Prospek Usaha
Secara keseluruhan, kinerja perekonomian global pada tahun 2022 diperkirakan
akan mulai membaik dengan kecepatan yang terukur. Bank Indonesia maupun
OJK memperkirakan prospek ekonomi negara berkembang akan semakin
membaik pada tahun 2022. Seiring dengan perkiraan kondisi ekonomi global
yang semakin kondusif, prospek perekonomian Indonesia pada tahun 2022
diperkirakan akan berada pada kisaran 5,5%-7%.
Sementara itu, perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan I 2022
diperkirakan tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan triwulan IV 2021
yang tercatat tumbuh cukup baik sebesar 5% (yoy), dimana perekonomian
Provinsi Kalimantan Selatan pada Triwulan I 2022 diperkirakan tumbuh pada
kisaran 3%-4,5% (yoy). Perlambatan tersebut diperkirakan terjadi seiring
dengan aktivitas bisnis pada awal tahun yang relatif belum optimal.
Prospek perbankan pada tahun 2022 masih dibayangi oleh pertumbuhan
ekonomi domestik yang relatif masih belum pulih dan suku bunga yang masih
relatif tinggi. Dalam kaitan ini, pertumbuhan kredit perbankan tahun 2022
diperkirakan melambat pada kisaran 7%-8%, dengan ditopang pertumbuhan
dana pihak ketiga pada kisaran yang sama.
Keberhasilan BPR Kotabaru tahun 2021 tidak terlepas dari dukungan pemegang
saham, otoritas jasa keuangan, kepercayaan nasabah, pemangku kepentingan
lainnya serta kerja keras dari seluruh jajaran BPR Kotabaru.
Diharapkan dukungan dan kerjasama yang telah terbina dengan baik selama ini
dapat terus dipelihara dan ditingkatkan guna menghadapi tantangan di tahun
2022 dan untuk lebih memantapkan sasaran yang ingin dicapai BPR Kotabaru
sebagai Bank BPR Terkemuka di Kabupaten Kotabaru.
_______________
Dewan Komisaris
PENGANTAR DIREKSI
Pertumbuhan jumlah aset pada tahun 2021 terutama didorong oleh pertumbuhan jumlah
simpanan nasabah yang mencapai 19,07% dari pada tahun 2020 dan melampaui target
104,32% dari Komposisi simpanan nasabah yang diproyeksikan pada tahun 2021
didominasi oleh dana tabungan sebesar 16,22% diikuti dana deposito sebesar 21,93%.
Peningkatan jumlah simpanan nasabah pada tahun 2021 juga diiringi dengan
pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan yang mencapai 17,91% dari pada
tahun 2020. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan maka terealisasi 108,54%.
Peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan turut serta meningkatkan pendapatan
bunga kredit yang tumbuh sebesar 15,49% dari Rp944 miliar pada tahun 2020 menjadi
Rp1,09 triliun pada tahun 2021, dan memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan
laba tahun berjalan yang tumbuh 13,69% dari Rp216 miliar pada tahun 2020 menjadi
Rp246 miliar pada tahun 2021. Jika dibandingkan dengan target laba tahun 2021
sebesar Rp201 miliar, maka telah melampaui target mencapai 121.92%.
Aktivitas penyaluran kredit dan pembiayaan selama tahun 2021 telah berhasil
mendorong peningkatan rasio LDR dari 86,80% pada tahun 2020 menjadi 87,20% pada
tahun 2021. Sementara untuk rasio kredit bermasalah (NPL-Gross) tercatat mengalami
peningkatan dari 0,17% pada tahun 2020 menjadi 0,35% pada tahun 2021, namun
kenaikan tersebut masih jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.
Rasio permodalan (CAR) untuk risiko kredit, pasar dan operasional tercatat mengalami
peningkatan dari 16,87% pada tahun 2020 menjadi 16,99% pada tahun 2021.
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh adanya tambahan modal disetor dari
pemegang saham sebesar Rp83,14 miliar selama tahun 2021. Tingkat efisiensi usaha
BPR Kotabaru dapat terkontrol dengan baik berdasarkan rasio BOPO yang tercatat
sebesar 70,12% pada tahun 2021, lebih rendah dari tahun 2020 yang tercatat sebesar
71,33%.
Ditinjau dari aspek non keuangan, sepanjang tahun 2021 BPR Kotabaru telah
merealisasikan pembukaan jaringan kantor dan layanan sebanyak 94 jaringan, yang
terdiri dari 1 kantor cabang, 4 kantor cabang pembantu, 1 kantor kas, 7 kas mobil, 4
layanan syariah, 20 payment point dan 57 unit ATM.
Sejalan dengan peningkatan kinerja BPR Kotabaru tersebut, sepanjang tahun 2021, BPR
Kotabaru telah berhasil memperoleh sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga
yang kredibel dan independen yang melakukan penilaian dari berbagai bidang antara
lain kinerja keuangan, pelayanan, teknologi informasi, dan tata kelola perusahaan.