Anggota Tim:
B. Profil Perusahaan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“BRI”, “Bank”, atau“Perseroan”)
sebagai bank tertua, BRI tetap konsisten dalam memberikan pelayanan kepada segmen
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan komitmen ini terus berlanjut pada
saat BRI menjadi perusahaan publik pada tahun 2003 hingga sekarang. Pemerintah
Republik Indonesia merupakan pemilik mayoritas saham BRI, yaitu sebesar 56,75%
dan sisanya sebesar 43,25% dimiliki oleh pemegang saham publik. Dengan dukungan
pengalaman dan kemampuan yang matang di dalam memberikan layanan perbankan,
terutama pada segmen UMKM, BRI selama 7 tahun berturut-turut mampu
mempertahankan prestasinya sebagai bank dengan laba terbesar dan berhasil
menduduki peringkat kedua dalam hal aset di antara industry perbankan Indonesia.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya dan kerja keras segenap insan BRI, yang
secara terus menerus berinovasi dan mengembangkan produk dan jasa perbankan yang
diberikan bagi semua segmen bisnis. Dengan reputasinya sebagai microbanking yang
telah mengakar ditengah masyarakat Indonesia, Bank BRI senantiasa mengembangkan
layanannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari upaya
BRI dalam menyelaraskan bisnisnya dengan perkembangan demografi
masyarakat yang merambah ke wilayah perkotaan, yangditandai dengan munculnya
kota-kota sentra ekonomi baru diseluruh wilayah Indonesia. Selain tetap fokus pada
segmen UMKM, Bank BRI terus mengembangkan berbagai ragam produk
consumer banking dan layanan institusional yang diperuntukkan bagi masyarakat
perkotaan. Untuk mendukung upayanya tersebut, BRI terus mengembangkan
jaringan kerjanya dan tercatat sebagai bank terbesar dalam hal jumlah unit kerja di
Indonesia, yaitu berjumlah lebih dari 7.900 unit kerja, yang seluruhnya terhubung
secara real time online. Sebagai bank yang beroperasi ditengah populasi masyarakat
terbesar keempat di dunia, BRI berupaya tetap menjadi partner utama bagi masyarakat
Indonesia di dalam mengembangkan perekonomiannya. Kekuatan yang dimiliki BRI
ini diharapkan mampu memberikan pertumbuhan berkesinambungan di masa
mendatang sejalan dengan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.
C. Market Outlook
a. Tinjauan Makro Ekonomi
Hanya saja, fraksi hanura tidak terlihat dalam pengambilan keputusan tersebut,
sehingga hanya ada 9 dari 10 fraksi yang mengutarakan pandangannya proyeksi
pertumbuhan di tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saata ini diketahui
bahwa pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi gagal melebihi atau bahkan menyamai
pertumbuhan ekonomi di 2018. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 menurun di
angka 5,02% lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018
yang mencapai angka 5,17%. Namun dari sisi nilai tukar rupiahnya, tahun 2019
posisinya menunjukkan penguatan disbanding 2018 karena adanya dukungan dari
kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang membaik. Selain itu juga didukung
oleh pasokan valas dari para eksportir dan aliran masuk modal asing yang tetap
berlanjut sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, serta daya tarik
pasar keuangan domestic yang tetap besar. Sementara perkembangan pasar modal
selama tahun 2019 masih dipengaruhi oleh sentiment global dan domestic. Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2019 berada pada posisi 6.299,53 atau
mengalami kenaikan sebesar 2,18% jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2018.
Pertumbuhan ekonomi global memang telah melambat pada 2019, tetapi pada 2020
doproyeksikan akan tetap tumbuh terbatas. IMF memperkirakan ekonomi dunia 2020
tumbuh 3,4% atau lebih baik dibandingkan 2019 yang diproyeksikan 3.0%. Otoritas
fiskal dan moneter memperkirakan perekonomian Indonesia juga akan meningkat dalam
rentang 5,1-5,3% pada tahun 2020, atau lebih baik dibanding tahun 2019 yang
diperkirakan tumbuh sekitar 5,1%. Beberapa sentimen positif yang menopang
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 antara lain kurs Rupiah diperkirakan stabil
sesuai dengan fundamentalnya, inflasi terkendali di kisaran sasaran 3,10%-3,60%,
kondisi NPI tetap baik seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing, pelonggaran
kebijakan moneter negara maju berdampak positif, serta likuiditas di pasar uang dan
perbankan Indonesia tetap memadai.
b. Tinjauan Industri
Pada tahun 2020, dengan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, kinerja perbankan
nasional diyakini masih dapat tumbuh positif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, dan
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK
tumbuh moderat. Hal ini sejalan dengan penurunan suku bunga, cukupnya likuiditas,
dan pelonggaran kebijakan makroprudensial. BRI mendukung sepenuhnya arah dan
bauran kebijakan Pemerintah bersama otoritas moneter dan jasa keuangan pada tahun
2020. Seperti kebijakan transformasi sektor ekonomi yang difokuskan pada sejumlah
industri manufaktur, pariwisata, maupun UMKM. Pesatnya arus digitalisasi juga
memberikan peluang bagi industri perbankan Indonesia. Inovasi digital mampu
memperkuat hubungan antar agen ekonomi dari yang terkecil hingga terbesar, dari
konsumen individual, UMKM, hingga korporasi besar. Digitalisasi ekonomi dan
keuangan membuka potensi inklusi ekonomi dan keuangan. Perbankan sebagai poros
sistem keuangan juga terus bertransformasi digital secara end-to-end. Sehingga dapat
memperluas penggunaan aplikasi digital dalam penyediaan berbagai jasa keuangan
kepada masyarakat, termasuk dalam hal sistem pembayaran ritel serta membuka
peluang pembiayaan UMKM dalam skala yang lebih luas.
Selain itu Strategi Keunggulan Bersaing Bank BRI yaitu dapat memberikan
kepuasan kepada nasabah agar selalu menggunakan produk – produk yang di jual di
Bank BRI tersebut. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan
Strategi Keunggulan Bersaing dalam meliputi kualitas layanan jasa, analisis SWOT, dan
pelayanan yang dilakukan petugas untuk memberi kepuasan maksimal kepada nasabah.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bahwa Strategi Keunggulan
Bersaing yang meliputi kualitas layanan jasa, analisis SWOT berpengaruh terhadap
peningkatan kepuasan nasabah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
48 orang dengan taraf kesalahan 5% dari total populasi karyawan. Yang diambil dengan
cara sampling. Obsrevasi di gunakan untuk mengamati gejala-gejala atau fakta-fakta
secara langsung atau tidak langsung. Kuesioner adalah teknik pengambilan data melalui
pemberian angket kepada responden. Dan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara mempelajari literatur-literatur buku bacaan. Hasil penelitian dan
pembahasan pada bab sebelumnya, dapat di tarik kesimpulan berdasarkan penghitungan
internal-eksternal matrik didapatkan bahwa IFAS Bank BRI = 3.17 dan EFAS Bank
BRI = 2.89 dengan demikian bahwa Bank BRI berada pada posisi stabilitas. Penelitian
ini memperkuat penelitian sebelumnya bahwa Penerapan Strategi Keunggulan Bersaing
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank BRI.
d. Porter’s Forces Analysis
Portes’s Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna
untuk memahami dimana letak kekuatan perusahaan dalam menghadapi situasi
persaingan di dunia bisnis. Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini,
perusahaan dapat memahami kekuatan posisi persaingan saat ini dan kekuatan posisi
persaingan pada bisnis yang sedang direncanakan.
Konsep Five Forces ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Porter dari
Universitas Harvard pada tahun 1979. Michael Porter juga dikenal sebagai Bapak
Strategi Bisnis Modern. Analisis Lima Kekuatan Porter atau Porter’s Five Forces
Analysis ini merupakan salah satu Analisis yang sering digunakan dalam Manajemen
Strategi sebuah perusahaan. Porter’s Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan
Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut ini adalah
kelima Kekuatan menurut Michael Porter.
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri
tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit
hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan
(kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin
menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi
perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan.
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku
pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada
pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena
memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan
perusahaan. Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang
menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin
membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok
memonopoli bahan baku yang ada.
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen,
semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun
kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan
oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi
perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang
tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar
pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia
namun hanya sedikit pembelinya.
o Risiko Investasi
Liabititas yang cukup tinggi di angka 1199.92 T sampai Debt Equity Rationya
mencapai 1002.40% pada tahun 2020. Diimbangi dengan Assets dan Equity yang terus
bertumbuh. Hal tersebut menjukkan bahwa Bank BRI memiliki fundamental yang
sangat baik.
a. Liquidity Ratio
b. Profitability Ratio
Net Profit Margin (NPM) merupakan sebuah rasio
profitabilitas yang mengukur persentase laba bersih dari suatu
perusahaan terkait dengan penjualan bersihnya. Sebuah perusahaan akan
dianggap memiliki kulitas yang sangat baik apabila Net Profit Marginnya
tinggi atau mendekati nilai penjualan yang mereka targetkan. Pada grafik
diatas, NPM masih cenderung stabil, dimana tidak mangalami kenaikan
ataupun penurunan yang cukup drastis. Pada tahun 2020 NPM berada di
14.75%.
Operating Profit Margin (OPM) adalah ukuran kemampuan perusahaan
untuk meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan
penjualan yang dicapai perusahaan. Pada grafik diatas NPM tahun 2020
berada di 19.76% yang artinya sempat mengalami penurunan dari tahun
2019.
Data tersebut diambil dari ringkasan performa perusahaan BRI yang tercatat di BEI
sampai pada tahun 2018. Diantaranya terdapat :
2. Valuasi Perusahaan
Kami menentukan harga layak atau patokan harga saham dengan Price to Book
Value (PBV) yaitu ratio harga saham terhadap nilai ekuitas per saham. Kami amati
sebelum krisis PBV BBRI bermain di angka 2.5x. Jarang sekali PBV BBRI turun dan
cukup stabil pada angka tersebut, refleksi kinerja yang solid. Namun, seiring anjloknya
harga saham BBRI di bursa sejak Maret 2020, angka PBV mulai turun sampai ke 2x
dan bahkan pernah sampai 1.6x – ini tingkat terendah dalam 10 tahun terakhir. Kami
berpatokan bahwa PBV <= 2x untuk saham BBRI adalah layak beli berdasarkan
valuasi selama ini dan prospek kemampuan BRI untuk recovery dari krisis yang sedang
berlangsung. Seandainya Anda masuk di PBV dibawah 2x tetap harus berpatokan
bahwa saham ini untuk investasi jangka panjang. Di 2020 kemungkinan kecil untuk
harga saham balik ke level sebelum krisis, kecuali para ahli bisa menemukan vaksin
Corona.
F. Hasil Valuasi
Kami percaya BRI merupakan perusahaan dalam bidang perbankan paling kuat di
Indonesia dengan berbagai keahlian dan pengalaman yang tidak mudah untuk
ditandingi oleh bank lain terutama di sektor kredit UMKM lain.
Dengan terjadinya krisis ekonomi yang timbul dikarenakan Covid-19 sudah pasti
akan membuat perubahan di kinerja BRI di tahun 2020, dampaknya akan terlihat di
laporan kuartal I dan III. Namun BRI akan tetap bisa bertahan kerana beberapa alasan,
diantaranya BRI memiliki modal yang sangat kuat, manajemen cepat dalam melakukan
antisipasi krisis disertai posisi BRI di UMKM sangat vital, sehingga jika kita ingin
berinvestasi dalam jangka panjang, dalam jangka diatas 1 tahun , saham BBRI masih
sangat layak untuk dikoleksi. Akan tetapi anda juga harus diap menghadapi fluktuasi
yang terus bergejolak selama 2020 yang dikarenakan berita negative soal pandemi yang
akan terus berganti.
Saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia) –merupakan saham blue-chip yang
mencetak kenaikkan harga saham secara konsisten dari tahun ke tahun. Meskipun harga
BBRI sempat meluncur turun ke titik terendah dalam 10 tahun terakhir karena imbas
Corona, tetapi menurut kami Bank BRI akan bertahan menghadapi krisis ini, sehingga
penurunan harga saham BRI adalah kesempatan untuk bisa membeli saham dengan
kinerja bagus di harga yang relatif murah.
G. Kesimpulan
Sebagai seorang investor saham jangka panjang maka yang paling dicari adalah
apakah performa saham yang perusahaan anda beli layak untuk dikoleksi jangka
panjang di tengah pandemic saat ini. Ada banyak hal yang bisa terjadi di masa depan,
paling tidak dengan melihat kinerja suatu perusahaan tersebut dapat dilihat tingkat
ketahanan perusahaan tersebut sejauh mana.
Analisa Saham BBRI merupakan salah satu bank BUMN milik Negara Republik
Indonesia sehingga hal ini paling tidak menjamin keberlangsungan perusahaan ini. Jika
dilihat dari Analisa fundamental, liabititas yang cukup tinggi di angka 1199.92 T
sampai Debt Equity Rationya mencapai 1002.40% pada tahun 2020. Diimbangi dengan
Assets dan Equity yang terus bertumbuh. Dengan melihat Analisa keuangan saham
BBRI, menjukkan bahwa Bank BRI memiliki fundamental yang sangat baik. Hal ini
menandakan bahwa performa saham dari BBRI ini sangat cocok atau tepat jika dipilih
untuk investasi jangka panjang di tengah pandemi.
Daftar Pustaka
o https://www.sahamok.net/profil-perusahaan/bank-bri/
o www.rti.co.id
o https://www.idx.co.id/
o https://duwitmu.com/saham/saham-bbri-bank-rakyat-indonesia/
o https://cpssoft.com/blog/bisnis/5-jenis-risiko-bisnis-yang-wajib-diketahui-para-
pebisnis-pemula/
o https://www.infovesta.com/index/article/articleread;jsessionid=22C122F7F159
0A493EECAD97E901A0B9.NGXB/7bb33911-6cf3-43d7-9829-93c1e74e372d
o https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTS
TOCK/From_EREP/202002/37c7dc94c4_01c440c712.pdf
o http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--
syaifuddin-1097
o https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-five-
forces-analysis/
Lampiran