Anda di halaman 1dari 26

Kebijakan Bank

Indonesia Terhadap
Perkembangan UMKM
di Indonesia

T.Firza Faldani Muli (1801101010037)


Dosen Pembimbing: Amri, S.Si., M.Si.
Dosen Pembahas: Prof. Dr. T. Zulham, S.E., M.Si.
Dr. Sofyan Syahnur, S.E., M.Si.
Latar Belakang
Perkembangan UMKM memiliki trend peningkatan
cukup baik, meskipun mengalami penurunan seperti
di tahun 2020.
UMKM memiliki peran sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia, peran yang
dimiliki oleh UMKM mampu menopang ekonomi
nasional disaat kondisi ekonomi sedang menurun.
Hal tersebut, UMKM disebut sebagai motor
penggerak ekonomi nasional dan UMKM bisa
bertahan disaat kondisi ekonomi nasional sedang
menurun.

2
Pada tahun 2021, UMKM memberikan kontribusi
untuk PDB sebesar 61 persen dengan jumlah
65.460.000 unit usaha. Kontribusi UMKM untuk
Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami fluktuatif,
sedangkan peningkatan jumlah UMKM mengalami
signifikan.

Jumlah UMKM yang banyak maka memerlukan


tenaga kerja yang banyak pula, sehingga
menghasilkan jumlah produk dalam jumlah besar
dan memberikan kontribusi untuk PDB dalam
jumlah besar juga.

3
Kontribusi UMKM terhadap PDB dan Jumlah UMKM di
Indonesia Tahun 2015 – 2021

Tahun Kontribusi UMKM untuk PDB Jumlah UMKM (Unit Usaha)


(Persen)

2015 57,8 59.260.000


2016 57,2 61.650.000
2017 57,1 62.920.000
2018 60,3 64.190.000
2019 60 65.470.000
2020 61,9 64.190.000
2021 61 65.460.000
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (2021)

4
UMKM mengalami penghambatan, karena disebabkan
oleh terbatasnya modal yang dimiliki UMKM. Sebagian
besar UMKM masih mengandalkan modal sendiri dan
hal tersebut membuat UMKM tidak bisa
mengembangkan usahanya lebih jauh.

Salah satu cara untuk mengatasi modal, UMKM


mengambil modal dari pihak ketiga seperti perbankan.
Kredit salah satu hal penting untuk menjalankan
kegiatan usaha UMKM.

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah berupaya


dalam mengatasi permasalahan modal yang dimiliki oleh
UMKM, dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) no 17
Tahun 2015 menetapkan penyaluran kredit oleh
perbankan sebesar 20 persen.

5
Kredit UMKM menurut Kelompok Bank Tahun 2015 - 2021

Tahun Kredit UMKM (Rupiah)


2015 739.000.000.000
2016 802.110.000.000
2017 882.980.000.000
2018 969.970.000.000
2019 1.107.490.000.000
2020 1.088.330.000.000
2021 1.221.010.000.000
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2021)

6
Penyebaran Kredit UMKM berdasarkan Wilayah Tahun 2021

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2021)

7
Suku bunga bisa mempengaruhi kinerja usaha UMKM,
karena dapat mempengaruhi harga bahan baku dan harga
produk yang dihasilkan.

Saat suku bunga meningkat, pemerintah menyediakan


kredit untuk UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat
(KUR).

Sedangkan BI melalui PBI No 17 Tahun 2015, mewajibkan


seluruh perbankan di Indonesia menyalurkan kredit
sebesar 20 persen. Apabila perbankan tidak mewajibkan
tugasnya, maka BI akan memberikan sanksi berupa
pengurangan jasa giro.

Apabila BI tidak menegaskan seluruh perbankan di


Indonesia dalam menyalurkan kredit untuk UMKM, bisa
mempengaruhi pertumbuhan pada UMKM dan UMKM
tidak dapat memberikan kontribusinya lagi untuk PDB.

8
BI rate Tahun 2015 - 2021

Tahun BI rate (Persen)


2015 7,5
2016 4,75
2017 4,25
2018 6
2019 5
2020 3,75
2021 3,5

Sumber: Badan Pusat Statistik (2021)

9
Rumusan Masalah
❖ Apakah jumlah UMKM di Indonesia memiliki
pengaruh kepada kontribusi UMKM terhadap
PDB di Indonesia?
❖ Apakah suku bunga atau BI rate memiliki
pengaruh kepada kontribusi UMKM terhadap
PDB di Indonesia?
❖ Apakah kredit UMKM memiliki pengaruh
kepada krontribusi UMKM untuk PDB di
Indonesia?

10
Tujuan Penelitian
❖ Untuk mengetahui pengaruh dari jumlah
UMKM terhadap kontribusi UMKM terhadap
PDB di Indonesia
❖ Untuk mengetahui pengaruh dari suku bunga
atau BI rate terhadap kontribusi UMKM
terhadap PDB di Indonesia
❖ Untuk mengetahui pengaruh dari kredit
UMKM terhadap kontribusi UMKM terhadap
PDB di Indonesia

11
Manfaat Penelitian
❖ Manfaat bagi penulis dan pembaca,
bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai perkembangan sektor UMKM di
Indonesia.
❖ Sebagai bahan pertimbangan acuan bagi
penelitian selanjutnya dan diharapkan dapat
menambah wawasan atau referensi kepada
Akademis mengenai Kebijakan Bank
Indonesia terhadap Perkembangan UMKM di
Indonesia.

12
Tinjauan Pustaka
Landasan Teori
❖ Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sukirno (2016) dalam buku berjudul
“Makroekonomi Teori Pengantar” menjelaskan kegiatan
dalam perekonomian pada wilayah atau negara yang
menghasilkan barang dan jasa untuk masyarakat.
Berdasarkan teori Schumpeter, mengemukakan bahwa
pengusaha akan melakukan inovasi disaat kondisi
ekonomi tidak stabil dan pembaharuan tersebut,
pengusaha akan meminjam modal dan menanam modal.
Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, terdapat
4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, meliputi jumlah penduduk, jumlah stok
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan
alam, serta teknologi yang digunakan
13
❖ Produk Domestik Bruto
Menurut Sukirno (2016), PDB dapat diartikan sebagai nilai
barang-barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara
tersebut dalam satu tahun tertentu. Barang dan jasa yang
diproduksi bukan hanya oleh perusahaan milik penduduk
negara tetapi oleh penduduk negara lain, ada beberapa kasus
produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang
berasal luar negeri.
Pendekatan Pengeluaran, sebagai berikut:
GDP = C + I + G + (X – M)
C = Konsumsi X = Ekspor
I = Investasi M = Impor
G = Pengeluaran Pemerintah
Pendekatan pendapatan, sebagai berikut: Menurut Arifin & Gina (2009), alasan PDB digunakan
GDP = w + r + i + p sebagai pengukuran ekonomi, yaitu:
w = Gaji ❖ PDB dihitung berdasarkan dari jumlah nilai barang
(Value Added).
r = rent atau nilai sewa
❖ PDB dihitung berdasarkan konsep siklus aliran
i = suku bunga (Circulair Flow Concept).
❖ Batas wilayah penghitungan PDB adalah negara
(perekonomian domestik)

14
❖ Kontribusi UMKM terhadap PDB
Menurut Sipur & Almastoni (2021) menjelaskan kontribusi UMKM
terhadap PDB, bahwa peningkatan jumlah UMKM di Indonesia maka
disertai dengan meningkatnya kontribusi UMKM terhadap PDB,
perkembangan jumlah UMKM dapat menjadi penggerak di sektor riil
dengan memberikan pengaruh langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi

❖ Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


Pemerintah telah menetapkan kriteria UMKM dalam UU No.20 Tahun
2008

❖ Suku Bunga
Berdasarkan PBI No.7 Pasal 28 Tahun 2005, menjelaskan suku
bunga di Indonesia adalah BI rate. BI rate merupakan suku bunga
dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh BI secara periodik
yang berfungsi sebagai sinyal dari kebijakan moneter.

15
❖ Kredit UMKM
Menurut BI, kredit UMKM adalah kredit yang diberikan untuk
debitur para UMKM yang memenuhi definisi kriteria sesuai
dengan UU No.20 Tahun 2008. Maka pemberian kredit untuk
UMKM yang berdasarkan UU No.20 Tahun 2008, sebagai
berikut:
a) Kredit kepada usaha mikro, pemberian kredit kepada
usaha mikro yang memenuhi kriteria usaha mikro bisa
mengajukan peminjaman

b) Kredit kepada usaha kecil, pemberian kredit kepada usaha


kecil yang memenuhi kriteria usaha kecil bisa mengajukan
peminjaman

c) Kredit kepada usaha menengah, pemberian kredit kepada


usaha menengah yang memenuhi kriteria usaha
menengah bisa mengajukan peminjaman

16
Hubungan Antar Variabel

❖ Hubungan Kredit UMKM terhadap Kontribusi UMKM terhadap


PDB
Kredit salah satu hal sangat penting bagi UMKM, apabila tidak ada
kredit maka UMKM akan mengalami kesulitan dalam memproduksi
barang dan jasa. Hal tersebut, bisa membawa UMKM dalam
keterpurukan dan tidak bisa memberikan konribusi terhadap PDB
lagi.
Saat kredit UMKM mengalami peningkatan, maka secara beriringan
kontribusi UMKM❖ terhadap PDB juga
Hubungan Sukumengalami peningkatan.
Bunga terhadap Kontribusi UMKM terhadap PDB
Suku bunga sangat mempengaruhi dalam kegiatan usaha UMKM, saat suku bunga
meningkat maka kontribusi UMKM terhadap PDB bisa menurun. Karena suku bunga juga
mempengaruhi kredit UMKM, harga bahan baku meningkat, harga barang dan jasa yang
dihasilkan juga meningkat dan lain sebagainya.

❖ Hubungan Jumlah UMKM terhadap Kontribusi UMKM terhadap PDB


Semakin banyak tenaga kerja, maka memerlukan tenaga kerja yang banyak sehingga
menghasilkan jumlah produk dan jasa yang banyak dan UMKM bisa memberikan kontribusi
terhadap PDB dalam jumlah besar.

17
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian dari Sipur & Almastoni (2021),
menjelaskan bahwa jumlah UMKM setiap tahun
mengalami peningkatan dan peranan UMKM
terhadap kontribusi PDB sangat penting, hanya saja
proporsi yang diberikan untuk PDB masih relatif
kecil apabila dibandingkan dengan sektor lainnya.
Hasil penelitian mengungkapkan UMKM memiliki
pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia. Hanya saja, perlu lebih dikembangkan
lagi agar UMKM bisa memberikan kontribusi
terhadap PDB dengan jumlah besar. Model
penelitian yang digunakan adalah regresi linear
berganda. Data yang digunakan merupakan data
sekunder yang diperoleh dari BI, Bappenas, Badan
Pusat Statistik dengan menggunakan periode 2002
– 2015.

18
Penelitian Nisa (2016) dengan tujuan untuk mengetahui
dampak dari kebijakann pemerintan dalam penyaluran
kredit kepada UMKM melalui perbankan terhadap
pertumbuhan kredit UMKM, menunjukkan bahwa
pertumbuhan kredit dari periode 2013 hingga 2015
mengalami penurunan dibandingkan periode 2011
hingga 2012. Penurunan pertumbuhan pembiayaan
UMKM dari semua kategori penyaluran kredit oleh
perbankan dan pemerintah sebaiknya lebih
mengoptimalkan peran bank di seluruh Indonesia untuk
menyalurkan kredit UMKM.
Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari et al (2014), menjelaskan peran
yang dimiliki oleh UKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sangat
penting dan perlu ada upaya dari pemerintah untuk mengembangkan di
sektor UKM. Kontribusi UKM terhadap PDB menjadikan sebuah indikator
sangat penting untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Faktor modal dan laba UKM memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan Kota Batu. Hal tersebut bisa dilihat dari peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan output per orang. Model
penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan lokasi
penelitian di daerah Kota Batu.
19
Kerangka Pemikiran

20
Hipotesis
❖ Jumlah UMKM memiliki pengaruh positif
terhadap Kontribusi UMKM terhadap PDB
❖ Suku Bunga memiliki pengaruh negatif
terhadap Kontribusi UMKM terhadap PDB
❖ Kredit UMKM memiliki pengaruh positif
terhadap Kontribusi UMKM terhadap PDB

21
Metode Penelitian
❖ Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif dan ruang lingkup penelitian
mengenai perkembangan seluruh sektor UMKM
yang ada di Indonesia atas pengaruh dari
kebijakan Bank Indonesia, periode 2008 – 2021.
❖ Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder
dengan periode 2008 – 2021.

22
Model Analisis Data
 

Uji Asumsi yang digunakan pada model regresi


linear berganda, sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
2. Uji Hipotesis

23
Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik dalam
model regresi sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
2. Uji Heteroskedasitas
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Multikolinieritas
 

24
Definisi Operasional Variabel
1. Kontribusi UMKM terhadap PDB adalah
perbandingan jumlah penghasilan UMKM setiap
tahun dengan PDB Nasional. Data yang digunakan
mulai periode 2008 - 2021 dalam bentuk persen.

2. Jumlah UMKM adalah jumlah unit usaha pada


UMKM di Indonesia. Data yang digunakan mulai
periode 2008 - 2021 dalam bentuk juta.

3. Suku bunga adalah suku bunga yang ditetapkan


oleh BI, lebih dikenal dengan BI rate . Data yang
digunakan mulai periode 2008 - 2021 dalam
bentuk persen.

4. Kredit UMKM adalah kredit untuk UMKM menurut


kelompok bank di Indonesia. Data yang digunakan
mulai periode 2008 - 2021 dalam bentuk miliar.
25

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai