PENDAHULUAN
Dalam dunia usaha yang selalu bergerak dinamis, pelaku usaha selalu mencari
terasa di era global saat ini. Pada era globalisasi yang serba canggih ini,
perubahan yang semakin meningkat dan penuh dengan persaingan serta tidak
mengenal batas-batas wilayah dan negara. di mana ekspansi dunia bisnis telah
Salah satu terobosan yang dilakukan oleh pelaku bisnis adalah pengembangan
dipandang efektif dan efisien guna dalam pengembangan suatu perusahaan karena
dunia hukum, diperlukan pranata hukum yang memadai untuk mengatur bisnis
Page 1
waralaba, seorang wirausahawan tidak perlu bekerja keras dalam merintis usaha
dari nol, namun tinggal menggunakan sistem paten yang telah terlebih dahulu
bisnis waralaba yang semakin marak dan kompleks dalam prakteknya telah
terciptanya kepastian hukum, perlindungan hokum, dan kerja sama yang saling
menguntungkan.
suatu kerangka sistem yang terpadu dan terkait satu sama lain. Dalam
antara para pihak sebagai dasar pelaksanaan kerja sama menjadi hal yang menarik
B. Identifikasi Masalah
permasalahan yaitu :
3. Bagaimana hak dan kewajiban bagi para pihak dalam perjanjian waralaba?
Page 2
4. Bagaimana kriteria waralaba?
perjanjian waralaba?
C. Tujuan Penelitian
dalam praktek dalam rangka pengembangan kerja sama bisnis yang saling
menguntungkan.
perjanjian waralaba
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
Waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan
dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari
ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
Waralaba, pengertian waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha
dalam rangka memasarkan barang dan/ atau jasa yang telah terbukti berhasil dan
waralaba.
Sejarah Waralaba
Pertumbuhan bisnis franchise ini telah dimulai pada tahun 1850 dan baru
Page 4
mengalami pertumbuhan yang pesat pada tahun 1950-an dan 1960-an, dimana
ini di Amerika adalah berdasarkan bagaimana agar suatu produk yang dihasilkan
merupakan suatu konsep bisnis yang cukup mempunyai sejarah yang panjang.
Kata franchise diambil dari bahasa Perancis yang artinya kejujuran, bebas,
franchising di Eropa ditandai oleh hubungan antara para tuan tanah dan buruh
atau budak-budak mereka. Para tuan tanah memberikan hak kepada buruh atau
budak untuk mengolah lahan, berburu, menjual hasilnya, atau melakukan bisnis
memberikan hak penjualan mesin jahitnya dan tanggung jawab pelatihan kepada
atau trademarks dan konsep bisnis kepada franchisee mulai bermunculan dan
Amerika, diantaranya:
Page 5
General Motors Industry ditahun 1898 mewaralabakan industri mobil.
terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba format bisnis.
Indonesia. Payung hukum sistem waralaba di Indonesia mulai dibuat dan pada
1997 tentang Waralaba. Namun karena krisis moneter, banyak penerima waralaba
asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang sangat anjlok. Butuh
waktu 6 tahun, yaitu pada tahun 2003 sampai akhirnya franchise di Indonesia
Page 6
Perjanjian Waralaba mengatur hubungan hukum antara pemberi waralaba
waralaba merupakan salah satu bentuk pemberian lisensi, hanya saja agak berbeda
untuk menggunakan sistem, metode, tata cara, prosedur, metode pemasaran dan
penjualan maupun hal-hal lain yang ditentukan oleh pemberi waralaba, serta tidak
perjanjian atau kontrak harus dibuat secara terang dan sejelas-jelasnya, hal ini
kedua pihak akan diperoleh secara cepat. Karena itu kontrak waralaba merupakan
suatu dokumen yang di dalamnya berisi suatu transaksi yang dijabarkan secara
terperinci.
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007
Page 7
identitas, legalitas, sejarah kegiatan, struktur organisasi, keuangan, jumlah tempat
usaha, daftar penerima waralaba, hak dan kewajiban pemberi dan penerima
waralaba.
fee waralaba,
Royalti,
waralaba.
waralaba setiap saat dan menerima surat kuasa khusus untuk hal tersebut.
waralaba.
Menerima laporan keuangan periodik mingguan dan tiap dua bulan sekali.
Page 8
Menggunakan merek dan sistem waralaba dalam jangka waktu yang telah
pemberi waralaba.
berkala.
dan lain-lain.
Page 9
2. Kewajiban Penerima Waralaba:
waralaba.
waralaba.
berlakunya perjanjian.
biaya sendiri.
pemberi waralaba.
Page 10
menjunjung tinggi standar kualitas waralaba.
menanggung semua beban pajak, rekening, pasiva dan hutang yang telah
tempat usaha.
secara keseIuruhan.
waralaba.
dipinjamkan.
Page 11
D. Kriteria Waralaba
a. Memiliki ciri khas usaha, yaitu suatu usaha yang memiliki keunggulan atau
perbedaan yang tidak mudah ditiru dan dibandingkan dengan usaha lain
sejenis, dan membuat konsumen selalu mencari ciri khas yang dimaksud.
Waralaba.
Pemberi Waralaba yang telah dimiliki kurang lebih 5 (lima) tahun dan telah
c. Memiliki standar atas pelayanan dan barang atau jasa yang ditawarkan yang
dibuat secara tertulis, adalah adalah standar secara tertulis supaya Penerima
Waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan
Page 12
melaksanakannya dengan baik sesuai dengan bimbingan operasional dan
Intelektual yang terkait dengan usaha seperti merek, hak cipta, paten, dan
1. Trade name franchising, dalam tipe ini franchisee memperoleh hak untuk
3. Pure franchising/ bisiness format, dalam tipe ini franchisee memperoleh hak
konsultan.
Page 13
F. Perlindungan Hukum dalam Usaha Waralaba
yaitu:
yang ditawarkan.
Page 14
penerima waralaba. Adanya aturan ini memberikan ruang bagi calon penerima
waralaba, hal ini akan menciptakan keseimbangan posisi para pihak dalam
Page 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007
Indonesia.
internasional dapat melakukan beberapa macam pilihan cara, dari yang paling
Page 16
DAFTAR ISI
Mancuso, Joseph & Boroian, Donald. 1995. Pedoman Membeli dan Mengelola
Franchise, Delapratasa, Jakarta.
Keizerina Devi Azwar, Tengku. 2005. Perlindungan Hukum Dalam Franchise, USU
Repository
Page 17