Tahunan 2017
Tema tersebut menjadi jiwa pada seluruh proses bisnis di Perseroan. Kualitas menjadi kata kunci dalam aspek mobilisasi dana
pihak ketiga, penyaluran kredit, optimalisasi fee based income, dan Sumber Daya Manusia. Efisiensi diimplementasikan dalam
bisnis proses dan pengendalian biaya pada semua aspek. Sedangkan Digital difokuskan pada Pengembangan Digitalisasi
Bisnis Proses Internal, tak terkecuali dalam pengembangan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Melalui peningkatan kualitas, efisiensi dan akselerasi proses digitalisasi pada seluruh aspek, Perseroan telah membangun
daya saing berkelanjutan sekaligus bersiap memenangkan persaingan bisnis di era digital, sehingga dapat terus menjadi
mitra bagi seluruh stakeholder, termasuk pemegang saham dan nasabah.
Sampul Laporan Tahunan ini menampilkan sosok BNVO, yaitu robot yang dikisahkan datang dari masa depan sebagai
agen perubahan di bumi. Melalui BNVLabs, BNVO melakukan berbagai inovasi untuk menciptakan teknologi yang berguna
bagi manusia. Perseroan berinisiatif untuk ikut aktif membangun ekosistem dan mendorong tumbuh kembangnya pelaku
startup di sektor fintech.
KESINAMBUNGAN TEMA
2016
TUMBUH BERKUALITAS DI ERA DIGITAL
Perseroan telah menetapkan target untuk tumbuh berkelanjutan dan berkualitas,
melalui peningkatan produktivitas, kualitas dan efisiensi. Oleh karena itu pada
tahun 2016 Perseroan telah menetapkan 5 (lima) pilar pertumbuhan berkelanjutan.
Pilar pertama adalah fokus pada core bisnis yaitu secara konsisten menerapkan
fokus pada segmen bisnis dan produk unggulan. Pilar kedua adalah orientasi
pada customer loyalty dengan orientasi pelayanan adalah kepuasan customer,
khususnya dalam hal kecepatan dan kemudahan. Pilar ketiga adalah disiplin proses
yang merupakan upaya meningkatkan disiplin proses bisnis, proses pelayanan,
maupun tata kelola (Good Corporate Governance) yang optimal. Pilar keempat adalah
duplikasi dan inovasi, yang meliputi penerapan pola yang sudah berhasil dilakukan,
pembentukan sikap SDM yang adaptif terhadap perubahan dan inovasi baru,
peningkatan kompetensi SDM. Sedangkan pilar kelima adalah produk unik dan
unggul. Strategi tersebut telah terbukti efektif, sepanjang 2016, Perseroan berhasil
membukukan pertumbuhan kinerja yang cukup mengesankan dengan pencapaian
aset mencapai Rp105,4 triliun, meningkat 11,70% dibandingkan dengan pencapaian
pada periode yang sama tahun lalu. Tahun 2016 juga merupakan fase penting
bagi Perseroan karena di tengah pesatnya perkembangan Teknologi Informasi,
Perseroan telah berkomitmen menghadapi kompetisi di era perbankan digital.
2015
MELAJU DALAM KEBERSAMAAN MENUJU KEMENANGAN
Olahraga dayung mewakili semangat, kerja keras, fokus, sinergi dan sejumlah nilai
positif lainnya. Visual perjuangan tim dayung untuk memenangkan pertandingan
sangat cocok untuk mewakili analogi tentang perjuangan Bank Bukopin yang
terus memperkuat sinergi untuk meraih kesuksesan dalam persaingan industri
perbankan yang semakin ketat.
Laiknya tim dayung, Bank Bukopin juga harus memadukan strategi dan
menciptakan sinergi untuk memenangkan persaingan di dunia perbankan 2015.
Bukopin harus menghadapi tantangan-tantangan berat seperti kondisi makro
ekonomi tahun 2015 tidak lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan,
tahun 2015 juga diwarnai dengan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
AS yang melemah cukup tajam. Hal ini berdampak pada penurunan daya beli
masyarakat dan pelemahan berbagai sektor industri.
Dengan semangat kebersamaan dan sinergi yang tercipta antar insan Bukopin,
Bank Bukopin dapat membukukan kinerja yang cukup membanggakan di tengah
kondisi perekonomian yang kurang menggembirakan sepanjang tahun 2015.
Hampir seluruh indikator kinerja operasional dan keuangan Bank Bukopin
mengalami peningkatan yang baik, bahkan secara umum berada diatas rata-
rata pertumbuhan industri perbankan nasional.
2014
MENAJAMKAN FOKUS MEMPERKUAT EKSISTENSI
Dalam rangka mengantisipasi perubahan, tantangan, dan persaingan di industri
perbankan tahun 2013, Perseroan melakukan penyempurnaan terhadap visi dan
misi perusahaan, sehingga arah dan tujuan pengembangan usaha Perseroan
menjadi lebih jelas dan terukur.
Sejalan dengan perubahan visi dan misi tersebut, tahun 2014 Perseroan
melakukan penajaman pada fungsi setiap divisi agar lebih fokus dalam melakukan
pengembangan usaha dan memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah.
Perseroan juga terus menyempurnakan proses internal dengan meningkatkan
kapasitas dari sumber daya manusia dan infrastruktur teknologi informasi untuk
mencapai satu tujuan, yakni menjadi perusahaan yang terkemuka dalam pelayanan
jasa keuangan yang terintegrasi.
2013
MELAJU MENUJU ARAH BARU
Seiring dengan perubahan, tantangan dan antisipasi persaingan industri perbankan
ke depan, pada tahun 2013 Bank Bukopin melakukan penyempurnaan visi dan misi
perusahaan. Visi dan misi baru ini menjadikan arah dan tujuan pengembangan
usaha Bank Bukopin menjadi lebih jelas dan lebih terukur.
2012
MENGUKIR PRESTASI MEMBENTUK PERSPEKTIF
Saham Bank Bukopin dimiliki oleh Badan-Badan Usaha Indonesia seperti Koperasi
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia, Koperasi Perkayuan Apkindo, Yabinstra,
Masyarakat, dan Negara RI. Dengan struktur permodalan dan kepemilikan
Saham yang semakin kokoh, Bank Bukopin terus mengembangkan program
operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jangka pendek
yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk
menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah
melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun internasional, produk
yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi.
Kepemilikan:
PT Bosowa Corporindo 30,00%
KOPELINDO 18,09%
Negara Republik Indonesia 11,43%
Publik 40,48%
Jasa dan
Jaringan Kantor:
Produk Utama:
Kantor Cabang 43;
Kredit Retail;
Kantor Cabang Pembantu 133;
Kredit UKM;
Kantor Cabang Pembantu Mikro 41; PT Bank Bukopin Tbk Kredit Konsumer;
Kantor Fungsional 22;
Kredit Komersial;
Jaringan Kantor Kas 119;
Deposito;
Jaringan Kantor Payment Point 23;
Giro;
ATM 919
Tabungan
Entitas Anak:
PT Bank Syariah Bukopin 92,78%
PT Bukopin Finance 97,03%
HIGHLIGHT KINERJA
Pendapatan
bunga dan
syariah meningkat Kinerja
2,52% menjadi Keuangan
Rp9,62 triliun
Jumlah
Kredit yang
disalurkan
Aset meningkat
meningkat
3,57% menjadi
3,13% menjadi
Rp106,44 triliun Rp70,48 triliun
Penghargaan Potential
Kinerja Brand Winner dalam
acara Indonesia Prestige
NonKeuangan Brand Award 2017 dari
Warta Ekonomi.
Penghargaan The Best
Corporate Governance
Overall dalam acara
IICD Awards.
Penghargaan “Peringkat 2”
BUKU III (Aset >Rp100 triliun)
kelompok keuangan bank dari
Penghargaan 20 Besar majalah Economic Review.
Perusahaan GCG
Terbaik di Indonesia
2017 dari majalah
Laporan Tahunan 2017 | PT Bank Bukopin Tbk 5
Economic Review.
Kualitas, Efisiensi, Digitalisasi
JEJAK LANGKAH
2008
»» Akuisisi saham PT
1989 2006
»» Menjadi perusahaan
Perubahan nama Bukopin terbuka melalui IPO
2009
menjadi Bank Bukopin
Menerbitkan »» Akuisisi saham PT
Obligasi pertama Bank Syariah Bukopin
(sebelumnya PT »» Pelaksanaan
Bank Persyarikatan Penawaran Umum
2015
»» PT Bosowa Corporindo
menjadi Pemegang
Saham Pengendali.
2017
kepemilikan di PT kepemilikan pada
Bank Syariah Bukopin PT Bank Syariah
menjadi 77,57% Bukopin menjadi
sebesar 89.07%
»» Penerbitan Obligasi Subordinasi
2012 Berkelanjutan II Bank Bukopin
Tahap II tahun 2017
Penerbitan Obligasi
Subordinasi Berkelanjutan
I Bank Bukopin Tahap
2016 »» Menginsiasi pendirian BNV Labs sebagai
inkubator startup di bidang fintech
»» Peningkatan
I tahun 2012 kepemilikan pada »» Meluncurkan tabungan digital Wokee
PT Bank Syariah untuk memperkuat bisnis Perseroan
2013
Bukopin menjadi
pada segmen perbankan digital
sebesar 90,67%, dan
Bukopin Finance
Penawaran Umum menjadi 96,06%.
Terbatas (PUT) III
»» Penerbitan Medium
Term Notes Bank
KEUNGGULAN KAMI
BERPENGALAMAN
DI SEGMEN RITEL
Sejak pertama kali berdiri tahun 1970, Bank Bukopin telah difokuskan untuk
bergerak di segmen ritel, melalui keterlibatan dalam program kredit pedesaan
dan berbagai skema pembiayaan segmen UKM lainnya, baik kepada koperasi
maupun perorangan. Seiring dengan beragam dinamika organisasi yang
dialami, hingga saat ini Perseroan masih menempatkan segmen Ritel sebagai
tulang punggung pertumbuhan usaha. Segmen Ritel yang saat ini fokus
dipertajam yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Konsumer, dan pembiayaan
pensiunan. Segmen Ritel terbukti relatif stabil dan mampu bertahan di
tengah krisis ekonomi yang pernah terjadi. Dalam menggarap segmen
Ritel, Bank Bukopin tetap mengedepankan aspek kehati-hatian dengan
menekankan pertumbuhan bisnis pada sektor ekonomi unggulan
yang menjadi keunggulan di masing-masing wilayah geografis.
KEMITRAAN
STRATEGIS
Dalam rangka mempercepat pertumbuhan di segmen Bisnis Ritel yang
menjadi kompetensi inti Bank Bukopin, beragam upaya kemitraan
dilakukan dengan berbagai pihak terkait. Kemitraan ini diwujudkan baik
dalam bentuk pengelolaan keseluruhan mata rantai usaha dari mitra
(hulu sampai dengan hilir) maupun penyediaan produk/layanan yang
dimiliki oleh Bank Bukopin yang didesain secara khusus untuk nasabah
yang bersangkutan (tailor made). Kemitraan ini telah menciptakan
keuntungan di kedua sisi yang berorientasi pada terciptanya
efisiensi dalam proses bisnis serta solusi atas permasalahan
yang dihadapi oleh mitra kerja dan seluruh stakeholdernya.
BRAND
IMAGE
Melalui serangkaian bentuk edukasi maupun komunikasi pemasaran yang
terintegrasi (integrated marketing communication) kepada masyarakat,
Bank Bukopin masuk ke dalam ranking 50 Indonesia’s Top 100 Most
Valuable Brand 2017 berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh
konsultan valuasi merek Brand Finance bekerja sama dengan Majalah
SWA dengan brand rating A+. Kondisi tersebut menunjukkan Perseroan
memiliki intangible asset yang baik sebagai modal untuk peningkatan
aktivitas dan volume bisnis pada masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
23 Informasi Sumber Pendanaan Lainnya 124 Nama dan Alamat Jaringan Kantor
Perseroan dan Entitas Anak
24 Peristiwa Penting di Tahun 2017
126 Informasi yang Tersedia di Website
Laporan
127 Pendidikan dan/atau Pelatihan
28 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite,
dan Direksi
Sekretaris Perusahaan,
30 Laporan Dewan Komisaris dan Unit Audit Internal
38 Laporan Direksi Analisis dan
52 Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 136 Pembahasan Manajemen
Profil 138 Tinjauan Perekonomian
56 Perusahaan 145 Tinjauan Operasional
59 Identitas Perusahaan 190 Tinjauan Keuangan
60 Riwayat Singkat Perusahaan 233 Kinerja Entitas Anak
61 Brand Perusahaan 234 Permodalan dan Penerapan
62 Bidang Usaha Manajemen Risiko
KILAS KINERJA
IKHTISAR KEUANGAN
IKHTISAR KEUANGAN
IKHTISAR OPERASIONAL
Tabel Kinerja Operasional Segmen Fee Based Income (dalam miliar Rupiah)
Produk 2017 2016 2015
Kartu Kredit 214 164 207
Treasury 145 89 121
Jasa Finansial 104 72 60
Lainnya 305 307 293
TOTAL 767 632 680
2017
Triwulan I 650 575 625 9.086.620.432 351.652 5.679.137
Triwulan II 670 595 630 9.086.620.432 377.222 5.724.570
Triwulan III 645 560 560 9.086.620.432 271.102 5.088.507
Triwulan IV 615 540 590 9.086.620.432 229.903 5.361.106
2016
Triwulan I 700 515 595 9.086.620.432 316.126 5.406.539
Triwulan II 630 530 570 9.086.620.432 378.291 5.179.373
Triwulan III 745 570 610 9.086.620.432 816.934 5.542.838
Triwulan IV 700 595 640 9.086.620.432 270.606 5.815.437
2015
Triwulan I 805 695 710 9.086.620.432 549.316 6.451.500
Triwulan II 735 655 660 9.086.620.432 1.563.920.304 5.997.169
Triwulan III 745 550 630 9.086.620.432 699.981.012 5.724.570
Triwulan IV 710 640 700 9.086.620.432 345.172.888 6.360.634
KAPITALISASI PASAR
Harga Saham 3 tahun (Quarterly)
2.000.000.000 Rp800
Rp710 Rp700
Rp660 Rp640
Rp610 Rp630
Rp630 Rp620 Rp590
1.500.000.000 1.563.920.304
Rp595
Rp570 Rp560 Rp533
1.000.000.000
699.981.102 Rp266
500000000
345.172.888
549.316 316.126 378.291 316.934 270.606 351.652 377.222 271.102 229.903
0 1Q15 2Q15 3Q15 4Q15 1Q16 2Q15 3Q15 4Q15 1Q17 2Q17 3Q17 4Q17
Rp0
KAPITALISASI PASAR
dalam Juta Rupiah
6.451.500 5.997.169 5.724.570 6.360.634 5.406.539 5.179.373 5.542.838 5.815.437 5.679.137 5.724.570 5.088.507 5.361.106
AKSI KORPORASI
INFORMASI OBLIGASI
INFORMASI SUKUK
Sampai dengan Desember 2017 Bank Bukopin tidak menerbitkan sukuk, dengan demikian tidak terdapat informasi
mengenai sukuk.
Sampai dengan Desember 2017 Bank Bukopin tidak menerbitkan obligasi konversi, dengan demikian tidak terdapat
informasi mengenai obligasi konversi.
Sebagai bentuk kepedulian Bank Bukopin terhadap Bank Bukopin meluncurkan Infinite Card dan Bukopin
kesejahteraan dan kualitas hidup keluarga Card untuk memperkuat bisnis kartu kredit pada 7
karyawannya, Bank Bukopin menyelenggarakan Februari 2017. Peluncuran kedua produk tersebut
JAN kegiatan ESQ For Kids & Teens pada tanggal 4-5 FEB dimaksudkan untuk menyasar segmen pasar
7/17
4-5/17 Januari 2017 bertempat di Gedung Menara 165 premium dan segmen low, middle, dan high.
Cilandak, Jakarta Selatan. ESQ For Kids & Teens
merupakan kegiatan pengembangan diri bagi anak-
anak dan diselenggarakan sebagai bagian dari
program Work Life Balance.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bank Bukopin Cabang Batam turut memeriahkan Hari
1000 Startup Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Kartini dengan mengadakan acara Kartini Kid’s Fun
Komunikasi dan Informasi, Bank Bukopin pada di Sahid Hotel Batam Center pada tanggal 30 April
MAR 2 Maret 2017 meluncurkan BnV Labs sebagai APR 2017. Acara tersebut juga sekaligus menjadi ajang
2/17 30/17
sarana pengembangan ekosistem Startup Fintech. perkenalan kepada masyarakat tentang produk Bank
BNVLabs menyediakan ruang eksperimen yang Bukopin melalui Open Table.
menjadi katalis bagi para startup founder, kreator,
dan kolaborator untuk bekerjasama menciptakan
solusi di bidang finansial.
Bank Bukopin menggelar acara Rapat Anggota Bank Bukopin melangsungkan Rapat Umum
Koperasi Karyawan Bank Bukopin pada 6 Mei 2017 Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 Mei 2017.
di Hotel Ibis, Jl. MT Haryono No. 9 Jakarta. Kegiatan Dalam RUPST tersebut Bank Bukopin memutuskan
MEI ini membahas pencapaian Program dan Anggaran MEI untuk membagikan dividen sebanyak Rp312 miliar
12/17 9/17
Kerja di tahun 2016 dan Rencana Kerja di tahun 2017. atau 30% dari total laba bersih Perseroan pada tahun
2016.
Bank Bukopin dan BPJS Ketenagakerjaan menyepakati Perayaan Hari Ulang Tahun Bank Bukopin yang ke-47
kerjasama dalam penyediaan Service Point Office diselenggarakan di Auditorium lantai 3 Kantor Pusat
(SPO). Penandatanganan nota kesepahaman bersamaan dengan pelaksanaan halal bihalal. Acara
JUN dilakukan oleh Direksi dari kedua perusahaan. JUL tersebut dihadiri oleh jajaran Komisaris dan Direksi
20/17 14/17
Perseroan serta Manajemen Entitas Anak dan karyawan
Bank Bukopin.
Divisi Bisnis Area 1 menyelenggarakan acara Bank Bukopin meraih penghargaan “The Best Bank
Syukuran dan Penyerahan CSR pada tanggal 4 in Digital Services” dan “The Best Bank in Retail
Agustus 2017 kepada 2 Yayasan, yaitu Yayasan Banking Services” dalam acara Indonesia Banking
AGS Adawiah dan Yayasan Remaja Masa Depan, dalam SEP Award 2017. Acara tersebut diselenggarakan oleh
4/17 13/17
rangka memperingati HUT Bank Bukopin ke-47. Indonesia Banking School dan Tempo Media Group.
Tujuan Penyerahan CSR secara umum adalah sebagai
bukti kepedulian Bank Bukopin Divisi Bisnis Area 1
kepada masyarakat dalam berbagi.
Samsat DKI Jakarta meluncurkan perluasan sistem Bank Bukopin resmi mengoperasikan Kantor Cabang
pembayaran dengan menambahkan Bank Bukopin Pembantu Meruya, Jakarta Barat. Peresmian relokasi
sebagai salah satu Bank yang dapat melayani Kantor Cabang Pembantu Meruya. Peresmian dihadiri
OKT pembayaran e-Samsat. Acara ini dilaksanakan di OKT oleh Direktur Retail Heri Purwanto.
10/17 19/17
Silang Barat Daya Monas, pada 10 Oktober 2017,
dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat
yang sekaligus meresmikan e-Samsat.
Perjanjian kerjasama dengan Dana Pensiun (DP) Bank Bukopin dan PT Aplikanusa Lintasarta resmi
Pertamina. Melalui kerjasama ini, peserta aktif dan menyepakati perjanjian kerjasama. Melalui perjanjian
pensiunan DP Pertamina dapat mengambil manfaat kerjasama ini Bank Bukopin menunjuk Lintasarta
NOV pensiun melalui Bank Bukopin. Naskah Perjanjian DES untuk menyelenggarakan Jasa Pembangunan dan
1/17 11/17
Kerjasama ditandatangani oleh Presiden Direktur Managed Service Data Center.
Dana Pensiun Pertamina Adrian Rusmana dan
Direktur Komersial Bank Bukopin Mikrowa Kirana.
Karya Budiana
Komisaris Utama Independen
P
ertama-tama marilah kita mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya maka Perseroan dapat tumbuh pada tahun 2017. Dewan Komisaris bertanggung
jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan kepengurusan Perseroan serta
memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan berpedoman
pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, penerapan
prinsip kehati-hatian perbankan, serta Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Kondisi MakroEkonomi
Kondisi Makroekonomi Indonesia pada tahun 2017 cukup stabil. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat
inflasi yang berada pada rentang sasaran defisit transaksi berjalan sebesar 1,7% dari PDB lebih
baik dari tahun 2016 yaitu sebesar 1,8% dari PDB dan nilai tukar rupiah yang sejalan dengan nilai
fundamentalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkat pada tahun 2017 menjadi sebesar
5,07%, lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu dengan pertumbuhan sebesar 5,03%.
Pada tahun 2017 lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poor’s (S&P) meningkatkan peringkat
kredit Indonesia menjadi BBB- (investment grade), menyusul Fitch dan Moody’s yang sebelumnya telah
memberikan peringkat ini. Pada akhir tahun 2017, Fitch kembali menaikkan peringkat utang Indonesia
dari BBB- (investment grade) menjadi BBB dengan outlook stabil. Selain itu, peringkat daya saing (global
competitiveness index) Indonesia pada tahun 2017 membaik menjadi peringkat 36 dibanding tahun
2016 yaitu peringkat 41.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tidak terlepas dari beberapa momentum positif dari ekonomi global
dan domestik. Ekonomi dunia tumbuh sebesar 3.7% tahun 2017 atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan
di tahun 2016 yang sebesar 3,2%. Pertumbuhan ekonomi dunia tersebut mendorong kenaikan volume
perdagangan dunia dan harga komoditas, serta aliran modal ke negara-negara berkembang. Peningkatan
harga komoditas yang signifikan tersebut dapat meningkatkan pendapatan domestik.
Meskipun stabilitas ekonomi dapat terjaga dengan baik, namun fungsi intermediasi perbankan
masih belum optimal. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 8,2% atau
hanya meningkat sedikit dari tahun lalu yang sebesar 7,9%. Pertumbuhan kredit yang belum kuat
dipengaruhi tidak hanya dari sisi permintaan, tetapi juga sisi penawaran kredit. Hal ini menunjukkan
bahwa perbankan menjadi lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan kepada dunia usaha.
Dewan Komisaris melalui Ketua Komite yang notabene Komposisi Dewan Komisaris
adalah salah satu Komisaris Perseroan telah melakukan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
penilaian terhadap kinerja komite-komite dibawah Dewan (RUPSLB) Perseroan pada tanggal 28 April 2016, susunan
Komisaris yang dipimpinnya. Penilaian dilakukan dengan Dewan Komisaris Perseroan adalah :
menggunakan parameter-parameter tertentu. Hasil penilaian
Dewan Komisaris atas kinerja Komite-Komite sudah baik, Komisaris Utama Independen : Karya Budiana
dan akan terus ditingkatkan. Komisaris : M. Rachmat Kaimuddin
Komisaris : Deddy S.A. Kodir
Tata Kelola Perusahaan Komisaris : Luky Alfirman
Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan telah menerapkan Komisaris Independen : Mulia P. Nasution
Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan Peraturan Otoritas Komisaris Independen : Margustienny Oemar Ali
Jasa Keuangan untuk No. 21/POJK.04/2015 tentang Komisaris Independen : Parikesit Suprapto
Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 Mulia P. Nasution telah efektif menjadi Komisaris Independen
tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. pada tanggal 29 Mei 2017 setelah mendapat persetujuan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan ini sudah menjadi budaya Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan
kerja dari tingkat manajemen hingga ke karyawan dalam Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. Kep-
upaya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan 87/D.03/2017.
perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku
umum pada industri perbankan dan praktik-praktik di dunia Luky Alfirman sebagai anggota Komisaris yang mewakili
internasional yang patut diteladani (best practice), Negara Republik Indonesia telah mendapat persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan SR-200/D.03/2016
Sebagai Bank Umum, Perseroan juga telah menerapkan Tata tanggal 30 September 2016, namun baru efektif menjadi
Kelola sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. Komisaris pada tanggal 29 Mei 2017 atau setelah
55/POJK.03/2017 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Mulia P. Nasution resmi diangkat menjadi Komisaris
No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Independen Perseroan.
Bank Umum.
Dari hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola Prospek Usaha di tahun 2018
Perseroan tahun 2017, dapat terlihat bahwa secara umum Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan masih
penerapan Tata Kelola Perseroan tergolong Baik. berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Negara-negara
berkembang akan memainkan peranan yang lebih dalam
Dewan Komisaris tetap mendukung penerapan Tata mendorong pertumbuhan perekonomian global. Prospek
Kelola secara konsisten, berkesinambungan, dan adanya pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan ini
perbaikan secara terus menerus. Hal ini untuk menjamin dan berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi domestik
menjaga Perseroan dapat bertumbuh secara berkelanjutan yaitu berupa kenaikan permintaan dan harga komoditas.
(sustainability growth).
Seiring ekonomi global yang membaik, kondisi perekonomian
Indonesia juga diperkirakan akan membaik dengan tingkat
pertumbuhan pada kisaran 5,1-5,5%. Pemulihan ekonomi
domestik tidak hanya dipengaruhi oleh perbaikan ekonomi
global, namun juga oleh peningkatan permintaan domestik
seiring dengan membaiknya keyakinan para pelaku ekonomi.
Pada tahun 2018 akan berlangsung 2 perhelatan besar yang Dewan Komisaris berpendapat bahwa Rencana Bisnis yang
dapat memicu permintaan domestik, yaitu penyelenggaraan telah disusun oleh Direksi Perseroan telah menggunakan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dan pelaksanaan asumsi-asumsi yang sesuai dengan prospek usaha, sehingga
Asian Games 2018, dimana dua event tersebut dapat target pencapaian Perseroan tahun 2018 cukup realistis
meningkatkan pendapatan masyarakat. Di samping itu, dan menantang.
ekspor di tahun 2018 diperkirakan akan tumbuh positif
meskipun sedikit melambat dibandingkan tahun 2017. Rekomendasi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris meminta Direksi Perseroan untuk
Sektor keuangan juga diperkirakan akan membaik dimana melakukan evaluasi dan upaya perbaikan dengan fokus pada:
kredit perbankan diproyeksikan dapat tumbuh 10-12% 1. Penyaluran kredit yang berkualitas, dengan cara lebih
sejalan dengan prospek perbaikan ekonomi nasional. fokus pada sektor usaha yang prospektif dengan
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan diperkirakan pelaksanaan prosedur kredit dan manajemen risiko
akan meningkat pada kisaran 9-11%. Defisit transaksi secara disipilin.
berjalan diperkirakan sedikit meningkat menjadi 2,0-2,5% 2. Efisiensi biaya operasional dengan melakukan evaluasi
PDB namun masih terjaga pada level di bawah 3%. terhadap seluruh pos-pos pengeluaran yang material.
3. Penyelesaian asset tidak produktif dengan memperkuat
Perkembangan ekonomi digital, termasuk teknologi finansial, tim penyelesaian untuk percepatan.
perlu disikapi secara serius karena dapat mengubah
lanskap perekonomian nasional dan perilaku masyarakat. Dewan Komisaris selalu mendukung upaya-upaya yang
Teknologi finansial dapat meningkatkan ekonomi inklusif dan dilakukan Direksi Perseroan dalam mencapai target-
meningkatkan produktifitas dengan mendorong proses bisnis target Perseroan dan berharap agar Direksi senantiasa
menjadi lebih efisien. Teknologi digital berpotensi membuka melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah yang
akses keuangan yang lebih luas kepada masyarakat dan cepat untuk menyempurnakan kebijakan dan prosedur
mempercepat proses transaksi. Di sisi lain, kemajuan operasional. Kualitas Sumber Daya Manusia harus terus
teknologi digital ini akan semakin kuat mewarnai kompetisi ditingkatkan dalam struktur organisasi yang disesuaikan
di pasar khususnya kompetisi di industri perbankan. dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh industri
perbankan pada umumnya dan Perseroan pada khususnya.
Di tahun 2018, Direksi Perseroan mengambil langkah-
langkah strategis yang berfokus pada upaya-upaya
peningkatan kualitas, efisiensi, dan proses digitalisasi.
Peningkatan kualitas mencakup penyempurnaan proses
kredit, peningkatan manajemen risiko, perbaikan struktur
portofolio kredit berdasarkan segmen bisnis, perbaikan
komposisi dana pihak ketiga, peningkatan fee based income,
dan kualitas masing-masing produk.
Penutup
Mewakili Dewan Komisaris, pada kesempatan ini kami
menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pemegang saham dan seluruh
jajaran Direksi, karyawan, serta mitra kerja yang turut
berpartisipasi dan mendukung Perseroan untuk terus
tumbuh dan berkembang. Semoga kerjasama yang telah
terjalin dengan baik selama ini dapat terus berlanjut di
tahun-tahun mendatang sehingga Perseroan dapat menjadi
salah satu Bank yang terbaik di Indonesia dan dapat
mewujudkan visinya menjadi lembaga keuangan terkemuka
dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi.
Karya Budiana
Komisaris Utama Independen
Muhammad Rachmat
Kaimmudin
Komisaris
Luky Alfirman
Komisaris
Parikesit Suprapto
Komisaris Independen
Deddy S. A. Kodir
Komisaris
Karya Budiana
Komisaris Utama Independen
Laporan DIREKSI
Para pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan yang kami hormati, Pertama-tama,
perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas limpahan
karunia-Nya sehingga Perseroan sampai dengan saat ini mampu tumbuh berkelanjutan.
Pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan Laporan Pengelolaan Perseroan untuk Tahun
Buku 2017.
Di tengah dinamika perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian, perekonomian Indonesia
tumbuh pada tahun 2017 tumbuh 5,07% secara year-on-year (YoY ) lebih rendah dari target sebesar
5,2%. Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 ditopang industri pengolahan, yakni
0,91%, sektor konstruksi sebesar 0,67%, perdagangan 0,59% dan pertanian 0,49%.
Inflasi terkendali di level 3,61%, sementara nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS masih mengalami
volatilitas, kondisi ekonomi domestik yang secara umum masih di topang oleh sektor konsumsi rumah
tangga. Neraca perdagangan tahun 2017 Surplus US$11,84 miliar dan neraca pembayaran Surplus
US$11,6 miliar. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, sepanjang
tahun 2017 menunjukkan kinerja positif menguat 20% ke posisi 6.355,7.
ANALISIS KINERJA PERSEROAN Di samping itu, selama tahun 2017 Perseroan menjalankan
Per 31 Desember 2017, Perseroan membukukan Aset Program Efisiensi operasional, sehingga relatif stabil
Rp106,4 triliun, tumbuh 3,57%, kredit meningkat 3,13%, dibandingkan periode sebelumnya, ditandai dengan
terutama segmen ritel dan Simpanan Nasabah tumbuh 5,62% pertumbuhan biaya overhead yang hanya sebesar 1,86%.
khusus pada simpanan dalam bentuk CASA pertumbuhan Hal ini dapat tercapai berkat disiplin pengelolaan biaya di
mencapai 15,69%. tengah pertumbuhan pendapatan yang relatif mendatar
serta peningkatan risiko kredit. Perseroan juga terus
Pada sisi laba rugi, Perseroan membukukan pendapatan meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan
operasional senilai Rp10,39 triliun, beban operasional pada nasabah dengan berinvestasi pada sistem, teknologi
senilai Rp9,46 triliun serta laba sebelum pencadangan maupun e-banking.
senilai Rp932 miliar. Untuk menjaga posisi keuangan
agar tetap solid, Perseroan telah meningkatkan jumlah Dari sisi jaringan distribusi layanan, hingga akhir 2017
beban pencadangannya atas kerugian penurunan nilai aset Perseroan memiliki 43 Kantor Cabang, 175 Kantor Cabang
keuangan menjadi Rp810 miliar pada tahun 2017 sehingga Pembantu, 116 Kantor Kas, 8 layanan pick up service, 23
membukukan laba bersih sebesar Rp136 miliar. Tahun Payment Point, 22 layanan fungsional serta di dukung
2017 merupakan tahun yang penuh tantangan, Perseroan dengan layanan ATM sebanyak 919 unit, 31,000 PPOB dan
mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan 659 Swamitra yang tersebar di hampir seluruh provinsi.
kinerja keuangannya dengan mengelola NonPerforming Loan Perseroan berupaya memperkuat fungsi dan produktivitas
dan meningkatkan kontrol terhadap risiko. Rasio NPL net cabang sebagai jaringan layanan nasabah dan jaringan
Bank pun kini berada di angka 6,37%, seiring dengan upaya untuk peningkatan sumber dana ritel.
Perseroan untuk memperbaiki kualitas asetnya. Perseroan
telah meningkatkan coverage kredit bermasalah pada 31 Di sisi lain, Perseroan terus meningkatkan sinergi bisnis
Desember 2017. Selain itu, Perseroan juga telah mengambil dengan perusahaan anak yaitu Bank Syariah Bukopin melalui
sejumlah langkah strategis lainnya untuk mengelola kualitas sinergi point centre layanan Syariah di outlet Perseroan. Di
asetnya antara lain melalui restrukturisasi secara proaktif, samping itu, Perseroan juga mengembangkan pembiayaan
serta mulai berjalannya proses likuidasi sebagian dari kendaraan melalui sinergi dengan Bukopin Finance.
portofolio NPL dengan baik.
Mengantisipasi peningkatan persaingan pada sektor jasa
Perseroan mencatatkan CAR sebesar 10,52% untuk tahun keuangan dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
yang berakhir 31 Desember 2017. Perseroan juga terus selama tahun 2017 Perseroan telah mengambil inisiatif
menjaga posisi likuiditasnya agar tetap sehat dan terjaga untuk mendorong tumbuh kembangnya pelaku startup
sebagaimana tercermin pada Loan to Deposit Ratio (LDR) bidang fintech di Tanah Air dan meluncurkan layanan aplikasi
sebesar 81,34% dengan terus meningkatkan komposisi perbankan digital.
sumber dana jangka menengah panjang serta sumber dana
nonkonvesional. Pencapaian ROA sebesar 0,09%, ROE 1,85%
dan NIM sebesar 2,89%.
Secara umum pencapaian kinerja tahun 2017 masih belum Perlambatan ekonomi global dan kinerja perbankan
mencapai yang di rencanakan. Kami percaya Perseroan nasional juga berimbas pada kondisi usaha Perseroan.
memiliki landasan bisnis yang baik dengan kapabilitas Melemahnya permintaan khususnya atas produk-produk
yang kuat, karyawan yang berdedikasi, nasabah yang setia dari debitur yang berorientasi ekspor atau bergerak dalam
serta produk dan layanan yang inovatif, likuiditas yang baik sektor komoditas dapat menyebabkan debitur mengurangi
serta dukungan dari Pemegang Saham. Melalui sejumlah kegiatan bisnis, melakukan rasionalisasi, dan atau menutup
strategi tersebut, Perseroan kini dapat berfokus kepada usaha, sehingga mengalami kesulitan memenuhi kewajiban
pertumbuhan bisnis di tahun 2018 dan masa mendatang. mereka kepada bank. Untuk menghadapi tantangan tersebut,
Perseroan telah mengambil langkah strategis di antaranya
TANTANGAN YANG DIHADAPI dengan melakukan upaya restrukturisasi secara lebih dini
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari dan aktif khususnya terhadap debitur yang berpotensi
berbagai tantangan di sepanjang tahun 2017, diantaranya macet, meningkatkan intensitas monitoring dan collection,
penurunan kualitas aset, penerapan kebijakan suku bunga memperkuat jaminan (collateral), menerapkan exit strategy
single digit dan kondisi makro ekonomi yang masih dalam maupun membuka peluang bagi investor untuk mengambil
proses pemulihan. Tekanan NPL khususnya yang berasal alih usaha debitur yang bermasalah.
dari penurunan kualitas kredit di beberapa segmen usaha,
telah berdampak pada peningkatan biaya pencadangan yang PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
perlu dibentuk secara signifikan. Oleh karena itu, dalam Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan dan
rangka menjaga pencapaian target pertumbuhan bisnis, kami melaksanakan praktik GCG, tidak hanya selaras dengan
fokuskan pertumbuhan bisnis kepada segmen yang relatif tuntutan regulasi namun juga sesuai dengan best practices/
masih tumbuh baik dan terjaga kualitasnya. Sementara standard internasional. Bagi Perseroan, penerapan GCG
pada lini bisnis segmen yang mengalami penurunan kualitas merupakan sebuah keharusan dan merupakan investasi
aset, upaya difokuskan pada konsolidasi dan penguatan dalam meniti tangga kesuksesan. Dapat kami sampaikan
manajemen risiko sehingga tingkat NPL dapat menurun bahwa Perseroan senantiasa menerapkan standard praktik
secara fundamental. GCG yang tinggi yang mengacu pada ketentuan OJK dan
standar internasional. Berbagai upaya intensif telah
Penerapan kebijakan suku bunga perbankan single digit pada dilakukan sebagaimana yang dapat dilihat pada bagian Good
tahun lalu juga dikhawatirkan akan menurunkan margin Corporate Governance pada Laporan Tahunan ini. Perseroan
bunga bersih perbankan. Kami meyakini bahwa kebijakan telah memiliki struktur GCG yang kuat dan efektif yang
pemerintah tersebut, selain akan mendorong pertumbuhan terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang
kredit melalui pendanaan yang terjangkau oleh pelaku usaha, Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Ketiga organ
juga mendorong perbankan bersaing lebih sehat melalui Bank tersebut telah menjalankan perannya masing-masing
pengelolaan aset dan liabilitas yang relatif lebih baik. Dalam dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham
rangka mengantisipasi potensi penurunan margin tersebut, dan pemangku kepentingan lainnya. Selama tahun 2017,
Perseroan secara proaktif telah mengambil berbagai Bank telah menyelenggarakan RUPS tahunan dalam waktu
langkah strategis di antaranya, menurunkan biaya dana yang tidak melewati batas yang ditentukan. Bank juga
secara bertahap, fokus pada segmen ritel, konsumer, UMKM, menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada tanggal yang
pengembangan fee based income serta efisiensi operasional. sama. Dalam penyelenggaraan RUPS, Bank berkomitmen
untuk menegakkan prinsip fairness dengan menerapkan
perlakuan yang sama bagi seluruh pemegang saham.
Dewan Komisaris dan Direksi, memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing
sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan. Beberapa fungsi kunci
dalam penerapan GCG meliputi manajemen risiko, sistem
pengendalian internal, Whistleblowing System, dijelaskan
dalam uraian di bawah ini.
Secara umum, Direksi menilai bahwa selama 2017, komite- Di sisi lain, semakin maraknya pengembangan aplikasi
komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung perbankan digital dan industri teknologi finansial juga akan
jawabnya dengan efektif. memberikan warna tersendiri bagi sektor perbankan. Oleh
karena itu Perseroan akan terus memperkuat lini bisnis dan
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI melakukan inovasi produk dan layanan berbasis digital agar
Pada tahun 2017 tidak terdapat perubahan komposisi dapat tetap memenuhi kebutuhan nasabah.
anggota Direksi. Namun demikian pada awal tahun 2018
terjadi pergantian direksi Perseroan menyusul pengunduran Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
diri yang diajukan oleh Sdr. Glen Glenardi dari jabatannya kredit dan perbaikan kualitas kredit, Namun demikian, masih
sebagai Direktur Utama. Melalui RUPS Luar Biasa yang tingginya porsi kredit restrukturisasi dan kredit berisiko
diselenggarakan pada tanggal 10 Januari 2018, Komposisi (loan at risk) tetap menjadi tantangan di masa mendatang
Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: akibat penambahan kredit bermasalah. Di samping itu,
secara internal Perseroan juga menghadapi tantangan
Direktur Utama : Eko Rachmansyah Gindo* dengan permasalahan permodalan untuk pengembangan
Direktur : Mikrowa Kirana bisnis ke depan. Direksi optimistis bahwa prospek usaha
Direktur : Adhi Brahmantya di tahun 2018 akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun
Direktur : Irlan Suud sebelumnya. Optimisme tersebut ini ditopang dengan
Direktur : Heri Purwanto keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Perseroan
Direktur : Setiawan Sudarmaji sebagai berikut: Pertama, Pengalaman Perseroan pada
Direktur : Rivan A Purwantono* segmen ritel. Kedua, basis nasabah yang relatif besar. Ketiga,
*Efektif setelah mendapat persetujuan OJK jaringan dan layanan distribusi. Keempat, teknologi informasi
dan Sumber Daya Manusia yang memiliki kapabilitas dan
PROSPEK DAN STRATEGI 2018 budaya kerja yang baik.
Di tengah optimisme memasuki tahun 2018 masih terdapat
tantangan dan risiko perekonomian global tahun 2018 yang Secara singkat, berbagai strategi dan kebijakan yang
disebabkan perubahan arah kebijakan moneter di beberapa disiapkan Perseroan untuk memacu pertumbuhan kinerja
negara besar. Meskipun prospek harga komoditas di tahun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang pada
2018 diproyeksikan membaik. Ekonomi nasional tahun 2018 intinya terfokus pada 3 kata kunci, yaitu Kualitas, Efisiensi,
di perkirakan tumbuh 5,4%, lebih baik dibandingkan dengan Digitalisasi.
tahun sebelumnya yang sebesar 5,07%.
Perseroan berupaya untuk memanfaatkan peluang yang
Berlanjutnya pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur ada melalui strategi dan rencana kerja tahun 2018. Pada
pada tahun 2018 di yakini akan menjadi motor penggerak tahun 2018 fokus utama Perseroan adalah konsolidasi
bagi sejumlah sektor pendukung. Perbaikan peringkat kredit melalui peningkatan kualitas kredit, kualitas sumber dana,
Indonesia menjadi BBB (Investment Grade) oleh Standard & pengembangan fee based income, efisiensi operasional,
Poor’s (S&P), Fitch dan Moodys, dan terakhir Fitch kembali penguatan permodalan serta sinergi dan pengembangan
menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dengan perusahaan anak.
outlook stabil. Di samping itu perbaikan peringkat daya
saing (global competitiveness index) menjadi peringkat 36,
dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan bisnis
di tahun 2018.
Peningkatan kualitas kredit untuk kredit baru dilakukan Untuk terus tumbuh, penguatan permodalan akan
melalui ekspansi kredit yang focus pada segmen ritel yang meneruskan aksi korporasi dengan menerbitkan Hak
memiliki ATMR Rendah (Mikro, Usaha Kecil, Konsumer, Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Penawaran
BUMN, Rating Company), kredit ritel dengan Plafond < Rp5 Umum Terbatas IV (PUT IV) yang akan dilaksanakan pada
miliar, rating company, penguatan structure finance (cash tahun 2018. PUT IV ini sudah mendapatkan persetujuan dari
dan noncash loan) serta pemisahan fungsi sales dan analis Pemegang Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar
kredit. Sedang untuk kredit eksisting difokuskan pada Biasa pada tanggal 28 April 2017. Di samping itu, penguatan
upaya-upaya perbaikan kualitas kredit melalui langkah- permodalan juga akan dilakukan melalui revaluasi aset
langkah proaktif untuk dengan mengelola NonPerforming tetap, rights issue dan/atau penerbitan obligasi subordinasi
Loan dan meningkatkan kontrol terhadap risiko. Perseroan dan divestasi penyertaan diperusahaan anak di samping
juga akan mengambil sejumlah langkah strategis lainnya upaya-upaya efisiensi ATMR. Dari langkah-langkah tersebut
untuk mengelola kualitas asetnya antara lain melalui Perseroan akan memiliki struktur Permodalan yang lebih
restrukturisasi secara proaktif, proses likuidasi sebagian kuat untuk dapat bersaing di industri perbankan nasional.
dari portofolio NPL, meningkatkan intensitas monitoring dan
collection, memperkuat jaminan (collateral), menerapkan Selain pertumbuhan organik, Perseroan juga akan
exit strategy maupun membuka peluang bagi investor untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis secara unorganik melalui
mengambil alih usaha debitur yang bermasalah sinergi dan pengembangan perusahaan anak, diantaranya
pengembangan pembiayaan kendaraan bermotor melalui
Di sisi pendanaan, upaya peningkatan kualitas dilakukan Bukopin Finance dan sinergi layanan point service Syariah
melalui akuisisi nasabah baru maupun peningkatan kualitas dengan Bank Syariah Bukopin.
rekening difokuskan pada segmen pasar nasabah menengah.
Sementara untuk nasabah dana besar tetap diupayakan Menghadapi kondisi usaha yang penuh tantangan, Perseroan
peningkatan kualitas rekening melalui upaya peningkatan akan mengoptimalkan seluruh potensi dengan didukung oleh
pendapatan dari transaksi dan wealth management. Produk peningkatan kompetensi, peningkatan kualitas layanan dan
dana dikembangkan untuk menyeimbangkan dana yang meningkatkan kualitas monitoring dalam rangka mengelola
bersifat jangka panjang dan tidak sensitif terhadap bunga kualitas aset produktif, memperkuat struktur modal serta
dengan dana yang bersifat jangka pendek dan berbasis struktur pendanaan dengan di dukung inisiatif strategis
bunga. Dengan demikian, diharapkan dapat diperoleh tingkat untuk memperkuat infrastruktur TI, menyiapkan produk
biaya dana yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan dan layanan berbasis perbankan digital, serta ikut aktif
kondisi likuiditas. mendorong pengembangan startup fintech di Tanah Air”
Peningkatan fee based income dilakukan melalui bundling Dengan menjalankan strategi-strategi bisnis tersebut,
produk kredit nontunai (noncash loan) seperti trade financing, diharapkan Perseroan akan mampu menangkap peluang-
flexi bill, pengembangan perbankan transaksional, capital peluang yang ada dalam industri perbankan. Dengan
market dan wealth management. Efisiensi operasional demikian, Direksi memiliki keyakinan bahwa prospek usaha
dijalankan melalui optimalisasi produktivitas sumber Bank ke depan akan lebih baik.
daya dan jaringan kantor, selektif investasi dan digitalisasi
proses bisnis.
Heri Purwanto
Direktur Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah
Rivan Achmad Purwantono*
Direktur Konsumer
Adhi Brahmantya
Direktur Keuangan dan
Teknologi Informasi
Irlan Suud
Direktur Manajemen
Risiko dan Kepatuhan
Mikrowa Kirana
Direktur Komersial
Setiawan Sudarmaji
Direktur Operasi
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab
Atas Kebenaran lsr Laporan Tahunan PT Bank Bukopin Tbk Tahun Buku 201 7
Kami yang berLanda langan di bawah ini .nenyatakan bahwa serrJa informasi Caram La0oran
Tafuran P- Bark Brrkop n lbk ( Perseroar") tahun 2017 tetah d muat secJr. lcngkrp dan
bertanggung awab penuh atas kebenaran si -rporan Tahunan Perseroan
DEWAN KOMISARIS
tt"J-l
Karya B udja na
Krm sar s L.ltdma naepe-d:rn
1cr-- r{ t'r-
Kam yang bertanda tangan di cawah n nrenyatakan hal-,,.,,a senrua inforrr asi cl,llarn Laporan
ahunan PI tsank Brkopin Tc^ ( Perseroan i lahrn 7017 :,.tai 0lfl.rr.t secara le 0kap dan
berhnqqunq lawab pcnuh atas kcbcr:i-an is Lapcran Tahunan Pe"seroar.
OIR E KSI
I
/a*"""ru+
Miknowa Kinana hi B ra h mantya
I r'ak:Lr Krrmrrs a. D r: k:L r Ke.rdnrJan ddf I r--k..-r l'1.jiriItrrir, r) F I kl ain
Tek.rol:,!l - i0r"r'taS f.l. a.r lt ri,:ta.
Profil
Perusahaan
56 Laporan Tahunan 2017 | PT Bank Bukopin Tbk
Kiles Laporan Dewan Profil Analisis dan Sumber Teknologi Tata Tanggung Lampiran
Kinerja Komisaris Perusahaan Pembahasan Daya Informasi Kelola Jawab Sosial
dan Direksi Manajemen Manusia Perusahaan Perusahaan
Identitas Perusahaan
Dasar Hukum Pendirian Surat Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi No. 13/Dirjen/Kop/70 tanggal 10 Juli 1970. Bank mulai
melakukan usaha komersial sebagai bank umum koperasi di Indonesia sejak tanggal 16 Maret 1971
dengan izin Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. Kep-078/DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971.
Website www.bukopin.co.id
PT Bank Bukopin Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan” atau Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan dari
“Bank Bukopin”) didirikan di Republik lndonesia pada tanggal waktu ke waktu, perubahan terakhir dinyatakan dengan
10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia akta notaris No. 41 tanggal 28 Mei 2015 dari Notaris
(disingkat Bukopin) yang disahkan sebagai badan hukum Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., tentang
berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Bank. Perubahan
No. 13/Dirjen/Kop/70 dan didaftarkan dalam Daftar Umum ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Direktorat Jenderal Koperasi No. 8251 pada tanggal yang Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
sama. Bank mulai melakukan usaha komersial sebagai bank AHUAH.01.03.0940815 dan No. AHUAH.01.03.0940816
umum koperasi di Indonesia sejak tanggal 16 Maret 1971 tanggal 12 Juni 2015.
dengan izin Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No.
Kep-078/DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971. Saat ini, jaringan operasional Perseroan didukung oleh
lebih dari 450 outlet yang tersebar di 23 provinsi di seluruh
Menurut anggaran dasar, usaha Bank mencakup segala Indonesia yang terhubung secara real time on-line. Perseroan
kegiatan bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang- juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi
Undang Perbankan dengan tujuan utama memperhatikan dan nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 605 outlet, sebagai
melayani kepentingan gerakan koperasi di Indonesia sesuai wujud program kemitraan Perseroan dengan koperasi dan
dengan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku. Dalam Perseroan. Selain itu, Perseroan juga memiliki 919 ATM dan
perkembangannya, Bank telah melakukan penggabungan terhubung dengan seluruh ATM yang berada pada jaringan
usaha dengan beberapa bank umum koperasi. Perubahan ATM Plus, ATM Bersama, dan ATM Prima.
nama Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) menjadi
Bank Bukopin disahkan dalam Rapat Anggota Bank Umum Perseroan memiliki dua entitas anak, yaitu PT Bank Syariah
Koperasi Indonesia yang dituangkan dalam surat No. 03/ Bukopin dan PT Bukopin Finance, dengan hasil usaha yang
RA/XII/89 tanggaI 2 Januari 1990. dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan PT Bank
Bukopin Tbk. PT Bukopin Finance (d/h PT Indo Trans Buana
Dalam Rapat Khusus Anggota Bank, yang dinyatakan Multi Finance) didirikan pada tanggal 11 Maret 1983,
dengan akta notaris No. 4 tanggal 2 Desember 1992 dari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan
Notaris Muhani Salim, S.H., para anggota menyetujui untuk sewa guna usaha dan multifinance. Sedangkan PT Bank
mengubah status badan hukum Bank dari koperasi menjadi Syariah Bukopin (d/h PT Bank Persyarikatan Indonesia),
perseroan terbatas. Akta pendirian yang berkaitan dengan didirikan pada tanggal 11 September 1990 yang bergerak
perubahan status badan hukum Bank dinyatakan dengan di bidang perbankan berbasis syariah.
akta notaris No. 126 tanggal 25 Februari 1993 dari Notaris
Muhani Salim, S.H. beserta pembetulannya, dengan akta
notaris No. 118 tanggal 28 Mei 1993 dari notaris yang sama.
BRAND PERUSAHAAN
Logo Perseroan adalah instrumen komunikasi bagi sebuah perusahaan yang menjadi pembeda dengan perusahaan lain.
Logo Bank Bukopin terdiri dari simbol, logo type, dan warna khas yang merupakan satu kesatuan.
Visualisasi logo Perseroan berupa sebuah pohon beringin yang terdiri dari:
• 8 garis tebal membentuk siluet pohon beringin;
• 10 garis tipis membentuk lingkaran berwarna hijau;
• Tulisan Bank Bukopin berwarna biru.
Simbol
Pohon Beringin pada logo Perseroan memiliki makna mengayomi, memberikan rasa aman, dan berkesan kokoh. Pohon
beringin tersebut terbentuk oleh delapan garis tebal yang membentuk beringin yang memberi arti delapan pendiri
Perseroan. Sedangkan sepuluh garis tipis yang melintang menggambarkan tanggal berdirinya Perseroan. Simbol ini
mengekspresikan kegiatan perbankan yang dinamis yang ditangani secara profesional. Warna hijau pada simbol berarti
rasa aman, nyaman, dan kesejahteraan.
Logo Type
Warna biru melambangkan teknologi dan inovasi yang terus berkembang dalam pelayanan maupun produk-produk
yang ditawarkan.
BIDANG USAHA
KEGIATAN USAHA
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan pasal 3 ayat Bisnis utama (core business) Bank Bukopin adalah Bisnis
1 Perseroan bergerak di industri jasa perbankan. Fokus Ritel. Bisnis Ritel Bank Bukopin didukung oleh Bisnis
layanan perbankan yang ditawarkan Perseroan adalah pada Komersial yang pertumbuhannya sebagai penyeimbang
segmen Ritel dan segmen Komersial. Segmen Ritel terdiri dari Bisnis Ritel. Masing-masing bisnis tersebut terdiri dari
dari segmen Mikro, segmen Usaha Kecil, dan Menengah serta aktivitas penyaluran kredit, penghimpunan dana, fee based
segmen Konsumer. Keseluruhan segmen tersebut didukung income, dan aktivitas layanan lainnya yang semua dilakukan
oleh Perbankan Internasional, Treasury, dan layanan berbasis sesuai dengan value yang telah ada. Bisnis Bank Bukopin ini
Fee (Fee Based Income). didukung oleh SDM yang kompeten, Teknologi Informasi yang
terkini serta Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang handal.
Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Kegiatan Usaha Yang Dijalankan Bank Bukopin
Kegiatan Usaha Utama Kegiatan Usaha Utama
Sudah Belum
Bisnis Mikro √ -
Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) √ -
Bisnis Konsumer √ -
Bisnis Komersial √ -
Kegiatan Usaha Penunjang Kegiatan Usaha Penunjang
Sudah Belum
Perbankan Internasional √ -
Treasury √ -
Layanan berbasis Fee (Fee Based Income) √ -
Gambaran atas produk dan layanan berdasarkan kegiatan Manfaat yang ditawarkan dari produk kerjasama Swamitra
usaha tersebut diuraikan sebagai berikut. ini diantaranya:
• Sistem teknologi dan manajemen Swamitra dapat
meningkatkan kepercayaan anggota Koperasi.
PRODUK KREDIT • Dapat melakukan transaksi keuangan secara online di
seluruh Kantor Swamitra di Indonesia.
KREDIT RETAIL • Dukungan informasi dan komunikasi bisnis sehingga
produksi dan pemasaran dapat dilakukan dengan baik.
Perseroan mengandalkan Kredit Ritel sebagai penggerak • Penyajian laporan keuangan secara tepat dan akurat.
dalam kegiatan usaha Perseroan yang terdiri dari kredit • Sistem teknologi dan manajemen Swamitra menjadi
Mikro, Kredit Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK), daya tarik bagi pihak lain untuk menempatkan dana
dan Kredit Konsumer. Komposisi Kredit Ritel ini terus dengan tujuan membantu
mengalami pertumbuhan sebagai upaya penyeimbangan
penyaluran kredit kepada debitur besar. Pola penyaluran PRODUK KREDIT PENSIUNAN
berfokus pada bisnis unggulan, proses bisnis yang cepat, Bank Bukopin memberikan kesempatan pinjaman modal
dan perangkat kredit yang mumpuni. Produk kredit bagi para pensiunan atau janda/duda pensiunan penerima
diklasifikasikan ke dalam beberapa produk seperti berikut: uang pensiun bulanan untuk tetap menjadi tenaga produktif
melalui kredit pensiunan. Keunggulan dari produk Kredit
MIKRO Pensiunan ialah pinjaman ini dapat dijadikan modal usaha,
Konsep pengembangan produk Kredit Bisnis Mikro yang proses pengurusan cepat dengan syarat yang mudah dan
dijalankan masih tetap menggunakan pendekatan Business suku bunga yang ditawarkan kompetitif. Selain itu juga
to Business (B to B) dan Business to Customer (B to C). produk ini menawarkan perlindungan optimal melalui
Konsep “B to B”, pengembangan produk dilakukan melalui cover asuransi.
pendekatan secara bisnis yang dapat dikerjasamakan
dengan Perseroan, seperti Swamitra, kerjasama dengan Fitur yang ditawarkan produk ini diantaranya plafond yang
Koperasi untuk mengelola usaha Simpan Pinjam, kepada ditawarkan mulai dari Rp1 juta hingga Rp300 juta, Jangka
BPR untuk pembiayaan PNS aktif di lingkungan Pemerintah waktu yang diberikan mulai 1 sampai dengan 15 tahun atau
Daerah/Pemerintah Kota, dan kepada Koperasi-koperasi usia maksimal saat kredit lunas yaitu 75 tahun dengan pola
besar sebagai mitra channeling kredit kepada Pensiunan. pembayaran yang dapat diangsur disertai dengan suku
Sedangkan konsep “B to C”, pengembangan produk yang bunga yang telah ditentukan oleh Bank Bukopin.
lebih menekankan pada penyediaan produk untuk memenuhi
kebutuhan nasabah secara individu yang “dikemas” secara PRODUK KREDIT MASA PRA PENSIUN (MPP)
massal, seperti Kredit Pensiunan, Kredit Masa Pra Pensiun, Merupakan Kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri
dan Direct Loan Reguler. Sipil (PNS) yang telah memasuki masa Persiapan Pensiun
atau 2 (dua) tahun sebelum pensiun. Keunggulan dari
Uraian terkait beragam produk mikro diuraikan produk ini yaitu sebagai persiapan masa depan dalam
sebagai berikut: menghadapi masa pensiun dengan perlindungan optimal
melalui asuransi. Kredit ini dapat diangsur sebelum dan
PRODUK KERJASAMA SWAMITRA sesudah masa pensiun dengan suku bunga kompetitif.
Swamitra adalah nama suatu bentuk kerjasama atau Persyaratan yang ditawarkan cukup mudah dan dengan
kemitraan antara Bank Bukopin dengan Koperasi untuk proses yang cepat. Plafond yang ditawarkan mulai Rp1 juta
mengembangkan serta memodernisasi Usaha Simpan sampai dengan Rp300 juta dengan jangka waktu maksimal
Pinjam (USP) melalui pemanfaatan jaringan teknologi 15 tahun. Pola pembayaran dapat diangsur dengan suku
(network) dan dukungan sistem manajemen sehingga bunga sesuai ketentuan Bank Bukopin.
USP memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan
yang lebih luas dengan tetap memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
PRODUK KREDIT PNS AKTIF CHANNELING BPR Produk kredit UKM Bank Bukopin memiliki beberapa jenis
Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif dapat memanfaatkan produk kredit yang memiliki target pasar yang berbeda,
pinjaman dana dari Bank Bukopin untuk membuka usaha/ antara lain:
peluang bisnis maupun untuk memenuhi kebutuhan
lainnya melalui Pinjaman PNS aktif dari Bank Bukopin KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
yang bekerjasama dengan BPR-BPR Pemerintah Daerah/ Merupakan produk kredit untuk pembiayaan usaha produktif
Pemerintah Kota di seluruh Indonesia. segmen usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, yang
layak/feasible namun belum bankable untuk modal kerja
Keunggulan dari produk ini mampu menjangkau nasabah dan/atau investasi melalui pola pembiayaan secara langsung
hingga pelosok sesuai dengan lokasi BPR berada. Kredit ini maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin oleh Lembaga
dapat dijadikan sebagai modal usaha dengan proses cepat Penjamin Kredit.
dan syarat mudah disertai perlindungan optimal melalui
jaminan asuransi. Fitur yang ditawarkan oleh produk ini KREDIT SU-005
berupa plafond mulai Rp1 juta sampai dengan Rp200 Merupakan produk kredit modal kerja dan/atau kredit
juta dengan jangka waktu maksimal 15 tahun atau pada investasi dengan sumber dana SU-005 yang diberikan oleh
saat kredit lunas maksimal memasuki usia pensiun. Pola Perseroan sebagai Lembaga Keuangan Pelaksana kepada
pembayaran dapat dilakukan melalui angsuran dengan usaha Mikro dan Kecil.
Suku Bunga sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Perseroan. KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E)
Merupakan Produk Kredit Modal Kerja dan atau Kredit
KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH Investasi yang diberikan oleh Perseroan kepada Petani atau
Bank Bukopin senantiasa meningkatkan kemudahan akses Peternak atau Nelayan yang sebagai Anggota Koperasi dan
pelayanan perbankan bagi UKM guna pengembangan usaha atau Kelompok, dalam rangka:
mereka melalui Aliansi Strategis yang dimiliki Bank Bukopin 1. Pengembangan tanaman pangan;
dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, 2. Pengembangan tanaman hortikultura;
Koperasi, dan Swasta. Kegiatan Aliansi Strategis diharapkan 3. Pengembangan perkebunan;
mampu lebih mengoptimalkan hubungan antara UKM dengan 4. Pengadaan pangan, berupa: gabah, jagung, kedelai;
Bank Bukopin melalui perantara pihak ketiga, antara lain 5. Peternakan;
dengan melakukan pembiayaan closed system Inti Plasma 6. Penangkapan dan pembudidayaan ikan;
atau pola Cross Selling atau Value Chain di sektor komoditas 7. Pengadaan/peremajaan peralatan, mesin, dan sarana
pangan maupun segmen bisnis unggulan lainnya mulai dari lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan usaha
hulu hingga ke hilir. Bank Bukopin juga ikut serta sebagai sebagaimana tsb pada angka 1 sampai dengan 6.
bank pelaksana dalam program-program pemberdayaan
UKM yang dicanangkan oleh Pemerintah seperti Kredit Usaha Debitur mendapatkan subsidi pembayaran bunga dari
Rakyat (KUR), Kredit Surat Utang Pemerintah (SU-005), Kredit Pemerintah dengan tingkat suku bunga KKPE ditentukan
Ketahanan Pangan, dan Energi (KKP-E) serta KKP-E Tebu oleh Pemerintah.
Rakyat. Penyaluran Kredit UKMK ini dibatasi untuk plafond
kredit maksimal sebesar Rp30 miliar dengan harapan KREDIT KEPADA KOPERASI KARYAWAN
untuk penciptaan data based dan penyebaran risiko kredit. UNTUK ANGGOTA (K3A)
Proses bisnis kredit UKM ini menggunakan SIKT (Sistem Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada
Informasi Kredit Terpadu) sebagai alat untuk menetapkan koperasi karyawan untuk diteruskan kepada anggotanya
besaran risiko, alat analisa kredit dan penyimpanan data untuk memenuhi berbagai kebutuhan diantaranya untuk
based proses kredit. Semua kantor cabang Bank Bukopin pembelian kendaraan roda empat, pembelian rumah, dan
fokus pada penyaluran kredit ini. kebutuhan lainnya.
DEPOSITO MERDEKA
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu (jatuh tempo) menurut perjanjian antara
nasabah dan pihak Perseroan, dengan nilai tambah bebas
biaya penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo.
TABUNGAN TABUNGANKU
Beragam produk tabungan disediakan untuk melayani Tabungan yang merupakan program Pemerintah yang
kebutuhan nasabah, baik yang bertujuan untuk investasi, ditujukan untuk individu tanpa dikenakan biaya administrasi.
untuk mengoptimalkan pendapatan bunga tabungan,
untuk antisipasi kebutuhan dana yang akan datang, untuk TABUNGAN SIAGA BUKOPIN HAJI
keperluan bisnis maupun untuk keperluan ibadah. Tabungan yang diperuntukkan bagi individu yang akan
memenuhi biaya perjalanan ibadah haji atau umrah.
Jenis tabungan yang disediakan Bank Bukopin kepada
nasabah yaitu: TABUNGAN SIAGA PENSIUNAN
Tabungan yang ditujukan untuk menghimpun dana dari para
TABUNGAN SIAGA BUKOPIN pensiunan termasuk pembayaran uang pensiun.
Tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, dan TABUNGAN SIKOSI
tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet giro atau setaranya. Tabungan yang ditujukan untuk menunjang mobilisasi dana
perkoperasian Indonesia.
TABUNGAN SIAGA BUKOPIN KERJASAMA
Tabungan yang dirancang khusus untuk kerjasama TABUNGAN SIAGA TKI
Bank Bukopin dan perusahaan dalam rangka Payroll Tabungan bagi perusahaan maupun Tenaga Kerja Indonesia.
(penampungan pembayaran gaji karyawan) atau kerjasama
lainnya yang mempunyai karakteristik berupa pembukaan TABUNGAN DIGITAL WOKEE
tabungan secara kolektif. Tabungan perorangan yang berbasis elektronik yang
dapat digunakan sebagai rekening transaksi tanpa kartu,
TABUNGAN SIAGA BUKOPIN BISNIS melainkan dengan menggunakan basis aplikasi digital yang
(PERORANGAN DAN BADAN USAHA) didalamnya terdapat beragam fitur yang dapat diakses untuk
Tabungan yang diperuntukkan bagi perorangan dan badan melakukan berbagai transaksi.
usaha yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
Tabungan ini memberikan kemudahan bagi nasabah dalam GIRO
memantau transaksi-transaksi bisnisnya tercetak di dalam Simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat
buku tabungan. Layanan yang diberikan kepada pemegang dilakukan menggunakan kartu ATM (perorangan), Cek, Bilyet
rekening tabungan bisnis sangat menarik, antara lain adalah Giro atau Surat Perintah lainnya yang dapat dipersamakan
tersedianya kartu ATM, E-Banking, dan fasilitas pemindahan dengan itu.
dana secara otomatis dari tabungan ke giro atau sebaliknya
(SiAgamatic). Jenis Giro yang disediakan Bank Bukopin kepada
nasabah yaitu:
TABUNGAN SIAGA BUKOPIN PREMIUM
Tabungan berbunga setara deposito yang memiliki beragam GIRO UMUM
layanan, kemudahan, dan keleluasaan. Simpanan dalam mata uang Rupiah guna memenuhi
kebutuhan transaksi harian perusahaan.
TABUNGAN RENCANA BUKOPIN
Tabungan yang diperuntukkan bagi perorangan guna GIRO VALAS
memenuhi keperluan yang akan datang dengan jumlah Simpanan dalam mata uang asing guna memenuhi kebutuhan
setoran tetap setiap bulannya dan hanya dapat diambil pada transaksi dalam mata uang asing harian perusahaan.
waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
DEPOSITO ON CALL
Simpanan berjangka yang penarikannya hanya bisa
dilakukan melalui pemberitahuan terlebih dahulu sesuai
kesepakatan antara nasabah dan pihak bank.
Jasa yang diberikan Bank Bukopin untuk bertindak mewakili Bank Bukopin dapat bertindak sebagai Agen Penjual produk
kepentingan investor/pemegang efek bersifat utang. Jasa reksadana dan memperoleh komisi atas nilai aset bersih dari
wali amanat Bank Bukopin diantaranya jasa wali amanat, reksadana yang dijual melalui jaringan distribusi Perseroan.
jasa agen jaminan, jasa agen pembayar, dan jasa agen
rekening penampung. PENJUALAN BANCASSURANCE
Saat ini Bank Bukopin memiliki 1 Kantor Pusat dan 382 jaringan kantor yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang
pembantu, kantor cabang pembantu mikro, kantor fungsional, dan jaringan kantor lainnya seperti jaringan kantor kas dan
jaringan payment point serta sebanyak 919 jaringan ATM.
INOVASI BISNIS
BnVLABS
STRUKTUR ORGANISASI
Direksi
DIREKTORAT UTAMA
DIREKTORAT KEUANGAN
DIREKTORAT RETAIL DIREKTORAT KOMERSIAL DIREKTORAT OPERASI
& PERENCANAAN
Divisi Perencanaan
Divisi Bisnis Area Divisi Dana Komersial I Divisi Analis Kredit
Keuangan & Akuntasi
Pemimpin Cabang Divisi Dana Komersial II Divisi Manajemen Aset Divisi Operasional
Grup Bisnis Konsumer Divisi Kredit Komersial (I) Divisi Treasury Divisi dukungan Operasional
Perusahaan Anak
Komite Audit
Satuan Kerja
Grup Pengembangan Bisnis Grup Strategi & Transformasi Grup Bisnis Mikro
Audit Intern
Divsi Manajemen
Divisi Pengembangan SDM
Pemasaran
Divisi Perbankan
Digital & Transaksi
Divisi Strategi TI
& Aliansi Bisnis
Divisi Pengembangan
Teknologi Informasi
Divisi Dukungan
Operasi TI
Perseroan telah menetapkan visi dan misi yang dijadikan dan Misi PT Bank Bukopin Tbk, tertanggal 09 Juli 2013 dan
acuan bagi arah pengembangan usaha. Visi dan Misi SK Direksi No.SKEP/634/DIR/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013.
Perusahaan tersebut ditetapkan melalui SK Dewan Komisaris Visi dan Misi tersebut adalah:
No.SKEP/001/D.KOM/VII/2013 tentang Penyempurnaan Visi
VISI
Menjadi perusahaan yang terkemuka Dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi
Bank Bukopin ingin menjadi perusahaan penyedia jasa Perseroan akan menyediakan solusi yang terintegrasi yang
keuangan yang terkemuka. dapat menjawab berbagai macam kebutuhan nasabah
terhadap jasa keuangan.
Terkemuka bermakna bahwa Perseroan ingin menjadi
penyedia jasa keuangan yang terpandang dan diperhitungkan Terintegrasi bermakna bahwa berbagai solusi yang diberikan
dalam industri keuangan nasional yang tercermin dari Perseroan memiliki keterkaitan dan kompatibel satu
besarnya laba yang dihasilkan minimal berada pada sama lain. Dengan demikian, nasabah dimudahkan dalam
peringkat 10 besar dan kualitas pelayanan yang diberikan menggunakan berbagai produk dari Bank Bukopin untuk
kepada nasabah berada pada peringkat 5 besar. memenuhi berbagai kebutuhannya.
MISI
1. Memberikan solusi jasa keuangan yang unggul dan Engagement karyawan dalam meningkatkan produktivitas
komprehensif yang memenuhi kebutuhan nasabah dan kesejahteraan
dalam dunia usaha, individu dan keluarga. Bermakna bahwa Perseroan ingin mengembangkan
2. Berperan aktif dalam mengembangkan usaha menengah, karyawan yang memiliki produktivitas tinggi dan loyal
kecil dan mikro yang berdaya saing. terhadap Perusahaan, mau bekerja keras bagi kemajuan
3. Membangun engagement/keterikatan karyawan dalam Perusahaan. Dengan demikian, engagement memiliki
meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. makna dua arah (mutually beneficial). Engagement ini dapat
4. Meningkatkan nilai tambah investasi bagi pemegang diukur dengan indeks engagement karyawan. Produktivitas
saham melalui pengelolaan usaha yang pruden. merupakan hasil dari engagement karyawan di mana
karyawan akan menjadi produktif dalam bekerja yang akan
Makna Misi Perseroan: tampak dari tingginya kontribusi tiap karyawan terhadap
pendapatan Perseroan.
Memberikan solusi jasa keuangan yang unggul dan
komprehensif yang memenuhi kebutuhan nasabah dalam Meningkatkan nilai tambah investasi bagi pemegang saham
dunia usaha, individu, dan keluarga melalui pengelolaan usaha yang pruden
Perseroan ingin menjadi perusahaan penyedia jasa keuangan Perseroan akan selalu berupaya meningkatkan nilai tambah
yang dapat menyediakan solusi jasa keuangan yang unggul investasi bagi pemegang saham dengan memastikan bahwa
dan komprehensif. pengelolaan usaha berjalan dengan pruden.
Dalam merealisasikan Visi dan Misi yang ditetapkan, berbagai Dewan Komisaris dan Direksi menilai bahwa visi dan misi
pencapaian telah berhasil direalisasikan hingga tahun Bank masih relevan dengan kondisi dan tujuan Bank.
2017. Indikator utama dapat dilihat dari kinerja keuangan Pencapaian visi dan misi sampai dengan tahun 2017 telah
sebagaimana tergambar dalam financial highlight. Perseroan sesuai dengan arah dan tahapan yang telah ditetapkan
juga terus berupaya melengkapi lini produk dan layanan oleh Bank.
untuk mewujudkan Visi menjadi perusahaan terkemuka
dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi.
BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang diyakini dapat menjadi landasan dan acuan untuk mencapai tujuan.
Budaya Perusahaan dituangkan dalam Nilai-nilai Perusahaan, yaitu Professionalism, Respect Others, Integrity, Dedicated to
Customer, dan Excellence yang disingkat PRIDE.
PRIDE
diharapkan tercermin dalam perilaku sehari-hari seluruh jajaran di Perseroan demi tercapainya cita-cita dan tujuan Perseroan.
Professionalism yaitu menguasai tugas dan bertanggung jawab untuk memberikan hasil terbaik.
(Profesionalisme) Perilaku utama:
• Kompeten
• Bertanggung jawab
Respect Others yaitu menghargai peran dan kontribusi setiap individu, saling membantu
(Respek kepada pihak lain) serta peduli lingkungan untuk menghasilkan sinergi positif.
Perilaku utama:
• Peduli dan bekerja sama
• Ramah, santun, dan komunikatif
Integrity yaitu memiliki, menjunjung tinggi dan menjalankan nilai-nilai kejujuran, ketulusan,
(Integritas) kedisiplinan, dan komitmen untuk membangun kepercayaan.
Perilaku utama:
• Jujur dan tulus
• Disiplin dan berkomitmen
Dedicated to Customer yaitu mengutamakan pelayanan dan kepuasan nasabah baik internal maupun eksternal.
(Mengutamakan Nasabah) Perilaku utama:
• Orientasi pada kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan
• Proaktif dan responsif
Karya Budiana
Komisaris Utama Independen
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada 27 Juli 1957, saat ini berusia 60 tahun per
Desember 2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1981, memperoleh
gelar Master of Business Administration dari University of Antwerp, Belgia pada tahun 1986, dan memperoleh gelar Master
of Art In Economics dari Catholic Univerity of Leuven, Belgia pada tahun 1988. Aktif mengikuti pelatihan pada tahun 2017,
diantaranya Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Seminar Ekonomi dan Bisnis, Implementing
An Integrated Governance, Risk Management and Compliance, Framework for Financial Services Industry, New Business Model
Digital Era, 2016 International Sustainable Finance Forum Market Innovation for Sustainable Finance, dan Implementasi POJK
No. 45/POJK.03/2015, Competitive Strategy, Training APU PPT Pejabat Eksekutif, dan Mengelola Risiko Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Sinar Mas Group antara lain sebagai Divisi Agribisnis, Division Head
for Plantation Series (2000-2008), jabatan penting di Bosowa Group antara lain sebagai Chief Executive Automotive, Chief
Executive Cement Group, Member of Executive Committee (2008-2010), jabatan penting di PT Bank Negara Indonesia Tbk
antara lain sebagai Pemimpin Unit Usaha Pengembangan Perusahaan Anak, Komisaris Utama PT BNI Multifinance. Jabatan
penting di Bank Bukopin antara lain sebagai Komisaris Utama Independen (2015-2016).
Selain menjadi Komisaris Utama Independen Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga
lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris Independen berdasarkan akta keputusan RUPS No. 41 tanggal 28 Mei 2015,
kemudian diangkat menjadi Komisaris Utama Independen berdasarkan akta keputusan RUPS No. 23 tahun 2016 tanggal
28 April 2016.
Deddy S. A. Kodir
Komisaris
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Cirebon pada 22 Juli 1955, saat ini berusia 62 tahun per
Desember 2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Jakarta pada tahun 1989 dan memperoleh
gelar Magister Manajemen Pemasaran di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi pada tahun 1997. Aktif mengikuti
pelatihan pada tahun 2016, diantaranya Geliat Sektor Perbankan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, Seminar Ekonomi
dan Bisnis, Implementing An Integrated Governance, Risk Management and Compliance, Framework for Financial Services
Industry, Certification in Audit Committee Practices (CACP), New Business Model Digital Era, Integrated Risk Management:
Enhancing The Power of Enterprise Risk Management in Creating a Sound Bank and Financial Risk Integration, Perkembangan
Ekonomi dan Keuangan Global dan Domestik, Peluang dan Tantangan Industri Perbankan, Risk and Governance Summit
2016, Implementasi POJK No. 45/POJK.03/2015, Competitive Strategy, Training APU PPT Pejabat Eksekutif.
Beliau pernah menduduki beberapa jabatan di Bulog antara lain sebagai Kasubdiv Pelayanan Umum dan Protokol (2003-
2004), sebagai Sekretaris di Kopelindo (2004-2007), saat ini sebagai Komisaris di Bank Bukopin (2010-sekarang).
Selain menjadi Komisaris Bank Bukopin, saat ini beliau juga menduduki jabatan sebagai ketua Kopelindo sejak 2008. Beliau
tercatat memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali Perseroan, namun tidak memiliki hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya, dan Pemegang Saham Utama.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris sejak 28 Februari 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 23 tahun 2010
dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 18 tahun 2014.
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Makassar pada 15 April 1979, berusia 38 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana Electrical Engineering dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1998 dan
memperoleh gelar Graduate School of Business dari Stanford University pada tahun 2006. Aktif mengikuti pelatihan pada
tahun 2017, diantaranya Implementasi POJK No. 45/POJK.03/2015, Competitive Strategy, Training APU PPT Pejabat Eksekutif,
dan Mengelola Risiko Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Beliau pernah menduduki jabatan sebagai Managing Director/Chief Financial Office di PT Cardig Air Services (2009-2011),
Group Chief Financial Officer di PT Amstelco Indonesia Tbk (2011-2012), \ Vice President/Chief Rep. Officer for Indonesia di
Baring Private Equity Asia (2012-2014) kemudian sebagai Komisaris di Bank Bukopin sejak 2014 hingga saat ini.
Selain menjadi Komisaris Bank Bukopin, saat ini beliau juga menduduki jabatan sebagai Chief Financial Officer/Direktur
Keuangan di PT Bosowa Corporindo sejak 2014 dan Direktur Utama di PT Semen Bosowa Maros. Beliau tercatat memiliki
hubungan afiliasi dengan pemegang Saham Pengendali Perseroan, namun tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya, dan Pemegang Saham Utama.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris sejak tanggal 15 September 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No.
18 tahun 2014.
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada 10 Agustus 1957, berusia 60 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1987 dan
memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Colorado at Denver, USA pada tahun 1997. Aktif
mengikuti pelatihan pada tahun 2017, diantaranya Implementasi POJK No. 45/POJK.03/2015, Competitive Strategy, Training
APU PPT Pejabat Eksekutif, Mengelola Risiko Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting diantaranya sebagai Kepala Bidang Sistem Akuntansi Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2004-2010), kemudian sebagai Pemimpin Badan Layanan
Umum Pusat Pembiayaan Perumahan di Kementerian Perumahan Rakyat (2010-2011), selanjutnya sebagai Komisaris
Independen di Bank Bukopin sejak 2011 hingga sekarang.
Selain menjadi Komisaris Independen Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris Independen sejak 18 April 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 19
tahun 2011 dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 18 tahun 2014.
Parikesit Suprapto
Komisaris Independen
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Surabaya pada 8 Agustus 1951, berusia 66 tahun per
Desember 2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri pada tahun
1980, memperoleh gelar Magister Ekonomi dari Indiana University/USA pada tahun 1990 dan memperoleh gelar Magister
Ekonomi dari University of Notre Dame/USA pada tahun 1995. Aktif mengikuti pelatihan pada tahun 2017, diantaranya
Implementasi POJK No. 45/POJK.03/2015, Competitive Strategy, Training APU PPT Pejabat Eksekutif, dan Mengelola Risiko
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Kementerian Negara BUMN Republik Indonesia antara lain sebagai Deputi
Bidang Usaha Jasa (2010-2012), dan sebagai Tenaga Perbantuan Jasa (2012-2014). Sejak 2013 hingga sekarang Beliau
menjadi Komisaris Independen di Bank Bukopin.
Selain menjadi Komisaris Independen Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris Independen sejak 5 Juni 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 26
tahun 2013 dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 18 tahun 2014.
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Panyabungan pada 27 Agustus 1951, berusia 66 tahun per
Desember 2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Kebendaharaan Umum dari Institut Ilmu Keuangan (IIK) pada tahun
1980, memperoleh gelar Magister Administrasi Publik dari Université Paris II pada tahun 1985, dan memperoleh gelar
Doktor Keuangan Negara dari Université Paris II pada tahun 1989. Aktif mengikuti pelatihan pada tahun 2017 salah satunya
adalah Training APU PPT Pejabat Eksekutif.
Beliau pernah menjabat di Departemen Keuangan antara lain sebagai Sekretaris Jenderal (2005-2011), dan sebagai
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal (2011-2012), beliau juga pernah menduduki jabatan
sebagai Anggota Dewan Pengawas di RS Cipto Mangunkusumo (2011-2015). Menjabat sebagai Komisaris Utama di Bank
Bukopin pada 2009 hingga 2016.
Selain menjadi Komisaris Independen Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris Utama pada 27 Mei 2009 kemudian diangkat sebagai Komisaris Independen
sejak 28 April 2016 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 23 tahun 2016.
Luky Alfirman
Komisaris
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Lahir di Bandung pada 27 Maret 1970, berusia 47 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1988, memperoleh
gelar Master of Art in Economics dari University of Colorado, US pada tahun 1994. Memperoleh gelar Doktor di bidang Ekonomi
dari University of Colorado, US pada tahun 2000. Aktif mengikuti pelatihan pada tahun 2017 diantaranya; Implementasi
POJK No. 45/POJK.03/2015, Competitive Strategy, Training APU PPT Pejabat Eksekutif, dan Mengelola Risiko Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, antara lain sebagai Kepala
Sub Direktorat Manajemen Transformasi, Direktorat Transformasi Proses Bisnis, Kepala Project Implementation Unit (PIU)
- Project of Indonesian Tax Administration Reform (PINTAR) (2010-2011), selanjutnya beliau menjabat di Badan Kebijakan
Fiskal, Kementerian Keuangan sebagai Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (2011), dan
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (2012-2015).
Selain menjabat sebagai anggota Komisaris Bank Bukopin, saat ini beliau juga menduduki jabatan penting di Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia, sebagai Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko
Kementerian Keuangan (DJPPR) sejak November 2017. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris lainnya.
Diangkat pertama kalinya sebagai Komisaris sejak 28 April 2016 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 23 tahun 2016.
PROFIL DIREKSI
Glen Glenardi*
Direktur Utama
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Cirebon pada 30 Oktober 1960, berusia 57 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Jayabaya Jakarta pada tahun 1985 dan memperoleh
gelar Magister Manajemen Agribisnis di bidang Ekonomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1998. Aktif mengikuti
pelatihan pada tahun 2017, diantaranya Training Monthly Economic Review dan Training APU PPT Pejabat Eksekutif.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Kepala Divisi Kredit Koperasi dan Usaha
Kecil (1992-1999), Direktur Usaha Kecil dan Koperasi (1999), Direktur Usaha Koperasi, Kecil dan Mikro (2000-2005), dan
saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama sejak tahun 2005.
Saat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin, beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau
tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang
Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 11 Januari 2005 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 4 tahun 2005
(pengangkatan pertama kali) dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 18 tahun
2014. Jabatan resmi berakhir pada 2 Februari 2018.
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Depok. Lahir di Jakarta pada 27 Mei 1970, berusia 47 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995. Aktif
mengikuti pelatihan pada tahun 2017, diantaranya Training APU PPT Pejabat Eksekutif, Training Monthly Economic Review,
dan Refocusing on Credit Risk Management.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai Direktur Utama PT Semen Bosowa Indonesia
(2010-2012), Komisaris Utama PT Bank Victoria International Tbk (2012), Direktur Utama PT Bank Victoria International
Tbk (2012-2015) dan sebagai Direktur Keuangan Perencanaan di Bank Bukopin (2015-Februari 2018).
Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin, dan tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan sejak 18 Agustus 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 41
tahun 2015.
Mikrowa Kirana
Direktur Komersial
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada 13 Juli 1961, berusia 56 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan memperoleh gelar
di bidang Master of Business Administration dari Coventry University pada tahun 1997. Aktif mengikuti pelatihan pada tahun
2017, diantaranya Training APU PPT Pejabat Eksekutif, Training Monthly Economic Review.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Head Group Bisnis Komersial Wilayah
Jabar dan Jateng (2001-2002), Head Group Line Bisnis Kesehatan, Argo Industri dan Kehutanan (2002-2006), Head
Group Pertambangan Migas, Energi dan Telekomunikasi (2006), dan sejak 2006 hingga saat ini, beliau menjabat sebagai
Direktur Komersial.
Selain menjabat sebagai Direktur Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Komersial sejak 26 Desember 2006 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 85
tahun 2006 dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 18 tahun 2014.
PROFIL DIREKSI
Adhi Brahmantya
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Medan pada 7 Mei 1962, berusia 55 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ pada tahun 1987
dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Oklahoma City University pada tahun 1995. Aktif mengikuti
pelatihan pada tahun 2017, diantaranya Training APU PPT Pejabat Eksekutif, The Future of Lending, Leading in Disruption
and Digital Banking, Indonesia Banking Award, Apresiasi Inovasi Product and Technology.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Project Officer Public Service (2008-2010),
Kepala Divisi Jaringan Distribusi dan Kerjasama Bisnis (2010-2011), General Manager Pengembangan Bisnis (2011-2013),
hingga akhirnya Beliau menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan TI sejak tahun 2013 yang saat ini berganti
nama sesuai perubahan nomenklatur menjadi Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi.
Selain menjabat sebagai Direktur di Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan lain. Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham
Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan TI Perseroan sejak 30 Oktober 2013 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 26 tahun 2013 dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 18
tahun 2014.
Irlan Suud
Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada 14 April 1966, berusia 51 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1991. Aktif mengikuti pelatihan
pada tahun 2017, diantaranya Training Monthly Economic Review, Training APU PPT Pejabat Eksekutif, Risk Management,
dan Internal Audit.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Kepala Divisi Kredit Komersial IV (2012),
General Manager Bisnis Regional I (2012-2013), Senior Executive Vice President (2013-2014) dan sejak tahun 2014 Beliau
menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang saat ini berganti
nama sesuai perubahan nomenklatur menjadi Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
Selain menjabat sebagai Direktur Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan lain. Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham
Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sejak
5 Juni 2014 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 26 tahun 2013 dan diangkat kembali pada 22 Mei 2014 berdasarkan
akta keputusan RUPS No. 18 tahun 2014.
PROFIL DIREKSI
Setiawan Sudarmaji
Direktur Operasi
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Gombong pada 26 Juni 1961, berusia 56 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada tahun 1986 dan memperoleh gelar
Magister Manajemen Agribisnis di bidang ekonomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008. Aktif mengikuti pelatihan
pada tahun 2017 diantaranya; Training Monthly Economic Review, Training APU PPT Pejabat Eksekutif, Gartner Security &
Risk Management Summit, Workshop “Hukum Persaingan Usaha dan Perkembangan Amandemen Undang-Undang No. 5
Tahun 1999”.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Kepala Urusan Pengembangan Komersil
dan Investasi Banking (2000-2001), Kepala Urusan Risk Management (2001-2008), General Manager Bisnis Mikro (2008-
2015), sejak 2015 hingga saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Pelayanan dan Operasi, yang kemudian berganti nama
sesuai perubahan nomenklatur menjadi Direktur Operasi.
Selain menjabat sebagai Direktur Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan lain. Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham
pengendali dan utama.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Pelayanan dan Operasi sejak 31 Agustus 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS
No. 41 tahun 2015.
Heri Purwanto
Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Bojonegoro pada 7 Juli 1961, berusia 56 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Slamet Riyadi Solo pada tahun 1991. Aktif mengikuti
pelatihan pada tahun 2017, diantaranya Training Monthly Economic Review, Training APU PPT Pejabat Eksekutif, Association
For Financial Profesionals.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Pemimpin Cabang Surabaya (2010-2012),
Kepala Divisi Kredit Komersial III (2010-2013), General Manager Bisnis Regional IV (2013-2014), dan sejak tahun 2015 hingga
30 Desember 2017 beliau menjabat sebagai Direktur Retail, yang kemudian berganti nama sesuai perubahan nomenklatur
menjadi Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Selain menjabat sebagai Direktur Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan lain. Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham
Pengendali dan Utama.
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Retail sejak 18 Agustus 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No. 41 tahun 2015.
PROFIL DIREKSI
W arga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Kudus pada 26 September 1966, berusia 51 tahun per
Desember 2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Sosial Politik dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta pada tahun
1991 dan gelar Magister Hukum dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2003. Aktif mengikuti pelatihan pada tahun
2017, diantaranya Refreshment Risk Management, Monthly Economic Review, dan Spiritual mental Building for General Manager.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di Bank Bukopin antara lain sebagai Kepala Divisi Binis Area IV (Juli 2007-Maret
2010), Kepala Divisi Bisnis Area I (April 2010-April 2011), Kepala Divisi Sales Management (Mei 2011–Juni 2012), Kepala
Divisi Dana Komersial (Juli 2012-Desember 2013), General Manager Pengembangan Bisnis (Januari 2014-September 2017),
General Manager Bisnis Konsumer (Oktober 2017-Desember 2017).
Selain menjabat sebagai Direktur Bank Bukopin, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan lain. Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham
Pengendali dan Utama.
Disetujui oleh pemegang saham sebagai Direktur melalui RUPSLB tanggal 10 Januari 2018 berdasarkan Akta Keputusan
RUPSLB No. 3 tahun 2018.
Rudi Bahtiar
Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir
di Jakarta pada 02 Maret 1963, berusia 54 tahun per
Desember 2017. Meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang
Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun
1987, memperoleh gelar Magister Manajemen dari Institut
Pertanian Bogor tahun 2005. Menjabat sebagai Kepala
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) sejak 24 Agustus 2017.
Setiani
General Manager Regional III
Warga negara Indonesia, berdomisili di Semarang. Lahir di
Jember pada 06 April 1965, berusia 52 tahun per Desember
2017. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari
Universitas Airlangga. Menjabat sebagai General Manager
Regional III sejak 9 Maret 2018.
> 25–30 Tahun 913 870 1.783 858 1041 1.899 (6,10)
> 30–35 Tahun 745 450 1.195 472 726 1.198 (0,25)
> 35–40 Tahun 529 344 873 344 522 866 0,81
> 40–45 Tahun 415 163 578 139 424 563 2,66
> 5–10 Tahun 665 395 1.060 392 636 1.028 3,11
> 10–15 Tahun 451 298 749 333 501 834 (10,19)
> 15–20 Tahun 344 192 536 186 322 508 5,51
> 25–30 Tahun 218 115 333 118 209 327 1,83
1. Komisaris dan Leadership and Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 60
Anggota Komite Managerial Skill keterampilan leadership dan managerial pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 6
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
2. Direksi Leadership and Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 46
Managerial Skill keterampilan leadership dan managerial pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 6
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
3. General Manager Leadership and Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 110
Managerial Skill keterampilan leadership dan managerial pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 4
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
4. Kepala Divisi Leadership and Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 481
Managerial Skill keterampilan leadership dan managerial pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 47
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
5. Manager Leadership and Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 645
Managerial Skill keterampilan leadership dan managerial pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 71
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
E-Learning Program pengembangan kompetensi yang karyawan 3
dengan menggunakan media digital
6. Koordinator Leadership and Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 712
Managerial Skill keterampilan leadership dan managerial pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 189
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
E-Learning Program pengembangan kompetensi yang karyawan 4
dengan menggunakan media digital
7. Staff Technical Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 3,937
keterampilan teknis pegawai sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
Certification Suatu program pelatihan yang dilaksanakan agar peserta menguasai 237
serangkaian keterampilan tertentu dan memperoleh sertifikasi dari suatu
institusi Pemerintah yang sah dan/atau ditunjuk oleh Pemerintah
E-Learning Program pengembangan kompetensi yang karyawan 464
dengan menggunakan media digital
8. NonStaff Technical Suatu program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan 76
keterampilan teknis pegawai sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan pekerjaan di setiap line of business
JUMLAH 7,098
BIAYA PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
Biaya Pengembangan Kompetensi yang telah direalisasikan
oleh Perseroan pada tahun 2017 sebesar Rp50.321.424.184.
11. CITIBANK NEW YORK S/A DIMENSIONAL EMERGI Asing 64.841.733 0,71
12. SSB C021 ACF COLLEGE RETIREMENT EQUITIES Asing 61.911.900 0,68
13. SSB 2Q27 S/A ISHARES CORE MSCI EMERGING Asing 53.541.700 0,59
16. SSB VA14 S/A IVA OVERSEAS MASTER FUND, L Asing 41.377.500 0,46
No. Nama Investor Status Jumlah Saham (lembar) Persentase Kepemilikan (%)
17. CITIBANK NEW YORK S/A EMERGING MARKETS C Asing 40.809.600 0,45
18. CITIBANK NEW YORK S/A THE EMERGING MARKE Asing 38.948.266 0,43
Sampai dengan Desember 2017, Bank Bukopin memiliki 2 (dua) entitas anak dan tidak memiliki entitas asosiasi. Keseluruhan
entitas anak yang dimiliki oleh Bank Bukopin dijelaskan sebagai berikut.
ENTITAS ANAK
Jumlah
Kepemilikan Tanggal dan Tahun Aset
Nama Bidang Usaha Status Operasi Domisili
Saham Pendirian (dalam
miliar)
PT Bukopin Finance Pembiayaan, Sewa 97,03% 1983 Telah Beroperasi Rp799 Jl. Melawai
Guna Usaha, dan Raya No. 66,
Multifinance Kebayoran
Baru, Jakarta
Selatan 12160
PT Bank Syariah Bukopin Layanan Perbankan 92,78% 2008 Telah Beroperasi Rp7,027 Jl. Salemba
Syariah Raya No. 55,
Jakarta 10440
PT Bukopin Finance (“BFI”) berkedudukan hukum di Jakarta, Sejak dilakukannya Penawaran Umum Terbatas III, Anggaran
yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.5 tanggal Dasar BFI telah mengalami beberapa kali perubahan dan
11 Maret 1983, sebagaimana telah diubah dengan Akta terakhir kalinya diubah berdasarkan Akta Penegasan
No. 19, tanggal 20 Juli 1983, keduanya dibuat dihadapan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.147
Tan A Sio S.H., Notaris di Semarang, yang telah disahkan tanggal 16 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Otty H.C
berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Urbayani Notaris di Jakarta (“Akta No. 147/2017”) dan telah
Indonesia, tanggal 29 Juli 1983, No. C2-5233.HT.01.01.TH.83, disetujui oleh Menkumham berdasarkan Bukti Persetujuan
dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH. 01.03-0182705
Barat tanggal 1 Agustus 1983, No. 0353/1983 Not dan No. Tahun 2017 tanggal 20 Oktober 2017 serta telah didaftarkan
0354/1983 Not, serta telah diumumkan dalam Berita Negara di Daftar Perseroan No. AHU-0132112.AH.01.11. tahun 2017
No.26, tanggal 1 April 1986, Tambahan No. 432. tanggal 20 Oktober 2017.
Anggaran Dasar BFI telah mengalami beberapa kali STRUKTUR PERMODALAN DAN
perubahan, antara lain dalam rangka masuknya Perseroan SUSUNAN PEMEGANG SAHAM
sebagai pemegang saham, sebagaimana dituangkan dalam Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14, tanggal 28 Maret Saham diluar rapat umum pemegang saham No. 147 tanggal
2006 dibuat dihadapan Herawati S.H., Notaris di Jakarta. 16 Oktober 2017 yang dibuat dihadapan Otty H.C Urbayani,
Persetujuan atas Perubahan anggaran dasar tersebut masih Notaris di Jakarta (“Akta No. 147/2017”) dan telah disetujui
dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak oleh Menkumham berdasarkan Bukti Persetujuan Perubahan
Asasi Manusia Republik Indonesia. Anggaran Dasar No. AHU-AH. 01.03-0182705 Tahun 2017
tanggal 20 Oktober 2017 serta telah didaftarkan di Daftar
Perseroan No. AHU-0132112.AH.01.11. tahun 2017 tanggal
20 Oktober 2017.
Susunan pemegang saham dan struktur permodalan BFI adalah sebagai berikut.
PT Bank Syariah Bukopin (sebelumnya bernama PT Bank Selanjutnya, BSB mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia
Persyarikatan Indonesia atau “BPI”) (“BSB”) didirikan pada berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
tanggal 11 September 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. No.10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008
102, tanggal 29 Juli 1990, yang dibuat dihadapan Dr Widjojo sebagai bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha
Wilami, S.H., Notaris di Samarinda,dengan nama PT Bank berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak
Swansarindo International, yang merupakan hasil konsolidasi tanggal 9 Desember 2008.
antara PT Bank Pasar Gunung Sindoro dan PT Bank Pasar
Gunung Kendeng. Akta Pendirian tersebut telah disahkan Anggaran Dasar BSB telah mengalami beberapa kali
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan perubahan, terakhir sebagaimana termuat dalam
Surat Keputusan No. C2-5618.HT.01.01.Th90 tanggal Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa No.19 tanggal 13
11 September 1990 dan telah didaftarkan pada Kantor Desember 2016, dibuat dihadapan Adrian Djuaini, S.H.,
Pengadilan Negeri Samarinda pada tanggal 9 Oktober 1990 Notaris di Jakarta (“Akta No.19/2016”), sebagaimana telah
dibawah nomor pendaftaran No. W.13.26.HT.01.01-67 dan diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Bukti
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.92, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
tanggal 16 Nopember 1990, Tambahan No.4655. Konsolidasi No. AHU-AH.01.03-0114907 tanggal 30 Desember 2016,
dua bank tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Daftar Perseroan No. AHU-0158841-AH.01.11 Tahun 2016
Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan tanggal 30 Desember 2016, tentang perubahan modal disetor
No.1659/KMK.013/1990, tanggal 31 Desember 1990. dan ditempatkan.
Berdasarkan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Bukopin No. 28 tanggal 31 Maret 2008 (“Akta No.28/2008”) telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana termuat dalam Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa No. 19 tanggal 31
Oktober 2017, dibuat dihadapan Adrian Djuaini, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No.19/2017”), sebagaimana telah diberitahukan
kepada Menkumham berdasarkan Bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0191633
tanggal 16 November 2017, Daftar Perseroan No. AHU-0145543-AH.01.11 Tahun 2017 tanggal 16 November 2017, tentang
perubahan modal disetor dan ditempatkan.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 19/2017 susunan pemegang saham dan struktur permodalan BSB
adalah sebagai berikut.
Jumlah Saham yang telah 81.370.000.000 169.000.000.000 800.000.000.000 8.137.000 1.690.000.000 16.000.000.000 100,00
dikeluarkan/diambil bagian
97,03% 92,78%
Sampai dengan Desember 2017, Bank Bukopin tidak memiliki entitas asosiasi, perusahaan joint venture dan Special
Purpose Vehicle (SPV).
P
ada bulan Juni 2006, Bank melakukan Penawaran Pada tanggal 20 Desember 2010, Bank telah menyampaikan
Umum Saham Perdana sejumlah 843.765.500 lembar Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) Umum Terbatas II kepada BAPEPAM-LK melalui surat No.
per saham dengan harga jual Rp350 (nilai penuh) per saham 11754/DIR/XII/2010 dalam rangka penerbitan Hak Memesan
kepada masyarakat melalui pasar modal sesuai dengan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Penawaran Saham yang ditawarkan adalah sebanyak 2.051.366.765
Umum Saham Perdana saham Seri B kepada masyarakat saham biasa kelas B baru (“Saham Baru”) dengan
ini telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dengan
melalui suratnya No. S-825/BL/2006 tanggal 30 Juni 2006. harga penawaran Rp520 (nilai penuh) per saham. Bank
Saham yang ditawarkan tersebut mulai diperdagangkan di memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Juli 2006 dan pada saat melakukan Penawaran Umum Terbatas II melalui suratnya
yang bersamaan sebanyak 99% saham Bank juga dicatatkan. No. S-771/BL/2011 tanggal 26 Januari 2011. Pada tanggal
Seluruh saham kelas A sebesar 0,31% dan saham kelas B 26 Januari 2011, Bank melakukan Rapat Umum Pemegang
sebesar 0,69% yang dimiliki oleh Kopelindo dan Kopkapindo Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaa Penawaran
masing-masing secara proporsional tidak dicatatkan dalam Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan HMETD.
rangka memenuhi ketentuan peraturan pemerintah. Penawaran Umum Terbatas II dilaksanakan pada tanggal
10 -17 Februari 2011. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil
Pada tanggal 26 Oktober 2009, Bank telah menyampaikan Penawaran Umum Terbatas II adalah sebesar Rp929.739
Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran (untuk 1.787.960.495 saham biasa kelas B), dimana sebesar
Umum Terbatas I kepada BAPEPAM-LK melalui surat No. Rp921.098 (untuk 1.771.342.921 saham biasa kelas B)
7548/DIR/X/2009 dalam rangka penerbitan Hak Memesan diperoleh dari masyarakat dan sebesar Rp8.641 (untuk
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. 16.617.574 saham biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi
Saham yang ditawarkan adalah sebanyak 286.050.768 Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ) dan Induk Koperasi
saham biasa kelas B baru (“Saham Baru”) dengan Perikanan Indonesia (IKPI). Dana yang diperoleh dari
nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dengan Penawaran Umum Terbatas II ini telah diterima oleh Bank
harga penawaran Rp415 (nilai penuh) per saham. Bank pada bulan Februari 2011.
memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas I melalui suratnya
No. S-10319/BL/2009 tanggal 26 November 2009. Pada
tanggal 26 November 2009, Bank melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan
HMETD. Penawaran Umum Terbatas I dilaksanakan pada
tanggal 4 -10 Desember 2009. Jumlah dana yang diperoleh
dari hasil Penawaran Umum Terbatas I adalah sebesar
Rp118.711 (untuk 286.050.768 saham biasa kelas B), dimana
sebesar Rp62.955 (untuk 151.699.698 saham biasa kelas
B) diperoleh dari masyarakat dan sebesar Rp55.756 (untuk
134.351.070 saham biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan Yayasan
Bina Sejahtera Warga (Yabinstra) Bulog yang bertindak
sebagai pembeli siaga (standby buyer) dengan proporsi
masing-masing sebesar 89,83% dan 10,17%. Dana yang
diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas I ini telah diterima
oleh Bank pada bulan Desember 2009.
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Bank telah menyampaikan HMETD. Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan pada
Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran tanggal 30 Desember 2013–7 Januari 2014. Jumlah dana yang
Umum Terbatas III kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas III sebesar
surat No. 13308/DIR/X/2013 dalam rangka penerbitan Hak Rp730.126.000.000 (untuk 1.106.252.141 saham biasa kelas
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang B), dari nilai tersebut sebesar Rp9.291.000.000 (untuk
saham. Saham yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 14.076.556 saham biasa kelas B) diperoleh dari masyarakat,
2.659.505.614 saham biasa kelas B baru (“Saham Baru”) sebesar Rp343.410.000.000 (untuk 520.319.150 saham biasa
dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dengan kelas B) diperoleh dari Koperasi Pegawai Bulog Seluruh
harga penawaran Rp660 (nilai penuh) per saham. Bank Indonesia (Kopelindo) dan sebesar Rp377.425.000.000
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (untuk 571.856.435 saham biasa kelas B) dari PT Bosowa
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III melalui Corporindo. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum
surat No. S-424/D.04/2013 tanggal 12 Desember 2013. Pada Terbatas III ini telah diterima oleh Bank hingga tanggal 31
tanggal 11–13 Desember 2013, Bank melakukan Rapat Umum Desember 2013 sebesar Rp587.490.000.000 dan hingga
Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan tanggal 9 Januari 2014 sebesar Rp730.126.000.000.
Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan
Pada tanggal 21 April 2015, Perseroan telah menyampaikan Pada tanggal 11 Januari 2017, Perseroan telah menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan
II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 (Penawaran Umum II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 (Penawaran Umum
Berkelanjutan) kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Berkelanjutan) kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
melalui surat No. 05630/DIR/IV/2015 dalam rangka melalui surat No. 00455/DIR/I/2017 dalam rangka
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan II Bank Bukopin dengan jumlah sebesar Berkelanjutan II Bank Bukopin dengan jumlah sebesar
Rp2.000.000.000.000 dimana pada tahap pertama Perseroan Rp2.000.000.000.000, dimana pada tahap kedua Perseroan
menerbitkan dan menawarkan Obligasi Subordinasi menerbitkan dan menawarkan Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 (Obligasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 (Obligasi
Subordinasi) dengan jumlah pokok Obligasi Subordinasi Subordinasi) dengan jumlah pokok Obligasi Subordinasi
sebesar Rp400.000.000.000. Obligasi Subordinasi tersebut sebesar Rp1.405.000.000.000. Obligasi Subordinasi tersebut
diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari
nilai nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dengan tingkat nilai nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dengan tingkat
bunga tetap sebesar 12,00% per tahun dan dibayarkan bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dan dibayarkan setiap
setiap triwulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 triwulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari
Juni 2022. Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari 2024. Bank memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk
OJK untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan melalui
melalui suratnya No. S-26/D.04/2015 tanggal 23 Juni suratnya No. S-161/PB.313/2016 tanggal 23 Desember
2015. Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan pada 2016. Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan pada
tanggal 24 Juni 2015–25 Juni 2015. Dana yang diperoleh tanggal 20 Februari 2017–23 Februari 2017. Dana yang
dari Penawaran Umum Berkelanjutan ini telah diterima diperoleh dari Penawaran Umum Berkelanjutan ini telah
oleh Perseroan pada tanggal 30 Juni 2015. diterima oleh Perseroan pada tanggal 28 Februari 2017.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Perseroan menerbitkan dan Pada tanggal 28 Februari 2017, Perseroan menerbitkan dan
mencatatkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank mencatatkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank
Bukopin Tahap I Tahun 2015 sebesar Rp400.000.000.000 Bukopin Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1.405.000 dengan
dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% per tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 11% per tahun dan berjangka
berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal emisi. Obligasi waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini dicatat
ini dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan di Bursa Efek Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan setiap
setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga obligasi pertama 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga obligasi pertama telah
telah dilakukan pada tanggal 30 Juni 2015, sedangkan dilakukan pada tanggal 29 Mei 2017, sedangkan pembayaran
pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo pokok obligasi
pokok obligasi akan dilakukan pada tanggal 30 Juni 2022. akan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2024.
Perjanjian obligasi subordinasi mencakup beberapa tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
pembatasan, antara lain mengenai larangan pengurangan 2017 dan 2016, Perseroan telah memenuhi ketentuan
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, tentang pembatasan-pembatasan kewajiban-kewajiban
penggabungan dan atau peleburan usaha, transaksi dengan sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
pihak berelasi, pinjaman, dan penerbitan obligasi. Selama
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran
bunga obligasi secara tepat waktu. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, terdapat obligasi subordinasi
Perseroan yang dimiliki oleh pihak berelasi dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp80.940 dan Rp11.000.
Lunas
Lunas
9,25% p.a Aktif idA (Single A; Stable idA (Single A; Stable PT Bank Mandiri
Outlook) (Pefindo) Outlook) (Pefindo) (Persero) Tbk
12% p.a Aktif idA- (Single A Minus; idA- (Single A Minus; PT Bank Mandiri
Stable Outlook) (Pefindo) Stable Outlook) (Pefindo) (Persero) Tbk
11% p.a Aktif idA- (Single AMinus; idA- (Single A Minus; PT Bank Mandiri
Stable Outlook) (Pefindo) Stable Outlook) (Pefindo) (Persero) Tbk
Laporan Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Terbatas
Jenis Penawaran
No. Tanggal Efektif Jumlah Hasil Penawaran Biaya Penawaran
Terbatas Hasil Bersih
Terbatas Terbatas
1 2 3 4 5 6
1. Penawaran Obligasi
Subordinasi 28 1.500.000 12.093 1.487.907
Berkelanjutan I Februari
Bank Bukopin Tahap 2012
I Tahun 2012
TOTAL 1.500.000 12.093 1.487.907
Laporan Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Terbatas
Jenis Penawaran
No. Tanggal Efektif Jumlah Hasil Penawaran Biaya Penawaran
Terbatas Hasil Bersih
Terbatas Terbatas
1 2 3 4 5 6
1. Penawaran Umum 23-Jun-15 400.000 2.513 397.487
Berkelanjutan
TOTAL 400.000 2.513 397.487
Laporan Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Terbatas
Jenis Penawaran
No. Tanggal Efektif Jumlah Hasil Penawaran Biaya Penawaran
Terbatas Hasil Bersih
Terbatas Terbatas
1 2 3 4 5 6
1. Penawaran Umum 23 Juni 2015 1.405.000 9.515 1.395.485
Berkelanjutan
Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan II
Bank Bukopin Tahap
II Tahun 2017
TOTAL 1.405.000 9.515 1.395.485
7 8 9 10 11
1.395.485 1.395.485 1.395.485 1.395.485 0
Adapun rincian mengenai pencatatan Medium Term Notes adalah sebagai berikut.
Laporan Realisasi Dana Hasil Penawaran Terbatas Medium Term Notes Bank Bukopin
Rencana Penggunaan Dana Realisasi Penggunaan
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Terbatas
Menurut Prospektus Dana
Sisa Dana
Jenis Modal kerja
Tanggal Jumlah Hasil
No. Penawaran Biaya kegiatan
Efektif Hasil Pembiayaan Penawaran
Terbatas Penawaran Hasil Bersih usaha Total Total
Penawaran kredit mikro Terbatas
Terbatas pembiayaan
Terbatas
Perseroan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Penawaran 30 Agustus 268.000 1.481.860 266.518.140 266.518.140 266.518.140 266.518.140 266.518.140 -
Terbatas 2016
Medium Term
Notes I Bank
Bukopin
Tahun 2016
2. Penawaran 25 Oktober 192.000 1.858.560 190.141.440 190.141.440 190.141.440 190.141.440 190.141.440 -
Terbatas 2016
Medium Term
Notes II Bank
Bukopin
Tahun 2016
Seri B
TOTAL 460.000 3.340.420 456.659.580 456.659.580 456.659.580 456.659.580 456.659.580 -
KANTOR AKUNTAN Purwantono, Sungkoro & Surja NOTARIS Dr. Isyana Wisnuwardhani
PUBLIK Indonesia Stock Exchange Sadjarwo, SH.,MH
Building Tower 2, 7th Floor Prince Center, Lantai XI R.1103
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jl. Jend. Sudirman Kav. 3-4
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 12190 Jakarta 12190, Indonesia
Tel: (62-21) 5289 5000 Tel: (62-21) 5734129
Fax: (62-21) 5289 4100 Fax: (62-21) 5735205
Website: www.ey.com/id Email: isyana_notary@hotmail.com
Email: https://webforms.
ey.com/id/en/email_alerts Jasa yang diberikan: Penyusunan
Akta Keputusan RUPS Tahunan dan
Jasa yang diberikan: Audit RUPS Luar Biasa tahun buku 2017
Laporan Keuangan Periode Penugasan: Januari–
Periode Penugasan: Januari– Desember 2017
Desember 2017
Besaran Fee: Rp1.960.000.000
BIRO ADMINISTRASI PT Datindo Entrycom KONSULTAN HUKUM Makes and Partners Law Firm
EFEK Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120 Menara Batavia Lantai 7
Tel: (62-21) 3508077 Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126
Fax: (62-21) 3508078 Jakarta 10220, Indonesia
Website: www.datindo.com Tel: (62-21) 5747181
Email: corporatesecretary@datindo.com Fax: (62-21) 5747180
Website: www.makeslaw.com
Jasa yang diberikan: Pengelolaan Email: makes@makeslaw.com
daftar pemegang saham
Periode Penugasan: Januari– Jasa yang diberikan: Konsultan hukum
Desember 2017 Periode Penugasan: Januari–
Besaran Fee: Rp111.100.000 Desember 2017
PENGHARGAAN
SERTIFIKASI
KANTOR PUSAT
Head Office
Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770wTelp : (6221) 7988266, 7989837;
Fax : (6221) 7980625, 7980238, 7980244
SWIFT : BBUKIDJA; www.bukopin.co.id
KANTOR CABANG
KC BANDA ACEH KC BANDAR LAMPUNG KC BANDUNG
Jl. Tgk. HM. Daud Beureueh No. 19 Jl. Wolter Monginsidi No. 75, Jl. Asia Afrika No. 121, Bandung
Banda Aceh - 23122 Bandar Lampung - 35211 Jawa Barat
Telp: (0651) 22011 (Hunting), 22131 Telp: (0721) 486066 (Hunting) Telp: (022) 4234569
Fax: (0651) 31060 Fax: (0721) 483178 Fax: (022) 4235081
KC B A T A M KC BOGOR KC CILEGON
Jl. Sultan Abdul Rahman No. 1 Jl. Ir. H. Djuanda No. 36 Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 97,
Komplek Sulaiman Blok A No. 7 & 8 Bogor - Jawa Barat 16122 Cilegon - Banten 42411
Nagoya, Batam 29444, Kepulauan Riau Telp: (0251) 8363636 (Hunting) Fax: Telp: (0254) 386460, 386461
Telp: (0778) 458725 (Hunting) (0251) 8315646, 8321144 Fax: (0254) 386459
Fax: (0778) 458750
KC SUKABUMI KC SURABAYA
Jl. Siliwangi Blok B-C Kelurahan Jl. Panglima Sudirman Kav. 10 - 16
Kebonjati, Surabaya Jawa Timur 60271
Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi - Telp: (031) 5451117
43112 Fax: (031) 5320032
Telp: (0266) 220095
KC TEGAL KC YOGYAKARTA
Jl. Gajah Mada No. 113, Tegal 52112 Jl. Pangeran Diponegoro No. 99/ 111
Jawa Tengah Yogyakarta - 55232
Telp: (0283) 340100 Telp: (0274) 513531 (Hunting)
Fax: (0283) 340123 Fax: (0274) 513510
ENTITAS ANAK
Kantor Entitas Anak Alamat Telp./Fax/website
PT BUKOPIN FINANCE Jl. Melawai Raya No. 66 Phone : 021-7260756-7245014
Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 Fax : 021 -7260865
Email : corporatesecretary@bukopin.co.id
Website : www.bukopinfinance.co.id
Twitter : @bukopinfinances
Instagram : @bukopinfinance
Path : PT Bukopin Finance
PT BANK SYARIAH BUKOPIN Kantor Pusat Phone : 021-2300912 (hunting)
Jl. Salemba Raya No. 55 Fax : 021 -3148401
Jakarta Pusat 10440 Email : corsec@syariahbukopin.co.id
Website : www.syariahbukopin.co.id
Facebook : Bank Syariah Bukopin
Twitter : @BSyariahBukopin
Instagram : @bank_syariahbukopin
Path : Bank Syariah Bukopin
Dengan diberlakukannya peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/POJK.04/2015 tentang Website Emiten atau Perusahaan
Publik maka Bank Bukopin telah melengkapi website perusahaan dengan beberapa informasi penting seperti informasi
mengenai pemegang saham, isi kode etik, informasi mengenai RUPS, struktur grup perusahaan, analisis kinerja keuangan,
laporan keuangan 5 tahun terakhir, profil Dewan Komisaris dan Direksi serta Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi,
Komite-komite, dan Unit Audit Internal. Selain itu, informasi-informasi yang disajikan dalam website senantiasa diperbaharui
secara berkala.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Sepanjang tahun 2017, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Bukopin yang telah mengikuti program peningkatan
kompetensi adalah sebagai berikut.
Hadi Indraprasta Anggota Komite Rakor Dewan Komisaris 09 -11 Maret 2017, Jakarta BUKOPIN
dan Komite Audit
Manajemen Antifraud 13 – 14 Februari GOLDSTONE
Perbankan 2017, Yogyakarta
Tata Kerja Dewan 22 – 25 Mei 2017, Yogyakarta BUKOPIN
Komisaris dan Komite
Tehnik Penyusunan 04 Agustus 2017, Jakarta RMI
Laporan Profil Risiko
APU PPT Penilaian 06 September 2017, Jakarta LPPI
Mutual Evaluation
Training APU PPT 17 Oktober 2017, Jakarta BUKOPIN
Pejabat Eksekutif
National Antifraud 05 – 07 November AFCE
Conference 2017 2017, Yogyakarta
Discussion Antifraud 24 November 2017, Jakarta AFCE
Antara ACFE
Arinto Setyo Mulya Anggota Komite Rakor Dewan Komisaris 09 -11 Maret 2017, Jakarta BUKOPIN
dan Komite Audit
Tata Kerja Dewan 22 – 25 Mei 2017, Yogyakarta BUKOPIN
Komisaris dan Komite
Tehnik Penyusunan 04 Agustus 2017, Jakarta RMI
Laporan Profil Risiko
Training APU PPT 17 Oktober 2017, Jakarta BUKOPIN
Pejabat Eksekutif
Dirjo Santoso Anggota Komite Training APU PPT 17 Oktober 2017, Jakarta BUKOPIN
Pejabat Eksekutif
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sepanjang tahun 2017, Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin yang telah mengikuti program peningkatan kompetensi
adalah sebagai berikut.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SATUAN KERJA AUDIT INTERNAL
Sepanjang tahun 2017, Satuan Kerja Audit Internal Bank Bukopin yang telah mengikuti program peningkatan kompetensi
adalah sebagai berikut.
Analisis dan
Pembahasan Manajemen
136 Laporan Tahunan 2017 | PT Bank Bukopin Tbk
Kiles Laporan Dewan Profil Analisis dan Sumber Teknologi Tata Tanggung Lampiran
Kinerja Komisaris Perusahaan Pembahasan Daya Informasi Kelola Jawab Sosial
dan Direksi Manajemen Manusia Perusahaan Perusahaan
TINJAUAN PEREKONOMIAN
Perekonomian global sepanjang tahun 2017 masih penuh Pemulihan Ekonomi dunia berdampak pada peningkatan
dengan tantangan dan dalam proses pemulihan. Berdasarkan kenaikan harga komoditas global, termasuk minyak mentah
laporan yang diterbitkan IMF dalam World Economic walaupun belum sepenuhnya stabil. Peningkatan harga
Outlook (WEO) yang dikeluarkan pada bulan Januari 2018, minyak didorong oleh faktor permintaan dan penawaran.
disebutkan bahwa selama 2017 ekonomi global hanya Tingginya tingkat realisasi kepatuhan negara OPEC dan
tumbuh sebesar 3,7%, tidak jauh bebeda dengan tahun 2016 NonOPEC terkait dengan pemotongan produksi minyak,
yang hanya tumbuh sebesar 3,2%. Perekonomian negara penurunan produksi minyak di Venezuela turut mendorong
maju seperti Amerika Serikat (AS) belum menunjukkan kenaikan harga minyak dari sisi penawaran. Sementara itu,
kinerja yang sepenuhnya solid meskipun pada akhir tahun harga batubara juga tercatat meningkat sejalan dengan
mulai menunjukkan tanda perbaikan. Ketidakpastian arah kondisi batubara dunia yang masih mengalami net-demand
kebijakan pemerintah AS pasca pemilihan presiden AS ke- akibat tingginya permintaan listrik tenaga batubara.
45 juga meningkatkan sentimen negatif di pasar keuangan
AS, yang akhirnya berpengaruh terhadap volatilitas pasar Dari sisi komoditas nonenergi, harga komoditas pertanian
keuangan dunia. masih mengalami tekanan sementara harga komoditas
logam diperkirakan dapat tetap tinggi. Harga CPO pada
Ekonomi Tiongkok tetap tumbuh meskipun masih terbatas tahun 2017 menurun akibat produksi CPO terutama dari
didorong oleh ekspor dan konsumsi. Pada tahun 2017, Indonesia dan Malaysia yang membaik, persediaan CPO
ekonomi Tiongkok tumbuh terbatas sebesar 0,1% menjadi yang meningkat, produksi kacang kedelai yang merupakan
6,8%. Di sisi lain, ekonomi India diperkirakan tumbuh produksi substitusi CPO yang naik dan permintaan dari
melambat yang dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan India dan Tiongkok yang menurun. Di sisi lain, harga
investasi. Tahun 2017, ekonomi India diperkirakan tumbuh komoditas logam (tembaga, nikel, timah) tercatat meningkat
6,7% lebih rendah dibanding tahun 2016 yang tumbuh seiring dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi dunia,
7,1%. Pemulihan ekonomi negara-negara Asia yang terutama Tiongkok.
belum juga solid, dampak dari kebijakan proteksionisme
perdagangan AS. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada Proyeksi harga komoditas ini memberikan ekspektasi positif
penurunan ekspor negara Asia khususnya Tiongkok ke AS. pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 pada sektor industri
Mengingat Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang yang sebelumnya mengalami penurunan kinerja, namun
utama Indonesia, penurunan tersebut dikhawatirkan di sisi lain juga menjadi tantangan tersendiri pada industri
dapat menyebabkan kinerja perdagangan Indonesia juga segmen tertentu.
mengalami perlambatan dan berpotensi memperbesar
200
180.00
180
160
140
133.05
120
102.12
100
80
64.21
60
40
17.74
20 8.10
0
Jan-01
Jun-01
Nov-01
Apr-01
Sep-02
Feb-03
Jul-03
Dec-03
May-04
Oct-04
Mar-05
Aug-05
Jan-06
Jun-06
Nov-06
Apr-07
Sep-07
Feb-08
Jul-08
Dec-08
May-09
Oct-09
Mar-10
Aug-10
Jan-11
Jun-11
Nov-11
Apr-12
Sep-12
Feb-13
Jul-13
Dec-13
May-14
Oct-14
Mar-15
Aug-15
Jan-16
Jun-16
Nov-16
Apr-17
Sep-17
Coal, Australian ($/mt) Crude Oil, Brent ($/bbl) LNG, Japan ($/mmbtu) (rhs)
Pertumbuhan ekonomi global 2018 diperkirakan dapat kebijakan moneter yang masih akomodatif. Sementara itu
meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga komoditas negara berkembang harus lebih agresif untuk meningkatkan
dunia. Peningkatan pertumbuhan ekonomi global laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok
bersumber dari perbaikan ekonomi negara maju dan diperkirakan tetap tumbuh terutama didorong oleh ekspor
negara berkembang yang sebelumnya sebelumnya tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan, khususnya dari
secara melambat. Di negara maju, pertumbuhan ekonomi negara maju. Ekonomi India diperkirakan akan tumbuh
AS selama 2018 diperkirakan akan meningkat dengan lebih baik seiring dengan hilangnya dampak demonetisasi
ditopang oleh investasi dan konsumsi yang menguat seiring dan penerapan sistem pajak baru. Apabila ketidakpastian
dengan optimisme terhadap reformasi pajak di AS. Sejalan pertumbuhan ekomoni ini dapat pulih maka akan berdampak
dengan perkembangan tersebut, suku bunga the Fed Fund pada peningkatan volume perdagangan duna dan harga
Rate (FFR) diperkirakan akan kembali meningkat disertai komoditas global, termasuk minyak mentah, pada tahun
dengan penurunan besaran neraca bank sentral untuk 2018. Disisi lain tantangan pertumbuhan ekonomi 2018 tetap
merespon ekspektasi inflasi yang akan meningkat di kisaran ada, terutama dari belum meredanya ketidakpastian situasi
targetnya. Ekonomi Eropa juga diperkirakan tumbuh lebih geo-politik dan dampak kebijakan-kebijakan perdagangan
baik dibanding tahun sebelumnya dengan didukung oleh ekspor/impor serta perpajakan negara maju.
perbaikan ekspor dan konsumsi serta kebijakan moneter
yang akomodatif. Pertumbuhan ekonomi Jepang juga direvisi Sumber: World Economic Outlook (WEO) – International Monetery Fund,
ke atas sejalan dengan perkembangan ekspor yang kuat, Januari 2018)
implementasi insentif perpajakan untuk perusahaan dan
TINJAUAN PEREKONOMIAN
Melihat dari sisi lapangan usaha (LU), terdapat peningkatan sejumlah industri seperti industri makanan dan minuman,
LU yang terkait dengan pembangunan infrastruktur, belanja industri tekstil dan pakaian jadi serta industri logam dasar
pemerintah dan pendukung ekspor (Tabel 3). Kinerja LU mulai menunjukkan peningkatan.
Konstruksi meningkat sejalan dengan berlanjutnya
pembangunan infrastruktur terutama dari pemerintah LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta sebagian
dan juga swasta. Sementara itu, LU Transportasi dan subLU Pertambangan dan Penggalian khususnya terkait
Pergudangan tetap tumbuh, terutama pada angkutan batubara tumbuh cukup baik sejalan dengan ekspor yang
melalui darat, rel, dan laut yang berfungsi sebagai pendukung tumbuh positif. Selain itu, LU Penyediaan Akomodasi dan
aktivitas perekonomian termasuk ekspor. LU Informasi Makan Minum juga tercatat meningkat dengan adanya
dan Komunikasi juga cukup berkembang mendukung dukungan pergeseran preferensi konsumsi ke arah life
pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, perbaikan LU style dan leisure.
Industri Pengolahan masih terbatas meskipun kinerja
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang membaik Selama tahun 2017, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
terjadi di wilayah berbasis komoditas baik CPO maupun AS mengalami volatilitas dan cenderung melemah dalam
batubara, seperti Kalimantan dan Sumatera. Perekonomian beberapa periode akhir 2017. Untuk keseluruhan tahun
Sumatera juga didorong oleh berlangsungnya beberapa 2017, Rupiah secara rata-rata harian relatif stabil dengan
proyek infrastruktur, khususnya infrastruktur energi dan mencatat depresiasi sebesar 0,60% menjadi Rp13.385 per
jalan tol. Sementara itu, perekonomian di Jawa tumbuh USD (Grafik 2). Dari sisi eksternal, kondisi pasar keuangan
relatif stabil didukung kinerja investasi terkait dengan nasional memberikan sentimen positif atas kenaikan
proyek infrastruktur. Namun demikian, ekonomi Bali dan peringkat utang (credit utang) Indonesia, inflasi yang terjaga,
Nusa Tenggara (Bali Nusra), Sulawesi, serta Maluku dan dan tingkat imbal hasil penanaman aset keuangan domestik
Papua (Mapua) tercatat tumbuh melambat selama 2017. yang kompetitif merupakan faktor yang memengaruhi aliran
Perlambatan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut modal asing ke Indonesia. Namun demikian, Rupiah sempat
dipengaruhi oleh melemahnya kinerja subLU pertambangan mengalami tekanan seiring dengan normalisasi kebijakan
migas, subLU pertambangan dan penggalian, serta moneter, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga
subLU Pertanian. dan rencana reformasi pajak di AS.
13.700
13568
13.600
13.500
13.400
13.300
13.200
13.100
13.000
3 Jan 3 Feb 3 Mar 3 Apr 3 May 3 Jun 3Jul 3 Aug 3 Sep 3 Oct 3 Nov 3 Dec
IDR/USD Monthly Average Quarterly Average
Sumber: Bank Indonesia
TINJAUAN PEREKONOMIAN
ANALISIS INDUSTRI sebesar 2,89% pada akhir 2017. Selain itu permintaan kredit
PERBANKAN yang masih lemah, juga tercermin dari kenaikan fasilitas
kredit kepada nasabah yang tidak tersalurkan (undisbursed
Kondisi makro ekonomi tersebut terefleksi pada fungsi loans) sebesar Rp31,1 triliun meningkat 71,9% YoY.
intermediasi perbankan nasional pada tahun 2017 yang
masih relatif lemah. Meskipun Bank Indonesia (BI) melakukan Sementara itu, pada Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan
pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga tumbuh terbatas, DPPK perbankan nasional secara tahunan
acuan masing-masing sebesar 25 bps pada bulan Agustus hanya tumbuh sebesar 9,35% sedang Bank BUKU III hanya
dan September 2017 menjadi 4,25%. Namun demikian tumbuh sebesar 0,28%. Likuiditas di sektor perbankan
pelonggaran kebijakan tersebut belum memberikan dampak masih relatif ketat tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio
yang signifikan terhadap pertumbuhan kredit perbankan. perbankan nasional yang masih sebesar 90,04% dan Bank
Hingga akhir 2017, kredit perbankan nasional secara tahunan BUKU III sebesar 96,66% di Desember 2017. Sedang dari
hanya tumbuh sebesar 8,35% sedang Bank BUKU III hanya sisi permodalan perbankan nasional relatif kuat dengan
tumbuh sebesar 1,05%. Hal ini terutama disebabkan oleh nilai rasio kecukupan modal minimum (CAR) di kisaran 22%.
kondisi kualitas kredit industri perbankan yang masih belum
sepenuhnya membaik. NPL perbankan masih tergolong tinggi Sumber: OJK : Statistik Perbankan Indonesia Periode Desember 2017
Sebagai perbandingan kinerja Perseroan terhadap perbankan nasional, berikut ini merupakan rincian kinerja Perseroan
dibandingkan dengan rata-rata industri Perbankan.
Pada tahun 2017, Bank Bukopin berupaya untuk meningkatkan daya saing terhadap peers group maupun dalam menghadapi
pengetatan persaingan dalam segala aspek terutama dari kompetensi, pelayanan yang bersifat consumer centric dan
jaringan distribusi. Berikut adalah peringkat Bank Bukopin diantara Bank Peers Group selama tahun 2017.
Tabel Posisi Bank Bukopin terhadap Peers Group (Posisi Desember 2017 - Induk saja)
Peringkat Aset Kredit Dana Masyarakat Laba Sebelum Pajak
1 BTPN BTPN BTPN BTPN
2 OCBC NISP OCBC NISP OCBC NISP OCBC NISP
3 Bank Jabar Bank Jabar Bukopin Bank Jabar
4 Bukopin Bukopin Bank Jabar Mega
5 UOB Indonesia UOB Indonesia UOB Indonesia UOB Indonesia
6 Mega Mega Mega Bukopin
Berdasarkan peringkat keuangan di atas, posisi bisnis Perseroan berada di peringkat tengah di antara peers group. Dari
sisi aset dan kredit Perseroan berada pada peringkat ke-4 peers Perseroan saat ini. Untuk kinerja penghimpunan dana
masyarakat Perseroan berada pada peringkat ke-3. Sedangkan untuk laba sebelum pajak berada pada peringkat ke-6.
Selain meningkatkan volume usaha, Perseroan juga terus meningkatkan kualitas aset dan struktur dana murah sehingga
mampu mendorong ke arah profitabilitas yang lebih baik.
TINJAUAN OPERASIONAL
kredit, peningkatan upaya percepatan penyelesaian kredit para pelaku industri keuangan dan perbankan. BNVLabs
bermasalah dengan melakukan perbaikan bisnis proses juga menyediakan ruang eksperimen yang menjadi katalis
dan kebijakan internal terkait proses cessie, restruktur, bagi para startup founder, kreator, dan kolaborator untuk
hapus buku, dan hapus tagih. Selain itu juga Perseroan bekerjasama menciptakan solusi di bidang finansial.
akan melakukan optimalisasi kerjasama dengan pihak
ketiga dalam percepatan penyelesaian kredit bermasalah,
seperti cessie dan kerjasama dengan broker properti dalam ASPEK PEMASARAN
penjualan AYDA, antara lain melalui perbaikan sistem dan
prosedur serta penguatan kebijakan internal. Uraian aspek pemasaran meliputi strategi pemasaran serta
pangsa pasar atas produk dan jasa Perseroan. Strategi
Strategi pembiayaan Perseroan pada tahun 2017 fokus pemasaran yang tepat akan mendorong peningkatan pangsa
pada pangsa pasar Ritel dengan ATMR rendah, Perseroan produk dan jasa Bank.
terus melakukan penajaman fokus atas segmentasi pasar
yang dituju, baik berdasarkan segmen, sektor dan subsektor Strategi Pemasaran Tahun 2017
industri, maupun untuk mendukung program pemerintah. 1. Strategi Manajemen Pemasaran
Upaya peningkatan pendapatan nonbunga melalui bundling Memasuki tahun-tahun mendatang Perseroan
product kredit nontunai (noncash loan) seperti trade financing, dihadapkan pada tantangan-tantangan yang lebih berat.
maupun supply chain antar segmen debitur juga terus Perseroan tidak hanya akan menghadapi persaingan
didorong pertumbuhannya. antara perbankan tetapi juga industri lain yang terkait
dengan dunia teknologi finansial (tekfin). Selain hal
Di sisi pendanaan, upaya akuisisi nasabah baru maupun tersebut, teknologi digital akan mengambil peran
peningkatan kualitas rekening difokuskan pada segmen yang penting dalam persaingan dan secara bertahap
pasar nasabah menengah. Sementara untuk nasabah dana menyebabkan berubahnya pola hidup masyarakat.
besar tetap diupayakan peningkatan kualitas rekening
melalui upaya peningkatan pendapatan dari transaksi dan Menyikapi hal tersebut, maka strategi dan komunikasi
wealth management. Produk dana dikembangkan untuk pemasaran perlu dilakukan dengan cara yang berbeda.
menyeimbangkan dana yang bersifat jangka panjang dan Diperlukan suatu bauran pemasaran yang diarahkan
tidak sensitif terhadap bunga dengan dana yang bersifat pada upaya atau aktifitas untuk mendukung 3 hal yaitu
jangka pendek dan berbasis bunga. Dengan demikian Kualitas, Efisiensi, dan Digital.
diharapkan dapat diperoleh tingkat biaya dana yang lebih
efisien dengan tetap memperhatikan kondisi likuiditas. 2. Kebijakan dan Strategi Manajemen Pemasaran
Untuk mendiversifikasi komponen pendanaan dan komposisi a. Untuk peningkatan kualitas dana, maka strategi
pendanaan jangka menengah dan panjang diupayakan pemasaran lebih dititikberatkan pada upaya
melalui penerbitan surat berharga seperti Medium Term penghimpunan Current Account Saving Account
Notes dan Obligasi. (CASA). Produk utama dalam penjualan CASA
adalah Tabungan.
Pilar bisnis lain dijalankan melalui pengembangan Perbankan b. Selain fokus pada peningkatan CASA, strategi
Internasional baik dari sisi product development maupun pemasaran juga ditekankan pada upaya penurunan
pangsa pasar sasaran untuk meningkatkan pendapatan Cost of Fund (COF).
feebased. Perseroan juga akan melanjutkan upaya c. Pembaharuan kembali pengembangan bisnis
pengembangan bisnis untuk mengantisipasi munculnya prioritas, khususnya pada ketentuan dan standar
nasabah generasi milenial melalui pengembangan electronic layanan, dengan tujuan semakin meningkatnya
dan digital banking, serta penjajakan aliansi dengan kualitas hubungan nasabah dengan Perseroan.
perusahaan financial technology (fintech) maupun start-up d. Dalam rangka peningkatan kualitas kredit, maka
business melalui BNVLabs, yaitu sebuah program terintegrasi strategi pemasaran dicabang difokuskan pada upaya
yang mendorong berkembangnya ekosistem fintech di meningkatkan ekspansi kredit ritel khususnya Kredit
Indonesia, dengan tujuan menumbuhkan lebih banyak startup Pemilikan Rumah (KPR).
fintech yang mampu menciptakan solusi kolaboratif dengan
TINJAUAN OPERASIONAL
e. Untuk mendukung ekspansi KPR tersebut, akan f. Secara berkala melakukan kegiatan komunikasi
diterapkan pola bunga khusus dan pemberian melalui media partner untuk mengangkat citra
gimmick marketing baik kepada nasabah ataupun Perseroan baik dalam rangka corporate image
kepada sales developer. maupun product image dalam bentuk media
f. Dalam rangka peningkatan Feebased Income, elektronik dan media online. Khusus Cabang akan
ditahun-tahun mendatang, perusahaan akan melakukan kegiatan komunikasi yang sejalan dengan
fokus pada strategi pemasaran penjualan produk program yang berlangsung melalui media lokal/
Wealth Management. setempat baik media cetak maupun media radio.
g. Untuk mendukung aktifitas tersebut, maka g. Menetapkan kegiatan komunikasi pemasaran untuk
perusahaan akan memberikan program apresiasi cabang dengan menjalankan bauran kegiatan, yaitu
kepada tenaga penjualan dan cabang dalam bentuk iklan, publisitas, penjualan langsung/open table, dan
reward trip dan sales insentif. promosi penjualan/pameran dan sponsorship.
h. Pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) khususnya pada eksekusi penjualan melalui STRATEGI PEMASARAN
penempatan staf supervisi pemasaran untuk TAHUN 2018
masing-masing regional dengan tujuan memastikan
tercapainya target bisnis. 1. Kualitas
a. Fokus Pada Produk dan Segmen Utama
3. Kebijakan dan Strategi Komunikasi Pemasaran • Ditahun 2018, seluruh upaya dan komunikasi
a. Seluruh kegiatan komunikasi pemasaran yang pemasaran akan difokuskan pada produk utama
dilakukan, akan dititikberatkan pada produk dan dari tiap bisnis, baik funding, lending dan feebase
layanan unggulan Perseroan agar lebih fokus income. Oleh karena itu aktivitas penjualan
dan terarah. di Cabang dan Bisnis Area juga diharuskan
b. Menyikapi perkembangan dunia digital, maka focus pada produk dan segmen yang menjadi
aktifitas komunikasi pemasaran melalui media luar target utama.
ruang, tidak lagi menggunakan media statis tetapi • Untuk penjualan funding, sasaran target market
beralih pada penggunaan media yang lebih dinamis. utama adalah segmen kelas menengah,
c. Melakukan kegiatan komunikasi dengan sedangkan untuk penjualan lending retail
memanfaatkan perkembangan teknologi digital khususnya KPR segmen target utama adalah
dengan menjalankan aktifitas digital marketing nasabah individu karyawan kelas menengah.
melalui microsite, official website, social media, SEO/ • Segmen utama untuk KYD ritel fokus pada
SEM, Google Display Network, Social Channel Ads, penyaluran kredit dengan ATMR rendah,
dan sebagainya. khususnya pada kredit personal dan pensiunan,
d. Untuk mendukung aktifitas penjualan melalui kredit korporasi dengan rating tertentu, dan 12
kegiatan diatas, maka Perseroan akan berkerjasama segmen unggulan.
dengan mitra konsultan untuk melakukan • Untuk produk feebase retail yang bersifat individu,
pembaharuan corporate website sebagai lending produk utama yang dijual adalah produk investasi
page penjualan produk melalui kanal sosial media. bancassurance. Untuk produk feebase yang
e. Melakukan kerjasama komunikasi pemasaran bersifat korporasi produk yang dijual adalah
dengan pihak luar (marketplace, classified ecommerce, Bank Garansi.
dan fintech agregator) untuk menjadi kanal penjualan b. Berorientasi Pada Kualitas Peningkatan CASA
produk dan layanan Perseroan. • Dalam rangka mendukung perbaikan kualitas
DPK, maka seluruh aktivitas penjualan funding
diharuskan berorientasi pada peningkatan
CASA, dengan tujuan menekan biaya dana dan
volatilitas pendanaan.
TINJAUAN OPERASIONAL
PANGSA PASAR
Perseroan sebagai bank konvensional, secara umum menghadapi persaingan dengan seluruh bank umum yang ada di
Indonesia dalam menentukan penguasaan pasar. Persaingan usaha tersebut antara lain dapat dilihat berdasarkan jumlah
aset yang dimiliki, jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, dan jumlah kredit yang diberikan oleh Perseroan.
Tabel Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia (dalam triliun Rupiah, kecuali persentase)
Uraian 2017 2016 2015
Jumlah Aset Industri Perbankan 7.387 6.730 6,129
Bank Bukopin 106 103 93
Pangsa Pasar 1,44% 1,53% 1,51
Jumlah Dana Pihak Ketiga Industri Perbankan 5,289 4,837 4,413
Bank Bukopin 89 84 76
Pangsa Pasar 1,67% 1,73% 1,73
Jumlah Kredit yang Industri Perbankan 4.782 4.413 4,092
Diberikan
Bank Bukopin 73 71 65
Pangsa Pasar 1,52% 1,60% 1,59
Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia berdasarkan jumlah Aset, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), dan
jumlah Kredit Yang Diberikan (KYD) Tahun 2017
Grafik Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia berdasarkan jumlah aset, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK),
dan jumlah Kredit Yang Diberikan (KYD) selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
Selain menghadapi persaingan di industri perbankan nasional, secara khusus, Bank Bukopin menghadapi persaingan
dengan bank umum konvensional kelas usaha BUKU III (Bank dengan modal inti Rp5 triliun sampai dengan kurang dari
Rp30 triliun). Persaingan usaha tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Tabel Pangsa Pasar Bank Bukopin di BUKU III (dalam miliar Rupiah, kecuali persentase)
Uraian 2017 2016 2015
Jumlah Aset BUKU III 2.474 2.411 2,245
Bank Bukopin 106 103 93
Pangsa Pasar 4.30% 4.26% 4.13%
Jumlah Dana Pihak Ketiga BUKU III 1.638 1.633 1,517
Bank Bukopin 89 84 76
Pangsa Pasar 5.41% 5.13% 5.02%
Jumlah Kredit yang BUKU III 1.599 1.583 1,524
Diberikan
Bank Bukopin 73 71 65
Pangsa Pasar 4.54% 4.46% 4.26%
TINJAUAN OPERASIONAL
Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Kelas Usaha BUKU III berdasarkan jumlah Aset, jumlah Dana Pihak
Ketiga (DPK), dan jumlah Kredit Yang Diberikan (KYD) Tahun 2017
Grafik Pangsa Pasar Bank Bukopin di Industri Perbankan Indonesia Kelas Usaha BUKU III berdasarkan jumlah aset, jumlah Dana
Pihak Ketiga (DPK), dan jumlah Kredit Yang Diberikan (KYD) selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
Segmen Operasi
Segmen operasi adalah komponen Perseroan yang terlibat PRODUKSI/KINERJA
dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan OPERASIONAL SEGMEN
menimbulkan beban, yang hasil operasinya dikaji ulang Dalam industri jasa perbankan, produksi adalah hasil dari
secara reguler oleh pengambil keputusan operasional kegiatan pemasaran produk dan jasa yang dihasilkan. Di
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang bawah ini akan dijelaskan kinerja produksi dari Bank sebagai
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya entitas utama. Sedangkan, kinerja segmen konvensional dan
serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. segmen syariah sebagai Entitas Anak disajikan dalam bagian
Segmen operasi terbagi dalam kelompok konvensional, kinerja Entitas Anak pada bagian analisis dan pembahasan
pembiayaan, dan syariah. manajemen dalam Laporan Tahunan ini.
TINJAUAN OPERASIONAL
PRODUK KREDIT
Produk Kredit yang ditawarkan oleh Perseroan terdiri dari produk kredit ritel dan komersial. Selama tahun 2017, Perseroan
berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp72,63 triliun, meningkat sebesar Rp2,07 triliun atau 2,93% dibandingkan tahun
2016 yang sebesar Rp70,57 triliun. Peningkatan ini berasal dari meningkatnya penyaluran kredit retail yang meningkat
sebesar Rp3,45 triliun atau 7,59% di tahun 2017.
Kredit Retail
Produk kredit retail diklasifikasikan ke dalam produk Kredit Mikro, Kredit UKM, dan Kredit Konsumer. Adapun rincian
kinerja produk kredit ritel diuraikan sebagai berikut. Selama tahun 2017, penyaluran kredit segmen retail mengalami
peningkatan sebesar Rp3,45 triliun atau 7,59% dari Rp45,45 triliun di tahun 2016 menjadi Rp48,90 triliun di tahun 2017.
Peningkatan ini berasal dari produk kredit Mikro yang mengalami peningkatan sebesar Rp2,13 triliun atau 21,30% di tahun
2017, produk kredit UKM yang mengalami peningkatan sebesar Rp1,61 triliun atau 5,40% di tahun 2017 sedangkan produk
kredit konsumer menurun sebesar Rp292 miliar atau 5,25%
Kredit Mikro
Produk kredit mikro terdiri dari beberapa produk diantaranya kredit modal tidak tetap swamitra, kredit pensiunan yang di
dilakukan berdasarkan pola channeling dan pola direct, kredit pemilikan rumah mikro, kredit PNS Aktif Channeling BPR,
Direct Loan Reguler, dan Produk Mikro Lainnya. Kredit segmen Mikro merupakan salah satu fokus pertumbuhan kredit
Perseroan, hal ini sejalan dengan langkah Perseroan untuk fokus pada kredit dengan ATMR rendah, diversifikasi portofolio
atau risiko kredit, dan optimalisasi margin.
Kinerja penyaluran kredit untuk produk mikro diilustrasikan pada tabel berikut.
Peningkatan berasal dari kredit pensiunan pola direct sebesar Prospek Usaha Kredit Mikro Tahun 2018 adalah mencapai
22,01% atau sebesar Rp1,31 triliun dari Rp5,96 triliun di target pertumbuhan kredit dan laba Mikro yang akan dicapai
tahun 2016 meningkat menjadi Rp7,28 triliun di tahun 2017. dengan pembuatan nasional produk yang berada dalam
Secara total Kredit pensiunan juga mengalami peningkatan tahapan pengembangan produk dan pilotting serta modifikasi
sebesar 15,97% atau Rp1,15 triliun dibandingkan dengan produk yang sudah dipasarkan, antara lain:
tahun 2016 yang mencapai Rp7,20 triliun menjadi Rp8,36 1. Swamitra
triliun di tahun 2017. a. Pembaruan pedoman dan Kebijakan Swamitra antara
lain pedoman pinjaman swamitra, pedoman kegiatan
Secara keseluruhan pada tahun 2017, kinerja produk kredit operasional Swamitra dan pedoman pemeriksaan
mikro mengalami peningkatan sebesar 21,30% atau sebesar operasional Swamitra.
Rp2,13 triliun. Peningkatan ini berasal dari produk Kredit b. Digitalisasi proses pinjaman di Swamitra.
Pensiunan yang mencapai pertumbuhan sebesar 175,65% c. Membuat kebijakan penyaluran MTT selalui setting
atau sebesar Rp1,12 triliun dari Rp638 miliar di tahun 2016 pinjaman reguler tanpa ada setting kredit PRK.
menjadi Rp1,76 triliun di tahun 2017. d. Pelaksanaan Early Warning System di Swamitra.
e. Pengembangan aplikasi monitoring jaminan dan
Sedangkan, untuk produk lainnya mengalami penurunan. laporan di Swamitra
Penurunan terbesar berasal dari produk kredit mikro lainnya
mengalami penurunan sebesar 44,84%. Selain itu kredit PNS 2. Kredit Pegawai Aktif dan Kredit Pensiunan
aktif channeling BPR juga mengalami penurunan sebesar a. Meningkatkan peran dan kualitas Account Officer (AO)
14,08% dan kredit pemilikan rumah mikro mengalami Penjualan untuk percepatan pertumbuhan bisnis
penurunan sebesar 8,91%. dengan cara pemberian training sales skill.
b. Peningkatan jobdesk unit Kerjasama Bisnis salah
Prospek Usaha Kredit Mikro Tahun 2018 satunya adalah melakukan penawaran (biding)
Meskipun kondisi perekonomian dunia dan nasional belum instansi oleh pusat dan daerah sehingga unit
terlalu kondusif serta memperhatikan economic outlook Kerjasama Bisnis perlu pembekalan training
di tahun 2018, Bisnis Mikro tetap optimis untuk terus Presentation Skill dan Negotiation Skill.
meningkatkan kinerja dan kualitasnya dalam penyaluran c. Meningkatkan kerjasama dengan institusi-institusi
kredit kepada nasabah yang menjadi target marketnya. Untuk potensial Mikro antara lain: PT Asabri (Persero), PT
mendukung hal tersebut, Bisnis Mikro bekerjasama dengan Taspen (Persero), Badan Kepegawaian Negara (BKN),
pihak ketiga untuk penyediaan tempat layanan (meeting point) BUMN/BUMD/BUMS, Dana Pensiun dan Instansi
di seluruh daerah potensi untuk memudahkan akses dan lainnya dengan mengembangkan pola pemasaran
jangkauan nasabah terhadap produk dan layanan Perseroan. untuk penyaluran kredit pegawai aktif, kredit pra
Untuk memberikan pelayanan dalam hal suku bunga yang pensiun,kredit pensiunan dan kredit platinum age.
lebih kompetitif kepada pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil, d. Menambah titik Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Bisnis Mikro juga melakukan kerjasama dengan instansi/ yang berdekatan dengan Kantor Taspen dan
lembaga lain sebagai sumber dana murah. Meeting Point (MP) untuk area yang potensial dan
menambah kerjasama titik Meeting Point dengan
Mitra Channeling.
e. Memaintain produktivitas Mitra Channeling dalam
penyaluran kredit pensiunan dan kredit Platinum Age.
TINJAUAN OPERASIONAL
f. Melaksanakan disiplin proses (pengelolaan data g. Memaksimalkan Quality Assurance dan optimalisasi
base, optimalisasi sales force, disiplin aktivitas harian fungsi Pengendalian Operasional Swamitra (POS)
dan sosialisasi produk) oleh aparat cabang untuk dalam menjaga serta mengidentifikasi seluruh
meningkatkan volume bisnis pensiunan. kegiatan transaksi operasional di Swamitra.
g. Otomasi pembayaran gaji PT Asabri melalui h. Meningkatkan fungsi Audit Eksternal dengan fokus
pengembangan system closing. pemeriksaan pada pinjaman di Swamitra.
h. Pengembangan layanan pembayaran Dapem khusus i. Host to host LOS SIKM dengan Swasys dan CBS.
BUMN.
i. Otomasi system pemblokiran angsuran kredit saat 2. Kredit Pegawai Aktif dan Kredit Pensiunan
pencairan kredit. a. Menginisiasi dan menjalin kerjasama (relationship)
j. Mengembangkan aplikasi permohonan kredit Mikro dengan mitra kerjasama baru untuk meningkatkan
melalui Website, Android untuk mempercepat proses volume kredit pensiunan dan kredit pegawai aktif.
kredit dan layanan pensiunan. b. Membina hubungan baik dengan mitra kerjasama
k. Pengembangan Taspen smartcard dan otentikasi eksisting yaitu PT Taspen (Persero) dan PT Asabri
via smartphone. (Persero) dalam penyaluran kredit pra pensiun
l. Memajukan jadwal proses pembayaran Manfaat dan kredit pensiunan untuk kelancaran bisnis dan
Pensiun PT Taspen dan PT Asabri. pertumbuhan volume kredit.
m. Fasilitas Registrasi ulang secara online untuk Dana c. Melakukan kegiatan sales activity untuk meningkatkan
pensiun BUMN. penjualan melalui kegiatan sosialisasi, small
n. Optimalisasi layanan penggajian (payroll) pensiunan gathering, direct mail, open table, pameran.
dan BCM sebagai pendukung penyaluran kredit d. Program penjualan melalui program reward
pegawai aktif dan Dana Pensiun BUMN. ya n g d i b e r i ka n u n t u k n a s a b a h m a u p u n
o. Membuat koneksi antara Mac’s dan LOS SIKM untuk marketing penjualan.
meningkatkan kinerja Account Officer (AO) e. Pembuatan standarisasi sales kit (brosur, banner,
p. Peningkatan monitoring aktivitas AO melalui aplikasi table booth pameran/open table, gift, goody bag) untuk
Macs berbasis Mobile Android System. mendukung kegiatan sales activity.
q. Pengembangan proses percepatan kredit melalui f. Pengembangan layanan mitra kerjasama melalui:
Aplikasi online mobile. -- Induction program yaitu program pelatihan
pembekalan pra pensiun
Strategi Usaha Kredit Mikro Tahun 2018 -- Pengembangan komunitas pensiunan
Strategi Usaha Kredit Mikro Tahun 2018 adalah -- Pelatihan Kewirausahaan bagi pensiunan.
sebagai berikut: g. Optimalisasi fungsional kantor outlet mikro selain
1. Swamitra untuk kegiatan operasional perbankan diberdayakan
a. Melengkapi jumlah SDM di Swamitra dan melakukan juga untuk kegiatan komunitas pensiunan dan
rotasi dan mutasi pada AO Supervisi kegiatan sosial kemasyarakatan.
b. Memberikan pelatihan kepada aparat bisnis dan
operasional dalam pengelolaan Swamitra Strategi Peningkatan Fee Based Income
c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program 1. Peningkatan pengelolaan kerjasama Swamitra untuk
restrukturisasi MTT. meningkatkan Jasa Kemitraan, Jasa Pengelolaan dan
d. Melakukan Squeezing jumlah outlet Swamitra dengan Jasa Manajemen.
pertimbangan tingkat kesehatan. 2. Penambahan fee based income Swamitra sebagai agen
e. Peningkatan kinerja Swamitra dengan menjaga Laku Pandai Bank Bukopin dan PPOB
keseimbangan antara pertumbuhan MTT dan 3. Fungsional Meeting Point sebagai agent PPOB
pertumbuhan PYD.
f. Melakukan kerjasama dengan lawyer, balai lelang
dan collector dalam penyelesaian PYD bermasalah
dan hapus buku.
Secara keseluruhan pada tahun 2017 kinerja produk kredit peningkatan pertumbuhan produk UKM didominasi oleh
UKM mengalami peningkatan sebesar 5,40% atau sebesar produk kredit umum sebesar 10,64% atau Rp2,93 triliun
Rp1,61 triliun dari pencapaian penyaluran kredit sebesar dari total penyaluran kredit sebesar Rp27,54 triliun di tahun
Rp29,89 triliun di tahun 2016 menjadi Rp31,51 triliun di 2016 menjadi Rp30,47 triliun di tahun 2017.
tahun 2017. Berdasarkan tabel kinerja produk UKM di atas,
TINJAUAN OPERASIONAL
Di sisi lain, produk lainnya mengalami penurunan. Penurunan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Usaha ini cukup
terbesar berasal dari Kredit Pembiayaan Gula dengan menjanjikan, mengingat bahwa sektor retail sudah terbukti
penurunan sebesar 59,95% atau Rp612 miliar dari Rp1,02 cukup tangguh dalam menghadapi dinamika perubahan
triliun di 2016 menjadi Rp409 miliar di 2017, kondisi ini ekkonomi mikro maupun makro.
disesuaikan dengan kondisi kebutuhan pengelolaan stock
dan distribusi Gula Nasional. Secara internal, Perseroan terus berperan aktif dalam
mengembangkan proses bisnis kredit retail UKM untuk
Kredit UKM akan tetap menjadi peluang pasar yang memenuhi misi Perseroan yaitu berperan aktif dalam
menjanjikan untuk kedepannya mengingat jumlah pelaku mengembangkan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro yang
usaha mikro, kecil, dan menengah (retail) sudah berjumlah berdaya saing. Semakin sering dilibatkan nya Perseroan
57,2 juta pelaku. Kondisi ini juga didukung oleh kebijakan dalam penyaluran kredit kepada UKM oleh pemerintah, maka
pemerintah yang mendorong untuk pembudidayaan sektor semakin maningkatkan prospek usaha ini bagi Perseroan.
Kredit Konsumer
Kredit Konsumer terdiri dari produk Kredit Pemilikan Mobil, Kredit Kepemilikan Rumah/Apartemen, Kredit Serbaguna
(KSG), Back To Back, Kartu Kredit dan Produk Kredit Lainnya.
Uraian terkait kinerja produk kredit konsumer dijabarkan pada tabel berikut.
TINJAUAN OPERASIONAL
Selama tahun 2017, Kinerja produk kredit komersial mengalami penurunan sebesar 5,51 % dari Rp25,11 triliun di 2016
menjadi Selama tahun 2017, Kinerja produk kredit komersial mengalami penurunan sebesar 5,51 % dari Rp25,11 triliun
di 2016 menjadi Rp23,73 triliun di 2017. Penurunan ini didominasi oleh produk Kredit investasi yang turun sebesar 15,38%
atau Rp2,25 triliun dari Rp14,60 triliun di 2016 menjadi Rp12,36 triliun di 2017.
PRODUK DANA
Produk dana yang ditawarkan Perseroan terdiri dari produk dana Retail yaitu UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah),
dan Konsumer, serta Komersial. Selama tahun 2017, jumlah rekening yang berhasil dihimpun oleh Perseroan sebanyak
1.390.356 unit rekening, meningkat sebanyak 80.624 unit rekening atau 6,16%, dibandingkan tahun 2016 yang mencapai
1.309.732 unit rekening. Peningkatan ini berasal dari peningkatan produk dana retail yaitu konsumer yang mencapai 82.349
unit rekening atau 6,47% secara year on year.
Sejalan dengan peningkatan jumlah rekening produk dana Perseroan, jumlah dana yang berhasil dihimpun Perseroan di
tahun 2017 mencapai Rp88,59 triliun, mengalami peningkatan Rp4,72 triliun atau 5,62% dari tahun 2016 yang sebesar
Rp83,87 triliun. Peningkatan ini berasal dari peningkatan produk dana komersial yang mengalami peningkatan sebesar
Rp6,35 triliun atau 20,00%.
Dana Retail
Seiring dengan perubahan struktur organisasi, maka segmen bisnis pendanaan UMKM dan Konsumer digabung menjadi
segmen Bisnis Retail. Segmen pendanaan bisnis retail dihimpun melalui berbagai produk tabungan, giro, dan deposito.
Kinerja produk dana retail Perseroan dijelaskan sebagai berikut.
Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Bukopin pada segmen retail di tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 6,18% atau tumbuh sebesar 80.666 unit rekening dari 1.305.853 unit rekening di 2016 menjadi 1.386.519
unit rekening di 2017. Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan rekening tabungan sebesar 6,38% atau 79.879
unit rekening dari 1.251.314 unit rekening di 2016 menjadi 1.331.193 unit rekening di 2017. Sama hal nya dengan rekening
deposito tumbuh 5,18% atau 1.682 unit rekening dari 32.487 unit rekening di 2016 menjadi 34.169 unit rekening di 2017.
Tabel Jumlah Dana Pihak Ketiga Segmen Retail (dalam miliar Rupiah)
Produk 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Giro 3.665 7,26% 3.950 7,58% (285) (7,21%)
Tabungan 20.068 39,74% 20.656 39,62% (588) (2,85%)
Deposito 26.765 53,00% 27.523 52,80% (758) (2,75%)
TOTAL 50.497 100,00% 52.128 100,00% (1.631) (3,13%)
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Bukopin pada segmen retail mengalami penurunan sebesar 3,13%
atau sebesar Rp1,63 triliun dari Rp52,13 triliun di 2016 menjadi Rp50,50 triliun di 2017. Penurunan ini didominasi oleh
adanya penurunan jumlah deposito sebesar 2,75% atau Rp758 miliar dari Rp27,52 triliun di 2016 menjadi Rp26,77 triliun
di 2017. Penurunan ini disebabkan oleh fokus Perseroan pada CASA dan penurunan cost of fund.
Giro
Pada 2017, jumlah rekening produk giro pada segmen dana retail turun sebesar 4,06% atau turun sebesar 895 unit rekening
dari 22.052 unit rekening di 2016 menjadi 21.157 unit rekening di 2017. Penurunan ini khususnya berasal dari produk Giro
Umum yang turun sebanyak 4,23% atau turun sebesar 902 unit rekening dari 21.383 unit rekening di 2016 menjadi 20.436
unit rekening di 2017. Penurunan ini disebabkan oleh fokus Perseroan pada CASA dan penurunan cost of fund.
Sejalan dengan penurunan jumlah rekening produk giro, jumlah dana produk giro pada segmen dana ritel juga mengalami
penurunan sebesar 7,21% atau turun sebesar Rp285 miliar dari Rp3,95 triliun di 2016 menjadi Rp3,67 triliun di 2017.
Penurunan tersebut khususnya berasal dari penurunan pada produk Giro Umum sebesar 9,38% atau Rp359 miliar dari
Rp3,83 triliun di 2016 menjadi Rp3,47 triliun di 2017.
TINJAUAN OPERASIONAL
Tabungan
Produk tabungan Perseroan mengalami peningkatan yang signifikan di 2017, baik dari jumlah rekening maupun jumlah
dana. Jumlah rekening yang berhasil dihimpun meningkat sebesar 6,38% atau tumbuh sebesar 79.879 unit rekening dari
1.251.314 unit rekening di 2016 menjadi 1.331.193 unit rekening di 2017. Peningkatan rekening tabungan khususnya berasal
dari peningkatan rekening tabungan SiAga Bukopin Kerjasama sebesar 9,97% atau 52.536 unit rekening dari 526.750 unit
rekening di 2016 menjadi 579.286 unit rekening di 2017.
*) Tabungan SiAga Bukopin Haji dan Umroh sudah tidak dipasarkan sejak tahun 2014
Jumlah dana yang dihimpun Perseroan pada segmen dana retail melalui produk tabungan mengalami penurunan sebesar
2,85% atau sebesar Rp588 miliar dari Rp20,66 triliun di 2016 menjadi Rp20,07 triliun di 2017. Hal ini terjadi karena terdapat
penurunan dana dari tabungan SiAga Bukopin Bisnis Badan Usaha sebesar 28,16% atau Rp1,43 triliun. Namun demikian,
penurunan tersebut tidak terlalu signifikan dan diimbangi dengan peningkatan tabungan SiAga Bukopin Bisnis Badan
Usaha, dana produk tabungan SiAga Bukopin Bisnis Perorangan sebesar 19,98% atau Rp1,44 triliun dari Rp7,20 triliun di
2016 menjadi Rp8,64 triliun di 2017.
*) Tabungan SiAga Bukopin Haji dan Umroh sudah tidak dipasarkan sejak tahun 2014
Deposito
Produk deposito berjangka Bank Bukopin pada segmen dana retail mengalami peningkatan jumlah rekening di 2017,
jumlah rekening produk deposito berjangka naik sebesar 5,18% atau 1.683 unit rekening dari 32.487 unit rekening di 2016
menjadi 34.170 unit rekening di 2017. Peningkatan tersebut khususnya berasal dari peningkatan rekening produk Deposito
Merdeka sebesar 10,77% atau naik sebanyak 1.796 unit rekening dari 16.680 unit rekening di 2016 menjadi 18.476 unit
rekening di 2017.
Jumlah dana produk deposito berjangka mengalami penurunan sebesar 2,75% atau sebesar Rp758 miliar dari Rp27,52
triliun di 2016 menjadi Rp26,77 triliun di 2017. Penurunan tersebut khususnya berasal dari penurunan produk Deposito
on Call (DOC) sebesar Rp414 miliar atau 77,69% dari Rp533 miliar di 2016 menjadi Rp119 miliar di 2017.
TINJAUAN OPERASIONAL
Jumlah dana pihak ketiga UMKM yang berhasil dihimpun Perseroan selama tahun 2017 mengalami penurunan sebesar
2,09% atau sebesar Rp484 miliar dari Rp23,21 triliun di tahun 2016 menjadi sebesar Rp22,72 triliun di tahun 2017. Penurunan
ini karena produk tabungan menurun sebesar 29,60% atau Rp1,59 triliun dari Rp5,37 triliun di tahun 2016 menjadi Rp3,78
triliun di tahun 2017 dan penurunan SiAga Bukopin Bisnis Badan Usaha sebesar 28,16% atau sebesar Rp1,43 triliun dari
Rp5,07 triliun di tahun 2016 menjadi Rp3,64 triliun di tahun 2017.
Jumlah dana produk Konsumer yang berhasil dihimpun selama tahun 2017 mencapai Rp27,54 triliun mengalami penurunan
sebesar 4,50% atau sebesar Rp1,30 triliun dari Rp28,84 triliun di tahun 2016. Penurunan ini diakibatkan karena menurunnya
Deposito Umum sebesar 19,15% atau Rp2,1 triliun dari Rp11,2 triliun di tahun 2016 menjadi Rp9,07 triliun di tahun 2017.
TINJAUAN OPERASIONAL
Dana Komersial
Pada segmen Bisnis Komersial, Perseroan memiliki dua jenis Produk dana simpanan bagi nasabah Komersial, yaitu
produk Giro dan Deposito. Produk dana dari segmen Bisnis Komersial merupakan salah satu kontributor terbesar dalam
pengumpulan Simpanan nasabah Bank Bukopin. Rincian terkait Kinerja produk dana komersial yang berhasil dihimpun
oleh segmen bisnis Komersial Bank Bukopin diuraikan sebagai berikut.
Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada segmen dana komersial di tahun 2017
mengalami sedikit penurunan sebesar 1,08% atau turun 42 unit rekening dari 3.879 unit rekening di 2016 menjadi 3.837
unit rekening di 2017. Penurunan berasal dari Deposito umum sebesar 10% atau 19 unit rekening dari 190 unit rekening di
2016 menjadi 171 unit rekening di 2017. Selain itu, produk Deposito On Call (DOC) mengalami penurunan sebesar 48,29%
atau sebesar 113 unit rekening dari 234 unit rekening di 2016 menjadi 121 unit rekening di tahun 2017.
Selain menyajikan kinerja rekening yang dihimpun oleh segmen dana komersial, Perseroan juga menyajikan kinerja
berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada produk dana komersial. Adapun uraian
terkait jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Perseroan untuk segmen dana komersial digambarkan
pada tabel berikut.
Tabel Jumlah Dana Pihak Ketiga Segmen Komersial (dalam miliar Rupiah)
Produk 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Giro 9.404 24,69% 4.037 12,72% 5.367 132,93%
Giro Umum 9.204 24,16% 3.629 11,43% 5.575 153,63%
Giro Valas 200 0,53% 408 1,29% (208) (50,98%)
Deposito 28.685 75,31% 27.704 87,28% 981 3,54%
Deposito Rupiah 26.487 69,54% 24.347 76,70% 2.140 8,79%
Deposito Valas 1.100 2,89% 1.449 4,56% (348) (24,04%)
Deposito on 1.098 2,88% 1.908 6,01% (811) (42,49%)
Call (DOC)
TOTAL 38.089 100,00% 31.741 100,00% 6.348 20,00%
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan Dengan skala usaha yang berorientasi transaksi perdagangan
pada segmen dana komersial di tahun 2017 mengalami ekspor impor maupun dalam perdagangan dalam negeri.
peningkatan sebesar 20% atau Rp6,35 triliun dari Rp31,74 Produk pada perbankan Internasional terdiri dari Export
triliun di 2016 menjadi Rp38,09 triliun di 2017. Peningkatan Service, Pre-Export Financing, Discounting Export Draft, Import
tersebut didominasi oleh peningkatan giro umum sebesar Services, SKBDN, Shipping Guarantee, Correspondent Import
153,60% atau Rp5,57 triliun dari Rp3,63 triliun di tahun Financing, Post Import Financing, Remittance, Clean Collection,
2016 menjadi Rp9,20 triliun di tahun 2017. Selain itu jumlah dan Cash Letter. Kinerja operasional dari Perbankan
dana produk Deposito rupiah yang juga meningkat sebesar Internasional diuraikan sebagai berikut.
8,799% atau Rp2,14 triliun dari Rp24,35 triliun di tahun 2016
menjadi Rp26,49 triliun di tahun 2017. Bukopin Trade Finance
Bukopin Trade Finance adalah produk pembiayaan
FEE BASED INCOME perdagangan yang diberikan Bank Bukopin dalam rangka
Fee based income terdiri dari Perbankan Internasional, pembiayaan transaksi jual beli barang antara penjual (seller)
Bukopin Trade Finance, Discounting Export Draft, Correspondent dan pembeli (buyer) baik dalam negeri maupun antara
Import Financing, Remittance dan Treasury. Negara. Produk Trade Finance meliputi Export Services, Import
Services, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN),
Perbankan Internasional dan Bank Garansi dan Standby L/C. Rincian Kinerja produk
Segmentasi bisnis Perbankan Internasional nasabah Bukopin Trade Finance diuraikan sebagai berikut.
perorangan maupun badan usaha memiliki kriteria
sebagai berikut: Selama tahun 2017, jumlah transaksi trade finance Bank
1. Eksportir dan impotir Bukopin mencapai 426 transaksi yang berasal dari 152
2. BUMN dan afiliasinya transaksi export, 137 transaksi import, dan 140 transaksi
3. Badan usaha nonBUMN (BUMD, PMA, Group Swasta SKBDN. Jumlah transaksi tersebut menurun sebesar 50,58%
Nasional, dan lain-lain) atau turun sebanyak 439 transaksi jika dibandingkan dengan
4. Individu/perorangan nasabah transfer valas. tahun 2016 yang mencapai 868 transaksi. Penurunan jumlah
transaksi berasal dari transaksi export yang mengalami
penurunan sebesar 58,70% atau berkurang sebanyak 216
transaksi dari 368 transaksi di tahun 2016 menjadi 152
transaksi di tahun 2017.
TINJAUAN OPERASIONAL
Pendapatan fee based income yang berhasil dihimpun oleh terhadap peningkatan ini adalah karena adanya program
Bukopin Trade Finance selama tahun 2017, menunjukan pemerintah dalam penggalakkan pembangunan melalui
adanya pertumbuhan positif secara signifikan sebesar infrastruktur di Indonesia. Hal ini memberikan dampak
107,89%. Pertumbuhan ini didominasi oleh transaksi positif karena banyaknya vendor dalam negeri yang terkait
import yang mengalami peningkatan sebesar 168,23% dalam pembangunan infrastruktur menggunakan instrumen
atau tumbuh sebesar Rp7,56 miliar dari Rp4,49 miliar pembayaran dengan menggunakan SKBDN.
di tahun 2016 menjadi Rp12,05 miliar di tahun 2017.
Sejalan dengan pertumbuhan jasa import, pendapatan Namun transaksi export pada tahun 2017 mengalami
fee based income dari transaksi SKBDN juga mengalami penurunan sebesar 42,84% atau Rp413 juta jika dibandingkan
kenaikan sebesar 83,73% dari periode tahun 2016 dari dengan periode tahun 2016. Pada tahun 2016 pendapatan
yang sebelumnya sebesar Rp5,20 miliar menjadi Rp9,55 fee based income dari transaksi export sebesar Rp964 juta
miliar di tahun 2017. Salah satu faktor yang berpengaruh dan turun menjadi Rp551 juta di tahun 2017.
Tabel Kinerja Fee Based Income Bukopin Trade Finance (dalam juta Rupiah)
Produk 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Export Service 551 2,48% 964 9,04% (413) (42,84%)
Import Service 12.046 54,38% 4.491 42,14% 7.555 168,23%
SKBDN 9.554 43,14% 5.200 48,82% 4.354 83,73%
TOTAL 22.151 100,00% 10.655 100,00% 11.496 107,89%
Di samping itu, Divisi Perbankan Internasional telah memberikan kontribusi untuk kebutuhan LCR treasury pada tahun 2017
dari 3 bank (UOB SG, Sinarmas Bank, dan BNI) dengan total dana sebesar Rp419,35 miliar dan USD6.262.885. Rinciannya
diuraikan sebagai berikut.
Remittance
Jumlah pendapatan fee based Produk Remittance mengalami penurunan sebesar 15,68% dari Rp2,72 miliar di tahun 2016
menjadi Rp2,29 miliar di tahun 2017. Penurunan ini disebabkan oleh salah satu faktor adanya kebijakan pemerintah yang
terkait dengan peraturan kewajiban penggunaan mata uang rupiah di wilayah NKRI sesuai dengan peraturan pemerintah
No.17/3/PBI/2015. Rincian terkait kinerja produk remittance diuraikan dalam tabel berikut.
TINJAUAN OPERASIONAL
Treasury
Peran utama treasury sebagai pengelola likuiditas sesuai regulasi dilakukan secara terintegrasi dengan transaksi bisnis
untuk mengoptimalkan pendapatan bagi bank.
Produk dan jasa treasury yang dapat ditawarkan kepada nasabah yaitu berupa transaksi jual beli valuta asing (value today,
tom, spot, forward, swap), Deposito On Call (DOC), transaksi jual beli obligasi (pemerintah dan korporasi), dan jasa kustodi.
Berikut gambaran transaksi treasury selama tahun 2017.
Transaksi treasury di tahun 2017 didominasi oleh transaksi pasar uang (money market). Kondisi tersebut sejalan dengan
peran treasury sebagai pengelola likuiditas dan untuk mengoptimalkan pendapatan Perseroan. Peningkatan volume
transaksi sebesar 51,06% didorong oleh peningkatan volume transaksi pasar uang, surat berharga, jasa kustodi dan wali
amanat. Pengelolaan yang prudent tetap dikedepankan untuk mengantisipasi fluktuasi pasar yang disebabkan oleh faktor
eksternal maupun internal.
Kinerja Bisnis Treasury Total pendapatan treasury tahun 2017 sebesar Rp144 triliun,
Pendapatan fee based income pada tahun 2017 mencapai meningkat 46,16% dibandingkan tahun sebelumnya yang
Rp379 miliar, meningkat 87,83% dibandingkan tahun sebesar Rp982 miliar.
sebelumnya sebesar Rp202 miliar.
Total PENDAPATAN
Total FEE BASED TREASURY
INCOME TREASURY dalam juta Rupiah
dalam juta Rupiah
TINJAUAN OPERASIONAL
6. Memperkuat tim dealer dengan pemberian training b. GWM sekunder secara harian sebesar 4% dari DPK
dan sertifikasi yang mendukung potensi dan dalam rupiah;
kompetensi dealer. c. GWM primer valas sebesar 8% dari dari rata-rata DPK
dalam valuta asing selama masa laporan tertentu.
Strategi Pengembangan Bisnis
Strategi Pengembangan Bisnis pada tahun 2018 mengacu Dengan perubahan tersebut, Bank dapat menjadi lebih
kepada kebijakan manajemen yang telah ditetapkan, fleksibel dalam melakukan pengelolaan likuiditasnya dan
corporate plan dan analisa SWOT yang telah dilakukan. dapat meningkatkan efisiensi dalam mengoptimalkan
Penetapan strategi yang diarahkan untuk pencapaian strategi pendapatan Perseroan.
obyektif yang telah ditetapkan di dalam corporate plan 2017-
2021. Strategi pengembangan bisnis dari masing-masing 2. Penerapan Liquidity Coverage Ratio (LCR)
segmen bisnis dapat disampaikan sebagai berikut. Treasury telah menghitung LCR Bank Bukopin sejak akhir
Desember 2012 sebagai persiapan implementasi Basel
Bisnis Treasury III mulai akhir tahun 2015. Perhitungan LCR merupakan
Dengan perkembangan pergerakan harga pasar baik nilai bagian dari pengelolaan likuiditas Bank yang sehat, dan
tukar maupun instrumen keuangan, pengawasan maupun secara rutin disampaikan kepada manajemen sebagai
kebijakan yang dikeluarkan otoritas mempengaruhi salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan
operasional dan kinerja bisnis Treasury. Untuk mendorong kebijakan terkait suku bunga bank. Pada 23 Desember
pertumbuhan bisnis di tahun 2018, selain berfungsi untuk 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan
menjaga likuiditas maka ditetapkan strategi yang fokus Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban
pada integrasi, inovasi dan optimalisasi, sebagai berikut. Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity
Coverage Ratio) Bagi Bank Umum. Dalam penerapan
1. Strategi Pengelolaan Likuiditas peraturan tersebut, tahapan pemenuhan LCR minimum
Pengelolaan likuiditas dilakukan Treasury terutama pada Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU III
untuk mengoptimalkan likuiditas harian Bank sejalan adalah sebagai berikut :
dengan kebijakan regulator dan strategi internal a. Sebesar 70% sejak tanggal 30 Juni 2016.
Bank Bukopin. Selain itu, pengelolaan likuiditas juga b. Sebesar 80% sejak tanggal 30 Juni 2017.
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan mutasi dana c. Sebesar 90% sejak tanggal 31 Desember 2017.
nasabah serta mengoptimalkan pendapatan bunga dan d. Sebesar 100% sejak tanggal 31 Desember 2018.
feebased income bagi Bank. Dalam rangka mitigasi risiko
likuiditas, Treasury senantiasa melakukan monitoring Bank Bukopin telah melakukan perhitungan dan pelaporan
dan menganalisa perilaku nasabah-nasabah besar LCR kepada OJK baik secara harian, bulanan maupun
dan melakukan koordinasi dengan unit bisnis terkait triwulanan dengan tahapan penerapan sebagai berikut:
pendanaan dan pembiayaan agar likuiditas dapat 1. LCR Bulanan diterapkan mulai tanggal 30 Juni 2016.
terjaga dengan baik. Pada Juni 2017, Bank Indonesia 2. LCR Triwulanan diterapkan mulai September 2016.
mengeluarkan perubahan peraturan pemenuhan GWM 3. LCR Harian diterapkan mulai 1 Oktober 2017.
melalui Peraturan Bank Indonesia No. 19/6/PBI/2017
yang mengubah kewajiban GWM primer rupiah dari Bank Bukopin telah menerapkan metode perhitungan
sebelumnya GWM primer Rupiah 6,5% menjadi GWM LCR sebagaimana daitur dalam Peraturan OJK No. 42/
averaging dengan ketentuan sebagai berikut: POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
a. GWM Primer sebesar rata-rata 6,5% dari rata-rata Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi
DPK dalam rupiah selama masa laporan tertentu Bank Umum dan menjaga serta mengelola rasio LCR
yang dipenuhi: di atas ketentuan minimal. Penerapan perhitungan LCR
• Secara harian sebesar 5%; merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan
• Secara rata-rata untuk masa laporan tertentu likuidtas Bank secara keseluruhan dan dapat memberikan
sebesar 1,5%. indikasi dalam pengelolaan kondisi likuiditas Bank dalam
mengantisipasi perkembangan kondisi eksternal terkait
kondisi likuiditas pasar dalam negeri dan kondisi likuiditas
global terkait antisipasi keputusan Federal Reserve dalam Aktivitas bisnis untuk perolehan profit baik dalam rangka
penetapan fed fund rate. proprietary trading maupun customer-based trading tetap
dijalankan dengan mengedepankan pengelolaan risiko
1. Pendapatan Bunga pasar yang terukur untuk menjaga eksposur yang aman
Untuk menghasilkan pendapatan bunga dengan tingkat bagi bank. Oleh karena itu untuk menghadapi dinamika
risiko yang terukur, Treasury mengelola portofolio pasar keuangan, peningkatan kompetensi sumber daya
surat utang pemerintah baik dalam mata uang rupiah manusia menjadi salah satu poin penting untuk mencapai
maupun Dolar Amerika Serikat. Penempatan pada bank tujuan strategis Bank Bukopin, baik melalui coaching,
sentral dan bank lain dilakukan untuk mengoptimalkan training secara periodik serta rekrutmen internal dan
kelebihan likuiditas harian dan disesuaikan dengan eksternal untuk memperkuat tim trading Treasury.
kondisi cashflow bank. Untuk mengoptimalkan aset
jangka pendek, penempatan juga dilakukan dalam bentuk 3. Pengembangan Bisnis Kustodi dan Wali Amanat
reksadana pasar uang, melalui manajer investasi yang Bisnis kustodi dan wali amanat sepanjang tahun
memiliki peringkat baik. Selain untuk mengoptimalkan 2017 mengalami perkembangan yang baik, dengan
likuiditas, instrumen pasar uang tersebut juga digunakan kecenderungan peningkatan jumlah dana kelolaan (asset
untuk trading, dengan memanfaatkan momentum under management) antara lain melalui pengelolaan
perbedaan suku bunga di pasar uang, baik karena adanya penerbitan reksadana, penerbitan MTN, penerbitan
perbedaan jangka waktu, mata uang, lagging suku bunga, obligasi subordinasi, pengelolaan efek nasabah baik
dan sebagainya. institusi maupun perorangan, peningkatan hubungan
kerjasama dengan sekuritas dan manajer investasi serta
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah serta peningkatan volume transaksi nasabah dan outstanding
menjadi diversifikasi instrumen Treasury, maka di tahun dana kelolaan untuk meningkatkan pendapatan bank.
2018 akan lebih dikembangkan lagi transaksi Repo dan
Reverse Repo (RR) nasabah terutama dengan Institusi 4. Antisipasi Penerapan Net Stable Funding Ratio (NSFR)
Keuangan NonBank yang membutuhkan pendanaan Penerapan Net Stable Funding Ratio (NSFR) bertujuan
jangka pendek dengan menjaminkan surat berharga untuk mengurangi risiko likuiditas dengan memastikan
yang dimilikinya. Bank mendanai aktivitas usahanya dengan sumber dana
stabil yang memadai. Bank akan mengelola pemenuhan
2. Pendapatan NonBunga NSFR sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Otoritas
Treasury secara aktif melakukan transaksi jual beli Jasa Keuangan No. 50/POJK.03/2017 tentang Kewajiban
instrumen suku bunga dan nilai tukar, baik dengan Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable
counterparty antar bank maupun dengan nasabah, Funding Ratio) Bagi Bank Umum sehingga mendukung
yang dilakukan secara pruden dengan eksposur dan pengelolaan likuiditas secara pruden.
tingkat risiko yang terukur. Pendapatan nonbunga
(fee based income) didapatkan dari transaksi jual beli 5. Antisipasi Penerapan Rasio Intermediasi Makroprudensial
mata uang asing, jual beli surat berharga serta imbal (RIM)
jasa kustodi dan wali amanat. Peningkatan fee based Sebagai penyempurnaan dari ketentuan Loan to Funding
income dari aktivitas treasury juga dilakukan dengan Ratio (LFR), Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)
memperhatikan risk appetite treasury antara lain terkait akan dikembangkan sebagai rasio yang harus dijaga pada
dengan pengelolaan GWM, LCR, Posisi Devisa Netto, cut kisaran 80–92%. Rencana penerapan rasio ini adalah
loss limit dan limit dealer. dengan memperluas komponen kredit/pembiayaan
dengan memasukkan Surat-Surat Berharga yang
dibeli oleh bank dan dengan memperluas komponen
simpanan dengan memasukkan Surat-Surat Berharga
yang diterbitkan oleh bank. Melalui rencana penerapan
rasio tersebut, diharapkan bank menjadi lebih aktif
dalam mengembangkan aktivitas yang terkait dengan
posisi surat berharga sekaligus juga mendukung upaya
pendalaman pasar keuangan.
TINJAUAN OPERASIONAL
Jasa dan layanan lainnya yang ditawarkan Bank Bukopin di tahun 2017 mencakup bisnis kartu, E-Banking, Bukopin Prioritas,
Bukopin Cash Management, Modul Penerimaan Negara, dan Jasa Perbankan Lainnya.
Bisnis Kartu
Pada tahun 2017, jumlah transaksi kartu debit Bukopin VISA mengalami peningkatan sebesar 12,15% dari 464.162 transaksi
di tahun 2016 menjadi 407.784 transaksi di tahun 2017. Namun jumlah transaksi kartu kredit meningkat sebesar 10,95%
dari 3.516.355 transaksi di tahun 2016 menjadi 3.901.561 transaksi di tahun 2017.
Tabel Kinerja Produk Bisnis Kartu (dalam miliar rupiah, kecuali jumlah transaksi)
2017 2016 Pertumbuhan
Keterangan Jumlah Jumlah
Nominal Nominal Jumlah Transaksi Nominal
Transaksi Transaksi
Kartu Debit Bukopin VISA 407.784 216 464.162 246 (12%) (12%)
Kartu Kredit Bukopin 3.901.561 3.881 3.516.355 3.424 11% 13%
E-Banking
Pada tahun 2017, Jumlah transaksi ATM yang dicatatkan Perseroan sebesar 25.903.705 transaksi, meningkat sebesar
52,17% dari 17.022.821 transaksi di tahun 2016. Namun, penurunan terjadi pada jumlah volume dana yang dihimpun oleh
ATM sebesar 1,85% dari Rp11,55 triliun di tahun 2016 menjadi Rp11,34 triliun di tahun 2017.
Tabel Kinerja Produk E-Banking (dalam miliar rupiah, kecuali jumlah transaksi)
2017 2016 Pertumbuhan
Keterangan
Jumlah Transaksi Nominal Jumlah Transaksi Nominal Jumlah Transaksi Nominal
ATM 25.903.705 11.339 17.022.821 11.553 52,17% (1,85%)
Phone Banking 385 98 132.464 3 (99,71%) 3,166,67%
SMS Banking 116.969 870 1.709.586 994 (93,16%) (12,47%)
Bukopin Prioritas
Pada tahun 2017, Jumlah Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Bukopin Prioritas mengalami peningkatan sebesar
11,66% dari Rp11,84 triliun di tahun 2016 menjadi Rp13,22 triliun di tahun 2017.
Sejalan dengan peningkatan jumlah dana pihak ketiga, jumlah nasabah Bukopin Prioritas juga mengalami peningkatan
sebesar 11,66% dari 6.800 nasabah di tahun 2016 menjadi 13.220 nasabah di tahun 2017.
Tabel Kinerja Bukopin Prioritas (dalam miliar rupiah, kecuali jumlah nasabah)
2017 2016 Pertumbuhan
Keterangan
DPK Nasabah DPK Nasabah DPK Nasabah
Bukopin Prioritas 13.220 13.220 11.840 6.800 11,66% 11,66%
Selama 2017, Bukopin Cash Management mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar 7,51%. Hal ini menunjukan adanya
peningkatan transaksi sebanyak 45.709 transaksi dari 608.848 transaksi di tahun 2016 menjadi 654.557 transaksi di
tahun 2017.
Tabel Kinerja Bukopin Cash Management (dalam jumlah transaksi)
Pertumbuhan
Keterangan 2017 2016
Jumlah Transaksi %
Bukopin Cash 654.557 608.848 45.709 7,51%
Management (BCM)
Tabel Kinerja Modul Penerimaan Negara (MPN) (dalam miliar rupiah, kecuali jumlah transaksi)
2017 2016 Pertumbuhan
Keterangan
Jumlah Transaksi Nominal Jumlah Transaksi Nominal Jumlah Transaksi Nominal
Modul Penerimaan 137.243 3.325 122.197 4.265 12,31% (22,04%)
Negara (MPN)
TINJAUAN OPERASIONAL
Sejalan dengan penurunan jumlah transaksi listrik prabayar (Prepaid) dan H2H Pertamina, jumlah volume pendapatan listrik
prabayar (Prepaid) dan H2H Pertamina yang berhasil dihimpun Perseroan melalui mengalami penurunan masing-masing
sebesar 40,42% dan 15,18%. Jumlah volume pendapatan listrik prabayar (Prepaid) pada tahun 2016 sebesar Rp2,02 miliar
dan turun menjadi Rp1,21 miliar di tahun 2017. Jumlah volume pendapatan H2H Pertamina tahun 2017 juga mengalami
penurunan dari Rp6,98 miliar di tahun 2016 menjadi Rp5,92 miliar di tahun 2017.
Tabel Kinerja Jasa Perbankan Lainnya (dalam miliar rupiah, kecuali jumlah transaksi)
2017 2016 Pertumbuhan
Keterangan
Jumlah Transaksi Nominal Jumlah Transaksi Nominal Jumlah Transaksi Nominal
Listrik Prabayar 16.673.209 1.206 29.631.981 2.024 (43,73%) (40,42%)
(Prepaid)
H2H Pertamina 38.469 5.919 59.399 6.978 (35,24%) (15,18%)
Virtual Account 1.678.778 8.919 1.320.840 - 27,10% 100%
Giro Bukopin*
Segmen Pembiayaan
Produk dan jasa yang ditawarkan pada segmen pembiayaan ini berasal dari produk dan jasa Entitas Anak Bank Bukopin yaitu
Bukopin Finance. Jasa yang ditawarkan mencakup pembiayaan investasi, pembiayaan Modal Kerja, dan Pembiayaan Multiguna.
Produk Pembiayaan
Produk pembiayaan pada segmen ini terdiri dari pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna.
Selama tahun 2017, produk pembiayaan pada segmen ini mengalami peningkatan sebesar 76,38% atau Rp304 miliar,
meningkat dari Rp398 miliar di tahun 2016 menjadi Rp702 miliar. Peningkatan ini berasal dari pembiayaan multiguna
yang mengalami peningkatan sebesar 723,68% atau Rp275 miliar di tahun 2017.
SEGMEN SYARIAH
Produk dan jasa yang ditawarkan pada segmen pembiayaan ini berasal dari produk dan jasa anak Perusahaan Bank Bukopin
yaitu Bank Syariah Bukopin. Produk yang ditawarkan mencakup produk pembiayaan, produk pendanaan, dan jasa lainnya.
PRODUK PEMBIAYAAN
Selama tahun 2017, segmen pembiayaan tercatat sebesar Rp4,13 triliun menurun sebesar Rp267 miliar atau 5,56%
dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh adanya beberapa Debitur bermasalah yang sudah di
AYDA dan di Take Over oleh Bank lain, adapun sampai dengan saat ini PT Bank Syariah Bukopin masih tetap fokus pada
5 (lima) segmen usaha yang masih tumbuh dengan baik terutama pada segmen Pendidikan dan Kesehatan serta terus
menggali potensi pembiayaan pada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Rincian terkait kinerja produk dan jasa pada segmen ini diuraikan sebagai berikut.
PRODUK PENDANAAN
Selama tahun 2017, segmen pendanaan tercatat sebesar 190.481 unit rekening meningkat sebesar 22.771 unit rekening
atau 13,58% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya program-program khusus untuk
menambah jumlah rekening terutama pada dana murah seperti program blokir tabungan hadiah umrah, program insentif
tabungan periode I dan II, dan sebagainya.
TINJAUAN OPERASIONAL
Selama tahun 2017, segmen pendanaan tercatat sebesar Rp5,5 triliun meningkat sebesar Rp55.8 miliar atau 1,03%
dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini khususnya berasal dari produk Giro yang meningkat sebesar Rp36 miliar
atau 9,27% sedangkan untuk produk Deposito meningkat sebesar Rp52 miliar atau 1,20%. Peningkatan ini khususnya
disebabkan oleh adanya program blokir tabungan hadiah umrah, program insentif tabungan, program SP2D, pemanfaatan
Layanan Syariah Bank (LSB), tabungan iB Simple dan adanya dana-dana dari Pemerintah (BLU).
SEGMEN GEOGRAFIS
SIMPANAN NASABAH
Untuk segmen geografis, simpanan nasabah paling besar berasal dari wilayah Jawa. Secara umum, simpanan nasabah
di semua segmen geografis mengalami peningkatan di tahun 2017.
TINJAUAN OPERASIONAL
Informasi yang berkaitan dengan segmen operasi yang utama dari Bank yaitu segmen usaha konvensional, pembiayaan,
dan syariah (Bank dan Entitas Anak) disajikan dalam tabel di bawah ini.
Berikut adalah informasi pendapan dan profitabilitas Bank dan Entitas Anak berdasarkan segmen operasi.
Tabel Pendapatan bunga konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Perbankan 9.038 93,66% 8.823 93,50% 2,44%
konvensional
Pembiayaan 81 0,84% 38 0,40% 112,74%
Syariah 530 5,50% 575 6,10% (7,80%)
Total sebelum 9.650 100,00% 9.436 100,00% 2,26%
eliminasi
Eliminasi (26) - (50) - -
Pendapatan bunga 9.623 - 9.386 - 2,52%
konsolidasian
Tabel Laba Operasional Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Perbankan 110 90,85% 537 112,55% (79,45%)
konvensional
Pembiayaan 9 7,73% 7 1,53% 28,70%
Syariah 2 1,42% (67) (14,08)% (102,56%)
Total sebelum 122 100,00% 478 100,00% (74,54%)
eliminasi
Eliminasi - - (1) - -
Laba Operasional 122 - 477 - (74,49%)
konsolidasian
Tabel Laba Bersih Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Perbankan 128 94,24% 257 145,56% (50,15%)
konvensional
Pembiayaan 6 4,55% 6 3,17% 10,50%
Syariah 2 1,21% (86) (48,73)% 101,92%
Total sebelum 136 100,00% 176 100,00% (23,00%)
eliminasi
Eliminasi - - - - -
Laba Bersih 136 - 176 - (23,00%)
Konsolidasian
konsolidasian
Tabel Total Aset Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Perbankan 100.902 92,68% 96.455 92,89% 4,61%
konvensional
Pembiayaan 800 0,74% 478 0,46% 67,39%
Syariah 7.166 6,58% 6.901 6,65% 3,85%
Total sebelum 108.867 100,00% 103.833 100,00% 4,85%
eliminasi
Eliminasi (2.424) - (1.055) - -
Total Aset 106.443 - 102.778 - 3,57%
Konsolidasian
Tabel Total Liabilitas Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Perbankan 94.216 93,21% 89.845 93,22% 4,87%
konvensional
Pembiayaan 578 0,57% 311 0,32% 85,88%
Syariah 6.286 6,22% 6.221 6,46% 1,04%
Total sebelum 101.079 100,00% 96.376 100,00% 4,88%
eliminasi
Eliminasi (1.395) - (508) - -
Total Liabilitas 99.684 95.868 3,98%
Konsolidasian
TINJAUAN OPERASIONAL
Segmen geografis adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah)
ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen
yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Perseroan melaporkan segmen geografis berdasarkan daerah,
Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain. Berikut ini adalah informasi segmen Perseroan dan entitas anak berdasarkan
daerah geografis:
Tabel Pendapatan Bunga Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Jawa 7.883 81,69% 7.750 82,12% 1,72%
Sumatera 695 7,20% 614 6,50% 13,26%
Kalimantan 236 2,45% 240 2,55% (1,63%)
Lain-lain 836 8,66% 833 8,83% 0,31%
Total sebelum 9.650 100,00% 9.436 100,00% 2,26%
eliminasi
Eliminasi (26) - (50) - -
Pendapatan Bunga 9.623 - 9.386 - 2,52%
Konsolidasian
Tabel Laba Operasional Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Jawa 67 55,22% 6 1,34% 948,50%
Sumatera 27 21,87% 112 23,36% (76,16%)
Kalimantan 8 6,35% (37) (7,70)% 120,99%
Lain-lain 20 16,56% 396 83,30% (94,92%)
Total sebelum 122 100,00% 478 100,00% (74,54%)
eliminasi
Eliminasi - - (1) - -
Laba Operasional 122 - 477 - (74,49%)
Konsolidasian
Tab el Laba Bersih Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Jawa 69 50,68% (198) (112,24)% (134,77%)
Sumatera 31 22,87% 131 74,39% (76,32%)
Kalimantan 9 6,76% 50 28,51% (81,74%)
Lain-lain 27 19,69% 193 109,34% (86,14%)
Total sebelum 136 100,00% 176 100,00% (23,00%)
eliminasi
Eliminasi - - - - -
Laba Bersih 136 - 176 - (23,00%)
Konsolidasian
Tabel Total Aset Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Jawa 92.251 84,73% 89.723 86,41% 2,82%
Sumatera 5.886 5,41% 5.139 4,95% 14,54%
Kalimantan 2.243 2,06% 2.063 1,99% 8,71%
Lain-lain 8.487 7,80% 6.908 6,65% 22,86%
Total sebelum 108.867 100,00% 103.833 100,00% 4,85%
eliminasi
Eliminasi (2.424) - (1.055) - -
Total Aset 106.443 - 102.778 - 3,57%
Konsolidasian
TINJAUAN OPERASIONAL
Tabel Total Liabilitas Konsolidasian (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen)
Uraian 2017 Komposisi 2016 Komposisi Pertumbuhan
Jawa 117.325 116,08% 84.154 87,31% 39,42%
Sumatera (4.526) (4,48)% 5.539 5,75% (181,71%)
Kalimantan (220) (0,02)% 3.157 3,28% (106,97%)
Lain-lain (11.500) (11,38)% 3.526 3,66% (426,14%)
Total sebelum 101.079 100,00% 96.376 100,00% 4,88%
eliminasi
Eliminasi (1.395) - (508) - -
Total Liabilitas 99.684 - 95.868 - 3,98%
Konsolidasian
Berlanjutnya pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur Namun demikian, masih tingginya porsi kredit restrukturisasi
pada tahun 2018 di yakini akan menjadi motor penggerak dan kredit berisiko (loan at risk) tetap menjadi tantangan di
bagi sejumlah sektor pendukung. Perbaikan peringkat kredit masa mendatang akibat penambahan kredit bermasalah.
Indonesia menjadi BBB-(Investment Grade) oleh Standard & Di samping itu, secara internal Perseroan juga menghadapi
Poor’s (S&P), Fitch dan Moodys, dan terakhir Fitch kembali tantangan dengan permasalahan permodalan untuk
menaikan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dengan pengembangan bisnis ke depan. Perseroan optimistis
outlook stabil. Di samping itu perbaikan peringkat daya bahwa prospek usaha di tahun 2018 akan menjadi lebih
saing (global competitiveness index) menjadi peringkat 36, baik dibandingkan tahun sebelumnya. Optimisme tersebut ini
dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan bisnis ditopang dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
di tahun 2018. Perseroan sebagai berikut: Pertama, Pengalaman Perseroan
pada segmen ritel, Kedua, basis nasabah yang relatif besar.
Fenomena menjamurnya bisnis fintech menjadi ancaman Ketiga, jaringan dan layanan distribusi. Keempat, teknologi
bagi industri retail. Di sisi lain, sektor otomotif juga informasi dan Sumber Daya Manusia yang memiliki
masih belum menunjukan perkembangan yang terlalu kapabilitas dan budaya kerja yang baik.
bergairah. Selain mendisrupsi sejumlah sektor industri,
era teknologi finansial juga akan semakin mengubah pola Secara singkat, berbagai strategi dan kebijakan yang
belanja masyarakat. disiapkan Perseroan untuk memacu pertumbuhan kinerja
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang pada
intinya terfokus pada 3 kata kunci, yaitu Kualitas, Efisiensi,
Digitalisasi.
Dilihat dari segmen nya, dengan pilihan sektor dan strategi Jangka Pendek
yang tepat, Perseroan menilai peluang bisnis pada segmen Dari sisi kredit Bank Bukopin akan tetap fokus pada segmen
retail, konsumer, maupun komersial masih memiliki prospek unggulan, dengan fokus pertumbuhan pada debitur dengan
di tahun 2018. ATMR rendah dan ritel untuk menurunkan risiko dan efisiensi
modal. Upaya perbaikan kualitas kredit terus menjadi fokus,
diantaranya melalui perubahan struktur organisasi yang
STRATEGI KE DEPAN menjamin independensi dan kecukupan kewenangan analis
kredit. Hal ini disertai peningkatan porsi kredit nontunai
Arah Kebijakan Bank (noncash loan), misalnya dari produk trade finance, dan
fee based. Dari sisi funding akan difokuskan pada akuisisi
Strategi pertumbuhan usaha Perseroan fokus pada nasabah baru di kelas menengah yaitu mass, mass affluent
peningkatkan kualitas dan efektifitas pada setiap lini usaha dan affluent segments, sementara untuk nasabah kelas atas
Perseroan, dengan melakukan langkah-langkah strategis difokuskan dalam penambahan fee based income melalui
jangka pendek dan jangka panjang yang mencakup 2 (dua) transaksi dan wealth management. Hal ini disertai upaya
hal utama yaitu: perbaikan proses bisnis dan SLA kepada nasabah, baik
untuk produk kredit, dana, transaksi maupun fee based
1. Perbaikan Kinerja income lainnya, disertai penyiapan struktur organisasi yang
a. Fokus pada penyelesaian kredit bermasalah dengan mendukung pengembangan perbankan digital dan mengawal
action plan dan pipeline yang terstruktur. penggantian Core Banking System, sehingga akan mendorong
b. Fokus ekpansi kredit pada ritel (Segmen UKM dan pertumbuhan laba.
Konsumer) dan ATMR rendah, dengan segmen
Komersial sebagai penyeimbang. Jangka Menengah
2. Program Strategis Bank Bukopin diharapkan dapat tumbuh melebihi rata-
a. Fokus pada bisnis dengan capital charge rendah dan rata pertumbuhan pasar dan meningkatkan volume bisnis
segmen bisnis unggulan. melalui efektifitas kerja serta menurunkan biaya melalui
b. Optimalisasi bisnis proses perkreditan, dengan perbaikan kualitas dan efisiensi, sehingga Bank Bukopin
penguatan fungsi First Line of Defense melalui akan dapat beroperasi pada skala ekonomisnya. Struktur
pemisahan fungsi marketing dan analis serta komposisi kredit akan berfokus pada debitur dengan ATMR
penerapan Credit Factory. rendah terutama nominal kredit di bawah Rp5 miliar
c. Rekomposisi sumber pendanaan, dengan fokus pada yang mencakup UKM, Konsumer dan Mikro. Di sisi dana
pertumbuhan customer based segmen menengah, diharapkan komposisi nasabah akan berada di kalangan
optimalisasi Transactional Banking dan peningkatan menengah yang akan dapat lebih mengoptimalkan utilisasi
sumber dana nonkonvensional. produk maupun layanan yang telah disediakan serta aktif
d. Optimalisasi profit berbasis skala ekonomi, dengan bertransaksi di Bank Bukopin baik melalui jaringan distribusi
optimalisasi laba dari aset produktif lancar, konvensional maupun elektronik atau digital.
pengembangan produk Fee Base Income diluar Core
Fee Base saat ini serta efisiensi bisnis proses dengan
simplifikasi dan digitalisasi.
e. Mempersiapkan Bisnis masa depan untuk
m e n j a n g ka u n a s a b a h g e n e ra s i m i l e n i a l
pengembangan produk berbasis Digital Banking
dan aliansi start up / financial technologies (fintech).
TINJAUAN OPERASIONAL
Untuk mendapatkan laba perusahaan secara maksimal, Secara khusus Bank Bukopin akan melakukan upaya
ditempuh strategi pengelolaan Cost of Fund (COF) dengan penguatan fungsi Risk Credit Control untuk menjalankan
memfokuskan penghimpunan dana pada produk- fungsi analisis kredit dan mitigasi risikonya, disertai
produk dana yang memiliki COF rendah. Dengan COF perubahan struktur organisasi dan penetapan
yang rendah diharapkan dapat meningkatkan fungsi kewenangan yang memadai untuk memastikan
intermediary dan memberikan margin keuntungan independensi fungsi analis tersebut dari fungsi
yang lebih baik. Pengelolaan COF ini ditempuh dengan pemasaran. Selanjutnya pada jangka menengah dan
meningkatkan komposisi CASA melalui penjualan produk panjang akan dikembangkan struktur organisasi Credit
giro dan tabungan. Factory untuk memastikan kualitas kredit dan percepatan
proses sebagai bentuk layanan kepada debitur.
Untuk tujuan tersebut penghimpunan dana difokuskan
pada segmen mass affluent dan affluent untuk Langkah-langkah tersebut akan disertai dengan
meningkatkan volume dana dengan produk simpanan peningkatan perbaikan kualitas aset bermasalah
yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. eksisting saat ini baik melalui upaya litigasi maupun
nonlitigasi. Untuk mempercepat penyelesaian kredit
Penghimpunan dana akan difokuskan melalui bermasalah dan Aset Yang Diambil Alih (AYDA) saat ini,
peningkatan produktifitas outlet dan jaringan distribusi, bank telah melakukan perubahan organisasi, fungsi
pengembangan customer base dan pengendapan dana- pengelolaan kredit bermasalah dan AYDA yang semula
dana murah melalui berbagai program dan layanan berada di cabang dialihkan ke Divisi Penyehatan kredit
transaksional sehingga akan meningkatkan struktur (DPTK) dan Divisi Penyelesaian Kredit (DPYK) Kantor
dana murah. Pertumbuhan dana khususnya dana murah Pusat. Dengan perubahan fungsi tersebut dapat
merupakan langkah Bank untuk memperkuat struktur mempercepat penyelamatan dan/atau penyelesaian
sumber dana dan CASA. kredit bermasalah maupun penjualan AYDA dengan
tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Langkah
5. Peningkatan Kualitas Aset Produktif secara akselerasi penyelesaian tersebut ditopang adanya
Berkesinambungan kerjasama dengan pihak ketiga seperti broker properti
Untuk dapat mencapai perkembangan bisnis bank untuk penjualan AYDA.
yang optimal dan berkelanjutan harus ditopang oleh
struktur kualitas aset yang sehat sehingga dapat 6. Pengembangan Bisnis di Bidang Teknologi Digital
mendorong pertumbuhan bisnis bank dan meningkatkan Untuk meningkatkan pelayanan dan kecepatan dalam
profitabilitas. Belum stabilnya kondisi ekonomi global proses bisnis, ditempuh strategi melalui pembuatan
sampai dengan triwulan II tahun 2017 masih akan standarisasi dalam analisa bisnis, evaluasi mekanisme
memberikan tekanan pada kualitas aset khususnya pengambilan keputusan bisnis, perbaikan infrastruktur
kredit pada tahun 2017, sehingga diperlukan langkah- pemprosesan dan analisa kelayakan kredit, serta
langkah yang optimal untuk melakukan peningkatan pengembangan produk berdasarkan bisnis unggulan
kualitas aset produktif, baik penyaluran baru maupun yang telah ditetapkan.
perbaikan kualitas aset khususnya kredit eksisting
saat ini. Peningkatan layanan dan disiplin proses bisnis ini tidak
terlepas dari dukungan teknologi dan aspek operasional
Peningkatan kualitas aset dilakukan melalui penyaluran perbankan, termasuk melalui digitalisasi proses bisnis
kredit yang fokus pada segmen Ritel dan sektor pilihan serta kerjasama dengan perusahaan financial technology
dengan didukung pengembangan bisnis proses pada maupun startup company, yang juga merupakan
segmentasi pilihan tersebut melalui peningkatan bentuk antisipasi atas kehadiran segmen nasabah
kompetensi SDM, standarisasi analisa bisnis, baru yaitu generasi milenial. Selain itu Bank Bukopin
pengembangan bisnis utama dan turunan, risk appetite, juga melanjutkan program perbaikan Core Banking
mitigasi risiko, sistem informasi. System, sehingga semakin meningkatkan reliabilitas
infrastruktur TI yang dimiliki sesuai dengan tuntutan
bisnis yang terus berkembang dan berubah setiap saat
menuju era digitalisasi layanan perbankan.
TINJAUAN OPERASIONAL
Kegiatan komunikasi pemasaran juga memanfaatkan 8. Eksplorasi sumber Fee Based Income Baru untuk
perkembangan teknologi digital dengan cara digital Meningkatkan Kesinambungan Pendapatan Perusahaan
communication melalui microsite, official website dan Diluar sumber pendapatan nonkredit yang sudah
media sosial Bank Bukopin. berkembang seperti dari bisnis kartu dan public service,
maka Bank Bukopin tetap berupaya mencari sumber
7. Optimalisasi Penyaluran Fasilitas Trade Finance fee based income lain dalam jangka pendek maupun
melalui Bundling Product dan Penguatan Cross Selling, jangka menengah. Produk maupun layanan yang akan
Strategic Partnership serta Value Chain terus dikembangkan tersebut antara lain meliputi wealth
Untuk mengidentifikasi peluang tumbuhnya fee based management dan bundling product kredit dengan fasilitas
income dari pembiayaan trade baik pada individu debitur nontunai seperti trade financing dan bank garansi.
maupun pada keseluruhan mata rantai usaha nasabah
eksisting, maka dilakukan koordinasi serta sinergi antara Bidang Pendukung Lainnya
unit bisnis melalui bundling product disertai konsep 1. Peningkatan Produktivitas Karyawan dan Outlet
cross selling dan value chain dengan menawarkan Peningkatan pelayanan nasabah akan menjadi prioritas
keseluruhan produk kredit (baik tunai maupun nontunai), untuk mendukung pencapaian kinerja bisnis mulai dari
dana dan transaksi kepada debitur/nasabah maupun aspek operasional sampai dengan pelayanan bisnis.
jaringan usahanya. Aspek operasional mulai dari layanan terdepan (front
office), dukungan operasional (back office) dan sarana
Sinergi antar unit bisnis dapat tercipta melalui perkuatan dan prasarana pendukungnya.
Strategic Partnership dan Value Chain yang mensinergikan
antara Strategic Partnership (skala bisnis komersial) Untuk mendukung hal tersebut senantiasa dilakukan
dengan perusahaan forward/backward linkage-nya (skala perbaikan proses bisnis untuk dapat meningkatkan
bisnis ritel) dari Strategic Partners tersebut. Dengan kecepatan proses bisnis, kemudahan transaksi dan
adanya Strategic Patnership dan Value Chain ini akan komunikasi serta dukungan teknologi yang sesuai
dapat memberikan efek akselerasi kepada bisnis ritel dengan kebutuhan nasabah. Dengan demikian kapasitas
sehingga diharapkan akan meningkatkan volume kredit terpasang pada outlet dan SDM eksisting dapat lebih
dan komposisi kredit mikro dan ritel terhadap total optimal dan ditingkatkan produktifitasnya. Selain itu
penyaluran kredit perusahaan. perkembangan dari sisi teknologi informasi (TI) akan
terus menjadi enabler bagi perbaikan dan percepatan
Cross selling merupakan salah satu strategi dalam layanan kepada nasabah.
meningkatkan penggunaan produk/layanan diluar
produk utamanya sehingga terjadi stickiness/keterikatan 2. Peningkatan Kompetensi dan Pengelolaan SDM yang
antara nasabah dengan bank. Strategi ini ditempuh Kompetitif
dengan menawarkan paket produk kepada nasabah Tingkat kepatuhan SDM, peningkatan kompetensi
baik dari sisi funding, lending maupun feebased income. dan produktivitas kerja karyawan menjadi faktor
pendukung dalam pengembangan bisnis. Setiap SDM
akan dipastikan memiliki kemampuan dan kompetensi
sesuai dengan bidangnya melalui berbagai media
pengembangan kompetensi seperti training, workshop,
seminar, sosialisasi maupun internalisasi.
TINJAUAN OPERASIONAL
6. Program Efisiensi dan Penurunan BOPO Efisiensi biaya dilakukan juga melalui peningkatan
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang skala ekonomis bisnis pengadaan atau penggunaan
berkesinambungan (sustainable) Bank Bukopin akan barang dan jasa dari pihak lain yang dilakukan secara
terus melakukan efisiensi operasional yang tercermin sentralisasi. Dengan demikian pengendalian biaya (cost
dari program penurunan BOPO hingga mencapai posisi control) dapat dilakukan lebih baik dan efisien serta
ideal atau skala ekonomis di bawah 80% dalam 5 (lima) pada sisi lain Bank Bukopin juga mendapatkan cost
tahun mendatang sesuai target Corporate Plan. Efisiensi yang lebih rendah.
dilakukan di seluruh unit kerja dengan peningkatan • penyesuaian budget aktifitas yang harus dilakukan
kualitas dan kinerja serta optimalisasi produktivitas oleh Cabang dan Bisnis Area.
sumber daya manusia baik melalui peningkatan • Beberapa pola komunikasi pemasaran akan lebih
kompetensi maupun engagement karyawan disertai selektif dalam menentukan media campaign,
peningkatan kualitas supervisi. Selain itu dilakukan termasuk secara bertahap perubahan penggunaan
percepatan pertumbuhan bisnis pada seluruh aspeknya media konvensional menuju pola mobile advertising.
baik KYD, DPK maupun Fee based Income dengan
mengoptimalkan seluruh sumber daya termasuk seluruh 7. Digital
outlet yang ada. Adapun strategi yang dilakukan adalah • Mengarah Pada Pola Digitalisasi
peningkatan CASA dan penurunan cost of fund, fokus pada -- Dengan semakin berkembangnya teknologi,
pembiayaan segmen ritel, pengelolaan aset produktif maka beberapa kegiatan pemasaran yang
dengan yield yang optimal, collection dan penyelesaian dilakukan oleh Kantor Pusat dan Cabang atau
kredit bermasalah serta pengembangan fee based Bisnis area akan dilakukan melalui kanal Digital
income eksisting dan pengembangan sumber fee base Marketing (Media Sosial).
income baru melalui pengembangan perbankan digital, -- Beberapa aktifitas pemasaran yang bersifat
optimalisasi bisnis trade finance, pengembangan produk nasional akan dilakukan melalui social media
wealth management, kustodi dan wali amanat. Selain itu yang telah dimiliki oleh Bank Bukopin saat
Bank Bukopin senantiasa melakukan efisiensi operasi ini. Selain itu Kantor Pusat akan melakukan
dengan perbaikan bisnis proses dengan pemanfaatan kerjasama dengan beberapa Content Provider
teknologi informasi secara optimal termasuk produk untuk menyesuaikan dengan perubahan lifestyle
Digital Banking yang diharapkan dapat meningkatkan nasabah dalam mengakses informasi.
efisiensi Bank Bukopin, sehingga secara bertahap
diharapkan rasio BOPO membaik hingga menuju skala
ekonomis yang dicanangkan pada Corporate Plan yaitu
dibawah 80%.
TINJAUAN KEUANGAN
T
injauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor
Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja (Firma anggota Ernst dan Young Global Limited) dan mendapat opini wajar
dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31
Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
KINERJA KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TINJAUAN KEUANGAN
TINJAUAN KEUANGAN
ASET NONKEUANGAN
Aset nonkeuangan Perseroan meningkat 68,65% atau Rp3,77 triliun dari Rp5,48 triliun menjadi Rp9,250 triliun di 2017.
Peningkatan aset nonkeuangan khususnya berasal dari aset lain-lain neto yang meningkat 144,36% atau sebesar Rp3,66
triliun dari Rp2,53 triliun di 2016 menjadi Rp6,19 triliun di 2017 yang khususnya berasal dari agunan yang diambil alih
dan pembiayaan transaksi perdagangan.
LIABILITAS
Pada tahun 2017, total Liabilitas Perseroan meningkat Rp3.82 triliun atau sebesar 3,98% dari Rp95.87 triliun pada tahun 2016
menjadi Rp99.68 triliun di tahun 2017. Peningkatan total Liabilitas khususnya berasal dari pertumbuhan simpanan nasabah.
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas keuangan Perseroan meningkat Rp3,86 triliun atau sebesar 4,03% dari Rp95,76 triliun pada tahun 2016 menjadi
Rp99.62 triliun pada tahun 2017. Peningkatan tersebut berasal dari antara lain: peningkatan giro sebesar Rp5,1 triliun
atau sebesar 63,63% dari tahun 2016.
LIABILITAS NONKEUANGAN
Liabilitas nonkeuangan Bank menurun Rp45 miliar atau sebesar 41,53% dari Rp108 miliar di 2016 menjadi Rp63 miliar
di 2017. Penurunan liabilitas nonkeuangan berasal dari penurunan utang Pajak.
EKUITAS
Pada tahun 2017, total ekuitas Perseroan menurun Rp151 miliar atau sebesar 2,19% dari Rp6,91 triliun pada tahun 2016
menjadi Rp6.759 triliun di tahun 2017. Penurunan total ekuitas terutama berasal dari penurunan Saldo laba sebesar Rp190
miliar atau sebesar 6,54% dari tahun 2016.
TINJAUAN KEUANGAN
Tabel Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian (dalam miliar Rupiah)
URAIAN 2017 2016 Pertumbuhan
1 2 3 4=(2-3) 5=(2-3)/3
Pendapatan bunga 9.623 9.386 237 2,52%
dan Syariah
Beban bunga, Syariah (6.490) (5.816) (674) 11,59%
dan pembiayaan lainnya
Pendapatan bunga, 3.133 3.571 (437) (12,25%)
Syariah dan pembiayaan
lainnya - neto
Pendapatan 767 632 136 21,48%
operasional lainnya
(Beban) pemulihan (810) (798) (13) 1,59%
penyisihan kerugian
penurunan nilai atas
aset keuangan - neto
(Beban) pemulihan (8) (14) 6 (40,68%)
penyisihan kerugian
penurunan nilai atas aset
nonkeuangan – neto
Keuntungan (kerugian) 0 (0) 1 -
dari perubahan nilai
wajar aset keuangan
Kerugian transaksi mata 5 * - -
uang asing - neto
Beban operasional lainnya (2.966) (2.912) (54) 1,86%
Laba Operasional 122 477 (355) (74,49%)
Pendapatan (Beban) 0 (32) 33 (100,73%)
NonOperasional - Neto
Laba Sebelum Pajak 122 444 (322) (72,57%)
Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan 14 (268) 282 (105,26%)
Laba Bersih 136 176 (41) (23,00%)
Yang diatribusikan kepada 135 184 (48) (26,29%)
pemilik entitas induk
Yang diatribusikan kepada 0.6 (7.0) 7.7 (108,83%)
kepentingan nonpengendali
Pendapatan (kerugian) 39 1.200 (1.161) (96,75%)
komprehensif lain
Total Laba Komprehensif 175 1.377 (1.202) (87,29%)
Tahun Berjalan
Grafik Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian tahun 2017 dan 2016
TINJAUAN KEUANGAN
TINJAUAN KEUANGAN
LABA OPERASIONAL
Laba operasional Perseroan mengalami penurunan Rp355 miliar atau sebesar 74,49% dari Rp477 miliar di 2016 menjadi
Rp122 miliar di 2017. Penurunan ini disebabkan peningkatan beban operasional yang lebih kecil dari peningkatan
beban operasional.
TINJAUAN KEUANGAN
Penurunan kas dan setara kas tahun 2017 adalah sebesar KEMAMPUAN
Rp992 miliar sehingga saldo kas dan setara kas pada MEMBAYAR UTANG DAN
tahun 2016 adalah sebesar Rp15.214 miliar menurun KOLEKTIBILITAS PIUTANG
6,11% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp16.203 miliar.
Penurunan tersebut terutama berasal dari arus kas untuk KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
operasi. Arus kas Perseroan selama 2017 diuraikan Kemampuan Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban baik
sebagai berikut. kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, diukur
melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio
ARUS KAS (UNTUK) DARI solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Kemampuan membayar
AKTIVITAS OPERASI utang juga tercermin dari telah ikutnya Bank Bukopin
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk sebagai peserta program penjaminan pada pada Lembaga
tahun 2017 adalah sebesar Rp1,57 triliun, menurun sebesar Penjaminan Simpanan. Sedangkan untuk pinjaman berupa
Rp4,29 triliun atau 158% dari tahun 2016. Penggunaan kas Medium Term Note, kolektibilitasnya tercermin dari peringkat
yang berubah signifikan berasal dari peningkatan aset lain- dari efek tersebut. Rincian penjelasan tentang kemampuan
lain sebesar Rp3,51 miliar, yaitu agunan yang diambil alih membayar utang dijelaskan sebagai berikut.
dan pembiayaan transaksi perdagangan. Penerimaan yang
berubah signifikan berasal dari peningkatan dana pihak KEMAMPUAN MEMBAYAR
ketiga berupa giro sebesar Rp5,08 miliar UTANG JANGKA PENDEK
(LIKUIDITAS BANK)
ARUS KAS DARI (UNTUK)
AKTIVITAS INVESTASI Pada tahun 2017, Tingkat likuiditas Bank yang diukur melalui
Arus kas keluar bersih yang didapatkan dari kegiatan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) mengalami
investasi pada tahun 2017 sebesar Rp1,36 triliun, meningkat peningkatan sebesar 2,27% dan dilihat dari penurunan
sebesar Rp5,17 triliun atau 135,67% dari tahun 2016. rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) di 2016.
Peningkatan ini diperoleh dari penerimaan surat-surat Pada tahun 2016, rasio kredit Bank terhadap dana pihak
berharga yang jatuh tempo sebesar Rp2,46 miliar dan ketiga sebesar 83,61% mengalami penurunan di tahun 2017
penerimaan dari surat-surat berharga yang dibeli dengan menjadi 81,34%.
janji dijual kembali yang jatuh tempo sebesar Rp54,15
miliar yang lebih besar dari pembayaran atas surat-surat KEMAMPUAN MEMBAYAR
berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar UTANG JANGKA PANJANG
Rp51,66 miliar. (SOLVABILITAS BANK)
ARUS KAS (UNTUK) DARI Perseroan mengukur solvabilitas melalui rasio permodalan
AKTIVITAS PENDANAAN bank. Perseroan memastikan kecukupan modal Bank untuk
Pada tahun 2017 arus kas masuk bersih yang digunakan dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko
untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp780 miliar, menurun operasional yang tercermin dari Rasio Kecukupan Modal
sebesar Rp1,21 triliun atau 281,11% dari tahun 2016. (Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio modal terhadap
Penurunan ini disebabkan penerimaan dari surat-surat aset tertimbang menurut risiko (Risk-Weighted Assets (RWA)).
berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Pada tahun 2017, Rasio Kecukupan Modal Bank mencapai
Rp15,90 triliun lebih kecil dari pembayaran atas surat-surat 10,52%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali yang jatuh Rasio Kecukupan Modal tahun 2016 sebesar 11,62%.
tempo sebesar Rp16,83 triliun. Perseroan di tahun 2017
mendapat penerimaan dari surat berharga yang diterbikan Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal
sebesar Rp1,41 miliar yang merupakan hasil dari penerbitan minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 9-10%.
obligasi subordinasi berkelanjutan. Dengan rasio kecukupan Bank berada pada tingkat 10,52%,
struktur permodalan Bank Pada tahun 2017 Perseroan
menghadapi tantangan dengan permasalahan permodalan
untuk pengembangan bisnis ke depan, namun demikian
TINJAUAN KEUANGAN
perseroan optimistis bahwa prospek usaha di tahun 2018 Umum Terbatas IV (PUT IV) yang akan dilaksanakan pada
akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. tahun 2018. PUT IV ini sudah mendapatkan persetujuan dari
Optimisme tersebut ini ditopang dengan keunggulan- Pemegang Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar
keunggulan yang dimiliki oleh Perseroan sebagai berikut: Biasa pada tanggal 28 April 2017. Di samping itu, penguatan
Pertama, Pengalaman Perseroan pada segmen ritel, permodalan juga akan dilakukan melalui revaluasi aset
Kedua,.basis nasabah yang relatif besar. Ketiga, .jaringan tetap, rights issue dan/atau penerbitan obligasi subordinasi
dan layanan distribusi. Keempat, teknologi informasi dan dan divestasi penyertaan diperusahaan anak di samping
Sumber Daya Manusia yang memiliki kapabilitas dan budaya upaya-upaya efisiensi ATMR. Dari langkah-langkah tersebut
kerja yang baik. Perseroan akan memiliki struktur Permodalan yang lebih
kuat untuk dapat bersaing di industri perbankan nasional.
Secara singkat, berbagai strategi dan kebijakan yang
disiapkan Perseroan untuk memacu pertumbuhan kinerja Selain pertumbuhan organik, Perseroan juga akan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang pada meningkatkan pertumbuhan bisnis secara unorganik melalui
intinya terfokus pada 3 kata kunci, yaitu Kualitas, Efisiensi, sinergi dan pengembangan perusahaan anak, diantaranya
Digitalisasi. Untuk terus tumbuh, penguatan permodalan pengembangan pembiayaan kendaraan bermotor melalui
akan meneruskan aksi korporasi dengan menerbitkan Hak Bukopin Finance dan sinergi layanan point service Syariah
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Penawaran dengan Bank Syariah Bukopin.
Pada Tahun 2017, Perseroan mencatatkan Return on Asset sebesar 0,90% menurun dibandingkan tahun 2016 sebesar 0,54%.
Efek utang jangka panjang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen
keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Obligor lainnya di Indonesia, adalah kuat.
Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi,
dibandingkan dengan efek utang yang peringkatnya lebih tinggi.
KOLEKTIBILTAS PIUTANG
Kolektibilitas Kredit Perseroan terlihat dari total kredit bermasalah (NonPerforming Loan - NPL). Pada 31 Desember 2017
dan 2016, Rasio kredit bermasalah (NonPerforming Loan - NPL) Bruto masing-masing sebesar 8,54%, dan 4,80%. Rasio NPL
netto masing-masing sebesar 6,37% dan 2,87% pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Perseroan telah melakukan
pemantauan secara aktif terhadap perkembangan kualitas piutang, khususnya kredit yang telah disalurkan.
Kualitas kredit konsolidasian yang diberikan berdasarkan jenis, mata uang, dan kolektibilitas diuraikan ke dalam tabel
sebagai berikut.
Tabel Kolektibilitas Berdasarkan Mata Uang, Jenis dan Kolektibilitas (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017
Dalam Perhatian
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Total
Khusus
Rupiah:
Modal kerja 25.519.436 3.195.977 1.627.547 556.397 1.637.913 32.537.270
Investasi 19.216.815 1.850.969 157.338 137.767 712.518 22.075.407
Konsumsi 14.003.208 573.435 41.076 75.174 377.453 15.070.346
Program 210.998 3.591 860 1.187 16.378 233.014
pemerintah
Sindikasi 9.109 125.883 - - 4.303 139.295
Direksi dan 100.973 - - - - 100.973
karyawan
Bank lain 20 - - - - 20
Total Rupiah 59.060.559 5.749.855 1.826.821 770.525 2.748.565 70.156.325
Penyisihan (299.530) (138.124) (211.626) (95.327) (961.343) (1.705.950)
kerugian
penurunan nilai
Neto 58.761.029 5.611.731 1.615.195 675.198 1.787.222 68.450.375
Mata uang asing:
Modal kerja 194.780 - - - 93.576 288.356
Investasi 1.013.393 195.740 - 709.058 - 1.918.191
TINJAUAN KEUANGAN
31 Desember 2017
Dalam Perhatian
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Total
Khusus
Sindikasi - 269.532 - - - 269.532
Total mata 1.208.173 465.272 - 709.058 93.576 2.476.079
uang asing
Penyisihan (790) (69.467) - (354.613) (21.764) (446.634)
kerugian
penurunan nilai
Neto 1.207.383 395.805 - 354.445 71.812 2.029.445
Total 59.968.412 6.007.536 1.615.195 1.029.643 1.859.034 70.479.820
Tabel Kolektibilitas Berdasarkan Mata Uang, Jenis dan Kolektibilitas (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2016
Dalam Perhatian
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Total
Khusus
Rupiah:
Modal kerja 27.609.476 1.019.306 137.668 50.355 1.021.168 29.837.973
Investasi 22.856.081 780.742 158.002 213.518 415.781 24.424.124
Konsumsi 11.513.849 682.723 53.388 66.244 831.793 13.147.997
Program 380.960 8.246 735 182 38.365 428.488
pemerintah
Sindikasi 146.419 - - - - 146.419
Direksi dan 82.606 - - - - 82.606
karyawan
Bank lain 1.203 - - - - 1.203
Total Rupiah 62.590.594 2.491.017 349.793 330.299 2.307.107 68.068.810
Penyisihan (483.713) (79.670) (34.559) (61.315) (1.210.053) (1.869.310)
kerugian
penurunan nilai
Neto 62.106.881 2.411.347 315.234 268.984 1.097.054 66.199.500
Mata uang asing:
Modal kerja 257.443 22.896 5.969 - 36.863 323.171
Investasi 1.186.476 684.049 - - - 1.870.525
Sindikasi 35.700 - - - 268.170 303.870
Total mata 1.479.619 706.945 5.969 - 305.033 2.497.566
uang asing
Penyisihan (868) (244.722) (500) - (110.917) (357.007)
kerugian
penurunan nilai
Neto 1.478.751 462.223 5.469 - 194.116 2.140.559
Total 63.585.632 2.873.570 320.703 268.984 1.291.170 68.340.059
IKATAN MATERIAL TERKAIT Atas barang modal tersebut, kecuali tanah telah
INVESTASI BARANG MODAL diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai
Perseroan tidak memiliki ikatan material terkait investasi pertanggungan seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2017
barang modal yang dilakukan di tahun 2017. Seluruh dan 2016 adalah sebesar Rp1.862.305 juta dan Rp2.118.272
kegiatan investasi barang modal dalam bentuk penambahan juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tanah, bangunan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang
bermotor, prasarana bangunan dan aset dalam konstruksi timbul dari risiko-risiko tersebut.
dibiayai oleh Bank dalam mata uang rupiah.
Bank Bukopin melakukan investasi barang modal dalam bentuk Tanah, Bangunan, Perabot dan Peralatan Kantor, Kendaraan
Bermotor, Prasaran Bangunan, dan Aset dalam Konstruksi. Investasi barang modal ini bertujuan untuk mendukung
kelancaran kegiatan operasional Bank.
Pada tahun 2017, jumlah investasi barang modal sebesar Rp211 miliar. Kegiatan investasi barang modal tersebut dalam
bentuk penambahan tanah sebesar Rp69 miliar, bangunan sebesar Rp36 miliar, perabot dan peralatan kantor sebesar
Rp22 miliar, kendaraan bermotor sebesar Rp21 miliar, dan aset dalam konstruksi sebesar Rp64 miliar. Di tahun 2017 tidak
terdapat kegiatan investasi barang modal tersebut dalam bentuk penambahan prasarana bangunan.
TINJAUAN KEUANGAN
Tabel Transaksi Derivatif atas Swap Mata Uang Asing (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017
Pihak Tagihan Liabilitas
Nilai kontrak Nilai wajar
Derivatif Derivatif
Pihak ketiga
Swap mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 1.291.370 1.350 1.767 417
Citibank N.A, cabang Jakarta 883.535 943 989 46
PT Bank BNP Paribas Indonesia 203.462 (50) - 50
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 271.420 15 145 130
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 136.065 233 233 -
PT Bank UOB Indonesia 136.000 168 168 -
PT Rabobank International Indonesia 67.990 74 74 -
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 67.930 87 87 -
PT Bank Chinatrust Indonesia 67.935 92 92 -
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 54.316 46 46 -
Total 2.958 3.601 643
Tabel Transaksi Derivatif atas Swap Mata Uang Asing (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2016
Pihak Tagihan Liabilitas
Nilai kontrak Nilai wajar
Derivatif Derivatif
Pihak ketiga
Swap mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 806.945 1.439 - 1.439
The Hongkong and Shanghai Shanghai Banking 201.780 307 - 307
Banking Corporation Ltd, Cabang Indonesia
Bangkok Bank PCL, Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta 67.225 138 - 138
PT Bank UOB Indonesia 134.595 130 - 130
Total 2.014 - 2.014
Perseroan melakukan investasi pada sejumlah obligasi perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan kinerja
Perseroan. Adapun sumber dana untuk melakukan kegiatan investasi tersebut berasal dari dana yang dimiliki Perseroan.
TINJAUAN KEUANGAN
Peringkat
Uraian Tanggal Jatuh Tempo
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Obligasi Pemerintah - 15 Okt. 2018- Tanpa peringkat Tanpa peringkat
Dolar Amerika Serikat 15 Okt. 2019
Obligasi Ritel Indonesia 1 Feb 2018-15 Apr. 2043 Tanpa peringkat Tanpa peringkat
Obligasi Sukuk Ijarah 9 Mar. 2018- Tanpa peringkat Tanpa peringkat
Negara Indonesia 27 Apr. 2018/
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 9 Mar. 2018- Tanpa peringkat Tanpa peringkat
27 Apr. 2018/
Surat Berharga Bank Indonesia 25 Jan. 2018- Tanpa peringkat Tanpa peringkat
dalam valuta asing 29 Jun 2018
Peringkat untuk obligasi yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia berdasarkan peringkat yang dilaporkan oleh PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia, sedangkan peringkat untuk obligasi lain yang tidak terdaftar di
Bursa Efek Indonesia berdasarkan peringkat obligasi yang dilaporkan oleh Moody’s dan Fitch Ratings.
EKSPANSI AKUISISI
Selama tahun 2017 Bank Bukpopin dan Entitas Anak telah Selama tahun 2017, Bank Bukopin tidak melakukan
melakukan ekspansi dengan menambah 5 (lima) kantor kegiatan akuisisi.
cabang pembantu.
RESTRUKTURISASI
DIVESTASI HUTANG DAN MODAL
Selama tahun 2017, Bank Bukopin tidak melakukan Selama tahun 2017, Bank Bukopin tidak
kegiatan divestasi. melakukan transaksi restrukturisasi utang
dan/atau restrukturisasi modal.
Tabel Perbandingan Rencana Bisnis Perseroan dan Realisasi 2017 (dalam miliar Rupiah)
URAIAN Realisasi 2017 RBB 2017 Pencapaian
1 2 3 4=2/3
POSISI KEUANGAN
Total Aset 100.858 107.140 94,14%
Penempatan pada Bank 9.129 14.231 64,15%
Indonesia dan bank lain
Surat Berharga 14.697 13.907 105,68%
Kredit yang diberikan 67.593 71.847 94,08%
Komponen Aset lainnya 9.438 7.155 131,89%
TINJAUAN KEUANGAN
PROYEKSI 2018
Manajemen Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2018 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2018, baik dari segi makro maupun mikro. Rencana Bisnis Bank tersebut
diuraikan sebagai berikut.
Tabel Perbandingan Realisasi 2017 Dengan Rencana Bisnis Bank 2018 (dalam miliar Rupiah)
URAIAN Realisasi 2017 RBB 2018
1 2 3
POSISI KEUANGAN
Total Aset 100.858 107.937
Penempatan pada Bank 9.129 10.032
Indonesia dan bank lain
Surat Berharga 14.697 13.900
Kredit yang diberikan 67.593 72.312
Komponen Aset lainnya 9.438 11.693
Total Liabilitas 94.203 97.510
Total Simpanan Nasabah 83.095 87.123
Surat Berharga yang diterbitkan 3.292 3.294
Komponen Liabilitas lainnya 7.816 7.093
Total Ekuitas 6.655 10.427
Modal disetor dan Tambahan Modal Disetor 2.882 4.868
Akumulasi Laba/Rugi 2.640 4.247
Komponen Ekuitas lainnya 1.132 1.312
LABA/RUGI
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan bunga 8.759 9.317
Beban bunga (6.089) (6.016)
Pendapatan bunga - neto 2.670 3.300
Pendapatan dan Beban
Operasional Selain Bunga
Pendapatan Operasional Selain Bunga 919 1.071
Beban Operasional Selain Bunga (2.727) (2.757)
- Beban Umum dan Administrasi (1.806) (1.784)
- Beban Tenaga Kerja (920) (973)
Pendapatan (Beban) Operasional (1.808) (1.686)
Selain Bunga - neto
(Beban) Pemulihan CKPN (769) (879)
Laba (Rugi) Operasional 93 735
Pendapatan (Beban) NonOperasional - Neto 1 -
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 94 735
Beban Pajak Penghasilan 16 (147)
Laba Bersih 111 588
RASIO KEUANGAN
ROA 0,09% 0,68%
TINJAUAN KEUANGAN
Pada tanggal 28 Februari 2017, Bank menerbitkan dan Perjanjian obligasi subordinasi mencakup beberapa
mencatatkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank pembatasan, antara lain mengenai larangan pengurangan
Bukopin Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1.405.000 juta modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor,
dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% per tahun dan penggabungan dan atau peleburan usaha, transaksi dengan
berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal emisi. Obligasi pihak berelasi, pinjaman, dan penerbitan obligasi.
ini dicatat di Bursa Efek Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan
setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga obligasi pertama Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
telah dilakukan pada tanggal 29 Mei 2017, sedangkan Desember 2017 dan 2016, Bank telah memenuhi ketentuan
pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo tentang pembatasan-pembatasan kewajiban-kewajiban
pokok obligasi akan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2024. sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Bank menerbitkan obligasi subordinasi untuk Selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal
mengembangkan pembiayaan dan memperkuat struktur 31 Desember 2017 dan 2016, Bank telah melakukan
pendanaan jangka panjang Bank. pembayaran bunga obligasi secara tepat waktu.
Obligasi subordinasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, terdapat
khusus, akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan obligasi subordinasi Bank yang dimiliki oleh pihak berelasi
Bank, yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp80.940
hari, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak juta dan Rp11.000 juta .
sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), obligasi subordinasi di atas diperhitungkan
sebagai modal pelengkap setelah Bank menerima surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan No. S-56/PB.31/2015
tanggal 7 Juli 2015 dan dari Bank Indonesia No. 14/24/DPB1/TPB1-4 tanggal 14 Maret 2012.
Laporan Realisasi Dana Hasil Penawaran Terbatas Medium Term Notes Bank Bukopin (dalam juta Rupiah)
Rencana Penggunaan Dana
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Terbatas Realisasi Penggunaan Dana
Menurut Prospektus
Sisa Dana
Jenis Modal kerja
Tanggal Jumlah Hasil
No. Penawaran Biaya kegiatan
Efektif Hasil Pembiayaan Penawaran
Terbatas Penawaran Hasil Bersih usaha Total Total
Penawaran kredit mikro Terbatas
Terbatas pembiayaan
Terbatas
Perseroan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Penawaran 30 Agustus 268.000 1.481.860 266.518.140 266.518.140 266.518.140 266.518.140 266.518.140 -
Terbatas 2016
Medium
Term Notes
I Bank
Bukopin
Tahun 2016
2. Penawaran 25 Oktober 192.000 1.858.560 190.141.440 190.141.440 190.141.440 190.141.440 190.141.440 -
Terbatas 2016
Medium
Term Notes
II Bank
Bukopin
Tahun 2016
Seri B
Jumlah 460.000 3.340.420 456.659.580 456.659.580 456.659.580 456.659.580 456.659.580 -
TINJAUAN KEUANGAN
Pada tanggal-tanggal 30 Agustus 2016 dan 25 Oktober 2016, Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan
Bank menerbitkan dan mencatatkan Medium-term Notes I lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas
(MTN I) Bank Bukopin Tahun 2016 Seri A dan Medium Term Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Notes I (MTN I) Bank Bukopin Tahun 2016 Seri B masing-
masing sebesar Rp268.000 juta dan Rp192.000 juta dengan Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus
tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun dan berjangka diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen.
waktu 370 hari sejak tanggal emisi. Pelaporan rutin BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan
dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2017
Bunga MTN I Bank Bukopin Tahun 2016 Seri A dan MTN tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK.
I Bank Bukopin Tahun 2016 Seri B dibayarkan setiap 3 Selama tahun 2017 tidak terdapat pelanggaran dan/atau
bulan terhitung sejak tanggal penerbitan, dengan tanggal pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada
pembayaran pertama masing-masing adalah 30 November Pihak Terkait Bank Bukopin.
2016 dan 25 Januari 2017 dan tanggal jatuh tempo masing-
masing adalah 4 September 2017 dan 30 Oktober 2017. KEWAJARAN DAN ALASAN
DILAKUKANNYA TRANSAKSI
Penerimaan dana dari penerbitan MTN I Bank Bukopin Tahun
2016 digunakan untuk pembiayaan. Bank dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-
pihak berelasi. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
Perjanjian Medium Term Notes mencakup beberapa istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010)
pembatasan, antara lain mengenai larangan pengurangan tentang “Pengungkapan Pihak pihak Berelasi”. Pihak berelasi
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang
penggabungan dan atau peleburan usaha, transaksi dengan menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Pihak
pihak berelasi dan pinjaman. Bank telah memenuhi ketentuan berelasi adalah sebagai berikut:
tentang pembatasan-pembatasan kewajiban-kewajiban.
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
2017 dan 2016, Bank telah melakukan pembayaran bunga a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama
MTN I secara tepat waktu. atas entitas pelapor;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;
atau
INFORMASI MATERIAL c. Merupakan personil manajemen kunci entitas
YANG MENGANDUNG pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
BENTURAN KEPENTINGAN
DAN/ATAU TRANSAKSI 2. Entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
DENGAN PIHAK AFILIASI entitas tersebut:
a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
KEBIJAKAN MEKANISME kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
REVIU ATAS TRANSAKSI DAN Entitas Anak, dan entitas anak berikutnya terkait
PEMENUHAN PERATURAN dengan entitas lain);
DAN KETENTUAN TERKAIT b. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
Bank Bukopin memiliki kebijakan mengenai penyediaan ventura bersama yang merupakan anggota suatu
dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi adalah anggotanya);
dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari
Kredit tersebut dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak ketiga yang sama;;
pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah d. Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas
besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas dari entitas ketiga;
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan
pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut.
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan
entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas NAMA DAN SIFAT
yang menyelenggarakan program tersebut,maka HUBUNGAN BERELASI
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan
oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
dalam angka 1; atau persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi
g. Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
dalam angka (1) (a) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau merupakan personil manajemen Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak
kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal
sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, maupun
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan keuangan konsolidasian.
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Nama dan sifat dari hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut.
TINJAUAN KEUANGAN
REALISASI TRANSAKSI
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank dan Entitas Anak melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan
pihak-pihak berelasi.
Berikut rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
TINJAUAN KEUANGAN
Perseroan mempunyai komitmen dan kontijensi. Ikhtisar komitmen dan kontijensi Perseroan yang dinyatakan dalam nilai
kontrak sebagai berikut.
Kontijensi
Pihak Berelasi
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi yang diterbitkan (442) (442)
Pihak Ketiga
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 1.038.322 785.242
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi yang diterbitkan (4.988.277) (3.460.244)
Kontinjensi - neto (3.950.397) (2.675.444)
Liabilitas komitmen dan kontinjensi - neto (13.092.172) (12.471.267)
TINJAUAN KEUANGAN
• PJK wajib memiliki kebijakan, pengawasan, dan prosedur pengelolaan dan mitigasi
risiko Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, yang disetujui oleh Direksi dan Dewan
Komisaris, agar PJK mampu mengelola dan memitigasi risiko yang telah diidentifikasi.
• Pengaturan mengenai Politically Exposed Person (PEP), yang mencakup antara lain
identifikasi dan verifikasi PEP domestik, PEP asing, orang yang diberi kewenangan
untuk melakukan fungsi penting (prominent function) dalam lembaga/organisasi
internasional, dan anggota keluarga afiliasi/close associates dari PEP;
• Pengaturan mengenai CDD terhadap penerima manfaat (beneficiary) dari asuransi jiwa/life insurance
dan produk lain terkait asuransi, antara lain Kewajiban untuk melakukan verifikasi identitas dari
penerima manfaat (beneficiary) pada saat pembayaran klaim asuransi jiwa/life insurance; dan
• Bank Bukopin sudah memiliki kebijakan internal yang menginternalisasi baik Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) ataupun Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK).
• Hal – hal yang perlu diperhatikan terkait ketentuan ini antara lain:
a. Action plan penerapan program APU –PPT paling lambat pada akhir bulan Mei 2017;
b. Telah melakukan penyesuaian kebijakan dan prosedur penerapan program APU-
PPT paling lambat 6 (enam) bulan sejak diberlakukannya POJK ini;
c. Laporan rencana kegiatan pengkinian data disampaikan setiap
tahun paling lambat akhir bulan Desember; dan
d. Laporan realisasi pengkinian data disampaikan setiap tahun paling lambat akhir bulan Desember.
e. Apabila terjadi perubahan atas action plan, maka perubahan tersebut wajib
disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak perubahan dilakukan.
• Participating jurisdiction adalah suatu negara mitra atau yurisdiksi mitra yang
dipublikasikan dalam suatu daftar yang diterbitkan oleh otoritas pajak Indonesia
dan akan memberikan informasi Nasabah Asing terkait perpajakan.
• Proses identifikasi terhadap nasabah asing dilakukan mengacu pada proses sesuai
competent authority agreement (CAA) CRS sebagaimana tertuang dalam lampiran I
SEOJK dimaksud. Berdasarkan identifikasi tersebut, BNI wajib mengklasifikasikan
apakah nasabah asing tersebut merupakan reportable person.
Dengan berlakunya SEOJK terkait Penyampaian Informasi Nasabah Asing Terkait Perpajakan
Dalam Rangka Pertukaran Informasi Secara Otomatis Antar Negara dengan Menggunakan
Standar Pelaporan Bersama (Common Reporting Standard - CRS) tersebut, Bank Bukopin Perlu
melakukan penyusunan pedoman perusahaan yang mengatur mengenai penyampaian informasi
nasabah asing menggunakan standar pelaporan bersama (common reporting standard).
TINJAUAN KEUANGAN
SEOJK No.50/SEOJK.03/2017 • Laporan Debitur (mencakup informasi dari kantor pusat Pelapor dan seluruh
tanggal 27 September 2017 kantor cabang) dilaporkan oleh Kantor Pusat Pelapor kepada OJK secara bulanan
tentang Pelaporan dan paling lambat tanggal 12 bulan berikutnya setelah bulan Laporan Debitur.
Permintaan Informasi Debitur
Melalui Sistem Layanan • Pelapor wajib memberitahukan kepada Debitur mengenai penyampaian
Informasi Keuangan. Laporan Debitur yang bersangkutan ke dalam SLIK.
• Pihak yang dapat meminta Informasi Debitur adalah Pelapor, Debitur, LPIP; dan pihak lain.
• Beberapa ketentuan pada POJK ini mulai berlaku sejak 1 Januari 2018, antara lain:
a. Permintaan informasi debitur oleh debitur, LPIP, dan pihak lain;
b. Penanganan dan penyelesaian pengaduan;
c. Kebijakan dan prosedur penyelesaian pengaduan informasi debitur; dan
d. Sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan penyampaian
Laporan Debitur dan/atau Koreksi Laporan Debitur.
Selain itu, dengan pemberlakukan POJK dimaksud, maka juga perlu dilakukan penyusunan
kebijakan dan prosedur SLIK baik di Bank Bukopin yang meliputi Kebijakan dan Prosedur
Pelaporan, Permintaan Informasi Debitur, dan Penyelesaian Pengaduan Informasi Debitur.
• Berdasarkan ketentuan Perpu ini, Direktur Jenderal Pajak berwenang mendapatkan akses
informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan yang meliputi akses untuk menerima dan
memperoleh informasi keuangan baik dari sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, LJK
lainnya, dan/atau entitas lain yang dikategorikan sebagai lembaga keuangan seusai standar
pertukaran informasi keuangan berdasarkan perjanjian internasional di bidang perpajakan.
• Bank Bukopin wajib melaporkan saldo/nilai rekening keuangan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Rekening Keuangan yang dimiliki orang pribadi, saldo atau nilai dari satu
Rekening Keuangan atau lebih dengan jumlah paling sedikit Rp1.000.000.000
(satu miliar rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara;
b. Rekening Keuangan yang dimiliki entitas tidak terdapat
batasan saldo atau nilai Rekening Keuangan.
TINJAUAN KEUANGAN
• Penyelenggara GPN (NPG) meliputi Lembaga Standar, Lembaga Switching dan Lembaga Services.
• Pihak yang terhubung dengan GPN (NPG) meliputi Penerbit, Acquirer, Penyelenggara
Payment Gateway dan Pihak lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
• Pihak yang terhubung dengan GPN (NPG) terdiri atas Bank Umum,
Bank Umum Syariah, dan Lembaga Selain Bank.
Dalam hal Bank Bukopin akan menjadi pihak yang terhubung dengan GPN (NPG) mempunyai kewajiban:
• Mematuhi dan melaksanakan standar yang ditetapkan oleh BI dan dikleola oleh Lembaga
Standar, serta mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Lembaga Service.
• Menyediakan fitur layanan untuk transaksi pembayaran yang diproses melalui GPN(NPG);
• Memenuhi ketentuan Branding Nasional khususnya terkait desain logo, pencantuman logo pada setiap
instrumen dan kanal pembayaran yang digunakan dalam transaksi pembayaran melalui GPN (NPG).
• Memiliki standar nasional teknologi chip untuk kartu ATM dan/atau kartu debet oleh Bank Indonesia
• Dalam hal Bank memiliki dan/atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, kewajiban
pemenuhan NSFR berlaku bagi Bank baik secara individu maupun secara konsolidasi.
• Bank wajib menghitung nilai Pendanaan Stabil yang Tersedia atau ASF
(Available Stable Funding) dan Pendanaan Stabil yang Diperlukan atau RSF
(Required Stable Funding) dalam rangka untuk memenuhi NSFR.
• Pemantauan pemenuhan NSFR dilakukan secara bulanan dengan menyusun Kertas Kerja
NSFR, yang mulai berlaku untuk posisi laporan akhir bulan Januari Tahun 2018.
Bank wajib menyampaikan Kertas Kerja NSFR dan Laporan NSFR berdasarkan posisi akhir
triwulan laporan kepada OJK, yang mulai berlaku untuk posisi laporan 31 Maret 2018.
• Bank Bukopin sebagai BUKU 3 wajib memenuhi NSFR paling rendah 100%.
• Kewajiban pemenuhan NSFR berlaku bagi Bank baik secara individu maupun secara konsolidasi
termasuk Bank Bukopin yang memiliki dan/atau pengendalian terhadap perusahaan anak.
• Wajib juga menyampaikan Kertas Kerja NSFR dan Laporan NSFR kepada
OJK berdasarkan posisi akhir triwulan laporan khususnya untuk posisi akhir
bulan Maret, bulan Juni, bulan September dan bulan Desember.
• Apabila Bank Bukopin tidak mampu memenuhi NSFR sesuai batas minimal
yang ditetapkan yaitu 100%, maka wajib menyusun Rencana Tindak
Pemenuhan NSFR baik secara individu maupun konsolidasi.
TINJAUAN KEUANGAN
• Penerapan Keuangan Berkelanjutan untuk LJK, Emiten dan Perusahaan Publik wajib dilakukan dengan
ketentuan bagi LJK berupa Bank Umum yang termasuk dalam kelompok Bank Umum berdasarkan
Kegiatan Usaha (BUKU) 3, BUKU 4, dan bank asing, mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2019.
• Terkait perihal Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Bank Bukopin wajib mengalokasikan
sebagian dana TJSL untuk mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan.
• Bank Bukopin wajib menyusun Laporan Keberlanjutan yang terpisah dari Laporan
Tahunan atau sebagai bagian yang tidak terpisah dari Laporan Tahunan.
• Bank Bukopin sebagai bank BUKU 3 wajib menyampaikan Laporan Keberlanjutan pertama kali
untuk periode laporan pada tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
TINJAUAN KEUANGAN
RASIO KEUANGAN
Tabel Rasio Keuangan (dalam %)
URAIAN 2017 2016
RASIO KEUANGAN (%)
PERMODALAN
KPMM Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Operasional 10.57 11.67
KPMM Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, 10.52 11.62
Risiko Pasar dan Risiko Operasional
Aset Tetap - neto Terhadap Modal Inti 50.12 43.89
ASET PRODUKTIF
Aset Produktif Bermasalah Dan Aset NonProduktif Bermasalah 7.51 4.07
Terhadap Total Aset Produktif Dan Aset NonProduktif
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif 6.40 3.61
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset 1.92 1.99
Keuangan Terhadap Aset Produktif
NPL Gross 8.54 4.80
NPL Nett 6.37 2.87
PROFITABILITAS
ROA 0.09 0.54
ROE 1.85 4.56
NIM 2.89 3.93
BOPO 99.04 94.36
Rasio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Aset 0.13 0.17
TINJAUAN KEUANGAN
ASPEK PERPAJAKAN
PUBLIKASI PEMBAYARAN PAJAK
Kontibrusi kepada negara diwujudkan dengan kepatuhan Bank dalam pembayaran pajak. Bank Bukopin dalam kegiatan
operasionalnya telah menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang dilakukan secara
transparan dan akuntabel khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban perpajakannya, dengan hak dan kewajiban
perpajakannya dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
PEMBAYARAN PAJAK
Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2017, sebagai berikut.
Pada periode 2017, tidak terdapat ketidakpatuhan Perseroan dalam kewajiban membayar pajak (NIHIL).
DAMPAK PERUBAHAN Kondisi ekonomi Indonesia saat ini dinilai berada pada kondisi
SUKU BUNGA TERHADAP yang terus membaik sehingga diperkirakan tingkat suku
KINERJA BANK bunga pada tahun 2018 akan dapat dijaga di level 4,25%.
Namun demikian, antisipasi terhadap berbagai kemungkinan
Pada tahun 2017, Bank Indonesia telah menurunkan suku kebijakan suku bunga harus dilakukan khususnya oleh
bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate) sebanyak 50 bps industri perbankan. Bank sebagai lembaga yang memiliki
dalam 2 kali Rapat Dewan Gubernur. Pada tiga bulan terakhir berbagai produk berorientasi pada tingkat suku bunga,
di tahun 2017, terutama saat Bank Sentral Amerika Serikat harus menyesuaikan pricing dari produk-produk tersebut
(The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 berdasarkan kondisi moneter yang terkini. Perubahan suku
bps pada bulan November 2017, Bank Indonesia tetap bunga akan berdampak pada kinerja Bank terutama sebagai
mempertahankan tingkat suku bunga acuan di angka 4,25%. lembaga intermediari dari nasabah yang memilik dana
Hal ini memberikan sinyal positif akan keadaan ekonomi lebih dan nasabah yang membutuhkan dana, dimana terjadi
Indonesia yang dinilai pemerintah masih memiliki kondisi transaksi yang memberikan pendapatan bunga bagi Bank.
fundamental yang baik. Oleh karena itu, Bank harus melakukan pengkinian kebijakan
pricing apabila terjadi perubahan suku bunga, tentunya hal
Pencapaian tingkat inflasi yang rendah dan sesuai target, ini juga mempertimbangkan profil nasabah terutama terkait
aliran masuk modal asing yang masih tinggi dan cadangan sensitivitas terhadap perubahan suku bunga Bank.
devisa yang tinggi, menjadi beberapa pertimbangan bagi
regulator moneter dalam hal ini Bank Indonesia untuk
tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Dengan LARANGAN, BATASAN
kondisi ekonomi global pada tahun 2018 yang diperkirakan DAN/ATAU HAMBATAN
akan relatif sama dengan tahun 2017, negara berkembang SIGNIFIKAN UNTUK
masih akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi global MELAKUKAN TRANSFER
termasuk Indonesia. Di sisi lain rencana The Fed untuk DANA ANTARA BANK DAN
menaikkan suku bunga The Fed Fund Rate (FFR), tentunya ENTITAS LAIN DALAM
akan memberikan pengaruh pada kebijakan moneter di SUATU KELOMPOK USAHA
Indonesia terutama untuk menjaga agar aliran dana asing
di Indonesia bukan hanya menjadi hot money yang dapat Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Bukopin telah
sewaktu-waktu ditarik oleh investor ketika tingkat imbal menetapkan kebijakan yang mencakup batasan dalam
yang diberikan di Amerika Serikat dinilai lebih menarik melakukan transfer dana yang diuraikan sebagai berikut;
daripada di Indonesia. 1. Bank Bukopin tidak memiliki batasan di dalam prosedur
operasional terkait transfer dana nasabah baik transfer
masuk maupun transfer keluar antar bank dan entitas
lain dalam satu kelompok usaha. Jumlah dan nilai
transaksi mengacu pada ketentuan regulator mengenai
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
2. Bank Bukopin mengacu pada regulasi BMPK terkait
dengan transaksi untuk penempatan antar Bank dari
Bank Bukopin ke Bank Lain dan Entitas dalam satu
kelompok usaha.
Perseroan Memiliki dua Entitas Anak yang kinerjanya terkonsolidasi, yaitu PT Bank Syariah Bukopin yang bergerak di
bidang layanan Perbankan Syariah dan PT Bukopin Finance yang bergerak dibidang sewa guna usaha dan Multi Finance.
Penjelasan mengenai Entitas Anak disajikan pada bagian Profil dalam Laporan Tahunan ini.
Aset pada tahun 2017 meningkat Rp147 miliar atau 2,09% dari Rp7,02 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp7,12 triliun pada
tahun 2017. Ekuitas meningkat sebesar Rp82 miliar atau 10,29% dari Rp799 miliar di tahun 2016 menjadi Rp881 miliar
pada tahun 2017.
PT BUKOPIN FINANCE
Aset pada tahun 2017 meningkat Rp322 miliar atau 67,39% dari Rp478 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp800 miliar
pada tahun 2017. Ekuitas meningkat sebesar Rp55 miliar atau 32,97% dari Rp167 miliar di tahun 2016 menjadi Rp222
miliar pada tahun 2017.
KEBIJAKAN MANAJEMEN
DAN DASAR PEMILIHAN RINCIAN STRUKTUR MODAL
KEBIJAKAN MANAJEMEN Perseroan telah melakukan perhitungan kecukupan modal
ATAS STRUKTUR MODAL berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
berlaku, dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam 2
Perseroan menyusun Rencana Permodalan berdasarkan Tier, yaitu Modal Tier I dan Modal Tier II. Bank telah mematuhi
telaah dan penilaian atas kebutuhan kecukupan permodalan semua persyaratan kecukupan permodalan yang ditetapkan
yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan oleh regulator yaitu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa
tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Rencana Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tanggal 2 Februari 2016
Permodalan tersebut disusun oleh Direksi sebagai bagian tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.03/2016
Komisaris. Demikian pula dengan bisnis yang didasarkan tanggal 26 September 2016 tentang Perubahan atas
pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. Kebutuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016
permodalan tersebut direncanakan dan dikaji secara rutin tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
dengan didukung data-data analisis.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/
Kebijakan manajemen terkait permodalan tersebut ditujukan POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor
untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki modal Berdasarkan Modal Inti, maka ruang lingkup kegiatan usaha
dan struktur permodalan yang kuat untuk mendukung dan jaringan kantor disesuaikan dengan jumlah modal inti
strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini dan bank. Dengan jumlah modal inti Bank Desember 2017
mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa sebesar Rp triliun maka Perseroan masuk dalam kelompok
mendatang. Selain itu, kebijakan permodalan ditetapkan Buku 3 yaitu bank dengan modal inti sebesar Rp5 triliun
untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang sampai dengan Rp30 triliun. Dengan masuk ke dalam
ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur BUKU 3 maka Perseroan lebih leluasa dalam melakukan
permodalan Bank telah efisien. pengembangan jaringan dan kegiatan usahanya.
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2017 2016
1.2.1.2.6 Lainnya - -
1.2.2 Faktor Pengurang (604.149) (307.791)
1.2.2.1 Pendapatan komprehensif lainnya - (10.409)
1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan - -
1.2.2.1.2 Potensi Kerugian dari penurunan nilai wajar aset - (10.409)
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
1.2.2.2 Cadangan (604.149) (297.382)
tambahan
modal
lainnya
(other
disclosed
reserves)
1.2.2.2.1 Disagio - -
1.2.2.2.2 Rugu tahun - tahun lalu - -
1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan - -
1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan (463.061) (180.010)
Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) atas aset produktif
1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar - -
dari instrumen keuangan dalam trading book
1.2.2.2.6 PPA aset nonproduktif yang wajib dibentuk (141.089) (117.372)
1.2.2.2.7 Lainnya - -
1.3 Kepentingan NonPengendali yang dapat diperhitungkan - -
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) (1.031.448) (772.245)
1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan (48.313) (45.458)
1.4.2 Goodwill - -
1.4.3 Seluruh aset tidak berwujud lainnya (59.828) (53.480)
1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang (923.306) (673.307)
1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - -
1.4.6 Eksposur sekuritisasi - -
1.4.7 Faktor pengurang modal inti utama lainnya - -
1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT I dan/atau Tier 2 pada bank lain - -
1.4.7.2 Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh berdasarkan - -
peralihan karena hukum, hibah,atau hibah wasiat
- -
2 Modal Inti Tambahan (AT - 1) - -
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - -
2.2 Agio/Disagio - -
2.3 Faktor Pengurang : Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain - -
2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT I dan/atau Tier 2 pada bank lain - -
2.3.2 Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh berdasarkan - -
peralihan karena hukum, hibah,atau hibah wasiat
31 Desember 31 Desember
Komponen Modal
2017 2016
B. MODAL PELENGKAP (Tier 2) 2.759.161 1.602.114
1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan 2.051.437 953.819
2 Agio atas disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan - -
3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) 707.724 648.295
4 Faktor pengurang modal pelengkap 1) - -
4.1 Sinking Fund - -
4.2 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - -
4.3 Kepemilikan silang pada entitas lan yang diperoleh berdasarkan - -
peralihan karena hukum, hibah,atau hibah wasiat
- -
TOTAL MODAL 7.796.746 7.346.897
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO
ATMR RISIKO KREDIT 3) 67.154.284 57.280.465
ATMR RISIKO PASAR 348.204 303.135
ATMR RISIKO OPERASIONAL 6.587.580 5.662.356
TOTAL ATMR 74.090.068 63.245.956
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISKO 10,00% 10,00%
RASIO KPMM
Rasio CET 1 (%) 6,80% 9,08%
Rasio Tier 1 (%) 6,80% 9,08%
Rasio Tier 2 (%) 3,72% 2,53%
Rasio KPMM (%) 10,52% 11,62%
CET 1 UNTUK BUFFER (%) 0,52% 1,62%
PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)
Capital Conservation Buffer (%) 1,250% 0,625%
Countercyclical Buffer (%) 0,00% 0,00%
Capital Surcharge untuk bank sistemik (%) 0,00% 0,00%
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Support Manajemen Risiko, Komite Produk dan Aktivitas
Baru, serta Komite Anggaran
Pelaksanaan fungsi manajemen risiko meliputi hal-hal
terkait dengan upaya identifikasi, penilaian, pengukuran, Bank juga terus berupaya menyempurnakan seluruh
evaluasi, monitoring, dan pengendalian risiko termasuk ketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baik dari
pengembangan teknologi dan sistem informasi manajemen sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupun pemanfaatan
di setiap jenis risiko, serta peningkatan kualitas sumber teknologi informasi. Ketentuan internal juga terus
daya manusia dalam pengelolaan risiko. Bank senantiasa disempurnakan sebagai langkah internalisasi atas ketentuan
berupaya meningkatkan pengawasan aktif Dewan Komisaris eksternal yang diberlakukan oleh regulator, antara lain
dan Direksi, antara lain melalui dukungan beberapa unit terkait dengan Proses Penilaian Kecukupan Modal secara
kerja yang bersifat permanen maupun komite yang bersifat Internal maupun Penilaian Profil Risiko
ad hoc untuk menunjang proses pengendalian risiko. Hal ini
diwujudkan dengan adanya Divisi Manajemen Risiko serta
beberapa komite seperti Komite Pemantau Risiko, Komite
Manajemen Risiko, Assets and LiabilitiesCommittee, Komite
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Desember 2017 (dalam juta Rupiah)
31 Desember-17
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
No Kategori Portofolio
Jawa
Jabodetabek Sumatera Lain - Lain Total
NonJabodetabek
1 Tagihan Kepada Pemerintah 14.062.308 - - - 14.062.308
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 1.430.815 - - - 1.430.815
3 Tagihan Kepada - Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 6.107.473 - - - 6.107.473
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 909.846 711.516 458.650 388.719 2.468.731
6 Kredit Beragun Properti Komersial 4.747.108 1.607.170 444.350 908.152 7.706.780
7 Kredit Pegawai atau Pensiunan 1.166.552 5.323.936 1.824.813 2.375.345 10.690.647
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 3.298.564 671.246 632.422 1.217.388 5.819.621
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 22.612.580 8.782.072 1.842.573 4.463.151 37.700.375
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 2.299.802 1.215.580 244.258 363.829 4.123.468
11 Aset Lainnya 4.292.504 1.942.830 415.729 696.863 7.347.925
12 Eksposur di Unit Syariah - - - - -
Total 60.927.552 20.254.349 5.862.795 10.413.447 97.458.143
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Desember 2016 (dalam juta Rupiah)
31 Desember-16
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
No Kategori Portofolio
Jawa
Jabodetabek Sumatera Lain - Lain Total
NonJabodetabek
1 Tagihan Kepada Pemerintah 18.811.764 - - - 18.811.764
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 1.810.442 - - - 1.810.442
3 Tagihan Kepada - Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 3.836.890 - - 1.198 3.838.088
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 590.331 552.647 254.149 400.278 1.797.405
6 Kredit Beragun Properti Komersial 5.667.172 1.826.573 483.399 1.057.404 9.034.548
7 Kredit Pegawai atau Pensiunan 958.765 3.910.713 1.327.019 1.707.548 7.904.044
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 2.336.519 757.964 656.993 1.929.070 5.680.546
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 23.234.327 9.175.983 1.801.307 3.021.220 37.232.838
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 886.524 408.949 208.415 244.077 1.747.965
11 Aset Lainnya 3.323.097 1.103.823 363.244 500.036 5.290.200
12 Eksposur di Unit Syariah - - - - -
Total 61.455.831 17.736.653 5.094.527 8.860.831 93.147.841
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017
Tagihan Bersih Bedasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
No Kategori Portofolio
> 1 Tahun s.d > 3 Tahun s.d
<1 Tahun >5 Tahun NonKontraktual Total
3 Tahun 5 Tahun
1 Tagihan Kepada Pemerintah 8.408.246 681.653 795.262 4.177.148 - 14.062.308
2 Tagihan Kepada Entitas 133.191 68.790 1.228.834 - - 1.430.815
Sektor Publik
3 Tagihan Kepada - Bank - - - - - -
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 6.107.473 - - - - 6.107.473
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 211.238 166.967 190.212 1.900.314 - 2.468.731
6 Kredit Beragun Properti Komersial 2.397.712 1.377.382 857.920 3.073.766 - 7.706.780
7 Kredit Pegawai atau Pensiunan 457.894 512.192 615.063 9.105.497 - 10.690.647
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 2.965.461 1.166.555 806.513 881.092 - 5.819.621
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 13.523.553 7.516.536 4.723.162 11.937.124 - 37.700.375
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 2.197.414 303.816 513.451 1.108.787 - 4.123.468
11 Aset Lainnya - - - - 7.347.925 7.347.925
12 Eksposur di Unit Syariah - - - - - -
Total 36.402.183 11.793.890 9.730.417 32.183.728 7.347.925 97.458.143
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2016
Tagihan Bersih Bedasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
No Kategori Portofolio
> 1 Tahun s.d > 3 Tahun s.d
<1 Tahun >5 Tahun NonKontraktual Total
3 Tahun 5 Tahun
1 Tagihan Kepada Pemerintah 13,081,913 795,548 863,038 4,071,265 - 18,811,764
2 Tagihan Kepada Entitas 222,586 45,047 1,542,810 - - 1,810,442
Sektor Publik
3 Tagihan Kepada - Bank - - - - - -
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 3,836,862 1,201 25 - - 3,838,088
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 25,178 101,089 209,215 1,461,923 - 1,797,405
6 Kredit Beragun Properti Komersial 2,133,173 2,093,250 1,491,431 3,316,694 - 9,034,548
7 Kredit Pegawai atau Pensiunan 131,141 248,336 439,929 7,084,639 - 7,904,044
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 2,817,789 853,199 1,313,145 696,414 - 5,680,546
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 13,672,225 7,198,430 5,602,545 10,759,638 - 37,232,838
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 808,995 167,746 117,400 653,824 - 1,747,965
11 Aset Lainnya - - - - 5,290,200 5,290,200
12 Eksposur di Unit Syariah - - - - - -
Total 36,729,860 11,503,847 11,579,537 28,044,396 5,290,200 93,147,841
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam Juta Rupiah)
31 Desember 2017
Tagihan Kepada -
Bank Pembangunan
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Kredit Beragun
No Sektor Ekonomi Multilateral
Pemerintah Entitas Sektor Publik Bank Rumah Tinggal
dan Lembaga
Internasional
1 Pertanian, perburuan - 135.659 - - 2.695
dan Kehutanan
2 Perikanan - - - - 1.794
3 Pertambangan - - - - 9.960
dan Penggalian
4 Industri Pengolahan - - - - 22.130
5 Listrik, Gas, dan Air - 1.223.007 - - 499
6 Konstruksi - - - - 161.731
7 Perdagangan - 47.060 - - 163.518
Besar dan Eceran
8 Penyediaan - - - - 12.945
Akomodasi dan
Makan Minum
9 Transportasi, - 5.672 - - 15.178
Pergudangan,
dan Komunikasi
10 Perantara Keuangan - - - 49.878 7.293
11 Real Estate, Usaha - - - - 77.565
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
12 Administrasi - - - - -
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
13 Jasa Pendidikan - - - - 10.028
14 Jasa Kesehatan dan - - - - 7.332
Kegiatan Sosial
15 Jasa - - - - 14.299
Kemasyarakatan,
Sosial Budaya,
Hiburan dan
Perorangan Lainnya
16 Jasa Perorangan - - - - -
Yang Melayani
Rumah Tangga
17 Badan Internasional - - - - -
dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
18 Kegiatan Yang Belum - - - - -
Jelas Batasannya
19 Rumah Tangga - - - - 1.957.018
20 Bukan Lapangan 14.062.308 19.417 - 6.057.595 4.746
Usaha Lainnya
Total 14.062.308 1.430.815 - 6.107.473 2.468.731
Tagihan Kepada
Kredit Beragun Tagihan Yang
Kredit Pegawai Usaha Mikro, Tagihan Kepada Eksposur di Unit
Properti Telah Jatuh Aset Lainnya
atau Pensiunan Usaha Kecil, dan Korporasi Syariah
Komersial Tempo
Portofolio Ritel
- - - - - - -
948 - 9.012 - 78 - -
- - - - - - -
- - 2.044 19.963 - - -
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam Juta Rupiah)
31 Desember 2016
Tagihan Kepada -
Bank Pembangunan
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Kredit Beragun
No Sektor Ekonomi Multilateral
Pemerintah Entitas Sektor Publik Bank Rumah Tinggal
dan Lembaga
Internasional
1 Pertanian, perburuan - 93.907 - - -
dan Kehutanan
2 Perikanan - - - - -
3 Pertambangan - - - - -
dan Penggalian
4 Industri Pengolahan - - - - 2.612
5 Listrik, Gas, dan Air - 1.531.111 - - 2.987
6 Konstruksi - - - - 4.193
7 Perdagangan - 58.081 - - 60.307
Besar dan Eceran
8 Penyediaan - - - - 1.492
Akomodasi dan
Makan Minum
9 Transportasi, - 14.441 - - -
Pergudangan,
dan Komunikasi
10 Perantara Keuangan - - - 49.952 -
11 Real Estate, Usaha - - - - 65.671
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
12 Administrasi - - - - -
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
13 Jasa Pendidikan - - - - -
14 Jasa Kesehatan dan - - - - -
Kegiatan Sosial
15 Jasa - - - 1.198 2.669
Kemasyarakatan,
Sosial Budaya,
Hiburan, dan
Perorangan Lainnya
16 Jasa Perorangan - - - - -
Yang Melayani
Rumah Tangga
17 Badan Internasional - - - - -
dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
18 Kegiatan yang Belum - - - - -
Jelas Batasannya
19 Rumah Tangga - - - - 1.654.747
20 Bukan Lapangan 18.811.764 112.901 - 3.786.938 2.726
Usaha Lainnya
Total 18.811.764 1.810.442 - 3.838.088 1.797.405
Tagihan Kepada
Kredit Beragun Tagihan Yang
Kredit Pegawai Usaha Mikro, Tagihan Kepada Eksposur di Unit
Properti Telah Jatuh Aset Lainnya
atau Pensiunan Usaha Kecil, dan Korporasi Syariah
Komersial Tempo
Portofolio Ritel
- - - - - - -
- - - - - - -
- - 986 19.936 - - -
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017
Tagihan Berdasarkan Wilayah
No Keterangan
Jawa
Jabodetabek Sumatera Lain - Lain Total
NonJabodetabek
1 Tagihan 63.982.974 18.311.519 5.447.067 9.716.584 97.458.143
2 Tagihan yang
mengalami
penurunan nilai
a. Belum jatuh tempo 62.922.754 18.061.931 5.363.586 9.630.593 95.978.864
b. Telah jatuh tempo 1.060.220 249.588 83.481 85.991 1.479.280
3 Cadangan Kerugian 574.930 109.652 6.807 147.697 839.086
Penurunan Nilai
(CKPN) – Individual
4 Cadangan Kerugian 425.684 272.094 76.220 115.345 889.342
Penurunan Nilai
(CKPN) - Kolektif
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2016
Tagihan Berdasarkan Wilayah
No Keterangan
Jawa
Jabodetabek Sumatera Lain - Lain Total
NonJabodetabek
1 Tagihan 63.422.934 16.632.830 4.731.283 8.360.795 93.147.841
2 Tagihan yang
mengalami
penurunan nilai
a. Belum jatuh tempo 62.016.236 16.216.017 4.606.151 8.287.293 91.125.696
b. Telah jatuh tempo 1.406.698 416.813 125.132 73.502 2.022.144
3 Cadangan Kerugian 573.724 43.109 86 1.565 618.484
Penurunan Nilai
(CKPN) - Individual
4 Cadangan Kerugian 798.724 152.615 70.902 87.759 1.110.000
Penurunan Nilai
(CKPN) - Kolektif
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Cadangan Kerugian
No Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Nilai Penurunan Nilai
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo (CKPN) - Individual (CKPN) - Kolektif
1 Pertanian, perburuan 1.180.425 1.157.982 22.443 4.329 14.664
dan Kehutanan
2 Perikanan 91.944 91.944 - - 637
3 Pertambangan 2.768.312 2.766.178 2.134 421.785 21.456
dan Penggalian
4 Industri Pengolahan 4.150.948 4.092.309 58.639 21.519 67.151
5 Listrik, Gas, dan Air 2.404.349 2.393.198 11.151 5.948 6.836
6 Konstruksi 9.014.708 8.924.888 89.820 13.612 78.154
7 Perdagangan 11.263.717 10.937.614 326.103 168.608 189.914
Besar dan Eceran
8 Penyediaan 4.971.698 4.941.012 30.685 4.331 29.671
Akomodasi dan
Makan Minum
9 Transportasi, 5.150.601 5.084.486 66.115 19.469 56.891
Pergudangan,
dan Komunikasi
10 Perantara Keuangan 2.972.546 2.912.066 60.480 141.510 11.388
11 Real Estate, Usaha 5.204.904 5.176.989 27.916 20.688 33.671
Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
12 Administrasi - - - - -
Pemerintahan,
Pertahanan, dan
Jaminan Sosial Wajib
13 Jasa Pendidikan 569.004 568.622 382 - 1.834
14 Jasa Kesehatan dan 964.958 963.866 1.092 - 2.691
Kegiatan Sosial
15 Jasa 1.111.651 1.090.934 20.717 254 12.755
Kemasyarakatan,
Sosial Budaya,
Hiburan dan
Perorangan Lainnya
16 Jasa Perorangan 10.038 9.960 78 - 42
Yang Melayani
Rumah Tangga
17 Badan Internasional - - - - -
dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
18 Kegiatan yang Belum 22.007 22.007 - - 41
Jelas Batasannya
19 Rumah Tangga 13.701.303 12.941.621 759.681 17.034 359.692
20 Bukan Lapangan 31.905.033 31.903.189 1.844 - 1.854
Usaha Lainnya
Total 97.458.143 95.978.864 1.479.280 839.086 889.342
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2016
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Cadangan Kerugian
No Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Nilai Penurunan Nilai
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo (CKPN) - Individual (CKPN) - Kolektif
1 Pertanian, 1.474.181 1.460.412 13.770 38 14.218
Perburuan, dan
Kehutanan
2 Perikanan 50.839 47.574 3.266 - 117
3 Pertambangan 2.288.391 2.277.728 10.663 348.260 2.966
dan Penggalian
4 Industri Pengolahan 4.219.903 4.106.853 113.050 14.118 31.714
5 Listrik, Gas, dan Air 2.571.420 2.569.770 1.650 9.090 6.304
6 Konstruksi 9.472.944 9.310.189 162.755 53.175 64.718
7 Perdagangan 11.286.782 10.811.327 475.455 129.639 122.847
Besar dan Eceran
8 Penyediaan 5.208.150 5.185.053 23.097 23.200 28.241
Akomodasi dan
Penyediaan
Makanan Minum
9 Transportasi, 4.970.850 4.898.557 72.293 24.634 33.759
Pergudangan,
dan Komunikasi
10 Perantara Keuangan 2.179.191 2.085.100 94.091 2.463 22.030
11 Real Estate, Usaha 6.228.077 6.076.875 151.202 13.279 16.343
Persewaan dan
Jasa Perusahaan
12 Administrasi - - - - -
Pemerintahan,
Pertahanan, dan
Jaminan Sosial Wajib
13 Jasa Pendidikan 489.664 488.684 980 - 2.248
14 Jasa Kesehatan dan 949.690 947.430 2.260 49 2.296
Kegiatan Sosial
15 Jasa 870.629 844.716 25.912 244 14.352
Kemasyarakatan,
Sosial Budaya,
Hiburan dan
Perorangan Lainnya
16 Jasa Perorangan 7.245 7.000 245 - 138
yang Melayani
Rumah Tangga
17 Badan Internasional - - - - -
dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
18 Kegiatan yang Belum 20.922 20.922 - - 48
Jelas Batasannya
19 Bukan Lapangan 11.334.464 10.464.741 869.723 295 746.394
Usaha
20 Lainnya 29.524.498 29.522.765 1.733 - 1.267
Total 93.147.841 91.125.696 2.022.144 618.484 1.110.000
Uraian terkait Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat dijabarkan dalam tabel berikut.
PT Fitch Ratings AA+(idn) s.d A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d BB+(idn) s.d
AAA (idn)
Indonesia AA-(idn) A-(idn) BBB-(idn) BB-(idn)
PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr] [Idr]BBB+ s.d [Idr]BB+ s.d [Idr]
[Idr] AAA [Idr]A+ s.d [Idr]A-
Indonesia AA- [Idr]BBB- BB-
PT Pemeringkat id BBB+ s.d id
idAAA idA+ s.d id A- id BB+ s.d id BB-
Efek Indonesia BBB-
1 Tagihan Kepada - - - - - -
Pemerintah
2 Tagihan Kepada - - 99.565 - - -
Entitas Sektor
Publik
3 Tagihan - - - - - -
Kepada - Bank
Pembangunan
Multilateral
dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan - - 127.489 - 267 -
Kepada Bank
5 Kredit Beragun - - - - - -
Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun - - - - - -
Properti
Komersial
7 Kredit Pegawai - - - - - -
atau Pensiunan
8 Tagihan Kepada - - - - - -
Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada - - - - - -
Korporasi
10 Tagihan yang - - - - - -
Telah Jatuh
Tempo
11 Aset Lainnya - - - - - -
12 Eksposur di - - - - - -
Unit Syariah
- - - - - - 1.710.877 1.810.442
- - - - - - - -
- - - - - - 3.710.333 3.838.088
- - - - - - 1.797.405 1.797.405
- - - - - - 9.034.548 9.034.548
- - - - - - 7.904.044 7.904.044
- - - - - - 5.680.546 5.680.546
- - - - - - 37.232.838 37.232.838
- - - - - - 1.747.965 1.747.965
- - - - - - 5.290.200 5.290.200
- - - - - - - -
- - - - - - 1.407.916 1.430.815
- - - - - - - -
- - - - - - 6.022.206 6.107.473
- - - - - - 2.468.731 2.468.731
- - - - - - 7.706.780 7.706.780
- - - - - - 10.690.647 10.690.647
- - - - - - 5.819.621 5.819.621
- - - - - - 37.700.375 37.700.375
- - - - - - 4.123.468 4.123.468
- - - - - - 7.347.925 7.347.925
- - - - - - - -
Tabel Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungk
0% 20% 35% 40% 45% 50%
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 7.878.077
2 Tagihan Kepada Entitas 1.266.218 22.899 141.698
Sektor Publik
3 Tagihan Kepada - Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank - 5.936.329 171.144
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 58.741 23.009 1.220.363 820.908 345.710
6 Kredit Beragun Properti 7.301 499.425
Komersial
7 Kredit Pegawai atau Pensiunan 12.281 1.400 10.676.966
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 236.801 412.778
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 2.037.189 3.038.274
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 35.323
11 Aset Lainnya 630.298
12 Eksposur di Unit Syariah
Total Eksposur Neraca 12.162.229 9.934.115 1.220.363 820.908 345.710 10.989.808
-
75.429
1.272.838
915.662
7.200.054 7.299.939
5.338.763
5.524.969 4.226.283
31.424.912 32.032.567
958.042 3.130.104 5.653.197
4.244.810 2.472.817 7.954.036
-
5.524.969 43.827.817 5.602.921 - 64.768.712 -
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungk
0% 20% 35% 40% 45% 50%
-
57.075
-
23.755
43.194 43.194
1.747
1.018.045 763.534
1.495.661 1.495.661
8 12
-
1.018.045 1.538.854 8 - 2.384.977 -
-
-
592
-
-
-
- - - - 592 -
Tabel Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2016
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungk
0% 20% 35% 40% 45% 50%
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 18.811.764
2 Tagihan Kepada Entitas 1.531.837 99.565 179.040
Sektor Publik
3 Tagihan Kepada - Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 1.201 3.785.086 51.801
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 5.214 6.059 1.786.132
6 Kredit Beragun Properti 523.840 661.980
Komersial
7 Kredit Pegawai atau Pensiunan 1.482 2.677 7.899.885
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 1.422.832 1.331.407
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9 Tagihan Kepada Korporasi 1.919.728 4.617.362
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 36.441
11 Aset Lainnya 632.206
12 Eksposur di Unit Syariah
Total Eksposur Neraca 24.886.545 10.504.137 1.786.132 - - 8.130.726
-
109.433
782.918
626.358
7.848.728 7.981.124
3.950.478
2.926.307 2.461.012
30.695.748 31.619.220
378.751 1.332.774 2.377.912
3.703.784 954.209 5.135.098
-
2.926.307 42.627.011 2.286.983 - 55.043.553 -
-
101.827
115
401
16.875 16.875
1.580
955.639 716.729
1.399.338 1.399.338
32 48
-
955.639 1.416.213 32 - 2.236.913 -
31 Desember 2016
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungk
0% 20% 35% 40% 45% 50%
2 Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik
3 Tagihan Kepada - Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 3.394.237
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Syariah
Total Counterparty Credit Risk 3.394.237 - - - - -
Urian terkait perhitungan ATMR Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar adalah sebagai berikut.
-
-
-
-
- - - - - -
Tabel Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017 31 Desember 2016
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Tabel Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam juta Rupiah)
31 Desember 2017 31 Desember 2016
RISIKO PASAR
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi neraca dan Pengelolaan risiko pasar dijalankan berdasarkan kebijakan
rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat dan prosedur yang berkaitan dengan produk, jasa, dan
perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk aktivitas treasury dan bisnis yang terpapar risiko tersebut.
risiko perubahan harga option. Variabel pasar dalam hal ini Pengendalian risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
adalah suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga adalah suku bunga Bank pada trading book antara lain dilakukan
risiko akibat perubahan harga instrument keuangan dari melalui analisis risiko dan limit untuk aktivitas trading seperti
posisi trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis transaksi money market, foreign exchange, dan fixed income
dari posisi banking book, yang disebabkan oleh perubahan securities (surat-surat berharga). Selain itu, dilakukan proses
suku bunga. Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan mark to market untuk posisi trading book, monitoring posisi
nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan devisa neto dan Value at Risk (VaR) atas posisi tersebut.
oleh perubahan nilai tukar valuta asing.
Uraian terkait Risiko Pasar dengan menggunakan metode standar dijabarkan sebagai berikut.
RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan 4. Pengkajian terhadap produk dan aktivitas baru;
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan 5. Identifikasi serta pengukuran risiko operasional juga
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian- dilakukan melalui perhitungan risiko berdasarkan
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. accounting loss data (pengalaman kerugian dimasa lalu);
6. Pelaksanaan peningkatan atas kapabilitas Sumber Daya
Metode dan kebijakan dalam pengendalian risiko operasional Manusia secara berkelanjutan;
dilaksanakan di antaranya melalui: 7. Pelaksanaan monitoring secara berkala atas keamanan
1. Identifikasi, evaluasi dan monitoring terhadap kebijakan, sistem teknologi informasi yang dipergunakan oleh Bank;
pedoman, dan prosedur pengendalian internal sesuai 8. Kajian analisis beban operasional pendapatan operasional
dengan kondisi perkembangan bisnis perbankan. dengan tujuan hasil dari kajian tersebut dapat digunakan
2. Pelaksanaan pemisahan fungsi (dual control) selalu sebagai rekomendasi untuk meningkatkan keefektifan
dilakukan terhadap aktivitas operasional baik (effectiveness) dan efisiensi (efficiency) Perseroan.
terhadap aktivitas yang bersifat transaksional maupun
aktivitas nontransaksional.
3. Penerapan Disaster Recovery Plan dalam menghadapi
kejadian bencana sebagai pengelolaan dan pengendalian
aktivitas Bank Bukopin.
Uraian Profil Maturitas di tahun 2017 dan 2016 dijabarkan sebagai berikut.
Tabel Profil Liabilitas berdasarkan Jangka Waktu Tahun 2017 (dalam jutaan Rupiah)
Keterangan < 3 bulan 3 - 12 bulan 1 - 5 tahun > 5 tahun Total
Liabilitas segera 666.912 - - - 666.912
Simpanan nasabah 55.849.416 32.742.576 - - 88.591.992
Simpanan dari 1.585.549 - - - 1.585.549
bank lain
Surat-surat 3.391.585 - - - 3.391.585
berharga yang dijual
dengan janji dibeli
kembali - bruto
Surat berharga - - 1.500.000 1.805.006 3.305.006
yang diterbitkan
Liabilitas akseptasi 134.027 36.200 - - 170.227
Pinjaman yang - - 121.023 281.458 402.481
diterima
Liabilitas lain - lain 1.083.944 - - - 1.083.944
Total 62.711.433 32.778.776 1.621.023 2.086.464 99.197.696
Tabel Profil Liabilitas berdasarkan Jangka Waktu Tahun 2016 (dalam jutaan rupiah)
Keterangan < 3 bulan 3 - 12 bulan 1 - 5 tahun > 5 tahun Total
Liabilitas segera 557.280 - - - 557.280
Simpanan nasabah 72.907.697 11.139.974 - - 84.047.671
Simpanan dari 2.049.470 - - - 2.049.470
bank lain
Surat-surat 4.321.917 - - - 4.321.917
berharga yang dijual
dengan janji dibeli
kembali - bruto
Surat berharga 41.435 628.458 1.865.094 423.933 2.958.920
yang diterbitkan
Liabilitas akseptasi 230.250 1.204 - - 231.454
Pinjaman yang 454.926 11.673 744.748 137.527 1.348.874
diterima
Liabilitas lain - lain 229.923 - - - 229.923
Total 80.792.898 11.781.309 2.609.842 561.460 95.745.509
RISIKO REPUTASI
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank, yang antara
lain disebabkan adanya kejadian yang telah merugikan
reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media
massa, pelanggaran etika bisnis, keluhan nasabah, serta
hal lain yang dapat menyebabkan risiko reputasi, misalnya
kelemahan tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik
bisnis Bank.
D alam menghadapi persaingan bisnis di tahun 2017 diperlukan persiapan yang terencana dimana salah satunya adalah
kesiapan sumber daya manusia yang merupakan aset utama perusahaan. Untuk itu Perseroan tetap konsisten untuk
pembentukan individu karyawan Bank agar menjadi sumber daya manusia yang memiliki komitmen dan rasa keterlibatan,
inovatif dan kompeten serta berkinerja tinggi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai yang dianut Perseroan.
Perseroan bertekad untuk menjadi 10 besar perusahaan pilihan dalam Industri Perbankan (The best ten employer of
choice) untuk para pencari kerja serta proaktif terhadap perubahan workforce (gen Y). Oleh karena itu Perseroan terus
menyempurnakan kebijakan pengelolaan SDM, strategi pemenuhan karyawan, menjaga hubungan industrial yang harmonis
antara karyawan dan Bank, serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, kondusif, dan produktif.
Visi
Membangun SDM unggul dan berdaya saing untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Misi
• Menciptakan kebijakan pengelolaan SDM yang mendukung optimalisasi produktivitas karyawan;
• Menciptakan iklim kerja yang kondusif agar Perseroan menjadi tempat yang nyaman untuk berkarir secara profesional;
• Mendorong peningkatan efektivitas sistem pengelolaan SDM yang terintegrasi.
Dengan visi dan misi tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi Perseroan dan perlu mempersiapkan
strategi pengelolaan SDM yang tepat. Tantangan SDM saat ini adalah tidak hanya melakukan aktivitas yang bersifat taktis
dan tradisional, namun juga mengkaitkan peran taktis tersebut ke dalam strategi perusahaan.
Adapun sasaran strategis manajemen SDM yaitu: Fungsi Manajemen SDM dalam menunjang pencapaian
1. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas SDM; tujuan perusahaan berupaya menjalankan program kerja
2. Meningkatkan engagement karyawan; secara Comply, Competence, serta Competitive, yaitu:
3. Meningkatkan Good Corporate Governance; 1. Comply
4. Meningkatkan pengelolaan risiko; Mengelola SDM dengan mengutamakan kepatuhan
5. Efisiensi biaya operasi. pada standar dan ketentuan, baik ketentuan internal
perusahaan maupun ketentuan dari pemerintah.
Sasaran-sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 2. Competence
aktivitas dan program kerja di setiap unit di Fungsi Terus melakukan peningkatan kemampuan seluruh
Manajemen SDM yaitu aktivitas penerimaan karyawan, SDM pusat maupun cabang agar lebih menguasai dan
pelayanan administrasi SDM, pengembangan kompetensi, memahami tugasnya sehingga dapat meningkatkan
manajemen karir dan talenta, manajemen kinerja, kualitas kerja dan layanannya.
penyusunan sistem remunerasi, pengelolaan hubungan 3. Competitive
karyawan, serikat pekerja, serta aktivitas pengelolaan Penyusunan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM yang
alih daya. lebih baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
dan pada akhirnya meningkatkan engagement seluruh
karyawan dan membuat Perseroan mampu bersaing
dengan perusahaan lain di industri perbankan.
STRATEGI MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Kompensasi
Rekrutmen & Seleksi
Hubungan Industrial
Hubungan Karyawan
Manajemen Kinerja
Job/Work Design
Strategi Sumber Daya Manusia Perseroan dijalankan melalui 5. Manajemen Kinerja, yaitu proses penataan secara
8 pilar utama yang terdiri dari Job/Work Design, Rekrutmen menyeluruh yang berkaitan dengan perencanaan,
dan Seleksi, Pengembangan Kompetensi, Manajemen Karir pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
dan Talenta, Manajemen Kinerja, Manajemen Kompensasi, terhadap hasil kerja karyawan.
Hubungan Karyawan, serta Hubungan Industrial. 6. M a n a j e m e n K o m p e n s a s i y a i t u k e g i a t a n
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
Fungsi-fungsi utama dalam Human Capital Framework serta mengembangkan sistem dan mekanisme
Perseroan adalah sebagai berikut: kompensasi dalam suatu organisasi sehingga terbentuk
1. Job/Work Design, yaitu perancangan pekerjaan dengan suatu keseimbangan penerimaan antara individu
proses penentuan tugas-tugas dan tanggung jawab yang dan organisasi.
harus dilaksanakan oleh pemegang jabatan. 7. Hubungan Karyawan yaitu kegiatan mengembangkan,
2. Rekrutmen dan Seleksi, yaitu proses menemukan memelihara, dan meningkatkan hubungan antara
dan menarik pelamar yang memenuhi syarat perusahaan dan karyawan dengan efektif dan secara
untuk dipekerjakan. proaktif berkomunikasi dengan karyawan.
3. Pengembangan Kompetensi, yaitu pengembangan 8. Hubungan Industrial yaitu kegiatan dalam rangka
dan pembelajaran Human Capital untuk mendukung membina hubungan antara pengusaha/manajemen,
kebutuhan bisnis. pekerja/karyawan serta pemerintah dan/atau nasabah
4. Manajemen Karir dan Talenta, yaitu proses pengelolaan atas keberhasilan proses bisnis Perseroan.
karir yang meliputi kegiatan perencanaan karir,
pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan
keputusan karir.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
P
engembangan organisasi dilakukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan
secara efisien, efektif dan bersaing. Oleh karena itu, pengembangan organisasi
difokuskan kepada review organisasi secara berkelanjutan dengan melakukan kajian
terhadap produktifitas dan efektifitas struktur organisasi, memperbaharui job competencies,
job description dan job requirement, serta kebijakan untuk promosi pegawai.
Dalam upaya mendukung Perseroan untuk menjadi Lembaga Keuangan Terintegrasi dan
untuk meningkatkan daya saing Perseroan dalam menghadapi pesatnya perkembangan
teknologi informasi serta situasi pasar yang semakin dinamis, maka dilakukan perubahan
struktur organisasi baru yang lebih fokus pada perbaikan proses bisnis.
Grup Sumber
Daya Manusia
Bagian Manajemen
Bagian HR Service Kinerja & Talenta
SA Divisi SA Divisi
SA Grup
Tahun 2017, Perseroan merekrut 227 karyawan baru, baik yang berstatus pro-hire maupun fresh graduate, untuk mengisi
berbagai posisi yang ada di Perseroan.
Posisi terisi
Personal Committee dengan
Kompetensi
Pusat (PCP) karyawan yang
kompeten
risk takers sebesar persentase tertentu, yang besarnya Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan engagement
disesuaikan dengan tingkat jabatan. Jangka waktu karyawan dalam hal membuat lingkungan kerja menjadi
penangguhan pembayaran remunerasi paling sedikit 3 tahun tempat yang nyaman untuk bekerja dan salah satu upaya
dan dapat disesuaikan menjadi lebih panjang sesuai dengan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi
jangka waktu risiko (time horizon of risk). karyawan internal maka dilakukan program yang bertujuan
untuk meningkatkan sense of belonging karyawan dan
HUBUNGAN KARYAWAN produktifitas karyawan sebagai aspek penting dalam
peningkatan employee engagement dan menjadikan
Dalam membangun hubungan karyawan dan perusahaan perusahaan sebagai pilihan karyawan (employer of choice).
yang lebih baik serta dalam rangka meningkatkan Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
engagement karyawan maupun produktivitas kerja, maka 1. Program Day Care;
di samping program-program yang telah dilaksanakan 2. Program Pesantren Kilat Bagi Anak Karyawan;
tahun sebelumnya, di Tahun 2017 Perseroan melakukan 3. Program Kesehatan untuk Karyawan;
peningkatan program yang dapat menciptakan suasana 4. Optimalisasi Penanganan Karyawan/Keluarga
kerja yang membantu peningkatan produktivitas karyawan Karyawan Meninggal;
dan peningkatan penjualan pada umumnya. Perseroan 5. Penyempurnaan Ruangan Nursery;
memberikan penghargaan dan jaminan kenyamanan 6. Program Work life Balance.
kerja dengan meningkatkan layanan emergency response
dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan dalam HUMAN CAPITAL ENGAGEMENT
kantor, termasuk memberikan sosialisasi dan konseling
mengenai kesehatan oleh penyelenggara fasilitas kesehatan Dalam upaya memperoleh masukan dan mengukur
dalam kantor. implementasi kebijakan perusahaan maka di tahun
2017 perusahaan telah melaksanakan Survey Employee
Perseroan memberikan Employee Recognition Programs Engagement ke seluruh karyawan dan menyusun serta
berupa pemberian karangan bunga dan bantuan uang duka mengimplementasikan program tindak lanjutnya. Selain
cita bagi karyawan atau salah satu anggota keluarganya itu, kegiatan tahunan yang dilakukan Perseroan tersebut
meninggal dunia, karangan bunga suka cita bagi karyawan bertujuan untuk mengukur tingkat keterikatan karyawan
yang menikah, serat pemberian buah tangan bagi karyawan terhadap perusahaan yang dijadikan acuan perbaikan dalam
yang sakit. pengelolaan karyawan serta kebijakan yang terkait karyawan.
Untuk mendukung pemahaman karyawan atas seluruh Pada tahun 2017, nilai Employee Engagement Perseroan
kebijakan perusahaan terkait hak dan kewajiban karyawan adalah 82.50%, mengalami kenaikan dari nilai tahun
maka hubungan karyawan akan tetap mengintensifkan sebelumnya sebesar 3,13%, nilai Employee Engagement pada
kegiatan sosialisasi dalam berbagai bentuk yaitu: tahun sebelumnya sebesar 80%. Angka ini menunjukkan
1. HR Monthly Meeting bahwa sebesar 82,50% Karyawan Bank telah merasakan
2. HR Sharing kepuasan sebagai bagian dari Perseroan dan merasa terikat
secara emosional dengan perusahaan.
Grafik Nilai Employee Engagement Selain pembentukan Serikat Pekerja, untuk menjalin
Bank Bukopin tahun 2016-2017 keharmonisan Bank dan Serikat pekerja, disusun Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) yang telah disahkan oleh Kementerian
80,00% 82,50% Ketenagakerjaan RI Direktorat Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
No. KEP. 115/PHIJSK-PK/PKB/VII/2017 tanggal 26 Juli
2017. Sebagai perwujudan kesepakatan yang tertuang
dalam Perjanjian Kerja Bersana, Bank dan Serikat Pekerja
senantiasa melakukan rapat koordinasi rutin bulanan
untuk membahas kebijakan-kebijakan perusahaan terbaru.
Perjanjian Kerja Bersama tersebut akan diperbaharui setiap
2 tahun dan akan dilakukan perundingan untuk menciptakan
pembaruan Perjanjian Kerja Bersama pada tahun 2019.
Selain program yang diberikan kepada karyawan yang telah purnabhakti, Perseroan
mempunyai program pensiun yang dilaksanakan sejak karyawan masih aktif bekerja
yaitu antara lain:
• Tunjangan Jaminan Pensiun;
• Tunjangan Hari Tua; dan
• Dana Pensiun yang diberikan secara proporsional berdasarkan masa kerja.
Tabel Jumlah Karyawan yang mendapatkan Koin Emas dan Asuransi Kesehatan tahun
2016-2017
Jumlah Karyawan 2017 2016
Penerima Koin Emas 69 karyawan 42 karyawan
Pada tahun 2017, Perseroan telah melakukan kajian penetapan usia pensiun normal
karyawan yang semula 55 (lima puluh lima) tahun menjadi 56 (lima puluh enam) tahun
yang efektif diberlakukan pada tanggal 01 Januari 2018.
Perbaikan dan pengembangan terus menerus akan dilakukan untuk lebih meningkatkan
kualitas pengelolaan karyawan.
STRATEGI PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA 2018
Adanya perubahan workforce yang semakin didominasi oleh generasi milenial, maka
Perseroan akan terus menyempurnakan kebijakan pengelolaan SDM, strategi pemenuhan
karyawan, menjaga hubungan industrial yang harmonis antara karyawan dan Bank, serta
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, kondusif, dan produktif.
Komposisi karyawan Perseroan tahun 2017 dilihat dari level karyawan dengan level nonstaff yang berjumlah sebesar
organisasi di dominasi oleh karyawan dengan kelas jabatan 596 Orang, jumlah tersebut menurun sebesar 2,77%.
staff yaitu sebesar 82,39% atau sebanyak 4.660 Orang, Tabel komposisi karyawan Perseroan berdasarkan Level
jumlah tersebut menurun sebesar 6,97% dibandingkan Organisasi dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada
dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 5.009 Laporan Tahunan ini.
Orang. Sedangkan kontributor terbesar kedua ditempati oleh
Pada 2017, karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma sebanyak 676 Orang, jumlah karyawan pada jenjang ini
dan Sarjana masih mendominasi komposisi karyawan juga mengalami penurunan sebesar 6,76% dibandingkan
Perseroan yaitu sebesar 85,15% dengan jumlah sebanyak jumlah karyawan di tingkat yang sama pada tahun 2016.
4.816 Orang, namun demikian jumlah tersebut menurun
sebesar 5,61% jika dibandingkan 2016 yang berjumlah 5.102 Tabel komposisi karyawan Perseroan berdasarkan Tingkat
Orang. Selanjutnya, sebesar 11,95% komposisi karyawan Pendidikan dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada
merupakan lulusan SMA (Sederajat) dengan jumlah Laporan Tahunan ini.
Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, di 2017 komposisi jumlah karyawan kontrak mengalami penurunan yang cukup
pegawai berdasarkan status kepegawaian masih didominasi signifikan sebesar 29,11%.
oleh karyawan Tetap yaitu sebesar 84,10% sedangkan
jumlah karyawan Kontrak tercatat sebesar 15,72%. Jumlah Tabel komposisi karyawan Perseroan berdasarkan Status
karyawan Tetap meningkat sebesar 0,85% dari 4.727 Orang Kepegawaian dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada
di 2016 menjadi sebanyak 4.767 Orang di 2017. Sedangkan Laporan Tahunan ini.
Pada 2017, komposisi jumlah karyawan Perseroan jika Sejalan dengan penurunan jumlah karyawan Perseroan
dilihat berdasarkan jenjang usia, didominasi oleh karyawan secara total, jumlah karyawan dengan rentang usia di bawah
dengan kelompok rentang usia 25-30 tahun yaitu sebanyak 25 tahun dan 25-30 tahun juga mengalami penurunan yang
1.783 karyawan atau sebesar 31,52% kemudian diikuti oleh signifikan yaitu masing-masing turun sebesar 33,68% dan
kelompok karyawan dengan rentang usia 30-35 tahun 6,11%. Sedangkan rentang usia 30-35 tahun menurun
sebesar 21,13%. sebesar 0,25% dari tahun 2016. Tabel komposisi karyawan
Perseroan berdasarkan Rentang Usia dapat dilihat di bagian
Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Pada 2017, komposisi karyawan dengan masa kerja kurang Tabel komposisi karyawan Perseroan berdasarkan Masa
dari 5 tahun masih mendominasi dengan jumlah sebanyak Kerja dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada Laporan
2.763 orang atau sebesar 48,85%, diikuti oleh grup karyawan Tahunan ini.
dengan masa kerja 5-10 tahun sebanyak 1.060 orang atau
sebesar 18,74%. Penurunan jumlah karyawan paling besar
terjadi pada karyawan dengan rentang masa kerja 20-35
tahun yaitu sebesar 15,45%.
Jumlah karyawan Perseroan jika dilihat berdasarkan Tabel komposisi karyawan Perseroan berdasarkan Status
jenis kelamin menunjukkan angka komposisi yang hampir Gender dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada
berimbang antara karyawan wanita dan pria. Di 2017, Laporan Tahunan ini.
komposisi jumlah karyawan wanita tercatat sebesar 40,26%
atau berjumlah sebanyak 2.277 Orang, sementara karyawan
pria sebesar 59,74% atau berjumlah sebanyak 3.379 Orang.
TEKNOLOGI
INFORMASI
286 Laporan Tahunan 2017 | PT Bank Bukopin Tbk
Kiles Laporan Dewan Profil Analisis dan Sumber Teknologi Tata Tanggung Lampiran
Kinerja Komisaris Perusahaan Pembahasan Daya Informasi Kelola Jawab Sosial
dan Direksi Manajemen Manusia Perusahaan Perusahaan
TEKNOLOGI INFORMASI
Sistem Teknologi Informasi (TI) Perseroan memiliki sasaran arsitektur guna menunjang
core bisnis Perseroan menuju Digital Banking. Sasaran arsitektur tersebut dibentuk oleh 3
bagian pokok utama kegiatan bisnis yang berjalan, yaitu:
1. Exploration Land, dalam bagian ini semua data (big data) dikumpulkan dan diolah
menjadi sebuah informasi yang kemudian akan disajikan untuk berbagai keperluan
bisnis, operasional, manajerial, maupun strategi perusahaan.
2. Service Land, data yang telah disediakan dan diolah kemudian diproses melalui channel
informasi yang diproses dalam area Omni Channel, yang kemudian menghasilkan
informasi yang digunakan untuk kebutuhan regulator dan Utility Systems yaitu sistem
informasi otomasi perkantoran.
3. Experience Land, bagian ini memiliki andil dalam menyimpan dan mengelola berbagai
fungsi yang digunakan bersama oleh berbagai channel untuk kemudian memberikan
feedback berupa informasi dan pengalaman pengguna layanan Bank Bukopin melalui
berbagai channel transaksi.
T eknologi Informasi (TI) Perseroan dikelola oleh Satuan Kerja Teknologi Informasi yang berada di bawah supervisi
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi. Satuan Kerja Teknologi Informasi dipimpin oleh seorang General Manager
yang membawahi 3 (tiga) Divisi yaitu Divisi Strategi TI dan Aliansi Bisnis, Divisi Pembangunan TI, dan Divisi Dukungan dan
Operasi. Adapun struktur pengelola TI Perseroan adalah sebagai berikut:
Fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing unit kerja diuraikan sebagai berikut.
Unit Kerja Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab
Divisi Strategi TI dan Aliansi Bisnis Bertanggung jawab dalam merumuskan strategi, kebijakan, arsitektur, standar
kualitas Teknologi Informasi (TI), dan Project Management TI untuk memastikan
tersedianya strategi, rencana, kebijakan, prosedur, standar, dan pelayanan
TI yang dapat menunjang kebutuhan dan perkembangan Perseroan dengan
memenuhi tuntutan manajemen risiko dan pengamanan yang ditetapkan.
Divisi Pengembangan TI Bertanggung jawab dalam mengembangkan program aplikasi baik atas
permintaan user maupun atas inisiatif internal untuk memastikan terpenuhinya
kebutuhan aplikasi komputer yang terjamin kehandalannya di dalam ruang
lingkup Perseroan.
Divisi Dukungan dan Operasi Bertanggung jawab dalam pengelolaan operasional semua Komputer
(Produksi & Disaster Recovery Center/ DRC) dan semua infrastruktur agar
dapat beroperasi dengan baik guna memastikan beroperasinya komputer
dengan tingkat ketersediaan pelayanan yang tinggi dalam rangka mendukung
kelangsungan bisnis Perseroan.
INFORMATION TECHNOLOGY
GOVERNANCE
Dalam menjalankan setiap aktivitas penyelenggaran • Prinsip 4 – Mendapat manfaat maksimum dengan biaya
Teknologi Informasi, Perseroan selalu mengacu pada prinsip dan risiko rendah
IT Governance demi kelangsungan tata kelola Teknologi TI sebagai tulang punggung inovasi dan operasional
Informasi (TI) perusahaan yang baik. Hal tersebut mengacu Perseroan tidak boleh menjadi beban melalui kontribusi
pada prinsip-prinsip sebagai berikut: biaya yang besar dan menjadi sumber risiko. Ragam
• Prinsip 1 – Akses informasi yang luas teknologi dan mode investasi saat ini memberikan
Informasi harus dapat dimanfaatkan secara luas peluang yang sangat besar bagi Perseroan untuk
oleh seluruh pemangku kepentingan Perseroan baik memanfaatkan teknologi secara maksimum dengan
internal maupun eksternal sesuai dengan hak aksesnya. biaya yang sesuai dengan kemampuan finansial
Informasi digunakan oleh pihak yang berhak untuk Perseroan. Namun hal ini bukan berarti pembangunan
melakukan tugas dan mencapai tujuan organisasi dan penyelenggaraan TI hanya didasari pada harga
secara luas. murah namun harus mengutamakan total cost of
• Prinsip 2 – TI dan bisnis yang selaras ownership yang mencakup faktor biaya akuisisi awal,
Pengembangan TI dan bisnis dilakukan bersama untuk biaya operasional, biaya pengembangan, biaya pelatihan/
saling memberikan masukan, saling melengkapi dan edukasi, dan sebagainya.
meniadakan potensi ketidakselarasan pengembangan. • Prinsip 5 – Memanfaatkan praktik terbaik di Industri
Perbedaan arah pengembangan bisnis dan TI Banyak tersedia praktik terbaik dalam Industri TI
berdampak langsung terhadap fleksibilitas Perseroan yang dikembangkan oleh berbagai institusi dengan
menanggapi perubahan pasar, khususnya pasar ritel mengumpulkan pengalaman bertahun-tahun dari
yang sangat sensitif terhadap inovasi. Keberadaan unit berbagai pelaku industri. Praktik terbaik ini memberikan
IT dan kemampuan penyediaan layanan IT seharusnya kesempatan bagi Perseroan untuk belajar dan
meningkatkan daya saing usaha, namun hal ini memanfaatkan pengalaman berbagai perusahain di
tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh sasaran dunia dan diterapkan untuk percepatan peningkatan
pengembangan bisnis yang dikomunikasikan kepada maturitas pengembangan dan pengelolaan TI.
unit TI secara berkala. • Prinsip 6 – Memastikan kelangsungan kegiatan usaha
• Prinsip 3- Modernisasi TI berkesinambungan Kegiatan usaha Perseroan tergantung dengan
Arah dan bentuk usaha saat ini sangat dipengaruhi ketersediaan layanan TI. Akibatnya, TI menjadi kontributor
oleh kemampuan teknologi informasi. Tidak sedikit risiko operasional Bank. Penyelenggaraan layanan TI
keterlambatan modernisasi TI menurunkan daya saing senantiasa memperhatikan kebutuhan akan penyediaan
usaha bahkan gagal berinovasi. Modernisasi tidak hanya teknologi rangkap (redundant) untuk menghindari single
dibatasi dari sisi perangkat keras atau piranti lunak, point of failure.
namun juga melakukan modernisasi pemanfaatan • Prinsip 7 – Mengendalikan teknologi dan penyedia jasa
teknologi tersebut agar sesuai dengan rancangan dan Ragam teknologi yang tersedia memberikan pilihan
maksud dibangunnya teknologi tersebut. namun juga mendatangkan masalah jika tidak
dilakukan pengendalian dalam proses pemilihan
dan pemanfaatannya. Pertimbangan best of breed
sering menjadi penyebab perusahaan menerapkan
berbagai jenis teknologi terbaik, namun yang didapat
justru sebaliknya, yaitu kompleksitas integrasi
dan pengembangan.
RENCANA PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI
KE DEPAN
Dalam hal Teknologi Informasi (TI) Perseroan memiliki visi
untuk “Menjadi Key Player Penggunaan Teknologi Perbankan
Digital”. Untuk menjadi Key Player dalam memaksimalkan
kemampuan teknologi digital bagi transaksi perbankan
dan sistem pembayaran dengan menyiapkan arsitektur,
infrastruktur dan sumber TI yang mendukung inovasi
layanan baru baik pada branch maupun nonbranch.
A
danya keselarasan dari ketiga aspek governance Governance process terkait dengan proses penerapan prinsip
system yaitu governance structure, governance tata kelola yang baik yang didukung oleh kecukupan struktur
process dan governance outcome merupakan faktor dan infrastruktur tata kelola sehingga menghasilkan outcome
kunci dari efektivitas penerapan corporate governance (tata yang sesuai dengan harapan Pemangku kepentingan. Dengan
kelola). Governance structure meliputi organ Perseroan dan demikian, governance outcome mencerminkan sejauh mana
infrastruktur yang berupa berbagai kebijakan Perseroan. penerapan governance process dan dukungan yang memadai
Organ Perseroan meliputi Direksi, Dewan Komisaris, komite- dari governance structure.
komite, dan satuan kerja Perseroan. Adapun yang termasuk
infrastruktur tata kelola antara lain kebijakan dan prosedur, Komitmen Perseroan dalam menerapkan corportate
sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi governance terlihat dari dimilikinya governance structure
masing-masing struktur organisasi. dan governance process yang efektif, sehingga menghasilkan
governance outcome yang memuaskan, sesuai dengan
harapan para pemangku kepentingan (stakeholders).
GOVERNANCE FRAMEWORK
Komitmen Bank Bukopin dalam menerapkan corporate governance diwujudkan dalam Corporate Governance Framework
sebagai berikut.
Governance Process
Governance Outcome
Alokasi wewenang, tugas dan
Governance Structure tanggung jawab Bank yang efektif:
Pemenuhan
- Organ Utama - Penetapan Strategi dan Sasaran Bank
harapan
- Pemilihan dan pengawasan human
- Organ Pendukung capital yang efektif para pemangku
- Infrastruktur
- Pengelolaan Bank yang profesional kepentingan
- Melindungi kepentingan nasabah,
memenuhi kepentingan pemegang
Corporate Governance saham, dan pemangku kepentingan
lainnya
- Memadukan budaya, kegiatan usaha
dan perilaku dengan tujuan menjalankan
kegiatan usaha yang aman dan sehat,
dengan integritas dan patuh terhadap
peraturan perundang- undangan
Menetapkan fungsi pengendalian
yang efektif
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/
tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/ Perusahaan Terbuka.
SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi perundang-undangan di atas, Bank juga mendasarkan pada
Konglomerasi Keuangan. pedoman-pedoman implementasi GCG sebagai berikut.
6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi oleh Organization for Economic Cooperation and
Konglomerasi Keuangan. Development (OECD);
7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2015 2. ASEAN Corporate Governance Scorecard;
tentang Website Emiten atau Perusahaan Publik. 3. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite
8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 Nasional Kebijakan Governance (KNKG);
tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material 4. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik. oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);
9. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/ 5. Principles for Enhancing Corporate Governance yang
SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision.
Bank Umum.
Internalisasi dari berbagai peraturan perundang-undangan dan pedoman di atas ke dalam kebijakan internal Perseroan
merupakan komitmen dari Dewan Komisaris dan Direksi dan seluruh karyawan. Komitmen Perseroan terhadap penerapan
GCG ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
GOOD CORPORATE
SUSTAINABILITY
PROSES GCG
• Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik
secara berkelanjutan
• Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
• Dewan Komisaris
• Direksi
• Pengungkapan Informasi dan transparansi
Prinsip GCG
Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness
KOMITMEN GCG
NILAI BUDAYA
VISI MISI
PERUSAHAAN
Pada prinsipnya pelaksanaan penerapan GCG di Bank Perseroan, shareholders dan stakeholders. Perseroan
Bukopin berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh Dewan senantiasa melakukan evaluasi penerapan GCG secara
Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan pada setiap berkelanjutan, sehingga penerapan GCG akan selalu
kegiatan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan mengalami peningkatan.
Standar Kualitas
Implementasi GCG
Peningkatan Kualitas
Implementasi GCG Implementasi GCG
dan Benchmarking
Monitoring
Assessment GCG
Implementasi GCG
Bank Bukopin juga menggunakan dasar Pedoman Tata Yang meliputi prinsip:
Kelola Perusahaan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi
Keuangan di tahun 2015 yang tertuang dalam Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 PENERAPAN GOOD
tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagai CORPORATE GOVERNANCE
standar penerapan GCG, yaitu meliputi 5 (lima) aspek yang
diturunkan ke dalam 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh Penerapan dan pengembangan prinsip tata kelola
lima) rekomendasi. Aspek-aspek dan prisip-prinsip tersebut perusahaan yang baik di lingkungan Bank Bukopin dan
adalah sebagai berikut: perusahaan anak bukan sekedar bentuk kepatuhan terhadap
regulasi yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
Aspek 1 dan Bank Indonesia ataupun regulator lainnya yang relevan.
Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Lebih dari itu, penerapan tata kelola yang baik akan sangat
dalam Menjamin Hak-hak Pemegang Saham. mendukung peningkatan nilai perusahaan dan pertumbuhan
berkelanjutan bagi Bank Bukopin.
Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola
Pemegang Saham (RUPS). yang baik menjadi komitmen bersama seluruh organ dan
2. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka jajaran Bank Bukopin yang dijalankan secara konsisten dan
dengan Pemegang Saham atau Investor. berkelanjutan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik
diharapkan dapat lebih mengoptimalkan nilai perseroan bagi
Aspek 2 para pemangku kepentingan, tumbuh secara berkelanjutan,
Fungsi dan Peran Dewan Komisaris yang meliputi prinsip- memiliki daya saing yang tinggi, serta menjadi lembaga
prinsip sebagai berikut: keuangan yang diakui serta dapat memberikan kontribusi
1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan positif kepada industri keuangan dan perekonomian nasional.
Komisaris
2. Meningkatkan kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Penerapan Tata Kelola Perusahaan di Bank Bukopin telah
Jawab Dewan Komisaris. disesuaikan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tentang
Aspek 3 Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan
Fungsi dan Peran Direksi Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015
tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang
Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: telah diimplementasikan dalam 5 (lima) aspek, 8 (delapan)
1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta 25 (dua
2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata
Jawab Direksi. kelola perusahaan yang baik sebagai perusahaan terbuka.
Aspek 4
Partisipasi Pemangku Kepentingan
Aspek 5
Keterbukaan Informasi
Berdasarkan Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat
Edaran OJK No. 32/SE.OJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, pedoman Tata Kelola mencakup 5
(lima) aspek, 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Pedoman Tata Kelola
adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang harus diterapkan Perseroan untuk
mengimplementasikan prinsip tata kelola. Adapun uraian penerapannya, dapat disampaikan, sebagai berikut.
Status: Comply
2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan
Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka Komisaris Perseroan hadir dalam RUPS Tahunan,
hadir dalam RUPS Tahunan. yang dibuktikan dan diadministrasikan oleh Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Bank Bukopin.
Status: Comply
3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Bank Bukopin telah mempublikasikan ringkasan risalah Rapat
Website Perusahaan Terbuka paling Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2016
sedikit selama 1 (satu) tahun. yang diadakan pada tanggal 9 Mei 2017 pada surat kabar
Bisnis Indonesia tanggal12 Mei 2017 dan website Perseroan.
RUPST Perseroan memutuskan pembagian dividen sebesar
30% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2016.
RUPST Perseroan juga menyetujui kembali rencana Perseroan
untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dengan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue).
Status: Comply
Status: Comply
5. Perusahaan Terbuka mengungkapkan Belum ada kebijakan komunikasi yang ditetapkan dan
kebijakan komunikasi Perusahaan diungkapkan Perseroan di Website Perseroan. Namun
Terbuka dengan pemegang saham demikian, Perseroan selalu membuka saluran-saluran
atau investor dalam Website. komunikasi yang baik kepada pemegang saham atau
investor, agar kualitas hubungan antara Perseroan dengan
pemegang saham atau investor dapat terjalin dengan baik.
Status: Comply
II Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris
Prinsip 3 6. Penentuan jumlah anggota Dewan Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi
Memperkuat Komisaris mempertimbangkan efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris.
Keanggotaan dan kondisi Perusahaan Terbuka. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan
Komposisi Dewan Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan
Komisaris perundang - undangan yang berlaku, yang paling kurang
terdiri dari 2 (dua) orang berdasarkan ketentuan peraturan
OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan
kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi
karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan
dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara
Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota
Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi mengganggu
efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris.
Status: Comply
Status: Comply
Prinsip 4 8. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan Sesuai dengan Surat Keputusan No. 004 tahun 2017
Meningkatkan Kualitas penilaian sendiri (Self Assessment) untuk tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris
Pelaksanaan Tugas menilai kinerja Dewan Komisaris. Bank Bukopin tanggal 30 Agustus 2017 bahwa Dewan
dan Tanggung Jawab Komisaris telah memiliki Kebijakan penilaian sendiri
Dewan Komisaris. (Self Assessment) yang telah diuraikan pada bagian
penilaian kinerja dewan komisaris Laporan Tahunan ini.
9. Kebijakan penilaian sendiri (Self Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai
Assessment) untuk menilai kinerja kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan pada bagian
Dewan Komisaris, diungkapkan melalui penilaian kinerja dewan komisaris Laporan Tahunan ini.
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
Status: Comply
10. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait Setiap usulan pengangkatan dan atau pergantian anggota
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris/Direksi kepada RUPS harus memperhatikan
apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan
mendapatkan persetujuan sebagaimana diatur dalam
Surat Keputusan 0727 tahun 2017 tentang Pedoman Tata
Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Bank
Bukopin tanggal 10 Februari 2017. Dijelaskan dalam
ketentuan bahwa anggota Komisaris/Direksi tidak boleh
pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan Negara dan atau sektor keuangan.
Status: Comply
Status: Comply
III Aspek 3: Fungsi dan Peran Direksi
Prinsip 5 12. Penentuan jumlah anggota Direksi Khususnya yang diatur dalam pasal 4 ayat 1 bahwa Jumlah
Memperkuat mempertimbangkan kondisi anggota Direksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
Keanggotaan dan Perusahaan Terbuka serta efektifitas Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahun
Komposisi Direksi. dalam pengambilan keputusan. Buku 2015 dan RUPS Luar Biasa tanggal 28
April 2016, Susunan Direksi terdiri dari:
1. Glen Glenardi (Direktur Utama);
2. Mikrowa Kirana (Direktur Komersial);
3. Adhi Brahmantya (Direktur Pengembangan Bisnis dan TI);
4. Irlan Suud (Direktur Manajemen Risiko,
Kepatuhan dan PSDM);
5. Setiawan Sudarmaji (Direktur Pelayanan dan Operasi);
6. Heri Purwanto (Direktur Retail); dan
7. Eko Rachmansyah Gindo (Direktur
Keuangan dan Perencanaan).
Status: Comply
13. Penentuan komposisi anggota Direksi Seluruh Anggota Direksi memiliki kompetensi yang
memperhatikan, keberagaman memadai dan relevan dengan jabatannya untuk
keahlian, pengetahuan, dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu
pengalaman yang dibutuhkan. mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan observasi terhadap Curriculum Vitae
anggota Direksi, terlihat bahwa Direksi memiliki
integritas dan kompetensi yang mendukung pelaksanaan
tugasnya sebagai Direksi Perseroan. Hal tersebut
salah satunya terungkap dengan adanya rekam
jejak jenjang karir yang jelas di Perseroan dan keikutsertaan
dalam berbagai pelatihan maupun sertifikasi.
Status: Comply
14. Anggota Direksi yang membawahi bidang Laporan Keuangan Perseroan disusun dengan mengacu
akuntansi atau keuangan memiliki keahlian pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di
dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi. Indonesia dan telah ditandatangani oleh Direksi Perseroan.
Status: Comply
Status: Comply
16. Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) Kebijakan Self Assessment atas kinerja Direksi
untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan telah diungkapkan pada bagian Penilaian
melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka. Kinerja Direksi Laporan Tahunan ini.
Status: Comply
17. Direksi mempunyai kebijakan terkait Kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi
pengunduran diri anggota Direksi apabila diatur dalam Surat Keputusan 0727 tahun 2017 tentang
terlibat dalam kejahatan keuangan. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance) PT Bank Bukopin tanggal 10 Februari 2017.
Bank Bukopin juga mengacu kepada Pasal 31 Peraturan
Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum
yang menyatakan bahwa Pemberhentian dan/atau
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pemberhentian
dan/atau pengunduran diri efektif, disertai dengan
alasan pemberhentian dan/atau pengunduran diri.
Status: Comply
IV Aspek 4 : Partisipasi Pemangku Kepentingan
Prinsip 7 18. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Belum ada kebijakan untuk mencegah terjadinya
Meningkatkan untuk mencegah terjadinya insider trading. insider trading. Namun dalam mempersiapkan
Aspek Tata Kelola dokumen publikasi selama ini, informasi telah
Perusahaan melalui dilokalisir dengan ketat di Divisi-Divisi terkait.
Partisipasi Pemangku
Kepentingan. Status: Comply
19. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Bank Bukopin telah memiliki kebijakan antifraud dan
anti korupsi dan antifraud. kebijakan lainnya terkait dengan anti korupsi diantaranya
yaitu Surat Keputusan No. 2187 Tahun 2017 tentang
Pedoman Whistle Blowing System Bank Bukopin tanggal 18
Desember 2017 dan Surat Keputusan No. 028 tahun 2012
tentang Penerapan Strategi Antifraud Bank Bukopin tanggal
19 Januari 2012 (sekarang sedang dalam tahap revisi).
Status: Comply
Status: Comply
21. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Perseroan telah memiliki Kebijakan tentang
tentang pemenuhan hak-hak kreditur. pemenuhan hak-hak kreditur. Secara umum,
pemenuhan hak-hak Kreditur sebagai berikut.
• Perseroan memastikan bahwa pembayaran bunga
dan pokok pinjaman dilakukan tepat waktu;
• Perseroan memastikan bahwa seluruh persyaratan
dalam perjanjian pinjaman terpenuhi.
Status: Comply
22. Perusahaan Terbuka memiliki Perseroan telah memiliki pedoman berupa Surat Keputusan
kebijakan sistem whistleblowing. No. 2187 Tahun 2017 tentang Pedoman Whistle Blowing
System Bank Bukopin tanggal 18 Desember 2017.
Status: Comply
23. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Bank Bukopin sudah memiliki kebijakan terkait dengan
pemberian insentif jangka panjang pemberian insentif jangka panjang dan mekanisme
kepada Direksi dan karyawan yaitu Surat Keputusan No. 007 Tahun 2017 tanggal 30
Agustus 2017 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Remunerasi dan Nominasi dan Surat Keputusan
No. 1805 Tahun 2016 tanggal 22 Desember 2016
tentang Kebijakan Remunerasi PT Bank Bukopin Tbk.
Status: Comply
V Aspek 5 : Keterbukaan Informasi
Prinsip 8 24. Perusahaan Terbuka memanfaatkan Selain dengan menggunakan Website Perseroan, dalam
Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara melakukan keterbukaan informasi, Perseroan menggunakan
Pelaksanaan lebih luas selain Website sebagai media lain seperti koran dan web Bursa Efek Indonesia.
Keterbukaan Informasi. media keterbukaan informasi.
Status: Comply
25. Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka Bank Bukopin setiap bulan melaporkan kepemilikan
mengungkapkan pemilik manfaat akhir saham di atas 5% kepada Otoritas Bursa dan telah
dalam kepemilikan saham Perusahaan diungkapkan pada Laporan Tahunan ini.
Terbuka paling sedikit 5% (lima persen),
selain pengungkapan pemilik manfaat Status: Comply
akhir dalam kepemilikan saham
Perusahaan Terbuka melalui pemegang
saham utama dan pengendali.
2. Governance Process
Penilaian governance process bertujuan untuk menilai Self Assessment meliputi 11 (sebelas) penilaian pelaksanaan
efektivitas proses pelaksanaan prinsip GCG yang GCG yang meliputi:
didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
tata kelola Perseroan sehingga menghasilkan outcome 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
yang sesuai dengan harapan stakeholders. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
3. Governance Outcome 4. Penanganan benturan kepentingan.
Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai 5. Penerapan fungsi kepatuhan.
kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders 6. Penerapan fungsi audit internal.
yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG 7. Penerapan fungsi audit ekstern.
yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
tata kelola Perseroan. Yang termasuk dalam outcome pengendalian intern.
mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
lain yaitu: penyediaan dana besar (large exposure).
• Kecukupan transparansi laporan; 10. Transparansi kondisi keuangan dan nonkeuangan Bank,
• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan
• Perlindungan konsumen; pelaporan internal.
• Obyektivitas dalam melakukan assessment/audit; 11. Rencana Strategis Bank.
• Kinerja bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan
permodalan; dan/atau PIHAK YANG MELAKUKAN ASSESSMENT
• Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap Proses penilaian Self Assessment tata kelola Bank Bukopin
ketentuan yang berlaku dan penyelesaian melibatkan seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja
permasalahan yang dihadapi bank seperti fraud, yang terkait dengan faktor penilaian tata kelola dimaksud.
pelanggaran BMPK, pelanggaran ketentuan terkait
laporan bank kepada regulator.
SKOR PENILAIAN
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan wajib melakukan penilaian sendiri (Self Assessment) atas
pelaksanaan GCG. Hasil GCG Self Assessment selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Adapun program GCG yang telah disusun oleh Divisi Kepatuhan, dalam rangka peningkatan
kualitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat penyesuaian dan pemenuhan fungsi, struktur dan infrastruktur untuk
menunjang implementasi pelaksanaan GCG diseluruh jenjang organisasi Perseroan.
2. Mewujudkan budaya patuh dengan melakukan program GRC (Governance, Risk and
Compliance) pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Perseroan, yang
dijelaskan dengan tujuan dan target Perseroan.
3. Meningkatkan peran dan fungsi entitas utama dengan penguatan tata kelola perusahaan
dan memastikan pelaksanaan tata kelola bagi perusahaan anggota konglomerasi
keuangan Bank Bukopin.
4. Memperkuat peran dan fungsi jajaran 2nd line of defense serta meminimalisir terjadinya
noncompliance event dan memperkecil potensi denda yang timbul sebagai salah satu
wujud risiko kepatuhan
B
erdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas nilai-nilai perusahaan.
(UU PT), Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam melaksanakan kepengurusan Bank Bukopin,
Sistem kepengurusan menganut sistem dua badan (two Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efektif.
tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan
memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai kepenasehatan, Dewan Komisaris didukung oleh organ
fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam penunjang seperti Komite Audit, Komite Nominasi dan
anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun Remunerasi, Komite Pemantau Risiko serta Komite Tata
demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk Kelola Terintegrasi. Struktur organ perusahaan Bank Bukopin
memelihara kesinambungan usaha Bank dalam jangka adalah sebagai berikut.
panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi
Komite Audit
Rapat Umum Pemegang Saham
Komite Pemantau
Risiko
Dewan Komisaris
KETENTUAN KUORUM
Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila PENYELENGGARAAN RUPS
dihadiri oleh pemegang saham uang mewakili lebih dari ½ RUPS Bank Bukopin terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS
(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak Luar Biasa. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS
suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. Dalam dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS
hal kuorum sebagaimana dimaksud tidak tercapai maka Tahunan maupun RUPS Luar Biasa (RUPS LB). Pada tahun
diadakan panggilan RUPS kedua. RUPS kedua adalah sah 2017, Bank telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS
dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila Tahunan pada tanggal 9 Mei 2017.
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakilil sedikitnya
1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
RUPS Tahunan 2017 yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut.
Tindak lanjut
Akan dimintakan kembali persetujuan pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2017.
Agenda Rapat Ketujuh
Perubahan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 April 2016
khusus untuk efektif pengangkatan Sdr. Luky Alfirman sebagai Komisaris Perseroan.
Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat:
Tidak ada pertanyaan dan/atau memberikan pendapat dari para pemegang saham yang hadir dalam rapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 7.827.849.052 saham (100,00%)
Tidak Setuju : -
Abstain : -
Keputusan
Menyetujui untuk mengubah Keputusan RUPSLB tanggal 28 April 2016 yaitu mengangkat Sdr. Luky Alfirman sebagai Komisaris Perseroan mewakili
unsur Pemerintah Republik Indonesia yang berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya Keputusan Uji Kemampuan
dan Kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas Jasa Keuangan untuk masa jabatan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Tindak lanjut
Dewan Komisaris pada tanggal 9 Juni 2016 telah menetapkan besaran gaji, honorarium, dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi.
Agenda Rapat Kedelapan
Laporan Penggunaan Dana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017.
Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat:
Tidak ada pertanyaan dan/atau memberikan pendapat dari para pemegang saham yang hadir dalam rapat
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : -
Tidak Setuju : -
Abstain : -
Keputusan
Mengingat Agenda kedelapan ini merupakan Agenda yang bersifat Laporan atas Penggunaan Dana Penawaran Umum Berkelanjutan
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017, dengan demikian tidak diambil keputusan.
Tindak lanjut
Mengingat Agenda kedelapan ini merupakan Agenda yang bersifat Laporan atas Penggunaan Dana Penawaran Umum Berkelanjutan
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017, dengan demikian tidak diambil keputusan.
RUPS Tahunan 2016 yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut.
Berikut rekapitulasi kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS Luar Biasa Tahun 2016.
7. Dewan Komisaris wajib melakukan penilaian sendiri (Self c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris langsung maupun tidak langsung atas tindakan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku. pengurusan yang mengakibatkan kerugian.
8. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul
menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari atau berlanjutnya kerugian tersebut.
satuan kerja audit intern Perseroan, auditor ekstern,
hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau WEWENANG DEWAN KOMISARIS
hasil pengawasan otoritas lain. Dewan Komisaris berwenang untuk:
9. Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada Otoritas 1. Memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan
Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan
sejak ditemukan: uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah
bidang keuangan dan perbankan. dijalankan oleh Direksi.
b. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat 2. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman
membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai
10. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang oleh Perseroan. Meminta keterangan/penjelasan dari
cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala
secara optimal. persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.
11. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya dan akan dijalankan oleh Direksi.
sesuai dengan kewenangannya sebagaimana 3. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
anggaran Dasar. Rapat Dewan Komisaris.
12. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas 4. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
dan tanggung jawab, Dewan Komisaris wajib membentuk dengan ketentuan Anggaran Dasar.
paling sedikit: 5. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan
a. Komite Audit. Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata
b. Komite Pemantau Risiko. Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan dan komite
c. Komite Remunerasi dan Nominasi. lainnya jika dianggap perlu dengan memperhatikan
d. Komite Tata Kelola Terintegrasi. ketentuan yang berlaku.
e. Komite Lainnya jika yang diwajibkan oleh 6. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
peraturan perundangan. jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika
13. Pengangkatan anggota komite wajib dilakukan oleh dianggap perlu dan dengan memperhatikan ketentuan
Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. yang berlaku.
14. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang 7. Melakukan tindakan pengurus Perseroan dalam keadaan
telah dibentuk menjalankan tugas secara efektif. tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
15. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggungjawab ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang 8. Menghadiri rapat Dewan Komisaris dan memberikan
disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota pandangan-pandangan terhadap hal-hal
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya. yang dibicarakan.
16. A n g g o t a D e w a n K o m i s a r i s t i d a k d a p a t 9. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan apabila sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dapat membuktikan: perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan keputusan RUPS.
atau kelalaiannya.
b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik,
penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
Keterangan:
Adapun pembagian fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagai berikut.
Keterangan:
Jenis
Nama Jabatan Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Margustienny Komisaris 60 Tahun Perempuan Meraih gelar Sarjana Beliau pernah menduduki Bidang
Oemar Ali Independen di bidang Ekonomi berbagai jabatan penting Keuangan
dari Sekolah Tinggi diantaranya sebagai Kepala
Akuntansi Negara (STAN) Bidang Sistem Akuntansi
pada tahun 1987 dan Direktorat Jenderal
memperoleh gelar Master Perbendaharaan, Kementerian
of Business Administration Keuangan (2004-2010),
dari University of kemudian sebagai Pemimpin
Colorado at Denver, Badan Layanan Umum Pusat
USA pada tahun 1997. Pembiayaan Perumahandi
Kementerian Perumahan
Rakyat (2010-2011).
Parikesit Komisaris 66 Tahun Laki-laki Meraih gelar Sarjana Beliau pernah menduduki Bidang
Suprapto Independen di bidang Ekonomi dari berbagai jabatan di Keuangan
Sekolah Tinggi Manajemen Kementerian Negara BUMN
Industri pada tahun antara lain sebagai Deputi
1980, memperoleh Bidang Usaha Jasa (2010-
gelar Magister Ekonomi 2012), dan sebagai Tenaga
dari Indiana University/ Perbantuan Jasa (2012-2014).
USA pada tahun 1990
dan memperoleh gelar
Magister Ekonomi dari
University of Notre Dame/
USA pada tahun 1995.
Mulia Panusunan Komisaris 66 Tahun Laki-laki Gelar Sarjana di bidang Beliau pernah menjabat Bidang
Nasution* Independen Kebandaharaan Umum di Departemen Keuangan Keuangan
dari Institut Ilmu Keuangan antara lain sebagai Sekretaris
(IIK) pada tahun 1980, Jenderal (2005-2011), dan
memperoleh gelar sebagai Staf Khusus Menteri
Magister Administrasi Keuangan Bidang Perumusan
Publik dari Universitas Kebijakan Fiskal (2011-2012),
Paris 2 pada tahun 1985, Beliau juga pernah menduduki
dan memperoleh gelar jabatan sebagai Anggota
Doktor Keuangan Negara Dewan Pengawas di RS Cipto
dari Universitas Paris Mangunkusumo (2011-2015).
2 pada tahun 1989.
Luky Alfirman** Komisaris 46 Tahun Laki-laki Meraih gelar Sarjana di Beliau pernah menduduki Bidang
bidang Teknik Industri berbagai jabatan di Direktorat Keuangan
dari InstitutTeknologi Jenderal Pajak, Kementerian
Bandung pada tahun 1988, Keuangan, antara lain sebagai
memperoleh gelar Master Kepala Sub Direktorat
of Art in Economics dari Manajemen Transformasi,
University of Colorado, Direktorat Transformasi
US pada tahun 1994. Proses Bisnis, Kepala Project
memperoleh gelar Doktor Implementation Unit (PIU)
di bidang Ekonomi dari - Project of Indonesian Tax
University of Colorado, Administration Reform (PINTAR)
US pada tahun 2000. (2010-2011), selanjutnya beliau
menjabat di Badan Kebijakan
Fiskal, Kementerian Keuangan
sebagai Kepala Pusat Kebijakan
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (2011), dan
Kepala Pusat Kebijakan
Ekonomi Makro (2012-2015).
Keterangan:
Nama Jabatan
Karya Budiana Komisaris Utama Independen
Deddy S. A. Kodir Komisaris
Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris
Margustienny Oemar Ali Komisaris Independen
Parikesit Suprapto Komisaris Independen
PERIODE 9 MEI – 9 JUNI 2017 Komisaris Perseroan setelah diperolehnya Keputusan Uji
Pada RUPS Tahunan tanggal 9 Mei 2017, RUPS menyetujui Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas
untuk mengubah Keputusan RUPSLB tanggal 28 April Jasa Keuangan.
2016 yaitu mengangkat Saudara Luky Alfirman sebagai
Komisaris Perseroan yang berlaku efektif sejak ditetapkan Sehingga, Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris
oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kepatutan Perseroan periode 9 Mei 2017–9 Juni 2017 berjumlah 6
dan kelayakan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan (enam) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama
dan berlaku efektifnya pengangkatan Saudara Mulia Independen, 3 (tiga) orang Komisaris dan 2 (dua) orang
Panusunan Nasution sebagai Komisaris Independen Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris
menjadi mengangkat Saudara Luky Alfirman sebagai berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Bukopin.
Nama Jabatan
Karya Budiana Komisaris Utama Independen
Deddy S. A. Kodir Komisaris
Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris
Margustienny Oemar Ali Komisaris Independen
Parikesit Suprapto Komisaris Independen
Luky Alfirman Komisaris
PERIODE 9 JUNI – 31 DESEMBER 2017 Perseroan periode 9 Juni-31 Desember 2017 berjumlah 7
Pada tanggal 9 Juni 2017, Saudara Mulia Panusunan Nasution (tujuh) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama
telah efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Independen, 3 (tiga) orang Komisaris dan 3 (tiga) orang
Perseroan setelah menjalani masa tunggu (cooling off). Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris
Sehingga, Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Bukopin.
Nama Jabatan
Karya Budiana Komisaris Utama Independen
Deddy S. A. Kodir Komisaris
Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris
Nama Jabatan
Margustienny Oemar Ali Komisaris Independen
Parikesit Suprapto Komisaris Independen
Mulia Panusunan Nasution Komisaris Independen
Luky Alfirman Komisaris
HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS • Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
Kriteria hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan dengan anggota Komisaris lainnya; dan
Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali meliputi: • Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Direksi lainnya.
• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris,
Dewan Komisaris. dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat sebagaimana
• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan tabel di bawah ini:
Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Keterangan:
KEBIJAKAN RANGKAP JABATAN DEWAN Tidak termasuk rangkap jabatan dalam hal:
KOMISARIS DAN PENERAPANNYA 1. Anggota Dewan Komisaris menjabat sebagai anggota
Dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif
anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan rangkap yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu)
jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris Perusahaan Anak bukan Perseroan yang dikendalikan
atau Pejabat Eksekutif: oleh Perseroan.
1. Pada lembaga keuangan atau perusahaan keuangan, 2. Komisaris NonIndependen menjalankan tugas fungsional
baik bank maupun bukan bank. dari Pemegang Saham Perseroan yang berbentu badan
2. Pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan keuangan atau hukum pada kelompok usaha Perseroan.
perusahaan bukan keuangan, baik yang berkedudukan 3. Anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada
di dalam maupun di luar negeri. organisasi atau lembaga nirlaba.
4. Tugas dalam jabatan dan fungsi dapat dilaksanakan
sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota
Dewan Komisaris Perseroan.
Keterangan:
Keterangan:
KOMISARIS INDEPENDEN
Komposisi anggota Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik yang mengatur bahwa
paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Jumlah
Komisaris per 31 Desember 2017 berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari 4 (empat) orang Komisaris Independen dan
3 (tiga) orang Komisaris. Dengan demikian komposisi Komisaris Independen adalah 57% dari seluruh jumlah Dewan
Komisaris. Jumlah tersebut telah memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Komisaris Independen
No. Kriteria Komisaris Independen Margustienny Parikesit Mulia Panusunan
Karya Budiana
Oemar Ali Suprapto Nasution
1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai √ √ √ √
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu
6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan
kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau
Perusahaan Publik pada periode berikutnya.
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak √ √ √ √
langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan √ √ √ √
Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham
utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung √ √ √ √
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Alamat :
Jabatan :
Nama perusahaan :
Nomor telepon perusahaan :
1. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan saya untuk bertindak independen sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
2. Apabila dikemudian hari, saya ditemukan memiliki hubungan-hubungan sebagaimana dimaksud pada butir 1
di atas, maka saya bersedia untuk diganti.
Demikian persyaratan independensi saya, yang telah saya buat dengan sebenar-benarnya.
RAPAT DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris secara berkala wajib mengadakan rapat
Setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan bersama paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
melalui rapat Dewan Komisaris dengan memperhatikan Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota
ketentuan yang berlaku. Dewan Komisaris wajib mengadakan Dewan Komisaris secara fisik paling sedikit 2 (dua) kali
rapat secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) dalam 1 (satu) tahun. Dalam hal Komisaris NonIndependen
bulan, atau Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap tidak dapat menghadiri rapat Dewan Komisaris secara fisik,
waktu bilamana dipandang perlu oleh Komisaris Utama maka dapat menghadiri rapat Dewan Komisaris melalui
atau 2 (dua) orang atau lebih anggota Dewan Komisaris sarana teknologi telekonferensi.
lainnya atau oleh Direksi. Selain hal tersebut Direksi bersama
Rapat Dewan Komisaris selama 2017 dilaksanakan sebanyak 29 (dua puluh sembilan) kali. Sedangkan, Rapat Gabungan
Dewan Komisaris dengan Direksi selama 2017 dilaksanakan sebanyak 17 (tujuh belas) kali. Adapun frekuensi Kehadiran
Rapat Dewan dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sebagai berikut.
Keterangan:
Keterangan:
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
KRITERIA EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS KRITERIA EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS
Kinerja Dewan Komisaris yang dilaporkan kepada pemegang Sama halnya dengan penilaian terhadap faktor pelaksanaan
saham melalui RUPS dinilai berdasarkan kriteria-kriteria GCG, pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris
yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung disusun dalam suatu governance system yang dikelompokkan
jawab Dewan Komisaris yang mencakup aspek struktur, menjadi 3 bagian penilaian yakni governance structure,
operasional, pengarahan, pengawasan dan pelaporan serta governance process serta governance outcome.
pencapaian realisasi Program Kerja/Rencana Kerja Tahunan
Dewan Komisaris tahun 2017. PIHAK YANG MELAKUKAN ASSESSMENT
Pelaksanaan assessment dilaksanakan oleh Compliance
PIHAK YANG MELAKUKAN ASSESSMENT Group sebagai satuan kerja yang melaksanakan penilaian
Pihak yang melakukan assessment atas kinerja Dewan terhadap faktor pelaksanaan GCG di Perseroan.
Komisaris yaitu Pemegang Saham dalam RUPS.
HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS
HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS Adapun hasil self assessment GCG Bank Bukopin pada
Untuk Tahun 2017, Dewan Komisaris telah menyusun Rencana tahun 2017 untuk periode penilaian tahun 2016, adalah
Kerja Tahunan Dewan Komisaris dengan memperhatikan Komposit 2 (Baik). Hal ini tercermin dari pemenuhan yang
tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sesuai sangat memadai atas prinsip-prinsip GCG dan tidak terdapat
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. kelemahan dalam penerapan prinsip GCG yang bersifat
Dewan Komisaris telah menggunakan Rencana Kerja signifikan untuk parameter Dewan Komisaris.
Tahunan Dewan Komisaris tersebut sebagai pedoman kerja
bagi setiap anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan
tugas pengawasan Perseroan. Sepanjang tahun 2017, Dewan
Komisaris telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
JUMLAH DAN KOMPOSISI DIREKSI Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur
Direksi Perseroan berjumlah 7 (tujuh) orang terdiri dari 1 Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara,
(satu) orang Direktur Utama dan 6 (enam) orang Direktur. Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan
Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman di bidang dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural,
perbankan sebagai Pejabat Eksekutif bank lebih dari 5 (lima) dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/lembaga
tahun. Seluruh anggota Direksi Perseroan berdomisili di pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan
Indonesia dan seluruhnya telah mendapat persetujuan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test).
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris,
HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali,
Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak yang meliputi:
mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu • Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota
kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri Direksi lainnya.
dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun • Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota
hubungan terhadap Dewan Komisaris. Dewan Komisaris.
• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan • Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dengan anggota Komisaris lainnya; dan
dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan • Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan tugas dan dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
tanggung jawabnya secara independen.
KEBIJAKAN RANGKAP JABATAN DIREKSI jabatan struktural, dan jabatan fungsional lainnya pada
Direksi Perseroan juga tidak memangku jabatan rangkap instansi/lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah,
sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada bank lain, serta jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran
baik bank pemerintah, swasta dan daerah, atau jabatan lain Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan, termasuk yang berlaku.
PENGELOLAAN BENTURAN 2. Pihak lain atau inisiatif pribadi yang dapat berpotensi
KEPENTINGAN DIREKSI dikategorikan mengambil dan/atau menerima
Pengelolaan benturan kepentingan Direksi yang diatur keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi
dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. Direksi harus dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum
Menghindarkan diri dari benturan kepentingan antara lain Pemegang Saham.
dari segala upaya: 3. Pengambilan keputusan dimana secara pribadi atau
1. Pihak lain atau inisiatif pribadi yang dapat dikategorikan dengan cara apapun baik secara langsung maupun
sebagai upaya memanfaatkan Bank untuk kepentingan secara tidak langsung para anggota Direksi mempunyai
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat kepentingan pribadi didalamnya.
merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
Rapat Direksi selama 2017 dilaksanakan sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) kali. Sedangkan, Rapat Gabungan Dewan Komisaris
dengan Direksi selama 2017 dilaksanakan sebanyak 17 (tujuh belas) kali. Adapun frekuensi Kehadiran Rapat Direksi dan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sebagai berikut.
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
Jumlah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Direksi selama tahun 2017 adalah sebagai berikut.
Komite Manajemen Risiko adalah komite yang dibentuk keputusan strategis terkait pengelolaan produk aset
dalam rangka menunjang efektivitas pelaksanaan proses dan liabilitas dengan tetap mempertimbangkan aspek
dan sistem manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko pertumbuhan, kesinambungan bisnis dan profitabilitas.
dibutuhkan sebagai upaya agar pengelolaan seluruh Direksi menilai bahwa rapat-rapat serta keputusan dari
risiko bisnis Perseroan dapat dilakukan secara sistematis Asset Liabilities Management Committee telah dilaksanakan
terintegrasi dan berkesinambungan. Dewan Direksi menilai dengan cukup efektif.
bahwa Komite Manajemen Risiko telah cukup efektif dalam
menjalankan peran dan tanggung jawabnya sepanjang Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah komite
tahun 2017. Komite Manajemen Risiko telah memberikan tertinggi dalam penyelenggaraan teknologi informasi yang
rekomendasi kepada Dewan Direksi untuk melakukan bertugas memberikan rekomendasi serta membantu
evaluasi terkait manajemen risiko, atas rekomendasi Direksi dan Dewan Komisaris dalam memantau kegiatan
tersebut Direktur Utama telah memberikan persetujuan atas penyelenggaraan dan kesiapan infrastruktur teknologi
beberapa kebijakan penerapan manajemen risiko, seperti: informasi. Pelaksanaan tugas Komite Pengarah Teknologi
review Kebijakan Dasar Manajemen Risiko dan Kebijakan Informasi telah sesuai dengan rencana kerja yang telah
Asset and Liabilities Management Committee (ALCO). ditetapkan dan sangat mendukung implementasi teknologi
informasi di Perseroan.
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah komite yang
dibentuk dalam rangka menunjang penerapan manajemen Komite Remedial adalah komite yang mempunyai
risiko terintegrasi yang komprehensif dan efektif. Dalam kewenangan dan berkewajiban untuk mengevaluasi,
rangka penerapan manajemen risiko terintegrasi, mempertimbangkan, dan memutuskan suatu rekomendasi
Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko untuk penyelamatan/penyehatan atau penyelesaian fasilitas
Terintegrasi di tingkat Direksi. Sebagai acuan dalam kredit bermasalah yang terdiri dari hapus buku, hapus tagih,
pelaksanaan penerapan manajemen risiko terintegrasi, pembelian agunan/aset, penjualan Aset Yang Diambil Alih
Perseroan telah mengeluarkan beberapa ketentuan internal (AYDA) dan cash out. Direksi menilai bahwa komite ini telah
diantaranya: Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi cukup efektif dalam mengatasi kredit bermasalah yang
Konglomerasi Keuangan, Pedoman Penerapan Manajemen dimiliki Perseroan.
Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan dan Pedoman
Penilaian Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan. MEKANISME PENGUNDURAN DIRI
Dengan demikian, Direksi menilai bahwa kecukupan atas DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI
perangkat organisasi, kebijakan dan prosedur telah terpenuhi Mekanisme pengunduran diri dan pemberhentian Direksi
dalam mendukung terlaksananya penerapan manajemen adalah sebagai berikut:
risiko terintegrasi secara efektif. 1. Usulan pemberhentian dan/atau penggantian
anggota Direksi akan diputuskan dalam RUPS dengan
Komite Support Manajemen Risiko dibentuk bersamaan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau
dengan Komite Manajemen Risiko. Komite Support komite uang menjalankan fungsi nominasi.
Manajemen Risiko adalah komite yang bertugas untuk 2. Keputusan untuk memberhentikan anggota Direksi
membantu Komite Manajemen Risiko dalam meningkatkan diambil setelah anggota Direksi yang bersangkutan
efektivitas pelaksanaan dan sistem manajemen risiko. diberikan kesempatan untuk membela diri dalam RUPS.
Direksi menilai bahwa Komite Support Manajemen Risiko Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan
sudah menjalan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. RUPS yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali
bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh
Terkait dengan pengelolaan produk aset dan liabilitas, Direksi RUPS tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela
Perseroan membentuk Komite Assets dan Liabilities (Asset diri tidak diperlukan apabila anggota Direksi tersebut
Liabilities Management Committee/ALCO) berdasarkan Surat mengundurkan diri secara sukarela dari jabatannya dan/
Edaran Direksi No.SE/032/DIR/III/2016 tanggal 31 Maret atau tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
2016 tentang Kebijakan Assets and Liabilities Management 3. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir
Committee. ALCO adalah komite yang memiliki tugas dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali
tanggung jawab dalam pembahasan dan pengambilan masa jabatan.
4. Seorang anggota Direksi berhak untuk mengundurkan Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite di
diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara bawah Dewan Komisaris Perseroan mengacu pada Pedoman
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dan Tata Tertib Kerja Komite yang disusun berdasarkan
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender peraturan yang berlaku di Indonesia terutama peraturan
sebelum tanggal pengunduran dirinya. Otoritas Jasa Keuangan tentang GCG dan best practices
5. Anggota Direksi yang mengundurkan diri hanya yang ditinjau ulang secara berkala.
akan dibebaskan dari tanggungjawabnya, jika RUPS
membebaskannya dari tanggung jawab selama KOMITE AUDIT
masa jabatannya. Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk mendukung
6. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah Komisaris terkait fungsi pengawasan dan evaluasi atas
menerima surat pengunduran diri tersebut untuk penerapan fungsi audit intern dan ekstern, kecukupan
memutuskan permohonan pengunduran diri anggota pengendalian intern terutama pada proses pelaporan
Direksi tersebut. keuangan serta penerapan Good Corporate Governance
7. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga (GCG) dan Kepatuhan. Di samping itu, Komite Audit juga
mengakibatkan jumlah Direksi menjadi kurang dari 2 memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan
(dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik kepada Dewan
telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan
minimal jumlah anggota Direksi. DASAR PEMBENTUKAN KOMITE AUDIT
8. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: Pembentukan Komite mengacu pada peraturan-peraturan
a. Mengundurkan diri. berikut ini:
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang- 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016
undangan yang berlaku. tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
c. Meninggal dunia. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.04/2015
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit.
ORGAN DAN KOMITE DI
BAWAH DEWAN KOMISARIS PIAGAM KOMITE AUDIT
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit memiliki
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, pedoman kerja yang disahkan dalam Keputusan Dewan
Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh 4 (empat) Komisaris No. 008 Tahun 2017 tentang Pedoman dan
komite yaitu: Tata Tertib Kerja Komite Audit Bank Bukopin tanggal 11
1. Komite Audit September 2017.
2. Komite Pemantau Risiko
3. Komite Nominasi dan Remunerasi Adapun isi Piagam Komite Audit antara lain: Definisi, Latar
4. Komite Tata Kelola Terintegrasi Belakang dan Dasar Hukum Pembentukan Serta Tujuan
Komite, Organisasi, Masa Jabatan dan Syarat-syarat
Semua komite di bawah Dewan Komisaris diketuai oleh Keanggotaan, Hak, Tugas, Kewenangan dan Tanggung Jawab,
Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan Rapat-rapat, Mekanisme Kerja, Pelaporan dan Anggaran.
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Beberapa pokok Pedoman dan Tata Terib Kerja Komite Audit
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali dijabarkan sebagai berikut.
atau bentuk hubungan lain dengan Perseroan yang bisa
mempengaruhi independensinya.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT dan memberi masukan atas hal-hal yang perlu
1. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit dalam membantu menjadi perhatian Dewan Komisaris.
tugas Dewan Komisaris yaitu melakukan pengawasan 4. Pengendalian Intern
dan evaluasi serta memberikan rekomendasi atas: Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi
a. Laporan keuangan. pengawasan terkait penerapan pengendalian intern,
b. Pengendalian intern. maka sekurang-kurangnya Komite Audit menjalankan
c. Pelaksanaan audit intern. hal-hal sebagai berikut:
d. Pelaksanaan audit ekstern. a. Mengevaluasi efektivitas pengendalian intern melalui
e. Penerapan Good Corporate Governance. hasil pemeriksaan Satuan kerja Audit Intern (SKAI)
f. Kepatuhan. maupun auditor ekstern, untuk meyakini bahwa
g. Tugas lain yang dimintakan oleh Dewan Komisaris. Perseroan telah memiliki rancangan pengendalian
yang efektif serta kecukupan pengendalian intern
2. Disamping tugas dan tanggung jawab tersebut, Komite dalam memitigasi risiko-risiko yang signifikan,
Audit wajib menyusun program kerja tahunan Komite dalam rangka tercapainya tujuan organisasi
Audit. Program kerja dimaksud adalah pelaksanaan melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
tugas dan tanggung jawab Komite Audit yang sekurang- pelaporan keuangan, pengamanan aset Perseroan
kurangnya sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
Komite Audit beserta target kinerja. undangan yang berlaku.
b. Melakukan pertemuan berkala dengan unit-unit kerja
Program kerja wajib diserahkan kepada Dewan yang terkait dengan sistem pengendalian intern
Komisaris untuk ditelaah dan disetujui sebelum tahun dan pelaksanaannya.
buku Perseroan disahkan. c. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
a. Mengevaluasi dan merevisi Pedoman dan Tata pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
Tertib Kerja Komite Audit apabila diperlukan sesuai temuan SKIA, AP dan hasil pengawasan Otoritas
dengan perkembangan yang ada dan/atau terdapat Jasa Keuangan (OJK).
perubahan ketentuan dari OJK atau otoritas yang d. Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauan
berwenang lainnya. dan memberi masukan atas hal-hal yang perlu
b. Menyusun Laporan mengenai pelaksanaan tugas dan menjadi perhatian Dewan Komisaris.
tanggung jawab Komite Audit untuk disampaikan 5. Audit Intern
kepada Dewan Komisaris. Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi
3. Laporan Keuangan pengawasan terkait penerapan fungsi audit intern, maka
Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan sekurang-kurangnya Komite Audit menjalankan hal-hal
fungsi pengawasan terkait laporan keuangan, maka sebagai berikut:
sekurang-kurangnya Komite Audit menjalankan hal-hal a. Mengevaluasi rencana kerja audit jangka
sebagai berikut: panjang SKAI.
a. Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan b. Mengevaluasi rencana kerja tahunan SKAI.
Perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan c. Mengevaluasi program dan cakupan audit dalam
informasi keuangan lainnya. rangka pelaksanaan rencana kerja tahunan SKAI.
b. Menelaah laporan keuangan untuk meyakini d. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit oleh
kesesuaian penyajiannya dengan standar akuntansi SKAI untuk memastikan bahwa program audit sudah
keuangan yang berlaku di Indonesia. berjalan dengan cakupan yang benar.
c. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses e. Memantau bahwa SKAI telah menjalankan fungsi
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. audit dengan objektif, independen dan memenuhi
d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi standar profesional yang berlaku.
perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan f. Mengevaluasi kecukupan metodologi audit SKAI dan
Publik (AP) dan/atau Kantor Akuntan Publik (KAP). mengusulkan kepada SKAI untuk memperbaharui
e. Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauannya apabila diperlukan.
g. Melakukan pertemuan berkala dengan SKAI guna b. KAP dapat dikategorikan sebagai KAP yang sama
membahas temuan-temuan Audit serta memberikan dalam hal:
masukan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan -- Nama KAP tidak berubah dan tidak terjadi
audit oleh SKAI. perubahan komposisi AP lebih dari 50% (lima
h. Meminta SKAI untuk melakukan pemeriksaaan/ puluh persen).
investigasi khusus apabila terdapat temuan audit dan -- Terdapat pendirian atau perubahan nama KAP,
atau informasi yang berkaitan dengan pelanggaran nama komposisi AP 50% (lima puluh persen) atau
hukum dan peraturan perundang-undangan lebih berasal dari KAP yang sebelumnya.
yang berlaku. c. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan audit
i. Memantau bahwa dalam melaksanakan tugasnya, atas laporan keuangan tahunan Perseroan oleh AP
SKAI tidak terdapat laranagan atau pembatasan. dan/atau KAP.
j. Mengevaluasi bahwa SKAI memiliki sumber daya d. Evaluasi dilakukan paling sedikit melalui:
yang memadai untuk memenuhi pedoman audit -- Cakupan audit dan hal-hal lain terkait dengan
intern dan melaksanakan rencana audit tahunan perencanaan audit laporan keuangan.
maupun jangka panjang. -- Kesesuaian pelaksanaan audit oleh AP dan/atau
k. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan dan hasil KAP dengan standar audit yang berlaku.
audit termasuk kertas kerja audit (bila diperlukan) -- Kecukupan waktu pekerjaan lapangan.
dan kinerja SKAI. -- Kecukupan uji petik.
l. Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi -- Tambahan cakupan audit yang diajukan Perseroan
atas hasil temuan SKAI. atau AP dan/atau KAP, jika ada.
m. Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauannya -- Rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh AP
dan memberi masukan atas hal-hal yang perlu dan/atau KAP.
menjadi perhatian Dewan Komisaris. e. Melakukan komunikasi secara berkala dengan AP
6. Audit Ekstern dan/atau KAP yang sedang mengaudit Laporan
Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi Keuangan Perseroan guna membahas hal-hal yang
peagawasan terkait penerapan fungsi audit ekstern, perlu dikomunikasikan, antara lain sebagai berikut:
maka sekurang-kurangnya Komite Audit menjalankan -- Progres pelaksanaan audit.
hal-hal sebagai berikut: -- temuan-temuan penting.
a. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan -- Perubahan peraturan/ketentuan dalam
Akuntan Publik (AP) dan/atau Kantor Akuntan Publik pencatatan akuntansi dan keuangan dari institusi
(KAP) kepada Dewan Komisaris yang didasarkan yang berwenang.
sekurang-kurangnya pada: -- Penyesuaian-penyesuaian yang terjadi
-- Ruang lingkup audit. berdasarkan hasil audit.
-- Imbalan jasa audit. -- Kendala/hambatan yang dijumpai dalam
-- Keahlian dan pengalaman AP, KAP dan Tim Audit pelaksanaan audit.
dari KAP. -- Memastikan AP dan/atau KAP menyampaikan hasil
-- Metodologi, teknik dan sarana audit yang audit dan management letter kepada Perseroan
digunakan KAP. tepat waktu.
-- Manfaat fresh eye perspectives yang akan diperoleh -- Memantau pelaksanaan tindaklanjut oleh Direksi
melalui penggantian AP, KAP dan Tim Audit atas hasil temuan AP, hasil pengawasan OJK
dari KAP. maupun regulator lainnya.
-- Potensi risiko atas penggunaan jasa audit oleh -- Mempelajari secara mendalam semua temuan
KAP yang sama secara berturut-turut untuk kurun yang signifikan dari hasil pemeriksaan auditor
waktu yang cukup panjang. ekstern serta institusi pemeriksa lainnya.
-- Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian -- Melaporkan secara berkala atas hasil
jasa audit atas laporan keuangan tahunan pemantauannya dan memberi masukan atas hal-
Perseroan oleh AP dan KAP pada periode hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris.
sebelumnya, apabila ada.
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Mulia Panusunan Nasution
Anggota Komite Audit
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Eddy Rizal
Anggota Komite Audit
Warga negara Indonesia, 62 tahun, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar sarjana Bidang Agribisnis di Institut Pertanian Bogor, Master of Business
Administration (MBA) pada tahun 1985 dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta, dan Master of Science (MSc) di bidang
Human Resources Development dari University of Manchester tahun 1994. Sepanjang karirnya di Bulog, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Depot
Logistik Sulawesi Tengah (1997), Direktur SDM & Organisasi (2000), Sekretaris Perusahaan (2008) dan Kepala Satuan Pengawas Intern (2010-
2013). Sejak tahun 2013 hingga saat ini mengajar sebagai Dosen di perguruan tinggi swasta. Beliau juga memiliki Sertifikasi Risk Management.
Diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak tanggal 1 Desember 2015 berdasarkan surat keputusan No. SKEP/2112/DIR/XII/2015.
Eddy Hutarso
Anggota Komite Audit
Warga negara Indonesia, 61 tahun, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Master of Business Administration dari Colorado State University,
Fort Collins, Colorado USA pada tahun 1989. Beliau memiliki pengalaman sebagai Anggota Komite Good Corporate Governance
dan Manajemen Risiko di PT Pupuk Indonesia (2012 – 2014) dan Direktur di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di
Jakarta (2009 – 2012) dan sejak 2014 hingga saat ini sebagai penasihat di PT Dinamika Pasifik Solusindo. Diangkat sebagai Anggota
Komite Audit Perseroan sejak tanggal 1 Desember 2015 berdasarkan surat keputusan No. SKEP/2112/DIR/XII/2015.
Per 31 Desember 2017, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.
dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% Audit maupun hasil pelaksanaan audit oleh auditor internal
(lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota Komite maupun eksternal. Selain itu Komite Audit juga menghadiri
Audit termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen. rapat-rapat berdasarkan undangan dari Unit kerja terkait
untuk membahas materi yang memerlukan pendapat dan
Komite Audit menyelenggarakan pertemuan atau rapat saran terutama berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab
yang membahas materi-materi laporan-laporan yang Komite Audit.
disampaikan kepada Dewan Komisaris dan atau Komite
Selama tahun 2017, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak 10 (sepuluh) kali yang dihadiri oleh segenap
anggota Komite Audit dan Pihak yang terkait yang membahas berbagai substansi materi rapat.
Keterangan:
2. Melakukan penelaahan atas Laporan Pelaksanaan yang memuat ketaatan Perseroan terhadap peraturan
Fungsi Kepatuhan yang disampaikan secara triwulanan perundang-undangan yang berhubungan dengan
oleh Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan kegiatan Bank, sebagaimana pada tabel berikut.
Pengembangan kepada Direktur Utama Perseroan
3. Melakukan proses pemilihan Auditor Ekstern dan Konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk tahun buku 2017
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk sebagaimana tertuang dalam Surat Ketua Komite Audit
menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, kepada Dewan Komisaris tanggal 28 Agustus 2017.
Sungkoro & Surja (Ernst & Young) sebagai auditor 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
independen untuk mengaudit Laporan Keuangan pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI dan
perkembangan tindak lanjut hasil Audit SKAI selama DASAR PEMBENTUKAN KOMITE
tahun 2017 serta evaluasi terhadap pencapaian kinerja NOMINASI DAN REMUNERASI
SKAI secara berkala melalui rapat bersama SKAI. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi
5. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia, PBI No. 8/4/
Jasa Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Bank PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan
Bukopin Tahun Buku 2016 oleh KAP Purwantono, Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana
Sungkono & Surja (Ernst & Young) yang hasil evaluasinya diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) oleh tanggal 5 Oktober 2006, dan disempurnakan dengan
Direksi Perseroan dalam suratnya No. 10293/DKP/ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016
VI/2017 tanggal 21 Juni 2017 sebagaimana diamanatkan tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 13/ Bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
(AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam Kegiatan Bank Umum, dan untuk pasal 61 ayat (2) huruf d, e, dan f
Jasa Keuangan. serta ayat (3) pada PBI tersebut dicabut oleh Peraturan
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap Otoritas Jasa Keuangan No.45/POJK.03/2015 tentang
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi serta
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan melalui rapat- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014
rapat dengan Divisi Kepatuhan. tentang Komite Remunerasi dan Nominasi Emiten atau
7. Menilai kecukupan pengendalian intern Perseroan Perubahan Publik.
melalui hasil audit SKAI dan manajemen letter yang
diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Bank Bukopin sudah memiliki kebijakan internal yang
Sungkono & Surja (Ernst & Young)sebagai bagian dari mengatur mengenai Komite Remunerasi dan Nominasi
Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Bukopin yaitu Surat Keputusan No. 0272 tahun 2017 tentang Pedoman
Tahun Buku 2016. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Bank
8. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Review Fungsi Bukopin, Surat Keputusan No. 1805 Tahun 2016 tanggal
SKAI periode 2014 – 2016 oleh Kantor Akuntan Publik 22 Desember 2016 tentang Kebijakan Remunerasi PT
(KAP) Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti dalam rangka Bank Bukopin Tbk dan Surat Keputusan No. 007 Tahun
memenuhi ketentuan PBI No.1/6/PBI/1999 tentang 2017 tanggal 30 Agustus 2017 tentang Pedoman dan Tata
Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standard Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), yang Bukopin Tbk.
telah diselesaikan pada 2 Oktober 2017.
9. Melakukan perubahan Piagam Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk dalam rangka
penyusunan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit mendukung dan membantu Dewan Komisaris dalam
yang dikaitkan dengan Peraturan OJK terbaru terkait efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dibidang
dengan peran dan fungsi Komite Audit. Nominasi dan Remunerasi.
10. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris
yaitu melakukan telaahan dan memberikan rekomendasi PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
kepada Dewan Komisaris atas berbagai usulan Direksi Perseroan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
terkait dengan pengadaan yang memerlukan persetujuan Remunerasi dan Nominasi yang dituangkan dalam Surat
Dewan Komisaris. Keputusan Dewan Komisaris No. 007 Tahun 2017 tentang
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Nominasi Bank Bukopin. Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bukopin Komite Remunerasi dan Nominasi berisi definisi, struktur,
dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan keanggotaan dan masa tugas, tugas dan tanggung jawab,
Komisaris terkait dengan kebijakan serta fungsi Nominasi wewenang dan kewajiban, tata cara dan prosedur kerja,
Dan Remunerasi. etika kerja, penyelenggaraan rapat, pelaporan, larangan,
dan lain-lain.
Beberapa pokok Pedoman dan Tata Terib Kerja Komite Audit d. Menyusun program pengembangan kemampuan
dijabarkan sebagai berikut. anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
e. Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
NOMINASI DAN REMUNERASI Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan disampaikan ke RUPS.
Komisaris dengan tugas dan tanggung jawab meliputi: f. Menelaah dan mengusulkan calon pihak Independen
1. Tugas dan Tanggung jawab terkait Nominasi: yang memenuhi syarat sebagai anggota Komite Audit,
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan anggota Komite Pemantau Risiko, dan Komite lain
Komisaris mengenai: sesuai ketentuan perundangan yang berlaku, kepada
-- Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
anggota Dewan Komisaris
-- Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam 3. Tugas dan tanggung jawab terkait Remunerasi:
proses Nominasi; dan a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi
-- Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi yang didasarkan atas Kinerja, risiko, kewajaran
dan/atau Dewan Komisaris. dengan peer group, sasaran dan strategi jangka
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian panjang Perseroan, pemenuhan cadangan
kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun undangan dan potensi pendapatan Perseroan dimasa
sebagai bahan evaluasi. yang akan datang.
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris b. Menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi
mengenai program pengembangan kemampuan kepada Dewan Komisaris mengenai:
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. -- Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan
d. Menyusun dan memberikan rekomendasi Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
mengenai system serta prosedur pemilihan dan/ -- Kebijakan Remunerasi bagi pegawai secara
atau penggantian anggota Direksi dan anggota keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
disampaikan kepada RUPS. Komisaris mengenai:
e. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat -- Struktur Remunerasi;
minimal sebagaimana ditentukan oleh Otoritas Jasa -- Kebijakan atas Remunerasi; dan
Keuangan sebagai anggota Direksi dan/atau anggota -- Besaran atas Remunerasi.
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk d. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
disampaikan kepada RUPS. kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima
f. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota
Independen yang akan menjadi anggota Komite Dewan Komisaris.
Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada 4. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab terkait
Dewan Komisaris. Remunerasi, maka wajib melakukan:
a. Menyusun struktur Remunerasi bagi anggota Direksi
2. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab terkait dan/atau anggota Dewan Komisaris.
Nominasi, maka wajib melakukan: b. Menyusun kebijakan atas Remunerasi bagi anggota
a. Menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. c. Menyusun besaran atas Remunerasi bagi anggota
b. Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
dalam proses Nominasi calon anggota Direksi dan/ d. Menyusun struktur Remunerasi yang dapat berupa:
atau anggota Dewan Komisaris. -- Gaji;
c. Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota -- Honorarium; insentif; dan/atau
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. -- Tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variable.
e. Penyusunan struktur, kebijakan, dan besaran 6. Kewajiban Komite Remunerasi dan Nominasi dalam
Remunerasi harus memperhatikan: menyusun Laporan kegiatan selama setahun yang
-- Remunerasi yang berlaku pada industri perbankan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
dan skala usaha Perseroan; 7. Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan koordinasi
-- Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota dengan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan
Direksi dan/atau Dewan Komisaris dikaitkan Komite lain sesuai ketentuan Perundangan yang berlaku,
dengan pencapaian tujuan dan kinerja. untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
-- Target kinerja atau kinerja masing-masing anggota antar Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan 8. Terkait dengan Remunerasi yang bersifat tetap, Komite
-- Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat Remunerasi dan Nominasi menyusun Kebijakan yang
tetap dan bersifat variabel. paling sedikit memperhatikan skala usaha, kompleksitas
f. Menentukan metode pengukuran kinerja dan jenis usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan
risiko dalam menetapkan pemberian Remunerasi keuangan, serta tidak bertentangan dengan Peraturan
yang bersifat Variabel sesuai skala dan kompleksitas perundang-undangan yang berlaku.
kegiatan usaha Perseroan; 9. Terkait Remunerasi yang bersifat variable, penyusunan
g. Mengatur Remunerasi yang bersifat variabel kebijakan juga harus mendorong dilakukannya prudent
diberikan dalam bentuk saham atau instrument risk taking.
yang berbasis saham yang diterbitkan Perseroan
yang bersangkutan sebesar persentase tertentu STRUKTUR, KEANGGOTAAN DAN KEAHLIAN
dari Remunerasi yang bersifat variabel; KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
h. Dalam menetapkan kebijakan Remunerasi 1. Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk berdasarkan
yang bersifat variabel, Komite Remunerasi dan keputusan rapat Dewan Komisaris dan dituangkan dalam
Nominasi wajib berkoordinasi dengan satuan kerja suatu Surat Keputusan Direksi.
manajemen risiko; 2. Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab
i. Struktur, kebijakan, dan besaran Remunerasi harus langsung kepada Dewan Komisaris.
dievaluasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi 3. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sekurang-
paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yang
terdiri dari:
WEWENANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI a. Seorang Komisaris Independen;
Adapun wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi,yaitu: b. Seorang Komisaris; dan
1. Komite Remunerasi dan Nominasi berwenang untuk c. Seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber
memperoleh akses secara penuh, bebas dan tidak daya manusia atau perwakilan pegawai.
terbatas terhadap informasi tentang, karyawan, dana, 4. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh
aset, serta sumber daya Perseroan lainnya yang Komisaris Independen.
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 5. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus
2. Dalam melaksanakan wewenang, Komite Remunerasi memiliki integritas yang tinggi, memiliki kemampuan,
dan Nominasi wajib bekerja sama dengan Direktorat pengetahuan, dan pengalaman yang memadai sesuai
yang membidangi Sumber Daya Manusia, dan Unit-unit dengan latar belakang pendidikannya, mampu
lainnya yang dipandang perlu. berkomunikasi dengan baik, memiliki keahlian dibidang
3. Komite Remunerasi dan Nominasi menjalankan tugas rope dan/atau perbankan, memiliki pengetahuan yang
dengan cermat dan baik. memadai tentang peraturan pasar modal dan peraturan
4. Kewajiban Komite Remunerasi dan Nominasi dalam lainnya serta memiliki pengalaman terkait Nominasi
menyusun rencana kegiatan tahunan yang disetujui dan/atau Remunerasi
oleh Dewan Komisaris. 6. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi wajib
5. Kewajiban Komite Remunerasi dan Nominasi dalam memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik.
menyampaikan laporan hasil evaluasi/kajian kepada 7. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi lainnya
Dewan Komisaris, dengan diberikan waktu tenggat hari sebagian besar tidak dapat berasal dari pihak yang
kerja setelah evaluasi/kajian tersebut selesai dilakukan menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang
(disesuaikan dengan pasal yang mengatur pelaporan).
PERIODE 23 OKTOBER 2017 – 18 DESEMBER 2017 Remunerasi dan Nominasi PT Bank Bukopin Tbk sehingga
Kemudian diubah kembali berdasarkan dengan Surat Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
Keputusan Direksi No.SKEP/1614 Tahun 2017 tanggal 2 PT Bank Bukopin Tbk menjadi sebagai berikut.
Oktober 2017 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komite
PERIODE 18 DESEMBER 2017 – 31 DESEMBER 2017 berdasarkan dengan Surat Keputusan Direksi No.SKEP 2254
Kemudian dengan adanya promosi jabatan pada sdr. Tahun 2017 tanggal 18 Desember 2017 tentang Pergantian
Dery Januar dari Kepala Divisi Pengembangan Sumber Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Bukopin,.
Daya Manusia menjadi General Manager Analis Kredit, Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
maka terdapat perubahan susunan keanggotaan Komite menjadi sebagai berikut.
Remunerasi dan Nominasi sebelumnya, yang diubah
Parikesit Suprapto
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Karya Budiana
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Deddy S. A. Kodir
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
M. Rachmat Kaimuddin
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Mulia P. Nasution
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Luky Alfirman
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Arief Hartono
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Warga negara Indonesia. Lahir di Sukabumi, 18 September 1973, saat ini berusia 44 Tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen dari Universitas Palangkaraya pada tahun 1995. Beliau pernah menduduki beberapa jabatan penting di Bank Bukopin
sebagai Manajer Dana BUMN (2010-2013), Manager Dana Komersial (2013-2014), Pemimpin Cabang (Kelas C) (2014-2015),
Pemimpin Cabang (Kelas B) (2015), Pemimpin Cabang Kelas 3 (2015-2017), Kepala Divisi Kepatuhan/Pejabat Khusus Pengenalan
Nasabah (2017-2018), Kepala Divisi Pengembangan SDM (2018-sekarang). Diangkat sebagai Anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi Perseroan berdasarkan surat keputusan No. No.SKEP 2254 Tahun 2017 tanggal 18 Desember 2017.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja
Parikesit Suprapto Ketua dan Anggota Meraih gelar Sarjana di bidang Beliau pernah menduduki
Ekonomi dari Sekolah Tinggi berbagai jabatan di Kementerian
Manajemen Industri pada Negara BUMN antara lain sebagai
tahun 1980, memperoleh gelar Deputi Bidang Usaha Jasa
Magister Ekonomi dari Indiana (2010-2012), dan sebagai Tenaga
University/USA pada tahun 1990 Perbantuan Jasa (2012-2014).
dan memperoleh gelar Magister
Ekonomi dari University of Notre
Dame/USA pada tahun 1995.
Karya Budiana Anggota Meraih gelar Sarjana di bidang Beliau pernah menduduki berbagai
Ekonomi dari Universitas Indonesia jabatan penting di Sinar Mas
pada tahun 1981, memperoleh Group antara lain sebagai Divisi
gelar Master of Business Agribisnis, Division Head for
Administration dari University Plantation Series (2000-2008),
of Antwerp, Belgia pada tahun jabatan penting di Bosowa
1986, dan memperoleh gelar Group antara lain sebagai
Master of Art In Economics dari Chief Executive Automotive,
Catholic Univerity of Leuven, Chief Executive Cement Group,
Belgia pada tahun 1986 Member of Executive Committee
(2008-2010), jabatan penting di
PT Bank Negara Indonesia Tbk
antara lain sebagai Pemimpin
Unit-Usaha Pengembangan
Perusahaan Anak, Komisaris
Utama PT BNI Multifinance.
INDEPENDENSI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan bertindak independen.
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi
5 2 Mei 2016 1. Pembahasan Kelengkapan Selt Assessment Saudara Mulia P. Nasution • Parikesit Suprapto
• Deddy S. A. Kodir
2. Long Term Incentive • Karya Budiana
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Arifin Joyodiguno
6 9 Mei 2017 Penggantian Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bukopin • Parikesit Suprapto
• Deddy S. A. Kodir
• Karya Budiana
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Arifin Joyodiguno
7 15 Mei 2017 Pembahasan Pemberian Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris • Parikesit Suprapto
• Karya Budiana
• Deddy S. A. Kodir
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Dery Januar
8 23 Mei 2017 Pembahasan Struktur Organisasi Bank Bukopin, DSDM dan PSDM • Parikesit Suprapto
• Deddy S. A. Kodir
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Dery Januar
• Karya Budiana
• Margustienny Oemar Ali
• Luky Alfirman
• Irlan Suud
• Maya Sita Darlina
9 12 Juni 2017 Pembahasan Remunerasi Bagi Direksi dan Dewan • Parikesit Suprapto
Komisaris Bank Bukopin Tahun 2017 • Deddy S. A. Kodir
• Karya Budiana
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Dery Januar
10 17 Juli 2017 1. Pembahasan Usulan Surat Bosowa No.040/SKL/CFA-BC/XI/2016 • Parikesit Suprapto
tanggal 21 November 2016 tentang Usulan Penunjukan Anggota Komite; • Deddy S. A. Kodir
• Karya Budiana
2. Perubahan Susunan Keanggotaan Komite di bawah Dewan Komisaris; • Muhammad Rachmat Kaimuddin
3. Pembahasan Peningkatan Kinerja Komite- • Mulia Panusunan Nasution
Komite Dibawah Dewan Komisaris • Luky Alfirman
• Dery Januar
11 14 Agustus 2017 Compliance Review Keanggotaan Komite di bawah Dewan Komisaris • Parikesit Suprapto
• Deddy S. A. Kodir
• Karya Budiana
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Mulia Panusunan Nasution
• Luky Alfirman
• Dery Januar
12 28 Agustus 2017 Tindak lanjut Rekomendasi Penyesuaian Gaji/Remunerasi • Parikesit Suprapto
• Karya Budiana
• Deddy S. A. Kodir
• Muhammad Rachmat Kaimuddin
• Dery Januar
Keterangan:
7. Membuat, mengkaji dan memperbaharui Pedoman dan STRUKTUR, KEANGGOTAAN DAN KEAHLIAN
Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko secara Periodik. KOMITE PEMANTAU RISIKO
8. Menyelenggarakan rapat Komite Pemantau Risiko secara Keanggotaan Komite Pemantau Risiko paling sedikit
berkala paling kurang sekali dalam 3 (tiga) bulan, yang terdiri dari:
wajib dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Komite 1. Seorang Komisaris Independen yang merangkap
paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. sebagai ketua.
9. Melakukan tugas-tugas lain selain disebutkan di atas 2. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian
yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite di bidang keuangan (ekonomi, keuangan dan/atau
Pemantau Risiko sesuai dengan tugas dan fungsinya perseroan) dan/atau memiliki pengalaman kerja minimal
dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan. 5 (lima) tahun.
10. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan 3. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di
informasi Perseroan yang dimilikinya. bidang manajemen risiko dan/atau memiliki pengalaman
kerja minimal 2 (dua) tahun.
WEWENANG KOMITE PEMANTAU RISIKO 4. Anggota Komite Pemantau Risiko diangkat oleh Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Komite berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
Pemantau Risiko memiliki kewenangan untuk:
1. Mencari dan memperoleh berbagai informasi termasuk Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang
dokumen yang diperlukan dari: Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, anggota Komite
a. Pihak Perseroan (termasuk pekerja Perseroan). Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari seorang
b. Pihak berkepentingan lainnya. Komisaris Independen sebagai Ketua merangkap anggota,
2. Mendapatkan masukan dan atau saran dari pihak luar seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
Perseroan yang berkaitan dengan tugasnya. keuangan dan seorang Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang manajemen risiko.
Karya Budiana
Ketua Komite Pemantau Risiko
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Muhammad Rachmat Kaimuddin
Anggota Komite Pemantau Risiko
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Parikesit Suprapto
Anggota Komite Pemantau Risiko
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Miftah Taufik
Anggota Komite Pemantau Risiko
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, saat ini berusia 63 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
tahun 1983. Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan/kursus di dalam dan luar negeri. Sejak tahun 2008 hingga saat ini beliau
menjabat sebagai Ketua Pengawas Kopelindo. Sejak tahun 2004- 2007 beliau juga menjabat sebagai Bendahara Kopelindo.
Beliau mulai berkarir di Bulog pada tahun 1985-2010, diantaranya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Anggaran Direktorat
Keuangan Bulog (2003-2006), Kepala Satuan Pengawas Intern Bulog (2005-2010). Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau
Risiko Perseroan sejak tanggal 1 Desember 2015 berdasarkan surat keputusan No. SKEP/2113/DIR/XII/2015.
Hadi Indrapasta
Anggota Komite Pemantau Risiko
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, saat ini berusia 57 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Padjajaran, Bandung dan telah mengikuti berbagai pelatihan audit baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau memiliki
pengalaman di bidang Perbankan selama kurang lebih 26 tahun diantaranya sebagai anggota Komite Audit di PT Maybank
International Indonesia Tbk (2004-2008) dan sebagai Anggota Komite Audit serta Anggota Komite Pemantau Risiko di PT Bank
Danamon Indonesia Tbk (2008-2012). Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan sejak tanggal
1 Desember 2015 berdasarkan surat keputusan No. SKEP/2113/DIR/XII/2015.
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, saat ini berusia 39 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang tahun 2001 dan gelar Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik,
Fakultas Ekonomi tahun 2012 dari Universitas Indonesia. Beliau memiliki pengalaman di Sekretariat Jendral Kementerian Keuangan
sebagai Kepala Sub Bidang Program dan Kegiatan II B pada Pushaka (2007 – 2009) dan Kepala Sub Bidang Program dan Kegiatan I C
pada Pushaka (2009 – sekarang). Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan/kursus di dalam dan luar negeri. Diangkat sebagai anggota
Komite Pemantau Risiko Perseroan sejak tanggal 1 Desember 2015 berdasarkan surat keputusan No. SKEP/2113/DIR/XII/2015.
Dirjo Santoso
Anggota Komite Pemantau Risiko
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi, saat ini berusia 46 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro dari Institut
Teknologi Sepuluh November Surabaya tahun 1995. Beliau memiliki pengalaman sebagai Sales Engineer PT Wijaya Karya (1995-1997),
Account Manager PT Bank Nusa Nasional (1997-2000), Account Manager Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2000-2004), Corporate
Finance Senior Manager PT Bosowa Investama (2005-2011), Direktur PT Bosowa Kapital (2011-sekarang), Komisaris Utama PT Bosowa
Sekuritas (2011-sekarang). Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan/kursus di dalam dan luar negeri. Diangkat sebagai anggota
Komite Pemantau Risiko Perseroan sejak tanggal 2 Oktober 2017 berdasarkan surat keputusan No. SKEP/1615/DIR/XII/2017.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dari pihak independen memiliki hak untuk menerima
PT Bank Bukopin Tbk sebagai Entitas Utama dalam honorarium dari PT Bank Bukopin Tbk yang besarnya
Konglomerasi Keuangan untuk penyempurnaan ditetapkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan peraturan
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. yang berlaku.
5. Anggota Dewan Komisaris Entitas Utama, Anggota
WEWENANG KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Lembaga
Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki kewenangan Jasa Keuangan yang menjadi Ketua/anggota Komite
sebagai berikut: Tata Kelola Terintegrasi tidak diberikan penghasilan
1. Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat meminta tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan
penjelasan atau informasi yang diperlukan mengenai sebagai anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya 6. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada menjalankan tugas dengan baik dan menjaga
Lembaga Jasa Keuangan dalam konglomerasi keuangan kerahasiaan atas seluruh dokumen, data, informasi dan
Bank Bukopin Tbk, dengan tetap memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
peraturan yang berlaku. Komite wajib melaporkan Tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dan hanya
secara tertulis hasil penugasan tersebut kepada Dewan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.
Komisaris Entitas Utama. 7. Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib untuk melakukan
2. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi berwenang evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan Tata Kelola
melakukan komunikasi secara langsung dengan pihak- Terintegrasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan
pihak yang terkait dengan tugas-tugas Komite Tata memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Kelola Terintegrasi. Entitas Utama mengenai kebijakan Tata Kelola
3. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Tata Kelola Terintegrasi dan implementasinya untuk memastikan
Terintegrasi dapat bekerjasama atau berkoordinasi pengelolaan Tata Kelola Terintegrasi telah dilakukan
dengan Komite di bawah Dewan Komisaris Entitas Utama secara memadai.
lainnya, serta divisi-divisi/satuan/unit-unit kerja yang 8. Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib membuat dan
relevan pada Entitas Utama atau pada Lembaga Jasa menyampaikan laporan atas setiap pelaksanaan tugas
Keuangan lainnya dalam Konglomerasi Keuangan PT disertai dengan rekomendasi jika diperlukan kepada
Bank Bukopin Tbk. Dewan Komisaris Entitas Utama yang ditandatangani
4. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal oleh Ketua Komite dan Anggota Komite.
Keterangan:
Karya Budiana
Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Profil Beliau dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Soedarmin Sjamsoe
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia. Usia 63 tahun lahir di Jakarta, lulusan S1 bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1985. Beliau pernah
menjabat Kepala Urusan/Divisi Supervisi Cabang Bank Bukopin Pusat (2003-2006), Pendidikan Pejabat Bank Indonesia Sekolah Staf
Pimpinan Bank Indonesia (2004-2005), Komisaris Bank Persyarikatan Indonesia (2005), Kepala Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan
Bank Bukopin Pusat (2006-2008), Komisaris PT Bank Dhaha Kediri (2007-2009) General Manager Perencanaan dan Pengembangan
Bisnis Bank Bukopin (2008-2009), Komisaris Bank Syariah Bukopin (2010-2012), Direktur Bank BRI Argo (2012-2016).
Hajriyanto Y. Thohari
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia. Usia 54 tahun lahir di Karang Anyar, lulusan S1 bidang Sastra Budaya UGM, S1 bidang Ushuluddin IAIN Yogyakarta,
S2 bidang Antropologi Universitas Indonesia dan Doktor Antropologi Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen
Bank Syariah Bukopin sejak September 2008 sebelumnya menjabat Komisaris sejak 2001,berkarir di Legislatif sebagai anggota DPR-
MPR selama 4 periode sejak tahun 1997 dan beliau menjabat sebagai WakilKetua MPR RI sejak 2009 sampai dengan 2014
Ikhwan Abidin
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun lahir di Lamongan. Lulusan Master dari International Institute of Islamic Economics Islamabad, Pakistan.
Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Maret 2008. Pengajar dan Konsultan pada Lembaga Keuangan
Syariah, saat ini beliau menjabat sebagai Anggota Kelompok Kerja Perbankan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI).
Bonatua Sinaga
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia. Lahir di Tapanuli, 11 April 1953, saat ini berusia 64 tahun. Lulusan Diploma 3 jurusan Ekonomi dari Akademi Bank Nasional
(1975) dan Sarjana Administrasi dari Sekolah Tinggi Administrasi - Lembaga Administrasi Negara (1992). Beliau pernah menjabat sebagai Kepala
Sub Bagian Pemeriksaan Perasuransian III pada Bagian Pemeriksaan Perasuransian, Biro Perasuransian (2008-2009), Puma Karya di Departemen
Keuangan RI (2009), Komisaris Independen PT Asuransi Raya (2011-2014), dan Komisaris Independen PT Bosowa Asuransi (2010 – sekarang).
Rachmad Eko Pranoto
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia, Lulusan Sarjana dan Magister Manajemen Universitas Mercu Buana. Beliau Komisaris PT
Bosowa Sekuritas, Finance Director PT Pertiwi Nusantara Resources, Direktur PT Royal Trust Capital (Bosowa Grup) Sr
Compliance, Equity/Fixed Income, CorpFin, Private Investment, Firm Manager, PT Danatama Makmur Securities.
Ahmadi Abidin
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia. Usia 55 Tahun lahir di Benteng Selayar. Lulusan STIE Malang Kucecwara Malang Jurusan Manajemen Keuangan.
Pernah menjabat sebagai Kepala Unit Kerja Palopo, Jayapura, Manado, Makassar PT Bosowa Multi Fianance sejak tahun 2006-2014.
Ramli Toalib
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Warga Negara Indonesia. Lahir di Sidenreng Rappang, 10 September 1968, saat ini berusia 49 Tahun. Lulusan Sarjana Akuntansi pada
Universitas Hasanuddin (1997) dan Magister Manajemen Keuangan pada Pasca Sarjana STIM Lembaga Pendidikan Indonesia. Beliau
pernah menjabat sebagai Head Section Accounting PT Bosowa Berlian Motor (2006-2007), Head Section Accounting and Finance PT Timur
Permai dan PT Pro Sadira Edar Makassar (2007-2009), Head Section Finance PT Timur Permai (2009-2011), Head Section Accounting and
Finance PT Bosowa Manajemen Development Institut (2011-2012), Head Section Accounting and Finance PT Timur Permai (2012-2014),
Head treasury, Budget Control and AR/AP Gowa Motor Group (2014-2015), Dosen Universitas Indonesia Timur (2015 – sekarang).
Arzul Andaliza
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja
Karya Budiana Komisaris Utama Independen • Gelar MAE dari Catholic University • Pemimpin Unit Pengembangan
PT Bank Bukopin Tbk of Leuven di Belgia (1986-1988) Perusahaan Anak PT Bank
• Gelar MBA dari University of BNI Tbk (2010 – 2015)
(Ketua Komite Tata Kelola Antwerp di Belgia (1985-1986) • Komisaris Utama PT BNI
Terintegrasi merangkap Anggota) • S1 Universitas Indonesia (1976-1981) Multifinance (2010 - 2015)
• International Keuangan • Chief Executive Automotive,
Berkelanjutan (2016) Chief Executive Cement Group,
• International Seminar on Member of Executive Committee
Sustainable Finance ISSF. Bosowa Group (2008 – 2010)
• Division Head V-Team Operation
PT Smart Tbk (2001 - 2004)
• Division Head for Plantation
Series (1999-2000)
• Chief Executive Used Car
Sales Operation PT Astra
International Tbk (1999)
• Managing Director PT Arya
Kharisma (Mobil 88) (1996-1999)
• Divison Head of Security Research
PT Indocitra Securities (1990-1991)
Margustienny Komisaris Independen PT • Gelar MBA dari University • Anggota Komite Audit di PT Kereta
Oemar Ali Bank Bukopin Tbk of Colorado di Denver; Api Indonesia (2008-2010),
• Sopac Conference & On • Wakil Ketua II pada Dewan
(Anggota Komite Tata Site Learning dari YPIA di Pengurus Nasional Ikatan Akuntan
Kelola Terintegrasi) Australia tahun 2013 ; Indonesia periode (2011-2014).
• Training Refreshment Kompetensi
Manajemen Resiko
Arzul Andaliza Pihak Independen PT Meraih gelar Master of Business Beliau memiliki pengalaman sebagai
Bank Bukopin Tbk. Administration dari Colorado State Anggota Komite Good Corporate
University, Fort Collins, Colorado USA Governance dan Manajemen Risiko
(Anggota Komite Tata di PT Pupuk Indonesia (2012 – 2014)
Kelola Terintegrasi) dan Direktur di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan di
Jakarta (2009 – 2012) dan sejak 2014
hingga saat ini sebagai penasihat
di PT Dinamika Pasifik Solusindo.
Sudarmin Sjamsoe Komisaris Independen • Fakultas Ekonomi Universitas • Direktur PT BRI Agroniaga Tbk.
PT Bukopin Finance Indonesia (UI). • Komisaris Utama PT Bank
Syariah Bukopin
(Anggota Komite Tata • General Manager Perencanaan
Kelola Terintegrasi) dan Pengembangan Bisnis
PT Bank Bukopin Tbk.
• Kepala Divisi Perencanaan Strategis
Perusahaan PT Bank Bukopin Tbk.
• Komisaris Utama PT
Bank Dhaha Kediri
• Komisaris PT Bank
Persyarikatan Indonesia.
• Dll.
Hajriyanto Y. Thohari Komisaris Independen PT • S1 bidang Sastra Budaya UGM • Anggota DPR RI 1997 – 2009
Bank Syariah Bukopin • S1 bidang Ushuluddin • Wakil Ketua MPR RI 2009 - 2014
IAIN Yogyakarta
(Anggota Komite Tata • S2 bidang Antropologi
Kelola Terintegrasi) Universitas Indonesia
Ikhwan Abidin Dewan Pengawas Syariah PT • Master dari International • Pengajar dan Konsultan pada
Bank Syariah Bukopin Institute of Islamic Economics Lembaga Keuangan Syariah,
Islamabad, Pakistan saat ini beliau menjabat sebagai
(Anggota Komite Tata Anggota Kelompok Kerja Perbankan
Kelola Terintegrasi) Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSNMUI)
Tidak memiliki √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hubungan
keuangan
dengan Dewan
Komisaris
dan Direksi
Tidak memiliki √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hubungan
kepengurusan
di perusahaan,
anak
perusahaan,
maupun
perusahaan
afiliasi
Lamira
Aspek Karya Margustienny Soedarmin Hajriyanto Ikhwan Bonatua Rachmad Ahmadi Cahyo Ramli Arzul
Septini Hisbullah
Independensi Budiana Oemar Ali Sjamsoe Y. Thohari Abidin Sinaga Eko Pranoto Abidin Winarto Toalib Andaliza
Parwedi
Tidak memiliki √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hubungan
kepemilikan
saham di
perusahaan
Tidak memiliki √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hubungan
keluarga
dengan Dewan
Komisaris,
Direksi, dan/
atau sesama
anggota Komite
Tata Kelola
Terintegrasi
Tidak menjabat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sebagai
pengurus partai
politik, pejabat
dan pemerintah
LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengirimkan
KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2017 Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan
Dengan jumlah anggota yang telah sesuai dengan kebutuhan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi keuangan PT
dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Bank Bukopin Tbk. setiap semesternya melalui Surat
Peraturan Perundang-undangan serta bertindak secara kepada Seluruh Komisaris Anggota Komite Tata
independen, dalam tahun 2017 Komite Tata Kelola Kelola Terintegrasi.
Terintegrasi telah melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab
sebagai berikut: ORGAN DAN KOMITE DI
1. Mereview draft Laporan Penilaian Sendiri (Self BAWAH DIREKSI
Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Semester II tahun 2016 dan Semester I tahun 2017. Dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan, Direksi
2. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan komite-komite di
dalam Konglomerasi Keuangan. bawah Direksi.
3. Melaksanakan Rapat rutin paling sedikit 1 kali dalam 1
Semester yang membahas diantaranya: SEKRETARIS PERUSAHAAN
• Pembahasan Tindak Lanjut atas berbagai kelemahan Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif
dalam pelaksanaan Tata Kelola pada beberapa dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai
Anggota Entitas Konglomerasi; dan pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara
• Pembahasan Persiapan Penyusunan Laporan Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia
Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas Pelaksanaan dan publik.
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT
Bank Bukopin Tbk.
DIREKTUR UTAMA
Sekretaris Perusahaan
SA Sekretaris Perusahaan
FUNGSI DAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN dan pihak-pihak lainnya,dilakukan melalui berbagai media
yang ada, termasuk RUPS, publikasi laporan keuangan,
Tugas utama Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah baik triwulanan,tengah tahunan maupun tahunan, press
membangun corporate image Perseroan melalui fungsi release, public expose, analyst meeting, one on one meeting,
hubungan masyarakat, fungsi hubungan investor, dan road show,majalah, serta melalui website Perseroan, yaitu
fungsi kesekretariatan perusahaan termasuk pengelolaan www.bukopin.co.id.
hubungan/pelayanan informasi kepada unit kerja terkait
dan para stakeholders untuk mendukung pencapaian kinerja Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memastikan
perusahaan sesuai visi,misi, dan strategi Perseroan. kepatuhan Perseroan terhadap peraturan-peraturan pasar
modal yang berlaku. Dengan tugas dan tanggung jawab
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab membantu yang bersifat strategis tersebut Sekretaris Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi serta memastikan seluruh bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan
hasil rapat berupa notulensi terdokumentasi dengan baik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.
dan terinformasikan kepada pihak terkait dengan baik. Selain Fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai Peraturan Otoritas
itu, Sekretaris Perusahaan juga bertanggungjawab dalam Jasa Keuangan No. 35/POJK/.04/2014 melaksanakan tugas
membangun komunikasi yang efektif kepada stakeholders, paling kurang:
antara lain dengan memastikan tersedianya informasi 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
material tentang kinerja Perseroan secara setara, akurat, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
tepat waktu. Selain itu juga memberikan masukan kepada Pasar Modal;
Direksi untuk mendukung proses pengambilan keputusan. 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Sekretaris Perusahaan juga merupakan penghubung antara Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk
Perseroan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham, mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
investor, dan kalangan publik, termasuk media massa. di bidang Pasar Modal;
Upaya penyebarluasan informasi kepada para investor
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam d. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: dan/atau Dewan Komisaris; dan
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat,termasuk e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan
ketersediaan informasi pada website Emiten atau bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris
Perusahaan Publik; 4. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Publik dengan pemegang saham Emiten atau
Keuangan tepat waktu; Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum pemangku kepentingan lainnya.
Pemegang Saham;
Tantri Wulandari
Kewarganegaraan : Indonesia
Domisili : Jakarta
Usia : 53 Tahun
Riwayat Pendidikan : InsinyurPertanian, Institut Pertanian Bogor (1989).
Magister Manajemen,
Prasetiya Mulya Business School (2004).
Riwayat Pekerjaan : Mulai berkarir di Perseroan sejak Maret 1991.
Penanggung Jawab Divisi Pasar Modal.
Manajer Investor Relation.
Manajer Pengembangan Kantor.
Sertifikasi : Manajemen Risiko Level 3
Sejak 8 Maret 2018, Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan dijabat oleh Ariesyanti Budi Pratiwi.
Materi Pengembangan Kompetensi /Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Jenis Pelatihan dan Penyelenggara
Sosialisasi Asuransi Kesehatan 2017 2 Februari 2017 DIKLAT& IN HEALTH
Jakarta
Monthly Economic Review 11 April 2017 Diklat
Jakarta
Monthly Economic Review 20 Juni 2017 Diklat
Jakarta
Monthly Economic Review 26 September 2017 Diklat
Jakarta
Monthly Economic Review 7 November 2017 Diklat
Jakarta
Workshop Evaluasi Kerja & 13 – 15 Desember 2017 PT.MES
Rapat Anggaran 2017 Bogor
6. Melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
DEWAN KOMISARIS
Komite Audit
Komite Remunerasi
& Nominasi
Direktur Utama
Kepala SKAI
Manajer
Manajer Pengembangan Sistem & Manajer Audit Teknologi Manajer Audit
Bagian Audit Bisnis
Pengendalian Mutu Audit (PS & PMA) Sistem Informasi Regional
Antifraud Kantor Pusat
Staf Administrasi
PS & PMA
Satuan Kerja Audit Internal dalam Perseroan terbagi atas KEDUDUKAN INTERNAL AUDIT DALAM
beberapa bagian, yaitu: STRUKTUR ORGANISASI
1. Bagian Pengembangan Sistem dan Pengendalian Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) adalah fungsi independen
Mutu Audit. yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama
2. Bagian Audit Teknologi Sistem Informasi. dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. SKAI merupakan
3. Bagian Audit Operasional dan Supporting Kantor Pusat. salah satu unsur dari Sistem Pengendalian Internal yang
4. Bagian Audit Bisnis Kantor Pusat. berada pada layer ketiga dalam three Line of Defense yang
5. Bagian Audit Regional . memiliki fungsi membantu Dewan Komisaris dan Direktur
Utama dalam mencapai tujuan Perseroan melalui penilaian
Masing-masing bagian dipimpin oleh seorang manajer yang yang independen atas pengendalian internal, penilaian risiko
berkedudukan di Kantor Pusat dengan jumlah staf sesuai dan tata kelola perusahaan.
dengan kebutuhan.
PROFIL KEPALA INTERNAL AUDIT
Saat ini Kepala Internal Audit dijabat oleh Bapak Rudi
Bachtiar yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. SKEP/1415/DIR/VIII/2017 tanggal 24 Agustus 2017.
Rudi Bachtiar
Kewarganegaraan : Indonesia
Domisili : Jakarta
Usia : 54 Tahun
Riwayat Pendidikan : Sarjana Akuntansi, Universitas Indonesia (1988).
Magister Manajemen Agribisnis,
Institut Pertanian Bogor (2007)
Riwayat Pekerjaan :
• Wakil Pimpinan Bank Bukopin Cabang Denpasar (1993-1995).
• Pimpinan Bank Bukopin Cabang Kupang (1995-1998).
• Kepala Divisi Pengawasan Kredit Bank Bukopin (1998-2000).
• Kepala Divisi Kepatuhan Kredit Bank Bukopin (2000-2009).
• Kepala Satuan Kerja Audit Intern Bank Bukopin (2009-2010).
• General Manager Pengembangan Bisnis Bank Bukopin (2009-2010).
• General Manager Teknologi Informasi Bank Bukopin (2010-2013).
• General Manager Bisnis Regional Bank Bukopin (2013-2017).
Sertifikasi : Manajemen Risiko Level IV
ISO 27000:1 – Security IT
ISO 20000 – Manajemen Layanan IT
PIHAK YANG MENGANGKAT DAN Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Satuan
MEMBERHENTIKAN KEPALA INTERNAL AUDIT Kerja Audit Internal setelah mendapatkan persetujuan
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 Dewan Komisaris, jika Kepala Satuan Kerja Audit Internal
mengenai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Satuan Kerja
(SPFAIB), POJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Audit Internal sebagaimana diatur dalam POJK No. 56/
dan Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan Internal POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Penyusunan
Audit Charter PT Bank Bukopin Tbk, Kepala Satuan Kerja Piagam Unit Audit Internal dan atau gagal atau tidak cakap
Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur menjalankan tugas.
Utama dengan Persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
METODE AUDIT
SKAI melaksanakan fungsi pengawasan internal berdasarkan Rencana Audit Tahun 2017 yang telah disusun dengan
pendekatan audit berbasis risiko (Risk Based Audit) dengan fokus proses bisnis dan risiko inheren dan dalam pelaksanaan
auditnya diarahkan pada area-area yang memiliki risiko tinggi yang dapat menghambat tercapainya target bisnis atau
kegiatan operasional.
No Audit Area Audit Plan S.d. Desember 2017 Realisasi S.d. Desember 2017 % Realisasi S.d. Desember 2017
1 Audit Kantor Pusat 49 45 91,56%
2 Audit Rutin Perkreditan 10 10 100,00
(Area+Cabang)
3 Audit Rutin Ops & 25 21 84,00%
Supporting (Area)
4 Audit Rutin Ops & 10 10 100,00%
Supporting (Cabang)
5 Audit Bidang Tsi 10 10 100,00%
6 Audit Umum 20 31 155,00%
Total 124 127 103,23%
Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
ditetapkan dalam surat keputusan Surat Keputusan Direksi KOMITE MANAJEMEN RISIKO
No. 904 tanggal 31 Mei 2017 tentang Komite Manajemen Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko
Risiko PT Bank Bukopin Tbk dengan komposisi sebagai diantaranya adalah melakukan evaluasi dan memberikan
berikut : rekomendasi kepada Direktur Utama terkait manajemen
Ketua : Direktur Manajemen Risiko, risiko yang sekurang-kurangnya meliputi beberapa hal,
Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia sebagai berikut:
(merangkap anggota tetap) 1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta
Sekretaris : Kepala Divisi yang membawahi perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko,
Manajemen Risiko tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka
(merangkap anggota tetap) manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk
Anggota Tetap : mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;
1. Direktur Komersial. 2. Penyempurnaan proses manajemen risiko secara
2. Direktur Retail. berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
3. Direktur Keuangan dan Perencanaan. atau sewaktu-waktu sesuai dengan cakupan Risiko,
4. Direktur Pelayanan dan Operasi. kebutuhan dan perkembangan Perseroan; dan
5. Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi. 3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang
6. General Manager Bisnis Regional. menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
7. General Manager Mikro. ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
8. General Manager Kartu Kredit. rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan
9. General Manager Pengembangan Bisnis. sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko
10. General Manager Strategi dan Transformasi. yang melampaui limit yang telah ditetapkan.
11. Kepala Satuan Kerja Audit Intern.
12. Sekretaris Perusahaan. PELAKSANAAN TUGAS DAN FREKUENSI
13. Kepala Divisi yang membawahi Perencanaan Keuangan RAPAT KOMITE MANAJEMEN RISIKO
dan Akuntansi. Komite Manajemen Risiko melakukan pertemuan sekurang-
14. Kepala Divisi yang membawahi Pelayanan. kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan untuk
15. Kepala Divisi yang membawahi Operasional membahas, mengkaji-ulang dan menyetujui usulan dan
Teknologi Informasi. rekomendasi yang disampaikan dalam rapat sesuai dengan
16. Kepala Divisi yang membawahi Pengembangan SDM. ketentuan yang berlaku. Usulan dan rekomendasi tersebut
17. Kepala Divisi yang membawahi Pengelolaan SDM. diantaranya mencakup kebijakan, strategi, pedoman/
18. Kepala Divisi yang membawahi Treasury. prosedur manajemen risiko dan evaluasi pelaksanaan
19. Kepala Divisi yang membawahi Hukum Perusahaan. manajemen risiko.
20. Kepala Divisi yang membawahi Kepatuhan
Anggota Tidak Tetap : Pejabat Eksekutif yang terkait Putusan rapat Komite Manajemen Risiko diambil secara
: d e n g a n p e r m a s a l a h a n d a n musyawarah/mufakat. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan
: kebutuhan yang dibahas dalam rapat maka anggota tetap dengan hak voting berhak melakukan
voting dan dianggap memenuhi persyaratan apabila disetujui
oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) anggota tetap dengan
hak voting yang hadir.
Sepanjang tahun 2017, Komite Manajemen Risiko mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan agenda sebagai berikut.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah komite yang MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
dibentuk dalam rangka menunjang penerapan manajemen Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko
risiko terintegrasi yang komprehensif dan efektif. Terintegrasi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi kepada Direksi Entitas Utama,
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE atas hal-hal sebagai berikut :
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI a. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko
Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi; dan
Terintegrasi ditetapkan dalam surat Surat Keputusan b. Perbaikan atau penyempurnaan kebijakan
Direksi No. 2116 Tahun 2015 tanggal 4 Desember 2015 Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan hasil
tentang Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi evaluasi pelaksanaan.
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk dengan 2. Melakukan pembahasan/evaluasi atas usulan/masukan
komposisi sebagai berikut: yang diberikan oleh Komite Support Manajemen Risiko
Ketua : Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan Terintegrasi, sebagai bahan rekomendasi ke Direktur
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Entitas Utama.
Sekretaris : Kepala Divisi Manajemen Risiko 3. Melakukan pembahasan atas Laporan Profil Risiko
Anggota : 1. Direktur yang membidangi yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko
Manajemen Risiko PT Bank Syariah Bukopin Terintegrasi sekali dalam 6 (enam) bulan, atau lebih
2. D i r e k t u r y a n g m e m b i d a n g i apabila kondisi pasar berubah dengan cepat.
Manajemen Risiko PT Bukopin 4. Melakukan pembahasan atas rekomendasi dari
Finance Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi mengenai
3. D i r e k t u r y a n g m e m b i d a n g i penetapan limit, untuk selanjutnya disampaikan kepada
Manajemen Risiko PT Bosowa Direktur Entitas Utama untuk dimintakan persetujuannya.
Asuransi 5. Melakukan evaluasi atas laporan eksposur risiko sebagai
4. D i r e k t u r y a n g m e m b i d a n g i salah satu output Sistem Informasi Manajemen Risiko
Manajemen Risiko PT Bosowa Terintegrasi yang disampaikan secara berkala oleh
Sekuritas Satuan Kerja Manajemen Risiko.
5. D i r e k t u r y a n g m e m b i d a n g i
Manajemen Risiko PT Bosowa PELAKSANAAN TUGAS KOMITE MANAJEMEN
Multifinance RISIKO TERINTEGRASI
6. D i r e k t u r y a n g m e m b i d a n g i Komite Manajemen Risiko Terintegrasi melakukan
Manajemen Risiko PT Sadira Finance pertemuan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6
7. P e j a b a t E ks e ku t i f ( P T B a n k (enam) bulan, dengan agenda pembahasan antara lain
Bukopin Tbk, Perusahaan Anak dan mengenai pembahasan profil risiko terintegrasi, serta
Perusahaan Terelasi) monitoring/follow up terhadap hasil pelaksanaan kebijakan
Catatan : Pejabat Eksekutif, yang merupakan pejabat satu tingkat di bawah manajemen risiko terintegrasi, termasuk apabila terdapat
Direktur yang memimpin satuan kerja operasional dan/atau fungsi/satuan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha
kerja Manajemen Risiko. secara signifikan.
Pengambilan keputusan harus disetujui oleh paling kurang berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi
51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi yang hadir. Keputusan berdasarkan suara terbanyak.
rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dilakukan
Sepanjang tahun 2017, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan agenda
sebagai berikut.
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Keputusan
1 6 Februari 2017 1. Pembahasan Laporan Self Assessment Profil Laporan Self Assessment Profil Risiko
Risiko Terintegrasi Semester II 2016. Terintegrasi Semester II 2016
2. Pembahasan Laporan Self Assessment Laporan Self Assessment Kewajiban
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
(KPMM) Terintegrasi Semester II-2016 Terintegrasi Semester II 2016
2 8 Agustus 2017 1. Pembahasan Laporan Self Assessment Profil Laporan Self Assessment Profil Risiko
Risiko Terintegrasi Semester I 2017. Terintegrasi Semester I 2017
2. Pembahasan Laporan Self Assessment Laporan Self Assessment Kewajiban
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
(KPMM) Terintegrasi Semester I-2017 Terintegrasi Semester I 2017
f. Divisi yang membidangi Pengembangan Bisnis/ Team Leader, AO Analis Kredit yang terkait Bisnis serta AO/
Produk. IBO atau Marketing Sponsor.
g. Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi.
h. Sekretaris Perusahaan. Dalam hal proses pemberian Kredit tersebut melampaui/
i. Divisi yang membidangi Operasional. melebihi Job Limit dari Anggota Komite Kredit pada tingkat:
1. Divisi Bisnis Komersial, maka proses pemberian Kredit
Anggota tambahan yaitu Divisi dari unit kerja yang terkait tersebut harus dimintakan persetujuan kepada Direktur
dengan agenda pertemuan. Komersial dan atau Direktur Utama dan atau Dewan
Anggota tambahan antara lain Divisi yang membidangi Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelayanan, Divisi yang membidangi Teknologi dan Sistem 2. Divisi Bisnis Area atau tingkat Cabang namun masih
Informasi, dan unit kerja lainnya yang terkait dengan produk dalam kewenangan GMBR, maka proses pemberian
dan/atau aktivitas baru yang dibahas. Kredit tersebut harus diteruskan kepada tingkat GMBR
masing-masing.
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 3. Divisi Bisnis Area atau tingkat Cabang dan melebihi
KOMITE SUPPORT MANAJEMEN RISIKO kewenangan GMBR, maka proses pemberian Kredit
Komite Support Manajemen Risiko membahas, menganalisa, tersebut harus dimintakan persetujuan kepada Direktur
memberikan usulan serta merekomendasikan suatu Ritel dan atau Direktur Utama dan atau Dewan Komisaris
proposal Produk atau Aktivitas baru untuk dibahas dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
dimintakan persetujuan atas proposal tersebut oleh Komite
Manajemen Risiko. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE KREDIT
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite
PELAKSANAAN TUGAS KOMITE SUPPORT MANAJEMEN RISIKO Kredit adalah:
Selama tahun 2017, Komite Support Manajemen Risiko telah 1. Membahas, mengevaluasi dan memutuskan proposal
melakukan evaluasi atas hasil pemantauan yang dilakukan kredit yang diajukan oleh Account Officer Sponsor
unit yang membidangi fungsi manajemen risiko terhadap atas proposal kredit baru, perubahan ketentuan, dan
implementasi kebijakan, strategi dan kerangka manajemen persyaratan kredit antara lain:
risiko termasuk membahas laporan profil risiko. a. Perubahan/penggantian jaminan.
b. Perubahan jenis fasilitas kredit.
KOMITE KREDIT c. Perubahan jangka waktu (perpanjangan,
penambahan, pengurangan).
Komite Kredit merupakan komite yang mempunyai d. Perubahan persyaratan kredit yang telah
kewenangan dan berkewajiban untuk memberikan opini, diputuskan sebelumnya.
mengevaluasi, mempertimbangkan, dan memutuskan suatu e. Apabila dianggap perlu, melakukan evaluasi
rekomendasi fasilitas kredit serta perubahan-perubahannya. secara langsung atas kelayakan proposal kredit
yang diajukan.
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE KREDIT 2. Wajib memberikan opini dan/atau keputusan kredit
Keanggotaan Komite Kredit terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan kemahiran profesional secara jujur, obyektif,
anggota Komite Kredit dengan Job Limit dan anggota Komite cermat, seksama, dan independen.
Kredit tanpa Job Limit ditunjuk dan diangkat oleh Direksi 3. Memastikan bahwa pelaksanaan pemberian kredit
atau pejabat yang diberi kewenangan. Yang dapat menjadi telah sesuai dan memenuhi ketentuan yang berlaku,
Anggota Komite Kredit dengan Job Limit adalah Kepala baik ketentuan internal maupun eksternal dengan
Divisi Bisnis, Pemimpin Cabang dan General Manager Bisnis persyaratan yang mengarah pada minimalisasi risiko.
Regional (GMBR) atau pejabat bisnis lainnya yang ditunjuk 4. Meyakini bahwa kredit yang akan diberikan telah sesuai
dan ditetapkan oleh Direktur Supervisi yang membidangi. dengan prinsip kehati-hatian.
Sedangkan yang dapat menjadi Anggota Komite Kredit
Tanpa Job Limit adalah GM Analis Kredit, Kadiv Analis
Kredit, Kepala Divisi Supporting, Kepala Divisi Treasury,
Manajer Bisnis, Manajer Analis dan Manajer Supporting,
PELAKSANAAN TUGAS KOMITE KREDIT 4. Unit kerja yang membidangi perencanaan keuangan dan
Selama tahun 2017, Komite Kredit telah mengevaluasi dan akuntansi. Bertugas untuk menyediakan data terkait
memutuskan proposal kredit yang diajukan oleh Account perkembangan informasi keuangan seperti cost of fund,
Oficer Sponsor atas proposal kredit baru sesuai dengan rencana bisnis bank, kinerja keuangan serta data lain
ketentuan yang berlaku. yang dibutuhkan dalam rapat ALCO.
5. Unit kerja yang membidangi riset. Bertugas untuk
ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT COMMITTEE (ALCO) menyediakan data terkait benchmark pricing DPK
Direksi Perseroan membentuk Komite Assets dan Liabilities dan segmen KYD dari bank lain serta data lain yang
(Asset Liabilities Management Committee/ALCO) berdasarkan dibutuhkan dalam rapat ALCO.
Surat Edaran Direksi No.SE/032/DIR/III/2016 tanggal
31 Maret 2016 tentang Kebijakan Assets and Liabilities
Management Committee. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ALCO
Komite ALCO berwenang dan bertanggung jawab terhadap
ALCO adalah komite yang memiliki tugas dan tanggung jawab hal-hal berikut:
dalam pembahasan dan pengambilan keputusan strategis 1. Melakukan evaluasi atas posisi risiko likuiditas serta
terkait pengelolaan produk aset dan liabilities dengan tetap menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan Asset
mempertimbangkan aspek pertumbuhan, kesinambungan dan Liabilities Management (ALMA) Perseroan yang
bisnis dan profitabilitas. Perubahan terhadap hasil keputusan meliputi liabilities management, liquidity management,
ALCO hanya bisa dilakukan melalui rapat ALCO. liquid asset management, loan management dan off
balance sheet management;
Pembentukan komite ini juga ditujukan untuk mengantisipasi 2. Melakukan kaji ulang terhadap kebijakan penetapan
perkembangan pasar uang, tingkat bunga, nilai tukar harga (pricing) atas asset dan liabilities maupun fee based
dan perkembangan sektor perbankan, khususnya yang income serta memastikan kebijakan pricing tersebut dapat
menyangkut penghimpunan sumber dana masyarakat dan mendukung strategi Asset dan Liabilities Management
penyaluran dana kepada aset produktif. (ALMA) dan pengelolaan likuiditas Perseroan;
3. Melakukan kaji ulang terhadap deviasi antara hasil roper
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN ALCO dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan;
Ketua : Direktur Utama 4. Menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap
Wakil Ketua : Direktur yang membidangi keuangan perkembangan kondisi terkini serta perkembangan
Sekretaris : Unit kerja yang membidangi treasury ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi
Anggota : Direksi strategi dan kebijakan ALMA;
5. Meneruskan kebijakan yang telah ditetapkan kepada unit
Unit kerja terkait adalah unit kerja yang berkontribusi kerja terkait agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-
langsung terhadap terselenggaranya rapat ALCO, antara lain: baiknya; dan
1. Unit kerja yang membidangi treasury. Bertugas untuk 6. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan serta keputusan
menyiapkan data terkait kegiatan Treasury dan ALCO yang telah diambil.
perkembangan kondisi makro ekonomi serta melakukan
kompilasi atas seluruh data yang dipresentasikan dalam
rapat ALCO.
2. Unit kerja yang membidangi manajemen risiko. Bertugas
untuk menyiapkan data terkait perkembangan eksposur
risiko antara lain: eksposur risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional dan data lain yang dibutuhkan dalam
rapat ALCO.
3. Unit kerja yang membidangi pengembangan bisnis.
Bertugas untuk menyiapkan data terkait perkembangan
serta rencana usaha seperti pencapaian anggaran,
proyeksi cashflow, sumber dan penyaluran dana serta
data lain yang dibutuhkan dalam rapat ALCO.
2. Melaksanakan Management Review (Tinjauan Manajemen) Mengenai kewenangan Komite Remedial dapat dilihat dalam
terhadap penyelenggaraan sistem manajemen layanan Kebijakan Pembaharuan Batas Kewenangan Pejabat Bank
minimal satu tahun sekali pada setiap bulan Maret serta Bukopin untuk Komite Remedial.
terhadap hal-hal lain yang bersifat strategis, kritikal,
dan mendesak terkait kegiatan penyelenggaraan dan TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE REMEDIAL
infrastruktur TI yang tidak dapat diselesaikan melalui Secara umum, kewenangan, dan tanggung jawab Komite
Komite Support TI. Remedial adalah:
3. Komite Pengarah TI dapat memerintahkan Komite 1. M e m u t u s ka n d a n m e re ko m e n d a s i ka n p o l a
Support TI untuk melakukan rapat komite apabila penyelamatan/penyehatan dan penyelesaian yang
terdapat hal-hal teknis yang harus segera diselesaikan akan ditempuh baik melalui proses pengadilan (litigasi)
dan/atau menjadi bahan masukan bagi Komite Pengarah maupun tanpa melalui proses pengadilan (nonlitigasi).
TI dalam membuat rekomendasi kepada Direksi. 2. Memutuskan dan merekomendasikan untuk menghapus
kredit bermasalah, yaitu hapus buku dan hapus tagih
PELAKSANAAN TUGAS KOMITE PENGARAH yang terdiri dari pokok, bunga, dan denda.
TEKNOLOGI INFORMASI 3. Komite Remedial Kantor Pusat berwenang untuk
Selama tahun 2017, Komite Pengarah Teknologi Informasi mengevaluasi atau menilai kembali rekomendasi Komite
telah memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait: Remedial Kantor Cabang/Area.
1. Pengembangan Arsitektur TI serta penguatan organisasi 4. Melaksanakan tugasnya terutama dalam kaitannya
dan SDM TI. dengan pemberian keputusan penyelamatan/penyehatan
2. Pengembangan kapabilitas digital banking dan atau penyelesaian kredit berdasarkan kompetensi secara
core system. jujur, obyektif, cermat, dan seksama.
3. Pengembangan kapabilitas pengelolaan dan 5. Memastikan bahwa pelaksanaan penyelamatan/
pemanfaatan informasi Bank. penyehatan atau penyelesaian kredit telah sesuai dan
4. Pengembangan atas kehandalan dan keamanan memenuhi ketentuan dalam Kebijakan Perkreditan
infrastruktur TI Bank. Perseroan.
6. Meyakini bahwa upaya penyelamatan/penyehatan
KOMITE REMEDIAL dan penyelesaian kredit dapat dilaksanakan dan tidak
Komite Remedial adalah komite yang mempunyai menimbulkan kerugian yang lebih besar di kemudian hari.
kewenangan dan berkewajiban untuk mengevaluasi,
mempertimbangkan, dan memutuskan suatu rekomendasi PELAKSANAAN TUGAS KOMITE REMEDIAL
untuk penyelamatan/penyehatan atau penyelesaian fasilitas Selama tahun 2017, Komite Kredit telah mengevaluasi serta
kredit bermasalah yang terdiri dari hapus buku, hapus tagih, memberikan rekomendasi terkait penyelamatan/penyehatan
pembelian agunan /aset, penjualan Aset Yang Diambil atau penyelesaian fasilitas kredit bermasalah yang terdiri
Alih (AYDA) dan cash out. Komite Remedial Kantor Pusat dari hapus buku, hapus tagih, pembelian agunan /aset,
mencakup penanganan penyelamatan/penyehatan atau penjualan Aset Yang Diambil Alih (AYDA) dan cash out.
penyelesaian kredit baik dari Kantor Pusat maupun Kantor
Cabang/Area yang telah diatur sesuai kewenangan masing- AKUNTAN PUBLIK
masing di dalam Kebijakan Batas Kewenangan Pejabat Bank
Bukopin untuk Komite Remedial. Berdasarkan Peraturan-Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 32/POJK.03/2016 tentang perubahan atas No. 6/
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE REMEDIAL POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Keanggotaan Komite Remedial ditunjuk dan diangkat oleh Bank, audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk
Direksi. Struktur organisasi Komite Remedial Kantor Pusat tahun buku 2017 telah dilakukan oleh akuntan publik yang
pada 2016 adalah sebagai berikut: independen, kompeten, profesional dan obyektif sesuai
Anggota : dengan Standar Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian
• Divisi Penyehatan kredit kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.
• Divisi Penyelesaian Kredit
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan dengan Standar Profesional Akuntan serta perjanjian kerja
dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai
ditetapkan serta selesai sesuai dengan target waktu yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, secara
telah ditetapkan, maka secara rutin dilakukan pertemuan- rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas
pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting beberapa permasalahan penting yang signifikan.
yang signifikan. Perseroan selalu berupaya meningkatkan
komunikasi antara Akuntan Publik, Komite Audit dan PENUNJUKKAN AKUNTAN PUBLIK
Manajemen Perseroan untuk dapat meminimalisir kendala- Sebagai perusahaan publik untuk melakukan audit
kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. terhadap laporan keuangan, Bank Bukopin menggunakan
jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERNAL terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
Fungsi pengawasan independen terhadap Perseroan yang memenuhi persyaratan umum yaitu memiliki reputasi
dilaksanakan oleh auditor intern maupun auditor eksternal yang baik, memiliki pengalaman mengaudit perbankan,
yaitu oleh Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Kantor dan memiliki pengalaman melakukan audit terhadap
Akuntan Publik. Pengawasan aspek keuangan Perseroan Perusahaan Terbuka. Sesuai dengan hasil RUPS Perseroan
oleh pihak independen dilakukan dengan melaksanakan yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2017, Dewan
pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Komisaris telah menunjuk KAP Purwantono, Sungkono dan
Surja member of Ernst dan Young (EY) untuk melakukan
Bank Bukopin selalu berupaya meningkatkan komunikasi pemeriksaan atas laporan keuangan Perseroan Tahun Buku
antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen 2017 yang pada tahun 2017 merupakan tahun ke-3 (tiga)
untuk dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi bagi KAP Purwantono, Sungkoro dan Surja melakukan audit
selama proses audit berlangsung. Agar proses audit sesuai laporan keuangan Bank Bukopin.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK, NAMA AKUNTAN DAN FEE PERIODE 6 TAHUN TERAKHIR
Berdasarkan POJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank pasal 6 berbunyi Laporan
Keuangan posisi akhir bulan Desember yang diumumkan secara triwulanan dan tahunan wajib diaudit oleh Akuntan
Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Berikut daftar Kantor Akuntan Publik, nama akuntan, fee, dan izin KAP
selama 6 tahun terakhir.
Tabel Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan, Fee dan Izin KAP Periode 6 Tahun Terakhir
Nama Akuntan
Tahun Kantor Akuntan Publik (Partner Penanggung Periode Fee Izin KAP
Jawab)
2017 Purwantono, Sungkoro dan Surja Sinarta 1 tahun Rp1.960.000.000 Izin No.603/
KM.1/2015
2016 Purwantono, Sungkoro dan Surja Sungkoro 2 Tahun Rp2.000.000.000 Izin No.603/
KM.1/2015
2015 Purwantono, Sungkoro dan Surja Sungkoro Rp1.800.000.000 Izin No.603/
KM.1/2015
2014 Purwantono, Suherman dan Surja Sinarta 3 Tahun Rp1.800.000.000 Keputusan Menteri
Keuangan No. 381/
KM.1/2010
2013 Purwantono, Suherman dan Surja Sinarta Rp1.550.000.000 Keputusan Menteri
Kauangan No. 381/
KM.1/2010
2012 Purwantono, Suherman dan Surja Sinarta Rp1.625.000.000 Keputusan Menteri
Kauangan No. 381/
KM.1/2010
Hal ini sejalan dengan Piagam Komite Audit, Tugas dan Pelaksanaan fungsi manajemen risiko meliputi hal-hal terkait
Tanggung Jawab Komite Audit, yang antara lain menyebutkan: dengan upaya identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
1. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi pengendalian risiko termasuk pengembangan teknologi dan
perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan
atas jasa yang diberikannya. setiap jenis risiko, serta peningkatan kualitas sumber daya
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris manusia dalam pengelolaan risiko untuk dapat semakin
mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko.
Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi,
ruang lingkup penugasan dan fee. DASAR PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan berpedoman
oleh auditor internal (Satuan Kerja Audit Internal), pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.18/
auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik) dan lembaga POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan
pengawas Bank (BI, OJK atau Lembaga Otoritas Lainnya) Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas
dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi Jasa Keuangan (SEOJK) No.34/SEOJK.03/2016 tanggal 1
atas temuan tersebut. September 2016 perihal Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank Umum dan POJK No.4/POJK.03/2016 tanggal
26 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum.
Dewan Komisaris
Komite Remunerasi
& Nominasi
Komite Audit
Komite Pemantau
Direktur Utama Risiko
Kepala Divisi
Kepala Satuan Kerja Kepala Divisi Kepatuhan/Pejabat Kepala Divisi
Audit Intern Manajemen Risiko Khusus Pengenalan Pengembangan SDM
Nasabah
SA Divisi SA Divisi
Manajemen Kepatuhan PKPN
Risiko
Dalam rangka penerapan manajemen risiko, Perseroan Perseroan membentuk Komite Pemantau Risiko, Komite
menerapkan struktur organisasi yang disertai dengan Manajemen Risiko, Komite Support Manajemen Risiko dan
kejelasan tugas dan tanggung jawab secara umum maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam rangka pelaksanaan
terkait penerapan manajemen risiko pada seluruh satuan proses dan sistem manajemen risiko.
kerja yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha,
ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha. Divisi Manajemen Risiko merupakan Satuan Kerja
Manajemen Risiko dalam Perseroan yang dipimpin oleh
Dalam struktur organisasi Perseroan, satuan kerja yang seorang Kepala Divisi yang bertanggung jawab langsung
melakukan fungsi pengendalian intern (Satuan Kerja Audit kepada Direktur yang membidangi fungsi Manajemen Risiko
Internal) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko independen dan Kepatuhan.
terhadap satuan kerja bisnis.
Satuan Kerja Manajemen Risiko independen terhadap satuan 6. Melakukan stress test guna mengetahui dampak dari
kerja bisnis seperti: treasuri, kredit, pendanaan, akuntansi, implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko
dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). terhadap portofolio atau kinerja Perseroan secara
keseluruhan;
Unit kerja pelaksana baik bisnis dan operasional (risk 7. Mengkaji usulan produk dan/atau aktivitas baru yang
taking unit) wajib menyampaikan laporan atau informasi dikembangkan oleh Perseroan. Pengkajian difokuskan
mengenai eksposur risiko yang dikelola satuan kerja yang terutama pada aspek kemampuan Perseroan untuk
bersangkutan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko secara mengelola aktivitas dan/atau produk baru termasuk
berkala paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun atau kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta
sewaktu-waktu sesuai dengan cakupan risiko, kebutuhan dampaknya terhadap eksposur risiko Perseroan secara
dan perkembangan Perseroan. keseluruhan;
8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis
Tugas utama Divisi Manajemen Risiko adalah menetapkan dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait
kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan penerapan manajemen risiko antara lain mengenai
serangkaian proses untuk mengumpulkan dan menguji besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat
pengukuran dan pelaporan risiko yang dilaporkan oleh para ditanggung Perseroan;
pemilik risiko tersebut. Penetapan kebijakan manajemen 9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan
risiko dilakukan melalui proses persetujuan Direksi. oleh Perseroan untuk mengukur risiko atas model yang
dipergunakan untuk keperluan intern (internal model);
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko
DIVISI MANAJEMEN RISIKO kepada Direktur Utama, Direktur yang membawahkan
Adapun tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen fungsi Manajemen Risiko dan Kepatuhan, dan Komite
Risiko meliputi: Manajemen Risiko secara berkala paling sedikit 4 (empat)
1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu sesuai
kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko dengan cakupan risiko, kebutuhan, dan perkembangan
2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, Perseroan; dan
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko; 11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan
3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Perseroan,
dalam penerapan manajemen risiko; untuk memastikan:
4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan a. Kecukupan kerangka manajemen risiko;
kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan
oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui c. Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.
oleh Direksi;
5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan,
maupun per jenis risiko termasuk pemantauan kepatuhan
terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;
Kaji ulang atas kebijakan tersebut dilakukan secara berkala Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi diantaranya
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu- dilakukan melalui penyelanggaraan rapat Dewan Komisaris,
waktu sesuai dengan cakupan risiko, kebutuhan, dan Direksi, Komite- komite di tingkat Komisaris (seperti Komite
perkembangan Perseroan. Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Nominasi
dan Remunerasi) dan Komite- komite di tingkat Direksi
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Pengarah
Penerapan manajemen risiko mencakup 8 (delapan) Teknologi Informasi dan ALCO), yang antara lain melakukan
jenis risiko utama, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko pembahasan atas strategi dan kinerja Perseroan termasuk
Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, di dalamnya terkait profitabilitas, perkembangan kredit yang
Risiko Stratejik dan Risiko Kepatuhan, yang dilakukan diberikan, perkembangan dana pihak ketiga, kualitas aset,
melalui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan indikator likuiditas dan pembahasan tentang profil risiko.
pengendalian risiko.
Selain itu, pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan berpedoman juga dalam bentuk persetujuan atas kebijakan-kebijakan
pada Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank Bukopin yang telah ada antara lain Kebijakan Dasar Manajemen
dengan filosofi risiko Perseroan, yaitu “Mendapatkan Risiko Bank Bukopin, Kebijakan Permodalan Bank Bukopin,
keuntungan yang setinggi-tingginya dengan mengambil Pedoman Penilaian Profil Risiko, Pedoman Proses Penilaian
risiko menengah melalui diversifikasi produk, sistem Kecukupan Modal secara Internal (ICAAP) dan Pedoman
pengendalian risiko yang ketat dan pengembangan SDM” Pelaksanaan Stress Test yang disesuaikan dengan risk
(To achieve optimum profit by taking moderate risk through appetite maupun risk tolerance.
product diversification, strong risk control system and human
resources development). STRATEGI MANAJEMEN RISIKO
Penerapan strategi Manajemen Risiko dilakukan
Pada dasarnya proses manajemen risiko dilakukan oleh untuk mendukung pencapaian Rencana Bisnis Bank di
masing-masing unit kerja (risk taking unit), mengingat risiko antaranya melalui:
yang dihadapi merupakan risiko yang melekat pada produk, 1. Peningkatan pengelolaan risiko Perseroan yang
transaksi, maupun proses pada unit bersangkutan. Selain berkualitas
itu risk taking unit wajib menyampaikan laporan dan/atau 2. Penyempurnaan kebijakan manajemen risiko termasuk
informasi mengenai eksposur risiko yang dikelola unit kerja kebijakan terkait manajemen risiko terintegrasi bagi
yang bersangkutan kepada Divisi Manajemen Risiko. konglomerasi keuangan
3. Penyempurnaan proses identifikasi, pengukuran dan
Untuk mendukung pencapaian filosofi risiko Perseroan, pemantauan risiko (termasuk penyempurnaan backtest
maka Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki misi untuk dan stress testing)
menjalankan fungsi pengelolaan risiko yang selaras dengan 4. Penyempurnaan koordinasi antar unit pengendalian
risk appetite Perseroan guna terkendalinya tingkat risiko internal
inheren dan penerapan manajemen risiko yang berkualitas. 5. Peningkatan koordinasi dengan masing-masing
Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi
PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Keuangan Perseroan terkait penerapan manajemen
Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara umum risiko terintegrasi dan pelaporan profil risiko terintegrasi
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan 6. Peningkatan kualitas proses manajemen risiko
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta 7. Peningkatan kualitas pelaporan risiko
memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan Dewan 8. Peningkatan risk awareness di semua lini
Komisaris tertuang dalam wewenang dan tanggung jawab 9. Peningkatan good corporate governance
Dewan Komisaris, antara lain mengevaluasi kebijakan dan 10. Peningkatan kualitas SDM
strategi manajemen risiko atas perubahan faktor-faktor 11. Peningkatan engagement karyawan
yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara
signifikan dan mengevaluasi dan memutuskan permohonan
Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris.
Usaha lainnya adalah dengan melakukan sosialisasi penilaian meliputi faktor-faktor sebagai berikut: Profil Risiko
manajemen risiko. Sosialisasi tersebut Risiko dilaksanakan (Risk Profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas
secara berkelanjutan dalam setiap kesempatan untuk (Earnings) dan Permodalan (Capital) untuk menghasilkan
semakin meningkatkan risk awareness seluruh lini di Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank. Pelaksanaan
Perseroan. Beberapa upaya peningkatan risk awareness Self Assessment Tingkat Kesehatan Bank dilakukan dengan
antara lain: berpedoman pada Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan
1. Monitoring secara berkala pada tingkat Direksi dan Perseroan dan pelaksanaan ICAAP dilakukan dengan
tingkat Komisaris antara lain melalui pelaksanaan berpedoman pada Pedoman Proses Penilaian Kecukupan
pemantauan dan evaluasi perkembangan kinerja Modal Secara Internal (Internal Capital Adequacy Assessment
bulanan, pemantauan profil risiko dan sebagainya; Process/ICAAP).Sedangkan untuk pelaksanaan penilaian
2. Penyampaian materi terkait manajemen risiko dalam Profil Risiko dilakukan dengan berpedoman pada Pedoman
berbagai agenda workshop, pendidikan dan pelatihan Penilaian Profil Risiko Perseroan. Perseroan terus melakukan
internal sejak awal menjadi karyawan; upaya penguatan permodalan untuk memastikan tingkat
3. Penyederhanaan dan percepatan penyampaian informasi permodalan yang memadai untuk mendukung perkembangan
mengenai risk issue diantaranya melalui The Ops Risk bisnis Perseroan. Dalam implementasi Pilar 2 Basel II,
Post yang terbit secara bulanan berisi informasi terkait adanya kesesuaian pengukuran yang dilakukan oleh Bank
operational risk event, Weekly Market Outlook yang (dengan kerangka Internal Capital Adequacy Assessment
menyajikan kondisi makro ekonomi dan kondisi spesifik Process/ICAAP) dengan Otoritas Jasa Keuangan (dengan
secara mingguan dan memberikan peringatan dini atas kerangka Supervisory Review and Evaluation Process/SREP)
pergerakan harga pasar yang dapat mempengaruhi menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalkan
posisi risiko Perseroan, Daily VaR Report yang menyajikan gap penilaian dan semakin meningkatkan proses manajemen
kondisi risiko likuiditas, risiko pasar dan memberikan risiko. Perseroan senantiasa melakukan penyempurnaan
peringatan dini atas pergerakan harga pasar yang dapat antara lain melalui review atas penetapan kategorisasi
mempengaruhi posisi risiko Perseroan secara harian, peringkat dalam setiap penilaian parameter/indikator dari
maupun penyampaian beberapa risk issue kepada setiap jenis risiko, memastikan sumber data yang digunakan
pengambil keputusan secara harian; untuk setiap penilaian parameter/indikator dari setiap jenis
4. Sosialisasi melalui Sistem Memorandum Elektronik risiko dan review tingkat signifikansi dari suatu kejadian
(SME) dan website Direktorat Manajemen Risiko, maupun hasil temuan/pemeriksaan dan pengaruhnya
Kepatuhan dan Pengembangan SDM; terhadap Peringkat Profil Risiko secara keseluruhan.
5. Sosialisasi modul Risk Control Self assessment (RCSA)
dan Internal Credit Risk Rating (ICRR) ke cabang-cabang Secara umum tingkat KPMM Perseroan selalu dijaga secara
baru; dan hati-hati untuk dapat memitigasi tingkat risiko yang dihadapi
6. Pelaksanaan fungsi Credit Risk Advisor (CRA) untuk dalam segala kondisi, melalui penerapan manajemen
membantu para account officer dan credit risk controller risiko yang efektif sesuai perkembangan bisnis dan
dalam melakukan diskusi maupun konsultasi mengenai kompleksitas usaha serta memastikan penetapan strategi
risiko kredit. untuk memelihara tingkat permodalan Perseroan yang
memadai dalam rangka mendukung kesinambungan usaha,
PELAKSANAAN IMPLEMENTASI BASEL pengembangan bisnis dan pertumbuhan tingkat keuntungan.
(risk exposures) yang dihadapi Bank, praktik manajemen Sehubungan dengan rencana implementasi kerangka Net
risiko yang diterapkan Bank, dan pengungkapan laporan Stable Funding Ratio (NSFR) mulai 1 Januari 2018 sesuai
rasio kecukupan likuiditas. Secara umum Perseroan telah rekomendasi Basel Committee on Banking Supervision (BCBS)
mengungkapkan hal tersebut dalam laporan tahunan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.50/POJK.03/2017
Perseroan dan publikasi pada website Perseroan. Bank tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil
akan terus meningkatkan pengembangan database, sistem Bersih (Net Stable Funding Ratio) Bagi Bank Umum, Perseroan
informasi dan manajemen risiko sehingga dapat memenuhi telah melakukan uji coba perhitungan NSFR secara
ketentuan pilar 3 Basel II. triwulanan yaitu untuk posisi data Desember 2016, Maret
2017, Juni 2017 dan September 2017. Dari hasil perhitungan
Basel III - Liquidity Coverage Ratio NSFR untuk masing-masing periode tersebut, rasio NSFR
dan Net Stable Funding Ratio selalu berada diatas batas minimum yang harus dijaga, yaitu
Sehubungan dengan penerapan Basel III, Otoritas Jasa 100%. Implementasi kerangka NSFR ini tidak terlepas dari
Keuangan telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa kerangka LCR dan bersifat saling melengkapi sebagai alat
Keuangan No.42/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 untuk mengukur risiko likuiditas Bank, dimana pemenuhan
tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas standar LCR bertujuan untuk meningkatkan ketahanan
(Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum dan Peraturan jangka pendek dari profil risiko likuiditas Perseroan dengan
Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 perihal memastikan bahwa Perseroan memiliki High Quality Liquid
Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/ Asset (HQLA) yang memadai untuk bertahan selama
POJK.03/2015 perihal Transparansi dan Publikasi Laporan periode scenario stress yang signifikan dalam 30 harike
Bank. Adapun Kewajiban pemenuhan LCR dilakukan secara depan, sedangkan pemenuhan standar NSFR bertujuan
bertahap, tahapan bagi Bank yang termasuk dalam kelompok untuk mengurangi risiko pendanaan untuk jangka waktu
BUKU 3 adalah 70% (tujuh puluh persen) sejak tanggal 30 yang lebih panjang dengan mensyaratkan bank mendanai
Juni 2016; 80% (delapan puluh persen) sejak tanggal 30 aktivitasnya dengan sumber dana stabil yang memadai
Juni 2017; 90% (sembilan puluh persen) sejak tanggal 31 dalam rangka memitigasi risiko tekanan pada pendanaan
Desember 2017; dan 100% (seratus persen) sejak tanggal di masa depan. Dalam rangka peningkatan kualitas dan
31 Desember 2018. Perseroan telah menyampaikan laporan kuantitas permodalan sesuai dengan implementasi Basel
LCR (individual dan konsolidasi) secara bulanan kepada III khususnya aspek common equity tier I, conservation buffer,
Otoritas Jasa Keuangan dan mempublikasikan laporan countercyclical buffer dan leverage ratio, Perseroan menyusun
LCR triwulanan (individual dan konsolidasi) pada website langkah-langkah strategis dalam rangka penguatan
Perseroan. Berdasarkan laporan LCR yang telah disampaikan permodalan untuk mendukung pencapaian rencana bisnis.
ke Otoritas Jasa Keuangan, LCR Perseroan terjaga di atas
minimum rasio LCR sesuai tahapan pemenuhan LCR (di atas Basel III - Leverage Ratio
70%). Selain itu Perseroan telah melakukan pengelolaan Perhitungan Leverage Ratio akan dipersyaratkan untuk
dan pemantauan tingkat aset likuid dan Liquidity Coverage seluruh bank umum konvensional, termasuk didalamnya
Ratio (LCR) secara harian dengan memperhatikan limit Kantor Cabang Bank Asing (KCBA). Persyaratan Leverage
sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko likuiditas. Ratio baru akan mulai efektif diimplementasikan sebagai
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam penerapan bagian dari pilar 1 sejak 1 Januari 2018. Adapun kewajiban
pengukuran sesuai kerangka Basel III tersebut, antara lain pengungkapan kepada publik hanya dikenakan kepada bank
terkait kesiapan sistem informasi dan ketersediaan database, BUKU 4, bank BUKU 3, dan bank-bank yang dimiliki asing
review berkala atas kebijakan dan prosedur di Bank dalam (termasuk KCBA). Namun demikian, sebelum mulai efektif
pelaksanaan pengukuran dan monitoring rasio likuiditas diimplementasikan, kepada bank-bank tertentu akan diminta
berdasarkan kerangka Basel III mengingat beberapa data untuk melakukan uji coba perhitungan Leverage Ratio dimana
detail yang diperlukan dalam perhitungan rasio belum dapat penerapan uji coba akan dimulai sejak pelaporan publikasi
di dukung secara langsung oleh data pada LBU saat ini (perlu triwulan I 2015. Atas penerapan tersebut, Perseroan akan
pengolahan lebih lanjut). melakukan pengukuran dan pemantauan leverage ratio
dengan memperhatikan limit tertentu.
Perseroan secara berkelanjutan melakukan upaya yang PROFIL RISIKO DAN PENGELOLAANNYA
diperlukan untuk menyempurnakan berbagai sistem/ Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
model pengukuran dan sistem monitoring sesuai dengan mengenai penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum dan
perkembangan, standar dan ketentuan yang berlaku antara POJK mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi
lain model pengukuran risiko suku bunga, model pengukuran bagi konglomerasi keuangan, Perseroan wajib menyusun
risiko likuiditas, model pengukuran risiko nilai tukar, model Laporan Profil Risiko, baik secara individual maupun secara
database dan manajemen risiko operasional yang terdiri konsolidasi dan Laporan Profil Risiko Terintegrasi.
dari Risk Control Self Assessment (RCSA), Loss Event Data
(LED) dan Key Risk Indicator (KRI), model Internal Credit Risk Laporan Profil Risiko secara individual maupun secara
Rating (ICRR) untuk usaha kecil dan menengah dan usaha konsolidasi dilakukan secara triwulanan untuk posisi
komersial, dan model Scoring System untuk kredit mikro, bulan Maret, Juni, September dan Desember, yang disajikan
konsumer dan kredit usaha kecil skala tertentu. secara komparatif dengan posisi triwulan sebelumnya dan
disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lama
SISTEM INFORMASI 15 (lima belas) hari kerja setelah akhir bulan laporan.
MANAJEMEN RISIKO Sedangkan untuk Laporan Profil Risiko Terintegrasi disusun
Sistem Informasi Manajemen Risiko merupakan bagian setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember,
dari sistem informasi manajemen yang harus dimiliki dan yang disampaikan ke OJK paling lambat tanggal 15 (lima
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Perseroan, dalam belas) bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan
rangka penerapan manajemen risiko yang efektif yang bersangkutan.
Beberapa aplikasi untuk mendukung proses manajemen Laporan Profil Risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja
risiko Perseroan secara baik adalah: Manajemen Risiko kepada OJK memuat substansi yang
1. Ketersediaan informasi diwujudkan melalui implementasi sama dengan Laporan Profil Risiko yang disampaikan oleh
Modul Risk & Control Self Assessment Web Based . Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Direktur Utama
2. Untuk meningkatkan kualitas identifikasi pengukuran dan Komite Manajemen Risiko. Demikian pula dengan
atas risiko kredit dan kepatuhan serta mendorong Laporan Profil Risiko Terintegrasi yang disampaikan oleh
proses integrasi data kredit, maka Perseroan telah Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi kepada OJK
memuat subtansi yang sama dengan Laporan Profil Risiko berbagai unit kerja pendukung, di antaranya dengan adanya
Terintegrasi yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen credit risk controller di Direktorat Ritel dan adanya fungsi
Risiko Terintegrasi kepada Direktur Entitas Utama. analis kredit komersial di Direktorat Komersial. Selain itu
pengelolaan risiko kredit yang lebih spesifik juga dilakukan
Sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, atas portofolio kredit maupun eksposur risiko kredit lain
Perseroan senantiasa melakukan pengelolaan risiko untuk 8 yang bermasalah. Upaya yang dilakukan diantaranya
(delapan) jenis risiko, yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko adalah restrukturisasi fasilitas kredit yang bermasalah,
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, pembentukan pencadangan untuk menutup potensi kerugian,
risiko strategik dan risiko kepatuhan. hingga pelaksanaan hapus buku. Proses pengelolaan kredit
bermasalah telah diatur secara tersendiri dalam kebijakan
Risiko Kredit yang bersifat khusus, termasuk pembentukan unit kerja
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain khusus yang menanganinya. Untuk lebih mengoptimalkan
dalam memenuhi kewajiban kepada Perseroan, termasuk pengendalian risiko kredit dibentuk divisi khusus terkait
ke dalam Risiko Kredit adalah akibat kegagalan debitur, dengan penyehatan kredit dan penyelesaian kredit.
Risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk, dan
settlement risk. Perseroan melakukan stress test dengan menggunakan
pendekatan macro-related (atau disebut macro bottom up
Risiko kredit yang dikelola Perseroan tidak hanya terkait stress testing) yang memperhatikan faktor risiko eksternal
pada penyaluran kredit tetapi juga eksposur risiko kredit seperti perkembangan kondisi makro ekonomi yang
Iainnya seperti penempatan, pembelian surat-surat berharga dapat mempengaruhi kualitas nasabah, termasuk dengan
dan penyertaan yang dikelola secara komprehensif baik pada menerapkan skenario terburuk (worst case scenario). Hal ini
tingkat portofolio maupun transaksi. Perseroan memiliki ditujukan untuk mengetahui kecukupan modal Perseroan
pedoman perkreditan yang mengatur kebijakan dan prosedur apabila kualitas kredit mengalami pemburukan.
dalam pemberian kepada nasabah koperasi, mikro, kecil,
menengah, komersial, dan konsumer, serta kebijakan dan Risiko Pasar
prosedur dalam rangka penempatan antar bank maupun Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
kegiatan trade finance. administratif, termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
Sistem pengelolaan risiko kredit juga telah diimplementasikan perubahan harga option. Dalam menjalankan aktivitas
pada berbagai aspek pengelolaan risiko kredit. Sistem usahanya, Perseroan menghadapi risiko pasar yang meliputi
tersebut antara lain model Internal Credit Risk Rating (ICRR) risiko suku bunga dan risiko nilai tukar, yang timbul karena
untuk usaha kecil, menengah, serta usaha komersial dan disebabkan posisi on balance sheet maupun off balance sheet
model scoring risiko kredit untuk usaha mikro hingga yang tergolong dalam trading book atau banking book.
usaha kecil dengan nominal tertentu dan kredit konsumer.
Perseroan secara berkelanjutan melakukan upaya yang Pengelolaan risiko pasar dijalankan berdasarkan kebijakan
diperlukan untuk menyempurnakan model tersebut. dan prosedur yang berkaitan dengan produk, jasa, dan
Perseroan juga telah mengembangkan sejumlah aplikasi aktivitas treasury serta bisnis yang terekspos risiko tersebut.
teknologi informasi dalam mendukung proses pengelolaan Kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur tersebut
risiko kredit tersebut, seperti Aplikasi Sistem Informasi dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan
Kredit Terpadu (SIKT) yang digunakan dalam pelaksanaan Perseroan, ketentuan Bank Indonesia, ketentuan Otoritas
proses Kredit Ritel dan Integrated risk and compliance analysis Jasa Keuangan maupun ketentuan eksternal lainnya.
system (Intercons) untuk proses pemberian opini risiko dan
opini kepatuhan dalam proses kredit. Pengendalian risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
suku bunga pada trading book antara lain dilakukan melalui
Dalam rangka pengendalian risiko kredit secara analisis risiko dan limit untuk aktivitas trading yang meliputi
komprehensif, Perseroan terus meninjau dan transaksi Money Market, Foreign Exchange dan Fixed Income
menyempurnakan pelaksanaan fungsi pengendalian risiko Securities (surat berharga).
kredit, baik yang dijalankan oleh risk taking unit maupun
Selain itu, dilakukan proses mark to market untuk posisi Untuk memastikan kemampuan Perseroan dalam memenuhi
trading book, monitoring Posisi Devisa Neto dan Value at kewajibannya kepada nasabah/counterparty, Perseroan
Risk (VaR) atas posisi tersebut. Dengan mempertimbangkan menerapkan kebijakan pengelolaan likuiditas melalui alokasi
komposisi portofolio Perseroan, pengelolaan risiko penempatan pada Cadangan Primer (Primary Reserve) dan
suku bunga pada banking book menjadi fokus perhatian aset likuid berdasarkan kriteria dan limit tertentu. Perseroan
Perseroan karena porsi banking book yang sangat signifikan telah memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat, yang
dibandingkan trading book. Hal ini dilakukan antara lain berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perseroan
dengan memperhatikan posisi gap aset dan kewajiban dalam mengantisipasi dan menghadapi perubahan kondisi
Perseroan yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga likuiditas harian sehingga Perseroan dapat tetap memenuhi
dan kecenderungan pergerakan Suku Bunga Kebijakan setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara
Moneter (Policy Rate) Bank Indonesia berupa BI 7-day tepat waktu dan menjaga kelangsungan proses bisnis
(Reverse) Repo Rate serta suku bunga pasar yang dapat Perseroan. Review terhadap kebijakan, sistem dan prosedur
mempengaruhi stabilitas tingkat profitabilitas Perseroan. yang berkaitan dengan manajemen risiko likuiditas dilakukan
secara berkala sesuai dengan perkembangan Perseroan,
Pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan interest ketentuan Bank Indonesia, ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
rate risk model dengan metodologi repricing profile gap dan dan ketentuan eksternal lainnya.
menggunakan skenario pergerakan tingkat bunga hingga
level tertentu sehingga dapat diketahui potential loss yang Perseroan melakukan pengukuran risiko likuiditas
dapat berdampak pada profitabilitas dan permodalan. menggunakan liquidity risk model dengan metodologi
maturity profile gap, dimana dengan pengukuran tersebut
Penilaian risiko nilai tukar mata uang asing dilakukan dengan dapat teridentifikasi posisi maturity mismatch Perseroan
memperhatikan Posisi Devisa Neto (PDN) dan volatilitas mata yang ada dan dapat dilakukan mitigasi agar posisi maturity
uang asing yang dikelola Perseroan, dengan pengendalian mismatch tersebut tetap dapat dikelola dengan baik sesuai
risiko dilakukan melalui monitoring mutasi transaksi valuta koridor liquidity gap limit. Selain itu dilakukan pemantauan
asing di seluruh kantor cabang dan unit bisnis. Monitoring pergerakan aset (baik berupa aset likuid maupun kredit),
dan evaluasi atas limit-limit yang terkait dengan risiko pasar pemantauan pergerakan setiap jenis dana pihak ketiga,
dilakukan secara berkala dengan disesuaikan kepada kondisi pemantauan Indikator Rencana Pendanaan Darurat dan
internal Perseroan maupun ketentuan Bank Indonesia dan tingkat core deposit untuk setiap jenis DPK untuk memastikan
Otoritas Jasa Keuangan. tingkat pengendapan DPK yang memadai dan dapat menjadi
sumber dana yang stabil untuk mendukung pertumbuhan
Dalam melakukan pengukuran risiko dengan memperhatikan aset produktif. Pengukuran dan pemantauan risiko juga
berbagai faktor risiko, Perseroan melakukan stress test dilakukan secara harian antara lain terkait pemenuhan Giro
dengan beberapa skenario, di antaranya skenario terburuk Wajib Minimum (GWM), perkembangan pergerakan kredit,
(worst case scenario). Hal ini ditujukan untuk mengetahui dana pihak ketiga dan surat berharga yang diterbitkan Bank
tingkat kemampuan Perseroan dalam menghadapi berbagai Bukopin yang mempengaruhi tingkat loan to funding ratio
tingkat pergerakan hingga kondisi pasar yang tidak normal. (LFR), ketersediaan aset likuid dan proyeksi arus kas keluar
jangka pendek yang mempengaruhi tingkat Liquidity Coverage
Risiko Likuiditas Ratio (LCR) dan ketersediaan akses pasar/akses pada
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan sumber-sumber pendanaan untuk memastikan tercapainya
Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo pengelolaan likuiditas Perseroan yang memadai baik pada
dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset kondisi normal maupun krisis.
likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Pengelolaan kondisi likuiditas harian dilakukan oleh
Permasalahan likuiditas tersebut dapat timbul akibat adanya Unit Treasury. Atas perubahan eksternal serta makro
ketidakcocokan saat jatuh tempo (maturity mismatch) antara ekonomi yang terjadi dengan segera diinformasikan
aset dan kewajiban. dan diambil strategi serta kebijakan internal antara lain
melalui mekanisme Assets and Liabilities Management
Committee (ALCO).
5. Secara berkelanjutan melaksanakan pelatihan karyawan Identifikasi dan pengukuran risiko kepatuhan dilakukan
untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan. antara lain didasarkan pada pengalaman kerugian di
masa lalu yang disebabkan oleh risiko kepatuhan melalui
Risiko Strategik perhitungan risiko berdasarkan accounting loss data.
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan Risiko Asuransi
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan Risiko Asuransi adalah risiko akibat kegagalan perusahaan
lingkungan bisnis. asuransi memenuhi kewajiban kepada pemegang polis
sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi risiko
Pengelolaan risiko stratejik mewajibkan Perseroan untuk (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan
mengidentifikasi, mengukur dan memitigasikan risiko-risiko reasuransi, dan/atau penanganan klaim.
yang berkaitan dengan keputusan strategis yang kurang
efektif serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan Penilaian risiko inheren atas risiko asuransi dilakukan dengan
eksternal. Pengendalian risiko stratejik diantaranya menggunakan parameter seperti risiko teknikal, dominasi
dilakukan melalui monitoring posisi Perseroan baik diantara risiko asuransi terhadap keseluruhan lini usaha, bauran
industri perbankan maupun diantara peer group, monitoring risiko induk dan jenis manfaat, dan struktur reasuransi.
pencapaian realisasi atas anggaran (rencana bisnis) dan
dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor penyebab kegagalan Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko asuransi
serta pelaksanaan monitoring atas perkembangan kondisi dilakukan dengan menggunakan parameter pengawasan
makro ekonomi yang kemungkinan dapat berdampak pada direksi dan dewan komisaris entitas utama, kecukupan
bisnis Perseroan. proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko secara terintegrasi, serta sistem
Risiko Kepatuhan informasi manajemen risiko Terintegrasi, sistem
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Perseroan pengendalian intern yang menyeluruh terhadap penerapan
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan ketentuan manajemen risiko terintegrasi.
internal, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada Risiko Transaksi Intra Grup
risiko Perseroan yang terkait pada peraturan perundang- Risiko Transaksi Intra Grup adalah risiko akibat
undangan, ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang ketergantungan suatu entitas baik secara langsung
berlaku, seperti: maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam
1. Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset, kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti
(CKPN), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); perpindahan dana.
2. Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa
Neto (PDN); Risiko transaksi intra Grup antara lain dapat timbul dari:
3. Risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Bisnis 1. Kepemilikan silang antar Perusahaan Anak dalam
Bank (RBB); Konglomerasi Keuangan;
4. Risiko likuiditas terkait dengan ketentuan Giro Wajib 2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek;
Minimum (GWM), Loan to Funding Ratio (LFR), dan Liquidity 3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan atau
Coverage Ratio (LCR); dan diperoleh suatu Perusahaan Anak dari Perusahaan Anak
5. Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal lain dalam Konglomerasi Keuangan;
dan internal. 4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali,
termasuk eksposur pinjaman dan off-balance sheet
seperti jaminan dan komitmen;
5. Pembelian atau penjualan aset kepada Perusahaan Anak
lain dalam satu Konglomerasi Keuangan;
keputusan strategis terkait pengelolaan produk assets limit serta pengelolaan Loan to Funding Ratio (LFR) yang
and liabilities dengan tetap mempertimbangkan aspek baik. Pengelolaan keseimbangan pertumbuhan sumber
pertumbuhan, kesinambungan bisnis dan profitabilitas. dana baik berupa dana pihak ketiga (DPK) dan sumber
dana nonDPK (seperti money market borrowing, repo surat
INISIAF STRATEGIS PELAKSANAAN berharga dan penerbitan surat utang), dan penyaluran
MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2018 dana terutama berupa kredit dan aset likuid dilakukan
secara cermat dan terencana sehingga tingkat likuiditas
Peningkatan penerapan manajemen risiko oleh Perseroan dapat dijaga dengan baik. Untuk mencapai pengelolaan
dilakukan pada seluruh aspek kegiatan usaha Perseroan likuiditas yang lebih baik tersebut akan didukung oleh
untuk memastikan terkelolanya tingkat risiko sesuai proses monitoring pergerakan dana (penghimpunan
dengan strategi dan sasaran bisnis Perseroan yang telah dan penyaluran dana), meningkatkan diversifikasi basis
ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2018. Dalam pendanaan terutama pada dana murah (CASA) dan dana
rangka mendukung Rencana Bisnis Bank tahun 2018, maka nasabah retail yang stabil untuk mengurangi konsentrasi
beberapa strategi manajemen risiko yang akan dilaksanakan deposan inti, dan memastikan ketersediaan akses pasar
sejalan dengan upaya pencapaian target-target anggaran yang memadai sebagai alternatif sumber pendanaan
2018 antara lain sebagai berikut: nonDPK. Selain itu dilakukan strategi penghimpunan
dana dengan tenor lebih panjang untuk meningkatkan
1. Terkait Risiko Kredit, dalam strategi pelaksanaan stabilitas sumber pendanaan dan mendukung ekspansi
pertumbuhan kredit, Bank akan lebih berfokus pada bisnis dengan adanya alternatif produk penghimpunan
sektor-sektor ekonomi yang secara makro diperkirakan dana dan juga melalui penerbitan produk surat berharga.
masih menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan memiliki track record kualitas kredit yang baik 3. Terkait Risiko Pasar, pengelolaan repricing gap antara
serta mendorong diversifikasi portofolio kredit untuk aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan
mengurangi tingkat konsentrasi debitur inti antara lain suku bunga dilakukan dengan hati-hati dengan didukung
dengan lebih meningkatkan penyaluran kredit mikro upaya pertumbuhan DPK yang diarahkan untuk lebih
dan retail (Konsumer dan UKM). Selain itu dilakukan meningkatkan porsi dana nasabah retail terutama
diversifikasi portofolio kredit dengan diarahkan pada berupa CASA untuk peningkatan customer base dan
portofolio kredit yang memiliki bobot risiko kredit yang mengurangi kerentanan nasabah terhadap perubahan
rendah guna mendukung upaya optimalisasi permodalan. suku bunga. Optimalisasi pencapaian profitabilitas
Dalam upaya mempertegas fungsi independensi Perseroan dilakukan antara lain melalui penerapan
manajemen risiko dalam proses pengambilan keputusan strategi dan upaya yang berkelanjutan dalam penetapan
dalam proses kredit setiap penyaluran kredit dengan dan penyesuaian tingkat suku bunga KYD yang kompetitif
nominal tertentu harus melalui proses credit risk dan sesuai dengan situasi pasar serta pengendalian
assessment yang dilakukan oleh Divisi Manajemen biaya dana dengan meningkatkan komposisi CASA dan
Risiko dalam bentuk pemberian opini risiko sebelum melakukan review penurunan suku bunga dana/special
dilaksanakannya komite kredit. Untuk memperkuat rate deposito. Selain itu untuk mengantisipasi perubahan
pencapaian target pertumbuhan kredit tersebut akan kondisi pasar yang signifikan akibat perkembangan
didukung oleh proses kredit yang lebih prudent dan kondisi perekonomian global maupun domestik, maka
implementasi budaya sadar risiko melalui penanaman pengelolaan eksposur trading book dan pengelolaan
credit risk awareness dan peningkatan credit risk Posisi Devisa Neto dilakukan secara hati-hati dan berada
competency di seluruh aparatur pelaksana perkreditan. pada level yang terbatas sesuai dengan koridor limit yang
telah ditetapkan dan dengan memperhatikan volatilitas/
2. Terkait Risiko Likuiditas, pengelolaan Giro Wajib perubahan harga pasar.
Minimum (GWM) baik GWM dalam Rupiah (GWM primer,
GWM sekunder dan GWM LFR) maupun GWM dalam 4. Terkait Risiko Operasional dan Risiko Lainnya, pencapaian
valuta asing dilakukan secara hati-hati sesuai dengan rencana bisnis akan didukung oleh penyempurnaan
ketentuan, yang disertai dengan pengelolaan aset kebijakan, pedoman, dan prosedur pengendalian internal
likuid dan rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) sesuai yang disesuaikan dengan arah perkembangan bisnis
Bank serta penerapan standarisasi delivery atas layanan tanggal 20 April 2017 tentang Pedoman Manajemen
baik terhadap unit kerja internal maupun eksternal. Risiko Pasar Bank Bukopin;
Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank maka 4. Pembaharuan beberapa kebijakan terkait pengelolaan
pengembangan terkait teknologi informasi juga terus risiko operasional, diantaranya: Surat Keputusan Direksi
dilakukan termasuk atas penguatan keamanan sistem No. 1725 Tahun 2017 tanggal 12 Oktober 2017 tentang
informasi. Selain itu pelaksanaan strategi sumber Penggunaan Modul Loss Event Data Dalam Penerapan
daya manusia dilakukan secara utuh dan menyeluruh Manajemen Risiko Operasional;
termasuk melaksanakan pengelolaan sumber daya 5. Pembaharuan beberapa kebijakan terkait pengelolaan
manusia berbasis kompetensi, pengembangan risiko kepatuhan, diantaranya: Surat Edaran Direksi
kompetensi untuk seluruh karyawan serta pelaksanaan No. SE/054/DIR/V/2017 tanggal 30 Mei 2017 tentang
pengelolaan kinerja dengan sistem manajemen kinerja Pedoman Manajemen Risiko Kepatuhan Bank Bukopin;
yang terkini berbasis Key Performance Indicator/ Balance 6. Pembaharuan beberapa kebijakan terkait pengelolaan
Score Card. risiko kredit, diantaranya: Surat Edaran Direksi No.
SE/055/DIR/V/2017 tanggal 30 Mei 2017 tentang
EVALUASI PELAKSANAAN Pedoman Manajemen Risiko Kredit Bank Bukopin;
MANAJEMEN RISIKO 7. Penerapan kebijakan pengelolaan nilai tukar yang di
Perseroan senantiasa melakukan evaluasi terhadap evaluasi secara berkala sesuai dengan kondisi Perseroan
efektifitas sistem manajemen risiko dalam mendukung maupun peraturan Bank Indonesia dan/atau Otoritas
rangka implementasi rencana strategis Perseroan, di Jasa Keuangan yang terkini, antara lain Surat Edaran
antaranya adalah: Direksi No.SE/036/DIR/III/2016 tanggal 31 Maret 2016
tentang Pengelolaan Foreign Exchange; dan
1. Pelaksanaan review Kebijakan dan Prosedur terkait 8. Peningkatan proses manajemen risiko dalam hal
pengelolaan manajemen risiko yang disesuaikan dengan pengukuran dan pemantauan risiko dengan telah
rencana perkembangan bisnis Perseroan, diantaranya: terdapatnya Pedoman Pelaksanaan Stress Test.
Surat Keputusan Direksi No. 0904 Tahun 2017 tanggal 9. Pelaksanaan stress test yang bertujuan untuk
31 Mei 2017 tentang Komite Manajemen Risiko, Surat mengevaluasi kapasitas dari modal Perseroan untuk
Keputusan Direksi No. 1074 Tahun 2017 tanggal 22 menyerap potensial kerugian besar dan mengidentifikasi
Juni 2017 tentang Penunjukan Keanggotaan Komite langkah-langkah yang dapat dilakukan Perseroan untuk
Manajemen Risiko Kredit, Surat Keputusan Direksi No. memitigasi risiko;
0300 Tahun 2017 tanggal 24 Februari 2017 tentang 10. Pelaksanaan back test yang digunakan untuk keperluan
Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank Bukopin, Surat validasi, penyempurnaan maupun pengembangan
Keputusan Direksi No. 0905 Tahun 2017 tanggal 31 Mei terhadap metodologi, formula, model, dan penggunaan
2017 tentang Pedoman Penilaian Profil Risiko Bank asumsi pada setiap skenario dalam model pengukuran
Bukopin Tbk; risiko yang disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan;
2. Pembaharuan beberapa kebijakan terkait pengelolaan 11. Pelaksanaan review atas tools manajemen risiko yaitu
likuiditas, diantaranya: Surat Edaran Direksi No. Risk Control Self Assessment (RCSA), Key Risk Indicator
SE/179/DIR/XII/2017 tanggal 28 Desember 2017 (KRI), Loss Event Data (LED), dan Internal Credit Risk Rating
tentang Pedoman Pelaksanaan Risiko Likuiditas, Surat (ICRR), Sistem Informasi Kredit Mikro (SIKM); dan
Edaran Direksi No.SE/035/DIR/IV/2017 tanggal 20 April 12. Pelaksanaan kajian atas penerapan manajemen risiko
2017 tentang Pedoman Manajemen Risiko Likuiditas yang antara lain berupa kajian atas implementasi risk
Bank Bukopin; appetite dan risk tolerance untuk Bank Garansi dengan
3. Pembaharuan beberapa kebijakan terkait pengelolaan Jaminan Kontra Bank Garansi, kajian penetapan
risiko pasar, diantaranya: Surat Edaran Direksi No. maksimum kredit kepada sektor pertambangan dan
SE/180/DIR/XII/2017 tanggal 28 Desember 2017 tentang penggalian berbasis risk appetite Perseroan serta kajian
Penetapan Interest Rate Repricing Gap Limit, Surat Edaran atas risiko konsentrasi kredit.
Direksi No. SE/181/DIR/XII/2017 tanggal 28 Desember
2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Stress Test Risiko
Pasar, Surat Edaran Direksi No.SE/036/DIR/IV/2017
Selain itu, dalam rangka memenuhi ketentuan dari 15 Desember 2015 tentang Pedoman Penilaian Profil Risiko
Otoritas Jasa Keuangan terkait penerapan manajemen Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
risiko terintegrasi, Perseroan sebagai Entitas Utama telah
menyusun beberapa kebijakan terkait penerapan manajemen Penerapan manajemen risiko terintegrasi tersebut mencakup:
risiko terintegrasi, di antaranya: Kebijakan Dasar Manajemen 1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
Tbk; Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Manajemen Risiko Terintegrasi;
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk; Pedoman 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
Penilaian Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan pengendalian Risiko secara terintegrasi, dan sistem
PT Bank Bukopin Tbk dan Kebijakan Kewajiban Penyediaan informasi Manajemen Risiko Terintegrasi;
Modal Minimum Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap
Bank Bukopin Tbk. penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
PENERAPAN MANAJEMEN Adapun jenis risiko yang wajib dikelola dalam Manajemen
RISIKO TERINTEGRASI Risiko Terintegrasi mencakup 10 (sepuluh) jenis risiko, yaitu
Dengan telah dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,
Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 November risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, risiko
2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi kepatuhan, risiko transaksi intra-grup dan risiko asuransi.
Bagi Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 SISTEM PENGENDALIAN
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi INTERNAL
Konglomerasi Keuangan, Perseroan sebagai Entitas Utama,
telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Sistem pengendalian internal Bank Bukopin mengacu
di tingkat Direksi dengan Ketua Komite Manajemen Risiko pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
Terintegrasi adalah Direktur Perseroan yang membawahi SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Pengendalian
fungsi manajemen risiko dan anggota komite risiko adalah Intern Bagi Bank Umum. Pengendalian Intern merupakan
Direktur yang mewakili Lembaga Jasa Keuangan dalam suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh
Konglomerasi Keuangan Perseroan serta pejabat eksekutif. manajemen secara berkesinambungan (on going basis),
yang dapat terselenggara dengan efektif dan andal atas
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Komite tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi
Manajemen Risiko Terintegrasi didukung oleh Satuan Kerja Perseroan yaitu Direksi, Komisaris, SKAI, seluruh pejabat
Manajemen Risiko Terintegrasi yang saat ini dijalankan oleh dan pegawai bank guna menjaga dan mengamankan harta
Divisi Manajemen Risiko. Dalam melaksanakan tugasnya, kekayaan Perseroan; menjamin tersedianya laporan yang
Divisi Manajemen Risiko berkoordinasi dengan satuan kerja lebih akurat; meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan
yang melaksanakan fungsi manajemen risiko pada masing- yang berlaku;mengurangi dampak keuangan atau dampak
masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi kerugian, penyimpangan termasuk fraud, dan pelanggaran
Keuangan Perseroan. aspek kehati-hatian dan meningkatkan efektivitas organisasi
dan meningkatkan efisiensi biaya.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi. Perseroan telah mengeluarkan beberapa RUANG LINGKUP SISTEM
ketentuan internal terkait diantaranya: Surat Keputusan PENGENDALIAN INTERNAL
Direksi No. 2105 Tahun 2015 tanggal 16 November 2015 Ruang lingkup pengendalian internal Bank Bukopin mengacu
tentang Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi pada Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk, Surat Edaran 35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Pengendalian
Direksi No. SE/066/DRK/XII/2015 tanggal 15 Desember Intern Bagi Bank Umum. Komponen utama sistem
2015 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pengendalian internal adalah sebagai berikut.
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
dan Surat Edaran Direksi No.SE/067/DRK/XII/2015 tanggal
Guna mencapai SPI yang efektif, Perseroan secara terus SISTEM AKUNTANSI/KEUANGAN,
menerus mengidentifikasi dan menilai Risiko yang dapat INFORMASI DAN KOMUNIKASI
mempengaruhi pencapaian sasaran. Penilaian Risiko Sistem akuntansi meliputi metode dan catatan dalam
dilakukan pula oleh auditor intern sehingga cakupan audit rangka mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis,
yang dilakukan lebih luas dan menyeluruh. mengklasifikasi, mencatat atau membukukan, dan
melaporkan transaksi Perseroan. Sistem informasi harus
dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan usaha,
kondisi keuangan, penerapan Manajemen Risiko, dan
Direktorat Manajemen
Risiko, Kepatuhan dan
Pengembangan SDM
Divisi Kepatuhan
Unit Regulasi Unit Kepatuhan Unit Kepatuhan Unit AntiMoney Unit Quality
dan Kebijakan Bisnis Operasi dan TI Loundering Assurance
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dipimpin oleh Bapak Slamet SATUAN KERJA KEPATUHAN
Imam Priadi yang membawahi beberapa fungsi, antara lain: Divisi Kepatuhan di Bank Bukopin yang bertanggungjawab
• Unit Regulasi & Kebijakan; langsung kepada Direktur yang membawahkan Fungsi
• Unit Kepatuhan Bisnis; Kepatuhan, serta memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Unit Kepatuhan Operasi & Teknologi Informasi; 1. Independensi.
• Unit Anti Money Laundering; dan 2. M e n g u a s a i k e t e n t u a n d a n p e r a t u r a n
• Unit Quality Assurance. perundang-undanganyang berlaku.
3. Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar
DIREKTUR YANG MEMBAWAHKAN FUNGSI KEPATUHAN Fungsi Kepatuhan.
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah 4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan
Bapak Irlan Suud selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen mengembangkan Budaya Kepatuhan (compliance culture).
Risiko. Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Direksi.
Pengangkatan Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan telah melalui Fit and Proper Test sesuai dengan
ketentuan dari Regulator.
Pada posisi tanggal 31 Desember 2017, jumlah pegawai Divisi Kepatuhan adalah 22 (dua puluh dua) orang, termasuk Kepala
Divisi Kepatuhan. Pegawai Divisi Kepatuhan Bank Bukopin telah memiliki Kualifikasi dan Sertifikasi yang berkaitan dalam
tugasnya untuk melaksanakan fungsi kepatuhan. Berikut data mengenai sertifikasi yang telah diperoleh oleh Pegawai di
Divisi Kepatuhan sampai dengan akhir 2017.
TUJUAN SATUAN KERJA KEPATUHAN preventif dapat dilakukan dengan mematuhi berbagai
Penerapan Fungsi Kepatuhan bertujuan sebagai upaya kaidah perbankan yang berlaku untuk mengurangi atau
pencegahan dini yang dilakukan internal Bank Bukopin untuk memperkecil risiko kegiatan usaha Perseroan.
mengurangi atau memperkecil risiko kegiatan usaha dan
keberadaannya dimaksudkan untuk mencapai beberapa Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan merupakan bagian penting
sasaran utama, antara lain: dalam sistem pengendalian internal pada Bank Bukopin
1. Mewujudkan budaya patuh pada di lingkungan Bank yang berperan aktif dalam berbagai langkah pencegahan.
Bukopin sesuai dengan peraturan perundang-undangan Khususnya terkait dengan upaya untuk memastikan
yang berlaku dan/atau kebijakan internal Bank Bukopin. bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi Bank Bukopin. kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
3. Menerapkan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia
Keuangan (OJK) dan peraturan perundang-undangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
yang berlaku terhadap kebijakan, sistem dan prosedur memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank Bukopin. dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank
4. Melakukan upaya untuk dapat memastikan Bank Indonesia, dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang,
Bukopin patuh terhadap komitmen yang dibuat kepada serta ketentuan internal PT Bank Bukopin Tbk atau yang
Bank Indonesia/OJK, pihak regulator dan/atau otoritas berpotensi menimbulkan terjadinya risiko kepatuhan.
pengawas lain yang berwenang.
5. Mewujudkan penerapan GCG berdasarkan prinsip Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan fungsi
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), kepatuhan dan sesuai dengan POJK No. 46/POJK.03/2017
pertanggungjawaban (responsibility) dan kewajaran tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka
(fairness) di semua tingkatan dan organisasi PT Bank Bukopin Tbk membentuk Satuan Kerja Kepatuhan
Bank Bukopin. dan menetapkan tugas dan tanggung jawab serta menjadi
6. Menerapkan program Anti Pencucian Uang dan program kerja Satuan Kerja Kepatuhan pada tahun 2017,
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) bagi yaitu bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Fungsi
Bank Umum. Kepatuhan, mengelola kegiatan pelaksanaan Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA PPT), memantau implementasi Good Corporate Governance
FUNGSI KEPATUHAN TAHUN 2017 (GCG), Program Compliance Awareness dan Pengembangan
Semakin meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha unit baru yaitu Unit Quality Assurance (QA) dalam rangka
Perseroan yang sejalan dengan perkembangan teknologi menciptakan disiplin proses serta mewujudkan sistem
informasi, globalisasi dan integrasi lembaga jasa keuangan, berbasis mutu yang terintegrasi.
memberikan dampak signifikan terhadap eksposur risiko
yang dihadapi Perseroan, sehingga pelaksanaan prinsip Dalam pelaksanaannya, penerapan Fungsi Kepatuhan oleh
kehati-hatian serta upaya mitigasi risiko dalam setiap proses Satuan Kerja Kepatuhan dilaksanakan dengan dukungan dan
transaksi perbankan mutlak harus dilakukan, terutama peran aktif Dewan Komisaris dalam proses pengawasan
mitigasi yang bersifat preventif. Upaya yang bersifat pelaksanaan fungsi kepatuhan, yang menjadi dasar evaluasi
dalam upaya peningkatan kualitas kinerja Divisi. Pengawasan menerus melalui program Compliance Awareness (Kesadaran
aktif Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala merujuk Kepatuhan). Satuan Kerja Kepatuhan sebagai layer kedua
pada laporan kinerja atau outcome pelaksanaan fungsi dari prinsip three lines of defence bersifat ex-ante atau
kepatuhan untuk kemudian dilakukan mekanisme evaluasi pencegahan, menyadari bahwa sebagai salah satu jalan
dan saran perbaikan dalam rangka peningkatan kualitas untuk mencegah terjadinya risiko kepatuhan maka perlu
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. ditingkatkannya budaya patuh pada setiap lini Bank Bukopin.
Peningkatan budaya patuh tersebut kami susun melalui
Budaya kepatuhan merupakan pondasi dasar yang wajib program compliance awareness (kesadaran kepatuhan) dari
dimiliki oleh seluruh tingkatan organisasi di Bank Bukopin seluruh pihak dan unit di Bank.
Penguatan budaya kepatuhan dilakukan secara terus
Ruang lingkup Compliance Awareness (kesadaran kepatuhan) yang dimaksud adalah kesadaran bahwa adanya peraturan
oleh seluruh pihak berikut pemahaman akan peraturan, kesadaran akan konsekuensi dan sanksi atas tidak dipatuhinya
peraturan, kesadaran bahwa adanya satuan kerja kepatuhan yang akan selalu mendampingi unit lain dalam hal kepatuhan.
Program-program Compliance Awareness yang telah disusun oleh Satuan Kerja Kepatuhan meliputi:
COMPLIANCE
AWARENESS
Menyediakan dan Meningkatkan Kompentensi
Mengembangkan Anggota Satuan Kerja
Infrastruktur & Layanan Kepatuhan (SKK)
Kepatuhan
- Pengelolaan Website Satuan Kerja - Mengadakan Workshop Pengembangan
Kepatuhan yaitu IGRC sebagai media Kompetensi
search Engine Peraturan dan media - Benchmark Penerapan Fungsi
E-Learning. Kepatuhan pada Bank lain
- Pembuatan Compliance Call Center &
Email Kepatuhan
Terdapat program baru dalam bagian program compliance dikemas dalam tampilan yang menarik dan bahasa yang
awareness yaitu Program Sosialisasi Budaya Kepatuhan dan sederhana, sehingga seluruh karyawan Bank Bukopin dapat
Budaya Perusahaan (PRIDE). Program Sosialisasi Budaya dengan mudah mengakses dan mengerti sosialisasi tersebut.
Kepatuhan dan Budaya Perusahaan (PRIDE) merupakan
program baru yang di inisiasi oleh Divisi Kepatuhan yang Tujuan dari Program Sosialisasi Budaya Kepatuhan dan
merupakan program sosialisasi budaya kepatuhan dan Budaya Perusahaan (PRIDE) yaitu untuk meningkatkan
perusahaan melalui berbagai media dan platform seperti Compliance Awareness (Kesadaran Kepatuhan) seluruh
melalui WhatsApp Messenger, Line Messenger, Desktop karyawan Bank Bukopin.
Bukopin Office Communication (BOC) dan media lainnya.
Sosialisasi yang diberikan melalui berbagai media tersebut
Pemerintah saat ini serius menerapkan program anti Jasa Keuangan serta Surat Edaran Otoritas Jasa
pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme Keuangan No. 32/SEOJK.03/2017 tanggal 22 Juni 2017
dan berkeinginan menjadi anggota FATF agar dapat lebih tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
berperan penting dalam berbagai hubungan bisnis dengan Pencegahan pendanaan Terorisme di Sektor Perbankan.
dunia Internasional yang sudah lebih dahulu menerapkan 2. Melakukan review terhadap Pedoman Kerja Operasional
mekanisme pencucian uang dan pendanaan terorisme. yang terkait dengan penerapan Program APU & PPT
dengan melakukan penyesuaian berdasarkan kebijakan
Bank Bukopin sebagai salah satu dari Lembaga Jasa internal dan eksternal yang berlaku.
Keuangan (LJK) berkomitmen mendukung sepenuhnya 3. Membuat kebijakan kompleksitas usaha kantor cabang
keinginan pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan berdasarkan APU & PPT yang menampilkan tingkat risiko
program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan kantor cabang atas ancaman tindak pidana pencucian
terorisme dalam pelaksanaan amanat Undang-Undang dan uang dan pendanaan terorisme.
Peraturan tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang 4. Mengelompokkan nasabah berdasarkan profil risiko
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) yang melalui pendekatan Risk Based Approach (RBA).
berlaku dalam upaya mencegah, mendeteksi, menganalisis, 5. Melakukan pemantauan terhadap aktivitas penerapan
monitoring dan melaporkan kepada regulator. APU & PPT dan sebagai counterparty Pihak Penyidik dan
Regulator dalam pencegahan tindak pidana pencucian
Dalam menerapkan program APU & PPT Bank Bukopin uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/ 6. Menyampaikan kewajiban pelaporan terkait Penerapan
POJK.01/2017 tanggal 16 Maret 2017 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) sesuai dengan ketentuan perundang-
Terorisme di Sektor Jasa Keuangan serta Surat Edaran undangan yang berlaku.
Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.03/2017 tanggal 22 7. Melakukan monitoring dan pelaporan program rencana
Juni 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan perkembangan pengkinian data nasabah.
dan Pencegahan pendanaan Terorisme di Sektor Perbankan. 8. Mengembangkan aplikasi Sistem Anti Pencucian Uang
(SAPU) untuk mempertajam analisa dan memenuhi
Agar penerapan program APU & PPT dapat berjalan dengan kebutuhan pelaporan sesuai dengan ketentuan dan
baik pada semua lini bisnis dan operasional Perseroan perundang-undangan terkini terkait APU dan PPT.
seluruh Indonesia, selain Unit Kerja Anti Money Laundering 9. Peningkatan pemahaman (awareness) APU & PPT
(AML) di kantor pusat juga dibentuk Unit Kerja Khusus (UKK) untuk karyawan/ti pada seluruh cabang/area melalui
yang berkedudukan pada masing-masing kantor cabang dan kegiatan sosialisasi kepada karyawan secara berkala
area yang memiliki fungsi analisis dan pelaporan kepada untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan
Unit kerja AML kantor pusat. pemahaman mengenai program APU dan PPT serta
mengimplementasi di unit kerjanya.
Hal-hal yang terkait dengan penerapan program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PEMBERIAN DANA KEGIATAN
yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut: SOSIAL DAN/ATAU POLITIK
1. Melakukan review atas kebijakan internal Perseroan
tentang Penerapan Program APU & PPT yang disesuaikan Penjelasan rinci terkait pemberian dana kegiatan sosial telah
dengan ketentuan regulator terkini yaitu Peraturan disajikan dalam Bab Corporate Social Responsibility pada
Otoritas Jasa Keuangan No. 12/POJK.01/2017 tanggal 16 Laporan Tahunan ini. Perseroan tidak melakukan pemberian
Maret 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian dana yang ditujukan untuk kegiatan politik.
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor
PERKARA PENTING
Sepanjang tahun 2017, jumlah perkara penting yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang
masih dalam proses penyelesaian disajikan dalam tabel berikut.
Selama tahun 2017, Bank Bukopin telah membayar denda Perseroan senantiasa memberikan kemudahan bagi
sebesar Rp731.360.716 (tujuh ratus tiga puluh satu juta stakeholders untuk mengakses informasi mengenai
tiga ratus enam puluh ribu tujuh ratus enam belas rupiah) keuangan dan perkembangan Perseroan melalui jalur-
atas sanksi administrasi yang diberikan OJK kepada Bank jalur komunikasi. Informasi mengenai produk dan layanan,
Bukopin. Adapun sanksi yang diterima Bank Bukopin kegiatan, aksi korporasi dan lain-lainnya juga disajikan
antara lain: melalui website Perseroan http://www.bukopin.co.id
1. Denda Laporan. Nasabah juga bisa mendapatkan informasi yang lebih rinci
2. Denda Pajak. dengan menghubungi call center Perseroan dengan nomor
3. Penalty GWM (BI). akses 14005 selama 24 jam setiap hari atau menghubungi
4. Denda Komitmen Kredit. kantor cabang terdekat.
5. Denda Keterlambatan Pajak.
6. Denda Pembayaran. Tidak hanya bagi nasabah, kemudahan akses informasi juga
diberikan kepada investor dan calon investor, yaitu dengan
menghubungi Investor Relations Perseroan melalui email
investor.relations@bukopin.co.id.
Perseroan juga senantiasa melakukan pelaporan informasi dan fakta material melalui surat kepada OJK dan Electronic
Reporting (www.idxnet.co.id) kepada Bursa Efek Indonesia.
SIARAN PERS
Selama tahun 2017 Perseroan menerbitkan Siaran Pers sebagai berikut.
No Tanggal Judul
1 7 Februari 2017 Perkuat Bisnis Kartu Kredit, Bank Bukopin Luncurkan Infinite Card & Bukopin Card.
2 16 Februari 2017 Bank Bukopin Luncurkan Aplikasi Pembayaran Pajak, PNBP
dan Cukai Melalui Bukopin Cash Management.
3 29 Maret 2017 Aset Bank Bukopin Mencapai Rp105,4 triliun.
4 21 April 2017 Bank Bukopin Luncurkan Kartu Kredit World Card.
5 4 Mei 2017 Bank Bukopin Jaga Trend Pertumbuhan Jangka Panjang.
6 9 Mei 2017 Bank Bukopin Bagikan Dividen 30% dari Laba Bersih 2016.
7 20 Juni 2017 Bank Bukopin & BPJS Ketenagakerjaan Kerja Sama Layanan Service Point Office.
8 31 Juli 2017 Aset Bank Bukopin Capai Rp115,2 triliun.
9 7 September 2017 Pacu Pertumbuhan Kinerja, Bank Bukopin Siapkan Program Quick Win.
10 31 Oktober 2017 Aset Bank Bukopin Tumbuh 13,3%.
BULETIN
Seiring dengan strategi Perseroan untuk melakukan digitalisasi pada seluruh aspek bisnis yang memungkinkan, media
komunikasi internal Perseroan pada 2017 juga dialihkan dari sebelumnya dalam bentuk Majalah yang terbit setiap bulan
menjadi media digital yang ditampilkan dalam laman depan Bukopin Office Communication (BOC).
PENYEBARLUASAN KODE ETIK adalah menyangkut kesediaan insan Bank Bukopin untuk
Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level melaporkan setiap tindakan pegawai lain atau rekan
organisasi diungkapkan dan/atau disebarkan melalui kerja yang diyakini merupakan suatu pelanggaran kode
berbagai media, antara lain: etik dan menyampaikan setiap fakta penyimpangan yang
• Website Perseroan diketahuinya. Perseroan memberikan sanksi yang tegas
• Majalah Internal dan konsisten terhadap pelanggaran Pedoman kode etik.
• Memorandum Internal
JENIS SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK
Dewan Komisaris dan Direksi telah memastikan bahwa Kode Jenis sanksi pelanggaran disiplin karyawan Perseroan
Etik Perseroan tersebut telah disosialisasikan secara luas ke terdiri atas:
seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi Perseroan. 1. Pelanggaran Ringan adalah penyimpangan atau
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang tidak
Pada penerapannya, Kode Etik Perseroan mengatur tentang berdampak/menyebabkan kerugian moril maupun
berbagai kegiatan Perseroan, sekaligus memandu perilaku material/finasial maupun image baik secara langsung
seluruh jajaran dalam menjalankan kegiatan bisnis dan maupun tidak langsung bagi perusahaan, namun
operasional sehari-hari, tanpa memandang fungsi, pangkat dapat berpotensi menimbulkan gangguan dalam
atau posisi jabatan. pelaksanaan pekerjaan.
2. Pelanggaran Sedang adalah penyimpangan atau
UPAYA PENERAPAN DAN pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang
PENEGAKAN KODE ETIK dapat berdampak/menyebabkan kerugian moril dan
Kode Etik Perseroan berlaku bagi segenap Insan Bank atau material/finasial maupun image baik secara
Bukopin mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, pegawai langsung maupun tidak langsung bagi perusahaan,
dan individu lain yang terkait dengan bisnis Perseroan. namun dapat berpotensi menimbulkan gangguan dalam
Keberhasilan penerapan kode etik merupakan tanggung pelaksanaan pekerjaan.
jawab dari seluruh pimpinan di lingkungan unit kerja masing- 3. Pelanggaran Berat adalah penyimpangan/pelanggaran
masing. Untuk itu segenap pimpinan unit memiliki tanggung yang dilakukan oleh karyawan yang tergolong kesalahan
jawab dalam memberikan pemahaman penerapan kode etik berat dan secara langsung atau tidak langsung
kepada pegawai di lingkungan unit kerja masing-masing. menyebabkan kerugian moril maupun material/financial
bagi perusahaan, mengganggu kelancaran tugas dan
Setiap insan Bank Bukopin memiliki tanggung jawab atau keuangan perusahaan dan atau mencemarkan
terhadap keberhasilan penerapan kode etik dalam aktivitas nama baik perusahaan.
sehari-hari. Salah satu bentuk tanggung jawab Perseroan
Direktur Utama/
Satuan Kerja Audit
Pelapor Komite WBS Direktur/ Dewan
Internal (SKAI)
Komisaris
Pelapor Melakukan Pengaduan
melalui media WBS yaitu
Email: pedulibukopin@bukopin.co.id
Fax: (021) 7973763
Kotak Surat: Peduli Bukopin
PO BOX 8088 JKT
SMS: 0811-91-14005
Yang dikelola oleh Komite WBS
Komite WBS menerima laporan
pengaduan/Penyingkapan berkaitan
dengan penyimpangan yang
dilakukan oleh karyawan, Direksi,
Komisaris serta anggota komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris
Laporan disampaikan kepada Direktur Sesuai dengan
Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh rekomendasi WBS
Direktur Utama atau Dewan Komisaris.
Laporan berisikan rekomendasi
dari komite WBS terkait Informasi
yang masuk melalui media WBS Keputusan
Komite WBS menerima informasi Direktur Utama
dari Direktur Utama/Direksi/Dewan
Komisaris/ untuk ditindaklanjuti Tidak
SOSIALISASI WHISTLEBLOWING SYSTEM media-media informasi yang sering di akses oleh karyawan
Sebagai bentuk pencegahan (preventive), Bagian Antifraud Bank Bukopin antara lain Sistem Memorandum elektronik
secara rutin sudah melakukan sosialisasi dan edukasi (SME), Video advertising, postmaster email, rekrutmen
kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan awareness karyawan baru dan majalah Bank Bukopin dengan tema
terhadap fraud. Hal ini dapat dilihat dari tindak lanjut Bagian “Ini Kantor Kita Ini Rumah Kita”. Tidak hanya itu, penyampaian
Antifraud yang sudah melaksanakan sosialisasi kepada edukasi dilakukan juga kepada nasabah melalui himbauan
karyawan bank Bukopin guna meningkatkan awareness pada Rekening Koran.
terhadap aktivitas fraud. Selain itu, Bagian Antifraud berusaha
mengkomunikasikan edukasi tentang aktivitas fraud melalui
Bagian Antifraud, secara aktif akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh
karyawan dan nasabah Bank Bukopin bahwa pentingnya meningkatkan awareness terhadap
aktivitas fraud.
JUMLAH PENGADUAN
Pelaksanaan kebijakan Whistleblower sebagai salah satu cara pengungkapan/penyingkapan
kecurangan yang terjadi. Sepanjang tahun 2017, terdapat 3 (tiga) informasi yang dilaporkan
melalui Whistleblowing System, dengan rincian dalam tabel berikut.
Adapun proses tindak lanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Laporan Internal WBS 2016 2017
Total Laporan 4 3
Telah Diselesaikan 4 3
Dalam Proses Penyelesaian - -
Terbukti 1 -
Tidak Terbukti 2 1
Bersifat Informasi / Keluhan 1 2
PT Bosowa Corporindo merupakan Pemegang Saham Pengendali dari Bank Bukopin. PT Bosowa Corporindo merupakan
sebuah perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 1973 di Makassar, Sulawesi Selatan. Nama Bosowa berasal
dari nama 3 Kerajaan Bugis yaitu Bone, Soppeng dan Wajo. PT Bosowa Corporindo bergerak di 6 grup usaha yaitu otomotif,
semen, pertambangan dan roper, jasa keuangan, property dan pendidikan. Selain menjalankan grup usaha intinya, Bosowa
juga menjalankan sejumlah proyek perintis di bidang media, olahraga dan agrokultur.
Sedangkan Pemegang Saham Pengendali Utama yaitu Bapak Aksa Mahmud. Bapak Aksa Mahmud sebagai pendiri PT
Bosowa Corporindo, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bosowa Corporindo sejak tahun 2011.''
Pelaksanaan fungsi diseminasi informasi tersebut dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Beberapa
bentuk pelaksanaan transparansi informasi yang dilakukan Perseroan adalah aktif menyelenggarakan forum-forum
pertemuan dengan analis dan investor, melalui paparan publik untuk menjamin keterbukaan informasi dapat dilaksanakan
dengan baik.
1. Melakukan campaign rutin triwulanan melalui media perusahaan, yang digunakan untuk
informasi antifraud beserta cara melaporkan Fraud melalui Whistleblowing System,
antara lain melalui post master, portal Direktorat Manajemen Risiko, Kepatuhan dan
Pengembangan SDM (DMRK), video advertising dan Surat Memorandum Elektronik (SME).
2. Pemberian materi induction terkait fraud dan media pengaduan Whistleblowing System
untuk karyawan yang baru bergabung dengan Bank Bukopin.
3. Melakukan sosialisasi antifraud yang bertujuan untuk meningkatkan awareness
karyawan terhadap potensi dan dampak fraud terhadap Bank Bukopin dan mengingatkan
kembali media pengaduan Whistleblowing System yang dilakukan secara langsung oleh
Bagian Antifraud maupun dibantu oleh Satuan Kerja Audit Internal bersamaan dengan
pelaksanaan audit on site.
4. Melakukan Fraud Risk Assessment. Adapun tujuan dari Fraud Risk Assessment adalah
untuk memetakan risiko yang berfungsi untuk memberikan perbaikan terhadap
pengendalian internal pada setiap bisnis proses.
5. Melakukan surprise audit dan investigasi terhadap indikasi pelanggaran yang dilaporkan
melalui jalur Whistleblowing System.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait, Perseroan mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
(BMPK). Penyediaan dana kepada Pihak Terkait harus disetujui oleh Dewan Komisaris dan tata cara proses persetujuan
dan pelaksanaannya diatur pada Surat Edaran Direksi No. SE/023/DIR/VI/2014 tentang Addendum 1 Kebijakan dan
Prosedur BMPK.
Sepanjang tahun 2017, penyediaan dan kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure),
dapat disampaikan sebagai berikut.
Penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap, dan pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing)
terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional perseroan yang berdampak terhadap timbulnya kerugian secara
finansial maupun yang tidak menimbulkan kerugian finansial secara langsung, tercermin dalam tabel berikut:
Bank Bukopin menyadari bahwa praktik-praktik bad corporate governance akan mengganggu sistem Tata Kelola yang Baik
(GCG) yang telah dibangun oleh Bank Bukopin. Untuk mendukung hal tersebut, selama tahun 2017, Bank Bukopin tidak
melakukan segala tindakan serta kebijakan yang berkaitan dengan praktik itu yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.
Manajemen dan karyawan Bank Bukopin menyatakan bahwa Bank Bukopin dalam
menjalankan kegiatan usaha telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan
tidak ada pelanggaran yang material terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Manajemen dan karyawan senantiasa tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan
praktik-praktik tata kelola yang baik secara transparan, akuntabel, bertanggungjawab,
independen, memperhatikan kesetaraan dan kewajaran yang adil serta berkesinambungan
guna mencapai tujuan usaha Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN
TATA KELOLA
TERINTEGRASI
B
erdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2014 Tentang
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, bahwa Lembaga
Jasa Keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di
berbagai sektor jasa keuangan telah meningkatkan kompleksitas transaksi dan interaksi antar
lembaga jasa keuangan dalam Konglomerasi Keuangan untuk itu maka perlu menerapkan
suatu Tata Kelola Terintegrasi. Bank Bukopin yang memiliki 2 (dua) Anak Perusahaan dan
4 (empat) Perusahaan Terelasi (Sister Company) karena hubungan kepemilikan yang sama
merupakan sebuah Konglomerasi Keuangan, sehingga dengan dikeluarkannya POJK No.
18/POJK.03/2014 wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi.
Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin telah memiliki Perangkat Kebijakan untuk menerapkan
Tata Kelola Terintegrasi sesuai POJK No. 18/POJK.03/2014 Tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi, sebagai berikut:
1. Surat Keputusan No. SKEP/006-KOM/XII/2015 tentang Pembentukan Komite Tata kelola
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
2. Surat Keputusan No. SKEP/2104/DIR/XI/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Bagi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
3. Surat Edaran No. SE/064/DIR/XII/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Self Assessment
Tata Kelola Terintegrasi.
4. Surat Keputusan Direksi Entitas Utama No. 2116 Tahun 2. Struktur Konglomerasi Keuangan dan Kepemilikan
2015 tentang Pembentukan Komite Manajemen Risiko Saham Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin. Struktur Konglomerasi Keuangan yaitu menunjukkan
5. Surat Keputusan Direksi Entitas Utama No. 2105 Tahun keanggotaan Konglomerasi Keuangan Bank
2015 tentang Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bukopinyang terdiri dari Perusahaan Anak Bank
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin. Bukopin dan Perusahaan Terelasi (Sister Company).
6. Surat Edaran No. SE/067/DRK/XII/2015 tentang Pedoman Struktur Kepemilikan Saham Konglomerasi Keuangan
Penilaian Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi menggambarkan pihak-pihak yang menjadi pemegang
Keuangan Bank Bukopin. saham dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam
7. Surat Keputusan No. 0912 Tahun 2016 tentang Kebijakan Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin sampai
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi dengan pemegang saham pengendali terakhir (ultimate
Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk. shareholder).
3. Struktur Kepengurusan pada Entitas Utama dan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Lembaga Jasa Keuangan. Menggambarkan organ-organ
Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin Tahun 2017 disusun serta pengurus pada Entitas Utama dalam melaksanakan
sesuai dengan: Tata Kelola Terintegrasi serta menggambarkan pihak-
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 pihak yang menjadi pengurus dalam LJK Anggota
tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Konglomerasi Keuangan.
Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan; 4. Kebijakan Intra-Group.
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/ Menjelaskan mengenai kebijakan intra-grup yang
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan disusun oleh Entitas Utama dalam mengidentifikasi,
Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. mengelola, dan memitigasi transaksi intra-grup.
5. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi tahun Bukopin tahun 2017.
2017 terdiri atas: Menjabarkan isi Laporan Pelaksanaan Good Corporate
1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Governance Bank Bukopin sepanjang tahun 2017.
Terintegrasi selama Tahun 2017 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance tahun
Bank Bukopin sebagai Entitas Utama telah menyampaikan 2017 ini masuk dalam Laporan Tahunan Terintegrasi
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Bank Bukopin tahun 2017 dan disampaikan kepada OJK
Tata Kelola Terintegrasi untuk periode Januari – Juni sesuai ketentuan yang berlaku.
2017 dan Juli – Desember 2017 kepada OJK sesuai
dengan batas waktu yang ditentukan. Poin Laporan
Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun
2017 ini mencakup Kesimpulan Laporan Penilaian
Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2017.
Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas maka secara struktur (governance structure), pelaksanaan Tata
Kelola Terintegrasi telah memiliki struktur dan kebijakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Penilaian secara Proses Tata Kelola Terintegrasi
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama berlangsung baik dalam fungsi pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi. Hal
ini terlihat dari risalah rapat Dewan Komisaris Entitas Utama yang membahas hasil Self Assessment pelaksanaan
tata kelola terintegrasi dan membahas aspek kelemahan atas hasil Self Assessment tersebut;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama berlangsung baik dalam fungsi mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan menindaklanjuti temuan maupun kelemahan penerapan tata
kelola terintegrasi. Hal ini terlihat dari Direksi Entitas Utama dengan secara rutin mengadakan rapat paling tidak 1 kali dalam
1 Semester untuk membahas pelaksanaan tata kelola terintegrasi, meminta informasi perihal hasil tindak lanjut/perbaikan
yang telah dilakukan atas kelemahan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di masing-masing LJK dari hasil Penilaian Sendiri
(Self Assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank BukopinSemester I Tahun 2017;
3. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dalam hal mengevaluasi
pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi. Hal ini terlihat dari dengan secara rutin diadakannya Rapat Komite Tata Kelola
Terintegrasi paling tidak 1 kali setiap Semester untuk membahas masalah kelemahan pelaksanaan Tata Kelola pada seluruh
LJK Anggota Konglomerasi Keuangan dan penyusunan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, serta mengirimkan
hasil evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola terintegrasi kepada seluruh LJK anggota Konglomerasi Keuangan;
4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit
Intern Terintegrasi telah melaksanakan tugasnya dengan baik, serta telah melakukan koordinasi dalam rangka
penerapan fungsi kepatuhan, manajemen risiko dan audit intern LJK anggota Konglomerasi Keuangan;
5. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi Anggota Entitas
berlangsung dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
6. Rapat Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, dan Direksi Anggota Entitas berlangsung secara
dinamis, demokratis dan dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat. Selain itu, rapat dilakukan
secara rutin dan sesuai kebutuhan sebagaimana terdokumentasi dalam Notulen rapat;
7. Dewan Komisaris pada anggota Entitas tidak melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan
dengan kegiatan Perusahaan tempat anggota Dewan Komisaris dimaksud menjabat.
Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas maka secara proses (governance process), Tata Kelola Terintegrasi dilaksanakan
berdasarkan komitmen bersama untuk melaksanakan sistem dan prosedur sesuai dengan Pedoman tata Kelola Terintegrasi.
Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas maka secara hasil (governance outcome), pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi akan
berkomitmen untuk memenuhi ketersediaan, kelengkapan dan ketepatan waktu untuk setiap laporan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan memastikan bahwa pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris,
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Komite dan satuan kerja lainnya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
II. Berdasarkan penilaian secara Struktur Tata Kelola Terintegrasi (Integrated Governance Structure), proses penerapan Tata Kelola
Terintegrasi (Integrated Governance Process), dan penilaian hasil atas Tata Kelola Terintegrasi (Integrated Governance Outcome)
dapat disampaikan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan tetapi tidak berdampak secara signifinkan. Namun demikian setiap
masukan yang akan disampaikan oleh pengawas Otoritas atas penyampaian laporan tata kelola terintegrasi ini akan menjadi
perhatian bagi Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi Keuangan untuk penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang lebih baik.
III. Langkah-langkah perbaikan terhadap Penerapan Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut:
1. Entitas Utama secara berkesinambungan melakukan diskusi interaktif dengan LJK Amggota Konglomerasi serta Otoritas
untuk mencapai keselarasan pemahaman penerapan tata kelola terintegrasi dalam meningkatkan kompetensi atas
implementasi Tata Kelola Terintegrasi sehingga pemenuhan SDM yang berkompeten di seluruh unit atau fungsi kerja
di Entitas Utama maupun LJK Anggota Konglomerasi Keuangan dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
2. Entitas Utama dan seluruh anggota LJK berkomitmen bersama atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Entitas Utama telah melakukan peningkatan monitoring tata kelola terintegrasi pada masing-
masing LJK anggota Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
Entitas Utama:
PT Bank Bukopin Tbk
LJK Anggota:
1. PT Bank Syariah Bukopin (Perusahaan Anak)
2. PT Bukopin Finance (Perusahaan Anak)
3. PT Bosowa Asuransi (Perusahaan Terelasi)
4. PT Bosowa Sekuritas (Perusahaan Terelasi)
5. PT Bosowa Multifinance (Perusahaan Terelasi)
6. PT Sadira Finance (Perusahaan Terelasi)
BOSOWA BOSOWA
ASURANSI MULTI FINANCE
KOPELINDO 18,09%
PUBLIK 40,48%
30,00% 96,50% 49,00% 95,00%
PT BOSOWA PT BOSOWA
PT BANK BUKOPIN PT MALLOMO
KAPITAL BERLIAN MOTOR
PT QNB
PT BUKOPIN PT BUKOPIN PT BOSOWA PT BOSOWA PT BOSOWA
INDONESIA
SYARIAH FINANCE SEKURITAS ASURANSI UTAMA
Tbk
Struktur Kepengurusan pada Bank Bukopinselaku Entitas Utama dan LJK Anggota dalam Konglomerasi Keuangan Bank
Bukopin posisi 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut.
PELAPORAN:
DIREKSI UTAMA 11. Lap. Penilaian TKT
12. Lap.Tahunan TKT
PELAPORAN:
8. Lap. kepatuhan Terintegrasi
9. Lap. Penilaian TKT
10. Lap.Tahunan TKT
Berikut susunan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama Posisi 31 Desember 2017.
Susunan Direksi
No. Jabatan Nama
1. Direktur Utama Bapak Glen Glenardi
2. Direktur Komersial Bapak Mikrowa Kirana
3. Direktur Pengembangan Bisnis & TI Bapak Adhi Brahmantya
4. Direktur Manajemen Risiko Kepatuhan dan PSDM Bapak Irlan Suud
5. Direktur Pelayanan & Operasi Bapak Setiawan Sudarmaji
6. Direktur Retail Bapak Heri Purwanto
7. Direktur Keuangan & Perencanaan Bapak Eko Rachmansyah Gindo
Susunan Dewan Komisaris
No. Jabatan Nama
1. Komisaris Utama Independen Bapak Karya Budiana
2. Komisaris Bapak Deddy S.A. Kodir
3. Komisaris Bapak Muhammad Rachmat Kaimuddin
4. Komisaris Independen Ibu Margustienny Oemar Ali
5. Komisaris Independen Bapak Parikesit Suprapto
6. Komisaris Independen Bapak Mulia P. Nasution
7. Komisaris Bapak Luky Alfirman
2. Dewan Komisaris telah mengevaluasi Pedoman Tata 3. Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris
Kelola Terintegrasi dan melalui Rapat Gabungan bersama Entitas Utama atas : pelaksanaan tugas dan tanggung
Dewan Komisaris tanggal 8 Agustus 2017 bertempat di jawab Direksi Entitas Utama, penerapan Tata Kelola
Ruang Rapat Namiroh Lantai 1 Gedung Bank Bukopin, Terintegrasi dan dengan Direksi, hasil evaluasi Pedoman
Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris Entitas
Entitas Utama untuk melakukan penyempurnaan Utama, telah disampaikan kepada Direksi Entitas Utama,
Pedoman Tata kelola Terintegrasi sekaligus untuk antara lain melalui rapat Gabungan dan Rapat Dewan
menindaklanjuti temuan Hasil Pemeriksaan (On-Site Komisaris Entitas Utama pada tanggal 27 Maret 2017
Review) OJK. dan 8 Agustus 2017.
Berikut susunan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin Posisi 31 Desember 2017:
Tugas dan Tanggung Jawab Komite b. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Tanggal 31
Tata Kelola Terintegrasi Januari 2017 bertempat di Ruang Rapat Namiroh
1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling Lt. 1 dengan agenda Pembahasan Tindak Lanjut
sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern atas berbagai kelemahan dalam pelaksanaan Tata
dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Kelola pada beberapa Anggota Entitas Konglomerasi
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Pembahasan Persiapan Penyusunan Laporan
Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Penilaian Sendiri (self assessment) Pelaksanaan Tata
Kelola Terintegrasi. Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank
Bukopin periode Semester II Tahun 2016.
Laporan Pelaksanaan Tugas
Komite Tata Kelola Terintegrasi 3. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengevaluasi
1. Mereview draft Laporan Penilaian Sendiri (self pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dengan baik, hal
assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi ini dapat dilihat melalui Risalah Rapat Komite Tata
Semester II tahun 2016 dan Semester I tahun 2017. Kelola Terintegrasi tanggal 8 Agustus 2017 dimana
2. Melaksanakan Rapat rutin paling sedikit 1 kali dalam 1 dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi tersebut,
Semester yang membahas diantaranya: Komite melakukan evaluasi dengan membahas
a. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi tanggal 8 kekuatan dan kelemahan pelaksanaan Tata Kelola
Agustus 2017 bertempat di Ruang Rapat Namiroh Terintegrasi Konglomerasi Keuangan khususnya
lantai 1 Gedung Bank Bukopin dengan agenda terhadap kecukupan pengendalian intern di masing-
pembahasan diantaranya: masing LJK anggota Konglomerasi Keuangan. Terhadap
-- Pembahasan Tindak Lanjut atas berbagai kelemahan pelaksanaan tata kelola terintegrasi tersebut
kelemahan dalam pelaksanaan Tata Kelola pada diharapkan Komisaris Independen Anggota Komite Tata
beberapa Anggota Entitas Konglomerasi. Kelola Terintegrasi dari masing- masing LJK Anggota
-- Pembahasan Persiapan Penyusunan Laporan Konglomerasi Keuangan hendaknya dapat memberikan
Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas rekomendasi kepada Direksi anggota Entitasnya masing-
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi masing untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
Keuangan Bank Bukopin periode Semester I ada terkait dengan struktur, proses dan hasil Tata Kelola
tahun 2017. di masing-masing Entitas.
-- Hasil Pemeriksaan OJK.
Berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/2117/DIR/XII/2015 Tentang Penunjukan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko
Terintegrasi Konglomeraswi Keuangan Bank Bukopin, berikut susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan Bank Bukopin Posisi 31 Desember 2017:
Berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/2274/DIR/XII/2017 Tentang Penunjukan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, Dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi, Serta Pejabat
Perwakilan Perusahaan Anggota Konglomerasi Keuangan Perseroan, telah ditunjuk Pejabat dan Pejabat Perwakilan dari
masing-masing LJK Anggota Konglomerasi Keuangan untuk melengkapi keanggotaan struktur Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi, sebagai berikut :
2. Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/2274/DIR/XII/2017 Tentang Penunjukan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, Dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi, Serta Pejabat
Perwakilan Perusahaan Anggota Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin , telah ditunjuk Pejabat dan Pejabat Perwakilan
dari masing-masing LJK Anggota Konglomerasi Keuangan untuk melengkapi keanggotaan struktur Satuan Kerja Audit
Internal Terintegrasi, sebagai berikut :
1. Pejabat Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Nama : Rudi Bachtiar
Jabatan : Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank Bukopin
2. Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan • Realisasi Program Kerja Unit Internal Audit sampai
Kerja Audit Internal Terintegrasi dengan Juni 2017 masing-masing LJK.
1. Memantau pelaksanaan audit intern pada masing- • Data Hasil Audit untuk tahun 2017 sampai dengan
masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan. periode Juni 2017 atas audit yang dilakukan oleh Unit
2. Menyampaikan laporan audit intern terintegrasi Internal Audit / SKAI masing-masing LJK.
kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan • Laporan Hasil Audit Terakhir dan monitoring tindak
fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi lanjut atas hasil pemeriksaan OJK dan/atau BI
Keuangan dan Dewan Komisaris Entitas Utama serta masing-masing LJK.
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Entitas • Laporan Kejadian Fraud tahun 2017 s.d. periode Juni
Utama 2017
Laporan Pelaksanaan Tugas Satuan 2. Pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Kerja Audit Internal Terintegrasi Satuan Kerja Audit Intern disampaikan dalam Laporan
1. Satuan Kerja Audit Intern telah melaksanakan tugas Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit yang
dan tanggung jawab dengan memantau pelaksanaan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris
audit intern pada LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Independen (Komite Audit). Laporan tersebut disampaikan
Pelaksanaan pemantauan pelaksanaan audit intern pada oleh Satuan Kerja Audit Intern Entitas Utama kepada
LJK dilakukan dengan meminta Data terkait Pelaksanaan OJK tiap semester dan ditembuskan kepada Direktur
Audit Intern Terintegrasi kepada Bank Syariah Bukopin yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan
(melalui Surat No. 11697/DRK/VII/2017), Bukopin terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan dan
Finance (melalui Surat No. 11697/DRK/VII/2017), Bosowa Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas
Corporindo (melalui Surat No. 11699/DRK/VII/2017) pada Utama (Direktur MRK dan Pengembangan SDM, PT Bank
tanggal 26 Juli 2017 yang meliputi: Bukopin Tbk), serta Dewan Komisaris Entitas Utama
(melalui Komite Audit, PT Bank Bukopin Tbk).
Berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/2274/DIR/XII/2017 Tentang Penunjukan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, Dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi, Serta Pejabat
Perwakilan Perusahaan Anggota Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin, telah ditunjuk Pejabat dan Pejabat Perwakilan dari
masing- masing LJK Anggota Konglomerasi Keuangan untuk melengkapi keanggotaan struktur Satuan Kerja Manajemen
Risiko Terintegrasi, sebagai berikut :
1. Pejabat Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Nama : Budhi Dharma
Jabatan : Kepala Divisi manajemen Risiko Bank Bukopin
2. Pejabat Perwakilan dalam Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
Tugas, Wewenang dan Tanggung 8. Memberikan masukan kepada KMRT dalam rangka
Jawab Satuan Kerja Manajemen penyusunan dan penyempurnaan kebijakan Manajemen
Risiko Terintegrasi Risiko Terintegrasi.
1. Memberikan masukan kepada Direksi Entitas Utama 9. Menyusun dan menyampaikan Laporan Profil Risiko
antara lain dalam penyusunan kebijakan Manajemen Terintegrasi secara berkala kepada Direktur dari Entitas
Risiko Terintegrasi Utama yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko
2. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan kepada KMRT. Frekuensi laporan dapat
Terintegrasi termasuk mengembangkan prosedur dan ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat.
alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko. Laporan Pelaksanaan Tugas Satuan
3. Melakukan pemantauan Risiko pada Konglomerasi Kerja Manajemen Terintegrasi
Keuangan dengan melakukan pemantauan terhadap hasil 1. Penyampaian Laporan Profil Risiko Terintegrasi dan
penilaian profil Risiko setiap LJK dalam Konglomerasi Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Posisi 30
Keuangan, tingkat Risiko setiap jenis Risiko secara Juni 2017 Grup Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
terintegrasi, dan profil Risiko secara terintegrasi. kepada Direktur Utama dan Direktur Anggota Komite
4. Melakukan stress lesf melalui pengujian terhadap Manajemen Risiko Terintegrasi Grup Konglomerasi
kemampuan Konglomerasi Keuangan dengan Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
menggunakan skenario stress secara spesifik pada 2. Melalui Surat No.04096/DRK/II/2017 Direktur
Konglomerasi Keuangan pada pasar. Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan Pengembangan SDM
5. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk telah menyampaikan Laporan Profil Risiko Terintegrasi
memastikan keakuratan metodologi penilaian Risiko, dan Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Posisi
kecukupan implementasi sistem informasi manajemen; 31 Desember 2016 Grup Konglomerasi Keuangan
dan ketepatan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Bank Bukopin kepada Direktur Utama dan Direktur
Risiko secara terintegrasi. Anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Grup
6. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat strategis Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
antara lain berupa masuknya suatu entitas dalam
Konglomerasi Keuangan yang berpengaruh signifikan
terhadap eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan.
7. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat strategis
antara lain berupa masuknya suatu entitas dalam
Konglomerasi Keuangan yang berpengaruh signifikan
terhadap eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan.
PT Bukopin Finance
PT Bosowa Asuransi
PT Bosowa Sekuritas
PT Bosowa Multifinance
PT Sadira Finance
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
472 Laporan Tahunan 2017 | PT Bank Bukopin Tbk
Kiles Laporan Dewan Profil Analisis dan Sumber Teknologi Tata Tanggung Lampiran
Kinerja Komisaris Perusahaan Pembahasan Daya Informasi Kelola Jawab Sosial
dan Direksi Manajemen Manusia Perusahaan Perusahaan
P
erseroan memiliki filosofi holistik integratif yang berkelanjutan. Tujuan pembangunan berkelanjutan
mendasari pelaksanaan kegiatan Corporate Social antara lain untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup,
Responsibility (CSR). Dengan berdasarkan filosofi keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
tersebut, pelaksanaan CSR di Perseroan mengacu pada generasi masa kini dan generasi masa depan.
konsep pembangunan berkelanjutan.
Tujuan utama penerapan keuangan berkelanjutan di
Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang Perseroan adalah untuk:
mampu menjaga stabilitas ekonomi serta bersifat • Menyediakan sumber pendanaan yang dibutuhkan
inklusif diperlukan sistem perekonomian nasional yang untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
mengedepankan keselarasan antara aspek ekonomi, dan pendanaan terkait perubahan iklim dalam jumlah
sosial, dan lingkungan hidup. Sistem keuangan dapat yang memadai;
berperan dalam mencegah terjadinya praktik pendanaan • Meningkatkan daya tahan dan daya saing Perseroan
atau investasi pada kegiatan usaha yang menggunakan melalui pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup
sumber daya secara berlebihan, yang akhirnya berdampak yang lebih baik dengan cara mengembangkan produk
pada kesenjangan sosial, dan mengakibatkan kerusakan dan/atau jasa keuangan yang menerapkan prinsip
lingkungan hidup. keuangan berkelanjutan sehingga mampu berkontribusi
positif pada stabilitas sistem keuangan;
Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip • Mengurangi kesenjangan sosial dan mencegah
berkelanjutan yang mampu menciptakan nilai ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, menjaga keanekaragaman
sosial, dan ekologis di dalam proses dan pada tingkatan hayati, dan mendorong efisiensi pemanfaatan energi dan
pengambilan kebijakan maupun pengambilan keputusan sumber daya alam; dan
yang dapat mendorong kesuksesan Perseroan dengan • Mengembangkan produk dan/atau jasa keuangan yang
tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Perseroan telah merumuskan Sustainabilty Banking Principles yaitu seluruh prinsip
pengelolaan aktivitas Perseroan dalam aspek-aspek: customer, business strategy, banking operations, risk management,
human capital, dan community development. Aspek-aspek tersebut kemudian dikelompokkan menjadi 4 (empat) bidang yaitu:
• CSR yang terkait dengan lingkungan hidup,
• CSR yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja,
• CSR terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan, dan
• CSR yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen (nasabah).
Penerapan Pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan
Keuangan
dengan menyelaraskan
Berkelanjutan pada kepentingan ekonomi,
Perseroan sosial dan lingkungan
hidup
U
ndang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Selain UU No. 40 Tahun 2007, yang menjadi landasan
Terbatas, khususnya Pasal 1 ayat 3 yang menegaskan pelaksanaan program CSR Perseroan adalah:
bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan • UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam • UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan • UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik Pengelolaan Lingkungan Hidup
bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun • Peraturan Menteri Sosial RI No.13 tahun 2012
masyarakat pada umumnya” menjadi dasar acuan tentang forum tanggung jawab dunia usaha dalam
pelaksanaan program CSR di Perseroan. penyelenggaraan kesejahteraan sosial
• PP No.47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial
dan lingkungan.
• Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa
Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Sepanjang tahun 2017, pelaksanaan Program CSR dilaksanakan di bawah koordinasi Sekretariat Perusahaan yang
berada di bawah supervisi Direktur Utama. Dalam pelaksanaannya, kegiatan CSR di Perseroan dikelola oleh bagian
Corporate Communication.
TARGET KEGIATAN
P engelolaan dan perlindungan lingkungan hidup yang baik
merupakan komitmen Perseroan. Komitmen tersebut
diwujudkan dengan menjadikan Lingkungan Hidup sebagai Terkait dengan penerapan keuangan berkelanjutan, maka
salah satu pilar utama dalam kegiatan CSR Perseroan. Perseroan menargetkan untuk melaksanakan seluruh
kegiatan CSR yang melekat pada kegiatan operasional
Bagi Perseroan, melaksanakan kegiatan CSR di bidang seperti konsumsi energi, penggunaan kendaraan
lingkungan hidup merupakan sebuah kewajiban yang tidak operasional, penghematan kertas, pemeliharaan Mekanikal
dapat ditawar. Hal ini didasari atas kesadaran Perseroan Elektrikal (ME), dan lainnya yang mendukung keberlanjutan
bahwa Lingkungan Hidup merupakan sumber kehidupan usaha Perseroan melalui penerapan budaya efisiensi.
yang utama. Selain itu, Perseroan juga menargetkan untuk senantiasa
melaksanakan program CSR terkait dengan perbaikan dan
peningkatan kualitas hidup di luar Perseroan.
KEBIJAKAN
Perseroan memiliki komitmen kuat untuk ikut terlibat pada KEGIATAN
upaya pemeliharaan kelestarian lingkungan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Perseroan percaya, KEGIATAN PEMBERIAN KREDIT
lingkungan hidup merupakan salah satu faktor utama dalam RAMAH LINGKUNGAN
menunjang keberlangsungan bisnis Perseroan. Karena
itu, dalam setiap kegiatan bisnis Perseroan senantiasa Pelaksanaan komitmen Perseroan di bidang lingkungan
memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan tidak salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ramah
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. lingkungan yang disalurkan oleh Perseroan. Perseroan
mensyaratkan dokumen hasil studi Analisa Mengenai
Sebagai salah satu penerapan keuangan berkelanjutan, Dampak Lingkungan (AMDAL) dari nasabah khususnya untuk
Perseroan telah memiliki beberapa kebijakan terkait dengan pembiayaan dan investasi proyek-proyek pembangunan yang
aspek lingkungan hidup, baik dalam pengembangan produk/ memiliki potensi dapat merusak lingkungan hidup dan tidak
jasa keuangan maupun kebijakan yang terkait dengan mentolerir praktik-praktik usaha yang bertentangan dengan
pelestarian lingkungan hidup lainnya yang melekat pada norma kemanusiaan, norma sosial, dan undang-undang
kebijakan penyaluran kredit yang dimiliki Bank Bukopin. ketenagakerjaan. Perseroan secara tegas menyatakan
bahwa tidak akan membiayai suatu industri yang dapat
Kebijakan tersebut menyatakan bahwa Perseroan merusak lingkungan. Dalam penyaluran kreditnya, Perseroan
mensyaratkan dokumen hasil studi Analisa Mengenai juga fokus pada organisasi yang ramah lingkungan seperti
Dampak Lingkungan (AMDAL) dari nasabah, khususnya untuk yang bergerak dalam energi terbarukan dan transportasi
pembiayaan dan investasi proyek-proyek pembangunan yang ramah lingkungan, yang melakukan efisiensi energi dan
berpotensi merusak lingkungan hidup. Perseroan secara yang menerapkan konsep keberlanjutan.
tegas menyatakan bahwa tidak akan membiayai usaha
nasabah yang merusak lingkungan. KEGIATAN PENGHEMATAN ENERGI
DAN PENGURANGAN EMISI
Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perlindungan
lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, Perseroan menyadari bahwa energi listrik membutuhkan
maklumat, dan Peraturan Perusahaan dalam rangka bahan bakar minyak sebagai sumber energi tak terbarukan
meminimalisir dampak operasional Perseroan terhadap sebagai pembangkit. Oleh karena keberadaan bahan bakar
lingkungan hidup. Selain itu, Perseroan juga menyadari minyak semakin terbatas, upaya penghematan listrik
bahwa perbankan dapat mempengaruhi kegiatan pelestarian menjadi penting untuk dilakukan. Upaya penghematan
lingkungan secara signifikan. listrik yang dilakukan Perseroan antara lain dilakukan
melalui penggunaan peralatan kerja dengan daya konsumsi
listrik lebih rendah serta melakukan efisiensi pemakaian
penerangan di lingkungan kantor.
Upaya lain untuk menghemat listrik dilaksanakan Perseroan Aplikasi SME telah diimplementasikan sejak tahun 1998
melalui kebijakan pengelolaan gedung terhadap penggunaan melalui Surat Edaran Direksi No. SE/066/DIR/ VI/1998
listrik untuk penerangan dan AC ditetapkan 8 jam selama jam tanggal 01 Juni 1998 tentang Ketentuan dan Prosedur
operasional untuk ruang kerja, sedangkan penggunaan listrik Sistem Memorandum Elektronik. Untuk meningkatkan
untuk penerangan dan AC pada ATM dan Server dilakukan efisiensi dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
selama 24 jam 7 hari penuh. dalam memasuki era paperless correspondence, sejak
tanggal 15 Juni 1998 sistem korespondensi formal internal
KEGIATAN PENGGUNAAN Perseroan yang dilakukan di atas kertas, diganti dengan
MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN Sistem Memorandum Elektronik. Secara bertahap sistem ini
akan terus disempurnakan, sehingga pada akhirnya sistem
Perseroan juga senantiasa menerapkan kegiatan operasional korespondensi Perseroan benar-benar nir-kertas (paperless).
perbankan yang ramah lingkungan. Beberapa kegiatan
operasional perbankan yang langsung memberi dampak
negatif terhadap lingkungan meliputi kegiatan transportasi
dalam rangka pelaksanaan tugas, penggunaan listrik,
konsumsi kertas, dan penggantian peralatan berteknologi.
Dalam rangka turut menjalankan amanah UU No. 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Perseroan telah mengimplementasikan Aplikasi Surat
Memorandum Elektronik (SME) untuk mengurangi konsumsi
kertas dalam kegiatan operasional.
DAMPAK KUANTITATIF
Pada tahun 2017, Perseroan telah berhasil menurunkan biaya perlengkapan. Biaya
perlengkapan yang dikeluarkan oleh Perseroan relatif menurun jika dibandingkan dengan
total aset Perseroan. Pada tahun 2017 biaya perlengkapan terhadap total aset tercatat
sebesar Rp245 menurun 12,60% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp281. Namun
demikian, Perseroan belum dapat menurunkan biaya listrik dan air dikarenakan perubahan
skala bisnis dan peningkatan tarif listrik dan air.
KEBIJAKAN KEGIATAN
Perseroan senantiasa tunduk dan taat terhadap KEGIATAN KETENAGAKERJAAN
peraturan perundangan yang berlaku, termasuk di bidang
ketenagakerjaan. Perseroan memberikan perhatian dan Pelaksanaan kebijakan Perseroan terkait bidang
komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan ketenagakerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk meningkatkan
profesionalisme pegawai, serta sistem imbal jasa yang KESETARAAN GENDER DAN
sepadan di industri perbankan. KESEMPATAN KERJA
Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi semua
Perseroan telah memiliki kebijakan yang diinternalisasikan orang, baik pria dan wanita, tanpa memandang perbedaan
antara lain pedoman fasilitas kepegawaian, pedoman etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi fisik untuk
promosi, pedoman pengelolaan pendidikan, serta pedoman mengikuti program rekrutmen pekerja. Pengangkatan calon
yang mengatur kesetaraan gender dan persamaan hak pekerja didasarkan atas hasil seleksi dan hasil evaluasi pada
yang tertuang dalam Code of Conduct yang telah disahkan masa percobaan dan orientasi pekerja.
berdasarkan SK No. 069 Tahun 2013 tentang Kode Etik PT
Bank Bukopin Tbk dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) No. KESETARAAN DALAM PROGRAM
KEP. 115/PHIJSK-PK/PKB/VII/2017 tanggal 26 Juli 2017 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
yang selalu diperbaharui secara berkala menyesuaikan Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM, Perseroan
dengan ketentuan yang berlaku. telah menyelenggarakan berbagai Program Pelatihan
dan Pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan
bisnis Perseroan. Setiap karyawan Perseroan memiliki
TARGET KEGIATAN kesempatan yang sama untuk mengikuti program pendidikan
dan pelatihan, hanya saja dalam pelaksanaan program
Terkait dengan praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana
keselamatan kerja bagi pegawai, sepanjang tahun 2017 pengembangan Perseroan.
Perseroan telah menetapkan beberapa target pencapaian
antara lain: KEBEBASAN BERSERIKAT
• Melaksanakan pengelolaan SDM dengan menerapkan Perseroan senantiasa berupaya untuk mendorong terciptanya
sistem kesetaraan kesempatan dalam pelaksanaan Hubungan Industrial yang berkualitas dan harmonis dengan
program rekrutmen, kesempatan kerja, dan program- Serikat Pekerja sebagai perwakilan dari karyawan. Melalui
program pengembangan pegawai serta implementasi forum kemitraan dengan Serikat Pekerja, karyawan dapat
hubungan industrial. menyampaikan aspirasi kepada perusahaan sehingga
• Perseroan juga berencana untuk melakukan review komunikasi dua arah antara perusahaan dan karyawan tetap
terhadap ketentuan remunerasi pegawai agar selalu terjaga. Saat ini telah terbentuk SP baru bernama Serikat
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang Pekerja PT Bank Bukopin Tbk (SPBB). SPBB terbentuk sejak
berlaku dan kompetitif pada industri yang sama. Rencana 11 Agustus 2015 dan telah resmi terdaftar di kantor Suku
kerja ketenagakerjaan dituangkan dalam Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. Jakarta Selatan dengan No. 757/SP/JS/VIII/2015 tanggal
• Terkait dengan praktik kesehatan bagi karyawan, 11 Agustus 2015. SPBB berkedudukan dan berkantor pusat
Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa di Jakarta, dengan alamat Gedung Bank Bukopin Jalan M.T.
meningkatkan produktivitas kerja melalui program Haryono Kav. 50-51 Jakarta Selatan.
kesehatan bagi karyawan. Komitmen tersebut
merupakan upaya untuk memastikan agar kesehatan
karyawan tetap prima sehingga membawa dampak
positif bagi karyawan selaku individu dan keluarganya,
yang pada akhirnya diharapkan akan berdampak pada
perbaikan produktivitas Perseroan.
PERJANJIAN KERJA BERSAMA Perseroan juga memiliki program pensiun yang dilaksanakan
Perjanjian Kerja Bersama merupakan aturan tata laksana sejak karyawan masih aktif bekerja yaitu antara lain:
praktik ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan kondisi • Tunjangan Jaminan Pensiun;
Perseroan. Melalui Perjanjian Kerja Bersama, hak dan • Tunjangan Hari Tua; dan
kewajiban karyawan, dan Perseroan dalam hubungan • Dana Pensiun yang diberikan secara proporsional
industrial menjadi lebih jelas. Perseroan telah memiliki berdasarkan masa kerja.
dokumen/buku Perjanjian Kerja Bersama yang diterbitkan
dan disahkan Kementrian Ketenagakerjaan RI Direktorat PESANTREN KILAT DAN DAY CARE
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan UNTUK ANAK-ANAK KARYAWAN
Sosial Tenaga Kerja pada tanggal 26 Juli 2017. Sebagai salah satu upaya meningkatkan employee
engagement dalam hal membuat lingkungan kerja menjadi
REMUNERASI tempat yang nyaman untuk bekerja dan salah satu upaya
Perseroan menerapkan kebijakan sistem remunerasi dengan pelaksanaan CSR bagi karyawan internal maka Perseroan
berpedoman pada Filosofi kompensasi Bank Bukopin yaitu menyelenggarakan kegiatan PESANTREN KILAT for BUKOPIN
Pay for Position, Pay for Person, dan Pay For Performance. Kids and Teens. Pelaksanaan kegiatan Pesantren Kilat ini
Perseroan juga selalu memastikan telah mentaati seluruh dilakukan melalui kerjasama dengan Pondok Pesantren As-
aturan yang berlaku yang terkait dengan sistem remunerasi. Syifa, Subang. Sedangkan Daycare adalah sebuah kegiatan
Terkait dengan remunerasi, Perseroan senantiasa berupaya insidentil untuk membantu karyawan dalam pengasuhan
agar tidak terjadi gap remunerasi terlalu tinggi. Rasio gaji anak-anak karyawan ketika tidak ada Asisten Rumah Tangga
tertinggi dan terendah selama 2017 adalah sebagai berikut. (ART).
KEGIATAN PEMBERIAN
PROGRAM PENSIUN FASILITAS KESEHATAN
Salah satu sarana dalam menciptakan hubungan kerja sama
yang harmonis dengan pekerja, Perseroan melaksanakan Kesehatan karyawan merupakan salah satu kunci utama
program purnabhakti bagi karyawannya yang sudah dari tercapainya kinerja karyawan secara individu dan
memasuki masa pensiun, antara lain seperti: perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya, upaya
• Pengelolaan Masa Persiapan Pensiun (MPP); menjaga kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab
• Training Masa Purnabhakti sebagai pembekalan bagi bersama. Perseroan memfasilitasi karyawan dengan
para karyawan beserta pasangannya (suami-istri) dalam beberapa kegiatan yang diharapkan dapat membangkitkan
menghadapi masa pensiun; kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan masing-
• Penghargaan koin emas; masing. Kebijakan tentang jaminan dan fasilitas kesehatan
• Fasilitas asuransi kesehatan serta layanan karyawan tertuang di dalam Perjanjian Kerja Bersama.
kesehatan lainnya.
Terkait dengan kesehatan karyawan, fasilitas dan benefit KEGIATAN KESELAMATAN KERJA
yang diberikan kepada karyawan dan keluarganya ditinjau
secara berkala. Tunjangan kesehatan diberikan kepada Aspek keselamatan kerja merupakan salah satu perhatian
karyawan dan keluarganya melalui perusahaan asuransi utama Perseroan. Perseroan berusaha untuk menciptakan
komersial dan BPJS Kesehatan, yang meliputi rawat jalan, lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung
rawat inap, pemeriksaan kesehatan (medical check up), dan terciptanya kinerja Perusahaan yang optimal. Untuk itu,
kesehatan gigi. Dalam hal fasilitas kesehatan bagi pasangan Perseroan bertekad menciptakan lingkungan kerja yang
dan anak karyawan, Perseroan tidak membedakan antara sehat, bebas cedera, dan melakukan kegiatan operasional
hak yang diterima oleh karyawan laki-laki dan perempuan. sesuai kaidah yang berlaku.
DAMPAK KEGIATAN
Dampak dari serangkaian pelaksanaan kegiatan tanggungjawab sosial terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang dilaksanakan oleh Perseroan
terlihat dari rendahnya tingkat turnover karyawan dan tingginya tingkat engagement karyawan.
Sepanjang tahun 2017, turnover karyawan tercatat sebesar 6,82% dari keseluruhan karyawan.
Angka turnover ini menurun jika dibandingkan dengan angka turnover tahun 2016 yang
tercatat sebesar 9,4%
P
erseroan sangat menyadari bahwa keberlangsungan Kelima pilar kegiatan tersebut sejalan dengan konsep
usahanya tak lepas dari peran dan kontribusi Good Corporate Citizen yang dikembangkan Perseroan.
masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Perseroan Perseroan juga sangat menyadari bahwa keberadaan
merasa memiliki tanggung jawab untuk melakukan Perseroan merupakan bagian dari masyarakat, selain itu
pengembangan sosial kemasyarakatan, baik untuk pertumbuhan usaha yang diraih Perseroan juga tak lepas dari
peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat maupun peran masyarakat. Untuk itu, Perseroan pun memberikan
pembinaan di bidang-bidang lainnya. perhatian yang sangat besar terhadap pengembangan sosial
kemasyarakatan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan
CSR yang berkaitan dengan sosial budaya masyarakat.
KEBIJAKAN
Perseroan merealisasikan program pengembangan sosial TARGET KEGIATAN
dan kemasyarakatan melalui pelaksanaan Program CSR
yang berfokus pada 5 (lima) pilar kegiatan, yakni bidang Sebagai bagian dari masyarakat, Perseroan senantiasa
pendidikan, ekonomi, kesehatan masyarakat, keagamaan, menyelaraskan kehadiran dan kegiatan usahanya di tengah
dan sosial. masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen
untuk terus menjalankan program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat agar dapat mencapai masyarakat
yang mandiri dan sejahtera.
KEGIATAN
Perseroan senantiasa menjalankan kegiatan CSR dalam Sejalan dengan program Direktorat Bina Pemagangan Ditjen
bidang sosial kemasyarakatan untuk memastikan bahwa Binalattas Kemenaker RI terkait pemagangan Dalam Negeri,
keberadaan Perseroan memberikan manfaat bagi warga Perseroan turut mendukung dengan cara menyelenggarakan
sekitar dan masyarakat luas secara umum. Pada tahun program pemagangan untuk posisi/jabatan sebagai Teller
2017, Perseroan telah mengadakan beberapa program dan dengan nama program Magang Bina Bukopin atau disingkat
kegiatan di bidang sosial kemasyarakatan, meliputi: “MBB”. Hingga akhir Desember tahun 2017 jumlah peserta
pemagangan Teller adalah sebanyak 123 orang yang tersebar
KEGIATAN SOSIAL di berbagai Kantor Cabang dan Kantor Area Jakarta.
KEMASYARAKATAN
MAGANG MAHASISWA
BIDANG PENDIDIKAN Sebagai bagian dari CSR di bidang pendidikan Bank Bukopin
Pada bidang pendidikan, Perseroan telah menyalurkan melaksanakan program Magang Mahasiswa. Program
bantuan dengan menjadi donatur tetap kepada beberapa tersebut dilaksanakan untuk membantu mempersiapkan
lembaga pendidikan keagamaan (pesantren), serta program mahasiswa/i Perguruan Tinggi dalam memasuki dunia
pemberian beasiswa yang bekerjasama dengan suatu kerja dan dalam rangka menjalankan program literasi
lembaga sosial, maupun bantuan berupa pemberian sarana keuangan, yaitu memperkenalkan industri perbankan pada
pendidikan. masyarakat, khususnya di kalangan mahaiswa/i. Hingga
akhir Desember 2017 jumlah mahasiswa yang magang di
MAGANG BINA BUKOPIN Perseroan sebanyak 42 orang.
Semakin tingginya jumlah lulusan pendidikan menengah
atas sampai dengan tingkat Universitas maka sebagai BIDANG KEAGAMAAN
bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan Bentuk kegiatan CSR dalam bidang keagamaan yang
dan komunitas, maka Perseroan memberikan pelatihan telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2017
kerja dan bimbingan kerja kepada angkatan yang belum antara lain dalam bentuk bantuan untuk kegiatan qurban,
berpengalaman. Salah satu metode pelatihan kerja yang pengajian, pembangunan sarana ibadah, dan bantuan
dapat dilaksanakan adalah dengan Program Pemagangan. keagamaan lainnya.
Melalui Program Pemagangan ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menambah BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN
wawasan, dan meningkatkan keterampilan kerja, sehingga Selain di bidang Keagamaan, Perseroan juga aktif dalam
akan lebih mudah terserap oleh pasar industri. Langkah menyelenggarakan kegiatan CSR khususnya ruang
ini juga merupakan upaya link and match antara dunia lingkup sosial dan masyarakat di sekitar Kantor Pusat.
pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja. Penyelenggaraan tersebut berupa bantuan dana yang
digunakan untuk masyarakat sekitar.
Selain itu, atas berbagai kegiatan CSR yang telah dilaksanakan, Perseroan berharap agar
masyarakat dan seluruh stakeholder dapat merasakan manfaat positif atas keberadaan
Perseroan di seluruh Tanah Air. Aktivitas tersebut juga merupakan bagian dari bentuk
tanggung jawab Perseroan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
TARGET KEGIATAN
D alam menjalankan aktivitas bisnisnya, Perseroan
senantiasa mengutamakan kepuasan nasabah dengan
memberikan layanan terbaik. Perseroan tidak hanya Pelaksanaan CSR terhadap produk dan nasabah merupakan
menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bentuk perwujudan Perseroan dalam memberikan pelayanan
bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan prima pada masyarakat. Perseroan berkomitmen untuk
maksimal kepada nasabah (product responsibility). mencapai tujuan tanggung jawab sosial terhadap produk dan
nasabah seperti yang telah disampaikan di atas. Perseroan
telah menetapkan rencana kerja untuk meningkatkan
KEBIJAKAN kepuasan nasabah dengan melakukan kegiatan penyelesaian
pengaduan nasabah dan pelaksanaan survei kepuasan
Dalam rangka pelayanan prima kepada nasabah, Perseroan nasabah
senantiasa meningkatkan kualitas layanan. Salah satu
bentuk peningkatan layanan kepada nasabah, Perseroan
menerapkan kebijakan penanganan pengaduan nasabah KEGIATAN
yang terintegrasi, online dan handal. Pengaduan nasabah
diselesaikan sesegera mungkin mengingat penanganan KEGIATAN PENGADUAN NASABAH
pengaduan nasabah merupakan salah satu bentuk
perlindungan nasabah dalam rangka menjamin hak-hak Salah satu hal yang harus menjadi perhatian sebuah
nasabah dalam berhubungan dengan Perseroan. Bank adalah kepuasan nasabah terhadap produk serta
layanan yang diberikan termasuk di dalamnya terkait
Dalam hal tidak mencapai kesepakatan penyelesaian penanganan pengaduan nasabah. Perseroan dalam hal
pengaduan, Nasabah dapat melakukan penyelesaian ini telah menyediakan berbagai media bagi nasabah baik
sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan. untuk memperoleh informasi produk dan layanan Bank,
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dilakukan melalui mengajukan pengaduan, maupun memberikan saran.
Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Untuk memperoleh informasi produk dan layanan serta
Indonesia (LAPSPI) dimana Bank Bukopin merupakan anggota menyampaikan pengaduan nasabah dapat menghubungi
dari LAPSPI sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Call Center Halo Bukopin 14005 yang memberikan layanan
Keuangan No. 1/POJK.07/2014 Tentang Lembaga Alternatif 24 jam 7 hari dan melalui email di alamat customercare@
Penyelesaian Sengketa Di Sektor Keuangan. bukopin.co.id. Selain itu, untuk memperoleh informasi produk
dan layanan serta menyampaikan pengaduan juga dapat
dilakukan nasabah dengan datang langsung menemui
customer service di Kantor Cabang Bank Bukopin terdekat.
Start
Ya
Nasabah Monitoring data Menerima dan
melakukan CS/Call center Data / pemohonan dan Perlu eskalasi melakukan
pengaduan / input data informasi pengaduan proses
permohonan via pada CTS disimpan penyelesaian
CS/call center permasalahan
Tidak
Menerima
nomor tiket Data / Tidak
permasalahan informasi Perlu eskalasi
disimpan
Ya
CS/Call center
melakukan Proses
koreksi data penyelesaian
pengaduan dan
permohonan
Data /
informasi
disimpan
CS/Call center
menerima Monitoring data
penyelesaian Data / Memberikan jawaban
permohonan dan atas permasalahan
unit kerja dan informasi pengaduan
menutup data CTS disimpan
Menerima
jawaban
penyelesaian
melalui CS/
Call center
DAMPAK KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan CSR terkait tanggung jawab terhadap konsumen yang telah dilakukan
oleh Perseroan sepanjang tahun 2017 telah memberikan dampak pada tingginya kepuasan
nasabah yang diukur melalui survei kepuasan nasabah terhadap layanan yang diberikan
oleh customer service Bank Bukopin. Survei yang dilaksanakan pada bulan Desember 2017
tersebut menunjukkan bahwa sebesar 61,67% nasabah Bank Bukopin telah merasa sangat
puas atas layanan customer service Bank Bukopin, sisanya sebesar 36,12% telah merasa
puas. Adapun hasil survei secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
PT BANK BUKOPIN TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA PT BANK BUKOPIN TBK. AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2017 AS OF DECEMBER 31, 2017
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA AND FOR THE YEAR THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Halaman/Page
Consolidated Statement
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian............. 1-3 ......................................of Financial Position
Consolidated Statement
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ......... 6 .....................................of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ......................... 7-9 ........ Consolidated Statement of Cash Flows
Informasi Keuangan
Entitas Induk 1/
Parent Entity Financial Statement of Financial Position -
Laporan Posisi Keuangan - Entitas Induk ............ Information 1 ................................................. Parent Entity
Informasi Keuangan
Entitas Induk 2/
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Parent Entity Financial Statement of Profit or Loss and Other
Komprehensif Lain - Entitas Induk ....................... Information 2 ........ Comprehensive Income - Parent Entity
Informasi Keuangan
Entitas Induk 3/
Laporan Perubahan Ekuitas - Parent Entity Financial Statement of Changes in Equity -
Entitas Induk . ...................................................... Information 3 ................................................. Parent Entity
Informasi Keuangan
Entitas Induk 4/
Parent Entity Financial Statement of Cash Flows -
Laporan Arus Kas - Entitas Induk ........................ Information 4 ................................................. Parent Entity
Informasi Keuangan
Entitas Induk 5/
Catatan atas Laporan Keuangan - Parent Entity Financial Notes to the Financial Statements -
Entitas Induk . ...................................................... Information 5 ................................................. Parent Entity
************************
ASET ASSETS
Giro pada bank lain 2d,2e,2f,2o,5 479.609 763.129 597.362 Current accounts with other banks
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (370) (133) (488) impairment losses
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
Aset pajak tangguhan - neto 2ab,21d 53.157 49.330 74.762 Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud - neto 249.311 242.963 239.025 Intangible assets - net
Aset lain-lain - neto 2d,2o,2s,15 6.192.045 2.533.955 2.063.484 Other assets - net
LIABILITAS LIABILITIES
Surat berharga yang diterbitkan 2d,2y,24,37 3.291.894 2.352.109 1.891.333 Securities issued
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
Tambahan modal disetor 2ai,26b 1.724.069 1.724.069 1.724.069 Additional paid-in capital
Surplus revaluasi aset 13 1.161.530 1.161.530 - Asset revaluation surplus
Keuntungan/(kerugian)
yang belum direalisasi
atas surat-surat Unrealized gain/(loss)
berharga dalam kelompok on available-for-sale
tersedia untuk dijual - marketable securities -
setelah pajak tangguhan 2h 19.644 (18.349) (51.757) net of deferred tax
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
Total pendapatan bunga dan Syariah 9.623.094 9.386.150 Total interest and Sharia income
Beban bunga dan Syariah 2z,2af Interest expense and Sharia charges
Beban bunga 29,37 (6.112.928) (5.432.168) Interest expense
Beban Syariah (376.854) (383.459) Sharia charges
Pendapatan bunga
dan Syariah - neto 3.133.312 3.570.523 Interest and Sharia income - net
Total pendapatan
operasional lainnya 767.409 631.726 Total other operating income
Total beban operasional Iainnya (2.965.685) (2.911.604) Total other operating expenses
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
504
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
PENURUNAN
PENURUNAN NETO KAS NET DECREASE IN CASH
DAN SETARA KAS (992.274) (671.228) AND CASH EQUIVALENTS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian form an integral part of these consolidated financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.
a. Pendirian a. Establishment
PT Bank Bukopin Tbk. (“Bank”) didirikan di PT Bank Bukopin Tbk. (the “Bank”) was
Republik lndonesia pada tanggal 10 Juli 1970 established in the Republic of Indonesia on July
dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia 10, 1970 as Bank Umum Koperasi Indonesia
(disingkat Bukopin) yang disahkan (abbreviated to Bukopin) based on Decision
sebagai badan hukum berdasarkan Surat Letter No. 13/Dirjen/Kop/70 of the Directorate
Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi General for Cooperatives and was registered in
No. 13/Dirjen/Kop/70 dan didaftarkan dalam the General List of the Directorate General for
Daftar Umum Direktorat Jenderal Koperasi Cooperatives No. 8251 on the same date. The
No. 8251 pada tanggal yang sama. Bank mulai Bank started its commercial operations as a
melakukan usaha komersial sebagai bank cooperative bank in Indonesia on March 16,
umum koperasi di Indonesia sejak tanggal 1971 upon the approval of the Ministry of
16 Maret 1971 dengan izin Menteri Keuangan Finance in its Decision Letter No. Kep-
dalam Surat Keputusan No. Kep-078/ 078/DDK/II/3/1971 dated March 16, 1971.
DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971.
Menurut anggaran dasar, usaha Bank According to its articles of association, the
mencakup segala kegiatan bank umum Bank’s scope of activities includes all
sebagaimana dimaksud dalam Undang- commercial banking activities as defined in the
Undang Perbankan dengan tujuan utama Banking Law, with the main objective of
memperhatikan dan melayani kepentingan providing services to cooperatives in Indonesia
gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan in accordance with the Law on Cooperatives.
Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku. During its growth, the Bank merged with certain
Dalam perkembangannya, Bank telah cooperative banks. The change in the name
melakukan penggabungan usaha dengan from Bank Umum Koperasi Indonesia
beberapa bank umum koperasi. Perubahan (Bukopin) to Bank Bukopin was approved
nama Bank Umum Koperasi Indonesia during the Cooperative Members’ Meeting of
(Bukopin) menjadi Bank Bukopin disahkan Bank Umum Koperasi Indonesia as stated in
dalam Rapat Anggota Bank Umum Koperasi letter No. 03/RA/XIl/89 dated January 2, 1990.
Indonesia yang dituangkan dalam surat
No. 03/RA/XII/89 tanggaI 2 Januari 1990.
Dalam Rapat Khusus Anggota Bank, yang During the Special Meeting of the Cooperative
dinyatakan dengan akta notaris No. 4 tanggal Members of Bank, the minutes of which were
2 Desember 1992 dari Notaris Muhani covered by notarial deed No. 4 dated
Salim, S.H., para anggota menyetujui untuk December 2, 1992 of Notary Muhani Salim,
mengubah status badan hukum Bank dari S.H., the cooperative members agreed to
koperasi menjadi perseroan terbatas. Akta change the Bank’s legal entity from a
pendirian yang berkaitan dengan perubahan cooperative to a limited liability company. The
status badan hukum Bank dinyatakan dengan Bank’s deed of establishment and the
akta notaris No. 126 tanggal 25 Februari 1993 amendment relating to the change in legal
dari Notaris Muhani Salim, S.H. beserta entity were covered by notarial deed No. 126
pembetulannya, dengan akta notaris No. 118 dated February 25, 1993 of Muhani Salim, S.H.
tanggal 28 Mei 1993 dari notaris yang sama. and notarial deed No. 118 dated May 28, 1993
of the same notary, respectively.
10
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri These changes were approved by the Minister
Kehakiman Republik lndonesia dalam Surat of Justice of the Republic of Indonesia in its
Keputusan No. C2-5332.HT.01.01.TH.93 Decision Letter No. C2-5332.HT.01.01.TH.93
tanggal 29 Juni 1993 serta diumumkan dalam dated June 29, 1993 and were published in
Berita Negara Republik Indonesia No. 3633 Supplement No. 64 of State Gazette No. 3633
tambahan No. 64 tanggal 10 Agustus 1993. dated August 10, 1993. The changes were also
Perubahan ini juga telah disetujui oleh Menteri approved by the Minister of Finance of the
Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Republic of Indonesia in its Decision Letter
Keputusan No. S-1382/MK.17/1993 tanggal 28 No. S-1382/MK.17/1993 dated August 28,
Agustus 1993. Bank memulai kegiatan usaha 1993. The Bank started commercial operations
dalam bentuk perseroan terbatas pada tanggal as a limited liability company on July 1, 1993.
1 Juli 1993.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami The Bank’s Articles of Association have been
perubahan dari waktu ke waktu, perubahan amended several times, the most recent
terakhir dinyatakan dengan akta notaris No. 41 amendment was made by notarial deed No. 41
tanggal 28 Mei 2015 dari Notaris Isyana dated May 28, 2015 of Notary Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH. tentang Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH. in respect
perubahan dewan komisaris dan direksi Bank. to the change of the Bank’s boards of
Perubahan ini telah diterima oleh Menteri commissioners and directors. This amendment
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik was received by the Minister of Laws and
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- Human Rights of the Republic of Indonesia with
AH.01.03.0940815 dan No. AHU- its Decision Letters No. AHU-
AH.01.03.0940816 tanggal 12 Juni 2015. AH.01.03.0940815 and No. AHU-
AH.01.03.0940816 dated June 12, 2015.
Kantor pusat Bank beralamat di Jalan M.T. The Bank’s head office is located at Jalan M.T.
Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770, Indonesia. Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770, Indonesia.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, the Bank
2016, Bank memiliki kantor cabang, kantor has branches, sub-branches, functional offices,
cabang pembantu, kantor fungsional, kantor cash offices, and payment points as follows
kas, dan payment points sebagai berikut (tidak (unaudited):
diaudit):
31 Desember/December 31,
2017 2016
Pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah As of December 31, 2017, the Bank has total
karyawan Bank, termasuk karyawan tidak tetap, employees, including non-permanent, of 5,656
adalah 5.656 karyawan (2016: 6.068 karyawan) employees (2016: 6,068 employees)
(tidak diaudit). (unaudited).
11
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Key management personnel consists of the
Komisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif yaitu Board of Commissioners, Board of Directors,
pejabat yang bertanggung jawab langsung and key executives who have direct
kepada Direksi. responsibility to the Board of Directors.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The members of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Commissioners and Directors as of
sebagai berikut: December 31, 2017, are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The members of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Commissioners and Directors as of December
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham 31, 2017 is based on Extraordinary General
Luar Biasa yang dituangkan dalam akta Meeting of Shareholders stated in notarial deed
notaris No. 4 tanggal 9 Mei 2017. No. 4 dated May 9, 2017.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The members of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Commissioners and Directors as of December
sebagai berikut: 31, 2016, are as follows:
12
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The members of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Commissioners and Directors as of December
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham 31, 2016 is based on Extraordinary General
Luar Biasa yang dituangkan dalam akta notaris Meeting of Shareholders stated in notarial deed
No. 23 tanggal 28 April 2016. No. 23 dated April 28, 2016.
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal- The composition of the Bank’s Audit Committee
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah as of December 31, 2017 and 2016, are as
sebagai berikut: follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Ketua Margustienny Margustienny Chairman
Anggota Deddy SA Kodir Deddy SA Kodir Member
Anggota Eddy Rizal Eddy Rizal Member
Anggota Eddy Hutarso Eddy Hutarso Member
Anggota Arzul Andaliza Arzul Andaliza Member
Susunan Komite Pemantau Risiko pada The composition of the Bank’s Risk Monitoring
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 Committee as of December 31, 2017 and 2016,
adalah sebagai berikut: are as follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi The composition of the Bank’s Remuneration
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan and Nomination Committee as of
2016 adalah sebagai berikut: December 31, 2017 and 2016, are as follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Entitas anak yang tercakup dalam laporan The subsidiaries included in the consolidated
keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal financial statements as of December 31, 2017
31 Desember 2017 dan 2016 adalah: and 2016, are as follows:
Pembiayaan/
PT Bukopin Finance Financing 1983 Jakarta 97,03% 96,06% 799.534 477.634
Perbankan/
PT Bank Syariah Bukopin Banking 1990 Jakarta 92,78% 90,67% 7.166.257 7.019.130
14
PT Bukopin Finance didirikan pada tanggal PT Bukopin Finance was established on March
11 Maret 1983 berdasarkan akta notaris No. 5 11, 1983 by notarial deed No. 5 of Notary Tan
dari Notaris Tan A Sioe, S.H., yang bergerak A Sioe, S.H., and is engaged in leasing
dalam bidang leasing (perusahaan activities. The Company’s articles of
pembiayaan). Anggaran dasar Perusahaan association have been amended several times,
telah mengalami beberapa kali perubahan, the last of which was made by notarial deed No.
terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 30 Oktober 6 dated October 30, 2012 of Notary Amastasia
2012 yang dibuat oleh Notaris Amastasia Dau, Dau, S.H., regarding the increase in authorized,
S.H., sehubungan dengan peningkatan modal issued, and fully paid capital.
dasar, ditempatkan, dan disetor.
Pada tanggal 10 Maret 2006, Bank On March 10, 2006, the Bank acquired 50% of
mengakuisisi 50% saham BF sebesar Rp5.000. BF’s outstanding shares amounting to Rp5,000.
Goodwill yang terbentuk dari akuisisi ini Goodwill resulting from this acquisition was
sebesar Rp651. Rp651.
Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2006 On December 20, 2006 (acquisition date), the
(tanggal akuisisi), Bank telah menambah Bank had increased its ownership in BF of 30%
kepemilikannya pada BF sebesar 30% menjadi to become 80% with the acquisition price
80% dengan biaya perolehan sebesar amounting to Rp15,000. Therefore, since
Rp15.000. Sehingga mulai tanggal 20 December 20, 2006, BF’s financial statements
Desember 2006, laporan keuangan BF have been consolidated into the Bank’s
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan consolidated financial statements. Goodwill
konsolidasian Bank. Goodwill yang dicatat dari resulting from this acquisition was Rp305.
akuisisi tersebut adalah menjadi Rp305.
Berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal 28 Juni Based on notarial deed No. 6 dated June 28,
2011 dari Notaris Amastasia Dau, S.H., BF 2011 of Notary Amastasia Dau, S.H., BF set
menetapkan pembagian dividen saham kepada stock dividend distributions amounting to
para pemegang saham sebesar Rp475 atau 95 Rp475 or 95 shares, whereby the number of
lembar saham, dimana jumlah lembar saham shares received by the Bank amounted to 77
yang diperoleh Bank adalah sebanyak 77 shares. On November 16, 2011, the Bank has
lembar saham. Pada tanggal increased its ownership in BF with the
16 November 2011, Bank telah menambah acquisition price amounting to Rp11,620. The
kepemilikannya pada BF dengan biaya Bank’s ownership in BF becomes to 86.28%
perolehan sebesar Rp11.620. Kepemilikan after the stock dividend distribution and
Bank pada BF menjadi sebesar 86,28% setelah additional investment amounting to Rp11,620.
pembagian dividen saham dan tambahan
penyertaan sebesar Rp11.620.
15
Berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal 13 Juni Based on notarial deed No. 6 dated June 13,
2012 dari Notaris Amastasia Dau, S.H., BF 2012 of Notary Amastasia Dau, S.H., BF set
menetapkan pembagian dividen saham kepada stock dividend distributions amounting to
para pemegang saham sebesar Rp495 atau 99 Rp495 or 99 shares, whereby the number of
lembar saham, dimana jumlah lembar saham shares received by the Bank amounted to 85
yang diperoleh Bank adalah sebanyak 85 shares. On October 30, 2012, the Bank has
lembar saham. Pada tanggal 30 Oktober 2012, increased its ownership in BF with the
Bank telah menambah kepemilikannya pada BF acquisition price amounting to Rp6,380. The
dengan biaya perolehan sebesar Rp6.380. Bank’s ownership in BF becomes to 88.25%
Kepemilikan Bank pada BF menjadi sebesar after the stock dividend distribution and
88,25% setelah pembagian dividen saham dan additional investment amounting to Rp6,380.
tambahan penyertaan sebesar Rp6.380.
Berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal 13 Juni Based on notarial deed No. 6 dated June 13,
2013 dari Notaris Amastasia Dau, S.H., BF 2013 of Notary Amastasia Dau, S.H., BF set
menetapkan pembagian dividen saham kepada stock dividend distributions amounting to
para pemegang saham sebesar Rp1.325 atau Rp1,325 or 265 shares, whereby the number of
265 lembar saham, dimana jumlah lembar shares received by the Bank amounted to 233
saham yang diperoleh Bank adalah sebanyak shares. The Bank’s ownership in BF becomes
233 lembar saham. Kepemilikan Bank pada BF to 88.25% after the stock dividend distribution.
menjadi sebesar 88,25% setelah pembagian
dividen saham.
Berdasarkan akta notaris No. 374 tanggal Based on notarial deed No. 374 dated March
31 Maret 2015 dari Notaris Otty Hari Chandra 31, 2015 of Notary Otty Hari Chandra Ubayani,
Ubayani, S.H., BF menetapkan pembagian S.H., BF set stock dividend distributions
dividen saham kepada para pemegang saham amounting to Rp1,505 or 301 shares, whereby
sebesar Rp1.505 atau 301 lembar saham, the number of shares received by the Bank
dimana jumlah lembar saham yang diperoleh amounted to 266 shares. The Bank’s ownership
Bank adalah sebanyak 266 lembar saham. in BF remains 88.25% after the stock dividend
Kepemilikan Bank pada BF tetap sebesar distribution.
88,25% setelah pembagian dividen saham.
Berdasarkan akta notaris No. 190 tanggal Based on notarial deed No. 190 dated June 17,
17 Juni 2016 dari Notaris Otty Hari Chandra 2016 of Notary Otty Hari Chandra, S.H., BF set
Ubayani, S.H., BF menetapkan pembagian stock dividend distributions amounting to
dividen saham kepada para pemegang saham Rp1,355 or 271 shares, whereby the number of
sebesar Rp1.355 atau 271 lembar saham, shares received by the Bank amounted to 239
dimana jumlah lembar saham yang diperoleh shares. On June 27, 2016, the Bank has
Bank adalah sebanyak 239 lembar saham. increased its ownership in BF with the
Pada tanggal 27 Juni 2016, Bank telah acquisition price amounting to Rp100,000. The
menambah kepemilikannya pada BF dengan Bank’s ownership in BF becomes to 96.06%
biaya perolehan sebesar Rp100.000. after the stock dividend distribution and
Kepemilikan Bank pada BF menjadi sebesar additional investment amounting to Rp100,000.
96,06% setelah pembagian dividen saham dan
tambahan penyertaan sebesar Rp100.000.
16
Berdasarkan akta notaris No. 230 tanggal Based on notarial deed No. 230 dated August
14 Agustus 2017 dari Notaris Otty Hari Chandra 14, 2017 of Notary Otty Hari Chandra Ubayani,
Ubayani, S.H., BF menetapkan pembagian S.H., BF set stock dividend distributions
dividen saham kepada para pemegang saham amounting to Rp1,120 or 224 shares, whereby
sebesar Rp1.120 atau 224 lembar saham, the number of shares received by the Bank
dimana jumlah lembar saham yang diperoleh amounted to 215 shares. On September 29,
Bank adalah sebanyak 215 lembar saham. 2017, the Bank has increased its ownership in
Pada tanggal 29 September 2017, Bank telah BF with the acquisition price amounting to
menambah kepemilikannya pada Bukopin Rp50,000. The Bank’s ownership in BF
Finance dengan biaya perolehan sebesar becomes to 97.03% after the stock dividend
Rp50.000. Kepemilikan Bank pada Bukopin distribution and additional investment
Finance sebesar 97,03% setelah pembagian amounting to Rp50,000.
dividen saham dan tambahan penyertaan
sebesar Rp50.000.
Pada tanggal 25 Januari 2006, Bank On January 25, 2006, the Bank acquired
mengakuisisi 24,73% saham BSB sebesar 24.73% of BSB’s shares amounting to
Rp42.000. Pada tanggal 31 Maret 2008 Rp42,000. On March 31, 2008 (acquisition
(tanggal akuisisi), Bank telah menambah date), the Bank had increased its ownership in
kepemilikannya pada BPI dengan nilai sebesar BPI of 40.71% to become 65.44%. The
40,71% menjadi 65,44%. Akuisisi tersebut acquisition was based on the Extraordinary
adalah berdasarkan keputusan Rapat Umum General Meeting of Shareholders of the Bank
Pemegang Saham Luar Biasa Bank tanggal 6 on March 6, 2008, where the Bank received
Maret 2008, dimana Bank telah mendapat approval from shareholders to acquire new
persetujuan pemegang saham untuk shares of BPI by purchasing 2,000,000,000
mengakuisisi saham baru BPI dengan cara series C shares with a price of Rp50 (full
membeli saham seri C sebanyak 2.000.000.000 amount) per share (total of Rp100,000) which
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) made the total share ownership of Bank
per lembar saham (sebesar Rp100.000) Bukopin to become 65.44%. This acquisition
dimana akhirnya total kepemilikan saham Bank was one of the Bank’s strategies to develop its
Bukopin menjadi 65,44%. Akuisisi tersebut sharia business. Since March 31, 2008, BPI’s
dilakukan sebagai salah satu strategi Bank financial statements have been consolidated
dalam pengembangan usaha syariah Bank into the Bank’s consolidated financial
secara keseluruhan. Mulai tanggal 31 Maret statements.
2008, laporan keuangan BPI telah
dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan
konsolidasian Bank.
Ketika akuisisi melibatkan lebih dari satu Where acquisition involves more than one
transaksi, setiap transaksi signifikan harus exchange transaction, each significant
diperlakukan secara terpisah oleh pengakuisisi transaction shall be treated separately by the
untuk menentukan nilai wajar aset dan liabilitas acquirer for the purpose of determining the fair
teridentifikasi yang diakui dan dalam value of the identifiable assets and liabilities
menentukan jumlah goodwill dari transaksi acquired and for determining the amount of
tersebut. goodwill on that transaction.
17
Bank telah melakukan perhitungan goodwill The Bank has calculated goodwill for the
atas akuisisi 24,73% saham BSB dan acquisition of 24.73% of BSB’s shares and
tambahan akuisisi 40,71% saham. Jumlah additional acquisition of 40.71% shares. Total
keseluruhan goodwill yang dicatat dari akuisisi goodwill recorded from the acquisition
tersebut adalah sebesar Rp295.234. Transaksi amounted to Rp295,234. These transactions
tersebut menjadikan kepemilikan Bank atas made the total share ownership of the Bank to
BSB menjadi 65,44%. become 65.44%.
Pada tanggal 24 Maret 2011, Bank telah On March 24, 2011, the Bank has increased its
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar ownership in BSB by 12.13% to become
12,13% menjadi 77,57% melalui pembelian 77.57% by purchasing 2,000,000,000 new
saham seri C baru sebanyak 2.000.000.000 series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp100,000).
per lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 29 Agustus 2014, Bank telah On August 29, 2014, the Bank has increased its
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar ownership in BSB by 9.25% to become 86.82%
9,25% menjadi 86,82% melalui pembelian by purchasing 4,000,000,000 new series C
saham seri C baru sebanyak 4.000.000.000 shares with a price of Rp50 (full amount) per
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) share (total of Rp200,000).
per lembar saham (sebesar Rp200.000).
Pada tanggal 26 September 2015, Bank telah On September 26, 2015, the Bank has
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar increased its ownership in BSB by 2.25% to
2,25% menjadi 89,07% melalui pembelian become 89.07% by purchasing 2,000,000,000
saham seri C baru sebanyak 2.000.000.000 new series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp100,000).
per lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 30 Desember 2016, Bank telah On December 30, 2016, the Bank has
menambah kepemilikannya pada BSB sebesar increased its ownership in BSB by 1.60% to
1,60% menjadi 90,67% melalui pembelian become 90.67% by purchasing 2,000,000,000
saham seri C baru sebanyak 2.000.000.000 new series C shares with a price of Rp50 (full
lembar saham dengan harga Rp50 (nilai penuh) amount) per share (total of Rp100,000).
per lembar saham (sebesar Rp100.000).
Pada tanggal 6 Oktober 2017 dan 31 Oktober On October 6, 2017 and October 31, 2017, the
2017, Bank telah menambah kepemilikannya Bank has increased its ownership in BSB by
pada BSB sebesar 2,11% menjadi 92,78% 2.11% to become 92.78% by purchasing
melalui pembelian saham seri C baru sebanyak 4,000,000,000 new series C shares with a price
4.000.000.000 lembar saham dengan harga of Rp50 (full amount) per share (total of
Rp50 (nilai penuh) per lembar saham (sebesar Rp200,000).
Rp200.000).
18
Bank telah mengalihkan Unit Usaha Syariah The Bank had spinned-off its Sharia Business
(“UUS”) kepada BSB pada tanggal 10 Juli 2009, Unit (“SBU”) to BSB on July 10, 2009, which
yang diaktakan dengan Akta Pemisahan Unit was documented under the Deed of Sharia
Usaha Syariah No. 18 tanggal 18 Juni 2009 dari Business Unit Spin-off No. 18 dated June 18,
H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H. 2009 of H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., M.H.
Pengalihan tersebut telah mendapat The spin-off was approved by Bank
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat Indonesia through letter No. 11/842/DPbS
No. 11/842/DPbS tanggal 30 Juni 2009. dated June 30, 2009. As a result, starting on
Terhitung sejak tanggal efektif pemisahan the effective date of the spin-off:
maka:
i. Semua aset dan liabilitas UUS, karena i. All assets and liabilities of SBU, under the
hukum, dialihkan kepada BSB selaku law, were transferred to BSB as the entity
perusahaan yang menerima pemisahan. that received the spin-off.
ii. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan ii. All operations, businesses, and activities of
aktivitas kantor UUS karena hukum beralih SBU offices, under the law, were transferred
kepada dan akan dijalankan oleh BSB. to and will be conducted by BSB.
iii. Semua hak, piutang, wewenang, dan iii. All rights, receivables, authorities, and
kewajiban UUS berdasarkan perjanjian, obligations of SBU based on agreements,
tindakan atau peristiwa apapun yang telah actions or any circumstances that had been
ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada made or occured at or before the effective
atau sebelum tanggal efektif pemisahan, date of the spin-off, including but not limited
termasuk tetapi tidak terbatas pada yang to assets and liabilities recorded by SBU
tercatat dalam daftar aset dan liabilitas and all legal relationship between SBU and
UUS, serta semua hubungan hukum other parties were transferred and will be
antara UUS dengan pihak lain karena conducted by BSB.
hukum beralih kepada dan akan dijalankan
atau dilaksanakan oleh BSB.
Atas pengalihan UUS kepada BSB, Bank As the impact of the spin-off of SBU to BSB, the
mencatat penempatan pada BSB sebesar Bank recorded placements with BSB
Rp227.628, dimana sebesar Rp50.000 amounting to Rp227,628, of which Rp50,000
dialihkan menjadi pembiayaan investasi was transferred to Subordinated Mudharabah
Mudharabah Subordinasi (Catatan 9g.i). Pada Investment financing (Note 9g.i). On
tanggal 22 Februari 2010, penempatan pada February 22, 2010, the placement with BSB
BSB yang tidak dialihkan menjadi investasi which was not transferred to Subordinated
Mudharabah Subordinasi sebesar Rp177.628 Mudharabah Investment financing amounting
telah jatuh tempo seluruhnya. to Rp177,628 matured.
Bank ikut serta dalam program rekapitalisasi The Bank’s participation in the Government
Pemerintah sesuai dengan Keputusan recapitalization program in accordance with
Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI Joint Decree No. 53/KMK.017/1999 and
No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI No. 31/12/KEP/GBI dated February 8, 1999 of
tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan the Minister of Finance and the Governor of BI
Program Rekapitulasi Bank Umum dan on the Implementation of the Commercial Bank
mendapat persetujuan Rapat Umum Recapitalization Program, was approved
Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan during the Shareholders’ Extraordinary
dengan akta notaris No. 64 tanggal 30 Juni General Meeting, the minutes of which were
1999 dari Notaris Lindasari Bachroem, S.H. covered by notarial deed No. 64 dated June 30,
1999 of Notary Lindasari Bachroem, S.H.
19
Pada tahun 2001, Bank telah menyelesaikan In 2001, the Bank completed its recapitalization
program rekapitalisasi tersebut dengan program by conducting the following:
melakukan hal-hal berikut:
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank Shares
Pada tanggal 31 Mei 1989, Bank menerbitkan On May 31, 1989, the Bank issued bond
obligasi yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta registered at Jakarta Stock Exchange
sebesar Rp30.000. Pada tanggal 25 Mei 1994, amounting to Rp30,000. On May 25, 1994, the
obligasi tersebut telah jatuh tempo. bond has matured.
Pada tanggal 30 Juni 2003, Bank memperoleh On June 30, 2003, the Bank received the notice
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas of effectivity from the Capital Market and
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Financial Institutions Supervisory Agency
(BAPEPAM-LK) melalui suratnya No. S- (BAPEPAM-LK) No. S-1564/PM/2003 for the
1564/PM/2003 untuk melakukan penawaran public offering of the Bank’s Bonds with a total
umum obligasi sebesar Rp600.000 yang terdiri face value of Rp600,000 consisting of Series A
dari Obligasi Seri A Bank Bukopin II Tahun Bank Bukopin II 2003 Bonds amounting to
2003 sebesar Rp319.000, Obligasi Subordinasi Rp319,000, Subordinated Series B Bank
Seri B Bank Bukopin Tahun 2003 sebesar Bukopin 2003 Bonds amounting to Rp236,000,
Rp236.000, dan Obligasi Syariah Mudharabah and Sharia Mudharabah Bank Bukopin 2003
Bank Bukopin Tahun 2003 sebesar Rp45.000. Bonds amounting to Rp45,000. Series A Bank
Obligasi Seri A Bank Bukopin II Tahun 2003 Bukopin II 2003 Bonds and Subordinated
dan Obligasi Subordinasi Seri B Bank Bukopin Series B Bank Bukopin 2003 Bonds were
Tahun 2003 ditawarkan sebesar nilai nominal offered at their nominal value, whereas Sharia
sedangkan Obligasi Syariah Mudharabah Bank Mudharabah Bank Bukopin 2003 Bonds were
Bukopin Tahun 2003 ditawarkan dengan nilai offered at 100% of the value of Sharia Bonds.
100% dari jumlah Obligasi Syariah.
20
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 10 Juli 2008, Obligasi Seri A Bank On July 10, 2008, Series A Bank Bukopin II
Bukopin II Tahun 2003 dan Obligasi Syariah 2003 Bonds and Sharia Mudharabah Bank
Mudharabah Bank Bukopin Tahun 2003 telah Bukopin 2003 Bonds have matured and the
jatuh tempo dan untuk Obligasi Subordinasi Bank exercised its call option on the
Seri B Bank Bukopin Tahun 2003, Bank Subordinated Series B Bank Bukopin 2003
melaksanakan opsi beli yang dimilikinya. Bonds.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Bank telah On December 19, 2011, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection with
sehubungan dengan Penawaran Umum the Shelf Public Offering of Shelf-registered
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Subordinated Bonds I Bank Bukopin Tranche I
Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun Year 2012 (Shelf Public Offering) through letter
2012 (Penawaran Umum Berkelanjutan) No. 12400/DIR/XII/2011 to BAPEPAM-LK, in
kepada BAPEPAM-LK melalui surat relation with the Shelf Public Offering of Shelf-
No. 12400/DIR/XII/2011 dalam rangka registered Subordinated Bonds I Bank Bukopin
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi amounted to Rp2,000,000, whereby at first
Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin tranche the Bank issued and offered the Shelf-
dengan jumlah sebesar Rp2.000.000, dimana registered Subordinated Bonds I Bank Bukopin
pada tahap pertama Bank menerbitkan dan Tranche I Year 2012 (Subordinated Bonds)
menawarkan Obligasi Subordinasi amounted to Rp1,500,000. The Subordinated
Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun Bonds issued were scriptless, offered at 100%
2012 (Obligasi Subordinasi) dengan jumlah of nominal value, with 7 (seven) years tenor and
pokok Obligasi Subordinasi sebesar fixed interest rate of 9.25% per annum and will
Rp1.500.000. Obligasi Subordinasi tersebut be paid quarterly and will be matured on March
diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan 6, 2019. The Bank received the effective
nilai 100% dari nilai nominal, berjangka waktu statement from BAPEPAM-LK to conduct Shelf
7 (tujuh) tahun dengan tingkat bunga tetap Public Offering through its letter
sebesar 9,25% per tahun dan dibayarkan setiap No.S-2394/BL/2012 dated February 28, 2012.
triwulan dan akan jatuh tempo pada tanggal The Shelf Public Offering was held on February
6 Maret 2019. Bank memperoleh pernyataan 29, 2012 - March 1, 2012. The proceeds from
efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan the Shelf Public Offering were received by the
Penawaran Umum Berkelanjutan melalui Bank on March 6, 2012.
suratnya No. S-2394/BL/2012 tanggal
28 Februari 2012. Penawaran Umum
Berkelanjutan dilaksanakan pada tanggal
29 Februari - 1 Maret 2012. Dana yang
diperoleh dari Penawaran Umum Berkelanjutan
ini telah diterima oleh Bank pada tanggal
6 Maret 2012.
21
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 21 April 2015, Bank telah On April 21, 2015, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection with the
sehubungan dengan Penawaran Umum Shelf Public Offering of Shelf-registered
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Subordinated Bonds II Bank Bukopin Tranche I
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun Year 2015 (Shelf Public Offering) through letter
2015 (Penawaran Umum Berkelanjutan) No. 05630/DIR/IV/2015 to Financial Services
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Authority (“FSA”), in relation with the Shelf
melalui surat No. 05630/DIR/IV/2015 dalam Public Offering of Shelf-registered
rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Subordinated Bonds I Bank Bukopin amounting
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank to Rp2,000,000, whereby at first tranche the
Bukopin dengan jumlah sebesar Rp2.000.000, Bank issued and offered the Shelf-registered
dimana pada tahap pertama Bank menerbitkan Subordinated Bonds II Bank Bukopin Tranche I
dan menawarkan Obligasi Subordinasi Year 2015 (Subordinated Bonds) amounting to
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun Rp400,000.
2015 (Obligasi Subordinasi) dengan jumlah
pokok Obligasi Subordinasi sebesar
Rp400.000.
Obligasi Subordinasi tersebut diterbitkan tanpa The Subordinated Bonds are issued scriptless,
warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai offered at 100% of nominal value, with 7
nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun (seven) years tenor and fixed interest rate of
dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,00% 12.00% per annum and will be paid quarterly
per tahun dan dibayarkan setiap triwulan dan and mature on June 30, 2022. The Bank
akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2022. received the effective statement from OJK to
Bank memperoleh pernyataan efektif dari OJK conduct Shelf Public Offering through its letter
untuk melakukan Penawaran Umum No. S-26/D.04/2015 dated June 23, 2015. The
Berkelanjutan melalui suratnya Shelf Public Offering was held on June 24, 2015
No. S-26/D.04/2015 tanggal 23 Juni 2015. - June 25, 2015. The proceeds from the Shelf
Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan Public Offering were received by the Bank on
pada tanggal 24 Juni 2015 - 25 Juni 2015. Dana June 30, 2015.
yang diperoleh dari Penawaran Umum
Berkelanjutan ini telah diterima oleh Bank pada
tanggal 30 Juni 2015.
Pada tanggal 11 Januari 2017, Bank telah On January 11, 2017, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration in connection with the
sehubungan dengan Penawaran Umum Shelf Public Offering of Shelf-registered
Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Subordinated Bonds II Bank Bukopin Tranche II
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun Year 2017 (Shelf Public Offering) through letter
2017 (Penawaran Umum Berkelanjutan) No. 00455/DIR/I/2017 to Financial Services
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Authority (“FSA”), in relation with the Shelf
melalui surat No. 00455/DIR/I/2017 dalam Public Offering of Shelf-registered Subordinated
rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Bonds II Bank Bukopin amounting to
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Rp2,000,000, whereby at second tranche the
Bukopin dengan jumlah sebesar Rp2.000.000, Bank issued and offered the Shelf-registered
dimana pada tahap kedua Bank menerbitkan Subordinated Bonds II Bank Bukopin Tranche II
dan menawarkan Obligasi Subordinasi Year 2017 (Subordinated Bonds) amounting to
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun Rp1,405,000.
2017 (Obligasi Subordinasi) dengan jumlah
pokok Obligasi Subordinasi sebesar
Rp1.405.000.
22
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Obligasi Subordinasi tersebut diterbitkan tanpa The Subordinated Bonds issued were scriptless,
warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai offered at 100% of nominal value, with 7 (seven)
nominal, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun years tenor and fixed interest rate of 11.00% per
dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per annum and will be paid quarterly and mature on
tahun dan dibayarkan setiap triwulan dan akan February 28, 2024. The Bank received the
jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2024. effective statement from OJK to conduct Shelf
Bank memperoleh pernyataan efektif dari OJK Public Offering through its letter No. S-
untuk melakukan Penawaran Umum 161/PB.313/2016 dated December 23, 2016.
Berkelanjutan melalui suratnya No. S- The Shelf Public Offering was held on February
161/PB.313/2016 tanggal 23 Desember 2016. 20, 2017 - February 23, 2017. The proceeds
Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan from the Shelf Public Offering were received by
pada tanggal 20 Februari 2017 - 23 Februari the Bank on February 28, 2017.
2017. Dana yang diperoleh dari Penawaran
Umum Berkelanjutan ini telah diterima oleh
Bank pada tanggal 28 Februari 2017.
Pada bulan Juni 2006, Bank melakukan In June 2006, the Bank sold 843,765,500 Series
Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah B shares with a par value of Rp100 (full amount)
843.765.500 lembar saham Seri B dengan nilai per share and offering price of Rp350 (full
nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dengan amount) per share to the public, through the
harga jual Rp350 (nilai penuh) per saham capital market in Indonesia, in accordance with
kepada masyarakat melalui pasar modal sesuai the prevailing capital market law. The Bank
dengan ketentuan perundang-undangan yang received the effectivity statement from the
berlaku. Penawaran Umum Saham Perdana BAPEPAM-LK through its letter
saham Seri B kepada masyarakat ini telah No. S-825/BL/2006 dated June 30, 2006 for
memperoleh pernyataan efektif dari the sale of Series B shares to the public. On
BAPEPAM-LK melalui suratnya July 10, 2006, the IPO shares were initially
No. S-825/BL/2006 tanggal 30 Juni 2006. traded and 99% of the Bank’s shares were
Saham yang ditawarkan tersebut mulai listed on the Indonesia Stock Exchange. All
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada Series A shares amounting to 0.31% and
tanggal 10 Juli 2006 dan pada saat yang Series B shares amounting to 0.69% which
bersamaan sebanyak 99% saham Bank juga were owned by Kopelindo and Kopkapindo
dicatatkan. Seluruh saham kelas A sebesar proportionately, were not listed to comply with
0,31% dan saham kelas B sebesar 0,69% yang the government regulation.
dimiliki oleh Kopelindo dan Kopkapindo
masing-masing secara proporsional tidak
dicatatkan dalam rangka memenuhi ketentuan
peraturan pemerintah.
23
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 26 Oktober 2009, Bank telah On October 26, 2009, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering I through letter No. 7548/
Terbatas I kepada BAPEPAM-LK melalui surat DIR/X/2009 to BAPEPAM-LK, in relation with
No. 7548/DIR/X/2009 dalam rangka penerbitan the issuance of pre-emptive rights to the
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) shareholders (Note 26b). Total shares offered
kepada pemegang saham (Catatan 26b). were 286,050,768 common B shares (“New
Saham yang ditawarkan adalah sebanyak Shares”) with a par value of Rp100 (full amount)
286.050.768 saham biasa kelas B baru per share and offering price of Rp415 (full
(“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 amount) per share. The Bank received the
(nilai penuh) per saham dengan harga effectivity statement from BAPEPAM-LK to
penawaran Rp415 (nilai penuh) per saham. conduct Limited Public Offering I through its
Bank memperoleh pernyataan efektif dari letter No. S-10319/BL/2009 dated
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran November 26, 2009. On November 26, 2009,
Umum Terbatas I melalui suratnya the Bank held an Extraordinary General
No. S-10319/BL/2009 tanggal 26 November Meeting of Shareholders to approve the
2009. Pada tanggal 26 November 2009, Bank execution of the Limited Public Offering I with
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham pre-emptive rights. The Limited Public Offering
Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan I was held on December 4 - 10, 2009. The total
Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka proceeds from Limited Public Offering I
penerbitan HMETD. Penawaran Umum amounted to Rp118,711 (for 286,050,768
Terbatas I dilaksanakan pada tanggal common B shares), of which Rp62,955 (for
4 - 10 Desember 2009. Jumlah dana yang 151,699,698 common B shares) was raised
diperoleh dari hasil Penawaran Umum from the public and Rp55,756 (for 134,351,070
Terbatas I adalah sebesar Rp118.711 (untuk common B shares) was raised from Koperasi
286.050.768 saham biasa kelas B), dimana Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo)
sebesar Rp62.955 (untuk 151.699.698 saham and Yayasan Bina Sejahtera Warga (Yabinstra)
biasa kelas B) diperoleh dari masyarakat dan Bulog, who acted as the standby buyers with
sebesar Rp55.756 (untuk 134.351.070 saham proportional share of 89.83% and 10.17%,
biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi Pegawai respectively. The proceeds from the Limited
Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan Public Offering I were received by the Bank in
Yayasan Bina Sejahtera Warga (Yabinstra) December 2009.
Bulog yang bertindak sebagai pembeli siaga
(standby buyer) dengan proporsi masing-
masing sebesar 89,83% dan 10,17%. Dana
yang diperoleh dari Penawaran Umum
Terbatas I ini telah diterima oleh Bank pada
bulan Desember 2009.
24
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 20 Desember 2010, Bank telah On December 20, 2010, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering II through letter
Terbatas II kepada BAPEPAM-LK melalui surat No. 11754/DIR/XII/2010 to BAPEPAM-LK, in
No. 11754/DIR/XII/2010 dalam rangka relation with the issuance of pre-emptive rights
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih to the shareholders (Note 26b). Total shares
Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham offered were 2,051,366,765 common B shares
(Catatan 26b). Saham yang ditawarkan adalah (“New Shares”) with a par value of Rp100 (full
sebanyak 2.051.366.765 saham biasa kelas B amount) per share and offering price of Rp520
baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal (full amount) per share. The Bank received the
Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga effectivity statement from BAPEPAM-LK to
penawaran Rp520 (nilai penuh) per saham. conduct Limited Public Offering II through its
Bank memperoleh pernyataan efektif dari letter No. S-771/BL/2011 dated
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran January 26, 2011. On January 26, 2011, the
Umum Terbatas II melalui suratnya Bank held an Extraordinary General Meeting of
No. S-771/BL/2011 tanggal 26 Januari 2011. Shareholders to approve the execution of the
Pada tanggal 26 Januari 2011, Bank Limited Public Offering II with pre-emptive
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham rights. The Limited Public Offering II was held
Luar Biasa untuk menyetujui pelaksanaan on February 10 - 17, 2011. The total proceeds
Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka from Limited Public Offering II amounted to
penerbitan HMETD. Penawaran Umum Rp929,739 (for 1,787,960,495 common B
Terbatas II dilaksanakan pada tanggal 10 - shares), of which Rp921,098 (for
17 Februari 2011. Jumlah dana yang diperoleh 1,771,342,921 common B shares) was raised
dari hasil Penawaran Umum Terbatas II adalah from the public and Rp8,641 (for 16,617,574
sebesar Rp929.739 (untuk 1.787.960.495 common B shares) was raised from Koperasi
saham biasa kelas B), dimana sebesar Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ) and
Rp921.098 (untuk 1.771.342.921 saham biasa Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI).
kelas B) diperoleh dari masyarakat dan The proceeds from the Limited Public Offering
sebesar Rp8.641 (untuk 16.617.574 saham II were received by the Bank in February 2011.
biasa kelas B) diperoleh dari Koperasi
Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ) dan
Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI).
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum
Terbatas II ini telah diterima oleh Bank pada
bulan Februari 2011.
25
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Pada tanggal 28 Oktober 2013, Bank telah On October 28, 2013, the Bank submitted a
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Statement of Registration regarding Limited
sehubungan dengan Penawaran Umum Public Offering III through letter
Terbatas III kepada Otoritas Jasa Keuangan No. 13308/DIR/X/2013 to The Financial
melalui surat No. 13308/DIR/X/2013 dalam Services Authority, in relation with the issuance
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih of pre-emptive rights to the shareholders (Note
Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham 26b). Total shares offered were 2,659,505,614
(Catatan 26b). Saham yang ditawarkan adalah common B shares (“New Shares”) with a par
sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 saham value of Rp100 (full amount) per share and
biasa kelas B baru (“Saham Baru”) dengan nilai offering price of Rp660 (full amount) per share.
nominal Rp100 (nilai penuh) per saham The Bank received the effectivity statement
dengan harga penawaran Rp660 (nilai penuh) from the Financial Services Authority to conduct
per saham. Bank memperoleh pernyataan Limited Public Offering III through its
efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk letter No. S-424/D.04/2013 dated
melakukan Penawaran Umum Terbatas III December 12, 2013. On December 11 - 13,
melalui surat No. S-424/D.04/2013 tanggal 12 2013, the Bank held an Extraordinary General
Desember 2013. Pada tanggal 11 - 13 Meeting of Shareholders to approve the
Desember 2013, Bank melakukan Rapat execution of the Limited Public Offering III with
Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk pre-emptive rights. The Limited Public Offering
menyetujui pelaksanaan Penawaran Umum III was held on December 30, 2013 to January
Terbatas III dalam rangka penerbitan HMETD. 7, 2014. The total proceeds from Limited Public
Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan Offering III amounted to Rp730,126 (for
pada tanggal 30 Desember 2013 - 7 Januari 1,106,252,141 common B shares), of which
2014. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Rp9,291 (for 14,076,556 common B shares)
Penawaran Umum Terbatas III sebesar was raised from the public, Rp343,410 (for
Rp730.126 (untuk 1.106.252.141 saham biasa 520,319,150 common B shares) was raised
kelas B), dari nilai tersebut sebesar Rp9.291 from Koperasi Pegawai Bulog Seluruh
(untuk 14.076.556 saham biasa kelas B) Indonesia (Kopelindo) and Rp377,425 (for
diperoleh dari masyarakat, sebesar 571,856,435 common B shares) was raised
Rp343.410 (untuk 520.319.150 saham biasa from PT Bosowa Corporindo. The proceeds
kelas B) diperoleh dari Koperasi Pegawai from the Limited Public Offering III received by
Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan the Bank until December 31, 2013 amounted to
sebesar Rp377.425 (untuk 571.856.435 saham Rp587,490 and until January 9, 2014 amounted
biasa kelas B) dari PT Bosowa Corporindo. to Rp730,126.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum
Terbatas III ini telah diterima oleh Bank hingga
tanggal 31 Desember 2013 sebesar
Rp587.490 dan hingga tanggal 9 Januari 2014
sebesar Rp730.126.
26
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Tindakan Bank yang mempengaruhi modal The Bank’s action which affects issued and fully
ditempatkan dan disetor penuh dalam saham paid capital in common B shares from Initial
biasa kelas B sejak Penawaran Umum Saham Public Offering of shares up to December 31,
Perdana sampai dengan 31 Desember 2017 2017 follows:
adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
Tanggal/Date Tindakan Perusahaan/Corporate Action paid shares
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2007/30 trading days sejumlah 39.370.500 lembar saham/
starting November 1, 2007 Exercise of management stock option program of 39,370,500 shares 5.691.000.050
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2008/30 trading days sejumlah 780.500 lembar saham/
starting November 1, 2008 Exercise of management stock option program of 780,500 shares 5.692.521.050
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2009/30 trading days sejumlah 1.092.000 lembar saham/
starting November 1, 2009 Exercise of management stock option program of 1,092,000 shares 5.700.769.550
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2010/30 trading days sejumlah 16.254.500 lembar saham/
starting November 1, 2010 Exercise of management stock option program of 16,254,500 shares 6.132.762.318
27
e. Penawaran Umum Obligasi dan Penawaran e. Public Offering of the Bank’s Bonds and
Umum Saham Bank (lanjutan) Shares (continued)
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
Tanggal/Date Tindakan Perusahaan/Corporate Action paid shares
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2011/30 trading days sejumlah 269.000 lembar saham/
starting November 1, 2011 Exercise of management stock option program of 269,000 shares 7.933.696.813
Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 hari bursa sejak tanggal 10 Juli 2012/ sejumlah 14.346.000 lembar saham/
30 trading days starting July 10, 2012 Exercise of management stock option program of 14,346,000 shares 7.948.042.813
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
1 November 2012/30 trading days sejumlah 680.500 lembar saham/
starting November 1, 2012 Exercise of management stock option program of 680,500 shares 7.948.723.313
30 hari bursa sejak tanggal Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
2 Januari 2013/30 trading days sejumlah 352.500 lembar saham/
starting January 2, 2013 Exercise of management stock option program of 352,500 shares 7.949.075.813
Eksekusi saham dari program kompensasi manajemen berbasis saham
30 hari bursa sejak tanggal 25 Mei 2013/ sejumlah 9.954.500 embar saham/
30 trading days starting May 25, 2013 Exercise of management stock option program of 9,954,500 shares 7.959.030.313
Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 1.106.252.141 lembar saham/
Limited Public Offering III with the Issuance of
7 Januari 2014/January 7, 2014 Pre-emptive Rights of 1,106,252,141 shares 9.065.282.454
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam The principal accounting policies adopted in
penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank preparing the consolidated financial statements of
dan entitas anaknya adalah seperti dijabarkan di the Bank and its subsidiaries are set out below:
bawah ini:
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun The consolidated financial statements have
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi been prepared and presented in accordance
Keuangan di Indonesia yang mencakup with Indonesian Financial Accounting
Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan Standards which comprise the Statements and
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Interpretations issued by the Board of Financial
Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Accounting Standards of the Indonesian
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Institute of Accountants and the Capital Market
Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya and Financial Institutions Supervisory Agency
dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“BAPEPAM-LK”, which function has been
(“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) transferred to Financial Services Authority
No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran (“OJK”) starting January 1, 2013) rule
Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of the
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 Chairman of the BAPEPAM-LK
tentang “Penyajian dan Pengungkapan No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan regarding “Financial Statements Presentation
Publik”. and Disclosure of the Issuer or Public
Company”.
28
Laporan keuangan entitas anak yang bergerak The subsidiary’s financial statements which
di bidang perbankan Syariah disajikan sesuai operates under sharia banking have been
dengan Pernyataan Standar Akuntansi presented in accordance with Statement of
Keuangan (“PSAK”) No. 101 (Revisi 2016) Financial Accounting Standards (“PSAK”) No.
tentang “Penyajian Laporan Keuangan 101 (Revised 2016) regarding “Sharia Financial
Syariah”, PSAK No. 102 (Amandemen 2013) Statements Presentation”, PSAK No. 102
tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 103 (Amendment 2016) regarding “Murabahah
tentang “Akuntansi Salam”, PSAK No. 104 Accounting”, PSAK No. 103 regarding “Salam
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi Accounting”, PSAK No. 104 (Amendment 2016)
Istishna”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi regarding “Istishna Accounting”, PSAK No. 105
Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang regarding “Mudharabah Accounting”, PSAK No.
“Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 106 regarding “Musyarakah Accounting”, PSAK
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi Ijarah”, No. 107 (Amendment 2016) regarding “Ijarah
PSAK No. 110 (Revisi 2015), “Akuntansi Accounting”, PSAK No. 110 (Revised 2015),
Sukuk”, dan Pedoman Akuntansi Perbankan “Accounting for Sukuk”, and Indonesian Sharia
Syariah Indonesia (“PAPSI”) yang diterbitkan Banking Accounting Guidelines (“PAPSI”) as
atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia issued under the cooperation between
dengan Bank Indonesia. Indonesian Institute of Accountants and Bank
Indonesia.
Laporan arus kas konsolidasian disusun The consolidated statement of cash flows is
dengan menggunakan metode langsung yang prepared using the direct method which
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas presents receipts and payments of cash and
dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam cash equivalents which are classified into
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. operating, investing, and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan All figures in the consolidated financial
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara statements are rounded to and stated in
khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang millions of Rupiah, unless otherwise stated.
terdekat.
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan - the reported amounts of assets and
pengungkapan atas aset dan liabilitas liabilities and disclosure of contingent
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan assets and liabilities at the date of the
konsolidasian, consolidated financial statements,
- jumlah pendapatan dan beban selama - the reported amounts of revenues and
periode pelaporan. expenses during the reporting period.
29
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan Although these estimates are based on
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian management’s best knowledge of current
dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin events and activities, actual results may differ
berbeda dengan jumlah yang diestimasi from those estimates.
semula.
Pertimbangan profesional dan estimasi The most significant uses of the judgment and
signifikan dalam menentukan jumlah yang estimates in determining the amounts
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian recognized in the consolidated financial
adalah sebagai berikut: statements are as follows:
Manajemen Bank telah melakukan penilaian The Bank’s management has made an
atas kemampuan Bank untuk melanjutkan assessment of the Bank’s ability to continue as a
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan going concern and is satisfied that the Bank has
bahwa Bank memiliki sumber daya untuk the resources to continue in business for the
melanjutkan usahanya di masa mendatang. foreseeable future. Furthermore, the
Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya management is not aware of any material
ketidakpastian material yang dapat uncertainties that may cast significant doubt
menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap upon the Bank’s ability to continue as a going
kemampuan Bank untuk mempertahankan concern. Therefore, the consolidated financial
kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, statements continue to be prepared on the going
laporan keuangan konsolidasian telah disusun concern basis.
atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial
liabilities
Bank dan entitas anaknya menetapkan The Bank and its subsidiaries determine the
klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai classifications of certain assets and liabilities as
aset dan liabilitas keuangan dengan financial assets and liabilities by considering the
mempertimbangkan definisi yang ditetapkan definition set forth in PSAK No. 55 (Revised
PSAK No. 55 (Revisi 2014). Dengan demikian, 2014). Accordingly, the financial assets and
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui liabilities are accounted for in accordance with
sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank dan the Bank’s and its subsidiaries’ accounting
entitas anaknya seperti diungkapkan pada policies as disclosed in Note 2d to the
Catatan 2d atas laporan keuangan consolidated financial statements.
konsolidasian.
30
Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments (Note 45)
(Catatan 45)
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas Where the fair values of financial assets and
keuangan yang tercatat pada laporan posisi financial liabilities recorded on the consolidated
keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar statement of financial position cannot be derived
aktif, nilai wajar aset keuangan dan liabilitas from active markets, they are determined using
keuangan ditentukan dengan menggunakan a variety of valuation techniques that include the
berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan use of mathematical models. The inputs to these
model matematika. Masukan (input) untuk model models are derived from observable market data
ini berasal dari data pasar yang bisa diamati where possible, but where observable market
sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar data are not available, management judgment is
yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, required to establish fair values. The judgments
pertimbangan manajemen diperlukan untuk include considerations of liquidity and model
menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut inputs such as volatility for long term derivatives
mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan and discount rates, prepayment rates, and
model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif default rate assumptions.
yang berjangka waktu panjang dan tingkat
diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan
asumsi tingkat gagal bayar.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan Impairment losses on loans and receivables,
piutang, investasi tersedia untuk dijual, investasi available-for-sale investments, fair value through
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif other comprehensive income investment, held-
lain, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan to-maturity investments, and investments at
investasi diakui pada biaya perolehan (Catatan acquisition cost (Notes 5, 6, 7, 8, 9, 10, and 12)
5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 12)
Bank dan entitas anaknya mereviu kredit yang The Bank and its subsidiaries review their
diberikan dan piutang yang signifikan secara individually significant loans and receivables at
individual pada setiap tanggal laporan posisi each consolidated statement of financial position
keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai date to assess whether an impairment loss
harus dicatat pada laba rugi. Secara khusus, should be recorded in the profit or loss. In
justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam particular, judgment by management is required
estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa in the estimation of the amount and timing of
mendatang ketika menentukan penurunan nilai. future cash flows when determining the
Dalam estimasi arus kas ini, Bank dan entitas impairment loss. In estimating these cash flows,
anaknya membuat justifikasi tentang situasi the Bank and its subsidiaries make judgments
keuangan debitur dan nilai realisasi neto agunan. about the debtor’s financial situation and the net
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi- realizable value of collateral. These estimates
asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual are based on assumptions about a number of
mungkin berbeda, yang tercermin dalam factors and actual results may differ, resulting in
perubahan di masa mendatang penyisihan future changes to the allowance for impairment
penurunan nilai tersebut. losses.
31
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan Impairment losses on loans and receivables,
piutang, investasi tersedia untuk dijual, investasi available-for-sale investments, fair value through
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif other comprehensive income investment, held-
lain, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan to-maturity investments, and investments at
investasi diakui pada biaya perolehan (Catatan acquisition cost (Notes 5, 6, 7, 8, 9, 10, and 12)
5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 12) (lanjutan) (continued)
Bank dan entitas anaknya mereviu efek utang The Bank and its subsidiaries review their debt
yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk securities classified as available-for-sale, fair
dijual, nilai wajar melalui penghasilan value through other comprehensive income,
komprehensif lain, dan dimiliki hingga jatuh and held-to-maturity investments at each
tempo pada setiap tanggal laporan posisi consolidated statement of financial position
keuangan konsolidasian untuk menilai apakah date to assess whether they are impaired. This
telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut requires similar judgment as applied to the
memerlukan pertimbangan yang sama seperti individual assessment of loans.
yang diterapkan pada penilaian individual pada
kredit yang diberikan.
Bank dan entitas anaknya mengevaluasi The Bank and its subsidiaries evaluate
penurunan nilai aset non-keuangan apabila impairment of non-financial assets if there is
terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang event or change in circumstance that may
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non- indicate that the carrying amount of the non-
keuangan tidak dapat dipulihkan kembali. financial assets may not be recovered.
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset An impairment exists when the carrying value
atau Unit Penghasil Kas ("UPK") melebihi nilai of an asset or Cash Generating Unit ("CGU")
terpulihnya, yaitu mana yang lebih besar antara exceeds its recoverable amount, which is the
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan higher of its fair value less costs to sell and its
nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk value in use. The fair value less costs to sell
menjual didasarkan pada ketersediaan data dari calculation is based on available data from
perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat binding sales transactions in an arm's length
dalam transaksi normal atas aset serupa atau transaction of similar assets or observable
harga pasar yang dapat diamati dikurangi market prices less incremental costs for
dengan biaya tambahan yang dapat disposing the asset.
diatribusikan dengan pelepasan aset.
Aset pajak tangguhan (Catatan 21d) Deferred tax assets (Note 21d)
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak Deferred tax assets are recognized for the
penghasilan terpulihkan (recoverable) pada future recoverable taxable income arising from
periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporary difference. Management judgment is
temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi required to determine the amount of deferred
manajemen diperlukan untuk menentukan tax assets that can be recognized, based upon
jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, the likely timing on level of future taxable profits,
sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat together with future tax planning strategics.
laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan
strategi rencana perpajakan ke depan.
32
Liabilitas kesejahteraan karyawan (Catatan 36) Liability for employee service entitlements
(Note 36)
Program-program pensiun ditentukan Pension programs are determined based on
berdasarkan perhitungan aktuarial. actuarial valuation. The actuarial valuation
Perhitungan aktuarial menggunakan asumsi- involves assumptions such as discount rate,
asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat expected rate of returns on plan assets, salary
pengembalian aset, tingkat kenaikan increase rate, mortality rate, resignation rate,
penghasilan, tingkat kematian, tingkat and others.
pengunduran diri, dan lain-lain.
Bank dan entitas anaknya menggunakan The Bank and its subsidiaries use an
penilai independen untuk menilai nilai wajar independent appraiser to assess the fair value
atas tanah. Tanah dinilai dengan mengacu of the lands. Lands are valued by referencing to
kepada bukti berdasarkan pasar, market-based evidence, using comparable
menggunakan harga yang sebanding setelah prices adjusted for specific markets factors
disesuaikan dengan faktor pasar spesifik such as the location and condition of the land.
seperti lokasi dan kondisi dari tanah.
Pengendalian diperoleh ketika Bank terekspos, Control is achieved when the Bank is exposed,
atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari or has rights to variable returns from its
keterlibatannya dengan entitas dan memiliki involvement with the investee and has the
kemampuan untuk mempengaruhi ability to affect those returns through its power
pengembalian tersebut melalui kekuasaan over the investee.
yang dimiliki.
Dalam hal pengendalian terhadap entitas Where an entity either began or ceased to be
dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun controlled during the year, the results of
berjalan, maka hasil usaha entitas yang operations of that entity are included into the
diperhitungkan ke dalam laporan keuangan consolidated financial statements only from the
konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat date that the control commenced or up to the
pengendalian tersebut mulai diperoleh atau date that control ceased.
hingga saat pengendalian atas entitas tersebut
berakhir.
33
Dalam mencatat akuisisi entitas anak The purchase method of accounting is used to
digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi account for the acquisition of subsidiary. The
diukur sebesar nilai wajar aset yang cost of an acquisition is measured at the fair
diserahkan, saham yang diterbitkan atau value of the assets given up, shares issued or
liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. liabilities assumed at the date of acquisition.
Biaya transaksi, selain biaya yang berhubungan Transaction cost, excluding debt or equity
dengan penerbitan instrumen utang atau instrument issuance cost which is borne by the
ekuitas yang ditanggung oleh Bank Bank in relation with business combination, is
sehubungan dengan kombinasi bisnis, charged to expense when incurred. The excess
dibebankan pada saat terjadinya. Kelebihan of the cost of acquisition over the fair value of
biaya akuisisi atas nilai wajar aset neto entitas the net assets of the subsidiary acquired is
anak dicatat sebagai goodwill (Catatan 2r.i recorded as goodwill (Note 2r.i for the
untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). accounting policy on goodwill).
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan All significant inter-company balances and
termasuk keuntungan/kerugian yang belum transactions, including unrealized gain/loss, are
direalisasi antar entitas dieliminasi untuk eliminated to reflect the financial position and
mencerminkan posisi keuangan dan hasil results of operations of the Bank and
usaha Bank dan entitas anak sebagai satu subsidiaries as one business entity.
kesatuan usaha.
Laba atau rugi dan setiap komponen Profit or loss and each component of other
penghasilan komprehensif lain diatribusikan comprehensive income are attributed to the
pada pemilik entitas induk dan pada equity holders of the parent entity and to the
kepentingan non-pengendali. Seluruh non-controlling interest. Total comprehensive
penghasilan komprehensif diatribusikan pada income is attributable to the equity holders of
pemilik entitas induk dan pada kepentingan the parent entity and to the non-controlling
non-pengendali bahkan jika hal ini interest even if this results in the non-controlling
mengakibatkan kepentingan non-pengendali interest having a deficit balance.
mempunyai saldo defisit.
34
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang Exchange gains and losses arising on
timbul dari transaksi dalam mata uang transactions in foreign currency and on the
asing dan dari penjabaran aset dan translation of foreign currency monetary
liabilitas moneter dalam mata uang asing assets and liabilities are recognized in the
diakui pada laba rugi, kecuali apabila profit or loss, except when deferred in
ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai equity as qualifying cash flow hedges.
lindung nilai arus kas yang memenuhi
syarat.
Selisih penjabaran mata uang asing atas Translation differences on debt marketable
efek utang dan aset moneter keuangan lain securities and other monetary financial
yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat assets measured at fair value are included
sebagai bagian dari keuntungan dan in foreign exchange gains and losses.
kerugian selisih kurs.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing Below are the major exchange rates used
utama yang digunakan untuk penjabaran for translation of foreign currency amounts
jumlah dalam mata uang asing ke dalam into Rupiah as of December 31, 2017 and
Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016:
2017 dan 2016:
31 Desember/December 31,
2017 2016
35
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) Investment in Sukuk)
Bank dan entitas anaknya menerapkan PSAK The Bank and its subsidiaries implement PSAK
No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: No. 50 (Revised 2014), ”Financial Instruments:
Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan ”Financial Instruments: Recognition and
Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. 2014), ”Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), berisi persyaratan PSAK No. 50 (Revised 2014) contains the
penyajian instrumen keuangan dan requirements for the presentation of financial
pengidentifikasian informgasi yang harus instruments and identifies the information that
diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut should be disclosed. The presentation
diterapkan terhadap klasifikasi instrumen requirements apply to the classification of
keuangan, dari perspektif penerbit, atas aset financial instruments, from the perspective of the
keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen issuer, into financial assets, financial liabilities,
ekuitas; klasifikasi yang terkait dengan bunga, and equity instruments; the classification of
dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan related interest, dividends, losses and gains, and
dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan the circumstances in which financial assets and
saling hapus. PSAK ini mensyaratkan financial liabilities should be offset. This PSAK
pengungkapan, antara lain, informasi mengenai requires the disclosure of, among others,
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu, information about factors that affect the amount,
dan tingkat kepastian arus kas masa depan timing, and certainty of an entity’s future cash
suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan flows relating to financial instruments and the
dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk accounting policies applied to those instruments.
instrumen tersebut.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) menetapkan prinsip PSAK No. 55 (Revised 2014) establishes the
untuk pengakuan dan pengukuran aset principles for recognizing and measuring
keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak financial assets, financial liabilities, and some
pembelian atau penjualan item-item non- contracts to buy and sell non-financial items. This
keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan PSAK provides the definitions and
karakteristik derivatif, kategori-kategori dari characteristics of derivatives, the categories of
masing-masing instrumen keuangan, financial instruments, recognition and
pengakuan dan pengukuran, dan akuntansi measurement, and hedge accounting and
lindung nilai dan penetapan dari hubungan determination of hedging relationships.
lindung nilai.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan PSAK No. 60 (Revised 2014) requires
pengungkapan signifikansi instrumen keuangan disclosures of significance of financial
terhadap posisi dan kinerja keuangan, serta sifat instruments for financial position and
dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen performance, and the nature and extent of risks
keuangan yang dihadapi Bank dan entitas arising from financial instruments to which the
anaknya selama tahun berjalan dan pada akhir Bank and its subsidiaries are exposed during the
tahun pelaporan, dan bagaimana Bank dan year and at the end of the reporting year, and
entitas anaknya mengelola risiko tersebut. how the Bank and its subsidiaries manage those
risks.
36
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset Financial assets are classified as financial assets
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui at fair value through profit or loss, loans and
laba rugi, kredit yang diberikan dan piutang, receivables, held-to-maturity investments, and
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset available-for-sale financial assets. The Bank and
keuangan tersedia untuk dijual. Bank dan entitas its subsidiaries determine the classification of
anaknya menentukan klasifikasi atas aset their financial assets at initial recognition.
keuangan pada saat pengakuan awal.
Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan All financial assets and liabilities are recognized
diakui pada tanggal transaksi. on the deal date.
Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai Financial instruments designated at fair value
wajar melalui laba rugi adalah instrumen through profit or loss are those that have been
keuangan yang ditetapkan oleh manajemen designated by management on initial recognition
pada saat pengakuan awal dan instrumen and those classified as held-for-trading. Held-for-
keuangan yang diklasifikasikan ke dalam trading financial instruments are those which
kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen have been acquired or incurred principally for the
keuangan yang diklasifikasikan ke dalam purpose of selling or repurchasing in the near
kelompok untuk diperdagangkan adalah term.
instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat.
37
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Manajemen telah menetapkan aset keuangan Management has designated financial assets
dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui and liabilities at fair value through profit or loss
laba rugi berdasarkan kriteria berikut: in the following criteria:
- Penetapan tersebut mengeliminasi atau - The designation eliminates or significantly
mengurangi secara signifikan reduces the inconsistent treatment that
ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat would otherwise arise from measuring the
timbul dari pengukuran aset atau liabilitas assets or liabilities or recognizing gains or
atau pengakuan keuntungan atau kerugian losses on them on a different basis;
atas aset atau liabilitas tersebut karena
penggunaan dasar yang berbeda;
- Kelompok aset keuangan dan/atau liabilitas - The group of financial assets and/or financial
keuangan yang dikelola, dievaluasi, dan liabilities are managed, evaluated, and
diinformasikan secara internal berdasarkan reported internally on a fair value basis;
nilai wajar;
- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih - The financial instrument contains one or
derivatif melekat yang secara signifikan more embedded derivatives which
mengubah arus kas yang diperlukan sesuai significantly modify the cash flows that
kontrak. otherwise would be required by the contract.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments designated at fair value
melalui laba rugi disajikan sebesar nilai through profit or loss are stated at fair value. The
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang unrealized gains or losses resulting from
belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar changes in fair value are recognized in the
instrumen keuangan diakui dalam laporan laba consolidated statement of profit or loss and other
rugi dan penghasilan komprehensif lain comprehensive income as “Gain (loss) from
konsolidasian sebagai “Keuntungan (kerugian) changes in fair value of financial assets”.
dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.
Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah Available-for-sale financial instruments are non-
aset keuangan non-derivatif yang tidak derivative financial assets that are not classified
diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan as loans and receivables, held-to-maturity
dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh investments, or financial assets at fair value
tempo, atau aset keuangan yang diukur pada through profit or loss. After initial measurement,
nilai wajar melalui laba rugi. Setelah pengukuran available-for-sale financial instruments are
awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual measured at fair value. Unrealized gains or
diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan atau losses are recognized directly in equity under
kerugian yang belum direalisasi diakui langsung "Unrealized gains (losses) on available-for-sale
dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) marketable securities and fair value through
yang belum direalisasi atas surat-surat berharga other comprehensive income".
dalam kelompok tersedia untuk dijual dan nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain”.
38
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
39
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan After initial measurement, loans and
dan piutang diukur pada biaya perolehan receivables are measured at amortized cost
diamortisasi dengan menggunakan metode suku using the effective interest rate method, less
bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. impairment. Amortized cost is calculated by
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan taking into account any discount or premium on
memperhitungkan diskonto atau premi pada saat acquisition and transaction cost that are an
akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan integral part of the effective interest rate. The
bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. amortization is recognized in the consolidated
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain konsolidasian comprehensive income as “Interest income”.
sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai Impairment of loans and receivables is
dari kredit yang diberikan dan piutang akan recognized in the consolidated statement of
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan profit or loss and other comprehensive income
komprehensif lain konsolidasian sebagai “Beban as “Allowance for impairment losses on
penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset financial assets”.
keuangan”.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya Financial liabilities measured at amortized cost
perolehan diamortisasi merupakan liabilitas are financial liabilities that are not classified as
keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai fair value through profit or loss. After initial
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. measurement, financial liabilities are amortized
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan using the effective interest rate method.
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen The following table presents classification of
keuangan Bank dan entitas anaknya financial instruments of the Bank and its
berdasarkan karakteristik dari instrumen subsidiaries based on characteristic of those
keuangan tersebut: financial instruments:
Giro pada Bank Indonesia Kredit yang diberikan dan piutang/ Current accounts with Bank
Loans and receivables Indonesia
Giro pada bank lain Kredit yang diberikan dan piutang/ Current accounts with other
Loans and receivables Banks
Penempatan pada Bank Kredit yang diberikan dan piutang/ Placements with Bank
Indonesia dan bank lain Loans and receivables Indonesia and other banks
40
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen The following table presents classification of
keuangan Bank dan entitas anaknya financial instruments of the Bank and its
berdasarkan karakteristik dari instrumen subsidiaries based on characteristic of those
keuangan tersebut (lanjutan): financial instruments (continued):
Surat-surat berharga Nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, nilai Marketable securities
wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dimiliki
hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan piutang,
dan biaya perolehan/
Fair value through profit or loss, available-for-sale, fair
value through other comprehensive income, held-to-
maturity, loans and receivable, and acquisition cost
Surat-surat berharga yang dibeli Kredit yang diberikan dan piutang/ Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali Loans and receivables with agreements to resell
Kredit yang diberikan dan Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and Sharia financing/
pembiayaan/piutang Syariah Loans and receivables receivables
Aset lain-lain (Bunga masih akan Kredit yang diberikan dan piutang/ Other assets (Interests
diterima, pembiayaan Loans and receivables receivable, trade financing
transaksi perdagangan receivables relating to credit
tagihan terkait dengan card and ATM, other
transaksi kartu kredit dan receivable,
ATM, tagihan lain, accrued revenue)
pendapatan masih akan
diterima)
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:
Simpanan dari bank lain Biaya perolehan diamortisasi/Amortized cost Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang dijual Biaya perolehan diamortisasi/Amortized cost Marketable securities sold with
dengan janji dibeli kembali agreements to repurchase
41
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen The following table presents classification of
keuangan Bank dan entitas anaknya financial instruments of the Bank and its
berdasarkan karakteristik dari instrumen subsidiaries based on characteristic of those
keuangan tersebut (lanjutan): financial instruments (continued):
Surat berharga yang diterbitkan Biaya perolehan diamortisasi/Amortized cost Securities issued
Liabilitas lain-lain (Bunga masih Biaya perolehan diamortisasi/Amortized cost Other liabilities (Interest
harus dibayar, beban masih payables, accrued expenses)
harus dibayar)
Bank dan entitas anaknya menghentikan The Bank and its subsidiaries derecognize a
pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, financial asset if, and only if, the contractual
hak kontraktual untuk menerima arus kas yang rights to receive cash flows from the financial
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau asset have expired or the Bank and its
Bank dan entitas anaknya mentransfer hak untuk subsidiaries have transferred their rights to
menerima arus kas yang berasal dari aset receive cash flows from the financial asset or
keuangan atau menanggung kewajiban untuk have assumed an obligation to pay the received
membayarkan arus kas yang diterima tersebut cash flows in full without material delay to a third
secara penuh tanpa penundaan yang signifikan party under a ‘pass-through’ arrangement and
kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan either (i) the Bank and its subsidiaries have
pelepasan (pass-through arrangement) dan (i) transferred substantially all the risks and
Bank dan entitas anaknya telah mentransfer rewards of the asset or (ii) the Bank and its
secara substansial seluruh risiko dan manfaat subsidiaries have neither transferred nor
atas aset atau (ii) Bank dan entitas anaknya tidak retained substantially all the risks and rewards
mentransfer maupun tidak memiliki secara of the asset, but have transferred control of the
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, asset.
namun telah mentransfer pengendalian atas aset
tersebut.
42
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Jika Bank dan entitas anaknya mentransfer hak When the Bank and its subsidiaries have
untuk menerima arus kas yang berasal dari transferred their rights to receive cash flows
suatu aset keuangan atau melakukan from a financial asset or have entered into a
kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer pass-through arrangement and have neither
atau tidak memiliki secara substansial seluruh transferred nor retained substantially all the
risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak risks and rewards of the asset nor transferred
mentransfer pengendalian atas aset tersebut, control of the asset, the asset is recognized to
aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan the extent of the Bank’s and its subsidiaries’
Bank dan entitas anaknya atas aset tersebut. continuing involvement in the asset. In that
Dalam hal ini, Bank dan entitas anaknya juga case, the Bank and its subsidiaries also
mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer recognize an associated liability. The
dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang transferred asset and the associated liability are
mencerminkan hak dan kewajiban yang masih measured on a basis that reflects the rights and
dimiliki Bank dan entitas anaknya. obligations that the Bank and its subsidiaries
have retained.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling Financial assets and financial liabilities are
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam offset and the net amount reported in the
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan consolidated statement of financial position if,
hanya jika, saat ini terdapat hak yang and only if, there is a currently enforceable legal
berkekuatan hukum untuk melakukan saling right to offset the recognized amounts and there
hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan is an intention to settle on a net basis, or to
terdapat intensi untuk menyelesaikan secara realize the assets and settle the liabilities
neto atau untuk merealisasikan aset dan simultaneously.
menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Hak yang berkekuatan hukum untuk saling The legally enforceable right of offset must not
hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di be contingent on future events and must be
masa depan dan harus dapat dipaksakan dalam enforceable in the normal course of business
situasi bisnis yang normal dan peristiwa and in the event of default, insolvency or
kegagalan atau kebangkrutan dari Bank dan bankruptcy of the Bank and its subsidiaries or
enitas anaknya atau pihak lawan. the counterparty.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price that would be received to
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan sell an asset or paid to transfer a liability in an
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam orderly transaction between market participants
suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada at measurement date.
tanggal pengukuran.
43
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan Fair value of a financial asset or liability can be
dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di measured by using the quotation in an active
pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang market (bid price for long positions and ask
dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan dan price for short positions). Financial instrument is
harga permintaan untuk aset yang akan regarded as having a quotation in an active
diperoleh atau liabilitas yang dimiliki). Instrumen market if the quoted price is readily and
keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar regularly available from the stock exchange,
aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dealer, broker, group of industry, pricing
dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, service/regulatory agency and the price
pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), represents the actual and regularly occurring
kelompok industri, badan pengawas (pricing market transaction on an arm’s length basis.
service/regulatory agency) dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu In case there is no active market for a financial
aset atau liabilitas keuangan, Bank dan entitas asset or liability, the Bank and subsidiary
anak menentukan nilai wajar dengan determine the fair value by using the
menggunakan teknik penilaian yang sesuai. appropriate valuation techniques. Valuation
Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi techniques include using a recent market
pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh transaction performed on an arm’s length basis
pihak yang berkeinginan dan memahami, dan between willing and knowledgeable parties, and
apabila tersedia, analisa arus kas yang if available, discounted cash flows analysis and
didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini reference to the recent fair value of another
dari instrumen lain yang secara substansial instrument which is substantially the same.
sama.
Bank dan entitas anaknya tidak diperkenankan The Bank and its subsidiaries shall not
untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari reclassify any financial instrument out of or into
atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar the fair value through profit or loss classification
melalui laba rugi selama instrumen keuangan while it is held or issued.
tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Bank dan entitas anaknya diperkenankan The Bank and its subsidiaries may reclassify a
mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada financial asset out of fair value through profit or
nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan loss classification if the financial asset no longer
tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan incurred for the purpose of selling or
atau pembelian kembali dalam waktu dekat repurchasing it in the near term (although the
(meskipun aset keuangan mungkin telah financial asset may has been acquired or
diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan incurred principally for the purpose of selling or
penjualan atau pembelian kembali dalam waktu repurchasing it in the near term).
dekat).
44
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Bank dan entitas anaknya tidak diperkenankan The Bank and its subsidiaries shall not reclassify
untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari any financial assets category of held-to-maturity.
kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi If there is a sale or reclassification of held-to-
penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari maturity financial asset for more than an
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam insignificant amount before maturity (other than in
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak certain specific circumstances), the entire held-to-
signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari maturity financial assets will have to be
kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh reclassified as available-for-sale financial assets.
aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Subsequently, the Bank and its subsidiaries shall
harus direklasifikasi menjadi aset keuangan not classify financial asset as held-to-maturity
yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank during the following two years. The certain
dan entitas anaknya tidak diperkenankan specific circumstances are as follows:
mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
selama dua tahun berikutnya. Kondisi spesifik
tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
i. Dilakukan ketika aset keuangan sudah i. Performed if financial assets are so close to
mendekati jatuh tempo atau tanggal maturity or call date that changes in the
pembelian kembali, dimana harga perubahan market rate of interest would not have a
suku bunga tidak akan berpengaruh secara significant effect on their fair value;
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan
tersebut;
ii. Ketika Bank dan entitas anaknya telah ii. When the Bank and its subsidiaries have
memperoleh secara substansial seluruh collected substantially all of the financial
jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut assets original principal through scheduled
sesuai jadwal pembayaran atau Bank dan payment or prepayments; or
entitas anaknya telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
iii. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada iii. Attributable to an isolated event that is beyond
diluar kendali Bank dan entitas anaknya, the Bank’s and its subsidiaries’ control, is non-
tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi recurring and could not have been reasonably
secara wajar oleh Bank dan entitas anaknya. anticipated by the Bank and its subsidiaries.
45
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan (Selain Financial Assets and Liabilities (Other Than
Investasi pada Sukuk) (lanjutan) Investment in Sukuk) (continued)
Bank dan entitas anaknya menerapkan PSAK The Bank and its subsidiaries have applied PSAK
No. 110 (Revisi 2015), “Akuntansi Sukuk”. PSAK No. 110 (Revised 2015), “Accounting for Sukuk”.
No. 110 ini mengatur mengenai pengakuan, PSAK No. 110 establishes the recognition,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan measurement, presentation, and disclosures of
transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah. sukuk ijarah and sukuk mudharabah
transactions.
Sebelum pengakuan awal, Bank dan entitas Before the initial recognition, the Bank and its
anaknya menentukan klasifikasi investasi pada subsidiaries determine the classification of
sukuk berdasarkan tujuan investasi Bank dan investment in sukuk based on the purpose of the
entitas anaknya. Klasifikasi dalam investasi pada Bank’s and its subsidiaries’ investment. The
sukuk terdiri dari: classification of investment in sukuk comprises
of:
Apabila investasi tersebut dimiliki dalam If the investment is held within a business
suatu model usaha yang bertujuan utama entity that aims to acquire assets in order
untuk memperoleh arus kas kontraktual dan contractual to collect cash flows and there is
terdapat persyaratan kontraktual dalam a contractual requirement to determine the
menentukan tanggal tertentu pembayaran specific date of principal payments and/or
pokok dan/atau hasilnya. the result.
46
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pada saat pengukuran awal, investasi At the initial measurement, the investment is
dicatat sebesar biaya perolehan dan biaya recorded at acquisition cost which includes
perolehan ini termasuk biaya transaksi. the transaction cost. After the initial
Setelah pengakuan awal, investasi pada recognition, the investment in sukuk is
sukuk ini diukur pada nilai perolehan yang measured at amortized cost. The difference
diamortisasi. Selisih antara biaya perolehan between acquisition cost and nominal value
dan nilai nominal diamortisasi secara garis is amortized using straight- line method
lurus selama jangka waktu instrumen during the period of the sukuk instrument.
sukuk.
- Nilai wajar melalui laba rugi - Fair value through profit or loss
Pada saat pengakuan awal, investasi pada At the initial recognition, the investment in
sukuk dalam klasifikasi ini dicatat sebesar sukuk is presented at acquisition cost which
harga perolehan, namun harga perolehan does not include transaction cost.
tersebut tidak termasuk biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, investasi diakui After initial recognition, the investment is
pada nilai wajar. Selisih antara nilai wajar recognized at-fair-value. The difference
dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. between fair value and recorded amount is
recognized in profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, investasi pada At the initial recognition, the investment in
sukuk dalam klasifikasi ini dicatat sebesar sukuk is presented at acquisition cost which
harga perolehan dan biaya perolehan ini includes transaction cost.
termasuk biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, investasi diakui After initial recognition, the investment is
pada nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan recognized at-fair-value. The difference
jumlah tercatat diakui dalam penghasilan between fair value and recorded amount is
komprehensif lain. Selisih antara biaya recognized in other comprehensive income.
perolehan dan nilai nominal diamortisasi The difference between acquisition cost and
secara garis lurus selama jangka waktu nominal value is amortized using straight- line
instrumen sukuk dan diakui dalam laba rugi. method during the period of the sukuk
instrument and recognized in profit or loss.
Nilai wajar investasi ditentukan dengan mengacu Fair value on investment is determined according
pada hirarki sebagai berikut: to following hierarchy:
i. harga kuotasi (tanpa penyesuaian) di pasar i. quoted price (excluding any adjustment) in
aktif, atau active market, or
ii. input selain harga kuotasi yang termasuk ii. other input other than quoted price included
dalam huruf (i) in (i)
47
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Untuk investasi pada sukuk yang diklasifikasikan For investment in sukuk classified as at
sebagai diukur pada biaya perolehan dan nilai acquistion cost and at fair value through other
wajar melalui penghasilan komprehensif lain, jika comprehensive income, if there is an indication of
terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank dan impairment, the Bank and its subsidiaries
entitas anaknya mengukur jumlah measures the recoverable amount. If the
terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih recoverable amount is less than recorded
kecil daripada jumlah tercatat, maka Bank dan amount, the Bank and its subsidiaries recognize
entitas anaknya mengakui rugi penurunan nilai. the impairment losses. Recoverable amount
Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan represents the amount which will be recoverable
diperoleh dari pengembalian pokok tanpa from the principal repayment regardless of its
memperhitungkan nilai kininya. present value.
Penyajian Presentation
Pendapatan investasi dan beban amortisasi Investment income and amortization expense
disajikan secara neto dalam laba rugi. are presented in net amount in the profit or loss.
Reklasifikasi Reclassification
Bank dan entitas anaknya tidak dapat mengubah The Bank and its subsidiaries cannot change
klasifikasi investasi, kecuali terdapat perubahan investment classification unless there is a
tujuan model usaha. Model usaha yang change in the business model purpose. Business
bertujuan untuk memperoleh arus kas model that is intended to collect contractual cash
kontraktual didasarkan pada tujuan investasi flow is based on the investment purpose set by
yang ditentukan oleh Bank dan entitas anaknya. the Bank and its subsidiaries. The underlying
Arus kas kontraktual yang dimaksud adalah arus contractual cash flow is the cash flow from
kas bagi hasil dan pokok dari sukuk mudharabah revenue sharing and principal of sukuk
atau arus kas imbalan (ujrah) dari sukuk ijarah. mudharabah or benefit cash flow (ujrah) from
Setelah pengakuan awal, jika aktual berbeda sukuk ijarah. After initial recognition, if the actual
dengan tujuan investasi yang telah ditetapkan, differs from the investment purpose initially set by
maka Bank dan entitas anaknya menelaah the Bank and its subsidiaries, then the Bank and
kembali konsistensi tujuan investasinya. its subsidiaries reconsider the consequences of
the revised investment purpose.
Untuk tujuan penyajian laporan arus kas For consolidated statement of cash flows
konsolidasian, kas dan setara kas terdiri atas presentation purposes, cash and cash
kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank equivalents consists of cash, current accounts
lain, dan penempatan pada Bank Indonesia dan with Bank Indonesia, current accounts with
bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan other banks, and placements with Bank
atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak Indonesia and other banks with original
dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. maturities of 3 (three) months or less from the
acquisition date, which are not pledged as
collateral or restricted for use.
48
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain f. Current Accounts with Bank Indonesia and
Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada Current accounts with Bank Indonesia and
pengakuan awal diukur pada nilai wajar other banks are initially measured at fair value
ditambah biaya transaksi yang dapat plus directly attributable transaction costs, if
diatribusikan secara langsung, jika ada, dan any, and subsequently measured at their
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan amortized cost using effective interest rate
diamortisasi dengan menggunakan metode method. The allowance for impairment losses is
suku bunga efektif. Penyisihan kerugian provided if there is an objective evidence of
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti impairment (Note 2o).
objektif penurunan nilai (Catatan 2o).
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank g. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other
lain pada pengakuan awal diukur pada nilai banks are initially measured at fair value plus
wajar ditambah biaya transaksi yang dapat directly attributable transaction costs, if any,
diatribusikan secara langsung, jika ada, dan and subsequently measured at their amortized
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan cost using the effective interest rate method.
diamortisasi dengan menggunakan metode The allowance for impairment losses is
suku bunga efektif. Penyisihan kerugian provided if there is an objective evidence of
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti impairment (Note 2o).
objektif penurunan nilai (Catatan 2o).
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Marketable securities consists of Bank
Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi Indonesia Certificates (SBI), export bills,
korporasi, dan efek utang Iainnya. corporate bonds, and other debt marketable
securities.
Termasuk dalam surat-surat berharga adalah Marketable securities include bonds issued by
obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang the Government that are not related in the
tidak berhubungan dengan program Bank’s recapitalization program such as
rekapitalisasi Bank seperti Surat Utang Negara treasury bonds and foreign currency
dan Obligasi Pemerintah dalam mata uang Government Bonds. These bonds are issued by
asing. ObIigasi tersebut diterbitkan oleh the Government and are obtained through both
Pemerintah dan diperoleh melalui pasar primary and secondary markets.
perdana dan sekunder.
49
Penyisihan kerugian penurunan nilai dan The allowance for impairment losses and
perubahan nilai wajar disajikan sebagai changes in fair value are presented as additions
penambah/pengurang terhadap surat-surat to/deductions from the outstanding balance of
berharga. Penyisihan kerugian penurunan nilai marketable securities. The allowance for
dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan impairment losses is provided if there is an
nilai (Catatan 2o). objective evidence of impairment (Note 2o).
50
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji Marketable securities purchased with
dijual kembali disajikan sebesar harga jual agreements to resell are presented at their
kembali surat berharga yang bersangkutan resale price less unamortized interest income.
dikurangi pendapatan bunga yang belum Unamortized interest income is the difference
diamortisasi. Pendapatan bunga yang belum between the purchase price and the selling
diamortisasi merupakan selisih antara harga price which is recognized as interest income
beli dan harga jual kembali surat berharga yang and amortized during the period from the
diakui sebagai pendapatan bunga dan purchase of marketable securities to the date of
diamortisasi selama jangka waktu sejak surat resale. Marketable securities purchased are not
berharga dibeli hingga dijual kembali. Surat- recorded as assets on consolidated statement
surat berharga yang dibeli tidak dicatat sebagai of financial position since in substance the risks
aset dalam laporan posisi keuangan and rewards of marketable securities remains
konsolidasian karena secara substansi risiko with the seller.
dan manfaat surat-surat berharga tetap berada
pada pihak penjual.
Surat-surat berharga yang dijual dengan janji Marketable securities sold with agreements to
dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas repurchase are recognized as liability at the
sebesar harga pembelian kembali yang agreed purchase price, reduced by the balance
disepakati dikurangi beban bunga yang belum of unamortized interest expense. Unamortized
diamortisasi. Beban bunga yang belum interest expense is the difference between the
diamortisasi merupakan selisih antara harga selling price and the repurchase price which is
jual dan harga beli kembali surat berharga yang recognized as interest expense and amortized
diakui sebagai beban bunga dan diamortisasi over the period from the sale of the marketable
selama jangka waktu sejak surat berharga securities to the date of repurchase. The
tersebut dijual hingga dibeli kembali. Surat marketable securities sold are recorded as
berharga yang dijual tetap dicatat sebagai aset assets on the consolidated statement of
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian financial position since in substance the risks
karena secara substansi risiko dan manfaat and rewards of the marketable securities
surat berharga tetap berada pada pihak Bank remains with the Bank as the seller.
sebagai penjual.
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji Marketable securities purchased with
dijual kembali/surat-surat berharga yang dijual agreements to resell/marketable securities sold
dengan janji dibeli pada pengakuan awal diukur with agreements to repurchase are initially
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang measured at fair value plus directly attributable
dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, transaction costs, if any, and subsequently
dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan measured at their amortized cost using the
diamortisasi dengan menggunakan metode effective interest rate method. The allowance
suku bunga efektif. Penyisihan kerugian for impairment losses is provided if there is an
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objective evidence of impairment (Note 2o).
objektif penurunan nilai (Catatan 2o).
51
Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari Gain or loss as a result of fair value changes on
perubahan nilai wajar kontrak derivatif yang a derivative contract not designated as a
tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak hedging instrument (or derivative contract that
memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan does not qualify as a hedging instrument) is
sebagai lindung nilai) diakui dalam laba rugi recognized in the current year’s profit or loss.
tahun berjalan.
Kredit yang diberikan diukur pada biaya Loans are measured at amortized cost using
perolehan diamortisasi menggunakan metode the effective interest rate method, less
suku bunga efektif, dikurangi dengan allowance for impairment losses. Amortized
penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya cost is calculated by taking into account any
perolehan diamortisasi dihitung dengan discount or premium on acquisition and
memperhitungkan diskonto atau premi pada transaction costs that are an integral part of
saat akuisisi dan biaya transaksi yang effective interest rate. The amortization is
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku recognized in the profit or loss. Allowance for
bunga efektif. Amortisasi diakui pada laba rugi. impairment losses is provided if there is an
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk objective evidence of impairment (Note 2o).
jika terdapat bukti objektif penurunan nilai
(Catatan 2o).
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka Syndicated, joint financing, and channeling
pembiayaan bersama, dan kredit penerusan loans are stated at the loan principal amount
dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan based on the risk participation by the Bank.
porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Setelah syarat dan ketentuan kredit After the terms of loans have been
direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan renegotiated, any impairment is measured
menggunakan suku bunga efektif awal yang using the original effective interest rate as
dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan calculated before the modification of terms and
kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. the loan is no longer considered past due.
Manajemen akan melakukan penelaahan ulang Management continuously reviews
atas kredit yang direnegosiasi secara renegotiated loans to ensure that all criteria are
berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua met and that future payments are likely to occur.
kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa The loans continue to be subject to an individual
datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai or collective impairment assessment, following
individual atau kolektif akan terus dilakukan the impairment assessment of loans.
untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi
penurunan nilai atas kredit.
52
Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara Loss on loan restructuring which involves a
konversi sebagian kredit yang diberikan conversion of loans into equity or other financial
menjadi saham atau instrumen keuangan instruments in partial satisfaction of loans, is
Iainnya, diakui hanya apabila nilai wajar recognized only if the fair value of the equity or
penyertaan saham atau instrumen keuangan financial instruments received, reduced by
yang diterima dikurangi estimasi beban untuk estimated expenses to sell the equity or other
menjualnya adalah kurang dari nilai tercatat financial instruments, is less than the carrying
kredit yang diberikan. value of the loan.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika Loans are written-off when there is no realistic
tidak terdapat prospek yang realistis mengenai prospect of collection or when the Bank’s
pengembalian kredit atau hubungan normal normal relationship with the borrowers has
antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit ceased to exist. When loans are deemed
yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan uncollectible, they are written-off against the
dengan mendebet penyisihan kerugian related allowance for impairment losses.
penurunan nilai. Penerimaan kembali atas Subsequent recoveries are credited to the
kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya allowance for impairment losses in the
dikreditkan ke penyisihan kerugian penurunan consolidated statement of financial position.
nilai kredit pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Entitas anak Bank menerapkan PSAK No. 101 The Bank’s subsidiary implements PSAK
(Revisi 2016) tentang “Penyajian Laporan No. 101 (Revised 2016) regarding “Sharia
Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 Financial Statements Presentation”, PSAK
(Amandemen 2016) tentang “Akuntansi No. 102 (Amendment 2016) regarding
Murabahah”, PSAK No. 103 tentang “Akuntansi “Murabahah Accounting”, PSAK No. 103
Salam”, PSAK No. 104 (Amandemen 2016) regarding “Salam Accounting”, PSAK No. 104
tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 (Amendment 2016) regarding “Istishna
tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK Accounting”, PSAK No. 105 regarding
No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, “Mudharabah Accounting”, PSAK No. 106
PSAK No. 107 (Amandemen 2016) tentang regarding “Musyarakah Accounting”, PSAK No.
“Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revisi 2015) 107 (Amendment 2016) regarding “Ijarah
tentang “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Accounting”, PSAK No. 110 (Revised 2015)
Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia “Accounting for Sukuk”, Accounting Guidelines
(PAPSI Revisi 2013) dan Standar Akuntansi for Indonesian Sharia Banking (PAPSI Revised
Keuangan lain yang ditetapkan Ikatan Akuntan 2013) and other statement of Financial
Indonesia yang berkaitan dengan pengakuan, Accounting Standards established by the
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan Indonesia Institute of Accountants relating to
untuk topik tersebut. recognition, measurement, presentation, and
disclosure for those topics.
53
Piutang Syariah adalah tagihan yang timbul dari Sharia receivables resulted from transactions
transaksi berdasarkan akad-akad murabahah, based on murabahah, istishna, qardh, and
istishna, qardh, dan ijarah. ijarah.
Piutang murabahah merupakan akad jual beli Murabahah receivables represent sale and
antara nasabah dan entitas anak Bank. Entitas purchase agreements between the borrowers
anak Bank membiayai kebutuhan investasi and the Bank’s subsidiary. The borrowers’
nasabah yang dinilai dengan harga pokok investments are funded by the Bank’s
ditambah dengan keuntungan yang disepakati subsidiary valued at the main price increased
bersama. Pembayaran atas piutang ini with profit agreed by both parties. The financing
dilakukan dengan cara mengangsur dalam facilities are repaid in installments over a
jangka waktu yang ditentukan. Piutang certain period of time. Murabahah receivables
murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang are stated at their outstanding balance, net of
dikurangi dengan pendapatan marjin yang deferred margin and allowance for losses.
ditangguhkan dan penyisihan kerugian.
Istishna merupakan akad penjualan antara Istishna is a sales transaction between the
nasabah dan produsen yang bertindak sebagai customer and producer who acts as seller.
penjual. Berdasarkan akad tersebut, nasabah Based on the contract, the customer orders the
menugaskan produsen untuk membuat atau manufacturer to make or to supply goods
mengadakan barang sesuai dengan spesifikasi ordered to the specifications required by the
yang disyaratkan nasabah dan menjualnya customer and to sell to the customer at an
dengan harga yang disepakati. Entitas anak agreed price. The Bank’s subsidiary finances
Bank membiayai nasabah untuk membeli the customer to buy from the producer (seller).
barang dari produsen (penjual). Cara The payment method may be in advance,
pembayaran dapat berupa pembayaran installment or deferred until a certain period.
dimuka, cicilan atau ditangguhkan sampai Istishna receivables are presented based on
jangka waktu tertentu. Piutang istishna the outstanding billing less allowance for
disajikan sebesar tagihan termin kepada losses.
pembeli dikurangi penyisihan kerugian.
54
Qardh merupakan penyediaan dana atau Qardh is a fund supply or receivables which can
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu be equalized based on the approval or
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan agreement between the customer and the
antara nasabah dan entitas anak Bank, dengan Bank’s subsidiary, with the requirement for
ketentuan wajib untuk melunasi setelah jangka repayment after a certain period. Qardh is
waktu tertentu. Pinjaman qardh diakui sebesar recognized at the amount of funds granted
jumlah dana yang dipinjamkan pada saat when incurred. The excess of qardh settlement
terjadinya. Kelebihan penerimaan dari is recognized as income when incurred. Qardh
pinjaman qardh yang dilunasi, diakui sebagai is stated at its outstanding balance net of
pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman allowance for losses.
qardh dinyatakan sebesar saldo pembiayaan
dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Pembiayaan ijarah adalah akad sewa menyewa Ijarah financing is an agreement between the
antara pemilik obyek sewa dengan penyewa lessor and lessee to receive income on leased
untuk mendapatkan imbalan atas barang yang item. Ijarah financing is stated at their
disewakannya. Pembiayaan ijarah dinyatakan outstanding balance net of allowance for
sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan losses.
penyisihan kerugian.
55
Selisih neto antara pendapatan administrasi The net difference between the administration
yang diperoleh dari konsumen pada saat income earned from the consumer at the first
pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen time the consumer financing agreement is
ditandatangani dan beban-beban yang timbul signed and the initial incremental costs directly
pertama kali yang terkait langsung dengan related to consumer financing facility is deferred
tagihan pembiayaan konsumen ditangguhkan and recognized as an adjustment to the yield
dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal received throughout the consumer financing
hasil pembiayaan konsumen berdasarkan period using effective interest rate method and
metode suku bunga efektif dan disajikan presented as part of interest income in the
sebagai bagian dari pendapatan bunga pada current year’s consolidated statement of profit
laporan laba rugi dan penghasilan or loss and other comprehensive income.
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Entitas anak mengakui aset berupa piutang The subsidiary recognizes assets held under a
sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan financing lease in its statement of financial
sebesar jumlah yang sama dengan investasi position and presented them as a receivable at
sewa neto. Penerimaan piutang sewa an amount equal to the net investment in the
diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan lease. Payment of the lease receivable is
penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan treated as repayment of principal and financing
penghasilan sewa pembiayaan didasarkan lease income. The recognition of financing
pada suatu pola yang mencerminkan suatu lease income is based on a pattern reflecting a
tingkat pengembalian periodik yang konstan constant periodic rate of return on the
atas investasi neto. Entitas anak bertindak subsidiary’s net investment in the financing
sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. lease. The subsidiary acts as a lessor in finance
leases.
56
Tagihan akseptasi konsumen pada pengakuan Acceptances receivable are initially measured
awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya at fair value plus directly attributable transaction
transaksi yang dapat diatribusikan secara costs, if any, and subsequently measured at
langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur their amortized cost using the effective interest
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan rate method. The allowance for impairment
menggunakan metode suku bunga efektif. losses is provided if there is an objective
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk evidence of impairment (Note 2o). Acceptances
jika terdapat bukti objektif penurunan nilai payable are measured at amortized cost using
(Catatan 2o). Liabilitas akseptasi diukur pada effective interest rate method
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
o. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non- o. Impairment of Financial and Non-Financial
Keuangan Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan The Bank and its subsidiaries assess whether
konsolidasian, Bank dan entitas anaknya there is any objective evidence that a financial
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif asset or a group of financial assets is impaired
bahwa aset keuangan atau kelompok aset at each consolidated statement of financial
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset position date. A financial asset or a group of
keuangan atau kelompok aset keuangan financial assets is deemed to be impaired and
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai the value is reduced if, and only if, there is
telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objective evidence of impairment as a result of
objektif mengenai penurunan nilai tersebut one or more events that has occurred after the
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang initial recognition of the asset (an incurred ‘loss
terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut event’) which has an impact on the estimated
(peristiwa yang merugikan), yang berdampak future cash flows of the financial asset or the
pada estimasi arus kas masa depan atas aset group of financial assets that can be reliably
keuangan atau kelompok aset keuangan yang estimated.
dapat diestimasi secara andal.
Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi Evidence of impairment may include
kesulitan keuangan signifikan yang dialami indications that the debtors or issuers are
penerbit atau debitur, wanprestasi atau experiencing significant financial difficulty,
tunggakan pembayaran pokok atau bunga default or delinquency in interest or principal
restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang payments, loan restructuring with terms that
tidak mungkin diberikan jika debitur tidak may not be applied if the debtor is not
mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan experiencing financial difficulty, the probability
bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau that the debtor will into bankruptcy or other
melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan financial reorganization, and observable data
data yang dapat diobservasi mengindikasikan indicate that there is a measurable decrease in
adanya penurunan yang dapat diukur atas the estimated future cash flows relating to a
estimasi arus kas masa datang, terkait dengan group of assets such as adverse changes in
kelompok aset keuangan seperti memburuknya the payment status of the debtor or issuer in the
status pembayaran debitur atau penerbit dalam group or economic conditions that correlate
kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang with defaults in the asset in such group.
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
57
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya For financial assets carried at amortized cost,
perolehan diamortisasi, Bank dan entitas the Bank and its subsidiaries first assess
anaknya pertama kali menentukan apakah whether objective evidence of impairment
terdapat bukti objektif penurunan nilai secara exists individually for financial assets that are
individual atas aset keuangan yang signifikan individually significant, or collectively for
secara individual, atau secara kolektif untuk aset financial assets that are not individually
keuangan yang tidak signifikan secara individual. significant.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai If there is objective evidence that an
telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai impairment loss has been incurred, the amount
selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari of the loss is measured as the difference
estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk between the asset's carrying amount and the
kerugian kredit di masa datang yang belum present value of estimated future cash flows
terjadi) yang didiskonto menggunakan suku (excluding future expected credit losses that
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. have not yet been incurred) discounted using
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa the financial asset’s original effective interest
datang atas aset keuangan dengan agunan rate. The calculation of the estimated future
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan cash flows of a collateralized financial asset
dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya- reflects the cash flows that may result from
biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, foreclosure less costs for obtaining and selling
terlepas apakah pengambilalihan tersebut the collateral, whether or not foreclosure is
berpeluang terjadi atau tidak. probable.
Jika Bank dan entitas anaknya menentukan tidak If the Bank and its subsidiaries determine that
terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai there is no objective evidence of impairment for
atas aset keuangan yang dinilai secara individual, an individually assessed financial asset, the
maka Bank dan entitas anaknya memasukkan Bank and its subsidiaries include the asset in a
aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan group of financial assets with similar credit risk
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang characteristics and collectively assess them for
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok impairment. The future cash flows of group of
tersebut secara kolektif. Arus kas masa datang financial assets that are collectively assessed
dari kelompok keuangan yang penurunan are estimated based on historical loss
nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi experience of assets with similar credit rist
berdasarkan kerugian historis yang pernah characteristics. Assets that are individually
dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik assessed for impairment and for which an
risiko kredit yang serupa. Aset yang penurunan impairment loss is or continues to be
nilainya dinilai secara individual dan untuk itu recognized are not included in a collective
kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, assessment of impairment.
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara The allowance for impairment losses which
kolektif dihitung dengan menggunakan metode collectively assessed is calculated using
statistik dari data historis berupa probability of statistical method of the historical data such as
default di masa lalu, waktu pengembalian, dan the probability of defaults, time of recoveries,
jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) and the amount of loss incurred (loss given
yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan default), which further adjusted by
pertimbangan manajemen terkait kondisi management’s judgment of current economic
ekonomi dan kredit saat ini. Bank menggunakan and credit conditions. The Bank uses statistical
statistical model analysis method, yaitu migration model analysis method, i.e. migration analysis
analysis method dan roll rate analysis method method and roll rate analysis method to
untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan collectively assess financial assets impairment.
secara kolektif.
58
o. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non- o. Impairment of Financial and Non-Financial
Keuangan (lanjutan) Assets (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan melalui The carrying amount of the asset is reduced
akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi through the use of an allowance account and
diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga tetap the amount of the loss is recognized in the profit
diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan or loss. Interest income continues to be accrued
tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif on the reduced carrying amount and is accrued
awal yang digunakan untuk mendiskonto arus using the rate of interest used to discount the
kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada future cash flows for the purpose of measuring
periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian impairment loss. If, in subsequent period, the
penurunan nilai meningkat atau menurun karena amount of the estimated impairment loss
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan increases or decreases because of an event
kerugian penurunan nilai, maka kerugian occurring after the impairment was recognized,
penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya the previously recognized impairment loss is
dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan increased or reduced by adjusting the
akun penyisihan. Aset keuangan dan penyisihan allowance account. Financial assets together
yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang with the associated allowance are written-off
yang realistis untuk pengembalian masa datang when there is no realistic prospect of future
dan semua agunan telah terealisasi atau sudah recovery and all collateral has been realized or
diambil alih oleh Bank dan entitas anaknya. has been transferred to the Bank and its
Penerimaan kembali aset keuangan yang telah subsidiaries. Recovery of financial assets
dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang previously written-off is recorded as a reduction
penyisihan kerugian penurunan nilai di laporan of allowance for impairment loss in the
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain consolidated statement of profit or loss and
konsolidasian. other comprehensive income.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual dan For available-for-sale and fair value through
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif other comprehensive income financial assets,
lain, pada setiap tanggal laporan posisi the Bank and its subsidiaries assess at each
keuangan konsolidasian Bank dan entitas consolidated statement of financial position
anaknya menilai apakah terdapat bukti objektif date whether there is objective evidence that
bahwa aset keuangan telah mengalami financial asset is impaired. In the case of equity
penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau instruments classified as available-for-sale, a
penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari significant or prolonged declined in the fair
investasi dalam instrumen ekuitas yang value of equity instrument below its cost is
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk objective evidence of impairment and resulting
dijual dibawah biaya perolehannya merupakan in the recognition of an impairment loss.
bukti objektif terjadinya penurunan nilai
instrumen ekuitas dan menyebabkan pengakuan
kerugian penurunan nilai.
Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset If any such evidence exists for available-for-
yang tersedia untuk dijual, kerugian penurunan sale financial assets, impairment losses on
nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk available-for-sale financial assets are
dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian recognized by transferring the cumulative loss
kumulatif yang telah diakui secara langsung that has been recognized directly in equity to
dalam ekuitas ke laba rugi. Jumlah kerugian the profit or loss. The cumulative loss that has
kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan been removed from equity and recognized in
diakui pada laba rugi merupakan selisih antara the profit or loss is the difference between the
biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan acquisition cost, net of any principal repayment
pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, and amortization, and the current fair value,
dikurangi kerugian penurunan nilai aset less any impairment loss previously recognized
keuangan yang sebelumnya telah diakui pada in the profit or loss.
laba rugi.
59
o. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non- o. Impairment of Financial and Non-Financial
Keuangan (lanjutan) Assets (continued)
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar If, in a subsequent period, the fair value of a
instrumen utang yang diklasifikasikan dalam debt instrument classified as available-for-sale
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan increases and the increase can be objectively
peningkatan tersebut dapat secara objektif related to an event occurring after the
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi impairment loss was recognized in the profit or
setelah pengakuan kerugian penurunan nilai loss, the impairment loss is reversed through
pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai the profit or loss.
tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi.
Untuk aset keuangan entitas anak berdasarkan For the financial assets of subsidiary under
prinsip perbankan Syariah, entitas anak Bank Sharia banking principles, the Bank’s subsidiary
menerapkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan applies Financial Services Authority regulation
(“POJK”) No. 16/POJK.03/2014 tanggal (“POJK”) No. 16/POJK.03/2014 dated
18 November 2014 tentang “Penilaian Kualitas November 18, 2014 regarding “Asset Quality
Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Assessment of Sharia Bank and Sharia
Syariah” yang berlaku efektif sejak tanggal Business Unit” effective starting January 1, 2015
1 Januari 2015 dan POJK No. 12/POJK.03/2015 and POJK No. 12/POJK.03/2015 dated August
tanggal 21 Agustus 2015 tentang “Ketentuan 21, 2015 on “Prudential Provisions in relation to
Kehati-hatian dalam Rangka Stimulus the National Economic Stimulus for General
Perekonomian Nasional bagi Bank Umum Sharia Banks and Sharia Business Unit” which
Syariah dan Unit Usaha Syariah yang berlaku effective until August 24, 2017. Based on the
sampai dengan 24 Agustus 2017. Berdasarkan regulation, the Bank’s subsidiary is required to
peraturan tersebut, entitas anak Bank wajib provide an allowance for losses based on
membentuk penyisihan kerugian sesuai dengan prevailing financial accounting standards.
standar akuntansi keuangan yang berlaku. Specifically for murabahah receivables that
Khusus untuk piutang murabahah yang represents financing, the Bank’s subsidiary
merupakan pembiayaan, entitas anak Bank evaluates whether there is objective evidence of
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif impairment and recognizes the impairment
penurunan nilai dan mengakui kerugian losess based on PSAK No. 102 (Revised 2013)
penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 which referring to PSAK No. 55 (Revised 2014),
(Revisi 2013) yang mengacu pada PSAK No. 55 while the allowance for losses for other earning
(Revisi 2014), sedangkan penyisihan kerugian assets is provided as follows:
aset produktif lainnya dibentuk sebagai berikut:
Lancar *) 1% Current *)
Dalam perhatian khusus 5% Special mention
Kurang lancar 15% Sub-standard
Diragukan 50% Doubtful
Macet 100% Loss
*) Di luar penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi *) Excluding placements with Bank Indonesia, Government
Pemerintah, dan instrumen utang lain yang diterbitkan Bonds, and other debt instruments issued by the
oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan aset produktif Government of the Republic of Indonesia, and earning
yang dijamin dengan agunan tunai assets secured by cash collateral
60
o. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non- o. Impairment of Financial and Non-Financial
Keuangan (lanjutan) Assets (continued)
Penyisihan khusus dibentuk atas aset produktif Specific allowance for earning assets on
yang di klasifikasikan sebagai dalam perhatian earning assets classified as special mention,
khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet, sub-standard, doubtful, and loss, is calculated
dihitung atas nilai aset produktif setelah based on principal of the earning assets after
dikurangi dengan nilai agunan. deducting the value of collateral.
Nilai tercatat dari aset non-keuangan ditelaah The carrying amount of non-financial assets is
setiap periode pelaporan untuk menentukan reviewed each reporting period to determine
apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika whether there is any indication of impairment. If
terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank any such indication exists the assets’
dan entitas anaknya akan melakukan estimasi recoverable amount is estimated.
jumlah yang dapat dipulihkan.
Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset The recoverable amount of an asset or Cash-
atau Unit Penghasil Kas (UPK) adalah sebesar Generating Unit (CGU) is greater of its value in
jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan use and its fair value less cost to sell. In
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk assessing value in use, the estimated future
menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi cash flows are discounted to their present value
arus kas masa depan didiskontokan ke nilai using a pre-tax discount rate that reflects current
sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto market assessment of the time value of money
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian and the risk specific to the assets.
pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko
spesifik terhadap aset tersebut.
Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai An impairment loss is recognized if the carrying
tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi nilai amount of an asset or CGU exceeds its
yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan recoverable amount. Impairment losses are
penurunan nilai diakui pada laba rugi tahun recognized in the current year’s profit or loss.
berjalan. Penyisihan penurunan nilai yang diakui Impairment losses in respect of CGUs are
sehubungan dengan UPK akan dialokasikan allocated first to reduce the carrying amount of
pertama kali untuk mengurangi nilai tercatat dari any goodwill allocated to the CGU and then to
goodwill yang dialokasikan ke UPK dan reduce the carrying amount of the other assets
kemudian mengurangi nilai tercatat dari aset in the units (group of units) on a pro rate basis.
lainnya di dalam unit tersebut (kelompok unit)
secara pro rata.
Penyisihan penurunan nilai sehubungan dengan An impairment losses in respect of goodwill can
goodwill tidak dapat dijurnal balik. Sehubungan not be reversed. In respect of other assets,
dengan aset lainnya, penyisihan penurunan nilai impairment losses recognized in prior period are
yang diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada assessed at each reporting date for any
setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indications that the losses has decreased or no
indikasi bahwa kerugian telah menurun atau longer exists. An impairment loss is reversed if
tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal there has been change in the estimates used to
balik jika terdapat perubahan estimasi yang determine the recoverable amount.
digunakan dalam menentukan nilai yang dapat
dipulihkan.
61
Penyertaan saham dengan kepemilikan 20% Investments in shares of stock where the Bank
sampai dengan 50%, baik dimiliki secara has ownership interest of 20% to 50%, directly
langsung maupun tidak langsung dinyatakan or indirectly owned, are accounted for using the
sebesar biaya perolehan, ditambah atau equity method whereby the Bank’s
dikurangi dengan bagian laba atau rugi entitas proportionate share in the net income or loss of
asosiasi sejak perolehan sebesar persentase the associated company after the date of
pemilikan, dikurangi dengan dividen yang acquisition is added to or deducted from, and
diterima (metode ekuitas). Bila terjadi dividends subsequently received are deducted
penurunan nilai yang bersifat permanen, maka from, the acquisition cost of the investments.
nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui The carrying amount of the investments is
penurunan tersebut yang ditentukan untuk written-down to recognize any permanent
setiap investasi secara individu dan decline in value of the individual investments.
kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun Any such write-down is charged directly to the
berjalan. current year’s profit or loss.
Penyertaan dalam bentuk saham dengan Investments in shares of stock where the Bank
kepemilikan kurang dari 20% yang nilai has ownership interest of less than 20% that do
wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk not have readily determinable fair values and
penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar are intended for long-term investments are
biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi stated at cost (cost method). The carrying
penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai amount of the investments is written-down to
tercatatnya dikurangi untuk mengakui recognize a permanent decline in value of the
penurunan tersebut yang ditentukan untuk individual investments. Any such write-down is
setiap investasi secara individual dan charged directly to current year’s profit or loss.
kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun
berjalan.
Penyertaan lainnya diukur pada biaya Other investments are measured at amortized
perolehan diamortisasi menggunakan metode cost using the effective interest rate method,
suku bunga efektif, dikurangi dengan less allowance for impairment losses. The
penyisihan kerugian penurunan nilai. allowance for impairment losses is provided if
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk there is an objective evidence of impaiment
jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Note 2o).
(Catatan 2o).
Bank dan entitas anaknya menerapkan The Bank and its subsidiaries apply revaluation
kebijakan akuntansi model revaluasi untuk aset model as accounting policy for land. For fixed
tetap berupa tanah. Untuk aset tetap selain assets other than land, they apply cost model.
tanah menggunakan model biaya. Sebelum Prior to March 1, 2016, land is stated at cost.
1 Maret 2016, tanah disajikan sebesar biaya
perolehan.
62
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari Increase in the carrying amount arising from
revaluasi tanah dicatat sebagai “Surplus revaluation of land is recorded in “Asset
revaluasi aset” dan disajikan sebagai revaluation surplus” and presented as “Other
“Penghasilan komprehensif lain”. Penurunan comprehensive income”. Decrease in carrying
nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat amount as the result of revaluation is recorded
sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila as expense in the current year. If the asset has
aset tersebut memiliki saldo “Surplus revaluasi “Asset revaluation surplus”, loss from
aset”, maka selisih penurunan nilai tercatat revaluation of asset is charged to “Asset
tersebut dibebankan terhadap “Surplus revaluation surplus” balance and the remaining
revaluasi aset” dan sisanya diakui sebagai balance is charged to current year’s expenses .
beban tahun berjalan. .
Bank dan entitas anaknya melakukan revaluasi Bank and its subsidiaries conduct revaluation
untuk tujuan akuntansi dan pajak. Jumlah pajak for accounting and tax purposes. The related
yang telah dibayar diakui di penghasilan tax paid is recognized in other comprehensive
komprehensif lain dan surplus revaluasi aset di income and asset revaluation surplus in equity.
ekuitas.
Aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, Fixed assets, except land which is not
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan depreciated, are stated at cost less
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi accumulated depreciation and impairment
penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan losses. Depreciation is computed using the
menggunakan metode garis lurus (straight- straight-line method. The annual depreciation
line). Persentase penyusutan per tahun adalah rates are as follows:
sebagai berikut:
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Perabot dan peralatan kantor 4-8 Furniture, fixtures, and office equipment
Kendaraan bermotor 4-8 Motor vehicles
Prasarana bangunan sesuai masa sewa mana yang lebih rendah Leasehold improvement
dibandingkan umur ekonomis/based on
the lease period whichever is shorter of
economic life
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan The cost of repairs and maintenance is charged
pada laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran to profit or loss as incurred. Significant renewals
dan penambahan dalam jumlah signifikan and betterments are capitalized when it is
dikapitalisasi apabila kemungkinan besar Bank probable that future economic benefits in
dan entitas anaknya akan mendapatkan excess of the originally assessed standard of
manfaat ekonomi masa depan dari aset performance of the existing assets will flow to
tersebut yang melebihi standar kinerja yang the Bank and its subsidiaries. When assets are
diperkirakan sebelumnya. Biaya perolehan dan retired or otherwise disposed of, their costs and
akumulasi penyusutan aset tetap yang sudah the related accumulated depreciations are
tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari removed from the accounts and any resulting
kelompok aset tetap yang bersangkutan dan gain or loss is reflected in the current year’s
laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam consolidated statement of profit or loss and
laporan laba rugi dan penghasilan other comprehensive income.
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
63
Bank dan entitas anaknya menerapkan PSAK The Bank and its subsidiaries have
No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan implemented PSAK No. 16 (Revised 2011)
ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”. Biaya- regarding “Fixed Assets” and ISAK No. 25
biaya sehubungan dengan perolehan hak atas regarding “Land Rights”. Expenses incurred in
tanah diakui sebagai biaya perolehan hak atas relation with the acquisition of land rights are
tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan recognized as part of the land rights’ acquisition
pengurusan perpanjangan hak atas tanah cost. The expenses incurred in relation with the
ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur extension of land right are deferred and
hak atas tanah. amortized over the term of the land rights.
Aset dalam konstruksi merupakan aset yang Assets under construction represents assets in
masih dalam proses penyelesaian dan belum progress of construction and not yet ready for
siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk use, and intended to be used in business
dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini activity. The assets are recorded based on the
dicatat sebesar biaya yang telah terjadi. incurred cost.
Estimasi masa manfaat ekonomis, metode Estimated useful lives, depreciation method,
penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada and residual value are reviewed at end of each
setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan reporting period and adjusted prospectively, if
secara prospektif. appropriate.
Bank dan entitas anaknya melakukan The Bank and its subsidiaries conduct a review
penelaahan pada akhir tahun untuk at the end of the year to determine whether
menentukan adanya indikasi terjadinya there are indications of asset impairment. The
penurunan nilai aset. Bank dan entitas anaknya Bank and its subsidiaries calculate the
menghitung taksiran jumlah yang dapat estimated recoverable amount of all their
diperoleh kembali atas nilai semua aset yang assets and determines if there is a decrease in
dimiliki apabila terdapat situasi atau keadaan the value of the assets and recognize an
yang memberikan indikasi terjadinya impairment loss on such assets to the current
penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai year’s consolidated statement of profit or loss
rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi and other comprehensive income.
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian tahun berjalan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran When the carrying amount of an asset exceeds
jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated its estimated recoverable amount, the asset is
recoverable amount) maka nilai tercatat written-down to its estimated recoverable
tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat amount, which is determined as the higher of
diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan net selling price or value in use.
sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan
nilai pakai.
Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan Intangible assets consist of goodwill and
piranti lunak. softwares.
Aset tak berwujud diakui jika, dan hanya jika, Intangible assets are recognized only when its
biaya perolehan aset tersebut dapat diukur cost can be measured reliably and is probable
secara andal dan kemungkinan besar Bank dan that expected future benefits that are
entitas anaknya akan memperoleh manfaat attributable to it will flow to the Bank and its
ekonomis masa depan dari aset tersebut. subsidiaries.
64
i. Goodwill i. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara Goodwill represents the difference
harga perolehan investasi dan bagian Bank between the acquisition cost of an
atas nilai wajar aset neto entitas anak pada investment and the Bank’s share of the fair
tanggal akuisisi. Kerugian yang menjadi value of the net assets of the subsidiary as
bagian dari kepentingan non-pengendali of date of acquisition. The losses
pada suatu entitas anak yang melebihi applicable to the non-controlling interest in
bagiannya dalam modal disetor pada a subsidiary that exceed its interests in the
tanggal akuisisi, diperhitungkan sebagai equity of the subsidiary at the acquisition
bagian dari goodwill. date, is calculated as part of goodwill.
Piranti lunak yang bukan merupakan Software which is not an integral part of a
bagian integral dari perangkat keras yang related hardware is recorded as intangible
terkait dicatat sebagai aset tak berwujud asset and stated at carrying amount, which
dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu is cost less accumulated amortization.
sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi amortisasi.
Pengeluaran selanjutnya untuk piranti Subsequent expenditure on software is
lunak akan dikapitalisasi hanya jika capitalized only when it increases the
pengeluaran tersebut menambah manfaat future economic benefits embodied in the
ekonomis aset yang bersangkutan dimasa specific asset to which it relates. All other
datang. Semua pengeluaran lainnya expenditure is expensed as inccured.
dibebankan saat terjadinya.
Piranti lunak diamortisasi dengan Software is amortized using straight-line
menggunakan metode garis lurus selama method over the estimated useful life of
estimasi masa manfaat ekonomis aset software, which is 4 (four) years.
yaitu 4 (empat) tahun. Amortisasi dimulai Amortization is recognized from the date of
ketika aset tersedia untuk digunakan. the asset is available for use.
65
Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang muka, Other assets consist of advance payments,
biaya dibayar dimuka, bunga masih akan prepaid expenses, interests receivable,
diterima, properti terbengkalai, agunan yang abandoned properties, foreclosed assets, and
diambil alih, dan lain-lain. others.
Agunan yang diambiI alih diakui sebesar nilai Foreclosed assets are stated at net realizable
terendah antara nilai tercatat kredit yang value or at loan outstanding amount, whichever
diberikan atau nilai realisasi neto dari agunan is lower. Net realizable value is the fair value of
yang diambil alih. Nilai realisasi neto adalah the foreclosed assets less estimated costs of
nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi liquidating the assets. The excess of loan
dengan estimasi biaya untuk menjual agunan receivable over the net realizable value of the
tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai foreclosed assets is charged to the allowance
realisasi neto dari agunan yang diambil alih for impairment losses.
dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian
penurunan nilai.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih The difference between the value of the
dan hasil penjualannya diakui sebagai foreclosed assets and the proceeds from the
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. sale of such properties is recorded as gain or
loss at the time of sale.
Properti terbengkalai diakui sebesar nilai Abandoned properties are stated at net
terendah antara nilai tercatat atau nilai realisasi realizable value or at carrying amount
neto. whichever is lower.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat The carrying amount of the foreclosed assets
permanen, maka nilai tercatat agunan yang and abandoned properties is written-down to
diambil alih dan properti terbengkalai dikurangi recognize a permanent decline in value of the
untuk mengakui penurunan tersebut dan foreclosed assets. Any such write-down is
kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun charged to the current year’s profit or loss.
berjalan.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank dan Liabilities immediately payable represent
entitas anaknya yang harus segera dibayarkan obligations to third parties based on contract or
kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau order by those having authority that have to be
perintah dari pihak yang mempunyai settled immediately. Liabilities immediately
kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur payable are measured at their amortized cost
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan using effective interest rate method.
menggunakan metode suku bunga efektif.
66
Giro, tabungan, dan deposito berjangka Demand deposits, savings deposits, and time
diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur deposits are classified as liabilities measured at
pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui amortized cost, which are initially recognized at
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang fair value plus directly attributable transaction
dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, costs, if any, and subsequently measured at
pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur amortized cost using the effective interest rate
pada biaya perolehan diamortisasi dengan method. Amortized cost is calculated by taking
menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya into account any discount or premium related to
perolehan diamortisasi dihitung dengan the initial recognition of deposits from customers
memperhitungkan adanya diskonto atau premi and transaction costs that are an integral part of
terkait dengan pengakuan awal simpanan the effective interest rate.
nasabah dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Simpanan Syariah terdiri dari giro wadiah, Sharia deposits consist of wadiah demand
tabungan wadiah, dan deposito berjangka deposits, wadiah savings deposits, and
mudharabah. mudharabah time deposits.
Giro wadiah merupakan titipan dana pihak Wadiah demand deposits represent entrusted
ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan third party funds which earn bonus based on the
kebijakan entitas anak Bank. Giro wadiah subsidiary of the Bank’s policy. Wadiah
dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di demand deposits are stated at the amounts due
entitas anak Bank. to the depositors.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak Wadiah savings deposits represent third party
lain yang mendapatkan bonus berdasarkan funds which earn bonus based on the
kebijakan entitas anak Bank. Tabungan wadiah subsidiary of the Bank’s policy. Wadiah savings
dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang deposits are stated at the investment amounts
tabungan di entitas anak Bank. due to the depositors.
67
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Deposits from other banks represent liabilities
terhadap bank Iain, baik dalam maupun luar to domestic and overseas banks, in the form of
negeri, dalam bentuk tabungan, giro, interbank saving deposits, demand deposits, interbank
call money yang jatuh tempo menurut perjanjian call money with original maturities of 90 days or
tidak lebih dari 90 hari, dan deposito berjangka. less, and time deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan Deposits from other banks are classified as
sebagai liabilitas yang diukur pada biaya liabilities measured at amortized cost, which
perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai are initially recognized at fair value plus directly
wajar ditambah biaya transaksi yang dapat attributable transaction costs, if any, and
diatribusikan secara langsung, jika ada, pada subsequently are measured at amortized cost
pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada using the effective interest rate method.
biaya perolehan diamortisasi dengan Amortized cost is calculated by taking into
menggunakan metode suku bunga efektif. account any discount or premium related to the
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan initial recognition of deposits from other banks
memperhitungkan adanya diskonto atau premi and transaction costs that are an integral part of
terkait dengan pengakuan awal simpanan dari the effective interest rate.
bank lain dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Simpanan dari bank lain termasuk simpanan Deposits from other banks include Sharia
Syariah dalam bentuk giro wadiah, tabungan deposits in the form of wadiah demand
mudharabah, dan investasi tidak terikat yang deposits, mudharabah savings deposits, and
terdiri dari deposito berjangka mudharabah. unrestricted investments which consist of
mudharabah time deposits.
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang Borrowings are funds received from the
diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Government of the Republic of Indonesia, Bank
Indonesia, bank lain atau pihak lain dengan Indonesia, other banks, or other parties with
kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan payment obligation based on borrowing
persyaratan perjanjian pinjaman. agreements.
68
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan Securities issued are classified as liabilities
sebagai liabilitas yang diukur pada biaya measured at amortized cost which are initially
perolehan diamortisasi, yang pada pengakuan recognized at fair value less directly attributable
awal dinyatakan sebesar nilai wajar dikurangi transaction costs and subsequently measured
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara at amortized cost using the effective interest
langsung dan kemudian dinyatakan sebesar rate method. Amortized cost is calculated by
biaya perolehan diamortisasi dengan taking into account any discount or premium
menggunakan metode suku bunga efektif. related to the initial recognition of securities
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan issued and transaction costs that are an integral
memperhitungkan adanya diskonto atau premi part of the effective interest rate.
terkait dengan pengakuan awal surat berharga
yang diterbitkan dan biaya transaksi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada For all financial instruments measured at
biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan amortized cost, interest bearing financial assets
dengan pendapatan bunga yang diklasifikasikan classified as available-for-sale, and financial
sebagai tersedia untuk dijual, dan instrumen instruments designated at fair value through
keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar profit or loss, interest income or expense is
melalui laba rugi, pendapatan maupun beban recorded using the effective interest rate method,
bunga diakui dengan menggunakan metode which is the rate that exactly discounts estimated
suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan future cash payments or receipts through the
mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran expected life of the financial instrument or a
atau penerimaan kas di masa datang sepanjang shorter period, where appropriate, to the net
perkiraan umur instrumen keuangan tersebut carrying amount of the financial asset or financial
atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih liability. The calculation takes into account all
singkat untuk nilai tercatat neto dari aset contractual terms of the financial instrument and
keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan includes any fees or incremental costs that are
dilakukan dengan memperhitungkan seluruh directly attributable to the instrument and are an
syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen integral part of the effective interest rate.
keuangan dan biaya tambahan yang timbul
secara langsung untuk instrumen tersebut dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan The carrying amount of the financial asset or
disesuaikan jika Bank dan entitas anaknya financial liability is adjusted if the Bank and its
merevisi estimasinya untuk pembayaran subsidiaries revise their estimates of payments
maupun penerimaan. Nilai tercatat yang or receipts. The adjusted carrying amount is
disesuaikan tersebut dihitung dengan calculated based on the original effective interest
menggunakan suku bunga efektif awal dan rate and the change in carrying amount is
perubahannya dicatat pada laba rugi. Tetapi recorded in the profit or loss. However, for a
untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, reclassified financial asset for which the Bank
dimana pada periode berikutnya Bank dan and its subsidiaries subsequently increase their
entitas anaknya meningkatkan estimasi estimates of future cash receipts as a result of
penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan increased recoverability of those cash receipts,
pengembalian penerimaan kas, dampak the effect of that increase is recognized as an
peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai adjustment to the effective interest rate from the
penyesuaian pada suku bunga efektif sejak date of the change in estimate.
tanggal perubahan estimasi.
69
z. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) z. Interest Income and Expense (continued)
Pendapatan dan beban bunga termasuk Interest income and expense include Sharia
pendapatan dan beban Syariah. Pendapatan income and expense. Sharia income is derived
Syariah terdiri dari pendapatan murabahah, from murabahah, mudharabah, and
mudharabah, dan musyarakah. Pendapatan musyarakah financing revenue. Income from
dari transaksi murabahah diakui dengan murabahah is recognized on an accrual basis,
menggunakan metode akrual. Pendapatan dari while income from mudharabah and
transaksi bagi hasil dari pembiayaan musyarakah is recognized when cash is
mudharabah dan musyarakah diakui pada saat received as a payment of an installment or in a
angsuran diterima secara tunai atau dalam period when the right of revenue sharing is due
periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi based on agreed portion. Sharia expense
bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Beban consists of expenses from mudharabah
Syariah terdiri dari beban bagi hasil revenue sharing and wadiah bonuses.
mudharabah dan beban bonus wadiah.
aa. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi aa. Fees and Commission Income and Expense
Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas Fees and commissions income and expense of
aset dan liabilitas keuangan yang merupakan financial assets and liabilities, which are an
bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan integral part of the effective interest rate are
dalam perhitungan suku bunga efektif. being taken into account in calculating the
Pendapatan dan beban ini diamortisasi effective interest rate. These income and
sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan. expense are amortized during the life of financial
assets or liabilities.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan Commissions and fees not related to lending
kegiatan perkreditan dan pinjaman yang and borrowing activities or loan and borrowing
diterima atau jangka waktu perkreditan dan periods, or those that are not material are
pinjaman yang diterima, atau jumlahnya tidak recognized as revenues and expenses at the
material diakui sebagai pendapatan atau beban time the transactions occur.
pada saat terjadinya transaksi.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan kini diakui Current income tax assets and liabilities are
sebesar jumlah yang diperkirakan dapat provided at the amount expected to be
diperoleh dari atau dibayar kepada otoritas recovered from or paid to the tax authority
perpajakan yang dihitung dengan which are computed using the tax rates (and tax
menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) laws) that have been enacted or substantively
yang berlaku atau yang secara substantif enacted at the reporting date.
diberlakukan pada tanggal pelaporan.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan Deferred income tax is provided using the
menggunakan metode liabilitas, terhadap liability method, on all temporary differences at
semua perbedaan temporer pada tanggal the consolidated statement of financial position
laporan posisi keuangan konsolidasian antara date between the tax base of assets and
aset dan liabilitas menurut pajak dan nilai liabilities and their carrying amounts for
tercatatnya pada untuk tujuan pelaporan financial reporting purposes. Deferred tax
keuangan. Pajak tangguhan dihitung dengan assets and liabilities are measured at the tax
menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) rates (and tax laws) that have been enacted or
yang berlaku atau yang secara substansif substantively enacted to the year when the
diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut asset is realized or the liability is settled.
direalisasikan atau liabilitas tersebut
diselesaikan.
70
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh Deferred tax liabilities are recognized for all
perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak taxable temporary differences. Deferred tax
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer assets are recognized for all deductible
yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak temporary differences and carry-forward of
dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, unused tax losses, to the extent that it is
sepanjang besar kemungkinan terdapat laba probable that taxable profit will be available
kena pajak pada masa datang yang dapat against which the deductible temporary
dimanfaatkan atas perbedaan temporer yang differences and unused tax losses can be
dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan utilized.
saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi
tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling Deferred tax assets and liabilities are offset
hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan when there is a legally enforceable right to
hukum untuk melakukan saling hapus antara offset current tax assets against current tax
aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan liabilities and when the deferred tax assets and
apabila aset dan liabilitas pajak tangguhan liabilities relate to income taxes levied by the
terkait dengan pajak penghasilan yang same tax authority on either the same taxable
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, entity or different taxable entities and where
baik atas entitas kena pajak yang sama there is an intention to settle those balances on
ataupun berbeda dan adanya niat untuk a net basis.
melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut
secara neto.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat pada Amendments to tax obligations are recorded
saat surat ketetapan pajak diterima atau, when a tax assessment is received or, if
apabila diajukan keberatan dan atau banding, objected or appealed against, when the result
diakui pada saat hasil dari keberatan dan atau of the objection or appeal is determined.
banding diterima.
Taksiran pajak penghasilan Bank dan entitas The income tax of the Bank and its subsidiaries
anaknya dihitung untuk masing-masing is computed for each company as a separate
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. legal entity. Current tax assets and current tax
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini untuk liabilities for different legal entities are not offset
badan hukum yang berbeda tidak in the consolidated financial statements.
disalinghapuskan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan The Bank and its subsidiaries have
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak implemented PSAK No. 46 (Revised 2014),
Penghasilan”, yang mengharuskan Bank dan ”Income Tax”, which requires the Bank and its
entitas anaknya untuk memperhitungkan subsidiaries to account for the current and
konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan future recovery (settlement) of the carrying
atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) amount of assets (liabilities) that are recognized
dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui in the consolidated statement of financial
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian position and transactions and other events of
dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain the current year that are recognized in the
yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui consolidated financial statements.
dalam laporan keuangan konsolidasian.
71
Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), The Bank has implemented PSAK No. 56
“Laba Per Saham”, yang menetapkan prinsip (Revised 2011), “Earning Per Share”, which
penentuan dan penyajian laba per saham. prescribe principles for the determination and
presentation of earning per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share is computed by
membagi laba tahun berjalan yang dapat dividing income for the year attributable to
diatribusikan kepada pemegang saham biasa ordinary equity holders of the parent entity by
entitas induk dengan jumlah rata-rata the weighted average number of shares
tertimbang saham yang beredar pada tahun outstanding during the year.
yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan Diluted earnings per share is computed by
membagi laba tahun berjalan yang dapat dividing income for the year attributable to
diatribusikan kepada pemegang saham biasa ordinary equity holders of the parent entity by
entitas induk dengan rata-rata tertimbang the weighted average number of shares
saham yang beredar pada tahun yang outstanding during the year adjusted for the
bersangkutan yang disesuaikan dengan assumed conversion of all dilutive potential
mengasumsikan konversi surat berharga ordinary shares.
berpotensi saham yang sifatnya dilutif.
Bank dan entitas anaknya menerapkan PSAK The Bank and its subsidiaries adopted PSAK
No. 24 (Revisi 2013), ”Imbalan Kerja”, yang No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”,
mengatur mengenai akuntansi dan which regulates accounting and disclosures for
pengungkapan untuk imbalan kerja. employee benefits.
Bank dan entitas anaknya mempunyai program The Bank and its subsidiaries have pension
pensiun sesuai dengan Undang-undang (“UU”) schemes in accordance with Labor Law
Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau kebijakan No. 13/2003 or the Bank’s and its subsidiaries’
internal Bank dan entitas anaknya. Karena UU internal policies. Since the Labor Law sets the
Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu formula for determining the minimum amount of
untuk menghitung jumlah minimal imbalan benefits, in substance pension plans under
pensiun, pada dasarnya program pensiun Labor Law represent defined benefit plans. The
berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah schemes are generally funded through
program manfaat pasti. Program-program ini payments to trustee-administered funds as
pada umumnya didanai melalui pembayaran determined by periodic actuarial calculations. A
kepada pengelola dana pensiun sebagaimana defined benefit plan is a pension plan that
ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang defines an amount of pension benefit to be
dilakukan secara berkala. Program pensiun provided, usually as a function of one or more
manfaat pasti adalah program pensiun yang factors such as age, years of service or
menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan compensation.
diberikan, yang pemberiannya biasanya
didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti
usia, masa kerja atau kompensasi.
72
Kewajiban program imbalan pasti yang diakui di The liability recognized in the consolidated
laporan posisi keuangan konsolidasian dihitung statements of financial position in respect of
sebesar nilai kini dari estimasi kewajiban defined benefit pension plans is calculated at
imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul present value of estimated future benefits that
dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan the employees have earned in return for their
pada masa kini dan masa lalu, dikurangi services in the current and prior period,
dengan nilai wajar aset neto dana pensiun. deducted by any plan assets. The calculation is
Perhitungan dilakukan oleh aktuaris performed by an independent actuary using the
independen dengan metode projected-unit- projected-unit-credit method. Starting June 3,
credit. Sejak tanggal 3 Juni 2014, program 2014, the defined benefit pension plan is
pensiun manfaat pasti diubah menjadi program changed to defined contribution pension plan.
pensiun iuran pasti.
Selain program pensiun manfaat pasti, Bank In addition to defined benefit pension plan, the
juga mempunyai program pensiun iuran pasti Bank also has a defined contribution pension
untuk karyawan tetap yang bergabung dengan plan for the permanent employees who joined
Bank sejak tanggal 1 April 2010 dimana Bank the Bank starting April 1, 2010, where the Bank
membayar iuran kepada program asuransi pays contribution to pension insurance plan
pensiun yang diselenggarakan oleh dana managed by financial institution pension plan.
pensiun lembaga keuangan. Iuran dibebankan The contribution is charged to current year’s
pada laba rugi tahun berjalan. profit or loss.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul Actuarial gains and losses arising from
dari penyesuaian dan perubahan dalam experience adjustments and changes in
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui actuarial assumptions charged or credited to
seluruhnya melalui penghasilan komprehensif other comprehensive income as incurred. Past-
lain pada saat terjadinya. Biaya jasa lalu diakui service costs are recognized immediately in
segera pada laba rugi. profit or loss.
Imbalan jangka panjang lainnya dihitung Other long-term employment benefits are
dengan menggunakan metode projected unit calculated using the projected unit credit
credit dan didiskontokan ke nilai kini. method and discounted to present value.
Sejak tahun 2008, Bank juga memberikan Starting 2008, the Bank provided for long
penghargaan masa dinas untuk karyawan yang service awards for employees whose work
telah menyelesaikan masa kerja selama 10 periods reach 10 years or above. For such
tahun atau lebih. Untuk manfaat tersebut, PSAK benefits, PSAK No. 24 (Revised 2013) requires
No. 24 (Revisi 2013) mengharuskan perlakuan an accounting treatment similar to that for
akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi defined benefit plans (as described in the
untuk program manfaat pasti (sebagaimana previous paragraph), except that the actuarial
disajikan pada paragraf sebelum ini), kecuali gains and losses should all be recognized
bahwa semua keuntungan dan kerugian immediately in the current year’s profit or loss.
aktuarial yang timbul harus diakui sekaligus
laba rugi tahun berjalan.
73
Sejak tahun 2014, Bank memberikan imbalan Starting 2014, the Bank provides benefit of
masa persiapan pensiun yaitu imbalan kepada pension preparation period, i.e. benefit for
karyawan sebelum usia pensiun dimana employees before retirement age whereby the
karyawan dibebaskan dari tugas-tugas rutin employee is freed from routine tasks and is not
dan tidak perlu masuk kerja, tetapi tetap required to present at work, but still receives
memperoleh fasilitas kepegawaian tertentu dan certain employment facilities and starting 2013,
sejak tahun 2013, Bank memberikan asuransi the Bank provides pension health insurance for
kesehatan pensiun kepada karyawan yang employees and their spouses during 2 years
telah memasuki usia pensiun dan pasangannya after the employees’ pension date. Estimated
selama 2 tahun setelah tanggal karyawan liability for these benefits is calculated using
pensiun. Estimasi kewajiban untuk imbalan ini same accounting treatment with the calculation
dihitung dengan menggunakan perlakuan for defined benefit pension plan.
akuntansi yang sama dengan perhitungan
untuk program pensiun imbalan pasti.
Bank menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), The Bank has implemented PSAK No. 5
“Segmen Operasi”. PSAK ini mengatur (Revised 2009), “Operating Segments”. The
pengungkapan yang memungkinkan pengguna PSAK regulates disclosure to enable users of
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan financial statements to evaluate the nature and
dampak keuangan dari aktivitas bisnis dimana financial effects of the business activities in
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana which the entity engages and the economic
entitas beroperasi. environments in which it operates.
Segmen operasi adalah komponen Bank yang An operating segment is a Bank’s component
terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh that involves in business activities from which it
pendapatan dan menimbulkan beban, yang may earn revenues and incur expenses, whose
hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh operating results are regularly reviewed by
pengambil keputusan operasional untuk chief operating decision maker to make
membuat keputusan tentang sumber daya yang decision about resources to be allocated to the
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai segment and assess its performance and for
kinerjanya serta tersedia informasi keuangan which discrete financial information is available.
yang dapat dipisahkan. Segmen operasi terbagi The operating segment has been determined to
dalam kelompok konvensional, pembiayaan, be conventional, multi-finance, and sharia.
dan Syariah.
74
af. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak af. Transactions and Balances with Related
Berelasi Parties
Bank dan entitas anaknya melakukan transaksi The Bank and its subsidiaries enter into
dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan transactions with related parties. In these
keuangan konsolidasian ini, istilah pihak consolidated financial statements, the term
berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi related parties are defined under PSAK No. 7
2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang A related party is a person or entity that is
terkait dengan entitas yang menyiapkan related to the entity that is preparing its financial
laporan keuangannya (entitas pelapor). Pihak statements (reporting entity). Related parties
berelasi adalah sebagai berikut: are:
75
af. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak af. Transactions and Balances with Related
Berelasi (lanjutan) Parties (continued)
ii) Entitas mempunyai relasi dengan entitas ii) An entity is related to a reporting entity if
pelapor jika entitas tersebut: any of the following conditions applies:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah a) The entity and the reporting entity are
anggota dari kelompok usaha yang members of the same group (which
sama (artinya entitas induk, entitas means that each parent, subsidiary,
anak, dan entitas anak berikutnya and fellow subsidiary is related to the
terkait dengan entitas lain); others);
b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi b) One entity is an associate or joint
atau ventura bersama dari entitas lain venture of the other entity (or an
(atau entitas asosiasi atau ventura associate or joint venture of a member
bersama yang merupakan anggota of a group of which the other entity is
suatu kelompok usaha, yang mana a member);
entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura c) Both entities are joint ventures of the
bersama dari pihak ketiga yang sama; same third party;
d) Suatu entitas adalah ventura bersama d) One entity is a joint venture of a third
dari entitas ketiga dan entitas yang lain entity and the other entity is an
adalah entitas asosiasi dari entitas associate of the third entity;
ketiga;
e) Entitas tersebut adalah suatu program e) The entity is a post-employment
imbalan pasca-kerja untuk imbalan benefit plan for the benefit of
kerja dari salah satu entitas pelapor employees of either the reporting
atau entitas yang terkait dengan entitas entity or an entity related to the
pelapor. Jika entitas pelapor adalah reporting entity. If the reporting entity
entitas yang menyelenggarakan is itself such a plan, the sponsoring
program tersebut, maka entitas employers are also related to the
sponsor juga berelasi dengan entitas reporting entity;
pelapor;
f) Entitas yang dikendalikan atau f) The entity is controlled or jointly
dikendalikan bersama oleh orang yang controlled by a person identified in i);
diidentifikasi sebagaimana dimaksud or
dalam angka i); atau
g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana g) A person identified in i) a) has
dimaksud dalam angka i) a) memiliki significant influence over the entity or
pengaruh signifikan atas entitas atau is a member of the key management
merupakan personil manajemen kunci personnel of the entity (or a parent of
entitas (atau entitas induk dari entitas). the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan The transactions are made based on terms
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah agreed by the parties, whereby such terms may
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin not be the same as those transactions with non-
tidak sama dengan transaksi yang dilakukan related parties.
dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan All significant transactions and balances with
dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan related parties, whether or not conducted under
dengan syarat normal sebagaimana dilakukan terms and conditions similar to those granted to
dengan pihak ketiga, maupun tidak, telah third parties, are disclosed in the notes to the
diungkapkan pada catatan atas laporan consolidated financial statements.
keuangan konsolidasian.
76
Beban yang terjadi sehubungan dengan Costs related to the public offering (including
penawaran saham kepada masyarakat limited public offering with pre-emptive rights)
(termasuk penawaran umum terbatas dengan are deducted from the proceeds and presented
hak memesan efek terlebih dahulu) as a deduction of additional paid-in capital.
dikurangkan langsung dari hasil emisi dan
disajikan sebagai pengurang tambahan modal
disetor.
Efektif 1 Januari 2017, Bank dan entitas Effective on January 1, 2017, the Bank and its
anaknya telah menerapkan beberapa standar subsidiaries have applied several accounting
akuntansi (PSAK) baru, perubahan, dan new standards (PSAK), amendments, and
interpretasi (ISAK) yang relevan dengan interpretations (ISAK) which are relevant to the
operasi Bank dan entitas anaknya yang berlaku operation of the Bank and its subsidiaries which
efektif sejak tanggal tersebut, sebagai berikut: effective since such date, as follows:
77
Tidak terdapat dampak yang signifikan atas There was no significant impact on the adoption
penerapan standar dan interpretasi baru dan of these new and revised standards and
revisi tersebut. interpretation.
3. KAS 3. CASH
31 Desember/December 31,
2017 2016
5.114 11.038
Total 678.480 679.665 Total
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang The Rupiah balance includes cash in ATMs
pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada tanggal (Automated Teller Machines) amounting to
31 Desember 2017 sebesar Rp151.465 (2016: Rp151,465 as of December 31, 2017 (2016:
Rp196.541). Rp196,541).
Kas dalam mata uang asing lain-lain terdiri dari Yen Cash in other foreign currencies is denominated in,
Jepang, Pound Sterling Inggris, dan Dolar Hong Japanese Yen, Great Britain Pound Sterling, and
Kong. Hong Kong Dollar.
31 Desember/December 31,
2017 2016
Pada tanggal 31 Desember 2017, saldo giro pada As of December 31, 2017, current accounts with
Bank Indonesia termasuk giro yang berdasarkan Bank Indonesia include amounts under Sharia
pada prinsip perbankan Syariah sebesar Rp266.968 banking principles of Rp266,968 (2016:
(2016: Rp249.995). Rp249,995).
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk Current accounts with Bank Indonesia are
memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) maintained to comply with Bank Indonesia minimum
dari Bank Indonesia. statutory reserve requirement (GWM).
78
4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
Pada tahun 2013, Bank Indonesia (BI) menerbitkan In 2013, Bank Indonesia (BI) issued Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated
tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib December 24, 2013 regarding Minimum Reserve
Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Requirement of Commercial Banks in Rupiah and
Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Berdasarkan Foreign Currency for Conventional Commerical
peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari Bank. In accordance with such regulation, Minimum
GWM primer, GWM sekunder, dan GWM Loan to Reserve Requirement in Rupiah consists of primary
Deposit Ratio (LDR). GWM primer dalam Rupiah reserve, secondary reserve, and Loan to Deposit
ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Ratio (LDR) reserve. The minimum primary reserve
Rupiah dan GWM sekunder dalam Rupiah in Rupiah is designated at 8% of third party funds in
ditetapkan sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah and minimum secondary reserve in Rupiah
Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan is designated at 4% of third party funds in Rupiah.
sebesar hasil perhitungan antara parameter The minimum LDR reserve in Rupiah is designated
disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas at the amount of computation between over and
dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target under disincentive parameters and the difference
dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban between the Bank’s LDR and LDR target by taking
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan into account the difference between the Capital
KPMM Insentif. GWM dalam mata uang asing Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in
ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam foreign currency is set at 8% from total third party
mata uang asing. funds in foreign currency.
Pada tanggal 25 Juni 2015, BI menerbitkan PBI On June 25, 2015, BI issued PBI
No. 17/11/PBI/2015 tentang perubahan atas PBI No. 17/11/PBI/2015 regarding amendment to the
No. 15/15/PBI/2013 tersebut di atas. PBI baru ini PBI No. 15/15/PBI/2013 mentioned above. This new
mengatur tentang Loan to Funding Ratio (LFR) PBI governs the Loan to Funding Ratio (LFR) as a
sebagai pengganti dari LDR. Cakupan LFR replacement for LDR. LFR coverage includes
mencakup dana pihak ketiga dan surat berharga third party fund and securities issued by the bank
diterbitkan bank yang dimiliki oleh pihak ketiga. which owned by third parties. LFR minimum
GWM LFR berlaku efektif sejak 3 Agustus 2015. reserve requirement effectively applied starting
August 3, 2015.
Pada tanggal 26 November 2015, BI menerbitkan On November 26, 2015, BI issued PBI
PBI No. 17/21/PBI/2015 tentang Perubahan Kedua No. 17/21/PBI/2015 regarding Second Amendment
atas Peraturan Bank Indonesia Nomor to Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013
15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank regarding Minimum Reserve Requirement of
Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency
Umum Konvensional. Berdasarkan peraturan for Conventional Commerical Bank. In accordance
tersebut, GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan with such regulation, the minimum primary reserve
sebesar 7,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah in Rupiah is designated at 7.5% of third party funds
dan GWM Sekunder sebesar 4% dari dana pihak in Rupiah and minimum secondary reserve in
ketiga dalam Rupiah dan GWM dalam mata uang Rupiah is designated at 4% of third party funds in
asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga Rupiah. GWM in foreign currency is set at 8% from
dalam mata uang asing. total third party funds in foreign currency.
Pada tanggal 10 Maret 2016, BI menerbitkan PBI On March 10, 2016, BI issued PBI
No. 18/3/PBI/2016 tentang Perubahan Ketiga atas No. 18/3/PBI/2016 regarding Third Amendment to
Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/21/PBI/2015 Bank Indonesia Regulation No. 17/21/PBI/2015
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam regarding Minimum Reserve Requirement of
Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency
Konvensional yang telah diubah dengan PBI No. for Conventional Commerical Bank which amended
18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016. by PBI No. 18/14/PBI/2016 dated August 18, 2016.
Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Primer In accordance with such regulation, the minimum
dalam Rupiah ditetapkan sebesar 6,5% dari dana primary reserve in Rupiah is designated at 6.5% of
pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder third party funds in Rupiah and minimum secondary
sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah reserve is designated at 4% of third party funds in
dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan Rupiah. GWM in foreign currency is set at 8% from
sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata uang total third party funds in foreign currency.
asing.
79
4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
Pada tanggal 23 Agustus 2016, BI menerbitkan PBI On August 23, 2016, BI Issued PBI No.
No. 18/14/PBI/2016 tentang Perubahan Keempat 18/14/PBI/2016 regarding Fourth Amendment to
atas Peraturan Bank Indonesia Nomor Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013
15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank regarding Minimum Reserve Requirement of
Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency
Umum Konvensional. Berdasarkan peraturan for Conventional Commercial Bank. In accordance
tersebut, batas bawah LFR target ditetapkan with such regulation, the lower limit of LFR target is
sebesar 80%. PBI tersebut mulai berlaku pada designated at 80%. The PBI was effective from
tanggal 24 Agustus 2016. August 24, 2016.
Pada tanggal 17 April 2017, BI menerbitkan PBI No. On April 17, 2017, BI issued PBI
19/6/PBI/2017 tentang Perubahan Kelima atas No. 19/6/PBI/2017 regarding Fifth Amendment to
Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Bank Indonesia Regulation No.15/15/PBI/2013
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam regarding Minimum Reserve Requirement of
Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency
Konvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, for Conventional Commerical Bank. In accordance
GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar rata- with such regulation, the minimum primary reserve
rata 1,5% dan harian sebesar 5% dari dana pihak in Rupiah is designated average at 1.5% and daily
ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder sebesar at 5% of third party funds in Rupiah and minimum
4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM secondary reserve in Rupiah is designated at 4% of
dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8% dari third party funds in Rupiah. GWM in foreign currency
dana pihak ketiga dalam mata uang asing. is set at 8% from total third party funds in foreign
currency.
Rasio GWM Bank pada tanggal-tanggal As of December 31, 2017 and 2016, the GWM ratios
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut of the Bank are as follows (unaudited):
(tidak diaudit):
31 Desember/December 31,
2017 2016
Rupiah Rupiah
Primer 6,85% 6,62% Primary
Harian 5,00% - Daily
Rata-rata 1,85% - Average
Sekunder 6,37% 8,05% Secondary
Dollar Amerika Serikat 8,01% 8,00% United States Dollar
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, the Bank has
2016, Bank telah memenuhi LFR dalam kisaran fulfilled LFR within the prevailing range therefore the
yang telah ditetapkan sehingga tidak mendapatkan Bank did not get disincentive.
disinsentif.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, As of December 31, 2017 and 2016, the Bank has
Bank telah memenuhi ketentuan BI mengenai complied with BI regulation on the GWM.
GWM.
80
31 Desember/December 31,
2017 2016
399.977 718.494
Pada tanggal 31 Desember 2017, giro yang As of December 31, 2017, current accounts
berdasarkan pada prinsip perbankan Syariah with other banks include amounts under Sharia
adalah sebesar Rp934 (2016: Rp38). banking principles of Rp934 (2016: Rp38).
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, there is no
2016, tidak terdapat giro pada bank lain yang current account with other banks pledged as
dijaminkan. collateral.
2017 2016
79.632 44.635
81
5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
399.977 718.494
Total 479.609 763.129 Total
Penyisihan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (370) (133) losses
Neto 479.239 762.996 Net
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan All current accounts with other banks are
2016, semua giro pada bank lain classified as current as of December 31, 2017
diklasifikasikan lancar. and 2016.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dihitung Allowance for impairment losses is calculated
secara individual. using individual assessment.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah Management believes that the allowance for
penyisihan kerugian penurunan nilai telah impairment losses is adequate.
memadai.
82
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN OTHER BANKS
a. Berdasarkan jenis, mata uang, dan bank a. By type, currency, and banks
31 Desember/December 31,
2017 2016
50.000 1.076.826
83
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, dan bank a. By type, currency, and banks (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2017 2016
4.842.577 1.555.052
9.491.348 8.302.736
84
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, dan bank a. By type, currency, and banks (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2017 2016
71.908 269.460
71.908 1.104.755
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, there are
2016, terdapat penempatan pada bank lain placement with other banks under Sharia
yang berdasarkan prinsip Syariah masing- banking principles amounting to Rp1,071,800
masing sebesar Rp1.071.800 dan and Rp1,272,600, respectively.
Rp1.272.600.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, there is no
2016, tidak terdapat penempatan pada Bank placement with Bank Indonesia and other
Indonesia dan bank lain yang dijaminkan. banks pledged as collateral.
85
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)
31 Desember/December 31,
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 bulan 8.775.467 8.250.910 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 539.997 51.826 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 175.884 - > 3 - 6 months
9.491.348 8.302.736
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan All placements with other banks are classified
2016, semua penempatan pada bank lain as current as of December 31, 2017 and 2016.
diklasifikasikan lancar.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat Management believes that there is no impaired
penurunan nilai atas penempatan pada bank placements with other banks, therefore no
lain, sehingga penyisihan kerugian penurunan allowance for impairment losses were provided
nilai tidak dibentuk pada tanggal-tanggal as of December 31, 2017 and 2016.
31 Desember 2017 dan 2016.
Rupiah: Rupiah:
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia 3,81% 4,56% Bank Indonesia
Interbank call money 4,63% 4,52% Interbank call money
Deposito berjangka 5,87% 6,65% Time deposits
86
a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang a. By purpose, type, and currency
31 Desember/December 31,
2017 2016
31.164 -
Pihak ketiga Third parties
Rupiah: Rupiah:
Diperdagangkan: Trading:
Obligasi Ritel Indonesia 30.000 - Indonesia Retail Bond
Keuntungan yang
belum direalisasi 1.509 - Unrealized gain
31.509 -
973.177
321.281 296.336
192.798 198.718
489.415 245.154
277.574 50.006
87
a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang a. By purpose, type, and currency (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2017 2016
4.975 77.683
1.286.042 1.841.074
365.912 99.308
245.060 296.000
4.064.290 3.723.573
307.235 398.930
4.506.525 4.364.503
88
a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang a. By purpose, type, and currency (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2017 2016
89
a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang a. By purpose, type, and currency (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2017 2016
90
31 Desember/December 31,
2017 2016
31.164 -
31.509 -
321.281 1.269.513
Government of
Negara Republik Indonesia 700.018 544.549 the Republic of Indonesia
Diskonto yang
belum diamortisasi (12.296) (3.183) Unamortized discount
Kerugian yang
belum direalisasi (535) (19.811) Unrealized loss
687.187 521.555
105.246 -
51.200 -
91
31 Desember/December 31,
2017 2016
25.868 -
20.200 -
PT BPD Jambi 20.000 - PT BPD Jambi
Keuntungan yang
belum direalisasi 333 - Unrealized gain
20.333 -
PT Bank Victoria International Tbk 18.500 - PT Bank Victoria International Tbk
Keuntungan yang
belum direalisasi 286 - Unrealized gain
18.786 -
PT Wahana Ottomitra - PT Wahana Ottomitra
Multiartha Tbk 15.000 Multiartha Tbk
Keuntungan yang
belum direalisasi 764 - Unrealized gain
15.764 -
PT Medco Energy - PT Medco Energy
International Tbk 20.000 International Tbk
Keuntungan yang
belum direalisasi 177 - Unrealized gain
20.177 -
PT Adira Dinamika Multi
Finance Tbk - 50.000 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
Keuntungan yang
belum direalisasi - 6 Unrealized gain
- 50.006
1.286.042 1.841.074
92
31 Desember/December 31,
2017 2016
365.912 99.308
248.983 301.841
Diskonto yang
belum diamortisasi (3.923) (5.841) Unamortized discount
245.060 296.000
4.371.525 4.122.503
4.506.525 4.364.503
93
31 Desember/December 31,
2017 2016
1.377.185 734.398
1.427.185 794.398
7.893.397 7.395.283
108.080 40.614
1.123.600 806.446
97.933 40.714
1.221.533 847.160
94
31 Desember/December 31,
2017 2016
41.712 40.582
- 17.411
Diskonto yang
belum diamortisasi - (4.906) Unamortized discount
- 12.505
225.400 223.483
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk - 62.620 (Persero) Tbk
Diskonto yang
belum diamortisasi - (131) Unamortized discount
- 62.489
22.899 22.559
248.299 308.531
95
31 Desember/December 31,
2017 2016
Government of
Negara Republik Indonesia 569.835 444.593 the Republic of Indonesia
Diskonto yang
belum diamortisasi (9.388) (15.554) Unamortized discount
560.447 429.039
2.180.071 1.678.431
Total 10.073.468 9.073.714 Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai (1.553) (600) Allowance for impairment losses
Neto 10.071.915 9.073.114 Net
Lembaga
pemeringkat/
Rating 31 Desember/ 31 Desember/
Peringkat company December 31, 2017 December 31, 2016 Rating
Rupiah: Rupiah:
Diperdagangkan: Trading:
Tanpa peringkat *) 31.509 - Not rated *)
1.286.042 1.841.074
*) Terdiri dari Wesel SKBDN, Obligasi Pemerintah, Obligasi *) Consist of Domestic Letter of Credit (SKBDN), Government
Ritel Indonesia, Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia, Bonds, Indonesia Retail Bond, Indonesia Sukuk Ijarah
Surat Utang Negara, dan Sertifikat Deposito Bank Bonds, State Promissory Notes, and Bank Indonesia
Indonesia. Certificates of Deposits.
96
Lembaga
pemeringkat/
Rating 31 Desember/ 31 Desember/
Peringkat company December 31, 2017 December 31, 2016 Rating
4.506.525 4.364.503
1.427.185 794.398
7.893.397 7.395.283
Dolar Amerika Serikat: United States Dollar:
Diperdagangkan: Trading:
Tanpa peringkat *) 108.080 40.614 Not rated *)
Tersedia untuk dijual: Available-for-sale:
Baa3 Moody’s 1.221.533 40.714 Baa3
Tanpa peringkat *) - 806.446 Not rated *)
1.221.533 847.160
Nilai wajar melalui Fair value through
penghasilan komprehensif lain: other comprehensive income:
Baa3 Moody’s 41.712 40.582 Baa3
Kredit yang diberikan dan piutang: Loans and receivable:
Tanpa peringkat *) - 12.505 Not rated *)
*) Terdiri dari Wesel SKBDN, Obligasi Pemerintah, Obligasi *) Consist of Domestic Letter of Credit (SKBDN), Government
Ritel Indonesia, Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia, Bonds, Indonesia Retail Bond, Indonesia Sukuk Ijarah
Surat Utang Negara, dan Sertifikat Deposito Bank Bonds, State Promissory Notes, and Bank Indonesia
Indonesia. Certificates of Deposits.
97
Lembaga
pemeringkat/
Rating 31 Desember/ 31 Desember/
Peringkat company December 31, 2017 December 31, 2016 Rating
248.299 308.531
Biaya perolehan: Acquisition cost:
Baa3 Moody’s 560.447 429.039 Baa3
2.180.071 1.678.431
*) Terdiri dari Wesel SKBDN, Obligasi Pemerintah, Obligasi *) Consist of Domestic Letter of Credit (SKBDN), Government
Ritel Indonesia, Obligasi Sukuk Ijarah Negara Indonesia, Bonds, Indonesia Retail Bond, Indonesia Sukuk Ijarah
Surat Utang Negara, dan Sertifikat Deposito Bank Bonds, State Promissory Notes, and Bank Indonesia
Indonesia. Certificates of Deposits.
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 bulan 266.417 220.436 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 409.202 477.198 > 1 - 3 months
> 3 bulan - 1 tahun 896.062 1.548.469 > 3 months - 1 year
> 1 - 5 tahun 2.144.568 1.677.599 > 1 - 5 years
> 5 - 10 tahun 2.155.179 1.689.285 > 5 - 10 years
> 10 tahun 2.021.969 1.782.296 > 10 years
7.893.397 7.395.283
2.180.071 1.678.431
98
31 Desember/December 31,
2017 2016
9.311.770 8.478.155
Lain-lain: Others:
PT Arara Abadi 136.650 186.593 PT Arara Abadi
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 105.246 - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Asri Raya Indonesia 87.818 48.668 PT Asri Raya Indonesia
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 51.200 - (Persero) Tbk
PT Bank Lampung 50.200 - PT Bank Lampung
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 50.000 - PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
PT Bank Victoria International Tbk 48.787 - PT Bank Victoria International Tbk
Mitra Usaha Sarana 31.164 - Mitra Usaha Sarana
PT Indosat Tbk 30.000 30.000 PT Indosat Tbk
PT Bank Maluku 25.868 - PT Bank Maluku
PT Bank DKI 25.000 25.000 PT Bank DKI
PT Pertamina (Persero) 22.899 22.559 PT Pertamina (Persero)
PT BPD Jambi 20.333 - PT BPD Jambi
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 15.764 - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 20.000 30.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk 20.177 27.000 PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 40.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk - 27.000 PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Muara Kayu Sengon - 5.870 PT Muara Kayu Sengon
PT GE Operation Indonesia - 3.281 PT GE Operation Indonesia
PT Sierad Produce - 1.846 PT Sierad Produce
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk - 62.489 (Persero) Tbk
PT Eccof Asia Indonesia - 52.747 PT Eccof Asia Indonesia
Lain-lain 20.592 9.500 Others
761.697 595.559
99
Peringkat/Rating
Tanggal
jatuh tempo/ 31 Desember/ 31 Desember/
Maturity date December 31, 2017 December 31, 2016
100
f. Berdasarkan tanggal jatuh tempo dan f. By maturity date and rating (continued)
peringkat (lanjutan)
Peringkat/Rating
Tanggal
jatuh tempo/ 31 Desember 2017/ 31 Desember 2016/
Maturity date December 31, 2017 December 31, 2016
3 Jan. 2018-
19 Jun 2018/
Jan. 13, 2018- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/
Wesel SKBDN Jun 19, 2018 Not rated Not rated Domestic Letters of Credit (SKBDN)
15 Mei 2018-
15 Mar. 2034/
May 15, 2018- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/
Obligasi Pemerintah - Rupiah Mar. 15, 2034 Not rated Not rated Government Bonds - Rupiah
15 Mei 2018-
19 Okt, 2019/
Obligasi Pemerintah - May 15, 2018 Government Bonds -
Dolar Amerika Serikat Oct 19, 2019 Baa3 Baa3 United States Dollar
15 Okt. 2018-
15 Okt. 2019/
Oct. 15, 2018- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/
Obligasi Ritel Indonesia Oct. 15, 2019 Not rated Not rated Indonesian Retail Bonds
1 Feb 2018-
15 Apr. 2043/
Obligasi Sukuk Ijarah Feb 1, 2018- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/
Negara Indonesia Apr. 15, 2043 Not rated Not rated Indonesia Sukuk Ijarah Bonds
9 Mar. 2018-
27 Apr. 2018/
Sertifikat Deposito Mar. 9, 2018- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Bank Indonesia
Bank Indonesia Apr. 27, 2018 Not rated Not rated Certificates of Deposits
25 Jan. 2018-
29 Jun 2018/
Surat Berharga Bank Indonesia Jan. 25, 2018- Tanpa peringkat/ Tanpa peringkat/ Bank Indonesia Foreign Exchange
dalam valuta asing 29 Jun. 2018 Not rated Not rated Bills
Peringkat untuk obligasi yang terdaftar di Bursa The ratings of the bonds which are registered in
Efek lndonesia berdasarkan peringkat yang the Indonesia Stock Exchange are determined
dilaporkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
(Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia, and PT Fitch Ratings Indonesia, meanwhile the
sedangkan peringkat untuk obligasi lain yang ratings of the bonds which are not registered in
tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia the Indonesia Stock Exchange are determined
berdasarkan peringkat obligasi yang dilaporkan by Moody’s and Fitch Ratings.
oleh Moody’s dan Fitch Ratings.
101
Rupiah: Rupiah:
Obligasi korporasi 9,40% 9,67% Corporate bonds
Wesel SKBDN 9,04% 8,99% Domestic Letters of Credit (SKBDN)
Sertifikat Bank Indonesia - 6,42% Bank Indonesia Certificates
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 5,18% 6,18% Bank Indonesia Certificates of Deposits
Surat Perbendaharaan Negara 6,25% 6,65% Treasury bills
Obligasi Pemerintah, Government Bonds,
Obligasi Ritel Indonesia - Indonesia Retail Bond -
tingkat bunga tetap 7,80% 8,75% fixed rate
Dolar Amerika Serikat: United States Dollar:
Obligasi Pemerintah -
tingkat bunga tetap 4,42% 3,79% Government Bonds - fixed rate
Surat Berharga Bank Indonesia Bank Indonesia
dalam valuta asing 1,72% 1,19% Foreign Exchange Bills
Wesel SKBDN 9.21% 4,37% Domestics Letters of Credit (SKBDN)
Obligasi korporasi 6,50% 4,89% Corporate bonds
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
Saldo awal 600 700 Beginning balance
Penyisihan (pemulihan) selama Provision (reversal) during
tahun berjalan (Catatan 31) 953 (100) the year (Note 31)
Penyisihan kerugian penurunan nilai dihitung Allowance for impairment losses is calculated
secara individual. using individual assessment.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan Management believes that the allowance for
kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah impairment losses is adequate.
memadai.
102
Pada tanggal 31 Desember 2017, Bank As of December 31, 2017, the Bank has
menjaminkan sebagian surat berharga berupa pledged part of marketable securities in form of
obligasi pemerintah dengan nilai tercatat government bonds with carrying amount of
Rp3.327.067 untuk transaksi surat berharga Rp3,327,067 for marketable securities sold with
yang dijual dengan janji dibeli kembali (2016: agreement to repurchase transactions (2016:
Rp4.797.217). Rp4,797,217).
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Bank Indonesia
Surat Perbendaharaan Negara
Syariah/
Sharia Treasury Bills of
Government Bonds
- Seri/Series 28 hari/ 13 Des. 2017/ 10 Jan. 2018/
SPN13032018 days Dec. 13, 2017 Jan. 10, 2018 4,58% 97.315 346 96.969
103
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
104
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, All marketable securities purchased with agreement
semua surat-surat berharga yang dibeli dengan janji to resell are classified as current as of December 31,
dijual kembali diklasifikasikan lancar. 2017 and 2016.
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Sub-standard Doubtful Loss Total
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 25.519.436 3.195.977 1.627.547 556.397 1.637.913 32.537.270 Working capital
Investasi 19.216.815 1.850.969 157.338 137.767 712.518 22.075.407 Investment
Konsumsi 14.003.208 573.435 41.076 75.174 377.453 15.070.346 Consumer
Program pemerintah 210.998 3.591 860 1.187 16.378 233.014 Government program
Sindikasi 9.109 125.883 - - 4.303 139.295 Syndicated
Direksi dan karyawan 100.973 - - - - 100.973 Directors and employees
Bank lain 20 - - - - 20 Other banks
Total Rupiah 59.060.559 5.749.855 1.826.821 770.525 2.748.565 70.156.325 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (299.530) (138.124) (211.626) (95.327) (961.343) (1.705.950) impairment losses
Total mata uang asing 1.208.173 465.272 - 709.058 93.576 2.476.079 Total foreign currencies
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (790) (69.467) - (354.613) (21.764) (446.634) impairment losses
105
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Sub-standard Doubtful Loss Total
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 27.609.476 1.019.306 137.668 50.355 1.021.168 29.837.973 Working capital
Investasi 22.856.081 780.742 158.002 213.518 415.781 24.424.124 Investment
Konsumsi 11.513.849 682.723 53.388 66.244 831.793 13.147.997 Consumer
Program pemerintah 380.960 8.246 735 182 38.365 428.488 Government program
Sindikasi 146.419 - - - - 146.419 Syndicated
Direksi dan karyawan 82.606 - - - - 82.606 Directors and employees
Bank lain 1.203 - - - - 1.203 Other banks
Total Rupiah 62.590.594 2.491.017 349.793 330.299 2.307.107 68.068.810 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (483.713) (79.670) (34.559) (61.315) (1.210.053) (1.869.310) impairment losses
Total mata uang asing 1.479.619 706.945 5.969 - 305.033 2.497.566 Total foreign currencies
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (868) (244.722) (500) - (110.917) (357.007) impairment losses
Total Rupiah 59.060.559 5.749.855 1.826.821 770.525 2.748.565 70.156.325 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (299.530) (138.124) (211.626) (95.327) (961.343) (1.705.950) impairment losses
Total mata uang asing 1.208.173 465.272 - 709.058 93.576 2.476.079 Total foreign currencies
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (790) (69.467) - (354.613) (21.764) (446.634) impairment losses
106
Total Rupiah 62.590.594 2.491.017 349.793 330.299 2.307.107 68.068.810 Total Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (483.713) (79.670) (34.559) (61.315) (1.210.053) (1.869.310) impairment losses
Total mata uang asing 1.479.619 706.945 5.969 - 305.033 2.497.566 Total foreign currencies
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (868) (244.722) (500) - (110.917) (357.007) impairment losses
31 Desember/December 31,
2017 2016 *)
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 tahun 12.456.217 2.722.770 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 8.670.090 12.531.290 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 8.316.543 13.485.984 > 2 - 5 years
> 5 tahun 40.713.475 39.328.766 > 5 years
70.156.325 68.068.810
2.476.079 2.497.566
Total 72.632.404 70.566.376 Total
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (2.152.584) (2.226.317) impairment losses
Neto 70.479.820 68.340.059 Net
107
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 tahun 19.416.812 19.878.102 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 7.280.139 7.547.837 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 13.631.683 14.706.300 > 2 - 5 years
> 5 tahun 29.827.691 25.936.571 > 5 years
70.156.325 68.068.810
2.476.079 2.497.566
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Rupiah 70.156.325 68.068.810 Rupiah
108
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
15.070.346 13.147.997
Rincian kredit yang bermasalah berdasarkan As of December 31, 2017 and 2016, the details
sektor ekonomi pada tanggal-tanggal of non-performing loans by economic sector are
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai as follows:
berikut:
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
109
Rincian pembiayaan/piutang Syariah pada As of December 31, 2017 and 2016, the details
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 of Sharia financing/receivables are as follows:
adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Kredit sindikasi merupakan kredit yang Syndicated loans represent loans and Sharia
diberikan dan pembiayaan/piutang Syariah financing/receivables provided to customers
kepada nasabah berdasarkan perjanjian under syndication agreements with other
pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. banks. The Bank’s shares as a member in
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi syndicated loans were 45% to 55% as of
dengan persentase penyertaan berkisar antara December 31, 2017 and 2016 of the total
45% sampai dengan 55% pada tanggal syndicated loans. Risks from syndicated loans
31 Desember 2017 dan 2016 dari total kredit are shared proportionately by the participating
sindikasi. Risiko atas kredit sindikasi banks.
ditanggung secara proporsional oleh bank-bank
peserta.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit The average interest rates per annum on loans
yang diberikan adalah sebagai berikut: are as follows:
110
31 Desember/December 31,
2017 2016
31 Desember/December 31,
2017 2016**)
*) Lain-lain termasuk selisih kurs karena penjabaran mata *) Others includes foreign exchange translation.
uang asing
**) Disajikan kembali (Catatan 51) **) As restated (Note 51)
Di dalam saldo penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses includes
nilai termasuk penyisihan kerugian penurunan allowance for impairment losses for Sharia
nilai pembiayaan/piutang Syariah masing- financing/receivables amounted to Rp228,057
masing sebesar Rp228.057 dan Rp207.287 and Rp207,287 as of December 31, 2017 and
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, respectively.
2016.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan Management believes that the allowance for
kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah impairment losses is adequate.
memadai.
111
Total kredit yang diberikan dan total penyisihan The total loans and allowance for impairment
kerugian penurunan nilai yang evaluasi losses which impairment evaluation is
penurunan nilainya dilakukan secara individual individually and collectively assessed as of
dan kolektif pada tanggal-tanggal December 31, 2017 and 2016, are as follows:
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Rincian kredit yang telah direstrukturisasi per Detail of restructured loans as of December 31
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai 2017 and 2016, are as follow:
berikut:
31 Desember/December 31,
2017 2016
7.644.729 4.096.109
112
2017 2016
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, the
2016, piutang pembiayaan konsumen masing- consumer financing receivables balances
masing sebesar Rp454.858 dan Rp144.405, pledged as collateral for borrowings amounted
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang to Rp454,858 and Rp144,405, respectively
diterima (Catatan 23). (Note 23).
Suku bunga kontraktual per tahun untuk Contractual interest rates per annum for consumer
pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: financing are as follows:
Piutang sewa pembiayaan entitas anak adalah The subsidiary’s leases financing receivables
sebagai berikut: balance is as follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Piutang sewa Leases financing
pembiayaan - bruto 29.902 51.064 receivables - gross
Dikurangi: Less:
Pendapatan sewa pembiayaan Unearned leases
yang belum diakui (7.364) (15.402) financing income
113
Ikhtisar mutasi kredit yang dihapus buku adalah A summary of written-off loans is as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Saldo awal 2.225.492 1.901.958 Beginning balance
Penghapusbukuan 915.317 354.592 Write-off
Penerimaan kembali kredit
yang telah dihapusbukukan (60.200) (31.058) Recoveries from written-off loans
p. Kredit yang dibeli dari BPI (sekarang p. Loans purchased from BPI (currently
PT Bank Syariah Bukopin) PT Bank Syariah Bukopin)
Bank telah melakukan perjanjian pembelian The Bank entered into assets sale agreements
atas sejumlah portofolio kredit dari BPI. on loan portfolio with BPI. These loans are
Portofolio kredit tersebut dijamin dengan giro secured with BPI’s current accounts.
dari BPI.
Pembelian portofolio kredit ini dilakukan dalam The loan purchase was conducted in several
beberapa tahap. Tahap I sebesar Rp78.688 tranches. Tranche I amounting to Rp78,688
dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2005, tahap was performed on August 9, 2005, tranche II
II sebesar Rp132.012 dilakukan pada tanggal amounting to Rp132,012 was performed on
12 Agustus 2005, dan tahap III sebesar August 12, 2005, and tranche Ill amounting to
Rp93.432 dilakukan pada tanggal 31 Juli 2007. Rp93,432 was performed on July 31, 2007.
Perjanjian ini telah sesuai dengan Akta These agreements were notarized in the Asset
Perjanjian Pengalihan Piutang No. 8 tertanggal Sale Agreement No. 8 dated August 9, 2005,
9 Agustus 2005, No. 18 tertanggal 12 Agustus No. 18 dated August 12, 2005, and No. 55
2005, dan No. 55 tertanggal 31 Juli 2007 dari dated July 31, 2007 of Notary Tetty Herawati
Notaris Tetty Herawati Soebroto, S.H. Soebroto, S.H.
Seperti yang telah diungkapkan pada Catatan As described in Note 1c, since March 31, 2008,
1c, sejak tanggal 31 Maret 2008, laporan BPI’s financial statements have been
keuangan BPI telah dikonsolidasikan kedalam consolidated to the Bank’s consolidated
laporan keuangan konsolidasian Bank financial statements in relation with the
sehubungan dengan akuisisi 2.000.000.000 acquisition of 2,000,000,000 series C shares
lembar saham seri C senilai Rp100.000. Pada with a total of Rp100,000. When the financial
saat laporan keuangan dikonsolidasi, agunan statements are consolidated, cash collateral
tunai dari BPI dieliminasi, dan Bank membentuk from BPI is eliminated, and the Bank provided
100% penyisihan kerugian berdasarkan saldo 100% allowance for losses based on the
tersebut. Penyisihan kerugian yang dibentuk outstanding balance. The allowance for losses
tersebut diperhitungkan sebagai penyesuaian is considered as adjustment on fair value of the
nilai wajar atas kredit yang diberikan dan loans and became part of the recognized
menjadi bagian dari goodwill yang diakui pada goodwill during the acquisition.
saat akuisisi.
114
i. Pada tanggal 15 Desember 2009, Bank i. On December 15, 2009, the Bank entered
melakukan perjanjian Investasi into an agreement of Subordinated
Mudharabah Subordinasi dengan Mudharabah Investment financing with
PT Bank Syariah Bukopin (BSB) dimana PT Bank Syariah Bukopin (BSB) whereby
Bank akan menyediakan dana investasi the Bank will provide investment fund of
sebesar Rp100.000 dengan jangka waktu Rp100,000 for 72 (seventy two) months
72 (tujuh puluh dua) bulan. period.
Pada tanggal 28 Desember 2009, BSB On December 28, 2009, BSB has
telah melakukan pencairan pertama performed the first withdrawal amounting
sebesar Rp50.000 berdasarkan perjanjian to Rp50,000 based on the agreement. On
tersebut. Pada tahun 2016 pinjaman ini 2016 this facility has been extended.
telah diperpanjang.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 As of December 31, 2017 and 2016, the
dan 2016, seluruh portofolio kredit ini loan portfolio is eliminated for consolidated
dieliminasi untuk laporan keuangan financial statements.
konsolidasian.
ii. Kredit yang diberikan dijamin dengan ii. Certain loans are secured by registered
agunan yang diikat dengan hak mortgages, powers of attorney to sell, or by
tanggungan atau surat kuasa other guarantees acceptable to the Bank.
membebankan hak tanggungan atau surat The loans secured by demand deposits,
kuasa untuk menjual, atau jaminan lain savings deposits, and time deposits as of
yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah December 31, 2017 and 2016 amounted to
kredit yang diberikan yang dijamin dengan Rp2,107,385 and Rp1,753,739 (Notes 17,
giro, tabungan, dan deposito berjangka 18, and 19).
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp2.107.385 dan
Rp1.753.739 (Catatan 17, 18, dan 19).
115
iii.Kredit modal kerja merupakan fasilitas iii. Working capital loans consist of demand
kredit rekening koran, cerukan, dan kredit loans, overdraft, and regular loan facilities.
reguler.
iv. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan iv. Consumer loans consist of housing loan,
rumah, kredit pemilikan mobil, kartu kredit, car loan, credit card receivables, and
dan kredit perorangan termasuk kredit personal loans including loans secured by
yang dijamin dengan agunan tunai. cash collateral.
v. Kredit program Pemerintah terdiri dari v. Government program loans consist of
kredit usaha rakyat, kredit investasi, kredit farming loans, investment loans, working
modal kerja, kredit program kepada sektor capital loans, cooperative loans, and
koperasi, dan kredit pemilikan rumah. housing loans.
vi. Pinjaman karyawan Bank terdiri dari kredit vi. Loans to the Bank’s employees consist of
yang dibebani bunga khusus dengan loans granted with special interest rates
jangka waktu berkisar antara 1 (satu) and with terms between 1 (one) to 15
sampai dengan 15 (lima belas) tahun yang (fifteen) years, and are collected through
dilunasi melalui pemotongan gaji setiap monthly salary deductions. The difference
bulannya. Perbedaan antara tingkat bunga between the employee loan’s interest rates
pinjaman karyawan dan suku bunga pasar and market interest rate is expensed and
dibebankan dan dicatat sebagai beban recorded as personnel expenses.
tenaga kerja.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
31 Desember/December 31,
2017 2016
116
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
(lanjutan) (continued)
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
< 1 bulan 4.673 9.882 < 1 months
> 1 - 3 bulan - 60.295 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 32.151 - > 3 - 6 months
> 6 -12 bulan 501 - > 6 -12 months
37.325 70.177
Mata uang asing: Foreign currencies:
< 1 bulan 37.447 549 < 1 months
> 1 - 3 bulan 91.907 159.523 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan - 1.205 > 3 - 6 months
> 6 -12 bulan 3.548 - > 6 -12 months
132.902 161.277
Total 170.227 231.454 Total
Jumlah saldo liabilitas akseptasi adalah sama Acceptances payable represent the same
seperti yang tercatat dalam saldo akun tagihan amount as acceptances receivable as of
akseptasi pada tanggal-tanggal 31 Desember December 31, 2017 and 2016.
2017 dan 2016.
c. Berdasarkan kolektibilitas c. By collectibility
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan All acceptances receivable are classified as
2016, seluruh tagihan akseptasi diklasifikasikan current as of December 31, 2017 and 2016.
lancar.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat Management believes that there is no impaired
penurunan nilai atas tagihan akseptasi, acceptances receivable, therefore no
sehingga penyisihan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses were provided
tidak dibentuk pada tanggal-tanggal as of December 31, 2017 and 2016.
31 Desember 2017 dan 2016.
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 11. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE
Rincian transaksi derivatif atas swap mata uang Details of foreign currency swaps as of December
asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 31, 2017 and 2016 are as follows:
2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2017
Tagihan Liabilitas
Nilai kontrak/ derivatif/ derivatif/
Contract Nilai wajar/ Derivatives Derivatives
Pihak amount Fair value receivable payable Counterparties
Pihak ketiga Third parties
Swap mata uang asing Foreign currency swap
Dolar Amerika Serikat: United States Dollar:
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 1.291.370 1.350 1.767 417 (Persero) Tbk
Citibank N.A, Jakarta
Citibank N.A, cabang Jakarta 883.535 943 989 46 Branch
PT Bank BNP Paribas PT Bank BNP Paribas
Indonesia 203.462 (50) - 50 Indonesia
PT Bank Maybank PT Bank Maybank
Indonesia Tbk 271.420 15 145 130 Indonesia Tbk
117
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 11. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE
(continued)
Rincian transaksi derivatif atas swap mata uang Details of foreign currency swaps as of December
asing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 31, 2017 and 2016 are as follows (continued):
adalah sebagai berikut (lanjutan):
Kontrak-kontrak tersebut di atas jatuh tempo pada These contracts are due on xxx (2017: February 5,
xxx (2017: 5 Februari 2018). 2018).
Kontrak-kontrak tersebut di atas jatuh tempo pada These contracts are due on xxx (2016: January 6,
xxx (2016: 6 Januari 2017). 2017).
118
Rincian penyertaan saham pada tanggal-tanggal Investments in shares as of December 31, 2017 and
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai 2016 consist of the following:
berikut:
Persentase
kepemilikan/ Biaya
Jenis usaha/ Percentage of perolehan/ Nilai tercatat/
Nama perusahaan/Name of company Nature of business ownership Cost Carrying value
Simpanan keanggotaan/
Membership deposits:
Jasa Komunikasi/
PT Aplikanusa Lintasarta Communication Services - 15 15
Total 15
Berdasarkan hasil evaluasi dan penelaahan Based on management’s evaluation and review,
manajemen Bank, penyertaan saham pada tanggal- investments in shares as of December 31, 2017 and
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 2016 are classified as current.
diklasifikasikan lancar.
119
Keuntungan bersih dari penjualan aset tetap adalah Net gain on sale of fixed assets is as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Rincian aset dalam konstruksi per 31 Desember Detail of assets under construction as of December
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: 31, 2017 and 2016 are as follow:
Persentase Estimasi
penyelesaian/ penyelesaian/
Jumlah/ Percentage of Estimated
Total completion completion
Tanah dan bangunan 198.253 10% - 90% 2018 - 2019 Land and buildings
Persentase Estimasi
penyelesaian/ penyelesaian/
Jumlah/ Percentage of Estimated
Total completion completion
Tanah dan bangunan 374.182 10% - 90% 2017 - 2018 Land and buildings
120
Pada tanggal 1 Maret 2016, Bank dan entitas On March 1, 2016, the Bank and its subsidiaries
anaknya mengubah kebijakan akuntansi terkait change their accounting policy related to
pengukuran setelah pengakuan awal untuk tanah subsequent measurement of land from the cost
dari model biaya ke model revaluasi. model to the revaluation model.
Nilai wajar dari tanah yang dimiliki Bank dinilai oleh The fair values of land owned by the Bank are
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Toha, Okky, Heru determined by Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
dan Rekan, penilai properti independen. Toha, Okky, Heru dan Rekan, an independent
property appraiser.
Nilai wajar dari tanah yang dimiliki entitas anak The fair values of land owned by the subsidiary are
dinilai oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Amin, determined by Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Nirwan, Alfiantori dan Rekan, penilai properti Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan, an independent
independen. property appraiser.
Penilaian dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Valuation are performed based on Indonesian
Indonesia untuk tujuan pelaporan keuangan. Nilai Valuation Standards for the purposes of financial
wajar tanah adalah berdasarkan pendekatan data reporting. The fair value of land is based on market
pasar dengan membandingkan harga-harga aset data approach by comparing observable market
yang serupa yang dapat diobservasi. Harga pasar prices of similar assets. Market prices in close
yang paling mendekati disesuaikan dengan proximity are adjusted for differences in key
perbedaan atribut-atribut utama, seperti: ukuran attributes such as: land size, location, and
tanah, lokasi dan biaya penggantian. Pengukuran replacement costs. The fair value measurements
nilai wajar juga mempertimbangkan penggunaan also considers highest and best use of the asset
tertinggi dan terbaik (highest and best use) dari aset being valued. The fair value of lands is classified as
yang dinilai. Nilai wajar dari tanah diklasifikasikan level 2 based on hierarchy of fair value.
sebagai tingkat 2 berdasarkan hirarki nilai wajar.
Tabel berikut menyajikan informasi mengenai The following table presents the information on the
revaluasi tanah pada tanggal revaluasi: revaluation of the land on the date of revaluation:
Nilai buku bersih Nilai wajar pada
sebelum revaluasi tanggal revaluasi/ Surplus
Net book value Fair value on the revaluasi/
before revaluation date of revaluation Revaluation surplus
Kenaikan dari revaluasi sebesar Rp1.161.530, The increase arising from the revaluation of
setelah pajak penghasilan sebesar Rp54.428, diakui Rp1,161,530, net of final tax paid amounting to
dalam penghasilan komprehensif lain dan disajikan Rp54,428, is recognized in other comprehensive
dalam surplus revaluasi aset. income and asset revaluation surplus.
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara nilai The following table presents the comparison of land
tanah berdasarkan model revaluasi dan model biaya value based on revaluation model and cost model
pada tanggal 31 Desember 2016: as of December 31, 2016:
121
Bank dan entitas anak memiliki beberapa bidang The Bank and subsidiaries owned several parcels of
tanah dengan hak kepemiIikan berupa Hak Guna land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan
Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2019 or “HGB”) which will expire between year 2019 to
dan 2042 yang tersebar di seluruh Indonesia di 2042 which spread all over Indonesia where the
mana cabang Bank berada. Manajemen Bank’s branches are located. Management believes
berpendapat hak atas tanah tersebut dapat that the land rights can be extended upon expiration.
diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap Fixed assets, except land, are insured against
risiko kebakaran dan risiko Iainnya berdasarkan losses by fire and other risks under blanket policies
suatu paket polis tertentu dengan beberapa with several insurance companies including
perusahaan asuransi diantaranya adalah PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Jasindo,
PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Mega Pratama, PT Asuransi Bosowa,
PT Asuransi Mega Pratama, PT Asuransi Bosowa PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Central Asia,
Periskop, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi and PT Asuransi Tugu Pratama which are third
Central Asia, dan PT Asuransi Tugu Pratama yang parties of the Bank. The total insurance coverage as
merupakan pihak ketiga dari Bank. Nilai of December 31, 2017 and 2016, amounted to
pertanggungan seluruhnya pada tanggal 31 Rp1,862,305 and Rp2,118,272. Management
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar believes that the insurance coverage is adequate to
Rp1.862.305 dan Rp2.118.272. Manajemen cover losses arising from such risks.
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang
timbul dari risiko-risiko tersebut.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi Management believes that there is no indication of
penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki oleh impairment in the value of fixed assets of the Bank.
Bank.
Aset tak berwujud terdiri dari piranti lunak dan Intangible assets consist of computer softwares and
goodwill. goodwill.
31 Desember/December 31,
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
Piranti lunak 150.985 120.776 Software
Goodwill 296.190 296.190 Goodwill
447.175 416.966
Dikurangi: Less:
Akumulasi amortisasi dan Accumulated amortization and
penurunan nilai (197.864) (174.003) impairment losses
122
b. Goodwill b. Goodwill
Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak Goodwill arose from the acquisition of
(Catatan 1c). Perubahan atas saldo goodwill subsidiaries (Note 1c). Movements in goodwill
adalah sebagai berikut: balance are as follows:
*) Akumulasi amortisasi hingga tanggal 1 Januari 2011 *) Accumulated amortization until January 1, 2011
123
Bank melakukan uji penurunan nilai atas The Bank performs impairment testing on
goodwill. Pada tanggal-tanggal 31 Desember goodwill. As of December 31, 2017 and 2016,
2017 dan 2016, Bank mengakui penurunan the Bank recognized impairment losses on
nilai atas goodwill yang terbentuk dari akuisisi goodwill resulting from acquisition of PT Bank
PT Bank Syariah Bukopin (BSB) berdasarkan Syariah Bukopin (BSB) based on valuation
hasil valuasi Yanuar Bey & Rekan, penilai result of Yanuar Bey & Rekan, an independent
independen. Penurunan nilai diakui karena appraiser. Impairment losses are recognized as
jumlah tercatat lebih besar dari jumlah the carrying amount exceeds its recoverable
terpulihkannya. Jumlah terpulihkan atas BSB amount. Recoverable amount of BSB has been
telah dihitung berdasarkan nilai pakai (value in calculated based on value in use that is
use) yang ditentukan dengan mendiskontokan determined by discounting the future cash flows
arus kas masa depan berdasarkan anggaran resulting from financial budget approved by
keuangan yang disetujui oleh manajemen management covering a 5 (five) year period.
untuk periode 5 (lima) tahun. Berikut adalah The following key assumptions are used by the
asumsi utama yang digunakan oleh Bank: Bank:
31 Desember/December 31,
2017 2016
2017 2016*)
Rupiah: Rupiah:
Agunan yang diambil alih - neto 2.482.184 1.044.037 Foreclosed assets - net
Pembiayaan transaksi perdagangan 1.955.754 78.150 Trade financing
Biaya dibayar dimuka 751.841 632.865 Prepaid expenses
Bunga masih akan diterima 389.660 424.379 Interests receivable
Tagihan pajak penghasilan badan - neto Refundable corporate income tax - net
(Catatan 21a) 206.032 52.300 (Note 21a)
Uang muka 157.480 89.826 Advance payments
Tagihan terkait dengan Receivables relating to
transaksi kartu kredit dan credit card and ATM
ATM - neto 96.137 55.728 transactions - net
Setoran jaminan 9.263 9.213 Guarantee deposit
Pendapatan masih akan diterima 708 896 Accrued revenue
Lain-lain - neto 116.945 131.703 Others - net
6.166.004 2.519.097
26.041 14.858
124
Biaya dibayar dimuka sebagian besar terdiri atas Prepaid expenses consist mainly of prepaid building
biaya-biaya sewa gedung, rumah, kendaraan, rent, housing rent, car rent, office equipment rent,
peralatan kantor, dan asuransi. and insurance.
Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang Foreclosed assets consist of collaterals which were
diambil alih oleh Bank sehubungan dengan acquired by the Bank in the settlement of loans in
penyelesaian kredit yang terdiri atas tanah, form of lands, buildings, vehicles, and others.
bangunan, kendaraan, dan lain-lain.
Nilai wajar agunan yang diambil alih berdasarkan Fair value of foreclosed assets as appraised by
penilaian penilai independen adalah sebesar independent appraiser is Rp2,930,241 (2016:
Rp2.930.241 (2016: Rp1.118.628). Rp1,118,628).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat Management believes that the carrying value of
agunan yang diambil alih merupakan nilai neto yang foreclosed assets represents their net realizable
dapat direalisasi. values.
Perubahan penyisihan kerugian untuk agunan yang The movements in allowance for losses on
diambil alih adalah sebagai berikut: foreclosed assets were as follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Uang muka terdiri dari uang muka yang dikeluarkan Advance payments consist of payments which
sehubungan dengan pembukaan cabang-cabang relate to the opening of new branch offices, branch
baru, relokasi cabang, renovasi gedung kantor, relocation, office building renovation, installment
cicilan pembayaran Surat Ketetapan Pajak Kurang payments of Assessment of Tax Underpayment
Bayar (Catatan 21f), dan uang muka biaya lain-lain. letter (Note 21f), and other advance payments.
Pada tanggal 31 Desember 2017, tagihan pajak As of December 31, 2017, refundable corporate
penghasilan badan adalah sebesar Rp358.377 income tax amounted to Rp358,377 and allowance
dengan penyisihan sebesar Rp152.345 (2016: amounted to Rp152,345 (2016: refundable
tagihan pajak penghasilan badan sebesar corporate income tax amounted to Rp204.645 and
Rp204.645 dan penyisihan sebesar Rp152.345). allowance amounted to Rp152,345).
Pendapatan masih akan diterima merupakan Accrued revenue represents fees from third parties
pendapatan yang berasal dari penerimaan imbalan for electricity, water, telephone, tax, and other
dari pihak ketiga atas pembayaran listrik, air, payments made through the Bank.
telepon, pajak, dan lain-lain melalui Bank.
Setoran jaminan terdiri dari setoran yang diberikan Guarantee deposits consist of payment to third
Bank kepada pihak ketiga sebagai jaminan atas parties as collateral on services or license that is
pemakaian jasa atau perizinan yang diberikan oleh delivered by third parties.
pihak ketiga.
125
31 Desember/December 31,
2017 2016
659.875 548.637
7.037 8.643
Titipan pembayaran dari nasabah terdiri dari Payments from customers consists of payments to
pembayaran kepada beberapa rekanan payment several payment points partners.
point.
Lain-lain terdiri dari deposito berjangka yang telah Others consist of matured time deposits, customers’
jatuh tempo, setoran atas pembukaan rekening, dan deposits for opening accounts, and others.
lain-lain.
31 Desember/December 31,
2017 2016
31.435 39.547
13.037.150 7.947.195
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, demand
2016, giro yang berdasarkan pada prinsip deposits under Sharia banking principles
perbankan Syariah adalah sebesar Rp427.766 amounted to Rp427,766 and Rp391,470,
dan Rp391.470. respectively.
126
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau Demand deposits amounting to Rp5,628,986
diblokir oleh Bank pada tanggal-tanggal and Rp1,553,076 are pledged as collateral or
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar blocked as of December 31, 2017 and 2016,
Rp5.628.986 dan Rp1.553.076 (Catatan 9q.ii). respectively (Note 9q.ii).
Giro yang berdasarkan pada prinsip perbankan Demand deposits under Sharia banking
Syariah yang dijadikan sebagai jaminan atas principles amounting to Rp4,980 and Rp46 are
pembiayaan/piutang Syariah kepada beberapa pledged as collateral for Sharia financing/
debitur pada tanggal-tanggal 31 Desember receivables granted to debtors as of December
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp4.980 dan 31, 2017 and 2016, respectively.
Rp46.
31 Desember/December 31,
2017 2016
486.893 676.465
31 Desember/December 31,
2017 2016
37.086 42.793
127
31 Desember/December 31,
2017 2016
20.030.433 20.613.033
Lain-lain terdiri dari Tabungan Rencana dan Others consist of Tabungan Rencana and
Tabunganku. Tabunganku.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, savings
2016, tabungan yang berdasarkan pada prinsip deposits under Sharia banking principles
perbankan Syariah adalah sebesar Rp679.897 amounted to Rp679,897 and Rp596,939,
dan Rp596.939. respectively.
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau Savings deposits amounting to Rp13,347,057
diblokir oleh Bank pada tanggal-tanggal and Rp13,984,714 are pledged as collateral or
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar blocked as of December 31, 2017 and 2016,
Rp13.347.057 dan Rp13.984.714 respectively (Note 9q.ii).
(Catatan 9q.ii).
Tabungan yang berdasarkan pada prinsip Savings deposits under Sharia banking
perbankan Syariah yang dijadikan sebagai principles amounting to Rp26,159 and
jaminan atas pembiayaan/piutang Syariah Rp25,953 are pledged as collateral to Sharia
kepada beberapa debitur pada tanggal-tanggal financing/receivables granted to debtors as of
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar December 31, 2017 and 2016, respectively.
Rp26.159 dan Rp25.953.
2017 2016
128
31 Desember/December 31,
2017 2016
281.974 151.517
55.168.082 55.075.210
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, time
2016, deposito berjangka yang berdasarkan deposits under Sharia banking principles
pada prinsip perbankan Syariah adalah sebesar amounted to Rp4,390,761 and Rp4,338,634,
Rp4.390.761 dan Rp4.338.634. respectively.
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai Time deposits amounting to Rp2,097,812 and
jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal- Rp2,435,807 are pledged as collateral or
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah blocked as of December 31, 2017 and 2016
sebesar Rp2.097.812 dan Rp2.435.807 respectively (Note 9q.ii).
(Catatan 9q.ii).
Deposito berjangka yang berdasarkan pada Time deposits under Sharia banking principles
prinsip perbankan Syariah yang dijadikan amounting to Rp184,004 and Rp136,775 are
sebagai jaminan atas pembiayaan/piutang pledged as collateral to Sharia financing/
Syariah kepada beberapa debitur pada tanggal- receivables granted to debtors as of December
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah 31, 2017 and 2016, respectively.
sebesar Rp184.004 dan Rp136.775.
2017 2016
2.355.498 3.438.603
129
c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rate by contract
berdasarkan periode penempatan period
Tingkat bunga rata-rata per tahun (%)/
Average interest rates per annum (%) Nilai nominal/Nominal value
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31, 31 Desember/Year Ended December 31,
Rupiah: Rupiah:
1 bulan 5,79 6,40 21.800.642 24.131.093 1 month
3 bulan 5,89 6,47 18.753.395 13.144.442 3 months
6 bulan 5,91 6,48 2.834.064 5.516.216 6 months
12 bulan 5,96 6,50 9.706.457 8.996.373 12 months
53.094.558 51.788.124
2.355.497 3.438.603
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 bulan 28.723.030 27.035.459 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 16.258.880 13.753.805 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 2.922.715 4.861.051 > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan 5.189.933 6.137.809 > 6 - 12 months
53.094.558 51.788.124
Mata uang asing: Foreign currencies:
≤ 1 bulan 991.444 1.807.210 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 931.259 1.524.989 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 418.827 90.498 > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan 13.967 15.906 > 6 - 12 months
2.355.497 3.438.603
Total 55.450.056 55.226.727 Total
130
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN 20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December 31,
2017 2016
1.584.645 1.636.821
Dolar Amerika Serikat: United States Dollar:
Interbank call money - 410.911 Interbank call money
Total 1.584.645 2.047.732 Total
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, deposits
2016, terdapat simpanan dari bank lain yang from other banks under Sharia banking
berdasarkan pada prinsip perbankan Syariah principles amounted to Rp6,990 and
sebesar Rp6.990 dan Rp42.809. Rp42,809, respectively.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, there were
2016, tidak terdapat simpanan dari bank lain no deposits from other banks pledged as
yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir collateral or blocked by the Bank.
oleh Bank.
Rupiah: Rupiah:
Interbank call money 3,64% 5,27% Interbank call money
Giro 1,41% 1,41% Demand deposits
Deposito berjangka 5,83% 5,44% Time deposits
Tabungan 0,89% 0,84% Savings deposits
c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat c. Based on their remaining period to maturity
jatuh tempo
31 Desember/December 31,
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
≤ 1 bulan 1.584.645 1.636.821 ≤ 1 month
131
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
2017 2016*)
Total beban pajak kini (2.729) (246.943) Total current tax expense
132
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan The reconciliation between income tax expense
dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum and the income before income tax multiplied by
pajak penghasilan dan tarif yang berlaku adalah the enacted tax rate is as follows:
sebagai berikut:
16.121 (249.895)
Beban pajak entitas anak Tax expenses of subsidiaries
- Kini (2.729) (1.634) Current -
- Tangguhan 690 (16.146) Deferred -
(2.039) (17.780)
Beban pajak penghasilan - neto 14.082 (267.675) Income tax expense - net
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak The reconciliation between income before
penghasilan, seperti yang disajikan dalam income tax expense, as shown in the
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif consolidated statement of profit or loss and
lain konsolidasian dengan taksiran penghasilan other comprehensive income and estimated
kena pajak untuk tahun yang berakhir pada taxable income for the years ended December
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 31, 2017 and 2016 are as follows:
adalah sebagai berikut:
133
2017 2016*)
168.270 -
(101) (9.738)
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi telah menjadi Taxable income from the reconciliation has
dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan been the basis for filling Annual Corporate Tax
Tahunan (SPT) pajak untuk tahun yang Return for the year ended December 31, 2016.
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda waktu The tax effects of significant temporary
yang signifikan antara pelaporan komersial dan differences between commercial reporting and
perpajakan adalah sebagai berikut: tax purposes are as follows:
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian/
Credited (charged)
to consolidated
statement of profit
or loss and other
1 Januari/ comprehensive 31 Desember/
January 1 income December 31
136
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (liabilities) (continued)
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian/
Credited (charged)
to consolidated
statement of profit
or loss and other
1 Januari/ comprehensive 31 Desember/
January 1 income December 31
e. Administrasi e. Administrative
137
Bank telah menerima hasil pemeriksaan pajak The Bank has received tax assessment results
dari Kantor Pajak sehubungan dengan Pajak from the Tax Authorities regarding the income
Penghasilan (PPh), Pajak Penghasilan Badan, taxes, corporate income taxes, and Value
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk Added Tax (VAT) for fiscal years 2003, 2004,
tahun pajak 2003, 2004, dan 2006. Dari hasil and 2006. Based on the tax assessment
pemeriksaan pajak, Kantor Pajak telah results, the Tax Authorities issued several
menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Assessment of Tax Underpayment (SKPKB)
Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan and Tax collection letters (STP). Based on
Pajak (STP). Atas SKPKB dan STP tersebut those SKPKB and STP, the Bank paid the tax
telah diselesaikan sebesar Rp15.488 pada obligation amounting to Rp15,488 in 2008 and
tahun 2008 dan jumlah tersebut dicatat sebagai the amount has been recorded as current year
beban pada tahun berjalan, sedangkan untuk expense, while for the amount of Rp105,874
jumlah sebesar Rp105.874 yang terdiri atas which consists of income taxes, VAT on
PPh, PPN atas transaksi murabahah, dan PPN murabahah transactions, and VAT on
atas transaksi Agunan Yang Diambil Alih foreclosed assets, the Bank proposed objection
(AYDA), Bank mengajukan keberatan ke DJP. to DGT. On October 19, 2009, the DGT rejected
Pada tanggal 19 Oktober 2009, DJP menolak the Bank’s objection against tax assessment for
keberatan Bank atas hasil pemeriksaan pajak years 2003, 2004, and 2006 as mentioned
tahun 2003, 2004, dan 2006 seperti yang above through letter
disebutkan di atas melalui surat No. Kep.828/PJ.07.2009. On December 30,
No. Kep.828/PJ.07.2009. Bank telah 2009, the Bank has submitted appeal against
mengajukan banding atas keputusan keberatan the objection decision related with income taxes
pajak penghasilan pasal 23/26 dan 4(2) dan article 23/26 and 4(2) and VAT on murabahah
PPN atas transaksi murabahah tersebut transaction to the Tax Court and received the
kepada Pengadilan Pajak pada tanggal receipt slip from the Tax Court on January 11,
30 Desember 2009 dan telah menerima tanda 2010.
terima surat banding dari Pengadilan Pajak
pada tanggal 11 Januari 2010.
Bank telah melakukan cicilan pembayaran The Bank has paid installment for SKPKB to
SKPKB kepada Kantor Pajak untuk memenuhi Tax Authorities to comply with requirement for
syarat pengajuan banding sesuai dengan UU lodging tax appeal in accordance with Law
No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak No. 14 Year 2002 regarding Tax Court
pasal 36 ayat 4. Jumlah yang telah dibayarkan article 36 point 4. As of December 31, 2013 and
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, the amount paid is amounting to
2012 adalah sebesar Rp32.700. Jumlah ini Rp32,700. The amount has been recorded in
dicatat dalam aset lain-lain. other assets.
Untuk SKPKB PPN atas transaksi murabahah For SKPKB of VAT on murabahah transactions
sebesar Rp74.738, Bank berpendapat bahwa amounting to Rp74,738, the Bank believes that
pembiayaan murabahah adalah jasa murabahah financing is banking services as
perbankan sebagaimana diatur dalam Undang- stipulated in the Law No. 7 Year 1992 regarding
Undang (UU) No. 7 Tahun 1992 tentang Banking, which has been amended by Law No.
Perbankan yang telah diubah dengan UU 10 Year 1998 and Law No. 21 Year 2008
No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun 2008 regarding Islamic Banking, murabahah
tentang Perbankan Syariah, dengan demikian financing thus is exempted from the imposition
pembiayaan murabahah dikecualikan dari of VAT. This is in accordance with Law No. 8
pengenaan PPN. Hal ini sesuai dengan UU No. Year 1983 which has been amended by Law
8 Tahun 1983 yang telah diubah dengan UU No. 18 Year 2000 regarding VAT for goods and
No. 18 Tahun 2000 tentang PPN barang dan services and luxury goods.
jasa dan penjualan atas barang mewah.
138
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Pemerintah On October 15, 2009, the Government of the
Republik Indonesia telah menerbitkan UU Republic of Indonesia has issued Law No. 42
No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Year 2009 regarding Third Amendment of Law
atas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang No. 8 Year 1983 regarding Value Added Tax on
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Goods and Services and Sales Tax on Luxury
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Goods which effective since April 1, 2010. The
berlaku mulai tanggal 1 April 2010. UU tersebut Law confirms that financing services based on
menegaskan bahwa jasa pembiayaan Sharia principle is included in group of service
berdasarkan prinsip Syariah termasuk which is exempted from VAT.
kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.
Pada tanggal 25 Mei 2010, Pemerintah On May 25, 2010, the Government of the
Republik Indonesia menerbitkan UU No. 2 Republic of Indonesia issued Law No. 2 Year
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Undang- 2010 concerning Amendment to Law
Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Number 47 Year 2009 regarding State
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Revenues and Expenditures Budget (APBN)
(APBN) Tahun Anggaran 2010, yang Fiscal Year 2010, which states that the VAT
menyebutkan bahwa PPN atas transaksi upon murabahah transaction of the Bank
murabahah Bank sebesar Rp76.414 amounting to Rp76,414 is borne by the
ditanggung oleh Pemerintah Republik Government of the Republic of Indonesia.
Indonesia. Menindaklanjuti UU tersebut, pada Following up on the Law, on December 28,
tanggal 28 Desember 2010, Menteri Keuangan 2010, the Minister of Finance of the Republic of
Republik Indonesia menerbitkan peraturan Indonesia issued a decree
No. 251/PMK.011/2010 tentang Pajak No. 251/PMK.011/2010 regarding Value Added
Pertambahan Nilai yang ditanggung Pemerintah Tax of the Murabahah Transactions of Sharia
atas Transaksi Murabahah Perbankan Syariah Banking borne by the Government for Fiscal
Tahun Anggaran 2010 yang menyatakan Year 2010, which states that VAT payable
bahwa PPN terutang yang tercantum pada included in issued Tax Assessment letters is
Surat Ketetapan Pajak yang telah diterbitkan, borne by the government based on allocation
ditanggung pemerintah dengan alokasi sesuai stated in APBN for fiscal year 2010.
APBN tahun anggaran 2010.
139
2003, 2004, dan 2006 (lanjutan) 2003, 2004, and 2006 (continued)
Selain itu, Bank juga menerima STP terkait In addition, the Bank has received STP related
bunga atas PPN transaksi murabahah kurang to interest on underpayment of VAT on
bayar sebesar Rp23.629. Pada tanggal 12 murabahah transaction amounting to
Agustus 2011, Bank telah mengirimkan surat Rp23,629. On August 12, 2011, the Bank sent
kepada DJP mengenai permintaan a letter to DGT requesting restitution of SKPKB
pengembalian cicilan SKPKB yang telah installment that has been paid by the Bank up
dibayarkan oleh Bank hingga tahun 2010 to 2010 amounting to Rp32,700. On November
sebesar Rp32.700. Pada tanggal 26 November 26, 2012, Bank sent a letter to DGT requesting
2012, Bank telah mengirimkan surat restitution for the tax paid for murabahah
permohonan pengembalian pajak yang sudah transaction which is borne by government to
dibayarkan atas transaksi murabahah yang DGT and Tax Authorities for large taxpayers.
ditanggung pemerintah kepada DJP dan kantor However, based on letter
pelayanan pajak wajib pajak besar satu. No. S-9985/WPJ.07.2012 dated December 20,
Namun, berdasarkan surat DJP No. S- 2012, the letter was returned due to it did not
9985/WPJ.07.2012 tanggal 20 Desember 2012, fulfill certain requirement, therefore on
berkas surat dikembalikan karena tidak January 28, 2013, the Bank resent the letter
memenuhi ketentuan, sehingga pada tanggal regarding the administration settlement on
28 Januari 2013 Bank mengirimkan kembali murabahah transaction to DGT. Due to there
surat permohonan penyelesaian administrasi was no response from DGT, the Bank resent
atas transaksi murabahah kepada DJP. Karena letters regarding the administration settlement
belum terdapat tanggapan dari DJP, Bank on murabahah transaction to DGT on
mengirimkan kembali surat permohonan September 18, 2013 and December 30, 2013.
penyelesaian administrasi atas transaksi Until the completion of these consolidated
murabahah kepada DJP pada tanggal-tanggal financial statements, the Bank has not received
18 September 2013 dan 30 Desember 2013. response from DGT
Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian, Bank belum menerima
tanggapan dari DJP.
Pada tanggal 22 Maret 2017, Bank mengajukan On March 22, 2017, the Bank requested for
permohonan pengembalian atas kelebihan refund on tax overpayment that should not be
pembayaran pajak yang seharusnya tidak due under Article 17 paragraph (2) of Law No.
terutang berdasarkan Pasal 17 ayat (2) 6 Year 1983 concerning General Rules and
Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Procedures on Taxation which has been
ketentuan umum dan tata cara perpajakan ammended several times and the latest by Law
sebagaimana telah beberapa kali diubah No. 16 Year 2009. On April 7 2017, DGT
terakhir dengan Undang-undang No. 16 Tahun rejected the Bank’s application. In connection
2009. Pada tanggal 7 April 2017, DJP menolak with the rejection, the Bank filed a lawsuit to the
permohonan Bank. Sehubungan dengan Tax Court. On February 13, 2018, the Bank has
penolakan tersebut, Bank mengajukan gugatan received the Tax Court decision that rejected
ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 13 Februari the Bank’s lawsuit. The Bank is planning to
2018, Bank telah menerima keputusan submit Judicial Review to the Supreme Court.
pengadilan pajak yang menolak gugatan Bank.
Atas keputusan tersebut, Bank berencana
untuk mengajukan Peninjauan Kembali ke
Mahkamah Agung.
140
2010 2010
Pada tahun 2015, Bank telah menerima hasil In 2015, the Bank received tax assessment
pemeriksaan pajak dari Kantor Pajak results from the Tax Authorities regarding the
sehubungan dengan PPh, Pajak Penghasilan income taxes, corporate income taxes, and
Badan, dan PPN untuk tahun pajak 2010. Dari VAT for fiscal year 2010. Based on the tax
hasil pemeriksaan pajak, Kantor Pajak telah assessment results, the Tax Authorities issued
menerbitkan beberapa SKPKB sebesar several SKPKBs amounting to Rp36,723. For
Rp36.723. Untuk jumlah sebesar Rp918 yang the amount of Rp918 which consists of VAT on
terdiri dari PPN atas transaksi penjualan sale of foreclosed assets and SKPKB related
agunan yang diambil alih dan SKPKB terkait to corporate income tax amounting to
dengan pajak penghasilan badan sebesar Rp29,138, the Bank submitted objection to the
Rp29.138, Bank mengajukan keberatan DGT. The Bank has paid the amount of
kepada DJP. Bank telah melakukan Rp30,056 to comply with requirement for
pembayaran sebesar Rp30.056 untuk lodging tax objection which was recorded as
memenuhi syarat pengajuan keberatan yang prepaid tax. For the amount of Rp6,667, the
dicatat sebagai uang muka pajak. Untuk jumlah Bank did not submit objection and paid its tax
sebesar Rp6.667, Bank tidak mengajukan obligation.
keberatan dan telah membayar kewajiban
perpajakannya.
Pada bulan Juni 2016, DJP telah menerbitkan In June 2016, DGT has issued a decision on
keputusan atas keberatan yang menyetujui the objection that agreed objection on
keberatan atas Pajak Penghasilan Badan corporate income taxes of Rp5,112, income
sebesar Rp5.112, PPh pasal 4(2) sebesar tax article 4(2) of Rp197, and VAT of Rp622.
Rp197, dan PPN sebesar Rp622. Bank telah The Bank has received the tax refund
menerima pengembalian pajak sebesar amounting to Rp4,239, while the other of
Rp4.239, sedangkan sisa sejumlah Rp873 Rp873 is used to pay STP of corporate income
digunakan untuk melunasi STP PPh badan taxes years 2013 and 2014.
tahun 2013 dan 2014.
Atas jumlah keberatan yang tidak disetujui oleh For the non-agreed objection amount, the Bank
DJP, Bank telah mengajukan banding. Sampai has submitted an appeal. Until the completion
dengan tanggal penyelesaian laporan date of these consolidated financial
keuangan konsolidasian, proses banding masih statements, the appeal is ongoing.
berlangsung.
141
2011 2011
Pada tanggal 30 April 2013, Bank telah On April 30, 2013, the Bank has received tax
menerima hasil pemeriksaan pajak dari Kantor assessment results from the Tax Authorities
Pajak sehubungan dengan PPh, pajak regarding the income taxes, corporate income
penghasilan badan, dan PPN untuk tahun pajak tax, and VAT for fiscal year 2011. Based on the
2011. Dari hasil pemeriksaan pajak, Kantor tax assessment results, the Tax Authorities
Pajak telah menerbitkan beberapa SKPKB issued several SKPKBs amounting to Rp5,537,
sebesar Rp5.537, Surat Ketetapan Pajak Nihil Zero Tax Assessment Letter (SKPN), STP
(SKPN), STP sebesar Rp336, dan Surat amounting to Rp336, and Tax Overpayment
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) sebesar Letter (SKPLB) amounting to Rp1,719 (agree
Rp1.719 (sesuai dengan SPT, Bank with the annual tax return, the Bank reported
melaporkan lebih bayar sebesar Rp27.485). tax overpayment of Rp27,485). Based on the
Atas SKPKB dan STP terkait dengan PPh dan SKPKB and STP related with income taxes and
PPN telah diselesaikan sebesar Rp3.764 pada VAT, the Bank has paid the tax obligation
tahun 2013 dan jumlah tersebut dicatat sebagai amounting to Rp3,764 in 2013 and the amount
beban pada tahun berjalan, sedangkan untuk has been recorded as current year expense,
jumlah sebesar Rp2.109 yang terdiri dari PPN while for the amount Rp2,109 which consists of
atas transaksi penjualan agunan yang diambil VAT on sale of foreclosed assets and
alih dan pendapatan administrasi pihak ketiga, administration income from third party, the
Bank mengajukan keberatan ke DJP. Atas Bank submitted objection to DGT. For the
SKPLB terkait dengan pajak penghasilan SKPLB related with corporate income tax
badan sebesar Rp1.719, Bank juga amounting to Rp1,719, the Bank has also
mengajukan keberatan kepada DJP. submitted objection to DGT.
Pada tahun 2014, DJP telah menerbitkan In 2014, DGT has issued a decision on the
keputusan atas keberatan yang isinya objection that agreed the overpayment of
menyetujui lebih bayar pajak penghasilan corporate income tax of Rp2,399. Upon
badan Bank sebesar Rp2.399. Atas tambahan additional overpayments of Rp620, DGT has
lebih bayar senilai Rp620, DJP telah issued a payment request letter by
menerbitkan surat perintah membayar dengan compensating with 2003 tax payable. On the
kompensasi utang pajak tahun 2003. Atas result of objections, the Bank submitted an
keputusan keberatan tersebut, Bank appeal. In February 2016, the Bank received
mengajukan banding. Pada bulan Februari appeal decision whereby the Tax Court fully
2016, Bank menerima keputusan banding accepted the Bank’s appeal. The Bank
dimana Pengadilan Pajak mengabulkan received the tax refund in March 2016.
seluruhnya permohonan banding Bank. Bank
telah menerima pengembalian pajak pada
bulan Maret 2016.
Atas keputusan banding untuk PPN, DJP For the decision of appeal on VAT, DGT
mengajukan peninjauan kembali kepada submitted reconsideration to the Supreme
Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal Court. Until the completion of the consolidated
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, financial statements, the reconsideration is still
proses peninjauan kembali masih berlangsung. ongoing.
142
2012 2012
Bank telah menerima hasil pemeriksaan pajak The Bank has received tax assessment results
dari Kantor Pajak sehubungan dengan PPh, from the Tax Authorities regarding the income
Pajak Penghasilan Badan, dan PPN untuk taxes, corporate income taxes, and VAT for
tahun pajak 2012. Dari hasil pemeriksaan fiscal year 2012. Based on the tax assessment
pajak, Kantor Pajak telah menerbitkan results, the Tax Authorities issued several
beberapa SKPKB sebesar Rp5.809 dan SKPKBs amounting to Rp5,809 and SKPLB
SKPLB sebesar Rp4.097 (sesuai dengan SPT, amounting to Rp4,097 (agree with the annual
Bank melaporkan lebih bayar sebesar tax return, the Bank reported tax overpayment
Rp17.826). Atas SKPKB terkait dengan PPh of Rp17,826). Based on the SKPKB related
dan PPN telah diselesaikan sebesar Rp4.566 with income taxes and VAT, the Bank has paid
pada tahun 2014 dan jumlah tersebut dicatat the tax obligation amounting to Rp4,566 in
sebagai beban pada tahun berjalan, 2014 and the amount has been recorded as
sedangkan untuk jumlah sebesar Rp916 yang current year expense, while for the amount
terdiri dari PPN atas transaksi penjualan Rp916 which consists of VAT on sale of
agunan yang diambil alih, Bank mengajukan foreclosed assets, the Bank submitted
keberatan ke DJP. Atas SKPLB terkait dengan objection to DGT. For the SKPLB related with
pajak penghasilan badan sebesar Rp4.097, corporate income tax amounting to Rp4,097,
Bank juga mengajukan keberatan kepada DJP. the Bank has also submitted objection to DGT.
Selama bulan April sampai dengan Juli 2015, During April to July 2015, the Bank received
Bank telah menerima surat keputusan the objection decision related with income
keberatan atas PPh, Pajak Penghasilan Badan, taxes, corporate income taxes, and VAT,
dan PPN yang menolak seluruh permohonan whereby the DGT rejected all the Bank’s
keberatan Bank. Atas keputusan keberatan objection. For the objections, the Bank has
tersebut, Bank mengajukan banding. submitted an appeal.
Pada tanggal 22 November 2016, Bank On November 22, 2016, the Bank received
menerima surat keputusan banding PPN yang VAT appeal decision which rejected the Bank’s
menolak permohonan Bank. Atas keputusan appeal. Over the decision of appeal on VAT,
banding tersebut, Bank telah mengajukan the Bank has requested reconsideration to the
permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Supreme Court.
Agung.
Bank mengakui beban atas pajak dibayar The Bank charged prepaid tax amounting to
dimuka sebesar Rp3.288 yang dicatat di laba Rp3,288 which was recorded in the 2016 profit
rugi tahun 2016. or loss.
Pada tanggal 14 Juni 2017, Bank menerima On June 14, 2017, the Bank received the
surat putusan banding dari kantor pajak atas appeal results from the tax office which
hasil keputusan banding yang mengabulkan accepted the Bank’s appeal regarding the
seluruhnya permohonan Bank terkait dengan corporate income tax amounting to Rp17,826.
pajak penghasilan badan sebesar Rp17.826. The Bank has received the tax refund
Atas hasil keputusan tersebut, Bank telah amounting to Rp12,926, while the other was
menerima pengembalian dana sebesar compensated with the other tax payables.
Rp12.926, sedangkan sisanya dikompensasi
dengan utang pajak.
Untuk PPh dan Pajak Penghasilan Badan, For income taxes and corporate income tax,
sampai dengan tanggal laporan keuangan until the completion of these consolidated
konsolidasian, Bank belum menerima hasil financial statements, the Bank has not
banding. received the result of the appeal.
143
22. SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN 22. MARKETABLE SECURITIES SOLD WITH
JANJI DIBELI KEMBALI AGREEMENTS TO REPURCHASE
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli Marketable securities sold with agreements to
kembali pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 repurchase as of December 31, 2017 and 2016 are
dan 2016 terdiri dari: as follows:
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Pihak ketiga/Third
parties
Rupiah:
Bank Indonesia
Surat Utang Negara/
State Promissory Notes
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR066 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 95.776 72 95.703
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR069 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 100.619 76 100.543
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR034 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 46.629 35 46.594
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR053 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 51.863 39 51.824
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR035 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 72.947 55 72.892
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR063 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 67.110 51 67.059
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR056 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 388.377 293 388.084
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR073 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 318.184 240 317.944
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR054 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 107.486 81 107.405
-Seri/Series 15 hari/ 21 Des. 2017/ 5 Jan. 2018/
Repo SUN FR074 days Dec. 21, 2017 Jan. 5, 2018 5,45% 217.080 164 216.916
144
22. SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN 22. MARKETABLE SECURITIES SOLD WITH
JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) AGREEMENTS TO REPURCHASE (continued)
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Pihak ketiga/Third
parties
Rupiah:
PT Bank Mega Tbk
Surat Utang Negara/
State Promissory Notes
-Seri/Series 30 hari/ 7 Des. 2016/ 6 Jan. 2017/ 6,20% 142.511 146 142.365
Repo SUN FR056 days Dec. 7, 2016 Jan. 6, 2017
-Seri/Series 30 hari/ 7 Des. 2016/ 6 Jan. 2017/ 6,20% 139.717 144 139.573
Repo SUN FR056 days Dec. 7, 2016 Jan. 6, 2017
-Seri/Series 24 hari/ 23 Des. 2016/ 16 Jan. 2017/ 7,30% 180.636 583 180.053
Repo SUN FR053 days Dec. 23, 2016 Jan. 16, 2017
-Seri/Series 24 hari/ 23 Des. 2016/ 16 Jan. 2017/ 7,30% 186.222 601 185.621
Repo SUN FR053 days Dec. 23, 2016 Jan. 16, 2017
-Seri/Series 15 hari/ 20 Des. 2016/ 4 Jan. 2017/ 7,05% 166.318 130 166.188
Repo SUN FR070 days Dec. 20, 2016 Jan. 4, 2017
-Seri/Series 15 hari/ 20 Des. 2016/ 4 Jan. 2017/ 7,05% 184.798 144 184.654
Repo SUN FR070 days Dec. 20, 2016 Jan. 4, 2017
-Seri/Series 25 hari/ 15 Des. 2016/ 9 Jan. 2017/ 5,70% 192.421 274 192.147
Repo SUN FR071 days Dec. 15, 2016 Jan. 9, 2017
-Seri/Series 25 hari/ 15 Des. 2016/ 9 Jan. 2017/ 5,70% 207.231 294 206.937
Repo SUN FR071 days Dec. 15, 2016 Jan. 9, 2017
-Seri/Series 27 hari/ 15 Des. 2016/ 10 Jan. 2017/ 5,90% 178.674 292 178.382
Repo SUN FR071 days Dec. 15, 2016 Jan. 10, 2017
-Seri/Series 27 hari/ 15 Des. 2016/ 10 Jan. 2017/ 5,90% 195.272 319 194.953
Repo SUN FR071 days Dec. 15, 2016 Jan. 10, 2017
145
22. SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN 22. MARKETABLE SECURITIES SOLD WITH
JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) AGREEMENTS TO REPURCHASE (continued)
31 Desember/December 31, 2016
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Obligasi Pemerintah/
Government Bonds
-Seri/Series 14 hari/ 23 Des. 2016/ 6 Jan. 2017/ 7,25% 132.100 159 131.941
PBS006 days Dec. 23, 2016 Jan. 6, 2017
-Seri/Series 20 hari/ 23 Des. 2016/ 12 Jan. 2017/ 7,45% 73.695 182 73.513
PBS006 days Dec. 23, 2016 Jan. 12, 2017
-Seri/Series 15 hari/ 29 Des. 2016/ 13 Jan. 2017/ 7,30% 113.492 298 113.194
PBS009 days Dec. 29, 2016 Jan. 13, 2017
-Seri/Series 13 hari/ 23 Des. 2016/ 5 Jan. 2017/ 7,00% 67.720 66 67.654
PBS0011 days Dec. 23, 2016 Jan. 5, 2017
403.591 774 402.817
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Surat Utang Negara/
State Promissory
Notes
-Seri/Series 7 hari/ 29 Des. 2016/ 5 Jan. 2017/ 7,30% 297.961 279 297.682
Repo SUN FR056 days Dec. 29, 2016 Jan. 5, 2017
-Seri/Series 7 hari/ 29 Des. 2016/ 5 Jan. 2017/ 7,30% 203.509 191 203.318
Repo SUN FR070 days Dec. 29, 2016 Jan. 5, 2017
501.470 470 501.000
146
22. SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN 22. MARKETABLE SECURITIES SOLD WITH
JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) AGREEMENTS TO REPURCHASE (continued)
31 Desember/December 31, 2016
Bunga yang
Harga beli belum
Jangka Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/ Nilai
waktu/ dimulai/ jatuh tempo/ Suku bunga/ Repurchase Unamortized neto/
Period Start date Due date Interest rate price interest Net Value
Bank Indonesia
Sertifikat Deposito
Bank Indonesia/
Bank Indonesia
Certificate of Deposits
-Seri/Series
Repo 7 hari/ 28 Des. 2016/ 4 Jan. 2017/ 6,50% 178.207 132 178.075
IDSD030317182C days Dec. 28, 2016 Jan. 4, 2017
Repo 7 hari/ 28 Des. 2016/ 4 Jan. 2017/ 6,70% 88.628 66 88.562
IDSD030317182C days Dec. 28, 2016 Jan. 4, 2017
31 Desember/December 31,
2017 2016
643.467 756.812
147
31 Desember/December 31,
2017 2016
203.514 538.294
148
iii) Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Bank iii) The borrowing facility received by Bank
dan PT Bank Syariah Bukopin (entitas and PT Bank Syariah Bukopin
anak) yang diberikan dalam rangka (a subsidiary) which is re-lent and
menyalurkan dan mendistribusikan distributed to simple housing loans. The
kembali penyediaan pinjaman kepemilikan period of this facility is maximum 21 years
rumah sederhana. Jangka waktu pinjaman until March 31, 2020 after drawdown date
untuk fasilitas ini adalah maksimal with semiannually payments of
21 tahun sampai dengan 31 Maret 2020 installments. Part of this borrowing
sejak tanggal pencairan dengan management had been transferred to
pembayaran angsuran dilakukan setiap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
semester. Sebagian pengelolaan pinjaman (BTN). The borrowing’s interest rates
ini telah dialihkan kepada PT Bank ranges from 2% to 3% per annum. As of
Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). December 31, 2017 and 2016, the
Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat outstanding balance of this borrowing
bunga berkisar antara 2% sampai dengan amounted to Rp49,780.
3% per tahun. Pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 saldo pinjaman ini adalah
sebesar Rp49.780.
b. Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan b. Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan
Perumahan Perumahan
Fasilitas pinjaman yang diberikan dalam rangka This borrowing facility is intended to re-lend and
menyalurkan dan mendistribusikan pinjaman distribute Housing Financing Liquidity Facility
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan for the Bank which target is to reduce housing
kepada Bank yang sasarannya untuk loan interest rate for low income and lower
menurunkan tingkat suku bunga Kredit Pemilikan middle income community. Term of the facility
Rumah (KPR) bagi kelompok berpenghasilan is until December 31, 2028. The interest rate of
rendah dan masyarakat berpenghasilan the borrowing is 0.5% per annum. Installment
menengah bawah. Jangka waktu fasilitas ini shall be made every month in 20 years after
adalah sampai dengan 31 Desember 2028. drawdown date. As of December 31, 2017 and
Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 0,5% per 2016, the outstanding balance of this borrowing
tahun. Pembayaran angsuran dilakukan setiap amounted to Rp62,717 and Rp71,693,
bulan selama 20 tahun sejak tanggal pencairan. respectively.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan
2016, saldo pinjaman ini adalah sebesar
Rp62.717 dan Rp71.693.
149
Fasilitas pinjaman ini diberikan oleh The borrowing facility obtained from
PT Jamsostek (Persero) terkait pemberian PT Jamsostek (Persero) in relation with
fasilitas KPR bagi peserta Jamsostek melalui housing loan facilities for Jamsostek members
Bank yang digunakan untuk membantu through the Bank to assist them in purchasing
pembelian rumah dengan dukungan fasilitas houses with support from Housing Advance
Pinjaman Uang Muka Perumahan-Kerja Sama Loan-Cooperation with Bank facility (PUMP-
Bank (PUMP-KB). Penyaluran dana dari KB). Fund distribution will be done in phases
PT Jamsostek (Persero) akan dilakukan secara based on loan granting needs. The term of this
bertahap sesuai dengan kebutuhan penyaluran facility is up to December 31, 2028 with interest
kredit. Jangka waktu fasilitas ini adalah sampai rate about 2% per annum. Installment shall be
dengan 31 Desember 2028 dengan tingkat made every month in 10 years after drawdown
bunga sekitar 2% per tahun. Pembayaran date. As of December 31, 2017 and 2016, the
angsuran dilakukan setiap bulan selama outstanding balance of this borrowing
10 tahun sejak tanggal pencairan. Pada tanggal- amounted to Rp15,228 and Rp16,597,
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo respectively.
pinjaman ini adalah sebesar Rp15.228 dan
Rp16.597.
d. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk d. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank The borrowing facilities obtained from PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk ini merupakan Negara Indonesia (Persero) Tbk represent
fasilitas banker acceptance dalam mata uang bankers' acceptance facilities in Rupiah.
Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2016, fasilitas As of December 31, 2016, the banker
banker acceptance dalam mata uang Rupiah acceptance in Rupiah amounted to Rp34,272,
sebesar Rp34.272, Rp4.673 dan Rp44.494 Rp4,673 and Rp44,494 with term of 165 days
dengan jangka waktu 165 hari untuk periode 2 from December 2, 2016 to May 16, 2017, 58
Desember 2016 sampai dengan 16 Mei 2017, days from December 14, 2016 to February 10,
58 hari untuk periode 14 Desember 2016 2017, and December 29, 2016 to January 27,
sampai dengan 10 Februari 2017, dan 29 hari 2017. This borrowing bears interest rate at
untuk periode 29 Desember 2016 sampai 7.60%, 7.15%, and 8.00% per annum.
dengan 27 Januari 2017. Pinjaman ini
dikenakan bunga masing-masing sebesar
7,60%, 7,15%, dan 8,00% per tahun.
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank The borrowing facilities obtained from PT Bank
Sinarmas Tbk. ini merupakan fasilitas banker Sinarmas Tbk. represent bankers' acceptance
acceptance dalam mata uang Rupiah dan Dolar facilities in Rupiah and United States Dollar.
Amerika Serikat.
Pada tanggal 31 Desember 2016, fasilitas As of December 31, 2016, the banker
banker acceptance dalam mata uang Dolar acceptance in United States Dollar amounted to
Amerika Serikat sebesar USD40.730 (nilai USD40,730 with term of 60 days from
penuh) dan dengan jangka waktu 60 hari untuk December 5, 2016 to February 3, 2017 This
periode 5 Desember 2016 sampai dengan 3 borrowing bears interest rate at 1.14% per
Februari 2017. Pinjaman ini dikenakan bunga annum.
sebesar 1,14% per tahun.
150
Pada tanggal 31 Desember 2016, fasilitas As of December 31, 2016, the banker
banker acceptance dalam mata uang Rupiah acceptance in Rupiah amounted to Rp15,998
sebesar Rp15.998 dan Rp9.070 dengan jangka and Rp9,070 with term of 120 days from
waktu 120 hari untuk periode 30 November November 30, 2016 to March 30, 2017 and 120
2016 sampai dengan 30 Maret 2017 dan jangka days from December 14, 2016 to April 13, 2017.
waktu 120 hari untuk periode 14 Desember These borrowing bears interest rate at 7.50%
2016 sampai dengan 13 April 2017. Pinjaman per annum.
ini dikenakan bunga sebesar 7,50% per tahun.
Fasilitas pinjaman yang diberikan ini adalah dalam This borrowing facility is intended to re-lent and
rangka menyalurkan dan mendistribusikan distributed fund to finance renewable energy
pinjaman untuk membiayai proyek-proyek energi projects, with a specific focus on hydropower
terbarukan dengan fokus utama pada proyek- projects, geothermal energy projects, and
proyek tenaga air, proyek energi panas bumi, dan biomass projects. This facility has a maximum
proyek biomasa. Jangka waktu fasilitas ini period until February 11, 2024 with interest rate
adalah sampai dengan 11 Februari 2024 at 4.78% per annum. Interest payment is made
dengan tingkat bunga pinjaman adalah sebesar every 6 (six) months starting from February 11,
4,78% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan 2015. While principal installment shall be made
setiap 6 (enam) bulanan yang dimulai pada every 6 (six) months starting from August 11,
tanggal 11 Februari 2015. Sedangkan, 2018. As of December 31, 2016 and 2015, the
pembayaran angsuran pokok dilakukan setiap outstanding balance of this borrowing
6 (enam) bulanan yang dimulai pada tanggal amounted to USD15,000,000 (full amount).
11 Agustus 2018. Pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman
adalah sebesar USD15.000.000 (nilai penuh).
g. United Overseas Bank Ltd., Singapura g. United Overseas Bank Ltd., Singapore
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari United The borrowing facilities obtained from United
Overseas Bank Ltd. ini merupakan fasilitas Overseas Bank Ltd. represent bankers'
banker acceptance dalam mata uang Dolar acceptance facilities in United States Dollar.
Amerika Serikat.
Pada tanggal 31 Desember 2016, fasilitas As of December 31, 2016, the banker
banker acceptance dalam mata uang Dolar acceptance in United States Dollar amounted to
Amerika Serikat sebesar USD24.000.000 (nilai USD24,000,000 (full amount) and USD914,300
penuh) dan USD914.300 (nilai penuh) dengan (full amount) with term of 90 days from October
jangka waktu 90 hari untuk periode 27 Oktober 27, 2016 to January 25, 2017 and term of 57
2016 sampai dengan 25 Januari 2017 dan days from December 22, 2016 to February 17,
jangka waktu 57 hari untuk periode 2017. These borrowings bear interest rate at
22 Desember 2016 sampai dengan 17 Februari 1.44% and 1.40%per annum, respectively.
2017. Pinjaman ini dikenakan bunga masing-
masing sebesar 1,44% dan 1,40% per tahun.
h. Lain-lain h. Others
151
Pinjaman digunakan untuk pembiayaan The borrowings was for motor vehicle
kendaraan bermotor kepada konsumen dan consumer financing which are guaranteed by
dijamin oleh piutang pembiayaan konsumen consumer financing receivables (Note 9n).
(Catatan 9n).
Rupiah: Rupiah:
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan I Subordinated Bond I
Bank Bukopin Tahap I PT Bank Mandiri idA 6 Maret 2019/ Bank Bukopin Tranche I
Tahun 2012 (Persero) Tbk (Pefindo) March 6, 2019 84 9,25% 1.500.000 Year 2012
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan II Subordinated Bond II
Bank Bukopin Tahap I PT Bank Mandiri idA- 30 Juni 2022/ Bank Bukopin Tranche I
Tahun 2015 (Persero) Tbk (Pefindo) June 30, 2022 84 12,00% 400.000 Year 2015
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan II Subordinated Bond II
Bank Bukopin Tahap II PT Bank Mandiri idA- 28 Februari 2024/ Bank Bukopin Tranche II
Tahun 2017 (Persero) Tbk (Pefindo) February 28, 2024 84 11,00% 1.405.000 Year 2017
Dikurangi: Biaya emisi
yang belum Less: Unamortized
diamortisasi (13.106) issuance cost
152
Rupiah: Rupiah:
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan I Subordinated Bond I
Bank Bukopin Tahap I PT Bank Mandiri idA 6 Maret 2019/ Bank Bukopin Tranche I
Tahun 2012 (Persero) Tbk (Pefindo) March 6, 2019 84 9,25% 1.500.000 Year 2012
Obligasi Subordinasi Shelf-registered
Berkelanjutan II Subordinated Bond II
Bank Bukopin Tahap I PT Bank Mandiri idA- 30 Juni 2022/ Bank Bukopin Tranche I
Tahun 2015 (Persero) Tbk (Pefindo) June 30, 2022 84 12,00% 400.000 Year 2015
Dikurangi: Biaya emisi
yang belum Less: Unamortized
diamortisasi (6.181) issuance cost
Pada tanggal 6 Maret 2012, Bank menerbitkan On March 6, 2012, the Bank issued Shelf-
dan mencatatkan Obligasi Subordinasi registered Subordinated Bond I Bank Bukopin
Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun Tranche I Year 2012 amounting to
2012 sebesar Rp1.500.000 dengan tingkat Rp1,500,000 which bears fixed interest rate at
bunga tetap sebesar 9,25% per tahun dan 9.25% per annum and has 7 (seven) years
berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal tenor since issuance date. The bond is listed on
emisi. Obligasi ini dicatat di Bursa Efek the Indonesia Stock Exchange. The bond’s
Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 interest will be paid on quarterly basis. The first
(tiga) bulan. Pembayaran bunga obligasi interest payment was made on June 6, 2012,
pertama telah dilakukan pada tanggal 6 Juni while the last interest payment and due date of
2012, sedangkan pembayaran bunga obligasi the bond’s principal will be made on March 6,
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok obligasi 2019.
akan dilakukan pada tanggal 6 Maret 2019.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Bank menerbitkan On June 30, 2015 the Bank issued Shelf-
dan mencatatkan Obligasi Subordinasi registered Subordinated Bond II Bank Bukopin
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I tahun Tranche I Year 2015 amounting to Rp400,000
2015 sebesar Rp400.000 dengan tingkat which bears fixed interest rate 12% per annum
bunga tetap sebesar 12% per tahun dan and has 7 (seven) years tenor since issuance
berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal date. The bond is listed on the Indonesia Stock
emisi. Obligasi ini dicatat di Bursa Efek Exchange. The bond’s interest will be paid on
Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 quarterly basis. The first interest payment was
(tiga) bulan. Pembayaran bunga obligasi made on September 30, 2015, while the last
pertama telah dilakukan pada tanggal 30 interest payment and due date of the bond’s
September 2015, sedangkan pembayaran principal will be made on June 30, 2022.
bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo
pokok obligasi akan dilakukan pada tanggal 30
Juni 2022.
153
Pada tanggal 28 Februari 2017, Bank On February 28, 2017 the Bank issued Shelf-
menerbitkan dan mencatatkan Obligasi registered Subordinated Bond II Bank Bukopin
Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tranche II Year 2017 amounting to
Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1.405.000 Rp1,405,000 which bears fixed interest rate
dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% per 11% per annum and has 7 (seven) years tenor
tahun dan berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak since issuance date. The bond is listed on the
tanggal emisi. Obligasi ini dicatat di Bursa Efek Indonesia Stock Exchange. The bond’s interest
Indonesia. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 will be paid on quarterly basis. The first interest
(tiga) bulan. Pembayaran bunga obligasi payment was made on May 29, 2017, while the
pertama telah dilakukan pada tanggal 29 Mei last interest payment and due date of the bond’s
2017, sedangkan pembayaran bunga obligasi principal will be made on February 28, 2024.
terakhir sekaligus jatuh tempo pokok obligasi
akan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2024.
Bank menerbitkan obligasi subordinasi untuk The Bank issued subordinated bond to expand
mengembangkan pembiayaan dan its financing and to strengthen long term funding
memperkuat struktur pendanaan jangka structure of the Bank.
panjang Bank.
Obligasi subordinasi ini tidak dijamin dengan The bond is not guaranteed with specific
suatu agunan khusus, akan tetapi dijamin collateral, but guaranteed with all assets of the
dengan seluruh harta kekayaan Bank, yang Bank, that exist in the present or in the future,
telah ada maupun yang akan ada di kemudian whether fixed or non-fixed assets in accordance
hari, baik barang bergerak maupun barang tidak with the provisions of article 1131 and 1132 of
bergerak sesuai dengan ketentuan dalam pasal the Civil Laws.
1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal- During the years ended December 31, 2017 and
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank 2016, the Bank has fulfilled the clauses related
telah memenuhi ketentuan tentang to the covenant and obligations according to the
pembatasan-pembatasan kewajiban-kewajiban Bonds Trustee Agreements.
sebagaimana disepakati dalam Perjanjian
Perwaliamanatan.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal- During the years ended December 31, 2017
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank and 2016, the Bank has paid the interest of the
telah melakukan pembayaran bunga obligasi bond on a timely basis.
secara tepat waktu.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, there is
2016, terdapat obligasi subordinasi Bank yang Bank’s subordinated bond held by related party
dimiliki oleh pihak berelasi dengan nilai nominal with nominal amount of Rp80,940 and
masing-masing sebesar Rp80.940 dan Rp11,000, respectively (Note 37).
Rp11.000 (Catatan 37).
154
Dikurangi: Less:
Biaya emisi
yang belum Unamortized
diamortisasi (1.710) issuance cost
Pada tanggal-tanggal 30 Agustus 2016 dan 25 On August 30, 2016 and October 25, 2016, the
Oktober 2016, Bank menerbitkan dan Bank issued Medium-term Notes I (MTN I) Bank
mencatatkan Medium-term Notes I (MTN I) Bukopin Year 2016 Series A and Medium-term
Bank Bukopin Tahun 2016 Seri A dan Medium- Notes I (MTN I) Bank Bukopin Year 2016 Series
term Notes I (MTN I) Bank Bukopin Tahun 2016 B amounting to Rp268,000 and Rp192,000,
Seri B masing-masing sebesar Rp268.000 dan respectively, which bears fixed interest rate at
Rp192.000 dengan tingkat bunga tetap 8.50% per annum and has 370 days tenor since
sebesar 8,50% per tahun dan berjangka waktu issuance date.
370 hari sejak tanggal emisi.
Bunga MTN I Bank Bukopin Tahun 2016 Seri A The MTN I Bank Bukopin Year 2016 Series A
dan MTN I Bank Bukopin Tahun 2016 Seri B and MTN I Bank Bukopin Year 2016 Series B
dibayarkan setiap 3 bulan terhitung sejak interests are paid on a quarterly basis starting
tanggal penerbitan, dengan tanggal from the issuance date, with the first payment
pembayaran pertama masing-masing adalah date on November 30, 2016 and January 25,
30 November 2016 dan 25 Januari 2017 dan 2017, respectively and maturity date on
tanggal jatuh tempo masing-masing adalah September 4, 2017 and October 30, 2017,
4 September 2017 dan 30 Oktober 2017. respectively.
Penerimaan dana dari penerbitan MTN I Bank The fund received from the issuance of MTN I
Bukopin Tahun 2016 digunakan untuk Bank Bukopin Year 2016 was used for
pembiayaan. financing.
155
31 Desember/December 31,
2017 2016
Pihak ketiga Third parties
Rupiah: Rupiah:
Liabilitas estimasi untuk Estimated liability for
kesejahteraan karyawan employee service
(Catatan 36) 237.096 219.946 entitlements (Note 36)
Bunga masih harus dibayar 198.068 224.748 Interest payables
Utang kesejahteraan karyawan 109.693 225.629 Employee benefits payable
Setoran jaminan 70.463 64.644 Guarantee deposits
Titipan debitur 289.401 5.563 Debtor’s deposit
Lain-lain 148.371 323.913 Others
1.053.092 1.064.443
30.852 25.503
Total 1.083.944 1.089.946 Total
Utang kesejahteraan karyawan meliputi Employee benefits payable represents accrual for
pencadangan tunjangan, bonus, dan tantiem. allowances, bonus, and tantiem.
Bunga masih harus dibayar merupakan beban Interests payable represent interest expense for
bunga simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, customer deposits, deposits from other banks,
pinjaman yang diterima, dan surat berharga yang borrowings, and securities issued.
diterbitkan.
Titipan debitur merupakan dana dari debitur untuk Debtor’s deposit represents fund from debtors for
administrasi kredit, seperti biaya notaris dan loan administration, such as notary and insurance
asuransi, yang akan dibayarkan kepada pihak expenses, which will be paid to third party.
ketiga.
Setoran jaminan merupakan titipan debitur terkait Guarantee deposits represent debtor’s funds for
dengan penerbitan bank garansi, Letters of Credit, issuance of bank guarantee, Letters of Credit,
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Domestic Letters of Credit (SKBDN), and safe
dan safe deposit box. deposit box.
156
Lain-lain terdiri dari pendapatan provisi Letters of Others consist of fees and commission from Letters
Credit yang diamortisasi sesuai dengan jangka of Credit which are amortized during the period and
waktu dan lain-lain. others.
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal- The Bank’s shareholders as of December 31,
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah 2017 and 2016 are as follows:
sebagai berikut:
Jumlah modal
Jumlah saham ditempatkan
(nilai penuh)/ Persentase dan disetor penuh/
Number of kepemilikan/ Issued and
shares Percentage of fully paid
(full amount) ownership capital
Total saham biasa kelas A 21.337.978 0,25 213.379 Total common A shares
Total saham biasa kelas B 9.065.282.454 99,75 906.529 Total common B shares
Semua saham yang dikeluarkan oleh Bank All shares issued by the Bank entitle the holder
adalah saham atas nama dan setiap saham to have 1 (one) vote per share.
mempunyai 1 (satu) hak suara.
157
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Extraordinary General Meeting of
Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal Shareholders held on November 26, 2009, the
26 November 2009, pemegang saham memberi shareholders gave authority to the directors of
kuasa kepada direksi bank dengan hak the Bank with the right of substitution to make
substitusi untuk mengadakan perubahan atau changes or additions to the articles of
penambahan atas anggaran dasar sehubungan association due to the capital stock changes
dengan perubahan jumlah modal berdasarkan from Limited Public Offering I to the public.
hasil Penawaran Umum Terbatas I kepada Based on the decisions of the Board of
masyarakat. Berdasarkan hasil keputusan Directors and Board of Commissioners
rapat direksi dan komisaris yang dinyatakan meetings which were covered by notarial deed
dalam akta notaris No. 11 tanggal 27 Januari No. 11 dated January 27, 2010 of Notary
2010 dari Notaris Lindasari Bachroem, S.H., Lindasari Bachroem, S.H., the number of
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh issued and fully paid capital consists of
terdiri dari 21.337.978 saham kelas A dengan 21,337,978 series A shares with a total value of
total sebesar Rp213.379.780.000 (nilai penuh) Rp213,379,780,000 (full amount) and
dan 5.986.820.318 saham kelas B dengan total 5,986,820,318 series B shares with a total
sebesar Rp598.682.031.800 (nilai penuh). value of Rp598,682,031,800 (full amount).
Perubahan ini telah diterima oleh Menteri These changes have been accepted by the
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Minister of Justice and Human Rights of the
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- Republic of Indonesia with Decision Letter
AH.01.10-03884 tanggal 15 Februari 2010. No. AHU-AH.01.10-03884 dated February 15,
2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Extraordinary General Meeting of
Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal Shareholders held on May 18, 2011, the
18 Mei 2011, pemegang saham memberi kuasa shareholders gave authority to the directors of
kepada direksi bank dengan hak substitusi the Bank with the right of substitution to make
untuk mengadakan perubahan atau changes or additions to the articles of
penambahan atas anggaran dasar sehubungan association due to the capital stock changes
dengan perubahan jumlah modal berdasarkan from Limited Public Offering II to the public.
hasil Penawaran Umum Terbatas II kepada Based on the decisions of the Board of
masyarakat. Berdasarkan hasil keputusan Directors and Board of Commissioners
rapat direksi dan komisaris yang dinyatakan meetings which were covered by notarial deed
dalam akta notaris No. 16 tanggal 22 Agustus No. 16 dated August 22, 2011 of Notary
2011 dari Notaris Lindasari Bachroem, S.H., Lindasari Bachroem, S.H., the number of fully
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh paid capital consists of 21,337,978 common A
terdiri dari 21.337.978 saham kelas A dengan shares with a total value of Rp213,379,780,000
total sebesar Rp213.379.780.000 (nilai penuh) (full amount) and 7,933,427,813 common B
dan 7.933.427.813 saham kelas B dengan total shares with a total value of Rp793,342,781,300
sebesar Rp793.342.781.300 (nilai penuh). (full amount). These changes have been
Perubahan ini telah diterima oleh Menteri accepted by the Minister of Justice and Human
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Rights of the Republic of Indonesia with
Indonesia dengan Surat Keputusan Decision Letter No. AHU-AH.01.10-28475
No. AHU-AH.01.10-28475 tanggal 8 September dated September 8, 2011.
2011.
Pada tanggal 13 Juni 2013, PT Bosowa On June 13, 2013, PT Bosowa Corporindo
Corporindo membeli 6.118.188 saham biasa purchased 6,118,188 common A shares or
kelas A atau 0,08% yang dimiliki oleh Yayasan 0.08% owned by Yayasan Bina Sejahtera
Bina Sejahtera Warga (Yabinstra) Bulog dan Warga (Yabinstra) Bulog and 1,103,591,805
1.103.591.805 saham biasa kelas B atau common B shares or 13.83% owned by
13,83% yang dimiliki oleh Yayasan Bina Yayasan Bina Sejahtera Warga (Yabinstra)
Sejahtera Warga (Yabinstra) Bulog dan Bulog and Koperasi Pegawai Bulog Seluruh
Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia Indonesia (Kopelindo), therefore the ownership
(Kopelindo), sehingga kepemilikan PT Bosowa of PT Bosowa Corporindo in the Bank became
Corporindo di Bank menjadi 13,91%. 13.91%.
158
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Extraordinary General Meeting of
Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 11-13 Shareholders held on December 11-13, 2013,
Desember 2013, pemegang saham memberi the shareholders gave authority to the directors
kuasa kepada direksi bank dengan hak of the Bank with the right of substitution to make
substitusi untuk mengadakan perubahan atau changes or additions to the articles of
penambahan atas anggaran dasar sehubungan association due to the capital stock changes
dengan perubahan jumlah modal berdasarkan from Limited Public Offering III to the public.
hasil Penawaran Umum Terbatas III kepada
masyarakat.
Penawaran Umum Terbatas (PUT) III The Limited Public Offering (LPO) III was held
dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2013 on December 30, 2013 to January 7, 2014. Until
- 7 Januari 2014. Hingga tanggal 31 Desember December 31, 2013, the Bank has received
2013, Bank telah menerima dana dari PUT III proceed from LPO III amounting to Rp587,490
sebesar Rp587.490 yaitu dari Koperasi from Koperasi Pegawai Bulog Seluruh
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) Indonesia (Kopelindo) of Rp343,410 and from
sebesar Rp343.410 dan dari PT Bosowa PT Bosowa Corporindo of Rp244,080. Based
Corporindo sebesar Rp244.080. Berdasarkan on letter from Datindo Entrycom regarding the
surat dari PT Datindo Entrycom mengenai composition of shareholders as of December
komposisi pemegang saham pada tanggal 31, 2013, the proceed from Kopelindo has been
31 Desember 2013, dana dari Kopelindo telah registered as increase in paid-up capital
dicatatkan sebagai peningkatan modal disetor amounting to 520,319,150 common B shares,
sebesar 520.319.150 saham biasa kelas B, while the proceed from PT Bosowa Corporindo
sedangkan dana dari PT Bosowa Corporindo has not been registered as increase in paid-up
belum dicatatkan sebagai peningkatan modal capital yet due to the administration is still in
disetor karena sedang dalam proses process. As of December 31, 2013, the Bank
administrasi. Pada tanggal 31 Desember 2013, recorded proceed from PT Bosowa Corporindo
Bank mencatat dana dari PT Bosowa as advance for future shares subscription.
Corporindo sebagai dana setoran modal.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dana dari On December 31, 2014 the proceed from LPO
PUT III seluruhnya telah dicatatkan sebagai III has been registered as increase in issued
peningkatan modal ditempatkan dan disetor and fully paid capital.
penuh.
Berdasarkan hasil keputusan rapat direksi dan Based on the decisions of the Board of
dewan komisaris yang dinyatakan dalam akta Directors and Board of Commissioners
notaris No. 4 tanggal 13 Januari 2014 dari meetings which were covered by notarial deed
Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, No. 4 dated January 13, 2014 of Notary Isyana
MH, jumlah modal ditempatkan dan disetor Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH., the
penuh terdiri dari 21.337.978 saham kelas A number of fully paid capital consists of
dengan total sebesar Rp213.379.780.000 21,337,978 common A shares with a total value
(nilai penuh) dan 9.065.282.454 saham kelas B of Rp213,379,780,000 (full amount) and
dengan total sebesar Rp906.528.245,400 9,065,282,454 common B shares with a total
(nilai penuh). Perubahan ini telah diterima oleh value of Rp906,528,245,400 (full amount).
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia These changes have been accepted by the
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Minister of Justice and Human Rights
No. AHU-AH.01.10-09051 tanggal 6 Maret of the Republic of Indonesia with Decision
2014. Letter No. AHU-AH.01.10-09051 dated
March 6, 2014.
159
Setelah PUT III, terdapat perubahan pada After LPO III, the Bank’s main shareholders
komposisi pemegang saham utama Bank. composition changed. Koperasi Pegawai Bulog
Kepemilikan saham Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo)’s shares
Seluruh Indonesia (Kopelindo) menjadi ownership became 216,145,891,000 or
216.145.891.000 atau 29,51%, kepemilikan 29.51%, PT Bosowa Corporindo’s shares
saham PT Bosowa Corporindo menjadi ownership became 172,152,879,300 or
172.152.879.300 atau 18,57%, kepemilikan 18.57%, Government of the Republic of
saham Negara Republik Indonesia menjadi Indonesia shares ownership became
150.785.787.600 atau 11,43%, dan sisa saham 150,785,787,600 or 11.43%, and the rest of the
dimiliki oleh masyarakat. shares are owned by public.
Pada tanggal 20 Oktober 2014, PT Bosowa On October 20, 2014, PT Bosowa Corporindo
Corporindo telah melakukan pembelian made a purchase of 350,000,000 shares from
sebanyak 350.000.000 saham dari Koperasi Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo), (Kopelindo), which represents about 3.85 % of
yang mewakili sekitar 3,85% dari seluruh the total shares issued and fully paid shares of
saham yang telah dikeluarkan dan disetor the Bank. With this shares transaction, the
penuh Bank. Dengan adanya transaksi saham shares owned by Koperasi Pegawai Bulog
tersebut, maka saham yang dimiliki Koperasi Seluruh Indonesia (Kopelindo) became
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) 2,331,778,060 or 25.66% and PT Bosowa
menjadi 2.331.778.060 atau 25,66% dan Corporindo became 2,037,684,616 or 22.43%.
PT Bosowa Corporindo menjadi 2.037.684.616
atau 22,43%.
Pada tanggal 10 April 2015, PT Bosowa On April 10, 2015, PT Bosowa Corporindo
Corporindo telah melakukan pembelian made a purchase of 54,000,000 shares from
sebanyak 54.000.000 saham dari Koperasi Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo), (Kopelindo), which represents about 0.59 % of
yang mewakili sekitar 0,59% dari seluruh the total shares issued and fully paid shares of
saham yang telah dikeluarkan dan disetor the Bank. With this shares transaction, the
penuh Bank. Dengan adanya transaksi saham shares owned by Koperasi Pegawai Bulog
tersebut, maka saham yang dimiliki Koperasi Seluruh Indonesia (Kopelindo) became
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) 2,277,778,060 or 25.07% and PT Bosowa
menjadi 2.277.778.060 atau 25,07% dan Corporindo became 2,091,684,616 or 23.01%.
PT Bosowa Corporindo menjadi 2.091.684.616
atau 23,01%.
Pada tanggal 20 April 2015, PT Bosowa On April 20, 2015, PT Bosowa Corporindo
Corporindo telah melakukan pembelian made a purchase of 634,301,514 shares from
sebanyak 634.301.514 saham dari Koperasi Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo), (Kopelindo), which represents about 6.98 % of
yang mewakili sekitar 6,98% dari seluruh the total shares issued and fully paid shares of
saham yang telah dikeluarkan dan disetor the Bank. With this shares transaction, the
penuh Bank. Dengan adanya transaksi saham shares owned by Koperasi Pegawai Bulog
tersebut, maka saham yang dimiliki Koperasi Seluruh Indonesia (Kopelindo) became
Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) 1,634,476,546 or 18.09% and PT Bosowa
menjadi 1.643.476.546 atau 18,09% dan Corporindo became 2,725,986,130 or 30.00%.
PT Bosowa Corporindo menjadi 2.725.986.130
atau 30,00%.
160
Tambahan modal disetor berupa agio saham Additional paid-in capital arose from issuance
berasal dari penerbitan saham pada saat IPO, of shares in IPO, LPO I, LPO II, and LPO III as
PUT I, PUT II, dan PUT III sebagai berikut: follows:
Harga penawaran
(nilai penuh) per saham/
Offering price Jumlah lembar saham/
(full amount) per share Number of shares
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the General Meeting of Shareholders
tanggal 09 Mei 2017, pemegang saham setuju on May 9, 2017, the shareholders agreed to
untuk membagikan dividen kas sebesar distribute cash dividends amounting to
Rp325.982 atau 30% dari laba tahun 2016. Sisa Rp325,982 or 30% of the 2016 income. The
dari laba tahun 2016 digunakan sebagai remaining 2016 income was appropriated as
cadangan umum. general reserve.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the General Meeting of Shareholders
tanggal 28 April 2016, pemegang saham setuju on April 28, 2016, the shareholders agreed to
untuk membagikan dividen kas sebesar distribute cash dividends amounting to
Rp288.127 atau 30% dari laba tahun 2015. Sisa Rp288,127 or 30% of the 2015 income. The
dari laba tahun 2015 digunakan sebagai remaining 2015 income was appropriated as
cadangan umum. general reserve.
Perubahan kepentingan non-pengendali atas aset Movements in the non-controlling interest’s share in
neto entitas anak adalah sebagai berikut: the net assets of the subsidiaries are as follows:
161
28. PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH 28. INTEREST AND SHARIA INCOME
Pendapatan bunga diperoleh dari: Interest income is derived from the following:
8.939.944 8.638.446
Pendapatan bunga diperoleh dari (lanjutan): Interest income is derived from the following
(continued):
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2017 2016*)
152.863 172.580
Total pendapatan bunga 9.092.807 8.811.026 Total interest income
Pendapatan bunga dan syariah berdasarkan Interest and sharia income based on the
klasifikasi aset keuangan adalah sebagai berikut: classification of financial assets is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2017 2016*)
Nilai wajar melalui laba rugi 2.177 3.406 Fair value through profit or loss
Dimiliki hingga jatuh tempo 512.277 423.656 Held-to-maturity
Tersedia untuk dijual 102.269 134.249 Available-for-sale
Nilai wajar melalui penghasilan Fair value through other
komprehensif lain 2.145 2.282 comprehensive income
Kredit yang diberikan dan piutang 8.918.197 8.813.390 Loans and receivables
Biaya perolehan 86.029 9.167 Acquisition cost
162
28. PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH (lanjutan) 28. INTEREST AND SHARIA INCOME (continued)
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang Interest income from loan include fees and
diberikan adalah provisi dan komisi yang berkaitan commission related to lending activities amortized
dengan kegiatan pemberian kredit yang diamortisasi using effective interest rate method amounted to
berdasarkan metode suku bunga efektif sebesar Rp210,000 and Rp198,806 for the years ended
Rp210.000 dan Rp198.806 untuk tahun yang December 31, 2017 and 2016.
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017
dan 2016.
Termasuk dalam pendapatan syariah adalah Sharia income include income from sharia financing
pendapatan atas pembiayaan syariah dan surat- and marketable securities.
surat berharga.
29. BEBAN BUNGA DAN SYARIAH 29. INTEREST EXPENSE AND SHARIA CHARGES
Beban bunga dan syariah berasal dari: Interest expense and sharia charges are derived
from the following:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2017 2016
Rupiah: Rupiah:
Deposito berjangka 4.183.277 3.725.690 Time deposits
Tabungan 1.267.781 1.165.739 Savings deposits
Giro 117.741 86.818 Demand deposits
Surat berharga yang diterbitkan 351.204 198.328 Securities issued
Simpanan dari bank lain 60.496 89.015 Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima 36.656 20.456 Borrowings
Surat berharga yang dijual Marketable securities sold
dengan janji dibeli kembali 16.910 40.729 with agreements to repurchase
6.034.065 5.326.775
78.863 105.393
30. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA 30. OTHER FEES AND COMMISSIONS
163
30. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA (lanjutan) 30. OTHER FEES AND COMMISSIONS (continued)
Lain-lain merupakan pendapatan dari jasa-jasa Others consist of fees from services provided by the
yang diberikan oleh Bank yang antara lain meliputi Bank, which include among others income from
pendapatan jasa pelayanan nasabah dan transaksi customer service and credit card transactions.
kartu kredit.
31. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN 31. PROVISION OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT
NILAI ATAS ASET KEUANGAN LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2017 2016*)
Giro pada bank lain Current accounts with
(Catatan 5d) (237) 355 other banks (Note 5d)
Surat-surat berharga (Catatan 7i) (953) 100 Marketable securities (Note 7i)
Kredit yang diberikan dan
pembiayaan/piutang Syariah Loans and Sharia financing/
(Catatan 9k) (808.409) (797.337) receivables (Note 9k)
Tagihan lainnya (718) (771) Other receivable
Total (810.317) (797.653) Total
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
164
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
(continued)
Interchange kartu merupakan biaya yang timbul dari Card interchange is cost from the transaction of
transaksi kartu kredit dan debit dengan Visa credit and debit cards with Visa Electron and
Electron dan MasterCard. MasterCard.
Lain-lain meliputi biaya kegiatan karyawan, biaya Others consist of employees’ activities expense,
proses warkat kliring, biaya transaksi payment point, clearing process expenses, payment point
sumbangan dan hadiah, dan lain-lain. transaction expenses, social contribution and gifts,
and others.
33. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 33. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS
EXPENSES
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2017 2016
Berikut ini adalah beban gaji dan tunjangan- Outlined below are salaries and other benefits for
tunjangan untuk pengurus dan pejabat eksekutif the management and executive officers (unaudited):
(tidak diaudit):
*) Termasuk pejabat eksekutif, komite audit, dan lain-lain. *) Including executive officers, audit committee, and others.
165
2017 2016
Denda terdiri dari denda yang timbul dari transaksi Penalties consist of tax penalty, loan commitment
perpajakan, komitmen kredit, dan lain-lain. penalty, and others.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal- For the years ended December 31, 2017 and
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak 2016, there are no interest incomes from
terdapat pendapatan bunga dari salah satu transactions with a single external customer
konsumen eksternal yang mencapai 10% atau amounted to 10% or more of the Bank’s total
lebih dari total pendapatan bunga Bank. interest.
Berikut adalah informasi segmen Bank dan Following is the business segment information
entitas anak berdasarkan segmen operasi: of the Bank and subsidiaries, which are based
on operating segment:
2017 2016*)
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 9.649.515 100,00 9.436.400 Total before elimination
Eliminasi (26.421) (50.250) Elimination
166
2017 2016*)
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 121.583 100,00 477.513 Total before elimination
Eliminasi - (941) Elimination
2017 2016*)
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 135.901 100,00 176.490 Total before elimination
Eliminasi - - Elimination
Laba bersih
konsolidasian 135.901 176.490 Consolidated net income
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 108.867.465 100,00 103.833.421 Total before elimination
Eliminasi (2.424.466) (1.055.351) Elimination
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, 2017 December 31, 2016
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 101.079.245 100,00 96.376.405 Total before elimination
Eliminasi (1.395.198) (508.335) Elimination
167
Berikut ini adalah informasi segmen Bank dan Following is the business segment information
entitas anak berdasarkan daerah geografis: of the Bank and subsidiaries based on
geographical area:
2017 2016*)
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 9.649.515 100,00 9.436.400 Total before elimination
Eliminasi (26.421) (50.250) Elimination
2017 2016*)
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 121.583 100,00 477.513 Total before elimination
Eliminasi - (941) Elimination
2017 2016*)
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100.00 135.901 100,00 176.490 Total before elimination
Eliminasi - - Elimination
176.490
Laba bersih konsolidasian 135.901 Consolidated net income
168
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 108.867.465 100,00 103.833.421 Total before elimination
Eliminasi (2.424.466) (1.055.351) Elimination
% Rupiah % Rupiah
Total sebelum eliminasi 100,00 101.079.245 100,00 96.376.405 Total before elimination
Eliminasi (1.395.198) (508.335) Elimination
36. PROGRAM DANA PENSIUN DAN 36. PENSION PLAN AND EMPLOYEE SERVICE
KESEJAHTERAAN KARYAWAN ENTITLEMENTS
Imbalan Pensiun Pension Benefits
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran The Bank provides a defined contribution pension
pasti untuk karyawan yang diangkat menjadi plan for employees who become permanent
karyawan tetap sejak 1 April 2010. Keputusan employees since April 1, 2010. The decision has
tersebut telah disetujui oleh Dewan Direksi been approved by the Board of Directors as stated
sesuai dengan Surat Keputusan in Decision Letter No. SKEP/109/DIR/III/2010. The
No. SKEP/109/DIR/III/2010. Pembayaran iuran contribution payment to the pension fund starts in 1
kepada dana pensiun mulai dilakukan setelah (one) year after the effective date of the decision.
1 (satu) tahun dari tanggal keputusan tersebut The defined contribution pension plan is managed
berlaku. Program pensiun iuran pasti ini dikelola by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank
oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The program is
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Program ini juga also applied for the employees which previously a
berlaku untuk karyawan yang sebelumnya member of defined benefit pension plan which
merupakan peserta program manfaat pasti yang program has been terminated as mentioned above.
telah dihentikan programnya seperti yang
disebutkan di atas.
Beban pensiun iuran pasti yang telah dibebankan Defined contribution pension expense that was
pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada charged to the profit or loss for the years ended
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 December 31, 2017 and 2016 amounted to
adalah masing-masing sebesar Rp58.256 dan Rp58,256 and Rp42,540, respectively.
Rp42.540.
169
36. PROGRAM DANA PENSIUN DAN 36. PENSION PLAN AND EMPLOYEE SERVICE
KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) ENTITLEMENTS (continued)
Kesejahteraan karyawan meliputi uang jasa, uang Employees’ service entitlements consist of service
pisah, pesangon, tunjangan cuti besar, dan payments, severance payments, termination
kompensasi lainnya, dikompensasikan dengan benefits, long leave benefits, and other
imbalan pensiun. Liabilitas estimasi untuk compensation, compensated with retirement
kesejahteraan karyawan merupakan selisih antara benefits. The estimated liability for employee service
UU No. 13/2003 dan program dana pensiun. entitlements represents the difference between the
Labor Law No. 13/2003 and the pension program.
Sejak tanggal 20 Desember 2013, Bank Starting December 20, 2013, the Bank provides
memberikan asuransi kesehatan pensiun kepada pension health insurance for employees and their
karyawan yang telah memasuki usia pensiun dan spouses during 2 (two) years after the employee’s
pasangannya selama 2 (dua) tahun setelah tanggal pension date. Insurance benefits are granted by
karyawan pensiun. Manfaat-manfaat asuransi reimbursement system to the employees.
diberikan melalui sistem penggantian kepada
karyawan.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi untuk The actuarial calculations for estimated employee
kesejahteraan karyawan untuk Bank saja pada service entitlement liabilities for Bank only as of
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, December 31, 2017 and 2016 were based on
didasarkan atas laporan dari PT Milliman Indonesia PT Milliman Indonesia’s reports dated January 26,
tertanggal 26 Januari 2018 dan 24 Februari 2017, 2018 and February 24, 2017, using the Projected
dengan metode Projected Unit Credit. Unit Credit Method.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi untuk The actuarial calculation for estimated employee
kesejahteraan karyawan untuk BSB pada tanggal- service entitlement liabilities for BSB as of
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, didasarkan December 31, 2017 and 2016 were based on
atas laporan dari PT Milliman Indonesia tertanggal PT Milliman Indonesia’s reports dated January 26,
26 Januari 2018 dan 17 Februari 2017 dengan 2018 and February 17, 2017 using the Projected
metode Projected Unit Credit. Unit Credit Method.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas estimasi untuk The actuarial calculation for estimated employee
kesejahteraan karyawan untuk BF pada tanggal- service entitlement liabilities for BF as of December
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, didasarkan 31, 2017 and 2016 were based on PT Milliman
atas laporan dari PT Milliman Indonesia tertanggal Indonesia’s reports dated dated January 26, 2018
26 Februari 2018 dan 14 Januari 2017 dengan and January 14, 2017 using the Projected Unit
metode Projected Unit Credit. Credit Method.
Beban yang diakui pada laba rugi adalah sebagai The expenses recognized in the profit or loss are as
berikut: follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2017 2016
Biaya jasa kini 23.093 23.290 Current service cost
Biaya jasa lalu (14.657) 3.573 Past service cost
Biaya bunga 17.840 16.300 Interest cost
Keuntungan aktuaria yang diakui - Actuarial gain recognized -
imbalan kerja jangka panjang lain (1.848) (1.920) other long-term employee benefit
Beban yang diakui pada Expense recognized in
laba rugi (Catatan 33) 24.428 41.243 profit or loss (Note 33)
170
36. PROGRAM DANA PENSIUN DAN 36. PENSION PLAN AND EMPLOYEE SERVICE
KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) ENTITLEMENTS (continued)
Perubahan liabilitas estimasi untuk kesejahteraan The changes in estimated liability for employee
karyawan adalah sebagai berikut: service entitlements are as follows:
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan The assumptions used in actuarial calculation for the
aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal- years ended December 31, 2017 and 2016 are as
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah follows:
sebagai berikut:
31 Desember 2017/ 31 Desember 2016/
December 31, 2017 December 31, 2016
Tingkat rata-rata kenaikan 7,00% per tahun/ 7,00% per tahun/ 7,5% per tahun/ 7,5% per tahun/ Average salary increase rate
penghasilan 7.00% per annum 7.00% per annum 7.5% per annum 7.5% per annum
Tingkat kenaikan harga emas 6,50% per tahun/ - 7,0% per tahun/ - Gold price increase rate
6.50% per annum 7.0% per annum
Tingkat kenaikan premi 7,00% per tahun/ 7,50% per tahun/ 8,0% per tahun/ 8,0% per tahun/ Premium increase rate
7.00% per annum 7.50% per annum 8.0% per annum 8.0% per annum
Masa persiapan pensiun 54,5 tahun/ - 54,5 tahun/ - Pension preparation period
54.5 years - 54.5 years -
Tingkat pengunduran diri 4% pada usia 4% pada usia 5% pada usia 4% pada usia Resignation rate
30 tahun yang 30 tahun yang 25 tahun yang 30 tahun yang
menurun secara menurun secara menurun secara menurun secara
linear 0,1% linear 0,1% linear 1% linear 0,1%
sampai pada sampai pada sampai pada sampai pada
usia 49 tahun usia 49 tahun dan usia 45 tahun usia 49 tahun dan
menurun secara 1% untuk usia 50 menurun secara 1% untuk usia 50
linear 1% sampai 54 tahun/ linear 1% sampai 54 tahun/
sampai pada 4% up to sampai pada 4% up to
usia 49 tahun age 30 and usia 49 tahun dan age 30 and
dan 1% untuk decreasing 1% untuk umur decreasing
umur 50 sampai 54/ linearly 0.1% 50 sampai 54/ linearly 0.1%
4% up to up to age 49 5% up to up to age 49
age 30 and and 1% for age 25 and and 1% for
decreasing ages 50 to 54 decreasing ages 50 to 54
linearly 1% linearly 1%
up to age 49 up to age 45
decreasing decreasing
linearly 1% linearly 1%
up to age 49 up to age 49
and 1% for and 1% for
ages 50 to 54 ages 50 to 54
171
36. PROGRAM DANA PENSIUN DAN 36. PENSION PLAN AND EMPLOYEE SERVICE
KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) ENTITLEMENTS (continued)
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan The assumptions used in actuarial calculation for
aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal- the years ended December 31, 2017 and 2016 are
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah as follows (continued):
sebagai berikut (lanjutan):
2017 2016
Tingkat kematian Tabel Mortalita Tabel Mortalita Tabel Mortalita Tabel Mortalita Mortality rate
Indonesia 2011 Indonesia 2011 Indonesia 2011 Indonesia 2011
(TMI III)/ (TMI III)/ (TMI III)/ (TMI III)/
The 2011 The 2011 The 2011 The 2011
Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Mortality Table Mortality Table Mortality Table Mortality Table
(TMI III) (TMI III) (TMI III) (TMI III)
Tingkat cacat 10% dari tingkat 10% dari tingkat 10% dari tingkat 10% dari tingkat Disability rate
kematian/ kematian/ kematian/ kematian/
10% of the 10% of the 10% of the 10% of the
Mortality rate Mortality rate mortality rate mortality rate
Berikut adalah ekspektasi pembayaran manfaat The following are expected payment periods of the
liabilitas estimasi untuk kesejahteraan karyawan undiscounted estimated liability for employee
yang tidak didiskontokan di tahun-tahun mendatang service entitlements in the future years as of
per 31 Desember 2017 dan 2016 (tidak diaudit): December 31, 2017 and 2016 (unaudited):
Dalam satu tahun ke depan 4.640 318 4.958 Within the next 1 year
Dalam 1 - 5 tahun 149.178 812 149.990 Within 1 - 5 years
Dalam 5 - 10 tahun 179.310 1.190 180.500 Within 5 - 10 years
Lebih dari 10 tahun 885.247 7.430 892.677 More than 10 years
Dalam satu tahun ke depan 9.140 1.576 10.716 Within the next 1 year
Dalam 1 - 5 tahun 33.746 8.590 42.336 Within 1 - 5 years
Dalam 5 - 10 tahun 66.508 19.243 85.751 Within 5 - 10 years
Lebih dari 10 tahun 741.473 6.233 747.706 More than 10 years
Rata-rata tertimbang durasi dari liabilitas estimasi The weighted average duration of the employee
untuk kesejahteraan karyawan pada tanggal service entitlements as of Desember 31, 2017 is
31 Desember 2017 adalah 10,9 tahun (2016: 16,2 10.9 years (2016: 16.2 years).
tahun).
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas The following table demonstrates the sensitivity to a
kemungkinan perubahan tingkat bunga pasar, reasonably possible change in market interest rates,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai with all other variables held constant, of the present
kini liabilitas pada tanggal-tanggal 31 Desember value of obligations as of December 31, 2017 and
2017 dan 2016 (tidak diaudit): 2016 (unaudited):
Kenaikan suku bunga dalam 100 Penurunan suku bunga dalam
basis poin/Increase in interest 100 basis poin/Decrease in
rate by 100 basis point interest rate by 100 basis point
172
37. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK- 37. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH
PIHAK BERELASI RELATED PARTIES
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank dan In the normal course of business, the Bank and its
entitas anaknya melakukan transaksi-transaksi subsidiaries entered into certain transactions with
tertentu dengan pihak-pihak berelasi. related parties.
31 Desember/December 31,
2017 2016
Aset Assets
Surat Berharga yang dimiliki Marketable Securities
PT Mitra Usaha Sarana 31.184 - PT Mitra Usaha Sarana
Kredit yang diberikan dan pembiayaan/ Loans and Sharia financing/
piutang Syariah - bruto (Catatan 9): receivables - gross (Note 9):
Kopelindo Infrastruktur Indonesia 50.000 - Kopelindo Infrastuktur Indonesia
PT Karya Ratu Mulia 32.485 32.497 PT Karya Ratu Mulia
PT Bosowa Amal Taksi 30.889 36.541 PT Bosowa Amal Taksi
PT Bosowa Utama 28.671 16.831 PT Bosowa Utama
PT Anoa Hydro Power 27.457 - PT Anoa Hydro Power
PT Bumi Karsa 21.033 27.055 PT Bumi Karsa
PT Baruga Asrinusa Development 17.097 - PT Baruga Asrinusa Development
PT Poso Energy 14.549 56.278 PT Poso Energy
PT Anisbi Nunggal Bhakti 8.000 8.000 PT Anisbi Nunggal Bhakti
PT Mitra Data Sarana 7.980 3.763 PT Mitra Data Sarana
PT Merpati Wahana Taksi 2.117 2.547 PT Merpati Wahana Taksi
PT Mallomo 1.948 2.528 PT Mallomo
PT Haka Sarana Investama 1.883 22.967 PT Haka Sarana Investama
PT Bantimurung Indah 1.500 16.500 PT Bantimurung Indah
PT Mitra Usaha Sarana 1.389 3.079 PT Mitra Usaha Sarana
PT Bumi Jasa Utama 886 3.657 PT Bumi Jasa Utama
PT Oto Rental Nusantara 269 322 PT Oto Rental Nusantara
PT Bosowa Tambang Indonesia 96 113 PT Bosowa Tambang Indonesia
PT Usu Hydro Power 32 - PT Usu Hydro Power
PT Bukaka Teknik Utama - 26.650 PT Bukaka Teknik Utama
PT Dalea Nusantara Mandiri - 4.811 PT Dalea Nusantara Mandiri
PT Cisono Hydro - 1.824 PT Cisono Hydro
Direksi, Dewan Komisaris, Directors, Commissioners, Sharia
Dewan Pengawas Syariah, Supervisory Board, and
dan Pejabat Eksekutif 22.943 44.657 Executive Officers
Total aset untuk pihak berelasi 271.224 310.620 Total related parties assets
Liabilitas Liabilities
Surat Berharga yang dimiliki (Catatan 7) 31.165 - Marketable Securities (Note 7)
Giro (Catatan 17) 31.435 39.547 Demand deposits (Note 17)
Tabungan (Catatan 18) 37.086 42.793 Savings deposits (Note 18)
Deposito berjangka (Catatan 19) 281.974 151.517 Time deposits (Note 19)
Pinjaman yang diterima (catatan 23) 4.900 - Borrowing (Note 23)
Surat berharga yang diterbitkan
(Catatan 24) Securities issued (Note 24)
Dana Pensiun Bank Bukopin 69.800 10.000 Dana Pensiun Bank Bukopin
Direksi, Dewan Komisaris, Directors, Commissioners, Sharia
Dewan Pengawas Syariah, Supervisory Board, and
dan Pejabat Eksekutif 11.140 1.000 Executive Officers
80.940 11.000
Total liabilitas untuk pihak berelasi 467.499 244.857 Total related parties liabilities
173
37. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK- 37. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH
PIHAK BERELASI (lanjutan) RELATED PARTIES (continued)
2017 2016
Persentase terhadap
pendapatan operasional Percentage to other operating
lainnya 0,22% 0,12% income
174
37. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK- 37. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH
PIHAK BERELASI (lanjutan) RELATED PARTIES (continued)
31 Desember/December 31,
2017 2016
Hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai The relationships with related parties are as follows:
berikut:
Sifat dari hubungan/Nature of Relationship Pihak berelasi/Related parties
Dana pensiun Bank/The Bank’s pension fund Dana Pensiun Bank Bukopin
Manajemen dan karyawan kunci/ Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah,
Management and key employees dan Pejabat Eksekutif/Board of Directors,
Board of Comissioners, Sharia Supervisory Board,
and Excecutive Officers
175
Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai The Bank has commitments and contingencies as
berikut: follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016
Komitmen Commitments
Pihak ketiga Third parties
Liabilitas komitmen Commitment liabilities
Fasilitas kredit yang diberikan
dan pembiayaan/piutang Unused loans and Sharia
Syariah yang belum digunakan (9.006.776) (9.415.115) financing/receivable facilities
L/C dan SKBDN yang
masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C
tidak dapat dibatalkan (134.979) (380.708) and domestic L/C
Kontinjensi Contingencies
Pihak berelasi (Catatan 37) Related parties (Note 37)
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities
Bank garansi yang diterbitkan (442) (442) Bank guarantees issued
176
Pelaksanaan fungsi manajemen risiko meliputi hal- Risk management function includes identification,
hal terkait dengan upaya identifikasi, penilaian, assessment, measurement, evaluation, monitoring
pengukuran, evaluasi, monitoring, dan and risk controls, including development of
pengendalian risiko termasuk pengembangan technology and management information system in
teknologi dan sistem informasi manajemen di setiap each risk and improvement of human resource
jenis risiko, serta peningkatan kualitas sumber daya quality in risk management.
manusia dalam pengelolaan risiko.
Bank senantiasa berupaya meningkatkan The Bank continuously improves active monitoring
pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, from the Board of Commissioners and Board of
antara lain melalui dukungan beberapa unit kerja Directors, including establishing several permanent
yang bersifat permanen maupun komite yang working units or ad hoc committees to support risks
bersifat ad hoc untuk menunjang proses control process. This is implemented by establishing
pengendalian risiko. Hal ini diwujudkan dengan Risk Management Division and other several
adanya Divisi Manajemen Risiko serta beberapa committees such as Risk Monitoring Committee,
komite seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Risk Management Committee, Assets and Liabilities
Manajemen Risiko, Assets and Liabilities Committee, Risk Management Support Committee,
Committee, Komite Support Manajemen Risiko, New Products and Activities Committee, and
Komite Produk dan Aktivitas Baru, serta Komite Budgeting Committee.
Anggaran.
Bank juga terus berupaya menyempurnakan seluruh The Bank continuously improves all internal policies
ketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baik related to risk management, including policies,
dari sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupun standard operation, procedures, and information
pemanfaatan teknologi informasi. Ketentuan internal technology utilization. Internal policies are also
juga terus disempurnakan sebagai langkah continued to be refined as the internalization step on
internalisasi atas ketentuan eksternal yang external regulations prevailed by regulators, such as
diberlakukan oleh regulator, antara lain terkait Capital Adequacy Ratio and Risk Profile
dengan Proses Penilaian Kecukupan Modal secara Assessments.
Internal maupun Penilaian Profil Risiko.
Dalam upaya meningkatkan good corporate In order to develop good corporate governance and
governance dan manajemen risiko pada industri risk management in the banking industry, Peraturan
perbankan, telah diterbitkan Peraturan Otoritas Jasa Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016
Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko regarding Risk Management Implementation For
bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Commercial Banks and Circular Letter No.
Keuangan No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 34/SEOJK.03/2016 dated September 1, 2016,
1 September 2016 perihal Penerapan Manajemen which requires the Bank to submit quarterly risk
Risiko Bagi Bank Umum, yang mewajibkan Bank profile report for position of March, June, September
untuk menyampaikan laporan profil risiko triwulanan and December.
untuk posisi bulan Maret, bulan Juni, bulan
September, dan bulan Desember.
Laporan profil risiko tersebut merupakan salah satu The risk profile report is one of factors in
faktor dalam penilaian tingkat kesehatan Bank, yang determining the Bank’s soundness rating
disusun secara self assessment dengan assessment, which prepared based on self
menggunakan pendekatan risiko (risk based bank assessment using risk based bank rating, as
rating), sebagaimana diatur dalam Surat Edaran regulated in Circular Letter of Financial Services
Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2017 Authority No. 14/SEOJK.03/2017 dated March 17,
tanggal 17 Maret 2017 perihal Penilaian Tingkat 2017 regarding Assessment of Soundness Rating
Kesehatan Bank Umum. Dari hasil self assessment for Commercial Bank. Based on quarterly risk profile
profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada self assessment submitted to the Financial Services
Otoritas Jasa Keuangan, untuk posisi Desember Authority for December 2017 position, the overall
2017, predikat risiko Bank secara keseluruhan tetap Bank’s risk profile is at the low to moderate
berada pada tingkat risiko komposit low to composite risk level.
moderate.
177
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur Credit risk is the risk by debtors and/or counterparty
dan/atau pihak lain (counterparty) dalam memenuhi failure to fulfil their obligations to the Bank. In
kewajiban kepada Bank. Dalam mengelola risiko managing credit risk, the Bank has credit policies
kredit, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman and standard operations that are enhanced
perkreditan, yang disempurnakan secara berkala, periodically in accordance with independent risk
dengan tetap didasarkan pada prinsip pengelolaan management principles based on Bank Indonesia
risiko yang independen sesuai dengan peraturan regulation, other external regulations, and risk
Bank Indonesia dan peraturan eksternal lainnya, management policies related to credit. The credit
dan kebijakan manajemen risiko yang terkait risk management covers credit granting activities
dengan pemberian kredit. Pengelolaan risiko kredit and other credit risk exposures such as placements,
mencakup aktivitas penyaluran kredit serta purchase of marketable securities, and investments,
eksposur risiko kredit Iainnya seperti penempatan, which are comprehensively managed at the portfolio
pembelian surat-surat berharga, dan penyertaan, and transaction levels.
yang dikelola secara komperehensif baik pada
tingkat portofolio maupun transaksi.
Bank terus melanjutkan upaya penyempurnaan atas The Bank continuously makes enhancement on
sejumlah kebijakan perkreditan dalam rangka several credit policies in relation of risk management
semakin memperkuat proses manajemen risiko dan process and corporate governance according to the
corporate governance, dengan tetap didasarkan principle of risk management independent based on
pada prinsip pengelolaan risiko yang independen Financial Services Authority and other external
sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan regulations.
dan peraturan eksternal lainnya.
Bank melakukan evaluasi atas tingkat risiko kredit The Bank evaluates the credit risk level related to
terkait pemberian fasilitas kepada nasabah atau financing to customers or projects by considering
proyek, dengan mempertimbangkan berbagai various factors, among others:
faktor, antara lain:
i. Historis dan proyeksi kondisi keuangan, i. Historical and projected financial condition,
termasuk laporan posisi keuangan, laba rugi, including statement of financial position,
dan arus kas nasabah; income statements, and cash flows of
customers;
ii. Riwayat hubungan kredit; ii. Credit history;
iii.Kualitas, kinerja, dan pengalaman dari iii. Quality, performance, and experience of the
pengelolaan nasabah; customers’ management;
iv. Sektor industri nasabah; iv. Customers’ industry sector;
v. Posisi nasabah dalam persaingan di industri v. Customers’ competitive position in the industry;
sejenis; serta and
vi. Kondisi ekonomi secara umum. vi. General economic conditions.
Terhadap eksposur risiko kredit yang lebih khusus In relation to the specific credit risk exposure such
seperti kredit perorangan, fasilitas antar bank dan as individual credit, inter bank facility and others, the
sebagainya, Bank melakukan evaluasi secara Bank separately evaluates based on other factors
tersendiri dengan menggunakan faktor yang dapat that may be different, according to the specific
saja berbeda, sesuai dengan karakteristik spesifik characteristics of each exposure.
dari setiap jenis eksposur.
178
Dalam pelaksanaan evaluasi tersebut, Bank The Bank has implemented various models to fulfil
mengimplementasikan berbagai model yang the Bank Indonesia regulation standard or
dibangun sesuai dengan standar regulasi Indonesia international best practices in the implementation of
maupun best practice internasional. Bank evaluation. The Bank has developed the models
melakukan pengembangan model secara mandiri independently or by entering into an agreement with
maupun bekerjasama dengan pihak ketiga. third parties. The implementation covers Internal
Implementasi tersebut mencakup model rating Credit Risk Rating (ICRR) for small, medium, and
seperti Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk commercial segments and a scoring model for micro
usaha kecil, menengah, dan usaha komersial dan business and consumer segments, and small
model scoring risiko kredit untuk usaha mikro dan business up to certain amounts. The Bank
konsumer, serta usaha kecil hingga nominal continuously makes the necessary efforts to
tertentu. Bank juga secara berkelanjutan melakukan enhance these models.
upaya yang diperlukan untuk menyempurnakan
model tersebut.
Proses persetujuan fasilitas dengan eksposur risiko Approval process of facility with credit risk exposure
kredit dilakukan berdasarkan prinsip bahwa setiap are executed based on a principal that each facility
fasilitas harus diproses melalui Komite Kredit and credit risk exposure approval must be
dan/atau komite lainnya. Komposisi dan jumlah processed through the Credit Committee and/or
anggota komite akan berbeda sesuai dengan jumlah other committees. The composition and number of
dan jenis fasilitas yang diajukan. committee members depend on the proposed
amount and type of facilities.
Dalam rangka pengendalian risiko kredit secara In relation to the implementation of comprehensive
komprehensif, Bank terus meninjau dan credit risk control, the Bank continuously reviews
menyempurnakan pelaksanaan fungsi and improves the credit risk control function, both
pengendalian risiko kredit, baik yang dijalankan oleh performed by the risk taking unit and various
risk taking unit maupun berbagai unit kerja supporting units, among others by establishing the
pendukung, di antaranya dengan pembentukan credit risk controller function in each business unit
fungsi credit risk controller pada setiap unit bisnis and branch, and also credit analyst function for
dan cabang, dan pembentukan fungsi analis kredit commercial segment.
untuk usaha komersial.
Selain itu pengelolaan risiko kredit yang lebih Furthermore, specific credit risk management is
spesifik juga dilakukan atas portofolio kredit maupun performed on non-performing loan portfolio and
eksposur risiko kredit lain yang bermasalah. Upaya other credit risk exposures. Such efforts, among
yang dilakukan diantaranya adalah restrukturisasi others, are restructuring on non-performing loans,
fasilitas kredit yang bermasalah, pembentukan providing allowances to cover potential losses, and
pencadangan untuk menutup potensi kerugian, write-off. Specific policy on non-performing loans
hingga pelaksanaan hapus buku. Proses management process has been provided, including
pengelolaan kredit bermasalah telah diatur secara establishing special working units to handle it.
tersendiri dalam kebijakan yang bersifat khusus,
termasuk pembentukan unit kerja khusus yang
menanganinya.
179
Bank telah menjalankan proses identifikasi, The Bank has identified, measured, monitored, and
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko controlled risks which covers credit risk profile
yang mencakup profil risiko kredit secara integrated in a comprehensive risk management
terintegrasi dalam suatu proses manajemen risiko process. The Bank conducts stress test to identify
yang komprehensif. Bank juga melakukan stress the increasing credit risk at the worst scenario. In
test untuk mengetahui peningkatan risiko kredit addition, the Bank continuously enhances the risk
pada skenario kondisi terburuk. Selain itu, Bank awareness of each working unit, among others by
terus mengupayakan peningkatan kesadaran risiko completion of the Form of Risk Statement and
(risk awareness) pada setiap unit kerja, diantaranya submission of periodical business risk information
dengan pengisian Form Pernyataan Risiko dan (Biz Risk News).
penyampaian berkala informasi risiko bisnis (Biz
Risk News).
Dengan semakin berkembangnya bisnis Bank dan Considering the development of the Bank’s
dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip business and in order to improve the implementation
kehati-hatian serta meminimalkan potensi kerugian of prudential principle, minimize potential lost of
dari penyediaan dana dan memelihara eksposur funds and maintaining credit risk exposure at safe
risiko kredit pada tingkat yang aman, maka levels, the application of the prudential principle
penerapan prinsip kehati-hatian harus dilakukan should be carried out effectively on every type of
secara efektif pada setiap jenis penyediaan dana. provision of funds. Understanding and awareness of
Pemahaman risiko dan kesadaran akan risiko yang the risks underlying the prudential principle should
mendasari prinsip kehati-hatian harus dimulai dari start from the beginning of the loan process,
awal proses kredit terutama oleh pelaksana itu especially by the executor himself, such as
sendiri, seperti Account Officer. Terkait dengan hal Accounts Officer. In this regard, improvements have
tersebut, telah dilakukan penyempurnaan atas been made on the implementation of the Risk
pelaksanaan fungsi Officer Manajemen Risiko Management Officer functions as the Special Group
sebagai Golongan Khusus Anggota Komite Kredit of Credit Committee Members in Credit Committee
dalam Kelembagaan Komite Kredit, sebagai upaya Institution, as the effort to increase understanding
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran and awareness of the risks for all parties involved in
akan risiko bagi semua pihak yang terlibat dalam the loan process. The provisions and procedures is
proses kredit. Ketentuan dan prosedur ini an integral part of the Bank’s risk management
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari policy.
kebijakan manajemen risiko Bank.
180
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum The following table presents the maximum
terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan exposure to credit risk of on-balance sheet
pada laporan posisi keuangan (on-balance sheet) financial instruments and off-balance sheet
dan rekening administratif (off-balance sheet), accounts, without taking into account any
tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki collateral held or other credit enhancement:
atau perlindungan kredit lainnya:
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement
Konsolidasian of Financial Position
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 4.618.073 5.404.563 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 479.239 762.996 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 9.563.256 9.407.491 and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Diperdagangkan 139.589 40.614 Trading
Tersedia untuk dijual 2.507.575 2.688.234 Available-for-sale
Nilai wajar melalui penghasilan Fair value through other
komprehensif lain 407.624 139.890 comprehensive income
Kredit yang diberikan dan piutang 275.171 308.505 Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.754.824 4.673.034 Held-to-maturity
Biaya perolehan 1.987.132 1.222.837 Acquisition cost
Surat-surat berharga yang Marketable securities purchased
dibeli dengan janji dijual kembali 1.128.572 3.394.237 with agreements to resell
Tagihan derivatif 3.601 - Derivative receivables
Kredit yang diberikan Loans and Sharia financing/
dan pembiayaan/piutang Syariah 70.479.820 68.340.059 receivables
Tagihan akseptasi 170.227 231.454 Acceptances receivable
Penyertaan saham 15 15 Investments in shares
Aset lain-lain 2.468.301 574.011 Other assets
Rekening Administratif Administrative Accounts
Fasilitas kredit yang diberikan Unused loans
dan pembiayaan/piutang and Sharia financing/
Syariah yang belum digunakan 9.006.776 9.415.115 receivables facilities
L/C dan SKBDN yang
masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C
tidak dapat dibatalkan 134.979 380.708 and domestic L/C
Bank garansi yang diterbitkan 4.988.719 3.460.686 Bank guarantees issued
Total 111.236.836 110.444.449 Total
181
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan As of December 31, 2017 and 2016, the
2016 pengungkapan risiko kredit maksimum disclosure on the maximum credit risk by
berdasarkan konsentrasi sebelum concentration without taking into account any
memperhitungkan agunan yang dimiliki dan collateral held and master netting agreement is
perjanjian master netting adalah sebagai berikut: as follows:
Jawa selain
Jabotabek/
Java other than Lain-lain/
Jabotabek Jabotabek Sumatera Kalimantan Others Total
182
Jawa selain
Jabotabek/
Java other than Lain-lain/
Jabotabek Jabotabek Sumatera Kalimantan Others Total
183
Total 10.525.906 18.578.115 6.374.270 15.658.943 14.303.173 7.505.847 40.167.239 113.113.493 Total
184
Total 9.927.368 20.444.116 8.982.073 14.508.500 16.047.285 10.198.185 30.336.922 110.444.449 Total
Eksposur kredit Bank kepada satu debitur pada The Banks’ credit exposure to a single debtor as
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, of December 31, 2017 and 2016 amounted to
masing-masing sebesar Rp1.426.206 dan Rp1,426,206 and Rp1,536,029, respectively,
Rp1.536.029 sebelum memperhitungkan agunan before taking into account of collateral or other
dan perlindungan kredit lainnya. Eksposur atas credit enhancements. This exposure guaranted
kredit ini dijamin oleh Pemerintah Republik by the Government of the Republic of Indonesia.
Indonesia.
185
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya c. Collateral and other credit enhancements
Nilai dan jenis agunan yang dibutuhkan The amount and type of collateral required
tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak depends on an assessment of the credit risk of
lawan (counterparty). Panduan tentang jenis the counterparty. Guidelines are implemented
agunan dan parameter penilaian yang bisa regarding the acceptability of types of collateral
diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan and valuation parameters. The main types of the
utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, collateral obtained are land, building, and
dan kendaraan. Bank juga memiliki beberapa vehicles. Bank also has several credit facilities
fasilitas kredit yang mendapat penjaminan dari guaranteed by third parties, such as by
pihak ketiga, seperti dari pemerintah. government.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap Generally, collateral is required for all credits
pemberian kredit sebagai sumber terakhir extended as a second source of credit repayment
pelunasan kredit (secondary source of and also as a form of credit risk mitigation. The
repayment) dan sebagai salah satu bentuk primary source of credit repayment is the funds
mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan generated from business operations of the
kredit adalah dari hasil usaha debitur. borrowers.
Rasio nilai agunan terhadap plafon kredit yang Collateral coverage ratio to credit limit, minimum
diberikan adalah minimal sebesar 1,25:1 dari nilai at 1.25:1 of liquidation value.
likuidasi.
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank The quality of financial assets is managed by the
dengan menggunakan panduan dari Bank Bank using the guidance from Bank Indonesia
Indonesia dan diungkapkan pada Catatan 5, 6, 7, and disclosed in Notes 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, and
8, 9, 10, 11, dan 12 atas laporan keuangan 12 to the consolidated financial statements.
konsolidasian.
Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan It is the Bank’s policy to maintain accurate and
secara akurat dan konsisten peringkat risiko di consistent risk ratings across the portfolio of
seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan financial assets. This facilitates focused
memfasilitasi fokus manajemen risiko atas risiko management of the applicable risks and the
yang ada dan perbandingan eksposur kredit di comparison of credit exposures across all lines of
seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. business, geographic regions, and products. The
Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai rating system is supported by a variety of
analisis keuangan, dikombinasikan dengan financial analytics, combined with processed
informasi pasar yang telah diolah untuk market information to provide the main inputs for
menyediakan masukan utama untuk pengukuran the measurement of counterparty risk. All risk
risiko pihak lawan (counterparty). Semua ratings are tailored to the various categories and
peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai are derived in accordance with the Bank
kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan Indonesia’s rating guidance. The attributable risk
peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang ratings are assessed and updated regularly.
telah ditetapkan dinilai dan diperbaharui secara
berkala.
Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan For accounting purposes, the Bank uses an
model incurred loss untuk pengakuan kerugian incurred loss model for the recognition of losses
penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti on impaired financial assets. This means that
kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti losses can only be recognized when objective
objektif atas peristiwa kerugian spesifik. evidence of a specific loss event has been
observed.
186
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai The main considerations for the loan impairment
kredit yang diberikan termasuk adanya assessment include whether any payments of
pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo principal or interest are overdue by more than 90
lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau days or there are any known difficulties, or
pelanggaran dari persyaratan yang terdapat infringement of the original terms of the contract.
dalam kontrak awal yang diketahui. Bank The Bank addresses impairment assessment in
melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua two areas: individually assessed allowances and
area: evaluasi penurunan nilai secara individual collectively assessed allowances.
dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
Bank menentukan penyisihan kerugian The Bank determines the allowances for
penurunan nilai secara individual untuk impairment losses for each individually
masing-masing kredit yang diberikan yang significant loans with objective evidence of
signifikan yang memiliki bukti objektif impairment and restructured on an
penurunan nilai dan yang direstrukturisasi. individual basis. Items considered when
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam determining allowance for impairment
menentukan jumlah penyisihan kerugian losses include the sustainability of the
penurunan nilai antara lain mencakup debtors’ business plan, its ability to improve
keberlanjutan rencana bisnis debitur, performance once a financial difficulty has
kemampuan debitur untuk memperbaiki arisen, projected receipts and the expected
kinerja saat menghadapi kesulitan payout should bankruptcy ensure, the
keuangan, proyeksi penerimaan dan availability of other financial support, the
ekspektasi pengeluaran saat terjadi realizable value of collateral, and the timing
kepailitan, ketersediaan dukungan of expected cash flows. Allowance for
keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat impairment losses are evaluated at each
direalisasikan, dan ekspektasi waktu reporting date, unless foreseen
diperolehnya arus kas. Penyisihan circumstances require more careful
kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap attention.
tanggal pelaporan, kecuali terdapat
beberapa kondisi yang mengharuskan
adanya perhatian lebih.
(ii) Evaluasi penurunan nilai secara kolektif (ii) Collectively assessed allowances
187
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan Below are credit risk based on allowance for
klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada impairment losses assesment classification as
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016: of December 31, 2017 and 2016:
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total *) Non-impaired Impaired Total *)
*) Termasuk aset keuangan entitas anak yang menjalankan *) Including financial asset of subsidiary engaged in Sharia
usaha di perbankan Syariah (Catatan 2o). banking (Note 2o).
188
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other
lain banks
31 Desember 2017/December 31, 2017 31 Desember 2016/December 31, 2016
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
Rupiah: Rupiah:
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia 4.598.771 - 4.598.771 5.670.858 - 5.607.858 Bank Indonesia
Interbank call money 50.000 - 50.000 1.076.826 - 1.076.826 Interbank call money
Deposito berjangka 4.842.577 - 4.842.577 1.555.052 - 1.555.052 Time deposits
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
Rupiah: Rupiah:
Sertifikat Bank Indonesia
Bank Indonesia - - - 973.177 - 973.177 Certificates
Sertifikat Sharia
Bank Indonesia Bank Indonesia
Syariah - - - 150.000 - 150.000 Certificates
Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Certificates of
Bank Indonesia 321.281 - 321.281 296.336 - 296.336 Deposits
Obligasi Pemerintah 4.288.570 - 4.288.570 3.922.291 - 3.922.291 Government bonds
Obligasi Korporasi 412.574 - 412.574 142.006 - 142.006 Corporate bonds
Obligasi Ritel Indonesia
Indonesia 312.209 - 312.209 476.613 - 476.613 Retail Bond
Domestic Letter of
Wesel SKBDN 191.011 86.765 276.224 296.000 - 296.000 Credit (SKBDN)
Sukuk Ijarah 30.000 - 30.000 30.000 - 30.000 Sukuk Ijarah
Obligasi Sukuk
Ijarah Indonesia Sukuk
Negara Indonesia 1.743.096 - 1.743.096 833.706 - 833.706 Ijarah Bond
Sukuk Mudharabah 20.000 - 20.000 30.000 - 30.000 Sukuk Mudharabah
Surat Perbendaharaan
Negara 489.414 - 489.414 245.154 - 245.154 Treasury Bills
189
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total *) Non-impaired Impaired Total *)
*) Termasuk aset keuangan entitas anak yang menjalankan *) Including financial asset of subsidiary engaged in Sharia
usaha di perbankan Syariah (Catatan 2o). banking (Note 2o).
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji Marketable securities purchased with
dijual kembali agreements to resell
31 Desember 2017/December 31, 2017 31 Desember 2016/December 31, 2016
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
190
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total *) Non-impaired Impaired Total *)
Rupiah: Rupiah:
Modal kerja 27.319.131 5.218.139 32.537.270 26.664.964 3.173.009 29.837.973 Working capital
Investasi 20.339.964 1.735.443 22.075.407 22.608.885 1.815.239 24.424.124 Investment
Konsumsi 14.335.859 734.487 15.070.346 12.087.028 1.060.969 13.147.997 Consumer
Program
pemerintah 214.589 18.425 233.014 389.206 39.282 428.488 Government program
Sindikasi 9.109 130.186 139.295 146.419 - 146.419 Syndicated
Direksi dan Directors and
karyawan 100.973 - 100.973 82.606 - 82.606 employees
Bank lain 20 - 20 1.203 - 1.203 Other banks
*) Termasuk aset keuangan entitas anak yang menjalankan *) Including financial asset of subsidiary engaged in sharia
usaha di perbankan Syariah (Catatan 2o). banking (Note 2o).
**) Disajikan kembali (Catatan 51) **) As restated (Note 51)
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
191
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
Rupiah 15 - 15 15 - 15 Rupiah
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai - - - - - - impairment losses
Neto 15 - 15 15 - 15 Net
Tidak Tidak
mengalami Mengalami mengalami Mengalami
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai/ nilai/ nilai/ nilai/
Non-impaired Impaired Total Non-impaired Impaired Total
Tabel di bawah menunjukkan kualitas aset The table shows quality of financial assets
keuangan (di luar penyisihan kerugian (gross of allowance for impairment losses):
penurunan nilai):
31 Desember 2017/December 31, 2017
Belum jatuh
tempo atau Telah jatuh
tidak mengalami tempo tetapi
penurunan nilai/ tidak mengalami
Neither penurunan nilai/ Mengalami
past due Past due but penurunan nilai/
nor impaired not impaired Impaired Jumlah/Total
Current accounts
Giro pada Bank Indonesia 4.618.073 - - 4.618.073 with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 473.524 - - 473.524 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain 9.563.256 - - 9.563.256 and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Diperdagangkan 139.589 - - 139.589 Trading
Tersedia untuk dijual 2.507.463 - - 2.507.463 Available-for-sale
Nilai wajar melalui Fair value through
penghasilan komprehensif lain 407.735 - - 407.735 other comprehensive income
Kredit yang diberikan
dan piutang 191.001 - 86.765 276.224 Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.754.824 - - 4.754.824 Held-to-maturity
Biaya perolehan 1.987.633 - - 1.987.633 Acquisition cost
Surat-surat berharga yang dibeli Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali 1.128.572 - - 1.128.572 with agreement to resell
Tagihan derivative 3.601 - - 3.601 Derivative receivables
Kredit yang diberikan dan Loan and Sharia financing/
pembiayaan/piutang syariah 60.268.732 3.255.495 9.108.177 72.632.404 receivables
Tagihan akseptasi 170.506 - - 170.506 Acceptances receivable
Penyertaan saham 15 - - 15 Investments in shares
Aset lain-lain 2.468.301 - - 2.468.301 Other assets
88.688.541 3.255.495 9.194.942 101.138.978
98.984.852
192
Tabel di bawah menunjukkan kualitas aset The table shows quality of financial assets
keuangan (di luar penyisihan kerugian (gross of allowance for impairment losses)
penurunan nilai) (lanjutan): (continued):
31 Desember 2016/December 31, 2016
Belum jatuh
tempo atau Telah jatuh
tidak mengalami tempo tetapi
penurunan nilai/ tidak mengalami
Neither penurunan nilai/ Mengalami
past due Past due but penurunan nilai/
nor impaired not impaired Impaired Jumlah/Total
Current accounts
Giro pada Bank Indonesia 5.404.563 - - 5.404.563 with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 763.129 - - 763.129 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain 9.407.491 - - 9.407.491 and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Diperdagangkan 40.614 - - 40.614 Trading
Tersedia untuk dijual 2.688.234 - - 2.688.234 Available-for-sale
Nilai wajar melalui Fair value through
penghasilan komprehensif lain 139.890 - - 139.890 other comprehensive income
Kredit yang diberikan
dan piutang 308.505 - - 308.505 Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.673.034 - - 4.673.034 Held-to-maturity
Biaya perolehan 1.223.437 - - 1.223.437 Acquisition cost
Surat-surat berharga yang dibeli Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali 3.394.237 - - 3.394.237 with agreement to resell
Kredit yang diberikan dan Loan and Sharia financing/
pembiayaan/piutang syariah 61.827.260 2.206.054 6.533.062 70.566.376 receivables
Tagihan akseptasi 231.454 - - 231.454 Acceptances receivable
Penyertaan saham 15 - - 15 Investments in shares
Aset lain-lain 618.636 - - 618.636 Other assets
92.628.720 2.206.054 6.553.062 101.367.836
97.233.298
Analisa umur kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak An aging analysis of loans that are past due but not
mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember impaired as of December 31, 2017 is set out below:
2017 adalah:
f. Saling hapus atas aset keuangan dan f. Offsetting of financial assets and financial
liabilitas keuangan liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang Financial assets and financial liabilities subject to
dapat saling hapus sesuai dengan perjanjian offsetting under enforceable master netting
induk untuk penyelesaian secara neto (master arrangements and similar agreements as of
netting agreements) atau perjanjian serupa per December 31, 2017 and 2016 are as follows:
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
193
194
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi Market risk is risk on statement of financial position
keuangan dan rekening administratif termasuk and administrative accounts including derivative
transaksi derivatif, akibat perubahan secara transactions due to overall changes in market
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko condition, including change in option price. Market
perubahan harga opsi. Variabel pasar dalam hal ini variables are interest rate and exchange rate.
adalah suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga Interest rate risk is risk arising from changes in
adalah risiko akibat perubahan harga instrumen financial instrument value from trading book position
keuangan dari posisi trading book atau akibat or changes in economic value from banking book
perubahan nilai ekonomis dari posisi banking book, position due to changes in interest rate. Exchange
yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. Risiko rate risk is risk arising from changes in trading and
nilai tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi banking books position due to changes in foreign
trading book dan banking book yang disebabkan oleh exchange rate.
perubahan nilai tukar valuta asing.
Pengelolaan risiko pasar dijalankan berdasarkan The overall market risk management is performed
kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan based on the policies and procedures related to the
produk, jasa, dan aktivitas treasury dan bisnis yang products, services, and activities in the treasury and
terpapar risiko tersebut. Pengendalian risiko nilai business exposed to that risk. The management of
tukar mata uang asing dan risiko suku bunga Bank foreign exchange rate and interest rate risks in the
pada trading book antara lain dilakukan melalui trading book is performed through risk and limit
analisis risiko dan limit untuk aktivitas trading seperti analysis for trading activities such as money market,
transaksi money market, foreign exchange, dan foreign exchange, and fixed income securities
fixed income securities (surat-surat berharga). transactions. Furthermore, the trading book position
Selain itu, dilakukan proses mark to market untuk has been marked-to-market and the net open
posisi trading book, monitoring posisi devisa neto position and Value at Risk (VaR) on that position are
dan Value at Risk (VaR) atas posisi tersebut. monitored.
Pengelolaan risiko suku bunga juga dilakukan pada The interest rate risk management is also performed
eksposur banking book, antara lain dengan on the banking book exposure, i.e. by monitoring the
memperhatikan posisi gap aset dan liabilitas Bank gap position of the Bank’s assets and liabilities
yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga dan which are sensitive to interest rate volatility, BI rate,
kecenderungan pergerakan suku bunga acuan and market rate trend that may impact the Bank’s
tingkat bunga BI serta suku bunga pasar yang dapat profit stability level. Risk valuation is performed
mempengaruhi stabilitas tingkat profitabilitas Bank. using Interest Rate Risk Model using the repricing
Pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan profile gap methodology. The foreign exchange risk
Interest Rate Risk Model dengan metodologi valuation is performed by monitoring the Net Open
repricing profile gap. Penilaian risiko nilai tukar mata Position (NOP) and foreign exchange volatility
uang asing dilakukan dengan memperhatikan Posisi maintained by the Bank. Risk control is performed
Devisa Neto (PDN) dan volatilitas mata uang asing through monitoring the foreign exchange transaction
yang dikelola Bank. Pengendalian risiko dilakukan movement in all branches and business units. The
melalui monitoring mutasi transaksi valuta asing di information related with NOP is disclosed in Note 42.
seluruh kantor cabang dan unit bisnis. Informasi
mengenai PDN diungkapkan pada Catatan 42.
195
Dalam melakukan pengukuran risiko, Bank In measuring risks, the Bank has performed stress
melakukan stress test dengan beberapa skenario, tests based on several scenarios, including the
termasuk skenario terburuk (worst case scenario). worst case scenario. This is intended to assess the
Hal ini ditujukan untuk mengetahui tingkat Bank’s ability during various levels of market
kemampuan Bank dalam menghadapi berbagai movements to abnormal market conditions. The
tingkat pergerakan hingga kondisi pasar yang tidak stress results was used as a consideration in
normal. Adapun hasil stress test tersebut digunakan determining changes in policies and limit related to
sebagai sebagai salah satu masukan/pertimbangan market risk. The Bank periodically performs back
pada saat penetapan atau perubahan kebijakan dan testing to validate methodology, formula, model, and
limit terkait risiko pasar. Bank secara berkala assumptions used on each scenario of risk
melakukan back testing untuk validasi pada measurement model.
metodologi, formula, model, dan penggunaan
asumsi pada setiap skenario dalam model
pengukuran risiko.
Tabel berikut mengikhtisarkan eksposur risiko suku The table below summarizes the Bank’s interest rate
bunga Bank atas aset keuangan dan liabilitas risk exposure on non-trading financial assets and
keuangan yang tidak untuk diperdagangkan pada liabilities as of December 31, 2017 and 2016 (Bank
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Bank only).
saja).
31 Desember 2017/December 31, 2017
Aset Assets
Giro pada Bank Indonesia 4.351.106 4.351.106 - - - Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 1.003.589 1.003.589 - - - Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 3.774.763 3.648.879 125.884 - - and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Tersedia untuk dijual 7.236.759 884.304 1.054.786 5.058.785 238.705 Available-for-sale
Nilai wajar melalui penghasilan Fair value through
komprehensif lain 407.735 - - 191.435 216.300 other comprehensive income
Kredit yang diberikan
dan piutang 276.224 207.552 68.702 - - Loans and receivable
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.754.825 - 260.082 1.189.672 3.305.071 Held-to-maturity
Harga perolehan 1.883.020 220.004 - 500.071 1.162.944 Acquisition cost
Surat berharga yang dibeli Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali 1.128.572 1.128.572 - - - with agreements to resell
Tagihan derivatif 3.601 3.601 - - - Derivative receivable
Kredit yang diberikan 67.593.387 7.109.949 12.426.383 19.623.480 28.433.575 Loans
Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 83.095.045 75.130.965 7.964.080 - - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 2.273.351 2.273.351 - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
yang dijual dengan janji sell with agreement
dibeli kembali - bruto 3.389.208 3.389.208 - - - to repurchase - gross
Pinjaman yang diterima 395.008 - - 395.008 - Borrowings
Surat berharga yang diterbitkan 3.291.894 - - 1.498.323 1.793.571 Securities issued
196
Aset Assets
Giro pada Bank Indonesia 5.154.568 5.154.568 - - - Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 754.697 754.697 - - - Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 6.460.379 6.408.553 51.826 - - and other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
Tersedia untuk dijual 4.512.746 3.047.134 1.174.285 51.895 239.432 Available-for-sale
Nilai wajar melalui penghasilan Fair value through
komprehensif lain 139.890 - - 34.248 105.642 other comprehensive income
Kredit yang diberikan
dan piutang 308.505 204.879 103.626 - - Loans and receivable
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.523.034 - 227.733 1.158.003 3.137.298 Held-to-maturity
Harga perolehan 1.108.925 44.398 - 484.264 580.263 Acquisition cost
Surat berharga yang dibeli Marketable securities purchased
dengan janji dijual kembali 3.394.237 3.394.237 - - - with agreements to resell
Kredit yang diberikan 65.594.160 1.566.352 911.964 24.126.170 38.989.674 Loans
Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 78.453.092 67.347.827 11.105.265 - - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1.729.039 1.729.039 - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga Marketable securities
yang dijual dengan janji sell with agreement
dibeli kembali - bruto 4.314.641 4.314.641 - - - to repurchase - gross
Pinjaman yang diterima 1.114.492 444.713 - 379.401 290.378 Borrowings
Surat berharga yang diterbitkan 2.352.109 - 458.290 1.497.225 396.594 Securities issued
Manajemen risiko suku bunga atas limit repricing The management of interest rate risk against
gap dilakukan dengan memonitor sensitivitas aset repricing gap limits is supplemented by monitoring
dan liabilitas keuangan Bank atas berbagai skenario the sensitivity of the Bank’s financial assets and
tingkat bunga baik standar dan non-standar. liabilities to various standard and non-standard
Skenario standar yang dilakukan tiap bulan interest rate scenarios. Standard scenarios that are
mencakup kenaikan atau penurunan paralel 100 considered on a monthly basis include a 100 basis
basis poin pada kurva imbal hasil. Analisa points parallel fall or rise in all curves. An analysis of
sensitivitas Bank atas kenaikan atau penurunan the Bank’s sensitivity to an increase or decrease in
tingkat bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak market interest rates, assuming no assymetrical
ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan movement in curves and a constant position of
posisi laporan posisi keuangan yang tetap, adalah statement of financial position, is as follows
sebagai berikut (tidak diaudit): (unaudited):
197
Tabel berikut mengindikasikan posisi aset dan The table below indicates the foreign currencies
liabilitas moneter dalam mata uang asing yang tidak position of non-trading monetary assets and
untuk diperdagangkan pada tanggal-tanggal liabilities as of December 31, 2017 and 2016, which
31 Desember 2017 dan 2016, di mana Bank the Bank has significant exposure against its
memiliki eksposur signifikan terhadap arus kas forecast cash flows. The analysis calculates the
masa depan. Analisa tersebut menghitung dampak effect of a reasonably possible movement of the
pergerakan nilai tukar wajar yang mungkin terjadi currency rate against the Indonesian Rupiah, with all
terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel dianggap variables held constant, on the profit or loss (due to
konstan, terhadap laba rugi (akibat perubahan nilai change in the fair value of currency sensitive non-
wajar aset dan liabilitas moneter yang tidak untuk trading monetary assets and liabilities) (unaudited).
diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar)
(tidak diaudit).
31 Desember 2017/December 31, 2017
Kenaikan
(penurunan)
dalam nilai Sensitivitas Sensitivitas
tukar/ terhadap laporan terhadap
Increase laba rugi/ ekuitas/
(decrease) Sensitivity in Sensitivity
in exchange rate profit or loss in equity
Kenaikan
(penurunan)
dalam nilai Sensitivitas Sensitivitas
tukar/ terhadap laporan terhadap
Increase laba rugi/ ekuitas/
(decrease) Sensitivity in Sensitivity
in exchange rate profit or loss in equity
198
Risiko likuiditas adalah risiko akibat Liquidity risk is the risk which is caused by the
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas Bank’s inability to fulfil its obligations when they
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas become due from cash flow financing sources
dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang and/or high quality liquid assets that can be pledged
dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan without affecting the Bank’s activities and financial
kondisi keuangan Bank. condition.
Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas Residual contractual maturities of financial
keuangan liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus kas The table below shows the expected undiscounted
yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan cash flows on the Bank’s financial liabilities on the
Bank berdasarkan jatuh tempo kontraktual yang basis of their earliest possible contractual maturity
terdekat pada tanggal laporan posisi keuangan as at the consolidated statement of financial position
konsolidasian. date.
31 Desember 2017/December 31, 2017
199
Untuk memastikan kemampuan Bank dalam To ensure the Bank’s ability in fulfilling its obligations
memenuhi kewajibannya kepada nasabah/ to customers/counterparties, the Bank implements
counterparty, Bank menerapkan kebijakan liquidity management policies which regularly
pengelolaan likuiditas yang selalu direviu secara reviewed in line with the current Banks’ condition
berkala sesuai dengan kondisi Bank maupun and current Bank Indonesia regulation. The Bank
pengaturan oleh Bank Indonesia yang terkini. Bank implements liquidity management policies through
menerapkan kebijakan pengelolaan likuiditas placement in Primary Reserve and liquid assets
melalui alokasi penempatan pada Cadangan Primer based on certain criteria and limit. The Bank also
(Primary Reserve) dan aset likuid berdasarkan has a Contingency Funding Plan policy which
kriteria dan limit tertentu. Selain itu, Bank telah contains steps that must be taken in anticipating and
memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat, facing liquidity shortfall therefore the Bank are able
yang berisi langkah yang harus dilakukan oleh Bank to fulfill contractual financial liability and ensure the
dalam rangka mengantisipasi dan menghadapi continuity of the Bank’s business process. The Bank
perubahan kondisi likuiditas harian sehingga Bank measures liquidity risk using the Liquidity Risk
dapat tetap memenuhi setiap kewajiban finansial Model with maturity profile gap methodology. Daily
yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan liquidity condition management is performed by
menjaga kelangsungan proses bisnis Bank. Bank Treasury Unit and external and macro economic
melakukan pengukuran risiko likuiditas changes are immediately informed, strategy and
menggunakan Liquidity Risk Model dengan internal policies are taken through, among others,
metodologi maturity profile gap. Pengelolaan kondisi through Asset and Liabilities Committee (ALCO)
likuiditas harian dilakukan oleh Unit Treasury dan mechanism. The monitoring and evaluation of limits
perubahan eksternal serta makro ekonomi yang related to liquidity risk are performed periodically
terjadi dengan segera diinformasikan dan diambil and in accordance with the Bank’s internal condition
strategi serta kebijakan internal antara lain melalui and Bank Indonesia regulation. In measuring risks,
mekanisme Asset and Liabilities Committee the Bank has performed stress testing, including
(ALCO). Monitoring dan evaluasi atas limit-limit yang worst case scenario. The purpose was to ensure the
terkait dengan risiko likuiditas dilakukan secara Bank’s ability to repay the matured liabilities. The
berkala dan disesuaikan dengan kondisi internal information related to the maturity profile of assets
Bank serta ketentuan Bank Indonesia. Dalam and liabilities is disclosed in Note 40.
melakukan pengukuran risiko, Bank telah
melakukan stress test dengan beberapa skenario,
diantaranya skenario terburuk (worst case
scenario). Hal ini ditujukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo. Informasi mengenai jatuh tempo aset
dan liabilitas sesuai kontrak diungkapkan pada
Catatan 40.
Risiko operasional adalah risiko akibat Operational risk is the risk resulting from inadequate
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses and/or failure in internal processes, people,
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, systems, and/or from external events which affect
dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang the Bank’s operations.
mempengaruhi operasional Bank.
Di dalam mengelola risiko operasional, risk taking ln managing operational risk, the risk owner is
unit bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada responsible for the risk that occurs in the respective
unitnya masing-masing. Tata cara pengendalian units. The risk management is regulated in the
risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank secara Bank’s overall policies and operational procedures
menyeluruh dalam suatu ketentuan dan prosedur in each unit which periodically reviewed.
operasional pada setiap unit yang direviu secara
berkala.
200
Metode dan kebijakan dalam pengendalian risiko The methods and policies in the operational risk
operasional dilaksanakan diantaranya melalui: management are performed, among others, through
the following:
i. Identifikasi, evaluasi dan monitoring terhadap i. Evaluation of internal control policies, guidance,
kebijakan, pedoman, dan prosedur and procedures in accordance with the banking
pengendalian internal sesuai dengan kondisi industry development, government policies,
perkembangan bisnis perbankan; and pre-determined operational limitation;
ii. Pelaksanaan pemisahan fungsi (dual control) ii. Implementation of separation of fucntions (dual
selalu dilakukan terhadap aktivitas operasional control) is always done on the operational
baik terhadap aktivitas yang bersifat activitis both to activities that are transactional
transaksional maupun aktivitas non and non-transactional activities;
transaksional;
iii. Pengkajian terhadap produk dan aktivitas baru; iii. Evaluation of new products and activities;
iv. Penerapan Disaster Recovery Plan dalam iv. Implementation of Disaster Recovery Plan as
menghadapi kejadian bencana sebagai the anticipated procedures during internal and
pengelolaan dan pengendalian aktivitas Bank external potential loss events;
Bukopin;Penerapan Disaster Recovery Plan
sebagai langkah antisipasi atas kejadian
internal maupun eksternal yang berpotensi
menimbulkan kerugian;
v. Identifikasi serta pengukuran risiko operasional v. Identification and measurement of operational
juga dilakukan melalui perhitungan risiko risk through risk calculation based on
berdasarkan accounting loss data (pengalaman accounting loss data (historical loss events);
kerugian dimasa lalu);
vi. Pelaksanaan peningkatan atas kapabilitas vi. Implementation of Human Resources
Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan; Capability Improvement periodically;
viI. Pelaksanaan monitoring secara berkala atas vii. Periodic monitoring of the information
keamanan sistem teknologi informasi yang technology system security used by Bank;
dipergunakan oleh Bank;
viii. Kajian analisis beban operasional pendapatan viii. Operating income operational expense analysis
operasional dengan tujuan hasil dari kajian with the objective of the result can be used as a
tersebut dapat digunakan sebagai rekomendasi recommendation to improve the effectiveness
untuk meningkatkan keefektifan (effectiveness) and efficiency of Bank Bukopin;
dan efisiensi (efficiency) Bank Bukopin;
ix. Kajian validitas dan realibilitas kuesioner tingkat ix. Validity and reliability review of the ATM service
layanan ATM, layanan Satuan Kerja Tekhnologi questionnaire, Satuan Kerja Teknologi
Informasi (SKTI) untuk meningkatkan kualitas Informasi (SKTI) services to improve the quality
layanan; of service;
x. Bank melakukan perhitungan kewajiban x. The Bank determines the Bank's minimum
penyediaan modal minimum Bank untuk risiko capital requirement for operational risk using
operasional menggunakan Pendekatan the Basic Indicator Approach, in accordance
Indikator Dasar, sesuai dengan regulasi dari with Bank Indonesia regulation related to the
Bank Indonesia terkait dengan masuknya risiko inclusion of operational risk in calculating
operasional dalam perhitungan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR).
kecukupan modal (CAR).
201
Dalam rangka pengelolaan risiko operasional, Bank In order to manage operational risk, the Bank has
telah mengembangkan: developed:
ii. Modul Loss Event Data berbasis web yang ii. Loss Event Data web-based module which is
digunakan untuk analisis historical loss data used to analyze the historical loss data,
dimana hasilnya diarahkan untuk penerapan whereby the results are directed for the
perhitungan risiko operasional dengan implementation of operational risk calculation
pendekatan Standardized and Advance using the Standardized and Advance
Measurement Approaches; Measurement Approaches;
iii. Pembuatan Action Plan untuk mitigasi risiko iii. Action plan to mitigate the risk which will
yang berpotensi terjadi ataupun telah terjadi; potentially occur or has occurred;
iv. Melakukan inisiasi untuk mengembangkan iv. Initiation to develop Key Risk Indicator Methods
metodologi Key Risk Indicator (KRI) yang akan (KRI) which will be used as an indicator of risk
digunakan sebagai indikator tingkat risiko suatu level of banking activities.
aktivitas perbankan.
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum Legal risk is risk due to, legal claims and/or
dan/atau kelemahan aspek yuridis, yang antara lain weaknesses in legal aspects which among others
disebabkan oleh lemahnya perikatan yang derived from the weaknesses in the Bank’s
dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan engagements, the absence and/or changes in laws
peraturan perundang-undangan yang which result in the transaction executed by the Bank
menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan is not aligned with the current regulations, and
Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang litigation process both from external parties to the
akan ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari Bank and from the Bank to external parties.
gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank
terhadap pihak ketiga.
Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh Legal risk identification is performed in all functional
aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan activities that are inherent to loan (lending), treasury
(penyediaan dana), treasury dan investasi, and investment, operational and services, trade
operasional dan jasa, trade finance services, sistem finance services, information technology system
informasi teknologi dan Management Information and Management Information System (MIS), and
System (MIS), serta pengelolaan sumber daya human resources management.
manusia.
Identifikasi serta pengukuran risiko hukum juga Legal risk identification and measurement are
dilakukan melalui perhitungan risiko berdasarkan performed through risk calculation based on
accounting loss data dengan perhitungan capital accounting loss data by using loss distribution
charges yang menggunakan pendekatan loss approach for calculating capital charges.
distribution.
202
Bank telah memiliki beberapa unit kerja yang The Bank already has several unit that have
memiliki fungsi dan wewenang dalam penerapan functions and authority of legal risk control
pengendalian risiko hukum. Selain itu Bank terus application. In addition, bank continued the effort to
melanjutkan upaya perbaikan dan penyempurnaan improve and completion for several corporate policy
atas sejumlah kebijakan perusahaan dalam rangka in relation with action plan of improvement on risk
rencana kerja (action plan) perbaikan proses management process and corporate governance.
manajemen risiko dan corporate governance.
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya Reputation risk is risk due to decrease in
tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber stakeholders’ trust that comes from negative
dari persepsi negatif terhadap Bank, yang antara perception on the Bank, among others derived from
lain disebabkan adanya kejadian yang telah events that resulting loss to the Bank, such as
merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negative news in mass media, violation of business
negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, ethics, customers complaints, and other matters
keluhan nasabah, serta hal lain yang dapat resulting reputation risk, such as the weaknesses in
menyebabkan risiko reputasi, misalnya kelemahan corporate governance, corporate culture, and the
tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank’s business practices.
Bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan secara berkala Reputation risk identification is performed
sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu periodically based on knowledge of historical losses
yang disebabkan oleh risiko reputasi. Sementara due to reputation risk. Reputation risk valuation is
penilaian risiko reputasi dilakukan secara kualitatif performed qualitatively among others from the
antara lain bersumber dari pemberitaan negatif yang negative publication from public/customer and
muncul dari masyarakat/nasabah dan keluhan customer complaints.
nasabah.
Untuk memastikan pengendalian risiko reputasi, To ensure the reputation risk management, the
Bank telah melakukan langkah antisipasi antara lain: Bank has performed the anticipated actions that
include:
• Pembentukan Unit Pusat Layanan Nasabah • Establishing the Customer Service Centre Unit
untuk memastikan peningkatan kualitas to ensure improvement in the customer
pelayanan kepada nasabah; servicing quality;
• Penggunaan Complaint Tracking System untuk • Using Complaint Tracking System to monitor
mengawasi penyelesaian keluhan nasabah; resolution of customer complaints;
• Penerapan Service Level Agreement (SLA) di • Implementation of Service Level Agreement in
tiap unit kerja untuk memastikan standar waktu; all business units to ensure time standards;
• Bekerja sama dengan pihak independen • Cooperate with independent parties to conduct
melakukan survey pelayanan Bank survey the Bank’s service as compared to
dibandingkan dengan pesaing; competitors;
• Secara berkelanjutan melaksanakan pelatihan • Continuously train the employees to improve
karyawan untuk dapat meningkatkan kualitas the service quality.
pelayanan.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Compliance risk is risk incurred due to the Bank has
Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan not complied and/or not implemented the applicable
ketentuan internal, peraturan perundang-undangan, internal policies, laws, and regulations. In practice,
dan ketentuan yang berlaku. Pada prakteknya risiko compliance risk is inherent to the Bank’s risk related
kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait to regulations, prudential provisions, and other
pada peraturan perundang-undangan, ketentuan provisions, such as:
kehati-hatian, dan ketentuan lain yang berlaku,
seperti:
203
• Risiko kredit terkait dengan ketentuan • Credit risk related to Capital Adequacy Ratio
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR), Asset Quality, Allowance for
(KPMM), Kualitas Aset, Pembentukan Impairment Losses, and Legal Lending Limit
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), (LLL) regulations;
dan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK);
• Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi • Market risk related to Net Open Position (NOP)
Devisa Neto (PDN); regulation;
• Risiko Likuiditas terkait dengan pemenuhan • Liquidity risk related to filled reserve
ketentuan Giro Wajib Minimum dan kecukupan requirement and Liquidity Coverage Ratio.
alat likuid (Liquidity Coverage Ratio);
• Risiko stratejik terkait dengan ketentuan • Strategic risk related to the Bank’s Business
Rencana Bisnis Bank (RBB); Plan regulation;
• Risiko operasional terkait pemenuhan • Operational risks related comply with Know
ketentuan terkait Know Your Customer (KYC) Your Customer (KYC) and Anti Money
dan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Laundering and Prevention of Terrorism
Pendanaan Terorisme (APUPPT). Funding (APUPPT).
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan Strategic risk is risk due to inaccurate decision
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu making and/or implementation of strategic decision
keputusan stratejik serta kegagalan dalam and failure in anticipating business environment
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. changes. Strategic risk identification is performed
Identifikasi risiko stratejik dilakukan secara berkala periodically based on knowledge on historical losses
sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu due to strategic risk. Strategic risk control is
yang disebabkan oleh risiko stratejik. Pengendalian performed through monitoring on realization of
risiko stratejik dilakukan melalui monitoring budget (business plan) determined periodically,
pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana followed by investigation of failure causing factors.
bisnis) yang sudah ditetapkan secara berkala dan
dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor
penyebab kegagalan.
Bank telah membentuk Satuan Kerja Strategi dan The Bank has developed Strategic and
Transformasi sebagai salah satu langkah dalam Transformation Working Unit in order to implement
penerapan manajemen risiko stratejik. strategic risk management.
204
40. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN 40. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING
LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG PERIOD TO MATURITY
TERSISA
31 Desember/December 31, 2017
Tidak
> 3 bulan - memiliki
1 tahun/ jatuh tempo/
≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 months - > 1- 5 tahun/ > 5 tahun/ Without
Total ≤ 1 months > 1 - 3 months 1 year > 1 - 5 years > 5 years maturity
106.364.328
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera 666.912 666.912 - - - - - immediately payable
Simpanan nasabah 88.586.160 62.850.578 17.190.139 8.545.443 - - - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 1.584.645 1.584.645 - - - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Marketable securities
dijual dengan janji sell with agreements
dibeli kembali - bruto 3.389.208 3.389.208 - - - - - to repurchase - gross
Liabilitas derivatif 643 158 485 - - - - Derivatives payable
Liabilitas akseptasi 170.227 42.120 91.907 36.200 Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 846.980 59.681 - 4.519 121.197 661.583 - Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan 3.291.894 3.291.894 - - - - - Securities issued
Utang pajak 63.434 63.434 - - - - - Taxes payable
Liabilitas lain-lain 1.083.944 1.083.944 - - - - - Other liabilities
Perbedaan jatuh tempo 8.832.864 (50.287.586) (13.445.810) 5.666.165 24.510.487 35.130.495 7.259.113 Maturity gap
205
40. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN 40. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING
LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG PERIOD TO MATURITY (continued)
TERSISA (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2016*)
Tidak
> 3 bulan - memiliki
1 tahun/ jatuh tempo/
≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 months - > 1- 5 tahun/ > 5 tahun/ Without
Total ≤ 1 months > 1 - 3 months 1 year > 1 - 5 years > 5 years maturity
102.824.570
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera 557.280 557.280 - - - - - immediately payable
Simpanan nasabah 83.869.295 57.485.237 15.278.794 11.105.264 - - - Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 2.047.732 2.047.732 - - - - Deposits from other banks
Surat-surat berharga yang Marketable securities
dijual dengan janji sell with agreements
dibeli kembali - bruto 4.314.641 4.314.641 - - - - - to repurchase - gross
Liabilitas derivatif 2.014 2.014 - - - - - Derivatives payable
Liabilitas akseptasi 231.454 10.430 219.819 1.205 - - - Acceptances payable
Pinjaman yang diterima 1.295.106 367.834 76.879 - 560.014 290.379 - Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan 2.352.109 - - 458.290 1.497.225 396.594 - Securities issued
Utang pajak 108.493 - - - - - 108.493 Taxes payable
Liabilitas lain-lain 1.089.946 223.568 4.150 197.505 - 231.797 432.926 Other liabilities
Perbedaan jatuh tempo 9.182.817 (40.769.217) (12.053.329) 3.974.734 23.081.090 30.399.936 4.549.603 Maturity gap
206
40. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN 40. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING
LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG PERIOD TO MATURITY (continued)
TERSISA (lanjutan)
Bank telah mengambil langkah-Iangkah untuk The Bank undertakes actions to overcome the
mengatasi perbedaan jatuh tempo (gap) antara lain maturity gap, among others by trying to shift short-
dengan cara menggeser simpanan jangka pendek term deposits to long-term deposits with positive
menjadi simpanan jangka panjang dengan membuat yield curve against deposit pricing and by managing
yield curve positif terhadap pricing deposito dan withdrawal pattern of deposits from customers. The
disamping itu Bank telah mengelola pola penarikan Bank believes that based on past experience, short-
simpanan nasabah. Bank meyakini berdasarkan term deposits were always extended.
pengalaman bahwa simpanan nasabah jangka
pendek senantiasa diperpanjang.
Sasaran utama atas kebijakan pengelolaan The primary objectives of the Bank’s capital
permodalan yang dilakukan oleh Bank adalah untuk management policy are to ensure that the Bank
mematuhi ketentuan permodalan eksternal yang complies with externally imposed capital
berlaku dan untuk mempertahankan rasio requirements and that the Bank maintains healthy
permodalan yang sehat agar dapat mendukung capital ratios in order to support its business and to
usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang maximize shareholder value.
saham.
Bank mengelola struktur modal dan melakukan The Bank manages its capital structure and makes
penyesuaian atas struktur tersebut terhadap adjustments to it in the light of changes in economic
perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko conditions and the risk characteristics of its
aktivitasnya. Untuk mempertahankan atau activities. In order to maintain or adjust the capital
menyesuaikan struktur modal tersebut, Bank dapat structure, the Bank may adjust the amount of
menyesuaikan jumlah pembayaran dividen kepada dividend payment to shareholders, return capital to
pemegang saham, mengembalikan modal kepada shareholders or issue capital securities.
pemegang saham atau mengeluarkan saham baru.
Manajemen menggunakan rasio permodalan yang Management uses regulatory capital ratios in order
diwajibkan regulator untuk memantau permodalan to monitor its capital. Bank Indonesia`s approach to
Bank. Pendekatan Bank Indonesia untuk such measurement is primarily based on monitoring
pengukuran tersebut terutama berdasarkan the relationship of the capital adequacy to
pengawasan atas hubungan antara kecukupan availability of capital resources.
modal dengan ketersediaan modal.
Bank telah melakukan perhitungan kecukupan Bank calculated its capital adequacy requirements
modal berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, using the prevailing BI regulation, where the
dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam 2 regulatory capital is classified into two tiers: Tier 1
Tier yaitu Modal Tier 1 dan Modal Tier 2. Capital and Tier 2 Capital.
Bank tidak memiliki modal tambahan yang Bank does not have any other supplementary
memenuhi kriteria Modal Tier 3 sesuai dengan capital which meets the criteria of tier 3 Capital
peraturan BI yang berlaku. under prevailing BI Regulation.
Bank mematuhi semua persyaratan modal yang Bank has complied with all externally imposed
ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang periode capital requirements throughout the reporting
pelaporan, khususnya berkenaan dengan period, particularly regarding Capital Adequacy
perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Ration (CAR) and calculation of Risk Weighted
(KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Assets (RWA).
(ATMR).
207
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal The Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for
Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal the Bank only as of December 31, 2017 and 2016 in
31 Desember 2017 dan 2016 sesuai dengan accordance with the prevailing Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: regulations are as follows:
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Modal Capital
Tier I 5.037.583 5.744.784 Tier I
Tier II 2.759.161 1.602.114 Tier II
Capital surcharge untuk bank sistemik 0,00% 0,00% Capital surcharge for systemic bank
Perhitungan Posisi Devisa Neto Bank berdasarkan The Net Open Position calculations for the Bank
pada Peraturan Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015 only are based on Bank Indonesia Regulation
tanggal 29 Mei 2015. Berdasarkan peraturan No. 17/5/PBI/2015 dated May 29, 2015. Based on
tersebut, Bank hanya diwajibkan untuk menjaga such regulation, the Bank is only required to
posisi devisa neto secara keseluruhan maksimum maintain the overall net open position at a maximum
20% dari total modal. of 20% from total capital.
Rasio posisi devisa neto secara keseluruhan adalah The overall net open position ratio is the sum of the
penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara absolute values of the net difference between the
aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan selisih assets and liabilities denominated in each foreign
bersih dari tagihan dan liabilitas komitmen dan currency and the net difference of the receivables
kontinjensi, yang dicatat dalam akun administratif and payables of both commitments and
yang didenominasi dalam setiap mata uang asing, contingencies recorded in the administrative
yang dinyatakan dalam Rupiah. accounts denominated in each foreign currency,
which are stated in Rupiah.
208
42. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 42. NET OPEN POSITION (continued)
Posisi devisa neto Bank pada tanggal-tanggal Net open positions for the Bank as of December 31,
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai 2017 and 2016 are as follows:
berikut:
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset *) Sum of the absolute values of the difference between
dan liabilitas beberapa mata uang asing lainnya. assets and liabilities in several other foreign currencies.
**) Disajikan kembali (Catatn 51) **) As restated (Note 51)
209
Bank menandatangani beberapa perjanjian penting The Bank entered into several significant
seperti yang tersebut di bawah ini: agreements as follows:
a. Perjanjian kerjasama dalam rangka penjaminan a. Agreement dated October 9, 2007 with the last
kredit/pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, amendment on January 12, 2010 regarding
menengah dan koperasi (UMKMK) dalam guarantee of loans/financing to micro, small,
rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor and medium enterprises and cooperatives
6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan (UMKMK) in the implementation of the
Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan President's Instruction No. 6 Year 2007
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tanggal regarding the Policy on Development
9 Oktober 2007 yang terakhir diperbaharui pada Acceleration in the Real Sector and
tanggal 12 Januari 2010. Perjanjian kerjasama Empowerment of the Micro, Small, and Medium
ini antara Departemen Keuangan Republik Enterprises. This agreement is between the
Indonesia, Departemen Kehutanan Republik Department of Finance of the Republic of
Indonesia, Departemen Kelautan dan Indonesia, Department of Forestry of
Perikanan Republik Indonesia, Departemen the Republic of Indonesia, Department of
Perindustrian Republik Indonesia, dan Fisheries and Marines of the Republic of
Kementrian Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Indonesia, Department of Industry of
Menengah Republik Indonesia sebagai the Republic of Indonesia, and Cooperatives,
Pelaksana Teknis Program bersama Perum Small and Medium Enterprises Ministry of
Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) (dahulu the Republic of Indonesia as the Program
Perum Sarana Pengembangan Usaha) dan Technical Officer together with Perum Jaminan
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Kredit Indonesia (Jamkrindo) (formerly Perum
(Askrindo) sebagai Perusahaan Penjamin. Sarana Pengembangan Usaha) and
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
(Askrindo) as Guarantor Enterprise.
Melalui kerjasama ini, Bank ditunjuk sebagai Based on the agreement, the Bank is appointed
salah satu Bank Pemberi Kredit untuk as one of the Lending Banks to disburse loan,
menyalurkan kredit secara langsung (direct) both based on this directly or indirectly
maupun tidak langsung (linkage) kepada (linkage), to UMKMK which are not receiving
UMKMK yang tidak sedang menerima kredit loans/financing from banks or a new debtor
dari perbankan atau merupakan debitur based on Debtor Information System in loan
perbankan baru berdasarkan Sistem Informasi application.
Debitur pada saat permohonan diajukan.
210
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban Since 1998, the Government guarantees the
bank umum meliputi giro, tabungan, deposito obligations of commercial banks including demand
berjangka, deposito on call, obligasi, surat berharga, deposits, savings deposits, time deposits, deposits
pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, on call, bonds, marketable securities, interbank
Letters of Credit, akseptasi, swap mata uang, dan borrowings, fund borrowings, Letters of Credit,
liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank garansi, acceptances, currency swap, and other contingent
standby Letters of Credit, performance bonds, dan liabilities such as bank guarantees, standby letters
kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam of credit, performance bonds, and other kinds of
keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan liabilities other than those excluded in this regulation
kewajiban kepada direktur, komisaris, dan pihak such as subordinated loans, liabilities to directors,
terkait dengan Bank. commissioners, and related parties of the Bank.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik On October 13, 2008, the President of the Republic
Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah of Indonesia approved Government Regulation
No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan No. 66 Year 2008 regarding the amount of deposits
yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan. guaranteed by Lembaga Penjaminan Simpanan.
Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan Based on such Regulation, the guaranteed deposit
yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank amount in a bank which previously according to Law
yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of
Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah Rp100 was amended to a maximum amount of
menjadi maksimum Rp2.000. Rp2,000.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Based on the Law of the Republic of Indonesia
No. 7 Tahun 2009, Perusahaan Pemerintah No. 7 year 2009, Government Regulation in lien of
pengganti undang-undang tentang Lembaga law on Lembaga Penjaminan Simpanan has been
Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi set into law since January 13, 2009.
undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009.
211
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai The tables present the comparison, by class, of the
tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan carrying amounts and fair value of the Bank’s
Bank yang tercatat dalam laporan keuangan financial instruments that are recognized in the
konsolidasian: consolidated financial statements:
31 Desember/December 31, 2017
____________________________________________________________________________________________________ _
Nilai wajar
melalui
Diukur pada penghasilan
nilai wajar komprehen-
melalui sif lain/ Kredit yang Dimiliki Biaya Total nilai
laba rugi/ Tersedia Fair value diberikan dan hingga perolehan tercatat/
Fair value untuk dijual/ through other- piutang/ jatuh tempo/ diamortisasi/ Total
through Available- comprehen- Loans and Held-to- Amortized carrying Nilai wajar/
profit or loss for-sale sive income receivable maturity cost amount Fair value
Aset Assets
Kas - - - 678.480 - - 678.480 678.480 Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia - - - 4.618.073 - - 4.618.073 4.618.073 Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - neto - - - 473.239 - - 473.239 473.239 other banks - net
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain - neto - - - 9.563.256 - - 9.563.256 9.563.256 and other banks - net
Surat-surat Marketable
berharga - neto 139.589 2.507.463 407.735 276.224 4.754.824 1.987.633 10.073.468 10.608.253 securities - net
Marketable securities
Surat berharga yang purchased
dibeli dengan janji with agreements
dijual kembali - neto - - - 1.128.572 - - 1.128.572 1.128.572 to resell - net
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and Sharia
piutang Syariah - financing/
neto - - - 70.479.820 - - 70.479.820 68.341.816 receivables - net
Tagihan akseptasi - Acceptances
neto - - - 170.227 - - 170.227 170.227 receivable - net
Penyertaan saham - Investments in
neto - - - 15 - - 15 15 shares - net
Aset lain-lain - - - 2.455.749 - - 2.455.749 2.455.749 Other asset
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera - - - - - 666.912 666.912 666.912 immediately payable
Deposits from
Simpanan nasabah - - - - - 88.586.160 88.586.160 88.586.160 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain - - - - - 1.584.645 1.584.645 1.584.645 other banks
Liabilitas akseptasi - - - - - 170.227 170.227 170.227 Acceptances payable
Surat-surat berharga
yang dijual dengan Marketable securities
janji dibeli kembali - sold with agreement
neto - - - - - 3.389.208 3.389.208 3.389.208 to repurchase - net
Pinjaman yang
diterima - - - - - 846.980 846.980 992.132 Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan - - - - - 3.291.894 3.291.894 3.338.430 Securities issued
Liabilitas lain-lain - - - - - 968.883 968.883 968.883 Other liabilities
212
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai The tables present the comparison, by class, of the
tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan carrying amounts and fair value of the Bank’s
Bank yang tercatat dalam laporan keuangan financial instruments that are recognized in the
konsolidasian (lanjutan): consolidated financial statements (continued):
31 Desember/December 31, 2016*)
____________________________________________________________________________________________________ _
Nilai wajar
melalui
Diukur pada penghasilan
nilai wajar komprehen-
melalui sif lain/ Kredit yang Dimiliki Biaya Total nilai
laba rugi/ Tersedia Fair value diberikan dan hingga perolehan tercatat/
Fair value untuk dijual/ through other- piutang/ jatuh tempo/ diamortisasi/ Total
through Available- comprehen- Loans and Held-to- Amortized carrying Nilai wajar/
profit or loss for-sale sive income receivable maturity cost amount Fair value
Aset Assets
Kas - - - 679.665 - - 679.665 679.665 Cash
Giro pada Current accounts with
Bank Indonesia - - - 5.404.563 - - 5.404.563 5.404.563 Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - neto - - - 762.996 - - 762.996 762.996 other banks - net
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain - neto - - - 9.407.491 - - 9.407.491 9.407.491 and other banks - net
Surat-surat Marketable
berharga - neto 40.614 2.688.234 139.890 308.505 4.673.034 1.222.837 9.073.114 9.038.336 securities - net
Marketable securities
Surat berharga yang purchased
dibeli dengan janji with agreements
dijual kembali - neto - - - 3.394.237 - - 3.394.237 3.394.237 to resell - net
Kredit yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and Sharia
piutang Syariah - financing/
neto - - - 68.340.059 - - 68.340.059 70.816.899 receivables - net
Tagihan akseptasi - Acceptances
neto - - - 231.454 - - 231.454 231.454 receivable - net
Penyertaan saham - Investments in
neto - - - 15 - - 15 15 shares - net
Aset lain-lain - - - 574.011 - - 574.011 574.011 Other asset
Liabilitas Liabilities
Liabilities
Liabilitas segera - - - - - 557.280 557.280 557.280 immediately payable
Deposits from
Simpanan nasabah - - - - - 83.869.295 83.869.295 83.869.295 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain - - - - - 2.047.732 2.047.732 2.047.732 other banks
Liabilitas akseptasi - - - - - 231.454 231.454 231.454 Acceptances payable
Surat-surat berharga
yang dijual dengan Marketable securities
janji dibeli kembali - sold with agreement
neto - - - - - 4.314.641 4.314.641 4.314.641 to repurchase - net
Pinjaman yang
diterima - - - - - 1.295.106 1.295.106 1.232.375 Borrowings
Surat berharga yang
diterbitkan - - - - - 2.352.109 2.352.109 2.359.267 Securities issued
Liabilitas lain-lain - - - - - 299.923 299.923 299.923 Other liabilities
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk The following methods and assumptions are used to
perkiraan nilai wajar: estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu selain Fair values of certain financial assets and liabilities
surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dan other than held-to-maturity and acquisition cost
biaya perolehan, pinjaman yang diterima, dan surat marketable securities, borrowings, and securities
berharga yang diterbitkan mendekati nilai tercatat, issued approximate their carrying amounts due to
karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka short-term maturities of these financial instruments,
waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat due to the interest rate is at market rate and carried
bunga sesuai pasar. at fair value.
213
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Nilai wajar dari surat berharga yang dimiliki hingga The fair value of held-to-maturity and acquisition cost
jatuh tempo dan biaya perolehan ditentukan marketable securities is determined on the basis of
berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku pada quoted market price as of December 31, 2017 and
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. 2016.
Nilai wajar dari pinjaman yang diterima dan surat The fair value of borrowings and securities issued is
berharga yang diterbitkan dihitung menggunakan calculated using discounted cash flows using market
arus kas yang didiskonto berdasarkan suku bunga rate.
pasar.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen The table below shows the fair value of financial
keuangan berdasarkan hirarki yang digunakan Bank instruments based on the hierarchy used by the Bank
untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar in determining and disclosing the fair value of financial
dari instrumen keuangan: instruments:
a. Tingkat 1: Dikutip dari harga di pasar aktif untuk a. Level 1: Quoted (unadjusted) prices in active
aset atau liabilitas keuangan yang identik; markets for identical financial assets or
liabilities;
b. Tingkat 2: Yang melibatkan input selain dari b. Level 2: Those involving inputs other than
harga kuotasi yang termasuk dalam tingkat 1 quoted prices included in Level 1 that are
yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, observable for the asset or liability, either
baik secara langsung (seperti harga) atau tidak directly (as prices) or indirectly (derived from
langsung (berasal dari harga); prices);
c. Tingkat 3: Input untuk aset dan liabilitas yang c. Level 3: Those with inputs for the asset or
tidak berdasarkan pada data yang dapat di liability that are not based on observable market
observasi di pasar (input yang tidak dapat data (unobservable inputs).
diobservasi).
214
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
31 Desember 2017/December 31, 2017
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan menggunakan/
Fair value measurement as at reporting date using:
Nilai tercatat/
Carrying Tingkat/ Tingkat/ Tingkat/
amount Level 1 Level 2 Level 3
Aset keuangan yang nilai Financial asset of which the
wajarnya diungkapkan fair value is disclosed
Biaya perolehan: Acquisition cost:
Surat-surat berharga 1.987.633 1.987.633 - - Marketable securities
Financial liabilities of
Liabilitas keuangan yang nilai which the fair value is
wajarnya diungkapkan disclosed
215
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, As of December 31, 2017 and 2016, there is no
tidak terdapat aset keuangan atau liabilitas keuangan financial assets and financial liabilities transfer out of
yang ditransfer dari/ke tingkat 2 dan/atau tingkat 3. or into level 2 and/or level 3.
Berikut adalah perhitungan laba bersih per saham The following presents the computations of basic
dasar dan dilusian: and diluted earnings per share (EPS):
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2017/Year Ended December 31, 2017
Laba tahun
berjalan yang
dapat Rata-rata
diatribusikan tertimbang
kepada pemilik jumlah saham
entitas induk/ dasar/ Laba
Income for Weighted per saham
the period average (nilai penuh)/
attributable to number of Earnings per
equity holders of ordinary shares share
the parent entity outstanding (full amount)
Laba periode
berjalan yang
dapat Rata-rata
diatribusikan tertimbang
kepada pemilik jumlah saham
entitas induk/ dasar/ Laba
Income for Weighted per saham
the period average (nilai penuh)/
attributable to number of Earnings per
equity holders of ordinary shares share
the parent entity outstanding (full amount)
216
Pada tanggaI-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, As of December 31, 2017 and 2016, additional
informasi tambahan untuk Bank adalah sebagai information regarding the Bank is as follows (Bank
berikut (Bank saja): only):
31 Desember/December 31,
2017 2016*)
Sesuai dengan peraturan BI No. 8/13/2006 tentang Based on BI regulation No. 8/13/2006 regarding
Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia changes on BI regulation No. 7/3/PBI/2005 and BI
No. 7/3/PBI/2005 Batas Maksimum Pemberian regulation No. 7/3/PBI/2005 regarding Legal
Kredit Bank Umum dan peraturan BI Lending Limit for Commercial Bank, the maximum
No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum lending limit to related parties, one non-related party
Pemberian Kredit Bank Umum, batas maksimum debtor, and one non-related party group of debtors
penyediaan dana kepada pihak terkait, satu shall not exceed 10%, 20%, and 25% of the Bank’s
peminjam yang bukan pihak terkait, dan satu capital, respectively.
kelompok peminjam yang bukan pihak terkait
masing-masing tidak melebihi 10%, 20%, dan 25%
dari modal Bank.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, As of December 31, 2017 and 2016, there was no
tidak terdapat pelampauan BMPK kepada pihak excess of LLL to both related parties and non related
terkait maupun pihak tidak terkait. parties.
217
49. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG 49. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
ASING CURRENCIES
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang The balances of monetary assets and liabilities in
asing adalah sebagai berikut: foreign currencies are as follows:
31 Desember/December 31, 2017 31 Desember/December 31, 2016
Mata uang asing Ekuivalen Rupiah Mata uang asing Ekuivalen Rupiah
(dalam ribuan)/ (dalam jutaan)/ (dalam ribuan)/ (dalam jutaan)/
Foreign currency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent
(in thousand) (in million) (in thousand) (in million)
ASET ASSETS
Kas Cash
Dolar Amerika Serikat 278 3.773 638 8.600 United States Dollar
Dolar Singapura 58 589 211 1.966 Singapore Dollar
Euro Eropa 21 333 8 118 European Euro
Dolar Australia 19 200 24 230 Australian Dollar
Lain-lain (ekuivalen USD) 16 219 9 124 Others (USD equivalent)
5.114 11.038
399.977 718.494
2.475.989 2.497.566
218
49. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG 49. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
ASING (lanjutan) CURRENCIES (continued)
31 Desember/December 31, 2017 31 Desember/December 31, 2016
Mata uang asing Ekuivalen Rupiah Mata uang asing Ekuivalen Rupiah
(dalam ribuan)/ (dalam jutaan)/ (dalam ribuan)/ (dalam jutaan)/
Foreign currency Rupiah equivalent Foreign currency Rupiah equivalent
(in thousand) (in million) (in thousand) (in million)
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera Liabilities immediately payable
Dolar Amerika Serikat 484 6.560 609 8.204 United States Dollar
Dolar Singapura 1 2 1 1 Singapore Dollar
Euro Eropa 20 324 31 438 European Euro
Dólar Australia 1 2 - - Australian Dollar
Dólar Hongkong 41 72 - - Hongkong Dollar
Yen Jepang 636 77 - - Japanese Yen
7.037 8.643
486.893 676.465
45.696 60.766
2.355.498 3.438.603
32.708 25.705
219
50. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 50. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi The following summarizes the Statements of
Keuangan (PSAK) yang telah disahkan oleh Dewan Financial Accounting Standards (PSAK) issued by
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) namun belum the Board of Financial Accounting Standards
berlaku efektif untuk laporan keuangan (DSAK) but not yet effective for the consolidated
konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 financial statements for the year ended December
Desember 2017: 31, 2017:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari Effective on or after January 1, 2018:
2018:
a. Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas a. Amendments to PSAK No. 2, “Statement of
tentang Prakarsa Pengungkapan”. Cash Flows on the Disclosures Initiative”. This
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk amendment requires entities to provide
menyediakan pengungkapan yang disclosures that enable the financial statements
memungkinkan pengguna laporan keuangan users to evaluate the changes in liabilities
untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas arising from financing activities, including
yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk changes from cash flow and non-cash.
perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan non-kas.
b. Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan b. Amendments to PSAK No. 46, “Income Taxes
tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan on the Recognition of Deferred Tax Assets for
untuk Rugi yang Belum Direalisasi”. Unrealized Losses”. This amendments clarifies
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk that to determine whether the taxable income
menentukan apakah laba kena pajak akan will be available so that the deductible
tersedia sehingga perbedaan temporer yang temporary differences can be utilized; estimates
dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; of the most likely future taxable income can
estimasi atas kemungkinan besar laba kena include recovery of certain assets of the entity
pajak masa depan dapat mencakup pemulihan exceeds its carrying amount.
beberapa aset entitas melebihi jumlah
tercatatnya.
c. PSAK No. 15 (Penyesuaian 2017), “Investasi c. PSAK No. 15 (2017 Improvement),
pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. “Investments in Associates and Joint Ventures”.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pada This improvement clarifies that at initial
saat pengakuan awal entitas dapat memilih recognition an entity may be elect to measure
untuk mengukur investasinya pada nilai wajar its investee at fair value on the basis of an
atas dase investasi-per-investasi. investment-by-investment.
d. Amandemen PSAK No. 53, “Pembayaran d. Amendments to PSAK No. 53, “Share-based
berbasis Saham: Klasifikasi dan Pengukuran Payment: Classification and Measurement of
Transaksi Pembayaran Berbasis Saham”. Share-based Payment Transaction”. This
Amandemen ini bertujuan untuk memperjelas amendments aims to clarify the accounting
perlakuan akuntansi terkait klasifikasi dan treatment related to the classification and
pengukuran transaksi pembayaran berbasis measurement of stock based payment
saham. transaction.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari Effective on or after January 1, 2019:
2019:
a. ISAK No. 33, ”Transaksi Valuta Asing dan a. ISAK No. 33, ”Foreign Currency Transaction
Imbalan di Muka”. Amandemen ini and Advance Consideration”. This amendments
mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi clarify the use of the transaction date to
untuk menentukan kurs yang digunakan pada determine the exchange rate used in the initial
pengakuan awal asset beban atau penghasilan recognition of the related asset, expense or
terkait pada saat entitas telah menerima atau income at the time the entitiy has received or
membayar imbalan di muka dalam valuta asing. paid advance consideration in the foreign
currency.
220
50. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 50. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE (continued)
(lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari Effective on or after January 1, 2019
2019 (lanjutan): (continued):
b. Amandemen PSAK No. 72, “Pendapatan dari b. Amendment to PSAK No. 72, “Revenue from
kontrak dengan pelanggan”. PSAK ini contract with customers”. This SFAS
menetapkan five-step model yang akan berlaku establishes a new five-step model that will
untuk pendapatan yang timbul dari kontrak apply to revenue arising from contracts with
dengan pelanggan. Berdasarkan PSAK ini, customers. Under this PSAK, revenue is
pendapatan diakui pada nominal yang recognized at an amount that reflects the
mencerminkan pertimbangan entitas yang consideration to which an entity expects to be
bertanggung jawab dalam mentransfer barang entitled in exchange for transferring goods or
atau jasa kepada pelanggan. Prinsip-prinsip services to a customer. The principles in
dalam PSAK No. 72 memberikan pendekatan PSAK No. 72 provide a more structured
yang lebih terstruktur untuk mengukur dan approach to measuring and recognizing
mengakui pendapatan. revenue.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari Effective on or after January 1, 2020:
2020:
a. Draft PSAK No. 71, “Instrumen Keuangan, yang a. Draft PSAK No. 71, “Financial instruments,
diadopsi dari IFRS 9”. PSAK ini mengatur adopted from IFRS 9”. This PSAK provides for
klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan classification and measurement of financial
berdasarkan karakteristik dari arus kas instruments based on the characteristics of
kontraktual dan model bisnis entitas; metode contractual cash flows and business model of
kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan the entity; expected credit loss impairment
nilai yang menghasilkan informasi yang lebih model that resulting information more timely,
tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh relevant, and understandable to users of
pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk financial statements; accounting for hedging
lindung nilai yang merefleksikan manajemen that reflect the entity’s risk management better
risiko entitas lebih baik dengan by introduce a more general requirements
memperkenalkan persyaratan yang lebih umum based on management’s judgment.
berdasarkan pertimbangan manajemen.
b. PSAK No. 73, “Sewa, yang diadopsi dari IFRS b. PSAK No. 73, “Leases, adopted from IFRS 16”.
16”. PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, This PSAK establish the principles of
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan recognition, measurement, presentation, and
atas sewa dengan memperkenalkan model disclosure of the lease by introducing a single
akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk accounting model, with the requirement to
mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) recognize the right-of-use assets and liability of
dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian the lease; there are 2 optional exclusions in the
opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas recognition of the lease assets and liabilities: (i)
sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan short-term lease and (ii) lease with low-value
(ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying underlying assets.
assets) bernilai rendah.
Bank dan entitas anaknya sedang mengevaluasi The Bank and its subsidiaries are presently
dan belum menentukan dampak dari standar evaluating and have not determined the effects of
tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. these standards on their consolidated financial
statements.
221
Pada tahun 2017, Bank menyajikan kembali laporan In 2017, the Bank restated its consolidated financial
keuangan konsolidasiannya tanggal 31 Desember statements as of December 31, 2016 and January 1,
2016 dan 1 Januari 2016/31 Desember 2015, dan 2016/December 31, 2015, and for the year ended
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember December 31, 2016, due to correction of
2016, sehubungan dengan koreksi atas kesalahan misstatements in: (i) credit card receivables of the
penyajian pada: (i) piutang kartu kredit Bank yang Bank as a result of modification of certain credit card
disebabkan oleh modifikasi data kartu kredit tertentu, data, and (ii) sharia financing/receivable of BSB
dan (ii) pembiayaan/piutang syariah BSB terkait pertained to provision of additional amount of
dengan penambahan saldo cadangan kerugian allowance for impairment losses of certain debtors.
penurunan nilai debitur tertentu. Pada tanggal As of the date of completion and authorization for
penyelesaian dan otorisasi untuk penerbitan laporan issuance of these consolidated financial statements,
keuangan konsolidasian ini, Bank telah mengambil the Bank has taken appropriate measures, and will
langkah-langkah yang tepat, dan akan melanjutkan continue to take necessary measures, to address the
untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, credit card data modification issue mentioned above.
untuk menangani isu modifikasi data kartu kredit
tersebut di atas.
Berikut adalah dampak dari penyajian kembali laporan Below is the impact of the restatement of the
keuangan konsolidasi. consolidated financial statements.
Dilaporkan Setelah
sebelumnya/ penyajian
As previously Penyesuaian/ kembali/
reported Adjustment As restated
ASET ASSETS
Kredit yang diberikan dan
pembiayaan/piutang Loans and Sharia
Syariah 72.474.597 (1.908.221) 70.566.376 financing/receivables
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (1.507.748) (718.569) (2.226.317) impairment losses
EKUITAS EQUITY
Saldo laba 5.518.897 (2.616.856) 2.902.041 Retained earnings
Kepentingan non-pengendali 31.877 (11.076) 20.801 Non-controlling interest
222
Dilaporkan Setelah
sebelumnya/ penyajian
As previously Penyesuaian/ kembali/
reported Adjustment As restated
CONSOLIDATED STATEMENT OF
LAPORAN LABA RUGI DAN PROFIT OR LOSS
PENGHASILAN KOMPREHENSIF AND OTHER
LAIN KONSOLIDASIAN COMPREHENSIVE INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA OTHER OPERATING INCOME
Provisi dan komisi lainnya 1.059.765 (741.881) 317.884 Other fees and commissions
LABA TAHUN BERJALAN 1.090.635 (914.145) 176.490 INCOME FOR THE YEAR
ASET ASSETS
Kredit yang diberikan dan
pembiayaan/piutang Loans and Sharia
Syariah 66.043.142 (1.143.814) 64.899.328 financing/receivables
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (1.179.851) (569.973) (1.749.824) impairment losses
EKUITAS EQUITY
Saldo laba 4.718.722 (1.713.787) 3.004.935 Retained earnings
223
Dilaporkan Setelah
sebelumnya/ penyajian
As previously Penyesuaian/ kembali/
reported Adjustment As restated
Penyajian kembali informasi lain dalam laporan Restatement of other information in the consolidated
keuangan konsolidasian telah disajikan di catatan financial statements has been presented in the
atas laporan keuangan konsolidasian terkait. relevant notes to the consolidated financial
statements.
52. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 52. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 10 Januari 2018, Rapat Umum On January 10, 2018, the Extraordinary General
Pemegang Saham Luar Biasa memutuskan: Meeting of Shareholders decided:
a. Mengangkat Rivan Achmad Purwantono a. To appoint Rivan Achmad Purwantono as
sebagai Direktur Bank berlaku efektif sejak Director of the Bank effective since
ditetapkan Bank setelah diperoleh fit and proper appointment by the Bank after fit and proper
dari Otoritas Jasa Keuangan. from the Financial Services Authority.
b. Menerima pengunduran diri Glen Glenardi b. To accept resignation of Glen Glenardi as
sebagai Direktur Utama sejak tanggal President Director since February 2, 2018.
2 Februari 2018. c. To appoint Eko Rachmansyah Gindo as
c. Mengangkat Eko Rachmansyah Gindo sebagai President Director of the Bank effective since
Direktur Utama, berlaku efektif sejak ditetapkan appointment by the Bank after fit and proper
Bank setelah diperoleh fit and proper dari from the Financial Services Authority.
Otoritas Jasa Keuangan.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas The management of the Bank is responsible for the
penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang preparation of the consolidated financial statements
telah diselesaikan dan disetujui untuk terbit oleh which were completed and authorized for issue by
Direksi Bank pada tanggal 31 Maret 2018. the Board of Directors of the Bank on March 31,
2018.
224
Lampiran Appendix
Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri The following information is the separate financial
PT Bank Bukopin Tbk., entitas induk, yang merupakan statements of PT Bank Bukopin Tbk., a parent entity,
informasi tambahan dalam laporan keuangan which are presented as supplementary information to the
konsolidasian PT Bank Bukopin Tbk. dan entitas consolidated financial statements of PT Bank Bukopin
anaknya tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun Tbk. and its subsidiaries as of December 31, 2017 and
yang berakhir pada tanggal tersebut. for the year then ended.
ASET ASSETS
Giro pada Bank Indonesia 4.351.106 5.154.568 5.245.216 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 1.003.589 754.697 566.202 Current accounts with other banks
Lampiran Appendix
Aset pajak tangguhan - neto 48.313 45.458 54.564 Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud - neto 59.828 53.480 49.543 Intangible assets - net
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan dari bank lain 2.273.351 1.729.039 1.955.509 Deposits from other banks
Lampiran Appendix
EKUITAS EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 100.857.600 96.663.835 87.620.261 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lampiran Appendix
2017 2016*)
Total beban operasional Iainnya (2.732.068) (2.726.233) Total other operating expenses
Lampiran Appendix
2017 2016*)
Beban pajak penghasilan - neto 16.120 (249.894) Income tax expense - net
728
The original parent entity financial information included herein is in the Indonesian language.
Lampiran Appendix
(Kerugian)
keuntungan
yang belum
direalisasi
atas surat-surat
berharga dalam
kelompok tersedia
untuk dijual -
setelah pajak
Modal tangguhan/
ditempatkan Unrealized
dan disetor Tambahan (losses) gains
penuh/ modal Surplus on available-for- Total
Issued and disetor/ revaluasi aset/ sale marketable Saldo laba/ ekuitas/
fully paid Additional Asset revaluation securities - Retained Total
capital paid-in capital surplus net of deferred tax earnings*)**) equity
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016**) 1.119.908 1.724.069 1.132.214 (10.409) 2.854.109 6.819.891 Balance as of December 31, 2016**)
Penyajian kembali
Dividen kas - - - - (325.982) (325.982) Cash dividends
Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on
atas surat-surat berharga dalam available-for-sale
kelompok tersedia untuk dijual dan marketable securities and
nilai wajar melalui penghasilan fair value through other
komprehensif lain - setelah comprehensive income - net of
pajak tangguhan - - - 48.768 - 48.768 deferred tax
Pengukuran kembali kerugian Remeasurement loss
atas program imbalan pasti - on defined benefit plans -
setelah pajak tangguhan - - - - 1.825 1.825 net of deferred tax
Laba tahun berjalan**) - - - - 110.515 110.515 Income for the year**)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 1.119.908 1.724.069 1.132.214 38.359 2.640.467 6.655.017 Balance as of December 31, 2017
*) Saldo laba termasuk cadangan umum dan pengukuran kembali atas program imbalan *) Retained earnings include general reserve and remeasurement on defined benefit plans
**) Disajikan kembali **) As Restated
729
The original parent entity financial information included herein is in the
Indonesian language.
Lampiran Appendix
2017 2016
Lampiran Appendix
2017 2016
Lampiran Appendix
2017 2016
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 630.313 632.206 Cash
Giro pada Bank Indonesia 4.351.106 5.154.568 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 1.003.589 754.697 Current accounts with other banks
Penempatan pada Placements with Bank Indonesia and
Bank Indonesia dan bank lain yang other banks with original maturities
jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang of 3 months or less
sejak tanggal perolehan 3.648.879 6.421.985 from acquisition date
Lampiran Appendix
Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri Basis of preparation of the separate financial
entitas induk statements of the parent entity
Laporan keuangan tersendiri entitas induk disusun The separate financial statements of the parent
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi entity are prepared in accordance with the
Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2013),” Laporan Statement of Financial Accounting Standards
Keuangan Tersendiri”. (“PSAK”) No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial
Statements”.
PSAK No. 4 (Revisi 2013) mengatur dalam hal PSAK No. 4 (Revised 2013) regulates that when an
entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan entity elected to present the separate financial
tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat statements, such financial statements should be
disajikan sebagai informasi tambahan dalam presented as supplementary information to the
laporan keuangan konsolidasian. Laporan consolidated financial statements. Separate
keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang financial statements are those presented by a
disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi parent entity, in which the investments are
pada entitas anak, entitas asosiasi, dan accounted for on the basis of the direct equity
pengendalian bersama entitas berdasarkan interest rather than on the basis of the reported
kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan results and net assets of the investees.
pelaporan hasil dan aset neto investee.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam Accounting policies adopted in the preparation of
penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas the parent entity separate financial statements are
induk adalah sama dengan kebijakan akuntasi yang the same as the accounting policies adopted in the
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan preparation of the consolidated financial statements
konsolidasian sebagaimana diungkapkan pada as disclosed in Note 2 to the consolidated financial
Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, statements, except for investments in subsidiaries
kecuali untuk penyertaan pada entitas anak yang which are presented at acquisition cost.
disajikan pada biaya perolehan.
Informasi mengenai entitas anak yang dimiliki Bank Information pertaining to subsidiaries of the Bank is
diungkapkan pada Catatan 1c atas laporan disclosed in Note 1c to the consolidated financial
keuangan konsolidasian. statements.
Lampiran Appendix
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, As of December 31, 2017 and 2016, parent entity
entitas induk memiliki penyertaan saham berikut: has the following investments in shares:
Lampiran Appendix
Pada tahun 2017, Bank menyajikan kembali laporan In 2017, the Bank restated its parent entity financial
keuangan entitas induk tanggal 31 Desember 2016 dan statements as of December 31, 2016 and January 1,
1 Januari 2016/31 Desember 2015, dan untuk tahun 2016/December 31, 2015, and for the year ended
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, karena December 31, 2016, due to correction of
koreksi salah saji piutang kartu kredit Bank, yang misstatement in credit card receivables of the Bank,
disebabkan oleh perubahan data kartu. Pada tanggal which was caused by credit card data modification. As
penyelesaian dan persetujuan untuk penerbitan of the date of the completion and authorization for
laporan keuangan entitas induk, Bank telah mengambil issuance of these parent entity financial statements,
langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani hal the Bank has taken measures to address the credit
terkait perubahan data kartu kredit. card data modification issue.
Berikut adalah dampak dari penyajian kembali Below is the impact of the restatement of the
laporan keuangan konsolidasi. consolidated financial statements.
ASET ASSETS
Kredit yang diberikan dan 67.502.381 (1.908.221) 65.594.160 Loans
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (1.127.483) (601.001) (1.728.484) impairment losses
EKUITAS EQUITY
Saldo laba 5.363.329 (2.509.220) 2.854.109 Retained earnings
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA OTHER OPERATING INCOME
Provisi dan komisi lainnya 1.059.765 (741.880) 270.012 Other fees and commissions
Lampiran Appendix
atas aset keuangan - neto (649.057) (31.028) (643.164) financial assets - net
Dilaporkan Setelah
sebelumnya/ penyajian
As previously Penyesuaian/ kembali/
reported Adjustment As restated
ASET ASSETS
Kredit yang diberikan 61.675.783 (1.143.814) 60.531.969 Loans
Dikurangi: Penyisihan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai (810.943) (569.973) (1.380.916) impairment losses
EKUITAS EQUITY
Saldo laba 4.605.961 (1.713.787) 2.892.174 Retained earnings
Swift BBUKIDJA IA