah
Informasi peraturan Eksternal dan Internal. dibuat ditetapkan.
f. Pembuatan Media Sosialisasi untuk meningkatkan b. Memberikan opini kepatuhan dalam proses
kualitas dan ketepatan dalam penyampaian informasi penyusunan kebijakan, ketentuan, produk atau
dan sosialisasi dalam mewujudkan budaya kepatuhan. aktivitas baru prosedur dan kegiatan usaha bank.
g. Melakukan sosialisasi atas hasil Compliance c. Membuat compliance checklist atas proses fit &
Assessment yang dilakukan oleh Divisi Kepatuhan proper test terhadap Direksi dan Dewan Komisaris,
baik melalui media forum group discussion maupun pembukaan dan atau perubahan status kantor,
media sosial pada karyawan Bank KB Bukopin. produk atau aktivitas baru dan dokumen pelaporan
lainnya.
Fungsi Penunjang Bisnis 487
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
4. Memastikan tercapainya kepatuhan Bank terhadap Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Kepatuhan
komitmen yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan,
Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
berwenang, melalui: 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
a. Pemantauan dan reminder terhadap tindak lanjut Umum, Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan Pelaksanaan
penyelesaian komitmen hasil audit OJK, BI dan/atau Fungsi Kepatuhan secara Semesteran kepada Otoritas Jasa
regulator lainnya. Keuangan yang di dalamnya memuat beberapa aktivitas
b. Merumuskan usulan dan mendorong implementasi pelakasanaan tugas Satuan Kerja Kepatuhan yaitu antara lain:
atas rencana tindak dan perbaikan atas hasil temuan 1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada
audit internal dan/atau audit eksternal melalui sistem semua tingkatan organisasi Bank diantaranya dengan
informasi monitoring hasil temuan. cara:
5. Memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance a. Melakukan Sosialisasi atas Regulasi yang dikeluarkan
(GCG) dan Tata Kelola Terintegrasi. oleh Regulator dan Ketentuan Internal kepada
6. Menerapkan program Anti Pencucian Uang dan Direksi, seluruh Cabang/Divisi dan Unit-unit terkait
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) bagi baik dalam rapat secara langsung maupun melalui
Bank Umum diantaranya dengan cara: media Bukopin Office Communication (BOC). Selama
a. Memastikan adanya sistem yang mendukung program Tahun 2020 jumlah sosialisasi yang dilakukan oleh
APU dan PPT dengan cara melakukan Reenginering Satuan kerja Kepatuhan atas regulasi dan/atau
System AML untuk pelaporan goAML tahun 2021. ketentuan yang diterbitkan oleh Regulator adalah
Memastikan sistem IT dapat mensupport pelaporan sebanyak 29 (dua puluh sembilan) kali;
ke PPATK dan melakukan monitoring atas transaksi b. Sosialisasi secara langsung dengan Direktur/Divisi/
dan data nasabah. Unit kerja terkait terkait peraturan, komitmen atau
b. b. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, ketentuan tertentu, diantaranya:
dan pemahaman mengenai program APU PPT • Pembahasan Laporan Restrukturisasi Kredit
melalui kegiatan sosialisasi secara berkala dan Sesuai POJK 40/POJK.03/2019 tentang Penilaian
mengembangkan modul e-learning untuk materi Kualitas Aset Bank Umum pada 14 Januari 2020.
APU PPT. • Pembahasan UR Aplikasi Anti Money Laundering
c. Melakukan pengelompokan nasabah berdasarkan dan Otomasi Laporan APU & PPT pada 26
profil risiko melalui pendekatan Risk Based Approach Februari 2020.
(RBA). • Rapat Update dan Klasifikasi Ketentuan Internal
d. Melakukan pemantauan terhadap aktivitas pada 20 Februari 2020.
penerapan APU & PPT dan sebagai counterparty • Rapat Perihal Laporan Restrukturisasi Kredit
Pihak Penyidik dan Regulator dalam pencegahan pada 11 Maret 2020.
tindak pidana pencucian uang dan pencegahan • Pembahasan Antisipasi Covid-19 pada 10 Maret
pendanaan terorisme. 2020.
e. Menyampaikan kewajiban pelaporan terlait • Pembahasan Produk Skim DDC Invoice
Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Financing pada 6 Maret 2020.
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) sesuai • Tindak Lanjut Pembahasan proses
dengan ketentuan perundang-undangan yang Restrukturisasi pada 4 Mei 2020.
berlaku. • Pembahasan gap analisis pelaporan dan
f. Membuat dashboard AML menggunakan Power BI pelaksanaan kebijakan stimulus COVID 19
- Microsoft sebagai alat bantu dalam melakukan tanggal 30 April 2020.
monitoring terhadap pelaporan APU dan PPT Bank • Pembahasan terkait risiko kepatuhan atas
Bukopin. Dashboard ini bertujuan untuk melihat pemenuhan action plan Bank Bukopin kepada
aktivitas seluruh transaksi laporan dengan fungsi OJK dan revisi kertas kerja laporan fungsi
adalah sebagai berikut : kepatuhan semester II tahun 2019 tanggal 15
• Review kepatuhan pelaporan sesuai waktu yang Mei 2020.
sudah ditentukan. • Online Focus Group Discussion (FGD) dengan
• Review transaksi yang dikecualikan. Bank Indonesia untuk mendapatkan informasi
• Review nasabah terkait Risk Based Approach. dan respon industri perbankan terkait dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.
23 Tahun 2020 tentang Program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) sebagai dampak dari
pandemi COVID-19 tanggal 02 Juni 2020.
488 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
• Pembahasan laporan tindak lanjut surat teguran • Aktif sebagai counterpart Tehnichal Assistance
Bank Indonesia atas intruksi settlement yang BRI, komunikasi dan laporan kepada OJK dan BI.
gagal settle di system BI/RTGS dan SKN BI • Terlibat langsung dalam diskusi opini proses
tanggal 10 Juni 2020. masuknya KB Kookmin menjadi Pemegang
• Pembahasan Letter Of Undertaking (LOU) dan Saham Pengendali.
perjanjian penampungan (Esscrow Agreement) • Terlibat dalam diskusi, opini dalam proses
antara Bank Bukopin dengan KB Kookmin pada PMTHMETD.
tanggal 19 Juni 2020. • Memberikan opini yang berkaitan dengan
• Video Conference dengan Bank Indonesia aktivitas bisnis pada masa Bank dalam
terkait pembahasan protokol penanganan krisis pengawasan intensif.
dan pengelolaan likuiditas tanggal 24 Juni 2020. • Memberikan rekomendasi beberapa pertanyaan
• Rapat Penyamaan Persepsi Tindak Lanjut terkait rencana penarikan dana pihak terkait.
Rekomendasi OJK dan Usulan-Usulan Potensi • Melakukan diskusi dan konsultasi yang berkaitan
Bisnis. dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN) dan
• Rapat Pembahasan Kertas Kerja Self Assessment Utang Luar Negeri (ULN) sampai permohonan
GCG Semester I Tahun 2020. persetujuan pengecualian ke BI.
• Pembahasan Pending RTGS dan komplain • Diskusi berkaitan dengan Tenaga Kerja Asing.
nasabah. • Diskusi opini dan rekomendasi Kelompok Usaha
• Pembahasan Format Laporan Bulanan Bank, Sinergi perbankan dan Konglomerasi
Restrukturisasi Kredit. keuangan.
• Rapat Pembahasan Kartu Kredit. • Memberikan rekomendasi/opini bisnis kartu
• Rapat Kesiapan BI Antasena. kredit pada masa sanksi, monitoring dan
• Rapat Koordinasi Perihal Teknis Pelaporan PJSP. melakukan koordinasi dengan BI.
• Rapat Pembahasan Kewajiban Penyesuaian 2. Melakukan pengelolaan Risiko Kepatuhan yaitu antara
Sub Rekening Efek dan Penggunaan Sub lain:
Rekening Efek (Sementara) Untuk Kepentingan a. Adanya sanksi denda selama Tahun 2020 sebesar
Penyimpanan Dan Distribusi ESOP/MSOP. Rp12.026.137.835,- . Sebagian besar dari denda
• Rapat Follow Up Temuan OJK Periode tersebut merupakan akibat dari kondisi perusahaan
Pemeriksaan 2019. dan lainnya yaitu denda pelaporan - pelaporan LBBU,
c. Memastikan ketersediaan ketentuan internal Bank Pelaporan LKPBU, Pelaporan LHBU koreksi offline
dan ketentuan Eksternal (UU, PBI dan SEBI, POJK LBBU.
dan SEOJK dan ketentuan regulator lainnya) dengan
melakukan Uploading dan/atau Updating ketentuan Atas beberapa sanksi tersebut telah ditindaklanjuti
kedalam website internal Integrate Governance oleh Departmen Kepatuhan, diantaranya:
Risk Compliance (IGRC). Selama Tahun 2020 telah • Departemen Kepatuhan telah menyusun kertas
dilakukan Uploading dan/atau Updating ketentuan ke kerja monitoring laporan dengan mencantumkan
dalam website internal IGRC sebanyak 256 peraturan. jumlah dan hasil investigasi penyebab terjadinya
d. Dalam rangka memastikan sikap dan perilaku seluruh denda termasuk mencantumkan upaya tindak
jajaran Bank Bukopin yang dapat mempengaruhi lanjut yang harus dilaksanakan oleh Divisi
efektifitas dalam pencapaian visi, misi, dan Kepatuhan.
sasaran perusahaan serta untuk mengantisipasi • Menyampaikan hasil investigasi dan melakukan
berbagai perubahan, maka Direksi telah melakukan reminder kepada unit kerja terkait untuk
penyempurnaan Kode Etik Bank Bukopin yang melakukan mitigasi risiko atas denda yang dapat
diberlakukan bagi seluruh jajaran Bank Bukopin. terjadi dikemudian hari.
Atas penyempurnaan Kode Etik Bank Bukopin • Memperhitungkan denda dalam penilaian
telah dilakukan beberapa kegiatan sosialisasi indeks kepatuhan dalam penilaian KPI masing-
melalui Town Hall Meeting dan dilanjutkan dengan masing Departemen.
penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh b. Memperkuat sistem pengendalian intern dengan
jajaran Bank Bukopin. melakukan pengumpulan data-data dan informasi
e. Menjalankan Fungsi Konsultatif untuk mendiskusikan dari seluruh kantor cabang untuk kemudian
hal -hal yang bersifat strategis, diantaranya: disampaikan kepada unit kerja terkait sebagai
• Terlibat langsung dalam kajian alternatif masukan untuk dilakukan perbaikan kedepan yaitu
sumber dana masa krisis, Langkah – langkah diantaranya:
penanganan Bank masa krisis sesuai ketentuan • Penyampaian untuk perbaikan master kredit
regulator. yang belum diotorisasi (status 0) pada AS 400.
Fungsi Penunjang Bisnis 489
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
c. Memastikan Kesesuaian Aturan Internal dengan di Bank Bukopin antara lain jumlah karyawan
Aturan Eksternal, dengan melakukan gap analysis Positif, PDP dan ODP COVID-19 dan jumlah
antara ketentuan/peraturan eksternal (BI, OJK, Bursa penutupan/pembukaan kembali jaringan kantor
Efek dsb) dan kebijakan internal Bank dan melakukan seluruh Indonesia.
reminder kepada Unit Terkait untuk melakukan review • Memonitor dan melakukan analisa terhadap
ataupun Internalisasi kebijakan melalui Memorandum ketentuan/kebijakan eksternal baru yang
internal. berkaitan dengan COVID-19, untuk memastikan
pelaksanaan kegiatan usaha telah dilaksanakan
Hasil dari mapping ketentuan internal sebanyak 115 sesuai dengan peraturan terkait COVID-19
ketentuan internal yang berlaku sampai dengan termasuk menganalisa stimulus apa yang
tanggal 31 Desember 2020 dapat disampaikan bahwa dapat dimanfaatkan oleh Bank Bukopin secara
aturan internal yang telah sesuai dengan ketentuan Optimal.
eksternal adalah sebesar 87.83% dan ketentuan • Merekomendasikan untuk dilakukan penyusunan
internal yang telah tersedia namun harus dilakukan kebijakan internal untuk menindaklanjuti
review/updating adalah sebesar 8.70%. Sedangkan beberapa ketentuan/kebijakan baru terkait
sisanya sebesar 3.48% belum dilakukan internalisasi. COVID-19.
Sebagai salah satu contoh ketentuan internal yang 4. Memastikan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh
perlu dilakukan review adalah Surat Keputusan Nomor Bukopin kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia
508 A Tahun 2011 tentang Kebijakan Pelaksanaan dan otoritas yang berwenang dengan melakukan:
Fungsi Kepatuhan dan salah satu contoh ketentuan a. Monitoring follow up Komitmen terhadap regulator
eksternal yang perlu dilakukan internalisasi adalah (Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan otoritas
SEOJK No 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola yang berwenang lainnya), dengan salah satunya
Perusahaan Terbuka yang merekomendasikan agar menyampaikan reminder kepada Divisi/Cabang
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan komunikasi terkait atas pemenuhan Tindak Lanjut Komitmen
dengan Pemegang Saham/Investor. Hasil Temuan Pemeriksaan sebanyak 43 reminder
d. Dengan diterbitkannya berbagai kebijakan baru selama Tahun 2020.
terkait dengan stimulus, pemberian insentif, serta b. Menyampaikan Laporan Tindak Lanjut Komitmen
relaksasi oleh regulator terkait dengan dampak Hasil Pemeriksaan kepada Otoritas Jasa Keuangan,
penyebaran COVID-19 termasuk adanya kewajiban Bank Indonesia dan otoritas yang berwenang
pelaporan monitoring Bank terhadap dampak yang sebanyak 36 Laporan selama Tahun 2020.
dialami oleh Bank Bukopin, maka melalui Divisi
Kepatuhan telah dilaksanakan beberapa hal sebagai Dari hasil monitoring dan laporan tindak lanjut diatas,
berikut: dapat disampaikan bahwa total persentase pemenuhan
• Melaporkan secara rutin secara harian kepada komitmen atas hasil pemeriksaan OJK per tanggal 31
Bank Indonesia dan OJK terkait dengan Desember 2020 untuk posisi pemeriksaan sebagai berikut:
monitoring dampak penyebaran COVID -19
Penerapan Program APU dan PPT di Bank KB Bukopin, usaha Bank, dan volume transaksi Bank diantaranya
mengacu pada POJK No. 23/ POJK.01/2019 tentang Perubahan dengan melakukan:
Atas peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/POJK.01/2017 a. Penyampaian Kajian Terkait Anti Pencucian Uang dan
tentang Penerapan APU dan PPT di Sektor Jasa Keuangan dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT).
SE OJK No. 32/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Program b. Melakukan review terhadap Risk Rating nasabah
APU PPT di Sektor Perbankan. Bank KB Bukopin dengan pendekatan Risk Based
Approach (RBA) terkait APU dan PPT.
Dalam rangka mendukung penerapan program APU dan PPT, 5. Menyusun laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
Bank KB Bukopin telah membentuk Unit Anti Money Laundering dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam Undang-
(AML) di kantor pusat dan Unit Kerja Khusus (UKK) pada setiap Undang Tindak Pidana Pencucian Uang untuk disampaikan
cabang dan area yang memiliki fungsi analisis dan pelaporan kepada PPATK sebagai regulator, antara lain:
kepada Unit Kerja AML Kantor Pusat. Kedua unit kerja tersebut a. Melakukan analisa dan menyampaikan Laporan
merupakan unit yang bertanggung jawab terhadap penerapan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT)/ Cash Transaction
Program APU dan PPT. Report (CTR) secara online paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja dengan menggunakan aplikasi GRIPS
Pelaksanaan penerapan APU dan PPT di Bank KB Bukopin sebanyak 3.880 Laporan selama 2020.
dilakukan oleh Divisi Kepatuhan & AML dimana berfungsi b. Melakukan analisa dan menyampaikan Laporan
untuk melakukan pemantauan terhadap pemenuhan kewajiban Transaksi Keuangan berindikasi Mencurigakan
regulasi tentang Anti Pencucian Uang & Pencegahan (LTKM)/Suspicous Transaction Report (STR) secara
Pendanaan Terorisme (APU & PPT) dengan aktivitas sebagai online paling lambat 3 (tiga) hari kerja dengan
berikut: menggunakan aplikasi GRIPS sebanyak 186 Laporan
1. Memastikan adanya sistem yang mendukung program selama Tahun 2020.
APU dan PPT dengan cara melakukan Reenginering c. Melakukan analisa dan menyampaikan Laporan
System AML untuk memastikan sistem IT dapat men- Transaksi Keuangan dari dan ke Luar Negeri (LTKL)/
support pelaporan ke PPATK dan melakukan monitoring International Funds Transfer Instruction (IFTI) secara
atas transaksi dan data nasabah. online paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
2. Memantau pengkinian profil Nasabah dan profil transaksi dengan menggunakan aplikasi GRIPS sebanyak 6.118
Nasabah yang dilakukan diantaranya melalui: Laporan selama Tahun 2020.
a. Implementasi risk rating nasabah Berdasarkan 6. Berkoordinasi dengan Regulator dan Lembaga Penegak
Tingkat Risiko. Hukum terkait pemblokiran dan permintaan data/
b. Berkoordinasi dengan cabang seluruh Indonesia informasi nasabah untuk kepentingan penyidikan sesuai
terkait aktivitas pemantauan dan pengkinian data dengan perudang-undangan yang berlaku diantaranya :
nasabah. a. Menindaklanjuti dan menjawab surat dari Komisi
c. Memantau aktivitas pertumbuhan pengkinian Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk keperluan
data Nasabah Bank KB Bukopin seluruh Indonesia pendaftaran laporan harta kekayaan penyelenggara
berdasarkan penarikan data pada aplikasi Anti Money Negara dan permintaan pemblokiran rekening untuk
laundering (AML), pada Posisi Desember 2020 yang kebutuhan penyidikan, dengan tetap memperhatikan
mencapai 342%. kerahasiaan data nasabah sebanyak 23 surat selama
3. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan Tahun 2020.
program APU dan PPT dengan aktivitas sebagai berikut: b. Menindaklanjuti dan menjawab surat dari PPATK
a. Memastikan pelaksanaan CDD dan EDD pada saat terkait permintaan data nasabah, dalam rangka
proses onboarding nasabah (nasabah baru) dan penelusuran transaksi dan penyidikan sebanyak 95
existing nasabah. surat selama Tahun 2020.
b. Melakukan pemantauan terhadap transaksi Laporan 7. Melaksanakan pelatihan penerapan Program Anti
Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM), Laporan Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorime
Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), dan Laporan selama pandemi covid-19 secara berkesinambungan
Transaksi Keuangan dari dan ke Luar Negeri (LTKL). kepada seluruh karyawan/karyawati di tahun 2020 melalui
4. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur telah sesuai media pembelajaran E-Learning yang dibantu oleh Divisi
dengan perkembangan program APU dan PPT yang Pengembangan SDM dengan total peserta sebanyak
terkini, risiko produk Bank, kegiatan dan kompleksitas 4.402 peserta.
492 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Sepanjang tahun 2020, jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan melalui tabel sebagai berikut:
Perkara Penting
Merupakan perkara yang di sepanjang tahun 2020 dalam upaya hukum Peninjauan di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Selama tahun 2020 tidak ada permasalahan hukum yang dihadapi Entitas Anak Perseroan.
Permasalahan Hukum yang Sedang Dihadapi Oleh Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Bank yang Sedang Menjabat
Sepanjang tahun 2020, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang sedang menjabat tidak pernah tersangkut atau
terlibat dalam suatu kasus dan/atau perselisihan perdata dan/atau pidana.
Selama tahun 2020, tidak terdapat sanksi administratif yang material yang berpengaruh terhadap kelangsungan usaha Bank maupun
sanksi administratif kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank yang diberikan oleh regulator.
494 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai GCG, diantaranya melalui penerapan keterbukaan informasi baik secara
internal maupun eksternal. Pengelolaan dan Keterbukaan akan informasi tentang Perusahaan sangat penting dalam membangun citra
Perusahaan di mata publik khusunya para stakeholder. Oleh karenanya Bank KB Bukopin berupaya untuk memberikan informasi yang
aktual dan bermanfaat dengan memperhatikan ketentuan terkait data Perusahaan yang tergolong rahasia. Penyediaan informasi bagi
Pemegang Saham dan pemangku kepentingan disampaikan alam bentuk siaran pers, media cetak, media sosial dan media elektronik.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Bank memiliki berbagai sarana yang dapat diakses di antaranya:
• Situs web: https://www.kbbukopin.co.id
• Call Center: 14005; +6221 798 8266, 798 9837Customer Care: customercare@kbbukopin.co.id
• Bagi investor dapat langsung menghubungi Layanan Investor Relations Bank melalui email: investor.relations@kbbukopin.co.id
Siaran Pers
Sepanjang tahun 2020, Bank Bukopin telah menerbitkan siaran 20. Bank Bukopin Siapkan Program Istimewa untuk Nasabah
pers sebagai berikut: Prioritas
1. Bersama KB, Bank Bukopin Optimis Lanjutkan Transformasi 21. Bank Bukopin Luncurkan Beragam Program Deposito
2. Bank Bukopin Cabang Jakarta S.Parman Serahkan Hadiah untuk Nasabah
Program Nabung Super Seru 50 Tahun 22. PUT V Bank Bukopin Dapatkan Pernyataan Efektif OJK, KB
3. Fitch Rating Indonesia Kembali Naikan Peringkat Bank Kookmin Bank Jadi Pembeli Siaga
Bukopin 23. Klarifikasi Pemberitaan Terkait Bank Bukopin Cabang
4. Maksimalkan Aktivitas WFH Aparatur Sipil Negara, Bank Siduarjo
Bukopin Dukung melalui Program CSR di Pemda Kudus 24. Enam Agenda Disahkan di RUPST Bank Bukopin Tahun
5. Dukung Program Pemerintah, Bank Bukopin Edukasi Buku 2019, Rivan A. Purwantono Direktur Utama Bank
Program Laku Pandai di Cipanas, Jawa Barat Bukopin
6. Peringkat Bank Bukopin oleh Pefindo Naik Menjadi idAA 25. KB Kookmin Bank Menjadi Pemegang Saham Pengendali
7. Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank Mulai Proses Bank Bukopin
Transformasi 26. Bukopin Mendapatkan Technical Assistance dari Bank
8. Wajah Baru BOD Bank Bukopin Pemerintah
9. Ambisi Yang Kuat dari KB Kookmin Bank Untuk Mengambil 27. Permodalan (CAR) Bank Bukopin di atas Ketentuan
Alih Bank Bukopin dalam RUPSLB 25 Agustus Regulator Sesuai Profil Risiko
10. Bank Bukopin Serahkan Hadiah Utama Program Nabung 28. Kookmin Bank Dukung Rights Issue Bank Bukopin
Super Seru 50 Tahun 29. Antisipasi dampak Covid, Bank Bukopin Andalkan Segmen
11. Fitch Ratings Indonesia Naikan Peringkat Bank Bukopin Konsumer dan UMKM
menjadi AA- 30. Bank Bukopin Salurkan Bantuan CSR kepada Masyarakat
12. Bank Bukopin Hadirkan Program Deposito Merdeka Seru Terdampak COVID-19 di Balikpapan
13. OJK Sahkan KB Kookmin Sebagai Pemegang Saham 31. Tumbuh Signifikan, Trade Finance dan Funding Retail Jadi
Pengendali Bank Bukopin Andalan Bank Bukopin
14. PUT V Sukses, KB Kookmin Bank Resmi Jadi Pemegang 32. Bank Bukopin Bersatu Bersama Pemerintah dan
Saham Terbesar Bank Bukopin Masyarakat Hadapi Covid-19
15. Bank Bukopin Tawarkan Program Top Up Saldo Wokee, 33. Bank Bukopin Dorong Masyarakat di Lampung Optimalkan
Dapat Cashback Penggunaan Mini ATM
16. Aktifkan Rekening, Bank Bukopin Berikan Cashback 34. RUPS Luar Biasa Tahun 2020 Bank Bukopin Tetapkan
17. Bank Bukopin Pastikan Proses Penambahan Modal oleh Anggota Direksi Baru
KB Kookmin Bank 35. Dukung Program OJK, Bank Bukopin Edukasi Program
18. Bank Bukopin Mendukung Penuh Proses Hukum yang Laku Pandai Ke Bandar Lampung
Dilakukan oleh Kejati Jakarta 36. Bank Bukopin Aceh Konversi ke Syariah
19. Setelah PUT V, Bank Bukopin Rencana Terbitkan Saham
Baru Tanpa HMETD
Fungsi Penunjang Bisnis 495
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Seiring dengan strategi Perseroan untuk melakukan digitalisasi Meskipun media elektronik saat ini sudah menjadi kemudahan
pada seluruh aspek bisnis yang memungkinkan, media dalam mencari informasi media cetak tetap dijadikan salah
komunikasi internal Perseroan pada 2020 juga dialihkan dari satu sarana penyampaian informasi Bank KB Bukopin, selain
sebelumnya dalam bentuk Majalah yang terbit setiap bulan menjadi aturan regulator juga memberikan informasi kepada
menjadi media digital yang ditampilkan dalam laman depan masyarakat dipelosok yang belum dapat memanfaatkan
Bukopin Office Communication (BOC). media elektronik. Beberapa informasi dan pengumuman Bank
Bukopin disampaikan melalui harian Bisnis Indonesia, Investor
Media Elektronik Daily, dan Kontan dan beberapa brosur mengenai produk dan
layanan Bank KB Bukopin juga dalam media cetak berupa
Dengan mengacu kepada aturan OJK No.8/ POJK.04/2015 brosur ataupun leaflet.
tentang situs web emiten atau Perusahaan publik, Situs Web
Perseroan menyediakan informasi penting seperti Informasi Nasabah juga dapat memperoleh informasi yang lebih rinci
mengenai Pemegang Saham, Informasi mengenai RUPS, dengan menghubungi contact center Perseroan dengan No.
struktur grup Perusahaan, analisis kinerja keuangan, laporan akses 14005 selama 24 jam setiap hari atau menghubungi
keuangan 5 tahun terakhir, profil Dewan Komisaris dan Direksi Kantor-kantor Cabang terdekat. Kemudahan akses informasi
serta Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite- juga diberikan kepada investor dan calon investor, yaitu dengan
Komite, dan Unit Audit Internal. menghubungi Investor Relations Perseroan melalui e-mail
investor.relations@bukopin.co.id.
Situs resmi Perseroan www.kbbukopin.co.id dapat diakses
selama 24 jam sehari dan informasi yang disajikan senantiasa
diperbaharui secara periodik agar masyarakat dan para
pemangku kepentingan selalu mendapatkan berita terkini dari
Bank KB Bukopin.
Media Sosial
Facebook @kbbukopin
Twitter @kbbukopin
Instagram kbbukopin
YouTube KB Bukopin
496 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kode Etik
Kode Etik merupakan bagian dari budaya Perseroan yang 6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Perseroan.
mencerminkan penjiwaan dari nilai-nilai dasar Kebijakan 7. Memperhitungkan dampak kerugian dari setiap kebijakan
Utama Perusahaan. Kode Etik ini juga merupakan bagian yang ditetapkan Perusahaan terhadap situasi ekonomi,
tak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan yang terdapat sosial, dan lingkungan.
dalam Peraturan Perseroan, Peraturan Disiplin Perseroan dan 8. Tidak menerima hadiah atau imbalan, baik langsung
peraturan-peraturan lainnya. Karena itu, Kode Etik ini menjadi maupun tidak langsung, terkait dengan tugas dan
kerangka kerja (panduan) untuk bersikap, berperilaku dalam wewenang yang diemban.
menjalankan tugas sehari-hari, serta pedoman pada setiap 9. Tidak melakukan perbuat an tercela yang dapat merugikan
pengambilan keputusan citra profesi dan citra Perseroan.
10. Tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis yang secara
Segenap jajaran mulai dari Dewan Komisaris dan anggota langsung atau tidak langsung dapat merugikan Perseroan.
Komite-Komite, Direksi, Pemimpin Unit Kerja, hingga seluruh 11. Tidak memiliki kredit macet.
karyawan, wajib menjunjung tinggi komitmen terhadap Kode
Etik Perseroan. Kode Etik Perseroan disusun untuk memandu Pengungkapan Kepatuhan Bahwa Kode Etik Berlaku
perilaku seluruh jajaran Perseroan dalam menjalankan kegiatan Bagi Seluruh Level Organisasi
bisnis dan operasional sehari-hari, tanpa memandang fungsi,
pangkat atau posisi jabatan. Seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota
Komite, Pekerja tetap dan pekerja kontrak sesuai dengan
Pedoman Kode Etik ketentuan yang berlaku wajib mematuhi dan melaksanakan
Kode Etik Bank yang ditandai dengan pembubuhan tanda
Pedoman Kode Etik disusun untuk dijadikan pedoman penerapan tangan oleh segenap Insan Bank KB Bukopin pada surat
bagi seluruh Jajaran Perusahaan, baik Dewan Komisaris, Organ Pernyataan Kepatuhan terhadap Kode Etik Insan Bank Bukopin
Pendukung Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen, dan seluruh sebagai wujud nyata komitmen dalam melaksanakan Kode Etik
karyawan yang bersifat mengikat tanpa memandang fungsi, Bank KB Bukopin.
pangkat atau posisi jabatan. Pedoman ini senantiasa dikaji
secara berkala sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan Sosialisasi dan Penyebarluasan Kode Etik
perusahaan.
Untuk menyebarluaskan Kode Etik yang dimiliki Perseroan ini,
Pedoman Perilaku (Kode Etik) Perseroan, terdiri dari 7 (tujuh) Direksi dan Dewan Komisaris memastikan bahwa sosialisasi
bagian, yaitu: penyebaran Kode Etik kepada seluruh karyawan Perusahaan
telah dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
Bagian I Kepatuhan 1. Situs web Perseroan.
Bagian II Melindungi Aset Perseroan 2. Memorandum Internal.
Bagian III Konflik Kepentingan 3. Media Internal.
4. Meminta Pimpinan unit untuk selalu mengingatkan
Bagian IV Pemimpin sebagai Panutan
personilnya agar berkegiatan dengan mengindahkan kode
Bagian VI Hubungan dengan Nasabah, Rekanan dan
etik.
Pesaing
Bagian VII Hubungan dengan Perusahaan dan Sesama Upaya Penerapan dan Penegakan Kode Etik
Karyawan
Bagian VIII Hubungan dengan Pemegang Saham dan Pemberlakuan kode etik untuk seluruh jajaran Perusahaan
Masyarakat memberikan pemahaman bahwa keberhasilan penerapan
kode etik merupakan tanggung jawab bersama seluruh jajaran
Perusahaan, dimulai dari penerapan pada pribadi masing-
Pokok/inti Kode Etik Bank Bukopin
masing karyawan setiap kali melakukan kegiatan operasional
untuk kemudian kegiatan pada setiap unit kerja hingga akhirnya
Pokok-pokok isi kode etik Perseroan adalah:
akan mampu mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan di
1. Patuh dan taat pada peraturan perundang-undangan
masa yang akan datang. Setiap insan Bank KB Bukopin memiliki
yang berlaku.
tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan kode etik
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala
dalam aktivitas sehari-hari.
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
3. Menghindari persaingan yang tidak sehat.
Salah satu bentuk tanggung jawab Perseroan adalah
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan
menyangkut kesediaan insan Bank Bukopin untuk melaporkan
pribadi, keluarga, maupun kelompok.
setiap tindakan pegawai lain atau rekan kerja yang diyakini
5. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang
merupakan suatu pelanggaran kode etik dan menyampaikan
mengandung benturan kepentingan.
Fungsi Penunjang Bisnis 497
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
setiap fakta penyimpangan yang diketahuinya. Perseroan maupun tidak langsung bagi Perusahaan, namun dapat
memberikan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap berpotensi menimbulkan gangguan dalam pelaksanaan
pelanggaran Pedoman kode etik. pekerjaan.
3. Pelanggaran Berat adalah penyimpangan/ pelanggaran
Jenis Sanksi Pelanggaran Kode Etik Jenis yang dilakukan oleh karyawan yang tergolong kesalahan
berat dan secara langsung atau tidak langsung
Sanksi pelanggaran disiplin karyawan Perseroan terdiri atas: menyebabkan kerugian moril maupun material/financial
1. Pelanggaran Ringan adalah penyimpangan atau bagi Perusahaan, mengganggu kelancaran tugas dan atau
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang tidak keuangan Perusahaan dan atau mencemarkan nama baik
berdampak/menyebabkan kerugian moril maupun Perusahaan.
material/finansial maupun image baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi Perusahaan, namun dapat Tabel Jenis Sanksi Pelanggaran Disiplin Karyawan
berpotensi menimbulkan gangguan dalam pelaksanaan Tingkat Sanksi Jenis Sanksi
pekerjaan.
Sanksi Pelanggaran Ringan Surat Teguran/Surat
2. Pelanggaran Sedang adalah penyimpangan atau
Peringatan 1
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang dapat
Sanksi Pelanggaran Sedang Surat Peringatan 2
berdampak/menyebabkan kerugian moril dan atau
material/finansial maupun image baik secara langsung Sanksi Pelanggaran Berat Surat Peringatan 3
Jenis Pelanggaran, Jenis Sanksi dan Jumlah Pelanggaran Pada Tahun 2020
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan dalam Pedoman Kode Etik Perusahaan dikategorikan sebagai pelanggaran yang akan diberikan
sanksi sesuai dengan peraturan sebagai tindakan korektif yang dilakukan oleh Perusahaan. Berikut adalah tabel yang menjelaskan jenis
pelanggaran serta sanksi yang diberikan Peruahaan:
Bank KB Bukopin telah memiliki kebijakan anti fraud dan 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System Bank Bukopin
kebijakan lainnya terkait dengan anti korupsi diantaranya tanggal 27 Agustus 2018 dan Surat Keputusan No. 0298 tahun
yaitu Surat Keputusan No.0382 Tahun 2020 Terkait Kode 2020 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bank Bukopin
Etik PT Bank Bukopin, Tbk.; Surat Keputusan No. 1291 Tahun tanggal 27 Maret 2020.
498 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengendalian Gratifikasi
Bank KB Bukopin telah memiliki kebijakan anti fraud dan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam menjalankan
kebijakan lainnya terkait dengan pengendalian gratifikasi, kegiatan operasional dan bisnis sehari-hari semakin
diantaranya yaitu Surat Keputusan No.0382 Tahun 2020 Terkait terimplementasi.
Kode Etik PT Bank Bukopin, Tbk.; Surat Keputusan No. 1291 2. Memberikan arahan dan acuan bagi Insan Bank Bukopin
Tahun 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System Bank mengenai pentingnya kepatuhan melaporkan gratifikasi
Bukopin tanggal 27 Agustus 2018 dan Surat Keputusan No. untuk perlindungan dirinya sendiri maupun keluarganya
0298 tahun 2020 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bank dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana suap.
Bukopin tanggal 27 Maret 2020. 3. Menciptakan mekanisme pelaporan gratifikasi secara
1. Membentuk lingkungan organisasi yang sadar dan internal untuk mendukung lingkungan perusahaan yang
terkendali dalam pengendalian praktik gratifikasi sehingga bersih dari praktik gratifikasi.
Bank KB Bukopin telah memenuhi kewajiban transparansi dan Direksi, serta ketentuan internal terkait tata kelola mulai
publikasi kondisi keuangan dan non-keuangan sesuai ketentuan dari Anggaran Dasar hingga Piagam Komite-Komite yang
berlaku, melalui penyampaian dan publikasi informasi baik juga dipublikasikan melalui situs web Bank.
melalui media cetak maupun situs web Bank sebagaimana 5. Informasi Produk dan Layanan Perusahaan, termasuk
berikut ini: jaringan kantor, dipublikasikan melalui Laporan Tahunan
1. Laporan Keuangan Bulanan kepada regulator, yang juga dan situs web Bank, agar nasabah, investor dan masyarakat
dipublikasikan melalui situs web OJK dan Bank. luas dapat dengan mudah mengakses informasi atas
2. Laporan Keuangan Triwulan kepada regulator, yang juga produk dan layanan Bank.
dipublikasikan melalui media cetak dan situs web Bank. 6. Informasi Prosedur Penyampaian Pengaduan, Kebijakan
3. Laporan Tahunan Bank Bukopin yang disusun dan disajikan Keamanan Informasi dan Tips bagi Nasabah dalam
sesuai ketentuan dan disampaikan kepada regulator, rating menggunakan layanan perbankan yang dipublikasikan
agency, lembaga pengembangan perbankan, lembaga/ melalui situs web Bank untuk pelaksanaan ketentuan
institusi riset dan majalah keuangan dan dipublikasikan perlindungan konsumen.
melalui situs web Bank. 7. Informasi lainnya yang bertujuan untuk mendukung
4. Informasi Tata Kelola Perusahaan, yang di antaranya adalah keterbukaan informasi, edukasi keuangan dan layanan
Laporan Tahunan Tata Kelola Perusahaan, Visi, Misi, Nilai kepada masyarakat.
Perusahaan, Komposisi dan Profil Dewan Komisaris dan
Selama tahun 2020, tidak terdapat buyback saham maupun buyback obligasi.
Kebijakan internal Bank melarang keterlibatan Bank termasuk pekerja dalam kegiatan politik, termasuk memberikan dana untuk
kepentingan politik. Kebijakan ini diterapkan guna menjaga independensi dan profesionalisme Bank dan pekerja.
Dalam hal kegiatan sosial, Bank meyakini bahwa kegiatan sosial memberi dampak positif kepada khalayak yang lebih luas untuk jangka
panjang. (Pelaksanaan kegiatan sosial dilaporkan dalam bagian khusus tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini).
Fungsi Penunjang Bisnis 499
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait, Perseroan mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 8/13/ PBI/2006 tentang Perubahan
atas Peraturan Bank Indonesia No. 7 Maret PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum (BMPK). Penyediaan
dana kepada Pihak Terkait harus disetujui oleh Dewan Komisaris dan tata cara proses persetujuan dan pelaksanaannya diatur pada
Surat Edaran Direksi No. SE/023/DIR/VI/2014 tentang Addendum 1 Kebijakan dan Prosedur BMPK.
Sepanjang tahun 2020, penyediaan dan kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure), dapat
disampaikan sebagai berikut:
Provision of Fund for Related Party 2020 (Rp billion) 2019 (Rp billion) Nature of Relationship
Kredit yang diberikan dan pembiayaan/ 576 435 Dikendalikan/di bawah pengaruh
piutang syariah-bruto signifikan salah satu Pemegang
Saham Utama.
Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas 12 24 Manajemen dan Karyawan kunci.
Syariah dan Pejabat Eksekutif
Lainnya 564 411 Dikendalikan/di bawah pengaruh
signifikan salah satu Pemegang
Saham Utama, dan/atau
Manajemen dan Karyawan kunci.
Dalam rangka pelayanan prima kepada nasabah, Perseroan Dalam hal tidak mencapai kesepakatan penyelesaian
senantiasa meningkatkan kualitas layanan. Salah satu bentuk pengaduan, Nasabah dapat melakukan penyelesaian sengketa
peningkatan layanan kepada nasabah, Perseroan menerapkan di luar pengadilan atau melalui pengadilan. Penyelesaian
kebijakan penanganan pengaduan nasabah yang terintegrasi, sengketa di luar pengadilan dilakukan melalui Lembaga
online dan handal. Pengaduan nasabah diselesaikan sesegera Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia
mungkin mengingat penanganan pengaduan nasabah (LAPSPI) di mana Perseroan merupakan anggota dari LAPSPI
merupakan salah satu bentuk perlindungan nasabah dalam sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
rangka menjamin hak-hak nasabah dalam berhubungan 1/ POJK.07/2014 Tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian
dengan Perseroan. Sengketa di Sektor Keuangan.
Guna melindungi hak-hak kreditur, Bank menerapkan system Agar hak-hak kreditur dapat dilaksanakan dengan baik, maka
keterbukaan informasi secara jujur dan transparan, serta hak-hak tersebut diatur dalam perjanjian yang disepakati oleh
memperlakukan persamaan (equal treatment) kepada seluruh kedua belah pihak dan Bank wajib menjalankan kewajibannya
kreditur tanpa adanya diskriminasi. Dengan keterbukaan sebagaimana yang dijanjikan dengan tepat waktu dan berupaya
informasi, seluruh kreditur maupun mitra usaha berhak untuk menghindari keterlambatan maupun kelalaian yang
memperoleh informasi yang relevan sesuai kebutuhannya berpotensi menimbulkan kerugian kedua belah pihak.
sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan
yang objektif atas dasar pertimbangan yang adil, wajar dan
akurat.
Belum ada kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. Namun dalam mempersiapkan dokumen publikasi selama ini, informasi
telah dilokalisir dengan ketat di Divisi-Divisi terkait.
500 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap, dan pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait
dengan proses kerja dan kegiatan operasional perseroan yang berdampak terhadap timbulnya kerugian secara finansial maupun yang
tidak menimbulkan kerugian finansial secara langsung, tercermin dalam tabel berikut:
Antikorupsi
Korupsi merupakan musuh bersama karena dampak negatif Untuk menjaga amanat, sekaligus meningkatkan kepercayaan
yang ditimbulkan dapat merusak berbagai sendi kehidupan. nasabah dan pemegang saham, maka pintu-pintu yang
Oleh karena itu, Bank KB Bukopin mendukung komitmen membuka peluang terjadinya penyalahgunaan kekuasan,
pemerintah untuk memberantas tindakan korupsi dengan termasuk kemungkinan terjadinya praktik gratifikasi dan
berbagai modusnya. Komitmen Perseroan terhadap anti penyuapan, harus ditutup. Komitmen menutup peluang
korupsi tak terpisahkan dengan impelementasi prinsip Tata terjadinya korupsi berlaku bagi manajemen Bank KB Bukopin
Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), yang tujuannya antara lain dari lini terbawah hingga teratas. Komitmen anti korupsi juga
meningkatkan kepercayaan nasabah dan pemegang saham. disampaikan oleh Perseroan kepada perusahaan-perusahaan
Praktik anti korupsi semakin bermakna karena Perseroan yang menjadi mitra Bank KB Bukopin.
merupakan lembaga yang mendapat amanat untuk mengelola
uang nasabah dalam jumlah yang sangat besar.
Fungsi Penunjang Bisnis 503
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Whistleblowing System merupakan bentuk dari penerapan 4. Untuk mempercepat dan mempermudah proses tindak
Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan secara lanjut pengaduan, maka pelapor dapat melaporkan
profesional, independen, dan sistematis. Pelaksanaan WBS indikasi kecurangan/fraud yang diketahuinya melalui
merupakan salah satu mekanis mendeteksi yang digunakan 5. saluran penyingkapan/pengaduan yang telah tersedia.
oleh pihak internal Bank KB Bukopin dan pihak eksternal untuk Memberikan informasi mengenai identitas diri pelapor
melaporkan tindak pelanggaran di lingkungan Bank KB Bukopin untuk memudahkan komunikasi dengan pelapor yang
yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan merusak image sekurang-kurangnya memuat informasi antara lain:
Bank KB Bukopin. Melalui implementasi WBS, Bank KB Bukopin a. Nama pelapor atau informasi anonim.
dapat meningkatkan komitmen untuk mewujudkan lingkungan b. Nomer telepon dan alamat email yang dapat
kerja yang bersih dan berintegritas. Kebijakan yang mengatur dihubungi.
mengenai pelaksanaan Whistleblowing System pada Bank 6. Penyampaian laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan
Bukopin sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan oleh pelapor harus memberikan informasi, bukti, atau
No.1291 Tahun 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System dugaan yang jelas atas terjadinya pelanggaran yang
Bank Bukopin. dilaporkan dan harus memenuhi unsur-unsur 4W1H
antara lain:
Keberadaan dan Tujuan Whistleblowing System a. What: Apa dugaan pelanggaran yang diketahui.
b. Where: Di mana perbuatan pelanggaran tersebut
WBS merupakan bagian dari sistem pengendalian internal terjadi/dilakukan.
dalam mencegah terjadinya praktik penyimpangan dan c. When: Kapan perbuatan pelanggaran tersebut
bertujuan untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan dilakukan.
terhadap terjadinya penyimpangan ataupun pelanggaran. d. Who: Siapa saja yang telibat dalam perbuatan
pelanggaran hukum tersebut.
Pengelolaan Whistleblowing System e. How: Bagaimana perbuatan pelanggaran tersebut
dilakukan.
Mekanisme
7. Laporan yang disampaikan harus berhubungan dengan
1. Mekanisme penyaluran pengaduan oleh pelapor pada
Fraud, Pelanggaran hukum, Pelanggaran Perjanjian Kerja
dasarnya dilakukan melalui jalur formal yaitu melalui
Bersama, Pelanggaran Kode Etik, Pelanggaran Kebijakan
atasan langsung, direktorat dan fungsi terkait (SDM atau
Internal/Bank Bukopin lainnya, Pelanggaran benturan
Internal Audit) namun bila pelapor memandang sarana
kepentingan, dan hal-hal lain yang dapat disamakan
pengaduan tersebut tidak efektif atau ada keraguan/
dengan itu.
ketakutan, maka pelapor dapat menyalurkan pengaduan
8. Bagian Anti Fraud sebagai pengelola WBS secara periodik/
melalui WBS.
minimal 6 bulan sekali membuat laporan atas tindak lanjut
2. Bagian Anti Fraud menerima laporan pengaduan berkaitan
pelaksanaan WBS, antara lain meliputi:
dengan penyimpangan yang dilakukan oleh Karyawan,
a. Jumlah pengaduan.
Direksi, Komisaris serta anggota komite yang dibentuk
b. Kategori pengaduan.
oleh Dewan Komisaris.
c. Saluran yang digunakan oleh pelapor.
3. Proses pelaporan pengaduan Whistleblowing System Bank
d. Penanganan pengaduan yang ditindaklanjuti maupun
KB Bukopin akan dilakukan melalui cara sebagai berikut:
yang tidak dapat ditindaklanjuti.
a. Apabila laporan pengaduan berkaitan dengan
penyimpangan yang dilakukan oleh seluruh karyawan
(Staf, Manajer, Deputi, Kepala Divisi dan General
Manager atau jabatan lainnya dibawah Direksi)
maka laporan pengaduan akan disampaikan kepada
Direktur Utama.
b. Apabila laporan pengaduan berkaitan dengan
penyimpangan yang dilakukan oleh Direksi, Dewan
Komisaris dan anggota komite maka laporan
pengaduan akan disampaikan kepada Direktur
Utama.
c. Apabila laporan pengaduan berkaitan dengan
penyimpangan yang dilakukan oleh Direktur Utama
maka laporan pengaduan akan disampaikan kepada
Komisaris Utama.
504 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Penanganan Pengaduan
1. Pelapor membuat pengaduan dan mengirimkannya 4. Penyampaian laporan kepada Direktur Utama dan
kepada Bank Bukopin melalui sarana/media sebagai diputuskan untuk dilakukan pemeriksaan (investigasi)
berikut: atau tidak, harus dapat dilaporkan dalam waktu 7 (tujuh)
hari kerja sejak pengaduan diterima oleh Manajer Bagian
Email pedulibukopin@bukopin.co.id
Anti Fraud.
Fax 021-7973763 5. Direktur Utama memutuskan untuk memproses laporan
Aplikasi Whatsapp 08119714005 pengaduan berdasarkan pertimbangan melalui informasi
SMS 08119714005 yang masuk melalui media WBS. Adapun rekomendasi
Ditujukan kepada Manajer Bagian Anti yang diberikan adalah sebagai berikut:
Surat Fraud, Gedung Bank Bukopin Jl. MT. a. Dihentikan, karena informasi dan dokumen
Haryono Kav. 50-51 Jakarta 12770 pendukung yang tidak lengkap.
b. Ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi Direktur
2. Manajer Bagian Anti Fraud menerima pengaduan, Utama dengan menugaskan SKAI untuk melakukan
mencatat, dan mendokumentasikan seluruh informasi investigasi.
tersebut. Adapun dokumen yang harus di buat adalah 6. SKAI melaporkan hasil investigasi kepada Direktur Utama
sebagai berikut: dengan tembusan kepada Bagian Anti Fraud. Apabila
a. Berita acara penerimaan melalui email/Fax/Aplikasi dari hasil laporan tersebut terdapat unsur kerugian yang
Whatsapp/SMS/Surat. bersifat signifikan (finansial) dan risiko reputasi, maka
b. Mencatat pengaduan yang masuk sesuai kategori terhadap laporan tersebut akan ditembuskan juga kepada
lingkup pengaduan. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Komisaris
3. Manajer Bagian Anti Fraud segera melaporkan pengaduan Utama, Ketua Komite Audit dan Direktur Terkait.
kepada Direktur Utama dan diikuti dengan analisa terhadap 7. Hasil pemeriksaan dan seluruh dokumen WBS di
pengaduan berdasarkan bukti dan dokumen pendukung dokumentasikan oleh Bagian Anti Fraud dan dikategorikan
serta melakukan pemilahan apakah pengaduan tersebut sebagai dokumen rahasia.
perlu ditindaklanjuti atau tidak.
Fungsi Penunjang Bisnis 505
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Satuan
Manajer Direktur Utama/
Media Kerja Audit
Customer Pelapor Bagian Anti Direktur Dewan/
WBS Intern
Fraud Dewan Komisaris
(SKAI)
Pelapor melakukan pengaduan melalui media
WBS yaitu
Email : pedulibukopin@bukopin.co.id
Fax : (6221) 7973763
SMS : 0811 97 14005
Whatsapp : 0811 97 14005
Surat : Ditujukan kepada Manajer Bagian
Anti Fraud Gedung Bank KB Bukopin
JL. MT. Haryono Kav. 50-51 Jakarta 12770
Manajer Bagian Anti Fraud menerima
pengaduan, mencatat dan mendokumentasikan
seluruh informasi.
Manajer Bagian Anti Fraud segera melaporkan
kepada Direktur Utama. Dan diikuti dengan
analisa terhadap pengaduan berdasarkan bukti
dan dokumen pendukung serta melakukan
pemilahan apakah pengaduan tersebut perlu
ditindaklanjuti atau tidak.
Penyampaian laporan kepada Direktur
Utama dan diputuskan untuk dilakukan
pemeriksaan (investigasi) atau tidak, harus
dapat di laporkan dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja sejak pengaduan diterima oleh Manajer
Bagian Anti Fraud.
Direktur Utama memutuskan untuk memproses Ya
laporan pengaduan berdasarkan pertimbangan
melalui informasi yang masuk melalui media
WBS.
SKAI melaporkan hasil investigasi kepada
Direktur Utama dengan tembusan kepada
Bagian Anti Fraud. Apabila dari hasil laporan
Tidak
tersebut terdapat unsur kerugian yang bersifat
signifikan (finansial) dan risiko reputasi,
maka terhadap laporan tersebut akan di
tembuskan juga kepada Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko, Komisaris Utama, Ketua
Komite Audit, dan Direktur Terkait.
Hasil pemeriksaan dan seluruh dokumen WBS
didokumentasikan oleh Bagian Anti Fraud dan
dikategorikan sebagai dokumen rahasia. Serta
diinformasikan kembali kepada pihak pelapor
506 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Jumlah Pengaduan
Pelaksanaan kebijakan Whistleblower sebagai salah satu cara pengungkapan/penyingkapan kecurangan yang terjadi. Sepanjang tahun
2020, terdapat 13 (Tiga Belas) informasi yang dilaporkan melalui Whistleblowing System, dengan rincian dalam tabel berikut:
Adapun proses tindak lanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Peneraparan Good Corporate Governance di Bank KB Bukopin selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun dengan melakukan banyak
perbaikan dan perubahan kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi Perusahaan, kondisi ekonomi dan dunia perbankan khususnya.
Bank KB Bukopin menyadari bahwa praktik-praktik bad corporate governance akan mengganggu sistem Tata Kelola yang Baik (GCG)
yang telah dibangun, karenanya Bank tidak melakukan segala tindakan yang bertentangan dengan aturan serta kebijakan terkait GCG
yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
No Keterangan Praktik
1 Laporan atas Kegiatan Perusahaan yang Mencemari Lingkungan Nihil
2 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Bank, entitas anak, Nihil
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang
menjabat tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan
3 Ketidakpatuhan dalam pengungkapan pemenuhan kewajiban Nihil
perpajakan
4 Ketidaksesuaian penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Nihil
Keuangan dengan peraturan yang berlaku dan SAK
5 Kasus Terkait Buruh dan Karyawan Nihil
6 Tidak terdapat pengungkapan segmen operasi pada Laporan Nihil
Keuangan
7 Terdapat ketidaksesuaian antara Buku Laporan Tahunan dengan Nihil
Laporan Tahunan Digital
Seluruh manajemen dan karyawan KB Bukopin menyatakan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya telah menerapkan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan tidak terdapat pelanggaran yang material terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
Manajemen dan karyawan berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen, memperhatikan kesetaraan dan kewajaran yang adil serta berkesinambungan
guna mencapai tujuan usaha KB Bukopin.
508 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pendahuluan
Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan POJK No.18/ Sehubungan dengan telah berlakunya ketentuan POJK No.
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan SEOJK No. 15/ 45/POJK.03/2020 tentang Konglomerasi Keuangan (POJK
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 mengenai Penerapan 45/2020), tim satuan kerja kepatuhan telah melakukan kajian
Tata Kelola Terintegrasi (TKT) bagi Konglomerasi Keuangan. terkait dengan adanya potensi perubahan keanggotaan
Ketentuan tersebut mengatur perihal pembentukan Konglomerasi Keuangan PT. Bank Bukopin Tbk sebagai akibat
Konglomerasi Keuangan, penunjukan Entitas Utama (EU) adanya perubahan Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank
dalam konglomerasi keuangan dan penerapan TKT secara KB Bukopin yaitu KB Kookmin Bank (Surat Keputusan Anggota
komprehensif dan efektif. Komisioner OJK No. KEP-97/D.03/2020).
Penerapan tata kelola yang baik dalam kegiatan usaha Hal tersebut diatas telah ditindaklanjuti oleh Direksi dengan
suatu Konglomerasi Keuangan akan meningkatkan kinerja melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Konglomerasi Keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan 1. Berdasarkan Surat No. 17000/SKPR-DKPN/X/2020
perundang-undangan, serta nilai-nilai etika yang berlaku pada tanggal 27 Oktober 2020, Bank Bukopin mengajukan
industri jasa keuangan. Selain itu, Penerapan Tata Kelola secara Permohonan Penunjukkan Entitas Utama dan Anggota
Terintegrasi bagi suatu Konglomerasi Keuangan diharapkan Konglomerasi Keuangan kepada KB Financial Group.
dapat mendorong stabilitas sistem keuangan yang tumbuh 2. Direksi Bank Bukopin juga melakukan koordinasi dengan
secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan daya OJK melalui Surat No. 18578/DIR/XI/2020 tanggal 23
saing dalam industri jasa keuangan. November 2020 untuk mendapat arahan terkait rencana
perubahan konglomerasi keuangan dan pemenuhan
PT Bank KB Bukopin Tbk selanjutnya disebut Bank KB Bukopin kriteria konglomerasi keuangan berdasarkan POJK
merupakan salah satu Lembaga Jasa Keuangan yang wajib 45/2020.
menerapkan Tata Kelola Terintegrasi. Sampai dengan posisi 3. Berdasarkan arahan dari OJK, Bank Bukopin telah
2 September 2020 Bank KB Bukopin memiliki 2 (dua) Anak menyampaikan kajian kepada OJK berdasarkan Surat No.
Perusahaan dan 4 (empat) Perusahaan Terelasi (Sister 00793/DIR/I/2021 tanggal 15 Januari 2021, yaitu dengan
Company) yang memiliki hubungan kepemilikan dan/atau kajian antara lain sebagai berikut:
pengendalian yang sama yaitu PT Bosowa Corporindo. a. Dengan adanya perubahan Pemegang Saham
Pengendali (PSP) Bank Bukopin, maka terdapat
Berdasarkan persetujuan dan penunjukan dari Pemegang potensi perubahan susunan keanggotaan
Saham Pengendali Konglomerasi Keuangan (Ultimate konglomerasi Keuangan Bank Bukopin menjadi PT.
Shareholder) yaitu PT Bosowa Corporindo, Bank KB Bukopin Bank Bukopin Tbk, PT. Bank Syariah Bukopin, dan PT.
ditunjuk sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan. Hal Bukopin Finance.
ini dikarenakan Bank KB Bukopin memiliki total aset terbesar b. Secara nilai aset konglomerasi keuangan Bank
dan memiliki kualitas penerapan manajemen risiko yang Bukopin tersebut diatas belum memenuhi kriteria
baik diantara Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya dalam konglomerasi keuangan sebagaimana diatur dalam
Konglomerasi Keuangan Grup Bosowa-KB Bukopin. Berikut POJK 45/2020 yang mensyaratkan untuk suatu
secara lengkap Anggota Konglomerasi Keuangan Bank KB konglomerasi keuangan harus memiliki total nilai
Bukopin: aset minimal 100 Triliun rupiah.
c. Bank Bukopin akan tetap melaksanakan seluruh
1 PT Bank Bukopin Tbk (Entitas Utama) kewajiban sebagai Entitas Utama Konglomerasi
2 PT Bank Syariah Keuangan termasuk menyampaikan laporan-laporan
(Perusahaan Anak) Konglomerasi Keuangan sampai dengan periode
Bukopin
pelaporan posisi akhir bulan Desember 2020 dan
3 PT Bukopin Finance (Perusahaan Anak)
tidak diwajibkan menyusun Piagam Korporasi.
4 PT Bosowa Asuransi (Perusahaan Terelasi/ Sister
Company) Atas upaya-upaya tindak lanjut sebagaimana tersebut di atas,
5 PT Bosowa Sekuritas (Perusahaan Terelasi/ Sister OJK telah menetapkan melalui Surat No. SR-13/PB.31/2021
Company) tanggal 5 Februari 2021 perihal Penetapan Perubahan Anggota
6 PT Bosowa Multi (Perusahaan Terelasi/ Sister Konglomerasi Keuangan, bahwa susunan keanggotaan
Finance Company) Konglomerasi Keuangan PT. Bank Bukopin Tbk per tanggal 3
7 PT Sadira Finance (Perusahaan Terelasi/ Sister September 2020 adalah sebagai berikut:
Company) 1. PT. Bank Bukopin Tbk (Entitas Utama)
2. PT. Bank Syariah Bukopin (Perusahaan Anak)
3. PT. Bukopin Finance (Perusahan Anak)
Fungsi Penunjang Bisnis 511
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Konglomerasi Keuangan Bank KB Bukopin telah memiliki Kesimpulan Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata
Perangkat Kebijakan untuk menerapkan Tata Kelola Terintegrasi Kelola Terintegrasi Tahun 2020.
sesuai POJK No. 18/POJK.03/2014 Tentang Penerapan Tata 2. Struktur Konglomerasi Keuangan dan Kepemilikan Saham
Kelola Terintegrasi, sebagai berikut: Konglomerasi Keuangan Bank KB Bukopin Struktur
1. Surat Keputusan Pembentukan Komite Tata Kelola Konglomerasi Keuangan yaitu menunjukan keanggotaan
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Konglomerasi Keuangan PT Bank KB Bukopin Tbk yang
No. SKEP/006-KOM/XII/2015. terdiri dari Perusahaan Anak Bank KB Bukopin dan
2. Edaran Direksi No. SE/064/DIR/XII/2015 tentang Petunjuk Perusahaan Terelasi (Sister Company). Struktur Kepemilikan
Pelaksanaan Self Assesment Tata Kelola Terintegerasi. Saham Konglomerasi Keuangan menggambarkan pihak-
3. Surat Edaran No. SE/067/DRK/XII/2015 tentang Pedoman pihak yang menjadi pemegang saham dari Lembaga Jasa
Penilaian Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan Bank KB
PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin sampai dengan pemegang saham pengendali
4. Surat Keputusan Direksi Entitas Utama No. 0912 Tahun terakhir (ultimate shareholder).
2016 tentang Kebijakan Penyediaan Modal Minimum 3. Struktur Kepengurusan pada Entitas Utama dan Lembaga
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Jasa Keuangan. Menggambarkan organ-organ serta
Tbk. pengurus pada Entitas Utama dalam melaksanakan Tata
5. Surat Keputusan Direksi No. 0802 Tahun 2018 tanggal 25 Kelola Terintegrasi serta menggambarkan pihak-pihak
Juni 2018 tentang Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Bagi yang menjadi pengurus dalam LJK Anggota Konglomerasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk. Keuangan.
6. Surat Keputusan No. 012 Tahun 2021 tentang 4. Kebijakan Intra – Group Menjelaskan mengenai kebijakan
Pengangkatan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi intra-grup yang disusun oleh Entitas Utama dalam
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk. mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi transaksi
7. Surat Keputusan No. 1648 Tahun 2019 tentang Pedoman intra-grup.
Teknis Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi 5. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank KB Bukopin Tbk Tahun 2020 Menjabarkan isi
8. Surat Keputusan No. 1770 Tahun 2019 tentang Kebijakan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT
Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Bank KB Bukopin Tbk sepanjang tahun 2020. Laporan
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk. Pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2020 ini
9. Surat Keputusan No. SKEP/0015/DIR/II/2021 tentang masuk dalam Laporan Tahunan Terintegrasi PT Bank KB
Penunjukan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Bukopin Tbk tahun 2020 dan disampaikan kepada OJK
Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, dan Satuan Kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
Manajemen Risiko Terintegrasi, serta Pejabat Perwakilan
Perusahaan Anggota Konglomerasi Keuangan PT Bank
Bukopin Tbk.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
yaitu diantaranya:
a. Masih terdapat Dewan Komisaris dan Anggota Direksi yang belum mendapat persetujuan penilaian Pihak Utama dari OJK pada
Entitas Utama dan LJK anggota Konglomerasi Keuangan PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance.
b. Masih terdapat anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang merupakan perwakilan dari LJK anggota Konglomerasi Keuangan
yaitu Komisaris Utama Independen PT Bukopin Finance yang sampai saat ini masih dalam proses persetujuan penilaian Pihak
Utama dari OJK.
c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite dibawah Dewan Komisaris dari masing-masing LJK Konglomerasi
Keuangan belum efektif karena belum dilakukan perubahan susunan anggota Komite mengingat anggota Dewan Komisaris
Independen yang akan ditunjuk sebagai ketua Komite belum efektif mendapat persetujuan penilaian Pihak Utama dari OJK.
d. Masing-masing LJK Konglomerasi Keuangan masih harus melakukan perubahan/pembaharuan kebijakan internal dan/atau
kebijakan terintegrasi dalam rangka memastikan pelaksanaan Fungsi Kepatuhan masing-masing LJK Konglomerasi Keuangan
dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan.
Penyebab kelemahan (root cause) dan langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan
aspek Struktur Tata Kelola Terintegrasi yaitu:
a. Penyebab kelemahan (root cause) dimaksud adalah:
• Perubahan susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi pada Entitas Utama dan salah satu LJK anggota Konglomerasi
Keuangan baru saja dilakukan pada bulan Desember 2020, sehingga sampai dengan disusunnya laporan ini anggota
Dewan Komisaris dan Direksi masih dalam proses memenuhi kelengkapan dokumen dan pengajuan pada OJK.
• Perubahan/pembaharuan kebijakan selalu senantiasa dilakukan sebagai akibat adanya regulasi baru yang dikeluarkan
untuk masing-masing LJK Konglomerasi Keuangan.
b. Langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan aspek Struktur Tata Kelola
Terintegrasi yaitu:
• Melalui Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Semester II Tahun 2020, masing-masing LJK Konglomerasi Keuangan telah
menyampaikan progress pelaksanaan penilaian Pihak Utama dan Satuan Kerja Kepatuhan akan selalu memonitor update
perkembangan hasil penilaian Pihak Utama yang dilakukan oleh OJK.
• Dalam pembahasan Rapat Komite Semester II Tahun 2020 telah disampaikan bahwa setiap LJK Konglomerasi Keuangan
diharapkan dapat mengikuti perkembangan regulasi yang dikeluarkan oleh regulator. Berdasarkan hal tersebut Satuan
Kerja Kepatuhan Terintegrasi akan selalu menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan,
ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki sejalan dengan perkembangan organisasi dan bisnis proses sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan arahan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Otoritas Pengawas
lainnya.
• Terkait dengan pemenuhan syarat kompetensi Sumber Daya Manusia baik Entitas Utama maupun LJK Konglomerasi
Keuangan selalu senantiasa melakukan pengembangan dan meningkatkan kualitas kompetensi secara berkesinambungan
dengan mengikutisertakan sumber daya manusia SKKT, SKAIT dan SKMRT dalam berbagai pelatihan atau training yang
diselenggarakan secara online atau melalui Webinar khususnya yang terkait dengan perkembangan peraturan kegiatan
usaha Jasa Keuangan.
2. Proses Tata Kelola Terintegrasi
Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek Proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
antara lain:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama berlangsung baik dalam fungsi pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas & tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi;
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama berlangsung baik dalam fungsi mengarahkan, memantau
dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan menindaklanjuti temuan maupun kelemahan
penerapan tata kelola terintegrasi;
c. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dalam hal mengevaluasi
pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi;
514 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
d. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern
Terintegrasi telah melaksanakan tugasnya dengan baik, serta telah melakukan koordinasi dalam rangka penerapan fungsi
kepatuhan, manajemen risiko dan audit intern LJK anggota Konglomerasi Keuangan;
e Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi LJK anggota Konglomerasi Keuangan berlangsung
dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
f. Rapat Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, dan Direksi LJK anggota Konglomerasi Keuangan berlangsung secara
dinamis, demokratis, dan dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat. Selain itu, rapat dilakukan secara rutin dan
sesuai kebutuhan sebagaimana terdokumentasi dalam Notulen rapat;
g. Dewan Komisaris pada LJK anggota Konglomerasi Keuangan tidak melakukan transaksi yang mempunyai benturan
kepentingan dengan kegiatan Perusahaan tempat anggota Dewan Komisaris dimaksud menjabat.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk yaitu
diantaranya:
a. Pada Entitas Utama dan anggota LJK Konglomerasi Keuangan masih terdapat kelemahan dalam proses kegiatan
operasional dan bisnis khususnya terkait dengan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam LJK dan adanya pelanggaran
yang berdampak dikenakannya sanksi denda regulator kepada LJK.
b. Pelaksanaan fungsi Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi belum optimal karena pada Semester II Tahun 2020
pemantauan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan secara off-site dengan mereview terhadap laporan audit dari
masing-masing LJK anggota Konglomerasi Keuangan.
Penyebab kelemahan (root cause) dan langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan
aspek Proses Tata Kelola Terintegrasi yaitu:
a. Penyebab kelemahan (root cause) dimaksud adalah:
• Pelanggaran yang berdampak munculnya sanksi regulator dan/atau kerugian bagi perusahaan disebabkan oleh
kurangnya pemahaman SDM terhadap ketentuan yang berlaku dan/atau perbuatan Fraud dari sumber daya manusia
dan lemahnya fungsi supervisi serta belum adanya sistem monitoring yang dapat digunakan sebagai Early Warning
System.
• Pelaksanaan fungsi Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi belum optimal dikarenakan pada semester II Tahun
2020 Pemerintah masih memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga aktivitas audit
dilakukan secara terbatas hanya melakukan audit secara off-site.
b. Langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan aspek Proses Tata Kelola
Terintegrasi yaitu:
• Atas kelemahan proses tata kelola yang berdampak munculnya sanksi regulator dan/atau kerugian bagi Entitas
Utama dan LJK Konglomerasi Keuangan akan selalu senantiasa melakukan:
i. Identifikasi dan mitigasi risiko dari faktor-faktor penyebab timbulnya sanksi denda pelaporan dan pelanggaran
lainnya.
ii. Melakukan monitoring dan menyampaikan reminder terkait kewajiban-kewajiban pelaporan kepada OJK dan/
atau Otoritas pengawas lainnya terutama yang berdampak terhadap timbulnya sanksi denda.
iii. Mengembangkan Early Warning System untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan deteksi untuk
mencegah dan mengurangi kejadian pelanggaran dan/atau terjadinya Fraud.
iv. Melakukan sosialisasi, training dan coaching clinic bagi SDM yang melaksanakan operasional pelaporan dan
kegiatan bisnis masing-masing LJK.
• Dalam pembahasan Rapat Komite Semester II Tahun 2020 telah disampaikan bahwa SKAIT harus memiliki action
plan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 untuk mengoptimalkan fungsi Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi
pada LJK anggota Konglomerasi Keuangan.
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi
Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek Hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
antara lain:
a. Rapat yang dilakukan Direksi Entitas Utama, Dewan Komisaris Entitas Utama dan Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya terkait pelaksanaan tata kelola terintegrasi telah didokumentasikan dengan
baik dalam Risalah Rapat;
Fungsi Penunjang Bisnis 515
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
b. Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama terhadap pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi telah
dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan Direksi Entitas Utama dalam pengambilan keputusan;
c. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dengan baik dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama;
d. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi
telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
e. Entitas Utama telah menyampaikan Laporan Tahunan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2019 dan Laporan Self Assessment
Tata Kelola Terintegrasi Semester I Tahun 2020 dan Semester II Tahun 2020 kepada OJK sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
f. Tidak ada intervensi pemilik/pihak terkait/pihak lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan merugikan
atau mengurangi keuntungan perusahaan.
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk yaitu
diantaranya:
a. Masih terdapat pengenaan sanksi denda terhadap kewajiban pelaporan kepada regulator dan kerugian perusahaan yang
disebabkan adanya perbuatan Fraud yang dilakukan oleh Sumber Daya Manusia baik pada Entitas Utama maupun pada
LJK anggota Konglomerasi Keuangan.
b Pencapaian target rasio keuangan pada Entitas Utama dan pada LJK anggota Konglomerasi Keuangan belum memenuhi
harapan stakeholders.
Penyebab kelemahan (root cause) dan langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan
aspek Hasil Tata Kelola Terintegrasi yaitu:
a. Penyebab kelemahan (root cause) dimaksud adalah:
• Terkait dengan denda dan kerugian sebagai akibat kejadian Fraud seperti yang disampaikan diatas, bahwa
pemantauan dan mitigasi faktor-faktor penyebab timbulnya sanksi denda terhadap pelaporan dan pelanggaran
lainnya di Entitas Utama dan LJK anggota Konglomerasi Keuangan belum dilakukan secara optimal.
• Terkait dengan pencapaian target rasio keuangan yang belum memenuhi harapan stakeholders merupakan efek dari
pandemi virus corona (Covid-19) yang berpengaruh secara signifikan terhadap Lembaga Jasa Keuangan khususnya
yang memberikan fasiltas kredit/pembiayaan bagi Nasabah.
b. Langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan aspek Proses Tata Kelola
Terintegrasi yaitu:
• Selain melakukan identifikasi dan mitigasi risiko dari faktor-faktor penyebab timbulnya sanksi denda pelaporan
dan pelanggaran, Entitas Utama dan LJK Konglomerasi Keuangan selalu senantiasa melakukan penguatan fungsi
pengendalian internal untuk memberikan early warning system dan menerapkan sanksi yang tegas atas setiap
bentuk pelanggaran dan/atau penyalahgunaan wewenang yang berdampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis
dan operasional.
• Dengan tidak tercapainya target rasio keuangan Entitas Utama dan LJK Konglomerasi Keuangan sebagai dampak
dari COVID-19, Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama selalu berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan
bisnis dengan mempertimbangkan stimulus yang diberikan oleh Pemerintah dan memperhatikan arahan OJK dan/
atau Otoritas Pengawas lainnya dalam melakukan upaya-upaya perbaikan untuk kedepannya.
Dengan memperhatikan nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan dan/atau kelemahan pada setiap aspek Tata Kelola Terintegrasi,
maka upaya-upaya perbaikan yang akan dilakukan Entitas Utama terhadap Penerapan Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai
berikut :
1. Entitas Utama secara berkesinambungan akan terus melakukan koordinasi dengan LJK anggota Konglomerasi Keuangan untuk
mengevaluasi dan memperbaiki faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT. Bank Bukopin, Tbk.
2. Entitas Utama juga akan melakukan peningkatan monitoring penerapan Tata Kelola Perusahaan pada masing-masing LJK
anggota Konglomerasi Keuangan melalui Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, dan Satuan
Manajemen Risiko Terintegrasi.
3. Entitas Utama juga secara berkesinambungan akan terus melakukan diskusi dengan LJK anggota Konglomerasi serta Otoritas
Jasa Keuangan untuk mencapai keselarasan pemahaman penerapan Tata Kelola Terintegrasi.
516 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Struktur kepemilikan saham terkini dalam Konglomerasi Keuangan KB Bukopin adalah sebagaimana di bawah ini.
Pada pertengahan tahun 2020 komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen,
pemegang saham publik termasuk di dalamnya Kopelindo dengan kepemilikan 18,14 persen, Bosowa Corporindo dengan kepemilikan
11,68 persen, dan Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 3,18 persen.
Bosowa Corporindo
11,68%
Struktur Kepengurusan pada KB Bukopin selaku Entitas Utama dan LJK Anggota dalam Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin posisi
31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Berikut susunan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama Posisi 31 Desember 2020:
Susunan Direksi
1 Bapak Rivan Achmad Purwantono Direktur Utama
2 Bapak Adhi Brahmantya Direktur
3 Bapak Hari Wurianto Direktur
4 Bapak Jong Hwan Han Direktur
5 Bapak Ji Kyu Jang** Direktur
6 Bapak Euihyun Shin** Direktur
7 Bapak Senghyup Shin** Direktur
8 Bapak Helmi Fakhrudin* Direktur
9 Bapak Dodi Widjajanto* Direktur
Susunan Dewan Komisaris
1 Bapak Bo Youl Oh** Komisaris Utama Independen
2 Bapak Sapto Amal Damandari* Wakil Komisaris Utama Independen
3 Bapak Chang Su Choi Komisaris
4 Bapak Nanang Supriyatno* Komisaris
5 Bapak Susiwijono Komisaris
6 Bapak Deddy SA Kodir Komisaris
7 Bapak Hae Wang Lee** Komisaris Independen
8 Bapak Tippy Joesoef* Komisaris Independen
*) efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
**) efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, POJK No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Fungsi Penunjang Bisnis 519
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Berikut susunan Direksi dan Dewan Komisaris Lembaga Jasa Keuangan Anggota Dalam Konglomerasi Keuangan Posisi 31 Desember
2020:
*) efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
PT Bukopin Finance
Susunan Direksi
1 Jon Hendri* Direktur Utama
2 Ferry Adrian Takari Direktur
3 Darmanto* Direktur
Susunan Dewan Komisaris
1 Agus Hernawan* Komisaris Utama Independen
2 Ari Wahyudi Komisaris
3 Tri Djoko Roesiono* Komisaris
*) efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan.
520 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Feedback: Menyampaikan:
PELAPORAN (Laporan Audit Terintegrasi)
Pelaporan
1. Laporan Kepatuhan
terintegrasi
2. Laporan Penilaian TKT
3. Laporan Tahunan TKT
Direktur Kepatuhan
Pelaporan
Laporan Audit:
Terintegrasi Pelaporan Pelaporan
(disampaikan Laporan Audit Laporan Manajemen
juga kepada Terintegrasi Risiko Terintegrasi
Direktur
Kepatuhan)
Pelaporan
SKAIT SKKT SKMRT
• Laporan Fungsi Kepatuhan
• Laporan Fungsi Internal Audit
• Laporan Manajemen Risiko Memantau & Memantau & Memantau &
mengevaluasi mengevaluasi mengevaluasi
audit intern pada fungsi kepatuhan penerapan
Perusahaan pada Perusahaan manajemen risiko
Konglomerasi Konglomerasi pada Perusahaan
Keuangan Keuangan Konglomerasi
Keuangan
Fungsi Penunjang Bisnis 521
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk dan Surat Keputusan Dewan Komisaris dari masing-masing
Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, maka susunan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk tahun 2020 adalah sebagai berikut:
5 Bapak Tri Joko Prihanto SK Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Aktif
(Komisaris Utama Independen PT. Bank Syariah Bukopin
Bukopin) No.003/SKEP-SKOM/KP-JKT/VIII/2019
10 Bapak Rachmad Eko Pranoto SK Dewan Komisaris PT. Bosowa Tidak Aktif
(Komisaris Independen PT. Bosowa Sekuritas) Sekuritas (tidak menjadi
No. 189/DIR.KOM/BS/XII/2015 anggota konglomerasi
keuangan Bank
Bukopin sejak 2
September 2020)
11 Bo Youl Oh** SK No. 0365 Tahun 2020 yang terakhir Aktif
(Komisaris Utama Independen PT. Bank Bukopin, Tbk) diubah berdasarkan SK No. 0396 tahun
2020
12 Sapto Amal Damandari* SK No. 0365 Tahun 2020 yang terakhir Aktif
(Wakil Komisaris Utama Independen PT. Bank Bukopin, diubah berdasarkan SK No. 0396 tahun
Tbk) 2020
13 Bapak Hadi Indraprasta SK No. 0365 Tahun 2020 yang terakhir Aktif
(Pihak Independen PT. Bank Bukopin, Tbk.) diubah berdasarkan SK No. 0396 tahun
2020
*) Terhitung Ekektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari OJK.
**) Terhitung Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 37/
POJK.03/2017 dan/atau perundang-undangan lainnya yang berlaku.
524 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan
fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Dalam melakukan evaluasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi memperoleh informasi berupa
hasil evaluasi atas pelaksanaan audit intern dan fungsi kepatuhan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dari anggota Dewan
Komisaris masing-masing Lembaga Jasa Keuangan yang menjadi anggota pada Komite Tata Kelola Terintegrasi.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris PT Bank Bukopin Tbk sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan
untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
Dengan jumlah anggota yang telah sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Peraturan
Perundang-undangan serta bertindak secara independen, dalam tahun 2020 Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan
Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut:
1. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dengan baik, hal ini dapat dilihat melalui:
a. Risalah Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi tanggal 07 Februari 2020 dengan agenda:
i. Pembahasan Tindak Lanjut atas berbagai kelemahan dalam pelaksanaan Tata Kelola pada beberapa Anggota Entitas
Konglomerasi periode Semester I tahun 2019.
Pembahasan Persiapan Penyusunan Laporan Penilaian Sendiri (Self Asssessment) atas Pelaksanaan Tata Kelola
ii. Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk periode Semester II tahun 2019.
b. Risalah Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Tanggal 7 Agustus 2020 dengan agenda:
i. Pembahasan Tindak Lanjut atas berbagai kelemahan dalam pelaksanaan Tata Kelola pada beberapa Anggota Entitas
Konglomerasi Periode Semester II Tahun 2019.
Pembahasan Persiapan Penyusunan Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas Pelaksanaan Tata Kelola
ii. Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk periode Semester I 2020.
2. Dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi berkoordinasi dengan Satuan
Kerja Kepatuhan Terintegrasi dan saat ini Pembaharuan terhadap Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 0802 Tahun 2018 tanggal 25 Juni 2018 Tentang Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan PT. Bank Bukopin, Tbk.
Berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/1470/DIR/IX/2019 Tentang Penunjukan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin, berikut susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Tahun 2020:
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi Risiko Terintegrasi
1. Penyusunan dan perbaikan kebijakan Manajemen Risiko 1. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi secara berkala
Terintegrasi. telah melaksanakan tugasnya melalui rapat untuk
2. Perbaikan atau penyempurnaan kebijakan Manajemen mendiskusikan dan memastikan bahwa pengelolaan risiko
Risiko Terintegrasi antara lain berupa penyempurnaan terkait konglomerasi keuangan telah berjalan dengan
strategi dan kerangka Risiko berdasarkan hasil evaluasi baik di seluruh entitas Konglomerasi Keuangan PT Bank
pelaksanaan. Penyempurnaan kebijakan Manajemen Bukopin, Tbk.
Risiko Terintegrasi dilakukan secara berkala maupun 2. Pada tahun 2020 Entitas Utama bersama dengan LJK
bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan terelasinya telah melakukan penilaian sendiri terkait profil
kondisi eksternal dan internal yang mempengaruhi risiko pada masing-masing LJK dan Terintegrasi. Selain
kecukupan permodalan, Profil Risiko, dan tidak efektifnya itu, dilakukan pula pengukuran terkait kecukupan modal
penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan terintegrasi sesuai dengan ketentuan Regulator. Komite
hasil evaluasi. telah melakukan evaluasi dan merekomendasikan terkait
hal tersebut.
Berdasarkan Surat Keputusan No. 0288/DIR/II/2020 tanggal 07 Februari 2020 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan No.
0015/DIR/II/2021 tanggal 08 Februari 2021 tentang Penunjukan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit
Internal Terintegrasi, telah ditunjuk Pejabat dan Pejabat Perwakilan dari masing-masing LJK Anggota Konglomerasi Keuangan untuk
melengkapi keanggotaan struktur Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, sebagai berikut:
Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank KB Bukopin
Nama Pejabat Asal Perusahaan Status
Lilis Sulindah PT. Bank Syariah Bukopin Tidak Aktif
(menjabat sampai
dengan 31 Juli 2020)
Dwi Atmoko PT. Bank Syariah Bukopin Aktif
M. Rustan Efendi PT. Bukopin Finance Aktif
Usmawaty Rasyid PT. Bosowa Asuransi Tidak Aktif
(tidak menjadi
anggota konglomerasi
keuangan Bank
Bukopin sejak 2
September 2020)
Haziratul Qudsiyah PT. Sadira Finance Tidak Aktif
Nurlah (tidak menjadi
anggota konglomerasi
keuangan Bank
Bukopin sejak 2
September 2020)
526 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan pada masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan.
2. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama atau
Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam konglomerasi keuangan.
1. Selama Tahun 2020, Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi sebagai PIC penyusunan Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Tata Kelola Terintegrasi telah menyusun dan membuat Laporan tersebut. Penyusunan Laporan Self Assessment Pelaksanaan Tata
Kelola Terintegrasi dilakukan dengan meminta dan mengevaluasi Laporan Tata Kelola (GCG) dari masing-masing LJK Anggota
Konglomerasi Keuangan. Berikut Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tata Kelola Terintegrasi yang telah dikirimkan kepada
OJK selama Tahun 2020:
a. Surat No. 03442/DIR/II/2020 tanggal 13 Februari 2020 perihal Penyampaian Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan PT. Bank Bukopin, Tbk. Posisi 31 Desember 2019.
b. Surat No. 12854/DIR/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020 perihal Penyampaian Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan PT. Bank Bukopin, Tbk. Posisi 30 Juni 2020.
2. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi sebagai penanggung jawab Monitoring dan Pemenuhan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
OJK, senantiasa melakukan monitoring dan penyampaian tindak lanjut pemenuhan komitmen hasil pemeriksaan kepada OJK.
3. Selama Periode tahun 2020 Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama dan Direktur Utama Entitas Utama bersamaan dengan Laporan
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Triwulan diantaranya:
a. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Posisi Triwulan IV tahun 2019 PT Bank Bukopin, Tbk.
b. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Posisi Triwulan I tahun 2020 PT Bank Bukopin, Tbk
c. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Posisi Triwulan II tahun 2020 PT Bank Bukopin, Tbk.
d. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Posisi Triwulan III Tahun 2020 PT Bank Bukopin, Tbk.
4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah berkoordinasi kepada seluruh LJK Anggota Konglomerasi Keuangan untuk melakukan
pemenuhan tindak lanjut hasil pemeriksaan OJK.
Fungsi Penunjang Bisnis 527
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Berdasarkan Surat Keputusan No. 0288/DIR/II/2020 tanggal 07 Februari 2020 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan No.
0015/DIR/II/2021 tanggal 08 Februari 2021 tentang Penunjukan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit
Internal Terintegrasi,telah ditunjuk Pejabat dan Pejabat Perwakilan dari masing-masing LJK Anggota Konglomerasi Keuangan untuk
melengkapi keanggotaan struktur Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, sebagai berikut:
Pejabat Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Nama Jabatan Status
Helmi Fakhrudin Kepala Satuan Kerja Audit Internal PT. Bank Bukopin Tbk Aktif sampai dengan
25 Agustus 2020
Novin Bermansyah EVP InternalAudit PT. Bank Bukopin Tbk Aktif
Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank
Nama Pejabat Asal Perusahaan Status
Ahmad Aidil Ritonga PT. Bank Syariah Bukopin Aktif
Sutedjo Handoyo PT. Bukopin Finance Tidak Aktif
(menjabat sampai
dengan 5 Agustus
2020)
Norton Ganda Pasaribu PT. Bukopin Finance Aktif
Ricardo Paroloan PT. Bosowa Asuransi Tidak Aktif
Naibaho (tidak menjadi
anggota
konglomerasi
keuangan
Bank Bukopin sejak 2
September 2020)
Muhammad Fitrah PT. Sadira Finance Tidak Aktif
Hasyim (tidak menjadi
anggota
konglomerasi
keuangan Bank
Bukopin sejak 2
September 2020)
Bella Ferina Rasta PT. Bosowa Multifinance Tidak Aktif
(tidak menjadi
anggota
konglomerasi
keuangan Bank
Bukopin sejak 2
September 2020)
Ika Ahmad Ikhsan PT. Bosowa Sekuritas Tidak Aktif
(tidak menjadi
anggota
konglomerasi
keuangan Bank
Bukopin sejak 2
September 2020)
528 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
1. Memantau pelaksanaan audit intern pada masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan.
2. Menyampaikan laporan audit intern terintegrasi kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK
dalam Konglomerasi Keuangan dan Dewan Komisaris Entitas Utama serta Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Entitas
Utama.
Satuan Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi telah memantau pelaksanaan audit internal pada LJK anggota Konglomerasi Keuangan
dengan meminta Data terkait Pelaksanaan Audit Intern Terintegrasi kepada masing-masing LJK anggota Konglomerasi Keuangan
melalui surat, antara lain:
• Surat No. 1926/DKH/I/2020 kepada PT Bank Syariah Bukopin
• Surat No. 1927/DKH/I/2020 kepada PT Bukopin Finance
• Surat No. 1928/DKH/I/2020 Kepada PT Bosowa Corporindo
• Surat No. No. 10207/DKH/VII/2020 kepada PT Bosowa Corporindo
• Surat No. 10208/DKH/VII/2020 kepada PT Bukopin Finance
• Surat No. 10209/DKH/VII/2020 kepada PT Bank Syariah Bukopin
• Surat No. 00125/DKH/I/2021 tanggal 06 Januari 2021 kepada PT Bank Syariah Bukopin
• Surat No. 00126/DKH/I/2021 tanggal 06 Januari 2021 kepada PT Bukopin Finance
Berdasarkan informasi yang diterima dari masing-masing LJK anggota Konglomerasi Keuangan, maka Satuan Kerja Audit Internal
Terintegrasi menyampaikan kepada Direksi terkait Laporan Audit Intern Terintegrasi yang meliputi:
• Data Hasil Audit atas audit yang dilakukan oleh Unit Internal Audit / SKAI masing-masing LJK.
• Laporan Hasil Audit terakhir dan monitoring tindak lanjut atas hasil pemeriksaan OJK dan/atau BI masing-masing LJK.
• Laporan Kejadian Fraud masing-masing LJK
• Realisasi Program Kerja Unit Internal Audit masing-masing LJK.
• Internal Audit Charter masing-masing LJK (terbaru).
• Struktur Organisasi Unit Internal Audit/SKAI masing-masing LJK (terbaru).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi
1. Memberikan masukan kepada Direksi Entitas Utama antara lain dalam penyusunan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.
2. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi termasuk mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko.
3. Melakukan pemantauan Risiko pada Konglomerasi Keuangan dengan melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian profil
Risiko setiap LJK dalam Konglomerasi Keuangan, tingkat Risiko setiap jenis Risiko secara terintegrasi, dan profil Risiko secara
terintegrasi.
4. Melakukan stress lesf melalui pengujian terhadap kemampuan Konglomerasi Keuangan dengan menggunakan skenario stress
secara spesifik pada Konglomerasi Keuangan pada pasar.
5. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan keakuratan metodologi penilaian Risiko, kecukupan implementasi
sistem informasi manajemen; dan ketepatan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Risiko secara terintegrasi.
6. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat strategis antara lain berupa masuknya suatu entitas dalam Konglomerasi Keuangan
yang berpengaruh signifikan terhadap eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan.
7. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat strategis antara lain berupa masuknya suatu entitas dalam Konglomerasi Keuangan
yang berpengaruh signifikan terhadap eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan.
8. Memberikan masukan kepada KMRT dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi.
9. Menyusun dan menyampaikan Laporan Profil Risiko Terintegrasi secara berkala kepada Direktur dari Entitas Utama yang
membawahkan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi dan kepada KMRT. Frekuensi laporan dapat ditingkatkan apabila kondisi
pasar berubah dengan cepat.
1. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Profil Risiko Terintegrasi Semester II Tahun 2019 (posisi 31 Desember 2019) melalui
Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi tanggal 07 Februari 2020 yang turut dihadiri oleh masing-masing LJK selaku anggota
Konglomerasi Keuangan.
2. Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Bank Bukopin, Tbk Semester II Tahun 2019 (posisi 31
Desember 2019) melalui Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi tanggal 07 Februari 2020 yang turut dihadiri oleh masing-
masing LJK selaku anggota Konglomerasi Keuangan.
3. Surat Surat No.03476/DMR/II/2020 Tanggal 12 Februari 2020 perihal Penyampaian Laporan Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank Bukopin, Tbk Posisi 31 Desember 2019.
4. Surat No.03475/DMR/II/2020 Tanggal 12 Februari 2020 perihal Penyampaian Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin, Tbk Posisi 31 Desember 2019.
5. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Profil Risiko Terintegrasi Semester I Tahun 2020 (posisi 30 Juni 2020) melalui Rapat
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi tanggal 07 Agustus 2020 yang turut dihadiri oleh masing-masing LJK selaku anggota
Konglomerasi Keuangan.
6. Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Bank Bukopin, Tbk Semester I Tahun 2020 (posisi 30
Juni 2020) melalui Rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi tanggal 07 Agustus 2020 yang turut dihadiri oleh masing-masing
LJK selaku anggota Konglomerasi Keuangan.
7. Surat No.12856/DMR/VIII/2020 Tanggal 14 Agustus 2020 perihal Penyampaian Laporan Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan PT Bank Bukopin, Tbk Posisi 30 Juni 2020.
8. Surat No.12857/DMR/VIII/2020 Tanggal 14 Agustus 2020.
9. Perihal Penyampaian Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin, Tbk Posisi 30 Juni
2020.
530 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Transaksi intra-group di dalam Konglomerasi Keuangan PT 1. Kepemilikan silang antar LJK dalam Konglomerasi
Bank KB Bukopin Tbk dilakukan secara wajar dengan selalu Keuangan.
memperhatikan ketentuan regulator yang berlaku. Kebijakan 2. Sentralisasi Manajemen Likuiditas jangka Pendek.
Transaksi Intra – Grup dalam Konglomerasi Keuangan Bank KB 3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan atau
Bukopin termuat dalam Surat Keputusan No. 0802 Tahun 2018 diperoleh suatu LJK dari LJK lain dalam Konglomerasi
tentang Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, Surat Edaran No. SE/111/ 4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali, termasuk
DIR/V/2018 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko eksposur pinjaman dan off-balance sheet seperti jaminan
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, dan komitmen.
dan Surat Keputusan Direksi No.1648 Tahun 2019 tentang 5. Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain dalam satu
Pedoman Teknis Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Konglomerasi Keuangan.
Keuangan PT. Bank Bukopin Tbk. 6. risiko melalui reasuransi kepada LJK lain dalam satu
Konglomerasi Keuangan; dan/ atau
Dalam Kebijakan Transaksi Intra – Grup disebutkan bahwa Setiap 7. Transaksi untuk mengalihkan eksposur risiko pihak ketiga
LJK dalam Konglomerasi Keuangan wajib melakukan identifikasi, di antara LJK dalam satu Konglomerasi Keuangan.
mitigasi dan pengelolaan atas benturan kepentingan, termasuk
yang berasal dari transaksi dengan pihak afiliasi dan transaksi Setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
intra-group. mengambil keputusan terhadap transaksi Intra – Grup dilarang
melakukan tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi
Setiap LJK dalam Konglomerasi Keuangan juga wajib memiliki keuntungan LJK.
kebijakan terkait dengan transaksi dengan pihak afiliasi dan
transaksi intra grup serta benturan kepentingan. Setiap transaksi Intra – Grup wajib diungkapkan dalam setiap
pengambilan keputusan.
Masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan harus
mengidentifikasi transaksi-transaksi yang dapat dikategorikan
sebagai transaksi intra-grup, meliputi:
Fungsi Penunjang Bisnis 531
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Bank KB Bukopin sebagai Entitas Utama menyampaikan 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi selain 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
memuat informasi sebagaimana tersebut diatas, memuat pula 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite.
cakupan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank sebagaimana 4. Penanganan benturan kepentingan.
diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai Penerapan Tata 5. Penerapan fungsi kepatuhan.
Kelola bagi Bank Umum. 6. Penerapan fungsi audit intern.
7. Penerapan fungsi audit ekstern.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/ 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank pengendalian intern.
Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank penyediaan dana besar (large exposure).
Umum, maka Bank Bukopin telah melakukan penilaian sendiri 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank,
(self assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor penilaian Laporan pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal.
penerapan Tata Kelola. 11. Rencana strategis Bank.
Dengan adanya pemahaman dan komitmen Dewan Komisaris, Sedangkan pada Semester II Tahun 2020, berdasarkan temuan
Direksi dan seluruh karyawan untuk menjalankan nilai-nilai dan hasil analisis sebagaimana diuraikan di atas, penerapan
budaya dan perilaku utama Perusahaan secara konsisten, maka good corporate governance di Bank Bukopin secara umum
diharapkan dapat mendukung tercapainya visi, misi dan tujuan adalah Cukup Baik, hal ini tercermin dari pemenuhan yang
Bank Bukopin dan dapat memenuhi harapan dari stakeholder. cukup memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Dalam hal
terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara
Kelemahan Penerapan Tata Kelola umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan
Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek Hasil Tata perhatian yang cukup dari manajemen Bank. Dengan demikian,
Kelola adalah sebagai berikut: peringkat GCG Bank Bukopin adalah Peringkat 3.
1. Penerapan prinsi-prinsip GCG yang belum optimal pada
aktivitas perkreditan Bank Bukopin menyebabkan masih
tingginya rasio keuangan posisi akhir Desember 2020
yaitu Non Performing Loan (NPL) Gross & Net masing-
masing 9,78% dan 4,95%, Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 163,23% dan
rendahnya Net Interest Margin (NIM) sebesar 0,51% jika
dibandingkan dengan rata-rata peer group.
2. Selama Tahun 2020 masih terdapat denda pelaporan
kepada regulator. Meskipun jumlah denda yang harus
dibayar tidak berdampak signifikan, namun demikian
Bank Bukopin selalu melakukan identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan
yang berdampak pada munculnya biaya denda.
Kesimpulan
Pada Semester I Tahun 2020, berdasarkan temuan dan hasil
analisis sebagaimana diuraikan di atas, penerapan good
corporate governance di Bank Bukopin secara umum adalah
Baik, sebagaimana tercermin dalam pemenuhan yang memadai
atas prinsip-prinsip good corporate governance. Kelemahan-
kelemahan yang dijumpai dalam penerapan good corporate
governance secara umum adalah kurang signifikan dan
dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen
Bank. Dengan demikian, peringkat GCG Bank Bukopin adalah
Peringkat 2.
534 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
535
Bab 7
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Bank KB Bukopin tidak semata-mata untuk
memenuhi kepentingan pemegang saham, namun kegiatan CSR juga merupakan tanggung jawab moral kepada seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders). Lebih dari itu, Bank KB Bukopin juga mendukung terwujudnya resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa pada
21 Oktober 2015 lalu telah menerbitkan resolusi mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/
SDGs).
Pelaksanaan program Bank KB Bukopin juga merupakan bentuk 3. Instruksi Presiden Republik Indonesia, Peraturan Otoritas
dukungan Bank terhadap, antara lain: Jasa Keuangan (OJK) dan Surat Edaran OJK terkait literasi
1. Pemerintah Indonesia yang telah menandatangani Paris dan edukasi serta inklusi keuangan bagi masyarakat.
Agreement, yakni perjanjian dalam Konvensi Kerangka 4. Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang diresmikan
Kerja Presiden Republik Indonesia pada tanggal 18 November
2. Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United 2016.
Nations Framework Convention on Climate Change 5. Peraturan OJK No 51/POJK.03/2017 mengenai
(UNFCCC), mengenai mitigasi emisi gas rumah kaca implementasi Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa
(GRK), adaptasi, dan keuangan. Melalui Paris Agreement, Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Komitmen
Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengurangan untuk menjalankan kegiatan CSR yang mendukung
laju perubahan iklim dan mencegah pemanasan global. implementasi keuangan berkelanjutan.
Implementasi ini harus dilakukan bersama-sama di seluruh
dunia dengan memastikan pelaksanaan pembangunan
yang rendah emisi gas rumah kaca (GRK) dan memberikan
pembiayaan yang berwawasan lingkungan, sosial dan tata
kelola (LST).
Fungsi Penunjang Bisnis 537
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Bank KB Bukopin menyadari bahwa Bank memiliki kewajiban moral untuk memberikan manfaat, termasuk memperbesar akses bagi
masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Untuk itu, Bank KB Bukopin berkomitmen
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan program CSR untuk terus menjalankan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dan
manfaat yang dapat diberikan.
Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan, Bank KB Bukopin juga berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yang menyelaraskan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Sistem keuangan bisa berperan dalam mencegah
terjadinya praktik pendanaan atau investasi pada kegiatan usaha yang menggunakan sumber daya secara berlebihan, yang akhirnya
berdampak pada kesenjangan sosial, dan mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Bank KB Bukopin telah merumuskan Sustainability Banking Principles yaitu seluruh prinsip pengelolaan aktivitas Perseroan dalam
aspek-aspek: customer, business strategy, banking operations, risk management, human capital, dan community development.
Pertumbuhan
ekonomi
Penerapan
berkelanjutan dengan
keuangan
menyelaraskan
berkelanjutan
kepentingan
pada Perseroan
ekonomi, sosial, dan
lingkungan hidup
Metoda dan Ruang Lingkup Due Deligent Terhadap Pada dampak sosial terhadap nasabah, Perseroan telah
Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan dari melakukan pedoman terkait penanganan pengaduan
Aktivitas Perseroan nasabah secara sistematis. Selain itu, Perseroan juga
secara rutin mengadakan survei kepuasan nasabah, untuk
Due diligence merupakan sebuah proses yang komprehensif terus meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan
dalam menilai dampak positif dan negatif keputusan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Sementara itu, pada
kegiatan perusahaan yang dapat memengaruhi lingkungan dampak sosial terhadap masyarakat, Bank KB Bukopin juga
hidup, ekonomi, dan aspek sosial. mengadakan Program Pemagangan untuk memberikan
dampak yakni terbukanya kesempatan bagi anak-anak didik
Bank KB Bukopin menjalankan due diligence untuk berprestasi untuk dapat mengikuti pelatihan kerja.
mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari aktivitas
Perseroan untuk mengetahui dampak positif apa yang perlu Perseroan telah melakukan due diligence yang dilakukan
ditingkatkan dan dampak negatif apa yang harus dikurangi dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang
atau dihilangkan melalui kegiatan CSR. Dampak tersebut harus melibatkan pemangku kepentingan dan pihak internal. Due
diidentifikasi pada seluruh aspek rantai nilai yang mencakup diligence dilaksanaan bersamaan dengan penetapan aspek
pemasok, input (bahan baku, tenaga kerja, uang, waktu, material dan boundary yang berpengaruh signifikan bagi
pengetahuan, dan kompetensi), proses (fungsi manajemen, Perseroan dalam rangka penyusunan Laporan Keberlanjutan
termasuk kondisi fisik pabrik maupun kantor), produk (barang Perseroan.
dan jasa), dan konsumen
Isu dan Risiko Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Penting Terkait Dampak Kegiatan Perseroan
Selain melakukan pemetaan terhadap pemangku kepentingan yang terdampak dan berdampak terhadap aktivitas Bank, melalui Focus
Group Discussion (FGD) Bank KB Bukopin juga melakukan pemetaan terkait isu dan risiko sosial, ekonomi, dan lingkungan penting yang
terkait dampak dari kegiatan Bank KB Bukopin. Isu dan risiko penting tersebut kemudian dijadikan dasar untuk menentukan prioritas
dan menetapkan strategi yang akan dijalankan oleh manajemen.
Isu dan risiko ekonomi, sosial dan lingkungan penting terkait dampak kegiatan Bank KB Bukopin adalah sebagai berikut:
Isu Dampak
Isu Ekonomi
Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan dan Berdampak signifikan pada pemegang saham
Didistribusikan
Dampak Ekonomi Tidak Langsung Berdampak signifikan pada pemegang saham, nasabah, pemerintah dan
otoritas keuangan, organisasi bisnis, organisasi kemasyarakatan, mitra kerja,
masyarakat dan media.
Isu Sosial
Kepegawaian Berdampak signifikan pada pemerintah (regulator), serikat pekerja dan
karyawan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berdampak signifikan pada karyawan
Pelatihan dan Pendidikan Berdampak signifikan pada karyawan
Masyarakat Lokal Berdampak signifikan pada pemangku kepentingan
Isu Lingkungan
Energi Berdampak signifikan pada keberlanjutan lingkungan
Air Berdampak signifikan pada keberlanjutan lingkungan
Fungsi Penunjang Bisnis 539
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Secara umum, pelaksanaan program CSR Bank KB Bukopin Penanggung jawab pengelolaan program CSR di Bank KB
mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku, Bukopin berada pada Divisi Sekretariat Perusahaan di bawah
antara lain: supervisi dari Direktur Utama. Dalam tataran operasional,
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan pelaksanaan kegiatan CSR dikoordinasikan oleh Unit Kerja
Terbatas, khususnya Pasal 1 ayat 3. Komunikasi Perusahaan. Pada implementasinya kegiatan
2. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. tanggung jawab sosial Perusahaan seringkali dilakukan
3. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman melalui kerja sama dengan divisi lain, di antaranya Grup SDM,
Modal. kantor-kantor cabang, Baitul Maal KB Bukopin, KB Bukopin
4. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Club, Yayasan Kesejahteraan Karyawan KB Bukopin, Koperasi
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Karyawan Bukopin, Persatuan Istri Karyawan (PIKA) KB Bukopin,
5. Peraturan Menteri Sosial RI No. 13 tahun 2012 Dewan Kemakmuran Masjid, ataupun institusi lain di luar Bank
tentang Forum Tanggung Jawab Dunia Usaha dalam KB Bukopin.
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
6. PP No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan. Direktur Utama
7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/POJK.03/2017
tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Sekretaris Perusahaan
Namun, peraturan perundang-undangan tersebut di atas
tidak secara spesifik menjelaskan bentuk dan lingkup kegiatan
tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan. Sebagai
acuan dalam penerapan lingkup program CSR, Bank KB Bukopin Unit Kerja Komunikasi
mengacu pada standar yang berlaku secara internasional, yaitu Perusahaan
ISO 26000 yang meliputi:
1. Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial.
2. Hak Azasi Manusia.
3. Ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja.
4. Lingkungan Hidup.
5. Operasi yang Adil.
6. Pemenuhan Kepentingan Pelanggan.
7. Kemasyarakatan.
Di samping program CSR yang dijalankan oleh Perseroan, Bank
KB Bukopin juga menjalankan kegiatan CSR lain yang dilakukan
oleh Baitul Maal Karyawan Bank KB Bukopin. Organisasi Baitul
Maal Karyawan Bukopin menjalankan kegiatan CSR yang
dananya berasal dari zakat, infak dan sedekah dari karyawan
Bank KB Bukopin dan Bank Syariah Bukopin. Kegiatan ini sudah
dijalankan sejak tahun 2002.
Sejak awal beroperasi Bank KB Bukopin telah aktif menjalankan fungsi tanggung jawab sosial bagi masyarakat dan lingkungan. Bank
KB Bukopin memiliki peran bagi masyarakat dan lingkungan melalui kepedulian terhadap isu sosial dan bencana alam. Seiring dengan
perkembangan inovasi manajemen dan melihat kebutuhan masyarakat di bidang kesejahteraan dan pendidikan, pada tahun 2006 Bank
KB Bukopin mendirikan yayasan pendidikan bagi masyakarat dengan taraf ekonomi kurang mampu, dan anak-anak yatim-piatu.
Institusi tersebut adalah Pondok Pesantren Daarus Sa’adah yang berdiri di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, di atas lahan seluas
5.000 m2 yang diwakafkan kepada Yayasan Daarus Sa’adah pada tahun 2009.
Pelaksanaan program dan kegiatan CSR Bank KB Bukopin melihat pada kebutuhan dan isu yang dihadapi masyarakat dan lingkungan
saat ini. Hal tersebut sejalan dengan salah satu Nilai Budaya Perseroan, Care (Kepedulian), yang diimplementasikan tidak terbatas pada
internal Perseroan, juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
540 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tahun 2020, Bank KB Bukopin telah mengeluarkan dana untuk pelaksanaan kegiatan CSR sebesar Rp2.207.735.780. Dana CSR
tersebut terbagi untuk Pendidikan, Lingkungan, Sosial – Masyarakat, Keagamaan serta Penanggulangan COVID-19. Pelaksanaan
kegiatan CSR Bank KB Bukopin juga terus berkembang sesuai dengan kinerja perusahaan dan inovasi manajemen untuk terus
memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Capaian dan Penghargaan Inisiatif Tanggung Jawab Biaya CSR Bidang Operasi yang Adil
Sosial Bidang Operasi yang Adil
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan di Bank KB Bukopin Seluruh program dan/atau kegiatan CSR bidang operasi yang
juga telah mendapat apresiasi dari pihak independen. Hal ini adil dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas maupun
dibuktikan dengan diraihnya penghargaan yang berkaitan teknologi yang dimiliki oleh Bank, seperti e-mail dan situs web,
dengan penerapan GCG yang adil untuk tahun buku 2020, yaitu sehingga tidak terdapat biaya khusus yang dikeluarkan oleh
meraih 2nd The Best – Indonesia GCG Award – VI – 2021 dengan Bank atas pelaksanaan CSR bidang operasi yang adil.
kategori Public Bank Company, BUKU III yang diselenggarakan
oleh Economics Review.
Bank KB Bukopin berkomitmen penuh untuk menghargai hak Pengakuan dan Jaminan Bagi Serikat Pegawai
asasi manusia dalam menjalankan usaha, baik dalam layanan
maupun di internal Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan Bank KB Bukopin menjamin hak karyawan untuk berserikat,
meyakini bahwa semua orang setara dan memiliki kedudukan berkumpul, dan menyampaikan pendapat. Perseroan juga
yang sama tanpa harus melihat faktor suku, agama, ras, gender, mendukung kegiatan pegawai dalam berserikat dengan
dan budaya. membentuk organisasi Serikat Pekerja (SP).
Penerapan tanggung jawab terkait dengan Hak Asasi Manusia Bank KB Bukopin selalu berusaha menciptakan hubungan kerja
yang dilakukan pada Bank KB Bukopin tertuang pada Perjanjian yang harmonis dengan pekerja. Untuk itu, Perseroan telah
Kerja Bersama yang telah ditandatangani oleh Perseroan dan membentuk sebuah wadah bagi para Pekerja yang tergabung
Serikat Pekerja. Perjanjian Kerja Bersama tersebut telah disahkan dalam Serikat Pekerja PT Bank Bukopin Tbk (SPBB). SPBB
oleh instansi yang berwenang di bidang ketenagakerjaan, sesuai telah resmi terdaftar di kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan
keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan No. 757/SP/JS/
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.115/ PHIJSK-PK/PKB/ VIII/2015 tanggal 11 Agustus 2015.
VII/2017 tanggal 26 Juli 2017 tentang pendaftaran Perjanjian
Kerja Bersama PT Bank Bukopin Tbk. Selain pembentukan Serikat Pekerja, untuk menjalin
keharmonisan Bank dan Serikat pekerja, disusun Perjanjian
Isu dan Risiko Terkait HAM yang Kerja Bersama (PKB) yang telah disahkan oleh Kementrian
Relevan dengan Perseroan Ketenagakerjaan RI Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. Kep.121/
Bergerak di industri jasa perbankan, Bank KB Bukopin tidak PHIJSK-PK/PKB/V/2019 tanggal 17 Mei 2019. Sebagai
terpapar oleh isu-isu HAM berat yang berkaitan langsung perwujudan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja
dengan aktivitas Bank. Namun demikian, dalam aktivitas Bersama, Bank dan Serikat Pekerja senantiasa melakukan rapat
usahanya, terdapat sejumlah isu HAM yang relevan dan koordinasi rutin bulanan untuk membahas kebijakan-kebijakan
berkaitan langsung dengan Bank KB Bukopin, antara lain pada perusahaan terbaru. Perjanjian Kerja Bersama tersebut akan
bidang ketenagakerjaan, yaitu meliputi perlakuan/tindakan diperbaharui setiap 2 tahun dan akan dilakukan perundingan
diskriminasi, Serikat Pegawai, waktu kerja, tenaga kerja anak, untuk menciptakan pembaruan Perjanjian Kerja Bersama pada
dan kebebasan menjalankan ibadah. Selain itu juga terdapat isu tahun 2019.
HAM yang berkaitan dengan pelayanan kepada nasabah.
Setelah adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang
Target Kegiatan telah didaftarkan di Kementerian Ketenagakerjaan RI dan
mulai diimplementasikan pada tanggal 29 Mei 2019 maka
Perseroan menargetkan prinsip-prinsip hak asasi manusia Manajemen Bank KB Bukopin akan selalu melakukan
dengan baik. Dengan demikian akan terciptanya lingkungan monitoring atas pelaksanaan PKB serta me-review kebijakan
kerja yang nyaman dan kondusif. untuk menyelaraskan dengan perjanjian tersebut. Mendekatkan
edukasi secara intensif kepada seluruh supervisi terkait
pemeliharaan iklim kerja yang kondusif juga menjadi perhatian
perusahaan di tahun 2020.
Fungsi Penunjang Bisnis 543
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Bagi Bank KB Bukopin, keberadaan serikat pekerja sangatlah akan dilakukan perundingan untuk menciptakan pembaruan
berarti, antara lain untuk menjembatani dalam hal terjadi Perjanjian Kerja Bersama tersebut. Selain itu, Perseroan
permasalahan antara karyawan dengan manajemen, termasuk juga senantiasa melakukan rapat koordinasi rutin bulanan
untuk memfasilitasi karyawan dalam mengemukakan usulan dengan Serikat Pekerja untuk membahas kebijakan-kebijakan
kepada manajemen dan manajemen Perseroan dapat perusahaan terbaru.
memberikan umpan balik yang tepat kepada karyawan.
Dengan terciptanya hubungan baik antara karyawan
Perseroan juga telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan manajemen diharapkan masing-masing pihak dapat
yang ditandatangi oleh manajemen dan Serikat Pekerja. memberikan kontribusi terbaik untuk kepentingan bersama
PKB tersebut akan diperbaharui setiap 2 (dua) tahun dan Perseroan.
Waktu Kerja
Bank KB Bukopin menerapkan peraturan waktu kerja sesuai pasal 77 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
yaitu 40 jam dalam 1 minggu.
Waktu kerja karyawan Bank KB Bukopin dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Dengan ketentuan di atas, Bank KB Bukopin memastikan tidak terdapat praktik kerja paksa yang terjadi di Perseroan karena pekerja
memiliki waktu istirahat yang cukup. Dan sejak pertama kali berdiri hingga saat ini tidak terdapat laporan kasus pekerja paksa di
lingkungan kerja Bank KB Bukopin.
544 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Ijin Cuti
Bank KB Bukopin memberikan beberapa jenis hak cuti kepada 3. Cuti Melahirkan
Karyawannnya. Ketentuan mengenai cuti karyawan diatur a. Cuti melahirkan adalah hak libur yang diberikan
dalam Surat Keputusan Direksi No. 128 Tahun 2014 Tentang khususnya kepada karyawati sehubungan dengan
Peraturan Cuti Karyawan yang menetapkan berbagai jenis cuti persalinan anaknya.
dan ketentuannya. b. Lama cuti melahirkan diberikan 1,5 (satu setengan)
1. Cuti Tahunan bulan sebelum melahirkan dan 1,5 (satu setengah)
a. Cuti Tahunan adalah hak Iibur yang diberikan bulan setelah melahirkan.
kepada karyawan yang telah bekerja sekurang- c. Karyawati yang mengalami gugur kandungan,
kurangnya selama 3 (tiga) bulan secara terus dapat diberikan cuti, berdasarkan rekomendasi
menerus tanpa terputus, dan wajib dilakukan oleh tertulis dari dokter spesialis kandungan yang
karyawan yang bersangkutan. menangani karyawan yang bersangkutan paling
b. Karyawan yang tidak mengambil/menggunakan lama 1,5 (satu setengah) bulan.
hak cutinya dalam tahun berjalan dianggap gugur/ d. Bagi karyawati yang memperoleh cuti melahirkan
hangus, kecuali yang disebabkan oleh Perusahaan kepadanya tetap akan diberikan hak cuti
karena tugas pekerjaannya. Dalam hal demikian tahunannya pada tahun yang sama, namun
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari demikian pengambilan cuti tahunan harus
Direktur Supervisi. dilakukan secara terpisah (tidak dalam satu
c. Hak cuti tahunan dapat diambil sesuai dengan rangkaian cuti).
kebutuhan karyawan dan sebagai fungsi kontrol e. Cuti melahirkan diberikan sampai dengan kelahiran
salah satunya wajib diambil minimal 5 hari kerja. anak ketiga dan untuk cuti melahirkan anak
d. Lamanya cuti tahunan adalah adalah 12 (dua keempat dan seterusnya ditetapkan sebagai cuti di
belas) hari kerja pertahun. Jumlah cuti tahunan luar tanggungan dengan jangka waktu sebanyak-
tidak berkurang karena cuti bersama yang banyaknya 3 (tiga) bulan.
ditetapkan pemerintah kecuali dalam hal terdapat 4. Cuti Ibadah Haji
cuti bersama selama 2 hari atau lebih berturut- a. Cuti Ibadah Haji adalah hak libur yang diberikan
turut maka jumlah cuti tahunan akan dikurangi 1 kepada karyawan sehubungan dengan rencananya
hari. untuk melakukan Ibadah Haji.
e. Bagi karyawan yang dalam tahun berjalan masih b. Cuti Ibadah Haji diberikan hanya kepada karyawan
dalam masa percobaan atau trainee tidak diberikan dengan status karyawan tetap dan hanya diberikan
hak cuti tahunan. kesempatan 1 (satu) kali selama menjadi karyawan
2. Cuti Panjang Bank Bukopin. Sedangkan untuk karyawan kontrak
a. Cuti Panjang adalah hak libur yang diberikan ditetapkan sebagai cuti di luar tanggungan
kepada karyawan yang sekurang-kurangnya telah Perseroan, dengan pertimbangan bahwa
bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus pelaksanaan Ibadah Haji tersebut memerlukan
menerus tanpa terputus. waktu yang cukup lama.
b. Bagi karyawan yang secara terus menerus tanpa c. Bagi karyawan yang akan menunaikan Ibadah Haji
terputus telah menjalani masa kerja selama 6 yang kedua dan seterusnya, ditetapkan sebagai
(enam) tahun atau kelipatan dari 6 (enam) tahun cuti di luar tanggungan perusahaan atau karyawan
berhak memperoleh cuti Panjang yang terdiri yang bersangkutan dapat menggunakan hak cuti
dari cuti tahunan 12 hari kerja, ditambah 19 hari panjang.
kalender yang harus diambil sekaligus, kecuali d. Lama cuti Ibadah Haji disesuaikan dengan
yang disetujui lain oleh atasan karyawan yang kebutuhan riel jangka waktu pelaksanaan Ibadah
bersangkutan, sekurang-kurangnya setara Kepala Haji karyawan yang bersangkutan.
Divisi/Pemimpin Cabang atau yang sederajat. 5. Cuti Haid
c. Hak cuti Panjang tidak gugur apabila karyawan a. Cuti haid adalah hak libur yang diberikan kepada
tidak dapat mempergunakan haknya tersebut karyawati yang sedang haid sebanyak-banyaknya
karena kehendak Perseroan. Dalam hal demikian 2 (dua) hari.
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari b. Cuti haid diberikan kepada karyawan (khusus
Direktur Supervisi karyawan yang bersangkutan. karyawati) yang sedang haid untuk hari pertama
d. Pengambilan hak cuti panjang periode sebelumnya dan hari kedua. Cuti Haid diberikan berdasarkan
tidak boleh dilaksanakan pada tahun yang sama adanya Surat Keterangan Dokter.
atau berurutan dengan pengambilan hak cuti
panjang periode berikutnya.
Fungsi Penunjang Bisnis 545
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tatkala terjadi pelanggaran HAM, Perseroan telah memiliki sarana pengaduan dan mekanisme penyelesaiannya, sebagai berikut:
Capaian Kegiatan
Seperti yang telah disampaikan pada bagian kegiatan tanggung jawab sosial terkait dengan Hak Asasi Manusia, maka penekanan isu
HAM adalah pada isu ketenagakerjaan. Atas penerapan tanggung jawab sosial terkait dengan HAM, produktivitas Bank KB Bukopin
mengalami penurunan menjadi sebesar -Rp644,06 juta per karyawan pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp40,44 juta per karyawan.
Selain itu, perbankan memiliki peran yang sangat strategis Kegiatan Penghematan Energi dan
dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Sebab, sebagai Pengurangan Emisi
lembaga jasa keuangan, Bank dapat memainkan perannya
dalam pembiayaan berbagai proyek. Dalam hal ini, Bank bisa Dalam operasionalnya, Bank KB Bukopin memanfaatkan energi
menentukan apakah pengajuan pembiayaan bisa dikabulkan listrik dan bahan bakar minyak untuk kendaraan operasional.
atau ditolak. Oleh karena keberadaan bahan bakar minyak yang semakin
terbatas, upaya penghematan listrik menjadi penting untuk
Sejalan dengan komitmen untuk menjaga lingkungan dan dilakukan Perseroan yakni antara lain dilakukan penggunaan
kelestarian bumi, Bank sudah semestinya menjadikan faktor peralatan kerja dengan daya konsumsi listrik lebih rendah,
lingkungan sebagai salah satu syarat dalam mengucurkan serta melakukan efisiensi pemakaian penerangan di lingkungan
pendanaan. Dengan komitmen ini, maka Bank hanya akan kantor.
mengabulkan pembiayaan untuk proyek atau peruntukan lain
yang sifatnya ramah lingkungan, berwawasan lingkungan, atau Upaya lain untuk menghemat listrik, Perseroan melalui
justru meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Sebaliknya, kebijakan pengelolaan gedung terhadap penggunaan listrik
berani menolak terhadap pengajuan pembiayaan yang untuk penerangan dan AC ditetapkan 8 (delapan) jam selama
berpotensi atau malah jelas-jelas merusak lingkungan. jam operasional untuk ruang kerja, sedangkan penggunaan
listrik untuk penerangan dan AC pada ATM dan Server dilakukan
Kegiatan selama 24 (dua puluh empat) jam 7 (tujuh) hari penuh. Sama
seperti listrik, pasokan air bersih juga kian terbatas. Sebab
Kegiatan Pemberian Kredit Ramah Lingkungan itu, Bank KB Bukopin juga berkomitmen untuk melakukan
penghematan. Hal itu, antara lain, ditempuh dengan melakukan
Sebagai salah satu penerapan keuangan berkelanjutan,
sosialisasi penghematan terhadap penggunaan sumber daya air
Perseroan telah memiliki beberapa kebijakan terkait dengan
di lingkungan kantor, serta melakukan pengecekan secara rutin
aspek lingkungan hidup, baik dalam pengembangan produk/
instalasi air sehingga dengan cepat diketahui dan dilakukan
jasa keuangan maupun kebijakan yang terkait dengan
perbaikan apabila ada kebocoran.
pelestarian lingkungan hidup lainnya. Melekat pada kebijakan
penyaluran kredit yang dimiliki Bukopin.
Dengan berbagai upaya tersebut, tahun 2020 penggunaan
listrik di Kantor Pusat Bank KB Bukopin mengalami penurunan
Kebijakan tersebut menyatakan bahwa Perseroan mensyaratkan
menjadi 3.520.154 kWh dari 3.689.960 kWh di tahun 2019.
dokumen hasil studi AMDAL (Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan) dari nasabah, khususnya untuk pembiayaan
Efisiensi Penggunaan Kertas
dan investasi proyek-proyek pembangunan yang berpotensi
merusak lingkungan hidup. Perseroan secara tegas menyatakan
Sejak tahun 1998 melalui Surat Edaran Direksi No. SE/066/
bahwa tidak akan membiayai usaha nasabah yang merusak
DIR/VI/1998 tanggal 1 Juni 1998 tentang Ketentuan dan
lingkungan.
Prosedur Sistem Memorandum Elektronik Perseroan telah
mengimplementasikan Aplikasi Sistem Memorandum Elektronik
Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perlindungan
(SME) untuk mengurangi konsumsi kertas (paperless) dalam
lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan,
kegiatan operasional. Dalam perkembangannya, penggunaan
maklumat dan Peraturan Perusahaan dalam rangka
Aplikasi SME telah diperbaharui/digantikan dengan Aplikasi
meminimalisir dampak operasional Perseroan terhadap
Bukopin Office Communication (BOC). Hal ini sesuai dengan
lingkungan hidup. Selain itu, Perseroan juga menyadari
Surat Keputusan Direksi No. 0292 tertanggal 20 Februari 2017
bahwa perbankan dapat mempengaruhi kegiatan pelestarian
tentang Bukopin Office Communication (BOC). Penggunaan
lingkungan secara signifikan.
aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi,
memudahkan tata kelola persuratan di internal Perseroan dan
Selain itu, sebagai bagian dari pelaksanaan POJK No. 51/
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam memasuki era
POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan
paperless correspondence.
bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik,
Bank KB Bukopin juga menyalurkan kredit ke sektor agrobisnis
Tahun 2020, Bank KB Bukopin menggunakan kertas HVS A4
yang pada akhir tahun 2020 mencapai Rp1,3 triliun (Rp1.298
sebanyak 10.125 rim, jumlah tersebut mengalami penurunan
miliar).
dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 10.805 rim.
548 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pengelolaan Limbah
Kegiatan operasional Bank KB Bukopin menghasilkan limbah, B3 atau sampah dengan Bahan Berbahaya dan Beracun. Yang
baik limbah padat dan maupun limbah cair. Namun, sebagian termasuk dalam kategori ini adalah pecahan kaca, bahan-
besar limbah yang dihasilkan Bank merupakan limbah bahan kimia, dan benda berbahaya lainnya. Dengan memilah
domestik. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan perkantoran sampah B3 ke kategorinya diharapkan dapat meminimalisir/
Bank KB Bukopin dipilah menggunakan wadah tempat sampah. menghilangkan risiko bahaya bagi petugas orange atau
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 masyarakat.
tentang Pengelolaan Sampah, Bank KB Bukopin menyediakan
3 (tiga) jenis tempat sampah di setiap Kantor Operasional Kepedulian Bank KB Bukopin terhadap lingkungan dalam
untuk menampung limbah perkantoran dibuang pada tempat pengelolaan limbah diwujudkan melalui praktik dan operasional
pembuangan akhir. Ketiga jenis tempat sampah tersebut perbankan yang ramah lingkungan. Selain menerapkan prinsip
dibedakan berdasarkan warna, yaitu: 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), kami berupaya sebaik
mungkin untuk mengelola penggunaan energi listrik, bahan
Hijau, tempat sampah organik. Untuk tempat sampah yang bakar minyak (BBM), air, limbah, dan sebagainya.
berwarna hijau, artinya hanya sampah-sampah organik yang
dapat dibuang ke tempat tersebut. Sampah organik mencakup Bank KB Bukopin bertekad kuat untuk membangun kepedulian
sampah-sampah alami seperti dedaunan, ranting pohon, dan terhadap lingkungan karena menyadari bahwa kelestarian
sisa makanan. Sampah organik mudah terurai di alam. Selain lingkungan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama,
itu sampah organik juga dapat bermanfaat untuk bahan termasuk bagi korporasi seperti Bank KB Bukopin. Komitmen
pembuatan pupuk kompos. tersebut sekaligus merupakan kepatuhan Perseroan terhadap
amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Kuning, tempat sampah anorganik. Sampah anorganik harus Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
dibuang ke tempat sampah yang berwarna kuning. Contohnya
adalah plastik, kaleng, styrofoam, dan sebagainya. Berbeda Untuk mengetahui kualitas air limbah yang dihasilkan Gedung
dengan sampah organik, bahan anorganik yang rata-rata Pusat, Bank KB Bukopin secara berkala melakukan pengecekan
merupakan benda yang diciptakan oleh mesin sangat sulit kandungan air limbah, baik sebelum dan setelah air limbah
terurai. Bahkan sampah seperti plastik baru dapat terurai tersebut dibuang ke badan air. Hasil pengecekan air limbah
di tanah selama ratusan tahun, dan sebelum terurai plastik yang dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan Hidup
tersebut dapat turut merusak lingkungan. Oleh karena itu, Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, Pemda DKI Jakarta, selama
sampah anorganik harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya tahun 2020 menunjukkan bahwa berbagai parameter air limbah
dan didaur ulang. yang dibuang ke Badan Air Penerima yaitu Sungai Ciliwung
masih berada di bawah kadar maksimum yang diperbolehkan
Merah, tempat sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI. Tabel berikut adalah
Tempat sampah berwarna merah menampung khusus sampah contoh hasil pengujian tersebut:
Contoh Hasil Uji Laboratorium Air Limbah Kantor Pusat Bank KB Bukopin
Emisi
Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab terjadinya pemanasan global. Salah satu sumber emisi, antara lain, dari penggunaan
BBM untuk kendaraan bermotor. Untuk itu, Bank KB Bukopin turut berupaya mengurangi sumbangan emisi gas rumah kaca dengan
melakukan pembatasan usia mobil, yaitu maksimal lima tahun sehingga emisi gas buangnya di bawah ambang batas.
Mobil operasional Bank KB Bukopin merupakan mobil sewa dari pihak ketiga. Sesuai dengan pembatasan usia mobil, pada tahun 2020,
jumlah mobil operasional yang diremajakan sebanyak 50 dari total 200 kendaraan operasional (25%) untuk operasional Jadetabek,
Kepala Divisi, dan General Manager. Sedangkan untuk peremajaan mobil operasional kantor cabang di luar Jadetabek, Perseroan
belum memiliki data sehingga tidak dapat ditampilkan dalam laporan ini. Upaya lain untuk menekan emisi udara dilakukan melalui
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi untuk mobil operasional Perseroan.
Bank KB Bukopin mendukung penuh kebijakan pemerintah Berbagai upaya yang dilakukan Bank KB Bukopin yang terkait
untuk memperketat penggunaan bahan perusak lapisan ozon dengan lingkungan hidup telah memberikan dampak yang
(BPO). Zat ini biasa terdapat di mesin pendingin ruangan (AC), cukup baik, salah satunya adalah turunnya jumlah tagihan listrik
kulkas, dan tabung pemadam api. BPO adalah senyawa kimia di Kantor Pusat menjadi Rp4,02 miliar, dari tahun sebelumnya
yang berpotensi dapat bereaksi dengan molekul ozon di lapisan sebesar Rp4,14 miliar.
stratosfer.
Sertifikasi di Bidang Lingkungan
Untuk mengurangi emisi bahan perusak ozon, Perseroan
melakukan kebijakan penggunaan refrigeran (zat pendingin) Hingga 31 Desember 2020, Bank KB Bukopin belum memiliki
ramah lingkungan untuk mesin pengatur suhu ruangan (air sertiikasi di bidang lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan
conditioner), seperti R-32. Selain lebih ramah lingkungan, operasional Perseroan yang berdampak relatif kecil terhadap
refrigeran tersebut juga mampu menekan penggunaan listrik. lingkungan hidup.
Sementara itu, sebagai lembaga jasa keuangan, Bank KB
Bukopin tidak memproduksi, mengekspor atau mengimpor zat Mekanisme Pengaduan Terkait
yang termasuk dalam Bahan Perusak Ozon. Lingkungan
Dalam upaya mengurangi pemanasan global, Bank KB Bukopin Bank KB Bukopin memiliki call center untuk menampung
ikut menggiatkan penanaman pohon, penghijauan atau keluhan nasabah dan memiliki sistem pelaporan pelanggaran
pembuatan taman. Berkaitan dengan keanekaragaman hayati, (whistleblowing system) untuk menampung pelaporan
selama ini Perseroan tidak memiliki atau menyewa lokasi pelanggaran dari pihak eksternal maupun internal Bank,
operasional yang berada atau berdekatan dengan kawasan termasuk masalah lingkungan. Selama tahun 2020, Bank KB
lindung dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi. Dengan Bukopin menerima 0 pengaduan maupun laporan pelanggaran
demikian, tidak ada dampak yang signifikan antara kegiatan masalah lingkungan. Mekanisme pelaksanaan whistleblowing
operasional Perseroan dengan kemungkinan terganggunya system Bank diungkapkan pada bagian Kebijakan Pelaporan
kawasan lindung atau kawasan yang memiliki keanekaragaman Pelanggaran dari Laporan Tahunan ini.
hayati tinggi.
550 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Komitmen dan Kebijakan perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi
fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja. Hingga akhir
Karyawan merupakan aset yang penting bagi Bank KB Bukopin. tahun 2020, Jumlah karyawan Bank Bukopin adalah sebanyak
Oleh karena itu, kepentingan karyawan merupakan prioritas 5.009 orang dengan komposisi 2.947 karyawan laki-laki dan
utama yang harus dipenuhi dan Perseroan senantiasa menjamin 2.062 karyawan perempuan. Di luar itu, terdapat karyawan
segala hak yang dimiliki oleh karyawan berdasarkan ketentuan yang resign pada Desember 2020 sebanyak 58 orang, karyawan
perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang No 13 peserta program Magang Bina KB Bukopin, serta Komisaris dan
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjadi Landasan bagi Direksi.
Bank KB Bukopin dalam Menjalin Hubungan Kerja dengan
Karyawan. Dari komposisi tersebut, terlihat adanya perimbangan yang
cukup baik antara karyawan laki-laki dan perempuan di Bank
Selain itu, Perseroan telah memiliki kebijakan yang KB Bukopin.
diinternalisasikan antara lain pedoman fasilitas kepegawaian,
pedoman promosi, pedoman pengelolaan pendidikan, serta Kesamaan Hal dalam Mengikuti Program Pendidikan
pedoman yang mengatur kesetaraan gender dan persamaan dan Pelatihan
hak yang tertuang dalam Code of Conduct yang telah disahkan Bank KB Bukopin secara berkesinambungan menyelenggarakan
berdasarkan SK No. 069 Tahun 2013 tentang Kode Etik PT Bank beberapa metode program pendidikan dan pelatihan untuk
Bukopin, Tbk dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Nomor KEP. menunjang kegiatan operasional Perseroan. Bank KB Bukopin
115/ PHIJSK-PK/PKB/VII/2017 tanggal 26 Juli 2017 yang selalu selalu menjamin bahwa setiap karyawan memiliki kesempatan
diperbaharui secara berkala menyesuaikan dengan ketentuan yang sama untuk mengikuti setiap program pendidikan dan
yang berlaku. pelatihan yang dibuka sesuai dengan kebutuhan dan rencana
pengembangan Perseroan. Penjelasan lebih lanjut mengenai
Isu dan Risiko Ketenagakerjaan dan K3 Program Pelatihan dan Pendidikan yang telah dilaksanakan di
yang Relevan dengan Baik dengan sepanjang 2020 dapat dilihat pada Bab Fungsi Penunjang Bisnis
Bank KB Bukopin di Laporan Tahunan ini.
Isu dan risiko terkait kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Remunerasi
bidang ketenagakerjaan dan K3 utamanya berkaitan dengan Perseroan menerapkan kebijakan sistem remunerasi dengan
aspek ketenagakerjaan dan hubungan industrial, antara lain berpedoman pada Filosofi kompensasi Perseroan yaitu Pay for
kesetaraan gender dalam kesempatan kerja, kesetaraan dalam Position, Pay for Person dan Pay for Performance. Perseroan
program pendidikan dan pelatihan, penggunaan tenaga kerja juga selalu memastikan telah mentaati seluruh aturan yang
lokal, remunerasi dan kesejahteraan karyawan, promosi, berlaku yang terkait dengan sistem remunerasi. Terkait dengan
kebebasan berserikat dan pelatihan pensiun, serta kesehatan remunerasi, Perseroan senantiasa berupaya agar tidak terjadi
dan keselamatan kerja. gap remunerasi terlalu tinggi. Rasio gaji tertinggi dan terendah
selama 2020 adalah sebagai berikut:
Bank KB Bukopin memastikan bahwa Bank telah memenuhi
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan isu-isu Uraian 2020 2019
tersebut. Gaji karyawan tertinggi dan terendah 69.98: 1 17,84: 1
Gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,39: 1 1,39: 1
Target dan Rencana Kegiatan Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,39: 1 1,39: 1
Gaji Direksi tertinggi dan karyawan 3.92:1 3,92: 1
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, nyaman dan bebas
tertinggi
kecelakaan kerja yang didukung dengan iklim kerja yang
kondusif merupakan target utama yang ditetapkan Perseroan.
Hal tersebut dikarenakan Perseroan sangat menyadari bahwa
Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan seluruh karyawan senantiasa menjadi hal yang
faktor hubungan industrial memiliki korelasi yang sangat erat
sangat diperhatikan oleh Bank KB Bukopin. Hal tersebut
dengan kinerja Perseroan.
dilaksanakan agar selalu terjalin sinergi antar pegawai dengan
Perseroan demi terciptanya produktivitas kerja yang optimal.
Pelaksanaan Kegiatan
Program peningkatan kesejahteraan karyawan diberikan
Ketenagakerjaan Perseroan baik dalam bentuk material maupun non-material.
Disamping remunerasi dalam bentuk gaji, Bank KB Bukopin juga
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja memberikan beberapa jenis manfaat lain kepada karyawan,
Bank KB Bukopin memberikan kesempatan yang sama bagi antara lain:
semua orang, baik pria maupun wanita, tanpa memandang
Fungsi Penunjang Bisnis 551
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sepanjang tahun 2020, turnover pegawai tercatat sebanyak 58 orang atau tingkat turnover sebesar 1,16% dari keseluruhan pegawai.
Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan Perseroan menyadari bahwa K3 merupakan hal yang utama,
Bank KB Bukopin memiliki sistem pelaporan pelanggaran sekalipun lingkungan kerja berada di dalam ruangan dengan
(whistleblowing system) untuk menampung pelaporan tujuan meminimalisir kemungkinan risiko kerja serta penyakit
pelanggaran dari pihak eksternal maupun internal Bank, yang mungkin timbul selama bekerja sehingga meningkatkan
termasuk masalah ketenagakerjaan. Selama tahun 2020, Bank produktivitas dan efisiensi kerja.
KB Bukopin menerima laporan pengaduan sebanyak 20 laporan,
di mana laporan yang diterima terkait dengan ketenagakerjaan Kegiatan Keselamatan Kerja
sebanyak 15 laporan. Seluruh laporan pengaduan yang diterima Aspek keselamatan kerja merupakan salah satu perhatian utama
Bank, ditindaklanjuti dengan adil dan independen. Perseroan. Perseroan berusaha untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung terciptanya
Selain itu, karyawan juga dapat melakukan pengaduan kinerja Perseroan yang optimal. Untuk itu, Perseroan bertekad
terkait masalah ketenagakerjaan melalui SP, untuk kemudian menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera dan
ditindaklanjuti oleh manajemen melalui mekanisme Perundingan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku.
Bipartit, Perundingan Tripartit hingga ke Pengadilan Hubungan
Industrial. Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kesehatan karyawan pada saat bekerja,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perseroan mendaftarkan karyawannya ke BPJS Kesehatan
yang sifatnya mandatory. Selain itu, Bank KB Bukopin juga
Bank KB Bukopin menerapkan pelaksanaan aspek Kesehatan menyediakan layanan kesehatan bekerja sama dengan
dan Keselamatan Kerja (K3) sebagai salah satu bentuk perusahaan asuransi kesehatan komersial dengan benefit atau
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Pelaksanaan manfaat rawat inap, rawat jalan, rawat gigi maupun melahirkan,
aspek K3 di Bank KB Bukopin dilandasi atas Undang-Undang fasilitas Dokter Perusahaan yang siaga di kantor, bantuan biaya
No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang- kacamata dan melahirkan. Asuransi kesehatan dapat digunakan
Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. di sebagian besar rumah sakit di kota-kota besar, termasuk
552 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
kota-kota di mana terdapat Kantor Cabang Bank KB Bukopin. 3. Sosialisasi Keselamatan Kerja Sebagai salah satu langkah
Untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, dokter pencegahan kecelakaan kerja di ruangan kantor, Perseroan
Perusahaan yang siaga di kantor dapat dimanfaatkan oleh senantiasa memberikan sosialisasi terkait penggunaan
karyawan sebagai pertolongan pertama di saat kesehatannya peralatan kerja secara aman, misalnya: penggunaan
menurun dan mengganggu aktivitas kerjanya (first aid medical peralatan listrik yang standar dari Perseroan, serta selalu
help). Selain itu, Dokter Perusahaan juga menjadi tempat mematikan komputer dan alat listrik lain apabila tidak
konsultasi kesehatan karyawan. dipergunakan.
4. Fasilitas Keselamatan Kerja Perseroan menyediakan
Sebagai langkah pencegahan, secara rutin Bank KB Bukopin fasilitas mobil ambulans yang tersedia di Kantor Pusat dan
mengadakan edukasi kesehatan kepada karyawan melalui beberapa Kantor Cabang. Mobil ambulans ini merupakan
seminar dan talk show kesehatan (healthy talk) yang biasanya fasilitas darurat medik untuk keperluan karyawan beserta
juga diiringi dengan medical check up gratis. keluarganya yang dapat digunakan untuk mengantar
pasien darurat maupun sebagai kereta jenazah.
Komitmen Perseroan terhadap jaminan kesehatan karyawan
juga diwujudkan Bank KB Bukopin dengan mendaftarkan Selama tahun 2020, Bank KB Bukopin menyediakan 1 (satu)
karyawannya dalam Program BPJS Ketenagakerjaan. Lebih mobil jenazah dan 20 (dua puluh) mobil ambulans. Mobil
dari itu, selain Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, jenazah saat ini hanya tersedia di Kantor Pusat, sedangkan
Jaminan Kematian, mulai bulan Juli 2015, Bank KB Bukopin mobil ambulans tersedia di di Kantor Pusat (2 mobil), Cabang
juga mengikutsertakan karyawannya dalam Program Jaminan Semarang, Cabang Surabaya, Cabang Makassar, Cabang
Pensiun yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan. Bandung, Cabang Medan, Cabang Samarinda, Cabang Banda
Aceh, Cabang Pekanbaru, Cabang Yogyakarta, Cabang Malang,
Sementara itu, sebagai salah satu langkah pencegahan Cabang Denpasar, Cabang Cirebon, Cabang Kupang, Cabang
kecelakaan kerja di ruangan kantor, Bank KB Bukopin senantiasa Manado, Cabang Mataram, Cabang Jember, Cabang Lampung
memberikan sosialisasi terkait penggunaan peralatan kerja dan Cabang Padang. Selama tahun 2020 fasilitas tersebut
secara aman. Misalnya, penggunaan peralatan listrik yang telah dimanfaatkan secara optimal oleh karyawan, pensiunan
standar dari Perusahaan, serta selalu mematikan komputer dan karyawan, dan anggota keluarga yang membutuhkan.
alat listrik lain apabila tidak dipergunakan.
Komitmen Bank KB Bukopin untuk mewujudkan lingkungan
Bank KB Bukopin melalui perusahaan pengelola gedung juga kerja yang sehat dan aman membawa hasil dengan tidak
rutin menyelenggarakan simulasi penanganan dan evakuasi adanya karyawan yang mengalami cidera ringan, sedang, berat,
apabila terjadi bencana alam atau kebakaran. Pemasangan apalagi kematian, akibat pekerjaan yang dijalaninya. Selain
rambu-rambu evakuasi juga telah dilakukan di berbagai titik. itu, juga tidak ada laporan mengenai karyawan yang terkena
Pemeriksaan dan perawatan peralatan keselamatan, seperti penyakit atau berisiko terkena penyakit tertentu yang terkait
tabung pemadam kebakaran dan alarm, dan lain-lain, juga rutin dengan pekerjaannya sehari-hari.
dilakukan. Ihwal perawatan gedung dan sarana di dalamnya,
semua termasuk dalam service charge yang dibayarkan Bank Uraian lebih rinci mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
KB Bukopin kepada perusahaan pengelola gedung. tercakup juga disampaikan dalam Perjanjian Kerja Bersama,
Bab XV tentang Jaminan Kesehatan. Di dalamnya, antara lain,
Berkaitan dengan upaya mewujudkan keselamatan kerja, mengatur tentang perawatan umum (rawat jalan), perawatan
Perseroan menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut: rumah sakit (rawat inap), perawatan gigi, perawatan mata, dan
1. Simulasi Keadaan Darurat Perseroan secara rutin perawatan melahirkan anak.
menyelenggarakan simulasi penanganan dan evakuasi
apabila terjadi bencana alam atau kebakaran. Pemasangan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
rambu-rambu evakuasi juga telah dilakukan di berbagai Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya
titik. Pemeriksaan dan perawatan peralatan keselamatan dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS
seperti tabung pemadam kebakaran dan alarm juga rutin Ketenagakerjaan dengan pembayaran iuran oleh Perusahaan
dilakukan. Perseroan telah melakukan simulasi kebakaran yang besarannya sesuai dengan ketentuan.
dan keselamatan Gedung yang dilaksanakan secara rutin
untuk tiap tahunnya. Sosialisasi Keselamatan Kerja
2. Program Jaminan Kecelakaan Kerja Perseroan telah Sebagai salah satu langkah pencegahan kecelakaan kerja di
mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program ruangan kantor, Perseroan senantiasa memberikan sosialisasi
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan terkait penggunaan peralatan kerja secara aman, misalnya:
dengan pembayaran iuran oleh Perseroan yang besarannya penggunaan peralatan listrik yang standar, selalu mematikan
sesuai dengan ketentuan. komputer dan alat listrik lain apabila tidak dipergunakan.
Fungsi Penunjang Bisnis 553
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Dampak Kegiatan
Dampak dari serangkaian pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan
kerja yang dilaksanakan oleh Perseroan dapat dilihat dari penurunan laba bersih Bank KB Bukopin (bank only) yaitu dari Rp204.905 juta
pada tahun 2019 menjadi -Rp 3.226.093 pada tahun 2020.
Hingga akhir 2020, Bank KB Bukopin mengeluarkan biaya CSR bidang Ketenagakerjaan sebesar Rp1,5 Miliar, terutama untuk biaya
pengembangan kompetensi tenaga kerja disabilitas. KB Bukopin berharap agar biaya CSR di bidang ketenagakerjaan ini dapat
memberikan dampak positif, khususnya peningkatan efektifitas kinerja karyawan, yang berdampak pada peningkatan kinerja Bank
serta kepuasan nasabah.
Komitmen dan Kebijakan Tanggung 2. Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tentang
Jawab Sosial Kepada Nasabah Penyelesaian Pengaduan Nasabah, dimana telah diubah
dengan PBI No. 10/10/ PBI/2008 tentang perlindungan
Bank memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga kepentingan nasabah.
nasabah. Komitmen tersebut diwujudkan termasuk dengan
melakukan penyesuaian dengan kebutuhan dan tuntutan pasar, Target dan Rencana Kegiatan
sebagaimana diatur dalam serangkaian kebijakan manajemen
terkait aspek pengembangan produk, keamanan produk, dan Bank KB Bukopin berkomitmen untuk terus memberikan
termasuk layanan pengaduan konsumen. pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Untuk itu, Perseroan
telah menetapkan rencana kerja untuk meningkatkan kepuasan
Bank KB Bukopin senantiasa menjaga reputasi dengan nasabah dengan melakukan kegiatan penyelesaian pengaduan
mengokohkan komitmen untuk kesempurnaan layanan dan nasabah dan pelaksanaan survei kepuasan nasabah.
kepuasan nasabah. Perseroan menyadari bahwa layanan
berkualitas menjadi kunci dalam menjaga loyalitas nasabah Pengembangan layanan yang ditawarkan kepada nasabah
serta keberlangsungan bisnis. Memahami kebutuhan nasabah haruslah memberikan dampak positif atau solusi bagi
dan mendahulukan layanan yang premium merupakan cara permasalahan yang ada di pelanggan yang akan berdampak
terbaik guna memastikan pertumbuhan usaha dalam jangka atas peningkatan kepuasan nasabah yang lebih jauh akan
Panjang. mampu meningkatkan tingkat loyalitas pelanggan agar tetap
berbelanja ke Perseroan. Program kerja yang dibangun di
Cankupan dan Tanggung Jawab antaranya:
Terhadap Konsumen 1. Penyempurnaan SOP pelayanan.
2. Peningkatan nilai tambah kepada nasabah dengan
Dalam menjalankan tanggung jawab Perseroan kepada pemanfaatan teknologi informasi.
konsumen, Bank mengacu pada kebijakan dan regulasi yang 3. Peningkatan kompetensi dan kapasitas tenaga pemasaran
berlaku di Indonesia, yaitu: dan front liner.
1. Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
554 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kegiatan
Pusat Layanan Nasabah
Bank KB Bukopin menyediakan pusat layanan nasabah melalui layanan Call Center Halo Bukopin 14005 yang memberikan layanan
24 (dua puluh empat) jam 7 (tujuh) hari dan melalui email di alamat customercare@bukopin.co.id. Nasabah dapat menghubungi
layanan call center untuk memperoleh informasi produk dan layanan serta menyampaikan pengaduan terkait produk dan layanan yang
ditawarkan Bank. Selain itu, untuk memperoleh informasi produk dan layanan serta menyampaikan pengaduan juga dapat dilakukan
nasabah dengan datang langsung menemui customer service di Kantor Cabang Bank KB Bukopin terdekat.
Customer
Customer Service/Call CTS Customer Care Unit Kerja
Center
Start
Nasabah melakukan Ya
CS/Call Center Monitoring data Perlu Menerima dan melakukan
pengaduan/ Data/Informasi
input data pada permohonan dan eskalasi? proses penyelesaian
permohonan via CS/ disimpan
CTS pengaduan permasalahan
Call Center
Tidak
Data/Informasi
disimpan
CS/Call Center
menerima
Monitoring data Memberikan
penyelesaian unit Data/Informasi
permohonan dan jawaban atas
kerja dan disimpan
pengaduan permasalahan
menutup
dan CTS
Menerima jawaban
penyelesaian
melalui
CS/Call Center
Sejak tahun 2006 Bank KB Bukopin telah menggunakan aplikasi Complaint Tracking System untuk mencatat permohonan dan
pengaduan nasabah yang masuk melalui berbagai akses yang dapat dijangkau oleh nasabah (email dan Halo Bukopin 14005). Melalui
aplikasi tersebut secara sistem pengaduan nasabah kemudian dieskalasi kepada unit terkait untuk dapat segera ditindaklanjuti sesuai
dengan Service Level Agreement (SLA) yang ditetapkan.
Fungsi Penunjang Bisnis 555
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Penanganan pengaduan nasabah dilaksanakan dengan mengacu kepada prosedur serta SLA yang telah ditetapkan. Dengan
penggunaan sistem aplikasi internal, monitoring penyelesaian pengaduan nasabah dapat dilakukan secara berkesinambungan dan
dapat memastikan pencapaian SLA penyelesaian pengaduan nasabah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Sepanjang tahun 2020, terdapat 7764 komplain nasabah yang dilakukan melalui call center Bank KB Bukopin. Dari jumlah tersebut
1700 berkaiatan dengan layanan elektronik channel. Dari jumlah komplain yang masuk seluruhnya telah diselesaikan sesuai SLA.
Ketersediaan Informasi Produk (DFI)”, Perseroan turut melaksanakan kegiatan edukasi bagi
siswa/ siswi Sekolah Dasar dengan tema Bukopin Goes to
Ketersediaan informasi mengenai Bank selalu terintegrasi School. Selain memberikan edukasi dan sosialisasi terkait
terhadap kepuasan nasabah. Secara berkala pada tiap tahunnya lembaga keuangan perbankan serta produknya, Perseroan juga
Bank KB Bukopin selalu mengupayakan sistem informasi yang melaksanakan perjanjian kerjasama dengan beberapa Sekolah
ada selalu disesuaikan dan dimutakhirkan dengan melakukan Dasar Negeri (SDN). Kerjasama ini bertujuan untuk mengatur
penyesuaian sesuai kebutuhan terbaru dari pengguna/ keuangan bagi pelajar dan memaksimalkan manfaat menabung
nasabah. Infromasi mengenai produk dan jasa yang ditawarkan agar menjadi sebuah keuntungan masa depan bagi para pelajar
oleh Bank KB Bukopin dapat dilihat melalui: melalui produk berupa Tabungan Simpanan Pelajar (SIMPEL).
1. Website www.bukopin.co.id.
2. Brosur dan Leaflet. Kegiatan Customer Intimacy
3. Media Surat Kabar Harian.
4. Media Elektronik. Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
5. Media Sosial. merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada
6. Call Center. sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada
7. On site pada kantor Cabang Terdekat. kepastian hukum dalam pengaturan, pengawas bank, dan
penjaminan simpanan nasabah bank. Merespon hal tersebut,
Semuanya merupakan upaya dari Perseroan untuk memudahkan kebijakan yang dijalankan oleh Perseroan adalah Customer
nasabah dalam mencari dan mengetahui informasi perbankan intimacy. Customer intimacy merupakan salah satu aspek yang
yang dimilikinya. Ketersediaan informasi mengenai Bank KB menunjang penciptaan loyalitas nasabah. Salah satu inisiatif
Bukopin kepada publik merupakan bagian dari penerapan yang dirancang Perseroan untuk menciptakan hal tersebut
prinsip keterbukaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. adalah dengan meluncurkan program “Happy for Customer”.
Kegiatan Edukasi Nasabah Program “Happy for Customer” merupakan program yang
dikemas khusus untuk memberikan kesan tersendiri pada setiap
Untuk mempermudah edukasi kepada nasabah dalam nasabah. Dalam realisasinya, seluruh Frontliner diperkenankan
memahami seluruh produk dan layanan yang dimiliki oleh membuat suasana yang berbeda dan pelayanan yang istimewa
Perseroan, serta untuk mempermudah pemberian layanan dan dengan menyediakan snack dan gift menarik bagi para
akses kepada nasabah, maka Perseroan melakukan sosialisasi nasabahnya. Para manajemen juga secara aktif mendekatkan
mengenai produknya melalui website maupun on site pada diri dengan nasabah agar mereka merasa menjadi bagian
Kantor Cabang Bank terdekat. penting dari kesuksesan bisnis Perseroan.
Bank KB Bukopin secara berkala melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui seberapa jauh pelanggan merasakan puas
dengan layanan yang diberikan Bank KB Bukopin. Pengukuran tingkat kepuasan nasabah senantiasa dilakukan melalui mekanisme
survei oleh internal (Divisi Pengalaman Nasabah) dilakukan oleh frontliner dengan frekuensi 2 (dua) kali dalam sebulan dengan metode
Survey Online dengan Barcode.
Tahun 2020, survei dilakukan di Kantor Pusat dan 57 Kantor Cabang di seluruh Indonesia dengan total responden sebanyak 2.405
nasabah, hasil survei menunjukkan 1.391 nasabah telah merasa sangat puas terhadap layanan yang diberikan oleh customer service.
Adapun hasil survei secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
2020 2019
No Tingkat Kepuasan
Jumlah Nasabah % Jumlah Nasabah %
1 Sangat Puas 1.391 57,84% 2.163 64,95%
2 Puas 989 41,12% 1.083 32,52%
3 Kurang Puas 8 0,33% 46 1,38%
4 Tidak Puas 8 0,33% 14 0,42%
5 Sangat Tidak Puas 9 0,37% 24 0,72%
6 Kosong 0 0 0 0
Jumlah 2.405 100% 3.330 100%
Seluruh program dan/atau kegiatan CSR bidang konsumen dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas maupun teknologi yang dimiliki
oleh Bank, seperti e-mail dan situs web, call center, whistleblowing system, sehingga tidak terdapat biaya khusus yang dikeluarkan oleh
Bank atas pelaksanaan CSR bidang konsumen.
Target dan Rencana Kegiatan maupun bantuan berupa pemberian sarana Pendidikan. Selama
tahun 2020, penggunaan dana untuk kegiatan CSR di bidang
Dalam hal pengembangan sosial dan kemasyarakatan, Bank pendidikan sebesar Rp112.950.000.
senantiasa berupaya meningkatkan kinerja terbaiknya untuk
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pemangku Bidang Keagamaan
kepentingan. Bank KB Bukopin meyakini bahwa pertumbuhan
perusahaan harus diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan Bentuk kegiatan CSR dalam bidang keagamaan, yang telah
dan taraf hidup komunitas sekitar, baik secara ekonomi dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2020 antara
maupun sosial. Dengan demikian maka akan terjalin hubungan lain dalam bentuk bantuan untuk kegiatan qurban, pengajian,
yang harmonis dan saling mendukung antara perusahaan perayaan Hari Besar Islam pembangunan sarana ibadah, dan
dengan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank santunan Yatim-Piatu. Selama tahun 2020 penggunaan
melaksanakan berbagai kegiatan di bidang sosial, ekonomi dan dana untuk kegiatan CSR di bidang Keagamaan sebesar
lingkungan terhadap masyarakat melalui program utama, yaitu Rp600.300.000.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Kegiatan yang Dilaksanakan
Perseroan juga aktif dalam menyelenggarakan kegiatan CSR
Perseroan senantiasa menjalankan kegiatan CSR dalam bidang khususnya ruang lingkup sosial dan masyarakat di sekitar Kantor
sosial kemasyarakatan untuk memastikan bahwa keberadaan Pusat. Selama tahun 2020 penggunaan dana untuk kegiatan
Perseroan memberikan manfaat bagi warga sekitar dan CSR di bidang Sosial Kemasyarakatan sebesar Rp155.000.000.
masyarakat luas secara umum. Pada tahun 2020, Perseroan
telah menyalurkan kontribusi dalam berbagai bentuk program Penanggulangan COVID-19
dan kegiatan di bidang sosial kemasyarakatan, antara lain:
Bank KB Bukopin berperan aktif dalam tanggap darurat
Bidang Pendidikan Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2020
Bank KB Bukopin berinisiatif melakukan serangkaian aktivitas
Pada bidang pendidikan, Perseroan telah menyalurkan bantuan untuk membantu masyrakat terdampak.
dengan menjadi donator tetap kepada beberapa lembaga
pendidikan keagamaan (pesantren), serta program pemberian Selama tahun 2020 penggunaan dana untuk kegiatan CSR di
beasiswa yang bekerjasama dengan suatu lembaga sosial, bidang Penanggulangan Covid-19 sebesar Rp1.254.485.780.
Kebijakan
Bank KB Bukopin telah melakukan standarisasi pelaksanaan operasional Pengadaan Barang dan Jasa di seluruh kantor operasional,
yaitu Surat Edaran No. SE/161/DIR/VIII/2018 tentang Pedoman Kegiatan Operasi Pengadaan Barang dan Jasa, dan ketentuan kegiatan
Operasi Pengadaan Barang dan Jasa yang merujuk pada No. 04-04/KTN/2010, serta petunjuk pelaksanaan berdasarkan pada No. 04-
04/JLK/2010 pada tanggal 8 September 2010. Kemudian diperbaharui keseluruhan pada kebijakan mengenai Pengadaan Barang dan
Jasa, pada tanggal 29 November 2017 sesuai dengan No. 04/004/BKP/DOPS, serta diperbaharui kembali pada tanggal 30 Agustus
2018.
Pedoman kegiatan pengadaan barang dan jasa tersebut berisi tentang aturan dan langkah-langkah minimum yang mutlak harus
dilakukan dalam rangka menjalankan kegiatan operasional di Bank KB Bukopin yang didasarkan pada prinsip kehati-hatian (prudential
banking practices).
Target Kegiatan
Bank KB Bukopin menargetkan dalam setiap proses pengadaan barang dan jasa telah menerapkan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan
meliputi: efektif, efisien, transparan, adil dan tidak diskiriminatif, akuntabel, tanggung jawab dan independen.
558 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Bank KB Bukopin telah menetapkan proses untuk Pengadaan Barang dan Jasa, sebagai berikut:
Supervisor Manager
Operator Manager KaDiv
Cabang/ Cabang/ Pelaksana DMAS Vendor Keu
Cabang DMAS DMAS
Divisi Divisi
Start
1
Masukan Analisa
Data
usulan usulan
E-Catalog
pengadaan pengadaan
Approval
limit Tidak
Sesuai
2 manager?
anggaran
Setuju? Lelang?
Tidak Tidak Tidak
3 2
Tidak Tidak 4
1 Selesai
Tidak Selesai Selesai
Batalkan Batalkan
permintaan? permintaan?
Rekam Barang PO
dan Harga Proses PO
(E-Catalog)
Ya Ya
Proses/ DO
Selesai Selesai Selesai Monitor
Penerimaan
Proses/
Monitor
Pengiriman
Penerimaan
Invocie
UA +
UA Proses Invocie Invoice
Selesai
Fungsi Penunjang Bisnis 559
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Undangan
Proses Undangan Kontraktor
DOKUMEN:
Aanwizing
-Daftar Hadir
-Notulen
Dokumen Rekapitulasi
Penawaran Proses Dokumen Penawaran
Penawaran
Rekapitulasi
Proses Lelang/Bidding
Scoring
Dokumen
Negosiasi dan Verifikasi
Negosiasi
Rekomendasi
Proses Rekomendasi Pemenang Pemenang
DOKUMEN:
-SPK
-Pemberitahuan Penentuan Pemenang Tender MEMO
-Menang/Kalah Persetujuan
Biaya
Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan oleh Divisi Manajemen Aset dan Pengadaan. Divisi tersebut juga telah melakukan
pemeliharaan rekanan terkait pengadaan barang dan jasa, hanya pemasok yang masuk kualifikasi yang baik pada setiap tahunnya.
Vendor tersebut dimasukkan dalam Data Vendor Rekanan Bank.
Selama tahun 2020, jumlah rekanan vendor Perseroan sebanyak 69 rekanan, meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 42
rekanan. Penigkatan tersebut dilandasi atas efektifitas dan efisiensi biaya dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa serta secara
berkesinambungan tetap mencari Vendor lain sebagai pembanding dan Backup Vendor.
560 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Selain itu, Bank KB Bukopin pada setiap periode semester melakukan evaluasi vendor, apakah masih layak untuk bekerjasama atau
tidak. Adapun kriteria evaluasi rekanan yang dilaksanakan oleh Bank KB Bukopin disampaikan di bawah ini:
Penjelasan Kriteria
No Kondisi Sangat Baik/Sangat Layak (5) Baik/Layak (3) Tidak Baik/Tidak Layak (1)
1 Muti Produk/ Jasa Tidak ada komplain atau tidak ada Hanya terdapat 1 (satu) kali Terdapat lebih dari 1 (satu) kali
reject dari jumlah total pengiriman/ complain atau ditemukan complain atau reject lebih 1%
pekerjaan reject kurang dari 1% dari jumlah total pengiriman
jumlah total pengiriman/
pekerjaan
2 Harga Mendapat potongan harga Sesuai harga pasar Di atas harga pasar
3 Waktu Kirim/ Pengiriman/Serah Terima Pekerjaan Tidak ada keterlambatan Terjadi keterlambatan
Pelaksanaan dilaksanakan lebih awal dari waktu pengiriman/serah terima pengiriman/serah terima
yang ditentukan pekerjaan pekerjaan
4 Jumlah Kirim/ Dikirim/dikerjakan sesuai permintaan Hanya terjadi 1 (satu) kali Terjadi lebih dari 1 (satu) kali
Kesesuaian perubahan jumlah perubahan jumlah
Progres
5 Dokumentasi Dokumen pendukung dari Terdapat 1 (satu) dokumen Terdapat lebih dari 1 (satu)
pengiriman barang/hasil pekerjaan pendukung dari pengiriman dokumen pendukung dari
dan penagihan lengkap dan jelas barang/hasil pekerjaan dan pengiriman barang/hasil
saat penagihan tidak lengkap pekerjaan dan saat penagihan
dan tidak jelas tidak lengkap dan jelas
6 Purnajual/Masa Respon cepat Respon lambat Tidak ada respon
Pemeliharaan
Bank KB Bukopin meyakini dengan proses evaluasi tersebut, akan memperoleh vendor rekanan/pemasok yang memiliki kualitas baik,
dari legalitas perusahaan serta barang yang akan dipasok, sehingga dapat lebih efisien atas kebutuhan barang dan jasa bagi operasional
Bank. Pada tahun 2020 jumlah vendor yang mendaftar dalam program pengadaan di Bank KB Bukopin sebanyak 72 vendor, namun
hanya 69 vendor di antaranya yang memenuhi kriteria layak berdasarkan hasil evaluasi.
Fungsi Penunjang Bisnis 561
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
No Keterangan
I. Ketentuan Umum
1 Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik merupakan sumber informasi penting bagi investor atau pemegang saham
sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dan sarana pengawasan terhadap Emiten
atau Perusahaan Publik.
2 Seiring dengan perkembangan Pasar Modal dan meningkatnya kebutuhan investor atau pemegang saham atas keterbukaan
informasi, Direksi dan Dewan Komisaris dituntut untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi melalui Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik.
3 Laporan Tahunan yang disusun secara teratur dan informatif dapat memberikan kemudahan bagi investor atau pemegang
saham dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
4 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini merupakan pedoman bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang wajib diterapkan
dalam menyusun Laporan Tahunan.
6 Purnajual/Masa Pemeliharaan
II. Bentuk Laporan Tahunan
1 Laporan Tahunan disajikan dalam bentuk dokumen cetak dan salinan dokumen elektronik.
2 Laporan Tahunan yang disajikan dalam bentuk dokumen cetak, dicetak pada kertas yang berwarna terang, berkualitas baik,
berukuran A4, dijilid, dan dapat diperbanyak dengan kualitas yang baik.
3 Laporan Tahunan yang disajikan dalam bentuk salinan dokumen elektronik merupakan Laporan Tahunan yang dikonversi
dalam format pdf.
III. Isi Laporan Tahunan
1 Ketentuan Umum
a. Laporan Tahunan paling sedikit memuat informasi mengenai:
i. ikhtisar data keuangan penting;
ii. informasi saham (jika ada);
iii. laporan Direksi;
iv. laporan Dewan Komisaris;
v. profil Emiten atau Perusahaan Publik;
vi. analisis dan pembahasan manajemen;
vii. tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik;
viii. tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik;
ix. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan
x. surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan;
b. Laporan Tahunan dapat menyajikan informasi berupa gambar, grafik, tabel, dan/atau diagram dengan mencantumkan
judul dan/atau keterangan yang jelas, sehingga mudah dibaca dan dipahami
2 Uraian Isi Laporan Tahunan
a. Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar Data Keuangan Penting memuat informasi keuangan yang disajikan dalam
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Emiten atau Perusahaan Publik tersebut
menjalankan kegiatan usahanya kurang dari 3 (tiga) tahun, paling sedikit memuat:
i. pendapatan/penjualan;
ii. laba bruto;
iii. laba (rugi);
iv. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
v. total laba (rugi ) komprehensif
vi. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
vii. laba (rugi) per saham;
viii. jumlah aset;
ix. jumlah liabilitas;
x. jumlah ekuitas;
xi. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
562 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
No Keterangan
xii. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
xiii. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan/penjualan;
xiv. rasio lancar;
xv. rasio liabilitas terhadap ekuitas;
xvi. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan
xvii. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan Emiten atau Perusahaan Publik dan jenis industrinya
b. Informasi Saham
Informasi Saham (jika ada) paling sedikit memuat:
i. saham yang telah diterbitkan untuk setiap masa triwulan (jika ada) yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 2
(dua) tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:
1. jumlah saham yang beredar;
2. kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
3. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempaT saham dicatatkan; dan
4. volume perdagangan pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
Informasi pada huruf a) diungkap oleh Emiten yang merupakan Perusahaan Terbuka yang sahamnya tercatat
maupun tidak tercatat di Bursa Efek;
Informasi pada huruf b), c), dan huruf d) hanya diungkapkan jika Emiten merupakan Perusahaan Terbuka dan
sahamnya tercatat di Bursa Efek;
ii. dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen
saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham, informasi saham sebagaimana dimaksud pada angka 1)
ditambahkan penjelasan paling sedikit mengenai:
1. tanggal pelaksanaan aksi korporasi;
2. rasio pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan
perubahan nilai nominal saham;
3. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan
4. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi;
ii. dalam hal terjadi penghentian sementara perdagangan saham (suspension), dan/atau penghapusan pencatatan saham
(delisting) dalam tahun buku, Emiten atau Perusahaan Publik menjelaskan alasan penghentian sementara perdagangan
saham (suspension) dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting) tersebut; dan
iii. dalam hal penghentian sementara perdagangan saham (suspension) dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting)
sebagaimana dimaksud pada angka 3) masih berlangsung hingga akhir periode Laporan Tahunan, Emiten atau Perusahaan
Publik menjelaskan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan penghentian sementara perdagangan saham (suspension)
dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting) tersebut;
c. Laporan Direksi
Laporan Direksi paling sedikit memuat:
i. uraian singkat mengenai kinerja Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit meliputi:
1. strategi dan kebijakan strategis Emiten atau Perusahaan Publik;
2. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan
3. kendala yang dihadapi Emiten atau Perusahaan Publik;
ii. gambaran tentang prospek usaha;
iii. penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; dan
iv. perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada);
d. Laporan Dewan Komisaris
Laporan Dewan Komisaris paling sedikit memuat:
i. penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik;
ii. pengawasan terhadap implementasi strategi Emiten atau Perusahaan Publik;
iii. pandangan atas prospek usaha Emiten atau Perusahaan Publik yang disusun oleh Direksi;
iv. pandangan atas penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik;
v. perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada); d
vi. frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi;
Fungsi Penunjang Bisnis 563
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
No Keterangan
e. Profil Emiten atau Perusahaan Publik
Profil Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit memuat:
i. nama Emiten atau Perusahaan Publik termasuk apabila terdapat perubahan nama, alasan perubahan, dan tanggal efektif
perubahan nama pada tahun buku;
ii. akses terhadap Emiten atau Perusahaan Publik termasuk kantor cabang atau kantor perwakilan yang memungkinkan
masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:
1. alamat;
2. nomor telepon;
3. nomor faksimile;
4. alamat surat elektronik; dan
5. alamat Situs Web;
iii. riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik;
iii. visi dan misi Emiten atau Perusahaan Publik;
iv. kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku, serta jenis barang
dan/atau jasa yang dihasilkan;
v. struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan, paling sedikit sampai dengan struktur 1 (satu)
tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;
vi. profil Direksi, paling sedikit memuat:
1. nama dan jabatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab;
2. foto terbaru;
3. usia
4. kewarganegaraan
5. Riwayat Pendidikan
6. Riwayat jabatan, meliputi informasi :
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota Direksi pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;
b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota komite serta jabatan
lainnya (jika ada); dan
c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
7. pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku
(jika ada); dan
8 hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama (jika ada)
meliputi nama pihak yang terafiliasi;
v. profil Dewan Komisaris, paling sedikit memuat:
1. nama;
2. foto terbaru;
3. usia;
4. kewarganegaraan
5. Riwayat pendidikan
6. Riwayat jabatan, meliputi informasi;
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada
Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;
b. dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen
pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;
c. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan
lainnya (jika ada); dan
d. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
7. pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam
tahun buku (jika ada);
564 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
No Keterangan
8. hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama
pihak yang terafiliasi; dan
9. pernyataan independensi Komisaris Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua)
periode (jika ada);
ix. dalam hal terdapat perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terjadi setelah tahun
buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan, susunan yang dicantumkan dalam Laporan
Tahunan adalah susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terakhir dan sebelumnya;
x. jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku;
x. nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku, yang terdiri dari:
1. pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;
2. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan
3. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang
dari 5% (lima persen) saham Emiten atau Perusahaan Publik;
xii. jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi:
1. kepemilikan institusi lokal;
2. kepemilikan institusi asing;
3. kepemilikan individu lokal; dan
4. kepemilikan individu asing;
xiii. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun
tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau bagan;
xiv. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki
pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset, dan status operasi Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut (jika ada);
Untuk entitas anak, ditambahkan informasi mengenai alamat entitas anak tersebut;
xiv. kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal, dan harga penawaran dari awal pencatatan hingga akhir
tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Emiten atau Perusahaan Publik dicatatkan (jika ada);
xv. kronologi pencatatan Efek lainnya selain Efek sebagaimana dimaksud pada angka 15), yang paling sedikit memuat nama
Efek, tahun penerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran, dan peringkat Efek (jika ada);
xvi. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal;
xvi. dalam hal terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau
Perusahaan Publik, diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, komisi (fee), dan periode penugasan; dan
xvii. penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Emiten atau Perusahaan Publik baik yang berskalanasional maupun
internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada), yang memuat:
1. nama penghargaan dan/atau sertifikasi;
2. badan atau lembaga yang memberikan; dan
3. masa berlaku penghargaan dan/atau sertifikasi (kalau ada);
f. Analisis dan Pembahasan Manajemen
Analisis dan pembahasan manajemen memuat analisis dan pembahasan mengenai laporan keuangan dan informasi penting
lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling sedikit memuat:
i. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai:
1. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;
2. pendapatan/penjualan; dan
3. profitabilitas;
ii. kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir,
penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, paling sedikit mengenai:
1. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset
2. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
3. ekuitas;
4. pendapatan/penjualan, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan
5. arus kas
iii. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
iv. tingkat kolektibilitas piutang Emiten atau Perusahaan Publik dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
Fungsi Penunjang Bisnis 565
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
No Keterangan
iv. struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure) tersebut disertai dasar
penentuan kebijakan dimaksud;
v. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan paling sedikit meliputi:
1. tujuan dari ikatan tersebut;
2. sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut
3. mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. langkah yang direncanakan Emiten atau Perusahaan Publik untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang
terkait
vi.bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir, paling sedikit meliput
1. jenis investasi barang modal
2. tujuan investasi barang modal; dan
3. nilai investasi barang modal yang dikeluarkan;
vii. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan (jika ada);
viii. prospek usaha dari Emiten atau Perusahaan Publik dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar
internasional disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;
ix. perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai:
1. pendapatan/penjualan;
2. laba rugi
3. struktur modal (capital structure);
4. hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik
x. target/proyeksi yang ingin dicapai Emiten atau Perusahaan Publik untuk 1 (satu) tahun mendatang, mengenai:
1. pendapatan/penjualan;
2. laba rugi
3. struktur modal (capital structure);
4. kebijakan dividen; atau
5. hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik
xi. aspek pemasaran atas barang dan/atau jasa Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikiT mengenai strategi pemasaran
dan pangsa pasar;
xii. uraian mengenai dividen selama 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling sedikit
1. kebijakan dividen
2. tanggal pembayaran dividen kas dan/atau tanggal distribusi dividen non kas;
3. jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas); dan
4. jumlah dividen per tahun yang dibayar;
xiii. realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum, dengan ketentuan:
1. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka
diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku;
dan
2. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka Emiten menjelaskan perubahan
tersebut;
x. informasi material (jika ada), antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi,
restrukturisasi utang/modal, transaksi Afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada
tahun buku, antara lain memuat:
1. tanggal, nilai, dan objek transaksi;
2. nama pihak yang melakukan transaksi;
3. sifat hubungan Afiliasi (jika ada);
4. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
5. pemenuhan ketentuan terkait;
566 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
No Keterangan
xvi. perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Emiten atau Perusahaan
Publik dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan
xvii. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada);
g. Tata Kelola Emiten atau Perusahaan Publik
Tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit memuat uraian singkat mengenai:
i. Direksi, mencakup antara lain:
1. tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
2. pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam (charter) Direksi;
3. prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Direksi, serta hubungan
antara remunerasi dengan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik;
4. kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat
kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;
5. informasi mengenai keputusan RUPS 1 (satu) tahun sebelumnya, meliputi:
a. keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan
b. alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan;
6. informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku, meliputi:
a. keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan
b. alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan
7. penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Direksi;
ii. Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
1. tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki pedoman atau piagam (charter) Dewan Komisaris;
3. prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Dewan Komisaris;
4. kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat bersama Direksi, dan tingkat
kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;
5. kebijakan Emiten atau Perusahaan Publik tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris dan pelaksanaannya, paling sedikit meliputi:
a. prosedur pelaksanaan penilaian kinerja;
b. kriteria yang digunakan; dan
c. pihak yang melakukan penilaian;
6. penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; dan
7. dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, dimuat informasi paling sedikit
mengenai:
a. alasan tidak dibentuknya komite; dan
b. prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan dalam tahun buku;
ii. Dewan Pengawas Syariah, bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar, paling sedikit memuat:
1. nama;
2. tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; dan
3. frekuensi dan cara pemberian nasihat dan saran serta pengawasan pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal
terhadap Emiten atau Perusahaan Publik;
iii. Komite Audit, mencakup antara lain:
1. nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite;
2. usia;
3. kewarganegaraan;
4. riwayat pendidikan;
5. riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite;
b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan
lainnya (jika ada); dan
c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
Fungsi Penunjang Bisnis 567
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
No Keterangan
6. periode dan masa jabatan anggota Komite Audit
7. pernyataan independensi Komite Audit;
8. kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam
rapat tersebut;
9. pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
10. pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam
(charter) Komite Audit;
iv. komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau
Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup antara lain:
1. nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite;
2. usia;
3. kewarganegaraan;
4. riwayat pendidikan;
5. riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite;
b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan
lainnya (jika ada); dan
c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
6. periode dan masa jabatan anggota komite;
7. uraian tugas dan tanggung jawab;
8. pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) komite;
9. pernyataan independensi komite;
10. kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat
tersebut;
11. pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
12. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
v. Sekretaris Perusahaan, mencakup antara lain:
1. Nama;
2. domisili
3. riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan; dan
b. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
4. riwayat pendidikan;
5. pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku; dan
6. uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku;
vi. Unit Audit Internal, mencakup antara lain:
1. nama kepala Unit Audit Internal;
2. riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai kepala Unit Audit Internal; dan
b. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
3. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);
4. pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku;
5. struktur dan kedudukan Unit Audit Internal;
6. uraian tugas dan tanggung jawab;
7. pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) Unit Audit Internal; dan
8. uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku;
vii. uraian mengenai sistem pengendalian internal (internal control) yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
paling sedikit mengenai:
568 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
No Keterangan
1. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan lainnya; dan
2. tinjauan atas efektivitas sistem pengendalian internal;
vii. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai
1. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko Emiten atau Perusahaan Publik;
2. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
3. tinjauan atas efektivitas sistem manajemen risiko Emiten atau Perusahaan Publik;
viii. perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris (jika ada), antara lain meliputi:
1. pokok perkara/gugatan;
2. status penyelesaian perkara/gugatan; dan
3. pengaruhnya terhadap kondisi Emiten atau Perusahaan Publik;
x. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas lainnya pada tahun buku (jika ada);
xi. informasi mengenai kode etik Emiten atau Perusahaan Publik meliputi:
1. pokok-pokok kode etik
2. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan
3. pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Emiten atau
Perusahaan Publik;
xii. informasi mengenai budaya perusahaan (corporate culture) atau nilai-nilai perusahaan (jika ada);
xiii. uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau
Perusahaan Publik (jika ada), antara lain mengenai:
1. jumlah saham dan/atau opsi;
2. jangka waktu pelaksanaan;
3. persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4. harga pelaksanaan;
xiv. uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada),
antara lain meliputi
1. cara penyampaian laporan pelanggaran;
2. perlindungan bagi pelapor;
3. penanganan pengaduan;
4. pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. hasil dari penanganan pengaduan, paling sedikit meliputi:
a. jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalam tahun buku; dan
b. tindak lanjut pengaduan;
xv. penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka bagi Emiten yang menerbitkan Efek Bersifat Ekuitas atau
Perusahaan Publik, meliputi:
1. pernyataan mengenai rekomendasi yang telah dilaksanakan; dan/atau
2. penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan, disertai alasan dan alternatif pelaksanaannya (jika ada);
h. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik
i. Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik meliputi kebijakan, jenis
program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
1. lingkungan hidup, antara lain:
a. penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang;
b. sistem pengolahan limbah Emiten atau Perusahaan Publik;
c. mekanisme pengaduan masalah lingkungan; dan
d. sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki;
2. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, antara lain
i. kesetaraan gender dan kesempatan kerja;
ii. sarana dan keselamatan kerja;
Fungsi Penunjang Bisnis 569
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
No Keterangan
iii. tingkat perpindahan (turnover) karyawan;
iv. tingkat kecelakaan kerja;
v. pendidikan dan/atau pelatihan;
vi.(remunerasi; dan
vii. mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan;
3. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, antara lain:
a. penggunaan tenaga kerja lokal;
b. pemberdayaan masyarakat sekitar Emiten atau Perusahaan Publik antara lain melalui penggunaan bahan baku
yang dihasilkan oleh masyarakat atau pemberian edukasi;
c. perbaikan sarana dan prasarana sosial;
d. bentuk donasi lainnya; dan
e. komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi di Emiten atau Perusahaan Publik, serta pelatihan
mengenai anti korupsi (jika ada);
4. tanggung jawab barang dan/atau jasa, antara lain:
a. kesehatan dan keselamatan konsumen;
b. informasi barang dan/atau jasa; dan
c. sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan konsumen
ii. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada angka 1) pada laporan tersendiri seperti laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan
atau laporan keberlanjutan (sustainability report), Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan untuk mengungkapkan
informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam Laporan Tahunan; dan
iii. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 2) disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan bersamaan dengan
penyampaian Laporan Tahunan;
i. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia dan telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban
atas laporan keuangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur
mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan atau peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang
mengatur mengenai laporan berkala Perusahaan Efek dalam hal Emiten merupakan Perusahaan Efek; dan
j. Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan
Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan disusun
sesuai dengan format Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Tahunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan ini.
570 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Keterangan Halaman
IV Laporan Publikasi Tahunan
1 Pedoman Umum
a. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Tahunan disajikan secara individu dan konsolidasi dengan Entitas
Anak yang disusun untuk 1 (satu) Tahun Buku.
b. Bank yang tidak memiliki Entitas Anak, kolom konsolidasian dapat ditiadakan.
c. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Tahunan disajikan dalam bentuk perbandingan sesuai standar
akuntansi keuangan.
d. Apabila terdapat perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi laporan, penyajian posisi pembanding
mengacu pada standar akuntansi keuangan mengenai kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
kesalahan.
e. Laporan Publikasi Tahunan harus disusun dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Publikasi Tahunan
disusun dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, Laporan
Publikasi Tahunan harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi
dalam bahasa asing dengan informasi dalam Bahasa Indonesia pada Laporan Publikasi Tahunan, informasi yang
digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.
f. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Tahunan diaudit oleh Akuntan Publik. Dalam penyajian laporan
keuangan dicantumkan nama Kantor Akuntan Publik, nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner
in charge), dan opini yang diberikan
g. Laporan Publikasi Tahunan diumumkan pada Situs Web Bank dan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas
Jasa Keuangan
2 Ruang Lingkup Laporan Publikasi Tahunan
Keterangan Halaman
sumber daya manusia.
a. Laporan Keuangan Tahunan
i. Laporan Keuangan, paling sedikit mencakup:
1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);
2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain;
3) Laporan Perubahan Ekuitas;
4) Laporan Arus Kas; dan
5) Catatan atas Laporan Keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontinjensi.
ii. Penambahan Pengungkapan Informasi bagi Bank yang Merupakan Bagian dari Suatu Kelompok Usaha
1) Bank menambahkan informasi pada Laporan Publikasi Tahunan mengenai:
a) Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk yang meliputi laporan keuangan
seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan; atau
b) Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk yang meliputi laporan keuangan
seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan dan non keuangan, dalam
hal tidak terdapat laporan keuangan konsolidasian sebagaimana dimaksud pada angka
(1).
2) Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk sebagaimana dimaksud pada huruf a) paling
sedikit terdiri atas:
a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);
b) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain;
c) Laporan Perubahan Ekuitas; dan
d) Laporan Komitmen dan Kontinjensi.
iii. Opini dari Akuntan Publik yang memuat pendapat atas laporan keuangan tahunan.
b. Informasi kinerja keuangan, meliputi:
i. perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM);
ii. Tujuan pengungkapan jumlah dan kualitas aset produktif serta Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN) yang paling sedikit memberikan informasi berdasarkan pengelompokan:
1) instrumen keuangan;
2) penyediaan dana kepada Pihak Terkait;
3) kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM);
4) kredit yang memerlukan perhatian khusus (antara lain kredit yang direstrukturisasi dan
kredit properti); dan
5) Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) yang wajib dibentuk berdasarkan instrumen keuangan.
iii. rasio keuangan, paling sedikit mencakup:
1) rasio KPMM;
2) Return on Asset (ROA);
3) Return on Equity (ROE);
4) rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO);
5) epersentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK);
6) rasio Posisi Devisa Neto (PDN); dan
7) nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR) secara individu dan konsolidasi.
iv.transaksi spot dan transaksi derivatif.
c. Pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko
i. Pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko yang diterapkan Bank paling sedikit meliputi
uraian jenis risiko, potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan yang mengatur mengenai permodalan dan manajemen risiko.
ii. Tujuan pengungkapan permodalan, pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen
risiko adalah untuk meningkatkan transparansi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menilai
kecukupan permodalan Bank dan profil risiko Bank.
iii. Bank memiliki kebijakan tertulis yang disetujui oleh Direksi, antara lain mengenai cakupan
pengungkapan dan pengendalian intern dalam proses pengungkapan.
iv.Pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko, paling sedikit mencakup:
1) Pengungkapan permodalan, terdiri atas:
572 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Keterangan Halaman
Keterangan Halaman
Keterangan Halaman
aset, efektivitas aktivitas sekuritisasi aset yang dilakukan untuk
memindahkan Risiko Kredit dari Bank kepada pihak lain atas
transaksi yang menjadi underlying aktivitas sekuritisasi aset,
fungsi yang dijalankan Bank dalam aktivitas sekuritisasi aset, dan
penjelasan mengenai keterlibatan Bank dalam setiap fungsi;
(b) ringkasan kebijakan akuntansi untuk aktivitas
sekuritisasi aset, antara lain transaksi yang diperlakukan
sebagai penjualan atau pendanaan, pengakuan keuntungan
dari aktivitas sekuritisasi, dan asumsi yang digunakan untuk
menilai ada tidaknya keterlibatan berkelanjutan dari aktivitas
sekuritisasi, termasuk perubahan dari periode sebelumnya dan
dampak dari perubahan tersebut; dan
(c)nama lembaga pemeringkat yang digunakan dalam aktivitas
sekuritisasi aset dan eksposur sekuritisasi aset yang diperingkat
oleh lembaga pemeringkat dimaksud.
(2) pengungkapan kuantitatif:
(a) pengungkapan Transaksi Sekuritisasi Aset; dan
(b) pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi
Sekuritisasi Aset dalam hal Bank Bertindak sebagai Kreditur
Asal.
vi) pengungkapan kuantitatif perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
ii) Pengungkapan kualitatif:
(1) informasi mengenai penerapan manajemen risiko termasuk:
(a) organisasi manajemen Risiko Pasar;
(b) pengelolaan portofolio trading book dan banking book, serta metodologi valuasi
yang digunakan; dan
(c) mekanisme pengukuran Risiko Pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara
periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal, baik pada trading book maupun
banking book.
(1) portofolio trading book dan banking book yang diperhitungkan dalam
KPMM;
(2) pengungkapan informasi mengenai Interest Rate Risk in Banking
Book (IRRBB), termasuk asumsi yang digunakan dalam pemantauan IRRBB
seperti perilaku non maturity deposit dan informasi prepayment serta frekuensi
pengukuran IRRBB sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai penerapan
manajemen risiko bagi Bank Umum; dan
(3) langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi Risiko Pasar atas
transaksi valuta asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga,
termasuk penjelasan mengenai semua penyediaan dana dan ikatan tanpa
proteksi atau lindung nilai, serta utang yang suku bunganya berfluktuasi atau
yang tidak ditentukan terlebih dahulu.
i) Pengungkapan kuantitatif:
(1) Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar
Pengungkapan dimaksud sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai pedoman penggunaan
metode standar dalam perhitungan KPMM Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar
(1) Pengungkapan Eksposur Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB)
Pengungkapan eksposur IRRBB yaitu peningkatan atau penurunan economic value dan
earnings terhadap pergerakan suku bunga berdasarkan format gap report yang disusun Bank
dalam rangka pemenuhan ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan Bank Umum dan
penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum.
d) Pengungkapan Risiko Likuiditas sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).
(2).(c) tersebut di atas, meliputi::
Fungsi Penunjang Bisnis 575
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Keterangan Halaman
i) Pengungkapan kualitatif:
(1) informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk
Risiko Likuiditas, termasuk:
(a) organisasi manajemen Risiko Likuiditas;
(b) strategi pendanaan
(c) teknik mitigasi Risiko Likuiditas termasuk indikator peringatan
dini permasalahan likuiditas, dan rencana pendanaan darurat; dan
(d) mekanisme pengukuran dan stress testing serta pengendalian
Risiko Likuiditas;
(1) gambaran umum mengenai kondisi likuiditas Bank berdasarkan
perhitungan LCR selama setahun, bagi Bank yang diwajibkan untuk
menyusun dan mempublikasikan laporan LCR sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban pemenuhan
rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio) bagi Bank Umum
i) Pengungkapan kuantitatif:
1) Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah dan Valuta Asing; dan
2) Pengungkapan Nilai LCR;
Pengungkapan dimaksud hanya berlaku bagi Bank yang diwajibkan
menyusun dan mempublikasikan laporan LCR sebagaimana diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban pemenuhan
rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio) bagi Bank Umum.
e) Pengungkapan Risiko Operasional sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).
(2).(d) tersebut di atas, meliputi:
i) Pengungkapan kualitatif, meliputi informasi mengenai penerapan
manajemen risiko untuk Risiko Operasional, termasuk:
(1) organisasi manajemen Risiko Operasional;
(2) mekanisme yang digunakan
(3) Operasional; dan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur
Risiko
(4) mekanisme untuk memitigasi Risiko Operasional
f) Pengungkapan Risiko Hukum sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).
(e) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen
risiko untuk Risiko Hukum, termasuk:
i) organisasi manajemen Risiko Hukum; dan
ii) mekanisme pengendalian Risiko Hukum
g) Pengungkapan Risiko Reputasi sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).
(f) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen
risiko untuk Risiko Reputasi, termasuk:
i) organisasi manajemen Risiko Reputasi, termasuk pelaksanaan
manajemen risiko untuk Risiko Reputasi oleh unit-unit terkait (Corporate
Secretary, Humas, dan unit bisnis terkait);
ii) kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya
untuk mengendalikan Risiko Reputasi; dan
iii) pengelolaan Risiko Reputasi pada saat krisis
h) Pengungkapan Risiko Stratejik sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.4).b).(2).
(g) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen
risiko untuk Risiko Stratejik, termasuk:
i) organisasi manajemen Risiko Stratejik;
ii) kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat mengidentifikasi dan
merespon perubahan lingkungan bisnis, baik ekstern maupun intern; dan
iii) mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis
yang ditetapkan.
576 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Keterangan Halaman
i) Pengungkapan Risiko Kepatuhan sebagaimana dimaksud dalam butir
IV.2.d.4).b).(2).(h) tersebut di atas memuat pengungkapan kualitatif mengenai
penerapan manajemen risiko untuk Risiko Kepatuhan, termasuk:
i) organisasi manajemen Risiko Kepatuhan;
ii) strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan manajemen risiko
untuk Risiko Kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan
kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum,
ketentuan, dan/atau peraturan perundang- undangan yang berlaku; dan
iii) mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Kepatuhan.
i. Dalam hal terdapat perubahan informasi yang cenderung bersifat cepat (prone
to rapid change) antara lain terkait perubahan kondisi ekonomi, teknologi, regulasi, dan
kebijakan intern Bank/kelompok usaha, Bank harus mengungkapkan eksposur risiko dan
hal terkait lainnya yang diterapkan Bank sebagaimana dimaksud pada butir IV.2.d.4).b)
dalam Situs Web Bank secara triwulanan.
c. Pengungkapan khusus bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan/atau memiliki
Entitas Anak, paling sedikit memuat informasi sebagai berikut:
i) Struktur kelompok usaha Bank yang meliputi:
1) struktur kelompok usaha Bank, yang antara lain terdiri dari Bank, Entitas Anak, Perusahaan
Terelasi, Entitas Induk sampai dengan ultimate shareholder;
2) struktur keterkaitan kepengurusan dalam kelompok usaha Bank; dan
3) Pemegang Saham yang bertindak atas nama Pemegang Saham lain (shareholders acting in
concert). Pengertian Pemegang Saham yang bertindak atas nama Pemegang Saham lain adalah
Pemegang Saham perorangan atau entitas yang memiliki tujuan bersama yaitu mengendalikan
Bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu perjanjian.
ii) Transaksi antara Bank dengan Pihak-pihak Berelasi dalam kelompok usaha Bank, memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) informasi transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi, baik yang dilakukan Bank maupun yang
dilakukan oleh setiap entitas di dalam kelompok usaha Bank yang bergerak di bidang keuangan;
2) Pihak-pihak Berelasi adalah pihak-pihak sebagaimana diatur dalam standar akuntansi
keuangan;
3) jenis transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi, antara lain:
a) kepemilikan silang (cross shareholding);
b) transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok
usaha yang lain;
c) pengelolaan likuiditas jangka pendek dalam kelompok usaha;
d) penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh entitas lain dalam satu
kelompok usaha;
e) eksposur kepada Pemegang Saham mayoritas antara lain dalam bentuk pinjaman,
komitmen dan kontinjensi; dan 270-273
f) pembelian, penjualan dan/atau penyewaan aset dengan entitas lain dalam suatu
kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement (repo).
iii) Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi yang dilakukan oleh setiap entitas dalam kelompok
usaha Bank yang bergerak di bidang keuangan;
iv) Penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan itu dari
setiap entitas yang berada dalam satu kelompok usaha dengan Bank kepada debitur dan/atau pihak-
pihak yang telah memperoleh penyediaan dana dari Bank;
v) Pengungkapan secara konsolidasi mengenai permodalan dan praktik manajemen risiko yang
diterapkan Bank, paling sedikit meliputi uraian jenis risiko, potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan
mitigasi risiko sebagaimana dimaksud dalam butir IV.2.d.; dan
vi) Adanya larangan, batasan dan/atau hambatan signifikan lainnya untuk melakukan transfer
dana atau dalam rangka pemenuhan modal yang dipersyaratkan oleh Otoritas (regulatory capital)
antara Bank dengan entitas lain dalam satu kelompok usaha.
d. Pengungkapan lain sesuai standar akuntansi keuangan, apabila belum tercakup dalam huruf a sampai dengan
huruf e.
Fungsi Penunjang Bisnis 577
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
579
Bab 8
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
580 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lampiran 2/ Statements of Profit or Loss and Other
Lain Entitas Induk Attachment 2 Comprehensive Income of Parent Entity
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31,
Notes 2020 2019
ASET ASSETS
Kas 3, 45, 50 600.087 836.192 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 4, 45, 50 1.406.196 4.101.417 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 5, 45, 50 Current accounts with other banks
Pihak berelasi 3.058 53.534 Related parties
Pihak ketiga 968.799 814.399 Third parties
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (1.425) (1.425) impairment losses
Current accounts with
Giro pada bank lain - neto 970.432 866.508 other banks - net
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain 6, 45, 50 Indonesia and other banks
Pihak ketiga 3.680.004 4.847.957 Third parties
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai - - impairment losses
Penempatan pada Bank Placements with Bank - net
Indonesia dan bank lain - neto 3.680.004 4.847.957 Indonesia and other banks
Surat-surat berharga 7, 45, 50 Marketable securities
Diperdagangkan/Diukur pada Trading/Fair value through
nilai wajar melalui laba rugi - 29.801 profit or loss
Tersedia untuk dijual/Diukur pada Available for sale/Fair value
nilai wajar melalui penghasilan through other
komprehensif lain 778.866 1.214.348 comprehensive income
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity/
Diukur pada biaya Measured at
perolehan diamortisasi 5.247.149 7.825.244 amortized cost
6.026.015 9.069.393
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai - - impairment losses
Surat-surat berharga - neto 6.026.015 9.069.393 Marketable securities - net
Tagihan derivatif 10, 45, 50 4.555 - Derivative receivables
Kredit yang diberikan dan
pembiayaan/piutang Loans and sharia
syariah financing/receivables
Pihak berelasi 8,37 427.563 434.971 Related parties
Pihak ketiga 39, 45, 50 60.541.011 69.110.574 Third parties
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (4.702.358) (1.709.772) impairment losses
Kredit yang diberikan dan
pembiayaan/piutang Loans and sharia
syariah - neto 56.266.216 67.835.773 financing/receivables - net
Tagihan akseptasi 9, 39, 45, 50 66.182 111.321 Acceptance receivables
Penyertaan saham 11, 45 15 15 Investments in shares
Aset tetap dan aset hak guna 12 4.606.763 3.877.093 Fixed assets and right of use
Dikurangi: Akumulasi Less: Accumulated
penyusutan (1.102.360) (864.878) depreciation
Aset tetap dan aset hak guna- neto 3.504.403 3.012.215 Fixed assets and right of use - net
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
1
587
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31,
Notes 2020 2019
Aset pajak tangguhan - neto 20d 987.447 21.717 Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud 13 482.511 510.963 Intangible assets
Dikurangi: Akumulasi Less: Accumulated
amortisasi dan amortization and
penurunan nilai (278.800) (263.073) impairment losses
Aset tak berwujud - neto 203.711 247.890 Intangible assets - net
Aset lain-lain - neto 14, 45, 50 6.223.315 9.313.850 Other assets - net
TOTAL ASET 79.938.578 100.264.248 TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
2
588 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31,
Notes 2020 2019
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
3
589
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31,
Notes 2020 2019
PENDAPATAN NON-OPERATING
NON-OPERASIONAL - NETO 34 28.003 38.096 INCOME - NET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
4
590 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December 31, December 31,
Notes 2020 2019
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
5
PT BANK KB BUKOPIN TBK PT BANK KB BUKOPIN TBK
591
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
Draft/April 9, 2021 paraf:
7
593
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 600.087 836.192 Cash
Giro pada Bank Indonesia 1.406.196 4.101.417 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 970.432 867.933 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and
dan bank lain yang jatuh tempo dalam other banks with original maturities of
3 bulan atau kurang sejak 3 months or less
tanggal perolehan 3.680.004 4.828.209 from acquisition date
Total 6.656.719 10.633.751 Total
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements as a whole
Draft/April 9, 2021 paraf:
8
594 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
1. Umum 1. General
Dalam Rapat Khusus Anggota Bank, yang During the Special Meeting of the
dinyatakan dengan akta notaris No. 4 Members of Bank, the minutes of which
tanggal 2 Desember 1992 dari Notaris were covered by notarial deed No. 4
Muhani Salim, S.H., para anggota dated December 2, 1992 of Notary
menyetujui untuk mengubah status badan Muhani Salim, S.H., the cooperative
hukum Bank dari koperasi menjadi members agreed to change the Bank’s
perseroan terbatas. Akta pendirian yang legal entity from a cooperative to a limited
berkaitan dengan perubahan status badan liability company. The Bank’s deed of
hukum Bank dinyatakan dengan akta establishment and the amendment
notaris No. 126 tanggal 25 Februari 1993 relating to the change in legal entity were
dari Notaris Muhani Salim, S.H., beserta covered by notarial deed No. 126
pembetulannya, dengan akta notaris No. dated February 25, 1993 of Notary
118 tanggal 28 Mei 1993 dari notaris yang Muhani Salim, S.H., and notarial deed
sama. No. 118 dated May 28, 1993 of the same
notary, respectively.
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri These changes were approved by the
Kehakiman Republik lndonesia dalam Surat Minister of Justice of the Republic of
Keputusan No. C2-5332.HT.01.01.TH.93 Indonesia in its Decision Letter No. C2-
tanggal 29 Juni 1993 serta diumumkan 5332.HT.01.01.TH.93 dated June 29,
dalam Berita Negara Republik Indonesia 1993 and were published in Supplement
No. 3633 tambahan No. 64 tanggal 10 No. 64 of State Gazette No. 3633 dated
Agustus 1993. Perubahan ini juga telah August 10, 1993. The changes were also
disetujui oleh Menteri Keuangan Republik approved by the Minister of Finance of the
Indonesia dalam Surat Keputusan No. S- Republic of Indonesia in its Decision
1382/MK.17/1993 tanggal Letter No. S-1382/MK.17/1993 dated
28 Agustus 1993. Bank memulai kegiatan August 28, 1993. The Bank started
usaha dalam bentuk perseroan terbatas commercial operations as a limited liability
pada tanggal 1 Juli 1993. company on July 1, 1993.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami The Articles of Association of the Bank
beberapa kali perubahan, perubahan have undergone several amendments, the
terakhir dinyatakan dengan Akta latest amendment is stated by the Deed of
Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal Meeting Decision dated 22 May 2019 No.
22 Mei 2019 No. 14 dari Notaris Dr. 14 from the Notary Dr. Yurisa Martanti,
Yurisa Martanti, S.H. M.H.,sebagaimana S.H. M.H., as received and recorded in the
telah diterima dan dicatat di dalam database of the Legal Entity
database Sistem Administrasi Badan Administration System of the Ministry of
Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Law and Human Rights of the Republic of
Asasi Manusia RI tertanggal 21 Juni 2019 Indonesia dated June 21, 2019 No. AHU-
No. AHU-AH.01.03-0289094 Perihal: AH.01.03-0289094 Regarding: Receipt of
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Notification on Amendments to Articles of
Anggaran Dasar, yang terakhir diubah Association, which was last amended by
dengan Akta Pernyataan Keputusan the Deed of Statement of Meeting
Rapat tertanggal 25 Agustus 2020 No. 65 Resolutions dated 25 August 2020 No. 65
sebagaimana telah diterima dan dicatat di as received and recorded in the database
dalam database Sistem Administrasi of the Legal Entity Administration System
Badan Hukum Kementerian Hukum Dan of the Ministry of Law and Human Rights
Hak Asasi Manusia RI tertanggal 26 of the Republic of Indonesia dated 26
Agustus 2020 AHU- August 2020 AHU-
0058453.AH.01.02.Tahun 2020 Perihal: 0058453.AH.01.02.Tahun 2020
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Regarding: Approval of Amendments to
Perseroan Terbatas PT Bank Bukopin the Articles of Association of Limited
Tbk, Akta Pernyataan Keputusan Rapat Liability Company PT Bank Bukopin Tbk,
tertanggal 2 September 2020 No. 01 Deed of Decision Statement Meeting
sebagaimana telah diterima dan dicatat di dated September 2, 2020 No. 01 as
dalam database Sistem Administrasi received and recorded in the database of
Badan Hukum Kementerian Hukum Dan the Legal Entity Administration System of
Hak Asasi Manusia RI tertanggal 2 the Ministry of Law and Human Rights of
September 2020 No. AHU-AH.01.03- the Republic of Indonesia dated
0381297 Perihal: Penerimaan September 2, 2020 No. AHU-AH.01.03-
Pemberitahuan Perubahan Anggaran 0381297 Regarding: Receipt of
Dasar PT Bank Bukopin Tbk. Notification on Amendments to the Articles
of Association of PT Bank Bukopin Tbk,
and the Deed of Statement of Meeting.
dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat and the Deed of Statement of Meeting
tertanggal 22 Desember 2020 No. 12 Resolutions dated December 22, 2020
sebagaimana telah diterima dan dicatat No. 12 as received and recorded in the
di dalam database Sistem Administrasi database of the Legal Entity
Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Administration System of the Ministry of
Hak Asasi Manusia RI tertanggal 23 Law and Human Rights of the Republic
Desember 2020 No. AHU-AH.01.03- of Indonesia dated December 23, 2020
0422961 Perihal: Penerimaan No.AHU-AH.01.03-0422961 Regarding:
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Receipt of Notification of Amendments
Dasar PT Bank KB Bukopin Tbk (dahulu to the Articles of Association of
PT Bank Bukopin Tbk), serta susunan PT Bank KB Bukopin Tbk (formerly
terakhir anggota Dewan Komisaris dan PT Bank Bukopin Tbk), as well as the
Direksi, Akta Pernyataan Keputusan latest composition of members of the
Rapat tertanggal 22 Desember 2020 No. Board of Commissioners and Directors,
13, sebagaimana telah diterima dan Deed of Statement of Meeting
dicatat di dalam database Sistem Resolutions dated December 22, 2020
Administrasi Badan Hukum Kementerian No. 13, as received and recorded in the
Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI database of the Legal Entity
tertanggal 23 Desember 2020 No. AHU- Administration System of the Ministry of
AH.01.03-0423006 Perihal: Penerimaan Law and Human Rights of the Republic
Pemberitahuan Perubahan Data of Indonesia dated December 23, 2020
Perseroan PT Bank Bukopin Tbk. No.AHU-AH.01.03-0423006 Regarding:
Receipt of Notification on Change in
Company Data of PT Bank Bukopin
Tbk.
Kantor pusat Bank beralamat di Jalan The Bank’s head office is located at
M.T. Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770, Jalan M.T. Haryono Kav. 50-51,
Indonesia. Jakarta 12770, Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and December
31 Desember 2019, jumlah karyawan 31, 2019, the Bank has total employees,
Bank, termasuk karyawan tidak tetap, including non-permanent, of 5,009 and
masing-masing 5.009 dan 5.067. 5,067 respectively.
b. Susunan pengurus Bank b. Composition of the Bank’s
management
Personil manajemen kunci mencakup Key management personnel consists of
Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat the Board of Commissioners, Board of
eksekutif yaitu pejabat yang bertanggung Directors, and key executives who have
jawab langsung kepada Direksi. direct responsibility to the Board of
Directors.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The members of the Bank’s Boards of
Bank pada tanggal 31 Desember 2020 Commissioners and Directors as of
adalah sebagai berikut: December 31, 2020, are as follows:
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank *) Shall be effective as stipulation specified by Bank
setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan after obtaining approval for fit and proper by OJK.
dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa
Keuangan.
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank **) Shall be effective as stipulation specified by Bank
setelah memenuhi semua persyaratan yang after fulfilling all requirements governed by POJK
diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
No. 37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan and/or other applicable laws and regulations.
perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The members of the Bank’s Boards of
Bank pada tanggal 31 Desember 2020 Commissioners and Directors as of
adalah berdasarkan Rapat Umum December 31, 2020 is based on
Pemegang Saham Luar Biasa yang Extraordinary General Meeting of
dituangkan dalam akta notaris No. 13 Shareholders stated in notarial deed No.
tanggal 22 Desember 2020. 13 dated December 22, 2020.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The composition of the Bank’s Boards of
Bank pada tanggal 31 Desember 2019 Commissioners and Directors as of
adalah sebagai berikut: December 31, 2019, is as follows:
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank *) Shall be effective as stipulation specified bt the
setelah memenuhi semua persyaratan yang Bank after fulfilling all requirements governed by
diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. POJK
37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017
perundang- undangan lainnya yang berlaku. and/or other applicable laws and regulations.
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank **) Shall be effective as stipulation specified by Bank
setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan after obtaining approval for fit and proper by OJK.
dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa
Keuangan.
***) Terhitung efektif mengundurkan diri sebagai ***) Effectively resign as the Company’s director since
direktur Bank sejak 6 Januari 2020. January 6, 2020.
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal The composition of the Bank’s Audit
31 Desember 2020 dan 2019 adalah Committee as of December 31, 2020 and
sebagai berikut: 2019 is as follows:
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank *) Shall be effective as stipulation specified bt
setelah memenuhi semua persyaratan yang the Bank after fulfilling all requirements
diatur dalam POJK No. governed by POJK No.27/POJK.03/2016,
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 No. 37/POJK.03/2017 and/or other
dan/atau peraturan perundang- undangan applicable laws and regulations.
lainnya yang berlaku.
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank **) Shall be effective as stipulation specified by
setelah diperolehnya persetujuan Bank after obtaining approval for fit and
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper) proper by OJK.
dari Otoritas Jasa Keuangan.
Susunan Komite Pemantau Risiko pada The composition of the Bank’s Risk
tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Monitoring Committee as December 31,
Desember 2019 adalah sebagai berikut: 2020 and December 31, 2019, as
follows:
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank *) Shall be effective as stipulation specified bt
setelah memenuhi semua persyaratan yang the Bank after fulfilling all requirements
diatur dalam POJK No. governed by POJK No. 27/POJK.03/2016,
27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 No. 37/POJK.03/2017 and/or other
dan/atau peraturan perundang-undangan applicable laws and regulations.
lainnya yang berlaku.
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank **) Shall be effective as stipulation specified by Bank
setelah diperolehnya persetujuan after obtaining approval for fit and proper by OJK.
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper)
dari Otoritas Jasa Keuangan.
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank *) Shall be effective as stipulation specified bt the
setelah memenuhi semua persyaratan yang Bank after fulfilling all requirements governed
diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. by POJK No. 27/POJK.03/2016,
37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan No. 37/POJK.03/2017 and/or other applicable
perundang- undangan lainnya yang berlaku. laws and regulations.
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank **) Shall be effective as stipulation specified by Bank
setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan after obtaining approval for fit and proper by
dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa OJK.
Keuangan.
Susunan Komite Tata Kelola dan The composition of the Bank’s Integrated
Terintegrasi pada tanggal 31 Desember governance committee as of December
2020 adalah sebagai berikut: 31, 2020, is as follows:
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
*) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank *) Shall be effective as stipulation specified bt the Bank
setelah memenuhi semua persyaratan yang after fulfilling all requirements governed by POJK
diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016, No. No. 27/POJK.03/2016, No. 37/POJK.03/2017 and/or
37/POJK.03/2017 dan/atau peraturan other applicable laws and regulations.
perundang- undangan lainnya yang berlaku.
**) Terhitung efektif sejak ditetapkan oleh Bank **) Shall be effective as stipulation specified by Bank after
setelah diperolehnya persetujuan Kemampuan obtaining approval for fit and proper by OJK.
dan Kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa
Keuangan.
PT Bukopin Finance (“BF”) didirikan pada PT Bukopin Finance (“BF”) was established
tanggal 11 Maret 1983 berdasarkan akta on March 11, 1983 by notarial deed No. 5 of
notaris No. 5 dari Notaris Tan A Sioe, Notary Tan A Sioe, S.H., and is engaged in
S.H., dan bergerak dalam bidang leasing leasing activities. The Company’s articles of
(perusahaan pembiayaan). Anggaran association have been amended several
dasar Perusahaan telah mengalami times, the last of which was made by
beberapa kali perubahan, terakhir dengan notarial deed No. 6 dated October 30, 2012
Akta Notaris No. 6 tanggal 30 Oktober of Notary Amastasia Dau, S.H., regarding
2012 yang dibuat oleh Notaris Amastasia the increase in authorized, issued, and fully
Dau, S.H., sehubungan dengan paid capital.
peningkatan modal dasar, ditempatkan,
dan disetor.
Draft/April 9, 2021 paraf:
16
602 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal Based on notarial deed No. 6 dated June
13 Juni 2012 dari Notaris Amastasia 13, 2012 of Notary Amastasia Dau, S.H.,
Dau, S.H., BF menetapkan pembagian BF set stock dividend distributions
dividen saham kepada para pemegang amounting to Rp495 or 99 shares, whereby
saham sebesar Rp495 atau 99 lembar the number of shares received by the Bank
saham, dimana jumlah lembar saham amounted to 85 shares. On October 30,
yang diperoleh Bank adalah sebanyak 85 2012, the Bank has increased its ownership
lembar saham. Pada tanggal 30 Oktober in BF with the acquisition price amounting to
2012, Bank telah menambah Rp6,380.
kepemilikannya pada BF dengan biaya
perolehan sebesar Rp6.380.
Berdasarkan akta notaris No. 190 Based on notarial deed No. 190 dated June
tanggal 17 Juni 2016 dari Notaris Otty 17, 2016 of Notary Otty Hari Chandra
Hari Chandra Ubayani, S.H., BF Ubayani, S.H., BF set stock dividend
menetapkan pembagian dividen saham distributions amounting to Rp1,355 or 271
kepada para pemegang saham sebesar shares,
Rp1.355 atau 271 lembar saham,
dimana jumlah lembar saham yang whereby the number of shares received by
diperoleh Bank adalah sebanyak 239 the Bank amounted to 239 shares. On
lembar saham. Pada tanggal 27 Juni June 27, 2016, the Bank has increased its
2016, Bank telah menambah ownership in BF with the acquisition price
kepemilikannya pada BF dengan biaya amounting to Rp100,000. The Bank’s
perolehan sebesar Rp100.000. ownership in BF becomes 96.06% after
Kepemilikan Bank pada BF menjadi the stock dividend distribution and
sebesar 96,06% setelah pembagian additional investment amounting to
dividen saham dan tambahan penyertaan Rp100,000.
sebesar Rp100.000.
Berdasarkan akta notaris No. 230 Based on notarial deed No. 230 dated
tanggal 14 Agustus 2017 dari Notaris August 14, 2017 of Notary Otty Hari
Otty Hari Chandra Ubayani, S.H., BF Chandra Ubayani, S.H., BF set stock
menetapkan pembagian dividen saham dividend distributions amounting to
kepada para pemegang saham sebesar Rp1,120 or 224 shares, whereby the
Rp1.120 atau 224 lembar saham, dimana number of shares received by the Bank
jumlah lembar saham yang diperoleh amounted to 215 shares. On September
Bank adalah sebanyak 215 lembar 29, 2017, the Bank has increased its
saham. Pada tanggal 29 September ownership in BF with the acquisition price
2017, Bank telah menambah amounting to Rp50,000. The Bank’s
kepemilikannya pada BF dengan biaya ownership in BF become 97.03% after the
perolehan sebesar Rp50.000. stock dividend distribution and additional
Kepemilikan Bank pada BF sebesar investment amounting to Rp50,000.
97,03% setelah pembagian dividen
saham dan tambahan penyertaan
sebesar Rp50.000.
Berdasarkan akta notaris No. 270 Based on notarial deed No. 270 dated
tanggal 26 September 2018 dari Notaris September 26, 2018 of Notary Otty Hari
Otty Hari Chandra Ubayani, S.H., BF Chandra Ubayani, S.H., BF set stock
menetapkan pembagian dividen saham dividend distributions amounting to
kepada para pemegang saham sebesar Rp1,200 or 240 shares, whereby the
Rp1.200 atau 240 lembar saham, dimana number of shares received by the Bank
jumlah lembar saham yang diperoleh amounted to 240 shares. On September
Bank adalah sebanyak 240 lembar 26, 2018, the Bank has increased its
saham. Pada tanggal 26 September ownership in BF with the acquisition price
2018, Bank telah menambah amounting to Rp50,000. The Bank’s
kepemilikannya pada BF dengan biaya ownership in BF becomes 97.03% after
perolehan sebesar Rp50.000. the stock dividend distribution and
Kepemilikan Bank pada BF sebesar additional investment amounting to
97,03% setelah pembagian dividen Rp50,000.
saham dan tambahan penyertaan
sebesar Rp50.000.
Berdasarkan akta notaris No. 10 tanggal Based on notarial deed No. 10 dated
30 September 2019 dari Notaris September 30, 2019 of Notary Oktaviani
Oktaviani Kusuma Anggraini, SH.,MKn., Kusuma Anggraini SH., MKn., BF set
BF menetapkan pembagian deviden stock dividend distributions to
saham kepada para pemegang saham shareholders
Draft/April 9, 2021 paraf:
19
605
sebesar Rp1.445 atau 289 lembar amounting to Rp1,445 or 289 shares and
saham dan dividen kas sebesar cash dividend amounting tp Rp1,443,
Rp1.443, dimana jumlah lembar saham whereby the number of shares received by
yang diperoleh Bank adalah sebanyak the Bank amounted to 280 shares and
280 lembar saham dan dividen kas cash dividend amounting to Rp1,403. The
sebesar Rp1.403. Kepemilikan Bank Bank’s ownership in BF becomes 97.03%
pada BF tetap sebesar 97,03% setelah after the stock dividend distribution.
pembagian dividen saham.
Pada tanggal 25 Januari 2006, Bank On January 25, 2006, the Bank acquired
mengakuisisi 24,73% saham BSB 24.73% of BSB’s shares amounting to
sebesar Rp42.000. Pada tanggal 31 Rp42,000. On March 31, 2008 (acquisition
Maret 2008 (tanggal akuisisi), Bank telah date), the Bank had increased its
menambah kepemilikannya pada BPI ownership in BPI of 40.71% to become
dengan nilai sebesar 40,71% menjadi 65.44%. The acquisition was based on the
65,44%. Akuisisi tersebut adalah Extraordinary General Meeting of
berdasarkan keputusan Rapat Umum Shareholders of the Bank on March 6,
Pemegang Saham Luar Biasa Bank 2008, where the Bank received approval
tanggal 6 Maret 2008, dimana Bank telah from shareholders to acquire new shares
mendapat persetujuan pemegang saham of BPI by purchasing 2,000,000,000 series
untuk mengakuisisi saham baru BPI C shares with a price of Rp50 (full amount)
dengan cara membeli saham seri C per share (total of Rp100,000) which
sebanyak 2.000.000.000 lembar saham made the total share ownership of the
dengan harga Rp50 (nilai penuh) per Bank to become 65.44%. This acquisition
lembar saham (sebesar Rp100.000) was one of the Bank’s strategies to
dimana akhirnya total kepemilikan saham develop its sharia business. Since March
Bank menjadi 65,44%. Akuisisi tersebut 31, 2008, BPI’s financial statements have
dilakukan sebagai salah satu strategi been consolidated into the Bank’s
Bank dalam pengembangan usaha consolidated financial statements.
syariah Bank secara keseluruhan. Mulai
tanggal 31 Maret 2008, laporan
keuangan BPI telah dikonsolidasikan
kedalam laporan keuangan konsolidasian
Bank.
Ketika akuisisi melibatkan lebih dari satu Where acquisition involves more than one
transaksi, setiap transaksi signifikan exchange transaction, each significant
harus diperlakukan secara terpisah oleh transaction shall be treated separately by
pengakuisisi untuk menentukan nilai the acquirer for the purpose of determining
wajar aset dan liabilitas teridentifikasi the fair value of the identifiable assets and
yang diakui dan dalam menentukan liabilities acquired and for determining the
jumlah goodwill dari transaksi tersebut. amount of goodwill on that transaction.
Bank telah melakukan perhitungan The Bank has calculated goodwill for the
goodwill atas akuisisi 24,73% saham BSB acquisition of 24.73% of BSB’s shares and
dan tambahan akuisisi 40,71% saham. additional acquisition of 40.71% shares.
Jumlah keseluruhan goodwill yang dicatat Total goodwill recorded from the
dari akuisisi tersebut adalah sebesar acquisition amounted to Rp295,234.
Rp295.234.Transaksi tersebut These transactions made the total share
menjadikan kepemilikan Bank menjadi ownership of the Bank to become 65.44%.
65,44%.
Pada tanggal 24 Maret 2011, Bank telah On March 24, 2011, the Bank has
menambah kepemilikannya pada BSB increased its ownership in BSB by 12.13%
sebesar 12,13% menjadi 77,57% melalui to become 77.57% by purchasing
pembelian saham seri C baru sebanyak 2,000,000,000 new series C shares with a
2.000.000.000 lembar saham dengan price of Rp50 (full amount) per share (total
harga Rp50 (nilai penuh) per lembar of Rp100,000).
saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 29 Agustus 2014, Bank On August 29, 2014, the Bank has
telah menambah kepemilikannya pada increased its ownership in BSB by 9.25%
BSB sebesar 9,25% menjadi 86,82% to become 86.82% by purchasing
melalui pembelian saham seri C baru 4,000,000,000 new series C shares with a
sebanyak 4.000.000.000 lembar saham price of Rp50 (full amount) per share (total
dengan harga Rp50 (nilai penuh) per of Rp200,000).
lembar saham (sebesar Rp200.000).
Pada tanggal 26 September 2015, Bank On September 26, 2015, the Bank has
telah menambah kepemilikannya pada increased its ownership in BSB by 2.25%
BSB sebesar 2,25% menjadi 89,07% to become 89.07% by purchasing
melalui pembelian saham seri C baru 2,000,000,000 new series C shares with a
sebanyak 2.000.000.000 lembar saham price of Rp50 (full amount) per share (total
dengan harga Rp50 (nilai penuh) per of Rp100,000).
lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 30 Desember 2016, Bank On December 30, 2016, the Bank has
telah menambah kepemilikannya pada increased its ownership in BSB by 1.60%
BSB sebesar 1,60% menjadi 90,67% to become 90.67% by purchasing
melalui pembelian saham seri C baru 2,000,000,000 new series C shares with a
sebanyak 2.000.000.000 lembar saham price of Rp50 (full amount) per share (total
dengan harga Rp50 (nilai penuh) per of Rp100,000).
lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 29 Agustus 2017 dan 31 On August 29, 2017 and October 31,
Oktober 2017, Bank telah menambah 2017, the Bank has increased its
kepemilikannya pada BSB sebesar 2,11% ownership in BSB by 2.11% to become
menjadi 92,78% melalui pembelian 92.78% by purchasing 4,000,000,000 new
saham seri C baru sebanyak series C shares with a price of Rp50 (full
4.000.000.000 lembar saham dengan amount) per share (total of Rp200,000).
harga Rp50 (nilai penuh) per lembar
saham (sebesar Rp200.000).
Draft/April 9, 2021 paraf:
21
607
Bank telah mengalihkan Unit Usaha The Bank had spinned-off its Sharia
Syariah (“UUS”) kepada BSB pada Business Unit (“SBU”) to BSB on July 10,
tanggal 10 Juli 2009, yang diaktakan 2009, which was documented under the
dengan Akta Pemisahan Unit Usaha Deed of Sharia Business Unit Spin-off
Syariah No. 18 tanggal 18 Juni 2009 dari No. 18 dated June 18, 2009 of H.
H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H. The
Pengalihan tersebut telah mendapat spin-off was approved by Bank
persetujuan dari Bank Indonesia melalui Indonesia through letter No.11/842/DPbS
surat No. 11/842/DPbS tanggal 30 Juni dated June 30, 2009. As a result, starting
2009. Terhitung sejak tanggal efektif on the effective date of the spin-off:
pemisahan, maka:
i. Semua aset dan liabilitas UUS, i. All assets and liabilities of SBU,
karena hukum, dialihkan kepada BSB under the law, were transferred to
selaku perusahaan yang menerima BSB as the entity that received the
pemisahan. spin-off.
ii. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan iii. ii. All operations, business, and
aktivitas kantor UUS karena hukum activities of SBU offices, under the
beralih kepada dan akan dijalankan law, were transferred to and will be
oleh BSB. conducted by BSB.
iii. Semua aset dan liabilitas UUS, iii. All assets and liabilities of SBU,
karena hukum, dialihkan kepada BSB under the law, were transferred to
selaku perusahaan yang menerima BSB as the entity that received the
pemisahan. spin-off.
iv. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan v. iv. All operations, business, and
aktivitas kantor UUS karena hukum activities of SBU offices, under the
beralih kepada dan akan dijalankan law, were transferred to and will be
oleh BSB. conducted by BSB.
v. Semua hak, piutang, wewenang, dan vi. v. All rights, receivables, authorities,
kewajiban UUS berdasarkan and obligations of SBU based on
perjanjian, tindakan atau peristiwa agreements, actions or any
apapun yang telah ada, dibuat, circumstances that had been made
dilakukan atau terjadi pada atau or occured at or before the effective
sebelum tanggal efektif pemisahan, date of the spin-off, including but not
termasuk tetapi tidak terbatas pada limited to assets and liabilities
yang tercatat dalam daftar aset dan recorded by SBU and all legal
liabilitas UUS, serta semua hubungan relationship between SBU and other
hukum antara UUS dengan pihak lain parties were transferred and will be
karena hukum beralih kepada dan conducted by BSB.
akan dijalankan atau dilaksanakan
oleh BSB.
Pada tanggal 31 Mei 1989, Bank On May 31, 1989, the Bank issued bond
menerbitkan obligasi yang terdaftar pada registered at Jakarta Stock Exchange
Bursa Efek Jakarta sebesar Rp30.000. amounting to Rp30,000. On May 25,
Pada tanggal 25 Mei 1994, obligasi 1994, the bond has matured.
tersebut telah jatuh tempo.
Pada tanggal 30 Juni 2003, Bank On June 30, 2003, the Bank received the
memperoleh pernyataan efektif dari notice of effectivity from the Capital
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Market and Financial Institutions
dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)
melalui suratnya No. S-1564/PM/2003 No. S-1564/PM/2003 for the public
untuk melakukan penawaran umum offering of the Bank’s Bonds with a total
obligasi sebesar Rp600.000 yang terdiri face value of Rp600,000 consisting of
dari Obligasi Seri A Bank Bukopin II Series A Bank Bukopin II Year 2003
Tahun 2003 sebesar Rp319.000, Bonds amounting to Rp319,000,
Obligasi Seri A Bank Bukopin II Tahun Series A Bank Bukopin II Year 2003
2003 dan Obligasi Subordinasi Seri B Bonds and Subordinated Series B Bank
Bank Bukopin Tahun 2003 ditawarkan Bukopin Year 2003 Bonds were offered
sebesar nilai nominal sedangkan at their nominal value, whereas Sharia
Obligasi Syariah Mudharabah Bank Mudharabah Bank Bukopin Year 2003
Bukopin Tahun 2003 ditawarkan dengan Bonds were offered at 100% of the value
nilai 100% dari jumlah Obligasi Syariah. of Sharia Bonds.
Pada tanggal 10 Juli 2008, Obligasi Seri On July 10, 2008, Series A Bank Bukopin
A Bank Bukopin II Tahun 2003 dan II Year 2003 Bonds and Sharia
Obligasi Syariah Mudharabah Bank Mudharabah Bank Bukopin Year 2003
Bukopin Tahun 2003 telah jatuh tempo Bonds have matured and the Bank
dan untuk Obligasi Subordinasi Seri B exercised its call option on the
Bank Bukopin Tahun 2003, Bank Subordinated Series B Bank Bukopin
melaksanakan opsi beli yang dimilikinya. Year 2003 Bonds.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Bank On December 19, 2011, the Bank
telah menyampaikan Pernyataan submitted a Statement of Registration in
Pendaftaran sehubungan dengan connection with the Shelf Public Offering
Penawaran Umum Berkelanjutan of Shelf-registered Subordinated Bonds I
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tranche I Year 2012
Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 (Shelf Public Offering) through letter
(Penawaran Umum Berkelanjutan) No. 12400/DIR/XII/2011 to BAPEPAM-
kepada BAPEPAM-LK melalui surat No. LK, in relation with the Shelf Public
12400/DIR/XII/2011 dalam rangka Offering of Shelf-registered Subordinated
Penawaran Umum Berkelanjutan Bonds I Bank Bukopin amounted to
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Rp2,000,000, whereby at first tranche the
Bank Bukopin dengan jumlah sebesar Bank issued and offered the Shelf-
Rp2.000.000, dimana pada tahap registered Subordinated Bonds I Bank
pertama Bank menerbitkan dan Bukopin Tranche I Year 2012
menawarkan Obligasi Subordinasi (Subordinated Bonds) amounted to
Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Rp1,500,000.
Tahun 2012 (Obligasi Subordinasi)
dengan jumlah pokok Obligasi
Subordinasi sebesar Rp1.500.000.
Pada tanggal 21 April 2015, Bank telah On April 21, 2015, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection
sehubungan dengan Penawaran Umum with the Shelf Public Offering of Shelf-
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi registered Subordinated Bonds II Bank
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Bukopin Tranche I Year 2015 (Shelf
Tahun 2015 (Penawaran Umum Public Offering) through letter No.
Berkelanjutan) kepada Otoritas Jasa 05630/DIR/IV/2015 to Financial
Keuangan (“OJK”) melalui surat Servicecs Authority (“OJK”) in relation
No.05630/DIR/IV/2015 dalam rangka with the Shelf Public Offering of Shelf-
Penawaran Umum Berkelanjutan registered Subordinated Bonds II Bank
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bukopin amounting to Rp2,000,000,
Bank Bukopin dengan jumlah sebesar whereby at first tranche the Bank issued
Rp2.000.000, dimana pada tahap and offered the Shelf-registered
pertama Bank menerbitkan dan Subordinated Bonds II Bank Bukopin
menawarkan Obligasi Subordinasi Tranche I Year 2015 (Subordinated
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Bonds) amounting to Rp400,000.
Tahun 2015 (Obligasi Subordinasi)
dengan jumlah pokok Obligasi
Subordinasi sebesar Rp400.000.
Pada 11 Januari 2017, Bank telah On January 11, 2017, the Bank
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran submitted a Statement of Registration in
sehubungan dengan Penawaran Umum connection with the Shelf Public Offering
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi of Shelf-registered Subordinated Bonds II
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Bank Bukopin Tranche II Year 2017
Tahun 2017 (Penawaran Umum (Shelf Public Offering) through letter No.
Berkelanjutan) kepada OJK melalui surat 00455/DIR/I/2017 to Financial Services
No. 00455/DIR/I/2017 dalam rangka Authority (“OJK”), in relation with the
Penawaran Umum Berkelanjutan Shelf Public Offering of Shelf-registered
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Subordinated Bonds II Bank Bukopin
Bank Bukopin dengan jumlah sebesar amounting to Rp2,000,000, whereby at
Rp2.000.000, dimana pada tahap kedua second tranche the Bank issued and
Bank menerbitkan dan menawarkan offered the Shelf-registered Subordinated
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bonds II Bank Bukopin Tranche II Year
Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 2017 (Subordinated Bonds) amounting to
(Obligasi Subordinasi) dengan jumlah Rp1,405,000.
pokok sebesar Rp1.405.000.
Pada bulan Juni 2006, Bank melakukan In June 2006, the Bank undertook an
Penawaran Umum Saham Perdana Initial Public Offering of Shares of
sejumlah 843.765.500 lembar saham 843,765,500 Series B shares with a par
Seri B dengan nilai nominal Rp100 (nilai value of Rp100 (full amount) per share
penuh) per saham dengan harga jual and offering price of Rp350 (full amount)
Rp350 (nilai penuh) per saham kepada per share to the public, through the
masyarakat, melalui pasar modal sesuai capital market in Indonesia, in
dengan ketentuan perundang-undangan accordance with the prevailing capital
yang berlaku. Penawaran Umum Saham market law. The Bank received the
Perdana saham Seri B kepada effectivity statement from the BAPEPAM-
masyarakat ini telah memperoleh LK through its letter No. S-825/BL/2006
pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK dated June 30, 2006 for the sale of
melalui suratnya No. S-825/BL/2006 Series B shares to the public.
tanggal 30 Juni 2006.
Saham yang ditawarkan tersebut mulai On July 10, 2006, the Initial Public
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia Offering (IPO) shares were initially traded
pada tanggal 10 Juli 2006 dan pada saat and 99% of the Bank’s shares were listed
yang bersamaan sebanyak 99% saham on the Indonesia Stock Exchange. All
Bank juga dicatatkan. Seluruh saham Series A shares amounting to 0.31% and
kelas A sebesar 0,31% dan saham kelas Series B shares amounting to 0.69%
B sebesar 0,69% yang dimiliki oleh which were owned by Kopelindo and
Kopelindo dan Kopkapindo masing- Kopkapindo proportionally, were not
masing secara proporsional tidak listed to comply with the government
dicatatkan dalam rangka memenuhi regulation.
ketentuan peraturan pemerintah.
Pada tanggal 26 Oktober 2009, Bank On October 26, 2009, the Bank
telah menyampaikan Pernyataan submitted a Statement of Registration
Pendaftaran sehubungan dengan regarding Limited Public Offering I
Penawaran Umum Terbatas I kepada through letter No. 7548/ DIR/X/2009 to
BAPEPAM-LK melalui surat No. BAPEPAM-LK, in relation with the
7548/DIR/X/2009 dalam rangka issuance of pre-emptive rights to the
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih shareholders (Note 26b). Total shares
Dahulu (HMETD) kepada pemegang offered were 286,050,768 common B
saham (Catatan 26b). Saham yang shares (“New Shares”) with a par value
ditawarkan adalah sebanyak of Rp100 (full amount) per share and
286.050.768 saham biasa kelas B baru offering price of Rp415 (full amount) per
(“Saham Baru”) dengan nilai nominal share. The Bank received the effectivity
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan statement from BAPEPAM-LK to conduct
harga penawaran Rp415 (nilai penuh) Limited Public Offering I through its letter
per saham. Bank memperoleh No. S-10319/BL/2009 dated November
pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK 26, 2009.
untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas I melalui suratnya No.S-
10319/BL/2009 tanggal 26 November
2009.
Pada tanggal 26 November 2009, Bank On November 26, 2009, the Bank held
melakukan Rapat Umum Pemegang an Extraordinary General Meeting of
Saham Luar Biasa untuk menyetujui Shareholders to approve the execution of
pelaksanaan Penawaran Umum the Limited Public Offering I with pre-
Terbatas I dalam rangka penerbitan emptive rights.
HMETD.
Dana yang diperoleh dari Penawaran The proceeds from the Limited Public
Umum Terbatas I ini telah diterima oleh Offering I were received by the Bank in
Bank pada bulan Desember 2009. December 2009.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Bank On December 20, 2010, the Bank
telah menyampaikan Pernyataan submitted a Statement of Registration
Pendaftaran sehubungan dengan regarding Limited Public Offering II
Penawaran Umum Terbatas II kepada through letter No. 11754/DIR/XII/2010 to
BAPEPAM-LK melalui surat No. BAPEPAM-LK, in relation with the
11754/DIR/XII/2010 dalam rangka issuance of pre-emptive rights to the
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih shareholders (Note 26b).
Dahulu (HMETD) kepada pemegang
saham (Catatan 26b).
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Bank On October 28, 2013, the Bank
telah menyampaikan Pernyataan submitted a Statement of Registration
Pendaftaran sehubungan dengan regarding Limited Public Offering III
Penawaran Umum Terbatas III kepada through letter No. 13308/DIR/X/2013 to
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat The Financial Services Authority, in
No. 13308/DIR/X/2013 dalam rangka relation with the issuance of pre-emptive
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih rights to the shareholders.
Dahulu (HMETD) kepada pemegang
saham.
Penawaran Umum Terbatas III The Limited Public Offering III was held
dilaksanakan pada tanggal 30 Desember on December 30, 2013 - January 7,
2013 - 7 Januari 2014. Jumlah dana 2014. The total proceeds from Limited
yang diperoleh dari hasil Penawaran Public Offering III amounted to
Umum Terbatas III sebesar Rp730.126 Rp730,126 (for 1,106,252,141 common
(untuk 1.106.252.141 saham biasa kelas B shares), of which Rp9,291 (for
B), dari nilai tersebut sebesar Rp9.291 14,076,556 common B shares) was
(untuk 14.076.556 saham biasa kelas B) raised from the public, Rp343,410 (for
diperoleh dari masyarakat, sebesar 520,319,150 common B shares) was
Rp343.410 (untuk 520.319.150 saham raised from Koperasi Pegawai Bulog
biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi Seluruh Indonesia (Kopelindo) and
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia Rp377,425 (for 571,856,435 common B
(Kopelindo) dan sebesar Rp377.425 shares) was raised from PT Bosowa
(untuk 571.856.435 saham biasa kelas Corporindo. The proceeds from the
B) dari PT Bosowa Corporindo. Dana Limited Public Offering III received by
yang diperoleh dari Penawaran Umum the Bank until December 31, 2013
Terbatas III ini telah diterima oleh Bank amounted to Rp587,490 and until
hingga tanggal 31 Desember 2013 January 9, 2014 amounted to
sebesar Rp587.490 dan hingga tanggal 9 Rp730,126.
Januari 2014 sebesar Rp730.126.
Draft/April 9, 2021 paraf:
30
616 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Pada tanggal 2 Juli 2018, Bank telah On July 2, 2018, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding
sehubungan dengan Penawaran Umum Limited Public Offering IV through letter
Terbatas IV kepada Otoritas Jasa No. 10400/SKPR/X/2018 to The
Keuangan melalui surat No. Financial Services Authority, in relation
10400/SKPR/X/2018 dalam rangka with the issuance of pre-emptive rights to
Penyampaian penerbitan Saham melalui the shareholders. Total shares offered
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu were 2,725,986,130 common B shares
(HMETD) kepada pemegang saham. (“New Shares”) with a par value of Rp100
Saham yang ditawarkan adalah (full amount) per share and offering price
sebanyak-banyaknya 2.725.986.130 of Rp570 (full amount) per share. On
saham biasa kelas B baru (“Saham May 22, 2018, the Bank held an
Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (nilai Extraordinary General Meeting of
penuh) per saham dengan harga Shareholders to approve the execution of
penawaran Rp570 (nilai penuh) per the Limited Public Offering IV with pre-
saham. Pada tanggal 22 Mei 2018, Bank emptive rights. The Bank received the
melakukan Rapat Umum Pemegang effectivity statement from the Financial
Saham Tahunan untuk menyetujui Services Authority to conduct
pelaksanaan Penawaran Umum Limited Public Offering IV through its
Terbatas IV dalam rangka penerbitan letter No. S-92/D.04/2018 dated
HMETD. Bank memperoleh pernyataan June 29, 2018.
efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas
IV melalui surat No.S-92/D.04/2018
tanggal 29 Juni 2018.
Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV The Limited Public Offering (LPO) IV was
dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2018 – held on July 13, 2018 to July 25, 2018.
25 Juli 2018. Hingga tanggal 27 Juli Until July 27, 2018, the Bank has
2018, Bank telah menerima dana dari received proceed from LPO IV
PUT IV sebesar Rp1.462.214 yaitu dari amounting to Rp1,462,214, consist of
Kookmin Bank sebesar Rp1.460.910 dan from Kookmin Bank amounting to
dari Publik sebesar Rp1.304. Rp1,460,910 and from Public of Rp1,304.
Berdasarkan surat dari PT Datindo Based on letter from PT Datindo
Entrycom mengenai komposisi Entrycom regarding the composition of
pemegang saham pada tanggal 30 Juli shareholders as of July 30, 2018, the
2018, dana dari Kookmin Bank telah proceed from Kookmin Bank has been
dicatatkan sebagai peningkatan modal registered as increase in paid-up capital
disetor sebesar 2.565.288.316 saham amounting to 2,565,288,316 common B
biasa kelas B. shares.
Pada tanggal 29 Juni 2020 Bank telah On June 29, 2020 Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding
sehubungan dengan Penawaran Umum Limited Public Offering (LPO) V to The
Terbatas (PUT) V kepada Otoritas Jasa Financial Services Authority (FSA)
Keuangan (OJK) melalui aplikasi Sprint through Sprint OJK. LPO will issue
OJK. PUT V sendiri akan menerbitkan 4,660,763,499 common B shares (“New
4.660.763.499 lembar saham biasa Shares”) with a par value of Rp100 (full
kelas B baru (“Saham Baru”) dengan amount) per share and offering price of
nominal Rp100 (nilai penuh) per saham. Rp180 (full amount) per share.
Pada tanggal 2 September 2020 Bank On September 2, 2020, the Bank held
telah melakukan Penambahan Modal Pre-emptive Rights (PMTHMETD) and
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih issued 16,360,578,947 new shares
Dahulu (PMTHMETD) dan menerbitkan (sixteen billion three hundred sixty million
saham baru sebanyak 16.360.578.947 five hundred seventy eight thousand nine
(enam belas miliar tiga ratus enam puluh hundred and forty seven) class B shares
juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu with a nominal value of Rp100, - (one
sembilan ratus empat puluh tujuh) hundred Rupiah) per share subscribed by
saham kelas B dengan nilai nominal KB Kookmin Bank Co., Ltd.
Rp100,- (seratus Rupiah) per saham
yang diambil bagian oleh KB Kookmin
Bank Co., Ltd.
Tindakan Bank yang mempengaruhi The Bank’s action which affects issued
modal ditempatkan dan disetor penuh and fully paid capital in common B
dalam saham biasa kelas B sejak shares from Initial Public Offering of
Penawaran Umum Saham Perdana shares up to December 31, 2020 are as
sampai dengan 31 Desember 2020 follows:
adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
Tanggal/Date Tindakan Perusahaan/Corporate Action paid shares
31 Desember 2005/ Total saham sebelum Penawaran Umum Saham Perdana/
December 31, 2005 Total shares before Initial Public Offering 4.760.000.050
Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah 843.765.500 lembar saham/
30 Juni 2006/June 30, 2006 Initial Public Offering of shares of 843,765,500 shares 5.603.765.550
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2007/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2007 sejumlah 47.864.000 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 47,864,000 shares 5.651.629.550
30 hari bursa sejak tanggal
1 November 2007/ 30 trading days Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
starting November 1, 2007 sejumlah 39.370.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 39,370,500 shares 5.691.000.050
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2008/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2008 sejumlah 740.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 740,500 shares 5.691.740.550
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2008/30 trading days sejumlah 780.500 lembar saham/
starting November 1, 2008 Exercise of management stock option program of 780,500 shares 5.692.521.050
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2009/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2009 sejumlah 7.156.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 7,156,500 shares 5.699.677.550
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2009/30 trading days sejumlah 1.092.000 lembar saham/
starting November 1, 2009 Exercise of management stock option program of 1,092,000 shares 5.700.769.550
26 November 2009/ Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan
November 26, 2009 Efek Terlebih Dahulu sejumlah 286.050.768 lembar saham/
Limited Public Offering I with the Issuance of
Pre-emptive Rights of 286,050,768 shares 5.986.820.318
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2010/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2010 sejumlah 129.687.500 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 129,687,500 shares 6.116.507.818
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2010/30 trading days sejumlah 16.254.500 lembar saham/
starting November 1, 2010 Exercise of management stock option program of 16,254,500 shares 6.132.762.318
26 Januari 2011/January 26, 2011 Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 1.787.960.495 lembar saham/
Limited Public Offering II with the Issuance of
Pre-emptive Rights of 1,787,960,495 shares 7.920.722.813
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2011/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2011 sejumlah 12.705.000 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 12,705,000 shares 7.933.427.813
e. Penawaran umum obligasi dan e. Public offering of the Bank’s bonds and
penawaran umum saham Bank shares (continued)
(lanjutan)
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2010/30 trading days sejumlah 16.254.500 lembar saham/
starting November 1, 2010 Exercise of management stock option program of 16,254,500 shares 6.132.762.318
26 Januari 2011/January 26, 2011 Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 1.787.960.495 lembar saham/
Limited Public Offering II with the Issuance of
Pre-emptive Rights of 1,787,960,495 shares 7.920.722.813
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2011/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2011 sejumlah 12.705.000 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 12,705,000 shares 7.933.427.813
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2011/30 trading days sejumlah 269.000 lembar saham/
starting November 1, 2011 Exercise of management stock option program of 269,000 shares 7.933.696.813
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2012/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting July 10, 2012 sejumlah 14.346.000 lembar saham/
Exercise of management stock option program of 14,346,000 shares 7.948.042.813
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2012/30 trading days sejumlah 680.500 lembar saham/
starting November 1, 2012 Exercise of management stock option program of 680,500 shares 7.948.723.313
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
2 Januari 2013/30 trading days sejumlah 352.500 lembar saham/
starting January 2, 2013 Exercise of management stock option program of 352,500 shares 7.949.075.813
30 hari bursa sejak tanggal 25 Mei 2013/ Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 trading days starting May 25, 2013 sejumlah 9.954.500 embar saham/
Exercise of management stock option program of 9,954,500 shares 7.959.030.313
7 Januari 2014/ January 7, 2014 Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 1.106.252.141 lembar saham/
Limited Public Offering III with the Issuance of
Pre-emptive Rights of 1,106,252,141 shares 9.065.282.454
27 Juli 2018/July 27, 2018 Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 2.565.288.316 lembar saham/
Limited Public Offering IV with the Issuance of
Pre-emptive Rights of 2,565,288,316 shares 11.651.908.770
29 Juli 2020/July 29, 2020 Penawaran Umum Terbatas V dalam rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 4.660.763.499 lembar saham/
Limited Public Offering V with the Issuance of
Pre-emptive Rights of 4,660,763,499 shares 16.291.334.269
2 September 2020/September 2, 2020 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
("PMTHMETD") sejumlah 16.360.578.974 lembar saham/
Non Pre-Preemptive Private Placement with the Issuances of
16,360,578,974 shares 32.651.913.243
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan The principal accounting policies adopted in
dalam penyusunan laporan keuangan preparing the consolidated financial statements
konsolidasian Grupnya adalah seperti of the Bank and its subsidiaries are set out
dijabarkan di bawah ini: below:
Laporan arus kas konsolidasian disusun The consolidated statement of cash flows
dengan menggunakan metode langsung is prepared using the direct method which
yang menyajikan penerimaan dan presents receipts and payments of cash
pengeluaran kas dan setara kas yang and cash equivalents which are classified
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, into operating, investing, and financing
investasi, dan pendanaan. activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan All figures in the consolidated financial
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan statements are rounded to and stated in
secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan millions of Rupiah, unless otherwise
Rupiah yang terdekat. stated.
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan - the reported amounts of assets and
pengungkapan atas aset dan liabilitas liabilities and disclosure of contingent
kontinjensi pada tanggal laporan assets and liabilities at the date of the
keuangan konsolidasian; consolidated financial statements;
- jumlah pendapatan dan beban selama - the reported amounts of revenues and
periode pelaporan. expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan Although these estimates are based on
pengetahuan terbaik manajemen atas management’s best knowledge of current
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang events and activities, actual results may
timbul mungkin berbeda dengan jumlah differ from those estimates.
yang diestimasi semula.
Pertimbangan profesional dan estimasi The most significant uses of the judgment
signifikan dalam menentukan jumlah yang and estimates in determining the amounts
diakui dalam laporan keuangan recognized in the consolidated financial
konsolidasian adalah sebagai berikut: statements are as follows:
Grup mereviu efek utang yang The Group review their debt securities
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai classified as measured at fair value through
wajar melalui laba rugi, diukur pada nilai profit or loss, measured at fair value through
wajar melalui penghasilan komprehensif other comprehensive income, and
lain, dan diukur dengan biaya perolehan measured at amortized costs investments at
diamortisasi pada setiap tanggal laporan each consolidated statement of financial
posisi keuangan konsolidasian untuk position date to assess whether they are
menilai apakah telah terjadi penurunan impaired. This requires similar judgment as
nilai. Penilaian tersebut memerlukan applied to the individual assessment of
pertimbangan yang sama seperti yang loans.
diterapkan pada penilaian individual pada
kredit yang diberikan.
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat An impairment exists when the carrying
aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK") value of an asset or Cash Generating Unit
melebihi nilai terpulihnya, yaitu mana yang ("CGU") exceeds its recoverable amount,
lebih besar antara nilai wajar dikurangi which is the higher of its fair value less
biaya untuk menjual dan nilai pakainya. costs to sell and its value in use. The fair
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual value less costs to sell calculation is based
didasarkan pada ketersediaan data dari on available data from binding sales
perjanjian penjualan yang mengikat yang transactions in an arm's length transaction
dibuat dalam transaksi normal atas aset of similar assets or observable market
serupa atau harga pasar yang dapat prices less incremental costs for disposing
diamati dikurangi dengan biaya tambahan the asset.
yang dapat diatribusikan dengan
pelepasan aset.
Aset pajak tangguhan (Catatan 20.d) Deferred tax assets (Note 20.d)
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah Deferred tax assets are recognized for the
pajak penghasilan terpulihkan future recoverable taxable income arising
(recoverable) pada periode mendatang from temporary difference. Management
sebagai akibat perbedaan temporer yang judgment is required to determine the
boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen amount of deferred tax assets that can be
diperlukan untuk menentukan jumlah aset recognized, based upon the likely timing
pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai on level of future taxable profits, together
dengan waktu yang tepat dan tingkat laba with future tax planning strategy.
fiskal di masa mendatang sejalan dengan
strategi rencana perpajakan ke depan.
Dalam hal pengendalian terhadap entitas Where an entity either began or ceased to
dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun be controlled during the year, the results of
berjalan, maka hasil usaha entitas yang operations of that entity are included into
diperhitungkan ke dalam laporan the consolidated financial statements only
keuangan konsolidasian hanya sebatas from the date that the control commenced
hasil pada saat pengendalian tersebut or up to the date that control ceased.
mulai diperoleh atau hingga saat
pengendalian atas entitas tersebut
berakhir.
Seluruh saldo dan transaksi yang All significant intercompany balances and
signifikan termasuk keuntungan/kerugian transactions, including unrealized
yang belum direalisasi antar entitas gain/loss, are eliminated to reflect the
dieliminasi untuk mencerminkan posisi financial position and results of operations
keuangan dan hasil usaha Grup sebagai of the Group as one business entity.
satu kesatuan usaha.
Laba atau rugi dan setiap komponen Profit or loss and each component of other
penghasilan komprehensif lain comprehensive income are attributed to
diatribusikan pada pemilik entitas induk the equity holders of the parent entity and
dan pada kepentingan non-pengendali. to the non-controlling interest. Total
Seluruh penghasilan komprehensif comprehensive income is attributable to
diatribusikan pada pemilik entitas induk the equity holders of the parent entity and
dan pada kepentingan non-pengendali to the non-controlling interest even if this
bahkan jika hal ini mengakibatkan results in the non-controlling interest
kepentingan non-pengendali mempunyai having a deficit balance.
saldo defisit.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang Exchange gains and losses arising on
timbul dari transaksi dalam mata uang transactions in foreign currency and on the
asing dan dari penjabaran aset dan translation of foreign currency monetary
liabilitas moneter dalam mata uang asing assets and liabilities are recognized in the
diakui pada laba rugi, kecuali apabila profit or loss, except when deferred in
ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai equity as qualifying cash flow hedges.
lindung nilai arus kas yang memenuhi
syarat.
Selisih penjabaran mata uang asing atas Translation differences on debt marketable
efek utang dan aset moneter keuangan securities and other monetary financial
lain yang diukur berdasarkan nilai wajar assets measured at fair value are included
dicatat sebagai bagian dari keuntungan in foreign exchange gains and losses.
dan kerugian selisih kurs.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing Below are the major exchange rates used
utama yang digunakan untuk penjabaran for translation of foreign currency
jumlah dalam mata uang asing ke dalam amounts into Rupiah as of December 31,
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2020 2020 and 2019 :
dan 2019 :
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2020 2019
Aset keuangan Grup terdiri dari kas, giro The Group’s financial assets consist of
pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, cash, current accounts with Bank
penempatan pada Bank Indonesia dan Indonesia, current accounts with other
bank lain, tagihan derivatif, surat-surat banks, placements with Bank Indonesia
berharga, wesel ekspor dan tagihan and other banks, derivative receivables,
lainnya, kredit yang diberikan dan marketable securities, bills and other
pembiayaan syariah, tagihan akseptasi, receivables, loans and sharia financing,
penyertaan saham, bunga yang masih acceptances receivable, investments in
akan diterima, dan aset lain-lain (setoran shares, interest receivables, and other
jaminan). assets (guarantee deposit).
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari The Group’s financial liabilities consist of
liabilitas segera, simpanan nasabah, liabilities immediately payable, deposits
simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, from customers, deposits from other
efek-efek yang dijual dengan janji dibeli banks, derivative payable, marketable
kembali, liabilitas akseptasi, efek hutang securities sold under agreement to
yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, repurchase, acceptances payable, debt
bunga yang masih harus dibayar, liabilitas securities issued, borrowings, interest
lain- lain. payable, other liabilities.
Aset dapat dijual dari portofolio Assets may be sold out of hold to collect
hold to collect ketika terdapat portfolios where there is an increase in
peningkatan risiko kredit. credit risk. Disposals for other reasons
Penghentian untuk alasan lain are permitted but such sales should be
diperbolehkan namun jumlah insignificant in value or infrequent in
penjualan tersebut harus tidak nature.
signifikan jumlahnya atau tidak
sering.
Seluruh aset keuangan lainnya All other financial assets will mandatorily
akan dipersyaratkan be held at FVTPL. Financial assets may
diklasifikasikan sebagai FVTPL. be designated at FVTPL only if doing so
Aset keuangan dapat ditetapkan eliminates or reduces an accounting
sebagai FVTPL hanya jika ini mismatch.
dapat mengeliminasi atau
mengurangi accounting mismatch.
Kredit yang diberikan dan piutang Loans and receivables are non-
adalah aset keuangan nonderivatif derivative financial assets with fixed or
dengan pembayaran tetap atau telah determinable payments and are not
ditentukan dan tidak mempunyai quoted in an active market, except:
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
• yang pada saat pengakuan awal • those that upon initial recognition
ditetapkan dalam kelompok are designated as available for
investasi tersedia untuk dijual; sale investments; or
atau
• dalam hal Grup tidak akan • those for which the Group may not
memperoleh kembali seluruh recover substantially all of its initial
investasi awal kecuali yang investment, other than because of
disebabkan oleh penurunan loans and receivable deterioration,
kualitas kredit yang diberikan dan which are classified as available
piutang, yang diklasifikasikan for sale.
dalam kelompok tersedia untuk
dijual.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari The available for sale category
aset keuangan nonderivatif yang consists of non-derivative financial
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual assets that are designated as
atau yang tidak dikelompokkan ke dalam available for sale or are not classified
salah satu kategori aset keuangan in one of the other categories of
lainnya. financial assets.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya Transaction costs only include costs that are
yang dapat diatribusikan secara langsung directly attributable to the acquisition of a
untuk perolehan suatu aset keuangan atau financial asset or issuance of a financial
penerbitan suatu liabilitas keuangan dan liability and an additional charge that would
merupakan biaya tambahan yang tidak akan not occur if the instrument is not acquired or
terjadi apabila instrumen keuangan tersebut issued. For financial assets, transaction costs
tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset are added to the amount recognized in the
keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada initial recognition of the asset, while for
jumlah yang diakui pada awal pengakuan financial liabilities, transaction costs are
aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, deducted from the amount of debt recognized
biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang on initial recognition of a liability. The
yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. transaction costs are amortized over the
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama terms of the instrument based on the effective
umur instrumen berdasarkan metode suku interest rate method and recorded as part of
bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari interest income for transaction costs related to
pendapatan bunga untuk biaya transaksi the financial asset or as part of interest
sehubungan dengan aset keuangan atau expense for transaction costs related to
sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya financial liabilities.
transaksi sehubungan dengan liabilitas
keuangan.
Grup, pada pengakuan awal, dapat The Group, upon initial recognition,
menetapkan aset keuangan dan liabilitas may designate certain financial assets
keuangan tertentu sebagai nilai wajar and liabilities, at fair value through
melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi profit or loss (fair value option). The
nilai wajar dapat digunakan hanya bila fair value option is only applied when
memenuhi ketetapan sebagai berikut: the following conditions are met:
• penetapan sebagai opsi nilai wajar • the application of the fair value
mengurangi atau mengeliminasi option reduces or eliminates an
ketidak-konsistenan pengukuran dan accounting mismatch that would
pengakuan (accounting mismatch) otherwise arise; or
yang dapat timbul; atau
• aset keuangan dan liabilitas • the financial assets and liabilities
keuangan merupakan bagian dari are part of a portfolio of financial
portofolio instrumen keuangan yang instruments, the risks of which are
risikonya dikelola dan dilaporkan managed and reported to key
kepada manajemen kunci management on a fair value basis;
berdasarkan nilai wajar; atau or
• aset keuangan dan liabilitas • • the financial assets and liabilities
keuangan terdiri dari kontrak utama consist of a host contract and an
dan derivatif melekat yang harus embedded derivative that must be
dipisahkan, tetapi tidak dapat bifurcated, but unable to measure
mengukur derivatif melekat secara the embedded derivative
terpisah. separately.
- Hak kontraktual atas arus kas - The contractual rights to receive cash
yang berasal dari aset keuangan flows from the financial assets have
tersebut berakhir; atau expired; or
Ketika Grup telah mentransfer hak When the Group has transferred its
untuk menerima arus kas dari aset rights to receive cash flows from an
atau di bawah kesepakatan asset or has entered into a pass-
pelepasan (pass-through through arrangement, and has neither
arrangement), dan tidak mentransfer transferred nor retained substantially all
serta tidak mempertahankan secara risks and rewards of the asset nor
substansial seluruh risiko dan transferred control of the asset, the
manfaat atas aset dan masih memiliki asset is recognized to the extent of the
pengendalian atas aset, aset diakui Bank’s continuing involvement in the
sebesar keterlibatan Bank yang asset.
berkelanjutan atas aset tersebut.
Kredit yang diberikan atau aset Loans or other financial assets are
keuangan lain dihapusbukukan ketika written off when there is no realistic
tidak terdapat prospek yang realistis prospect of collection in the near future
mengenai pengembalian kredit dalam or the normal relationship with the
waktu dekat atau hubungan normal borrowers has ceased to exist. When a
dengan debitur telah berakhir. Kredit loan is deemed uncollectible, it is written
yang tidak dapat dilunasi off against the related allowance for
dihapusbukukan dengan mendebit impairment losses.
cadangan kerugian penurunan nilai.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada Where an existing financial liability is
digantikan dengan yang lain oleh replaced by another from the same
pemberi pinjaman yang sama pada lender on substantially different terms,
keadaan yang secara substansial or the terms of an existing liability are
berbeda, atau berdasarkan suatu substantially modified, such an
liabilitas yang ada yang secara exchange or modification is treated as
substansial telah diubah, seperti derecognition of the original liability
pertukaran atau modifikasi yang and the recognition of a new liability,
diperlakukan sebagai penghentian and the difference in the respective
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan carrying amounts is recognised in the
liabilitas baru, dan perbedaan nilai consolidated statement of profit and
tercatat masing-masing diakui dalam loss and other comprehensive income.
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban (v) Income and expense recognition
Jumlah tercatat bruto aset keuangan The gross carrying amount of a financial
adalah biaya perolehan diamortisasi asset is the amortized cost of a financial
aset keuangan sebelum disesuaikan asset before adjusting for allowance for
dengan cadangan penurunan nilai. impairment.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban (v) Income and expense recognition
Untuk aset keuangan yang memburuk For financial assets that deteriorated
setelah pengakuan awal, pendapatan after initial recognition, interest income is
bunga dihitung dengan menerapkan calculated by applying an effective
tingkat bunga efektif terhadap biaya interest rate to the amortized cost of the
perolehan diamortisasi dari aset financial assets. If the asset no longer
keuangan tersebut. Jika aset tersebut deteriorates, the calculation of interest
tidak lagi memburuk, maka perhitungan income will be calculated by applying an
pendapatan bunga akan dihitung dengan effective interest rate to the gross
menerapkan tingkat bunga efektif carrying amount of the financial asset.
terhadap nilai tercatat bruto dari aset
keuangan tersebut.
Untuk aset keuangan yang telah For financial assets that have
memburuk pada saat pengakuan awal, deteriorated at initial recognition, interest
pendapatan bunga dihitung dengan income is calculated by applying the
menerapkan tingkat bunga efektif effective interest rate to the amortized
terhadap biaya perolehan diamortisasi cost of the financial assets. If the asset
dari aset keuangan tersebut. Jika aset no longer deteriorates, the calculation of
tersebut tidak lagi memburuk, maka interest income will still be calculated by
perhitungan pendapatan bunga akan applying the effective interest rate to the
tetap dihitung dengan menerapkan amortized cost of the financial asset.
tingkat bunga efektif terhadap biaya
perolehan diamortisasi dari aset
keuangan tersebut.
a. Pendapatan dan beban bunga atas a. Interest income and expense on fair
aset diukur melalui nilai wajar serta value through other comprehensive
aset keuangan dan liabilitas income assets and financial assets
keuangan yang dicatat berdasarkan and liabilities measured at
biaya perolehan diamortisasi, diakui amortized cost, are recognized in
pada laporan laba rugi dengan the profit or loss using the effective
menggunakan metode suku bunga interest rate method.
efektif.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul b. Gains and losses arising from
dari perubahan nilai wajar aset changes in the fair value of the
keuangan dan liabilitas keuangan financial assets and liabilities
yang diklasifikasikan sebagai diukur classified as fair value through profit
pada nilai wajar melalui laporan laba or loss are included in the profit or
rugi diakui pada laporan laba rugi. loss.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban (v) Income and expense recognition
(lanjutan) (continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul Gains and losses arising from changes in
dari perubahan nilai wajar atas aset the fair value of available for sale
keuangan yang diklasifikasikan dalam financial assets are recognized directly in
kelompok tersedia untuk dijual diakui other comprehensive income (as part of
secara langsung dalam laporan laba rugi equity), until the financial asset is
komprehensif lainnya (merupakan derecognized or impaired, except gain or
bagian dari ekuitas) sampai aset loss arising from changes in exchanges
keuangan tersebut dihentikan rate for debt instrument.
pengakuannya atau adanya penurunan
nilai, kecuali keuntungan atau kerugian
akibat perubahan nilai tukar untuk
instrumen utang.
Grup mereklasifikasi aset keuangan jiika The Group reclassifies financial assets if
dan hanya jika, model bisnis untuk and only if, the business model for
pengelolaan aset keuangan berubah. managing financial assets changes.
Grup tidak diperkenankan untuk The Group shall not reclassify any
mereklasfikasikan setiap instrumen financial instrument out or into the fair
keuangan dari atau ke klasifikasi yang value through profit or loss
diukur pada nilai wajar melalui laba classification, if the instrument was
rugi, jika pada pengakuan awal initially classified as fair value through
instrumen keuangan tersebut profit and loss.
ditetapkan sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
d. terjadi setelah Grup telah memperoleh d. occur after the Group have
secara substansial seluruh jumlah obtained substantially all the
pokok aset keuangan tersebut sesuai principal amount of financial
jadwal pembayaran atau Grup telah assets in accordance with the
memperoleh pelunasan dipercepat; payment schedule or the Group
atau have obtained early payment; or
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and liabilities are
dilakukan saling hapus dan nilai offsetting and the net amount is
bersihnya disajikan dalam laporan presented in the consolidated
posisi keuangan konsolidasian jika, statement of financial position when,
dan hanya jika, Grup memiliki hak and only when, the Group have a legal
yang berkekuatan hukum untuk right to off- set the amounts and
melakukan saling hapus atas jumlah intends either to settle on a net basis
yang telah diakui tersebut dan adanya or to realize the asset and settle the
maksud untuk menyelesaikan secara liability simultaneously.
neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan.
Hal yang berkekuatan hukum harus The legally enforceable right must not
tidak kontinjen atas peristiwa di masa be contingent on future events and
depan dan harus dapat dipaksakan di must be enforceable in the normal
dalam situasi bisnis yang normal, course of business and in the event of
peristiwa kegagalan atau default, insolvency or bankruptcy of
kebangkrutan dari entitas atas seluruh the company or the counterparty.
pihak lawan.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset The amortized cost of a financial asset
keuangan atau liabilitas keuangan or liability is the amount at which the
adalah jumlah aset keuangan atau financial asset or liability is measured
liabilitas keuangan yang diukur pada at initial recognition, minus principal
saat pengakuan awal dikurangi repayments, plus or minus the
pembayaran pokok pinjaman, cummulative amortization using the
ditambah atau dikurangi amortisasi effective interest rate method of any
kumulatif menggunakan metode suku difference between the initial amount
bunga efektif yang dihitung dari selisih recognized and the maturity amount,
antara nilai pengakuan awal dan nilai minus any reduction for impairment.
jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan nilai.
Grup menerapkan PSAK 68, Group adopted SFAS 68, "Fair Value
“Pengukuran Nilai Wajar”. Penerapan Measurement". The adoption of the
PSAK ini mendefinisikan nilai wajar, SFAS defines fair value, establish in a
menetapkan dalam satu pernyataan, statement, a framework to measure
suatu kerangka pengukuran nilai fair value and requires disclosures on
wajar dan mensyaratkan fair value measurement and hierarchy.
pengungkapan mengenai pengukuran
dan hierarki nilai wajar.
Nilai wajar adalah harga yang akan Fair value is the price that would be
diterima untuk menjual suatu aset received to sell an asset or paid to
atau harga yang akan dibayar untuk transfer a liability in an orderly
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaction between market
transaksi teratur antara pelaku pasar participants at the measurement date.
pada tanggal pengukuran.
• di pasar utama untuk aset dan • in the principal market for the
liabilitas tersebut; atau assets and liabilities; or
• jika tidak terdapat pasar utama, • in the absence of a principal
dipasar yang paling market, in the most
menguntungkan untuk aset advantageous market for the
atau liabilitas tersebut. asset or liability.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas The fair value of an asset or a liability
diukur menggunakan asumsi yang is measured using the assumptions
akan digunakan pelaku pasar ketika that market participants would use
menentukan harga aset dan liabilitas when determining the price of the
tersebut dengan asumsi bahwa asset and liability assuming that
pelaku pasar bertindak dalam market participants act in their own
kepentingan ekonomik terbaiknya. economic best interest.
(ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) (ix) Fair value measurement (continued)
Nilai wajar adalah harga yang akan Fair value is the price that would be
diterima untuk menjual suatu aset atau received to sell an asset or paid to
harga yang akan dibayar untuk transfer a liability in an orderly transaction
mengalihkan suatu liabilitas dalam between market participants at the
transaksi teratur antara pelaku pasar measurement date.
pada tanggal pengukuran.
• di pasar utama untuk aset dan • in the principal market for the assets
liabilitas tersebut; atau and liabilities; or
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas The fair value of an asset or a liability is
diukur menggunakan asumsi yang measured using the assumptions that
akan digunakan pelaku pasar ketika market participants would use when
menentukan harga aset dan liabilitas determining the price of the asset and
tersebut dengan asumsi bahwa pelaku liability assuming that market participants
pasar bertindak dalam kepentingan act in their own economic best interest.
ekonomik terbaiknya.
Nilai wajar atas pinjaman yang The fair value for loans and receivables
diberikan dan piutang, serta liabilitas as well as liabilities to banks and
kepada bank dan nasabah ditentukan customers are determined using a
menggunakan nilai berdasarkan arus present value model on the basis of
kas kontraktual, dengan contractually agreed cash flows, taking
mempertimbangkan kualitas kredit, into account credit quality, liquidity and
likuiditas dan biaya. costs.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai All assets and liabilities for which fair
wajar diukur atau diungkapkan dalam value is measured or disclosed in the
laporan keuangan konsolidasian dapat consolidated financial statements are
dikategorikan pada level hierarki nilai classified within fair value hierarchy,
wajar, berdasarkan tingkatan input based on the lowest level input that is
terendah yang signifikan atas significant to the fair value measurement
pengukuran nilai wajar secara as a whole:
keseluruhan:
(ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) (ix) Fair value measurement (continued)
Grup menerapkan PSAK 110 (Revisi The Bank and its subsidiaries have
2015) “Akuntansi Sukuk”. PSAK 110 ini applied SFAS 110 (Revised 2015)
mengatur mengenai pengakuan, “Accounting for Sukuk”. SFAS 110
pengukuran, penyajian, dan establishes the recognition,
pengungkapan transaksi sukuk ijarah measurement, presentation, and
dan sukuk mudharabah. disclosures of sukuk ijarah and sukuk
mudharabah transactions.
- Nilai wajar melalui laba rugi - - Fair value through profit or loss
Pada saat pengakuan awal, investasi At the initial recognition, the
pada sukuk dalam klasifikasi ini dicatat investment in sukuk is presented at
sebesar harga perolehan, namun acquisition cost which does not
harga perolehan tersebut tidak include transaction cost.
termasuk biaya transaksi.
(x) Investasi pada sukuk (lanjutan) (xi) (x) Investment in sukuk (continued)
(x) Aset keuangan sukuk (lanjutan) b. (x) Sukuk financial assset (continued)
c.
Reklasifikasi • Reclassification
Grup tidak dapat mengubah klasifikasi • The Group cannot change investment
investasi, kecuali terdapat perubahan classification unless there is a change
tujuan model usaha. Model usaha yang in the business model purpose.
bertujuan untuk memperoleh arus kas Business model that is intended to
kontraktual didasarkan pada tujuan collect contractual cash flow is based
investasi yang ditentukan oleh Grup. on the investment purpose set by the
Arus kas kontraktual yang dimaksud Group. The underlying contractual cash
adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari flow is the cash flow from revenue
sukuk mudharabah atau arus kas sharing and principal of sukuk
imbalan (ujrah) dari sukuk ijarah. Setelah mudharabah or benefit cash flow
pengakuan awal, jika aktual berbeda (ujrah) from sukuk ijarah. After initial
dengan tujuan investasi yang telah recognition, if the actual differs from the
ditetapkan, maka Grup menelaah investment purpose initially set by the
kembali konsistensi tujuan investasinya. Group, then the Group reconsider the
consequences of the revised
investment purpose.
Untuk tujuan penyajian laporan arus kas For consolidated statement of cash flows
konsolidasian, kas dan setara kas terdiri atas presentation purposes, cash and cash
kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada equivalents consists of cash, current
Bank lain, dan penempatan pada Bank accounts with Bank Indonesia, current
Indonesia dan Bank lain yang jatuh tempo accounts with other Banks, and placements
dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak with Bank Indonesia and other Banks with
tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau original maturities of 3 (three) months or
dibatasi penggunaannya. less from the acquisition date, which are not
pledged as collateral or restricted for use.
f. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain f. Current accounts with Bank Indonesia
and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar other banks are initially measured at fair
ditambah biaya transaksi yang dapat value plus directly attributable transaction
diatribusikan secara langsung, jika ada, dan costs, if any, and subsequently measured at
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan their amortized cost using effective interest
diamortisasi dengan menggunakan metode rate method. The allowance for impairment
suku bunga efektif. Penyisihan kerugian losses is provided if there is an objective
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti evidence of impairment (Note 2o).
objektif penurunan nilai (Catatan 2o).
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan g. Placements with Bank Indonesia and
bank lain other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and other
Bank lain pada pengakuan awal diukur Banks are initially measured at fair value
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi plus directly attributable transaction costs, if
yang dapat diatribusikan secara langsung, any, and subsequently measured at their
jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar amortized cost using the effective interest
biaya perolehan diamortisasi dengan rate method. The allowance for impairment
menggunakan metode suku bunga efektif. losses is provided if there is an objective
Penyisihan kerugian penurunan nilai evidence of impairment (Note 2o).
dibentuk jika terdapat bukti objektif
penurunan nilai (Catatan 2o).
Aset dapat dijual dari portofolio diukur Assets may be sold out of amortized
pada nilai perolehan ketika terdapat cost portfolios where there is an
peningkatan risiko kredit. Penghentian increase in credit risk. Disposals for
untuk alasan lain diperbolehkan other reasons are permitted but
namun jumlah penjualan tersebut such sales should be insignificant in
harus tidak signifikan jumlahnya atau value or infrequent in nature.
tidak sering.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui Other fair value changes are
langsung dalam ekuitas sampai surat- recognized directly in equity until the
surat berharga dijual atau mengalami securities is sold or impaired, whereby
penurunan nilai, dimana akumulasi the cumulative gains and losses
keuntungan dan kerugian yang previously recognized in the equity are
sebelumnya diakui dalam ekuitas recognized in the consolidated
diakui dalam laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain comprehensive income.
konsolidasian.
Laba atau rugi selisih kurs atas surat- Foreign exchange gains or losses on
surat berharga diakui pada laporan available- for-sale securities are
laba rugi dan penghasilan recognized in the consolidated
komprehensif lain konsolidasian. statement of profit and loss and other
Perubahan nilai wajar lainnya diakui comprehensive income. Other fair
langsung dalam ekuitas sampai surat- value changes are recognized directly
surat berharga dijual atau mengalami in equity until the securities is sold or
penurunan nilai, dimana akumulasi impaired, whereby the cumulative
keuntungan dan kerugian yang gains and losses previously
sebelumnya diakui dalam ekuitas recognized in the equity are
diakui dalam laporan laba rugi dan recognized in the consolidated
penghasilan komprehensif lain statement of profit and loss and other
konsolidasian. comprehensive income.
3. Surat-surat berharga dalam kategori 3.4. Fair value through profit or loss
nilai wajar melalui laba rugi dinyatakan marketable securities are carried at fair
pada nilai wajar. value.
Keuntungan atau kerugian yang terjadi Gain or loss as a result of fair value
dari perubahan nilai wajar kontrak derivatif changes on a derivative contract not
yang tidak ditujukan untuk lindung nilai designated as a hedging instrument (or
(atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat derivative contract that does not qualify as
diklasifikasikan sebagai lindung nilai) a hedging instrument) is recognized in the
diakui dalam laba rugi tahun berjalan. current year’s profit or loss.
Kredit yang diberikan diukur pada biaya Loans are measured at amortized cost
perolehan diamortisasi menggunakan using the effective interest rate method,
metode suku bunga efektif, dikurangi less allowance for impairment losses.
dengan penyisihan kerugian penurunan Amortized cost is calculated by taking into
nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung account any discount or premium on
dengan memperhitungkan diskonto atau acquisition and transaction costs that are
premi pada saat akuisisi dan biaya an integral part of effective interest rate.
transaksi yang merupakan bagian tidak The amortization is recognized in the profit
terpisahkan dari suku bunga efektif. or loss. Allowance for impairment losses is
Amortisasi diakui pada laba rugi. provided if there is an objective evidence
Cadangan kerugian penurunan nilai of impairment (Note 2o).
dibentuk jika terdapat bukti objektif
penurunan nilai (Catatan 2o).
Sejak 1 Januari 2020, kredit yang Starting January 1, 2020, loans are
diberikan diklasifikasikan sebagai diukur classified as amortized costs. Prior to
pada biaya perolehan diamortisasi. January 1, 2020, loans are classified as
Sebelum 1 Januari 2020, kredit yang loans and receivables. Loans under
diberikan diklasifikasikan sebagai kredit syndication or channelling are stated at the
yang diberikan dan piutang. Kredit yang principal amount equal to the risk portion
diberikan dalam pinjaman sindikasi assumed by the Group.
ataupun penerusan kredit dinyatakan
sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi
risiko yang ditanggung oleh Grup.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka Syndicated, joint financing, and channeling
pembiayaan bersama, dan kredit loans are stated at the loan principal
penerusan dinyatakan sebesar pokok amount based on the risk participation by
kredit sesuai dengan porsi risiko yang the Bank.
ditanggung oleh Bank.
Setelah syarat dan ketentuan kredit After the terms of loans have been
direnegosiasi, penurunan nilai diukur renegotiated, any impairment is measured
dengan menggunakan suku bunga efektif using the original effective interest rate as
awal yang dihitung sebelum persyaratan calculated before the modification of terms
dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi and the loan is no longer considered past
dianggap “past due”. Manajemen akan due. Management continuously reviews
melakukan penelaahan ulang atas kredit renegotiated loans to ensure that all
yang direnegosiasi secara berkelanjutan criteria are met and that future payments
untuk memastikan bahwa semua kriteria are likely to occur. The loans continue to
terpenuhi dan pembayaran di masa datang be subject to an individual or collective
akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai impairment assessment, following the
individual atau kolektif akan terus impairment assessment of loans.
dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti
evaluasi penurunan nilai atas kredit.
Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan Loss on loan restructuring which involves a
cara konversi sebagian kredit yang conversion of loans into equity or other
diberikan menjadi saham atau instrumen financial instruments in partial satisfaction
keuangan Iainnya, diakui hanya apabila of loans, is recognized only if the fair value
nilai wajar penyertaan saham atau of the equity or financial instruments
instrumen keuangan yang diterima received, reduced by estimated expenses
dikurangi estimasi beban untuk to sell the equity or other financial
menjualnya adalah kurang dari nilai instruments, is less than the carrying value
tercatat kredit yang diberikan. of the loan.
Entitas anak Bank menerapkan ISAK 101 The Bank’s subsidiary implements IFAS
(Revisi 2016) tentang “Penyajian Laporan 101 (Revised 2016) regarding “Sharia
Keuangan Syariah”, ISAK 102 Financial Statements Presentation”,
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi IFAS 102 (Amendment 2016) regarding
Murabahah”, ISAK 103 tentang “Akuntansi “Murabahah Accounting”, IFAS 103
Salam”, ISAK 104 (Amandemen 2016) regarding “Salam Accounting”, IFAS 104
tentang “Akuntansi Istishna”, ISAK 105 (Amendment 2016) regarding “Istishna
tentang “Akuntansi Mudharabah”, ISAK Accounting”, IFAS 105 regarding
106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, “Mudharabah Accounting”, IFAS 106
ISAK 107 (Amandemen 2016) tentang regarding “Musyarakah Accounting”, IFAS
“Akuntansi Ijarah”, ISAK 110 (Revisi 2015) 107 (Amendment 2016) regarding “Ijarah
tentang “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Accounting”, IFAS 110 (Revised 2015)
Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia “Accounting for Sukuk”, Accounting
(PAPSI Revisi 2013) dan Standar Guidelines for Indonesian Sharia Banking
Akuntansi Keuangan lain yang ditetapkan (PAPSI Revised 2013) and other
Ikatan Akuntan Indonesia yang berkaitan statement of Financial Accounting
dengan pengakuan, pengukuran, Standards established by the Indonesia
penyajian, dan pengungkapan untuk topik Institute of Accountants relating to
tersebut. recognition, measurement, presentation,
and disclosure for those topics.
Adopsi atas PSAK 71, pada dasarnya, The adoption of SFAS 71 has
telah mengubah metode kerugian fundamentally changed the Banks and its
penurunan nilai Grup dengan mengganti subsidiaries loan loss impairment method
pendekatan kerugian yang telah terjadi by replacing SFAS 55 incurred loss
(incurred loss) dalam PSAK 55 dengan approach with a forward-looking expected
pendekatan kerugian kredit ekspektasian credit loss approach. Starting January 1,
(expected credit loss). Sejak 1 Januari 2020, the Group has been recording the
2020, Grup telah mencatat cadangan allowance for expected credit losses for all
untuk kerugian kredit ekspektasian yang loans and other debt financial assets not
ditaksir atas seluruh pinjaman yang held at fair value of profit or loss, together
diberikan dan aset keuangan yang tidak with loan commitments and financial
dimiliki pada nilai wajar melalu laba rugi, guarantee contracts, in this section all
bersama dengan komitmen atas pinjaman referred to as financial instruments. Equity
yang diberikan dan kontrak garansi instruments are not subject to impairment
keuangan, dalam hal ini dirujuk sebagai under SFAS 71.
instrumen keuangan. Instrumen ekuitas
tidak dikenakan penurunan nilai
berdasarkan PSAK 71.
Kerugian yang diharapkan sepanjang umur Both the lifetime expected credit loss and
aset dan kerugian kredit ekspektasian 12 months expected credit loss are
dalam jangka waktu 12 bulan dihitung baik calculated on either an individual basis or a
secara individual maupun kolektif, collective basis, depending on the nature
tergantung kepada sifat portofolio of the underlying portfolio of financial
instrumen keuangan yang mendasarinya. instruments.
Grup menghitung kerugian kredit The Group calculates expected credit loss
expektasian berdasarkan tiga skenario based on three probability-weighted
yang tertimbang menurut kemungkinan scenarios to measure the expected cash
terjadinya untuk mengukur kekurangan kas shortfalls, discounted at an approximation to
yang diharapkan, didiskontokan pada the effective interest rate. A cash shortfall is
suatu estimasi terhadap suku bunga the difference between the cash flows that
efektif. Kekurangan kas adalah selisih are due to an entity in accordance with the
antara arus kas yang harus dibayar contract and the cash flows that the entity
kepada suatu entitas berdasarkan kontrak expects to receive.
dan arus kas dari entitas bersangkutan
yang diharapkan untuk diperoleh.
Bank telah menyusun suatu kebijakan The Bank has established a policy to
untuk melakukan suatu penilaian, pada perform an assessment, at the end of each
akhir setiap periode pelaporan, mengenai reporting period, of whether a financial
apakah risiko kredit suatu aset keuangan instruments credit risk has increased
telah meningkat secara signifikan sejak significantly since initial recognition, by
pengakuan. considering the change in the risk of
default occurring over the remaining life of
the financial instrument.
Jika ketentuan aset keuangan -If the terms of the financial assets are
dinegosiasikan ulang atau dimodifikasi renegotiated or modified or the existing
atau aset keuangan yang ada diganti financial assets are replaced with new ones
dengan yang baru karena kesulitan due to the borrower’s financial difficulties,
keuangan peminjam, maka dilakukan an assessment is made whether recognition
penilaian apakah aset keuangan yang ada of existing financial assets must be
harus dihentikan pengakuannya dan derecognized and expected credit losses
kerugian kredit ekspektasian diukur measured as follows:
sebagai berikut:
-
- Jika restrukturisasi tidak - If the restructuring does not result in
mengakibatkan penghentian the termination of recognition of
pengakuan aset yang ada, maka existing assets, then the estimated
arus kas yang diperkirakan yang cash flows arising from the modified
timbul dari aset keuangan yang financial assets are included in the
dimodifikasi dimasukkan dalam calculation of cash shortages of
perhitungan kekurangan kas dari existing assets.
aset yang ada.
- Jika restrukturisasi akan - If the restructuring will result in a
menghasilkan penghentian derecognition of the existing assets,
pengakuan aset yang ada, maka the fair value of the new asset is
nilai wajar aset baru diperlakukan treated as the final cash flow of the
sebagai arus kas akhir dari aset existing financial assets at the time
keuangan yang ada pada saat of derecognition. This amount is
penghentian pengakuannya. Jumlah included in the calculation of cash
ini dimasukkan dalam perhitungan shortages from existing financial
kekurangan kas dari aset keuangan assets which are discounted from
yang ada yang didiskontokan dari the date of derecognition to the
tanggal penghentian pengakuan ke reporting date using the initial
tanggal pelaporan menggunakan effective interest rate of the existing
suku bunga efektif awal dari aset financial assets.
keuangan yang ada.
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank At each reporting date, the Bank assesses
menilai apakah aset keuangan yang whether the financial assets recorded at
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi amortized cost and the financial assets of
dan aset keuangan instrumen utang yang debt instruments which are recorded at fair
dicatat pada nilai wajar melalui value through other comprehensive
penghasilan komprehensif lain mengalami income are credit- impaired (worsening).
penurunan nilai kredit (memburuk).
Aset keuangan memburuk ketika satu atau Financial assets deteriorate when one or
lebih peristiwa yang memiliki dampak more events that have an adverse effect
merugikan atas estimasi arus kas masa on the estimated future cash flows of the
depan dari aset keuangan telah terjadi. financial assets have occurred.
Bukti bahwa aset keuangan mengalami Evidence that financial assets become
penurunan nilai kredit (memburuk) credit impaired including observable data
termasuk data yang dapat diobservasi regarding the following events:
mengenai peristiwa berikut ini:
- Hilangnya pasar aktif dari aset - Loss of an active market for financial
keuangan akibat kesulitan keuangan. assets due to financial difficulties.
Aset Keuangan yang dibeli atau yang Purchased or originated credit- impaired
berasal dari aset keuangan yang financial assets - POCI
mengalami penurunan nilai (Purchased
or originated credit- impaired financial
assets - POCI)
Bank menetapkan pinjaman yang The Bank determines that loans should be
diberikan yang harus dievaluasi evaluated for impairment through
penurunan nilainya secara individual, jika individual evaluation if one of the following
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: criterias is met:
Ketika pinjaman yang diberikan tidak When a loan is uncollectible, it is written off
tertagih, pinjaman yang diberikan tersebut against the related allowance for
dihapusbuku dengan menjurnal balik impairment loss. Such loans are written off
cadangan kerugian penurunan nilai. after all the necessary procedures have
Pinjaman yang diberikan tersebut dapat been completed and the amount of the
dihapus buku setelah semua prosedur loss has been determined.
yang diperlukan telah dilakukan dan
jumlah kerugian telah ditentukan.
o. Penurunan nilai aset keuangan dan non- o. Impairment of financial and non-
keuangan (lanjutan) financial assets (continued)
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank At each reporting date, the Bank assesses
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang whether there is any objective evidence
objektif bahwa aset keuangan atau that a financial asset or a Bank of financial
kelompok aset keuangan yang tidak assets not carried at fair value through
dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi profit and loss are impaired.
telah mengalami penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada For financial assets carried at amortized
biaya perolehan diamortisasi, Grup cost, the Bank and its subsidiaries first
pertama kali menentukan apakah terdapat assess whether objective evidence of
bukti objektif penurunan nilai secara impairment exists individually for financial
individual atas aset keuangan yang assets that are individually significant, or
signifikan secara individual, atau secara collectively for financial assets that are not
kolektif untuk aset keuangan yang tidak individually significant.
signifikan secara individual.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti If the Group determine that there is no
objektif mengenai penurunan nilai atas objective evidence of impairment for an
aset keuangan yang dinilai secara individually assessed financial asset, the
individual, maka Grup memasukkan aset Bank and its subsidiaries include the asset
tersebut ke dalam kelompok aset in a group of financial assets with similar
keuangan yang memiliki karakteristik risiko credit risk characteristics and collectively
kredit yang sejenis dan menilai penurunan assess them for impairment. The future
nilai kelompok tersebut secara kolektif. cash flows of group of financial assets that
Arus kas masa datang dari kelompok are collectively assessed are estimated
keuangan yang penurunan nilainya based on historical loss experience of
dievaluasi secara kolektif, diestimasi assets with similar credit rist
berdasarkan kerugian historis yang pernah characteristics. Assets that are individually
dialami atas aset-aset yang memiliki assessed for impairment and for which an
karakteristik risiko kredit yang serupa. Aset impairment loss is or continues to be
yang penurunan nilainya dinilai secara recognized are not included in a collective
individual dan untuk itu kerugian assessment of impairment.
penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara The allowance for impairment losses which
kolektif dihitung dengan menggunakan collectively assessed is calculated using
metode statistik dari data historis berupa statistical method of the historical data
probability of default di masa lalu, waktu such as the probability of defaults, time of
pengembalian, dan jumlah kerugian yang recoveries, and the amount of loss
terjadi (loss given default) yang incurred (loss given default), which further
selanjutnya disesuaikan lagi dengan adjusted by management’s judgment of
pertimbangan manajemen terkait kondisi current economic and credit conditions.
ekonomi dan kredit saat ini. Bank The Bank uses statistical model analysis
menggunakan statistical model analysis method, i.e. migration analysis method and
method, yaitu migration analysis method roll rate analysis method to collectively
dan roll rate analysis method untuk assess financial assets impairment.
penilaian penurunan nilai aset keuangan
secara kolektif.
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan The carrying amount of the asset is
melalui akun penyisihan dan jumlah reduced through the use of an allowance
kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. account and the amount of the loss is
Pendapatan bunga tetap diakui atas nilai recognized in the profit or loss. Interest
tercatat yang telah diturunkan tersebut income continues to be accrued on the
berdasarkan tingkat suku bunga efektif reduced carrying amount and is accrued
awal yang digunakan untuk mendiskonto using the rate of interest used to discount
arus kas masa datang dari aset tersebut. the future cash flows for the purpose of
measuring impairment loss.
Jika pada periode berikutnya, jumlah If, in subsequent period, the amount of the
estimasi kerugian penurunan nilai estimated impairment loss increases or
meningkat atau menurun karena peristiwa decreases because of an event occurring
yang terjadi setelah pengakuan kerugian after the impairment was recognized, the
penurunan nilai, maka kerugian penurunan previously recognized impairment loss is
nilai yang sudah diakui sebelumnya increased or reduced by adjusting the
dinaikkan atau diturunkan dengan allowance account. Financial assets
menyesuaikan akun penyisihan. Aset together with the associated allowance are
keuangan dan penyisihan yang terkait written-off when there is no realistic
dihapuskan jika tidak ada peluang yang prospect of future recovery and all
realistis untuk pengembalian masa datang collateral has been realized or has been
dan semua agunan telah terealisasi atau transferred to the Bank and its
sudah diambil alih oleh Grup. Penerimaan subsidiaries. Recovery of financial assets
kembali aset keuangan yang telah previously written-off is recorded as a
dihapusbukukan dicatat sebagai reduction of allowance for impairment loss
pengurang cadangan kerugian penurunan in profit or loss.
nilai di laba rugi.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual For available for sale and fair value
dan nilai wajar melalui penghasilan through other comprehensive income
komprehensif lain, pada setiap tanggal financial assets, the Bank and its
laporan posisi keuangan konsolidasian subsidiaries assess at each consolidated
Grup menilai apakah terdapat bukti objektif statement of financial position date
bahwa aset keuangan telah mengalami whether there is objective evidence that
penurunan nilai. Penurunan yang financial asset is impaired. In the case of
signifikan atau penurunan jangka panjang equity instruments classified as available
atas nilai wajar dari investasi dalam for sale, a significant or prolonged declined
instrumen ekuitas yang diklasifikasikan in the fair value of equity instrument below
dalam kelompok tersedia untuk dijual its cost is objective evidence of impairment
dibawah biaya perolehannya merupakan and resulting in the recognition of an
bukti objektif terjadinya penurunan nilai impairment loss.
instrumen ekuitas dan menyebabkan
pengakuan kerugian penurunan nilai.
Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk If any such evidence exists for available for
aset yang tersedia untuk dijual, kerugian sale financial assets, impairment losses on
penurunan nilai atas aset keuangan yang available for sale financial assets are
tersedia untuk dijual diakui dengan recognized by transferring the cumulative
mengeluarkan kerugian kumulatif yang loss that has been recognized directly in
telah diakui secara langsung dalam ekuitas equity to the profit or loss. The cumulative
ke laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif loss that has been removed from equity
yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui and recognized in the profit or loss is the
pada laba rugi merupakan selisih antara difference between the acquisition cost,
biaya perolehan, setelah dikurangi net of any principal repayment and
pelunasan pokok dan amortisasi, dengan amortization, and the current fair value,
nilai wajar kini, dikurangi kerugian less any impairment loss previously
penurunan nilai aset keuangan yang recognized in the profit or loss.
sebelumnya telah diakui pada laba rugi.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar If, in a subsequent period, the fair value of
instrumen utang yang diklasifikasikan a debt instrument classified as available for
dalam kelompok tersedia untuk dijual sale increases and the increase can be
meningkat dan peningkatan tersebut dapat objectively related to an event occurring
secara objektif dihubungkan dengan after the impairment loss was recognized
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan in the profit or loss, the impairment loss is
kerugian penurunan nilai pada laba rugi, reversed through the profit or loss.
maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laba rugi.
Untuk aset keuangan entitas anak For the financial assets of subsidiary under
berdasarkan prinsip perbankan Syariah, Sharia Banking principles, the Bank’s
entitas anak Bank menerapkan peraturan subsidiary applies Financial Services
Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) Authority regulation (“POJK”)
No. 16/POJK.03/2014 tanggal No. 16/POJK.03/2014 dated November 18,
18 November 2014 tentang “Penilaian 2014 regarding “Asset Quality Assessment
Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan of Sharia Bank and Sharia Business Unit”
Unit Usaha Syariah” yang berlaku efektif effective starting January 1, 2015. Based
sejak tanggal 1 Januari 2015. Berdasarkan on the regulation, the Bank’s subsidiary is
peraturan tersebut, entitas anak Bank required to provide an allowance for losses
wajib membentuk penyisihan kerugian based on prevailing financial accounting
sesuai dengan standar akuntansi standards. Specifically for murabahah
keuangan yang berlaku. Khusus untuk receivables that represents financing, the
piutang murabahah yang merupakan Bank’s subsidiary evaluates whether there
pembiayaan, entitas anak Bank is objective evidence of impairment and
mengevaluasi apakah terdapat bukti recognizes the impairment losess based
objektif penurunan nilai dan mengakui on IFAS 102 (Revised 2013) which
kerugian penurunan nilai sesuai dengan referring to SFAS 55 (Revised 2014), while
ISAK 102 (Revisi 2013) yang mengacu the allowance for losses for other earning
pada PSAK 55 (Revisi 2014), sedangkan assets is provided as follows:
penyisihan kerugian aset produktif lainnya
dibentuk sebagai berikut:
Draft/April 9, 2021 paraf:
93
679
Lancar *) 1% Current *)
Dalam perhatian khusus 5% Special mention
Kurang lancar 15% Sub-standard
Diragukan 50% Doubtful
Macet 100% Loss
Penyisihan khusus dibentuk atas aset Specific allowance for earning assets on
produktif yang di klasifikasikan sebagai earning assets classified as special
dalam perhatian khusus, kurang lancar, mention, sub-standard, doubtful, and loss,
diragukan, dan macet, dihitung atas nilai is calculated based on principal of the
aset produktif setelah dikurangi dengan earning assets after deducting the value of
nilai agunan. collateral.
Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu The recoverable amount of an asset or
aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) adalah Cash Generating Unit (CGU) is greater of
sebesar jumlah yang lebih tinggi antara its value in use and its fair value less cost
nilai pakainya dan nilai wajar aset atau to sell. In assessing value in use, the
UPK dikurangi biaya untuk menjual. Dalam estimated future cash flows are discounted
menentukan nilai pakai, estimasi arus kas to their present value using a pre-tax
masa depan didiskontokan ke nilai discount rate that reflects current market
sekarang dengan menggunakan tingkat assessment of the time value of money
diskonto sebelum pajak yang and the risk specific to the assets.
mencerminkan penilaian pasar saat ini
terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik
terhadap aset tersebut.
Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai An impairment loss is recognized if the
tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi carrying amount of an asset or CGU
nilai yang dapat diperoleh kembali. exceeds its recoverable amount.
Penyisihan penurunan nilai diakui pada Impairment losses are recognized in the
laba rugi tahun berjalan. Penyisihan current year’s profit or loss. Impairment
penurunan nilai yang diakui sehubungan losses in respect of CGUs are allocated
dengan UPK akan dialokasikan pertama first to reduce the carrying amount of any
kali untuk mengurangi nilai tercatat dari goodwill allocated to the CGU and then to
goodwill yang dialokasikan ke UPK dan reduce the carrying amount of the other
kemudian mengurangi nilai tercatat dari assets in the units (group of units) on a pro
aset lainnya di dalam unit tersebut rate basis.
(kelompok unit) secara pro rata.
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa liabilities
Tanah disajikan sebesar nilai wajar. Lands are stated at fair value. Valuation of
Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh lands is performed by external
penilai independen eksternal yang memiliki independent valuers with certain
sertifikasi. Penilaian dilakukan secara qualification. Valuation is performed with
berkala untuk memastikan bahwa nilai sufficient regularity to ensure that the fair
wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda value of a revalued asset does not differ
secara material dengan nilai tercatatnya. materially from its carrying amount.
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari Increase in the carrying amount arising
revaluasi tanah dicatat sebagai “Surplus from revaluation of land is recorded in
revaluasi aset” dan disajikan sebagai “Asset revaluation surplus” and presented
“penghasilan komprehensif lain”. as “other comprehensive income”.
Penurunan nilai tercatat yang timbul dari Decrease in carrying amount as the result
revaluasi dicatat sebagai beban pada of revaluation is recorded as expense in
tahun berjalan. Apabila aset tersebut the current year. If the asset has “Asset
memiliki saldo “Surplus revaluasi aset”, revaluation surplus”, loss from revaluation
maka selisih penurunan nilai tercatat of asset is charged to “Asset revaluation
tersebut dibebankan terhadap “Surplus surplus” balance and the remaining
revaluasi aset” dan sisanya diakui sebagai balance is charged to current year’s
beban tahun berjalan. expenses.
Grup melakukan revaluasi untuk tujuan The Group conduct revaluation for
akuntansi dan pajak. Jumlah pajak yang accounting and tax purposes. The related
telah dibayar diakui di penghasilan tax paid is recognized in other
komprehensif lain dan surplus revaluasi comprehensive income and asset
aset di ekuitas. revaluation surplus in equity.
Aset tetap, kecuali tanah yang tidak Fixed assets, except land which is not
disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya depreciated, are stated at cost less
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation and impairment
dan rugi penurunan nilai. Penyusutan losses. Depreciation is computed using the
dihitung dengan menggunakan metode straight line method. The annual
garis lurus (straight line). Persentase depreciation rates are as follows:
penyusutan per tahun adalah sebagai
berikut:
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Perabot dan peralatan kantor 4-8 Furniture, fixtures, and office equipment
Kendaraan bermotor 4-8 Motor vehicles
Prasarana bangunan sesuai masa sewa mana yang lebih rendah Leasehold improvement
dibandingkan umur ekonomis/based on
the lease period whichever is shorter of
economic life
Biaya pemeliharaan dan perbaikan The cost of repairs and maintenance is
dibebankan pada laba rugi pada saat charged to profit or loss as incurred.
terjadinya, pemugaran dan penambahan Significant renewals and betterments are
dalam jumlah signifikan dikapitalisasi capitalized when it is probable that future
apabila kemungkinan besar Grup akan economic benefits in excess of the
mendapatkan manfaat ekonomi masa originally assessed standard of
depan dari aset tersebut yang melebihi performance of the existing assets will flow
standar kinerja yang diperkirakan to the Group. When assets are retired or
sebelumnya. Biaya perolehan dan otherwise disposed of, their costs and the
akumulasi penyusutan aset tetap yang related accumulated depreciations are
sudah tidak digunakan lagi atau dijual removed from the accounts and any
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang resulting gain or loss is reflected in the
bersangkutan dan laba atau rugi yang current year’s consolidated statement of
terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi profit or loss and other comprehensive
dan penghasilan komprehensif lain income.
konsolidasian tahun berjalan.
Draft/April 9, 2021 paraf:
97
683
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Grup melakukan penelaahan pada akhir The Group conduct a review at the end of
tahun untuk menentukan adanya indikasi the year to determine whether there are
terjadinya penurunan nilai aset. Grup indications of asset impairment. The Group
menghitung taksiran jumlah yang dapat calculate the estimated recoverable
diperoleh kembali atas nilai semua aset amount of all their assets and determines if
yang dimiliki apabila terdapat situasi atau there is a decrease in the value of the
keadaan yang memberikan indikasi assets and recognize an impairment loss
terjadinya penurunan nilai aset dan on such assets to the current year’s profit
mengakuinya sebagai rugi penurunan nilai or loss.
dalam laba rugi tahun berjalan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi When the carrying amount of an asset
taksiran jumlah yang dapat diperoleh exceeds its estimated recoverable amount,
kembali (estimated recoverable amount) the asset is written-down to its estimated
maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke recoverable amount, which is determined
jumlah yang dapat diperoleh kembali as the higher of net selling price or value in
tersebut, yang ditentukan sebagai nilai use.
tertinggi antara harga jual neto dan nilai
pakai.
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Aset hak guna dan liabilitas sewa Right-of-use assets and lease liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2020, Grup Effective January 1, 2020, the Group
menerapkan PSAK 73 “Sewa”. Penerapan adopted SFAS 73 “Leases”. The adoption
PSAK 73 tidak memiliki dampak yang of SFAS 73 do not have significant impact
signifikan pada laporan keuangan to the Bank’s consolidated financial
konsolidasian Bank. statements.
Tanggal penerapan awal PSAK 73 untuk The date of initial application of SFAS 73 for the
Grup adalah 1 Januari 2020. Grup telah Group is January 1, 2020. The Group has
menerapkan PSAK 73 menggunakan applied SFAS 73 using the modified
pendekatan retrospektif yang dimodifikasi retrospective approach by recognizing the
dengan mengakui dampak kumulatif dari cumulative impact of the initial application of
awal penerapan PSAK 73. Dengan SFAS 73. Therefore, the comparative
demikian, informasi komparatif yang information presented for 2019 has not been
disajikan untuk tahun 2019 tidak disajikan restated as previously reported, under SFAS 30
kembali sebagaimana dilaporkan and the related interpretations.
sebelumnya, pada PSAK 30 dan
interpretasi terkait.
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Aset hak guna dan liabilitas sewa Right-of-use assets and lease liabilities
(lanjutan) (continued)
Grup mengakui liabilitas sewa sebesar The Group recognized lease liabilities
jumlah pembayaran sewa yang masih at the amount of lease payments
harus dibayar hingga akhir masa sewa accrued to the end of the lease term
yang didiskontokan dengan which discounted using the incremental
menggunakan suku bunga pinjaman borrowing rate. While the right-of use
inkremental. Sedangkan aset hak guna assets include the amount of lease
mencakup jumlah liabilitas sewa yang liabilities recognized, initial direct costs
diakui, biaya langsung awal yang paid, restoration costs and lease
dibayarkan, biaya pemulihan dan payments on or before the start date of
pembayaran sewa yang dilakukan the lease, less lease incentives
pada atau sebelum tanggal mulai received. Right-of-use are depreciated
sewa, dikurangi insentif sewa yang using the straight-line method over the
diterima. Aset hak guna disusutkan shorter period between the lease term
dengan metode garis lurus selama and the estimated useful life of the
jangka waktu yang lebih pendek antara asset.
masa sewa dengan estimasi masa
manfaat aset.
Draft/April 9, 2021 paraf:
100
686 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Aset hak guna dan liabilitas sewa Right-of-use assets and lease liabilities
(lanjutan) (continued)
Pada tanggal dimulainya sewa, Grup On the initial lease date, the Group
mengakui liabilitas sewa yang diukur pada recognized lease liabilities which measured
nilai kini dari pembayaran sewa masa at the present value of future lease
depan yang akan dibayarkan selama payments that will be paid over the lease
masa sewa. Pembayaran sewa termasuk term. Lease payments include fixed
pembayaran tetap (termasuk pembayaran payments (including substantially fixed
tetap secara substansi) dikurangi piutang payments), less lease incentive
insentif sewa, pembayaran sewa variabel receivables, variable lease payments that
yang bergantung pada indeks atau suku depends on index or interest rate, and the
bunga, dan jumlah yang diharapkan akan expected amount to be paid in a residual
dibayar dalam jaminan nilai residu. value guarantee.
Pembayaran sewa juga termasuk harga Lease payments also include the
eksekusi opsi pembelian yang wajar jika reasonable exercise price for the purchase
dipastikan akan dilakukan oleh Bank dan option if it is determined to be made by the
pembayaran penalti untuk mengakhiri Bank and the payment of a penalty to
sewa, jika jangka waktu sewa terminate the lease, if the lease term
mencerminkan Grup mengeksekusi opsi reflects the Group exercising the lease
penghentian sewa. Pembayaran sewa termination option. Variable lease
variabel yang tidak bergantung pada payments that are not depends on an index
indeks atau suku bunga diakui sebagai or interest rate are recognized as an
beban pada periode di mana peristiwa expense in the period in which the event or
atau kondisi yang memicu pembayaran condition that triggers the payment occurs.
terjadi.
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Aset hak guna dan liabilitas sewa Right-of-use assets and lease liabilities
(lanjutan) (continued)
Dalam menghitung nilai kini dari In calculating the present value of lease
pembayaran sewa, Bank menggunakan payments, the Bank uses the lessee
suku bunga pinjaman inkremental incremental borrowing rate at the inception
penyewa pada tanggal dimulainya sewa date of the lease since the interest rate
karena suku bunga implisit dalam sewa implicit in the lease cannot be determined.
tidak dapat ditentukan. Setelah tanggal After the inception date of the lease, the
dimulainya sewa, jumlah liabilitas sewa amount of the lease liability is increased to
ditingkatkan untuk mencerminkan reflect the interest increase and less lease
pertambahan bunga dan dikurangi payments made. Furthermore, the lease
pembayaran sewa yang dilakukan. Selain liabilities carrying amount is remeasured if
itu, jumlah tercatat liabilitas sewa diukur there are modifications, changes in term of
kembali jika terdapat modifikasi, the lease, lease payments, or the valuation
perubahan jangka waktu sewa, perubahan of the option to purchase the underlying
pembayaran sewa, atau perubahan dalam asset.
penilaian opsi untuk membeli aset
pendasar.
Sewa jangka pendek (dengan jangka Short-term leases (with term of less or
waktu kurang atau sama dengan 12 bulan) equal to 12 months) and leases of low-value
dan sewa aset bernilai rendah, serta assets, and elements of those leases,
elemen-elemen sewa tersebut, sebagian partially or entirely not applying the
atau seluruhnya tidak menerapkan prinsip- recognition principles stipulated by SFAS 73
prinsip pengakuan yang ditentukan oleh will be treated the same as operating leases
PSAK 73 akan diperlakukan sama dengan in SFAS 30. The Group will recognize these
sewa operasi pada PSAK 30. grup akan lease payments on a straight line basis
mengakui pembayaran sewa tersebut during the lease period on the consolidated
dengan dasar garis lurus selama masa statement of profit or loss and other
sewa dalam laporan laba rugi dan comprehensive income. This expense is
penghasilan komprehensif lain recorded under general and administrative
konsolidasian. Beban ini dicatat pada expenses in profit or loss.
beban umum dan administrasi dalam
laporan laba rugi.
q. Aset tetap, aset hak guna, dan liabilitas q. Fixed assets, right-of-use and lease
sewa (lanjutan) liabilities (continued)
Aset hak guna dan liabilitas sewa Right-of-use assets and lease liabilities
(lanjutan) (continued)
a. Menyajikan aset hak guna sebagai a. Presents right of use assets as part of
bagian dari aset tetap dan liabilitas fixed assets and lease liabilities
sewa disajikan sebagai bagian dari presented as part of other liabilities in
liabilitas lain-lain dalam laporan posisi the consolidated statement of financial
keuangan, yang diukur pada kini dari position which measured at the
pembayaran sewa masa depan; present value of the future lease
payments;
Aset tak berwujud diakui jika, dan hanya Intangible assets are recognized only when
jika, biaya perolehan aset tersebut dapat its cost can be measured reliably and is
diukur secara andal dan kemungkinan probable that expected future benefits that
besar Grupnya akan memperoleh manfaat are attributable to it will flow to the Bank
ekonomis masa depan dari aset tersebut. and its subsidiaries.
i. Goodwill i. Goodwill
Piranti lunak yang bukan merupakan Software which is not an integral part
bagian integral dari perangkat keras of a related hardware is recorded as
yang terkait dicatat sebagai aset tak intangible asset and stated at carrying
berwujud dan dinyatakan sebesar nilai amount, which is cost less
tercatat, yaitu sebesar harga accumulated amortization.
perolehan dikurangi dengan akumulasi
amortisasi.
Pengeluaran selanjutnya untuk piranti Subsequent expenditure on software is
lunak akan dikapitalisasi hanya jika capitalized only when it increases the
pengeluaran tersebut menambah future economic benefits embodied in
manfaat ekonomis aset yang the specific asset to which it relates. All
bersangkutan dimasa datang. Semua other expenditure is expensed as
pengeluaran lainnya dibebankan saat inccured.
terjadinya.
Piranti lunak diamortisasi dengan Software is amortized using straight-
menggunakan metode garis lurus line method over the estimated useful
selama estimasi masa manfaat life of software, which is 4 (four) years.
ekonomis aset yaitu 4 (empat) tahun. Amortization is recognized from the
Amortisasi dimulai ketika aset tersedia date of the asset is available for use.
untuk digunakan.
Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang Other assets consist of advance payments,
muka, biaya dibayar dimuka, bunga masih prepaid expenses, interests receivable,
akan diterima, properti terbengkalai, abandoned properties, foreclosed assets,
agunan yang diambil alih, dan lain-lain. and others.
Agunan yang diambiI alih diakui sebesar Foreclosed assets are stated at net
nilai terendah antara nilai tercatat kredit realizable value or at loan outstanding
yang diberikan atau nilai realisasi neto dari amount, whichever is lower. Net realizable
agunan yang diambil alih. Nilai realisasi value is the fair value of the foreclosed
neto adalah nilai wajar agunan yang assets less estimated costs of liquidating
diambil alih dikurangi dengan estimasi the assets. The excess of loan receivable
biaya untuk menjual agunan tersebut. over the net realizable value of the
Selisih lebih saldo kredit di atas nilai foreclosed assets is charged to the
realisasi neto dari agunan yang diambil allowance for impairment losses.
alih dibebankan ke dalam akun penyisihan
kerugian penurunan nilai.
Selisih antara nilai agunan yang diambil The difference between the value of the
alih dan hasil penjualannya diakui sebagai foreclosed assets and the proceeds from
keuntungan atau kerugian pada saat the sale of such properties is recorded as
penjualan. gain or loss at the time of sale.
Properti terbengkalai diakui sebesar nilai Abandoned properties are stated at net
terendah antara nilai tercatat atau nilai realizable value or at carrying amount
realisasi neto. whichever is lower.
Beban-beban yang berkaitan dengan Expenses for maintaining foreclosed
pemeliharaan agunan yang diambil alih assets and abandoned properties are
dan properti terbengkalai dibebankan pada charged in the profit or loss as incurred.
laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat The carrying amount of the foreclosed
permanen, maka nilai tercatat agunan yang assets and abandoned properties is
diambil alih dan properti terbengkalai written-down to recognize a permanent
dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut decline in value of the foreclosed assets.
dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi Any such write-down is charged to the
tahun berjalan. current year’s profit or loss.
Giro, tabungan, dan deposito berjangka Demand deposits, savings deposits, and
diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur time deposits are classified as liabilities
pada biaya perolehan diamortisasi, yang measured at amortized cost, which are
diakui pada nilai wajar ditambah biaya initially recognized at fair value plus
transaksi yang dapat diatribusikan secara directly attributable transaction costs, if
langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan any, and subsequently measured at
selanjutnya diukur pada biaya perolehan amortized cost using the effective interest
diamortisasi dengan menggunakan metode rate method. Amortized cost is calculated
suku bunga efektif. Biaya perolehan by taking into account any discount or
diamortisasi dihitung dengan premium related to the initial recognition of
memperhitungkan adanya diskonto atau deposits from customers and transaction
premi terkait dengan pengakuan awal costs that are an integral part of the
simpanan nasabah dan biaya transaksi yang effective interest rate.
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Simpanan syariah terdiri dari giro wadiah, Sharia deposits consist of wadiah demand
tabungan wadiah, Sertifikat Investasi deposits, wadiah savings deposits,
Mudharabah AntarBank (SIMA), tabungan Certificate of InterBank Mudharabah
dan deposito berjangka mudharabah. Investment (SIMA), mudharabah savings
and time deposits.
Giro wadiah merupakan titipan dana pihak Wadiah demand deposits represent
ketiga yang mendapatkan bonus entrusted third party funds which earn
berdasarkan kebijakan entitas anak Bank. bonus based on the subsidiary of the
Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan Bank’s policy. Wadiah demand deposits
pemegang giro di entitas anak Bank. are stated at the amounts due to the
depositors in Bank’s subsidiary.
Simpanan dari bank lain terdiri dari Deposits from other banks represent
liabilitas terhadap bank Iain, baik dalam liabilities to domestic and overseas banks,
maupun luar negeri, dalam bentuk in the form of saving deposits, demand
tabungan, giro, interbank call money yang deposits, interbank call money with original
jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih maturities of 90 days or less, and time
dari 90 hari, dan deposito berjangka. deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan Deposits from other banks are classified as
sebagai liabilitas yang diukur pada biaya liabilities measured at amortized cost,
perolehan diamortisasi, yang diakui pada which are initially recognized at fair value
nilai wajar ditambah biaya transaksi yang plus directly attributable transaction costs,
dapat diatribusikan secara langsung, jika if any, and subsequently are measured at
ada, pada pengakuan awal dan amortized cost using the effective interest
selanjutnya diukur pada biaya perolehan rate method. Amortized cost is calculated
diamortisasi dengan menggunakan by taking into account any discount or
metode suku bunga efektif. Biaya premium related to the initial recognition of
perolehan diamortisasi dihitung dengan deposits from other Banks and transaction
memperhitungkan adanya diskonto atau costs that are an integral part of the
premi terkait dengan pengakuan awal effective interest rate.
simpanan dari bank lain dan biaya
transaksi yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Simpanan dari bank lain termasuk Deposits from other banks include Sharia
simpanan syariah dalam bentuk giro deposits in the form of wadiah demand
wadiah, tabungan mudharabah, dan deposits, mudharabah savings deposits,
investasi tidak terikat yang terdiri dari and unrestricted investments which consist
deposito berjangka mudharabah. of mudharabah time deposits.
Pinjaman yang diterima merupakan dana Borrowings are funds received from the
yang diterima dari Pemerintah Indonesia, Government of the Republic of Indonesia,
Bank Indonesia, bank lain atau pihak lain Bank Indonesia, other banks, or other
dengan kewajiban pembayaran kembali parties with payment obligation based on
sesuai dengan persyaratan perjanjian borrowing agreements.
pinjaman.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan Borrowings are classified as liabilities
sebagai liabilitas yang diukur pada biaya measured at amortized cost which are
perolehan diamortisasi, yang pada initially recognized at fair value less directly
pengakuan awal dinyatakan sebesar nilai attributable transaction costs, if any, and
wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat subsequently measured at amortized cost
diatribusikan secara langsung, jika ada, using the effective interest rate method.
dan kemudian dinyatakan sebesar biaya Amortized cost is calculated by taking into
perolehan diamortisasi dengan account any discount or premium related
menggunakan metode suku bunga efektif. to the initial recognition of borrowings and
Biaya perolehan diamortisasi dihitung transaction costs that are an integral part
dengan memperhitungkan adanya of the effective interest rate.
diskonto atau premi terkait dengan
pengakuan awal pinjaman diterima dan
biaya transaksi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Untuk seluruh instrumen keuangan diukur For all financial instruments measured at
pada biaya perolehan diamortisasi, aset amortized cost, interest bearing financial
keuangan dengan pendapatan bunga yang assets classified as fair value through
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk other comprehensive income, and financial
dijual, dan instrumen keuangan yang instruments designated at fair value
ditetapkan pada nilai wajar melalui laba through profit or loss, interest income or
rugi, pendapatan maupun beban bunga expense is recorded using the effective
diakui dengan menggunakan metode suku interest rate method, which is the rate that
bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan exactly discounts estimated future cash
mendiskonto secara tepat estimasi payments or receipts through the expected
pembayaran atau penerimaan kas di masa life of the financial instrument or a shorter
datang sepanjang perkiraan umur period, where appropriate, to the net
instrumen keuangan tersebut atau, jika carrying amount of the financial asset or
lebih tepat untuk masa yang lebih singkat financial liability.
untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan.
Pendapatan dan beban bunga yang Interest income and expenses presented in
disajikan di dalam laporan laba rugi dan the statements of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain meliputi: comprehensive income include:
z. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) z. Interest income and expense (continued)
Untuk aset keuangan yang memburuk For financial assets that deteriorated
setelah pengakuan awal, pendapatan after initial recognition, interest income
bunga dihitung dengan menerapkan is calculated by applying an effective
tingkat bunga efektif terhadap biaya interest rate to the amortized cost of
perolehan diamortisasi dari aset the financial assets. If the asset no
keuangan tersebut. Jika aset tersebut longer deteriorates, the calculation of
tidak lagi memburuk, maka interest income will be calculated by
perhitungan pendapatan bunga akan applying an effective interest rate to
dihitung dengan menerapkan tingkat the gross carrying amount of the
bunga efektif terhadap nilai tercatat financial asset.
bruto dari aset keuangan tersebut.
Untuk aset keuangan yang telah For financial assets that have
memburuk pada saat pengakuan deteriorated at initial recognition,
awal, pendapatan bunga dihitung interest income is calculated by
dengan menerapkan tingkat bunga applying the effective interest rate to
efektif terhadap biaya perolehan the amortized cost of the financial
diamortisasi dari aset keuangan assets. If the asset no longer
tersebut. Jika aset tersebut tidak lagi deteriorates, the calculation of interest
memburuk, maka perhitungan income will still be calculated by
pendapatan bunga akan tetap dihitung applying the effective interest rate to
dengan menerapkan tingkat bunga the amortized cost of the financial
efektif terhadap biaya perolehan asset.
diamortisasi dari aset keuangan
tersebut.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul c. b. Gains and losses arising from changes
dari perubahan nilai wajar atas aset in the fair value of available-for-sale
keuangan yang dikasifikasikan dalam financial assets other than foreign
kelompok tersedia untuk dijual diakui exchange gains or losses on debt
secara langsung dalam laporan laba instrument are recognized directly in
rugi komprehensif (merupakan bagian other comprehensive income (as part
dari ekuitas) sampai aset keuangan of equity), until the financial asset is
tersebut dihentikan pengakuannya derecognized or impaired, except gain
atau adanya penurunan nilai, kecuali or loss arising from changes in
keuntungan atau kerugian akibat exchanges rate for debt instrument.
perubahan nilai tukar untuk instrumen
utang.
z. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) z. Interest income and expense (continued)
Pendapatan bunga dari semua aset Interest income on all trading financial
keuangan yang diperdagangkan assets are considered to be incidental to
dipandang bersifat insidental terhadap the Bank’s trading operations and are
kegiatan perdagangan Bank dan disajikan presented as part of interest income.
sebagai pendapatan bunga.
Jika aset keuangan atau kelompok aset Once a financial asset or a Bank of similar
keuangan serupa telah diturunkan nilainya financial assets’ value has been written
sebagai akibat kerugian penurunan nilai, down as a result of an impairment loss,
maka pendapatan bunga yang diperoleh interest income is recognized as the
setelahnya diakui atas bagian aset unimpaired portion of the impaired financial
keuangan yang tidak mengalami assets using the rate of interest used to
penurunan nilai dari aset keuangan yang discount the future cash flows for the
mengalami penurunan nilai, berdasarkan purpose of measuring the impaired loss.
suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa datang dalam
menghitung kerugian penurunan nilai.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok Loans with principal and interest payment
atau bunganya telah lewat 90 hari atau that have been past due for 90 days or
lebih setelah jatuh tempo atau yang more, or where reasonable doubts
pembayarannya secara tepat waktu regarding the timely collection exist, are
diragukan, secara umum diklasifikasikan generally classified as impaired loans.
sebagai kredit yang mengalami penurunan
nilai.
Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan The carrying amount of the financial asset
disesuaikan jika Grup merevisi estimasinya or financial liability is adjusted if the Group
untuk pembayaran maupun penerimaan. revise their estimates of payments or
Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut receipts. The adjusted carrying amount is
dihitung dengan menggunakan suku calculated based on the original effective
bunga efektif awal dan perubahannya interest rate and the change in carrying
dicatat pada laba rugi. Tetapi untuk aset amount is recorded in the profit or loss.
keuangan yang telah direklasifikasi, However, for a reclassified financial asset
dimana pada periode berikutnya Grup for which the Group subsequently increase
meningkatkan estimasi penerimaan kas their estimates of future cash receipts as a
sebagai hasil dari peningkatan result of increased recoverability of those
pengembalian penerimaan kas, dampak cash receipts, the effect of that increase is
peningkatan pemulihan tersebut diakui recognized as an adjustment to the
sebagai penyesuaian pada suku bunga effective interest rate from the date of the
efektif sejak tanggal perubahan estimasi. change in estimate.
Pendapatan dan beban bunga termasuk Income and interest expense include
pendapatan margin dan bagi hasil serta margin and profit sharing revenue and
beban hak pihak ketiga atas bagi hasil expenses for the rights of any third party
dana syirkah temporer dari Unit Usaha for the temporary syirkah fund of Sharia
Syariah. Business Unit.
Pendapatan Unit Usaha Syariah terdiri dari Revenues of Sharia Business Unit consist
pendapatan margin murabahah, bagi hasil of murabahah margin, profit sharing
dari pembiayaan mudharabah dan mudharabah and musyarakah financing.
musyarakah.
Beban Unit Usaha Syariah merupakan Sharia Business Unit expenses represent
beban bagi hasil dan bonus giro dan a profit or loss sharing expense and
tabungan wadiah, yang diakui pada saat current accounts and wadiah saving
timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi account, which are recognized when the
hasil sesuai dengan nisbah yang obligation occurred in accordance with the
disepakati. pre-agreed ratio.
aa. Pendapatan dan beban provisi dan aa. Fees and commission income and
komisi expense
Pendapatan dan beban provisi dan komisi Fees and commissions income and
atas aset dan liabilitas keuangan yang expense of financial assets and liabilities,
merupakan bagian dari suku bunga efektif, which are an integral part of the effective
dimasukkan dalam perhitungan suku interest rate are being taken into account
bunga efektif. Pendapatan dan beban ini in calculating the effective interest rate.
diamortisasi sepanjang umur aset atau These income and expense are amortized
liabilitas keuangan. during the life of financial assets or
liabilities.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan Commissions and fees not related to
dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman lending and borrowing activities or loan
yang diterima atau jangka waktu and borrowing periods, or those that are
perkreditan dan pinjaman yang diterima, not material are recognized as revenues
atau jumlahnya tidak material diakui and expenses at the time the transactions
sebagai pendapatan atau beban pada saat occur.
terjadinya transaksi.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan kini Current income tax assets and liabilities
diakui sebesar jumlah yang diperkirakan are provided at the amount expected to be
dapat diperoleh dari atau dibayar kepada recovered from or paid to the tax authority
otoritas perpajakan yang dihitung dengan which are computed using the tax rates
menggunakan tarif pajak (dan peraturan (and tax laws) that have been enacted or
pajak) yang berlaku atau yang secara substantively enacted at the reporting date.
substantif diberlakukan pada tanggal
pelaporan.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung Deferred income tax is provided using the
dengan menggunakan metode liabilitas, liability method, on all temporary
terhadap semua perbedaan temporer pada differences at the consolidated statement
tanggal laporan posisi keuangan of financial position date between the tax
konsolidasian antara aset dan liabilitas base of assets and liabilities and their
menurut pajak dan nilai tercatatnya pada carrying amounts for financial reporting
untuk tujuan pelaporan keuangan. Pajak purposes. Deferred tax assets and
tangguhan dihitung dengan menggunakan liabilities are measured at the tax rates
tarif pajak (dan peraturan pajak) yang (and tax laws) that have been enacted or
berlaku atau yang secara substansif substantively enacted to the year when the
diberlakukan pada tahun dimana aset asset is realized or the liability is settled.
tersebut direalisasikan atau liabilitas
tersebut diselesaikan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas Deferred tax liabilities are recognized for
seluruh perbedaan temporer kena pajak. all taxable temporary differences. except to
kecuali perbedaan temporer kena pajak the extent that the deferred tax liability
yang berasal dari: arises from:
a. pengakuan awal goodwill; atau a. the initial recognition of goodwill; or
b. pengakuan awal aset atau liabilitas dari b. the initial recognition of an asset or
transaksi yang bukan kombinasi bisnis liability in a transaction which is nor a
dan pada saat transaksi tidak business combination and at the time
mempengaruhi laba akuntansi atau of the transaction, affects neither
laba kena pajak (rugi pajak) accounting profit nor taxable profit (tax
loss)
Aset pajak tangguhan diakui untuk Deferred tax assets are recognized for all
perbedaan temporer yang dapat deductible temporary differences and carry
dikurangkan untuk keperluan pajak dan forward of unused tax losses, to the extent
saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, that it is probable that taxable profit will be
sepanjang besar kemungkinan terdapat available against which the deductible
laba kena pajak pada masa datang yang temporary differences and unused tax
dapat dimanfaatkan atas perbedaan losses can be utilized.
temporer yang dapat dikurangkan untuk
keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang
dapat dikompensasi tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat Deferred tax assets and liabilities are
saling hapus apabila terdapat hak yang offset when there is a legally enforceable
berkekuatan hukum untuk melakukan right to offset current tax assets against
saling hapus antara aset pajak kini dengan current tax liabilities and when the deferred
liabilitas pajak kini dan apabila aset dan tax assets and liabilities relate to income
liabilitas pajak tangguhan terkait dengan taxes levied by the same tax authority on
pajak penghasilan yang dikenakan oleh either the same taxable entity or different
otoritas perpajakan yang sama, baik atas taxable entities and where there is an
entitas kena pajak yang sama ataupun intention to settle those balances on a net
berbeda dan adanya niat untuk melakukan basis.
penyelesaian saldo-saldo tersebut secara
neto.
Aset dan liabilitas pajak kini dapat saling Current tax assets and liabilities are offset
hapus apabila memiliki hak yang dapat when there is a legally enforceable right to
dipaksakan secara hukum untuk set off the recognized amounts, and
melakukan saling hapus atas jumlah yang intends either to settle on a net basis or to
diakui dan bermaksud untuk realize the assets and settle liabilities
menyelesaikan dengan dasar neto atau simultaneously.
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Taksiran pajak penghasilan Grup dihitung The income tax of the Group is computed
untuk masing-masing perusahaan sebagai for each company as a separate legal
badan hukum terpisah. Aset pajak kini dan entity. Current tax assets and current tax
liabilitas pajak kini untuk badan hukum liabilities for different legal entities are not
yang berbeda tidak disalinghapuskan offset in the consolidated financial
dalam laporan keuangan konsolidasian. statements.
Grup telah menerapkan PSAK 46 (Revisi The Bank and its subsidiaries have
2014) “Pajak Penghasilan”, yang implemented SFAS 46 (Revised 2014)
mengharuskan Grup untuk ”Income Tax”, which requires the Group to
memperhitungkan konsekuensi pajak kini account for the current and future recovery
dan pajak masa depan atas pemulihan di (settlement) of the carrying amount of
masa depan (penyelesaian) dari jumlah assets (liabilities) that are recognized in
tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam the consolidated statement of financial
laporan posisi keuangan konsolidasian dan position and transactions and other events
transaksi-transaksi serta peristiwa lain of the current year that are recognized in
yang terjadi dalam tahun berjalan yang the consolidated financial statements.
diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Bank menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011) The Bank has implemented SFAS 56
“Laba Per Saham”, yang menetapkan (Revised 2011) “Earning Per Share”, which
prinsip penentuan dan penyajian laba per prescribe principles for the determination
saham. and presentation of earning per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share is computed by
membagi laba tahun berjalan yang dapat dividing income for the year attributable to
diatribusikan kepada pemegang saham ordinary equity holders of the parent entity
biasa entitas induk dengan jumlah rata- by the weighted average number of shares
rata tertimbang saham yang beredar pada outstanding during the year.
tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan Diluted earnings per share is computed by
membagi laba tahun berjalan yang dapat dividing income for the year attributable to
diatribusikan kepada pemegang saham ordinary equity holders of the parent entity
biasa entitas induk dengan rata-rata by the weighted average number of shares
tertimbang saham yang beredar pada outstanding during the year adjusted for
tahun yang bersangkutan yang the assumed conversion of all dilutive
disesuaikan dengan mengasumsikan potential ordinary shares.
konversi surat berharga berpotensi saham
yang sifatnya dilutif.
Grup mempunyai program pensiun sesuai The Group have pension schemes in
dengan Undang-undang (“UU”) accordance with Labor Law No. 13/2003 or
Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau the Group’s internal policies. Since the
kebijakan internal Grup. Karena UU Labor Law sets the formula for determining
Ketenagakerjaan menentukan rumus the minimum amount of benefits, in
tertentu untuk menghitung jumlah minimal substance pension plans under Labor Law
imbalan pensiun, pada dasarnya program represent defined benefit plans.
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan
adalah program manfaat pasti.
Program-program ini pada umumnya The schemes are generally funded through
didanai melalui pembayaran kepada payments to trustee-administered funds as
pengelola dana pensiun sebagaimana determined by periodic actuarial
ditentukan dalam perhitungan aktuarial calculations. A defined benefit plan is a
yang dilakukan secara berkala. Program pension plan that defines an amount of
pensiun manfaat pasti adalah program pension benefit to be provided, usually as
pensiun yang menentukan jumlah imbalan a function of one or more factors such as
pensiun yang akan diberikan, yang age, years of service or compensation.
pemberiannya biasanya didasarkan pada
satu faktor atau lebih seperti usia, masa
kerja atau kompensasi.
Kewajiban program imbalan pasti yang The liability recognized in the consolidated
diakui di laporan posisi keuangan statements of financial position in respect
konsolidasian dihitung sebesar nilai kini of defined benefit pension plans is
dari estimasi kewajiban imbalan calculated at present value of estimated
pascakerja di masa depan yang timbul dari future benefits that the employees have
jasa yang telah diberikan oleh karyawan earned in return for their services in the
pada masa kini dan masa lalu, dikurangi current and prior period, deducted by any
dengan nilai wajar aset neto dana pensiun. plan assets. The calculation is performed
Perhitungan dilakukan oleh aktuaris by an independent actuary using the
independen dengan metode projected unit projected unit credit method. Starting
credit. Sejak tanggal 3 Juni 2014, program June 3, 2014, the defined benefit pension
pensiun manfaat pasti diubah menjadi plan is changed to defined contribution
program pensiun iuran pasti. pension plan.
Selain program pensiun manfaat pasti, In addition to defined benefit pension plan,
Bank juga mempunyai program pensiun the Bank also has a defined contribution
iuran pasti untuk karyawan tetap yang pension plan for the permanent employees
bergabung dengan Bank sejak tanggal who joined the Bank starting April 1, 2010,
1 April 2010 dimana Bank membayar iuran where the Bank pays contribution to
kepada program asuransi pensiun yang pension insurance plan managed by
diselenggarakan oleh dana pensiun financial institution pension plan. The
lembaga keuangan. Iuran dibebankan contribution is charged to current year’s
pada laba rugi tahun berjalan. profit or loss.
Sejak tahun 2008, Bank juga memberikan Starting 2008, the Bank provided long
penghargaan masa dinas untuk karyawan service awards for employees whose work
yang telah menyelesaikan masa kerja periods reach 10 years or above. For such
selama 10 tahun atau lebih. Untuk manfaat benefits, SFAS 24 (Revised 2013) requires
tersebut, PSAK 24 (Revisi 2013) an accounting treatment similar to that for
mengharuskan perlakuan akuntansi yang defined benefit plans (as described in the
hampir sama dengan akuntansi untuk previous paragraph), except that the
program manfaat pasti (sebagaimana actuarial gains and losses should all be
disajikan pada paragraf sebelum ini), recognized immediately in the current
kecuali bahwa semua keuntungan dan year’s profit or loss.
kerugian aktuarial yang timbul harus diakui
sekaligus laba rugi tahun berjalan.
Sejak tahun 2014, Bank memberikan Starting 2014, the Bank provides benefit of
imbalan masa persiapan pensiun yaitu pension preparation period, i.e. benefit for
imbalan kepada karyawan sebelum usia employees before retirement age whereby
pensiun dimana karyawan dibebaskan dari the employee is freed from routine tasks
tugas-tugas rutin dan tidak perlu masuk and is not required to present at work, but
kerja, tetapi tetap memperoleh fasilitas still receives certain employment facilities
kepegawaian tertentu dan sejak tahun and starting 2013, the Bank provides
2013, Bank memberikan asuransi pension health insurance for employees
kesehatan pensiun kepada karyawan yang and their spouses during 2 years after the
telah memasuki usia pensiun dan employees’ pension date. Estimated
pasangannya selama 2 tahun setelah liability for these benefits is calculated
tanggal karyawan pensiun. Estimasi using same accounting treatment with the
kewajiban untuk imbalan ini dihitung calculation for defined benefit pension
dengan menggunakan perlakuan plan.
akuntansi yang sama dengan perhitungan
untuk program pensiun imbalan pasti.
Bank menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009) The Bank has implemented SFAS 5
“Segmen Operasi”. PSAK ini mengatur (Revised 2009) “Operating Segments”.
pengungkapan yang memungkinkan The SFAS regulates disclosure to enable
pengguna laporan keuangan untuk users of financial statements to evaluate
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan the nature and financial effects of the
dari aktivitas bisnis dimana entitas terlibat business activities in which the entity
dan lingkungan ekonomi dimana entitas engages and the economic environments
beroperasi. in which it operates.
af. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak af. Transactions and balances with related
berelasi parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak- The Group enter into transactions with
pihak berelasi. Dalam laporan keuangan related parties. In these consolidated
konsolidasian ini, istilah pihak berelasi financial statements, the term related
sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) parties are defined under SFAS 7 (Revised
tentang “Pengungkapan Pihak-pihak 2010) on “Related Party Disclosures”.
Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas A related party is a person or entity that is
yang terkait dengan entitas yang related to the entity that is preparing its
menyiapkan laporan keuangannya (entitas financial statements (reporting entity).
pelapor). Pihak berelasi adalah sebagai Related parties are:
berikut:
i) Orang atau anggota keluarga dekatnya i) A person or a close member of that
mempunyai relasi dengan entitas person’s family is related to a reporting
pelapor jika orang tersebut: entity if that person:
a) Memiliki pengendalian atau a) Has control or joint control of the
pengendalian bersama atas entitas reporting entity;
pelapor;
b) Memiliki pengaruh signifikan atas b) Has control or joint control of the
entitas pelapor; atau reporting entity;
af. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak af. Transactions and Balances with
Berelasi (lanjutan) Related Parties (continued)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan The transactions are made based on terms
persyaratan yang disetujui oleh kedua agreed by the parties, whereby such terms
belah pihak, dimana persyaratan tersebut may not be the same as those transactions
mungkin tidak sama dengan transaksi with non-related parties.
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang
tidak berelasi.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan All significant transactions and balances
dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan with related parties, whether or not
dengan syarat normal sebagaimana conducted under terms and conditions
dilakukan dengan pihak ketiga, maupun similar to those granted to third parties, are
tidak, telah diungkapkan pada catatan atas disclosed in the notes to the consolidated
laporan keuangan konsolidasian. financial statements.
Beban yang terjadi sehubungan dengan Costs related to the public offering
penawaran saham kepada masyarakat (including limited public offering with pre-
(termasuk penawaran umum terbatas emptive rights) are deducted from the
dengan hak memesan efek terlebih proceeds and presented as a deduction of
dahulu) dikurangkan langsung dari hasil additional paid-in capital.
emisi dan disajikan sebagai pengurang
tambahan modal disetor.
Berikut adalah revisi, amandemen dan The following are revision, amendments
penyesuaian atas Standar Akuntansi and adjustments to Financial Accounting
Keuangan (SAK) yang berlaku efektif Standard (FAS) that are effective for the
untuk tahun buku yang dimulai pada atau financial year that starting or after January
setelah 1 Januari 2020, yaitu: 1, 2020, are as follows:
ai. Perubahan dalam kebijakan akuntansi ai. Changes in accounting policies and
dan pengungkapan pada tahun 2020 disclosures in 2020 (continued)
(lanjutan)
Sebelum penerapan PSAK 73, Bank Before the adoption of SFAS 73, the Bank
mengklasifikasikan setiap sewa seperti classified each of its leases such as lease
sewa untuk bangunan kantor cabang, for branch premises, data centres and IT
pusat data dan TI dan peralatan kantor and office equipments at the inception date
pada tanggal awal sebagai sewa as either a finance lease or an operating
pembiayaan atau sewa operasi sesuai lease in accordance with SFAS 30 Leases.
dengan PSAK 30 Sewa. Suatu sewa A lease was classified as a finance lease if
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan it transferred substantially all of the risks
jika sewa tersebut mengalihkan secara and rewards incidental to ownership of the
substansial seluruh risiko dan manfaat leased asset to the Group; otherwise, it
yang terkait dengan kepemilikan aset was classified as an operating lease.
sewaan kepada Grup jika tidak, itu Finance leases were capitalised at the
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. commencement of the lease at an amount
Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada saat equal to the lower of fair value of the
dimulainya sewa pada jumlah yang sama assets and the present value of the
dengan yang lebih rendah dari nilai wajar minimum lease payment.
aset dan nilai sekarang dari pembayaran
sewa minimum.
ai. Perubahan dalam kebijakan akuntansi ai. Changes in accounting policies and
dan pengungkapan pada tahun 2020 disclosures in 2020 (continued)
(lanjutan)
PSAK 73 berlaku untuk periode tahunan SFAS 73 is effective for annual period
yang dimulai pada atau setelah 1 Januari beginning on or January 1, with early
2020, dengan penerapan dini diizinkan. application is permitted. SFAS 73
PSAK 73 menggantikan PSAK 30, ISAK 8 supersedes IFAS 30, IFAS 8 Determining
menentukan apakah suatu Perjanjian whether an Arrangement contains a Lease.
mengandung Sewa.
PSAK 73 menetapkan prinsip-prinsip untuk SFAS 73 sets out the principles for the
pengakuan, pengukuran, penyajian dan recognition, measurement, presentation
pengungkapan sewa dan mengharuskan and disclosure of leases and requires
penyewa untuk menghitung semua sewa lessees to account for all leases under a
berdasarkan model neraca tunggal yang single on balance sheet model similar to
serupa dengan akuntansi untuk sewa the accounting for finance leases under
pembiayaan berdasarkan PSAK 30. SFAS 30. Lessor accounting under SFAS
Akuntansi lessor berdasarkan PSAK 73 73 is substantially unchanged from SFAS
adalah secara substansial tidak berubah 30. Lessors will continue to classify leases
dari PSAK 30. Lessor akan terus as either operating or finance leases using
mengklasifikasikan sewa sebagai sewa similar principles as in SFAS 30.
operasi atau pembiayaan menggunakan Therefore, SFAS 73 did not have an
prinsip yang sama seperti dalam PSAK 30. impact for leases where the Bank is the
Oleh karena itu, PSAK 73 tidak memiliki lessor.
dampak untuk sewa dimana Bank adalah
lessor.
3. Kas 3. Cash
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang The Rupiah balance includes cash in ATMs
pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada (Automated Teller Machines) amounting to
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing- Rp120,512 and Rp Rp135,753 as of
masing sebesar Rp120.512 dan Rp135.753. December 31, 2020 and 2019, respectively.
Kas dalam mata uang asing lain-lain terdiri dari Cash in other foreign currencies is
Yen Jepang, Poundsterling Inggris, Dolar Hong denominated in, Japanese Yen, Great Britain
Kong, China Yuan dan Won Korea Selatan. Poundsterling, Hong Kong Dollar, China Yuan,
South Korean Won.
Giro pada Bank Indonesia terdiri dari : Current Accounts with Bank Indonesia consists of
the following:
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, As of December 31, 2020, and 2019, current
saldo giro pada Bank Indonesia termasuk giro accounts with Bank Indonesia include
yang berdasarkan pada prinsip perbankan amounts under Sharia Banking principles
Syariah masing-masing sebesar Rp125.089 dan amounting to each Rp125,089 and
Rp256.377. Rp256,377, respectively.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan Current accounts with Bank Indonesia are
untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib maintained to comply with Bank Indonesia
Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. minimum statutory reserve requirement.
Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib The Bank is required to maintain minimum
Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan statutory reserves in Rupiah and in foreign
mata uang asing. currency.
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
Rasio GWM Bank Bukopin pada tanggal As of December 31, 2020 and 2019, the
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai minimum statutory reserves ratios of Bank
berikut: Bukopin are as follows:
Konvensional Conventional
Rupiah Rupiah
- Giro Wajib Minimum Harian 2,33% 4,69% - Daily Minimum Statutory Reserves
- Giro Wajib Minimum Rata-rata 3,59% 1,33% - Average Minimum Statutory Reserves
Mata Uang Asing Foreign currency
- Giro Wajib Minimum Harian 4,00% 4,69% - Daily Minimum Statutory Reserves
- Giro Wajib Minimum Rata-rata 4,00% 1,33% - Average Minimum Statutory Reserves
Penyangga Likuiditas Makroprudensial - Macroprudential Liquidity Reserve
d/h Giro Wajib Minimum Sekunder 6,00% 5,44% d/h Secondary minimum statutory reserves
Usaha Syariah Sharia Business
- Giro Wajib Minimum Harian 0,00% 1,50% - Daily Minimum Statutory Reserves
- Giro Wajib Minimum Rata-rata 4,10% 3,11% - Average Minimum Statutory Reserves
Pada tanggal 31 Desember 2020, Giro Wajib As of December 31, 2020 the Bank's Minimum
Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan Statutory Reserve complies with Board of
Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Governors Member Regulations (PADG)
No.22/19/PADG/2020 tanggal 29 Juli 2020 No.22/19/PADG/2020 dated July 29, 2020,
yang merupakan perubahan keenam atas which is the sixth amendment of No.
PADG No.20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 20/10/PADG/2018 dated May 31, 2018,
2018 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum concerning Minimum Statutory Reserve of
Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Commercial Banks, Sharia Banks, and Sharia
Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, Business Units. The minimum statutory
dan Unit Usaha Syariah. Giro wajib Minimum reserve requirement (GWM) in foreign
(GWM) dalam Valuta Asing telah sesuai currency is in accordance with the Regulation
dengan Peraturan Anggota Dewan Gubernur of Members of the Board of Governors (PADG)
(PADG) No.22/2/PADG/2020 tanggal 10 Maret No.22/2/PADG/ 2020 dated March 10, 2020.
2020.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Giro Wajib December 31, 2019, the Bank's Minimum
Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan Statutory Reserve complies with Board of
Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Governors (PADG) 20/10/PADG/2018 dated
No. 20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018 May 31,2018 which has been amended
sebagaimana telah diubah beberapa kali several times with PADG No.
dengan PADG No. 20/30/PADG/2018 tanggal 20/30/PADG/2018 dated November 30, 2018
30 November 2018 dan perubahan terakhir and the latest amandement by PADG No.
PADG No. 21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 21/14/PADG/2019 dated June 26, 2019,
2019 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum concerning Minimum Statutory Reserve of
Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Commercial Banks, Sharia Banks, and Sharia
Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, Business Units, which are as follows:
dan Unit Usaha Syariah, yang masing-masing
sebesar:
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
Perubahan kedua atas PBI No. 20/4/2018 The second amendment to PBI No. 20/4/2018
tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial concerning Macroprudential Intermediation
dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial Ratio and Macroprudential Liquidity Support
Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum for Conventional Commercial Banks, Sharia
Syariah, dan Unit Usaha Syariah yaitu PBI Commercial Banks and Sharia Business Units,
Nomor 22/11/PBI/2020 menyatakan bahwa namely PBI Number 22 /11/PBI/2020 states
kewajiban pemenuhan PLM ditetapkan that the obligation to fulfill PLM is set at 6% of
sebesar 6% dari Dana Pihak Ketiga Bank the Third Party Funds of Conventional
Umum Konvensional dalam Rupiah. Commercial Banks in rupiah.
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
RIM adalah rasio hasil perbandingan antara: RIM is the ratio of the results of the comparison
between:
a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga a. Loans to third parties in Rupiah and foreign
dalam Rupiah dan valuta asing, dan currencies, and
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan b. Corporate securities in Rupiah and foreign
valuta asing yang memenuhi persyaratan currencies owned by the Bank that meet
tertentu yang dimiliki Bank. certain requirement.
terhadap: to:
a. DPK Bank dalam bentuk giro, tabungan dan a. The Bank’s TPF in the form of demand
simpanan berjangka/deposito dalam rupiah deposits, savings deposits and time
dan valuta asing, tidak termasuk dana antar deposits/ deposits in rupiah and foreign
Bank; dan currencies, excluding interbank funds; and
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta b. Marketable securities in rupiah and foreign
asing yang memenuhi persyaratan tertentu currencies that meet certain requirements,
yang diterbitkan oleh Bank untuk issued by the Bank for funding sources.
memperoleh sumber pendanaan.
4. Giro pada Bank Indonesia (lanjutan) 4. Current Accounts with Bank Indonesia
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, As of December 31, 2020 and 2019, Minimum
persentase GWM untuk Usaha Syariah dalam Statutory Reserves percentage for Sharia
Rupiah masing-masing sebesar 4,10% dan Business Unit in Rupiah currency are 4.10%
4,61%. and 4.61%.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, As of December 31, 2020 and 2019, the Bank
Grupnya telah memenuhi ketentuan BI and its subsidiaries has complied with BI
mengenai GWM. regulation on the Minimum Statutory Reserves.
[
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019,
2019, giro yang berdasarkan pada prinsip current accounts with other banks include
perbankan Syariah adalah masing-masing amounts under Sharia Banking principles
sebesar Rp3.154 dan Rp748. amounting to Rp3,154 and Rp748,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, there
2019, tidak terdapat giro pada Bank lain is no current account with other Banks
yang dijaminkan. pledged as collateral.
5. Giro pada Bank Lain (lanjutan) 5. Current Accounts with Other Banks
(continued)
5. Giro pada Bank Lain (lanjutan) 5. Current Accounts with Other Banks
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan All current accounts with other banks are
2019, semua giro pada Bank lain classified as current as of December 31,
diklasifikasikan lancar. 2020 and 2019.
Rupiah: Rupiah:
Saldo awal 1.425 1.425 Beginning balance
Allowance for
Cadangan selama impairment losses during
tahun berjalan (Catatan 31) - - the year (Note 31)
Saldo akhir 1.425 1.425 Ending balance
Giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah Current accounts with other banks in Rupiah,
Dolar Hong Kong, Yen Jepang, Dolar Selandia Hong Kong Dollar, Japanese Yen, New
Baru, Poundsterling Inggris dan Euro Zealand Dollar, Great Britain Poundsterling and
Eropa.Tingkat suku bunga rata-rata setahun European Euro. The average interest rates per
untuk giro pada bank lain dalam Rupiah dan annum for current accounts with other banks in
mata uang asing lainnya adalah sebagai Rupiah and other foreign currencies are as
berikut: follows:
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain Banks
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain (lanjutan) Banks (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As Of December 31, 2020 and 2019, there
2019, terdapat penempatan pada Bank are placement with Bank Indonesia and
Indonesia dan Bank lain yang berdasarkan other Banks under sharia banking
prinsip syariah masing-masing sebesar principles amounting to Rp250,000 and
Rp250.000 dan Rp226.270. Rp226,270, respectively
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank 6. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain (lanjutan) Banks (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, there
2019, tidak terdapat penempatan pada is no placement with Bank Indonesia and
Bank Indonesia dan bank lain yang other banks pledged as collateral.
dijaminkan.
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 bulan 2.275.004 3.748.797 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan - 869.747 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan - 160.000 > 3 - 6 months
2.275.004 4.778.544
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan All placements with Bank Indonesia and
2019, semua penempatan pada Bank other banks are classified as current as of
Indonesia dan bank lain diklasifikasikan December 31, 2020 and 2019.
lancar.
Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia 2.108.981 2.136.497 Indonesia Ijarah Sukuk Bonds
Premi yang belum diamortisasi 2.222 31.202 Unamortized premium
2.111.203 2.167.699
Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia 520.000 450.000 Indonesia Sukuk Ijarah Bonds
Premi yang belum diamortisasi (67.876) 1.996 Unamortized premium
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 78.428 (1.989) Unrealized gain (loss)
530.552 450.007
778.866 1.214.348
Total 6.021.867 8.925.275 Total
PT Bahana TCW Investment Management 119.600 119.600 PT Bahana TCW Investment Management
PT Daya Guna Sejati 66.263 - PT Daya Guna Sejati
PT Pendamping Usaha Maju 42.500 - PT Pendamping Usaha Maju
PT Bank Victoria International Tbk 30.000 30.000 PT Bank Victoria International Tbk
PT Santoso Artomoro Development 25.484 - PT Santoso Artomoro Development
PT Cahaya Semesta Energy 11.005 10.118 PT Cahaya Semesta Energy
PT Global Asa Semesta 10.676 6.822 PT Global Asa Semesta
PT Mitradaya Sejati Lestari 7.078 - PT Mitradaya Sejati Lestari
PT Perdana Tri Sukses Makmur 4.999 - PT Perdana Tri Sukses Makmur
PT Nusantara Rekayasa Cipta 1.322 5.599 PT Nusantara Rekayasa Cipta
PT Bank DKI - 25.000 PT Bank DKI
PT BPD Lampung - 30.000 PT BPD Lampung
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk - 50.000 PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
PT Citra Heavy Industries - 11.647 PT Citra Heavy Industries
PT Sebayak Perkasa Prima - 9.900 PT Sebayak Perkasa Prima
PT Multi Integrasi Lestari - 7.499 PT Multi Integrasi Lestari
PT Simotech Global Indonesia - 2.497 PT Simotech Global Indonesia
PT Pospited Eka Gemilang - 1.375 PT Pospited Eka Gemilang
PT Buanareksa Bina Perkasa - - PT Buanareksa Bina Perkasa
Lain-lain 1.988 1.448 Others
320.915 311.505
Diskonto yang belum diamortisasi (556) (196) Unamortized discount
320.359 311.309
5.243.001 7.681.126
Government of
Negara Republik Indonesia 701.352 681.353 the Republic of Indonesia
Diskonto yang belum diamortisasi (69.094) (8.267) Unamortized discount
Kerugian yang belum direalisasi 91.375 (7.193) Unrealized loss
723.633 665.893
PT Bank Victoria International Tbk 40.000 30.000 PT Bank Victoria International Tbk
Diskonto yang belum diamortisasi 209 - Unamortized discount
Keuntungan yang
belum diamortisasi 369 471 Unamortized gain (loss)
40.578 30.471
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 14.500 40.000 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Keuntungan yang belum direalisasi 155 797 Unrealized gain
14.655 40.797
*) Terdiri dari Wesel SKBDN, Obligasi Pemerintah, Obligasi Ritel *) Consists of Domestic Letter of Credit (SKBDN),
Indonesia, Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia, Surat Government Bonds, Indonesia Retail Bond, Indonesia
Utang Negara, dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia. Sukuk Ijarah Bonds, State Promissory Notes, and Bank
Indonesia Certificates of Deposits.
f. Berdasarkan tanggal jatuh tempo dan f. By maturity date and rating (continued)
peringkat (lanjutan)
Tanggal
jatuh tempo/ 31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Maturity date Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Obligasi IV Bank Lampung 23 November 2020/ Tanpa peringkat/ - Bond Bank Lampung IV
November 30, 2020 Not rated
Obligasi MTN II Bank Jambi 2017 6 Juni 2020/ - A(idn) Medium Term Notes of Bank Jambi
Tahap II Tahun 2017 June 6, 2020 Phase II Year 2017
Obligasi MTN II Bank Sumitomo 14 Juni 2020/ - idAAA MTN Bonds Phase II
Mitsui June 14, 2020 Sumitomo Mitsui Bank
Obligasi MTN I 6 Maret 2020/ - idAAA MTN Bonds Phase I Year 2019
Bank Danamon 2019 March 6, 2020 Danamon Bank
Sertifikat Bank Indonesia 3 Januari 2020 - - Tanpa peringkat/ Certificates of Bank Indonesia
14 Agustus 2020/ Not rated
January 3, 2020-
August 14, 2020
Sukuk Bank Indonesia 9 Januari 2020/ - Tanpa peringkat/ Bank Indonesia Sukuk
January 9, 2020 Not rated
Peringkat untuk obligasi yang terdaftar di The ratings of the bonds which are
Bursa Efek lndonesia berdasarkan registered in the Indonesia Stock
peringkat yang dilaporkan oleh Exchange are determined by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
dan PT Fitch Ratings Indonesia, and PT Fitch Ratings Indonesia,
sedangkan peringkat untuk obligasi lain meanwhile the ratings of the bonds which
yang tidak terdaftar di Bursa Efek are not registered in the Indonesia Stock
Indonesia berdasarkan peringkat obligasi Exchange are determined by Moody’s and
yang dilaporkan oleh Moody’s dan Fitch Fitch Ratings.
Ratings.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan All marketable securities owned by the
2019, surat-surat berharga yang dimiliki Bank are classified as current as of
oleh Bank diklasifikasikan lancar. December 31, 2020 and 2019.
Rupiah: Rupiah:
Saldo awal - 300 Beginning balance
(Pemulihan) penyisihan selama (Reversal) Provision
tahun berjalan (Catatan 31) - (300) during the year (Note 31)
Penghapusbukuan - Write off
Saldo akhir - - Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Management believes that the the
Manajemen berpendapat bahwa cadangan allowance for impairment losses is
kerugian penurunan nilai yang dibentuk required as of December 31,2020 and
telah memadai. 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, the
2019, Bank menjaminkan sebagian surat Bank has pledged part of marketable
berharga berupa obligasi pemerintah securities in form of government bonds
dengan nilai tercatat Rp5.378.472 dan with carrying amount of Rp5,378,472 and
Rp4.272.736 untuk transaksi surat Rp4,272,736, respectively, for marketable
berharga yang dijual dengan janji dibeli securities sold with agreement to
kembali. repurchase transactions.
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 17.270.710 6.126.195 515.525 242.209 1.665.153 25.819.792 Working capital
Investasi 13.264.848 3.522.580 271.327 196.785 936.710 18.192.250 Investment
Konsumsi 11.907.519 1.300.855 178.409 274.975 1.019.384 14.681.142 Consumer
Program pemerintah 67.469 - - - 4.829 72.298 Government program
Sindikasi 50 - - - 130.471 130.521 Syndicated
Direksi dan karyawan 91.504 - - - - 91.504 Directors and employees
Total Rupiah 42.602.100 10.949.630 965.261 713.969 3.756.547 58.987.507 Total Rupiah
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (652.373) (817.999) (465.693) (246.095) (1.749.638) (3.931.798) impairment losses
Total - Bersih 41.949.727 10.131.631 499.568 467.874 2.006.909 55.055.709 Net
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 19.999.391 7.133.555 56.837 474.186 1.836.702 29.500.671 Working capital
Investasi 15.306.108 4.677.257 52.157 90.638 555.775 20.681.935 Investment
Konsumsi 14.471.904 1.048.628 100.788 175.804 581.706 16.378.830 Consumer
Sindikasi - - - 126.123 4.349 130.472 Syndicated
Direksi dan karyawan 98.526 - - - - 98.526 Directors and employees
Program pemerintah 79.449 232 - - 6.473 86.154 Government program
Total Rupiah 49.955.378 12.859.672 209.782 866.751 2.985.005 66.876.588 Total Rupiah
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (402.187) (207.466) (26.044) (109.178) (937.015) (1.681.890) impairment losses
Neto 49.553.191 12.652.206 183.738 757.573 2.047.990 65.194.698 Net
Rupiah: Rupiah:
Jasa 8.553.157 2.029.788 87.744 45.738 588.400 11.304.827 Business service
Perdagangan 7.466.413 1.710.810 183.638 275.849 1.094.723 10.731.433 Trading
Konstruksi 7.482.860 2.175.596 296.046 15.902 424.766 10.395.170 Construction
Transportasi 1.976.716 1.554.927 18.826 36.392 195.441 3.782.302 Transportation
Manufaktur 2.262.427 703.647 63.519 54.760 248.457 3.332.810 Manufacturing
Pertanian 1.382.077 490.189 130.596 24.120 35.937 2.062.919 Agriculture
Pertambangan 318.518 945.992 10.432 7.296 144.684 1.426.922 Mining
Tenaga listrik 934.546 9.990 3.997 - 13.972 962.505 Power supply
Lain-lain 12.225.386 1.328.691 170.463 253.912 1.010.167 14.988.619 Others
Total Rupiah 42.602.100 10.949.630 965.261 713.969 3.756.547 58.987.507 Total Rupiah
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (652.373) (817.999) (465.693) (246.095) (1.749.638) (3.931.798) impairment losses
Neto 41.949.727 10.131.631 499.568 467.874 2.006.909 55.055.709 Net
Rupiah: Rupiah:
Jasa 9.677.586 2.728.919 16.291 63.124 286.021 12.771.941 Business service
Perdagangan 7.898.944 3.173.170 55.487 102.541 1.358.461 12.588.603 Trading
Konstruksi 7.856.252 2.862.277 824 502.791 286.654 11.508.798 Construction
Transportasi 2.363.156 1.709.096 5.587 10.196 106.876 4.194.911 Transportation
Manufaktur 2.817.570 794.871 31.279 13.746 246.341 3.903.807 Manufacturing
Pertanian 1.842.392 458.452 263 - 35.210 2.336.317 Agriculture
Tenaga listrik 1.848.398 47.135 - - 27.542 1.923.075 Power supply
Pertambangan 1.299.362 35.681 - - 44.869 1.379.912 Mining
Lain-lain 14.351.718 1.050.071 100.051 174.353 593.031 16.269.224 Others
Total Rupiah 49.955.378 12.859.672 209.782 866.751 2.985.005 66.876.588 Total Rupiah
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (402.187) (207.466) (26.044) (109.178) (937.015) (1.681.890) impairment losses
Neto 49.553.191 12.652.206 183.738 757.573 2.047.990 65.194.698 Net
8. Kredit yang Diberikan dan Pembiayaan 8. Loans and Sharia Financing/ Receivables
/Piutang Syariah (lanjutan) (continued)
c. Berdasarkan jangka waktu c. By maturity
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Rp Rp
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 tahun 3.321.726 5.644.689 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 3.073.432 5.924.803 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 10.481.546 12.450.430 > 2 - 5 years
> 5 tahun 42.110.803 42.856.666 > 5 years
58.987.507 66.876.588
Mata uang asing: Foreign currencies:
≤ 1 tahun 48.049 119.289 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 727 12.518 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 14.300 40.580 > 2 - 5 years
> 5 tahun 1.917.991 2.496.570 > 5 years
1.981.067 2.668.957
Total 60.968.574 69.545.545 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.702.358) (1.709.772) Allowance for impairment losses
Neto 56.266.216 67.835.773 Net
Saldo, awal tahun 60.329.231 5.067.513 4.148.801 69.545.545 Balance, beginning of year
Transfer ke kerugian kredit ekspektasian Transferred to lifetime expected
sepanjang umur (Stage 2) (8.378.582) 8.390.470 (11.888) - credit losses (Stage 2)
Transfer ke kredit yang mengalami Transferred to credit
penurunan nilai (Stage 3) (2.140.845) (812.384) 2.953.229 - impaired (Stage 3)
Transfer ke kerugian kredit ekspektasian Transferred to 12 month expected
12 bulan (Stage 1) 2.278.659 (2.008.319) (270.340) - credit losses (Stage 1)
Perubahan bersih pada eksposur dan Net change in exposure and
pengukuran kembali (9.460.403) 1.685.992 831.019 (6.943.392) remeasurement
Penghapusan - - (1.342.319) (1.342.319) Written-off
Lainnya (291.260) - - (291.260) Others
Saldo, akhir tahun 42.336.800 12.323.272 6.308.502 60.968.574 Balance, end of year
Pada tanggal 31 Desember 2020, rasio As of December 31, 2020, the ratios of
kredit bermasalah - kotor dan neto consolidated non-performing loans - gross
konsolidasian berdasarkan peraturan Bank and net based on Bank Indonesia regulation
Indonesia masing-masing adalah are 10.13% and 4.92%, respectively
10,13% dan 4,92% (December 31, 2019 : 5.97% and 4.40%).
(31 Desember 2019 : 5,97% dan 4,40%).
Rincian kredit yang bermasalah As of December 31, 2020 and 2019, the
berdasarkan sektor ekonomi pada tanggal details of non-performing loans by
31 Desember 2020 dan 2019 adalah economic sector are as follows:
sebagai berikut:
Rincian pembiayaan/piutang syariah pada As of December 31, 2020 and 2019, the
tanggal 31 Desember 2020 dan details of sharia financing/receivables are
2019 sebagai berikut: as follows:
Kredit sindikasi merupakan kredit yang Syndicated loans represent loans and
diberikan dan pembiayaan/piutang syariah sharia financing/receivables provided to
kepada nasabah berdasarkan perjanjian customers under syndication agreements
pembiayaan bersama dengan bank-bank with other banks. The Bank’s shares as a
lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota member in syndicated loans were 45% to
sindikasi dengan persentase penyertaan 55% as of December 31, 2020 and 2019 of
berkisar antara 45% sampai dengan 55% the total syndicated loans. Risks from
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 syndicated loans are shared
dari total kredit sindikasi. Risiko atas kredit proportionately by the participating banks.
sindikasi ditanggung secara proporsional
oleh bank-bank peserta.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk The average interest rates per annum on
kredit yang diberikan adalah sebagai loans are as follows:
berikut:
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
% %
Saldo, awal tahun 1.451.836 413.107 1.448.740 3.313.683 Balance, beginning of year
Transfer ke kerugian kredit ekspektasian Transferred to lifetime expected
sepanjang umur (Stage 2) (163.500) 175.387 (11.887) - credit losses (Stage 2)
Transfer ke kredit yang mengalami Transferred to credit
mengalami penurunan nilai (Stage 3) (290.618) (183.575) 474.193 - impaired (Stage 3)
Transfer ke kerugian kredit ekspektasian Transferred to 12 month expected
12 bulan (Stage 1) 239.341 (162.957) (76.384) - credit losses (Stage 1)
Perubahan bersih pada eksposur Net change in exposure and
dan pengukuran kembali (445.034) 519.324 1.761.565 1.835.855 remeasurement
Penghapusan - - (383.771) (383.771) Written-off
Lainnya (63.409) - - (63.409) Others
Saldo, akhir tahun 728.616 761.286 3.212.456 4.702.358 Balance, end of year
31 Des 2019/
Dec 31, 2019
Rp
*) Lain-lain termasuk selisih kurs karena *) Others includes foreign exchange translation.
penjabaran mata uang asing
Total kredit yang diberikan dan total The total loans and allowance for
cadangan kerugian penurunan nilai yang impairment losses which impairment
evaluasi penurunan nilainya dilakukan evaluation is individually and collectively
secara individual dan kolektif pada tanggal assessed as of December 31, 2020 and
31 Desember 2020 dan 2019 adalah 2019 are as follows:
sebagai berikut:
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Individual/ Kolektif/ Individual/ Kolektif/
Individual Collective Individual Collective
Rp Rp Rp Rp
Pinjaman yang diberikan dan Loans and sharia
pembiayaan/piutang syariah 9.139.028 51.829.546 18.057.168 51.488.377 financing/receivables
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (2.559.253) (2.143.105) (1.457.155) (252.617) impairment losses
Neto 6.579.775 49.686.441 16.600.013 51.235.760 Net
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, the
2019, piutang pembiayaan konsumen consumer financing receivables balances
masing-masing sebesar Rp430.253 dan pledged as collateral for borrowings
Rp457.377, digunakan sebagai jaminan amounted to Rp430,253 and Rp457,377
atas pinjaman yang diterima (Catatan 23). respectively (Note 23).
Setelah terjadinya penjualan dan Subsequent to the sale and transfer of the
pengalihan kumpulan tagihan tersebut, pool of receivables, credit risks on the
risiko kredit atas kumpulan tagihan telah pool of receivables were transferred from
beralih dari Bank kepada pembeli. the Bank to the buyer.
(i) EBA Kelas A1 senilai Rp1 (nominal (i) Class A1 ABS amounting to Rp1 (full
penuh) yang dicatat pada Bursa Efek amount) which are registered in the
Indonesia dan ditawarkan kepada Indonesia Stock Exchange, and
publik dengan nilai 91,1% dari nilai offered to the public at 91.1% of the
pokok EBA Kelas A1 dengan tingkat nominal value of class A1 ABS with
bunga tetap sebesar 9,25% per tahun interest at the annual fixed rate of
dengan tanggal jatuh tempo 9.25% per annum and due on
4 September 2022. EBA Kelas A1 September 4, 2022. The Class A1 ABS
mendapatkan hasil pemeringkatan was rated idAAA (triple A; Stable
atas efek beragun dari Outlook) by PT Pemeringkat Efek
PT Pemeringkat Efek Indonesia Indonesia (Pefindo). The Registration
(Pefindo) yaitu idAAA (triple A; Stable Statement Letter from KIK-DSMF-I
Outlook). Surat Pernyataan became effective based on Letter No.
Pendaftaran dari KIK-EBA BB telah S-1026/PM.21/2019 dated Agustus 28,
mendapatkan pernyataan efektif dari 2019 of the Chairman of BAPEPAM-
Badan Pengawas Pasar Modal dan LK;
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)
melalui surat No. S-1026/PM.21/2019
tanggal 28 Agustus 2019;
(ii) EBA Kelas A2 senilai Rp1 (nominal (ii) Class A2 ABS amounting to Rp1 (full
penuh) yang ditawarkan dengan nilai amount) which are offered at 91.1% of
91,1% dari nilai pokok EBA Kelas A2. the nominal value of class A2 ABS.
EBA Kelas A2 tidak dicatat pada Class A2 ABS are not registered in the
Bursa Efek Indonesia namun Indonesia Stock Exchange but are
ditawarkan kepada calon pembeli offered to prospective buyer with the
dengan ketentuan bahwa pemegang condition that the holder of Class A2
EBA kelas A2 mempunyai hak untuk ABS has the first priority to be paid
dibayar terlebih dahulu dari than the holder of Class B ABS.
Pemegang EBA Kelas B.
(iii) EBA Kelas B dengan nilai pokok (iii) Class B ABS with nominal value of
sebesar Rp119.600 memiliki jangka Rp119,600 with due date of 7 years
waktu 7 tahun dan mewakili sebesar- and represent maximal 9.2% of
besarnya 9,2% dari aset keuangan financial asset of KIK-EBA BB. The
KIK-EBA BB. EBA Kelas B tidak Class B ABS are not registered in the
dicatat pada Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange but are
namun ditawarkan kepada calon offered to prospective buyer with the
pembeli dengan ketentuan bahwa condition that class B ABS holders
pemegang EBA Kelas B berhak atas have the right on the residual cash flow
semua arus kas tersisa sesuai based on the payment priorities. On
dengan urutan prioritas pembayaran. December 31, 2019, Bank recorded
Pada tanggal 31 Desember 2019, Class B ABS as measured at
Bank telah mencatat EBA Kelas B amortized cost securities on the Bank’s
sebagai efek yang diukur pada biaya balance sheets (Note 7).
perolehan pada neraca Bank
(Catatan 7).
Transaksi penjualan Kumpulan Tagihan A true sale opinion was obtained on the
telah memperoleh opini penjualan putus sale of the pool of receivables from
(true sale) dari pihak independen yang independent parties which consisted of
terdiri dari pendapat dari segi akuntansi accounting opinion from an independent
oleh Akuntan Independen dan pendapat accountant and legal opinion from an
dari segi hukum oleh kantor konsultan independent legal consulting firm. Based on
hukum independen. Atas dasar opini the opinions of the above two independent
kedua pihak independen tersebut, Bank parties, the Bank has excluded the pool of
telah mengeluarkan Kumpulan Tagihan receivables amounting to Rp1,300,000 from
sebesar Rp1.300.000 dari neraca Bank its balance sheets (derecognition).
(penghentian pengakuan).
Atas transaksi sekuritisasi atas Kumpulan Based on the Service Provider Agreement
Tagihan tesebut di atas, Bank juga dated August 29, 2019, the Bank also acts
bertindak sebagai Penyedia Jasa as a collecting service provider in the
pengumpul sebagaimana tertuang dalam above securitization transaction of the pool
perjanjian penyediaan jasa tanggal of receivables. The Bank’s primary role as
29 Agustus 2019. Peran utama Bank a collective service provider, among
sebagai penyedia jasa pengumpul antara others, is to collect the principal and
lain mengumpulkan pembayaran pokok interest payments from debtors on each
dan bunga dari para debitur untuk setiap collection period, to transfer monthly the
periode penagihan, mentransfer secara proceeds from collection to the KIK-EBA
bulanan hasil penagihan kepada KIK-EBA BB and to maintain the good, safe, orderly
BB dan mengadministrasikannya dengan and professional administration of the
baik, aman dan teratur serta profesional debtors’ accounts for the interest of KIK-
untuk kepentingan KIK-EBA BB yang EBA BB, which represents the ABS
merupakan representasi dari para holders.
pemegang EBA.
q. Kredit yang dibeli dari BPI (sekarang q. Loans purchased from BPI (currently
PT Bank Syariah Bukopin) PT Bank Syariah Bukopin)
Bank telah melakukan perjanjian The Bank entered into assets sale
pembelian atas sejumlah portofolio kredit agreements on loan portfolio with BPI.
dari BPI. Portofolio kredit tersebut dijamin These loans are secured with BPI’s current
dengan giro dari BPI. accounts.
Pembelian portofolio kredit ini dilakukan The loan purchase was conducted in
dalam beberapa tahap. Tahap I sebesar several tranches. Tranche I amounting to
Rp78.688 dilakukan pada tanggal Rp78,688 was performed on
9 Agustus 2005, tahap II sebesar August 9, 2005, tranche II amounting to
Rp132.012 dilakukan pada tanggal Rp132,012 was performed on August 12,
12 Agustus 2005, dan tahap III sebesar 2005, and tranche Ill amounting to
Rp93.432 dilakukan pada tanggal 31 Juli Rp93,432 was performed on July 31, 2007.
2007.
Perjanjian ini telah sesuai dengan Akta These agreements were notarized in the
Perjanjian Pengalihan Piutang No. 8 Asset Sale Agreement No. 8 dated
tertanggal 9 Agustus 2005, No. 18 August 9, 2005, No. 18 dated August 12,
tertanggal 12 Agustus 2005, dan No. 55 2005, and No. 55 dated July 31, 2007 of
tertanggal 31 Juli 2007 dari Notaris Tetty Notary Tetty Herawati Soebroto, S.H.
Herawati Soebroto, S.H.
Seperti yang telah diungkapkan pada As described in Note 1c, since March 31,
Catatan 1c, sejak tanggal 31 Maret 2008, 2008, BPI’s financial statements have
laporan keuangan BPI telah been consolidated to the Bank’s
dikonsolidasikan kedalam laporan consolidated financial statements in
keuangan konsolidasian Bank sehubungan relation with the acquisition of
dengan akuisisi 2.000.000.000 lembar 2,000,000,000 series C shares with a total
saham seri C senilai Rp100.000. Pada of Rp100,000. When the financial
saat laporan keuangan dikonsolidasi, statements are consolidated, cash
agunan tunai dari BPI dieliminasi, dan collateral from BPI is eliminated, and the
Bank membentuk 100% cadangan Bank provided 100% allowance for losses
kerugian berdasarkan saldo tersebut. based on the outstanding balance. The
Cadangan kerugian yang dibentuk tersebut allowance for losses is considered as
diperhitungkan sebagai penyesuaian nilai adjustment on fair value of the loans and
wajar atas kredit yang diberikan dan became part of the recognized goodwill
menjadi bagian dari goodwill yang diakui during the acquisition.
pada saat akuisisi.
i. Pada tanggal 15 Desember 2009, Bank i. On December 15, 2009, the Bank
melakukan perjanjian Investasi entered into an agreement of
Mudharabah Subordinasi dengan Subordinated Mudharabah Investment
PT Bank Syariah Bukopin (BSB) financing with PT Bank Syariah Bukopin
dimana Bank akan menyediakan dana (BSB) whereby the Bank will provide
investasi sebesar Rp100.000 dengan investment fund of Rp100,000 for 72
jangka waktu 72 (tujuh puluh dua) (seventy two) months period.
bulan.
Pada tanggal 28 Desember 2009, BSB On December 28, 2009, BSB has
telah melakukan pencairan pertama performed the first withdrawal
sebesar Rp50.000 berdasarkan amounting to Rp50,000 based on the
perjanjian tersebut. Pada tahun 2016 agreement. On 2016 this facility has
pinjaman ini telah diperpanjang. been extended.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, the
2019 seluruh portofolio kredit ini loan portfolio is eliminated for
dieliminasi untuk laporan keuangan consolidated financial statements.
konsolidasian.
ii Kredit yang diberikan dijamin dengan ii. Certain loans are secured by registered
agunan yang diikat dengan hak mortgages, powers of attorney to sell,
tanggungan atau surat kuasa or by other guarantees acceptable to
membebankan hak tanggungan atau the Bank. The loans secured by
surat kuasa untuk menjual, atau demand deposits, savings deposits,
jaminan lain yang umumnya diterima and time deposits as of December 31,
oleh Bank. Jumlah kredit yang 2020 and 2019 amounted to
diberikan yang dijamin dengan giro, Rp2,376,520 and Rp3,724,133 (Notes
tabungan, dan deposito berjangka 16, 17, and 18).
pada tanggal 31 Desember 2020 dan
2019 adalah sebesar Rp2.376.520 dan
Rp3.724.133 (Catatan 16, 17, dan 18).
iii. Kredit modal kerja merupakan fasilitas iii.Working capital loans consist of
kredit rekening koran, cerukan, dan demand loans, overdraft, and regular
kredit reguler. loan facilities.
iv. Kredit konsumsi terdiri dari kredit iv. Consumer loans consist of housing
pemilikan rumah, kredit pemilikan loan, car loan, credit card receivables,
mobil, kartu kredit, dan kredit and personal loans including loans
perorangan termasuk kredit yang secured by cash collateral.
dijamin dengan agunan tunai.
v. Kredit program Pemerintah terdiri dari v. Government program loans consist of
kredit usaha rakyat, kredit investasi, farming loans, investment loans,
kredit modal kerja, kredit program working capital loans, cooperative
kepada sektor koperasi, dan kredit loans, and housing loans.
pemilikan rumah.
vi. Pinjaman karyawan Bank terdiri dari vi. Loans to the Bank’s employees consist
kredit yang dibebani bunga khusus of loans granted with special interest
dengan jangka waktu berkisar antara rates and with terms between 1 (one)
1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) to 15 (fifteen) years, and are collected
tahun yang dilunasi melalui through monthly salary deductions. The
pemotongan gaji setiap bulannya. difference between the employee
Perbedaan antara tingkat bunga loan’s interest rates and market interest
pinjaman karyawan dan suku bunga rate is expensed and recorded as
pasar dibebankan dan dicatat sebagai personnel expenses.
beban tenaga kerja.
Jumlah saldo liabilitas akseptasi adalah Acceptances payable represent the same
sama seperti yang tercatat dalam saldo amount as acceptances receivable as of
akun tagihan akseptasi pada tanggal December 31, 2020 and 2019.
31 Desember 2020 dan 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan All acceptances receivable are classified
2019, seluruh tagihan akseptasi as current as of December 31, 2020 and
diklasifikasikan lancar. 2019.
10. Tagihan dan Liabilitas Derivatif 10. Derivative Receivable and Payable
Rincian transaksi derivatif atas swap mata Details of foreign currency swaps as of
uang asing pada tanggal 31 Desember 2020 December 31, 2020 are as follows :
adalah sebagai berikut :
Kontrak-kontrak tersebut di atas jatuh tempo These contracts are due on January 5, 2021
pada tanggal 5 Januari 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2019 tidak There is no derivative receivable and payable
terdapat tagihan dan liabilitas derivatif. on December 31, 2019.
Persentase Biaya
kepemilikan/ perolehan/ Nilai tercatat/
Jenis usaha/ Percentage of Cost Carrying value
Nama perusahaan/Name of company Nature of business ownership Rp Rp
Simpanan keanggotaan/
Membership deposits:
PT Aplikanusa Lintasarta Jasa Komunikasi/
Communication Services 0% 15 15
Total 15
12. Aset Tetap dan Aset Hak Guna 12. Fixed Assets and Right of Use
31 Desember 2020/December 31, 2020
Saldo awal/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reclassifi- Revaluasi/ Ending
balance Additions Deductions cations Revaluations balance
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Keuntungan bersih dari penjualan aset tetap Net gain on sale of fixed assets is as follows:
adalah sebagai berikut:
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Rp Rp
Hasil penjualan 6.924 46.992 Proceeds from sale
Nilai buku (5.894) (41.672) Net book value
Keuntungan bersih dari Net gain on sale of
penjualan aset tetap (Catatan 34) 1.030 5.320 fixed asset (Note 34)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended December 31, 2020 and
31 Desember 2020 dan 2019, Bank telah 2019, the Bank has written off fixed assets
menghapuskan aset tetap masing-masing sebesar amounted to Rp5,932 and Rp2,270,
Rp5.932 dan Rp2.270. respectively.
12. Aset Tetap dan Aset Hak Guna (lanjutan) 12. Fixed Assets and Right of Use (continued)
Pada tanggal 1 Maret 2016, Grup mengubah On March 1, 2016, the Bank and its
kebijakan akuntansi terkait pengukuran setelah subsidiaries change their accounting policy
pengakuan awal untuk tanah dari model biaya related to subsequent measurement of land
ke model revaluasi. Pada tahun 2020, Bank from the cost model to the revaluation model.
melakukan kembali revaluasi atas aset In 2020, Bank perform revaluation for its land
tanahnya. of asset.
Nilai wajar dari tanah yang dimiliki Bank dinilai The fair values of land owned by the Bank are
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) determined by Kantor Jasa Penilai Publik
Bambang & Ernasapta, penilai properti (KJPP) Bambang & Ernasapta, an
independen. independent property appraiser.
12. Aset Tetap dan Aset Hak Guna (lanjutan) 12. Fixed Assets and Right of Use (continued)
Tabel berikut menyajikan informasi mengenai The following table presents the information on
revaluasi tanah pada tanggal revaluasi: the revaluation of the land on the date of
revaluation:
Nilai buku bersih Nilai wajar pada
sebelum revaluasi/ tanggal revaluasi/ Surplus
Net book value Fair value on the revaluasi//
before revaluation date of revaluation Revaluation
Total surplus
Rp Rp Rp
Tanah 1.788.894 1.930.621 141.726 Land
Grup memiliki beberapa bidang tanah dengan The Group owned several parcels of land with
hak kepemiIikan berupa Hak Guna Bangunan Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or
(HGB) yang akan jatuh tempo antara tahun “HGB”) which will expire between year 2021 to
2021 dan 2042 yang tersebar di seluruh 2042 which spread all over Indonesia where
Indonesia di mana cabang Bank berada. the Bank’s branches are located. Management
Manajemen berpendapat hak atas tanah believes that the land rights can be extended
tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh upon expiration.
tempo.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan Fixed assets, except land, are insured against
terhadap risiko kebakaran dan risiko Iainnya losses by fire and other risks under blanket
berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan policies with several insurance companies
beberapa perusahaan asuransi diantaranya including PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika,
adalah PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Mega
PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Mega Pratama, PT Asuransi Bosowa Periskop, PT
Pratama, PT Asuransi Bosowa Periskop, Asuransi Jasaraharja Putera, PT Jasa Tania,
PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Jasa PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Reliance
Tania, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Indonesia, PT Asuransi Central Asia, and
Reliance Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tugu Kresna Pratama which are
dan PT Asuransi Tugu Kresna Pratama yang third parties of the Bank. The total insurance
merupakan pihak ketiga dari Bank. Nilai coverage as of December 31, 2020 and 2019
pertanggungan seluruhnya pada tanggal are amounted to Rp3,051,288 and
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp2,768,491. Management believes that the
Rp3.051.288 dan Rp2.768.491. Manajemen insurance coverage is adequate to cover
berpendapat bahwa nilai pertanggungan losses arising from such risks.
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Aset tetap telah terdepresiasi penuh namun The Fixed Assets that have been fully
masih digunakan oleh Bank sebesar depreciated but still in use by the Group
Rp410.064 dan Rp352.633 masing masing amounted to Rp410,064 and Rp.352,633 as of
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, 31 December 2020 and 2019, respectively,
antara lain berupa perlengkapan kantor dan including among others, office equipment and
kendaraan bermotor. motors vehicles.
12. Aset Tetap dan Aset Hak Guna (lanjutan) 12. Fixed Assets and Right of Use (continued)
Aset hak guna per 31 Desember 2020 adalah Right of use of assets as of 31 December 2020
sebagai berikut: as follows :
Bank menyewa beberapa aset termasuk Bank had rent a number of assets which
rumah dinas, gedung kantor, ruang atm, include official houses, offices, atm space,
kendaraan dan lain lain. Rata - rata masa sewa vehicle and others. The average of lease term
adalah 5 (Lima) tahun. is 5 (five) years.
Aset tak berwujud terdiri dari piranti lunak dan Intangible assets consist of computer
goodwill. softwares and goodwill.
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Piranti lunak 186.800 214.773 Software
Goodwill 295.711 296.190 Goodwill
482.511 510.963
Dikurangi: Less:
Akumulasi amortisasi dan Accumulated amortization and
penurunan nilai (278.800) (263.073) impairment losses
Neto 203.711 247.890 Net
b. Goodwill b. Goodwill
Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak Goodwill arose from the acquisition of
(Catatan 1c). Perubahan atas saldo subsidiaries (Note 1c). Movements in
goodwill pada tanggal 31 Desember 2020 goodwill balance as of December 31, 2020
dan 2019 adalah sebagai berikut: and 2019 are as follows:
*) Akumulasi amortisasi sampai dengan 1 Januari *) Accumulated amortization until January 1, 2011
2011
Penurunan nilai dari tahun 2006 sampai Impairment losses from 2006 until 2014
dengan 2014 sebesar Rp66.481 telah amounting to Rp66,481 has been
diakui karena jumlah tercatat lebih besar recognized as the carrying amount
dari jumlah terpulihkannya. Jumlah exceeds its recoverable amount.
terpulihkan atas BSB telah dihitung Recoverable amount of BSB has been
berdasarkan nilai pakai (value in use) yang calculated based on value in use that is
ditentukan dengan mendiskontokan arus determined by discounting the future cash
kas masa depan berdasarkan anggaran flows resulting from financial budget
keuangan yang disetujui oleh manajemen approved by management covering a 5
untuk periode 5 (lima) tahun. (five) year period.
Bank telah melakukan uji penurunan nilai The Bank has performed impairment
atas goodwill yang terbentuk dari akuisisi testing on goodwill resulting from
PT Bank Syariah Bukopin (BSB) dengan acquisition of PT Bank Syariah Bukopin
asumsi utama yang digunakan adalah (BSB) with the key assumptions are used
sebagai berikut: by the Bank:
Pembiayaan transaksi perdagangan terdiri dari Trade financing consists of trade UPAS, flexy
tagihan perdagangan UPAS, tagihan flexy gas, gas, flexy bill, flexy health, and trade invoice
flexy bill dan flexy health, serta tagihan invoice financing. With these facilities, debtors can
financing. Dengan fasilitas ini debitur dapat receive short term financing from the Bank by
memperoleh pembiayaan jangka pendek dari using its invoices to customer as collateral, and
Bank dengan menjaminkan tagihan pelanggan debtors have the options to repay the financing
kepada Bank, dan debitur dapat memilih untuk by themselves or the Bank can collect the
melunasi pinjaman tersebut sendiri atau Bank amount required from the customers. The
yang akan menagih kepada pelanggan. Bank has only started these financing facilities
Fasilitas pembiayaan ini mulai dilaksanakan in 2019.
Bank pada tahun 2019.
Biaya dibayar di muka sebagian besar terdiri Prepaid expenses consist mainly of prepaid
atas biaya-biaya sewa gedung, rumah, building rent, housing rent, car rent, office
kendaraan, peralatan kantor, dan asuransi. equipment rent, and insurance.
Agunan yang diambil alih merupakan agunan Foreclosed assets consist of collaterals which
yang diambil alih oleh Bank sehubungan were acquired by the Bank in the settlement of
dengan penyelesaian kredit yang terdiri atas loans in form of lands, buildings, vehicles, and
tanah, bangunan, kendaraan, dan lain-lain. others.
Nilai wajar agunan yang diambil alih Fair value of foreclosed assets as appraised by
berdasarkan penilaian penilai independen independent appraiser is Rp3,315,746 and
adalah sebesar Rp3.315.746 dan Rp3.184.358 Rp3,184,358 as of December 31, 2020 and
per tanggal 31 Desember 2020 and 2019. 2019, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, As of December 31, 2020 and 2019,
agunan yang diambil alih berdasarkan foreclosed assets based on collectability are as
kolektibilitas adalah sebagai berikut: follow:
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat Management believes that the carrying value
agunan yang diambil alih merupakan nilai neto of foreclosed assets represents their net
yang dapat direalisasi. realizable values.
Perubahan cadangan kerugian untuk agunan The movements in allowance for losses on
yang diambil alih adalah sebagai berikut: foreclosed assets were as follows:
Uang muka terdiri dari uang muka yang Advance payments consist of payments which
dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan relate to the opening of new branch offices,
cabang-cabang baru, relokasi cabang, branch relocation, office building renovation,
renovasi gedung kantor, dan uang muka biaya and other advance payments.
lain-lain.
Tagihan pajak penghasilan badan merupakan Refundable corporate income tax represents
cicilan pembayaran Surat Ketetapan Pajak installment payment of Assessment of Tax
(Catatan 20a). Letter (Note 20a).
Pendapatan masih akan diterima merupakan Accrued revenue represents fees from third
pendapatan yang berasal dari penerimaan parties for electricity, water, telephone, tax,
imbalan dari pihak ketiga atas pembayaran and other payments made through the Bank.
listrik, air, telepon, pajak, dan lain-lain melalui
Bank.
Setoran jaminan terdiri dari setoran yang Guarantee deposits consist of payment to third
diberikan Bank kepada pihak ketiga sebagai parties as collateral on services or license that
jaminan atas pemakaian jasa atau perizinan is delivered by third parties.
yang diberikan oleh pihak ketiga.
Titipan pembayaran dari nasabah terdiri dari Payments from customers consists of
pembayaran kepada beberapa rekanan payments to several payment points partners.
payment point.
Lain-lain terdiri dari deposito berjangka yang Others consist of matured time deposits,
telah jatuh tempo, setoran jaminan jatuh matured guarantee deposits, and others.
tempo, dan lain-lain.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019
2019, giro yang berdasarkan pada prinsip demand deposits under sharia banking
perbankan syariah adalah sebesar principles amounted to Rp192,717 and
Rp192.717 dan Rp290.574. Rp290,574, respectively.
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau Demand deposits amounting to Rp646,838
diblokir oleh Bank pada tanggal and Rp5,008,123 are pledged as collateral
31 Desember 2020 dan 2019 adalah or blocked as of December 31, 2020 and
sebesar Rp646.838 dan Rp5.008.123. 2019, respectively.
Giro dalam mata uang asing terdiri dari Demand deposits in foreign currencies
Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, Euro consist of United States Dollar, Japanese Yen,
Eropa, Dolar Singapura, Dolar Australia, European Euro, Singapore Dollar, Australian
dan Poundsterling Inggris. Dollar and Great Britain Poundsterling.
Suku bunga rata-rata tertimbang setahun The weighted average of interest rate per
untuk Giro adalah sebagai berikut: annum for Demand deposits are as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019
tabungan yang berdasarkan pada prinsip savings deposits under sharia banking
perbankan syariah adalah sebesar principles amounted to Rp349,821 and
Rp349.821 dan Rp527.011. Rp527,011, respectively.
Adapun pos tabungan Lain-lain terdiri atas Savings-Others consist of some products
produk Tabungan Rencana dan such as Tabungan Rencana and
Tabunganku. Tabunganku.
Tabungan yang berdasarkan pada prinsip Savings deposits under sharia banking
perbankan syariah yang dijadikan sebagai principles amounting to Rp1,735 and
jaminan atas pembiayaan/piutang syariah Rp1,705 are pledged as collateral to sharia
kepada beberapa debitur pada tanggal financing/receivables granted to debtors as
31 Desember 2020 dan 2019 adalah of December 31, 2020 and 2019,
sebesar Rp1.735 dan Rp1.705. respectively.
Tabungan dalam mata uang asing terdiri Saving deposits in foreign currencies
dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, consist of United States Dollar, Australian
Poundsterling Inggris, Euro Eropa, Dolar Dollar, Great Britain Poundsterling,
Singapura dan Yen Jepang. European Euro, Singapore Dollar and
Japanese Yen.
Suku bunga rata-rata tertimbang setahun The weighted average of interest rate per
untuk tabungan adalah sebagai berikut: annum for saving deposits are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, As of December 31, 2020 and 2019 time
deposito berjangka yang berdasarkan pada deposits under sharia banking principles
prinsip perbankan syariah adalah sebesar amounted to Rp1,537,853 and
Rp1.537.853 dan Rp4.269.709. Rp4,269,709, respectively.
c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rate by contract
berdasarkan periode penempatan period
19. Simpanan dari Bank Lain 19. Deposits from Other Banks
Pihak terkait Re l a t e d Pa r t i e s
Dolar Amerika Serikat: Un i t e d St a t e s Do l l a r :
Deposito berjangka 2.810.000 - Time deposits
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019
2019, terdapat simpanan dari bank lain deposits from other banks under sharia
yang berdasarkan pada prinsip perbankan banking principles amounted to Rp829,035
syariah sebesar Rp829.035 dan Rp32.862. and Rp32,862, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, there
2019, tidak terdapat simpanan dari Bank were no deposits from other Banks
lain yang dijadikan sebagai jaminan atau pledged as collateral or blocked by the
diblokir oleh Bank. Bank.
19. Simpanan dari Bank Lain (lanjutan) 19. Deposits from Other Banks (continued)
b. Tingkat bunga rata-rata per tahun b. Average annual interest rates
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban The reconciliation between income before
pajak penghasilan, seperti yang disajikan income tax expense, as shown in the
dalam laporan laba rugi dan penghasilan consolidated statement of profit or loss
komprehensif lain konsolidasian dengan and other comprehensive income and
taksiran penghasilan kena pajak untuk estimated taxable income for the years
tahun yang berakhir pada tanggal ended December 31, 2020 and 2019 are
31 Desember 2020 dan 2019 adalah as follows:
sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah On March 31, 2020, the Government
menerbitkan Perpu No.1/2020 issued Perpu No.1/2020 ("the
("Peraturan"), tentang Kebijakan Keuangan Regulations"), on State Financial Policies
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan and Financial System Stability for
untuk Penanganan Pandemi COVID-19 Handling the COVID-19 Pandemic
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi and/or In the Context of Facing Threats
Ancaman yang Membahayakan that Endanger the National Economy
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas and/or Financial System Stability and has
Sistem Keuangan dan telah ditetapkan been determined through Law No.2 of
melalui Undang-Undang No.2 Tahun 2020 2020 which was authorizedby the House
yang disahkan oleh DPR pada tanggal 16 of Representative on May 16, 2020 and
Mei 2020 dan berlaku sejak 18 Mei 2020. effective since May 18, 2020. One of the
Salah satu klausa dalam peraturan ini clauses in this regulation is a reduction in
adalah pengurangan tarif pajak, yaitu 22% tax rates, which is 22% for 2020-2021 and
untuk tahun 2020-2021 dan 20% untuk 20% for 2022 onwards.
tahun 2022 dan seterusnya.
ii. Dengan jumlah keseluruhan saham ii. With the total number of paid-up shares
yang disetor diperdagangkan pada traded on the stock exchange in
bursa efek di Indonesia paling sedikit Indonesia at least 40% (forty percent);
40% (empat puluh persen);
iii. Memenuhi persyaratan tertentu, dapat iii. Fulfilling certain requirements, can get a
memperoleh tarif sebesar 3% (tiga tariff of 3% (three percent) lower than
persen) lebih rendah dari tarif the rate as referred to in paragraph (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) letter a and letter b.
huruf a dan huruf b.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda The tax effects of significant temporary
waktu yang signifikan antara pelaporan differences between commercial reporting
komersial dan perpajakan adalah sebagai and tax purposes are as follows:
berikut:
(Dibebankan) (Dibebankan)
Dampak Dikreditkan Dikreditkan
Saldo Penerapan ke Laporan ke Laporan Saldo
Awal/ PSAK 71/ Laba Rugi/ Dikreditkan Laba Rugi/ Dibebankan Akhir/
Beginning Impact of (Charged) ke Ekuitas/ (Charged) ke Ekuitas/ Ending
Balance Implementation Credited to Credited Credited to Charged Balance
2020 SFAS 71 Profit or Loss to Equity Profit or Loss to Equity 2020
Aset pajak
tangguhan Differed tax assets
Liabilitas imbalan Post-employee benefits
pasca-kerja 40.201 - 2.951 332 (610) (9.039) 33.835 liability
Cadangan kerugian Allowance for
kartu kredit 7.940 - 656 - (1.906) 6.690 Credit Card
Penyusutan aset Depreciation of
tetap 16.435 - 2.107 - (3.944) - 14.598 fixed assets
Keuntungan dari
perubahan nilai Unrealized gain on
atas instrument changes in
utang yang diukur fair value of debt
pada nilai wajar instruments through
melalui penghasilan comprehensive
komperhensif lain 409 - - 4.061 - (98) 4.372 income
Penjualan aktiva tetap 37 - - - (37) - - Sale of fixed assets
Rugi fiskal 70.786 - 456.116 - (16.989) - 509.913 Tax loss
Lain-lain 5.076 - (2.344) - (1.218) - 1.514 Others
Aset pajak
tangguhan - neto 140.884 - 459.486 4.393 (24.704) (9.137) 570.922 Deferred tax assets
Liabilitas pajak
tangguhan Deferred tax liabilities
Amortisasi goodwill (24.425) - (3.505) - 5.862 - (22.068) Goodwill amortization
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan impairment losses
nilai aset keuangan on financial and
dan non-keuangan (99.133) 304.743 206.114 - 23.792 - 435.516 non-financial assets
Trading (125) - - - 125 - - Trading
(Dibebankan)
(Dibebankan) Dikreditkan
Saldo Dikreditkan Langsung ke Saldo
Awal/ ke Laba Rugi/ Ekuitas/ Akhir/
Beginning (Charged) to Credited Ending
Balance Credited (Charged) Balance
2019 Profit or Loss Directly to Equity 2019
Aset Pajak
tangguhan Differed tax assets
Cadangan kerugian
penurunan nilai Allowance for
kredit yang diberikan impairment losses
dan pembiayaan/ on loans and sharia
piutang syariah (2.549) (96.584) - (99.133) financing/receivable
Beban untuk kesejahteraan
karyawan 47.436 5.124 (12.357) 40.203
Penyusutan aset Depreciation of
tetap 15.253 1.182 - 16.435 fixed assets
Rugi fiskal 70.784 - 70.784 Tax loss
Lain-lain Others
Bonus 9.889 (9.633) - 256 Bonus
Cadangan kerugian kartu kredit 6.055 1.885 - 7.940 Other Receivable
Agunan yang diambil alih 5.031 (211) - 4.820 Foreclosed assets
Increase/decrease on
Trading (68) (56) - (124) Trading
Amortisasi Goodwill (19.812) (4.613) - (24.425) Goodwill amortization
Available for sale 13.946 - (13.537) 409 Available for sale
Penjualan aktiva tetap 36 - - 36 Sale of fixed assets
Aset pajak
tangguhan - Bank 75.217 (32.122) (25.894) 17.201 Deferred tax assets - Bank
e. Administrasi e. Administrative
Pada bulan September 2008, berdasarkan In September 2008, based on Tax Audit for
pemeriksaan Tahun Pajak 2003, 2004 dan years 2003, 2004 and 2006, Tax Service
2006, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Office (KPP) issued Tax Underpayment
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Assessment Letters (SKPKB) for VAT on
Kurang Bayar (SKPKB) PPN atas foreclosed assets and VAT on murabahah
penjualan AYDA dan transaksi amounting to Rp74,700.
murabahah, total senilai Rp74.700.
Atas SKPKB tersebut, pada bulan For that SKPKB, in December 2008, the
Desember 2008, Bank mengajukan Bank proposed an objection, because
keberatan karena menurut Bank, baik according to the Bank, both foreclosed
transaksi penjualan AYDA maupun assets and murabahah transactions were
murabahah bukanlah merupakan objek not object of VAT. Murabahah transactions
PPN. Transaksi murabahah bukan are not buying and selling transactions, but
merupakan transaksi jual beli, melainkan financing transactions under sale and
transaksi pembiayaan dengan akad jual purchase contracts. As stipulated in Law
beli. Sebagaimana diatur dalam Undang- No. 7 of 1992 concerning Banking which
Undang (UU) No. 7 Tahun 1992 tentang has been amended by Law No. 10 of 1998
Perbankan yang telah diubah dengan UU and Law No. 21 of 2008 concerning Sharia
No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun Banking, murabahah financing is financial
2008 tentang Perbankan Syariah, services in the area of financing.
pembiayaan murabahah adalah jasa In accordance with Law No. 8 of 1983
keuangan di bidang pembiayaan. Sesuai which was amended by Law No. 18 of
dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang telah 2000 concerning VAT on Goods and
diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 Services and Sales Tax on Luxury Goods,
tentang PPN atas Barang dan Jasa dan financial services in the financing sector
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, jasa included in the service category that is not
keuangan bidang pembiayaan masuk subject to VAT. On October 19, 2009, the
dalam katagori jasa yang tidak dikenai DGT rejected the Bank's objection.
PPN. Pada tanggal 19 Oktober 2009, DJP
menolak keberatan Bank.
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Atas penolakan tersebut, pada tanggal For this refusal, on December 30, 2009,
30 Desember 2009, Bank mengajukan the Bank filed an appeal to the Tax Court,
banding ke Pengadilan Pajak, baik both for the imposition of VAT on the sale
terhadap pengenaan PPN atas penjualan of the foreclosed assets and murabahah
AYDA maupun transaksi murabahah. Pada transactions. In June 2011, the Tax Court
bulan Juni 2011, Pengadilan Pajak rejected the appeal submitted by the Bank.
menolak permohonan banding yang
diajukan Bank.
Selama proses sengketa pajak During the tax dispute process (2009-
berlangsung (2009-2010), Pemerintah 2010), the Government issued a law/
mengeluarkan undang-undang/peraturan regulation related to the imposition of VAT
terkait pengenaan PPN atas transaksi on murabahah transactions.
murabahah. Pada tanggal 15 Oktober On October 15, 2009, the Government
2009, Pemerintah menerbitkan UU No. 42 issued Law No. 42 of 2009 concerning the
tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Third Amendment to Law No. 8 of 1983
Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang concerning Value Added Goods and
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Services Tax and Sales Tax on Luxury
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Goods. The law stipulates that starting
UU tersebut menegaskan bahwa terhitung April 1, 2010, financing services based on
sejak 1 April 2010, jasa pembiayaan sharia principles are not subject to VAT.
berdasarkan prinsip syariah yang tidak
dikenai PPN.
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Pada tanggal 25 Mei 2010, Pemerintah On May 25, 2010, the Government issued
menerbitkan UU No. 2 tahun 2010 tentang Law No. 2 of 2010 concerning
Perubahan atas Undang-Undang Nomor Amendments to Law Number 47 of 2009
47 Tahun 2009 tentang Anggaran concerning the State Budget (APBN)
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Budget Year 2010, which states that
Tahun Anggaran 2010, yang menyatakan Murabahah VAT of sharia banks (including
bahwa PPN murabahah Bank syariah Bank Bukopin), is borne by the
(termasuk Bank Bukopin), ditanggung oleh Government, with a budget plafond for
Pemerintah, dengan pagu anggaran untuk Bank Bukopin of Rp76,414.
Bank Bukopin sebesar Rp76.414.
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Berdasarkan pada UU No. 2 tahun 2010 Based on Law No. 2 of 2010 and PMK No.
dan PMK No. 251/PMK.011/2010 tersebut, 251/PMK.011/2010, on March 22, 2017,
pada tanggal 22 Maret 2017, Bank the Bank submitted an application for the
mengajukan permohonan pengembalian return of excess tax payments that should
atas kelebihan pembayaran pajak yang not be payable under Article 17 paragraph
seharusnya tidak terutang berdasarkan (2) of Law No. 6 of 1983 concerning
Pasal 17 ayat (2) Undang-undang No. 6 General Provisions and Procedures for
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Taxation as amended several times, the
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah latest by Law No. 16 of 2009. On April 7,
beberapa kali diubah terakhir dengan 2017, the Directorat General of Taxation
Undang-undang No. 16 Tahun 2009. Pada (DGT) rejected the Bank's request. In
tanggal 7 April 2017, Direktorat Jenderal connection with the refusal, the Bank filed a
Pajak (DJP) menolak permohonan Bank. claim with the Tax Court.
Sehubungan dengan penolakan tersebut,
Bank mengajukan gugatan ke Pengadilan
Pajak.
Pada tanggal 13 Februari 2018, Bank telah On February 13, 2018, the Bank has
menerima keputusan Pengadilan Pajak accepted the decision of the Tax Court to
yang menolak gugatan Bank. Atas reject the Bank's claim. For the decision,
keputusan tersebut, pada tanggal on April 30, 2018, the Bank has submitted
30 April 2018, Bank telah mengajukan a request for a judicial review to the
permohonan peninjauan kembali ke Supreme Court.
Mahkamah Agung.
Dengan ditolaknya permohonan Bank atas Due to the rejection by the Supreme Court
sengketa PPN murabahah Tahun 2003, for the VAT murabahah years 2003, 2004,
2004, dan 2006 oleh Mahkamah Agung, and 2006, the Bank will write a letter to the
maka Bank akan membuat surat kepada Minister of Finance of the Republic of
Menteri Keuangan Republik Indonesia Indonesia requesting legal guidance on the
memohon petunjuk hukum atas refund of the overpayment of VAT tax that
pengembalian kelebihan pembayaran should not have been owed.
pajak PPN yang seharusnya tidak
terutang.
Atas sengketa pajak ini, Bank telah As due to this tax dispute, the Bank has
membentuk cadangan sebesar 100%. formed a reserve of 100%.
2010 2010
Pada tahun 2015, Bank telah menerima In 2015, the Bank has received the results
hasil pemeriksaan pajak dari Kantor Pajak of a tax audit from the Tax Office in
sehubungan dengan PPh, Pajak connection with Income Tax, Corporate
Penghasilan Badan, dan PPN untuk tahun Income Tax and VAT for the 2010 tax year.
pajak 2010. Dari hasil pemeriksaan pajak, From the tax audit results, the Tax Office
Kantor Pajak telah menerbitkan beberapa has issued several SKPKB and STP,
SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (STP), totaling Rp36,723. The SKPKB and Tax
total sebesar Rp36.723. SKPKB dan STP Collection Letter (STP), totaling Rp36,723.
sebesar Rp36.723 tersebut seluruhnya The SKPKB and STP amounting to
sudah dilunasi oleh Bank. SKPKB yang Rp36,723 will have been fully paid by the
tidak disetujui dan diajukan Keberatan oleh Bank. SKPKB that was not approved and
Bank total senilai Rp27.995 yang terdiri submitted by the Bank for objection valued
dari SKPKB PPN senilai Rp1.359, SKPKB amounting to Rp27,995, consisting of
PPh Pasal 4 ayat (2) senilai Rp197 dan SKPKB VAT of Rp1,359, SKPKB income
SKPKB PPh Badan senilai Rp26.439. tax Article 4 paragraph (2) of Rp197 and
Pembayaran atas SKPKB yang diajukan SKPKB Corporate income tax amounting to
Keberatan dicatat sebagai Uang Muka. Rp26,439. Payments for SKPKB submitted
Setelah Bank mengajukan Keberatan, for Objection are recorded as Advances.
pada bulan April 2016, DJP melakukan After the Bank submits an objection, in April
pembetulan secara jabatan atas SKPKB 2016, the DGT carries out office corrections
PPN yang sedang diajukan Keberatan on the VAT SKPKB that are being
(masa Juni, Juli, Agustus, November, dan submitted for Objections (during June, July,
Desember), baik terhadap nominal August, November and December), both
maupun objek koreksi (sengketa). for nominal and correction objects
(disputes).
Terhadap SKPKB PPN masa Juni, Juli, Regarding VAT SKPKB for June, July,
Agustus, dan November, DJP mengubah August, and November, DGT changed the
nilai PPN Yang Masih Harus Dibayar dari value of the VAT that must be paid from
semula total Rp1.359 menjadi Rp1.078. the original amount of Rp1,359 to Rp1,078.
Terhadap SKPKB PPN masa Desember For December, VAT SKPKB amounting to
senilai Rp662, DJP melakukan pembetulan Rp662, the DGT made a correction to
menjadi SKP Nihil. Nominal sebesar become Nil Tax Assessment. The nominal
Rp662 yang sudah dibayar oleh Bank amounting of Rp662 that has been paid by
tersebut, telah dikembalikan dan efektif the Bank, has been returned and
diterima Bank. effectively received by the Bank.
Atas jumlah keberatan PPh Badan yang For the number of objections to the
tidak disetujui senilai Rp21.326, Bank telah unapproved corporate income tax
mengajukan banding. Atas surat amounting to Rp21,326, the Bank has filed
keputusan keberatan PPN, Bank juga telah an appeal. For the VAT objection letter, the
mengajukan banding yang isinya konsisten Bank has also filed an appeal that is
dengan keberatan yang diajukan Bank, consistent with the objection filed by the
baik menyangkut nominal maupun objek Bank, both concerning the nominal and the
sengketa. object of the dispute.
Pada tanggal 24 September 2019, Bank On September 24, 2019 the Bank received
menerima Surat Keputusan Pengadilan the Tax Court Decree on the VAT Appeal,
Pajak atas Banding PPN, dengan hasil with the result agreeing to all of the
menyetujui seluruh permohonan Banding Appeals submitted by the Bank.
yang diajukan Bank.
Pada tanggal 24 September 2019, Bank On September 24, 2019, the Bank also
juga menerima Surat Keputusan received the Tax Court Decree on
Pengadilan Pajak atas Banding PPh Corporate Income Tax Appeals, with the
Badan, dengan hasil menyetujui sebagian result agreeing some of the Appeals
permohonan Banding yang diajukan Bank, submitted by the Bank, amounting to
yaitu sebesar Rp21.242 (yang tidak Rp21,242 (of which Rp 84 was not
disetujui Rp 84). approved).
2013 2013
Pada tanggal 27 Agustus 2018, Bank telah On August 27, 2018, the Bank has
menerima beberapa SKP Nihil, SKPKB, received Notices of Nil Tax Assessment,
dan STP atas pemeriksaan PPN tahun SKPKB and STP for VAT assessment
pajak 2013. Total nilai SKPKB dan STP fiscal year 2013. The total amount of
adalah Rp3.638 dan seluruhnya telah SKPKB and STP is Rp3,638 which has
dibayar pada tahun 2018. Dari total been fully paid. From the total amount of
SKPKB dan STP senilai Rp3.638 tersebut, Rp3,638, the amount being approved and
jumlah yang disetujui dan tidak diajukan didn’t request the objection is Rp1,568. For
keberatan adalah sebesar Rp1.568. Atas the rest amount of SKPKB amounting to
SKPKB yang tidak disetujui dan diajukan Rp2,069, which is not approved, the Bank
keberatan sebesar Rp2.069 pada tanggal filed the objection on November 21, 2018.
21 November 2018, Bank telah On September 23, 2019, the Bank had
mengajukan keberatan. Pada tanggal accepted the objection decision, with the
23 September 2019, Bank telah menerima result of rejecting the Bank's objection
keputusan keberatan, dengan hasil request.
menolak permohonan keberatan Bank.
Atas sengketa pajak ini, Bank telah As due to this tax dispute, the Bank has
membentuk cadangan sebesar 100%. formed a reserve of 100%.
2016 2016
Pada tanggal 30 Agustus 2019, Bank dan On August 30, 2019, the Bank and the Tax
Pemeriksa melakukan pembahasan akhir Auditor conducted a final discussion of the
hasil pemeriksaan yang diikuti dengan audit results which was followed by signing
penandatanganan Berita Acara Official Report of Investigation, Summary
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, of the Final Discussion result and Minutes
Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir dan of Discussion.
Risalah Pembahasan.
Bank telah menerima SKP dan STP atas The Bank received SKP and STP of tax
hasil pemeriksaan seluruh jenis pajak (PPh audit results in all aspects (Corporate
Badan, PPh dan PPN) untuk tahun pajak Income Tax, Witholding Tax and VAT) for
2016. fiscal year 2016.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Based on the tax audit result, from total of
dari total permohonan restitusi PPh badan corporate income tax refund requested by
yang diajukan Bank (Rp159.087), Kantor the Bank (Rp159,087), Tax Office only
Pajak menyetujui sebagian besarnya, yaitu approved Rp143,281. The Bank has
Rp143.281. Bank telah menerima restitusi received the tax refund on February 4,
pajak tersebut pada tanggal 4 Februari 2020 amounted to Rp119,749, while for
2020 sebesar Rp119.749, sedangkan the rest amounted to Rp23,532 was
sisanya sebesar Rp23.532 compensated with various taxes payable
dikompensasikan dengan berbagai utang and STP for fiscal year of 2014-2018.
pajak dan STP untuk tahun pajak 2014-
2018.
Total nilai SKPKB dan STP yang Total amount of SKPKB and STP that were
diterbitkan oleh Kantor Pajak untuk PPh released by the tax office for withholding
dan PPN adalah sebesar Rp26.306. tax and VAT amounted to Rp26,306.
Sedangkan SKPKB yang tidak disetujui Whereas SKPKB not agreed by the Bank
oleh Bank adalah senilai Rp15.250 terdiri amounting to Rp15,250 consisting of
dari SKPKB PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, SKPKB Article 23, Article 26, and VAT. All
dan PPN. Seluruh SKPKB yang tidak disagreed SKPKB have been paid by the
disetujui tersebut telah dilunasi oleh Bank Bank on October 8, 2019. For the not
pada tanggal 8 Oktober 2019. Atas SKPKB agreed SKPKB, the Bank has filed an
yang tidak disetujui tersebut, Bank telah Objection on December 6, 2019 for the
mengajukan Keberatan pada tanggal amount of Rp8,079.
6 Desember 2019 dengan nilai sengketa
sebesar Rp8.079.
Pada tanggal 12 Agustus 2020, Bank telah On August 12, 2020, the Bank had
menerima keputusan keberatan, dengan accepted the objection decision, with the
hasil menolak permohonan keberatan. result of rejecting objection request.
Atas sengketa pajak ini, Bank telah As due to this tax dispute, the Bank has
membentuk cadangan sebesar 100%. formed a reserve of 100%.
2017 2017
Pada tanggal 26 April 2019, Bank telah On April 26, 2019, Bank received SKP and
menerima Surat SKP dan STP atas hasil STP of tax assessment in all aspects
pemeriksaan seluruh jenis pajak (PPh (Corporate Income Tax, Withholding Tax,
Badan, PPh dan PPN) untuk tahun pajak and VAT) for fiscal year 2017.
2017.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Based on the tax asessment’s result, the
Kantor Pajak menyetujui seluruh Tax Office approved all of the Corporate
permohonan restitusi PPh Badan yang Income Tax refund submitted by the Bank,
diajukan oleh Bank, total senilai amounting to Rp162,472. The
Rp162.472. Lebih bayar sebesar overpayment for amount Rp162,472 has
Rp162.472 tersebut telah efektif diterima been received by the Bank in July 2019.
oleh Bank pada bulan Juli 2019.
Total nilai SKPKB dan STP yang Total amount of SKPKB and STP released
diterbitkan oleh DJP untuk Pph dan PPN by the the DGT for Withholding Tax and
adalah sebesar Rp18.065. Seluruh SKPKB VAT amounting to Rp18,065. All of the
dan STP tersebut telah dilunasi oleh Bank. SKPKB and STP already fully paid by the
SKPKB yang tidak disetujui dan diajukan Bank. The amount disapproved SKPKB
Keberatan oleh Bank adalah senilai are being submitted by the Bank for
Rp3.688, terdiri dari SKPKB PPN. objecting amounting to Rp3,688, consisting
Pembayaran atas SKPKB yang diajukan of VAT SKPKB. Payments for it, was
Keberatan dicatat sebagai Uang Muka. recorded as Advanced. Until the date of
Sampai dengan tanggal laporan keuangan these consolidated financial statements’
konsolidasian diterbitkan, proses released, the objection is still ongoing.
keberatan masih berlangsung.
Atas sengketa pajak ini, Bank telah As due to this tax dispute, the Bank has
membentuk cadangan sebesar 100%. formed a reserve of 100%.
21. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 21. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali Agreements to Repurchase
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli Marketable securities sold with agreements to
kembali pada tanggal 31 Desember 2020 dan repurchase as of December 31, 2020 and 2019
2019 terdiri dari: are as follow:
21. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 21. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali (lanjutan) Agreements to Repurchase (continued)
31 Desember 2020/December 31, 2020
Harga beli Bunga belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah/
Government Bonds
21. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 21. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali (lanjutan) Agreements to Repurchase (continued)
Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah/
Government Bonds
-Seri/Series 91 hari/ 7 Des. 2020/ 8 Mar. 2021/
Repo SUN FR 63 91 days Dec 7, 2020 Mar 8, 2021 4,05% 49.659 (376) 49.283
-Seri/Series 91 hari/ 7 Des. 2020/ 8 Mar. 2021/
Repo SUN FR 79 91 days Dec 7, 2020 Mar 8, 2021 4,05% 11.141 (84) 11.057
-Seri/Series 91 hari/ 15 Des. 2020/ 16 Mar. 2021/
Repo SUN FR 77 91 days Dec 15, 2020 Mar 16, 2021 4,05% 107.001 (906) 106.095
-Seri/Series 91 hari/ 15 Des. 2020/ 16 Mar. 2021/
Repo SUN FR 74 91 days Dec 15, 2020 Mar 16, 2021 4,05% 37.207 (315) 36.892
-Seri/Series 91 hari/ 15 Des. 2020/ 16 Mar. 2021/
Repo SUN FR 71 91 days Dec 15, 2020 Mar 16, 2021 4,05% 29.235 (247) 28.988
-Seri/Series 91 hari/ 15 Des. 2020/ 16 Mar. 2021/
Repo SUN FR 43 91 days Dec 15, 2020 Mar 16, 2021 4,05% 21.955 (186) 21.769
-Seri/Series 91 hari/ 15 Des. 2020/ 16 Mar. 2021/
Repo SUN FR 53 91 days Dec 15, 2020 Mar 16, 2021 4,05% 102.064 (864) 101.200
-Seri/Series 14 hari/ 28 Des. 2020/ 11 Jan. 2021/
Repo SUN FR 64 14 days Dec 28, 2020 Jan 11, 2021 4,03% 144.407 97 144.504
3.188.202 (15.223) 3.172.979
Bank Indonesia
Sukuk Pemerintah/
Government Sharia Bonds
-Seri/Series 39 hari/ 26 Nov. 2020/ 4 Jan. 2021/
Repo SUKUK PBS 17 39 days Nov 26, 2020 Jan 4, 2021 4,05% 137.079 (77) 137.002
-Seri/Series 28 hari/ 16 Des. 2020/ 13 Jan. 2021/
Repo SUKUK PBS 11 28 days Dec 16, 2020 Jan 13, 2021 4,05% 151.343 (238) 151.105
-Seri/Series 91 hari/ 3 Nov. 2020/ 2 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 22 91 days Nov 3, 2020 Feb 2, 2021 4,32% 156.208 (632) 155.576
-Seri/Series 182 hari/ 6 Agu. 2020/ 4 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 5 182 days Aug 6, 2020 Feb 4, 2021 4,33% 85.274 (363) 84.911
-Seri/Series 182 hari/ 6 Agu. 2020/ 4 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 5 182 days Aug 6, 2020 Feb 4, 2021 4,35% 85.287 (365) 84.922
-Seri/Series 182 hari/ 6 Agu. 2020/ 4 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 5 182 days Aug 6, 2020 Feb 4, 2021 4,38% 85.295 (367) 84.928
-Seri/Series 91 hari/ 10 Nov. 2020/ 9 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 14 91 days Nov 10, 2020 Feb 9, 2021 4,40% 49.728 (243) 49.485
-Seri/Series 91 hari/ 10 Nov. 2020/ 9 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 3 91 days Nov 10, 2020 Feb 9, 2021 4,33% 47.391 (231) 47.160
-Seri/Series 91 hari/ 10 Nov. 2020/ 9 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 21 91 days Nov 10, 2020 Feb 9, 2021 4,33% 27.794 (136) 27.658
-Seri/Series 91 hari/ 10 Nov. 2020/ 9 Feb. 2021/
Repo SUKUK PBS 12 91 days Nov 10, 2020 Feb 9, 2021 4,33% 2.978 (15) 2.963
21. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 21. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali (lanjutan) Agreements to Repurchase (continued)
31 Desember 2020/December 31, 2020
Harga beli Bunga belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Bank Indonesia
Sukuk Pemerintah/
Government Sharia Bonds
21. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 21. Marketable Securities Sold with
Dibeli Kembali (lanjutan) Agreements to Repurchase (continued)
31 Desember 2020/December 31, 2020
Harga beli Bunga belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Bank Indonesia
Sukuk Pemerintah/
Government Sharia Bonds
21. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji 21. Marketable Securities Sold with Agreements
Dibeli Kembali (lanjutan) to Repurchase (continued)
Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah/
Government Bonds
-Seri/Series 14 hari/ 23 Des 2019/ 6 Jan 2020/
Repo SUKUK PBS012 days Dec 23, 2019 Jan 6, 2020 5,27 419.616 (368) 419.248
-Seri/Series 7 hari/ 30 Des 2019/ 6 Jan 2020/
Repo SUKUK PBS011 days Dec 30, 2019 Jan 6, 2020 5,25 312.152 (273) 311.879
-Seri/Series 7 hari/ 30 Des 2019/ 6 Jan 2020/
Repo SUKUK PBS022 days Dec 30, 2019 Jan 6, 2020 5,25 305.736 (267) 305.469
1.037.504 (908) 1.036.596
Bank mendapat fasilitas pinjaman dari The Bank received borrowing facility from
pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan government through Lembaga Pembiayaan
Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah Kementerian Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi
Koperasi dan UMKM dalam rangka dan UMKM related to distribution of low
penyaluran dana murah kepada Koperasi, cost fund to Cooperatives, Swamitra, and
Swamitra, dan Usaha Kecil dan Small Medium Enterprise. This agreement
Menengah. Perjanjian ini ditandatangani was signed on November 30, 2015 with
pada tanggal 30 November 2015 dengan plafond of Rp189,250 and a term of 60
plafon Rp189.250 dan jangka waktu 60 months since disbursement date. This
bulan dari tanggal pencairan. Pinjaman ini facility bears interest rate at 4% per annum
dikenakan tingkat bunga 4% setahun, with quarterly payment of principal and
dengan pembayaran kewajiban pokok monthly payment of interest. As of
dibayar 3 bulan sekali dan untuk bunga December 31, 2020 and 2019 the
dibayarkan setiap bulan. Pada tanggal outstanding balance of this borrowing
31 Desember 2020 dan 2019 saldo amounted to RpNill and Rp25,244,
pinjaman ini adalah sebesar RpNihil dan respectively.
Rp25.244.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019 the
2019, saldo pinjaman ini masing-masing outstanding balance of this borrowing is
sebesar Rp476.600. amounted to Rp476,600, respectively.
Bank memberikan jaminan berupa fidusia The Bank provides collateral on form of
aset atas keuangan KPR, yaitu fiduciary of Housing Loan Facilities, that is
tagihan/piutang yang akan ada saat ini bills/receivables that will exist at this time
dan/atau akan ada di kemudian hari yang and/or will be available later obtained from
diperoleh dari penerbitan KPR, termasuk the issuance of the Housing Loan
hak agunan yang melekat padanya. Facilities, including the collateral rights
attached to them.
Bank memperoleh fasilitas pinjaman terkait Bank received borrowing facility in relation
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) with Housing Loan Facilities based
berdasarkan perjanjian No. PER/47/ on deed No. PER/47/02201 and
022011 dan PKS. 109/DIR-GMBM/11/2011 PKS. 109/DIR-GMBM/11/2011 dated
tanggal 16 Februari 2011. Fasilitas February 16, 2011. The borrowing facility
pinjaman ini diberikan oleh obtained from BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan (dahulu (formerly PT Jamsostek (Persero)) in
PT Jamsostek (Persero)) terkait relation with Housing Loan Facilities for
pemberian fasilitas Kredit Pemilikan Jamsostek members through the Bank to
Rumah (KPR) bagi peserta Jamsostek assist them in purchasing houses with
melalui Bank yang digunakan untuk support from Housing Advance Loan-
membantu pembelian rumah dengan Cooperation with (PUMP-KB) Bank facility.
dukungan fasilitas Pinjaman Uang Muka
Perumahan-Kerja Sama Bank (PUMP-KB).
Penyaluran dana akan dilakukan secara Fund distribution will be done in phases
bertahap sesuai dengan kebutuhan based on loan granting needs. The term of
penyaluran kredit. Jangka waktu fasilitas this facility is up to December 31, 2028
ini adalah sampai dengan 31 Desember with interest rate of 2% per annum.
2028 dengan tingkat bunga 2% per tahun. Installment shall be made every month in
Pembayaran angsuran dilakukan setiap 10 years after drawdown date. As of
bulan selama 10 tahun sejak tanggal December 31, 2020 and 2019 the
pencairan. Pada tanggal 31 Desember outstanding balance of this borrowing
2020 dan 2019 saldo pinjaman ini adalah amounted to Rp10,065 and Rp11,689,
sebesar Rp10.065 dan Rp11.689. respectively.
Fasilitas pinjaman yang diberikan ini This borrowing facility is intended to re-lent
adalah dalam rangka menyalurkan dan and distributed fund to finance renewable
mendistribusikan pinjaman untuk energy projects, with a specific focus on
membiayai proyek-proyek energi hydropower projects, geothermal energy
terbarukan dengan fokus utama pada projects, and biomass projects, based on
proyek-proyek tenaga air, proyek energi agreement NºCID 1036 OI E dated
panas bumi, dan proyek biomasa, February 11, 2014. This facility has a
berdasarkan perjanjian NºCID 1036 OI E maximum period until February 11, 2024
pada tanggal 11 Februari 2014. Jangka with interest rate at 4.78% per annum.
waktu fasilitas ini adalah sampai dengan Interest payment is made every 6 (six)
11 Februari 2024 dengan tingkat bunga months starting from February 11, 2015.
pinjaman adalah sebesar 4,78% per tahun. Meanwhile principal installment shall be
Pembayaran bunga dilakukan setiap 6 made every 6 (six) months starting from
(enam) bulanan yang dimulai pada tanggal August 11, 2018. As of December 31,
11 Februari 2015. Sedangkan, 2020 and 2019 the outstanding balance of
pembayaran angsuran pokok dilakukan this borrowing amounted to USD8,750,000
setiap 6 (enam) bulanan yang dimulai (Rp122,938) and USD11,250,000
pada tanggal 11 Agustus 2018. Pada (Rp156,178) (full amount), respectively.
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019,
saldo pinjaman adalah sebesar
USD8.750.000 (Rp122.938) dan
USD11.250.000 (Rp156.178) (nilai penuh).
g. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) g. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
i. Lain-lain i. Others
Pinjaman digunakan untuk pembiayaan The borrowings were for motor vehicle
kendaraan bermotor kepada konsumen consumer financing which are guaranteed
dan dijamin oleh piutang pembiayaan by consumer financing receivables
konsumen (Catatan 8o), dengan suku (Note 8o) with interest rate between 13% -
bunga bekisar 13% - 14% dan jangka 14% and maturity 3 – 4 years.
waktu 3 – 4 tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Bank On June 30, 2015 the Bank issued Shelf-
menerbitkan dan mencatatkan Obligasi registered Subordinated Bond II Bank
Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Bukopin Tranche I Year 2015 amounting to
Tahap I tahun 2015 sebesar Rp400.000 Rp400,000 which bears fixed interest rate
dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% 12% per annum and has 7 (seven) years
per tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) tenor since issuance date. The bond is
tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini listed on the Indonesia Stock Exchange.
dicatat di Bursa Efek Indonesia.
23. Surat Berharga yang Diterbitkan (lanjutan) 23. Securities Issued (continued)
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) The bond’s interest will be paid on
bulan. Pembayaran bunga obligasi quarterly basis. The first interest payment
pertama telah dilakukan pada tanggal 30 was made on September 30, 2015, while
September 2015, sedangkan pembayaran the last interest payment and due date of
bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh the bond’s principal will be made on
tempo pokok obligasi akan dilakukan pada June 30, 2022.
tanggal 30 Juni 2022.
Pada tanggal 28 Februari 2017, Bank On February 28, 2017, the Bank issued
menerbitkan dan mencatatkan Obligasi Shelf-registered Subordinated Bond II
Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Bank Bukopin Tranche II Year 2017
Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1.405.000 amounting to Rp1,405,000 which bears
dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% fixed interest rate 11% per annum and has
per tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) 7 (seven) years tenor since issuance date.
tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini The bond is listed on the Indonesia Stock
dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga Exchange. The bond’s interest will be paid
obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. on quarterly basis. The first interest
Pembayaran bunga obligasi pertama telah payment was made on May 29, 2017,
dilakukan pada tanggal 29 Mei 2017, while the last interest payment and due
sedangkan pembayaran bunga obligasi date of the bond’s principal will be made
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok on February 28, 2024.
obligasi akan dilakukan pada tanggal
28 Februari 2024.
Obligasi subordinasi ini tidak dijamin The bond is not guaranteed with specific
dengan suatu agunan khusus, akan tetapi collateral, but guaranteed with all assets of
dijamin dengan seluruh harta kekayaan the Bank, that exist in the present or in the
Bank, yang telah ada maupun yang akan future, whether fixed or non-fixed assets in
ada di kemudian hari, baik barang accordance with the provisions of article
bergerak maupun barang tidak bergerak 1131 and 1132 of the Civil Laws.
sesuai dengan ketentuan dalam pasal
1131 dan 1132 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata.
Selama tahun 2020 dan 2019, Bank telah During the years 2020 and 2019, the Bank
memenuhi ketentuan tentang pembatasan has fulfilled the clauses related to the
kewajiban sebagaimana disepakati dalam covenant and obligations according to the
Perjanjian Perwaliamanatan. Bonds Trustee Agreements.
23. Surat Berharga yang Diterbitkan (lanjutan) 23. Securities Issued (continued)
a. Berdasarkan jenis (lanjutan) a. By type (continued)
Selama tahun 2020 dan 2019, Bank telah During the years 2020 and 2019, the Bank
melakukan pembayaran bunga obligasi has paid the interest of the bond on a timely
secara tepat waktu. basis.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, the
2019, terdapat obligasi subordinasi Bank Bank’s subordinated bond is held by related
yang dimiliki oleh pihak berelasi dengan party with nominal amount of Rp86,650 and
nilai nominal masing-masing sebesar Rp54,650, respectively (Note 37).
Rp86.650 dan Rp54.650 (Catatan 37).
Untuk keperluan perhitungan rasio For the purpose of calculating the Capital
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Adequacy Ratio (CAR), the subordinated
(KPMM), obligasi subordinasi di atas bond is included as supplementary capital
diperhitungkan sebagai modal pelengkap after the Bank received approval letter from
setelah Bank menerima surat persetujuan Financial Services Authority No. S-
dari Otoritas Jasa Keuangan 56/PB.31/2015 dated July 7, 2015 and from
No. S-56/PB.31/2015 tanggal 7 Juli 2015 Bank Indonesia No. 14/24/DPB1/TPB1-4
dan dari Bank Indonesia No. dated March 14, 2012.
14/24/DPB1/TPB1-4 tanggal 14 Maret
2012.
Semua surat berharga yang diterbitkan All marketable securities issued are
adalah dalam mata uang Rupiah. denominated in Rupiah.
24. Estimasi Kerugian Komitmen dan 24. Estimated Losses on Commitments and
Kontinjensi Contigencies
24. Estimasi Kerugian Komitmen dan 24. Estimated Losses on Commitments and
Kontinjensi (lanjutan) Contingencies (continued)
Bunga masih harus dibayar merupakan beban Interests payable represent interest expense
bunga simpanan nasabah, simpanan dari bank for customer deposits, deposits from other
lain, pinjaman yang diterima, dan surat banks, borrowings, and securities issued.
berharga yang diterbitkan.
Titipan debitur merupakan dana dari debitur Debtor’s deposit represents fund from debtors
untuk administrasi kredit, seperti biaya notaris for loan administration, such as notary and
dan asuransi, yang akan dibayarkan kepada insurance expenses, which will be paid to third
pihak ketiga. parties.
Setoran jaminan merupakan titipan debitur Guarantee deposits represent debtor’s funds
terkait dengan penerbitan Bank garansi, for issuance of Bank guarantee, Letters of
Letters of Credit, Surat Kredit Berdokumen Credit, Domestic Letters of Credit (SKBDN),
Dalam Negeri (SKBDN), dan safe deposit box. and safe deposit box.
Lain-lain terdiri dari pendapatan provisi Letters Others consist of fees and commission from
of Credit yang diamortisasi sesuai dengan Letters of Credit which are amortized during
jangka waktu dan lain-lain. the period and others.
Pada tanggal 30 September 2018 dana On September 30, 2018 the proceed from
dari PUT IV seluruhnya telah dicatatkan LPO IV has been registered as increase in
sebagai peningkatan modal ditempatkan issued and fully paid capital. The funds
dan disetor penuh. Dana yang diperoleh obtained from the LPO IV amounted to Rp
dari hasil PUT IV sebesar 1462,214,340,120.
Rp 1.462.214.340.120.
Berdasarkan hasil keputusan rapat Dewan Based on the decisions of the Board of
Direksi dan Dewan Komisaris yang Directors and Board of Commissioners
dinyatakan dalam akta notaris No. 2 meetings which were covered by notarial
tanggal 8 Agustus 2018 dari Notaris deed No. 2 dated August 8, 2018 of Notary
Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH.,
M.H, jumlah modal ditempatkan dan the number of fully paid capital consists of
disetor penuh terdiri dari 21.337.978 21,337,978 common A shares with a total
saham kelas A dengan total sebesar value of Rp213,379,780,000 (full amount)
Rp213.379.780.000 (nilai penuh) dan and 11,641,054,305 common B shares with
11.641.054.305 saham kelas B dengan a total value of Rp1,164,105,430,500 (full
total sebesar Rp1.164.105.430.500 (nilai amount). These changes have
penuh). Perubahan ini telah diterima oleh been accepted by the Minister of Justice
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia and Human Rights of the Republic of
Republik Indonesia dengan Surat Indonesia with Decision Letter No. AHU-
Keputusan No. AHU-AH.01.03-0230683 AH.01.03-0230683 dated August 9, 2018.
tanggal 9 Agustus 2018.
Berdasarkan surat dari OJK Refer to a letter from OJK No. SR-20 / PB.3
No. SR-20/PB.3/2020 tanggal 21 Juli 2020 / 2020 dated 21 July 2020 regarding
perihal Penambahan Modal Melalui Capital Increase through Limited Public
Penawaran Umum Terbatas V dan Offering V and Capital Increase without
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Pre-emptive Rights, the Bank has obtained
Efek terlebih Dahulu, Bank telah approval from OJK to carry out Capital
mendapatkan persetujuan dari OJK untuk Increase without Pre-emptive Rights
melaksanakan Penambahan Modal Tanpa ("PMTHMETD"). The implementation of
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu LPO V and Non-Preemptive Private
(“PMTHMETD”). Pelaksaanaan PUT V Placement in order to improve financial
dan PMTHMETD dalam rangka perbaikan position on 1 (one) resilience package of
posisi keuangan merupakan 1 (satu) paket PT Bank KB Bukopin Tbk (formerly
penyehatan PT Bank KB Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk) Based on a letter
(dahulu PT Bank Bukopin Tbk). from OJK dated August 27, 2020
Berdasarkan surat dari OJK tanggal regarding The Affirmation of The
27 Agustus 2020 perihal Penegasan Implementation of Capital Increase without
Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Pre-Emptive Rights (“PMTHMETD”) (PT
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Bank KB Bukopin Tbk (dahulu PT Bank
(“PMTHMETD”) PT Bank KB Bukopin Tbk Bukopin Tbk) stated KB Kookmin Bank
(dahulu PT Bank Bukopin Tbk) Co., Ltd became the Sole Shareholder of
menyatakan bahwa KB Kookmin Bank PT Bank Bukopin Tbk with share
Co., Ltd menjadi Pemegang Saham ownership will be 67% and letter from PT
Tunggal PT Bank KB Bukopin Tbk Datindo Entrycom No. DE / IX / 20-5703
(dahulu PT Bank Bukopin Tbk) dengan dated September 2, 2020, the composition
kepemilikan saham akan menjadi 67% of the Bank's shareholders is Kookmin
dan surat dari PT Datindo Entrycom No. Bank Co., Ltd. 67.00%, PT Bosowa
DE/IX/20-5703 tanggal 2 September 2020, Corporindo 11.68%, the Republic of
komposisi pemegang saham Bank adalah Indonesia 3.18%, and 18.14% other
Kookmin Bank Co., Ltd. Sebesar 67,00%, shareholders. The funds raised in
PT Bosowa Corporindo 11,68%, Negara PMTHMETD were IDR 3,108,509,999,930.
Republik Indonesia 3,18%, dan pemegang
saham lainnya 18,14%. Dana yang
berhasil dihimpun dalam PMTHMETD
sebesar Rp3.108.509.999.930,-.
Semua saham yang dikeluarkan oleh All shares issued by the Bank entitle the
Bank adalah saham atas nama dan setiap holder to have 1 (one) vote per share.
saham mempunyai 1 (satu) hak suara.
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 33.138 exercise of share options - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 578 exercise of share options - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Limited
Penawaran Umum Terbatas I - neto 82.647 Public Offering I - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 3.133 exercise of share options - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 55.439 exercise of share options - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Limited
Penawaran Umum Terbatas II - neto 727.852 Public Offering II - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 6.838 exercise of share options - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 5.686 exercise of share options - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Limited
Penawaran Umum Terbatas III - neto 281.522 Public Offering III - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital arising from the
eksekusi opsi saham - neto 3.915 exercise of share options - net
Pembalikan cadangan opsi saham yang 8.599 Reversal of share option reverse which has
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Limited
Penawaran Umum Terbatas III - neto 330.028 Public Offering III - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Limited
Penawaran Umum Terbatas IV - neto 1.199.869 Public Offering IV - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Limited
Penawaran Umum Terbatas IV- neto 372.861 Public Offering V - net
Tambahan modal disetor yang berasal dari Additional paid-in-capital from Private
PMTHMETD - neto 1.472.452 Placement - net
Tambahan modal disetor berupa agio Additional paid-in capital arise from
saham berasal dari penerbitan saham issuance of shares in IPO, LPO I, LPO II,
pada saat IPO, PUT I, PUT II, PUT III PUT LPO III, LPO IV, LPO V and PP as follows:
IV, PUT V dan PMTHMETD sebagai
berikut:
28. Pendapatan Bunga dan Syariah 28. Interest and Sharia Income
Pendapatan bunga diperoleh dari: Interest income is derived from the following:
Rupiah: Rupiah:
Kredit yang diberikan 4.202.476 6.355.179 Loans
Surat-surat berharga 598.891 612.924 Marketable securities
Penempatan pada Placements with Bank
Bank Indonesia dan bank lain 79.397 169.106 Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indoensia 5.587 - Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 19.770 Current accounts with other banks
Surat-surat berharga yang dibeli Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali - 13.587 with agreements to resell
Tagihan lainnya 3.680 4.834 Other receivables
4.890.031 7.175.400
Mata uang asing: Forei gn c urrenc i es :
Kredit yang diberikan 54.513 81.152 Loans
Surat-surat berharga 1.567 1.710 Marketable securities
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain 1.130 29.116 Indonesia and other banks
Giro pada bank lain 79 974 Current accounts with other banks
Tagihan lainnya 859 1.109 Other receivables
58.148 114.061
Total pendapatan bunga 4.948.179 7.289.461 Total interest income
Pendapatan Syariah 360.187 475.397 Sharia income
Total 5.308.366 7.764.858 Total
Pendapatan bunga dan syariah berdasarkan Interest and sharia income based on the
klasifikasi aset keuangan adalah sebagai classification of financial assets is as follows:
berikut:
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit Interest income from loan include fees and
yang diberikan adalah provisi dan komisi yang commission related to lending activities
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit amortized using effective interest rate method
yang diamortisasi berdasarkan metode suku amounted to Rp155,051 and Rp199,219 for the
bunga efektif sebesar Rp155.015 dan years ended December 31, 2020 and 2019,
Rp199.219 untuk tahun-tahun yang berakhir respectively.
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
Termasuk dalam pendapatan syariah adalah Sharia income include income from sharia
pendapatan atas pembiayaan syariah dan financing and marketable securities.
surat-surat berharga.
29. Beban Bunga dan Syariah 29. Interest Expense and Sharia Charges
Beban bunga dan syariah berasal dari: Interest expense and sharia charges are
derived from the following:
29. Beban Bunga dan Syariah (lanjutan) 29. Interest Expense and Sharia Charges
(continued)
Sehubungan dengan liabilitas bank umum In connection with the commercial bank
yang dijamin oleh Program Penjaminan obligations guaranteed by Government
Pemerintah, Pemerintah Republik Indonesia Guarantee Program, the Indonesian
telah mendirikan, sebuah lembaga independen Government has established an independent
berdasarkan Undang-undang Republik institution in accordance with the Republic of
Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 Indonesia Law No. 24 year 2004 dated
September 2004. Berdasarkan peraturan ini, September 22, 2004. Under this Law, The
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin Deposit Guarantee Institution (Lembaga
dana masyarakat termasuk dana dari bank lain Penjamin Simpanan/LPS), guarantees third
dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, parties deposits including deposits from other
tabungan dan/atau bentuk lainnya yang banks in the form of demand deposits, time
dipersamakan dengan itu. deposits, certificates of deposit, saving
deposits and/or other equivalent forms.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden On October 13, 2008, the President of the
Republik Indonesia menetapkan Peraturan Republic of Indonesia approved Government
Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Regulation No. 66 Year 2008 regarding the
besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. amount of deposits guaranteed by LPS. Based
Berdasarkan peraturan tersebut, nilai on such regulation, the customers’ guaranteed
simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah deposit in a Bank which was previously
pada satu Bank yang semula berdasarkan regulated under Law No. 24 Year 2004
Undang-undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan amounted to a maximum of Rp100,000,000
maksimum Rp100.000.000 (nilai penuh) (full amount) was amended to a maximum of
diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000 Rp2,000,000,000 (full amount). As of
(nilai penuh). Pada tanggal 31 Desember 2020 December 31, 2020 and 2019, Bank was a
dan 2019, Bank adalah peserta dari program participant of above guarantee program.
penjaminan tersebut.
Bank telah melakukan pembayaran premi The Bank has paid the premium on the
Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Government Guarantee Program for Obligation
Kewajiban Pembayaran Bank Umum masing- of Commercial Banks amounting to Rp138,653
masing sebesar Rp138.653 dan Rp139.258 and Rp139,258 for the year ended in 2020 and
untuk tahun 2020 dan 2019 yang dicatat 2019, respectively, which was recorded as
sebagai beban pembiayaan lainnya. other financing charges.
30. Provisi dan Komisi Lainnya 30. Other Fees and Commissions
Imbalan jasa merupakan pendapatan yang Fees represent fees for electricity, water,
berasal dari penerimaan imbalan atas telephone, tax, trade financing, and other
pembayaran listrik, air, telepon, pajak, payments made through the Bank and fees
transaksi perdagangan, dan lain-lain melalui from ATM transaction with other banks.
Bank dan pendapatan imbalan atas transaksi
ATM dengan bank lain.
Lain-lain merupakan pendapatan dari jasa-jasa Others consist of fees from services provided
yang diberikan oleh Bank yang antara lain by the Bank, which include among others
meliputi pendapatan jasa pelayanan nasabah income from customer service and credit card
dan transaksi kartu kredit. transactions.
32. Beban Umum dan Administrasi 32. General and Administrative Expenses
Beban umum dan administrasi terdiri dari : General and administrative expenses consist
of :
Penyusutan aset tetap (Catatan 12) 253.059 114.820 Depreciation of fixed assets (Note 12)
Perbaikan dan pemeliharaan 223.369 196.333 Repairs and maintenance
Alih daya 200.254 184.279 Outsourcing
Jasa profesional 193.560 150.747 Professional fees
Sewa 109.310 279.272 Rent
Komunikasi 74.574 83.506 Communications
Iklan dan promosi 64.447 73.707 Advertising and promotion
Listrik dan air 38.348 43.108 Electricity and water
Transportasi 37.139 52.780 Transportation
Pendidikan dan pelatihan 35.331 51.054 Education and training
Perlengkapan kantor 21.456 23.216 Office supplies
Pengiriman uang 21.428 26.215 Cash delivery
Interchange dan keanggotaan kartu 21.409 42.202 Card interchange and membership
Amortisasi piranti lunak (Catatan 14) 20.156 30.984 Amortization of software (Note 14)
Asuransi 9.776 9.349 Insurance
Transaksi ATM 4.731 5.742 ATM transactions
Lain-lain 413.654 399.374 Others
Total 1.742.001 1.766.688 Total
Interchange kartu merupakan biaya yang Card interchange is cost from the transaction
timbul dari transaksi kartu kredit dan debit of credit and debit cards with Visa Electron and
dengan Visa Electron dan MasterCard. MasterCard.
33. Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan 33. Salaries and Employee Benefits Expenses
Beban gaji dan tunjangan karyawan terdiri dari: Salaries and employee benefits expenses
consist of:
33. Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan 33. Salaries and Employee Benefits Expenses
(lanjutan) (continued)
Berikut ini adalah beban gaji dan tunjangan- Outlined below are asalaries other benefits for
tunjangan untuk pengurus dan pejabat the management and executive officers
eksekutif (Catatan 37): (Note 37):
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Rp Rp
Dewan Komisaris 11.170 12.108 Board of Commissioners
Direksi 21.674 25.444 Board of Directors
Lain-lain *) 63.627 68.614 Others *)
96.471 106.166
Pajak 7.028 14.224 Tax
Total 103.499 120.390 Total
*) Termasuk pejabat eksekutif, komite audit, dan lain- *) Including executive officers, audit committee, and
lain. others.
Lain-lain terdiri dari denda yang timbul dari Others consist of tax penalty, loan commitment
transaksi perpajakan, komitmen kredit, dan penalty, and others.
lain-lain.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada For the years ended December 31, 2020
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, and 2019 there are no interest incomes
tidak terdapat pendapatan bunga dari from transactions with a single external
salah satu konsumen eksternal yang customer amounted to 10% or more of the
mencapai 10% atau lebih dari total Bank’s total interest.
pendapatan bunga Bank.
31 Desember/December 31
2020 2019
% Rp % Rp
(ii) Laba (rugi) operasional konsolidasian (ii) Consolidated operating income (loss)
31 Desember/December 31
2020 2019
% Rp % Rp
(iii) Laba (rugi) bersih konsolidasian (iii) Consolidated net income (loss)
31 Desember/December 31
2020 2019
% Rp % Rp
(ii) Laba (rugi) operasional konsolidasian (ii) Consolidated operating income (loss)
31 Desember/December 31
2020 2019
% Rp % Rp
(iii) Laba (rugi) bersih konsolidasian (iii) Consolidated net income (loss)
31 Desember/December 31
2020 2019
% Rp % Rp
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan Entitlements
Beban pensiun iuran pasti yang telah Defined contribution pension expense that was
dibebankan pada laba rugi untuk tahun-tahun charged to the profit or loss for the years
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 ended December 31, 2020 and 2019, are
dan 2019, masing-masing sebesar Rp52.224 amounted to Rp52,224 and Rp33,132,
dan Rp33.132. respectively.
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan (lanjutan) Entitlements (continued)
Sejak tanggal 20 Desember 2013, Bank Starting December 20, 2013, the Bank
memberikan asuransi kesehatan pensiun provides pension health insurance for
kepada karyawan yang telah memasuki usia employees and their spouses during 2 (two)
pensiun dan pasangannya selama 2 (dua) years after the employee’s pension date.
tahun setelah tanggal karyawan pensiun. Insurance benefits are granted by
Manfaat-manfaat asuransi diberikan melalui reimbursement system to the employees.
sistem penggantian kepada karyawan.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi The actuarial calculations for estimated
untuk kesejahteraan karyawan Bank employee service entitlement liabilities of the
saja pada tanggal 31 Desember 2020 dan Bank only as of December 31, 2020 and
31 Desember 2019 didasarkan atas laporan December 31, 2019 were based on PT
dari PT Milliman Indonesia No. 0657/MI-PA- Milliman Indonesia’s report No. 0657/MI-PA-
REP/HG/III/2021 tertanggal 30 Maret 2021 dan REP/HG/III/2021 dated March 30, 2021 and
No. 0263/MI-PA-REP/HG/III/2020 tertanggal report No. 0263/MI-PA-REP/HG/III/2020 dated
31 Januari 2020 dengan menggunakan January 31, 2020, respectively, using the
metode Projected Unit Credit. Projected Unit Credit Method.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi The actuarial calculation for estimated
untuk kesejahteraan karyawan BSB pada employee service entitlement liabilities of BSB
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, as of December 31, 2020 and 2019 were
didasarkan atas laporan dari PT Milliman based on PT Milliman Indonesia’s report dated
Indonesia masing-masing tertanggal March 19, 2021 and January 31, 2020,
19 Maret 2021 dan 31 Januari 2020 dengan respectively, using the Projected Unit Credit
metode Projected Unit Credit. Method.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi The actuarial calculation for estimated
untuk kesejahteraan karyawan untuk BF pada employee service entitlement liabilities of BF
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, as of December 31, 2020 and 2019 were
didasarkan atas laporan dari PT Milliman based on PT Milliman Indonesia’s report dated
Indonesia tertanggal masing-masing March 31, 2021 and January 31, 2020,
30 Maret 2021 dan 31 Januari 2020 dengan respectively, using the Projected Unit Credit
metode Projected Unit Credit Method.
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan The expenses recognized in the statement of
penghasilan komprehensif lain adalah sebgai profit or loss and other comprehensive income
berikut: were as follows:
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan (lanjutan) Entitlements (continued)
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja adalah The movements in the present value of
sebagai berikut: liabilities for employee benefits are as follows:
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan (lanjutan) Entitlements (continued)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas The following table demonstrates the sensitivity
kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan to a reasonably possible change in discount
tingkat kenaikan gaji sebesar 1%, dengan rates and salary increment rate amounting to
variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini 1%, with all other variables held constant, of
liabilitas imbalan kerja karyawan: the present value of employee benefits liability:
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari Expected maturity analysis of undiscounted
imbalan pasca-kerja yang tidak terdiskonto post employment benefit as of December 31,
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 2020 and 2019 are as follows:
adalah sebagai berikut:
36. Program Dana Pensiun dan Kesejahteraan 36. Pension Plan and Employee Service
Karyawan (lanjutan) Entitlements (continued)
Tingkat Kematian Tabel TM IV- 2019/ Tabel TM IV- 2019/ Tabel TM III - 2010/ Tabel TM III - 2010/ Mortality rate
TM IV - 2019 Table TM IV - 2019 Table TM III - 2010 Table TM III - 2010 Table
Tingkat kecacatan 10% dari TM IV - 2019/ 10% dari TM IV - 2019/ 10% dari TM III - 2010/ 10% dari TM III - 2010/ Disability rate
10% from TM IV - 2019 10% from TM IV - 2019 10% from TM III - 2010/ 10% from TM III - 2010/
Tingkat pengunduran diri 4% pada usia 4% pada usia 4% pada usia 4% pada usia Resignation rate
30 tahun yang 30 tahun yang 30 tahun yang 30 tahun yang
menurun secara menurun secara menurun secara menurun secara
linear 0,1% linear 0,1% linear 0,1% linear 0,1%
sampai pada sampai pada sampai pada sampai pada
usia 49 tahun usia 49 tahun usia 49 tahun usia 49 tahun dan
menurun secara menurun secara menurun secara 1% untuk usia 50
linear 1% linear 1% linear 1% sampai 54 tahun/
sampai pada sampai pada sampai pada 4% up to
usia 49 tahun usia 49 tahun usia 49 tahun a ge 30 and
dan 1% untuk dan 1% untuk dan 1% untuk decreasing
umur 50 sampai 54/ umur 50 sampai 54/ umur 50 sampai 54/ linearly 0.1%
4% up to 4% up to 4% up to up to age 49
age 30 and age 30 and age 30 and and 1% for
decreasing decreasing decreasing ages 50 to 54
linearly 0.1% linearly 0.1% linearly 0.1%
up to age 49 up to age 49 up to age 49
decreasing decreasing decreasing
linearly 1% linearly 1% linearly 1%
up to age 49 up to age 49 up to age 49
and 1% for and 1% for and 1% for
ages 50 to 54 ages 50 to 54 ages 50 to 54
37. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak 37. Transactions and Balances with Related
Berelasi Parties
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, In the normal course of business, the Bank and
Grupnya melakukan transaksi-transaksi tertentu its subsidiaries entered into certain
dengan pihak-pihak berelasi. transactions with related parties.
Liabilitas Liabilities
Simpanan dari Bank Lain (Catatan 19) 2.810.000 - Deposit from other Banks (Note 19)
Deposito berjangka (Catatan 18) 49.094 53.434 Time deposits (Note 18)
Giro (Catatan 16) 57.253 49.489 Demand deposits (Note 16)
Tabungan (Catatan 17) 8.441 19.768 Savings deposits (Note 17)
Surat berharga yang diterbitkan
(Catatan 23) Securities issued (Note 23)
Dana Pensiun Bank Bukopin 85.150 51.150 Bukopin Bank Pension Fund
Direksi, Dewan Komisaris, Directors , Commissioners, Sharia
Dewan Pengawas Syariah, Supervisory Board, and
dan Pejabat Eksekutif 1.500 3.500 Executive Officers
Total liabilitas untuk pihak berelasi 3.011.438 177.341 Total related parties liabilities
Persentase terhadap total liabilitas 4,21% 0,19% Percentage to total liabilities
37. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak 37. Transactions and Balances with Related
Berelasi (lanjutan) Parties (continued)
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Des/
For the years ended Dec 31,
2020 2019
Rp Rp
©©nbn
Hubungan dengan pihak berelasi adalah The relationships with related parties are as
sebagai berikut: follows:
Dana pensiun Bank/The Bank’s pension fund Dana Pensiun Bank Bukopin
Manajemen dan karyawan kunci/ Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah,
Management and key employees dan Pejabat Eksekutif/Board of Directors,
Board of Comissioners, Sharia Supervisory Board,
and Excecutive Officers
Bank memiliki komitmen dan kontinjensi The Bank has commitments and contingencies
sebagai berikut: as follows:
31 Des 2020/ 31 Des 2019/
Dec 31, 2020 Dec 31, 2019
Komitmen Commitments
Tagihan Komitmen Commitments Receivables
Pembelian spot dan derivatif Outstanding spot and derivative
yang masih berjalan 10.322.612 171.771 purchased
Kontinjensi Contingencies
Tagihan Kontinjensi Contigent Receivables
Pendapatan bunga dalam Interest Income on non - pergorming
penyelesaian 2.495.935 1.651.026 loans
Bank KB Bukopin senantiasa memperhatikan Bank KB Bukopin at all the times pays
upaya untuk meningkatkan kesadaran risiko attention to the efforts to raise risk awareness
(risk awareness) dan memperkuat budaya and strengthen risk culture at all levels of Bank
risiko (risk culture) bagi seluruh jenjang employees, in order to be able to implement
pegawai Bank, agar dapat menerapkan risk management well and thoroughly in daily
pengelolaan risiko dengan baik dan secara banking operational activities. Therefore, Bank
menyeluruh dalam aktivitas operasional KB Bukopin seeks to implement an effective
perbankan sehari-hari. Oleh karena itu, Bank and comprehensive risk management system
KB Bukopin berupaya menerapkan sistem as an important aspect of the Bank in
manajemen risiko yang efektif dan managing the various risks faced by the Bank.
komprehensif sebagai aspek penting bagi Good risk management serves as an important
Bank dalam pengelolaan berbagai risiko yang factor for the Bank’s success in carrying out
dihadapi Bank. strategies and efforts to improve performance.
Pengelolaan risiko yang baik menjadi salah The management aims to protect the Bank
satu faktor penting atas keberhasilan Bank from potential losses arising from various
dalam menjalankan strategi dan upaya activities, as well as maintaining the level of
meningkatkan kinerja. Pengelolaan tersebut risk in accordance with the business strategies
bertujuan untuk melindungi Bank dari kerugian and directives that have been determined.
yang mungkin timbul diakibatkan dari berbagai Accordingly, the Bank maintains a balance
aktivitasnya, serta menjaga tingkat risiko agar between risk and benefits in order to produce
sesuai dengan strategi bisnis dan arahan yang sustainable long-term value growth for
telah dicanangkan. Karena itu, Bank menjaga shareholders.
keseimbangan antara risiko dan manfaat agar
menghasilkan pertumbuhan nilai jangka
panjang yang berkelanjutan bagi pemegang
saham.
Manajemen risiko mempunyai peranan penting Risk management has an important role in
dalam pengelolaan risiko Bank dan bersifat proactive and forward looking risk
proaktif serta forward looking dalam management in supporting sustainable bank
mendukung pertumbuhan dan kegiatan bisnis business growth and activities Risk in banking
Bank secara berkelanjutan. Risiko dalam context is a potential event, both expected and
konteks perbankan merupakan suatu potensi unexpected which negatively impacts bank
kejadian, baik yang diperkirakan (expected) income and capital. In implementing risk
maupun yang tidak diperkirakan (unexpected) management, PT Bank KB Bukopin refers to
yang berdampak negatif terhadap pendapatan the POJK No. 18/SEOJK.03/2016 on the
dan permodalan bank. Dalam menerapkan Implementation of Risk Management for
manajemen risiko, PT Bank KB Bukopin Commercial Banks.
berpedoman pada POJK No.
18/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, The risk management process includes
pengukuran, pemantuan dan pengendalian identifying, measuring, monitoring and
terhadap risiko yang melekat pada seluruh controlling risks inherent in all products and
produk dan aktivitas Bank. Dewan Komisaris activities of the Bank. Board of Commissioners
dan Dewan Direksi senantiasa meningkatkan and Board of Directors always increase active
pengawasan aktif dalam menerapkan supervision in implementing risk management.
manajemen risiko. Dalam melaksanakan tugas In carrying out this task, Board of Directors and
tersebut, Direksi dan Dewan Komisaris Board of Commissioners are supported by a
didukung oleh satuan kerja manajemen risiko risk management work unit, namely the
Departemen Enterprise Risk Management. . Enterprise Risk Management Department.
Selain itu, terdapat beberapa komite antara In addition, there are several committees,
lain Komite Manajemen Risiko, Komite including the Risk Management Committee,
Pemantau Risiko, Assets and Liabilities Risk Monitoring Committee, Assets and
Committee yang bertugas memberikan Liabilities Committee, which are tasked with
rekomendasi kepada Direksi dan Dewan providing recommendations to Board of
Komisaris dalam pengambilan keputusan dan Directors and Board of Commissioners in
penyusunan kebijakan manajemen risiko. making decisions and preparing risk
management policies.
Bank menggunakan konsep Enterprise Risk Bank using the concept of Enterprise Risk
Management (ERM) sebagai salah satu Management (ERM) as a comprehensive and
strategi manajemen risiko yang komprehensif integrated risk management strategy, which is
dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan acceptable to the business and operational
kebutuhan bisnis dan operasional Bank. needs of the Bank. The implementation of
Penerapan ERM akan memberikan nilai ERM will provide added value for the Bank and
tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders. The Bank will have a systematic
stakeholders. Bank akan memiliki kerangka and comprehensive risk management
kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan framework (credit risk, market risk and
menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar, dan operational risk) by linking capital management
risiko operasional) dengan menghubungkan and business process faced the whole risk that
pengelolaan modal dan proses bisnis dengan incurred.
risiko yang dihadapi.
Laporan profil risiko merupakan salah satu The risk profile report is one of factors in
faktor dalam penilaian tingkat kesehatan Bank. determining the Bank’s soundness rating
Bank wajib menyampaikan laporan profill risiko assessment. Banks are required to submit
triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, quarterly risk profille reports for positions in
September dan Desember kepada Otoritas March, June, September and December to the
Jasa Keuangan. Laporan disusun secara self Financial Services Authority.The report
assessment dengan menggunakan prepared based on self assessment using risk
pendekatan risiko (risk based Bank rating), based Bank rating, as regulated in Circular
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Letter of Financial Services Authority No.
Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2017 dated March 17, 2017
14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 regarding Assessment of Soundness Rating for
perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Commercial Bank.
Umum.
Dari hasil self assessment profil risiko Based on quarterly risk profile self assessment
triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas submitted to the Financial Services Authority
Jasa Keuangan, untuk posisi Desember 2020, for December 2020 position, The Bank's
peringkat risiko komposit Bank secara composite risk rating as a whole remains at the
keseluruhan tetap berada pada tingkat level of moderate.
moderate.
Risiko kredit adalah potensi kerugian finansial Credit risk is the potential financial loss which
yang diakibatkan oleh kegagalan dari caused by the failure of the borrower or
peminjam atau counterparty dalam memenuhi counterparty in fullfilling its obligations in
kewajibannya sesuai dengan kesepakatan. accordance with the agreement. Credit risk
Ekposur risiko kredit pada Bank terutama exposure at the Bank primarily arises from
muncul dari kegiatan perkreditan maupun lending activities as well as other activities
aktivitas lainnya seperti pembiayaan such as trade finance, treasury, and
perdagangan (trade finance), treasuri dan investment. Credit risk exposure can also
investasi. Eksposur risiko kredit juga dapat increase due to the concentrationof credit on
meningkat karena adanya konsentrasi kredit certain debtor, geographic, region, products,
pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis type of financing or business field. The
pembiayaan atau lapangan usaha tertentu. objectives of credit risk management is to
Tujuan dari pengelolaan risiko kredit adalah control and manage credit risk exposure within
mengendalikan dan mengelola eksposur risiko acceptable limits in accordance to risk appetite,
kredit dalam batasan yang dapat diterima, while optimizing the risk adjusted returns.
sekaligus memaksimalkan risk adjusted return. Credit organizations is continuously to be
Organisasi perkreditan terus disempurnakan refined with an emphasis on the "four eyes
dengan penekanan terhadap prinsip “empat principle" where credit decisions are made
mata” (four eyes principle) dimana keputusan based on two-sided decisions, business
kredit diambil berdasarkan keputusan dua sisi development and business risk.
yaitu pengembangan bisnis dan risiko bisnis.
Bank melakukan harmonisasi kebijakan kredit The Bank conducts credit policies
setelah penggabungan dan kaji ulang atas harmonization after merger and reviews the
kebijakan kredit secara periodik terutama jika credit policies periodically, especially if there
terdapat perubahan kondisi perekonomian, are any changes in market conditions, changes
perubahan peraturan dan/atau pendekatan in regulations and/or business approach.
bisnis.
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman The Bank has credit policies and guidelines, in
perkreditan, sesuai dengan ketentuan regulator accordance with regulatory provisions and
dan peraturan eksternal lainnya. other external regulations.
Pengelolaan risiko kredit mencakup aktivitas Credit risk management includes lending
penyaluran kredit serta eksposur risiko kredit activities and other credit risk exposures such
Iainnya seperti penempatan, pembelian surat- as placement, purchase of securities, and
surat berharga, dan penyertaan, yang dikelola investments, which are managed
secara komperehensif baik pada tingkat comprehensively at both portfolio and
portofolio maupun transaksi. transaction levels.
Bank mengimplementasikan berbagai model The Bank has implemented various models to
sesuai dengan standar regulasi Bank Indonesia fulfill the Bank Indonesia regulation standard
maupun best practice internasional. Bank or international best practices. The Bank has
mengembangkan model secara mandiri atau developed the models independently or by
bekerjasama dengan pihak ketiga. entering into an agreement with third parties.
Persetujuan fasilitas kredit dilakukan melalui Credit facility approval is carried out through
Komite Kredit dan/atau komite lainnya. the Credit Committee and/or other committees.
Komposisi dan formasi anggota komite kredit The composition and formation of credit
bergantung kepada fasilitas yang diajukan. committee members depend on the proposed
Komite Kredit dibentuk untuk membantu facilities. The Credit Committee is formed to
Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan help the Directors evaluate and/or provide
keputusan kredit sesuai batas wewenangnya credit decisions according to their authority
melalui Rapat Komite Kredit. limits through the Credit Committee Meeting.
Fungsi pokok Komite Kredit adalah: The main functions of Credit Committee are:
i. Memberikan persetujuan atau penolakan i. Approve or reject credit of financing in
kredit atau pembiayaan sesuai dengan accordance with the limits of authority or
batas wewenang atau jenis kredit atau type of credit or financing set by the
pembiayaan yang ditetapkan oleh direksi; board of directors; and
dan
ii. Melakukan koordinasi dengan Assets and ii. Coordinating with the Assets and
Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek Liabilities Committee (ALCO) in the
pendanaan Kredit atau pembiayaan. aspect of Credit or Financing funding. In
Dalam hal ALCO belum ada, komite Kredit the event that ALCO does not yet exist,
harus melakukan evaluasi atas aspek the Credit Committee must evaluate the
pendanaan kredit atau pembiayaan aspects of credit or financing funding and
tersebut dan secara berkala melaporkan periodically report in writing to the board
secara tertulis kepada direksi. of directors.
iii. Bila diperlukan dapat melakukan iii. If necessary, it can coordinate with units /
koordinasi dengan unit / fungsi didalam functions within the Bank regarding their
Bank terkait dengan kompetensinya. competence.
Untuk menjaga agar kualitas kredit tetap To monitor that credit quality is maintained, the
terjaga, Bank telah melakukan pemantauan Bank has carried out routine and consistent
rutin dan konsisten baik untuk setiap jenis monitoring of each type of credit (Commercial,
kredit (Komersial, UKM, Konsumer) maupun SME, Consumer) and the overall credit
portofolio kredit secara keseluruhan. portfolio.
Dalam rangka mengurangi eksposur risiko In order to reduce credit risk exposure, credit
kredit yang bermasalah dilakukan langkah restructuring measures have been carried out,
penyehatan kredit antara lain melalui among others, through restructuring, and steps
restruktur, dan langkah penyelesaian kredit to settle credit through taking over guarantees
melalui pengambil alihan jaminan hingga to the implementation of write-off. The process
pelaksanaan hapus buku. Proses pengelolaan of managing non-performing loans is regulated
kredit bermasalah diatur dalam kebijakan yang in specific policies, including the establishment
bersifat khusus, termasuk pembentukan unit of a special work unit that handles it. The Bank
kerja khusus yang menanganinya. Bank ensures the adequacy of reserves to cover
memastikan kecukupan pencadangan untuk potential losses arising from non-performing
menutup potensi kerugian yang timbul dari loans.
kredit bermasalah.
Untuk mengetahui ketahanan Bank dalam To understand the Bank's resilience in facing
menghadapi suatu skenario kejadian ekstrim a scenario of extreme events that may occur,
tetapi mungkin terjadi, Bank melakukan stress the Bank conducts stress tests regularly as
test secara berkala sehingga dapat melakukan part of early anticipation effort. In addition,
antisipasi lebih awal. Selain itu, Bank terus the Bank continues to increase risk
berupaya meningkatkan kesadaran risiko (risk awareness among all Bank employees.
awareness) pada seluruh karyawan Bank. Stress Testing is done at least 3 (three)
Stress Testing dilakukan minimal 3 (tiga) bulan months. As an effort of Bank in knowing the
sekali. Sebagai upaya Bank dalam mengetahui impact of macroeconomic weakness due to
dampak pelemahan makroekonomi akibat COVID-19 pandemic on NPL pandemic and
pandemi COVID-19 terhadap pandemi NPL capital resilience, Bank has conducted stress
dan ketahanan permodalan, Bank telah testing and has been submitted to Board of
melakukan stress testing dan telah Directors.
disampaikan kepada Direksi.
Untuk memperkuat pengendalian risiko kredit, To strengthen credit risk control, the Bank
Bank menerapkan manajemen risiko tidak applies risk management not only to risk taking
hanya pada risk taking unit namun juga pada units but also to supporting work units such as
unit kerja pendukung seperti fungsi analis credit analyst functions and Quality Assurance
kredit dan fungsi Quality Assurance. Fungsi functions. The function of the credit analyst is
analis kredit melakukan analisa terhadap to analyze the credit proposal while the Quality
proposal pengajuan kredit sementara fungsi Assurance function ensures that risk
Quality Assurance memastikan pelaksanaan management in the risk taking unit has been
manajemen risiko di risk taking unit telah running as it should.
berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam aset keuangan yang diakui di laporan For financial assets recognized in the
posisi keuangan konsolidasian, eksposur consolidated statements of financial position,
maksimum terhadap risiko kredit sama dengan the maximum exposure to credit risk generally
nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang equals their carrying amount. For bank
diterbitkan dan fasilitas Letter of Credit (LC) guarantees and irrevocable Letters of Credit
atau SKBDN yang tidak dapat dibatalkan, issued, the maximum exposure to credit risk is
eksposur maksimum terhadap risiko kredit the maximum amount that the Bank would
adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank have to pay if the obligations of the bank
jika kewajiban atas bank garansi yang guarantees and irrevocable Letters of Credit
diterbitkan dan fasilitas LC atau SKBDN yang issued are called upon. For credit
tidak dapat dibatalkan terjadi atau terealisasi. commitments, the maximum exposure to credit
Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum risk is the full amount of the unused committed
atas risiko kredit adalah sebesar jumlah loan facilities granted to customers.
fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh
fasilitas kredit yang telah disepakati
(committed) kepada nasabah.
Untuk kredit yang diberikan, Bank For the loans, Bank uses the collateral to
menggunakan agunan untuk meminimalkan minimize the credit risk. Loans in Bank are
risiko kredit. Berdasarkan klasifikasi, kredit classified into two major category:
Bank dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu:
1. Secured loans 1. Secured loans
2. Unsecured loans 2. Unsecured loans
Untuk Secured loans, Bank menetapkan jenis For secured loans, Bank determined the type
dan nilai agunan yang dijaminkan sesuai and value of collateral according to the loan
skema kredit. Jenis dari agunan terdiri dari: scheme. Types of collateral are as follows:
a. Physical collateral, antara lain tanah, a. Physical collateral, such as land, buildings
bangunan dan BPKB kendaraan motor. and proof of vehicle ownership.
b. Cash collateral, antara lain simpanan b. Cash collateral, such as deposits (savings,
(tabungan, giro dan deposito berjangka, current accounts, time deposit, gold)
emas), financial collateral (surat berharga). financial collateral (securities).
c. Lainnya, antara lain garansi, dan lembaga c. Others, such as guarantees, government
penjamin. guarantees and guarantee institution.
Apabila terjadi default (gagal bayar), Bank In times of default, Bank will use the collateral
akan menggunakan agunan tersebut sebagai as the last resort in recovering its investment.
pilihan terakhir untuk pemenuhan kewajiban
counterparty.
Di samping itu, Bank telah menerapkan PSAK Moreover, Bank has implemented SFAS No.
No. 71 dalam perhitungan Cadangan Kerugian 71 in calculating Allowance for Impairment
Penurunan Nilai (CKPN). Cadangan Kerugian Losses (CKPN). Allowance for Impairment
Penurunan Nilai (CKPN) dihitung untuk Losses (CKPN) calculated for financial
instrumen keuangan yang tergolong dalam instrument that include in Amortized Cost (AC)
Amortized Cost (AC) serta Fair Value Through and Fair Value Through Other
Other Comprehensive Income (FVOCI). Comprehensive Income (FVOCI) such as
Diantaranya adalah Penempatan pada Bank, Interbank Placement, securities, loans, Bank
Surat Berharga, Kredit yang Diberikan, Bank Guarantee, and trade finance product such as
Garansi, serta produk-produk Trade Finance Letter of Credit (LC) and SKBDN.
seperti Letter of Credit (L/C) dan SKBDN.
Tabel berikut menyajikan eksposur The following table presents the maximum
maksimum terhadap risiko kredit untuk exposure to credit risk of on-balance sheet
instrumen keuangan pada laporan posisi financial instruments and off-balance sheet
keuangan (on-balance sheet) dan rekening accounts, without taking into account any
administratif (off-balance sheet), tanpa collateral held or other credit
memperhitungkan agunan yang dimiliki enhancement:
atau perlindungan kredit lainnya:
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika Concentrations of credit risk arise when a
sejumlah nasabah bergerak dalam number of customers are engaged in
aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki similar business activities or activities
kegiatan usaha dalam wilayah geografis within the same geographic region, or
yang sama, atau memiliki karakteristik when they have similar characteristics.
sejenis.
Bank mendorong adanya diversifikasi dari The bank encourages the diversifications
portofolio kreditnya pada berbagai of its credit portfolio among a variety of
geografis dan sektor industri, geographic areas and industries, reflecting
mencerminkan profil risiko yang seimbang a well-balanced and healthy risk profile,
dan sehat, dan untuk fokus pada upaya and to focus marketing efforts toward
pemasaran terhadap industri dan nasabah potential industries and customers in order
yang potensial untuk meminimalisir risiko to minimize the credit risk. The Bank has
kredit. Bank telah menetapkan limit sets its industry concentration limit based
konsentrasi industri yang menentukan on industry risk level, projection of loan
berdasarkan tingkat risiko sektor industri, growth and availability of capital.
proyeksi pertumbuhan kredit dan juga
ketersediaan modal.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, the
2019, pengungkapan risiko kredit disclosure on the maximum credit risk by
maksimum berdasarkan konsentrasi concentration without taking into account
sebelum memperhitungkan agunan yang any collateral held and master netting
dimiliki dan perjanjian master netting agreement is as follow:
adalah sebagai berikut:
Eksposur kredit Bank kepada satu debitur The Banks’ credit exposure to a single
pada tanggal 31 Desember 2020 dan debtor as of December 31, 2020 and 2019
2019, masing-masing sebesar RpNihil dan is amounted to RpNill and Rp608,270,
Rp608.270 sebelum memperhitungkan respectively, before taking into account of
agunan dan perlindungan kredit lainnya. collateral and other credit enhancements.
Eksposur atas kredit ini dijamin oleh This exposure guaranted by the
Pemerintah Republik Indonesia. Government of the Republic of Indonesia.
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya c. Collateral and other credit enhancements
Bank menerapkan kebijakan untuk The Bank implements policies to mitigate
memitigasi risiko kredit, antara lain dengan credit risk, among others by asking for
meminta agunan sebagai jaminan collateral as guarantee for repayment of
pelunasan kredit jika jaminan berupa credit if the collateral is the main source of
sumber pembayaran utama debitur payment of the debtor based on cash
berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Bank flow. The Bank can accept various types
dapat menerima beragam jenis agunan of collateral that are regulated by risk
yang diatur oleh kebijakan mitigasi risiko. mitigation policies. The Bank generally
Umumnya Bank menerima jenis agunan accepted collateral in the form of cash and
dalam bentuk kas dan deposit, rumah deposits, residential, commercial and
tinggal, properti komersial dan industri serta industrial property and vehicles. The
kendaraan. Nilai agunan ditentukan collateral value is determined based on
berdasarkan hasil penilaian pada saat kredit the results of the appraisal at the time the
diberikan dan ditinjau ulang secara berkala credit is given and is regularly and
dan konsisten. consistently reviewed.
Untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah For mortgage facility (KPR), the Bank
(KPR), Bank mensyaratkan bahwa seluruh requires that all facilities should be
fasilitas harus ditunjang dengan agunan supported by collateral properties
properti (tanah/bangunan). Bank (land/building). The Bank applies the Loan-
memberlakukan aturan Loan-to-Value to-Value (“LTV”) regulation. Value of the
(LTV). Nilai agunan untuk KPR dihitung collateral for KPR is calculated based on
berdasarkan nilai agunan pada saat kredit the collateral value when credit is granted.
diberikan. Untuk fasilitas Kredit Pemilikan For auto loan facility (KPM), the Bank
Mobil (KPM), Bank mensyaratkan bahwa requires that all facilities should be
seluruh fasilitas harus ditunjang dengan supported by collateral vehicles. The Bank
agunan kendaraan tersebut. Bank applied the down payment rule, in
memberlakukan aturan uang muka (down accordance with the regulation imposed by
payment), sesuai dengan aturan yang the regulator.
diberlakukan oleh regulator.
Bank menetapkan rasio nilai agunan The Bank determines that the Collateral
terhadap plafon kredit yang diberikan coverage ratio to credit limit, granted at a
adalah minimal sebesar 1,25 : 1 dari nilai minimum at 1.25 : 1 of liquidation value.
likuidasi.
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank The quality of financial assets is managed
dengan menggunakan panduan dari Bank by the Bank using the guidance from Bank
Indonesia dan diungkapkan pada Catatan Indonesia and disclosed in Notes 4, 5, 6, 7,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 11 atas laporan 8, 9, 10 dan 11 to the consolidated
keuangan konsolidasian. financial statements.
Bank memiliki kebijakan terkait tingkat The Bank has policy related risk appetite
risiko yang akan diambil (risk appetite) dan and risk tolerance to maintain accurate and
toleransi risiko (risk tolerance) untuk consistent rating across the portfolio of
mempertahankan peringkat risiko di financial assets, so Bank will focused on
seluruh portofolio aset keuangan secara the applicable risks and the comparison of
akurat dan konsisten, sehingga Bank fokus credit exposures across all lines of
atas risiko dengan peringkat tertentu dan business, geographic regions, and
perbandingan eksposur kredit di seluruh products. The rating system is supported
lini bisnis, daerah geografis, dan produk. by a variety of financial analytics,
Sistem peringkat ini didukung oleh combined with processed market
berbagai analisis keuangan, information to provide the main inputs for
dikombinasikan dengan informasi pasar the measurement of counterparty risk. Risk
sebagai masukan utama untuk ratings are tailored to the various
pengukuran risiko pihak lawan categories and are derived in accordance
(counterparty). Peringkat risiko with the Bank Indonesia’s rating guidance
disesuaikan dengan berbagai kategori dan which are assessed and updated regularly.
ditentukan sesuai dengan panduan
peringkat Bank Indonesia yang dinilai dan
diperbaharui secara berkala.
Penempatan
Giro pada pada Bank
Bank Indonesia dan
Indonesia / bank-bank lain/
Current Giro pada bank Placements Tagihan Penyertaan Aset keuangan
accounts with lain/ Current with Bank akseptasi/ Kredit yang Saham/ lainnya/Other
Bank accounts with Indonesia and Efek-efek/ Acceptance diberikan/ Investments in financial
Indonesia other banks other banks Securities receivables Loans Shares assets* Jumlah/ Total
Tabel berikut adalah instrumen aset This table shows financial assets
keuangan (tidak termasuk tagihan dari instruments (not include due from other
cabang-cabang lain) berdasarkan stage branches) by stage with the allowance for
dengan jumlah cadangan kerugian impairment losses against each financial
penurunan nilai untuk setiap instrumen instruments under classification of
dengan klasifikasi biaya perolehan amortized cost and fair value through other
diamortisasi dan nilai wajar melalui comprehensive income as of December
penghasilan komprehensif lain pada 31, 2020
tanggal 31 Desember 2020.
31 Desember 2020/December 31, 2020
Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total
Dalam hal terdapat keraguan terhadap Where there is doubt on the ability of the
kemampuan nasabah untuk melakukan borrowers to meet contractual payments
pembayaran kontraktual pada saat jatuh when due, the terms of the loans might be
tempo, persyaratan kredit dapat renegotiated based on mutual agreement
dinegosiasikan kembali berdasarkan between the Bank and the borrowers.
kesepakatan antara Bank dan nasabah.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and financial liabilities
yang dapat saling hapus sesuai dengan subject to offsetting under enforceable
perjanjian induk untuk penyelesaian master netting agreements and similar
secara neto (master netting agreements) agreements as of December 31, 2020 and
atau perjanjian serupa per tanggal 2019 are as follows:
31 Desember 2020 dan 2019 adalah
sebagai berikut:
Dalam rangka mengidentifikasi risiko secara In order to identify the risk potential more
lebih akurat pada produk dan aktivitas Bank accurately towards the Bank’s products and
yang sensitif terhadap suku bunga pasar yang activity that were affected by market’s interest
dapat mempengaruhi tingkat risiko Bank dan rate which may affect risk level of the Bank and
untuk mewujudkan sistem perbankan yang to make a good sound practice, the Bank
sehat maka Bank perlu mengelola risiko suku needs to manage interest rate risk for both
bunga yang tidak hanya terbatas pada components either in the trading book or
komponen trading book namun juga pada Banking book component according to the
komponen banking book sesuai dengan prinsip conservatism principles.
kehati-hatian.
Pengelolaan risiko suku bunga dalam Interest The Interest Rate Risk in the Banking Book
Rate Risk In The (IRRBB) management is performed by
Banking Book (IRRBB) dilakukan dengan monitoring the movement of interest rate in
memperhatikan pergerakan suku bunga di market not in same direction with Banking
pasar yang berlawanan dengan posisi Banking Book Position that may impact the Bank’s
Book, yang berpotensi memberikan dampak capital and earning, in current condition and
terhadap permodalan dan rentabilitas the future.
(earnings) Bank, baik untuk saat ini maupun
pada masa mendatang.
Draft/April 9, 2021 paraf:
254
840 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
IRRBB bersumber dari 3 (tiga) aspek dasar IRRBB come from three basic aspects related
yang terkait dengan tingkat dan karakteristik to characteristic and structure of interest rate,
struktur suku bunga, serta dampak dari tingkat and also the impact of yield curve changes.
dan karakteristik tersebut terhadap perubahan The basic aspects are gap risk, basis risk, dan
atas kurva imbal hasil (yield curve). Ketiga option risk.
aspek dasar dimaksud adalah gap risk, basis
risk, dan option risk.
Dalam melakukan pengukuran risiko, Bank In measuring risks, the Bank has performed
melakukan stress test dengan beberapa stress tests based on several scenarios,
skenario, termasuk skenario terburuk (worst including the worst case scenario. This is
case scenario) untuk mengetahui tingkat intended to assess the Bank’s ability during
kemampuan Bank dalam menghadapi various levels of market movements to
berbagai tingkat pergerakan hingga kondisi abnormal market conditions. The stress test
pasar yang tidak normal. Hasil stress test results was used as a consideration in
tersebut digunakan sebagai pertimbangan determining changes in policies and limit
pada saat penetapan atau perubahan related to market risk. Stress testing is done
kebijakan dan limit risiko pasar. Stress testing every 3 (three) months or whichever is earlier
dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau in case there is an abnormal condition. The
periode yang lebih pendek jika terjadi kondisi Bank periodically performs back testing to
abnormal. Bank melakukan back testing untuk validate methodology, formula, model, and
validasi pada metodologi, formula, model, dan assumptions used on each scenario of risk
penggunaan asumsi pada setiap skenario measurement model.
dalam model pengukuran risiko.
Tabel berikut mengikhtisarkan eksposur risiko The table below summarizes the Bank’s
suku bunga Bank atas aset keuangan dan interest rate risk exposure on non-trading
liabilitas keuangan yang tidak untuk financial assets and liabilities as of
diperdagangkan pada tanggal 31 Desember December 31, 2020 and 2019 (Bank only).
2020 dan 2019 (Bank saja).
Penilaian risiko nilai tukar mata uang asing The foreign exchange risk valuation is
dilakukan dengan memperhatikan Posisi performed by monitoring the Net Open Position
Devisa Neto (PDN) dan volatilitas mata uang (NOP) and foreign exchange volatility
asing yang dikelola Bank. Pengendalian risiko maintained by the Bank. Risk control is
dilakukan melalui monitoring mutasi transaksi performed through monitoring the foreign
valuta asing di seluruh kantor cabang dan unit exchange transaction movement in all
bisnis. Informasi mengenai PDN diungkapkan branches and business units. The information
pada Catatan 42. related with NOP is disclosed in Note 42.
Tabel berikut mengindikasikan posisi aset dan The table below indicates the foreign
liabilitas moneter dalam mata uang asing yang currencies position of non-trading monetary in
tidak untuk diperdagangkan pada tanggal assets and liabilities as of December 31, 2020
31 Desember 2020 dan 2019, di mana Bank and 2019, which the Bank has significant
memiliki eksposur signifikan terhadap arus kas exposure against its forecast cash flows. The
masa depan. Analisa tersebut menghitung analysis calculates the effect of a reasonably
dampak pergerakan nilai tukar wajar yang possible movement of the currency rate
mungkin terjadi terhadap Rupiah, dengan against the Indonesian Rupiah, with all
seluruh variabel dianggap konstan, terhadap variables held constant, on the profit or loss
laba rugi (akibat perubahan nilai wajar aset (due to change in the fair value of currency
dan liabilitas moneter yang tidak untuk sensitive non-trading monetary assets and
diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai liabilities) (unaudited).
tukar) (tidak diaudit).
Draft/April 9, 2021 paraf:
257
843
Tabel berikut mengindikasikan posisi aset dan The table below indicates the foreign
liabilitas moneter dalam mata uang asing yang currencies position of non-trading monetary in
tidak untuk diperdagangkan pada tanggal assets and liabilities as of December 31, 2020
31 Desember 2020 dan 2019, di mana Bank and 2019, which the Bank has significant
memiliki eksposur signifikan terhadap arus kas exposure against its forecast cash flows. The
masa depan. Analisa tersebut menghitung analysis calculates the effect of a reasonably
dampak pergerakan nilai tukar wajar yang possible movement of the currency rate
mungkin terjadi terhadap Rupiah, dengan against the Indonesian Rupiah, with all
seluruh variabel dianggap konstan, terhadap variables held constant, on the profit or loss
laba rugi (akibat perubahan nilai wajar aset (due to change in the fair value of currency
dan liabilitas moneter yang tidak untuk sensitive non-trading monetary assets and
diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai liabilities) (unaudited).
tukar) (tidak diaudit).
31 Desember 2020/December 31, 2020
Kenaikan
(penurunan)
dalam nilai Sensitivitas Sensitivitas
tukar/ terhadap laporan terhadap
Increase laba rugi/ ekuitas/
(decrease) Sensitivity in Sensitivity
in exchange rate profit or loss in equity
Mata uang Currency
Dolar Amerika Serikat 10/(10) 7.44 / (7.44) - United States Dollar
Euro Eropa 10/(10) 6.47 / (6.47) - European Euro
Dolar Australia 10/(10) 3.06 / (3.06) - Australian Dollar
Yen Jepang 10/(10) 136.90 / (136.90) - Japanese Yen
Selain itu, Bank juga menghitung rasio Giro In addition, the Bank also calculates the
Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia Bank’s minimum Statutory Reserves (GWM)
dan Kas, Penyangga Likuiditas at Bank Indonesia and Cash, Macroprudential
Makroprudensial (PLM), dan Rasio Liquidity Buffer (PLM), and Macroprudential
Intermediasi Makroprudensial (RIM). Intermediation Ratio (RIM).
Terkait dengan POJK Nomor Related with the regulation of the Financial
50/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Services Authority No.50/POJK.03 / 2017
Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih concerning the Obligation of Net Stable
(Net Stable Funding Ratio) Bagi Bank Umum, Funding Ratio for Commercial Banks, the
Bank menyampaikan laporan NSFR secara Bank has submitted NSFR report on quarterly
triwulanan (individual) ke Otoritas Jasa (individual) to Financial Services Authority and
Keuangan dan mempublikasikan laporan published NSFR report to Bank's website.
NSFR triwulanan (individual) pada situs web Based on the calculation, the Company's
Bank. Berdasarkan perhitungan, NSFR Bank NSFR (individually) period December 2020 is
periode Desember 2020 sebesar 128,15%, 128,15%, which is above the minimum NSFR
berada diatas minimum NSFR yaitu 100%. that is 100%.
Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas Residual contractual maturities of financial
keuangan liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus The table below shows the expected
kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas undiscounted cash flows on the Bank’s
keuangan Bank berdasarkan jatuh tempo financial liabilities on the basis of their earliest
kontraktual yang terdekat pada tanggal laporan possible contractual maturity as at the
posisi keuangan konsolidasian. consolidated statement of financial position
date.
31 Desember 2020/December 31, 2020
Kurang dari Lebih dari Lebih dari
3 bulan/ 1 - 5 tahun/ 5 tahun/
Less than 3 - 12 bulan/ More than More than
Total 3 months months 1 - 5 years 5 years
Rp Rp Rp Rp Rp
Liabilitas segera 1.021.561 1.021.561 - - - Liabilities immediately payable
Simpanan nasabah 44.042.838 37.569.455 6.410.802 59.461 3.120 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 13.198.900 13.198.900 - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
yang dijual dengan janji sell with agreement
dibeli kembali - bruto 5.742.668 5.742.668 - - - to repurchase - gross
Surat berharga yang diterbitkan 1.800.104 - - - 1.800.104 Securities issued
Liabilitas akseptasi 66.182 22.962 43.220 - - Acceptance payable
Pinjaman yang diterima 3.953.365 2.946.180 550.000 281.427 175.758 Borrowings
Neto 69.825.617 60.501.726 7.004.022 340.888 1.978.982 Net
Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas Residual contractual maturities of financial
keuangan (lanjutan) liabilities (continued)
Secara berkala Bank melakukan kaji ulang The Bank on a regular basis reviews the
terhadap kebijakan dan limit risiko likuiditas. liquidity risk management policy and its limit.
Selain itu, Bank memiliki kebijakan contingency Futhermore, the Bank has contigency funding
funding plan sebagai pedoman bagi Bank plan policy as a guidance for the Bank to
untuk mengantisipasi situasi krisis likuiditas. overcome the situiation of liquidity crisis. In
Untuk mengetahui dampak perubahan pasar determining impact of changes in market and
maupun faktor internal pada kondisi ekstrem internal factors in extreme conditions (crisis) to
(krisis) terhadap kondisi likuiditas yang dapat the liquidity conditions that could impact the
berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank’s capital adequacy, the Bank performs
Bank melakukan stress test terhadap posisi stress test on Bank’s funding liquidity position
likuiditas Bank secara regular melalui stress on a regular basis. By applying stress test, the
test, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan Bank can anticipate early and take control
mengambil langkah-langkah pengendalian dan measures as well as calculate the most optimal
solusi yang paling optimal sebagai strategi solution per short-term strategy and long-term
jangka pendek maupun jangka panjang recovery of liquidity. The information related to
pemulihan likuiditas. Informasi mengenai jatuh the maturity profile of assets and liabilities is
tempo aset dan liabilitas sesuai kontrak disclosed in Note 40.
diungkapkan pada Catatan 40.
Manajemen Risiko serta penetapan limit Risk Management policies and procedures, set
Risiko, kecukupan proses identifikasi, of the risk limits, adequacy of risk identification,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risk measurement, risk monitoring and risk
Risiko, serta sistem informasi Manajemen control processes, and a comprehensive Risk
Risiko dan sistem pengendalian intern yang Management Information System and a
menyeluruh. Pengelolaan risiko operasional internal control system as well. Effective
yang dilakukan secara efektif dapat Operational risk management can reduces the
mengurangi potensi kerugian risiko potential of operational risk loss.
operasional.
Untuk memastikan kemampuan Bank dalam To ensure the Bank’s ability in fulfilling its
memenuhi kewajibannya kepada nasabah/ obligations to customers/counterparties, the
counterparty, Bank menerapkan kebijakan Bank implements liquidity management
pengelolaan likuiditas yang selalu dilakukan policies which is regularly reviewed in line with
kaji ulang secara berkala sesuai dengan the current Banks’ condition and current
kondisi Bank maupun pengaturan oleh regulation. The Bank implements liquidity
Regulator yang terkini. Bank menerapkan management policies through monitoring of
kebijakan pengelolaan likuiditas diantaranya limits, such as Minimum Reserve Requirement,
monitoring terhadap limit, seperti Giro Wajib Macroprudential Intermediary Ratio (RIM),
Minimum, Rasio Intermadiasi Makroprudensial Macroprudential Liquidity Buffer (PLM),
(RIM), Penyangga Likuiditas Makroprudensial Liquidity Coverage Ratio (LCR), and Net
(PLM), Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Stable Funding Ratio. The Bank also has a
Coverage Ratio/LCR), dan Rasio Pendanaan Contingency Funding Plan policy which
Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio). contains steps that must be taken in
Selain itu, Bank memiliki kebijakan Rencana anticipating and facing liquidity shortfall
Pendanaan Darurat yang berisi langkah yang therefore the Bank are able to fulfill contractual
harus dilakukan oleh Bank dalam rangka financial liability and ensure the continuity of
mengantisipasi dan menghadapi perubahan the Bank’s business process. The Bank
kondisi likuiditas harian sehingga Bank dapat measures liquidity risk using the Liquidity Risk
tetap memenuhi setiap kewajiban finansial Model with maturity profile gap methodology.
yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu
sehingga menjaga kelangsungan proses bisnis
Bank. Bank melakukan pengukuran risiko
likuiditas menggunakan Liquidity Risk Model
dengan metodologi maturity profile gap.
Bank telah memiliki Kebijakan Manajemen The Bank has an Operational Risk
Risiko Operasional, penetapan risk appetite Management Policy, setting of risk appetite
dan risk tolerance, dan penetapan limit Risiko and risk tolerance, and Operational Risk Limits.
Operasional. Di dalam mengelola risiko ln managing operational risk, the risk owner is
operasional, risk taking unit bertanggung jawab responsible for the risk that occurs in their
atas risiko yang terjadi pada unitnya masing- respective units. The operational risk
masing. Tata cara atas pengendalian risiko management procedures are regulated in a
operasional diatur dalam suatu kebijakan Bank comprehensive Bank’s policy for each unit that
secara menyeluruh yang mencakup ketentuan includes provisions and/or procedures and they
dan prosedur operasional untuk setiap unit dan are reviewed periodically.
dilakukan reviu secara berkala.
Bank telah melakukan beberapa hal dalam The Bank has done several things in order to
rangka pengelolaan risiko operasional, yaitu: manage operational risk, as follows:
i. Menetapkan risk governance i. Stipulate risk governance for operational
pengelolaan risiko operasional; risk management;
ii. Menetapkan kebijakan dan prosedur ii. Stipulate policies and procedures and
serta melakukan reviu secara berkala conduct periodic reviews as a basis for
sebagai landasan penerapan manajemen implementing risk management;
risiko; iii. Stipulate operational risk appetite and risk
iii. Menetapkan operational risk appetite tolerance;
dan risk tolerance; iv. Develop operational risk management
iv. Menyusun metodologi dan perangkat methodologies and tools;
pengelolaan risiko operasional;
v. Membangun Risk Awareness di seluruh v. Building Risk Awareness in all lines of
lini organisasi termasuk mewujudkan organization including realizing Risk
Risk Culture dalam aktivitas bisnis Bank Culture in Bank’s business activities;
vi. Menjalankan implementasi pengelolaan vi. Carry out the implementation of
risiko operasional ke seluruh unit kerja operational risk management to all
Kantor Pusat dan Branch termasuk Headquarters and Branch work units
implementasi Operational Risk including the implementation of
Management Tools (ORM Tools) dan Operational Risk Management Tools
sistem aplikasi Loss Event Database; (ORM Tools) and Loss Event Database
application systems;
vii. Menyusun Disaster Recovery Plan vii. Develop a Disaster Recovery Plan as an
sebagai langkah antisipasi atas kejadian anticipatory measure for internal and
internal maupun eksternal yang external events that have the potential to
berpotensi menimbulkan kerugian cause losses; including events of
termasuk kejadian bencana; disasters.
viii. Melakukan penilaian (assessment) viii. Assess the adequacy of risk management
kecukupan pengelolaan risiko untuk for Bank’s New Products and / or Activities
Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB); (PAB);
ix. Melakukan perhitungan atas Aset ix. Calculate the Risk Weighted Assets (RWA)
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) for Operational Risk;
untuk Risiko Operasional;
x. Menyediakan kajian risiko terkait dengan x. Provide the risk studies related to business
proses bisnis, aktivitas operasional dan process, operational, and transactional
transaksional activities;
xi. Melaksanakan peningkatan atas xi. Improves the ability of Human Resources
kapabilitas Sumber Daya Manusia regularly;
secara berkelanjutan;
xii. Menyelenggarakan Forum Pengendalian xii. Arrange an internal control forum (FPI) to
Internal (FPI) secara rutin untuk discuss issues that have the potential to
membahas suatu permasalahan yang increase the risk of bank exposure;
dapat meningkatkan eksposur risiko
Bank;
xiii. Melaksanakan monitoring secara berkala xiii. Carry out periodic monitoring of the
atas keamanan sistem teknologi security of information technology systems
informasi yang digunakan; used;
xiv. Melaksanakan monitoring limit risiko dan xiv. Monitor the risk limit and provide the
pelaporan internal maupun eksternal internal and external report to the
(regulator). Regulator.
Bank telah menerapkan operational risk The Bank has implemented operational risk
governance, melalui: governance, through:
i. Modul Risk Control Self Assessment i. The web based of Risk Control Self
(RCSA) berbasis web yang digunakan Assessment (RCSA) module, that is
untuk mengidentifikasi, mengukur, dan used to identify, measure, and monitor
memonitor risiko operasional pada setiap the operational risk in each unit
unit kerja secara triwulanan; quarterly;
ii. Modul Loss Event Data (LED) berbasis ii. The web based of Loss Event Data
web yang digunakan untuk pencatatan (LED), that is used to record and collect
data kerugian Bank yang sudah terjadi Bank’s losses data that have occurred or
atau berpotensi menimbulkan kerugian have the potential to cause losses for
bagi Bank, baik atas kerugian finansial the Bank, both in financial and non-
maupun non-finansial; financial losses;
iii. Action Plan sebagai langkah-langkah iii. The Action Plan as an operational risk
mitigasi risiko operasional; mitigation step;
iv. Dashboard Manajemen Risiko iv. The Dashboard operational Risk
Operasional yang digunakan sebagai Management that is used as an indicator
indikator tingkat risiko operasional dalam of operational risk level of banking
suatu aktivitas perbankan. activities.
Kejadian-kejadian berisiko tahun 2020 baik Risk events in 2020 either due to negligence of
yang disebabkan karena faktor kelalaian employees, system, processes or external
karyawan, sistem, proses ataupun kejadian events are considered as having incurred
eksternal dinilai mengalami kerugian yang relatively insignificant losses to the Bank.The
relatif tidak signifikan terhadap Bank. Bank Bank adpots basic indicator approach to
menggunakan pendekatan indikator dasar allocate capital and Risk Weighted Assets
untuk mengalokasi modal dan Aktiva (RWA) for operational risk using average data
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk of the last 3 years of the bank’s gross income.
risiko operasional dengan menggunakan data
rata-rata 3 tahun terakhir dari pendapatan bruto
Bank.
Hasil perhitungan beban modal risiko The results of the calculation of the Bank's
operasional secara individual Bank sebesar individual operational risk capital charge are
Rp318.511, dengan demikian diperoleh nilai Rp318,511, therefore the RWA of operational
ATMR risiko operasional sebesar Rp5.620.546. risk are Rp5,620,546.
Proses identifikasi risiko hukum dilakukan The process of identifying legal risks is
dengan menganalisis seluruh sumber risiko undertaken by analyzing all legal risk sources
hukum yang sekurang-kurangnya dilakukan there are at least made against the legal risks
terhadap risiko hukum dari produk dan aktivitas of the Bank’s products and business activities
usaha Bank serta risiko hukum dari produk dan and legal risks of new products and activities
aktivitas baru melalui proses pengendalian through appropriate legal risk management
manajemen risiko hukum yang layak sebelum process prior to introduction or operation. In
diperkenalkan atau dijalankan. Dalam managing legal risk, the Bank forms a
pengelolaan risiko hukum, Bank membentuk Corporate Legal Division that focuses on
Divisi Hukum Perusahaan dengan fokus resolving lawsuits. The division is responsible
kepada penyelesaian tuntutan hukum. Divisi for ensuring the strengthening of the Bank’s
tersebut bertanggungjawab untuk memastikan position in all agreements made and acting as
penguatan posisi Bank dalam seluruh corporate legal.
perikatan yang dilakukan dan bertindak
sebagai corporate legal.
Identifikasi risiko hukum dilakukan pada Legal risk identification is performed in all
seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada functional activities that are inherent to loan
perkreditan (penyediaan dana), treasury dan (lending), treasury and investment, operational
investasi, operasional dan jasa, trade finance and services, trade finance services,
services, sistem informasi teknologi dan information technology system and
Management Information System (MIS), serta Management Information System (MIS), and
pengelolaan sumber daya manusia. human resources management.
Identifikasi serta pengukuran risiko hukum juga Legal risk identification and measurement are
dilakukan melalui perhitungan risiko hukum performed through legal risk calculation that
berdasarkan accounting loss data. based on accounting loss data.
Bank telah memiliki beberapa unit kerja yang The Bank has several units that have functions
memiliki fungsi dan wewenang dalam and authority to implement the legal risk
penerapan pengendalian risiko hukum. Selain control. In addition, Bank continued the effort to
itu, Bank terus melanjutkan upaya perbaikan improve and complete several policies in
dan penyempurnaan atas sejumlah kebijakan framework of action plan to improve the risk
perusahaan dalam rangka rencana kerja management process and corporate
(action plan) perbaikan proses manajemen governance.
risiko dan corporate governance.
Risiko reputasi adalah risiko akibat Reputation risk is risk due to decrease in
menurunnya tingkat kepercayaan pemangku stakeholders’ trust that comes from negative
kepentingan (stakeholder) yang bersumber perception on the Bank, among others derived
dari persepsi negatif terhadap Bank, yang from events that resulting loss to the Bank,
antara lain disebabkan adanya kejadian yang such as negative news in mass media,
telah merugikan reputasi Bank, misalnya transgression of business ethics, customers
pemberitaan negatif di media massa, complaints, and other matters resulting
pelanggaran etika bisnis, keluhan nasabah, reputation risk, such as the weaknesses in
serta hal lain yang dapat menyebabkan risiko corporate governance, corporate culture, and
reputasi, misalnya kelemahan pada tata kelola, the Bank’s business practices.
budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank.
Karena risiko reputasi melekat pada berbagai Since reputational risk is inherent in various
kegiatan dan aspek, Bank bergantung pada activities and aspects, the Bank relies on tools
perangkat dan mekanisme pengelolaan risiko and mechanisms in operational risk
operasional dalam mengelola risiko ini. Maka management in managing such risk. So, the
Bank melakukan analisis atas setiap Bank analyzes each customer complain or
pengaduan nasabah ataupun persepsi negatif negative perception that is published through
Bank yang disampaikan melalui media the news media (mass media, online media,
pemberitaan (media massa, media online, TV Program and social media) to ascertain the
media TV dan media sosial) untuk memastikan cause and its resolution.
penyebab & penyelesaiannya.
Bank membentuk unit kerja khusus, yaitu unit The Bank forms a special unit that is customer
customer care yang bertanggung jawab untuk care unit who is responsible for managing the
melakukan pengelolaan risiko reputasi terkait reputation risk related to customer complaints.
dengan pengaduan nasabah.
Untuk memastikan pengendalian risiko To ensure the reputation risk management, the
reputasi, Bank telah melakukan langkah Bank has performed the anticipated actions
antisipasi antara lain: that include:
• Penggunaan aplikasi Complaint Tracking • Use of Complaint Tracking System (CTS)
System (CTS) untuk memonitor application to monitor resolution of
penyelesaian keluhan nasabah; customer complaints;
• Penerapan Service Level Agreement • Implementation of Service Level
(SLA) di tiap unit kerja untuk memastikan Agreement in all business units to ensure
aktivitas layanan kepada nasabah telah that the service activities meets the
sesuai dengan standar waktu; maximum service time standards;
• Bekerja sama dengan pihak independen • Collaboration with independent parties to
untuk melakukan survei pelayanan Bank; survey the Bank’s service;
• Melaksanakan pelatihan kepada karyawan • Conduct training for employees to improve
untuk meningkatkan kualitas pelayanan the quality of Bank's services for
Bank kepada nasabah. customers.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi Compliance risk is risk incurred due to the
karena Bank tidak mematuhi dan/atau tidak Bank has not complied and/or not
melaksanakan ketentuan internal, peraturan implemented the applicable internal policies,
perundang-undangan, dan ketentuan yang laws, and regulations. In engaging in the
berlaku secara umum. Dalam menjalankan banking industry services, the Bank is required
kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank to always comply with the banking regulations
diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap issued by the Goverment and Bank Indonesia.
peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh In addition, the Bank is also required to comply
Pemerintah maupun Bank Indonesia. Selain with several other rules, such as regulation on
itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa deposit guarantee program, limited liability
ketentuan lainnya, seperti peraturan yang company, taxation and capital market
mengatur penjaminan simpanan, perseroan Financial Services Authority (OJK) and
terbatas, perpajakan dan peraturan di bidang Indonesian Stock Exchange.
pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan Bursa Efek Indonesia.
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank In the conduct of its business activities, the
senantiasa menjaga kepatuhan terhadap Bank at all times maintains compliance with
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan OJK regulations and applicable laws and
peraturan perundang-undangan yang berlaku regulations to maintain the Bank’s reputation,
untuk memelihara reputasi bank, sehingga so as to align with the expectations of all
sesuai dengan harapan dari seluruh pemangku stakeholders and also the banking industry in
kepentingan dan juga industri perbankan pada general. The implementation of the Bank’s
umumnya. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Compliance Function also reflects the
Bank juga merupakan salah satu cerminan dari implementation of Good Corporate
penerapan Tata Kelola perusahaan yang baik Governance. In the event the Bank is negligent
(Good Corporate Governance). Apabila Bank in carrying out its compliance function, the
lalai dalam menjalankan fungsi kepatuhan Bank will directly encounter with compliance
maka Bank akan berhadapan langsung dengan risk. The implementation of the Compliance
risiko kepatuhan (compliance risk). Function is a preventive (ex-ante) action to
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan merupakan ensure that the Bank’s business activities are
tindakan yang bersifat preventif (ex-ante) untuk conducted in accordance with applicable laws
memastikan kegiatan usaha Bank telah sesuai and regulations, among others by taking
dengan peraturan perundang undangan yang measures to build a culture of compliance, by
berlaku antara lain dengan membuat langkah managing compliance risk, and evaluating the
langkah untuk terciptanya budaya kepatuhan, effectiveness, adequacy, and suitability of
melakukan pengelolaan risiko kepatuhan, dan policies, systems and procedures owned by the
melakukan evaluasi terhadap efektivitas, Bank. Misinterpretation in the statutory
kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, sistem provisions also potentially create compliance
dan prosedur yang dimiliki Bank. Kesalahan risks. Compliance risk noted in the Bank can
dalam melakukan interpretasi terhadap affect the reputation and public trust in the
ketentuan perundang-undangan, juga Bank, which in turn can affect the performance
berpotensi menimbulkan terjadinya risiko and business development of the Bank.
kepatuhan. Risiko kepatuhan yang terjadi pada
Bank dapat mempengaruhi reputasi dan tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap Bank, yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja
dan perkembangan usaha Bank.
Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat In practice, compliance risk is inherent to the
pada risiko Bank yang terkait pada peraturan Bank’s activities that are related to regulations,
perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian, prudential provisions, and other provisions,
dan ketentuan lain yang berlaku, seperti: such as:
Risiko strategis adalah risiko akibat Strategic risk is the risk due to inaccuracy in
ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau making and/or implementing a strategic
pelaksanaan suatu keputusan strategis serta decision and failure to anticipate changes in the
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan business environment, among others derived
lingkungan bisnis yang antara lain disebabkan from the weaknesses in the strategy
kelemahan dalam proses formulasi strategi dan formulation process, inaccuracies in the
ketidaktepatan dalam perumusan strategi, formulation of strategy, inadequate information
sistem informasi yang kurang memadai, system, inaccuracies in strategy
ketidaktepatan dalam implementasi strategi implementation, and setting the strategic goals
dan penetapan tujuan strategis yang terlalu that are too aggressive.
agresif.
Bank merumuskan dan menetapkan target dan Bank formulates and defines the business
strategi bisnis yang akan dicapai di dalam targets and strategies to be achieved in the
rencana bisnis (business plan) dengan business plan by considering internal and
mempertimbangkan faktor internal dan external factors in accordance with Bank’s
eksternal sesuai dengan visi dan misi Bank. vision and mission.
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko The main objective of the Bank in managing
strategis adalah untuk memastikan bahwa strategic risk is to ensure that the risk
proses manajemen risiko dapat meminimalkan management process can minimize the
kemungkinan dampak negatif dari possibility of negative impacts from inaccurate
ketidaktepatan pengambilan keputusan strategic decision making and failure to
stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi anticipate changes in the business
perubahan lingkungan bisnis. Pengelolaan environment. Strategic risk management is
risiko strategis dilaksanakan melalui carried out through monitoring, analysis and
monitoring, analisis dan evaluasi atas evaluation of the achievement of the Bank's
pencapaian target dan sasaran Bank secara goals and targets in detail and routinely.
detail dan rutin.
40. Analisis Jatuh Tempo Aset Dan Liabilitas 40. Maturity Profile Based On Remaining
Berdasarkan Periode Yang Tersisa Period To Maturity
31 Desember 2020/December 31, 2020
Tidak
> 3 bulan - memiliki
1 tahun/ jatuh tempo/
≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 months - > 1- 5 tahun/ > 5 tahun/ Without
Total ≤ 1 months > 1 - 3 months 1 year > 1 - 5 years > 5 years maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera 1.021.561 1.021.561 - - - - - immediately payable
Simpanan nasabah 44.042.837 27.713.345 9.894.589 6.372.183 59.502 3.218 - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 13.198.900 13.198.900 - - - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Marketable securities
dijual dengan janji sell with agreements
dibeli kembali - bruto 5.742.668 5.742.668 - - - - - to repurchase - gross
Liabilitas derivatif 112.828 112.828 - - - - - Derivatives payable
Liabilitas akseptasi 66.182 1.643 16.005 48.534 - - - Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 3.953.365 - 2.946.180 550.000 281.427 175.758 - Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan 1.800.104 - - - 1.800.104 - - Marketable securities issued
Liabilitas lain-lain 1.476.703 116.626 - 54.730 - - 1.305.347 Other liabilities
Total 71.415.148 47.907.571 12.856.774 7.025.447 2.141.033 178.976 1.305.347 Total
Perbedaan jatuh tempo 8.531.637 (38.845.371) (11.727.878) (2.218.568) 20.181.398 36.489.822 4.652.234 Maturity gap
Aset neto 3.827.854 Net assets
z
40. Analisis Jatuh Tempo Aset Dan Liabilitas 40. Maturity Profile Based On Remaining
Berdasarkan Periode Yang Tersisa Period To Maturity (continued)
(lanjutan)
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera 488.661 488.661 - - - - - immediately payable
Simpanan nasabah 80.813.460 62.209.170 13.383.188 5.221.102 - - - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1.154.348 1.154.348 - - - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Marketable securities
dijual dengan janji sell with agreements
dibeli kembali - bruto 4.275.068 4.275.068 - - - - - to repurchase - gross
Liabilitas derivatif - - - - - - - Derivatives payable
Liabilitas akseptasi 111.321 15.808 72.069 23.444 - - - Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 1.072.147 - 49.501 25.244 997.402 - - Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan 1.797.946 - - - - 1.797.946 - Marketable securities issued
Liabilitas lain-lain 1.556.633 15.372 - - - - 1.541.261 Other liabilities
Total 91.269.584 68.158.427 13.504.758 5.269.790 997.402 1.797.946 1.541.261 Total
Perbedaan jatuh tempo 7.421.971 (55.118.553) (12.907.538) (1.703.617) 26.413.386 43.283.380 7.454.913 Maturity gap
Aset neto 5.793.691 Net assets
Sasaran utama atas kebijakan pengelolaan The primary objectives of the Bank’s capital
permodalan yang dilakukan oleh Bank adalah management policy are to ensure that the
untuk mematuhi ketentuan permodalan Bank complies with externally imposed capital
eksternal yang berlaku dan untuk requirements and that the Bank maintains
mempertahankan rasio permodalan yang sehat healthy capital ratios in order to support its
agar dapat mendukung usaha dan business and to maximize shareholder value.
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Bank mengelola struktur modal dan melakukan The Bank manages its capital structure and
penyesuaian atas struktur tersebut terhadap makes adjustments to it in the light of changes
perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik in economic conditions and the risk
risiko aktivitasnya. Untuk mempertahankan characteristics of its activities. In order to
atau menyesuaikan struktur modal tersebut, maintain or adjust the capital structure, the
Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran Bank may adjust the amount of dividend
dividen kepada pemegang saham, payment to shareholders, return capital to
mengembalikan modal kepada pemegang shareholders or issue capital securities.
saham atau mengeluarkan saham baru.
Bank telah melakukan perhitungan kecukupan The Bank calculated its capital adequacy
modal berdasarkan Peraturan OJK yang requirements using the prevailing OJK
berlaku, dimana modal yang dimiliki regulation, where the regulatory capital is
diklasifikasikan dalam 2 (dua) Tier yaitu Modal classified into 2 (two) tiers, Tier 1 Capital and
Tier 1 dan Modal Tier 2. Tier 2 Capital.
Bank tidak memiliki modal tambahan yang The Bank does not have any other
memenuhi kriteria Modal Tier 3 sesuai dengan supplementary capital which meets the criteria
peraturan OJK yang berlaku. of Tier 3 Capital under prevailing OJK
regulation.
Modal Capital
Tier I 5.489.891 6.355.978 Tier I
Tier II 1.467.745 1.878.170 Tier II
Jumlah Modal 6.957.636 8.234.148 Total Capital
Bank mematuhi semua persyaratan modal The Bank has complied with all externally
yang ditetapkan oleh pihak eksternal imposed capital requirements throughout the
sepanjang periode pelaporan, khususnya reporting period, particularly regarding Capital
berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Adequacy Ration (CAR) and calculation of Risk
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Weighted Assets (RWA).
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
Sasaran utama atas kebijakan pengelolaan The primary objectives of the Bank’s capital
permodalan yang dilakukan oleh Bank adalah management policy are to ensure that the
untuk mematuhi ketentuan permodalan Bank complies with externally imposed capital
eksternal yang berlaku dan untuk requirements and that the Bank maintains
mempertahankan rasio permodalan yang sehat healthy capital ratios in order to support its
agar dapat mendukung usaha dan business and to maximize shareholder value.
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Tambahan modal sebagai penyangga (buffer) Additional capital as a buffer which shall be
yang wajib dibentuk oleh Bank adalah: established by the Bank are:
c. Capital Surcharge untuk D-SIB sebesar c. Capital Surcharge for D-SIB in the amount
1% (satu persen) sampai dengan 2,5% of 1% (one percent) to 2.5% (two point five
(dua koma lima persen) dari ATMR Bank percent) from RWA of Banks with systemic
yang berdampak sistemik. impact.
Berdasarkan PBI No. 17/22/PBI/2015 tanggal Based on PBI No. 17/22/PBI/2015 dated
23 Desember 2015 tentang Kewajiban December 23, 2015 concerning the
Pembentukan Countercyclical Buffer (CCB) Establishment of Countercyclical Buffer
ditetapkan bahwa besaran CCB yang Obligation stipulated that the amount of CCB
ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk pertama set by Bank Indonesia for the first time, starting
kali, yaitu mulai 1 Januari 2016 adalah sebesar January 1, 2016 amounted to 0% and applying
0% dan berlaku untuk seluruh bank, baik bank to all banks, both conventional commercial
umum konvensional dan bank umum syariah, bank and islamic banks, including branches of
termasuk kantor cabang dari bank yang banks domiciled abroad.
berkedudukan di luar negeri.
Sasaran utama atas kebijakan pengelolaan The primary objectives of the Bank’s capital
permodalan yang dilakukan oleh Bank adalah management policy are to ensure that the Bank
untuk mematuhi ketentuan permodalan complies with externally imposed capital
eksternal yang berlaku dan untuk requirements and that the Bank maintains
mempertahankan rasio permodalan yang healthy capital ratios in order to support its
sehat agar dapat mendukung usaha dan business and to maximize shareholder value.
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Evaluasi terhadap besaran CCB akan The evaluation of the amount of CCB would be
dilakukan secara berkala, yaitu paling kurang 1 done regularly, i.e. at least 1 time within 6
kali dalam 6 bulan. Dalam hal berdasarkan months. In the case that based on the
hasil evaluasi ditetapkan bahwa besaran CCB evaluation determined where the magnitude of
tidak berubah maka Bank Indonesia akan the CCB does not change, then Bank
mengeluarkan pengumuman di website Bank Indonesia will issue an announcement on the
Indonesia dan apabila ditetapkan ada website of Bank Indonesia and, if specified
perubahan, maka Bank Indonesia akan changes, then Bank Indonesia will issue a
menerbitkan Surat Edaran mengenai Circular Letter regarding such change.
perubahan tersebut.
Penetapan SIB dan Capital Surcharge untuk Determination of SIB and Capital Surcharge
SIB dilakukan secara semesteran setiap tahun for SIB conducted biannually on:
pada:
a. Bulan Maret dengan menggunakan data a. March using data in December of the
pada bulan Desember tahun sebelumnya; previous year; and
dan
b. Bulan September dengan menggunakan b. September using data in June of the
data posisi bulan Juni tahun sebelumnya. previous year.
Otoritas Jasa Keuangan menetapkan Capital Financial Services Authority establish Capital
Surcharge untuk SIB dalam 5 kelompok Surcharge for SIB in 5 Banks of bucket:
bucket:
a. 1% dari ATMR bagi SIB yang digolongkan a. 1% from RWA for SIB, which classified as
dalam kelompok bucket 1; bucket 1;
b. 1,5% dari ATMR bagi SIB yang b. 1.5% from RWA for SIB, which classified as
digolongkan dalam kelompok bucket 2; bucket 2;
c. 2% dari ATMR bagi SIB yang digolongkan c. 2% from RWA for SIB, which classified as
dalam kelompok bucket 3; bucket 3;
d. 2,5% dari ATMR bagi SIB yang d. 2.5% from RWA for SIB, which classified as
digolongkan dalam kelompok bucket 4; bucket 4;
e. 3,5% dari ATMR bagi SIB yang e. 3.5% from RWA for SIB, which classified as
digolongkan dalam kelompok bucket 5. bucket 5.
Untuk pertama kali, OJK akan menetapkan For the first time, the FSA will set the SIB into
SIB dalam 4 kelompok dimana 4 Banks where fulfillment is done gradually:
pemenuhannya dilakukan secara bertahap:
1. SIB bagi kelompok (bucket) 1 sebesar: 1. SIB for bucket 1 amounted to:
a. 0,25% dari ATMR sejak tanggal 1 a. 0.25% from RWA since January 1,
Januari 2016; 2016;
b. 0,5% dari ATMR sejak tanggal 1 b. 0.5% from RWA since January 1,
Januari 2017; 2017;
c. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 c. 0.75% from RWA since January 1,
Januari 2018; 2018;
d. 1% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari d. 1% from RWA since January 1, 2019.
2019;
2. SIB bagi kelompok (bucket) 2 sebesar: 2. SIB for bucket 2 amounted to:
a. 0,375% dari ATMR sejak tanggal 1 a. 0.375% from RWA since January 1,
Januari 2016; 2016;
b. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 b. 0.75% from RWA since January 1,
Januari 2017; 2017;
c. 1,125% dari ATMR sejak tanggal 1 c. 1.125% from RWA since January 1,
Januari 2018; 2018;
d. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 d. 1.5% from RWA since January 1,
Januari 2019. 2019.
3. SIB bagi kelompok (bucket) 2 sebesar: 3. SIB for bucket 2 amounted to:
a. 0,375% dari ATMR sejak tanggal 1 a. 0.375% from RWA since January 1,
Januari 2016; 2016;
b. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 b. 0.75% from RWA since January 1,
Januari 2017; 2017;
c. 1,125% dari ATMR sejak tanggal 1 c. 1.125% from RWA since January 1,
Januari 2018; 2018;
d. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 d. 1.5% from RWA since January 1,
Januari 2019. 2019.
4. SIB bagi kelompok (bucket) 3 sebesar: 4. SIB for bucket 3 amounted to:
a. 0,5% dari ATMR sejak tanggal 1 a. 0.5% from RWA since January 1,
Januari 2016; 2016;
b. 1% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari b. 1% from RWA since January 1, 2017;
2017;
c. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 c. 1.5% from RWA since January 1,
Januari 2018; 2018;
d. 2% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari d. 2% from RWA since January 1, 2019.
2019.
5. SIB bagi kelompok (bucket) 4 sebesar: 5. SIB for bucket 4 amounted to:
a. 0,625% dari ATMR sejak tanggal 1 a. 0.625% from RWA since January 1,
Januari 2016; 2016;
b. 1,25% dari ATMR sejak tanggal 1 b. 1.25% from RWA since January 1,
Januari 2017; 2017;
c. 1,875% dari ATMR sejak tanggal 1 c. 1.875% from RWA since January 1,
Januari 2018; 2018;
d. 2,5% dari ATMR sejak tanggal 1 d. 2.5% from RWA since January 1,
Januari 2019. 2019.
Draft/April 9, 2021 paraf:
278
864 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Perhitungan Posisi Devisa Neto Bank The Net Open Position calculations for the
berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Bank only are based on Bank Indonesia
No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015. Regulation No. 17/5/PBI/2015 dated May 29,
Berdasarkan peraturan tersebut, Bank hanya 2015. Based on such regulation, the Bank is
diwajibkan untuk menjaga posisi devisa neto only required to maintain the overall net open
secara keseluruhan maksimum 20% dari total position at a maximum of 20% from total
modal. capital.
Rasio posisi devisa neto secara keseluruhan The overall net open position ratio is the sum
adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih of the absolute values of the net difference
bersih antara aset dan liabilitas dalam mata between the assets and liabilities denominated
uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan in each foreign currency and the net difference
liabilitas komitmen dan kontinjensi, yang dicatat of the receivables and payables of both
dalam akun administratif yang didenominasi commitments and contingencies recorded in
dalam setiap mata uang asing, yang the administrative accounts denominated in
dinyatakan dalam Rupiah. each foreign currency, which are stated in
Rupiah.
Posisi devisa neto Bank pada tanggal Net open positions for the Bank as of
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai December 31, 2020 and 2019 are as follows:
berikut:
31 Desember 2020 / December 31, 2020
Aset/ Liabilitas/ Nilai neto/
Mata uang Assets Liabilities Net value Currency
Rp Rp Rp
42. Posisi Devisa Neto (lanjutan) 42. Net Open Position (continued)
Posisi devisa neto Bank pada tanggal Net open positions for the Bank as of
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai December 31, 2020 and 2019 are as follows
berikut (lanjutan) : (continued) :
Bank menandatangani beberapa perjanjian The Bank entered into several significant
penting seperti yang tersebut di bawah ini: agreements as follows:
Porsi pembiayaan bersama yang telah The portion of joint financing that has been
disepakati adalah PT Bank Pembangunan agreed upon is PT Bank Pembangunan
Daerah Jambi sebesar 90% dan Bukopin Daerah at 90% and Bukopin at 10% of the
sebesar 10% dari total pembiayaan total joint financing.
bersama.
b. Perjanjian Kerja sama dengan PT Bank b. Joint Agreement with PT Bank Tabungan
Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dated
(BTPN) pada tanggal 7 Juni 2018 June 7,2018 regarding the Sale and
mengenai Jual Beli Piutang dan Purchase of Receivables and Transfer of
Pengalihan Piutang dengan jenis kredit Receivables with pension loans. The
pensiunan. Jumlah maksimal plafond maximum limit of financing is
pembiayaan adalah sebesar Rp2,000,000,000,000 with a maximum
Rp2.000.000.000.000 dengan jangka term of 15 years and the maximum age of
waktu maksimal 15 tahun dan umur debitur the debtor is 75 years at the end of the
maksimal 75 tahun pada saat perjanjian credit agreement.
kredit berakhir.
Porsi pembiayaan Bersama yang telah The portion of joint financing that has been
disepakati adalah PT BTPN sebesar 90% agreed upon is PT BTPN at 90% and
dan Bukopin sebesar 10% dari total Bukopin at 10% of the total joint financing.
pembiayaan Bersama.
c. Perjanjian Kerja sama dengan PT Bank c. Joint Agreement with PT Bank Woori
Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk pada Saudara Indonesia 1906 Tbk dated July
tanggal 21 Juli 2020 mengenai Jual Beli 21,2020 regarding the Sale and Purchase
Piutang dan Pengalihan Piutang dengan of Receivables and Joint Financing with
jenis kredit pensiunan. Jumlah maksimal pension loans. The maximum limit of
plafond pembiayaan adalah sebesar financing is Rp500,000,000,000 (full
Rp500.000.000.000 (nilai penuh) dengan amount) with a maximum term of 15 years
jangka waktu maksimal 15 tahun dan umur and the maximum age of the debtor is 75
debitur maksimal 75 tahun pada saat years at the end of the credit agreement.
perjanjian kredit berakhir.
Porsi pembiayaan Bersama yang telah The portion of joint financing that has been
disepakati adalah PT Bank Woori Saudara agreed upon is PT Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 Tbk sebesar 90% dan Indonesia 1906 Tbk at 90% and Bukopin at
Bukopin sebesar 10% dari total 10% of the total joint financing.
pembiayaan Bersama.
d. Perjanjian Kerja sama dengan PT Bank d. Joint Agreement with PT Bank Prekreditan
Perkreditan Rakyat Dhaha Ekonomi pada Rakyat Dhaha Ekonomi dated September
tanggal 26 September 2019 mengenai Jual 26, 2019 regarding the Sale and Purchase
Beli Piutang dan Pembiayaan Bersama of Receivables and Joint Financing with
dengan jenis kredit pensiunan. Jumlah pension loans. The maximum limit of
maksimal plafond pembiayaan adalah financing is Rp5,000,000,000 with a
sebesar Rp5.000.000.000 dengan jangka maximum term of 15 years and the
waktu maksimal 15 tahun dan umur debitur maximum age of the debtor is 75 years at
maksimal 75 tahun pada saat perjanjian the end of the credit agreement.
kredit berakhir.
Porsi pembiayaan Bersama yang telah The portion of joint financing that has been
disepakati adalah PT Bank Perkreditan agreed upon is PT Bank Perkreditan
Rakyat Dhaha Ekonomi sebesar 95% dan Rakyat Dhaha Ekonomi at 95% and
Bukopin sebesar 5% dari total pembiayaan Bukopin at 5% of the total joint financing.
Bersama.
e. Perjanjian Kerja sama dengan PT Bank e. Joint Agreement with PT Bank Tabungan
Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Negara (Persero), Tbk (BTN) dated July 8,
pada tanggal 8 Juli 2020 mengenai Jual 2020 regarding the Sale and Purchase of
Beli Piutang dan Pembiayaan Bersama Receivables and Joint Financing with
dengan jenis kredit pensiunan. Jumlah pension loans. The maximum limit of
maksimal plafond pembiayaan adalah financing is Rp500,000,000,000 (full
sebesar Rp500.000.000.000 (nilai penuh) amount) with a maximum term of 15 years
dengan jangka waktu maksimal 15 tahun and the maximum age of the debtor is 75
dan umur debitur maksimal 75 tahun pada years at the end of the credit agreement.
saat perjanjian kredit berakhir.
Porsi pembiayaan Bersama yang telah
The portion of joint financing that has been
disepakati adalah PT Bank Tabungan
agreed upon is PT Bank Tabungan Negara
Negara (Persero) Tbk (BTN) sebesar 90%
(Persero) Tbk (BTN) at 90% and Bukopin
dan Bukopin sebesar 10% dari total
at 10% of the total joint financing.
pembiayaan Bersama.
44. Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban 44. Government Guarantee for the Payment of
Pembayaran Bank Umum Obligations of Commercial Banks
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden On October 13, 2008, the President of the
Republik Indonesia menetapkan Peraturan Republic of Indonesia approved Government
Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Regulation No. 66 Year 2008 regarding the
besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga amount of deposits guaranteed by Lembaga
Penjaminan Simpanan. Berdasarkan Peraturan Penjaminan Simpanan. Based on such
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk Regulation, the guaranteed deposit amount in
setiap nasabah pada satu Bank yang semula a Bank which previously according to Law No.
berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 24 Year 2004 amounted to a maximum of
2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah Rp100 was amended to a maximum amount of
menjadi maksimum Rp2.000. Rp2,000.
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan 45. Fair Value of Financial Instruments
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan The tables present the comparison, of the
atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari carrying amounts and fair value of the Bank
instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam and its subsidiaries financial instruments that
laporan keuangan konsolidasian: are recognized in the consolidated financial
statements:
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera - - 1.021.561 1.021.561 1.021.561 immediately payable
Deposits from
Simpanan nasabah - - 44.042.838 44.042.838 44.042.838 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain - - 13.198.900 13.198.900 13.198.900 other banks
Liabilitas derivatif - - 112.828 112.828 112.828 Derivatives payable
Surat-surat berharga
yang dijual dengan Marketable securities
janji dibeli kembali - sold with agreement
neto - - 5.742.668 5.742.668 5.742.668 to repurchase - net
Liabilitas akseptasi - - 66.182 66.182 66.182 Acceptances payable
Pinjaman yang
diterima - - 3.953.365 3.953.365 3.953.365 Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan - - 1.800.104 1.800.104 1.800.104 Marketable securities issued
- - - 69.938.446 69.938.446
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
Diukur pada
nilai wajar
melalui Kredit yang Dimiliki Total nilai
laba rugi/ Tersedia diberikan dan hingga tercatat/
Fair value untuk dijual piutang jatuh tempo/ Total
through Available Loans and Held-to- carrying Nilai wajar/
profit or loss for sale receivable maturity amount Fair value
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas - - 836.192 - 836.192 836.192 Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia - - 4.101.417 - 4.101.417 4.101.417 Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - neto - - 866.508 - 866.508 866.508 other banks - net
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain - neto - - 4.847.957 - 4.847.957 4.847.957 and other banks - net
Surat-surat Marketable
berharga - neto 29.801 1.214.348 112.965 7.712.279 9.069.393 9.069.393 securities - net
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and sharia
piutang syariah - financing/
neto - - 67.835.773 - 67.835.773 67.835.773 receivables - net
Tagihan akseptasi - Acceptances
neto - - 111.321 - 111.321 111.321 receivable - net
Penyertaan saham - Investments in
neto - - 15 - 15 15 shares - net
Aset lain-lain - - 4.942.519 - 4.942.519 4.942.519 Other asset
29.801 1.214.348 83.654.667 7.712.279 92.611.095 92.611.095
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera - - - - 488.661 488.661 immediately payable
Deposits from
Simpanan nasabah - - - - 80.813.460 80.813.460 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain - - - - 1.154.348 1.154.348 other banks
Surat-surat berharga
yang dijual dengan Marketable securities
janji dibeli kembali - sold with agreement
neto - - - - 4.275.068 4.275.068 to repurchase - net
Liabilitas akseptasi - - - - 111.321 111.321 Acceptances payable
Pinjaman yang
diterima - - - - 1.072.147 1.072.147 Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan - - - - 1.797.946 1.797.946 Marketable scurities issued
- - - - 89.712.951 89.712.951
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
Berikut metode dan asumsi yang digunakan The following methods and assumptions are
untuk perkiraan nilai wajar: used to estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu Fair values of certain financial assets and
selain surat berharga yang diukur melalui liabilities other than securities measured at
harga perolehan yang diamortisasi dan biaya amortized cost and acquisition cost marketable
perolehan, pinjaman yang diterima, dan surat securities, borrowings, and securities issued
berharga yang diterbitkan mendekati nilai approximate their carrying amounts due to
tercatat, karena instrumen keuangan tersebut short-term maturities of these financial
memiliki jangka waktu jatuh tempo yang instruments, due to the interest rate is at
singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai market rate and carried at fair value.
pasar.
Nilai wajar dari surat berharga yang diukur The fair value of marketable securities
melalui harga perolehan yang diamortisasi dan amortized cost and acquisition cost marketable
biaya perolehan ditentukan berdasarkan harga securities is determined on the basis of quoted
kuotasi pasar yang berlaku pada tanggal 31 market price as of December 31, 2020 and
Desember 2020 and 2019. 2019.
Nilai wajar dari pinjaman yang diterima dan The fair value of borrowings and securities
surat berharga yang diterbitkan dihitung issued is calculated using discounted cash
menggunakan arus kas yang didiskonto flows using market rate.
berdasarkan suku bunga pasar.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar The table below shows the fair value of
instrumen keuangan berdasarkan hierarki yang financial instruments based on the hierarchy
digunakan Bank untuk menentukan dan used by the Bank in determining and disclosing
mengungkapkan nilai wajar dari instrumen the fair value of financial instruments:
keuangan:
a. Tingkat 1: Dikutip dari harga di pasar aktif a. Level 1: Quoted (unadjusted) prices in
untuk aset atau liabilitas keuangan yang active markets for identical financial assets
identik; or liabilities;
b. Tingkat 2: Yang melibatkan input selain b. Level 2: Those involving inputs other than
dari harga kuotasi yang termasuk dalam quoted prices included in Level 1 that are
Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk observable for the asset or liability, either
aset dan liabilitas, baik secara langsung directly (as prices) or indirectly (derived
(seperti harga) atau tidak langsung from prices);
(berasal dari harga);
c. Tingkat 3: Input untuk aset dan liabilitas c. Level 3: Those with inputs for the asset or
yang tidak berdasarkan pada data yang liability that are not based on observable
dapat di observasi di pasar (Input yang market data (unobservable inputs).
tidak dapat diobservasi).
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
45. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 45. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 there is no
tidak terdapat aset keuangan atau liabilitas financial assets and financial liabilities transfer
keuangan yang ditransfer dari/ke tingkat 2 out of or into level 2 and/or level 3.
dan/atau tingkat 3.
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 and SFAS 73
Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi The table below shows the classification of
aset dan liabilitas keuangan menurut PSAK 55 financial assets and liabilities according to
dan PSAK 71 dalam transisi penerapan PSAK SFAS 55 and SFAS 71 in the transition to the
71 pada 1 Januari 2020. adoption of SFAS 71 on January 1, 2020.
ASET ASSETS
Kas Pinjaman yang Biaya Perolehan yang
diberikan/Loans and Diamortisasi/Amortized
receivable s cost 836.192 836.192 Cash
Giro pada Bank Indonesia Pinjaman yang Biaya Perolehan yang
diberikan/Loans and Diamortisasi/Amortized Current account with
receivable s cost 4.101.417 4.101.417 Bank Indonesia
Giro pada bank lain Pinjaman yang Biaya Perolehan yang
diberikan/Loans and Diamortisasi/Amortized Current account with
receivable s cost 867.933 867.933 other banks
Dikurangi : Pinjaman yang Biaya Perolehan yang
Cadangankerugian diberikan/Loans and Diamortisasi/Amortized Less : Allowance
penurunan nilai receivable s cost (1.425) (1.425) for impairment losses
Pinjaman yang Biaya Perolehan yang
diberikan/Loans and Diamortisasi/Amortized Current account with
Giro pada bank lain - neto receivable s cost 866.508 866.508 other banks - net
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 (lanjutan) and SFAS 73 (continued)
LIABILITAS LIABILITIES
Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang
diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized Liabilities immediately
Liabilitas segera cost cost 488.661 488.661 payable
Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang
diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized
Simpanan nasabah cost cost 80.813.460 80.813.460 Deposits from customer
Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang
diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized
Simpanan dari bank lain cost cost 1.154.348 1.154.348 Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang Marketable securuities sold
dijual dengan janji dibeli diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized with agreements to
kembali - neto cost cost 4.275.068 4.275.068 repurchase - net
Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang
diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized
Liabilitas akseptasi cost cost 111.321 111.321 Acceptance payable
Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang
diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized
Pinjaman yang diterima cost cost 1.072.147 1.072.147 Borrowings
Biaya perolehan yang Biaya perolehan yang
Surat berharga yang diamortisasi/Amortized diamortisasi/Amortized Marketable securities
diterbitkan cost cost 1.797.946 1.797.946 issued
TOTAL FINANCIAL
TOTAL LIABILITAS 89.712.951 89.712.951 LIABILTIES
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 (lanjutan) and SFAS 73 (continued)
Aset keuangan instrumen ekuitas yang dimiliki The financial assets of equity instruments held
untuk tujuan strategis telah diklasifikasi for strategic purposes have been classified as
sebagai nilai wajar melalui penghasilan fair value through other comprehensive income
komprehensif lain berdasarkan PSAK 71. according to SFAS 71. Prior to the adoption of
Sebelum adopsi PSAK 71, instrumen ini SFAS 71, these instruments were classified as
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual available-for-sale and measured at cost of
dan diukur pada biaya perolehan karena nilai obtaining the assets because their fair values
wajarnya tidak dapat ditentukan secara handal. cannot be reliably determined. SFAS 71,
PSAK 71, menghapus pengecualian ini. removed this exception.
Tabel berikut menyajikan analisis dampak The following table analyze the impact of the
penerapan PSAK 71, bersih setelah pajak, adoption of SFAS 71, net after tax, during the
pada saat transisi tanggal 1 Januari 2020 pada transition on January 1, 2020 in the following
komponen ekuitas berikut: equity components:
Dampak
Penerapan PSAK 71
pada
1 Januari 2020/
Impact of
Adopting SFAS 71
at January 1, 2020
Tabel di bawah ini menunjukkan rekonsiliasi The table below shows the reconciliation of
nilai cadangan kerugian aset keuangan reserve for losses of financial assets according
menurut PSAK 55 dan PSAK 57 pada tanggal to SFAS 55 and SFAS 57 as of December 31,
31 Desember 2019 dan nilai cadangan 2019 and the value of reserves for losses of
kerugian aset keuangan menurut PSAK 71 financial assets according to SFAS 71 on
pada tanggal 1 Januari 2020. January 1, 2020.
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 (lanjutan) and SFAS 73 (continued)
Nilai Tercatat
PSAK 55 Nilai Tercatat
31 Desember 2019/ PSAK 71
Classification 1 Januari 2020/
Under Pengukuran Carrying Amount
PSAK 55 Reklasifikasi/ Kembali/ Under SFAS 71
December 31, 2019 Reclasification Remeasurement January 1, 2020
PSAK 73 SFAS 73
Tabel berikut menyajikan dampak atas The following table summarizes effect of
penerapan PSAK 73 pada saat tanggal implementation SFAS 73 as of January 1, 2020:
1 Januari 2020:
Aset Assets
Beban dibayar dimuka 794.542 (185.125) 609.417 Prepaid expenses
Fixed asset, except for right
Aset tetap, selain aset hak guna of-use assets
setelah akumulasi penyusutan 3.012.215 - 3.012.215 after accumulated depreciations
Aset tetap, aset hak guna Fixed asset, right of use
setelah akumulasi penyusutan - 316.938 316.938 after accumulated depreciations
Liabilitas Liabilities
Liabilitas lain - lain 1.556.634 180.548 1.737.182 Other liabilities
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 (lanjutan) and SFAS 73 (continued)
Tabel berikut menyajikan analisis dampak The following table analyze the impact of the
penerapan PSAK 71 pada posisi laporan adoption of SFAS 71 statement of consolidated
keuangan konsolidasian pada tanggal financial position at January 1, 2020:
1 Januari 2020:
1 Januari/January 1, 2020
Efek Penyesuaian
Transisi Penerapan
PSAK 71/
Impact from
Sebelum Transition Setelah
Penyesuaian/ adjustment on Penyesuaian/
Before Implementation After
Adjustment SFAS 71 Adjustment
ASET ASSETS
Kas 836.192 - 836.192 Cash
Current accounts
Giro pada Bank Indonesia 4.101.417 - 4.101.417 with Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain 867.933 - 867.933 with other banks
Dikurangi: Penyisihan Less : Allowance for
kerugian penurunan nilai (1.425) - (1.425) impairment losses
Current accounts
Giro pada bank lain - neto 866.508 - 866.508 with other banks - net
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain 4.847.957 - 4.847.957 Indonesia and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Diukur pada nilai wajar melalui Fair Value Through
laba rugi 29.801 - 29.801 profit and loss
Tersedia untuk Dijual 764.341 - 764.341 available for Sale
Fair Value Through
Nilai wajar melalui Komprehensif lain 450.007 - 450.007 Other Comprehensive Income
Kredit Yang Diberikan dan Piutang 112.965 - 112.965 Loan and Receivables
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 5.544.580 - 5.544.580 Held to Maturity
Biaya Perolehan 2.167.699 - 2.167.699 Amortized Cost
9.069.393 - 9.069.393
Dikurangi: Penyisihan Less : Allowance for
kerugian penurunan nilai - - impairment losses
Surat-surat berharga - neto 9.069.393 9.069.393 Marketable securities - net
Kredit yang diberikan dan Loans and Sharia
pembiayaan/piutang syariah 69.545.545 - 69.545.545 financing/receivables
Dikurangi: Penyisihan Less : Allowance for
kerugian penurunan nilai (1.709.772) (1.603.911) (3.313.683) impairment losses
Kredit yang diberikan dan Loans and Sharia
pembiayaan/piutang syariah neto 67.835.773 (1.603.911) 66.231.862 financing/receivables - net
Tagihan akseptasi 111.321 - 111.321 Acceptance receivables
Penyertaan saham 15 - 15 Investments in shares
Aset tetap 3.877.093 - 3.877.093 Fixed assets
Dikurangi: Akumulasi Less : Accumulated
penyusutan (864.878) - (864.878) depreciation
Aset tetap - neto 3.012.215 - 3.012.215 Fixed assets - net
Aset pajak tangguhan - neto 21.717 304.743 326.460 Deffered tax asset - neto
Aset takberwujud 510.963 - 510.963 Intangible Assets
Dikurangi: Akumulasi Less : Accumulated
amortisasi dan amortization and
penurunan nilai (263.073) - (263.073) impairment losses
Aset takberwujud - neto 247.890 - 247.890 Intangible Assets - net
Aset lain-lain - neto 9.313.850 - 9.313.850 Other assets - net
TOTAL ASET 100.264.248 (1.299.168) 98.965.080 TOTAL ASSETS
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 (lanjutan) and SFAS 73 (continued)
1 Januari/January 1, 2020
Efek Penyesuaian
Transisi Penerapan
PSAK 71/
Impact from
Sebelum Transition Setelah
Penyesuaian/ adjustment on Penyesuaian/
Before Implementation After
Adjustment SFAS 71 Adjustment
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 488.661 - 488.661 Liabilites immediately payable
46. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 46. Classification of Assets and Financial
Pada Tanggal Implementasi PSAK 71 dan Liabilities In Implementation of SFAS 71
PSAK 73 (lanjutan) and SFAS 73 (continued)
1 Januari/January 1, 2020
Efek Penyesuaian
Transisi Penerapan
PSAK 71/
Impact from
Sebelum Transition Setelah
Penyesuaian/ adjustment on Penyesuaian/
Before Implementation After
Adjustment SFAS 71 Adjustment
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 100.264.248 (1.344.699) 98.919.549 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Tabel berikut menyajikan analisis dampak atas The following table analyze the impact of the
perubahan dari “incurred loss approach” transition from “incurred loss approach” to
menjadi “kerugian kredit ekspektasian” untuk “expected credit loss” for financial instrument at
instrumen keuangan yang diukur pada biaya amortized cost:
perolehan diamortisasi:
Current accounts
Giro pada bank lain 1.425 - 1.425 1.425 - - - 1.425 - with other banks
Kredit yang diberikan dan - - - - - - - Loans and sharia
pembiayaan syariah 981.194 728.578 1.709.772 1.451.836 413.107 1.448.740 - 3.313.683 1.603.911 financing/receivables
Aset lain-lain 56.459 - 56.459 56.459 - - - 56.459 - Other assets
Total 1.039.078 728.578 1.767.656 1.509.720 413.107 1.448.740 - 3.371.567 1.603.911 Total
Ketika menentukan apakah risiko gagal bayar When determining whether the risk of default
pada instrumen keuangan telah meningkat on financial instruments has increased
secara signifikan sejak pengakuan awal, Bank significantly since initial recognition, the Bank
mempertimbangkan informasi yang wajar dan considers reasonable and supported relevant
terdukung, serta relevan yang tersedia tanpa information that is available without excessive
biaya atau upaya yang berlebihan. Hal tersebut costs or efforts. This includes quantitative and
mencakup informasi dan analisa kuantitatif dan qualitative information and analysis, based on
kualitatif, berdasarkan pada pengalaman historical experience and credit expert
historis dan penilaian pakar kredit dan assessments and including forward-looking
termasuk perkiraan masa depan (forward- estimates.
looking).
Tujuan dari penilaian ini adalah untuk The purpose of this assessment is to identify
mengidentifikasi apakah peningkatan risiko whether a significant increase in credit risk of
kredit secara signifikan atas eksposur telah exposure has occurred by comparing:
terjadi dengan membandingkan:
• Probability of default (PD) atas umur • Probability of default (PD) for the remaining
tersisa pada tanggal pelaporan; dengan age at the reporting date; with
• Probability of default (PD) atas umur • Probability of default (PD) for the estimated
tersisa yang di estimasi pada saat remaining age at initial recognition of the
pengakuan awal eksposur (jika relevan, exposure (if relevant, adjusted for change in
disesuaikan dengan perubahan ekspektasi expectations of prepayment).
pembayaran dimuka).
Bank menggunakan kriteria berikut dalam Bank use these criteria for determining whether
menentukan apakah peningkatan risiko kredit there has been a significant increase in credit:
secara signifikan atas eksposur telah terjadi:
• pengujian kuantitatif berdasarkan • • quantitative test based on movement in
perubahan probability of default (PD); PD;
• indikator kualitatif. • qualitative indicators.
Credit Risk Grades Credit Risk Grades
Bank mengalokasikan setiap eksposur ke The bank allocated each exposure to credit risk
credit risk grades berdasarkan variasi data grades based on a variety of data that is
yang ditentukan dapat memprediksi risiko determined to predict the risk of default and
gagal bayar dan menerapkan pengalaman atas apply credit experience judgement. Credit risk
kredit. Credit risk grades ditetapkan grades are determined using qualitative and
menggunakan faktor kualitatif dan kuantitatif quantitative factors that can indicate the risk of
yang dapat mengindikasikan risiko gagal default. These factors vary depending on the
bayar. Faktor-faktor ini bervariasi tergantung nature of the exposure and the type of
pada sifat eksposur dan jenis peminjam. borrower.
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
Credit risk grades ditetapkan dan dikalibrasi Credit risk grades are determined and
sedemikian rupa sehingga risiko terjadinya calibrated in such a way that the risk of default
gagal bayar meningkat secara eksponensial is increasing exponentially as credit risk rating
seiring dengan penurunan rating risiko kredit, decreases, for example, the difference
sebagai contoh, selisih antara credit risk rating between credit risk rating grades 1 and 2 is
grades 1 dan 2 lebih kecil dari pada selisih smaller than the difference between credit risk
antara credit risk rating grades 2 dan 3. rating grades 2 and 3.
Setiap eksposur dialokasikan ke credit risk Each exposure is allocated to credit risk grades
grades pada pengakuan awal berdasarkan at initial recognition based on available
informasi yang tersedia tentang peminjam. information about the borrower. This exposure
Eksposur ini dipantau secara berkelanjutan, is monitored on an ongoing basis, and can
dan dapat mengakibatkan eksposur result in the exposure being transferred to
dipindahkan ke credit risk grades yang different credit risk grades. Monitoring usually
berbeda. Pemantauan biasanya menggunakan uses the following data: financial statements,
data berikut: laporan keuangan, penggunaan use of credit facilities, estimates of economic
fasilitas kredit, estimasi kondisi ekonomi. conditions.
Credit risk grades adalah input utama dalam Credit risk grades are the main input in
penentuan struktur PD term structure atas determining the PD term structure of the
eksposur. Bank mengumpulkan informasi exposure. The Bank collects performance and
kinerja dan gagal bayar tentang eksposur risiko default information about credit risk exposures,
kredit yang dianalisa berdasarkan yurisdiksi which are analyzed by jurisdiction or region
atau wilayah dan menurut jenis produk dan and by product and borrower type as well as
peminjam serta penilaian risiko kredit. Untuk credit risk assessment. For some portfolios,
beberapa portofolio, informasi yang dibeli dari information purchased from external credit
penilai kredit eksternal juga digunakan. assessors is also used.
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
Bank menggunakan model statistik untuk The Bank uses a statistical model to analyze
menganalisa data yang dikumpulkan dan the collected data and produce an estimate of
menghasilkan perkiraan probability of default the probability of default (PD) for the remaining
(PD) atas umur tersisa dan bagaimana hal ini life and how this is expected to change as a
diperkirakan akan berubah sebagai akibat dari result of the passage of time.
berlalunya waktu.
Analisa ini mencakup identifikasi dan kalibrasi This analysis includes the identification and
hubungan antara perubahan tingkat gagal calibration of the relationship between changes
bayar dan perubahan dalam faktor-faktor in default rates and changes in key
makro ekonomi utama serta analisa mendalam macroeconomic factors as well as an in-depth
tentang dampak faktor-faktor lain tertentu analysis of the impact of other certain factors
(misalkan restrukturisasi) pada risiko gagal (e.g. restructuring) on the risk of default. For
bayar. Untuk sebagian besar eksposur, most exposures, the main macroeconomic
indikator makro ekonomi utama meliputi: indicators include: GDP growth, benchmark
pertumbuhan PDB, suku bunga acuan, dan interest rates, and the unemployment rate. For
tingkat pengangguran. Untuk eksposur pada exposures in certain industries and/or regions,
industri dan/atau wilayah tertentu, analisa the analysis can include commodity prices
dapat mencakup harga komoditas dan/atau and/or relevant property prices.
harga properti yang relevan.
Bank mempergunakan sejumlah kriteria untuk Bank uses several criteria for determining that
menentukan telah terjadi peningkatan risiko credit risk has increased significantly.
kredit secara signifikan.
Kriteria tersebut ditetapkan menggunakan The criteria are determined using qualitative
faktor kuantitatif dan kualitatif termasuk and quantitative factors including determination
penentuan berdasarkan status hari tunggakan based on arrear day status that can indicate
yang dapat mengindikasikan telah terjadi significant increase in credit risk since initial
peningkatan risiko kredit yang signifikan recognition.
terhadap saat awal diberikan.
Bank dimungkinkan menggunakan penilaian The Bank can also use the judgment of credit
dari analis kredit dan pengalaman historis yang analysts and, if possible, relevant historical
relevan, dalam menentukan bahwa eksposur experience, in determining that the exposure
mungkin saja telah mengalami peningkatan may have experienced a significant increase in
risiko kredit yang signifikan berdasarkan credit risk based on certain qualitative
indikator kualitatif tertentu yang dianggap indicators that are considered to indicate this
dapat mengindikasikan hal tersebut dimana and their effects may not be fully reflected in
pengaruhnya mungkin belum sepenuhnya quantitative analysis in acomprehensive
tercermin pada saat dilakukan analisis manner on a timely manner
kuantitatif.
Draft/April 9, 2021 paraf:
297
883
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
Bank menentukan bahwa peningkatan resiko The Bank determines that a significant
kredit secara signifikan belum terjadi apabila increase in credit risk has not occurred if it is
masih kurang dari 30 hari tunggakan. Hari still less than 30 days in arrears. Arrear days
tunggakan ditentukan dengan menghitung are determined by counting the number of days
jumlah hari sejak tanggal jatuh tempo awal from the initial due date where full payment has
dimana pembayaran penuh belum diterima. not been received. The due date is determined
Tanggal jatuh tempo ditentukan tanpa without considering the grace period that might
mempertimbangkan masa tenggang yang be available to the borrower.
mungkin tersedia bagi peminjam.
Bank memantau efektivitas kriteria yang The Bank monitors the effectiveness of the
digunakan dalam mengidentifikasi peningkatan criteria used in identifying significant increases
risiko kredit yang signifikan dengan cara reviu in credit risk by periodic review.
berkala.
Ketentuan kontraktual pinjaman dapat Loan contractual terms can be modified for
dimodifikasi untuk beberapa alasan, termasuk a number of reasons, including changes in
perubahan kondisi pasar, retensi pelanggan market conditions, customer retention and
dan faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan other factors not related to the current credit
penurunan kredit saat. Pinjaman yang decline. Loans with modified contractual terms
ketentuan kontraktualnya dimodifikasi dapat can cause the initial loan to be derecognized
menyebabkan pinjaman awal dihentikan and recognized the modified loan as a new
pengakuannya dan pinjaman hasil modifikasi loan at fair value.
diakui sebagai pinjaman baru pada nilai wajar.
Ketika ketentuan kontraktual pinjaman When the contractual terms of the loan are
dimodifikasi dan tidak mengakibatkan modified and do not result in termination of
penghentian pengakuan, penentuan terjadinya recognition, determining the occurrence of a
peningkatan risiko kredit secara signifikan significant increase in credit risk is done by
dilakukan dengan cara membandingkan: comparing:
• sisa PD sepanjang umur pada tanggal • PD remainder life at reporting date based
pelaporan berdasarkan ketentuan yang on modified provision; with
dimodifikasi; dengan
• sisa PD sepanjang umur yang diestimasi • Residual PD throughout the estimated age
berdasarkan data pada saat pengakuan based on data at initial recognition and
awal dan ketentuan kontraktual awal. initial contractual provisions.
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
Bank menganggap aset keuangan dalam The Bank considers financial assets as default
keadaan default / gagal bayar ketika: when:
• Debitur tidak mungkin membayar kewajiban • The debtor is unlikely to pay its credit
kreditnya kepada secara penuh, tanpa obligation in full, without assistance
bantuan (recourse) dari Bank; atau (recourse) from the Bank; or
• Debitur telah melewati jatuh tempo lebih • The debtors have past due more than 90
dari 90 hari atas kewajiban kredit material days for any material credit obligations to
apa pun kepada Bank. the Bank.
Dalam menilai apakah debitur dalam keadaan In assessing whether a debtor is in default, the
default/gagal bayar, Bank mempertimbangkan Bank considers the following indicators:
indikator berikut:
• Kualitatif seperti pelanggaran persyaratan • Qualitative such as violations of the terms
penjanjian (covenants); of the agreement (covenants);
• Kuantitatif seperti status tunggakan; dan • Quantitative such as arrears status; and
• Berdasarkan data yang dikembangkan • Based on data developed internally and
secara internal dan diperoleh dari sumber obtained from external sources.
eksternal.
Input, Asumsi, dan Teknik yang digunakan Inputs, Assumptions, and Techniques used in
dalam mengestimasi penurunan nilai. estimating impairment.
Pandangan dasar (base case) mencerminkan The base case reflects the output with the
keluaran dengan probabilitas yang paling tinggi highest probability and is used in strategic
dan digunakan dalam perencanaan strategis planning and budgeting. Another scenario,
dan anggaran. Skenario yang lain, reflects more optimistic outputs and more
mencerminkan keluaran yang lebih optimis dan pessimistic outputs.
keluaran yang lebih pesimis.
Draft/April 9, 2021 paraf:
299
885
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
Skenario ekonomi yang dirumuskan The economic scenario is formulated using the
menggunakan kisaran indikator utama berikut: following range of key indicators:
2021 2022
Tingkat pengangguran dasar 8% / base 8% dasar 6% / base 6% Unemployment
Kisaran antara 7 hingga 10%/ Kisaran antara 5 hingga 8%/
Range between 7 and 10% Range between 5 and 8%
Pertumbuhan PDB dasar 1,5% / base 1,5% dasar 2% / base 2% GDP growth
Kisaran antara 0 hingga 2,5%/ Kisaran antara 0,5 hingga 3%/
Range between 0 and 2,5% Range between 0,5 and 3%
Input utama dalam pengukuran kerugian kredit The main inputs in measuring expected credit
ekspektasian adalah variabel berikut : loss are the following variables:
• Probability of default (PD) • Probability of default (PD)
• Loss of given default (LGD) • Loss of given default (LGD)
• Exposure at default (EAD) • Exposure at default (EAD)
Parameter ini umumnya berasal dari model These parameters generally come from
statistic yang dikembangkan secara internal statistical models that are developed internally
dan data historis lainnya. Parameter ini and other historical data. This parameter is
disesuaikan untuk mencerminkan informasi adjusted to reflect forward-looking information.
forward-looking.
LGD adalah besarnya kerugian jika terjadi LGD is the amount of loss if there is a default.
gagal bayar. Parameter LGD diestimasi secara LGD parameters are historically estimated
historis berdasarkan tingkat pemulihan atas based on the level of recovery of claims against
klaim terhadap debitur yang gagal bayar. Model debtors who default. The LGD model considers
LGD mempertimbangkan struktur, jaminan, the structure, collateral, claim seniority, the
senioritas klaim, industri debitur, dan biaya debtor industry, and the cost of recovering any
pemulihan setiap jaminan yang merupakan collateral that is an integral part of a financial
bagian integral dari aset keuangan. asset.
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
EAD merepresentasikan estimasi eksposur jika EAD represents the estimated exposure in
terjadi gagal bayar. EAD suatu aset keuangan case of default. EAD of a financial asset is the
adalah jumlah tercatat bruto. Untuk komitmen gross carrying amount. For loan commitments
pinjaman dan jaminan keuangan, EAD and financial guarantees, EAD includes the
mencakup jumlah yang telah ditarik, serta amount that has been withdrawn, as well as
jumlah potensial di masa depan yang akan potential future amounts to be withdrawn, which
ditarik, yang diestimasi berdasarkan are estimated based on historical observations
pengamatan historis dan perkiraan and forward-looking estimates.
berwawasan ke depan (forward-looking).
Ketika pemodelan parameter dilakukan secara When parameter modeling is done collectively,
kolektif, instrumen keuangan dikelompokkan financial instruments are Banked according to
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko yang the similarity of risk characteristics which
meliputi: include:
• jenis instrumen; • type of instrument;
• peringkat risiko kredit; • credit risk rating;
• jenis agunan; • type of collateral;
• tanggal pengakuan awal; • date of initial recognition;
• sisa waktu jatuh tempo; • remaining due date;
• industri; dan • industry; and
• lokasi geografis debitur. • debtor’s geographical location.
a. Analisis risiko kredit berdasarkan internal a. Credit risk analysis based on internal rating
rating grades grades
Cadangan kerugian kredit untuk aset keuangan Allowance for credit losses for financial assets
yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui classified as fair value through other
penghasilan komprehensif lain tidak diakui comprehensive income is not recognized in the
pada laporan posisi keuangan karena nilai statement of financial position because the
tercatat aset keuangan tersebut adalah nilai carrying value of the financial assets is fair
wajar. value.
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
b. Analisis risiko kredit berdasarkan probability b. Credit risk analysis based on probability of
of default default
Aset keuangan
yang diukur
pada nilai
wajar melalui
penghasilan
Aset keuangan komprehensif
yang diukur lain/
Rasio kerugian kredit pada biaya Financial assets
ekspektasian terhadap perolehan di measured at
aset keuangan pada amortisasi/ faie value
31 Desember 2020/ Financial through other
ECL ratio to financial assets measured at comprehensive Total/
at December 31, 2020 amortized cost Income Total
47. Analisa Kualitas Kredit (lanjutan) 47. Credit Quality Analysis (continued)
Berikut adalah perhitungan laba bersih per The following presents the computations of
saham dasar dan dilusian: basic and diluted earnings per share (EPS):
Pada tanggaI-tanggal 31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and 2019, additional
2019, informasi tambahan untuk Bank adalah information regarding the Bank is as follows
sebagai berikut (Bank saja): (Bank only):
Pada tanggal 31 Desember 2020 terdapat As of December 31, 2020, there was an
pelampauan BMPK terkait penjaminan kredit excess of the Legal Lending Limit (LLL) related
dalam rangka penerapan teknik Manajemen to loan guarantees in the context of
Risiko Kredit. Pelampauan BMPK ini implementing Credit Risk Management
merupakan dampak penurunan Modal Inti yang techniques. The excess of the LLL affected by
dialami oleh Bank. Pelampauan BMPK ini telah the decline in Core Capital. This excess of the
diselesaikan sesuai Surat Bank LLL has been resolved referring Letter No.
No.04380/DIR/III/2021 tanggal 8 Maret 2021. 04380/DIR/II/2021 dated March 8, 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2019 terdapat As of December 31, 2019 there was an excess
pelampauan BMPK terkait penjaminan kredit of the LLL related to loan guarantees in the
dalam rangka penerapan teknik Manajemen context of implementing Credit Risk
Risiko Kredit. Pelampauan BMPK ini Management techniques. The excess of the
merupakan dampak dari terbitnya POJK No. LLL affected by the issuance of POJK No. 38 /
38/POJK.03/2019 tentang Perubahan atas POJK.03 / 2019 concerning Amendments to
POJK No. 32/POJK.03/2018 tentang Batas POJK No. 32 / POJK.03 / 2018 concerning the
Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan LLL and the Provision of Large Funds for
Dana Besar Bagi Bank Umum. Pelampauan Commercial Banks. The exceeding of the LLL
BMPK tersebut telah diselesaikan pada bulan was completed in March 2020.
Maret 2020.
51. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing 51. Assets and Liabililities in Foreign
Currencies
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata The balances of monetary assets and liabilities
uang asing adalah sebagai berikut: in foreign currencies are as follows :
51. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang 51. Assets And Liabilities In Foreign
Asing (lanjutan) Currencies (continued)
31 Desember 2020 /December 31, 2020 31 Desember 2019/December 31, 2019
Mata Uang Asing Mata Uang Asing
(dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/
Foreign Currency Ekuivalen Rupiah/ Foreign Currency Ekuivalen Rupiah/
(in thousand) Rupiah Equivalent (in thousand) Rupiah Equivalent
Rp Rp
LIABILITAS L IABIL ITIES
Liabilitas segera Liabilities immediately payable
Dolar Amerika Serikat 28 400 742 10.300 United States Dollar
Dólar Hongkong 100 182 - - Hongkong Dollar
Dólar Australia 1,32 14 - - Australian Dollar
Dolar Singapura 0,33 3 0 3 Singapore Dollar
Euro Eropa 0,04 1 20 312 European Euro
600 10.615
Liabiltas Akseptasi Acceptance payables
Dolar Amerika Serikat - - 932 12.938 United States Dollar
Euro Eropa - - 1.575 24.518 European Euro
- 37.456
Giro Demand deposits
Yen Jepang 2.147.690 292.011 2.542.493 324.956 Japanese Yen
Dolar Amerika Serikat 31.777 446.468 161.777 2.245.871 United States Dollar
Dolar Australia 41 445 27 266 Australian Dollar
Euro Eropa 32 543 42 660 European Euro
Dolar Singapura 29 309 43 440 Singapore Dollar
Poundsterling Inggris 2 44 3 47 Great Britain Poundsterling
739.820 2.572.240
Tabungan Saving deposits
Dolar Amerika Serikat 3.699 51.972 6.675 92.667 United States Dollar
Dolar Australia 472 5.073 63 609 Australian Dollar
Poundsterling Inggris 26 495 190 3.458 Great Britain Poundsterling
Euro Eropa 14 243 31 486 European Euro
Dolar Singapura 24 251 37 384 Singapore Dollar
Yen Jepang 184 25 157 20 Japanese Yen
58.059 97.624
Deposito berjangka Time deposits
Dolar Amerika Serikat 144.885 2.035.633 89.091 1.236.802 United States Dollar
Yen Jepang - - Japanese Yen
Dolar Australia 1.000 10.752 1.000 9.725 Australian Dollar
Euro Eropa 139 2.403 222 3.742 European Euro
Dolar Singapura 55 585 347 3.303 Singapore Dollar
Poundsterling Inggris - - 156 2.842 Great Britain Poundsterling
2.049.373 1.256.414
52. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 52. Issued and Revised Statements of Financial
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Accounting Standards (PSAK) and
Keuangan (ISAK) yang Dikeluarkan dan Interpretation of Financial Accounting
Direvisi Standards (ISAK)
Standar baru dan amandemen atas standar New standards and amendment to standards
yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai which effective for periods beginning on or
pada atau setelah 1 Januari 2020, dengan after January 1, 2020, with early adoption is
penerapan dini diperkenankan, yaitu: permitted, are as follows :
52. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 52. Issued and Revised Statements of Financial
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Accounting Standards (PSAK) and
Keuangan (ISAK) yang Dikeluarkan dan Interpretation of Financial Accounting
Direvisi (lanjutan) Standards (ISAK) (continued)
Standar Akuntansi dan Interpretasi Standar New Accounting Standard and
yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Interpretation of Standard which Has Issued
Efektif (lanjutan) but Not Yet Effective (continued)
Standar Baru dan amandemen atas standar New Standards and amendment to standards
yang berlaku fektif untuk periode yang dimulai which effective for periods beginning on or after
pada atau setelah 1 Januari 2021, dengan January 1, 2021, with early adoption is
penerapan dini diperkenankan yaitu: permitted, are as follows:
• PSAK 22 (Amandemen 2019): “Kombinasi • SFAS 22 (Amendment 2019): “Business
Bisnis tentang Definisi Bisnis”; Combinations regarding Definition of
Business”;
• PSAK 112: “Akuntansi Wakaf”. • SFAS 112: “Accounting for Endowments”.
Hingga tanggal laporan keuangan Until the date of the consolidated financial
konsolidasian ini diotorisasi, Bank masih statements is authorized, the Bank is still
melakukan evaluasi atas dampak potensial dari evaluating the potential impact of the adoption
penerapan standar baru, amandemen standar of new standards, amendments to standards
dan interpretasi standar tersebut. and interpretations of these standards.
53. Informasi Tambahan Arus Kas 53. Additional Information on Cash Flow
Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitas Reconciliation of liabilities that arising from
pendanaan adalah sebagai berikut: financing activities is as follows:
Perubahan Non Kas/
Non Cash Changes
Amortisasi Pergerakan
Biaya Emisi/ Kurs Mata
Amortization Uang Asing/
31 Desember/ Arus Kas/ of Issuance Foreign 31 Desember/
December 31 , Cash Flow Cost Exchange December 31,
2019 Rate 2020
Rp Rp Rp Rp Rp
Pada tanggal 18 Januari 2021, Pengadilan On January 18, 2021, the Court has issued a
telah mengeluarkan hasil putusan atas perkara decision on case No. 178/G/2020/PTUN.JKT
No. 178/G/2020/PTUN.JKT yang isinya whose content granted PT Bosowa
mengabulkan gugatan PT Bosowa Corporindo Corporindo's lawsuit on two things, namely
atas dua hal yakni mengabulkan permohonan granted the request to postpone the
penundaan pelaksanaan objek sengketa dan implementation of the object of the dispute and
mewajibkan Tergugat untuk mencabut obliged the Defendant to revoke Decree of the
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Board of Commissioners of the Financial
Keuangan No. 64/KDK.03/2020 yang menjadi Services Authority No. 64/KDK.03/2020 which
objek sengketa. is the object of the dispute.
Atas putusan hukum tersebut, Bank telah On this legal decision, the Bank has submitted
mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi an Appeal to the State Administrative High
Tata Usaha Negara pada tanggal 1 Februari Court on February 1, 2021. Memorandum of
2021. Memori Banding atas Putusan No. Appeal for Decision No.
178/G/2020/PTUN.JKT telah di serahkan 178/G/2020/PTUN.JKT has been submitted to
kepada Pengadilan Tata Usaha Negara the Jakarta State Administrative Court on
Jakarta pada tanggal 23 Februari 2021. February 23, 2021.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan Until the released date of these consolidated
keuangan konsolidasian, proses banding financial statements, the appeal is still
masih berlangsung. ongoing.
55. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 55. Events After Reporting Date
Pada awal tahun 2020, Badan Nasional In early 2020, National Agency for Disaster
Penanggulangan Bencana Republik Indonesia Management of the Republic of Indonesia
mengumumkan berlakunya “Status Keadaan announced the enactment of “Status of the
Tertentu Darurat Bencana Wabah Virus Certain Disaster Emergency Conditions Due
Corona.” Wabah virus corona menjadi pandemi to Corona Virus Pandemic”. The corona
global yang berdampak terhadap pandemic, that become global pandemic may
perekonomian Indonesia dan dunia, antara lain had impacted domestic economy, which was
ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah characterized by weakening of the rupiah
dan menurunnya harga-harga sekuritas di exchange rate and decline in the prices of
pasar modal. securities on the capital market.
Resolusi dari dampak ekonomi Indonesia ini, The resolution of Indonesia economic is
banyak tergantung dari kebijakan fiskal dan dependent to a large degree on any fiscal and
moneter yang akan ditempuh oleh Pemerintah monetary measures that may be taken by the
Republik Indonesia dan otoritas perbankan, Government of Republic of Indonesia and the
yang merupakan suatu tindakan yang berada banking authority, an action that is beyond the
diluar kendali Bank. Oleh karena itu, tidaklah Bank’s control. Therefore, it is not possible to
mungkin untuk menentukan dampak masa determine the impact of future economics
depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan condition to the Bank liquidity and earnings,
pendapatan Bank dan realisasi dari aset, asset realization, effect from customers,
termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, debtors, shareholders, and other
pemegang saham dan pihak-pihak yang stakeholders.
berkepentingan lainnya.
Pada bulan November 2020, Presiden On November 2020, the President of Republic
Republik Indonesia telah menandatangani of Indonesia enacted a Job Creation Law that
pemberlakuan Undang-Undang (UU) Cipta will have a change impact to employee
Kerja yang akan berdampak pada perubahan benefits obligations. However, as of
nilai kewajiban imbalan kerja. Akan tetapi, December 31, 2020, the Company calculated
pada tanggal 31 Desember 2020, Perusahaan the employee benefits obligation based on the
melakukan perhitungan kewajiban imbalan law that was in effect before Job Creation
kerja berdasarkan UU yang berlaku sebelum Law, namely UU No. 13/2013 due to the fact
UU Cipta Kerja yaitu UU No.13/2003 that the basis of calculation for employee
dikarenakan dasar perhitungan kewajiban benefits obligations is further regulated in an
imbalan kerja tersebut diatur lebih lanjut dalam implementing regulation "Peraturan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 35/2021 Pemerintah" (PP) No. 35/2021, "Perjanjian
tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu
Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat,
Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan dan Pemutusan Hubungan Kerja" which was
Kerja, yang diundangkan pada tanggal enacted on February 16, 2021. Until the
16 Februari 2021. Sampai dengan tanggal completion date of these consolidated
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian financial statements, the Bank is still getting
ini, Bank masih mempelajari dampak dari an understanding of the impact as a result of
penerapan PP tersebut serta pengaruhnya the implementation of the PP, and assessing
pada laporan keuangan konsolidasian Bank. the effect on the Bank’s consolidated financial
statements.
56. Informasi Keuangan Tersendiri Bank 56. Financial Information of the Bank
Bank menerbitkan laporan keuangan The Bank published the consolidated financial
konsolidasian yang merupakan laporan statements as its primary financial statements.
keuangan utama, informasi keuangan The supplementary financial statements of
tambahan PT Bank KB Bukopin Tbk (dahulu PT Bank KB Bukopin Tbk (dahulu PT Bank
PT Bank Bukopin Tbk) (Entitas Induk) ini, Bukopin Tbk) (Parent Entity) which account for
dimana investasi pada Entitas Anak dicatat investment in Subsidiaries using the cost
dengan metode harga perolehan, disajikan method, and have been prepared in order that
untuk menganalisa hasil usaha entitas induk the parent entity’s result of operations can be
saja. Informasi keuangan tambahan PT Bank analyzed. The supplementary financial
KB Bukopin Tbk (dahulu PT Bank Bukopin information of PT Bank KB Bukopin Tbk
Tbk) (Entitas Induk) berikut ini (Lampiran I – (formerly PT Bank Bukopin Tbk) (Parent
Lampiran V) harus dibaca bersamaan dengan Entity) (Attachment I – Attachment V) should
laporan keuangan konsolidasian PT Bank KB be read in conjunction with the consolidated
Bukopin Tbk (dahulu PT Bank Bukopin Tbk) financial statements of PT Bank KB Bukopin
dan Entitas Anak. Tbk (formerly PT Bank Bukopin Tbk) and
Subsidiaries.
57. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan 57. Responsibilities and Authorized Issuance
Laporan Keuangan Financial Statements
Manajemen Bank bertanggung jawab atas Management of the Bank is responsible for the
penyusunan dan penyajian laporan keuangan preparation and presentation of the financial
yang diotorisasi Direksi untuk terbit pada statements that are authorized by Directors for
tanggal 31 Maret 2021. issuance on March 31, 2021.
Lampiran 1 Attachment 1
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2020 2019
ASET ASSETS
Kas 592.999 783.886 Cash
Giro pada Bank Indonesia 1.281.106 3.845.040 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 987.682 847.617 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 4.025.304 909.056 and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Diukur pada nilai wajar melalui Fair value through
laba rugi - 29.801 profit and loss
Diukur pada nilai wajar melalui Fair value through other
penghasilan komprehensif lain 808.866 4.380.910 comprehensive income
Diukur pada biaya perolehan Fair value through
Amortisasi 5.049.914 7.540.029 Amortized cost
5.858.780 11.950.740
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai - - impairment losses
Surat-surat berharga - neto 5.858.780 11.950.740 Marketable securities - net
Tagihan derivatif 4.555 - Derivative receivables
Kredit yang diberikan 56.872.252 64.247.853 Loans
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (4.228.446) (1.259.863) impairment losses
Kredit yang diberikan - neto 52.643.806 62.987.990 Loans - net
Tagihan akseptasi 66.182 111.321 Acceptances receivables
Penyertaan saham 1.032.615 1.032.615 Investments in shares
Dikurangi: Less
Akumulasi amortisasi dan Accumulated amortization and
penurunan
penurunannilai
nilaigoodwill
goodwill (106.229) (106.229) impairment losses of goodwill
Penyertaan saham - neto 926.386 926.386 Investments in shares - net
Aset tetap 4.241.454 3.536.392 Fixed assets
Dikurangi: Akumulasi penyusutan (1.008.078) (792.496) Less: Accumulated depreciation
Aset tetap - neto 3.233.376 2.743.896 Fixed assets - net
Aset pajak tangguhan - neto 984.370 17.201 Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud 186.800 214.772 Intangible assets
Dikurangi: Akumulasi amortisasi (172.571) (156.364) Less: Accumulated amortization
Aset tak berwujud - neto 14.229 58.408 Intangible assets - net
Aset lain-lain - neto 6.140.072 9.615.116 Other assets - net
TOTAL ASET 76.758.847 94.796.657 TOTAL ASSETS
DR/
899
Lampiran 1 Attachment 1
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, December 31,
2020 2019
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 452.321 486.015 Liabilitiesimmediately payable
Simpanan nasabah 41.983.757 75.746.242 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 13.304.680 1.438.695 Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang dijual Marketable securities sold
dengan janji dibeli kembali - neto 5.613.740 4.275.068 with agreements to repurchase - net
Liabilitas derivatif 112.828 - Derivative payables
Liabilitas akseptasi 66.182 111.321 Acceptances payables
Pinjaman yang diterima 3.723.758 719.211 Borrowings
Utang pajak 54.527 81.254 Taxes payables
Liabilitas lain-lain 1.273.614 1.386.654 Other liabilities
Surat berharga yang diterbitkan 1.800.104 1.797.946 Subordinated bond
TOTAL LIABILITAS 68.385.511 86.042.406 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham Share capital
Saham biasa kelas A - niIai Common A shares -
nominal Rp10.000 Rp10,000 (full amount)
(nilai penuh) par value
Saham biasa kelas B - niIai Common B shares - Rp100
nominal Rp100 (full amount)
(nilai penuh) par value
Modal dasar Authorized capital
Saham biasa kelas A - Common A shares -
21.337.978 saham 21,337,978 shares
Saham biasa kelas B - Common B shares -
22.866.202.200 saham 22,866,202,200 shares
Modal ditempatkan dan Issued and fully paid
disetor penuh capital
Saham biasa kelas A - Common A shares -
21.337.978 saham 21,337,978 shares
Saham biasa kelas B - Common B shares -
32.651.913.216 per 32,651,913,216 shares
31 Desember 2020 dan As of December 31, 2020 and
11.630.570.770 per 11,630,570,770 shares
31 Desember 2019 3.478.571 1.376.437 December 31,2019
Dana setoran modal - - Advance for future shares subcruptions
Tambahan modal disetor 4.769.252 2.923.938 Additional paid-in capital
Surplus revaluasi aset 1.481.285 1.339.559 Asset revaluation surplus
Keuntungan (kerugian) Unrealized gain (losses)
yang belum direalisasi on available for sale
atas surat-surat marketable
berharga dalam kelompok securities - net
tersedia untuk dijual - of deferred
setelah pajak tangguhan 96.271 12.937 tax
Saldo laba (1.452.043) 3.101.380 Retained earnings
TOTAL EKUITAS 8.373.336 8.754.251 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 76.758.847 94.796.657 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
DR/
900 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Lampiran 2 Attachment 2
31 Desember/
December 31,
2020 2019
Rp Rp
(Pembentukan)/Pemulihan (Provision)/Recovery
penyisihan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses
atas aset keuangan - neto (2.552.033) 146.666 on financial assets - net
Beban estimasi kerugian atas Provision for allowance for
komitmen dan kontinjensi - bersih (29.689) - Commitments and Contingencies -net
Beban penyisihan Provision for allowance
kerugian penurunan nilai atas for impairment losses
aset non-keuangan - neto (222) (3.701) on non-financial assets - net
(kerugian)/Keuntungan dari (Loss)/Gain from changes
perubahan nilai wajar in fair value of
aset keuangan (226) 226 financial assets
(Kerugian)/keuntungan transaksi Gain (loss) from foreign
mata uang asing - neto (108.266) 2 exchange transactions - net
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Umum dan administrasi (1.642.784) (1.616.299) General and administrative
Gaji dan tunjangan karyawan (757.250) (772.106) Salaries and employee benefits
Premi program Premium on government
penjaminan pemerintah (135.951) (140.160) guarantee program
Total beban operasional Iainnya (2.535.985) (2.528.565) Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL (3.924.855) 79.511 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN NON-OPERATING
NON-OPERASIONAL - NETO 31.591 37.269 INCOME - NET
LABA SEBELUM INCOME BEFORE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (3.893.264) 116.780 INCOME TAX EXPENSE
Lampiran 2 Attachment 2
31 Desember/
December 31,
2020 2019
Rp Rp
DR/
Lampiran 3 Attachment 3
902
yang Belum
Direalisasi
atas Surat-Surat
Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Berharga Dalam
Kelompok Tersedia
untuk Dijual dan Nilai
Wajar melalui Penghasilan
Komprehensif Lain
- Setelah Pajak
Modal Tangguhan/Unrealized
Ditempatkan Gains (Losses) on
dan Disetor Tambahan Available for sale and
Penuh/ Modal Surplus Fair Value through Other
Issued and Disetor/ Revaluasi Aset/ Comprehensive Income Saldo Laba/
Fully Paid Additional Asset Revaluation Marketable Securities - Retained
Capital Paid-in Capital Surplus Net of Deferred Tax Earnings Total
Saldo per 31 Desember 2018 1.376.437 2.923.938 1.339.559 (39.170) 2.859.404 8.460.168 Balance as of 'December 31, 2018
DR/
903
Lampiran 4 Attachment 4
31 Desember/
December 31,
2020 2019
Rp Rp
DR/
904 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Lampiran 4 Attachment 4
31 Desember/
December 31,
2020 2019
Rp Rp
DR/
905
Lampiran 4 Attachment 4
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 592.999 783.886 Cash
Giro pada Bank Indonesia 1.281.106 3.845.040 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 987.682 847.617 Current accounts with other Banks
Penempatan pada Placements with Bank Indonesia and
Bank Indonesia dan bank lain yang other banks with original maturities
jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang of 3 months or less
sejak tanggal perolehan 4.025.304 889.309 from acquisition date
Total 6.887.091 6.365.852 Total
DR/
906 Laporan Tahunan 2020 PT Bank KB Bukopin, Tbk
Lampiran 5 Attachment 5
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan Statements of financial position, statements
penghasilan komprehensif lain, laporan of profit or loss and other comprehensive
perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas income, changes in equity and cash flows of
Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang the parent is a separate financial statements
merupakan informasi tambahan atas laporan which represents additional information to the
keuangan konsolidasian consolidated financial statements.
1.032.600
DR/
907
PT Bank KB Bukopin, Tbk
Kantor Pusat
Gedung Bank KB Bukopin
Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51 Jakarta Selatan 12770
Telepon: +6221-7988266, 7989837
Fax: +6221-7980625, 7980238, 7980244