Anda di halaman 1dari 17

Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan

PT. BRI (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia


(BEI) Periode 2018-2022

MINI PROPOSAL

Oleh:
Taufikurohman

NIM: 201105030032

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
AGUSTUS 2023
A. Konteks penelitian
Bank merupakan salah satu pendukung perekeonomian Indonesia. bank
dapat meberikan jasa simpan pinjam dan memberikan modal kepada usaha yang
kekurangan modal termasuk umkm serta jasa lainnya. Saat ini kegiatan bank
sudah didukung oleh teknologi ekonomi digital yang sering disebut Fintech.
menurut bank adalah suatu Lembaga yang melaksanakan kegiatan menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan Kembali dengan bentuk kredit. Bank
sangat membantu masayarakat dengan adanya kredit. Sehingga pengusaha yang
kekurangan modal terbantu dengan adanya kredit tersebut. Dengan meningkatnya
usaha rakyat atau UMKM maka daya beli masyarakat meningkat.1 dana bank
berasal dari 3 sumber dana. 3 sumber dana tersebut yaitu dana bank itu sendiri,
dana dari nasabah dan dana pinjaman. bank di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu
bank konvensional dan bank Syariah. bank Syariah memiliki prinsip-prinsip
Syariah. segala kegiatan di bank Syariah harus berprinsip Syariah. di Indonesia
bank Syariah berdiri sekitar tahun 1990.
Setiap bank wajib mengeluarkan laporan keuangan dalam kurun waktu
terntu. laporan keuangan adalah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan selama
periode tertentu. Laporan keuangan menggambarkan kondisi perusahaan baik
secara finansial dan pemegang saham perusahaan tersebut serta Riwayat
perusahaan tersebut. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan 3 bulan
sekali. menurut Fahmi dikutip dari Dipta dkk,2020 Laporan Keuangan adalah
informasi yang menunjukkan suatu kondisi keuangan suatu perusahaan dan
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.2 untuk mengetahui kinerja keuangan
termasuk baik atau buruk dibutuhkan analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan adalah proses menganalisis leporan keuangan
utnuk mengetahui kinerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu sehingga
diketahui baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan.3 menurut lida putri,dkk
tujuan menganalisis laporan keuangan adalah untuk melihat prestasi yang dicapai
dan mengevaluasi kinerja perusahaan serta memperbaikinya. 4 sehingga
perusahaan dapat mengambil suatu keputusan yang tepat dan menarik investor
untuk berinvestasi. menganalisis laporan keuangan dapat menggunakan rasio.
1
Jamal Wiwoho, “Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Dalam
Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat | Wiwoho | Masalah-Masalah Hukum,”
accessed August 4, 2023, https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/9028/7333.
2
Dipa Teruna dkk,” Tinjauan Analisis Kinerja Laporan Keuangan Pada Perusahaan
Food & Beverage Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2013-2017”, Jurnal Rekayasa Informasi,
(2020). Hal 29-30
3
John Fernos, “Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Mengukur Kinerja Pt. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat,” Jurnal Pundi, Vol. 1, No. 2. 2017
4
Lidia Putri,Dkk, “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Rasio Profitabilitas”, Jurnal
Akuntansi,Manajemen, Dan Ekonomi, Vol. 1, No. 2. 2022
rasio untuk menganalisis laporan keuangan ada 4 yaitu rasio profitasbilitas, rasio
likuiditas, rasio sovabilitas. menurut Kasmir dikutip dari Ibnu Sutomo,2014 Rasio
profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan
oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. semakin tinggi profitabiliotas yang
dihasilkan oleh prospek masa depan perusahaan bank maka kinerja bank tersebut
termasuk baik.5 Hasil akhir dari analisis rasio profitabilitas adalah informasi
tentang apakah perusahaan menghasilkan laba bersih secara efektif atau tidak
dengan biaya yang direalisasikan. Perusahaan perlu dalam kondisi keuangan yang
stabil. Salah satu tanda bahwa kondisi keuangan stabil adalah perusahaan mampu
menghasilkan laba.
Pendekatan yang digunakan oleh rasio profitabilitas adalah pertama Gross
Profit Margin (GPM). gross profit margin mempresentasikan laba kotor yang
dihasilkan oleh perusahaan. kedua adalah ROA. Return On Asset adalah unutk
mengukur keefektifan perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan akan sangat bermanfaat bagi
perusahaan. Contohnya adalah manajer dapat mengambil keputusan yang tepat
untuk mengembangkan perusahaan. dan yang ketiga adalah ROE. Return On
Equity adalah rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih denga menggunakan modal sendiri.6 jadi, menganalisis laporan
keuangan menggunakan rasio keuangan dapat mengetahui posisi kinerja
perusahaan. hasil dari analisis rasio profitabilitas sangat penting bagi perusahaan
karena rasio ini mengukur laba yanag dihasilkan oleh perusahaan. perusahaan
perlu mempertahankan laporan keuangannya dalam keadaaan stabil untuk
kemajuan perusahaan dan menarik investor. Serta dapat bertahan dari persaingan
yang ketat antar perusahaan.
Kemampuan menghasilkan laba sangat berperan penting bagi perusahaan
karena dapat menjadi prospek masa depan perusahaan. selain itu laba yang
dihasilkan menjadi topik yang utama dalam pencapaian perusahaan. Oleh karena
itu, dengan meningkatnya rasio profitabilitas perusahaan maka investor akan
semakin tertarik. perusahaan BUMN yang sudah go public juga dituntut untuk
selalu menerbitkan laporan keuangan yang stabil. karena laba yang dihasilkan
oleh perusahaan BUMN akan dikembalikan ke negara. Dari laba tersebut akan
disalurkan ke dalam APBN yang kemudian akan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat.

5
Ibnu Sutomo, “Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Niagaraya
Kreasi Lestari Banjarbaru,” Junal Kindai, Vol. 10, No. 4. 2014
6
Ali Idrus,”Pengaruh Internal Dan Ekstermal Terhadap Return On Equty (ROE)”, Jurnal Kajian
Islam Dan Masyarakat, Vol. 29, No. 2. 2018
Menurut UU No 19 Tahun 2003 BUMN adalah badan usaha yang
Sebagian besar modalnya berasal dari negara. artinya saham yang dimiliki oleh
negara Sebagian besar atau minimal 51%. pendapatan yang dihasilkan oleh
BUMN dikembalikan lagi kepada negara yang digunakan untuk kesejahteraan
masyarakat. menurut riset Kompas BUMN meliputi 12 sektor dan 115 perusahaan
dibawah naungan BUMN di tahun 2023. sementara perusahaan yang sudah go
public 27 perusahaan. salah satu perusahaan yang Sudah go public di sektor jasa
keuangan dan asuransi adalah PT. BRI (persero) Tbk. 7 Bank BRI bergerak di jasa
perbankan meliputi jasa simpan pinjam dan jasa lainnya. Bank BRI salah satu
bank dengan terbesar di Indonesia. Bank ini sudah ada di berbagai daerah di
Indonesia. Bahkan sampai tingkat kecamatan ada Bank BRI. PT. BRI (persero)
Tbk sudah go public atau IPO sejak tahun 2003 dengan symbol yaitu BBRI.
kepemilikan saham PT. BRI (persero) Tbk adalah 53 % dimiliki oleh pemerintah
dan 47 % dimiliki oleh publik. saham PT. BRI (persero) Tbk diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia dengan simbol BBRI. Harga saham bank bri per tanggal 11
Agustus 2023 adalah.
Pemerintah ingin PT. BRI (persero) Tbk menjadi salah satu tonggak
perekonomian Indonesia dengan memberikan pinjaman modal kepada masyarakat
termasuk umkm di indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya kontribusi PT. BRI
(persero) Tbk terhadap negara. di tahun 2022 kontribusi PT. BRI (persero) Tbk
terhadap negara adalah 26,19 triliun dan 5 tahun terakhir adalah 100,02 triliun.8
Tabel 1.1
Data Laoran Keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Dalam Jutaan Rupiah)
Perusahaan Tahun Total asset Total equitas Laba bersih seelah
(Rp) (Rp) pajak (Rp)
PT. Bank 2018 1.296.898 185.275.331 32.418.486
Rakyat 2019 1.416.758 208.784.336 34.413.825
Indonesia 2020 1.610.065 229.466,882 18.660.393
(persero) Tbk 2021 1.678.097 291.786.804 30.755.766
2022 1.865.639 303.395.317 51.408.207
sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 2018-2022

idxchannel, “Inilah 6 Sektor BUMN yang Go Public di Bursa Saham Indonesia,”


7

https://www.idxchannel.com/, accessed August 3, 2023,


https://www.idxchannel.com/economics/inilah-6-sektor-bumn-yang-go-public-di-
bursa-saham-indonesia.
8
Bank Bri, “Profil Dan Riwayat Singkat PT BRI (Persero) Tbk, Diakses 7 Agustus 2023, Laporan
- Bank BRI | Melayani Dengan Setulus Hati
Berdasarkan data tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa total Aset PT.
BRI (persero) Tbk sebesar 1.296.898 juta ditahun 2018. dan terus mengalami
pemingkatan setiap tahun sampai di tahun 2022 sebesar 1.865.639 juta. sementara
Ekuitas pt bri tbk di tahun 2018 adalah 185.275.331 juta dan terus mengalami
peningkatan setiap tahun sampai di tahun 2022 sebesar 303.395.317 juta.
kemudian Laba Bersih setelah pajak PT. BRI (persero) Tbk di tahun 2018 adalah
32.418.486 lalu mengalami peingkatan di tahun 2019 yaitu sebesar 34.413.825.
kemudian di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 18.660.393 juta lalu di
tahun berikutnya yaitu di tahun 2021-2022 mengalami peningkatan sebersar
51.408.207 juta.9
Ketika akun asset, ekuitas, dan laba bersih terus meningkat dari tahun ke
tahun, akan tetapi dibutuhkan penelitian lebh lanjut tentang analisi rasio
profitabilitas untuk menghitung atau mengukur kinerja PT. BRI (persero) Tbk.
setelah menghitung Rasio Profitabilitas PT. BRI (persero) Tbk, maka perusahaan
dapat mengambil keputusan secara tepat. selain itu hasil analisis rasio
profitabilitas dapat berguna untuk investor untuk berinvestasi di PT. BRI (persero)
Tbk. Ketika rasio profitabilitas membaik atau meningkat setiap tahun maka hal itu
akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. jika rasio profitabilitas Bank BRI
meningkat dari tahun ke tahun maka dapat dikatakan bahwa PT. BRI (persero)
Tbk efisien dalam mengelola asset sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
keuntungan yang meningkat setiap tahun tidak menjamin bahwa profitabilitas
yang tinggi akan tetapi, profitabilitas yang tinggi maka dipastikan
profitabilitasnya tinggi juga.10 Profitabilitas yang meningkat setiap tahun bank
akan mampu memberikan deviden kepada pemilik saham atau investor dan
prospek usaha dapat berkembang pesat serta berpengaruh terhdap nilai saham
yang akan naik.11
Menurut Peraturan Menteri BUMN No 100 tahun 2002 tentang penilaian
tingkat Kesehatan BUMN, maka Lembaga atau badan usaha dibawah naungan
bumn harus memiliki keuangan yang sehat.12 Dalam keputusan ini penilaian
tingkat Kesehatan perusahaan dibagi menjadi 3 yaitu keuangan, administrasi dan
operasional. penilaian tingkat Kesehatan pada perusahaan BUMN yang terdaftar

9
Bursa Efek Indonesia, “Laporan Keuangan Tahunan 2018-2022”, Diakses Pada Tanggal 5
Agustus 2023, PT Bursa Efek Indonesia (Idx.Co.Id)
10
Siti Rofikoh Aprilia, “Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2018-
2022” (Skripsi, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember,2023).
11
I Putu Hendra,Dkk, “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan
Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan”, E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 2, 2019
12
Surat Keputusan Menteri BUMN, KEP-100\MBU\2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Badan Usaha Milik Negara
di BEI sangat diperlukan karena BUMN menjadi salah satu pendapatan yang akan
digunakan untuk APBN. Serta dapat meningkatkan perekonomian negara.
Bersumber dari fenomena diatas maka, peneliti mengangkat judul
penelitian yang berjudul “Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja
Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2018-2022”.
B. Focus penelitian
Rumusan penelitian adalah perumusan yang sangat penting dalam
suatu penelitian. Karena masalah merupakan objek yang akan diteliti memiliki
sifat sementara yang akan dikembangkan setelah peneliti terjun langsung ke
lapangan.
Berdasarkan konteks penelitian diatas, maka peneliti telah
merumuskan sejumlah focus penelitian untuk membahas dan memfokuskan
penelitian ini sebagai berikut:
a. Bagaimana kinerja keuangan PT. BRI (persero) Tbk menggunakan
gross profit margin?
b. Bagaimana kinerja keuangan PT. BRI (persero) Tbk menggunakan
return on asset?
c. Bagaimana kinerja keuangan PT. BRI (persero) Tbk menggunakan
return on equity?

Metode Penelitian
Jenis penelitialn ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data dalam bentuk
angka, yang dikemudian dianalisis menggunakan metode statistik.
Penelitian ini memakai pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif, yang
bertujuan untuk menginvestasi atau menggambarkan temuan dari penelitian tanpa
menyimpulkan secara umum.
Daftar Pustaka
Ali Idrus,” Pengaruh Internal Dan Ekstermal Terhadap Return On Equty (ROE)”,
Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, Vol. 29, No. 2. 2018
Aprilia, Siti Rofikoh, “Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja
Keuangan Pada Pt. Telkom Indonesia (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (Bei) Periode 2018-2022” (Skripsi, UIN Kh Achmad Siddiq
Jember,2023).
Bank Bri, “Profil Dan Riwayat Singkat PT BRI (Persero) Tbk, Diakses 7 Agustus
2023, Laporan - Bank BRI | Melayani Dengan Setulus Hati
Fernos,John .“Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Mengukur Kinerja Pt. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat,” Jurnal Pundi, Vol. 1, No. 2. 2017
Ibnu Sutomo, “Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Pada PT Niagaraya Kreasi Lestari Banjarbaru,” Junal Kindai, Vol. 10, No. 4. 2014
idxchannel, “Inilah 6 Sektor BUMN yang Go Public di Bursa Saham Indonesia,”
https://www.idxchannel.com/, accessed August 3, 2023,
https://www.idxchannel.com/economics/inilah-6-sektor-bumn-yang-go-public-di-
bursa-saham-indonesia.
Wiwoho, Jamal.“Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat | Wiwoho |
Masalah-Masalah Hukum,” accessed August 4, 2023,
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/9028/7333.
GOOD GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN APB DESA

MINI PROPOSAL

Disusun Oleh:

1. Taufiku Rahman (201105030032)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
AGUSTUS 2023
A. KONTEKS PENELITIAN
Keberadaan desa secara yuridis dalam Undang-undang No. 6 Tahun 2014
menjelaskan bahwa desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan
penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, dan kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hal asalusul, dan /atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).13 Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi pada masa
orde baru menjadi desentralisasi membuat perubahan kebijakan yang baru pada
kewenangan pemerintah daerah. Menurut Undang Undang No. 32 Tahun 2004
Sistem sentralisasi yaitu sistem yang memusatkan pemerintah pusat dalam
menentukan arah pembangunan negara. Sistem tersebut dinilai kurang efektif
karena terdapat pembangunan yang kurang merata di seluruh Indonesia.
Sedangkan Menurut Undang Undang No. 32 Tahun 2004 sistem desentralisasi
yaitu pemerintah pusat memberikan wewenangannya kepada pemerintah daerah
untuk menanggulangi pembangunan yang tidak merata dan untuk meningkatkan
fungsi-fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat.14 Hal tersebut yang
menjadikan desa menjadi objek yang penting terkait dengan pembangunan di
Indonesia.
Pemerintah desa merupakan lingkup terkecil dalam suatu pemerintah
Republik Indonesia. Meskipun demikian, Pemerintah desa memiliki peranan yang
cukup besar dalam pembangunan. Jika pembangunan di setiap desa dapat berjalan
secara maksimal, maka tujuan dari pemerintah pusat untuk membuat pemerataan
kesejahteraan dan pembangunan yang adil akan dapat terwujud. Namun, kondisi
beberapa daerah di Indonesia belum sesuai dengan harapan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, peran dari pemerintah daerah cukup vital dalam otonomi daerah
dikarenakan desa memiliki hak kebebasan untuk membuat regulasi dan aturan
dalam kehidupan desa sebelum diatur oleh pemerintah daerah. Peran dari
pemerintah daerah diharapkan dapat membimbing serta mengawasi setiap
kebijakan maupun program yang dikerjakan pemerintah desa agar kewenangan
yang diberikan kepada pemerintah desa dapat dipertanggungjawabkan oleh
aparatur desa kepada masyarakat maupun kepada pemerintah. Pemerintah desa
diwajibkan untuk dapat mengelola dan mengatur urusannya sendiri. Hal itu
termasuk perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan
kebermanfaatannya dari program-program yang dikelola oleh pemerintah desa.
Oleh sebab itu, kepala desa maupun perangkat desa diwajibkan memahami Tugas
Pokok dan Fungsi (Tupoksi) untuk meningkatkan kinerja dari pemerintah desa
agar menjadi lebih baik. Sehingga program-program yang telah direncanakan oleh

13
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
pemerintah desa berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, pemerintah
desa saat ini menjadi salah satu objek perhatian pengawasan dalam kinerjanya.15
Pemerintah era Presiden Jokowi mempunyai program yang salah satunya
disebut Nawa Cita. Nawa cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat beberapa daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Program
tersebut direncanakan karena desa-desa kurang diperhatikan oleh pemerintahan di
era sebelumnya, sehingga pembangunan infrastruktur kurang merata. 16 Dengan
demikian, Presiden Jokowi mengalokasikan bantuan untuk setiap desa yang
diperuntukkan dalam pembangunan infrastruktur. Menurut Undang-undang No 6
Tahun 2014, Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang
diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pengesahan atas UU No 6 Tahun 2014 tentang Dana Desa pada 15 Januari
2015 membawa berkah bagi desa-desa diseluruh Indonesia. Undangundang yang
telah melewati proses pembahasan selama 7 tahun tersebut mengatur sumber
pendanaan bagi 73 ribu desa yang berasal dari sumbangan pemerintah pusat dan
suntikan kas daerah. Menurut Undang-undang tersebut, setiap desa mendapat
alokasi dana yang jumlahnya cukup banyak bahkan bisa mencapai satu miliar
rupiah per desa. UU Desa ini memberi jaminan yang lebih pasti bahwa setiap desa
menerima dana dari pemerintah melalui anggaran negara dan daerah yang
jumlahnya berlipat, jauh diatas jumlah yang selama ini tersedia dalam anggaran
desa.
Pemberian dana ke desa yang begitu besar, adanya jumlah pelaporan yang
beragam serta adanya titik kritis dalam pengelolaan keuangan desa tentunya
menuntut tanggung jawab yang besar pula oleh Aparat Pemerintah Desa. Dibalik
besarnya dana yang dikelola desa dan harapan untuk mewujudkan pemerataan
pembangunan desa, juga terdapat kekhawatiran yang tak kalah besarnya. Apabila
dalam pengelolaan dana desa tersebut pemerintah desa tidak disertai transparansi
maka akan berpotensi terjadinya penyimpangan. Oleh karena itu, pemerintah desa
harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan partisipatif dalam
pengelolaan keuangan desa. Kebijakan ini memaksa aparat desa untuk memahami
tata cara dan tata kelola keuangan yang baik sebagai salah satu komponen good
governance. Konsep good governance bukanlah merupakan isu baru dalam bidang
akuntansi sektor publik, akan tetapi belum banyak penelitian yang membahas
topik good governance dalam keuangan desa sebagai instansi pemerintahan
terendah di Indonesia.
15
Undang-undang. 2014. Republik Indonesia, Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
16
Ayu Liestianingsih Hidayah, “5 (Lima) Prinsip Good Governance dalam Pengurusan Piutang
Negara” di akses 20 Agustus 2023, 5 (Lima) Prinsip Good Governance dalam Pengurusan Piutang
Negara (kemenkeu.go.id)
Konsep good governance ini digunakan sebagai kerangka institusional untuk
memperkuat otonomi desa. Pelaksanaan otonomi pemerintah lokal pada tingkat
desa tidak akan kuat dan bermanfaat bagi masyarakat lokal jika tidak di topang
oleh prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. Selain itu dalam
realitasnya praktik good governance pada pengelolaan dana lebih ditujukan
kepada pemerintah pusat, bukan masyarakat.17
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 pasal 2 huruf d
good governance merupakan penyelenggaraan pemerintah negara yang
menerepakan dan mengembangkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas,
transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivias, supremasi hukum
dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.18 Akuntabilitas diharapkan dapat
memperbaiki kualitas serta kinerja dari instansi pemerintahan agar menjadi
pemerintahan yang transparan dan berorientasi pada kepentingan publik. Adapun
konsep akuntabilitas didasarkan pada individu atau kelompok jabatan dalam tiap
klasifikasi jabatan bertanggungjawab pada kegiatan yang dilakukannya.
Penelitian ini penulis meneliti di wilayah Desa Tapen Kecamatan Tapen
Kabupaten Bondowoso. Peneliti ini memiliki alasan tersendiri dalam memilih
program APB Desa. Pemerataan pembangunan di desa Tapen ini sangatlah
berkembang dibandingkan dengan desa lain di sekitarnya, Hal ini dikarenakan tata
kelola keuangan desa di Desa Tapen ini dilakukan dengan baik sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance. Ketertarikan ini dikarenakan APB Desa
memiliki implikasi yang besar dalam pembangunan sebuah desa. Faktor lain yang
mendorong penulis dalam melakukan penelitian mengenai implementasi good
governance dalam pengelolaan APB Desa di desa Tapen karena peneliti ingin
menjelaskan terkait akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dari pengelolaan
APB Desa di desa tersebut. Peneliti lebih memilih meneliti mengenai program ini
karena jika tata kelola keuangan desa dilakukan dengan baik tentunya akan
berdampak terhadap sistem pemerintahan desa, serta terhadap kemajuan dari
sistem tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat apabila penerapan
dari pengelolaan keuangan desa tersebut telah dilaksanakan dengan akuntabel dan
transparansi. Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada Desa Tapen Kecamatan Bang Tapen dengan judul
“Good Governance dalam Pengelolaan APB Desa”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana good governance dalam
pengelolaan APB Desa di Desa Tapen Kecamatan Tapen Kabupaten
Bondowoso?
17
Neneng siti maryam, “Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik”, Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi, Volume VI No. 1, Juni 2016
18
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pemerintahan yang baik
C. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci (human instrumen). Penelitian ini
juga bermaksud untuk memahami apa yang dialami subjek peneliti, misalnya
strategi, perilaku, motivasi, tindakan dengan cara mendeskripsikan dengan bentuk
kata dan bahasa.35 Hal ini menjadi suatu alasan penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif yang mana peneliti ingin mengetahui langsung
dari pelaku di tempat peneliti. Adapun jenis penelitian deskriptif yaitu bertujuan
untuk mendeskripsikan kondisi-kondisi yang sekarang terjadi atau ada. Dengan
kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi
mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.
Jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian studi lapangan (field research).
Hal ini dipilih karena penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti langsung
dilapangan untuk mendapatkan data yang akurat.
Daftar Pustaka
Rustiarini, Ni Wayan. 2016. Good Governance dalam Pengelolaan Dana Desa.
Simposium Nasional Akuntansi XIX, 3
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah
Hidayah, Ayu Liestianingsih, “5 (Lima) Prinsip Good Governance dalam
Pengurusan Piutang Negara” di akses 20 Agustus 2023, 5 (Lima) Prinsip Good
Governance dalam Pengurusan Piutang Negara (kemenkeu.go.id)

Siti maryam, Neneng, “Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan


Publik”, Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi, Volume VI No. 1, Juni 2016

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pemerintahan yang baik

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BADAN USAHA MILIK


DESA (BUMDESA) SEKARWANGI DI DESA TAPEN
MINI PROPOSAL

Disusun Oleh:

1. Taufiku Rahman (201105030032)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
AGUSTUS 2023

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang sangat pesat,


peranan akuntansi sangatlah penting sebagai sumber informasi mengenai
transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Penerapan akuntansi
dilakukan guna menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan oleh pihak
pengguna baik intern maupun ekstern perusahaan, laporan keuangan ini akan
menjadi salah satu acuan dalam pengambilan keputusan yang akan
menentukan keberlangsungan usaha dimasa depan. Dengan penerapan
akuntansi yang baik, pelaku usaha juga dapat mengetahui bagaimana
perkembangan usahanya. Dalam hal pencatatan keuangan, Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) sebagai standar penyusunan laporan
keuangan bagi perusahaan kecil dan menengah atau entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik. Permendagri No. 39 Tahun 2010 tentang Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) merupakan usaha desa yang didirikan oleh
pemerintah desa dan dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat.19
Pendirian BUMDesa dapat memberikan manfaat umum yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu sebagai usaha desa,
diharapkan pembentukan BUMDesa mampu mendorong potensi desa guna
memaksimalkan aspek ekonomi, hasil alam, maupun kapasitas masyarakat
dalam desa. Keberadaan BUMDesa dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat desa, juga membuat pemerintah desa mampu berpola kreatif dan
inovatif dalam mendominasi kegiatan ekonomi desa sehingga dapat
membantu perekonomian daerah guna menciptakan lapangan pekerjaan baru,
menghasilkan barang dan jasa substitusi daerah, meningkatkan perdagangan
antar pemerintah daerah dan memberikan layanan yang optimal bagi
konsumen. BUMDesa dapat berdiri dengan tujuan sebagai agen pembangunan
daerah dan menjadi pendorong terciptanya sektor korporasi di pedesaan.20
Berdirinya Badan Usaha Milik Desa dilandasi oleh Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dalam Pasal 87 ayat
(1) “Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut
BUMDesa”.21 Keuangan daerah dikelola melalui manajemen keuangan daerah
yaitu dengan pengorganisasian dan pengelolaan sumber-sumber daya atau
kekayaan yang ada pada suatu daerah untuk mencapai tujuan yang

19
Mirna Amirya, “Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Mendukung Kemandirian
Ekonomi Desa”, diakses pada 20 Agustus 2023. IAI Jatim (iaijawatimur.or.id)
20
Dina Irawati, “Transparansi Pengelolaan Laporan Keuangan BUMDesa Terhadap Pelaporan
Aset Desa (Studi Fenomenologi Pada BUMDesa Desa Karangbendo Kec Ponggok Kab Blitar”
dalam Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan Bisnis, SNAPEREBIS–
Jember, 27-28 Oktober 2017, hlm. 43
21
Undang Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 87 ayat (1)
dikehendaki daerah tersebut. Salah satu kriteria penting untuk mengetahui
secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur rumah tangganya adalah
kemampuan dalam bidang keuangan. Dengan kata lain, faktor keuangan
merupakan faktor essensial dalam mengukur tingkat kemampuan daerah
untuk melaksanakan otonominya melalui belanja daerah.22 BUMDesa lahir
sebagai suatu pendekatan baru dalam usaha peningkatan ekonomi desa
berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Cara kerja BUMDesa adalah dengan
menampung kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat dalam sebuah bentuk
lembaga atau badan usaha yang dikelola secara profesional, namun tetap
bersandar pada potensi asli desa. Hal ini dapat menjadikan usaha masyarakat
lebih produktif dan efektif.23
Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban
kepada pihak internal maupun eksternal. Pihak internal yang dimaksud terbagi
menjadi 3, yaitu pemilik, manajemen, dan pemegang saham atau investor.
Sedangkan pihak eksternal yaitu kreditur dan pemerintah. Dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 menyebutkan “tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.” Peraturan Menteri
Desa (Permendesa) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(PDTT) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan,
dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa, Pasal 12 ayat 3 menyebutkan:
”Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang (a)
membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUMDesa setiap bulan;
(b) membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUMDesa
setiap bulan; (c) memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha
BUMDesa kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun”. 24 Dalam menyusun laporan
keuangan, BUMDesa harus memperhatikan standar keuangan yang
digunakan, artinya dalam penyusunaann laporan keuangan BUMDesa harus
mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan, yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. BUMDesa Desa Balung Lor
yang memiliki 1 usaha dengan tujuan untuk membantu perekonomian di Desa

22
Rahmat Daim Harahap,dkk., “Pengaruh Dau Dan Pad Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan
Belanja Daerah Sebagai Variabel Intervening “, Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, Volume
5 Nomor 2 Ed. Juli–Desember 2019, hlm. 249
23
Reza M. Zulkarnaen, “Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) Pondok Salam Kabupaten Purwakarta”, Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat,
Volume 5 No, 1 Mei 2016, hlm. 1
24
Permendesa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan Pengelolaan, dan
pembubaran Badan Usaha Milik Desa, Pasal 12
Tapen. Unit Usaha yang ada di Desa Tapen adalah “Wisata Desa”. Wisata
Desa adalah wisata yang berada di Desa Tapen lalu diklola oleh pemerintah
desa untuk dikmbangkan sehingga bermanfaat bagi warga Desa Tapen.
Pengurus BUMDesa merekrut pemuda desa sebagai pengelola dan tenaga
kerja sebagai bentuk pemberdayaan yang akan di didik dengan management
market yang berkualitas.25
“Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Di
Desa Tapen Kecamatan Tapen”.
B. Fokus Penelitian
Fokus masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus
penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus masalah yang dicari
jawabannya melalui proses penelitian. Fokus masalah harus disusun secara
singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya. Berdasarkan konteks penelitian diatas, maka yang menjadi
fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Penyusunan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) Desa Tapen Kecamatan Tapen sesuai dengan SAK ETAP?
2. Apa saja Kendala dalam Penyusunan Laporan Keuanagn Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) Desa Tapen Kecamatan Tapen?

Daftar Pustaka
Amirya, Mirna, “Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Mendukung Kemandirian
Ekonomi Desa”, diakses pada 20 Agustus 2023. IAI Jatim (iaijawatimur.or.id)

Permendesa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan


Pengelolaan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa, Pasal 12

M. Zulkarnaen, Reza, “Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha


Milik Desa (BUMDES) Pondok Salam Kabupaten Purwakarta”, Jurnal Aplikasi Ipteks
untuk Masyarakat, Volume 5 No, 1 Mei 2016, hlm. 1

Irawati, Dina, “Transparansi Pengelolaan Laporan Keuangan BUMDesa Terhadap


Pelaporan Aset Desa (Studi Fenomenologi Pada BUMDesa Desa Karangbendo Kec
Ponggok Kab Blitar” dalam Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan
Bisnis, SNAPEREBIS– Jember, 27-28 Oktober 2017, hlm. 43

Daim Harahap, Rahmat, Muhammad Ikhsan Harahap, Meilya Evita Syari, JWIPV
Medan, “Pengaruh Dau Dan Pad Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja
25
Erfan Kurniawan, wawancara, 8 Agustus 2023.
Daerah Sebagai Variabel Intervening “, Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam,
Volume 5 Nomor 2 Ed. Juli–Desember 2019, hlm. 249

Anda mungkin juga menyukai